Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
(Studi Fenomenologi pada Dua Orang Enterpreneur Sukses)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi
Oleh :
Citra RachmawatiIstiqomah
0908802
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “QUALITY OF WORK
LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES” sepenuhnya merupakan karya saya
sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang
lain dan saya tidak melalukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada
saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan
dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2014 Peneliti,
Citra Rachmawati I
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
(Studi Fenomenologi pada Dua Orang Enterpreneur Sukses)
Oleh :
Citra Rachmawati Istiqomah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Psikologi pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Citra Rachmawati Istiqomah
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
ii
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Citra Rachmawati Istiqomah. 2013. Quality of Work Life pada Entrepreneur Sukses.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran empiris mengenai Quality of work life pada entrepreneur. Subjek berjumlah dua orang merupakan entrepreneur khususnya yang telah sukses. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek merasa kehidupan bekerja mereka lebih
bermakna dengan terpenuhinya kebutuhan pribadi. Subjek mampu
mengembangkan potensi diri dengan sikap positif dan terus melakukan pencapaian. Hal tersebut mempengaruhi aspek kehidupan lainnya seperti keuangan, kebebasan waktu, keluarga, teman, keyakinan terhadap Tuhan, hubungan dengan lingkungan masyarakat, dll.
iii
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Citra Rachmawati Istiqomah. 2013. Quality of Work Life at the Entrepreneur Success
The purpose this research is to provide an empirical illustration of the Quality of work life at the Entrepreneur. Research subjects consisted of two subjects who had a particularly successful entrepreneur. The research method used phenomological research design. We used interview method for collecting data. The results of this research indicate that both subjects felt their work life more meaningful with fulfillment need. Subjects were able to develop their own potential with a positive attitude and continue tu achieve their own particular need. It affects other aspects of life such as finance, time freedom, family, friends, faith in God relationships with society, etc.
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Fokus Penelitian ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Quality of Work Life ... 8
1. Pengertian QWL ... 8
2. Dimensi QWL... 10
B. Entrepreneur ... 14
1. Definisi ... 14
2. Undang-undang Tentang UMKM ... 16
3. Profesi Sebagai Entrepreneur ... 19
4. Peran Entrepreneur dalam Perekonomian Indonesia ... 22
5. Keuntungan dan Resiko menjadi Entrepreneur ... 22
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Motivasi Entrepreneur ... 26
8. Proses Kewirausahaan ... 28
9. Perbedaan Pegawai dan Entrepreneur ... 29
C. Elaborasi Teori ... 31
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
A. Desain Penelitian ... 36
B. Subjek Penelitian ... 37
C. Lokasi Penelitian ... 37
D. Instrumen Penelitian ... 37
E. Teknik Pengumpulan Data ... 38
F. Teknik Analisis Data ... 41
G. Teknik Keabsahan Data ... 44
H. Proses Penelitian ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 46
A. Hasil ... 46
1. Profil Subjek 1 ... 46
2. Profil Subjek 2 ... 47
B. Pembahasan ... 48
1. Pembahasan Hasil Subjek 1 ... 48
2. Pembahasan Hasil Subjek 2 ... 62
C. Display Data ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
4.1Kesimpulan ... 74
4.2Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN ... 79
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
3.1Analisis Data Model Interaktif Miles & Huberman ... 22
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
1.1Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama ... 2
2.1Perbedaan Pegawai Dengan Entrepreneur ... 29
1
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu pada dasarnya memiliki potensi untuk sukses dalam
kehidupannya. Apabila semua potensi di maksimalkan maka akan
berpengaruh terhadap kualitas hidup individu tersebut. Pada umumnya
kesuksesan ditandai dengan tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan
tersebut bermula dari impian yang di ciptakan, dipelihara dan direalisasikan.
Salah satu jalan dalam meraih kualitas hidup adalah dengan bekerja.
Bekerja merupakan fase penting pada rentang kehidupan dewasa muda.
Tujuan bekerja adalah mendapatkan kualitas kehidupan bekerja atau yang
disebut juga Quality of Worklife (QWL). Dengan bekerja, maka kebutuhan
hidup sehari-hari, rasa aman dalam keuangan, dan pengaplikasikan ilmu dapat
terpenuhi. QWL seorang individu yang bekerja pada suatu perusahaan
merupakan hal penting yang harus diperhatikan.
Sejauh pengamatan dan wawancara awal peneliti dilapangan, motivasi
teman-teman peneliti yang bekerja cenderung pada motivasi eksternal.
