• Tidak ada hasil yang ditemukan

2023 UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGRIBISNIS SISKA ELLASARI D1B018015 SKRIPSI DI PT. HOK TONG JAMBI VOLUME EKSPOR KARET REMAH (CRUMB RUBBER) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "2023 UNIVERSITAS JAMBI FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGRIBISNIS SISKA ELLASARI D1B018015 SKRIPSI DI PT. HOK TONG JAMBI VOLUME EKSPOR KARET REMAH (CRUMB RUBBER) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

DI PT. HOK TONG JAMBI

SKRIPSI

SISKA ELLASARI D1B018015

JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023

(2)

DI PT. HOK TONG JAMBI

SISKA ELLASARI D1B018015

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi

JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2023

(3)

Ekspor Karet Remah (Crumb Rubber) di PT. Hok Tong Jambi. Dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ardhiyan Saputra, S.P., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendiskripsikan perkembangan volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi periode Oktober 2016 sampai Oktober 2021 dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. 2) Menganalisis pengaruh jumlah produksi crumb rubber, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga karet sintetis dan volume ekspor periode sebelumnya terhadap volume ekspor crumb rubber PT. Hok Tong Jambi. 3) Memproyeksikan volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi periode November 2021 sampai Oktober 2022. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Perkembangan volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi pada bulan Oktober 2016 sampai Oktober 2021 mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat setiap bulannya, untuk variabel pendukungnya seperti jumlah produksi crumb rubber, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga karet sintetis dan volume ekspor periode sebelumnya mengalami fluktuatif. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi adalah jumlah produksi crumb rubber, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber dan harga karet sintetis. Sedangkan volume ekspor crumb rubber periode sebelumnya tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi. 3) Trend proyeksi volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi selama periode November 2021 sampai Oktober 2022 menunjukkan trend positif atau mengalami peningkatan volume ekspor.

Kata Kunci : Perdagangan Internasional, Volume Ekspor, Crumb Rubber

(4)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis diberikan kelancaran dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Karet Remah

(

Crumb Rubber

)

Di PT. Hok Tong Jambi” dengan baik.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. selaku pembimbing akademik sekaligus dosen pembimbing I dan Bapak Ardhiyan Saputra, S.P., M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Dompak Napitupulu, M.Sc. selaku penguji utama, Bapak Dr. Ir. A. Rahman, M.S. selaku penguji anggota I dan Ibu Ir. Gina Fauziah, S.P., M.Si selaku penguji anggota II yang telah banyak memberikan saran sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik serta semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan dan perbaikan di masa yang akan datang.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian lebih lanjut.

Jambi, Januari 2023

Penulis

(5)

ii DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Karet Remah (Crumb Rubber) ... 11

2.2 Perdagangan Internasional... 13

2.2.1 Teori Klasik ... 13

2.2.2 Teori Modern... 15

2.3 Ekspor ... 16

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor ... 17

2.5 Penelitian Terdahulu ... 19

2.6 Kerangka Pemikiran ... 22

2.7 Hipotesis ... 24

III. METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 25

3.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data ... 26

3.2.1 Sumber Data ... 26

3.2.2 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.3. Metode Analisis Data ... 27

3.4 Konsepsi Pengukuran ... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 34

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Hok Tong Jambi ... 34

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 35

4.1.3 Kegiatan Perusahaan ... 35

4.1.3.1 Kegiatan Kantor ... 35

4.1.3.2 Kegiatan Pabrik ... 36

4.2 Perkembangan Volume Ekspor Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Tahun 2016-2021 ... 43

(6)

iii

4.2.1 Perkembangan Volume Ekspor Crumb Rubber Di PT. Hok

Tong Jambi ... 43

4.2.2 Jumlah Produksi Crumb Rubber Di PT. Hok Tong Jambi ... 46

4.2.3 Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat ... 47

4.2.4 Harga Ekspor Crumb Rubber ... 48

4.2.5 Harga Karet Sintetis ... 50

4.2.6 Volume Ekspor Crumb Rubber Periode Sebelumnya ... 51

4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor Crumb Rubber Di PT. Hok Tong Jambi... 52

4.4. Estimasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor Crumb Rubber Di PT. Hok Tong Jambi... 56

4.4.1 Pengaruh Jumlah Produksi ... 59

4.4.2 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat ... 60

4.4.3 Pengaruh Harga Ekspor Crumb Rubber ... 61

4.4.4 Pengaruh Harga Karet Sintetis ... 62

4.4.5 Pengaruh Volume Ekspor Crumb Rubber Periode Sebelumnya ... 64

4.5 Forecasting Volume Ekspor Crumb Rubber di PT Hok Tong Jambi Periode November 2021-Oktober 2022 ... …65

4.6 Implikasi Penelitian ... 69

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

LAMPIRAN ... 77

(7)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Permintaan Crumb Rubber Jenis Standard Indonesia Rubber

(SIR) 20 PT. Hok Tong Jambi Tahun 2017-2021 (Kg)... 4

2. Daftar Pelanggan/Buyer PT. Hok Tong Jambi... 45

3. Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov... 53

4. Hasil Uji Mulitikolinearitas... 54

5. Hasil Uji Glejser... 54

6. Hasil Uji Durbin-Watson………... 55

7. Hasil Estimasi Faktor-Faktor Ekspor Crumb Rubber Di PT. Hok Tong Jambi... 56

8. Hasil Uji Koefisien Determinan (R2 /R-Square)... 57

9. Hasil Uji F... 58

10. Hasil Uji t... 59

(8)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Ekspor Karet Remah (Crumb Rubber) di Indonesia 2013-2020... 2 2. Perkembangan Volume Ekspor, Produksi dan Bahan Baku Komoditas

Crumb Rubber Jenis Standard Indonesian Rubber (SIR) 20 per Buyer di PT. Hok Tong Tahun 2017-2021 (Kg)... 5 3. Pohon Industri Karet... 12 4. Skema Kerangka Pemikiran... 24 5. Grafik Perkembangan Volume Ekspor Crumb Rubber di PT Hok Tong

Jambi Tahun 2017-2021... 44 6. Grafik Perkembangan Jumlah Produksi Crumb Rubber di PT. Hok

Tong Jambi Tahun 2017-2021... 46 7. Grafik Perkembangan Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

Serikat Tahun 2017-2021... 48 8. Grafik Perkembangan Harga Crumb Rubber Internasional Tahun

2017-2021... 49 9. Grafik Perkembangan Harga Karet Sintetis Tahun 2017-2021... 50 10. Grafik Perkembangan Volume Ekspor Crumb Rubber periode

Sebelumnya di PT Hok Tong Jambi Tahun 2017-2021... 51 11. Peramalan Jumlah Produksi Crumb Rubber di PT. Hok Tong Jambi

November 2021 sampai Oktober 2022... 65 12. Peramalan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat

November 2021 sampai Oktober 2022... 66 13. Peramalan Harga Ekspor Crumb Rubber di PT. Hok Tong Jambi

November 2021 sampai Oktober 2022... 66 14. Peramalan Harga Ekspor Karet Sintetis di PT. Hok Tong Jambi

November 2021 sampai Oktober 2022... 67 15. Peramalan Volume Ekspor Crumb Rubber Periode Sebelumnya di

PT. Hok Tong Jambi November 2021 sampai Oktober 2022... 67 16. Hasil forecasting (peramalan) volume ekspor crumb rubber PT Hok

Tong Jambi periode November 2021 sampai Oktober 2022…... 68

(9)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Negara Penghasil Karet Terbesar di Dunia Rata-Rata Tahun 2014-

