vi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This experiment want to test Locus of Control, Financial Knowledge, Income could effect Financial Management Behavior and knowing how big Locus of Control, Financial Knowledge, Income could effect Financial management Behavior. The overall test proved that there are influence between Financial Management Behavior with Locus of Control, Financial Knowledge, and Income. The Adjusted R Square point is 0.019 shows how big the role or contribution Locus of control, Financial Knowledge, and Income could explain Financial Management Behavior variable score that is 1,9% and the rest 98.1% score could be explained with other factors such as ethnicity and source of income.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menguji apakah Locus of Control, Financial
Knowledge, Income mempengaruhi Financial Management Behavior dan
mengetahui seberapa besar Locus of Control, Financial Knowledge, Income dapat mempengaruhi Financial Management Behavior. Adapun hasil pengujiaan secara keseluruhan adalah terdapat pengaruh antara Financial Management Behavior dengan Locus of Control, Financial Knowledge, dan Income. Nilai Adjusted R Square sebesar 0.019 menunjukkan besarnya peran atau kontribusi Locus of control,
Financial Knowledge, dan Income mampu menjelaskan variabel Financial Management Behavior sebesar 1,9% sedangkan sisanya sebesar 98.1% dijelaskan
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………... i
HALAMAN PENGESAHAN………... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….... iii
KATA PENGANTAR……….………. iv
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN………... 10
2.1 Teori yang Relevan………... 10
2.1.1 Financial Management Behavior……….………… 10
2.1.2 Locus of Control………..……….. 12
ix Universitas Kristen Maranatha
3.2 Definisi Operasional Variabel………... 29
3.3 Sample……….………... 34
3.4 Metode Pengukuran Sampel……….…... 34
3.5 Teknik Pengumpulan Data………... 34
3.6 Analisis Data……….………... 35
3.6.1 Uji Instrumen………...……… 35
3.6.2 Model Analisis……….. 38
3.6.3 Teknik Analisis…………...……….. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 43 4.1 Data Penelitian………...……… 43
4.2 Pengolahan Data dan Hasil……… 43
4.2.1 Korelasi Pearson……….. 43
x Universitas Kristen Maranatha
4.3 Pembahasan………... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 59
5.1Kesimpulan……… 59
5.2 Saran………... 59
DAFTAR PUSTAKA………... 61
LAMPIRAN………. 65
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel I Definisi Operasional Variabel………. 32
Tabel II Pengujian Validitas KMO and Bartlett’s test……….. 35
Tabel III Pengujian Validitas Total Variance Explained……… 36
Tabel IV Pengujian Reliabilitas Financial Management Behavior ………... 37
Tabel V Pengujian Reliabilitas Locus of Control……….. 37
Tabel VI Pengujian Reliabilitas Financial Knowledge………... 37
Tabel VII Pengujian Multikolinieritas (Y= FMB)………... 40
Tabel VIII Korelasi Pearson antara financial management behavior dengan
locus Of control………... 44
Tabel IX Korelasi Pearson antara Financial Management Behavior dengan
Financial Knowledge………... 46
Tabel X Korelasi Pearson antara Financial Management Behavior dengan
Income………. 47
Tabel XI Korelasi Pearson Financial Management Behavior dengan Locus
of Control, Financial Knowledge, Income……….. 48
Tabel XII Regresi Berganda antara Financial Management Behavior
dengan Locus of Control, Financial Knowledge, Income………... 50
Tabel XIII Regresi Berganda antara Financial Management Behavior
dengan Locus of Control, Financial Knowledge, Income………... 52
Tabel XIV Regresi Berganda antara Financial Management Behavior
dengan Locus of Control, Financial Knowledge, Income………... 53
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner………. 65
Lampiran B Tabulasi………... 67
Lampiran C Uji Validitas SPSS 17.0………... 77
Lampiran D Uji Reliabilitas SPSS 17.0………... 93
Lampiran E Korelasi Pearson SPPS 17.0………... 98
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kemiskinan merupakan tantangan terbesar bagi bangsa Indonesia yang belum
terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang
nyata ada di negeri ini dengan kondisi kemiskinan rakyatnya. Negara yang luas dan
kaya namun tidak dapat memakmurkan rakyatnya sendiri dan hanya memperkaya
segelintir orang saja. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan (id.wikipedia.org).
