• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI Sikap Dan Persepsi Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita Hiv/Aids Di Kabupaten Temanggung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI Sikap Dan Persepsi Keluarga Terhadap Anggota Keluarga Yang Menderita Hiv/Aids Di Kabupaten Temanggung."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SIKAP DAN PERSEPSI KELUARGA TERHADAP ANGGOTA

KELUARGA YANG MENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN

TEMANGGUNG

BAB I

NASKAH PUBLIKASI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh:

AHMAD ANDRY PURBAYA

J 410 080 010

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

SIKAP DAN PERSEPSI KELUARGA TERHADAP ANGGOTA

KELUARGA YANG MENDERITA HIV/AIDS DI KABUPATEN

TEMANGGUNG

Ahmad Andry Purbaya

1

, Noor Alis Setyadi

2*

, Djoko S. Haryadi

2* 1

Alumni Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

²Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

(4)

(53.33%) are afraid of people living with HIV, and as many as 15 people

(100% ) provide good treatment.

Keywords: HIV / AIDS, attitude and perception

PENDAHULUAN

AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. Virus HIV yang

menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga

orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya

dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV,

belum tentu mengidap AIDS . Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap

HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada

pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan

bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya

sistem imun tubuh (Safri, 2005).

Sejak di temukan pertama kali pada tahun 1981 di Amerika Serikat,

Perkembangan penyakit HIV/AIDS secara global dalam kurun waktu 20 tahun

terakhir, sangat mencengangkan. Dalam kurun waktu tersebut, lebih dari 60 juta orang

terinfeksi virus HIV, dan 20 juta di antaranya telah meninggal dunia karena AIDS.

Pada kurun tahun 2001 jumlah orang yang hidup dengan AIDS diperkirakan sebanyak

40 juta orang. Di kalangan wanita jumlahnya kuarang dari 50 % yaitu sekitar 17,6 juta

orang, sedangkan anak di bawah 15 tahun yang terkena berjumlah 2,8 juta orang

(Depkes RI, 2002).

Penularan virus terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, paling

sering melalui semen atau darah. Penyebaran virus dapat terjadi melalui kontak

seksual, melalui pajanan parenteral (penyalahgunaan obat dan tranfusi), atau melalui

(5)

melalui plasenta), saat kelahiran atau selama menyusui. Hanya 25% anak yang

dilahirkan dari ibu positiv HIV yang tidak diobati akan terinfeksi, walaupun angka ini

dapat menurun hingga kurang dari 2% denga terapi antenatal dan perinatal yang

agresif (Linda J dan Heffner 2006).

Gelombang penyebaran penyakit HIV/AIDS di Tanah Air terus menguat,

terutama di golongan orang-orang muda dan produktif. Jumlah keseluruhan kasus

HIV/AIDS dalam laporan triwulan pertama tahun 2009 oleh Dirjen Pengendalian

Penyakit dan Pengendalian Lingkungan Departemen Kesehatan RI mencapai 23.632

kasus, dengan angka kematian 3.492 jiwa, Tahun 2010 diperkirakan angka pengidap

virus HIV mencapai 500 ribu orang (Kompas, 2009).

Berdasarkan sasaran MDGs (Millenium Development Gold) yang ke enam yaitu

perlawanan terhadap HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya. Dengan target MDGs

tahun 2015 di bidang kesehatan adalah penurunan epidemi HIV/AIDS (jumlah kasus

baru menurun). Penderita HIV/AIDS pada tahun 2010 berdasarkan laporan Kemenkes

RI sebanyak 21591 kasus HIV dan 5744 kasus AIDS, sedangkan Jumlah kasus

HIV/AIDS di Indonesia pada tahun 2011 sampai bulan Desember 2011 adalah

sebanyak 21031 kasus HIV, 4162 kasus AIDS. Hal ini sudah menunjukkan

penurunan kasus baru sesuai targer MDGs (Kemenkes RI, 2011).

