ABSTRAK
Setiap perusahaan harus dapat mengatur sumber modal yang tepat. Sumber modal dapat didapatkan dari modal sendiri dan modal dari luar seperti utang, maka perusahaan perlu mempertimbangkan struktur modal yang tepat bagi perusahaan. Struktur modal dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang bertumbuh dan profitabilitas. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang bertumbuh, dan profitabilitas secara simultan dan parsial terhadap struktur modal pada subsector
retail trade yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2014. Penelitian ini
menggunakan metode analisis regresi berganda yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan menggunakan aplikasi SPSS. Data penelitian menggunakan data sekunder yang diambil dari www.idx.co.id. Hasil penelitian ini menunjukkan strukur aktiva, ukuran perusahaan, peluang bertumbuh dan profitabilitas memiliki pengaruh secara simultan terhadap struktur modal, sedangkan uji pengaruh secara parsial menunjukan struktur aktiva, ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal dan peluang bertumbuh tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan hasil penelitian maka perusahaan perlu memperhatikan kemampuan perusahaan dalam mengatur komposisi pembiayaan kegiatan operasinya apakah dari modal sendiri dengan laba ditahan atau berutang kepada kreditur.
Kata Kunci: Struktur aktiva, Ukuran Perusahaan (Size), Peluang Bertumbuh
ABSTRACT
Every company needs to manage their capital resources properly, Capital resources can be obtained from internal capital and external capital like borrow the loan to creditor, so that company needs to considering the exact capital structure. Capital Structure can be affected by several factors such as asset structure, firm size, growth, and profitability. This research aims to examine influence asset structure, firm size, growth, and profitability in simultaneously and partially on the capital structure in the retail trade subsector companies listed on Bursa Efek Indonesia period 2010-2014. This research used multiple linear regression method with SPSS software which is explained the relationship between independent variable with dependent variable. Data used is secondary data from www.idx.co.id. The result from hypothesis testing showed that independent variable such as asset structure, firm size, growth profitability affected dependent variable capital structure simultaneously, while the result of partial test on this research is asset structure, firm size, and profitability affected partially on the capital structure and growth does not have a significant effect on the capital structure. Based on the result of this research, the companies have to notice their ability to arrange capital resources whether from internal capital or loan.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….…i
HALAMAN PENGESAHAN………….………...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….……….…..iii
KATA PENGANTAR………..……….…...…iv
ABSTRAK……… ………..…...vi
ABSTRACT……….vii
DAFTAR ISI………...….viii
DAFTAR GAMBAR………....x
DAFTAR TABEL……….xi
DAFTAR LAMPIRAN………xii
BAB I PENDAHULUAN……… 1.1Latar Belakang Penelitian………... 1
1.2Rumusan Masalah………6
1.3Tujuan Penelitian……….…………...6
1.4Kegunaan Penelitian……….………7
BAB II LANDASAN TEORI ………... 2.1 Kajian Pustaka………..…8
2.2 Penelitian Terdahulu………24
2.3 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis………34
2.4 Model Penelitian………..…37
BAB III METODE PENELITIAN……… 7.1Jenis Penelitian……….……38
7.2Populasi dan Sampel………....38
7.3Teknik Pengambilan Sampel………39
7.4Definisi Operasional Variabel…….………...41
7.5Metode Pengumpulan Data……….……….42
7.6Metode Analisis Data……….………..43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 4.1 Data dan Hasil Penelitian………..49
4.2 Pembahasan………...…65
BAB V PENUTUP……… 5.1 Kesimpulan………...72
5.2 Saran……….…72
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……….25
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan………40
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel………..41
Tabel 4.1 Data Struktur Aktiva………49
Tabel 4.2 Data Ukuran Perusahaan………...50
Tabel 4.3 Data Peluang Bertumbuh………….……….51
Tabel 4.4 Data ROA……….………52
Tabel 4.5 Data Struktur Modal……….…53
Tabel 4.6 Uji Normalitas………...54
Tabel 4.7 Outlier………...54
Tabel 4.8 Uji Normalitas………...55
Tabel 4.9 Uji Normalitas………...56
Tabel 4.10 Uji Multikolineritas………...57
Tabel 4.11 Uji Heterokedastisitas………...58
Tabel 4.12 Uji Autokolineritas………....59
Tabel 4.13 Uji F………….……….60
Tabel 4.14 Uji t……….………..62
Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi……….………..63
Tabel 4.16 Uji Korelasi……….…..64
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Data Aktiva Tetap………...77
Lampiran B Data Total Aktiva………..78
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada pelaksanaan suatu usaha, sumber modal sangat diperlukan agar
terciptanya kelancaran suatu usaha. Sumber modal dibagi menjadi dua, yaitu
sumber modal dari dalam perusahaan itu sendiri dan sumber modal yang berasal
dari luar perusahaan. Sumber modal dari dalam biasanya tidak cukup untuk
mendanai seluruh aktivitas perusahaan maka biasanya perusahaan yang
bersangkutan akan mencari dana dari luar perusahaan, dana dari luar perusahaan
ini biasanya didapatkan dari berhutang kepada pihak luar seperti bank.
