• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PERSEPSI RISIKO, PERSEPSI MANFAAT, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP FINANCIAL BEHAVIOR MANAGEMENT DALAM PENGGUNAAN P2P LENDING PAYLATER PADA MASA PANDEMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PERSEPSI RISIKO, PERSEPSI MANFAAT, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP FINANCIAL BEHAVIOR MANAGEMENT DALAM PENGGUNAAN P2P LENDING PAYLATER PADA MASA PANDEMI"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

Kata Kunci: Literasi Keuangan, Persepsi Risiko, Persepsi Manfaat, Locus of Control, Perilaku Pengelolaan Keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel Financial Literacy, Perceived Risk, Perceived Benefit dan Locus of Control dapat mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan di masa pandemi. Perilaku Pengelolaan Keuangan adalah tingkat kemampuan pengelolaan keuangan seseorang yang dinilai berdasarkan perencanaan, penganggaran, pengendalian, pengelolaan, penyimpanan, pencarian dan pengendalian (Kholilah & Iramani, 2013).

Berdasarkan penelitian Pradiningtyas dan Lukiastuti (2019), locus of control berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan, sedangkan locus of control menurut penelitian (Dewanti & Haryono, 2021) tidak berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pengaruh literasi keuangan, persepsi risiko, persepsi kenyamanan dan locus of control terhadap perilaku pengelolaan keuangan pembayar pinjaman P2P, yang diharapkan menjadi variabel yang mempengaruhi kontrol sumber daya keuangan pembayar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan referensi untuk penelitian selanjutnya tentang literasi keuangan, persepsi risiko, persepsi kemudahan penggunaan, locus of control atas perilaku pengelolaan keuangan dalam penggunaan pembayar.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penelitian

Bab ini memberikan gambaran tentang bagaimana penelitian akan dilakukan, yang meliputi populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab ini memberikan gambaran tentang bagaimana penelitian akan dilakukan, meliputi populasi dan pengambilan sampel, variabel penelitian, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab ini berisi tentang hipotesis yang diuji dan menyajikan hasil pengujian hipotesis yang diperoleh dengan statistik deskriptif, serta hubungannya dengan penelitian sebelumnya.

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil uji coba dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Theory of Planned Behavior
  • Technology Acceptance Model (TAM)

Literasi Keuangan

Perceived of Risk

Persepsi Manfaat

Locus of Control

Financial Behavior Management

Penelitian Terdahulu

Pengembangan Hipotesis

  • Pengaruh Literasi Keuangan terhadap financial management
  • Pengaruh Persepsi Risiko terhadap financial management
  • Pengaruh Locus of Control terhadap financial management

Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

  • Populasi
  • Sampel

Data dan Sumber Data

  • Teknik Pengambilan Sampling

Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian

  • Variabel Independen
    • Literasi Keuangan
    • Persepsi Risiko
    • Persepsi Manfaat
    • Locus of Control
  • Variabel Dependen
    • Manajemen Keuangan Pribadi

Metode Analisis Data

  • Uji Pilot
  • Analisis Deskriptif Responden
  • Validitas dan Reliabilitas
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Multikolinearitas
  • Uji Hipotesis
    • Uji Koefisien Determinasi
    • Uji Statistik T
    • Uji Statistik F

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengumpulan Data

  • Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
  • Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
  • Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan dalam
  • Karakteristik Responden berdasarkan Platform Paylater yang

Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat umum yang menggunakan payment carrier atau menggunakan payment carrier di masa pandemi. Dari hasil pendataan terkumpul 207 responden yang mengisi kuesioner secara lengkap sehingga dapat diproses lebih lanjut. Pada data identitas responden terdapat keterangan mengenai data diri yang harus diisi yaitu nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan dalam sebulan, dan platform pembayar yang sering digunakan.

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 18 sampai 22 tahun dengan jumlah sebanyak 161 orang atau 77,8%, kemudian sebagian kecil berusia di bawah 18 tahun, 30 sampai 35 tahun dan lebih. dari 35 tahun dengan jumlah orang setiap 2 orang atau sebesar 1%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada masa pandemi, pengguna paylater yang memiliki pengetahuan pengelolaan keuangan pribadi dalam penelitian ini rata-rata berusia 18 hingga 22 tahun. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah perempuan dengan jumlah 135 responden atau 65,2%.

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam survei ini adalah mahasiswa dengan jumlah 148 responden atau 71,5%. Selanjutnya responden mayoritas kedua bekerja sebagai perorangan yaitu sebanyak 24 responden atau 11,6%, dan persentase terbesar ketiga memutuskan untuk bekerja sebagai lain-lain dengan jumlah 17 orang atau Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengguna paylater di masa pandemi adalah responden dengan penghasilan Rp1.000.000 hingga Rp3.000.000.

