• Tidak ada hasil yang ditemukan

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

(Studi Fenomenologi pada Dua Orang Enterpreneur Sukses)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Psikologi

Oleh :

Citra RachmawatiIstiqomah

0908802

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “QUALITY OF WORK

LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES” sepenuhnya merupakan karya saya

sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang

lain dan saya tidak melalukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang

tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada

saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2014 Peneliti,

Citra Rachmawati I

(3)

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

(Studi Fenomenologi pada Dua Orang Enterpreneur Sukses)

Oleh :

Citra Rachmawati Istiqomah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Citra Rachmawati Istiqomah

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(4)

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

(5)

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

(6)

ii

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Citra Rachmawati Istiqomah. 2013. Quality of Work Life pada Entrepreneur Sukses.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran empiris mengenai Quality of work life pada entrepreneur. Subjek berjumlah dua orang merupakan entrepreneur khususnya yang telah sukses. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek merasa kehidupan bekerja mereka lebih

bermakna dengan terpenuhinya kebutuhan pribadi. Subjek mampu

mengembangkan potensi diri dengan sikap positif dan terus melakukan pencapaian. Hal tersebut mempengaruhi aspek kehidupan lainnya seperti keuangan, kebebasan waktu, keluarga, teman, keyakinan terhadap Tuhan, hubungan dengan lingkungan masyarakat, dll.

(7)

iii

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Citra Rachmawati Istiqomah. 2013. Quality of Work Life at the Entrepreneur Success

The purpose this research is to provide an empirical illustration of the Quality of work life at the Entrepreneur. Research subjects consisted of two subjects who had a particularly successful entrepreneur. The research method used phenomological research design. We used interview method for collecting data. The results of this research indicate that both subjects felt their work life more meaningful with fulfillment need. Subjects were able to develop their own potential with a positive attitude and continue tu achieve their own particular need. It affects other aspects of life such as finance, time freedom, family, friends, faith in God relationships with society, etc.

(8)

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Quality of Work Life ... 8

1. Pengertian QWL ... 8

2. Dimensi QWL... 10

B. Entrepreneur ... 14

1. Definisi ... 14

2. Undang-undang Tentang UMKM ... 16

3. Profesi Sebagai Entrepreneur ... 19

4. Peran Entrepreneur dalam Perekonomian Indonesia ... 22

5. Keuntungan dan Resiko menjadi Entrepreneur ... 22

(9)

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Motivasi Entrepreneur ... 26

8. Proses Kewirausahaan ... 28

9. Perbedaan Pegawai dan Entrepreneur ... 29

C. Elaborasi Teori ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Desain Penelitian ... 36

B. Subjek Penelitian ... 37

C. Lokasi Penelitian ... 37

D. Instrumen Penelitian ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Teknik Analisis Data ... 41

G. Teknik Keabsahan Data ... 44

H. Proses Penelitian ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Hasil ... 46

1. Profil Subjek 1 ... 46

2. Profil Subjek 2 ... 47

B. Pembahasan ... 48

1. Pembahasan Hasil Subjek 1 ... 48

2. Pembahasan Hasil Subjek 2 ... 62

C. Display Data ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

4.1Kesimpulan ... 74

4.2Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN ... 79

(10)

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

3.1Analisis Data Model Interaktif Miles & Huberman ... 22

(11)

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

1.1Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ... 2

2.1Perbedaan Pegawai Dengan Entrepreneur ... 29

(12)

1

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap individu pada dasarnya memiliki potensi untuk sukses dalam

kehidupannya. Apabila semua potensi di maksimalkan maka akan

berpengaruh terhadap kualitas hidup individu tersebut. Pada umumnya

kesuksesan ditandai dengan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan

tersebut bermula dari impian yang di ciptakan, dipelihara dan direalisasikan.

Salah satu jalan dalam meraih kualitas hidup adalah dengan bekerja.

Bekerja merupakan fase penting pada rentang kehidupan dewasa muda.

Tujuan bekerja adalah mendapatkan kualitas kehidupan bekerja atau yang

disebut juga Quality of Worklife (QWL). Dengan bekerja, maka kebutuhan

hidup sehari-hari, rasa aman dalam keuangan, dan pengaplikasikan ilmu dapat

terpenuhi. QWL seorang individu yang bekerja pada suatu perusahaan

merupakan hal penting yang harus diperhatikan.

Sejauh pengamatan dan wawancara awal peneliti dilapangan, motivasi

teman-teman peneliti yang bekerja cenderung pada motivasi eksternal.