Menurut Bank Dunia (World Bank) yang disebut rakyat miskin adalah
mereka yang pendapatannya dibawah $2 per hari). Boleh dibilang Indonesia pun bisa
dikategorikan lumbung kemiskinan -versi Bank Dunia- oleh karena puluhan juta
angkatan kerja Indonesia (terutama yang di perdesaan masih banyak yang
berpendapatan dibawah patokan rumah tangga miskin menurut Bank Dunia)
(ekonomi.kompasiana.com).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mengisahkan kepada Komisi XI Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) mengenai kategori orang miskin di Indonesia. Menurut
BPS, orang yang makan dengan biaya di bawah Rp5.000 per hari tergolong
miskin. Secara nasional, BPS menyebut orang miskin itu apabila dalam memenuhi
kebutuhan makanan dan minuman serta non-makanan di bawah Rp212 ribu per bulan
2
sebesar Rp192 ribu (sosbud.kompasiana.com). Dari fenomena ini sangat di perlukan
bagaimana seseorang dapat mengelola keuangannya pribadi agar keadaan sulit yang
terjadi di Indonesia ini tidak berdampak buruk secara individu.
Dalam penelitian ini pengambilan keputusan seseorang dalam pengelolaan
keuangannya akan dilihat dari Locus of Control. Locus of control adalah cara
pandang seseorang terhadap suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat
mengendalikan peristiwa yang terjadi padanya (Rotter, dalam Engko, 2007). Corsini
dan Marsella (1983) membedakan orientasi locus of control menjadi dua, yakni locus
of control internal dan locus of control eksternal. Individu dengan locus of control
internal cenderung mengangap bahwa keterampilan (skill), kemampuan (ability), dan
usaha (effort) lebih menentukan apa yang mereka peroleh dalam hidup mereka.
Sedangkan individu yang memiliki locus of control eksternal cenderung menganggap
bahwa hidup mereka terutama ditentukan oleh kekuatan dari luar diri mereka, seperti
nasib, takdir, keberuntungan, dan orang lain yang berkuasa. Bagi seseorang yang
mempunyai locus of control internal akan memandang dunia sebagai sesuatu yang
dapat diramalkan, dan perilaku individu turut berperan di dalamnya. Pada individu
yang mempunyai locus of control eksternal akan memandang dunia sebagai sesuatu
yang tidak dapat diramalkan, demikian juga dalam mencapai tujuan sehingga
3
Universitas Kristen Maranatha
dari Locus of Control ini maka setiap individu mempunyai caranya masing-masing
untuk mengelola keuangannya dan menentukan cara dan jenis investasi yang di
pilihnya, mengenal tipe orang dalam mengalokasikan dananya, apakah orang yang
aktif untuk melakukan investasi untuk mendapat hasil yang lebih atau hanya pasif
karena menganggap faktor di luar dirinya lah yang mempengaruhi besarnya hasil
yang akan di peroleh. Seseorang yang memiliki locus of control internal akan lebih
berorientasi pada tindakan, termotivasi, dan lebih memungkinkan untuk melakukan
tugas sulit dari pada seseorang yang memiliki locus of control eksternal. seseorang
dengan locus of control external akan kurang memungkinkan untuk mengeluarkan
upaya yang diperlukan untuk menunjukkan perilaku manajemen keuangan yang lebih
bertanggung jawab (Financial Management Behavior). Dari penjelasan di atas dapat
dikatakan locus of control seseorang akan sangat berpengaruh terhadap perilaku
keuangannya.
Pengetahuan keuangan mempengaruhi Locus of Control, mempelajari
karakter seseorang dalam mengalokasikan pendapatannya, bertanggung jawab atas
keuangannya pribadi sangat bergantung pada pengetahuan keuangannya. cara-cara di
mana individu menerapkan pengetahuan mereka akan tergantung apakah mereka
percaya bahwa mereka memiliki kontrol atas hasil. Efektivitas diri mengacu pada
kepercayaan seseorang dalam konteks tertentu atau situasi bahwa dia memiliki
sumber daya, pilihan, dan kemampuan untuk berhasil melaksanakan perilaku yang
dibutuhkan untuk menghasilkan hasil (Lazarus dan Folkman: 1984). Menurut
(Bandura: 1986) baik atau tidak seseorang melakukan tindakan tertentu, upaya untuk
4
Universitas Kristen Maranatha
apakah mereka percaya bahwa mereka akan berhasil dalam melakukan
tindakan-tindakan ini.
Ada berbagai sumber pengetahuan yang dapat diperoleh, semua pada
berbagai tingkat kualitas atau keandalan termasuk pendidikan formal,seperti program
sekolah tinggi atau kuliah, seminar dan kelas pelatihan di luar sekolah, serta
sumber-sumber informal, seperti dari orang tua, teman, dan bekerja (Keller dan Staelin 1987;
Lee dan Hogarth 1999). Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa penyediaan
sumber informasi formal bagi konsumen dan pendidikan akan membantu dalam
menentukan tingkat hutang yang sesuai, belanja, dan tabungan.