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah pengguna platform Shopee paylater dengan total 172 responden atau 83,1%, kemudian platform kedua yang paling banyak digunakan oleh responden adalah Gojek dengan total 23 responden atau 11,1% . %, platform yang paling banyak digunakan ketiga adalah Tokopedia dengan 6 responden atau 2,9%, kemudian platform keempat yang paling banyak digunakan adalah Traveloka dengan 2 responden atau 1%, dan 4 responden memilih platform lain dengan persentase 1,9. Jadi dapat disimpulkan bahwa platform paylater yang paling banyak digunakan adalah Shopee dibandingkan dengan platform lainnya.

Hasil Uji Pilot Kuesioner

Berdasarkan hasil uji coba di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden uji coba memahami isi pertanyaan dan topik masalah dalam kuesioner, sehingga kuesioner penelitian ini dianggap dapat disebarluaskan ke populasi yang lebih luas. Besar.

Hasil Uji Instrumen

  • Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Berdasarkan Tabel 4.7, hasil uji validitas menunjukkan bahwa setiap pertanyaan pada variabel literasi keuangan, persepsi risiko, persepsi manfaat, locus of control, dan perilaku pengelolaan keuangan pribadi memiliki nilai sig. Pengujian reliabilitas atau pengujian konsistensi alat ukur melalui kuesioner dilakukan untuk menguji apakah kuesioner tersebut dapat dikatakan reliabel atau dapat dipercaya, jika terdapat konsistensi jawaban dari kuesioner maka uji reliabilitas akan menganalisis nilai koefisien alpha cronbach. Jika nilai koefisien > 0,70 atau mendekati 1 maka reliabilitas semakin tinggi maka tingkat konsistensi reliabilitas internal semakin tinggi (Ghozali, 2018).

Berdasarkan Tabel 4.8 hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel literasi keuangan, persepsi risiko, manfaat yang dirasakan, locus of control dan perilaku keuangan memiliki nilai alpha Cronbach lebih dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel reliabel dan dapat dijadikan instrumen penelitian.

Hasil Uji Asumsi Klasik

  • Hail Uji Normalitas
  • Uji Multikolinearitas
  • Uji Heteroskedastisitas

Jika hasil menunjukkan nilai residual tidak berdistribusi normal, maka uji statistik tidak valid (Ghozali, 2018). Pada penelitian ini dengan nilai signifikan > 0,05 maka residual dapat dikatakan berdistribusi normal, sedangkan residual jika < 0,05 dikatakan berdistribusi tidak normal. Menurut Ghozali (2018), kriteria penilaian uji multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10 atau variance inflation factor (VIF) < 10 maka dapat dikatakan variabel tersebut tidak memiliki multikolinearitas.

Berdasarkan hasil multikolinearitas pada tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa nilai tolerance masing-masing variabel > 0,10 dan jika berdasarkan nilai VIF masing-masing variabel memiliki nilai <10,0 maka dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas. . Pada penelitian ini menggunakan uji Glejser dengan cara meregresikan nilai mutlak residual pada variabel bebas lainnya. Jika nilai sig antara variabel independen dengan nilai absolut residual > 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018).

Berdasarkan tabel 4.11, hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan nilai sig setiap variabel lebih besar dari 0,05 atau 5%, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada data penelitian, sehingga model regresi dapat dikatakan bahwa ini baik.

Uji Hipotesis

  • Uji Koefisien Determinasi
  • Uji Statistik T
    • Pengujian H1: Literasi Keuangan memiliki pengaruh
    • Pengujian H2: Persepsi Risiko memiliki pengaruh
    • Pengujian H3: Persepsi Manfaat memiliki pengaruh
    • Pengujian H4: Locus of Control memiliki pengaruh
  • Uji Statistik F

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H4 tidak didukung data dan locus of control (X4) tidak berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan dalam mengelola paylater (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa locus of control tidak berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan pada manajemen pay later. Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan dalam penggunaan Fintech P2P Lending Paylater.

Persepsi risiko tidak berpengaruh terhadap perilaku manajemen keuangan dalam menggunakan Fintech P2P Lending Paylater. Perceived benefit berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan dalam menggunakan Fintech P2P Lending Paylater. Locus of Control tidak berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan dalam penggunaan Fintech P2P Lending Paylater.

Pengaruh pengetahuan keuangan, pola gaya hidup dan sikap keuangan terhadap perilaku pengelolaan keuangan dengan locus of control sebagai variabel mediasi. Pengaruh literasi keuangan, persepsi risiko dan locus of control terhadap keputusan investasi pengusaha muda di Singaraja. Pengaruh literasi keuangan, sikap keuangan dan pendidikan keuangan keluarga terhadap pengelolaan keuangan pribadi dengan locus of control sebagai variabel antara.

