• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Strategi Penanggulangan Stres Pada Relationship Manager (RM) PT. "X" Agency of GE Money Shopping Card Jakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Strategi Penanggulangan Stres Pada Relationship Manager (RM) PT. "X" Agency of GE Money Shopping Card Jakarta."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Penelitian berjudul studi deskriptif mengenai strategi penanggulangan stres

pada Relationship Manager (RM) PT. “X” Agency Of GE Money Shoping Card

Jakarta bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi penanggulangan stres yang digunakan para RM PT. X Agency dan kaitannya dengan faktor yang mempengaruhinya.

Dalam penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan teknik survey. Pada teknik survey, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesa. Populasi sasaran peneliti adalah para RM yang telahbekerja minimal satu tahun sebagai RM di PT. X Agency of GE Money Shoping Card yang berjumlah 17 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Ways of Coping dari Lazarus & Folkman (1984) yang telah dimodifikasi oleh peneliti.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (59%) dari RM PT .X Agency of GE Money Shoping Card Jakarta menggunakan strategi penaggulangan stress yang berpusat pada masalah dan strategi penanggulangn stress yang berpusat pada emosi secara seimbang, 29% RM menggunakan strategi penanggulangan stress yang berpusat pada emosi, dan 12% RM menggunakan strategi penanggulangan stres yang berpusat pada masalah.

Saran yang diberikan pada penelitian ini adalah dengan mengadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sample yang lebih banyak dan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai keefektifan penggunaan strategi penanggulangan stres yang digunakan oleh RM dalam mengatasi masalah dan hambatan mereka baik dari faktor organisasi, lingkungan, dan personal Bagi pengelola Agency diharapkan mampu lebih selektif dalam menjaring calon sumber daya baru yang lebih efektif dalam menggunakan strategi penanggulangan stres sehingga tingkat turn over di perusahaan bisa diturunkan dan PT .X Agency lebih dapat mengarahkan RM menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan bekerjasama baik sesama RM ataupun RM dengan atasannya. Bagi GE money sendiri diharapkan dengan besarnya target diimbangi pula dengan meningkatkan kualitas produk Shoping Card sendiri, yaitu memberikan penawaran eksklusif dengan berbagai keuntungan fasilitas serta cicilan dengan bunga rendah dalam jangka waktu pembayaran yang lebih longgar dan memperbanyak partner eksklusif, sehingga GE mampu bersaing dengan competitor yang memberikan penawaran yang lebih menggiurkan ditengah datangnya kebijakan baru dari Bank Indonesia mengenai pembatasan kepemilikian kartu kredit dan kenaikan tingkat suku bunga tidak banyak mempengaruhi produktivitas kerja RM.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. .ii

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR BAGAN ……….. x

DAFTAR TABEL ……… xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ………..….……….. 1

1.2.Identifikasi Masalah ……… 9

1.3.Maksud dan Tujuan penelitian 1.3.1. Maksud penelitian ………..…………. 10

1.3.2. Tujuan Penelitian ………..……….. 10

1.4.Kegunaan Penelitian 1.4.1. Kegunaan Ilmiah ……… 10

1.4.2. Kegunaan Praktis ………. 11

1.5.Kerangka Pemikiran ……… 11

(3)

vii Universitas Kristen Maranatha BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Stres

2.1.1 Pengertian Stres ………….……… 22

2.1.2 Teori Stres dari Lazarus...………….………. …24

2.1.3 Teori tentang Penilaian Kognitif ……….. 27

2.1.3.1. Proses Penilaian Kognitif ……….……. 28

2.1.3.2 Faktor yang mempengaruhi terhadap penilaian….. 31

2.1.4 Strategi Penanggulangan Stres ………..….. 33

2.1.4.1 Pengertian strategi penanggulangan stress…………. 33

2.1.4.2 Fungsi dan Bentuk Strategi Penanggulangan Stres …34 2.1.4.3 Faktor Pendukung Strategi Penanggulangan Stres ….38 2.1.4.4 Hambatan dalam Menggunakan Strategi Penanggulangan Stres ……….…40 2.1.4.5 Hubungan Strategi Penanggulangan Stres yang Berpusat pada Masalah dan yang Berpusat pada Emosi ………. 40

2.1.4.6Hubungan Penilaian Kognitif, Stres dan Strategi Penanggulangan Stres ……….. 41

2.2. Tinjauan tentang Relationship Manager 2.2.1 Pemasaran ……….…. 42

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan penelitian ………. 46

3.2. Skema Rancangan Penelitian……….……… 46

3.3 Variabel Penelitian, Definisi konseptual, Definisi operasional 3.3.1. Variabel Penelitian ……….. 47

3.3.2 Definisi Konseptual………. 47

3.3.3. Definisi Operasional ……… 47

3.4. Alat Ukur 3.4.1. Alat Ukur Strategi Penanggulangan Stres ……….. 49

3.4.2. Prosedur pengisian……… 50

3.4.3. Sistem Penilaian……….... 50

3.4.4 Cara penilaian Strategi Penanggulangan Stres……. 51

3.4.5 Kuesioner data pribadi dan data penunjang……….. 52

3.5 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 3.5.1 Validitas Alat Ukur……….. 53

3.5.2 Reliabilitas Alat Ukur……… 54

3.6. Populasi sasaran dan Teknik Sampling 3.6.1. Populasi sasaran ………. 55

3.6.2. Karakteristik populasi ……… 55

3.6.3 Teknik Sampling……….. 55

(5)

ix Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian………... 57

4.1.1 Gambaran responden……….. 57

4.1.2 Hasil Pengolahan data……….. 59

4.2 Pembahasan ………...………. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 69

5.2 Saran………..70

5.2.1 Saran Ilmiah……… .. 70

5.2.2 Saran Praktis……….. 71

(6)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Bagan 11. Bagan Kerangka Pikir

(7)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

(8)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

(9)
(10)

Lampiran 1 : Data Penunjang dan Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres

Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres

Petunjuk pengisian :

Kuesioner ini terdiri dari 80 pernyataan mengenai cara Anda menangani setiap masalah-masalah yang Anda hadapi. Anda diminta untuk memilih satu jawaban dengan cara memberi tanda centang/checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan keadaan Anda. Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :

1. Beri tanda centang/checklist pada kolom (SS) Sangat Sering jika Anda sangat sering melakukan hal tersebut.

2. Beri tanda centang/checklist pada kolom (S) Sering jika Anda sering melakukan hal tersebut.

3. Beri tanda centang/checklist pada kolom (J) Jarang jika Anda jarang melakukan hal tersebut.

4. Beri tanda centang/checklist pada kolom (SJ) Sangat Jarang jika Anda sangat jarang melakukan hal tersebut.

Semua jawaban yang Anda berikan tidak ada yang benar dan salah, maka pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda, jika pilihan jawaban yang tersedia kurang dapat menggambarkan cara Anda dalam menghadapi masalah, maka pilihlah yang paling mendekati dengan keadaan Anda.