Tuntutan ekonomi keluarga, status sosial, besaran gaji, cenderung menjadi
alasan utama yang di kemuka kan. Hal yang menarik terjadi ketika peneliti
melihat adanya ketimpangan bidang pekerjaan yang digeluti dengan latar
belakang pendidikannya. Beberapa rekanan peneliti juga bekerja di suatu
perusahaan swasta tidak sesuai dengan minat dan bakat nya. Situasi tersebut,
membuat rekan peneliti memandang pekerjaanya nya sebagai sebuah beban.
Pekerjaan dianggap sebagai suatu tuntutan. Hal tersebut berpengaruh pada
kepuasan dan kebahagiaan dalam kehidupan bekerjanya. Di sisi lain, peneliti
melihat adanya kecendrungan rekan-rekan tertarik untuk menjadi
wirausahawan.
Dewasa ini, isu kewirausahaan (enterpreuneurship) sebagai solusi
2
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kesadaran untuk berwirausaha sudah mulai bergema di kehidupan ekonomi
Indonesia dan sekarang sudah mulai berkembang menjadi ekonomi kreatif.
Wirausaha dianggap sebagai salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan
secara mandiri.
Hal tersebut dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1
Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2012-2014
(juta orang)
(sumber : bps.go.id)
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa orang yang memilih berusaha
mandiri memiliki proporsi yang lebih sedikit dibandingkan dengan karyawan.
Jumlah wirausahawan UKM di Indonesia masih menunjukkan di angka
0,18% dari total populasi. Angka tersebut masih sangat jauh dari syarat angka
standar negara sukses yang seharusnya berada diangka 2% ke atas. Seperti
dikutip di Koran KOMPAS senin, 16 Desember 2013, bahwa Indonesia
tertinggal oleh Singapura yang memiliki wirausaha sebesar 7,2% dari total
populasi, Malaysia 2,1%, korea selatan 4%, Thailand 4,1%, dan Amerika
Serikat 11,5%, dari total penduduk.
Hal tersebut menunjukkan saat ini keberadaan seorang entrepreneur
sedang dibutuhkan oleh Indonesia. Seorang entrepreneur yang dibutuhkan
adalah seorang entrepreneur yang memiliki nilai-nilai, semangat,
3
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
entrepreneur untuk terus belajar dan menggali semua potensi, inovasi, dan kreativitas mereka untuk menghadapi berbagai tantangan globalisasi. Belum
berkembangnya entrepreneur di Indonesia bisa dikarenakan adanya
ketidaksiapan sikap mental dari entrepreneur itu sendiri, pola pikir yang
berbeda dari biasanya, dan pandangan umum atau penilaian tertentu dari
masyarakat.
Berikut merupakan penelitian terdahulu mengenai kepuasan bekerja dan
kualitas hidup. Judge dan Locke (Russel, 2008) menemukan hubungan saling
mempengaruhi antara kepuasan ketika dia bekerja dengan kesejahteraan
subjektif pada perawat. Penelitian Andika dan Madjid (2012) menemukan
adanya hubungan antara sikap dan efikasi diri terhadap intensi berwirausaha
pada mahasiswa. Penelitian Bolhari et al (2011) menemukan hubungan
berbanding lurus antara pendapatan dengan QWL para pegawai IT
(Information Technology). Penelitian Dupuis et al (2004) mengatakan bahwa
QWL jelaslah berbeda dengan kepuasan bekerja.
Berkembangnya entrepreneur perempuan adalah fenomena menarik
bagi peneliti, terutama pada negara yang sedang mengalami proses
transformasi politik, sosial, dan ekonomi ini. Perubahan budaya dan sistem
sosial tersebut memberi ruang yang lebih luas bagi kaum perempuan untuk
berpartisipasi secara ekonomi dalam masyarakat, salah satunya yaitu menjadi
seorang entrepreneur, baik mereka berbisnis sendiri atau bersinergi bersama
suami dan keluarganya.
Minniti et al., (Jati, 2009) menemukan bahwa partisipasi perempuan
sebagai wirausaha meningkat cukup tajam selama satu dekade terakhir dan
ternyata makin signifikan baik di negara maju maupun negara-negara
berkembang. Meski demikian, pertumbuhan jumlah perempuan pemilik usaha
(women-owned business) secara sistematis tetap lebih rendah dibandingkan
dengan laki-laki.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa minat perempuan terhadap profesi
wirausaha semakin tinggi. Keberanian seorang perempuan dalam memilih
4
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ketika seharusnya seorang perempuan itu bekerja di rumah saja yang tidak
banyak mengandung resiko, subjek 1 ini lebih memilih pekerjaan yang sangat
beresiko. Sehingga penelitian QWL memilih subjek 1 yaitu seorang
perempuan yang menjadi hal menarik bagi peneliti.