Menurut Jump Start Coalition for Financial Literacy, kaum muda Amerika
yang meninggalkan sekolah tanpa keterampilan dasar dalam personal finance,
menempatkan mereka pada risiko yang tinggi menjadi orang dewasa yang berakhir
dalam utang, dalam kebangkrutan, atau tanpa tabungan yang cukup untuk pensiun
(Mandell 1997).
Hilgert, et al (2003) menemukan bahwa konsumen yang memiliki financial
knowledge lebih cenderung berperilaku dengan cara-cara bertanggung jawab secara
keuangan (financial management behavior). Orang-orang yang mempunyai
pengetahuan keuangan yang cukup dengan yang tidak memiliki pengetahuan
keuangan akan mempunyai cara yang berbeda dalam mengalokasikan
pendapatannya, contohnya saja jenis investasi yang akan dipilih, orang yang
memiliki sedikit pengetahuan tentang keuangan tentu memilih jenis investasi yang
5
Universitas Kristen Maranatha
keuangan, mereka akan lebih berani memilih instrumen keuangan yang lebih
berfluktuatif karena hasil yang diperolehpun akan lebih besar.
Permasalahan ekonomi yang dihadapi Indonesia saat ini dirasakan oleh
semua kalangan masyarakat, baik masyarakat kalangan menengah atas atau
masyarakat kalangan bawah yang berbeda hanya dampaknya saja. Bagi masyarakat
kalangan menengah atas mungkin hal ini tidak terlalu berdampak besar, namun bagi
rakyat kalangan bawah tentu merasakan dampak yang sangat besar, pendapatan yang
sama tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan dasarnya. Rubenstein (1981)
menyimpulkan bahwa bagaimana orang merasa tentang uang tergantung pada
bagaimana mereka rasakan tentang hidup mereka. Di sinilah diperlukannya
perencanaan keuangan agar pada saat pengeluaran meningkat, pendapatanpun
meningkat sekalipun pada dasarnya kepuasan manusia akan pendapatannya tidak
dapat tercapai karena ketika pendapatan meningkat maka kebutuhan dan
keinginannya juga meningkat, namun dengan perencanaan keuangan kebutuhan tetap
terpenuhi, tidak terlilit hutang walau berbagai faktor seperti pendapatan, keadaan
ekonomi berubah. Perencanaan keuangan adalah proses mencapai tujuan hidup
seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Secara sederhana
perencanan keuangan pribadi artinya melakukan perencanaan keuangan untuk
mencapai kebutuhan pribadi atau individual (certified financial planner, Board of
standards, modul 1 CFP hal 9-10). Kegagalan dalam merencanakan keuangan akan
berdampak dalam jangka panjang dan juga akan mempengaruhi masyarakat secara
6
Universitas Kristen Maranatha
Salah satu cara untuk memperbesar pendapatan adalah dengan investasi. Pada
prinsipnya dasar seseorang dapat berinvestasi karena ada kelebihan dana setelah
kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Investasi adalah cara di mana seseorang dapat
memproduktifkan dana yang dimiliki. Jumlah pendapatan yang akan di investasikan
setelah kebutuhan pokok terpenuhi sangat menentukan besar hasil investasi yang
akan diperoleh. Objektifitas dasar dari sebuah investasi yang umum dipelajari adalah
berusaha memperoleh keuntungan sebesar mungkin dalam batas toleransi yang wajar
dengan tetap konsisten terhadap tujuan awal investasi dan mempertimbangkan
batas-batas penerimaan tingkat risiko (modul 1 CFP hal 46).
Perkembangan perekonomian yang sangat pesat, khususnya pada bagian
keuangan, menyebabkan banyaknya jenis investasi yang tersedia mulai dari
tabungan, deposito, emas, properti, saham, obligasi. Jenis investasi yang dipilih akan
sangat menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari investasi
tersebut. Saat ini tabungan, deposito tidak lagi menjadi suatu investasi yang menarik
bagi orang-orang yang mengerti tentang perkembangan keuangan karena hasil
pengembalian investasi yang kecil. Para investor lebih memilih saham, obligasi
karena menghasilkan keuntungan investasi yang lebih besar sekalipun dengan risiko
yang besar.
