• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Prosedur Penyampaian SPT Melalui Media Elektronik dalam Meningkatkan Pelayanan terhadap Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Cibeunying Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerapan Prosedur Penyampaian SPT Melalui Media Elektronik dalam Meningkatkan Pelayanan terhadap Wajib Pajak (Studi Kasus pada KPP Cibeunying Bandung)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam rangka untuk mencapai target penerimaan, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak berusaha melakukan perkembangan terutama pada sistem administrasi dengan mengembangkan program berbasis teknologi yaitu e-SPT, yang bertujuan untuk menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan agar masyarakat dapat melaksanakan kewajibannya dengan lebih mudah. Dengan adanya penerapan e-SPT maka diharapkan dapat meningkatkan tingkat pelayanan Wajib Pajak dengan sistem digital ini. Tingkat pelayanan Wajib Pajak tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti hardware, software, dan sumber daya manusia. Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Cibeunying Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 108 Wajib Pajak. Data dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan model regresi berganda, dengan pengujian tersebut diperoleh hasil sebesar 0.495 sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan e-SPT mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pelayanan Wajib Pajak.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

In order to achieve the revenue target, the government through the

Directorate General of Taxes is trying to do developments,

especially in administrative system by developing technology based program that

is e-SPT, which aims to simplify tax administration procedures so people

can implement their obligations more easily. With the implementation of

e-SPT is expected to increase the level of service taxpayers with this

digital system. Taxpayer service levels are influenced by several factors such

as hardware, software, and human resources. Respondents in this study

are listed in Taxpayer KPP Pratama Cibeunying Bandung. The number of samples in this study is 108 of the taxpayers. The data in this study in the analysis using a multiple regression models, with the test results obtained for 0,495 so it can be conclude that the implementation of e-SPT had a significant influence on the level of taxpayer service.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PENGESAHAN………... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……… iii

KATA PENGANTAR……….... iv

ABSTRAK………... vi

ABSTRACT………...vii

DAFTAR ISI………...viii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... .3

1.3 Tujuan Penelitian ... .3

1.4 Kegunaan Penelitian ... .3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

BAB II TINJAUN PUSTAKA... 7

2.1 Pajak ... 7

2.1.1 Pengertian Pajak ... 7

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.1 Pembagian Pajak Berdasarkan Golongan ... 9

2.1.2.2 Pembagian Pajak Berdasarkan Sifatnya ... 10

2.1.2.3 Pembagian Pajak Berdasarkan Kewenangan Memungut ... 10

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak ... 11

2.1.4 Fungsi Pajak ... 12

2.2 Pajak Penghasilan ... 12

2.2.1 Pengertian Pajak Penghasilan ... 12

2.2.2 Subjek Pajak Penghasilan ... 13

2.2.3 Objek Pajak Penghasilan ... 14

2.2.4 Tarif Pajak Penghasilan ... 16

2.3 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ... 16

2.3.1 Subjek PPN ... 17

2.3.2 Objek PPN ... 17

2.4 Surat Pemberitahuan (SPT)... 18

2.4.1 Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) ... 18

2.4.2 Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) ... 19

2.4.3 Prosedur Penyampaian E-SPT ... 20

2.4.4 Pokok-pokok Perubahan UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Mengenai SPT ... 20

2.5 Media Elektronik (e-SPT) ... 22

2.5.1 Pengertian e-SPT ... 22

2.5.2 Jenis e-SPT ... 22

2.5.3 Tata Cara Penyampaian e-SPT ... 23

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

2.6 E-Filing ... 24

2.6.1 Pengertian e-Filing ... 24

2.6.2 Dasar Hukum e-Filing ... 24

2.7 Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) ... 25

2.7.1 Definisi-definisi Terkait Penyampaian Surat Secara Elektronik (e-Filing) Melalui Perusahaan penyedia Jasa Aplikasi (ASP) ... 26

2.8 Fasilitas Pelayanan Perpajakan ... 27

2.9 Kualitas Pelayanan Pajak ... 31

2.9.1 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 31

2.9.2 Indikator Pelayanan Jasa ... 32

2.10 Administrasi Perpajakan Modern ... 33

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 37

3.1 Metode Penelitian ... 37

3.1.1 Operasionalisasi Variabel... 38

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.1.3 Teknik Pengolahan Data ... 39