Tuntutan ekonomi keluarga, status sosial, besaran gaji, cenderung menjadi

alasan utama yang di kemuka kan. Hal yang menarik terjadi ketika peneliti

melihat adanya ketimpangan bidang pekerjaan yang digeluti dengan latar

belakang pendidikannya. Beberapa rekanan peneliti juga bekerja di suatu

perusahaan swasta tidak sesuai dengan minat dan bakat nya. Situasi tersebut,

membuat rekan peneliti memandang pekerjaanya nya sebagai sebuah beban.

Pekerjaan dianggap sebagai suatu tuntutan. Hal tersebut berpengaruh pada

kepuasan dan kebahagiaan dalam kehidupan bekerjanya. Di sisi lain, peneliti

melihat adanya kecendrungan rekan-rekan tertarik untuk menjadi

wirausahawan.

Dewasa ini, isu kewirausahaan (enterpreuneurship) sebagai solusi

(13)

2

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesadaran untuk berwirausaha sudah mulai bergema di kehidupan ekonomi

Indonesia dan sekarang sudah mulai berkembang menjadi ekonomi kreatif.

Wirausaha dianggap sebagai salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan

secara mandiri.

Hal tersebut dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2012-2014

(juta orang)

(sumber : bps.go.id)

Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa orang yang memilih berusaha

mandiri memiliki proporsi yang lebih sedikit dibandingkan dengan karyawan.

Jumlah wirausahawan UKM di Indonesia masih menunjukkan di angka

0,18% dari total populasi. Angka tersebut masih sangat jauh dari syarat angka

standar negara sukses yang seharusnya berada diangka 2% ke atas. Seperti

dikutip di Koran KOMPAS senin, 16 Desember 2013, bahwa Indonesia

tertinggal oleh Singapura yang memiliki wirausaha sebesar 7,2% dari total

populasi, Malaysia 2,1%, korea selatan 4%, Thailand 4,1%, dan Amerika

Serikat 11,5%, dari total penduduk.

Hal tersebut menunjukkan saat ini keberadaan seorang entrepreneur

sedang dibutuhkan oleh Indonesia. Seorang entrepreneur yang dibutuhkan

adalah seorang entrepreneur yang memiliki nilai-nilai, semangat,

(14)

3

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

entrepreneur untuk terus belajar dan menggali semua potensi, inovasi, dan kreativitas mereka untuk menghadapi berbagai tantangan globalisasi. Belum

berkembangnya entrepreneur di Indonesia bisa dikarenakan adanya

ketidaksiapan sikap mental dari entrepreneur itu sendiri, pola pikir yang

berbeda dari biasanya, dan pandangan umum atau penilaian tertentu dari

masyarakat.

Berikut merupakan penelitian terdahulu mengenai kepuasan bekerja dan

kualitas hidup. Judge dan Locke (Russel, 2008) menemukan hubungan saling

mempengaruhi antara kepuasan ketika dia bekerja dengan kesejahteraan

subjektif pada perawat. Penelitian Andika dan Madjid (2012) menemukan

adanya hubungan antara sikap dan efikasi diri terhadap intensi berwirausaha

pada mahasiswa. Penelitian Bolhari et al (2011) menemukan hubungan

berbanding lurus antara pendapatan dengan QWL para pegawai IT

(Information Technology). Penelitian Dupuis et al (2004) mengatakan bahwa

QWL jelaslah berbeda dengan kepuasan bekerja.

Berkembangnya entrepreneur perempuan adalah fenomena menarik

bagi peneliti, terutama pada negara yang sedang mengalami proses

transformasi politik, sosial, dan ekonomi ini. Perubahan budaya dan sistem

sosial tersebut memberi ruang yang lebih luas bagi kaum perempuan untuk

berpartisipasi secara ekonomi dalam masyarakat, salah satunya yaitu menjadi

seorang entrepreneur, baik mereka berbisnis sendiri atau bersinergi bersama

suami dan keluarganya.

Minniti et al., (Jati, 2009) menemukan bahwa partisipasi perempuan

sebagai wirausaha meningkat cukup tajam selama satu dekade terakhir dan

ternyata makin signifikan baik di negara maju maupun negara-negara

berkembang. Meski demikian, pertumbuhan jumlah perempuan pemilik usaha

(women-owned business) secara sistematis tetap lebih rendah dibandingkan

dengan laki-laki.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa minat perempuan terhadap profesi

wirausaha semakin tinggi. Keberanian seorang perempuan dalam memilih

(15)

4

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketika seharusnya seorang perempuan itu bekerja di rumah saja yang tidak

banyak mengandung resiko, subjek 1 ini lebih memilih pekerjaan yang sangat

beresiko. Sehingga penelitian QWL memilih subjek 1 yaitu seorang

perempuan yang menjadi hal menarik bagi peneliti.