(11)

Lampiran 2: Kisi-kisi Alat Ukur Pengambilan data

Fungsi Coping

Stress

Bentuk

Coping Stress

Item +/- No

Problem Focused Coping Plantful Problem Solving

Saya berusaha menemukan beberapa alternatif

solusi untuk masalah pekerjaan di perusahaan Saya mencoba memahami masalah yang saya alami

di tempat kerja secara lebih mendalam

Saya menyusun dan melaksanakan rencana untuk

menanggulangi suatu masalah pekerjaan

Jika saya berselisih dengan RM lain , saya akan

menyelesaikan dengan berbicara secara baik-baik dan menentukan alternative solusi terbaik

Saya mencoba menganalisis hal-hal yang

menyebabkan masalah yang saya alami selama menjalankan tugas

Saya sulit belajar dari pengalaman saat sedang

menghadapi masalah dalam pekerjaan Saya enggan membuat marketing plan setiap

paginya

Saya tidak mempelajari teknik presentasi dan

(12)

persuasi yang baik untuk mengajak klien bergabung dan mengisi aplikasi kartu kredit

Saya selalu mendadak dalam melakukan presentasi

di perusahaan/instansi lain

Saya lebih menggunakan cara saya sendiri tanpa

menggunakan solusi lain

- - - 57 65 73 Confrontative Coping

Saya mengekspresikan rasa kesal ketika klien

banyak menuntut agar klien cepat mengisi aplikasi Saya mudah meluapkan kekesalan ketika saya

belum siap presentasi agar RM lain melakukannya. Saya menentang aturan perusahaan

Saya mengekspresikan amarah kepada RM lain

agar ia melakukan yang saya inginkan dalam tugas Saya berkata kasar kepada RM lain yang malas

agar ia lebih giat dalam mengerjakan target team Saya bersikap diam kepada RM lain yang tidak

melakukan marketing plan

Saya tidak berbuat apa-apa ketika mendapat

keluhan dari klien

Saya menghindari perselisihan dengan atasan atau

rekan kerja lain, walaupun saya kesal

(13)

Cuek kepada atasan mengenai cara berhadapan

dengan klien yang baik dan benar

Saya selalu menerima apa yang dikatakan oleh

atasan atau RM lain dalam memecahkan masalah - - 66 74 Emotion Focused coping

Distancing Saya menghindari RM lain jika sedang mengalami masalah

Menjaga jarak dengan RM lain yang berselisih Saya membiarkan masalah selesai denagn

sendirinya

Saya berusaha menghilangkan kejenuhan bekerja

denagn bersenang-senang seperti jalan-jalan, nonton film, dll.

Meninggalkan pekerjann sementara waktu,

mencoba beristirahat atau berlibur

Saya sampai tidak bisa tidur ketika sedang

mengalami masalah di tempat kerja

Saya selalu ingin tahu hasil presentasi saya

memuaskan atau tidak bagi klien

Saya memperdulikan keluhan/teguran dari atasan,

RM atau klien

(14)

Saya tetap menghadapi masalah dalam pekerjaan

meskipun rumit

Menganggap bahwa suatu masalah di tempat kerja

tidak harus ditanggulangi

- - 67 75 Escape avoidance

Saya bolos kerja ketika sedang ada masalah

diperusahaan

Saya lebih memilih dirumah ketika sedang ada

rapat mendadak

Berharap masalah pekerjaan akan berlalu

Saya membayangkan waktu/tempat yang lebih baik

daripada perusahaan tempat saya bekerja Berharap waktu berhenti ketika saya harus

melakukan presentasi di instansi-instansi

Bila saya bertengkar dengan sesama RM saya akan

langsung menyelesaikan saat itu juga

 Saya langsung bertanya kepada atasan/RM lain

ketika menghadapi masalah

Saya gelisah bila ada masalah yang belum

terselesaikan

(15)

alami di tempat kerja

Saya tidak mengharapkan adanya keajaiban yang

dapat menyelesaikan masalah saya

-

- 68

76

Self Control Saya menjaga perilaku saya dalam menjalankan tugas sebagai RM

Saya mencoba untuk tidak bertindak gegabah

ketika berhadapan dengan klien

Saya mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang

terburuk pada penolakan klien

Dalam meghadapi masalah sebagai RM saya akan

meredakan perasaan sebelum mengambil keputusan bertindak

Saya tidak mencampuradukan masalah yang saya

alami dengan masalah lain saat bekerja

Saya tidak dapat mengendalikan kemarahan ketika

ditegur atasan

Saya kurang mampu mengendalikan emosi ketika

klien menolak saya dengan kasar

Hati saya bertentangan dengan nasehat atasan Saya tidak bisa menenangkan diri ketika

(16)

mengalami masalah dengan klien yang banyak menuntut

Saya tidak dapat mengendalikan diri ketika ada

yang mengkritik pekerjaan saya

- - 69 77 Seeking Social Support

Saya mencoba berdiskusi dengan atasan atau RM

lain mengenai cara kerja saya

Saya berusaha mendapatkan pengertian dari RM

lain terhadap masalah dalam pekerjaan

Berbicara denagn RM lainmengenai perasaan saya Meminta bantuan kepada RM lain untuk

mengadukan suatu masalah kepada atasan Saya meminta bantuan kepada koordinator RM

atau RM lain ketika mengalami masalah dengan klien yang banyak menuntut

Saya tidak membutuhkan nasehat atasan/RM lain

ketika mengalami masalah

Saya tidak menceritakan kepada siapapun tentang

masalah yang saya alami

Saya tidak berusaha mencari simpatik dari

siapapun tentang kesulitan yang saya alami

(17)

Saya tidak meminta bantuan RM lain ketika saya

tidak mampu mencapai target

Saya menganggap bahwa atasan atau RM lain

disekitar saya tidak dapat memahami saya

- - 70 78 Accepting Responsibility

Pasrah menerima suatu masalah pekerjaan, setelah

saya tahu bahwa tidak ada yang dapat saya lakukan lagi untuk mencari jalan keluar