Pilihan menjadi seorang entrepreneur timbul karena dorongan dari
dalam dan dari luar. secara umum ketika orang tersebut memilih menjadi
seorang entrepreneur, berarti orang tersebut memiliki minat terhadap hal
tersebut. Minat tersebut mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang
sebab jika seseorang tersebut mempelajari sesuatu dengan penuh minat maka
dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik.
Minat pula dapat dilihat melalui partisipasi dalam suatu aktivitas
seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek tertentu. Misalnya ketika
orang tersebut memiliki minat yang tinggi terhadap pekerjaannya sebagai
entrepreneur, maka dia akan terus berkarir dalam pilihan pekerjaannya itu dan cenderung menaruh perhatian lebih besar.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa minat berkarir menjadi
entrepreneur haruslah tinggi, dilihat dari lamanya mereka menjalankan bisnisnya itu. Maka penelitian QWL memilih subjek 2 yaitu seorang
entrepreneur yang telah menjalankan bisnisnya selama 14 tahun dan hal tersebut menjadi hal menarik bagi peneliti.
Sejauh ini, terdapat dua poin penting yang peneliti dapatkan: Pertama,
diperlukan gambaran QWL seorang entrepeneur sebagai bahan pertimbangan
bagi mereka individu dewasa yang ingin menjadi seorang entrepreneur.
Peneliti harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana pandangan mereka
terhadap pekerjaan menjadi seorang entrepreneur. Kedua, agar hasil
penelitian dan penanganan dapat lebih tepat sasaran pada permasalahan,
peneliti menggunakan metode pendekatan dengan metode fenomenologi.
Karena penelitian fenomenologi itu lebih meneliti dan melihat bagaimana
pemaknaan tersendiri bagi subjek sebagai pengalaman yang unik, yaitu
pengalaman menjadi entrepreneur. Melihat dari seluruh pengalaman pribadi
5
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan wawancara semi-terstruktur dan menggunakan sumber literature
lainnya.
Sejauh ini peneliti belum menemukan penelitian yang menggambarkan
QWL pada seorang entrepreneur. Berdasarkan pemaparan diatas, bagaimana
gambaran QWL sedangkan kehidupan karyawan dan entrepreneur itu
sangatlah berbeda. Menjadi menarik bila mereka seorang entrepreneur
sukses. Pengalaman sukses mereka ini mempunyai pengaruh sangat besar
terhadap QWL. Oleh karena itu, peneliti merasa tertantang untuk melakukan
penelitian dengan bertemakan Quality of Worklife (QWL) pada Entrepreneur.
B. Fokus Penelitian
Peneliti ingin menggambarkan QWL pada seorang entrepreneur yang
sukses. Oleh karena itu, secara langsung akan tergambarkan ketika peneliti
menggali informasi mengenai pandangan bekerja dan QWL berdasarkan
aspek-aspeknya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan aspek elaborasi
dalam teori QWL yaitu: (1) Kebebasan bekerja, (2) Pengembangan Potensi
dan karir, (3) Penyelesaian konflik, (4) Perasaan bangga dan (5) Ruang hidup
secara keseluruhan.
Pada penelitian ini peneliti berfokus pada individu yang bekerja secara
mandiri dan mengelola usahanya secara professional, yaitu seorang
entrepreneur. Pada umumnya, entrepreneur itu dikatakan sukses, bila memenuhi kriteria utama seperti berikut, berdasarkan UU tentang UMKM :
1. Industri sedang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki 20-99 orang
b. Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
yang dimiliki Rp. 500.000.000 – Rp. 10.000.000.000
c. Hasil penjualan rutin (total) tahunan Rp.2.500.000.000 – Rp.
50.000.000.000
2. Industri besar memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki 100 orang ke atas
b. Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
6
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Hasil penjualan rutin (total) tahunan lebih dari 50.000.000.000
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian di atas, maka rumusan
masalah dapat dikemukakan dengan pertanyaan:
1. Bagaimana pandangan seseorang yang bekerja sebagai entrepreneur
terhadap pekerjaannya?
2. Bagaimana gambaran QWL pada entrepreneur ?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan
penelitian yang di ajukan yaitu :
1. Untuk mengetahui pandangan seseorang yang bekerja sebagai
entrepreneur terhadap pekerjaannya.