Terdapat kemungkinan yang besar bahwa individu dengan sumber daya
(income) yang tersedia akan menunjukkan perilaku manajemen lebih bertanggung
jawab keuangan, mengingat dana (Income) yang tersedia memberi mereka
kesempatan untuk bertindak secara bertanggung jawab. Hilgert, et al (2003)
7
Universitas Kristen Maranatha
kurang mungkin melaporkan membayar mereka tagihan tepat waktu dibandingkan
dengan pendapatan yang lebih tinggi. Selain itu, Aizcorbe, et al (2003) menemukan
bahwa keluarga yang memiliki pendapatan lebih rendah memilki kemungkinan yang
kecil untuk melaporkan perilaku menabung. sumber daya literal (Income) akan
menunjukkan perilaku manajemen keuangan yang bertanggung jawab. Seseorang
yang memiliki financial management behavior cenderung membuat anggaran,
menghemat uang dan mengontrol belanja.
Untuk menunjukkan financial management behavior, individu juga harus
merasa bahwa informasi yang penting dan relevan untuk mereka yang
memungkinkan mereka untuk membuat perbedaan dalam hasil yang akan dicapai.
individu tidak dapat mengandalkan pengetahuan mereka atau keuangan sumber daya
(income) kecuali mereka merasa bahwa mereka mengendalikan nasib sendiri
keuangan mereka. Mereka yang percaya bahwa hasil keuangan karena kebetulan atau
orang lain yang kuat, yaitu, eksternal, akan cenderung untuk tidak mengambil
langkah-langkah untuk mengelola keuangan (financial management). Dari uraian di
atas maka penulis tertarik untuk menelitinya lebih lanjut dengan mengambil judul penelitian “Pengaruh Locus of Control, Financial Knowledge, Income terhadap
Financial Management Behavior”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan
8
Universitas Kristen Maranatha
1. Apakah terdapat pengaruh antara Locus of Control terhadap Financial
Management behavior?
2. Apakah terdapat pengaruh antara Financial Knowledge terhadap Financial
Management behavior?
3. Apakah terdapat pengaruh antara Income terhadap Financial Management
behavior?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka maksud penelitian ini dilakukan
adalah untuk mengetahui seberapa besar Locus of Control, Financial Knowledge,
Income dapat mempengaruhi Financial Management behavior seseorang.
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh Locus of Control, terhadap Financial
Management behavior.
2. Untuk menganalisis pengaruh Financial Knowledge, terhadap
Financial Management behavior.
3. Untuk menganalisis pengaruh Income, terhadap Financial
Management behavior.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa:
1. Kegunaan praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi individu, untuk mengetahui
9
Universitas Kristen Maranatha
mempengaruhi masing-masing individu untuk membuat suatu perencanaan
keuangan dan mempengaruhi Financial Management behavior
2. Kegunaan akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai financial
behavior, khususnya mengenai pengaruh Locus of Control, Financial
59 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh antara Locus of Control terhadap Financial
Management behavior.
2. Terdapat pengaruh antara Financial Knowledge terhadap Financial
Management behavior.
3. Tidak terdapat pengaruh antara Income terhadap Financial Management
behavior.
4. Secara parsial hanya Financial Knowledge yang berpengaruh terhadap
Financial Management behavior.
5. Secara simultan tidak terdapat pengaruh antara locus of control, financial
knowledge,dan income dengan Financial Management Behavior.
5.2Saran
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Masih terdapat
kekurangan pada pemilihan responden yang mengisi kuesioner penelitian. Untuk
penelitian selanjutnya yang lebih baik lagi, peneliti mengajukan saran sebagi
60
Universitas Kristen Maranatha
1. Memilihan responden yang tepat yaitu individu yang telah memiliki
pengahasilan dari usaha sendiri sehingga hingga dapat diperoleh hasil
pengujian yang lebih baik.
2. Untuk penelitian locus of control dapat di lakukan penelitian tentang seberapa
besar locus of control internal dapat mempengaruhi Financial Management
Behavior.
3. Memperluas penelitian dengan cara menambah dan meneliti faktor-faktor lain
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Albertus. (2010). Kemiskinan. 17 September 2010 diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan pada tanggal 3 oktober 2010
Brotosumarto, S. (2010). Locus of Control dalam Menyikapi Sukses dan Gagal. 18
December 2010 diakses dari
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&i d=196&Itemid=96 pada tanggal 19 oktober 2010
Ferdinand, Agusty. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Semarang: Fakultas Ekonomi UNDIP.
Fisher, Irving. (1997). The Nature Of Capital And Income. Pickering and Chatto. London.