Saya menyadari sebagai RM saya menghadapi

berbagai tuntutan tugas dari perusahaan yang harus dipatuhi

Saya mengkritik diri sendiri mengenai

keterampilan dalam presentasi pada klien Bersedia menerima teguran dari atasan, RM

lain/klien atas kesalahan yang saya lakukan Mengakui kesalahan dan berusaha bekerja lebih

baik

Sulit menerima konsekuensi dari pekerjaan saya Saya sulit menerinma berbagai kekurangan yang

dirasakan sebagai RM

Saya menyesal bekerja sebagai RM

Saya merasa tidak tercapainya target perusahaan

(18)

bukanlah tanggung jawab saya

Saya tidak dapat menerima teguran dari

atasan/RM/klien - - 71 79 Positive Reappraisal

Saya berjanji pada diri sendiri bahwa situasi kerja

di perusahaan saya lebih baik lain waktu Saya mencoba mengambil hikmah dari kesltan

yang saya hadapi sebagai RM

Saya berdoa ketika mengalami masalah ditempat

kerja

Mensyukuri permasalahan/pengalaman dalam

kehidupan sebagi anugerah dari Tuhan

Menemukan kepercayaan/keyakinan baru dari

masalah yang telah dialami di tempat kerja Saya tidak bisa melihat manfaat pekerjaan saya Saya kurang terinspirasi untuk melakukan sesuatu

yang kreatif untuk menanggulani masalah di tempat kerja

Say atidak bisa melihat sisi positif dari

situasi/masalah di tempat kerja

Menerima bahwa terkadang saya mengalami nasib

(19)

Saya merasa tidak mampu mengembangkan diri

(20)

Kuesioner Strategi Penanggulangan stress

No PERNYATAAN SS S J SJ

1 Saya berusaha menemukan beberapa alternatif solusi untuk masalah pekerjaan diperusahaan

2 Saya mengekspresikan rasa kesal ketika klien banyak menuntut agar klien cepat mengisi aplikasi

3 Saya menghindari RM lain jika sedang mengalami masalah 4 Saya bolos kerja ketika sedang ada masalah di perusahaan 5 Saya menjaga perilaku saya dalam menjalankan tugas

6 Saya mencoba berdiskusi dengan atasan atau RM lain mengenai cara kerja saya

7 Pasrah menerima suatu masalah pekerjaan, setelah saya tahu bahwa tidak ada yang dapat saya lakukan lagi

8 Saya berjanji pada diri sendiri bahwa situasi kerja di perusahaan saya lebih baik lain waktu

9 Saya mencoba memahami masalah yang saya alami di tempat kerja secara lebih mendalam

10 Saya mudah meluapkan kekesalan ketika saya belum siap presentasi agar RM lain yang melakukannya..

(21)

12 Saya lebih memilih untuk berolahraga ketika sedang mengalami masalah dengan klien

13 Saya mencoba untuk tidak bertindak gegabah ketika berhadapan dengan klien

14 Saya berusaha mendapatkan pengertian dari RM lain terhadap masalah dalam pekerjaan saya

15 Saya menyadari sebagai RM saya menghadapi berbagai tuntutan tugas dari perusaah yang harus dipatuhi

16 Saya mencoba mengambil hikmah dari kesulitan-kesulitan yang saya hadapi sebagai RM

17 Saya menyusun dan melaksanakan rencana untuk menanggulangi suatu masalah pekerjaan

18 Saya menentang aturan perusahaan

19 Saya membiarkan masalah selesai dengan sendirinya 20 Berharap bahwa masalah pekerjaan akan berlalu

21 Saya mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang terburuk pada penolakan klien

22 Berbicara dengan RM lain mengenai perasaan saya

(22)

24 Saya berdoa ketika mengalami masalah ditempat kerja

25 Saya sulit belajar dari pengalaman saat sedang menghadapi masalah dalam pekerjaan

26 Saya mengekspresikan amarah kepada RM lain agar ia melakukan yang saya inginkan dalam tugas

27 Saya berusaha menghilangkan kejenuhan bekerja dengan bersenang-senang seperti jalan-jalan, nonton film, dll.

28 Saya membayangkan waktu atau tempat yang lebih baik daripada perusahaan tempat saya bekerja

29 Dalam menghadapi masalah sebagai RM saya akan meredakan perasaan sebelum mengambil keputusan bertindak

30 Meminta bantuan kepada RM lain untuk mengadukan suatu masalah kepada atasan

31 Bersedia menerima teguran dari atasan, RM lain atau klien atas kesalahan yang saya lakukan

32 Mensyukuri berbagai permasalahan/pengalaman dalam kehidupan sebagai anugerah dari Tuhan

33 Jika saya berselisih dengan RM lain, saya akan menyelesaikan dengan berbicara secara baik-baik dan menentukan alternatif solusi terbaik

(23)

dalam mengejar target team

35 Meninggalkan pekerjaan sementara waktu; mencoba beristirahat atau berlibur

36 Berharap waktu berhenti ketika saya harus melakukan presentasi di instansi-instansi

37 Saya tidak mencampuradukan masalah yang saya alami dengan masalah lain saat bekerja sebagai RM

38 Saya meminta bantuan kepada koordinator RM atau RM lain ketika mengalami masalah dengan klien yang banyak menuntut

39 Mengakui kesalahan dan berusaha bekerja lebih baik

40 Menemukan kepercayaan/keyakinan baru dari masalah yang telah dialami ditempat kerja

41 Saya enggan membuat laporan perencanaan kerja setiap paginya 42 Saya bersikap diam kepada RM lain yang tidak melakukan

marketing plan

43 Saya sampai tidak bisa tidur ketika sedang mengalami masalah ditempat kerja

44 Bila saya bertengkar dengan sesama RM saya akan langsung menyelesaikan saat itu juga

(24)

masalah

47 Sulit menerima konsekuensi dari pekerjaan saya 48 Saya tidak bisa melihat manfaat pekerjaan saya

49 Saya mencoba menganalisis hal-hal yang menyebabkan masalah yang saya alami selama menjalankan tugas

50 Saya tidak berbuat apa-apa ketika mendapat keluhan dari klien 51 Saya selalu ingin tahu hasil presntasi saya memuaskan atau tidak

bagi klien

52 Saya langsung bertanya kepada atasan/RM lain ketika menghadapi masalah

53 Saya kurang mampu mengendalikan emosi ketika klien menolak saya dengan kasar

54 Saya tidak menceritakan kepada siapapun tentang masalah yang saya alami

55 Saya sulit menerima berbagai kekurangan yang dirasakan sebagai RM

56 Saya kurang terinspirasi untuk melakukan sesuatu yang kreatif untuk menanggulangi masalah di tempat kerja

(25)

58 Saya menghindari perselisihan dengan atasan atau rekan kerja lain, walaupun saya kesal

59 Saya memperdulikan keluhan/teguran dari atasan,RM atau klien 60 Saya gelisah bila ada masalah yang belum terselesaikan