Pilihan menjadi seorang entrepreneur timbul karena dorongan dari

dalam dan dari luar. secara umum ketika orang tersebut memilih menjadi

seorang entrepreneur, berarti orang tersebut memiliki minat terhadap hal

tersebut. Minat tersebut mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang

sebab jika seseorang tersebut mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka

dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik.

Minat pula dapat dilihat melalui partisipasi dalam suatu aktivitas

seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek tertentu. Misalnya ketika

orang tersebut memiliki minat yang tinggi terhadap pekerjaannya sebagai

entrepreneur, maka dia akan terus berkarir dalam pilihan pekerjaannya itu dan cenderung menaruh perhatian lebih besar.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa minat berkarir menjadi

entrepreneur haruslah tinggi, dilihat dari lamanya mereka menjalankan bisnisnya itu. Maka penelitian QWL memilih subjek 2 yaitu seorang

entrepreneur yang telah menjalankan bisnisnya selama 14 tahun dan hal tersebut menjadi hal menarik bagi peneliti.

Sejauh ini, terdapat dua poin penting yang peneliti dapatkan: Pertama,

diperlukan gambaran QWL seorang entrepeneur sebagai bahan pertimbangan

bagi mereka individu dewasa yang ingin menjadi seorang entrepreneur.

Peneliti harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana pandangan mereka

terhadap pekerjaan menjadi seorang entrepreneur. Kedua, agar hasil

penelitian dan penanganan dapat lebih tepat sasaran pada permasalahan,

peneliti menggunakan metode pendekatan dengan metode fenomenologi.

Karena penelitian fenomenologi itu lebih meneliti dan melihat bagaimana

pemaknaan tersendiri bagi subjek sebagai pengalaman yang unik, yaitu

pengalaman menjadi entrepreneur. Melihat dari seluruh pengalaman pribadi

(16)

5

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan wawancara semi-terstruktur dan menggunakan sumber literature

lainnya.

Sejauh ini peneliti belum menemukan penelitian yang menggambarkan

QWL pada seorang entrepreneur. Berdasarkan pemaparan diatas, bagaimana

gambaran QWL sedangkan kehidupan karyawan dan entrepreneur itu

sangatlah berbeda. Menjadi menarik bila mereka seorang entrepreneur

sukses. Pengalaman sukses mereka ini mempunyai pengaruh sangat besar

terhadap QWL. Oleh karena itu, peneliti merasa tertantang untuk melakukan

penelitian dengan bertemakan Quality of Worklife (QWL) pada Entrepreneur.

B. Fokus Penelitian

Peneliti ingin menggambarkan QWL pada seorang entrepreneur yang

sukses. Oleh karena itu, secara langsung akan tergambarkan ketika peneliti

menggali informasi mengenai pandangan bekerja dan QWL berdasarkan

aspek-aspeknya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan aspek elaborasi

dalam teori QWL yaitu: (1) Kebebasan bekerja, (2) Pengembangan Potensi

dan karir, (3) Penyelesaian konflik, (4) Perasaan bangga dan (5) Ruang hidup

secara keseluruhan.

Pada penelitian ini peneliti berfokus pada individu yang bekerja secara

mandiri dan mengelola usahanya secara professional, yaitu seorang

entrepreneur. Pada umumnya, entrepreneur itu dikatakan sukses, bila memenuhi kriteria utama seperti berikut, berdasarkan UU tentang UMKM :

1. Industri sedang memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki 20-99 orang

b. Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)

yang dimiliki Rp. 500.000.000 – Rp. 10.000.000.000

c. Hasil penjualan rutin (total) tahunan Rp.2.500.000.000 – Rp.

50.000.000.000

2. Industri besar memiliki kriteria sebagai berikut :

a. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki 100 orang ke atas

b. Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)

(17)

6

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Hasil penjualan rutin (total) tahunan lebih dari 50.000.000.000

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian di atas, maka rumusan

masalah dapat dikemukakan dengan pertanyaan:

1. Bagaimana pandangan seseorang yang bekerja sebagai entrepreneur

terhadap pekerjaannya?

2. Bagaimana gambaran QWL pada entrepreneur ?

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan

penelitian yang di ajukan yaitu :

1. Untuk mengetahui pandangan seseorang yang bekerja sebagai

entrepreneur terhadap pekerjaannya.

2. Untuk mengetahui gambaran QWL pada entrepreneur.

E. Manfaat penelitian

Meninjau kembali latar belakang serta maksud dan tujuan penelitian

ini, tentunya sangat diharapkan penelitian ini memiliki manfaat, baik bagi

kepentingan teoritis maupun kepentingan praktis, yang dapat diterapkan

langsung dalam kehidupan sehari-hari.