2018... 77

2. Provinsi Penghasil Karet Terbesar di Indonesia Tahun 2021... 78

3. Industri Karet Provinsi Jambi... 79

4. Harga Crumb Rubber Internasional Jenis Standard Indonesian Rubber (SIR) 20 Tahun 2013-2020... 80

5. Struktur Organisasi PT. Hok Tong Jambi... 81

6. Flowchart Wet Process PT. Hok Tong Jambi... 82

7. Flowchart Wet Process PT. Hok Tong Jambi... 83

8. Spesfikasi Pembeli/Pelanggan... 84

9. Data Penelitian Ekspor Crumb Rubber di PT. Hok Tong Jambi Tahun 2017-2021... 85

10. Forecasting (peramalan) volume ekspor crumb rubber PT Hok Tong Jambi... 88

11. Hasil forecasting (peramalan) volume ekspor crumb rubber PT. Hok Tong Jambi periode Januari sampai Desember 2022... 89

12. Hasil Uji Asumsi Klasik... 90

13. Hasil Regresi Berganda... 92

14. Hasil Uji Statistik... 93

15. Tabel Durbin-Watson... 94

16. Dokumentasi... 96

(10)

1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Suatu negara tidak akan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dikarenakan keterbatasan sumber daya, maka perlu dilakukan kerjasama dengan negara lain dalam bentuk perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan pertukaran barang dan jasa maupun faktor-faktor lain yang melewati perbatasan suatu negara dan berdampak terhadap perekonomian domestik maupun global.

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.

Subsektor pertanian yang bertujuan untuk ekspor dan memberi nilai tambah adalah perkebunan. Karet merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang memegang peranan penting dalam ekspor subsektor perkebunan, karet menduduki peringkat kedua setelah kelapa sawit, karet menyumbang devisa 25 persen sampai 40 persen terhadap total ekspor produk perkebunan (Herlina, 2018).

Berdasarkan rata-rata produksi karet dunia tahun 2014-2018, Indonesia menempati urutan kedua terbesar penghasil karet dunia setelah Thailand dengan rata-rata kontribusi produksi karet Indonesia sebesar 23,44 persen dengan rata- rata 3,37 juta ton (Lampiran 1). Besarnya produksi karet Indonesia ini tidak terlepas dari luas areal perkebunan karet yang mencapai 3,69 juta hektar pada tahun 2021. Yakni, 478.000 hektar lahan tanaman belum menghasilkan (TBM), 3 juta hektar tanaman menghasilkan (TM) dan 212.400 hektar tanaman tidak produktif (TTM).(Kementerian Pertanian, 2021).

Secara umum perdagangan Indonesia dapat dibagi menjadi sektor migas dan nonmigas. Berdasarkan kontribusinya terhadap total nilai ekspor nonmigas, Selama periode 2017-2021, komoditas industri pengolahan mendominasi dengan

(11)

rata-rata sebesar 81,74 persen. Pada tahun 2017, komoditas tersebut memberikan kontribusi sebesar 81,72 persen terhadap nilai ekspor yang mengalami penurunan sebesar 1,82 poin persentase menjadi 79,91 persen pada tahun 2018. Dari tahun 2019 hingga 2021 masing-masing berperan sebesar 81,71 persen, 84,60 persen, 80 persen dan 78 persen. Komoditi tersebut antara lain kayu olahan, tekstil, dan karet alam olahan. Bagian dari pengolahan karet alam adalah crumb rubber yang diharapkan dapat memberikan kontribusi devisa (Badan Pusat Statistik, 2022).

Indonesia mengekspor 2,2 juta ton crumb rubber pada tahun 2020, dengan nilai ekspor sebesar US$ 2.900,9 juta. Pada tahun 2020, volume ekspor komoditas crumb rubber Indonesia akan turun sebesar 9,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya, demikian juga nilai ekspornya sebesar 15,33 persen atau turun sebesar US$525,2 juta dari US$3.426,1 juta pada tahun 2019. (Badan Pusat Statistik, 2021).

0,0 5.000,0 10.000,0

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Berat bersih : 000 Ton Nilai FOB : 000 000 US$

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2021

Gambar 1. Ekspor Karet Remah (Crumb Rubber) di Indonesia 2013-2020 Gambar 1 menunjukkan selama tahun 2013-2020 volume ekspor karet remah menunjukkan tren penurunan. Pada tahun 2016 terjadi penurunan karena kebijakan International Tripartite Rubber Council (ITRC) yang menyetujui

(12)

Agreed Export Tonnage Scheme (AETS). Setelah masa pembatasan kuota berakhir, eksportir mulai melakukan ekspor karet secara besar-besaran pada tahun 2017. Selain itu, harga karet di pasar internasional yang naik pada tahun 2017 mendorong eksportir untuk membudidayakan perkebunan karet. Produksi karet Indonesia meningkat sebesar 16,55 persen pada tahun Tahun 2017, ekspor meningkat sebesar 52,89 persen dengan nilai US$1.715,3 juta dan nilai ekspor US$4.958,3 juta. Namun akibat anjloknya harga karet di pasar internasional, ekspor kembali menurun dari tahun 2018 ke 2020 (Syarifa & Tistama, 2020).

Provinsi Jambi merupakan penghasil karet terbesar keempat setelah Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Riau (Lampiran 2). Perkembangan industri pengolahan karet yang mengolah bahan baku sampai menjadi produk jadi masih sangat rendah sehingga pengolahan karet hanya sampai pada crumb rubber.

Menurut data Bank Indonesia Jambi tahun 2021, ekspor perkebunan Jambi dominan berorientasi kepada ekspor crumb rubber untuk industri yang mengolah produk karet. Rata-rata 95 persen karet olahan di Jambi ditujukan untuk pasar ekspor. Sebagian besar pembeli produk tersebut adalah perusahaan ban luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan negara-negara Eropa lainnya. Hal ini didorong oleh dimulainya kembali kegiatan produksi di industri otomotif, termasuk spare part berbahan baku karet (BPS Provinsi Jambi, 2021).

Ada 10 perusahaan pengolah crumb rubber di Provinsi Jambi salah satunya adalah PT. Hok Tong Jambi yang merupakan perusahaan pengolahan crumb rubber di Provinsi Jambi yang beroperasi di bidang industri crumb rubber jenis SIR 20 dan menjadi supplier kepada banyak perusahaan ternama seperti Bridgestone, Michelin, Sumitomo, Goodyear, Apollo, SMPT dan lainnya. Berikut

(13)

tabel permintaan crumb rubber jenis SIR 20 per buyer di PT. Hok Tong Jambi tahun 2016-2020 pada Tabel 1.

Tabel 1. Permintaan Crumb Rubber Jenis SIR 20 per Buyer di PT. Hok Tong Jambi Tahun 2017-2021 (Ton)

Buyer Tahun

2017 2018 2019 2020 2021

Goodyear Sumitomo CMC Lokal Bridgestone Apollo Giti Cooper SMPT Bridgestone

4.697,28 3.812,76 0 201,6 1.411,2 4.636,8 1.814,4 2.230,2 3.386,88

7.577,64 2.416,68 0 1.108,8 3.729,6 493,92 2.520 1.013,04 302,4

4.052,16 2.562,84 705,6 604,8 2.842,56 1.406,16 907,2 1.186,92 322,56

4.021,92 4.805,64 189 0 2.772 1.373,4 1.537,2 1.136,52 486,36

4.024,44 4.624,2 138,6 0 2.387,7 1.266,3 1.273,86 1.134 422,1 Total 22.191,12 19.162,08 14.590,8 16.322,04 15.271,2 Sumber : PT. Hok Tong Jambi, 2022

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa buyer utama PT. Hok Tong Jambi adalah Goodyear yang menempati posisi pertama dengan rata-rata permintaan crumb rubber jenis SIR 20 mencapai 27,85 persen, selanjutnya buyer yang lain yaitu Sumitomo, Giti, Apollo, Cooper, SMPT, Bridgestone, Lokal Bridgestone dan CMC. Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa industri ban merupakan industri yang dominan dalam menyerap pasokan crumb rubber jenis SIR 20. Menurut Lestari (2009) permintaan ekspor berhubungan dengan aktivitas ekspor yang dilakukan suatu negara terhadap negara pengimpor dengan menganalisa permintaan ekspor tersebut, maka negara pengekspor dapat mengetahui bagaimana perkembangan ekspor di negaranya. Perkembangan produksi dan volume ekspor crumb rubber jenis SIR 20 di PT. Hok Tong Jambi 2017-2021 pada Gambar 2.