Forex, brokerage firms. Personal income. Diakses dari http://www.forex-brokerage-firms.com/economicindicators/personal-income.htm pada tanggal 18 desember 2010
Forex. Pendapatan pribadi. Di akses dari http://www.forex.co.id/Pendidikan/meteran-ekonomi-pendapatan-pribadi.htm pad tanggal 17 oktober 2010
Fullsameg. Mengapa Pengetahuan Finansial Penting dalam Hidup Anda diakses dari http://www.fullsameg.com/ pada tanggal 27 november 2010
Garman, E. Thomas., Eckert, S.W., dan E, Raymond. (1985). Personal Finance. USA Houghton Mifflin company. USA.
Universitas Kristen Maranatha
Hartono, Jogianto. (2007). Metodologi penelitian bisnis : salah kaprah dan
pengalaman-pengalaman. BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta.
Hasan, Iqbal.M. (2005). Pokok-Pokok Materi Statistik. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasan, Iqbal.M. (2002). Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (statistic deskriptif). Edisi
kedua PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Hendi, Fernandez (2010). Indonesia negeri yang kaya benarkah? Kenapa masih miskin saja. Konpasiana, 20 September 2010 diakses dari http://ekonomi.kompasiana.com/group/manajemen/2010/09/20/indonesia-negeri-yang-kaya-benarkah-kenapa-masih-miskin-saja/ pada tanggal 23 sept 2010
Investopedia. Penghasilan Orang Pribadi. Diakses dari http://www.investopedia.com/terms/p/personalincome.asp pada tanggal 14 oktober 2010
Johnsson, Malena., Lindblom, Henrik., Platan, Peter. (2002). Behavioral Finance. Thesis in Finance Faculty of Business Administration, Lund university.
Karwono. (2007). Pengaruh pemberian umpan balik dan locus of control terhadap kemampuan mahasiswa dalam mengelola pembelajaran mikro. 26 Januari 2007 diakses dari
karwono.files.wordpress.com/2008/.../seminar-nasional-pendidikan.doc - Mirip pada tanggal 6 oktober 2010
KHOIRUDDIN, S.R. (2009). Analisis pengaruh locus of control dan kepercayaan terhadap pemberdayaan karyawan dalam peningkatan kinerja karyawan.
April 2009 diakses dari
http://eprints.undip.ac.id/18056/1/KHOIRUDDIN_SYAIFUL_RAHMAN.pd f pada tanggal 24 september 2010
Universitas Kristen Maranatha
Perry, V. G., dan Morris, M.D. (2005). Who Is in Control? The Role of Self-Perception, Knowledge, and Income in Explaining Consumer Financial Behavior. The Journal of Consumer Affairs, 39 (2), hal. 299-313.
Sakina, Elsa. (2009). Inilah Mengapa Pengetahuan Finansial Penting dalam Hidup Anda. 14 Juli 2009 diakses dari http://www.justelsa.com/2009/07/inilah-mengapa-pengetahuan-finansial.html pada tanggal 5 oktober 2010
Sapto. (2009). Korelasi positif dan korelasi negatif. 20 April 2009 diakses dari
http://pjjpgsduns.blogspot.com/2009/04/korelasi-positif-dan-korelasi-negatif.html pada tanggal 23 desember 2010
Sewell, Martin. (2010). Behavioural Finance. April 2010.
Suliyanto. (2006). Metode riset bisnis. C.V Andi Offset. Yogyakata.
Tanjung, Farid Aulia. (2010). Kebebasan Finansial, Haruskan Dicapai Tanpa Mempertimbangkan Kebebasan Hidup??. 18 maret 2010 diakses dari http://faridauliatanjung.wordpress.com/2010/03/18/kebebasan-finansial-haruskan-dicapai-tanpa-mempertimbangkan-kebebasan-hidup/ pada tanggal 5 oktober 2010
Taufikul. (2010). Orang Miskin Kalau Makan Dibawah Rp 5000/Hari. Kompasiana, 21 September 2010 diakses dari
http://sosbud.kompasiana.com/2010/09/21/orang-miskin-kalau-makan-bawah-rp5000hari/ pada tanggal 23 september 2010
U.S. Bureau of Economic Analysis, Regional Economic Information System. (2006). Personal Income and Per Capita Personal Income. 2006 diakses dari http://www.fedstats.gov/qf/meta/long_241693.htm pada tanggal 5 oktober 2010
Universitas Kristen Maranatha
Wijaya, Tony. (2009). Analisis data penelitian menggunakan SPSS. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yogyakarta.
Wikipedia. (2010). Locus of control. 4 oktober 2010 diakses dari http://en.wikipedia.org/wiki/Locus_of_control pada tanggal 5 oktober 2010
Zhan, Min., Anderson, Steven G., dan Scott, Jeff. (2006). Financial Knowledge of the Low-income Population: Effects of a Financial Education Program. Journal