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori QWL

pada mereka yang bekerja sebagai entrepreneur.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:

a. Individu yang menjadi entrepreneur

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

pengalaman hidup terutama mengenai gambaran QWL kepada setiap

pembaca terutama bagi individu yang menjadi entrepreneur .

b. Individu yang berencana ingin menjadi entrepreneur

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran bagi mereka

yang ingin menjadi entrereneur dan untuk meningkatkan pemaknaan

(18)

7

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Jurusan psikologi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu karya ilmiah yang

layak dipercaya dan dapat menjadi bahan acuan maupun pertimbangan

pembaca untuk dijadikan langkah awal bagi penulisan karya ilmiah

selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian mengenai QWL.

Kegunaan lainnya, menjadi bahan masukan empiris dan untuk

menambah khazanah keilmuan khususnya dalam kajian psikologi

industri yang menyangkut QWL dan kajian psikologi terapan lainnya

yang menyangkut kualitas kehidupan pada individu dewasa.

Selanjutnya hasil penelitian mungkin dapat dijadikan jurnal yang

memberikan solusi bagi permasalahan pengangguran dan kemiskinan di

Indonesia yang semakin meningkat.

d. Penelitian selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk peneliti

(19)

36

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti berfokus pada

eksplorasi secara mendalam terhadap pengalaman subjek. Metode penelitian

kualitatif menurut Moleong (2012) adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian meliputi perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan secara holistik. Menurut Moleong (2012)

penelitian ini dituangkan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami informasi lebih

mendalam sehingga inti fenomena yang diteliti dapat dipahami. Pemahaman

mendalam yang didapatkan berupa masalah-masalah manusia dengan

menginterpretasikan bagimana subjek tersebut mendapatkan makna dari

lingkungannya dan bagaimana makna tersebut memengaruhi perilaku mereka

(Herdiansyah, 2012). Oleh karena itu hasil penelitian ini nantinya akan

membentuk uraian-uraian kualitatif sebagai upaya untuk mencari jawaban dari

permasalahan seorang wirausahawan sukses.

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah fenomenologi.

Menurut Creswell (Herdiansyah, 2012) metode desain fenomenologi

mengungkapkan dan memahami suatu fenomena unik yang dialami oleh

individu, sampai sejauh mana individu itu meyakini kejadian yang terjadi

dalam hidupnya. Pemahaman seorang peneliti haruslah berdasarkan paradigma

dan keyakinan langsung dari individu itu sendiri, karena subjeklah yang

mengalaminya langsung (first-hand experiences).

Penelitian ini berlandaskan fenomenologi dengan melihat objek

penelitian dalam satu konteks naturalnya. Peneliti melihat suatu peristiwa tidak

(20)

37

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fenomena yang sama dalam situasi yang berbeda akan memiliki makna yang

berbeda. (Herdiansyah, 2012)

B.Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah dua orang entrepreneur sukses. Teknik

sampling yang digunakan dalam pemilihan subjek adalah purposeful sampling

(Herdiansyah, 2012). Peneliti mencari subjek penelitian yang sesuai dengan

kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Peneliti memilih subjek

berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi

yang berkaitan dengan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya

untuk menjadi sumber data yang valid (Sutopo, 2006).

Pemilihan (screening) subjek dipilih berdasarkan kriteria dalam UKM

sedang atau besar seperti apa yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Pemilihan

subjek dilakukan berdasarkan karakteristik sebagai berikut: (1). Minimal

karyawan; dan (2). Kekayaan bersih.

1. Industri sedang

a. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki 20-99 orang

b. Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)

yang dimiliki Rp. 500.000.000 – Rp. 10.000.000.000Hasil penjualan

rutin (total) tahunan Rp.2.500.000.000 – Rp. 50.000.000.000

2. Industri besar

a. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki 100 orang ke atas

b. Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)

yang dimiliki lebih dari 10.000.000.000

c. Hasil penjualan rutin (total) tahunan lebih dari 50.000.000.000

C.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bersifat situasional, yaitu tergantung kesepakatan yang

disetujui oleh masing-masing subjek. penelitian dilakukan di kota Bandung.

D.Instrumen Penelitian

Penelitian kualitatif tidak memiliki aturan baku dalam mengerjakan

penelitiannya. Peneliti adalah instumen utama dalam penelitian kualitatif.

(21)

38

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang dilakukan, dari awal hingga akhir penelitian (Herdiansyah,

2012).

Kedudukan instrumen pengumpulan data seperti pedoman wawancara,

daftar pertanyaan, atau alat pengukur lainnya adalah sebagai alat pendukung

dan bersifat terbuka yang siap disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

Kedudukan pedoman wawancara sebagai pegangan awal, berfungsi

untuk menuliskan daftar informasi yang akan ditanyakan. Pertanyaan dalam

wawancara yang sebenarnya akan sangat tergantung dari kondisi yang dihadapi

penelitinya. Dengan demikian tidak diperlukan pengujian alat pengumpulan

data untuk pengembangan validitas internalnya (Sutopo, 2006).