(14)

Sumber : PT. Hok Tong Jambi, 2022

Gambar 2. Perkembangan Volume Ekspor, Produksi dan Bahan baku Komoditas Crumb Rubber Jenis SIR 20 di PT. Hok Tong Jambi Tahun 2017-2021.

Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat perkembangan produksi maupun volume ekspor crumb rubber jenis SIR 20 di PT. Hok Tong Jambi tahun 2017- 2021 berfluktuasi yang cenderung menurun namun, jika dilihat pada tahun 2020 volume ekspor komoditas crumb rubber jenis SIR 20 di PT. Hok Tong Jambi mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan makin meningkatnya bidang perindustrian, baik di lingkup lokal maupun internasional. Peningkatan ini khususnya terjadi pada bidang otomotif. Makin berkembangnya ekonomi menyebabkan adanya pengembangan konsumsi terhadap berbagai barang otomotif. Membaiknya kondisi perekonomian dunia pasca krisis keuangan global menyebabkan pemulihan industri otomotif yang berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap karet. Industri yang makin marak berkembang khususnya adalah industri ban. Kondisi tersebut menyebabkan makin meningkat juga permintaan terhadap karet terutama crumb rubber sebagai bahan baku pembuatan ban (Harahap & Segoro, 2018).

Produksi crumb rubber jenis SIR 20 di PT. Hok Tong Jambi dipengaruhi oleh persediaan bahan baku yang diperoleh dari petani. Industri yang

(15)

menghasilkan suatu barang atau produk selalu membutuhkan bahan baku dalam proses produksinya. Bahan baku adalah bahan dasar yang digunakan untuk memproduksi barang. Bahan baku merupakan bagian integral dari produk yang diproduksi perusahaan. Pengaruh positif bahan baku sangat penting bagi produksi, karena kelangkaan bahan baku dapat memaksa produsen untuk menunda atau menghentikan proses produksi sehingga menyebabkan ekspor terganggu pula. Hal ini tidak sesuai dengan kondisi PT. Hok Tong Jambi (Gambar 2) yang memiliki bahan baku tinggi akan tetapi nilai output rendah. Hasil produksi yang berfluktuasi dapat mempengaruhi kegiatan ekspor.

Sistem ekspor mayoritas menggunakan sistem kontrak kerjasama dimana sistem tersebut mengedepankan melihat nilai tukar mata uang produsen terhadap dollar Amerika Serikat. Ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi harus mempertimbangkan kondisi ekonomi mikro dan makro dan moneter internasional yang meliputi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebagai mata uang internasional yang berdampak signifikan terhadap nilai ekspor.

Melihat kondisi moneter internasional yang tidak menentu akan berdampak terhadap kurs mata uang yang cenderung berfluktuasi.

Kondisi moneter global yang tidak menentu memacu harga crumb rubber untuk berfluktuasi. Harga crumb rubber internasional sebagai salah satu pasar acuan harga crumb rubber PT. Hok Tong Jambi yang berfluktuasi sesuai dengan kondisi moneter internasional. Oleh karena itu besarnya fluktuasi volume ekspor crumb rubber PT. Hok Tong Jambi diduga dipengaruhi cukup besar oleh harga crumb rubber internasional. Harga crumb rubber dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan trend menurun (Lampiran 4), karena kelebihan pasokan komoditas

(16)

karet di pasar dunia. Produksi karet dunia tahun 2017 mencapai 13,55 juta ton, sedangkan konsumsi karet dunia 13,2 juta ton. Jadi ada kelebihan pasokan karet dunia sekitar 350.000 ton (IRSG, 2019). Pemerintah membuat kebijakan pembatasan ekspor yang diatur dalam Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 779 tahun 2019 tentang pelaksanaan Agreed Export Tonnage Scheme (AETS) atau pengurangan volume ekspor karet ke-6 dengan berkurangnya ekspor karet maka akan mengurangi pengaruh fluktuasi harga karet internasional (Kepmendag, 2019). Hal ini sejalan dengan volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi (Gambar 2) yang mengalami penurunan ekspor pada tahun 2019.

Munculnya komoditas karet sintetis yang berfungsi sebagai barang komplementer karet alam sebagai bahan baku pembuatan industri ban berbahan dasar karet alam. Harga karet sintetis cenderung lebih stabil dan konsisten dibandingkan crumb rubber disebabkan dalam hal pengadaan, karet sintetis jarang mengalami kesulitan untuk pengiriman dan supply barang (Nainggolan. et al, 2014).

Berdasarkan uraian di atas volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi cukup potensial meskipun pada tahun 2017-2021 berfluktuasi dan cenderung menurun, untuk itu penulis berusaha untuk mengetahui lebih jauh mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi volume ekspor crumb rubber jenis SIR 20 di PT. Hok Tong Jambi. Oleh karena itu penulis mengambil judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume Ekspor Karet Remah (Crumb Rubber) Di PT. Hok Tong Jambi”.

(17)

1.2 Perumusan Masalah

Ekspor merupakan salah satu hal terpenting dalam sebuah perusahaan.

Kegiatan ekspor bertujuan untuk meningkatan keuntungan perusahaan. Jumlah ekspor dapat menjadi indikator suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil atau tidak. PT. Hok Tong Jambi merupakan salah satu perusahaan di Kota Jambi yang memiliki kapasitas produksi yang cukup besar dan bergerak dalam bidang industri pengolahan karet berupa crumb rubber. Setiap perusahaan tentu mengharapkan selalu terjadinya kenaikan hasil ekspor. Namun, diketahui bahwa hasil ekspor yang dihasilkan oleh PT. Hok Tong Jambi berfluktuasi dan cenderung menurun.

Terjadinya penurunan ini mengindikasikan bahwa ada faktor yang berpengaruh pada hasil ekspor tersebut seperti jumlah produksi pada PT. Hok Tong pada tahun 2017-2021 yang mengalami penurunan sedangkan bahan bakunya tinggi. Untuk proses ekspor pada PT. Hok Tong Jambi menggunakan sistem kontrak dengan melihat nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang berfluktuasi beberapa tahun terakhir maka akan berpengaruh pula terhadap volume ekspor pada PT. Hok Tong Jambi serta harga internasional yang digunakan sebagai acuan harga crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi akan mempengaruhi besarnya volume ekspor sesuai dengan kondisi moneter internasional.

Dalam hal efesiensi proses ekspor dari waktu ke waktu setiap perusahaan tentu akan mengharapkan adanya peningkatan hasil ekspor crumb rubber. Namun, dalam beberapa tahun terakhir hasil ekspor di PT. Hok Tong Jambi mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Hal, ini tentu akan berdampak kurang baik bagi perusahaan.

(18)

Berdasarkan uraian tersebut adapun ringkas perumusan masalah dalam hal ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran perkembangan volume ekspor crumb rubber, jumlah produksi crumb rubber, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga karet sintetis dan volume ekspor periode sebelumnya di PT. Hok Tong Jambi periode Oktober 2016 sampai Oktober 2021 ?

2. Bagaimana pengaruh jumlah produksi crumb rubber, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga karet sintetis dan volume ekspor periode sebelumnya terhadap volume ekspor crumb rubber PT. Hok Tong Jambi ?

3. Bagaimana proyeksi ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi periode November 2021 sampai Oktober 2022 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka dapat diperoleh tujuan penelitian yaitu:

1. Mendiskripsikan perkembangan volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi periode Oktober 2017 sampai Oktober 2021 dan faktor- faktor yang mempengaruhinya.