Kasus kumulatif HIV AIDS yang dilaporkan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah

pada Tahun 2010, tercatat Kota Semarang sebagai kota dengan penderita terbanyak

650 orang, Kota Surakarta 323 orang, Cilacap 246 orang, Banyumas 242 orang,

Jepara 173 orang, Kabupaten Semarang 165 orang, Pati 158 orang, Grobogan 127

orang dan Temanggung 126 orang. HIV AIDS disebabkan oleh hubungan seks diluar

nikah (seks bebas) yaitu sebanyak 50 %, 40 % disebabkan oleh penggunaan narkoba

(6)

Berdasarkan data laporan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten

Temanggung Tahun 2011 penderita HIV AIDS mencapai 172 orang, dari jumlah

penderita menunjukkan bahwa rasio perbandingan pengidap HIV/AIDS antara

laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Sedangkan ratio komulatif berdasarkan kelompok usia

menunjukkan bahwa 47,8% pengidap HIV/AIDS berada pada kelompok usia

produktif yaitu usia 19 - 29 tahun, disusul kelompok umur 30 – 39 tahun (31,0%), dan

kelompok umur 40-49 tahun (9,2%). Dari 172 penderita HIV AIDS di Kabupaten

Temanggung Tahun 2011 terdapat 117 orang memiliki pekerjaan wiraswasta, 29

orang IRT, 2 Sopir, 3 Guru, 3 pelaut,18 lain-lain (KPA Temanggung, 2011).

Penelitian mengenai HIV/AIDS telah dilaksanakan dengan sangat intensif dan

informasi mengenai penyakit ini bertambah dan menyebar dengan cepat. Informasi

semakin banyak, masalah yang semakin kompleks dan penemuan penyakit yang

relatif baru, sering menimbulkan kesalahpahaman dan ketakutan yang berlebihan. Hal

ini disebabkan oleh dampak negatif akibat HIV/AIDS yang tidak sengaja di bidang

medis tetapi juga bidang lainnya, seperti sosial, ekonomi, politik, etika dan moral

(Depkes RI, 2002).

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat

menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4

sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak

dapat bertahan dari gangguan penyakit yang sangat ringan sekalipun. Virus HIV

menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV

baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih

sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika

(7)

adalah seseorang dapat meninggal dunia hanya karena terkena pilek biasa (Depkes RI,

2006).

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome yang

merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh

manusia. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang

mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau

menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel

darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV (Depkes RI, 2006).

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya

kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari

merupakan reaksi yang bersifat emosional terhada stimulus sosial (Notoatmodjo,

2010).

Persepsi (perception) merupakan tahap paling awal dari serangkaian

pemrosesan informasi. Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang

telah dimiliki (yang disimpan di dalam ingatan) untuk mendeteksi atau memperoleh

dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti

mata, telinga dan hidung. Secara singkat dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan

suatu proses menginterpretasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui

sistem alat indera manusia (Suharnan, 2005).

Menurut Departemen Kesehatan RI (1988) dalam Ali (2010), keluarga adalah

unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang

yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling

(8)

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif. Penelitian

dilakukan di Kabupaten Temanggung. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga

penderita HIV/AIDS yang berada di Kabupaten Temanggung. Pengambilan sampel

menggunakan teknik Area Probability Sample, dengan jumlah sampel sebanyak 15

keluarga penderita. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan

menggunakan pedoman wawancara. Analisis data digunakan untuk mengetahui sikap

dan persepsi keluarga terhadap anggota keluarga yang menderita HIV/AIDS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa

Tengah yang secara astronomis terletak antara 7004’38,9’’–7024’7” LS dan

109055’59,2’’–110019’47,8” BT, dengan jarak yang terjauh dari barat ke timur adalah