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara.

Untuk memudahkan dalam pelaksanaan wawancara dan pendokumentasian

peneliti menggunakan alat dokumentasi, pedoman wawancara dan setiap

proses wawancara direkam menggunakan recorder.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur. Bentuk

wawancara semi terstruktur sangat sesuai untuk penelitian kualitatif yang

bermaksud untuk menangkap pemahaman dari suatu fenomena (Herdiansyah,

2012). Beberapa ciri dari wawancara ini ialah menggunakan pertanyaan

terbuka dan fleksibel agar subjek dapat lebih bebas mengemukakan apapun

sepanjang tidak keluar dari konteks. Oleh karena itu, dibutuhkan pedoman

wawancara yang dijadikan patokan berupa topik-topik pembicaraannya saja

yang mengacu pada satu tema sentral yang telah disesuaikan dengan tujuan

penelitian. Peneliti bebas dalam mengajukan pertanyaan apa saja asalkan sesuai

dengan konteks. Berdasarkan hal tersebut, maka kecepatan wawancara dapat

(22)

39

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dibawah ini disajikan kisi-kisi pedoman wawancara yang akan

digunakan:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara Untuk Menjaring Data Mengenai Pandangan Terhadap Sebuah Pekerjaan

Topik Kisi-kisi pertanyaan

Pandangan seseorang yang bekerja sebagai entrepreneur

1. pandangan atau penilaian

mengenai pekerjaannya

2. pemahaman terhadap pekerjaan

menjadi seorang entrepreneur 3. hal yang membuat tertarik untuk

menjadi entrepeneur

4. Tujuan menjadi entrepreneur

5. Bagaimana proses menjadi

entrepreneur yang Anda alami

6. Suka dan duka ketika menjadi

entrepreneur

7. hal yang membuat bertahan

menjadi seorang entrepreneur

8. faktor yang mempengaruhi dalam

meraih kesuksesan

9. karakteristik entrepreneurs

Pedoman Wawancara Untuk Menjaring Data Mengenai Gambaran QWL

Topik Kisi-kisi pertanyaan

Kebebasan bekerja 1. pola kerja

2. Subjek memiliki peran atau posisi yang penting

3. Kebebasan waktu yang dialami

subjek

7. Disiplin dalam menjalankan

sesuatu

(23)

40

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (bisikan nurani)

9. Kebebasan keuangan yang

dialami subjek

10.Kemampuan subjek dalam

managemen keuangan

Pengembangan Potensi dan karir 1. Basic usaha sesuai dengan latar

belakang pendidikan subjek 2. Basic usaha sesuai dengan potensi

dan bakat diri subjek

3. Basic usaha sesuai dengan minat subjek

4. Subjek menyadari potensi bakat yang dimiliki

5. Bagaimana cara subjek menggali potensi diri

6. Menjadi entrepreneur sudah

memfasilitasi pengembangan

potensi dan karir

7. Subjek melakukan eksplorasi

terhadap bisnisnya

8. Jaminan kelangsungan berkarir

9. Resiko menjadi entrepreneur

10.Keterampilan seorang

entrepreneur

Penyelesaian konflik 1. faktor yang menghambat dalam

meraih kesuksesan

2. Bagaimana subjek memaknai

sebuah kendala atau hambatan

3. Kemampuan subjek menangani

masalah tersebut

Perasaan bangga 1. Subjek merasa bangga atas apa

yang dilakukannya

2. Subjek merasa bangga atas

bisnisnya

3. Subjek bahagia dengan pekerjaan

tersebut

4. Titik kebahagian

5. Manfaat menjadi entrepreneur

Pemaknaan sukses

(24)

41

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ruang hidup secara keseluruhan 1. dampak positif dan negative

terhadap ruang kehidupan seseorang

2. memiliki hubungan baik dengan

keluarga

3. Memiliki Hubungan baik dengan

jejaring / sahabat bisnis (link) 4. Peran lain selain sebagai

pengusaha (sumber: hasil penelitian)

F. Teknik Analisis Data

Data yang didapatkan dari keterangan para subjek selanjutnya akan

dianalisis secara kualitatif untuk menguraikan makna QWL. Karena penelitian

ini menggunakan pendekatan fenomenologi, maka alur analisis data mengikuti

model analisis interaktif Miles dan Huberman (Herdiansyah, 2012).