61 Hati saya bertentangan dengan nasehat atasan

62 Saya tidak berusaha mencari simpatik dari siapapun tentang kesulitan yang saya alami di pekerjaan

63 Saya menyesal bekerja sebagai RM

64 Saya tidak bisa melihat sisi positif dari situasi/masalah ditempat kerja

65 Saya selalu mendadak dalam melakukan presentasi di perusahan/instansi lain

66 Cuek kepada atasan mengenai cara berhadapan dengan klien yang baik dan benar

67 Saya tetap menghadapi masalah dalam pekerjaan meskipun rumit 68 Saya berusaha menyelesaikan masalah yang saya alami di tempat

kerja

69 Saya tidak bisa menenangkan diri ketika mengalami masalh dengan klien yang banyak menuntut

(26)

71 Saya merasa bahwa tidak tercapainya target perusahaan bukanlah tanggung jawab saya

72 Menerima bahwa terkadang saya mengalami nasib buruk

73 Saya lebih menggunakan cara saya sendiri tanpa menggunakan solusi lain

74 Saya selalu menerima apa yang dikatakan oleh atasan atau RM lain 75 Menganggap bahwa suatu masalah di tempat kerja tidak harus

ditanggulangi

76 Saya tidak mengharapkan adanya keajaiban yang dapat menyelesaikan masalah saya

77 Saya tidak bisa mengendalikan diri ketika ada yang mengkritik pekerjaan saya

78 Saya menganggap bahwa atasan atau RM lain di sekitar saya tidak dapat memahami saya

79 Saya tidak dapat menerima teguran dari atasan/RM/klien

(27)

Data Penunjang

A. Data Pribadi

Nama (inisial) : Jenis kelamin :

Usia :

Pendidikan terakhir :

Status : a. Belum menikah

b. Sudah menikah c. Pernah menikah

Jumlah anak...(jika ada)

Lama bekerja :

Apakah anda memiliki pekerjaan lain selain sebagai Relationship Manager (RM) ?  Ya, sebagai...

(28)

*Keterangan : (Coret yang tidak perlu) B. Data Penunjang

1. Apa alasan Anda memutuskan untuk bekerja sebagai RM di perusahaan ini ? ... ... ...

2. Apakah Anda menyukai pekerjaan Anda sebagai RM? (ya/ tidak)*

Alasan………

…..

3. Bagaimana penghasilan yang Anda peroleh sebagai RM ? (lebih dari cukup/ cukup/ kurang)*

4. Apakah fasilitas dan jaminan dari tempat Anda bekerja menunjang kehidupan Anda ?

(29)

5. Seberapa sering Anda mengalami masalah dalam pekerjaan ? (sering/ kadang-kadang/ jarang)*

6. Masalah apa yang biasanya Anda alami ?

... ... ...

7. Apakah keadaan perekonomian sekarang yang sedang mengalami krisis global membawa dampak buruk bagi pekerjaan anda? (Ya/tidak)*

8. Dengan berkurangnya minat para pengguna kartu kredit ditengah krisis global, bagaimana anda mengatasinya?

………

………

…………

9. Bagaimana pengaruh masalah yang Anda alami di tempat kerja terhadap kehidupan sehari-hari ?

(30)

10.Apakah suatu masalah di tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan Anda ? (sering/ kadang-kadang/ jarang)*

11.Apakah kondisi kesehatan dan energi tubuh mempengaruhi Anda dalam menanggulangi masalah di tempat kerja ?

(ya/ tidak)*

12.Apa yang Anda lakukan ketika mengalami suatu masalah di tempat kerja ? (segera menyelesaikannya sendiri/ mencari beberapa alternatif solusi/ meminta bantuan orang lain/ melakukan kegiatan lain untuk melupakannya/

beribadah atau

berdoa/membiarkannya/lainnya... ..)*

13.Apakah Anda mendapat bantuan atau dukungan dari orang lain ketika mengalami masalah di tempat kerja ?

(sering/ kadang-kadang/ jarang/ tidak pernah)*

(31)

(atasan/ RM lain/ lainnya...)*

15.Apakah Anda merasa yakin dapat menanggulangi masalah-masalah yang ada di tempat kerja ?

(ya/ tidak)*

(32)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kini Amerika mengalami krisis keuangan. Krisis menjadi meluas dan mengakibatkan resesi ekonomi. Hal ini mempengaruhi perekonomian dunia karena ekonomi AS adalah yang terbesar di dunia. Dampak bagi Indonesia, untuk beberapa tahun mendatang laju pertumbuhan ekonomi akan menurun, pengangguran dan kemiskinan meningkat (dikutip dari Pesan dari Krisis Keuangan AS oleh Adrianus Mooy, Mantan Gubernur BI, KOMPAS, 13 November 2008)

Krisis keuangan yang menimpa dunia, membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan baru untuk mengatasi krisis ekonomi global yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Pada bulan Oktober 2008, tingkat pemakaian kartu kredit di Indonesia mencapai 5 Juta orang. Untuk itu Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan terhadap pembatasan kepemilikian kartu kredit bahwa setiap orang hanya diperbolehkan memiliki kartu kredit maksimal 2 kartu kredit saja dan menaikan suku bunga kartu kredit sampai1,6%. (Berdasarkan wawancara dengan bagian finance PT. “X” Agency Shoping Card). Padahal dewasa ini, kartu kredit tidak hanya diminati

(33)

2

Universitas Kristen Maranatha menggunakan uang kapan dan dimana saja, tidak perlu membawa banyak uang tunai pada saat bepergian, berbelanja, atau berlibur. Maraknya penggunaan kartu kredit membuat semakin banyak jenis/macamnya. Guna menghindari krisis, penggunaan kartu kredit yang menggebu-gebu, tetapi tidak diimbangi kredit investasi untuk sektor riil, perlu diwaspadai. (Pesan dari Krisis Keuangan AS oleh Adrianus Mooy, Mantan Gubernur BI, KOMPAS, 13 November 2008)

Salah satu perusahaan yang menawarkan produk kartu kredit ialah GE Money Indonesia yang beralamat di Gedung BRI, Jl. Jend. Sudirman Jakarta. GE Money Indonesia adalah perusahaan milik Amerika. Seperti yang dilontarkan oleh Bpk. Aris

selaku finance di PT.”X” Agency of GE Money Shoping Card Indonesia. Goyahnya

perekonomian Amerika membawa dampak yang cukup berat pula bagi GE Money Indonesia, untuk itulah GE lebih ketat dalam melakukan penyeleksian aplikasi kartu kredit terhadap calon konsumennya. Selain itu GE money dihadapkan pada kompetitor-kompetitor dari perusahaan lain yang banyak memberikan penawaran eksklusif , diskon khusus untuk koleksi terbaru ditempat-tempat belanja dan restoran-restoran, serta fasilitas cicilan sampai 0%. Semakin banyaknya perusahaan dan Bank yang memberikan program yang semenarik mungkin bagi calon nasabahnya, membuat GE akhir-akhir ini cukup berat pula dalam mencari nasabah baru.

