Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING
TEORI SEMIKONDUKTOR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
oleh :
Lindawani Siregar E.0451.1003119
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN SAINTIFIK
PROBLEM SOLVING
TEORI SEMIKONDUKTOR
Oleh Lindawani Siregar
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu ayarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Lindawani Siregar 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Lindawani Siregar NIM. E.0451.1003119
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING
TEORI SEMIKONDUKTOR
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I,
Prof. Dr. Janulis P. Purba, M.Pd NIP. 19471025 198002 1 001
Pembimbing II,
Drs. Tjetje Gunawan NIP. 19511122 198101 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro,
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK POBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Oleh : Lindawani Siregar
E.0451.1003119
Abstrak. Perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 harus dibarengi dengan usaha peningkatan sarana dan prasarana penunjang seperti perangkat pembelajaran. Pengadaan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013 merupakan suatu tuntutan kurikulum yang harus segera dipenuhi. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran saintifk problem solving pada teori semikonduktor Sekolah Menengah Kejuruan. Pengembangan perangkat pembelajaran khusunya bahan ajar dikemas dengan mengadopsi pembelajaran saintifik dan langkah pembelajaran problem solving. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, observasi dan wawancara. Penelitian ini menghasilkan produk perangkat pembelajaran berkategorikan sangat layak dengan berkarakteristikan kurikulum 2013 yang sesuai dengan kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan grafik. Dari hasil penelitian didapat bahwa pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 banyak menuai respon yang positif dari berbagi pihak.
Kata kunci: Kurikulum 2013, Perangkat Pembelajaran, Problem solving.
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
study showed that Curriculum of 2013 learning tools development gets a lot of possitive responses from every parties.
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 8
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9
D. Batasan Masalah Penelitian ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 10
G. Struktur Organisasi Skripsi... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13
A. Perangkat Pembelajaran ... 13
B. Kurikulum 2013... 41
C. Pendekatan Saintifik ... 45
D. Pembelajaran Pemecahan Masalah (Problem Solving) ... 48
E. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ... 53
BAB III METODE PENELITIAN ... 76
A. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 76
B. Metode Penelitian ... 77
1. Sumber Data ... 78
2. Diagram Blok Penelitian ... 78
C. Instrumen Penelitian ... 83
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2. Observasi ... 87
D. Teknik Analisis Data ... 87
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 89
A. Hasil Studi Pendahuluan... 89
B. Analisis Kebutuhan ... 99
C. Desain Produk ... 100
D. Validasi Desain Produk ... 106
1. Hasil Validasi Produk oleh Tim Uji Ahli ... 107
2. Hasil Validasi Produk oleh Tim Uji Praktisi ... 113
E. Revisi Produk Desain Produk ... 119
1. Revisi Produk Berdasarkan Validasi Tim Uji Ahli ... 119
2. Revisi Produk Berdasarkan Validasi Tim Uji Praktisi ... 120
F. Pembuatan Produk ... 121
G. Uji Pengguna Terbatas ... 123
H. Revisi Produk ... 124
I. Temuan dan Pembahasan Penelitian ... 125
1. Temuan Penelitian ... 125
2. Pembahasan Penelitian ... 140
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 145
A. Simpulan ... 145
B. Implikasi dan rekomendasi ... 145
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jawaban responden tentang pernah menerapkan pembelajaran saintifik
... 5
Tabel 2.1 Standar penilaian kelayakan isi bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 24
Tabel 2.2 Standar penilaian kelayakan penyajian bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 32
Tabel 2.3 Standar penilaian kelayakan bahasa bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 35
Tabel 2.4 Standar penilaian kelayakan bahasa bahan ajar menurut Puskurbuk Depdiknas ... 37
Tabel 3.1 Formasi tim uji ahli validasi produk ... 77
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner studi pendahuluan ... 83
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner uji ahli dan uji praktisi ... 84
Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner uji pengguna... 85
Tabel 3.5 Kisi-kisi observasi ... 87
Tabel 3.6 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4 ... 88
Tabel 4.1 Jawaban responden tentang pernah menerapkan pembelajaran saintifik ... 90
Tabel 4.2 Jawaban responden tentang pernah mengikuti pelatihan mengenai model pembelajaran saintifik ... 91