2. Untuk mengetahui gambaran QWL pada entrepreneur.
E. Manfaat penelitian
Meninjau kembali latar belakang serta maksud dan tujuan penelitian
ini, tentunya sangat diharapkan penelitian ini memiliki manfaat, baik bagi
kepentingan teoritis maupun kepentingan praktis, yang dapat diterapkan
langsung dalam kehidupan sehari-hari.
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori QWL
pada mereka yang bekerja sebagai entrepreneur.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:
a. Individu yang menjadi entrepreneur
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran
pengalaman hidup terutama mengenai gambaran QWL kepada setiap
pembaca terutama bagi individu yang menjadi entrepreneur .
b. Individu yang berencana ingin menjadi entrepreneur
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran bagi mereka
yang ingin menjadi entrereneur dan untuk meningkatkan pemaknaan
7
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Jurusan psikologi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu karya ilmiah yang
layak dipercaya dan dapat menjadi bahan acuan maupun pertimbangan
pembaca untuk dijadikan langkah awal bagi penulisan karya ilmiah
selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian mengenai QWL.
Kegunaan lainnya, menjadi bahan masukan empiris dan untuk
menambah khazanah keilmuan khususnya dalam kajian psikologi
industri yang menyangkut QWL dan kajian psikologi terapan lainnya
yang menyangkut kualitas kehidupan pada individu dewasa.
Selanjutnya hasil penelitian mungkin dapat dijadikan jurnal yang
memberikan solusi bagi permasalahan pengangguran dan kemiskinan di
Indonesia yang semakin meningkat.
d. Penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk peneliti
36
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti berfokus pada
eksplorasi secara mendalam terhadap pengalaman subjek. Metode penelitian
kualitatif menurut Moleong (2012) adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian meliputi perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan secara holistik. Menurut Moleong (2012)
penelitian ini dituangkan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami informasi lebih
mendalam sehingga inti fenomena yang diteliti dapat dipahami. Pemahaman
mendalam yang didapatkan berupa masalah-masalah manusia dengan
menginterpretasikan bagimana subjek tersebut mendapatkan makna dari
lingkungannya dan bagaimana makna tersebut memengaruhi perilaku mereka
(Herdiansyah, 2012). Oleh karena itu hasil penelitian ini nantinya akan
membentuk uraian-uraian kualitatif sebagai upaya untuk mencari jawaban dari
permasalahan seorang wirausahawan sukses.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah fenomenologi.
Menurut Creswell (Herdiansyah, 2012) metode desain fenomenologi
mengungkapkan dan memahami suatu fenomena unik yang dialami oleh
individu, sampai sejauh mana individu itu meyakini kejadian yang terjadi
dalam hidupnya. Pemahaman seorang peneliti haruslah berdasarkan paradigma
dan keyakinan langsung dari individu itu sendiri, karena subjeklah yang
mengalaminya langsung (first-hand experiences).
Penelitian ini berlandaskan fenomenologi dengan melihat objek
penelitian dalam satu konteks naturalnya. Peneliti melihat suatu peristiwa tidak
37
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fenomena yang sama dalam situasi yang berbeda akan memiliki makna yang
berbeda. (Herdiansyah, 2012)
B.Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah dua orang entrepreneur sukses. Teknik
sampling yang digunakan dalam pemilihan subjek adalah purposeful sampling
(Herdiansyah, 2012). Peneliti mencari subjek penelitian yang sesuai dengan
kriteria yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. Peneliti memilih subjek
berdasarkan posisi dengan akses tertentu yang dianggap memiliki informasi
yang berkaitan dengan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya
untuk menjadi sumber data yang valid (Sutopo, 2006).
Pemilihan (screening) subjek dipilih berdasarkan kriteria dalam UKM
sedang atau besar seperti apa yang dijelaskan pada bab sebelumnya. Pemilihan
subjek dilakukan berdasarkan karakteristik sebagai berikut: (1). Minimal
karyawan; dan (2). Kekayaan bersih.
1. Industri sedang
a. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki 20-99 orang
b. Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
yang dimiliki Rp. 500.000.000 – Rp. 10.000.000.000Hasil penjualan
rutin (total) tahunan Rp.2.500.000.000 – Rp. 50.000.000.000
2. Industri besar
a. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki 100 orang ke atas
b. Kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
yang dimiliki lebih dari 10.000.000.000
c. Hasil penjualan rutin (total) tahunan lebih dari 50.000.000.000
C.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bersifat situasional, yaitu tergantung kesepakatan yang
disetujui oleh masing-masing subjek. penelitian dilakukan di kota Bandung.