(34)

3

Universitas Kristen Maranatha umumnya disebut Marketing). RM terikat dan bertanggung jawab kepada dua perusahaan sekaligus yaitu PT.”X” sebagai Agency dan GE money dalam menjual

produknya yaitu kartu kredit shoping card. Tujuan dari outsourcing yang dilakukan pihak GE adalah GE tidak ingin mengambil resiko apabila terdapat pemutusan hubungan kerja, tidak memberikan gaji pokok berdasarkan UMR (Upah Minimum Regional) dan tunjangan hari tua, karena itu GE Money bekerjasama dengan PT. “X” Agency of GE Money Shoping Card yang bergerak di bidang jasa. Berdasarkan

wawancara dengan ketua koordinator daerah RM PT.”X” Agency of Shoping Card,

keuntungan kerjasama yang diterima oleh PT. “X” Agency of GE Money Shoping

Card antara lain; biaya pajak ditanggung oleh GE money, bonus bagi PT. “X” Agency sebesar 2 juta rupiah untuk setiap aplikasi yang diacc GE, biaya promo bisa ditinggikan sebesar 10% oleh PT “X” Agency, dan mendapat bagian 15 % dari total

seluruh tagihan GE Money. PT.”X” Agency harus menyediakan RM dan dana awal

untuk operasional, memberikan tempat dan fasilitas, serta mengadakan motivation program bagi RM.

Relationship Manager atau RM memiliki peran sebagai ujung tombak perusahaan dalam memasarkan produk sebesar-besarnya bagi keuntungan

perusahaan. Berdasarkan wawancara dengan Sales Manager PT. “X” Agency Of GE

(35)

4

Universitas Kristen Maranatha perusahaan terhadap RMnya mereka dapat bekerja secara produktif ditengah banyaknya kompetitor. RM mempunyai fungsi lebih dari marketing ialah sebagai penghubung antara pegawai perusahaan-perusahaan lain untuk pembuatan kartu kredit.

Berdasarkan wawancara dengan koordinator RM PT. “X” Agency, Marketing

Compsol biasa disebut Relationship Manager atau RM memiliki tingkat pendidikan minimal D3, training selama 7 hari, dibentuk berdasarkan team (1 team terdapat 3 orang, terdiri dari 1 orang Senior Relationship Manager/RSM yang telah berpengalaman minimal 6 bulan dan 2 orang RM yang lebih junior), menjual produk pada instansi-instansi pada perusahaan yang telah ditunjuk oleh GE Money, memiliki target 25 aplikasi perbulannya.

Tugas dan kewajiban RM antara lain; membuat marketing plan, kehadiran minimal 25 kali perbulan, mencapai target yaitu 25 aplikasi perbulannya, membuat promo di perkantoran, meminta izin dengan pihak HRD, presentasi produk pada perusahaan yang telah ditunjuk oleh GE Money, mengikuti rapat mingguan dan bulanan sesuai jadwal yang ditentukan, mengumpulkan data formulir aplikasi yang diterima dan telah ditandatangani oleh calon pemegang kartu, dll (Dikutip dari Perjanjian Kerja Jasa Pemasaran Relation Manager, Pasal 2 mengenai lingkup Perjanjian)

(36)

5

Universitas Kristen Maranatha tugasnya sebagai RM sesuai dengan Perjanjian Kerja Jasa Pemasaran Relation Manager, antara lain RM mendapatkan insentif dari GE money diluar gaji pokok dan bonus tambahan dari PT.’X” Agency apabila RM mampu mencapai target sebesar 25

aplikasi perbulannya. Untuk mencapai peluang tersebut, RM dihadapkan pada tuntutan-tuntutan baik dari tuntutan internal yang berasal dari diri RM sendiri dan tuntutan eksternal yang berasal dari luar diri RM.

Sumber potensial dari stres yang berasal dari tuntutan internal antara lain timbul dari tuntutan biologis, berupa kebutuhan-kebutuhan, nilai-nilai, dan kepuasan. RM bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. 10 dari 15 RM (66,7%) mengeluhkan tentang pemotongan insentif yang tidak mencukupi kebutuhan pribadi. Selain itu RM memiliki nilai-nilai dan kepuasan yang harus dicapai. Kepuasan kerja pada RM dicapai apabila RM mampu mencapai target setiap bulannya. 15 RM (100%) mengatakan bahwa RM merasa puas bekerja bila RM mampu mencapai target.

(37)

6

Universitas Kristen Maranatha kepemilikian kartu kredit dan tingkat suku bunga naik dari 13% menjadi 16%. Hal ini membuat posisi RM terjepit, disatu pihak calon konsumen enggan membeli kartu kredit karena suku bunga yang tinggi, sedangkan dari pihak GE sendiri juga melakukan proses penyeleksian aplikasi pengajuan kartu kredit secara lebih ketat, agar tidak terjadi kredit macet dari nasabah yang tidak layak. Lingkungan fisik RMpun dihadapkan pada persaingan dengan competitor, 10 dari 15 RM (66,7%) mengkhawatirkan beratnya persaingan dari competitor yang menawarkan promosi-promosi yang tidak kalah menarik. Kerja RM menjadi lebih berat dalam meyakinkan calon konsumennya. Faktor psikososial datang dikarenakan RM kurang mendapatkan dukungan dari sesama RM dan atasan di tempat kerja (berdasarkan wawancara

dengan koordinator RM PT”X” Agency). Sebanyak 11 dari 15 RM yang dilakukan

survey awal (73%) mengatakan RM dihadapi pada masalah keluarga yang tidak mengerti profesinya, ketika RM harus berpisah dengan keluarganya sementara RM harus bekerja diluar kota, keluarga banyak mengeluhkan masalah-masalah kecil dan menimbulkan konflik bagi RM.

Tuntutan tuntutan yang datang baik berasal dari tuntutan internal dan tuntutan eksternal menyebabkan stress dalam menjalankan profesi sebagai seorang RM. Gejala-gejala stress yang dialami RM ditunjukkan melalui gejala fisik, psikologi dan tingkah laku kerja.