34; Pengaruh literasi keuangan, persepsi risiko, persepsi manfaat, dan locus of control terhadap perilaku pengelolaan keuangan terhadap penggunaan pembayaran P2P lending di masa pandemi". untuk melunasi tagihan.

PENUTUP

Kesimpulan

Karena semakin tinggi tingkat literasi keuangan seseorang maka semakin bijak orang tersebut dalam mengelola aset keuangannya. Karena ada faktor lain yang lebih diprioritaskan oleh pengguna paylater daripada risiko dalam menggunakannya, maka risiko dinilai tidak penting untuk diperhatikan dalam menggunakan paylater. Karena persepsi benefit menjadi prioritas utama saat menggunakan paylater, hal ini dikarenakan adanya promo, diskon dan cashback yang dianggap menguntungkan sehingga dapat menimbulkan banyak ketertarikan dari para penggunanya.

Hasil penelitian ini diharapkan bagi pengguna paylater diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai solusi untuk memahami informasi yang diberikan oleh sistem paylater seperti aturan, denda, bunga, batas dana dan denda jika terlambat membayar tagihan atau tidak mampu melunasi tagihan, sehingga menjadi bahan pertimbangan dan kontrol dalam menggunakan paylater. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi solusi bagi penyedia jasa metode pembayaran paylater, sebagai bahan pertimbangan yang signifikan untuk mengembangkan fitur yang memiliki kekurangan seperti informasi yang ditampilkan tidak jelas, tidak memiliki layanan yang menjamin keamanan dan kenyamanan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam menyusun peraturan resmi mengenai penyelenggaraan dan pengawasan penyelenggara metode pembayaran paylater, sehingga hak dan kewajiban penyelenggara dan pengguna paylater terlindungi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi bacaan bagi masyarakat dalam mengedukasi perilaku pribadi pengelolaan keuangan, sehingga diharapkan masyarakat lebih bijak dalam pengelolaan aset keuangan.

Keterbatasan Penelitian

Saran Penelitian Selanjutnya

PayLater Bikin Boncos, Bagaimana Mencegahnya? Pengaruh pengetahuan keuangan, locus of control dan financial self-efficacy terhadap perilaku pengelolaan keuangan (Studi pada PT. Panarub Industri Tangerang) Atik. Pengaruh Literasi Keuangan, Persepsi Risiko dan Terlalu Percaya Diri Terhadap Keputusan Berinvestasi (Studi Kasus Pada Generasi Milenial di Yogyakarta).

Diambil dari Riset Layanan Paylater di Platform Ecommerce Indonesia: https://dailysocial.id/post/studi-paylater-indonesia- 2020. Pengaruh Literasi Keuangan, Persepsi Risiko dan Terlalu Percaya Diri Terhadap Keputusan Berinvestasi (Studi Kasus pada Generasi Milenial di Yogyakarta) . Dampak Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan (Studi Kasus UMKM Sektor Komersial di Wilayah Metropolitan Tasikmalaya).

Diambil dari perusahaan fintech lending berlisensi dan terdaftar di OJK: https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-activity/publikasi/Documents/Pages/Penyelenggara-Fintech-Terregister-dan-Berizin-di- OJK - per 19 Februari 2020/Daftar Penyelenggara LPMUBTI. Pengaruh pengetahuan keuangan dan sikap keuangan terhadap locus of control dan perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa ekonomi. Locus of Control adalah tingkat keyakinan seseorang dalam mengatur segala aktivitas berdasarkan kesadaran dan keinginannya sendiri (Atikah, & Kurniawan, 2020).

Pada penelitian ini indikator locus of control yang diteliti adalah kesadaran pengguna PayLater of control dalam mengelola keuangan pribadinya, yang berasal dari: locus of control eksternal dan locus of control internal. Pengelolaan keuangan pribadi adalah perilaku dalam mengambil keputusan terkait perencanaan, pengelolaan, penyimpanan, dalam melakukan transaksi keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan (Adiputra & Patricia, 2020). Tujuan saya menggunakan paylater adalah untuk memudahkan pemenuhan kebutuhan konsumen saya di masa pandemi karena keuntungan paylater "Beli Sekarang Paylater".

Referensi

Dokumen terkait

Atas ridho-nya peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Cashback, Locus of Control, dan Financial Knowledge terhadap Penggunaan Shopee

Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan Penggunan, Dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Menggunakan Layanan Uang Elektronik (Studi Kasus Pada Masyarakat Di Kota