Berdasarkan kedua sumber modal tersebut, dapat dikatakan struktur modal
merupakan perimbangan antar hutang jangka panjang dengan modal dari dalam
perusahaan (Damayanti, 2013). Struktur modal yang optimal adalah struktur
modal yang akan memaksimalkan harga saham dan kondisi keuangan perusahaan,
bila hutang terlalu banyak maka akan memberikan keraguan pada pemegang
saham untuk tetap menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut (Putri, 2012).
Banyak perusahaan yang seringkali sulit menentukan struktur modal yang optimal
darimana modal diperoleh agar dapat menguntungkan perusahaan di masa depan,
untuk menentukannya harus dilakukan perhitungan (Setiana dan Rahayu, 2012).
Perusahaan publik pada umumnya masih mengandalkan hutang sebagai sumber
pendanaan perusahaan. Penggunaan hutang yang semakin besar dalam struktur
dan bunga yang akan menjadi kewajiban suatu perusahaan dan akan
meningkatkan risiko perusahaan tidak mampu dalam memenuhi kewajiban
tersebut (Binangkit dan Raharjo, 2014). Keputusan pendanaan darimana dana
diperoleh baik dari dana sendiri maupun dana dari luar perusahaan harus
diperhitungkan dengan baik agar menghasilkan struktur modal yang optimal bagi
perusahaan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal yaitu profitabilitas
yang diukur dengan ROA, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan ukuran
perusahaan (Damayanti, 2013). Struktur aktiva merupakan perbandingan antara
aktiva tetap dengan total aktiva. Jika nilai aktiva yang berwujud yang dimiliki
perusahaan semakin besar, maka aktiva ini dapat digunakan sebagai jaminan yang
semakin mengurangi risiko dari kesulitan seperti biaya tetap dari hutang, sehingga
perusahaan yang memiliki aktiva tetap akan mendapat hutang lebih banyak
dibanding dengan perusahaan yang memiliki aktiva tetap lebih sedikit
(Dwilestari, 2010).
Faktor lain yaitu peluang bertumbuh yang diukur dari segi hasil penjualan
perusahaan menjadi faktor penting dalam kelangsungan kinerja perusahaan, selain
itu penjualan menjadi salah satu sumber dana utama bagi perusahaan dan peluang
perusahaan untuk berkembang di masa depan. Perusahaan dengan pertumbuhan
penjualan yang tinggi, memiliki kecenderungan menggunakan hutang sebagai
sumber dana eksternal yang lebih besar dibanding perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan penjualan yang rendah (Mayangsari, 2001 dalam Nugrahani dan
3
semakin tinggi maka perusahaan memerlukan dana agar dapat meningkatkan
tingkat penjualan dengan berbagai inovasi yang harus diciptakan dan ekspansi
perusahaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Dana yang diperlukan
tentu akan semakin besar dan perusahaan akan cenderung memilih sumber dana
dari hutang.