(38)

7

Universitas Kristen Maranatha darah tinggi, sakit perut serta mual. Hal ini sesuai dengan ungkapan bagian Finance PT.”X” Agency, yaitu perusahaan cukup banyak menanggung klaim RM yang

berobat ke dokter atau rumah sakit. Sebanyak 10 RM (66,7%) mengatakan bahwa kadangkala timbul rasa cemas dan jenuh terhadap pekerjaannya serta mengalami penurunan dalam kepuasan kerjanya. Mereka mulai merasa sulit tidur dimalam hari, menjadi mudah bingung dan pelupa, serta sering merasa gelisah dan gugup. Sebanyak 10 RM (66,7%) menunjukkan gejala-gejala tingkah laku, yaitu mengalami produktivitas dan semangat dalam bekerja yang menurun serta tidak mencapai target dari perusahaan. Menurut ketua koordinator daerah RM, semenjak krisis ekonomi global terdapat peningkatan 10% terhadap turn over pegawai. Dari 15 RM (100%) menilai pekerjaan sebagai RM dinilai mereka dapat menyebabkan stress tinggi. Sehingga dapat disimpulkan pekerjaan sebagai RM sangat rentan terhadap stress.

(39)

8

Universitas Kristen Maranatha Survey awal terhadap 15 RM. Sebanyak 3 RM (20%) akan berusaha untuk menemukan beberapa alternatif solusi dari masalah yang dihadapinya, dengan menggambarkan usaha pemecahan masalah dengan tenang dan hati-hati sebelum membuat suatu keputusan. 2 RM (13,3%) selalu membuat maketing plan setiap harinya dengan sungguh-sungguh karena merasa langkah kerjanya menjadi lebih tersusun dan terencana. Menurut Lazarus kedua cara tersebut termasuk dalam cara Plantful Problem Solving. Dengan cara ini RM menghadapi stres dengan aktif mencari penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapi untuk menghilangkan kondisi yang dapat menimbulkan stres. Beberapa contoh diatas merupakan strategi penanggulangan masalah yang berpusat pada masalah.

(40)

9

Universitas Kristen Maranatha Beberapa contoh diatas merupakan strategi penaggulangan masalah yang berpusat pada emosi.

Berdasarkan data survey diketahui bahwa terdapat perbedaan cara

penanggulangan stres pada RM di PT.”X” Agency Of GE Money Shoping Card, yaitu

berpusat pada emosi dan masalah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai strategi penanggulangan stres pada Relationship Manager

PT.”X” Agency Of GE Money Shoping Card demi meningkatkan produktivitas kerja

RM.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dalam latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

Jenis strategi apa yang digunakan para RM dalam melakukan penanggulangan stres di

PT. “X” Agency Of GE Money Shoping Card Jakarta?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 MAKSUD PENELITIAN

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran strategi

(41)

10

Universitas Kristen Maranatha 1.3.2 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran bagaimana menanggulangi stress dan metode apa yang sering digunakan serta faktor–faktor apa yang dapat berpengaruh dalam menangulangi stress yang lebih sering digunakan oleh Relationship Manager di PT. “X” Agency Of GE Money Shoping Card Jakarta.

1.4 KEGUNAAN PENELITIAN

1.4.1 KEGUNAAN ILMIAH

a. Sebagai masukan bagi ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Industri dan Organisasi mengenai strategi penanggulangan stress yang digunakan oleh Relationship Manager (RM).

b. Sebagai landasan informatif untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan strategi penanggulangan stres dalam setting industri dan organisasi, khususnya pada Relationship Manager (RM).

1.4.2. KEGUNAAN PRAKTIS

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

(42)

11

Universitas Kristen Maranatha penanggulangan stres yang seefektif mungkin sehingga dapat menyelesaikan hambatan hambatan dalam pekerjaannya baik dalam organisasi, lingkungan, dan personal .

b. Memberikan masukan/informasi untuk Sales Manager dan Branch Manager PT.”X” Agency of GE money Shoping Card berkaitan dengan produkivitas kerja RM ditengah banyaknya kompetitor, sehingga harapan dan tujuan perusahaan dapat terwujud.

1.5 KERANGKA PEMIKIRAN

Relationship Manager atau yang biasa disebut dengan RM merupakan orang-orang yang bekerja dan bertanggung jawab pada dua perusahaan sekaligus. Yaitu PT.

“X” Agency Of GE Money Shoping Card dan Perusahaan GE Money Shoping Card.

PT.“X” Agency Of GE Money Shoping Card menyediakan jasa RM yang

(43)

12

Universitas Kristen Maranatha Dalam melakukan tugasnya, RM dihadapkan pada peluang dan hambatan, tetapi untuk mencapai peluang RM dihadapkan pada hambatan-hambatan dan tuntutan-tuntutan baik dari tuntutan Internal dan tuntutan eksternal ( Lazarus, Stres, Appraisal, and Coping, 1984). Stres merupakan bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan yang dinilai oleh individu sebagai tuntutan yang membebani atau melampaui kemampuan yang dimilikinya, serta mengancam kesejahteraan dirinya. (Lazarus,1984). Selanjutnya lazarus mengatakan stres bisa terjadi pada individu jika terdapat tuntutan yang melampaui sumber daya yang dimilikinya untuk melakukan adjustment. Tuntutan bisa berasal dari tuntutan Internal dan Tuntutan eksternal.

Sumber potensial dari stres yang berasal dari tuntutan internal antara lain timbul dari tuntutan biologis, berupa kebutuhan-kebutuhan, nilai-nilai, dan kepuasan. Hal ini merupakan salah satu faktor dari hambatan-hambatan yang dialami oleh RM. RM bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. Masalah ekonomi timbul akibat adanya pemotongan insentif yang tidak mencukupi kebutuhan pribadi. Selain itu RM memiliki nilai-nilai dan kepuasan yang harus dicapai. Kepuasan kerja pada RM dicapai apabila RM mampu mencapai target setiap bulannya. Nilai-nilai dan kepuasan yang dimiliki RM tentunya dihayati berbeda pada masing-masing individu.

(44)

13

(45)

14

Universitas Kristen Maranatha berpisah dengan keluarganya selama beberapa hari, hal ini sering menimbulkan konflik bagi RM dalam melakukan pekerjaanya.

Stress akan muncul apabila individu menghayati masalahnya atau berada pada situasi yang dirasa sebagai suatu hal yang mengancam atau membebani. Stres dihayati secara individual. Walaupun situasi atau stresornya sama, penghayatan stres setiap RM berbeda tergantung pada penilaian kognitif masing-masing individu.

(46)

15

Universitas Kristen Maranatha apabila masalah yang dihadapi RM akan mengancam kesejahteraan dan kelangsungan hidupnya. Bentuk penghayatan ini disebut dengan stress appraisal.