3.1.4 Langkah-langkah Penelitian ... 40

3.1.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

3.1.6 Teknik Pengambilan Sampel... 41

3.1.7 Skala Pengukuran Variabel ... 42

3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner... 43

3.2.1 Uji Validitas ... 43

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha 3.2.3 Uji Regresi ... 45 3.2.4 Uji Korelasi ... 48 3.3 Objek Penelitian ... 49 3.3.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibeunying ... 50 3.3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Cibeunying ... 50 3.3.1.2 Visi dan Misi KPP Pratama Cibeunying ... 51 3.3.1.3 Struktur Organisasi KPP Pratama Cibeunying ... 52 3.3.1.4 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi KPP Pratama

Cibeunying ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 56

4.1 Prosedur Penyampaian SPT Melalui Media Elektronik dalam KPP dan Wajib Pajak ... 56 4.1.1 Prosedur penyampaian SPT Melalui Media Elektronik Dalam

KPP ... 56 4.1.1.1 Prosedur penyampaian e-SPT melalui disket, flash disc atau

Compact Disc (CD)... 57

4.1.1.2 Prosedur penyampaian e-SPT melalui internet (e-filing)... 57 4.1.2 Prosedur penyampaian SPT Melalui Media Elektronik bagi Wajib

Pajak ... 58 4.1.2.1 Prosedur penyampaian e-SPT melalui disket, flash disc atau

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha 4.2 Bentuk pelayanan Wajib Pajak yang diberikan oleh KPP Pratama

Bandung Ciebeunying ... 64

4.3 Pengaruh prosedur penyampaian SPT melalui Media Elektronik dalam meningkatkan pelayanan Wajib Pajak ... 68

4.3.1 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 69

4.3.2 Profil Responden berdasarkan Usia ... 70

4.3.3 Profil Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 71

4.3.4 Analisis Pengaruh Variabel X terhadap Y ... 74

4.3.4.1 Uji Regresi ... 74

4.3.4.2 Output SPSS 19.0 dan Interpretasi X1,X2,X3 ... 75

4.3.4.3 Output SPSS 19.0 dan Interpretasi X2,X3 ... 78

4.3.5 Uji Penyimpangan Klasik ... 80

4.3.5.1 Uji Asumsi Regresi Multikolinieritas ... 81

4.3.5.2 Uji Asumsi Regresi Heteroskedastisitas ... 81

4.3.5.3 Uji Autokorelasi ... 82

4.3.5.4 Uji Normalitas dengan Normal P-P plot ... 83

4.3.6 Analisis Korelasi Pearson ... 84

4.3.7 Pengaruh penerapan e-SPT terhadap tingkat pelayanan Wajib Pajak ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 90

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri 16

Tabel 2.2 Surat Pemberitahuan 20

Tabel 2.3 Pembetulan SPT 21

Tabel 2.4 Sanksi Administrasi Berupa Denda 21

Tabel 3.1 Skala Linkert 42

Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 69

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia 70

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 71

Tabel 4.4 Tabel Item-Total Statistics 73

Tabel 4.5 Tabel Reliability Statistics 74

Tabel 4.6 Coefficientsa Variabel X1,X2,X3 75

Tabel 4.7 Tabel ANOVAb Model 1 75

Tabel 4.8 Interpretasi Terhadap Tabel Coefficients (Uji t) 77 Tabel 4.9 Interpretasi Terhadap Tabel Coefficients (Uji Probabilitas) 78

Tabel 4.10 Coefficientsa Variabel X2,X3 78

Tabel 4.11 Tabel ANOVA Model 2 79

Tabel 4.12 Tabel Model Summary 80

Tabel 4.13 Tabel Coefficientsa 81

Tabel 4.14 Tabel Durbin-Watson (Model Summary) 83

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Langkah Penelitian 40

(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 Grafik Jenis Kelamin Responden 69

Grafik 2 Grafik Usia Responden 70

Grafik 3 Grafik Pendidikan Terakhir Responden 71

Grafik 4 Grafik Scatterplot 82

(12)

Bab 1 Pendahuluan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini pembangunan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik materiil maupun spiritual. Untuk dapat mewujudkan itu semua, pemerintah membutuhkan banyak biaya, yang salah satunya berasal dari sektor perpajakan, yang dipungut dari orang pribadi dan badan yang berkedudukan di Indonesia serta orang pribadi luar negeri atau badan luar negeri yang memperoleh penghasilan dari wilayah negara Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (Soemitro,1994)