Model analisis Miles & Huberman ini membuatnya dalam bentuk

matriks, dimana matriks tersebut dapat mempermudah peneliti dalam membaca

dan juga melihat data lebih sistematis. Dari matriks tersebut akan terlihat

hbungan antara kategori tema, subtema, dan penyatanyaan subjek dan

informan, berdasarkan loksai penelitian, berdasarkan waktu penelitian, dan

berdasarkan kategori lainnya.

Analisis ini merupakan sebuah proses yang berulang dan berlanjut secara

terus-menerus dan saling menyusul. Kegiatan tersebut berlangsung selama dan

setelah proses pengambilan data berlangsung. Kegiatan baru berhenti saat

(25)

42

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik analisis data Miles & Huberman ini dapat dilakukan melalui

empat tahapan, setiap tahapan akan dijelaskan sebagai berikut :

(sumber: Herdiansyah, 2012)

Gambar 3.1

Analisis data model interaktif Miles & Huberman

1. Tahap pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian, sesudah penelitian,

dan bahkan di akhir penelitian. Sumber data yang akan diolah, bersumber

dari hasil wawancara subjek, informan, dan hasil dokumentasi. Jadi, pada

awal penelitian, peneliti sudah melakukan analisis tema dan melakukan

pemilahan kategorisasi tema. Melakukan pemilahan tersebut dapat

dilakukan sepanjang perjalanan penelitian.

2. Tahap reduksi data

Proses reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi

data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi

data berlangsung secara terus-menerus sejalan penelitian berlangsung.

Tahapan reduksi data merupakan bagian kegiatan analisis sehingga

pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data mana yang di akan kode,

dibuang, kemudiaan tema-tema mana saja yang meringkas sejumlah bagian

tersebut, dan tema-tema apa yang berkembang. Dengan begitu, proses

reduksi data dimaksudkan untuk lebih menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang bagian data yang tidak diperlukan, serta Penarikan

kesimpulan/verifikasi

Display data Pengumpulan data

(26)

43

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengorganisasikan data sehingga memudahkan untuk dilakukan penarikan

kesimpulan yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses penarikan

kesimpulan. Dari hasil proses reduksi, dapat ditampilkan tema-tema yang

akan dianalisis.

Tema merupakan kalimat pernyataan yang dibentuk oleh oeneliti

sendiri sesuai dengan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang

dibuat. Hanya jawaban subjek yang bermanknsa, memiliki arti, dan sesuai

dengan tujuan penelitian saja yang diberi tema. Kemudian, tema-tema yang

sama atau hampir sama tersebut akan dipecah menjadi subtema yang lebih

sempit dan spesifik maknanya. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah

dalam menganalisis dan mencari kesimpulan.

3. Tahapan display data

Display data adalah cara mengolah data yang kemudian ditemukan

adanya alur tema yang seragam dan sudah jelas alurnya. Mula-mula tema

yang muncul belum jelas, namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci

dan memudahkan dalam penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dengan mencermati penyajian data ini, peneliti akan lebih mudah

memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Artinya

apakah peneliti meneruskan analisisnya atau mencoba untuk mengambil

sebuah tindakan dengan memperdalam temuan tersebut, sejauh pemahaman

peneliti dan interpretasi yang dibuatnya. Pada tahapan ini, terdapat pula

proses pengodean, dimana pernyataan-pernyataan subjek yang telah sesuai

dengan subkategori temanya dimasukkan kedalam matriks kategorisasi serta

member kode tertentu pada setiap pernyataan-pernyataan subjek dan

informan tersebut.

4. Tahapan verifikasi atau penarikan kesimpulan

Proses verifikasi hasil temuan ini dapat saja berlangsung singkat dan

dilakukan oleh peneliti sendiri, yaitu dilakukan secara selintas dengan

mengingat hasil-hasil temuan terdahulu dan melakukan cek silang (cross

check) dengan temuan lainnya. Terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan

(27)

44

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam table kategorisasi dan pengodean. Kedua, menjelaskan hasil temuan

penelitian dengan menjawab pertanyaan penelitian. Ketiga, membuat

kesimpulan dari kesluruhan temuan tersebut dengan memberikan penjelasan

dari jawaban pertanyaan penelitian.

G. Teknik Keabsahan data

Moleong (2012) berpendapat agar suatu penelitian terhindar dari bias dan

bisa dipercaya maka perlu diadakan teknik keabsahan. Teknik keabsahan data

yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. members check adalah dengan mengkonfirmasikan hasil penelitian kepada

subjek dengan melihat apakah interpretasi sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

2. Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu

yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data. Peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi waktu

(Moleong, 2012). Maka dengan trianggulasi, peneliti dapat me-recheck

temuannya dengan membandingkannya dengan berbagai sumber, waktu atau

teori.