2. Menganalisis pengaruh jumlah produksi crumb rubber, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga karet sintetis dan volume ekspor periode sebelumnya terhadap volume ekspor crumb rubber PT. Hok Tong Jambi.

(19)

3. Memproyeksikan volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi periode November 2021 sampai Oktober 2022.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi penulis, sebagai salah satu syarat penyelesaikan studi sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Jambi.

2.

Manfaat terhadap kepentingan dunia akademik, penelitian ini bisa dijadikan referensi dan pedoman untuk penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor crumb rubber.

3. Bagi perusahaan, penelitian ini bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajer yang berkaitan dengan pemenuhan permintaan produk crumb rubber yang sesuai dengan permintaan konsumen untuk meningkatkan volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi.

(20)

11

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karet Remah (Crumb Rubber)

Crumb rubber adalah karet alam yang di produksi secara khusus sehingga dapat terjamin kualitas teknisnya. Dasar penentuan mutu crumb rubber adalah evaluasi karakteristik teknis dimana penilaian warna atau visual dasar untuk menentukan mutu karet warna atau penilaian visual sebagai dasar untuk menentukan kelas mutu pada jenis karet crepe, shee, maupun crumb rubber dan lateks pekat. Crumb rubber diklasifikasikan sebagai karet spesifikasi teknis karena penilaian kualitasnya didasarkan pada parameter sifat teknis dan nilai yang diperlukan untuk menentukan kualitas crumb rubber yang tercantum dalam Standard Indonesia Rubber. Crumb rubber adalah produk karet alam yang relatif baru. Penentuan kualitas atau varietas dilakukan secara cermat dan dilakukan secara teknis di laboratorium yang dilengkapi dengan alat analisis yang canggih (Dahlia, 2016).

Karet spesifikasi teknis adalah jenis produk karet yang dijual dengan berbagai syarat mutu teknis antara lain : SIR 5 CV, SIR 5 LV, SIR 5 L, SIR 5, SIR 10, SIR 20, SIR 50. Crumb rubber dijual dalam bentuk potongan bongkah berukuran 28 x 14 x 6,5 inci3 atau 70 cm x 35 x 16,25 cm dengan berat 33,3 kg, 34 kg dan 35 kg perbongkah, dikemas rapi dengan plastik polietin setebal 0,03 mm dengan titik pelunakan 108o C berat jenis (specific gravity) 0,92 dan tanpa pelapis lainnya. Crumb rubber merupakan suatu usaha industri pengolahan karet yang melakukan kegiatan mengubah bahan baku karet (lump dan slab) menjadi crumb rubber dalam Standar Karet Indonesia (Dahlia, 2016).

(21)

Gambar 3. Pohon Industri Karet

Gambar 3 menunjukan pohon industri karet, pohon karet merupakan komoditas hasil perkebunan yang penting khususnya bagi Indonesia maupun dunia, hasil dari tanaman karet adalah lateks bokar yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alat kesehatan dan crumb rubber yang digunakan sebagai bahan baku alat kendaraan, alat olahraga, perlengkapan pakaian, perlengkapan teknik industri, perlengkapan bayi, perlengkapan rumah tangga dan barang-barang karet lainnya. Selain lateks bokar pohon karet juga mengahasilkan kayu karet yang digunakan sebagai bahan baku mebel, serta biji karet yang dapat digunakan sebagai bahan baku tepung biji karet.

POHON KARET

Lateks Bokar Alat kesehatan & lab

Getah Karet

Crumb Rubber

Barang-barang karet lainnya Perlengkapan rumah tangga Perlengkapan bayi Perlengkapan teknik industri Perlengkapan pakaian Alat Olahraga

Alat/perlengkapan kendaraan

Kayu

Biji

Mebel

Tepung biji karet (protein)

(22)

2.2 Perdagangan Internasional

Perdagangan berasal dari kata “dagang” yang memiliki arti melakukan bisnis. Perdagangan didefinisikan sebagai kegiatan seseorang untuk mempertukarkan suatu jenis barang dengan barang yang lain, yang dimiliki oleh seseorang atau antar unit usaha. Perdagangan juga didefinisikan sebagai kegiatan yang terkait dengan transaksi barang atau jasa yang saling memberikan keuntungan yang dilakukan secara sukarela dan kehendak masing-masing pihak.

Perdagangan internasional dikenal juga sebagai bisnis luar negeri yang bisa diartikan sebagai hubungan perniagaan lintas negara. Perdagangan internasional terjadi akibat adanya sejumlah perbedaan setiap negara dengan mitra dagangnya seperti perbedaan kandungan sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, teknologi, struktur ekonomi, struktur geografis dan lain sebagainya. Setiap negara tidak dapat memenuhi kebutuhan dari hasil produksinya sendiri, sehingga diperlukan transaksi dalam skala besar yang disebut dengan perdagangan internasional (Halwani, 2003).

Beberapa teori dalam perdagangan internasional yaitu : 2.2.1 Teori Klasik

Setiap negara saling mempunyai ketergantungan terhadap negara lain yang dapat dilihat dari faktor keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing negara tersebut. Faktor keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara dapat dilihat dari sumber daya alam yang dimilikinya atau sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi serta bersaing dipasar internasional. Faktor keunggulan (advantage) dapat dijelaskan sebagai berikut :

(23)

a. Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)

Keunggulan yang dimiliki oleh suatu negara dan tidak dimiliki oleh negara lain disebut dengan keunggulan mutlak, yang memungkinkannya menjadi dominan dalam produksi sumberdaya alam yang dimilikinya. Keunggulan mutlak adalah teori yang dikemukakan oleh Adam Smith dan dianggap sebagai pelopor ekonomi klasik. Adam Smith mengemukakan bahwa negara akan makmur dan sejahtera jika dapat mengembangkan potensi produksinya melalui perdagangan.

Dalam hal ini perlu adanya pembagian kerja dalam mengahasilkan barang atau komoditas supaya produktivitas meningkat.

Menurut Adam Smith, perdagangan antara dua negara didasarkan pada keunggulan absolut (absolute advantage). Jika sebuah negara lebih efisien atau memiliki keunggulan absolut terhadap negara lain dalam memproduksi komoditi lainnya, maka kedua negara tersebut dapat memperoleh keuntungan dengan cara masing-masing melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditi yang memiliki keunggulan absolut, dan menukarkannya dengan komoditi lain yang memiliki kerugian absolut (Salvatore, 1997). Dengan proses ini, sumber daya digunakan dengan cara yang paling efisien dan hasil dari kedua komoditas akan naik. Peningkatan dalam hasil dari kedua komoditas tersebut merupakan ukuran keuntungan dari spesialisasi dalam produksi yang tersedia untuk dibagi antara kedua negara melalui perdagangan.

b. Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

Keunggulan suatu negara terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi disebut dengan keunggulan komparatif, sehingga suatu negara dapat menghasilkan produk yang unggul dari negara lain dan telah teruji. Teori ini dikemukakan oleh David

(24)

Ricardo pada tahun 1817. David Ricardo mengemukakan bahwa perdagangan internasional dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi penduduk. Teori komparatif pada umumnya akan mendukung dilakukannya spesialisasi terhadap produksi disuatu negara berdasarkan pemanfaatan yang intensif terhadap faktor- faktor produksi yang relatif dominan dimiliki oleh negara bersangkutan, termasuk penumpukan modal fisik dan penelitian.

c. Keunggulan Inovatif (Inovative Advantage)

Jika suatu negara sangat inovatif dalam memproduksi dalam bentuk dan model produksi apapun yang akan meningkatkan nilai jual suatu produk maka dapat dikatakan bahwa negara tersebut memiliki keunggulan inovatif. Keunggulan tersebut pada dasarnya terkait dengan peningkatan nilai guna dan daya guna suatu produk yang sudah ada di pasaran dan telah menjadi kebutuhan masyarakat.