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi struktur modal adalah profitabilitas.
Profitabilitas menjadi salah satu ukuran penting dengan melihat kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri
(Moeljadi, 2006 dalam Priambodo, dkk, 2014). Rasio yang digunakan untuk
mengukur profitabilitas perusahaan adalah ROA (Return On Asset). Tinggi
rendahnya ROA tergantung pada pengelolaan aset perusahaan oleh manajemen
yang menggambarkan efisiensi dari operasional perusahaan, semakin tinggi ROA
semakin efisien operasional perusahaan (Nugrahani dan Sampurno, 2012). Faktor
berikutnya adalah ukuran besar atau kecilnya perusahaan. Semakin besar ukuran
suatu perusahaan dapat menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai
jumlah aktiva yang tinggi, perusahaan ukuran yang semakin besar lebih
cenderung menggunakan dana eksternal (Sari dan Haryanto, 2013). Perusahaan
dengan ukuran yang besar lebih cenderung menggunakan hutang yang lebih besar
dibandingkan perusahaan dengan ukuran kecil yang akan mempengaruhi struktur
modal perusahaan tersebut (Putri, 2012). Artinya dengan ukuran perusahaan lebih
kecil maka perusahaan cenderung tidak akan menggunakan hutang karena
keperluan pendanaan perusahaan yang kecil. Ukuran perusahaan yang besar akan
ekspansi perusahaan dan cenderung akan membutuhkan dana yang lebih banyak
berasal dari hutang daripada modal sendiri.
Berbagai penelitian telah dilakukan yang berhubungan dengan struktur modal.
Berdasarkan penelitian (Putri, 2012) menyatakan bahwa secara parsial
profitabilitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal
perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI selama periode
2005-2010. Secara parsial dapat diketahui variabel struktur aktiva berpengaruh positif
dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI selama periode 2005-2010. Berdasarkan penelitian Damayanti
(2013) menyatakan secara parsial struktur aktiva tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap struktur modal. Secara parsial variabel ROA berpengaruh
secara signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan (Priambodo, dkk, 2014)
struktur aktiva berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal,
secara parsial profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktut
modal.
Berbagai perbedaan hasil dari penelitian terdahulu dapat disebabkan oleh
perbedaan sampel penelitian yang diambil oleh peneliti terdahulu seperti industri
makanan dan minuman, industri farmasi dan industry manufaktur.
Penelitian ini akan meneliti pada perusahaan sub sektor retail trade. Sub
sektor ini berkembang sangat pesat hingga saat ini, karena dipengaruhi oleh
pendapatan masyarakat dan kebutuhan semakin meningkat yang membuat
permintaan kebutuhan di sub sektor ritel terus meningkat. Berdasarkan Asosiasi
5
tumbuh hingga 10% dengan nilai penjualan ritel modern 2014 mencapi Rp 162,8
triliun. Meski ritel tradisional tetap mendominasi, kenaikan share perdagangan
ritel modern dalam grocery retailing Indonesia terus meningkat. Beradasarkan
data dari AC Nielsen share perdagangan ritel modern meningkat dari 25% pada
2002 menjadi 44% pada 2012. Pertumbuhan ritel modern terutama terjadi pada
format minimarket, convenience store dan hypermarket. Format minimarket
tumbuh sangat pesat selama 10 tahun terakhir, format minimarket tumbuh
rata-rata 17,4% ; hypermarket 17,9 % ; dan supermarket rata-rata-rata-rata 3% per tahun.