Berkaitan dengan hak negara untuk menarik pajak, negara juga berkewajiban untuk melindungi seluruh dan segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut mempertahankan perdamaian dunia sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. (Rimsky,1999)

Pajak sebagai sumber pendapatan terbesar negara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan Indonesia. Sumber pembiayaan negara untuk APBN sebesar 80% merupakan pendapatan dari pajak. Oleh karena itu, berbagai pembaharuan dalam bidang perpajakan dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan dari pajak. (Brotodiharjo,1989)

Dalam memaksimalkan pendapatan dari pajak, pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan maupun undang-undang tentang pelaksanaan perpajakan dalam masyarakat. Perubahan undang-undang pajak yang dilakukan oleh pemerintah dimaksudkan untuk menyempurnakan sistem perpajakan yang telah ada sebelumnya. (Mardiasmo,2003)

(13)

Bab 1 Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha Wajib Pajak yang aktif sedangkan aparat perpajakan sifatnya hanya mengawasi dan membina Wajib Pajak. (Meliala dan Oetomo, 2008)

Adanya perkembangan teknologi informasi mendorong pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak dalam menyelesaikan kewajiban perpajakannya. Hal-hal berupa hambatan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan berupa keterbatasan waktu dan wilayah diharapkan dapat dihilangkan. Untuk memudahkan Wajib Pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya tersebut, maka awal tahun 2005 Direktorat Jendral Pajak memberikan pelayanan baru kepada Wajib Pajak dalam melaporkan Surat Pemberitahuan yaitu melalui media elektronik. Media elektronik yang dimaksud di sini adalah berupa disket, flash disc, compact disc, dan internet. Untuk penyampaian SPT secara internet ini disebut juga dengan e-filing. Ketentuan ini diatur dalam Keputusan Dirjen Pajak No.KEP-88/PJ./2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik dan Keputusan Dirjen Pajak No.KEP-05/PJ./2005 tentang tata cara penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-Filing) melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi (ASP). (Keputusan Dirjen Pajak No.KEP-88/PJ./2004 dan Keputusan Dirjen Pajak No.KEP-05/PJ./2005)

Penulis memilih KPP (Kantor Pelayanan Pajak) sebagai objek penelitian karena di Kantor Pelayanan Pajak, penulis bisa mendapatkan data dan informasi yang lengkap mengenai perpajakan, dan informasi mengenai Wajib Pajak tertentu yang tidak/belum/sudah melaporkan pajaknya secara elektronik atau menggunakan media internet.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, penulis mengangkat topik ini sebagai topik yang akan penulis bahas karena penulis ingin mengetahui bagaimana prosedur untuk melaksanakan pelaporan pajak melalui media elektronik. Selain itu, penulis ingin mengetahui bagaimana peranan penyampaian SPT melalui media elektronik ini bagi KPP dan juga Wajib Pajak, apakah dengan bentuk penyampaian SPT ini, DJP dapat meningkatkan pelayanan terhadap Wajib Pajak.

(14)

Bab 1 Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha Penerapan Prosedur Penyampaian SPT Melalui Media Elektronik Dalam

Meningkatkan Pelayanan Terhadap Wajib Pajak” (Studi Kasus Pada KPP Cibeunying Bandung).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan di atas, penulis merumuskan masalah-masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana penerapan prosedur penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) melalui media elektronik bagi KPP dan Wajib Pajak?

2. Apa saja bentuk pelayanan terhadap Wajib Pajak yang diberikan oleh KPP?

3. Bagaimana pengaruh prosedur penyampaian SPT melalui media elektronik dalam meningkatkan pelayanan Wajib Pajak?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah prosedur yang harus dilakukan jika Wajib Pajak ingin menyampaikan Surat Pemberitahuan melalui media elektronik; 2. Untuk mengetahui bentuk/jenis pelayanan Wajib Pajak yang diberikan oleh

KPP;

3. Untuk mengetahui pengaruh prosedur penyampaian SPT melalui media elektronik dalam meningkatkan pelayanan Wajib Pajak.

1.4 Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian mengenai masalah yang dikemukakan di atas adalah dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi penulis

(15)

Bab 1 Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha satu syarat menyelesaikan pendidikan sarjana lengkap pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak

Dapat mensosialisasikan prosedur atau cara penyampaian SPT melalui media elektronik.