Tabel 4.3 Presentase ketersediaan SAP pada mata pelajaran ... 93
Tabel 4.4 Jawaban responden tentang penerapan RPP berkarakteristikan kurikulum 2013 ... 94
Tabel 4.5 Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan kurikulum 2013 ... 95
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.7 Jawaban responden terkait evaluasi kinerja siswa berbasis portofolio 97
Tabel 4.8 Jawaban responden terkait penilaian kerja siswa secara mandiri ... 98
Tabel 4.9 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan isi materi ... 108
Tabel 4.10 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan penyajian ... 110
Tabel 4.11 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan bahasa ... 111
Tabel 4.12 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan kegrafikan... 112
Tabel 4.13 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan isi materi ... 114
Tabel 4.14 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan penyajian ... 116
Tabel 4.15 Hasil validasi uji praktisi pada aspek kelayakan bahasa ... 117
Tabel 4.16 Hasil validasi uji ahli pada aspek kelayakan kegrafikan... 118
Tabel 4.17 Uraian isi dan ruang lingkup proyek dalam bahan ajar ... 122
Tabel 4.18 Analisis pendekatan saintifik model pembelajaran problem solving bab teori semikonduktor ... 129
Tabel 4.19 Analisis pendekatan saintifik model pembelajaran problem solving bab dioda semikonduktor ... 132
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah-langkah pendekatan Saintifik ... 46
Gambar 2.2 Tahapan kerja penelitian dan pengembangan ... 55
Gambar 2.3 Buku Sekolah Elektronik dasar dan pengukuran listrik ... 56
Gambar 3.1 Diagram blok penelitian ... 78
Gambar 3.2 Tahapan kerja penelitian dan pengembangan ... 79
1
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi
yang penting karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum.
Kurikulum dikatakan sebagai sejumlah rencana isi yang merupakan tahapan
belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk institusi pendidikan yang
isinya berupa proses statis ataupun dinamis dan kompetensi yang harus
dimiliki. Kurikulum juga merupakan seluruh pengalaman di bawah bimbingan
dan arahan intstitusi pendidikan yang membawa ke dalam kondisi belajar.
Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa,
berbasis peradaban, dan berbasis pada kompetensi. Dengan demikian,
kurikulum 2013 diyakini mampu mendorong terwujudnya manusia Indonesia
yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis, bertanggung jawab, serta
mampu menghadapi tantangan yang muncul di masa depan.
Sisdiknas (2012) menyatakan dalam menentukan keberhasilan ada dua
faktor besar dalam keberhasilan implementasi Kurikulum 2013, faktor penentu
utama yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan ketenaga kependidikan
(PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Faktor penentu kedua yaitu faktor
yang mendukung yang terdiri dari tiga unsur, yaitu : (1) ketersediaan buku
sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang diintegrasikan standar pembentuk
kurikulum; (2) penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan
pengawasan; dan (3) penguatan manajemen sekolah. Perubahan kurikulum
pendidikan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi
kurikulum 2013 harus disertai dengan usaha peningkatan sarana dan prasarana
2
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
terdapat pada kurikulum 2013 diharapkan mampu meningkatkan
keseimbangan kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara utuh.
Dalam proses belajar mengajar, perangkat pembelajaran merupakan salah satu
hal pokok yang harus tersedia karena merupakan salah satu indikator
keberhasilan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan
sehingga guru pun lebih terarah dalam memberikan materi kepada siswa.
Pengembangan kurikulum 2013 berorientasi pada peningkatan dan
keseimbangan antara kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Hal
ini sejalan dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pada pasal 35 yaitu: “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan kelulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang disepakati.” Hal ini juga sejalan dengan pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi pada tahun 2004 dengan mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Kurikulum
2013 mendapat sorotan dari beberapa pihak. Tentu saja tidak lepas dari pro
dan kontra dari seluruh masyarakat Indonesia karena menimbulkan beberapa
masalah.
Pada kurikulum 2013 terdapat pembelajaran yang mendukung
kreativitas siswa yaitu dua pertiga dari kemampuan kecerdasaan dari genetik
dan satu pertiga dari pendidikan. Kemampuan kreativitas dapat diperoleh
melalui : observing (mengamat), questioning (menanya), experimenting
(mencoba), associating (menalar), dan networking (membentuk jejaring).
Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran menggunakan pendekatan
ilmiah (scientific approach). Kendala yang dihadapi penerapan kurikulum
2013 terlihat dari belum diterapkannya langkah pendekatan saintifik pada
proses pembelajaran di kelas. Guru sepenuhnya belum menguasai konsep dan
aplikasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pada pelaksanaan
pendekatan saintifik kelima aspek (mengamati, menanya, mencoba, menalar
3
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2014, hlm.5) menyebutkan
bahwa “aktivitas mengamati dilakukan melalui kegiatan membaca,
mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya.” Peran guru
adalah memfasilitasi siswa untuk melakukan proses mengamati. Berdasarkan
observasi di SMKN 2 Cimahi, langkah ini belum terlaksana sebagaimana
mestinya. Selama proses pembelajaran cenderung dilakukan dengan metode
ceramah selama pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, dalam
penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan siswa hanya
mengandalkan auditifnya. Pada kurikulum 2013 metode ceramah tidak
dilupakan hanya saja perlu dikurangi takarannya.
Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2014, hlm.5) menyebutkan
bahwa “aktivitas menanya dilakukan melalui kegiatan membuat dan
mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang
belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai
klarifikasi.” Siswa harus mampu mengembangkan pertanyaan untuk mencari
tahu materi yang dipelajarinya. Semakin siswa terlatih untuk bertanya, maka
akan semakin berkembang rasa ingin tahu siswa. Hasil observasi di SMKN 2
Cimahi, kemampuan menanya belum terlaksana seperti yang diharapkan.
Hanya sebagian kecil siswa yang aktif bertanya sedangkan siswa lainnya
hanya diam dan tidak berani bertanya. Guru hanya melaksanakan kegiatan
yang terdapat pada buku guru saja. Kegiatan yang kurang bervariasi ini
membuat siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Akibatnya,
guru kurang menginspirasi siswa untuk menanya terkait materi yang
dipelajari.
Kegiatan mencoba berupa kegiatan pembelajaran di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu
yang dipelajari untuk mendapatkan data untuk menjawab permasalahan atau
4
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kegiatan mencoba terlihat pada saat praktikum atau percobaan yang dilakukan
di kelas. Aktivitas mencoba yang diharapkan kurikulum 2013 yaitu siswa
dituntut untuk mencoba sendiri dan ikut terlibat langsung dalam masalah yang
diberikan. Saat praktikum berlangsung, guru memberi penuntun pelaksanaan
dalam percobaan lalu siswa melaksanakan percobaan tersebut. Namun
terdapat kendala yang tidak sesuai pada saat praktikum berlangsung seperti
saat praktikum kelompok, tidak semua siswa terlibat langsung bahkan ada
siswa yang terkesan mengabaikan praktikum dan tidak serius
melaksanakannya. Saat praktikum tidak semua siswa berhasil melakukan
percobaan seperti yang diharapkan oleh guru. Hal ini tidak terlepas dengan
belum terpenuhinya langkah saintifik seperti aktivitas mengamati, menanya ,
dan menalar. Masalah lain juga telihat jika siswa belum berhasil melakukan
praktikum, siswa biasanya tidak akan mencoba lagi.
Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2014, hlm.5) menyebutkan
bahwa “aktivitas menalar dilakukan melalui kegiatan mengolah informasi
yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam
rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.” Berdasarkan hasil
observasi di SMKN 2 Cimahi, saat pembelajaran berlangsung aktivitas
menalar memang cukup sulit dilaksanakan. Aktivitas ini memang sulit untuk
sebagian siswa. Siswa dituntut untuk dapat memahami dengan benar pokok
materi yang diajarkan guru. Tidak mudah menalar suatu materi jika pelajaran
yang diajarkan memberatkan mereka. Namun siswa akan mudah mencerna
apabila siswa mampu berkonsentrasi terhadap pembelajaran yang
berlangsung.
Lampiran Permendikbud 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (2014, hlm.5) menyebutkan
bahwa “aktivitas mengkomunikasikan dilakukan melalui kegiatan menyajikan
5
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.”
Hasil observasi di SMKN 2 Cimahi, aktivitas mengkomunikasi belum
terlaksana dengan baik. Setelah kegiatan percobaan siswa hanya
mengkomunikasikan dalam bentuk laporan tertulis. Sehingga siswa tidak
mempresentasikan hasil kerja mereka. Hasil praktikum yang sudah dilakukan
hanya diketahui oleh kelompok masing-masing. Hal ini karena siswa tidak
menyampaikan hasil temuannya di depan kelas. Akibatnya tidak terjadi proses
bertukar pikiran.