Pesatnya perkembangan format minimarket didorong oleh ekspansi usaha
Alfamart dan Indomaret yang menguasai sekitar 87% pangsa pasar. Untuk
hypermarket terdapat 3 pemain yang paling berkuasa yaitu Carrefour, Hypermart
dan Giant menguasai 97% pangsa pasar . Sementara untuk Department Store dan
Ramayana menguasai 55% pangsa pasar, disusul Mitra Adiperkasa dengan 8%
pangsa pasar. Pada format supermarket terdapat Super Indo dan Hero yang
menguasai sekitar 12% pangsa pasar. Berdasarkan A.T. Kearney’s 2014 Global
Retail Development Index™ menempatkan Indonesia pada peringkat 15 negara
berkembang untuk tujuan investai ritel yang membuktikan pasar ritel Indonesia
masih menarik bagi para peritel internasional
Berdasarkan data dari perkembangan yang amat pesat dari sub sektor ritel
Indonesia, penelitian struktur modal pada perusahaan ritel Indonesia akan sangat
berguna dan membantu perusahaan dalam menganalisis keadaan perusahaan yang
dilihat dari berbagai variabel yang akan mempengaruhi struktur modal. Untuk itu
modal, variabel-variabel berpengaruh terhadap struktur modal yang akan akan
dianalisis pada penelitian ini adalah struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang
bertumbuh, dan profitabilitas. Untuk itu penulis tertarik untuk membuat
penelitian dengan judul “PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN
PERUSAHAAN, PELUANG BERTUMBUH DAN PROFITABLITAS
TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR
RETAIL TRADE PERIODE 2010-2014”
1.2Rumusan Masalah
1. Apakah struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang bertumbuh dan
profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal pada
perusahaan sub sektor retail trade periode 2010-2014?
2. Apakah struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang bertumbuh, dan
profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap struktur modal pada
perusahaan sub sektor retail trade periode 2010-2014?
1.3Tujuan penelitian
1. Menganalisis pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang
bertumbuh, dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap struktur
modal pada perusahaan sub sektor retail trade periode 2010-2014.
2. Menganalisis pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang
bertumbuh, dan profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap struktur
7
1.4Kegunaan penelitian
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mengelola
struktur modal perusahaan dengan melihat berbagai faktor yang
mempengaruhi yaitu struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang bertumbuh
dan profitabilitas perusahaan
2. Bagi investor
Membantu investor dalam alternatif berinvestasi dengan menganalisis
perusahaan melalui analisis bagaimana keadaan struktur modal perusahaan.
3. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menjadi acuan dalam
penelitian selanjutnya dengan variabel independen dan variabel dependen
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada hasil penelitian uji F menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva,
ukuran perusahaan, peluang bertumbuh dan profitabilitas memiliki pengaruh
secara bersama-sama terhadap struktur modal.
2. Pada hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva, ukuran
perusahaan, peluang bertumbuh dan profitabilitas terdapat pengaruh secara
parsial terhadap struktur modal. Variabel struktur aktiva memiliki pengaruh
negatif signifikan terhadap struktur modal; variabel ukuran perusahaan
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap strukur modal; variabel peluang
bertumbuh tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal; dan
variabel profitabilitas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap struktur
modal.
5.2 Saran
1. Pada perusahaan sebaiknya diperhatikan beberapa variabel penting seperti
struktur aktiva, ukuran perusahaan, peluang bertumbuh dan profitabilitas
dalam menentukan keputusan sumber modal yang tepat dan menentukan
struktur modal bagi perusahaan.
2. Perusahaan dapat menentukan struktur modal yang tepat dengan
73
perusahaan, peluang bertumbuh dan profitabilitas agar mendapatkan struktur
modal yang optimal bagi perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti faktor lain atau
menambahkan faktor lainnya selain struktur aktiva, ukuran perusahaan,
peluang bertumbuh dan profitabilitas yang dapat mempengaruhi penetapan
DAFTAR PUSTAKA
Afzal, A., dan Rohman, A. (2012). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro
Journal Of Accounting, 1(2), hal. 1-9.
Ansori,M., dan Denica,H.N., (2010). Pengaruh Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Yang Tergabung dalam Jakarta Islamix Index Strudi Pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis Manajemen, 4(2), hal. 153-175.
Arieska,M., dan Gunawan, B. (2011). Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Set Kesempatan Investasi dan Dividen Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 13 (2), hal. 13-23.
Bambang Riyanto. 2008. Dasar–Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta:BPFE.