2.2.2 Teori Modern

Disamping teori yang didasarkan pada keunggulan suatu negara, terdapat pula beberapa teori perdagangan internasional yaitu.

a. Teori Merkantilisme (Mercantilism Theory)

Abad ke-17 dan ke-18 menjadi awal dari era merkantilisme, yang meyakini bahwa negara-negara dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional hanya dengan mengorbankan negara-negara lain. Akibatnya, mereka menganjurkan insentif ekspor, pembatasan impor dan peraturan pemerintah yang ketat dari semua kegiatan ekonomi.

b. Teori Heckscher-Ohlin

Menurut teori ini dasar terjadinya perdagangan internasional adalah perbedaan opportunity cost setiap negara yang disebabkan oleh adanya perbedaan

(25)

dalam jumlah faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal) yang dimiliki oleh masing-masing negara. Teori Heckscher-Ohlin menekankan bahwa struktur dalam perdagangan internasional suatu negara sangat bergantung terhadap ketersediaan dan intensitas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh suatu negara tersebut. Suatu negara akan berspesialisasi dan mengekspor suatu barang ketika negara tersebut memiliki faktor produksi utama yang relatif banyak dan akan mengimpor ketika faktor produksi utama yang diperlukan untuk memproduksi barang hanya sedikit atau tidak dimiliki oleh negara tersebut. Inti dari teori Heckscher-Ohlin ini adalah suatu negara akan cenderung mengekspor barang yang memiliki faktor produksi melimpah dan relatif banyak di negara tersebut (Boediono, 1995).

2.3 Ekspor

Ekspor adalah suatu barang, jasa atau aset modal yang dijual keluar negeri.

Ekspor tersebut merupakan penjualan suatu komoditas kepasar internasional atau luar negeri yang kemudian diperoleh penerimaan dalam bentuk mata uang asing atau devisa (Collins, 1994). Departemen_Perindustrian_dan_Perdagangan menyebutkan_bahwa_ekspor_adalah_kegiatan_mengeluarkan_barang_dari daerah pabean. Daerah pabean_didefinisikan sebagai wilayah Republik_Indonesia yang meliputi daratan, perairan dan ruang_udara diatasnya serta tempat-tempat_tertentu didalamnya_berlaku Undang-Undang No. 10_Tahun 1995, tentang kepabean.

Pada dasarnya, perdagangan dimaksudkan untuk menciptakan hubungan antara dua negara atau banyak negara karena tidak ada satu negarapun yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya, baik dilihat dari sisi absolut geografi

(26)

maupun komparatif dan inovatif negara tersebut untuk menghasilkan barang atau komoditas.

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor

Seperti halnya investasi dan pengeluaran pemerintah, ekspor diklasifikasikan sebagai pengeluaran otonomi karena pendapatan nasional tidak memainkan peranan penting dalam tingkat ekspor suatu negara. Daya saing di pasar luar negeri, kondisi ekonomi negara lain, kebijakan proteksi luar negeri dan nilai tukar merupakan faktor utama yang menentukan kapasitas ekspor suatu negara. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi volume ekspor yaitu : a. Jumlah Produksi

Dalam perdagangan internasional jumlah produksi menentukan tingkat penawaran barang. Semakin_banyak_produksi yang dilakukan_maka semakin tinggi_penawaran_yang terjadi di pasar. Komalasari (2009) menyatakan_bahwa hubungan produksi_dengan volume ekspor_adalah jika produksi meningkat, maka volume ekspor_meningkat dan sebaliknya.

b. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat

Nilai tukar memiliki hubungan yang searah dengan volume ekspor.

Kenaikan nilai tukar dikenal dengan sebutan apresiasi dan penurunan nilai tukar dikenal dengan sebutan depresiasi. Soekartawi (2005) menyatakan_bahwa nilai tukar merupakan_salah satu faktor_yang dapat mempengaruhi_ekspor. Apabila nilai tukar suatu negara menurun, maka ekspor akan mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa melemahnya nilai tukar akan membuat ekspor cenderung meningkat. Sebaliknya, Apabila nilai tukar meningkat, maka ekspor akan

(27)

mengalami penurunan. Hal ini_berarti_bahwa meningkatnya nilai_tukar akan membuat_ekspor cenderung menurun (Rahardja,2008).

c. Harga Ekspor

Harga ekspor merupakan sebuah harga barang ataupun jasa_yang ada di pasar_internasional. Harga ekspor menggunakan taraf internasional sehingga ada ketetapan standar harga. Ketika harga_barang ataupun jasa_yang ada dipasar internasional lebih tinggi dibandingkan harga barang ataupun jasa di dalam negeri, maka kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah negara tersebut akan mengekspor_barang ke luar negeri. Dan sebaliknya apabila_harga barang ataupun jasa yang ada di pasar_internasional lebih rendah dibandingkan harga barang_ataupun jasa di dalam negeri, maka negara tersebut akan cenderung mengimpor barang tersebut (Mankiw, 2009). Harga suatu barang_juga berbanding terbalik dengan permintaan suatu barang ataupun jasa_tersebut dipasar. Dimana apabila harga_barang ataupun jasa di pasar meningkat maka permintaan_akan barang atau jasa tersebut akan menurun, sebaliknya apabila harga barang ataupun jasa di pasar menurun maka permintaan akan barang atau jasa tersebut akan meningkat (Lipsey, 1995).

d. Harga Karet Sintetis

Konsumsi crumb rubber sebagai bahan baku peembuatan ban diiringi oleh alternatif pelengkap crumb rubber yaitu karet sintetis. Saalah satu faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang komplementer. Barang pengganti ini pengaruhnya_sangat dominan terhadap_perkembangan usaha crumb rubber.

Pengaruh terhadap permintaan suatu barang juga dapat ditentukan oleh harga barang komplementer. Jika harga barang komplementer mengalami kenaikan,

(28)

maka permintaan barang lainnya akan berkurang. Sifat barang komplementer adalah apabila permintaan terhadap barang komplementer meningkat, maka permintaan barang yang digantikannya akan bertambah. Sebaliknya jika permintaan barang komplementer berkurang, maka permintaan barang yang digantikannya akan berkurang.

e. Volume Ekspor Periode Sebelumnya

Herlina (2018) mengatakan didalam proses kegiatan perdagangan ekspor yang dilakukan Indonesia terkadang muncul kendala berupa kecenderungan volume ekspor. Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya volume ekspor pada periode sebelumnya. Apabila volume ekspor pada periode sebelumnya meningkat, maka volume ekspor selanjutnya juga akan meningkat serta sebaliknya apabila volume ekspor pada periode sebelumnya menurun, maka volume ekspor selanjutnya juga akan menurun.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Tasha Ningtyas Suri (2020) mengenai analisis faktor yang mempengaruhi volume ekspor karet alam di sumatera utara dari tahun 1989 hingga 2018 dan tren pertumbuhan perkiraan volume ekspor karet alam sumatera utara (2019-2023). Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi robust dengan pendekatan model estimasi M serta analisis trend metode kuadrat terkecil. Hasil_penelitian ini menunjukkan_bahwa perkembangan volume ekspor karet alam_sumatera utara pada_tahun 1989 hingga 2018 cenderung berfluktuasi. Produksi karet_alam_sumatera _utara, harga karet alam, kurs berpengaruh nyata secara parsial terhadap volume ekspor karet_ alam_

sumatera_ utara, sedangkan inflasi_secara parsial tidak_berpegaruh nyata

(29)

terhadap_volume ekspor karet_alam sumatera utara. Tren_proyeksi pertumbuhan volume ekspor_karet alam sumatera_utara di masa_yang akan_datang (2019- 2023) cenderung meningkat_dengan stabil.