43,437 km, dan jarak yang terjauh dari utara ke selatan adalah 34.375 km (BPS,

2011). Kabupaten Temanggung memiliki luas wilayah 870,65 km2, terdiri dari 20

kecamatan, 266 desa, dan 23 kelurahan. Topografi wilayah Temanggung berupa

daerah pegunungan (ketinggian antara 500-1450 m diatas permukaan air laut)

sehingga secara umum berhawa dingin (suhu berkisar antara 20-30 0C). Karakteristik

responden berdasarkan usia menunjukkan, usia termuda responden terdapat pada usia

23 tahun, sedangkan usia tertua responden terdapat pada kategori usia 46 tahun. Untuk

karakteristik responden berdasarkan jenis pendidikan menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan responden terbanyak merupakan lulusan SMP yaitu sebanyak 8 orang

(53,33%) kemudian diikuti berturut-turut yaitu SMA 4 orang (26,67%), SD 3 orang

(20%).

1. Sikap responden pada umumnya mengetahui kalau penderita HIV/AIDS tidak

(9)

sebanyak 15 responden (100%) menyatakan kalau penderita tidak memerlukan

perlakuan khusus layaknya orang sakit. Penderita juga tidak memerlukan

tempat khusus untuk beraktivitas sehari-hari.

2. Sikap responden jika berdekatan dengan penderita pada umumnya memberikan

jawaban yang positif. Dengan 4 responden (26,67%) menyatakan sama jika

berdekatan dengan orang biasa, 7 responden (47,67) tidak menjauhi penderita

dan 2 responden (13,33%) tidak apa-apa kalu berdekatan dengan penderita.

3. Sikap menggunakan alat makan bekas penderita sebanyak 10 responden

(66,67%) tidak apa-apa kalau menggunakan alat makan bekas penderita setelah

dicuci kembali. sebanyak 3 responden (20%) tidak takut setekah dicuci dengan

bersih dan 2 responden (13,33%) akan mencuci dengan bersih alat makan bekas

penderita.

4. Sebanyak 8 responden (53,33%) takut tertular dengan penderita disebabkan

dengan minimnya pengetahuan keluarga tentang penyakit HIV/AIDS dan 7

responden (46,67%) tidak takut tertular dengan penderita HIV/AIDS

5. Sikap terhadap penderita HIV/AIDS sebanyak 7 responden (46,67%) tidak akan

menjauhi penderita, 7 responden (46,67%) menyatakan biasa saja jika

berdektan dengan penderita dan terdapat satu responden berhati-hati jika

berdekatan dengan penderita.

6. Pada umumnya keluarga penderita beranggapan kalau penyebab HIV/AIDS di

karenakan narkoba dan seks bebas. Sebanyak 5 responen (33,33%) penderita

terkena karena narkoba, 6 responden (40%) penderita karena seks bebas dan

sebanyak 4 responden (26,67%) penderita karena seks bebas dan narkoba.

7. Persepsi keluarga dengan penderita terdapat 10 reponden (66,67%) memiliki

(10)

Sebanyak 5 responden (33,33%) memanndang penderita biasa saja sama

dengan orang normal lainnya.

8. Sebanyak 10 responden (66,67%) memberi ciri orang yang terinfeksi virus HIV

itu kurus, diare terus menerus dan sakit-sakitan dan sebanyak 5 responden 5

responden (33,33%) menyebukan seorang terinfeksi HIV itu berat badan turun

dan demam.

9. Semua responden memilliki pandangan sebaiknya masyarakat lain tidak

menjauh jika bermasyarakat dengan penderita HIV/AIDS. Karena HIV/AIDS

tidak menular jika hanya berdekatan, menular hanya melalui seks bebas dengan

penderita, jarum suntik bergantian dengan penderita yang terinfeksi

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Sikap responden pada umumnya mengetahui kalau penderita HIV/AIDS tidak

berbahaya, jika keluarga itu tahu bagaimana penularan penyakit HIV/AIDS.

2. Sikap responden jika berdekatan dengan penderita pada umumnya memberikan

jawaban yang positif. Mereka tidak apa-apa jika berdekatan dengan penderita

dan tidak akan menjauhi kalau beraktivitas bersama.