Pada penilaian sekunder, RM akan menentukan apa yang dapat dilakukan dan bagaimana cara menghadapi suatu masalah yang dihadapinya dalam situasi tersebut. Penilaian RM terhadap masalah atau situasi yang dihadapinya serta penilaian potensi yang dimlikinya akan mempengaruhi strategi penanggulangan yang akan digunakan. Jika RM menilai bahwa strategi yang digunakan tidak berhasil maka RM harus melakukan penilaian kembali (reappraisal) terhadap masalah dengan situasi tersebut dan harus mengevaluasi strategi mana yang lebih tepat untuk digunakan.

Menurut Lazarus & Folkman (1984:141), coping stress (strategi penanggulangan stress) adalah perubahan kognitif dan tingkah laku yang terus menerus sebagai usaha individu untuk mengatasi tuntutan secara eksternal maupun secara internal yang di nilainya sebagai suatu beban yang melampaui sumber daya yang dimilikinya.

Strategi penanggulangan stres pada dasarnya dilakukan untuk mengurangi atau mengilangkan rasa stres yang ditimbulkan oleh masalah yang ada. Jadi setiap kali RM mengalami stres, maka ia akan berupaya mengatasi stres tersebut hingga tidak mempengaruhi kinerjanya sebagai RM.

(47)

16

Universitas Kristen Maranatha pada masalah) dan emotion focused coping (strategi penanggulangan stres yang berpusat pada emosi).

Problem focused coping merupakan cara RM yang dengan aktif mencari penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapi, menghilangkan kondisi atau situasi yang dapat menimbulkan stress. Problem focused coping biasanya digunakan RM terhadap situasi yang dinilainya dapat diubah. RM merumuskan masalah, membuat beberapa alternatif jalan keluar, mempertimbangkan keuntungan dan kerugian setiap alternatif, memilih alternatif terbaik, dan akhirnya mengambil keputusan untuk bertindak. Ada dua bentuk problem focused coping yaitu plantful problem solving dan confrontative coping. Plantful problem solving menunjukkan usaha untuk memecahkan masalah dengan tenang dan hati–hati disertai dengan pendekatan analitis untuk memecahkan masalah secara terencana. Contohnya dalam hal ini para RM setiap paginya membuat marketing plan atau sasaran pemasaran sebelum melakukan aktivitas kerja lainnya, hal ini akan membantu RM bekerja lebih terencana dan terarah dan dapat menemukan berbagai alternatif dan memutuskan solusi terbaik dari masalah yang dihadapinya. Confrontative coping menunjukkan usaha–usaha untuk memecahkan masalah atau mengubah keadaan yang dilakukan secara agresif. Contohnya RM akan meluapkan rasa kesal ketika menghadapi klien yang banyak menuntut agar klien cepat-cepat mengisi aplikasi.

(48)

17

Universitas Kristen Maranatha dampak yang akan ditimbulkan oleh situasi yang penuh tekanan. Emotion focused coping biasanya di gunakan oleh RM jika berhadapan pada suatu situasi yang harus diterimanya dan tidak dapat diubah. Emotion focused coping ini sebagian besar terdiri proses kondisi yang ditujukan untuk mengurangi tekanan emosi. Ada enam bentuk emotion focused coping, yaitu distancing, self control, escape avoidance, positive reappraisal, seeking social support, dan accepting responsibility.

(49)

18

Universitas Kristen Maranatha hikmah dari kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya sebagai RM. Seeking social support merupakan usaha dari luar berupa informasi, bantuan nyata, maupun dukungan emosional. RM mengatasi stressnya dengan meminta nasehat dan bertanya kepada rekan kerja atau sales managernya tentang masalah yang dialami oleh RM ketika berhadapan dengan klien. Accepting responsibility merupakan usaha untuk mengakui peran dirinya. RM menyadari bahwa kesulitan yang dialaminya untuk memenuhi tuntutan perusahaan maupun dalam menghadapi klien merupakan konsekuensi dalam menjalankan perannya sebagai RM.

Pada kenyataannya setiap individu menggunakan kedua bentuk coping stress tersebut dalam menghadapi tuntutan baik internal maupun eksternal (Lazarus & Folkman, 1984:157). Cara seseorang menanggulangi stress ditentukan pula oleh sumber daya yang dimiliki oleh individu adalah kesehatan dan energi, keterampilan memecahkan masalah, keyakinan yang positif, keterampilan sosial, dukungan sosial, dan sumber material (Lazarus & Folkman, 1984:158-164).

(50)

19

Universitas Kristen Maranatha pekerjaan maka akan lebih mudah dalam menangani masalahnya. Keyakinan yang positif adalah sikap optimis, berfikir positif terhadap kemampuan diri. Hal tersebut merupakan sumber daya psikologis yang penting dalam upaya menanggulangi masalah yang paling tepat. Jika RM memiliki pandangan yang positif terhadap kemampuan dirinya maka akan mempermudah mereka dalam menyelesaikan pekerjaan serta menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Keterampilan social yang adekuat dan efektif memudahkan para RM dapat menyelesaikan masalahnya tersebut dengan bekerjasama dengan RM lain.

Dukungan sosial adalah RM memperoleh informasi, bantuan, atau dukungan emosional dari orang lain sehingga dapat membantu mereka dalam menanggulangi permasalahannya. Sumber-sumber material dapat berupa uang, barang, fasilitas lain yang dapat mendukung terlaksananya penanggulangan secara lebih efektif. Dalam hal ini jika para RM merasa bahwa insentif, bonus dari agency yang diberikan cukup memadai maka akan data membantu mereka untuk mengatasi stress yang muncul dalam menjalankan pekerjaannya sebagai RM. Jika RM memiliki sumber-sumber daya tersebut, maka mereka akan lebih mudah mengatasi stress yang disebabkan karena masalah-masalah yang muncul baik di bidang pekerjaan maupun permasalahan pribadi.

(51)

20

Universitas Kristen Maranatha Bagan 1.1 Kerangka Pikir

Penilaian Kognitif Primary Appraisal Secondary Appraisal Benign Positive Irrelevant Stress appraisal STRESS Strategi Penanggulangan Stress

Sumber daya Internal

 Kesehatan dan Energi

 Keterampilan

Memecahkan Masalah

 Keyakinan yang Positif

 Keterampilan Sosial

 Sumber Material Sumber daya eksternal

 Dukungan Sosial

Problem Focus Coping

Plantful Problem Solving

Confrontative Coping Emotion Focused Coping

Distancing

Self Control

Escape Avoidance

Positive Reappraisal

Seeking social Support

Accepting Responsibility Stressor

-Tuntutan Internal

-Tuntutan eksternal

Problem Focused Coping and

(52)

21

Universitas Kristen Maranatha 1.6 ASUMSI PENELITIAN

1. Dalam menjalankan tugasnya sebagai Relationship Manager (RM) merupakan suatu pekerjaan yang rentan akan stress karena dihadapkan pada berbagai macam permasalahan, walaupun situasi atau stessornya sama tetapi penghayatan stres tiap RM berbeda tergantung penilaian kognitif masing-masing individu.