Penelitian_yang dilakukan_oleh Mulya_Herlina (2018) mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor karet Indonesia ke Amerika Serikat pada tahun 1980-2015. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi model error correction model (ECM). Hasil penelitian ini menunjukkan produksi karet baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang berpengaruh terhadap volume ekspor karet Indonesia ke Amerika Serikat. Untuk variabel nilai tukar baik dalam perhitungan jangka pendek maupun jangka panjang secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap volume eskpor karet Indonesia ke Amerika. Hasil perhitungan jangka pendek dan jangka panjang variabel harga karet internasional mempengaruhi volume ekspor Indonesia ke Amerika Serikat baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Heldiyani Fitri (2012) mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi ekspor karet remah (crumb ruber) Sumatera Barat ke Amerika Serikat. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis prosedur ekspor karet remah Sumatera Barat ke Amerika Serikat dan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor karet remah Sumatera Barat ke Amerika Serikat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis linear berganda dengan metode ordinary least square. Penelitian menunjukkan hasil bahwa volume ekspor karet remah Sumatera Barat dipengaruhi oleh produksi karet remah Sumatera Barat, harga

(30)

karet remah Sumatera Barat dan nilai tukar rupiah sedangkan harga karet sintetis dan produksi karet Thailand tidak berpengaruh nyata terhadap volume ekspor karet remah Sumatera Barat.

Penelitian yang dilakukan oleh Flora Felina Aditasari (2011) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor karet di Indonesia ke RRC tahun 1999- 2009. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil_analisis data_menunjukkan bahwa variabel harga karet alam dunia mempunyai_pengaruh negatif dan signifikan_terhadap ekspor karet Indonesia_ke RRC dengan nilai_probabilitas 0,0490 pada 5% tingkat signifikansi.

Variabel_GDP Riil RRC_mempunyai pengaruh_positif dan signifikan_terhadap ekspor karet_Indonesia ke RRC dengan_nilai probabilitas_sebesar 0,0042 pada tingkat_signifikansi 5%. Sedangkan untuk_variabel harga_karet sintetis_dan nilai tukar yuan_terhadap rupiah tidak_berpengaruh terhadap_ekspor karet_Indonesia ke RRC.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ricki Sanjaya Ardiyan Pamungkas (2011) mengenai faktor-faktor_yang mempengaruhi volume ekspor_teh di Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan_dalam penelitian_ini adalah metode deskriptif analitis menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) dalam bentuk regresi non linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga domestik teh, nilai tukar Dollar AS terhadap rupiah, volume ekspor teh tahun sebelumnya dan harga ekspor teh berpengaruh_nyata terhadap_volume ekspor_teh di Provinsi_Jawa Tengah.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Nian Puteriana (2010) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor karet di Indonesia tahun 1990-

(31)

2007. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produksi karet dalam negeri , konsumsi karet dalam negeri, harga karet internasional dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat secara bersama-sama berpengaruhi positif terhadap ekspor karet Indonesia.

2.6 Kerangka Pemikiran

Dengan_memperhatikan_adanya_peningkatan permintaan akan karet olahan crumb rubber di negara-negara_industri pengolahan dimasa_yang akan_datang, oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan persediaan akan crumb rubber. Untuk mendukung semua hal ini, maka perlu diperhatikan perkembangan volume ekspor crumb rubber jenis SIR 20 di PT. Hok Tong Jambi yang beberapa tahun terakhir menunjukkan terjadinya fluktuasi dan cenderung mengalami penurunan.

Selama periode 2017 sampai 2021 volume ekspor crumb rubber jenis SIR 20 di PT. Hok Tong Jambi berfluktuasi dan cenderung mengalami penurunan tentu hal ini disebabkan_adanya faktor_yang dapat berpengaruh_pada hasil ekspor tersebut, beberapa faktor diduga mempengaruhi yaitu pertama, jumlah produksi crumb rubber, jika_jumlah produksi_meningkat maka akan meningkatkan pula penawaran crumb rubber. Kedua yaitu nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, karena ketika nilai tukar suatu negara semakin menguat akan berakibat pada jumlah ekspor suatu negara mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena barang-barang di dalam negeri lebih mahal daripada barang luar negeri, sebaliknya jika nilai tukar suatu negara semakin melemah maka akan berakibat pada jumlah ekspor suatu negara yang mengalami peningkatan. Ketiga yaitu harga

(32)

ekspor crumb rubber, sesuai dengan hukum penawaran yang menyatakan bahwa ketika harga suatu barang atau komoditas naik maka jumlah barang yang ditawarkan semakin meningkat dan ketika harga suatu barang atau komoditas turun maka jumlah barang yang ditawarkan semakin menurun. Keempat yaitu harga karet sintetis, pengaruh_terhadap_permintaan_suatu barang_juga dapat ditentukan oleh_harga barang lain, contohnya_harga barang_komplementer, karet sintetis merupakan barang komplementer dari crumb rubber dalam pembuatan ban. Apabila harga_barang komplementer lebih_rendah, maka permintaan akan barang_lainnya akan berkurang. Kelima yaitu volume ekspor periode sebelumnya, besarnya volume ekspor yang mampu dihasilkan_pada tahun sebelumnya merupakan_suatu pertimbangan yang dapat membantu_eksportir dalam menentukan_volume ekspor pada_periode berikutnya.

Dengan melihat perkembangan ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi yang berfluktuasi dan cenderung menurun maka perlu dilakukan peramalan (forecasting) untuk mengetahui volume ekspor crumb rubber periode Januari sampai Desember 2022 dengan teknik deret berkala (time series) dengan model terbaik yang di dapatkan dengan tujuan untuk mengantisipasi pengeluaran masa depan dan menentukan bagaimana mengalokasikan anggaran perusahaan serta memperoleh informasi mengenai perubahan dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi terhadap kegiatan perusahaan terutama kegiatan penjualan perusahaan.yang akan dijelaskan pada kerangka pemikiran berikut.

(33)

Gambar 4. Skema Kerangka Pemikiran 2.7 Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan dalam penelitian ini maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu diduga bahwa jumlah produksi crumb rubber, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga karet sintetis dan volume ekspor periode sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi.

Peramalan Volume Ekspor Crumb Rubber Periode November 2021 sampai

Oktober 2022 Volume Ekspor Crumb Rubber di PT. Hok Tong

Jambi 3. Harga

Ekspor Crumb Rubber (US$/Kg) 1. Jumlah

Produksi Crumb Rubber (Ton/Bulan)

2. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat

(Rp/US$)

4. Harga Karet Sintetis (US$/Kg) Perkembangan Volume

Ekspor Crumb Rubber di PT. Hok Tong Jambi

Tahun 2016-2021

5. Volume Ekspor Periode

Sebelumnya (Ton/Bulan) Ekspor Crumb Rubber

PT. Hok Tong Jambi

(34)

25

III. METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi serta peramalan volume ekspor crumb rubber PT. Hok Tong Jambi periode November 2021 sampai Oktober 2022. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Hok Tong Jambi, yang beralamat di Jl. Raden Patah RT. 07 Kelurahan Sejinjang Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi 36149. Penentuan daerah_penelitian_dilakukan_dengan menggunakan metode purposive atau secara_sengaja dengan pertimbangan bahwa PT. Hok Tong Jambi menjadi sentra ekspor crumb rubber dan mempunyai potensi yang cukup memadai di bidang industri pengolahan crumb rubber jenis SIR 20.

Objek penelitian ini adalah crumb rubber jenis SIR 20 yang diekspor oleh PT.

Hok Tong Jambi. Jenis data_yang digunakan dalam penelitian ini_adalah_data sekunder_dalam bentuk time_series dalam kurun waktu perbulan selama 5 tahun yaitu pada periode Oktober 2016 sampai Oktober 2021. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2022.