3. Persepsi keluarga terhadap penderita memiliki pandangan yaitu kasihan dan

merasa simpati, Memandang penderita biasa saja sama dengan orang normal

lainnya.

4. Semua responden memilliki pandangan sebaiknya masyarakat lain tidak

menjauh jika bermasyarakat dengan penderita HIV/AIDS. Karena HIV/AIDS

tidak menular jika hanya berdekatan, menular hanya melalui seks bebas dengan

(11)

Saran

Saran yang dapat diberikan:

1. Bagi Petugas KPA (Komisi penanggulangan AIDS)

Pemberian informasi penyakit HIV/AIDS kepada keluarga penderita pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya agar keluarga dan masyarakat dapat

bersikap dan berpersepsi baik dengan penderita.

2. Bagi Keluarga dan Masyarakat

Agar memahami tentang penyakit HIV/AIDS, Sehingga keluarga dapat

bersikap dan memandang baik kepada penderita. Masyarakat agar tidak

melakukan stigma dan diskriminasi kepada penderita.

3. Bagi peneliti lain

Dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

Arikunto. Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka cipta.

Azwar. 2009. Sikap Manusia Teori Skala dan Pengukurannya. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Dinkes Temanggung. 2011. Profil Kesehatan Kabupaten Temanggung tahun 2010: Dinas Kesehatan kabupaten Temanggung.

Depkes. 2002. Gambaran situasi HIV/AIDS tahun 1987-2001 di Indonesia. Jakarta.

Kemenkes RI. 2011. Jumlah kasus HIV/AIDS seluruh indonesia. Jakarta.

Kompas. 2009. Peningkatan penyebaran penyakit HIV/AIDS.

Komisi penanggulangan AIDS Nasional, Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-2014, Jakarta 2010.

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, Agenda Nasional Penelitian HIV/AIDS 2010-2014, Jakarta 2011.

KPA Jawa tengah. 2010. Kasus kumulatif HIV/AIDS yang dilaporkan Kabupaten di Jawa Tengah. Semarang: Komisi Penanggulangan Aids Provinsi.

KPA Temanggung. 2011. Laporan jumlah penderita HIV/AIDS Tahun 2011.

Temanggung. Komisi Penanggulangan Aids Kabupaten Temanggung.

Linda, J dan Heffner. 2006. At a Glance Sistem Reproduki edisi kedua. Jakarta: Erlangga.

Notoatmodjo, S. 2010. Metode penelitian kesehatan edisi revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Safri Ishmayana. (2005), Adakah Obat untuk HIV/AIDS Saat Ini. http://www.chem-is-try.org. Diakses Tanggal 4 Pebruari 2011

Referensi

Dokumen terkait

15.Pada penyepuhan tembaga dengan perak, logam yang dipakai sebagai anode adalah

Apresentando uma versão mais moderna, tem como objetivo principal atrair visitantes a exposições, em feiras ou noutro tipo de eventos, através da interatividade que

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis peningkatan rasio likuiditas dari segi cash rasio, peningkatan rasio solvabilitas dari segi rasio total

Hasil ,Komponen Hasil dan Potensi Hasil Berdasarkan karakter jumlah bunga menunjukkan hasil uji BNT taraf 5% GT5, GT7, GT11, GT12 berbeda nyata dengan varietas

memandang perlu untuk memberikan penghargaan kepada masyarakat Kabupaten Demak, baik perorangan atau kelompok yang dalam melaksanakan kegiatan penelitian,

Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh penjelasan tentang keterlibatan dan peran Indonesia melalui G-33, sebagai aliansi negara berkembang dalam memperjuangkan

Untuk pembuatan pola tingkat pembakaran digunakan metode FFT ( Fast Fourier Transform ) sehingga sinyal analog yang didapat dari sensor bisa terpolakan. Hasil akhir yang didapat dari

Aspek Medis , Catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawan yang harus diberikan kepada pasien. Contoh adalah, identitas pasien,