3. Bagi Para Pembaca

Dapat menambah referensi, wawasan, dan pengetahuan pembaca mengenai prosedur penyampaian SPT melalui media elektronik.

1.5 Kerangka Pemikiran

Indonesia menganut sistem pemungutan pajak self assessment system, yaitu Wajib Pajak sendiri yang menghitung, menyetorkan, dan melaporkan pajaknya kepada negara. Pada sistem ini, Wajib Pajak yang aktif sedangkan aparat perpajakan sifatnya hanya mengawasi dan membina Wajib Pajak.

Dalam UU No.16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan diatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Wajib Pajak wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, jelas, dan menandatanganinya. Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan.

(16)

Bab 1 Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha SPT harus diisi secara benar, jelas, lengkap, dan harus ditandatangani. Dalam hal SPT diisi dan ditandatangani oleh orang lain bukan WP, harus dilampiri surat kuasa khusus. Penyampaian SPT Tahunan dapat diperpanjang. Adapun syaratnya yaitu permohonan tersebut harus diajukan secara tertulis sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan berakhir, melunasi kekurangan penyetoran pajak yang terutang beserta sanksi administrasi berupa bunga, memberikan pernyataan tertulis tentang besarnya pajak yang harus dibayar berdasarkan penghitungan sementara. Batas akhir penyampaian SPT Tahunan untuk Orang Pribadi paling lambat 3 bulan sejak akhir tahun pajak. Untuk PPh Badan paling lambat 4 bulan sejak akhir tahun pajak. Perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT cukup dengan pemberitahuan. SPT yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, dikenakan sanksi administrasi berupa denda. Untuk SPT Masa PPN sebesar Rp 500.000,- , SPT Masa lainnya sebesar Rp 100.000,-dan untuk SPT Tahunan PPh Orang Pribadi sebesar Rp 100.000,- , SPT Tahunan PPh Badan sebesar Rp 1.000.000,-.

Dalam sistem perpajakan secara manual, Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepada Wajib Pajak akan diberikan NPWP. Wajib Pajak juga wajib mengambil sendiri formulir SPT di tempat yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pajak. Kemudian SPT itu diisi pada setiap akhir tahun pajak dan dimasukkan kepada KPP oleh Wajib Pajak baik secara langsung maupun melalui kantor pos. Sistem manual ini dirasakan sudah tidak tepat lagi diterapkan pada saat ini, dengan pertimbangan sistem manual ini sudah tidak efisien lagi karena Wajib Pajak harus datang ke KPP untuk mendaftarkan NPWP, mengukuhkan Pengusaha Kena Pajak, dan melaporkan SPT. Sistem manual ini selain menghabiskan waktu dan biaya juga memiliki keterbatasan wilayah bagi Wajib Pajak.

(17)

Bab 1 Pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha elektronik. Tujuan utama layanan pelaporan pajak ini adalah untuk membantu Wajib Pajak dalam mempersiapkan, memproses dan melaporkan SPT ke Kantor Pajak secara benar dan tepat waktu. Dan juga dukungan kepada Kantor Pajak dalam hal percepatan penerimaan laporan SPT, pendataan (akurasi data), distribusi dan pengarsipan laporan SPT.

Tata cara penyampaian surat pemberitahuan (e-SPT) dengan menggunakan intrenet (e-Filing) melalui perusahaan penyedia jasa aplikasi diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor:KEP-05/PJ./2005 tanggal 12 Januari 2005. Setiap Wajib Pajak (Pribadi maupun Badan) dapat melakukan e-Filing.Untuk keamanan data, sertifikat (digital certificate) senantiasa diperlukan pada setiap proses penyampaian e-SPT melalui internet (e-Filing). Penyampaian Surat Pemberitahuan melalui internet dapat dilakukan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu dengan standar Waktu Indonesia Bagian Barat.

Pada dasarnya e-Filing hanyalah proses penyampaian SPT menggantikan proses manual yang selama ini dilakukan ke proses digital dengan media elektronik. Proses penyusunan data, penghitungan dan persiapan laporan SPT tetap dilakukan seperti yang selama ini telah dijalankan oleh masing-masing Wajib Pajak. Hardware maupun software e-Filing tidak terkoneksi dengan perangkat back-office (sistem akuntansi) yang dimiliki oleh Wajib Pajak. Data e-SPT yang terkirim melalui jaringan internet dari Wajib Pajak mengalami proses acak (encryption) sehingga sistem komputer Direktorat Jenderal Pajak yang dapat menerjemahkan data acak tersebut. Verifikasi juga dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diterima oleh Direktorat Jenderal Pajak tidak mengalami perubahan dari data asli yang dikirim oleh Wajib Pajak.