Adapun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu : 1. Volume ekspor crumb rubber (Ton/Bulan).

2. Jumlah produksi crumb rubber (Ton/Bulan).

3. Nilai_tukar_rupiah_terhadap_dollar_Amerika_Serikat_(Rp/US$/Bulan).

4. Harga ekspor crumb_rubber (US$/Kg/Bulan).

5. Harga karet sintetis (US$/Kg/Bulan)

6. Volume ekspor periode sebelumnya (Ton/Bulan).

7. Data-data lain yang yang dianggap berkaitan dengan penelitian ini.

(35)

3.2 Sumber dan Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari pihak lain ataupun literatur, laporan penelitian, studi pustaka, publikasi resmi dari instansi terkait, perpustakaan dan jurnal seperti PT.

Hok Tong Jambi, World Bank, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Kementerian Pertanian, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Food Agriculture Organization (FAO), UN Comtrade, Gabungan Perusahaan_Karet Indonesia (GAPKINDO) dan Badan Pusat_Statistik dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dalam bentuk data runtut_waktu (time_series). Data time series diambil_melalui_interval_waktu_secara_berkelanjutan.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang dilakukan dalam pengumpulan data sekunder ini adalah dengan metode study_literature dan metode dokumentasi. Study literature diperoleh dengan cara membaca_laporan instansi yang berkaitan yang dapat berupa laporan hasil_penelitian, jurnal ilmiah dan studi_kepustakaan_yang berkaitan. Metode_dokumentasi yaitu mencari dan mengambil data dari PT. Hok Tong Jambi mengenai_variabel yang berupa transkrip, _catatan, buku dan laporan tahunan PT. Hok Tong Jambi serta dari berbagai lembaga atau instansi seperti Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun), Kementerian Pertanian, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Food Agriculture Organization (FAO), UN Comtrade, Badan_Pusat_Statistik dan Gabungan_Perusahaan_Karet_Indonesia (GAPKINDO) serta instansi lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

(36)

3.3. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan pertama yaitu berkaitan dengan fluktuasi jumlah produksi crumb rubber, nilai_tukar_rupiah_terhadap dollar_Amerika_Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga_karet sintetis, volume ekspor periode sebelumnya dan volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi. Untuk menjawab tujuan kedua yaitu faktor- faktor yang mempengaruhi volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi digunakan analisis secara kuantitatif dengan analisis_regresi_berganda_dengan_metode OLS (Ordinary Least_Square). Operasi pengolahan data dilakukan dengan menggunakan data time_series yang diselesaikan_dengan bantuan_program software SPSS 25 dengan persamaan sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + Ɛ

Dimana :

Y : Volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi (Ton/Bulan).

X1 : Jumlah produksi crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi (Ton/Bulan).

X2 : Nilai_tukar_rupiah_terhadap_dollar_Amerika_Serikat_(Rp/US$/Bulan).

X3 : Harga ekspor crumb_rubber (US$/Kg/Bulan).

X4 : Harga_karet_sintetis (US$/Kg/Bulan)

X5 : Volume ekspor periode sebelumnya (Ton/Bulan).

β : Koefisien regresi.

α : Konstanta Ɛ : Standar error.

(37)

Untuk menjawab tujuan ketiga, yaitu peramalan_volume ekspor crumb rubber dilakukan dengan metode kuantitatif model time series. Operasi pengolahan data diselesaikan dengan bantuan program software SPSS 25.

Untuk dapat mengetahui tingkat_signifikansi dari_masing-masing koefisien regresi_variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel terikat) maka_menggunakan uji_statistik. Penelitian_ini_menggunakan_pengujian uji koefisien determinasi (R2), uji F dan uji t, yang_akan_diuraikan_sebagai berikut :

a. Uji Koefisien Determinan (R2 /R-Square)

Nilai R² menunjukan besarnya variabel-variabel independen yang_mampu menjelaskan variabel dependen_dan_sisa persentase dijelaskan_oleh variabel diluar_model. Nilai koefisien_determinan (R2) antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen aman terbatas. Jika koefisien_determinasi_sama_dengan 0, maka jumlah produksi crumb rubber, nilai_tukar_rupiah_terhadap_dollar_Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga_karet sintetis dan volume_ekspor periode_sebelumnya_tidak berpengaruh_terhadap_volume_ekspor_crumb_rubber di PT. Hok Tong Jambi.

Jika_besarnya_koefisien_determinasi_mendekati_angka_1, maka jumlah produksi crumb rubber, nilai_tukar rupiah_terhadap_dollar_Amerika_Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga_karet sintetis dan volume ekspor periode_sebelumnya berpengaruh_sempurna_terhadap_volume_ekspor_crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi. Dengan menggunakan model ini, maka kesalahan penggangu diusahakan minimum sehingga R2 mendekati 1, sehingga perkiraan regresi akan lebih

(38)

mendekati keadaan yang sebenarnya. Rumus koefesien determinasi (R2) adalah sebagai berikut :

R2 = ESS TSS Keterangan :

R2 : Koefisien determinasi

ESS : Jumlah kuadrat yang diterapkan TSS : Jumlah kuadrat total

b. Pengujian Statistik Simultan (Uji F)

Uji simultan adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui koefisien regresi yang simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (Y).

Uji F ini bisa dijelaskan dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA).

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh jumlah produksi crumb rubber, nilai tukar_rupiah_terhadap_dollar_Amerika_Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga_karet sintetis dan volume_ekspor periode sebelumnya terhadap volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi maka dilakukan uji F dengan tingkat signifikansi 95% atau ɑ sebesar 5%, Kriteria pengujian yang digunakan yaitu:

1. Sig. F < probabilitas 0,05 maka Hο ditolak dan H1 diterima. Artinya, jumlah produksi crumb rubber, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga karet sintetis dan volume ekspor periode sebelumnya secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi.

2. Sig. F > probabilitas 0,05 maka Hο diterima dan H1 ditolak. Artinya, jumlah produksi crumb rubber, nilai_tukar rupiah_terhadap_dollar_Amerika

(39)

Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga_karet sintetis dan volume_ekspor periode_sebelumnya secara simultan tidak berpengaruh_terhadap volume ekspor crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi.

c. Uji Hipotesis Statistik (Uji-t)

Pada_penelitian_ini uji_t tujuannya_adalah mengetahui_signifikan dari pengaruh variabel_independen secara individu_terhadap variabel_dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan.

Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

1. Sig. t < probabilitas 0,05 maka Hο ditolak dan H1 diterima. Artinya jumlah produksi crumb rubber, nilai_tukar_rupiah_terhadap dollar Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga_karet sintetis dan volume_ekspor periode_sebelumnya secara individu berpengaruh nyata terhadap_volume ekspor crumb_rubber di PT. Hok Tong Jambi.

2. Sig. t > probabilitas 0,05 maka Hο diterima dan H1 ditolak. Artinya, jumlah produksi crumb rubber, nilai_tukar rupiah_terhadap dollar_Amerika Serikat, harga ekspor crumb rubber, harga_karet sintetis dan volume_ekspor periode_sebelumnya secara individu tidak_berpengaruh nyata terhadap volume_ekspor crumb_rubber di PT. Hok Tong Jambi.

3.3. 1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan uji data yang digunakan sebagai persyaratan yang harus dilakukan pada analisis regresi linier berganda yang berbasis ordinary least square sehingga apakah data penelitian memenuhi syarat untuk dianalisis lebih lanjut dan tidak terdapat masalah-masalah asumsi klasik. Dalam model regresi, ada beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi agar model dapat

(40)

menghasilkan estimator linier tidak bias atau BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) yang terbaik dari model regresi berganda. Dengan terpenuhinya asumsi tersebut, maka hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dan valid dan atau mendekati kenyataan.