Lebih lanjut mengenai penerapan pendekatan saintifik, penulis juga
menganalisis berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMKN 2 Cimahi. Hal ini
dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Jawaban responden tentang pernah menerapkan
pembelajaran saintifik.
Indikator Pernah Belum Pernah
Guru pernah menerapkan
pembelajaran saintik di kelas
2
responden
6
Responden
(Sumber : instrumen studi pendahuluan)
Belum terlaksananya proses pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik tentu berakibat pada rencana pelaksanaan pembelajaran bercirikan
kurikulum 2013. Guru harus menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan saintifik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang digunakan juga masih menggunakan pola lama dan belum
mencerminkan kurikulum 2013. Terhambatnya pembuatan rencana
pelaksanaan pembelajaran pendekatan saintifik kurikulum 2013 karena belum
tersediannya buku referensi kurikulum 2013 sebagai buku pegangan guru
dalam penyusunan RPP.
Analisis studi pendahuluan lainnya terlihat minimnya produk
perangkat pembelajaran di SMK Negeri 2 Cimahi sebagai sarana penunjang
pembelajaran pada sistem pendidikan kurikulum 2013. Salah satu mata
6
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
listrik (materi teori semikonduktor). Dari temuan tersebut, terlihat juga
pemahaman para guru mengenai bahan ajar dasar dan pengukuran listrik yang
sesuai dengan kurikulum 2013 masih minim. Akibatnya guru menggunakan
perangkat pembelajaran seadanya untuk mengajar. Bahan ajar yang
mencirikan pendekatan saintifik juga belum maksimal sehingga diperlukan
contoh bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum 2013. Penggunaan bahan ajar
yang digunakan guru yaitu berupa modul yang dirancang sendiri, jobsheet
yang dirangkum dari beberapa buku serta BSE (Buku Sekolah Elektronik).
Pemerintah juga telah menyiapkan solusi terkait kekhawatiran dari
tenaga pendidik akan beban pekerjaan yang semakin berat dengan
diberlakukannya Kurikulum 2013 ini. Upaya pemerintah untuk meringankan
beban guru adalah Kemendikbud menyediakan buku pelajaran kurikulum
2013 berbentuk Buku Sekolah Elektronik (BSE) untuk tingkat pendidikan
SD,SMP,SMA dan SMK. Buku Sekolah Elektronik di SMK terutama mata
pelajaran dasar dan pengukuran listrik saat ini masih belum mencerminkan
pendekatan saintifik pada kurikulum 2013. Akibatnya belum terlaksananya
pendekatan saintifik pada proses pembelajaran. Kekurangan lain dari buku
sekolah elektronik adalah kurang menariknya siswa untuk membaca buku
sekolah elektronik dikarenakan memang masih terlihat monoton.
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang berpusat
pada proses keaktifan siswa, sehingga terciptanya suatu proses pembelajaran
yang interaktif dalam menggali segala sumber belajar yang ada. Dalam
implementasi kurikulum 2013 ini banyak menuai respon dari beberapa
peneliti. Respon peneliti tersebut diantaranya ialah peneliti meneliti untuk
menemukan konsep strategi kepemimpinan pembelajaran sebagai langkah
menyongsong implementasi kurikulum 2013. Hasil penelitian tersebut didapat
bahwa strategi kepemimpinan pembelajaran saat itu belum sepenuhnya
mendukung implementasi kurikulum 2013 (Husaini dkk, 2013).
Peneliti lainnya mencoba meneliti penerapan model problem solving
7
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
TEI di SMK Negeri 1 Blitar (Pramono, 2014). Hasil penelitian tersebut
didapat bahwa penerapan salah satu metode pembelajaran yang terdapat pada
kurikulum 2013 mampu meningkatkan karakter disiplin, kreatif, percaya diri,
dan kerja sama siswa. Sedangkan peneliti lainnya mencoba meneliti proses
pembentukan karakter siswa melalui penerapan kurikulum 2013 (Murni E,
2013).
Dari beberapa penelitian di atas, peneliti cenderung berkutat pada
masalah persiapan penerapan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran.
Pemaparan di atas dapat menggambarkan bahwa, hanya sedikit sekali peneliti
yang secara spesifik meneliti mengenai pengembangan perangkat
pembelajaran kurikulum 2013 berupa silabus, RPP dan bahan ajar, terutama
untuk siswa SMK.
Pada penelitian ini, penulis berusaha memberikan kontribusi
pengetahuan dan pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013
dengan mengeksplorasi segala kemampuan dan sumber daya yang ada.