Binangkit, A.B., dan Raharjo, S.R. (2014). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan dan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Aktual, 1(2), hal. 24-34.
Damayanti. (2013). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusaahaan, Peluang Bertumbuh dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal. Jurnal Perspektif Bisnis, 1 (1), hal. 17-32.
Darminto. (2010). Pengaruh Faktor Eksternal dan Berbagai Keputusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Aplikasi Manajemen, 8(1), hal. 138-150.
Daulay, M.T. (2009). Pengaruh Size, Profitability, dan Growth Of Assets Terhadap Struktur Modal Pada Industri Makanan dan Minuman yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu, 2(2), hal. 202-222.
Dewi, A.S.M., dan Wirajaya, A. (2013). Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 4(2), hal. 358-372.
Donald R.Cooper & Pamela S.Schindler. 2011. Bussines Research Methods, 11st edition: McGraw-Hill International Edition.
Dwilestari, A. (2010). Pengaruh Struktur Aktiva, Pertumbuhan, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Riset Akuntasi dan Keuangan, 6(2), hal. 153-165.
75
Hasnawati,S., dan Sawir, A. (2015). Keputusan Keuangan, Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan dan Nilai Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 17 (1), hal. 65-75.
Hermuningsih, S. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Size Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening. Jurnal Siasat Bisnis, 16(2), hal. 232-242.
Joni dan Lina (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi, 12(2), hal. 81-96.
Julita, E., dan Andoko, W. (2013). Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal PT. Semen Gresik, Tbk.
Cahaya Aktiva, 3(1), hal.48-56.
Kamaliah, dkk. (2009). Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Leverage Keuangan, Ukuran, dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas Wholesale and Retail
Treade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, 17(3), hal.
10-23.
Kanita, G.G. (2014). Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Perusahaan Makanan dan Minuman. Trikonomika, 13(2), hal. 127-135.
Keown, Arthur J. et al. 2008. Manajemen Keuangan : Prinsip dan Penerapan. Jakarta: Salemba Empat.
Kuncoro,M. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Naray, A.R., dan Mananeke, L. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva dan Ukuran Penjualan Terhadap Struktur Modal pada Bank Pemerintah Kategori Buku 4. Jurnal EMBA, 3(2), hal. 896-907.
Nugrahani, S.M, dan Sampurno, R.D. (2012). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial terhadap Struktur Modal. Diponegoro Business Review, 1(1), hal. 1-9.
Priambodo, T.J., dkk. (2014). Pengaruh Struktur Aktiva, Tingkat Pertumbuhan Penjualan dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal. Jurnal Administrasi
Bisnis, 9(1), hal. 1-9.
Putri, M.E.D. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Rakhimsyah, L.A., dan Gunawan, B. (2011). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen dan Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Investasi, 7(1), hal. 31-45.
Saidi. (2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur go publik di BEJ tahun 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 11(1), hal. 44-58.
Sambharakreshna, Y. (2010). Pengaruh Size of Firm dan Profitabilitas Terhadao Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi Manajemen Bisnis dan Sektor
Publik, 6(2), hal. 197-216.
Sari, D.V., dan Haryanto, A.M. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset ukuran Perusahaan Struktur Aktiva dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.
Diponegoro Journal Of Management, 2(3), hal. 1-11.
Seftianne. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 13(1), hal. 39-56.
Setiana, E., dan Rahayu, D. (2012). Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2010.
Jurnal Telaah Akuntansi, 13(1), hal. 33-50.
Soejono, F. (2010). Pengaruh Kepemilikan, Keputusan Investasi, Pengalaman dan Kinerja Finansial. Jurnal Bisnis dan Auntansi, 12(1), hal. 29-38.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sumarsono, H., dan Hartediansyah, E. (2012). Pengaruh Keputusan Pendanaan, Kebijakan Deviden dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal Ekuilibrium, 10(1), hal. 36-46.
Syafi’I, I. (2013). Karakteristik Perusahaan dan Struktur Modal Pada Perusahaan
Sektor Makanan dan Minuman. Media Mahardika, 11(3), hal. 1-30.