D.Instrumen Penelitian
Penelitian kualitatif tidak memiliki aturan baku dalam mengerjakan
penelitiannya. Peneliti adalah instumen utama dalam penelitian kualitatif.
38
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian yang dilakukan, dari awal hingga akhir penelitian (Herdiansyah,
2012).
Kedudukan instrumen pengumpulan data seperti pedoman wawancara,
daftar pertanyaan, atau alat pengukur lainnya adalah sebagai alat pendukung
dan bersifat terbuka yang siap disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Kedudukan pedoman wawancara sebagai pegangan awal, berfungsi
untuk menuliskan daftar informasi yang akan ditanyakan. Pertanyaan dalam
wawancara yang sebenarnya akan sangat tergantung dari kondisi yang dihadapi
penelitinya. Dengan demikian tidak diperlukan pengujian alat pengumpulan
data untuk pengembangan validitas internalnya (Sutopo, 2006).
E.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara.
Untuk memudahkan dalam pelaksanaan wawancara dan pendokumentasian
peneliti menggunakan alat dokumentasi, pedoman wawancara dan setiap
proses wawancara direkam menggunakan recorder.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur. Bentuk
wawancara semi terstruktur sangat sesuai untuk penelitian kualitatif yang
bermaksud untuk menangkap pemahaman dari suatu fenomena (Herdiansyah,
2012). Beberapa ciri dari wawancara ini ialah menggunakan pertanyaan
terbuka dan fleksibel agar subjek dapat lebih bebas mengemukakan apapun
sepanjang tidak keluar dari konteks. Oleh karena itu, dibutuhkan pedoman
wawancara yang dijadikan patokan berupa topik-topik pembicaraannya saja
yang mengacu pada satu tema sentral yang telah disesuaikan dengan tujuan
penelitian. Peneliti bebas dalam mengajukan pertanyaan apa saja asalkan sesuai
dengan konteks. Berdasarkan hal tersebut, maka kecepatan wawancara dapat
39
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dibawah ini disajikan kisi-kisi pedoman wawancara yang akan
digunakan:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
Pedoman Wawancara Untuk Menjaring Data Mengenai Pandangan Terhadap Sebuah Pekerjaan
Topik Kisi-kisi pertanyaan
Pandangan seseorang yang bekerja sebagai entrepreneur
1. pandangan atau penilaian
mengenai pekerjaannya
2. pemahaman terhadap pekerjaan
menjadi seorang entrepreneur 3. hal yang membuat tertarik untuk
menjadi entrepeneur
4. Tujuan menjadi entrepreneur
5. Bagaimana proses menjadi
entrepreneur yang Anda alami
6. Suka dan duka ketika menjadi
entrepreneur
7. hal yang membuat bertahan
menjadi seorang entrepreneur
8. faktor yang mempengaruhi dalam
meraih kesuksesan
9. karakteristik entrepreneurs
Pedoman Wawancara Untuk Menjaring Data Mengenai Gambaran QWL
Topik Kisi-kisi pertanyaan
Kebebasan bekerja 1. pola kerja
2. Subjek memiliki peran atau posisi yang penting
3. Kebebasan waktu yang dialami
subjek
7. Disiplin dalam menjalankan
sesuatu
40
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (bisikan nurani)
9. Kebebasan keuangan yang
dialami subjek
10.Kemampuan subjek dalam
managemen keuangan
Pengembangan Potensi dan karir 1. Basic usaha sesuai dengan latar
belakang pendidikan subjek 2. Basic usaha sesuai dengan potensi
dan bakat diri subjek
3. Basic usaha sesuai dengan minat subjek
4. Subjek menyadari potensi bakat yang dimiliki
5. Bagaimana cara subjek menggali potensi diri
6. Menjadi entrepreneur sudah
memfasilitasi pengembangan
potensi dan karir
7. Subjek melakukan eksplorasi
terhadap bisnisnya
8. Jaminan kelangsungan berkarir
9. Resiko menjadi entrepreneur
10.Keterampilan seorang
entrepreneur
Penyelesaian konflik 1. faktor yang menghambat dalam
meraih kesuksesan
2. Bagaimana subjek memaknai
sebuah kendala atau hambatan
3. Kemampuan subjek menangani
masalah tersebut
Perasaan bangga 1. Subjek merasa bangga atas apa
yang dilakukannya
2. Subjek merasa bangga atas
bisnisnya
3. Subjek bahagia dengan pekerjaan
tersebut
4. Titik kebahagian
5. Manfaat menjadi entrepreneur
Pemaknaan sukses
41
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ruang hidup secara keseluruhan 1. dampak positif dan negative
terhadap ruang kehidupan seseorang
2. memiliki hubungan baik dengan
keluarga
3. Memiliki Hubungan baik dengan
jejaring / sahabat bisnis (link) 4. Peran lain selain sebagai
pengusaha (sumber: hasil penelitian)
F. Teknik Analisis Data
Data yang didapatkan dari keterangan para subjek selanjutnya akan
dianalisis secara kualitatif untuk menguraikan makna QWL. Karena penelitian
ini menggunakan pendekatan fenomenologi, maka alur analisis data mengikuti
model analisis interaktif Miles dan Huberman (Herdiansyah, 2012).