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah penelitian Research and
Development (R&D) untuk mengembangkan perangkat pembelajaran Teori
Semikonduktor pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik siswa SMK
kelas X yang bercirikan saintifik kurikulum 2013.
Pengembangan bahan ajar yang akan dikembangkan menerapkan
model Problem Solving dalam aktivitas pembelajarannya. Pemilihan model
pembelajaran problem solving berpengaruh pada kualitas pembelajaran di
kelas yang selanjutnya berimplikasi pada hasil belajar siswa. Pemilihan model
pembelajaran tersebut disesuaikan dengan konten materi dan tinjauan dari
beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa pembelajaran problem solving
merangsang siswa untuk berpikir kritis dan berorientasi pada permasalahan, di
samping itu pemahaman awal suatu masalah bagi siswa sangat penting dalam
memecahkan masalah (Cankoy&Drabas, 2010). Penelitian lainnya
menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan suatu proses di mana
8
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
masalah-masalah yang dihadapi dan kemudian menemukan solusi (Maliq dkk,
2011). Dari penelitian tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa problem
solving cocok untuk diterapkan pada pembelajaran yang membutuhkan
pemahaman mendalam dan keaktifan bagi siswa.
Penelitian ini penting dilaksanakan sebagai upaya untuk
mengembangkan suatu perangkat pembelajaran yang memiliki ciri khusus
dengan memuat langkah-langkah pembelajaran yang berkarakteristikan
pendekatan saintifik kurikulum 2013. Melalui penelitian ini diharapkan
mampu meningkatkan proses pembelajaran siswa SMK, menambah wawasan
serta pengetahuan pembaca akan kurikulum 2013 dan menumbuhkan minat
pihak-pihak terkait untuk terus mengembangkan perangkat pembelajaran yang
bercirikan kurikulum 2013.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Pergantian kurikulum menjadi kurikulum 2013 membuat pembaharuan
pada kurikulum. Pembaharuan proses pembelajaran kurikulum 2013 terletak
pada pembelajaran yang menekankan pada pendekatan saintifik (scientific
approach). Ketersediaan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan
kurikulum 2013 terutama di SMK masih dirasa sangat minim. Pengadaan
perangkat pembelajaran terutama bahan ajar merupakan tuntutan kurikulum
yang harus dipenuhi tentunya. Sampai saat ini banyak para peneliti yang
melakukan pengembangan produk pembelajaran termasuk bahan ajar seperti
pengembangan model buku ajar membaca berdasarkan pendekatan proses bagi
siswa SMP (Kastam dkk, 2013), pengembangan bahan ajar berpidato untuk
siswa SMP/MTs (Sriwijayanti, 2012), dan model penyusunan bahan ajar
membaca berbasis pendidikan multikultural dan e-learning (Endah Tri dkk,
2012), serta dan pengembangan perangkat pembelajaran fisika menggunakan
model guided inquiry yang dilengkapi penilaian portofolio pada materi gerak
melingkar (Siti, dkk, 2012). Sangat disayangkan hanya sedikit sekali peneliti
9
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
berkarakteristikan kurikulum 2013 untuk siswa SMK. Dengan demikian,
dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dan pengembangan
perangkat pembelajaran teori semikonduktor yang diperuntukkan untuk
peserta didik SMK kelas X semester I pada peminatan Teknik Mekatronika.
Berikut identifikasi masalah yang akan dikaji :
1. Banyak guru yang belum mengaplikasikan kurikulum 2013 dengan
pendekatan saintifik dengan berbagai kendala.
2. Perangkat pembelajaran berkurikulum 2013 masih kurang bahkan
belum ada untuk mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik di SMK
sehingga guru menggunakan perangkat pembelajaran seadanya untuk
mengajar.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, agar
pembahasan menjadi lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai, maka
rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kelayakan isi,
kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan grafik dari produk
pengembangan perangkat pembelajaran teori semikonduktor yang penulis
kembangkan?
D. Batasan Masalah Penelitian
Mengingat terlalu luasnya ruang lingkup penelitian, maka perlu adanya
pembatasan masalah agar penelitian ini tepat menuju sasaran dan tidak
menyimpang. Dalam penelitian ini peneliti membuat batasan sebagai berikut:
1. Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu pada silabus yang
bersumber dari peminatan Teknik Mekatronika SMK Negeri 2 Cimahi.