(18)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

86 Universitas Kristen Maranatha

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di KPP Pratama Bandung Cibeunying, didukung oleh teori-teori yang melandasi penelitian, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Prosedur penyampaian SPT melalui Media Elektronik bagi KPP dan Wajib Pajak adalah sebagai berikut:

- Bagi KPP:

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying menerima data Surat Pemberitahuan (SPT) dari Wajib Pajak melalui media elektronik. Khusus e-Filing, data Surat Pemeberitahuan (SPT) dikirimkan oleh Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. data tersebut telah tersimpan dalam database Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying, namun Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tetap harus menerima Induk Surat Pemberitahuan (SPT) yang didalamnya terdapat tanda tangan basah Wajib Pajak beserta bukti penerimaan yang harus diserahkan oleh Wajib Pajak paling lambat 14 hari setelah tanggal peng-upload an data. Apabila dalam jangka waktu 14 hari, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tidak menerimanya, maka data Surat Pemberitahuan (SPT) tidak dapat ditampilkan dan Wajib Pajak dianggap belum menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT).

Untuk prosedur penyampaian SPT melalui flash disc, Compact Disc (CD), KPP menerima Induk SPT yang telah didalamnya terdapat tanda tangan basah dan lampiran-lampiran SPT yang telah disimpan dalam flash disc atau Compact Disc (CD) tersebut.

- Bagi Wajib Pajak:

Wajib Pajak yang ingin menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) secara e-Filing, terlebih dahulu harus mengajukan permohonan untuk mendapatkan eFIN

(19)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

87 Universitas Kristen Maranatha menerima bukti penerimaan secara elektronik. Kemudian Wajib Pajak mencetak Induk Surat Pemberitahuan (SPT) yang berisikan tanda tangan basah Wajib Pajak serta bukti penerimaan yang harus diserahkan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.

Untuk Wajib Pajak yang akan menyampaikan Surat Pemberitahuan melalui flash disc atau Compact Disc, prosedur untuk penyampaiannya lebih sederhana. Wajib

Pajak mengisi data SPT di aplikasi e-SPT yang telah diinstall. Setelah itu, e-SPT yang telah diisi tersebut disimpan ke dalam flash disc atau Compact Disc (CD). Wajib Pajak menyerahkan flash disc atau Compact Disc (CD) tersebut ke KPP beserta induk SPT yang memuat tanda tangan basah.

2. Bentuk pelayanan Wajib Pajak yang diberikan oleh KPP adalah sebagai berikut: a. Tempat Pelayanan Terpadu

3. Pengaruh prosedur penyampaian SPT melalui Media Elektronik dalam meningkatkan pelayanan Wajib Pajak:

Prosedur penyampaian SPT melalui media elektronik memiliki pengaruh yang baik bagi pelayanan Wajib Pajak. Wajib Pajak merasa dimudahkan dalam menyampaikan SPT mereka. Wajib Pajak dapat menghemat waktu, karena selama menyampaikan SPT melalui media elektronik, pelayanan yang diberikan oleh KPP menjadi lebih cepat. Wajib Pajak tidak perlu mengantri lagi. Prosedur penyampaian SPT melalui media elektronik ini merupakan wujud peningkatan pelayanan KPP kepada Wajib Pajak. dengan menggunakan media elektronik, kesalahan juga dapat dihindari, karena aplikasi e-SPT ini dibuat untuk mudah dijalankan dan akurat karena penjumlahan atau penghitungan data Surat pemberitahuan dilakukan secara otomatis dengan menggunakan komputer. Software/aplikasi yang disediakan untuk pengisian laporan memiliki fasilitas checking yang dapat mengurangi kesalahan.

Dengan menggunakan software SPSS 19.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

(20)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

88 Universitas Kristen Maranatha signifikan terhadap tingkat pelayanan Wajib Pajak. Hal ini dikarenakan Wajib Pajak merasa puas dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak.