Beberapa uji asumsi klasik yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Data_yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Uji normalitas adalah untuk digunakan menentukan apakah kumpulan data penelitian yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak dengan metode one sample Kolmogorov – Smirnov. Kriteria_normal_dipenuhi_jika_nilai_signifikan_>_0,05_maka data tersebut_normal. Hasil_pengujian (output) _dilihat dari nilai_Asymp. Sig.(2tailed) masing-masing_dari_variabel_lebih_besar_dari_0,05_maka_nilai residual tersebut adalah normal.

b. Uji Mulitikolinearitas

Uji multikolinearitas ini dimaksudkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas (independent). Model regresi_yang baik_seharusnya tidak_terjadi korelasi_di antara variabel bebas (independent) (Silalahi, 2018). Untuk mendeteksi multikolinearitas dalam suatu model dilakukan dengan melihat nilai tolerance value atau VIF (variance inflation factor). Jika nilai tolerance tidak kurang dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 berarti data tersebut tidak ada multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik

(41)

adalah tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Dalam_penelitian_ini_metode uji statistik_yang_digunakan_adalah_model_uji_Glejser dengan asumsi H0 tidak heteroskedastisitas dan H1 ada heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi > α = 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya tidak terdapat masalah heterokedastisitas di dalam model. Jika nilai signifikansi < α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat masalah heterokedastisitas di dalam model.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah metode Durbin-Watson dengan asumsi H0 tidak autokolerasi dan H1 ada autokolerasi. Jika nilai dU < dW

< 4-dU maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya model tidak terdapat masalah autokolerasi.

3.4 Konsepsi Pengukuran

Konsep-konsep pengukuran terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dalah sebagai berikut :

1. Crumb rubber SIR 20 adalah karet alam yang diolah secara khusus sehingga mutunya terjamin secara teknis (Ton/Bulan).

2. Volume ekspor crumb rubber adalah besarnya jumlah volume keseluruhan crumb rubber yang diekspor oleh PT. Hok Tong Jambi ke berbagai negara tujuan ekspor dari tahun 2016-2021 (Ton/Bulan).

(42)

3. Jumlah produksi crumb rubber adalah besarnya jumlah produksi crumb rubber di PT. Hok Tong Jambi dari tahun 2016-2021 (Ton/Bulan).

4. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat adalah besarnya total rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu dollar dari tahun 2016-2021 perbulannya (Rp/US$/Bulan).

5. Harga ekspor crumb rubber adalah harga crumb rubber yang telah disepakati PT. Hok Tong Jambi dengan buyer dari tahun 2016-2021 perbulannya (US$/Kg/Bulan).

6. Harga karet sintetis adalah besarnya harga eksspor karet sintetis di pasar internasional dari tahun 2016-2021 perbulannya (US$/Kg/Bulan).

7. Volume ekspor periode sebelumnya adalah volume ekspor crumb rubber pada satu periode sebelum periode yang bersangkutan dari tahun 2016-2021 perbulannya (Ton/Bulan).

(43)

34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Hok Tong Jambi

PT. Hok Tong Jambi merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) didirikan oleh Anson Co. PTE.LTD berkedudukan di Singapura di bawah Leee Rubber sekitar tahun 1937 dengan nama “NV. Handel Maatschappij Hok Tong” yang berlokasi di Broni Kota Jambi dengan gudang berlokasi di Payo Lebar Kota Jambi, bergerak di bidang usaha dagang karet alam yang menghasilkan bahan karet alam dalam bentuk Flat Bark Crepe dan Rumah Asap yang menghasilkan Ribbed Smoke Sheet (RSS) dan seluruh hasil produksi tersebut diekspor.

Sesuai peraturan Menteri Perdagangan nomor: 93/KP/11/68 pada tanggal 05 November 1968 tentang Larangan Ekspor Bahan Remiling dan Rumah Asap maka perusahaan mendirikan pabrik pengolahan karet remah (crumb rubber) dengan produk yang disebut dengan Standard Indonesia Rubber (SIR) sekitar tahun 1973 dengan nama Perusahaan PT. PD. Hok Tong yang kemudian pindah lokasi saat ini di Jalan Raden Patah RT. 07 Kelurahan Sejinjang Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi 36149 dengan luas areal pabrik sebesar 15.433 m2 dan kapasitas produksi sebanyak 25.000 ton/tahun.

Pada tahun 1998 PT. PD. Hok Tong berubah nama menjadi PT. Hok Tong untuk menyesuaikan dengan aturan yang berlaku. Dengan lokasi dan jenis usaha tidak mengalami perubahan dan seluruh hasil produksi diekspor. Kemudian pada tahun 2014, Anson Co. PTE.LTD telah bergabung dengan Halcyon Agri Corporation.

(44)

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT. Hok Tong Jambi merupakan susunan atau tingkatan yang berisi pembagian peran dan tugas tiap individu berdasarkan jabatan dalam sebuah perusahaan. PT. Hok Tong Jambi dipimpin oleh Branch Manager (manajer cabang), Operation Manager (manajer operasional), Office Manager (manajer kantor), RM Procurement Manager (manajer pengadaan bahan baku).

Untuk melihat struktur organisasi PT. Hok Tong Jambi lebih jelasnya dapat_dilihat_pada_Lampiran 5.

4.1.3 Kegiatan Perusahaan

Perusahaan PT. Hok Tong Jambi adalah salah satu perusahaan di Provinsi Jambi yang bergerak dibidang pengolahan crumb rubber secara garis besar dibagi dalam 2 bagian kegiatan, yaitu kegiatan kantor dan pabrik. Aktivitas umum PT.

Hok Tong Jambi adalah mengolah bahan olah karet (bokar) menjadi remahan (crumb rubber) dengan spesifikasi teknis sesuai dengan Standar Indonesia Rubber (SIR) SNI 06-1903-2000 atau SIR 20.

4.1.3.1 Kegiatan Kantor

1. HR/GA, merupakan salah satu bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab mengelola sumber daya manusia. Bagian ini berhubungan secara langsung dengan seluruh pegawai/karyawan (tetap, harian, buruh, kontrak) dan termasuk dalam kegiatan perekrutan calon pegawai dan petugas keamanan kantor.

2. Accounting, merupakan bagian catatan aktivitas yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran perusahaan.

(45)

3. Quality Control (QC), merupakan bagian yang bertugas memantau dan menguji perkembangan semua produk yang diproduksi oleh perusahaan.

4. Export, merupakan bagian yang bertugas untuk melakukan komunikasi dengan pelanggan/buyer serta mengeluarkan Shipping Instruction (SI) yang akan diproduksi dibagian pabrik.

4.1.3.2 Kegiatan Pabrik

Kegiatan pabrik adalah proses mengolah atau membuat sesuatu yang disebut input menjadi sebuah barang/jasa yang disebut seagai output. Kegiatan pabrik adalah kegiatan yang dilakukan oleh suatu industri untuk mengubah bentuk dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang jadi yang kemudian disebut sebagai industri pengolahan. PT. Hok Tong merupakan sebuah perusahaan atau industri yang bergerak dibidang pengolahan karet, yaitu pengolahan_karet dengan_bahan_baku bokar menjadi crumb rubber dengan kualitas SIR 20.

Adapun kegiatan pabrik di PT. Hok Tong Jambi meliputi : 1. Pengadaan Bahan Baku

Pengadaan bahan baku merupakan bahan terpenting dalam produksi yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat memulai proses produksi. PT. Hok Tong Jambi tidak melakukan pembelian bahan baku secara langsung oleh pihak perusahaan kepada petani karet melainkan bahan baku tersebut didapat dari berbagai agen yang berasal dari daerah di Provinsi Jambi, seperti Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun dan beberapa daerah di Provinsi Jambi. Ciri-ciri bokar yang baik tidak mengandung kontaminasi berat ataupun ringan, warna kekuning-kuningan, serta tekstur agak kejal dan bersih.

Referensi

Dokumen terkait