2. Penelitian hanya difokuskan pada pengembangan perangkat pembelajaran
10
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3. Materi penelitian dibatasi hanya pada Kompetensi Dasar mengenai
bilangan teori semikonduktor, dioda semikonduktor, dan bipolar junction
transistor.
4. Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan hanya
terkait bahan ajar. Penyusunan RPP guna menjawab kebutuhan dan
pelengkap, selain itu RPP tidak melalui expert judgment.
5. Penelitian ini dilakukan hanya sampai pada tahap uji dan revisi produk,
tidak sampai pada tahap uji lapangan dan penyebarluasan produk.
6. Uji validasi produk yang dilakukan oleh para pengguna diterapkan pada
siswa kelas XI, hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa siswa kelas
XI dirasa mampu untuk menilai kelayakan bahan ajar berdasarkan
pengalaman pembelajaran sewaktu di kelas X.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penulisan skripsi ini memiliki
tujuan. Tujuan secara umum dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
perangkat pembelajaran yang dapat digunakan sebagai penunjang pelaksanaan
kurikulum 2013 di sekolah. Tujuan yang diharapkan penulis dari penelitian ini
adalah mengetahui kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan
kelayakan grafik dari produk pengembangan perangkat pembelajaran teori
semikonduktor yang penulis kembangkan.
F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian tentunya diharapkan mampu mendatangkan beberapa
manfaat bagi perkembangan pengetahuan dan wawasan pendidikan. Adapun
manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan diantaranya:
1. Bagi siswa, hasil pengembangan perangkat pembelajaran berupa bahan
ajar khususnya dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam menggali
segala pengetahuan yang ada dalam proses pembelajaran. Manfaat lain
11
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pembelajaran tersebut adalah siswa memperoleh materi pembelajaran yang
terbaru disesuiakan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini.
2. Bagi guru, sebagai bahan pembanding, rujukan serta pegangan guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan
kurikulum 2013. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari penelelitian ini
adalah para guru lebih termotivasi lagi untuk terus mengembangkan
perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Melalui pengembangan
perangkat pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian,
dan kompetensi sosial yang dimiliki oleh guru.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran berkarakteristikan kurikulum
2013 di sekolah tersebut.
4. Bagi lembaga yang mempersiapkan guru, khususnya guru SMK, sebagai
bahan masukan guna membekali para lulusannya dengan kemampuan
terkait pengembangan perangkat pembelajaran berkarakteristikan
kurikulum 2013.
5. Bagi departemen pendidikan nasional, hasil penelitian diharapkan dapat
berkonstribusi terhadap terwujudnya implementasi kurikulum 2013 di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
6. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan penulis dalam bidang penelitian dan pengembangan
perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan kurikulum 2013.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memudahkan pemahaman isi dari laporan penulisan skripsi ini,
maka laporan ini dibagi ke dalam 5 bab. Adapun kelima bab tersebut adalah :
12
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Bab ini berisikan pemaparan latar belakang penelitian,
identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Kajian Pustaka
Bab ini menguraikan teori-teori yang menjadi kajian dalam
pembahasan masalah dan teori pendukung lainnya berdasarkan
referensi yang berkaitan dengan judul.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang metode penelitian apa yang dipakai,
teknik pengumpulan data, objek penelitian serta analisa data yang
digunakan.
Bab IV : Temuan dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang pengolahan atau analisis data untuk
menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, serta
pembahasan mengenai temuan tersebut.
Bab V : Simpulan, Implikasi dan Rekomendasi
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian. Implikasi dan
rekomendasi ditujukan kepada para pembuat kebijakan, kepada
para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, kepada peneliti
berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian
76
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya
adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran yang bercirikan
saintifik dengan model pembelajaran problem solving pada teori
semikonduktor, akan dilakukan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di
Jl. Kamarung Km.11,5 No.69 Ds.Citeureup Kec.Cimahi Utara Kota Cimahi,
Provinsi Jawa Barat. Penelitian akan dilaksanakan dengan populasi siswa
kelas XI dengan peminatan Teknik Mekatronika sebagai pengguna perangkat
pembelajaran kurikulum 2013.
Sasaran utama siswa kelas XI tersebut diasumsikan sebagai pengguna
bahan ajar teori semikonduktor, hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa
kelas XI dirasa lebih tepat untuk menilai kelayakan isi materi, penyajian,
bahasa, dan kegrafikan dikarenakan pengalaman belajarnya yang sudah pernah
menggunakan perangkat pembelajaran teori semikonduktor.