- Menurut hasil uji regresi berganda, diperoleh hasil output SPSS 19.0 model kedua sebesar 0.495. Artinya, penerapan e-SPT mempengaruhi tingkat pelayanan Wajib Pajak sebesar 49,5% sedangkan sisanya sebesar 50,5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar dari variabel-variabel yang diteliti.

5.2 Saran

Setelah penulis memberikan kesimpulan dari penelitian, maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan :

1. Bagi KPP Pratama Bandung Cibeunying:

 Dikarenakan sistem peraturan perpajakan di Indonersia yang sering berubah, sebaiknya kualitas pelayanan pajak ditingkatkan dengan menambah Media Informasi Pajak, seperti layar touch screen untuk memudahkan Wajib Pajak dalam mengakses segala sesuatu yang berhubungan dengan pajak khususnya e-SPT secara gratis. Masing–masing seksi harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan uraian tugas secara profesional dan peraturan perundang-undangan, agar terjadi kesinambungan antar Wajib Pajak dengan petugas pajak dalam memberikan pelayanan pajak.

Mempertahankan e-SPT Masa PPN yang sudah berjalan dengan baik, maka pihak Direktorat Jenderal Pajak dan jajarannya hendaknya lebih giat dalam memberikan pengarahan kepada para Pengusaha Kena Pajak (PKP) dengan mengadakan sosialisasi mengenai e-SPT Masa PPN, misalnya dengan mengadakan seminar gratis tentang e-SPT Masa PPN dan pelatihan gratis bagi para PKP dalam menggunakan e-SPT Masa PPN agar PKP dapat melakukan pengisian SPT Masa PPN dengan cepat, tepat, dan akurat, Selain itu, agar dapat melaksanakan administrasi perpajakannya dengan efektif dan efisien.

(21)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

89 Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Peneliti Selanjutnya:

(22)

90 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Brotodihardjo, R.S. 1989. Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: Eresco.

Gunadi dkk. 2001. Edisi Kedua. Perpajakan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Meliala, T.S. dan Francisca, W.O. 2008. Edisi 5. Perpajakan dan Akuntansi Pajak. Bandung: Semesta Media.

Pandiangan, Liberti. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: PT. GRAMEDIA.

Sekaran, Uma. 2003. fourth edition Research method for Business: A Skill Building Approach. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Siegel Joel G. dan Jae K. Shim. 1999. Kamus Istilah Akuntansi. Indonesia: PT Elex Media Komputindo.

Soemitro, Rochmat. 1994. Dasar-Dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan. Bandung : Eresco.

Peraturan Perundang-undangan:

Keputusan Dirjen Pajak No. KEP-88/PJ./2004 Tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Secara Elektronik.

(23)

91 Universitas Kristen Maranatha Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 6/PJ/2009 Tentang Tata Cara Penyampaian

Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Elektronik.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sumber Internet:

http://www.laporpajak.com

Referensi

Dokumen terkait

lie lama tltraal berlangeung cafes akan terjedl pengen- ceran lorutan tltran eehlngga akan mempengarubl pengukuren hanteren llatrik* Ontuk rangellaimlr keealahen naka

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh strategi promosi pembiayaan murabahah terhadap minat nasabah dan seberapa besar pengaruh

Seseorang yang dikatakan mempunyai literasi kesihatan yang baik apabila individu tersebut berupaya mencari, memahami dan menggunakan maklumat yang berkaitan dengan kesihatan

Data yang peneliti peroleh adanya depresi pada lanjut usia hipertensi tersebut tidak bermakna sebagai sebab timbulnya demensia.. Terdapat kemungkinan depresi awal

Jangka waktu pelaksanaan yang ditawarkan 30 hari melebihi jangka waktu pelaksanaan yang disyaratkan dalam dokumen lelang yakni 20 hr kalender Urutan Pelaksanaan Pekerjaan secara

9/CS16/KR.VIII/II/2016 tanggal 5 Februari 2016, ditetapkan Pemenang pekerjaan Pengadaan Jasa Cleaning Service Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VIII

Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Ningsih dan Nilamsari (2018) mendapatkan tidak ada hubungan anta- ra shift kerja dan kelelahan yang dialami oleh pekerja

funi 2012, tentang Penetapan Pemenang Lelang Umum |asa Konstruksi Kegiatan Dana Alokasi Khusus [DAK) RSU Salewangang Kabupaten Maros Tahun Anggaran 20L2, maka dengan