Model analisis Miles & Huberman ini membuatnya dalam bentuk
matriks, dimana matriks tersebut dapat mempermudah peneliti dalam membaca
dan juga melihat data lebih sistematis. Dari matriks tersebut akan terlihat
hbungan antara kategori tema, subtema, dan penyatanyaan subjek dan
informan, berdasarkan loksai penelitian, berdasarkan waktu penelitian, dan
berdasarkan kategori lainnya.
Analisis ini merupakan sebuah proses yang berulang dan berlanjut secara
terus-menerus dan saling menyusul. Kegiatan tersebut berlangsung selama dan
setelah proses pengambilan data berlangsung. Kegiatan baru berhenti saat
42
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik analisis data Miles & Huberman ini dapat dilakukan melalui
empat tahapan, setiap tahapan akan dijelaskan sebagai berikut :
(sumber: Herdiansyah, 2012)
Gambar 3.1
Analisis data model interaktif Miles & Huberman
1. Tahap pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan sebelum penelitian, sesudah penelitian,
dan bahkan di akhir penelitian. Sumber data yang akan diolah, bersumber
dari hasil wawancara subjek, informan, dan hasil dokumentasi. Jadi, pada
awal penelitian, peneliti sudah melakukan analisis tema dan melakukan
pemilahan kategorisasi tema. Melakukan pemilahan tersebut dapat
dilakukan sepanjang perjalanan penelitian.
2. Tahap reduksi data
Proses reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi
data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi
data berlangsung secara terus-menerus sejalan penelitian berlangsung.
Tahapan reduksi data merupakan bagian kegiatan analisis sehingga
pilihan-pilihan peneliti tentang bagian data mana yang di akan kode,
dibuang, kemudiaan tema-tema mana saja yang meringkas sejumlah bagian
tersebut, dan tema-tema apa yang berkembang. Dengan begitu, proses
reduksi data dimaksudkan untuk lebih menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang bagian data yang tidak diperlukan, serta Penarikan
kesimpulan/verifikasi
Display data Pengumpulan data
43
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengorganisasikan data sehingga memudahkan untuk dilakukan penarikan
kesimpulan yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses penarikan
kesimpulan. Dari hasil proses reduksi, dapat ditampilkan tema-tema yang
akan dianalisis.
Tema merupakan kalimat pernyataan yang dibentuk oleh oeneliti
sendiri sesuai dengan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang
dibuat. Hanya jawaban subjek yang bermanknsa, memiliki arti, dan sesuai
dengan tujuan penelitian saja yang diberi tema. Kemudian, tema-tema yang
sama atau hampir sama tersebut akan dipecah menjadi subtema yang lebih
sempit dan spesifik maknanya. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah
dalam menganalisis dan mencari kesimpulan.
3. Tahapan display data
Display data adalah cara mengolah data yang kemudian ditemukan
adanya alur tema yang seragam dan sudah jelas alurnya. Mula-mula tema
yang muncul belum jelas, namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci
dan memudahkan dalam penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Dengan mencermati penyajian data ini, peneliti akan lebih mudah
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. Artinya
apakah peneliti meneruskan analisisnya atau mencoba untuk mengambil
sebuah tindakan dengan memperdalam temuan tersebut, sejauh pemahaman
peneliti dan interpretasi yang dibuatnya. Pada tahapan ini, terdapat pula
proses pengodean, dimana pernyataan-pernyataan subjek yang telah sesuai
dengan subkategori temanya dimasukkan kedalam matriks kategorisasi serta
member kode tertentu pada setiap pernyataan-pernyataan subjek dan
informan tersebut.
4. Tahapan verifikasi atau penarikan kesimpulan
Proses verifikasi hasil temuan ini dapat saja berlangsung singkat dan
dilakukan oleh peneliti sendiri, yaitu dilakukan secara selintas dengan
mengingat hasil-hasil temuan terdahulu dan melakukan cek silang (cross
check) dengan temuan lainnya. Terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan
44
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam table kategorisasi dan pengodean. Kedua, menjelaskan hasil temuan
penelitian dengan menjawab pertanyaan penelitian. Ketiga, membuat
kesimpulan dari kesluruhan temuan tersebut dengan memberikan penjelasan
dari jawaban pertanyaan penelitian.