H. Proses Penelitian

Berikut adalah prosedur yang dilakukan di dalam penelitian ini :

1) Tahap Persiapan

Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi :

Peneliti melakukan pencarian informasi terkait dengan entrepreneur

mulai dari studi literature

Peneliti melakukan studi pendahuluan berupa wawancara dengan

salah satu entrepreneur di Bandung yang bergerak dalam bidang

properti.

Peneliti menyusun proposal penelitian, mencari subjek yang sesuai

(28)

45

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Tahap Pelaksanaan

Peneliti mulai bertemu subjek, kemudian menjelaskan maksud dan

tujuan dari diadakannya penelitian ini, dan juga mulai membuat

kesepakatan mengenai waktu.

Peneliti melakukan wawancara sesuai dengan kerangka yang telah

dipersiapkan dan ditetapkan sebelumnya.

3) Pengolahan Data

Peneliti melakukan analisis data dengan membuat transkrip rekaman

hasil wawancara ke dalam tulisan.

Peneliti mengintervensi pernyataan-pernyataan penting yang relevan

dengan topik.

Peneliti merinci pernyataan ke dalam tema dan dikelompokkan ke

dalam kategori tema.

Peneliti mengintegrasikan tema-tema ke dalam deskripsi naratif serta

(29)

74

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan seseorang yang

bekerja sebagai entrepreneur terhadap pekerjaannya dan untuk mengetahui

gambaran QWL pada entrepreneur. Berdasarkan penelitian dan analisis data

yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan gambaran

pandangan seseorang yang bekerja sebagai entrepreneur terhadap

pekerjaannya. Bagi seorang entrepreneur haruslah pekerjaan yang

dipilihnya itu dapat memberikan kesempatan bagi diri untuk

mengembangkan potensi dan mendapatkan prestasi-prestasi yang

diinginkan. Selain itu, pekerjaan itu haruslah mampu memberikan nilai

tambah, terutama pada harga diri individu itu sendiri.

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan gambaran untuk

mengetahui gambaran QWL pada entrepreneur. Bagi seorang

entrepreneur terdapat tiga poin, yaitu terpenuhinya kebutuhan individu itu sendiri, memiliki kebebasan bekerja seperti waktu dan financial, adanya

keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka dan terakhir

yaitu adanya perasaan bangga dan bahagia yang dirasakan ketika

melakukan pekerjaannya itu.

B. Saran

1. Saran aplikatif

Subjek sebagai entrepreneur diharapkan dapat lebih mengembangkan

ilmu dan keterampilan bisnisnya, meningkatkan daya saing, agar

mampu bersaingan dalam persaingan global ini.

Subjek diharapkan dapat mempertahankan impian dan tidak mudah

puas sehingga dapat tetap menggerakan roda-roda perekonomian

(30)

75

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keluarga dan orang terdekat subjek diharapkan dapat memberikan

dukungan secara moral dan spiritual untuk lebih menguatkan subjek

dalam pekerjaan sebagai entrepreneur

Pemerintah diharapkan dapat lebih mendukung dan membuat

program-program yang membantu bertambahnya jumlah entrepreneur

di Indonesia.

2. Saran pengembangan keilmuan

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti QWL pada

entrepreneur yang baru memulai bisnisnya, agar dapat membandingkan gambaran QWL.

(31)

76

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari H. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Andika, Manda dan Madjid, Iskandarsyah. (2012). Analisis Pengaruh Sikap,

Norma Subjektif dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausahapada Mahasiswa.Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment". Universitas Negeri Semarang.

190-197.

Anggapraja, Ismail Satriyanto. (2011). Membangun Desa Entrepreneur. Garut:

Zikr Media Publishing.

Aryaputra. (2013). Indonesia Butuh Entrepreneur. Koran KOMPAS (16 desember

2013).

Astamoen, Moko P. (2008). Entrepreneurship. Bandung: Alfabeta.

Bolhari, et al. (2011). The Relationship between Quality of Work Life and

Demographic Characteristics of Information Technology Staffs.

International Conference on Computer Communication and Management.

Proc .of CSIT vol.5 © (2011) IACSIT Press, Singapore.

Cascio, W.F. (2003). Managing Human Resources : Productivity, Quality of Work

Life, Profits (Edisi ke-6). USA : McGraw-Hill Companies, Inc.

Chairy. (2008). Entrepreneurship dan Perannya Sebagai Penggerak Roda

Perekonomian. Jurnal Ekonomi/Tahun XIII, (2), 131-139.

Dupuis, et al,. (2004). Quality of Worklife: Theoretical and Methodological

Problems, and Presentation of A New Model and Measuring Instrument. Social Indicators Research (2006). Vol.77, 333–368.