2. Perbedaan proses penilaian kognitif para RM terhadap stressor yang mereka hadapi, memungkinkan para RM mempersepsi masalah tersebut dapat menimbulkan tinggi atau rendahnya stress.

3. RM dalam melakukan penilaian kogintif melalui beberapa tahap yaitu Primary Appraisal dan Secondary Appraisal.

4. Munculnya stres yang dialami oleh para RM memungkinkan mereka melakukan suatu strategi penanggulangan sebagai usaha untuk menanggulangi stres yang dihadapi.

5. Terdapat dua bentuk strategi penanggulangan stres yang dilakukan oleh RM, yaitu strategi penanggulangan stres yang berpusat pada masalah (problem focused coping) dan strategi penanggulangan stres yang berpusat pada emosi (emotion focused coping)

(53)

69 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi penanggulangan stress (coping stress) yang sering digunakan oleh sebagian besar Relationship Manager di PT.X Agency Of GE Shoping Card Jakarta adalah strategi penanggulangan stres yang berpusat pada masalah dan strategi penanggulangan stress yang berpusat pada emosi dengan frekuensi yang seimbang. Dimensi yang paling menonjol pada strategi penanggulangan stres yang berpusat pada emosi adalah accepting responsibility (40%), positif reappraisal (40%), sedangkan pada strategi penanggulangan stress yang berpusat pada masalah dimensi yang paling menonjol adalah planful problem solving (60%)

2. Relationship Manager juga menggunakan strategi penanggulangan masalah yang berpusat pada emosi. Dimensi yang menonjol pada strategi penanggulangan stres yang berpusat pada emosi adalah Seeking Social Support (50%) dan Positif Reappraisal (50%)

(54)

Universitas Kristen Maranatha 70

Manager, dalam hal ini hubungan yang erat dan dukungan dari sesama RM maupun atasan. RM yang mampu menjalin relasi yang baik dengan pihak perusahaan yang ditunjuk GE dan mendapatkan dukungan dari teman-teman serta atasannya dapat bertahan dan betah untuk bekerja di PT. X Agency. Sedangkan RM yang tidak merasa cocok dan nyaman dengan rekan-rekan kerja serta kurang mampu dapat menjalin relasi dengan klien cenderung merasa tidak betah dan tidak mampu bertahan untuk bekerja di PT.X Agency.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti merasa perlu untuk memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi penelitian lanjutan, adapun saran tersebut adalah sebagai berikut :

5.2.1 Saran ilmiah

1. Melakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dapat meneliti dengan lebih mendalam mengenai penggunaan strategi penanggulangan stress pada Relationship Manager

2. Melakukan penelitian lanjutan dengan merevisi atau memperbaiki alat ukur dikarenakan reliabilitas alat ukur yang tergolong sedang

(55)

Universitas Kristen Maranatha 71

5.2.2 Saran Praktis

1. Peneliti menyarankan kepada PT “X” agency dalam menjaring SDM baru, hendaknya diberikan tes mengenai situasi kerja nyata, sehingga dapat mengetahui calon RM yang efektif dalam menggunakan kedua strategi penanggulangan stress (problem focus dan emotion focus) secara seimbang sehingga dapat mengatasi hambatan-hambatan baik dalam factor organisasi, lingkungan, dan personal.

2 Peneliti menyarankan kepada pengelola agency PT. X Agency of GE Shoping Card untuk memberikan pengarahan kepada para RM dan menciptakan suasana yang saling mendukung dan bekerjasama baik antara sesama RM, ataupun RM dengan atasannya. Sehingga dalam menghadapi birokrasi dan perizinan dari perusahaan/instansi yang ditunjuk GE, RM dapat sama-sama memecahkan masalahnya dan mencari solusi terbaik mengenai pendekatan yang tepat terhadap berbagai macam karakter perusahaan/instansi yang ditunjuk GE.

(56)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Friendenberg, Lisa. 1995. Psychological Testing: Design, Analysis and Use. Boston : Allyn and Bacon.

Gibson, James L, Ivancevich, John M & H. Donnely JR, James. 1996. Organisasi: Edisi8, Jilid1. Jakarta : Binarupa Aksara

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit Grasindo.

Lazarus, Richard s, Susan Folkman. 1984. Stress,Appraisal, and Coping. New York : Springer Publishing Company.

Lazarus, R.S & Monat, A. 1991. Stress and coping and anthology. 3rd ed;

Newyork : Columbia University Press.

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi Edisi Sepuluh. Yogyakarta : Penerbit Andi. Robbins, Stehen P. 2003. Perilaku Organisasi Edisi 12. New Jersey : Pearson Edu Siegel, sidney. 1997. Statistik Nonarametrik : Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta :

Penerbit PT. Gramedia

Sudjana. 2002. Metoda Statistika, Edisi ke 6. Bandung : Penerbit Tarsito Sunyoto, Ashar Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta :

Penerbit Universitas Indonesia

(57)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RUJUKAN

Novakiranya, Eskadona. 2007. Seminar Outline : Studi Deskriptif Tentang Strategi Penanggulangan Stress Pada Medical Representative Perusahaan Farmasi ” X ”

di Bandung

Referensi

Dokumen terkait

menunjukkan bahwa penentuan NPOP yang dilakukan oleh wajib pajak, banyak yang tidak sesuai dengan harga pasar, hal tersebut berdampak terhadap besarnya pajak yang harus

harapan tentang pengadaan sarana dan prasarana di Politeknik Negeri Malang, karena dengan menggunakan metode quality grade descriptor setiap pertanyaan kuesioener dijabarkan

Dari analisis data diperoleh hasil: (1) terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat tinggi gaya flop mahasiswa program studi pendidikan olahraga dengan

Idealnya bila tiap wanita hamil mau memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas

Hasil angket kepuasan mahasiswa terhadap pemakaian modul ajar hasil pengembangan terdiri dari 100 responden yang merupakan mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah

diinokulasikan ke dalam KCNB. Hasil uji positif ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan koloni yang ditandai dengan terjadinya kekeruhan. Hasil uji negatif ditunjukkan dengan

Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz dengan

 Mendiskusikan bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan gerak dasar dalam renang gaya bebas (latihan teknik