G. Teknik Keabsahan data
Moleong (2012) berpendapat agar suatu penelitian terhindar dari bias dan
bisa dipercaya maka perlu diadakan teknik keabsahan. Teknik keabsahan data
yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu:
1. members check adalah dengan mengkonfirmasikan hasil penelitian kepada
subjek dengan melihat apakah interpretasi sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
2. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data. Peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi waktu
(Moleong, 2012). Maka dengan trianggulasi, peneliti dapat me-recheck
temuannya dengan membandingkannya dengan berbagai sumber, waktu atau
teori.
H. Proses Penelitian
Berikut adalah prosedur yang dilakukan di dalam penelitian ini :
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi :
Peneliti melakukan pencarian informasi terkait dengan entrepreneur
mulai dari studi literature
Peneliti melakukan studi pendahuluan berupa wawancara dengan
salah satu entrepreneur di Bandung yang bergerak dalam bidang
properti.
Peneliti menyusun proposal penelitian, mencari subjek yang sesuai
45
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Tahap Pelaksanaan
Peneliti mulai bertemu subjek, kemudian menjelaskan maksud dan
tujuan dari diadakannya penelitian ini, dan juga mulai membuat
kesepakatan mengenai waktu.
Peneliti melakukan wawancara sesuai dengan kerangka yang telah
dipersiapkan dan ditetapkan sebelumnya.
3) Pengolahan Data
Peneliti melakukan analisis data dengan membuat transkrip rekaman
hasil wawancara ke dalam tulisan.
Peneliti mengintervensi pernyataan-pernyataan penting yang relevan
dengan topik.
Peneliti merinci pernyataan ke dalam tema dan dikelompokkan ke
dalam kategori tema.
Peneliti mengintegrasikan tema-tema ke dalam deskripsi naratif serta
74
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan seseorang yang
bekerja sebagai entrepreneur terhadap pekerjaannya dan untuk mengetahui
gambaran QWL pada entrepreneur. Berdasarkan penelitian dan analisis data
yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan gambaran
pandangan seseorang yang bekerja sebagai entrepreneur terhadap
pekerjaannya. Bagi seorang entrepreneur haruslah pekerjaan yang
dipilihnya itu dapat memberikan kesempatan bagi diri untuk
mengembangkan potensi dan mendapatkan prestasi-prestasi yang
diinginkan. Selain itu, pekerjaan itu haruslah mampu memberikan nilai
tambah, terutama pada harga diri individu itu sendiri.
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapatkan gambaran untuk
mengetahui gambaran QWL pada entrepreneur. Bagi seorang
entrepreneur terdapat tiga poin, yaitu terpenuhinya kebutuhan individu itu sendiri, memiliki kebebasan bekerja seperti waktu dan financial, adanya
keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka dan terakhir
yaitu adanya perasaan bangga dan bahagia yang dirasakan ketika
melakukan pekerjaannya itu.
B. Saran
1. Saran aplikatif
Subjek sebagai entrepreneur diharapkan dapat lebih mengembangkan
ilmu dan keterampilan bisnisnya, meningkatkan daya saing, agar
mampu bersaingan dalam persaingan global ini.
Subjek diharapkan dapat mempertahankan impian dan tidak mudah
puas sehingga dapat tetap menggerakan roda-roda perekonomian
75
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keluarga dan orang terdekat subjek diharapkan dapat memberikan
dukungan secara moral dan spiritual untuk lebih menguatkan subjek
dalam pekerjaan sebagai entrepreneur
Pemerintah diharapkan dapat lebih mendukung dan membuat
program-program yang membantu bertambahnya jumlah entrepreneur
di Indonesia.
2. Saran pengembangan keilmuan
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti QWL pada
entrepreneur yang baru memulai bisnisnya, agar dapat membandingkan gambaran QWL.
76
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari H. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
Andika, Manda dan Madjid, Iskandarsyah. (2012). Analisis Pengaruh Sikap,
Norma Subjektif dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausahapada Mahasiswa.Eco-Entrepreneurship Seminar & Call for Paper "Improving Performance by Improving Environment". Universitas Negeri Semarang.
190-197.
Anggapraja, Ismail Satriyanto. (2011). Membangun Desa Entrepreneur. Garut:
Zikr Media Publishing.