Flippo, Edwin B. (2005). Manajemen Personalia.Jakarta: Erlangga.

Frinces, Z Heflin. (2011). Be An entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Goyal, Rita. (___). Quality of Working Life in Insurance Sector.International

Journal of Research in IT Management and Engineering. Vol. 1, (5), 12-22.

Mulyana, D. (2001). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

(32)

77

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hendro. (2005). How to become a smart entrepreneur and to start a new business.

Yogyakarta: Adi.

Hendriansyah, Haris.(2012).Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu

Sosial.Jakarta: Salemba Humanika.

Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan, (edisi kelima). Jakarta : Erlangga.

Jati, Waluya. (2009). Analisis Motivasi Wirausaha Perempuan (Wiausahawati) Di

Kota Malang.Humanity. Vol 4, (2),141 – 153.

Kao, Raymond dan Russel, M. Knight. (1987). Entrepreneurship and New

Venture Management. Prentice-Hall Canada Scarborough, Ontario.

Kiyosaki, Robert T. 2006. The Cashflow Quadrant. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Kossen, S. (1987).The Human Side of Organization (4th ed). Harper & Row,

Publisher, Inc.

Mahastanti, Linda Ariany dan Nugrahanti, Yeterina Widi. (2010). Peranan

Wanita Pendamping Kami Menjalankan Bisnis Keluarga Dalam Pengembangan Bisnis Studi Industri Kecil Kerupuk di Tuntang Kabupaten Semarang. Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 14, (1), 43-58.

Moleong, Lexy. (2012). Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Peale. (1997). The Power of Positif Thinking. Jakarta: Guna Rupa Aksara.

Pandojo, Heidjrachman Ranu. (1985). Pengantar Ekonomi Perusahaan (edisi

ke-2).Yogyakarta : BPFE

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan:

dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Robbins, S.P. (2002). Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi (Edisi

Ke-8). Jakarta : Prehalindo.

Seligman, Martin E.P. (2005). Authentic happiness. Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Sheel, et al (2006). Qualityof Worklife, Employee Performance and Career

(33)

78

Citra Rachmawati Istiqomah, 2014

QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Srie Sulastri, Atty. (2008). Kewirausahaan: Karakteristik Wirausaha. Bandung:

Grafindo Media Pratama

Sutopo, H.B. (2006). Metode Peneltian Kualitatif (edisi ke-2). Surakarta:

Universitas Sebelas Maret.

Suryana. (2008). Kewirausahaan: Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta: Pustaka Binaman Prasendo.

Wendell L. French and Cecil H. Bell (1983). A definition of Organitation

Development; Theory, Practice and Research. Plano, TX: Bussiness Publication. 368-369.

Yunal, Vivin Oblivia dan Indriyani, Ratih. (2013). Analisa Pengaruh Motivasi

Berwirausaha dan Inovasi Produk Terhadap Pertumbuhan Usaha Kerajinan Gerabah di Lombok Barat. AGORA Vol. 1, (1), 121-131.

Zimmerer, et al. (2008). Essentials of Entrepreneurship and Small Business

Management, 5th., New Jersey: Pearson/Prentice Hall.

Sumber lain :

http://www.jariungu.com/peraturan_detail.php?idPeraturan=6680

http://www.depkop.go.id/phocadownload/regulasi/inpres/UKM07INPRES_1999_

10_PEMBERDAYAAN_UM.PDF

http://perindagkop.bantulkab.go.id/documents/20100621140624-46_siup.pdf

http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf

Gambar

Tabel 1.1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
Gambar 3.1 Analisis data model interaktif Miles & Huberman

Referensi

Dokumen terkait

Variabel suku bunga (SBI) memiliki hubungan yang negatif terhadap indeks ASEAN 5, hal ini dikarenakan SBI merespon positif guncangan yang diberikan dirinya sendiri,

Selain dalam menghadirkan value tambahan, tingkat tersebut menunjukan bahwa stasiun radio tersebut belum memiliki standar operasional yang jelas terkait penggunaan

Waktu yang dibutuhkan untuk drone berputar ke kanan 180⁰ adalah dengan gerakan kepala menoleh ke kanan selama 4 detik. Hasil Grafik Navigasi Data Pengujian

[r]

Siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dalam menyelesaikan soal terdapat 7 orang sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan sedang terdapat 14 orang dan siswa yang

Menurut Syakir dan Dhalimi (1996), penggunaan setek panjang 5 – 7 ruas tidak efisien dalam penggunaan bahan tanam serta tingkat resiko kematian cukup besar. Penggunaan setek pendek

a) Sebelum bahan dihampar, lapis resap pengikat yang sesuai harus disemprotkan pada lapis pondasi yang sudah dipersiapkan dan lapis perekat yang sesuai juga