Aryaputra. (2013). Indonesia Butuh Entrepreneur. Koran KOMPAS (16 desember
2013).
Astamoen, Moko P. (2008). Entrepreneurship. Bandung: Alfabeta.
Bolhari, et al. (2011). The Relationship between Quality of Work Life and
Demographic Characteristics of Information Technology Staffs.
International Conference on Computer Communication and Management.
Proc .of CSIT vol.5 © (2011) IACSIT Press, Singapore.
Cascio, W.F. (2003). Managing Human Resources : Productivity, Quality of Work
Life, Profits (Edisi ke-6). USA : McGraw-Hill Companies, Inc.
Chairy. (2008). Entrepreneurship dan Perannya Sebagai Penggerak Roda
Perekonomian. Jurnal Ekonomi/Tahun XIII, (2), 131-139.
Dupuis, et al,. (2004). Quality of Worklife: Theoretical and Methodological
Problems, and Presentation of A New Model and Measuring Instrument. Social Indicators Research (2006). Vol.77, 333–368.
Flippo, Edwin B. (2005). Manajemen Personalia.Jakarta: Erlangga.
Frinces, Z Heflin. (2011). Be An entrepreneur. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Goyal, Rita. (___). Quality of Working Life in Insurance Sector.International
Journal of Research in IT Management and Engineering. Vol. 1, (5), 12-22.
Mulyana, D. (2001). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
77
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hendro. (2005). How to become a smart entrepreneur and to start a new business.
Yogyakarta: Adi.
Hendriansyah, Haris.(2012).Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu
Sosial.Jakarta: Salemba Humanika.
Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan, (edisi kelima). Jakarta : Erlangga.
Jati, Waluya. (2009). Analisis Motivasi Wirausaha Perempuan (Wiausahawati) Di
Kota Malang.Humanity. Vol 4, (2),141 – 153.
Kao, Raymond dan Russel, M. Knight. (1987). Entrepreneurship and New
Venture Management. Prentice-Hall Canada Scarborough, Ontario.
Kiyosaki, Robert T. 2006. The Cashflow Quadrant. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Kossen, S. (1987).The Human Side of Organization (4th ed). Harper & Row,
Publisher, Inc.
Mahastanti, Linda Ariany dan Nugrahanti, Yeterina Widi. (2010). Peranan
Wanita Pendamping Kami Menjalankan Bisnis Keluarga Dalam Pengembangan Bisnis Studi Industri Kecil Kerupuk di Tuntang Kabupaten Semarang. Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 14, (1), 43-58.
Moleong, Lexy. (2012). Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT.
Remaja Rosda Karya.
Peale. (1997). The Power of Positif Thinking. Jakarta: Guna Rupa Aksara.
Pandojo, Heidjrachman Ranu. (1985). Pengantar Ekonomi Perusahaan (edisi
ke-2).Yogyakarta : BPFE
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan:
dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, S.P. (2002). Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi, Aplikasi (Edisi
Ke-8). Jakarta : Prehalindo.
Seligman, Martin E.P. (2005). Authentic happiness. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Sheel, et al (2006). Qualityof Worklife, Employee Performance and Career
78
Citra Rachmawati Istiqomah, 2014
QUALITY OF WORK LIFE PADA ENTERPRENEUR SUKSES
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Srie Sulastri, Atty. (2008). Kewirausahaan: Karakteristik Wirausaha. Bandung:
Grafindo Media Pratama
Sutopo, H.B. (2006). Metode Peneltian Kualitatif (edisi ke-2). Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Suryana. (2008). Kewirausahaan: Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Pustaka Binaman Prasendo.
Wendell L. French and Cecil H. Bell (1983). A definition of Organitation
Development; Theory, Practice and Research. Plano, TX: Bussiness Publication. 368-369.
Yunal, Vivin Oblivia dan Indriyani, Ratih. (2013). Analisa Pengaruh Motivasi
Berwirausaha dan Inovasi Produk Terhadap Pertumbuhan Usaha Kerajinan Gerabah di Lombok Barat. AGORA Vol. 1, (1), 121-131.
Zimmerer, et al. (2008). Essentials of Entrepreneurship and Small Business
Management, 5th., New Jersey: Pearson/Prentice Hall.
Sumber lain :
http://www.jariungu.com/peraturan_detail.php?idPeraturan=6680
http://www.depkop.go.id/phocadownload/regulasi/inpres/UKM07INPRES_1999_
10_PEMBERDAYAAN_UM.PDF
http://perindagkop.bantulkab.go.id/documents/20100621140624-46_siup.pdf
http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/UU20Tahun2008UMKM.pdf