Uji produk akan divalidasi oleh tim uji ahli terdiri dari 2 orang dosen
bidang studi .Uji ahli pertama merupakan dosen Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro FPTK UPI Bandung. Uji ahli kedua yaitu dosen Jurusan Teknik
Informatika Politeknik Negeri Indramayu yang mengampu mata kuliah
elektronika dasar dan teknik pengukuran. Tim uji praktisi terdiri dari 2 orang
guru bidang studi yaitu guru SMK Negeri 2 Cimahi peminatan Teknik
Mekatronika. Jumlah sampel uji pengguna yang masuk pada penelitian
pengembangan ini sebanyak 10 siswa. Secara lebih rinci, info mengenai
77
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Formasi tim uji validasi produk
Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk
Uji Ahli 2 orang
Tenaga ahli: dosen bidang studi, ahli materi dan perangkat pembelajaran.
Kualitatif (expert judgement), kuesioner, interview, draf awal produk; kelayakan substasi, metodologi, bahasa, dan desain grafis.
Kesesuaian materi, metode, evaluasi pembelajaran sesuai kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa, kejelasan instruksi dan
tahapan pembelajaran,
informatif, interaktif dan
mampu membangkitkan
motivasi belajar siswa.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan
(research and development) yang dikemukakan oleh Sugiyono. Metode penelitian
dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2010,
hlm.407). Metode penelitian ini merujuk pada model Borg & Gall yaitu research
and information collecting, planning, develop preliminary form of product,
preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational
product revision, operational field testing, final product revision, and
dissemination and implementation, namun dengan sedikit penyesuaian yang
disesuaikan dengan konteks penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan suatu produk bahan ajar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran teori semikonduktor. Adapun ruang lingkup penelitian adalah
pengembangan bahan teori semikoduktor untuk siswa SMK kelas X semester I.
78
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Ya
rincian langkah kerja penelitian dan pengembangan bahan ajar teori
semikonduktor.
1. Sumber Data
Data primer penulisan berupa silabus yang berasal dari SMK Negeri 2
Cimahi, data penilaian produk yang berasal dari tim uji ahli, tim uji praktisi
dan pengguna perangkat pembelajaran. Data-data diperoleh melalui
pendekatan kerja Research and Development (R&D). Media pengumpulan
data dengan menggunakan kuisioner, observasi, dan studi dokumentasi.
2. Diagram blok penelitian
Guna memberikan langkah-langkah kerja yang sistematis dan terarah,
maka di bawah ini merupakan diagram alir yang menunjukan langkah-langkah
penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh penulis.
Ya
Revisi Produk
Tidak
Pembuatan Produk Revisi Desain (analisis domain : prinsip
79
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Model penelitian dan pengembangan mengadopsi model Borg & Gall.
Dengan penyesuaian konteks penelitian yang dilakukan, maka dalam penelitian
ini hanya dilakukan sembilan tahap saja. Adapun rincian tahapannya sebagai
berikut.
TAHAP IX
Deskripsi Hasil Penelitian
Mendeskripsikan hasil pengembangan bahan ajar teori semikonduktor untuk siswa SMK kelas X semester I.
TAHAP 1 Studi Pendahuluan
Mencari sumber pustaka dan
penelitian yang relevan, menggali
potensi dan masalah dan
menganalisis kebutuhan.
TAHAP II Analisis Kebutuhan
Mengidentifikasi keadaan yang sepatutnya ada namun tidak ada serta aspek-aspek penting yang harus segera dipenuhi terkait kebutuhan responden.
TAHAP III Desain Produk
Penyusunan format, isi dan sajian yang disesuaikan analisis kebutuhan serta format ketentuan bahan ajar dari kemenidkbud.
TAHAP IV Validasi Desain Produk
Penilian desain produk oleh guru dan dosen yang ahli di bidang studi dan
perangkat pembelajaran teori
semikonduktor
TAHAP VI Pembuatan Produk
Mengimplementasikan segala bentuk
informasi serta saran yang diwujudkan
dalam bentuk bahan ajar teori
semikonduktor
TAHAP VIII Revisi Produk
Proses memperbaiki
kesalahan-kesalahan berdasarkan saran dan masukan perbaikan dari pengguna.
TAHAP V Revisi Desain Produk
Proses memperbaiki
kesalahan-kesalahan berdasarkan saran dan masukan perbaikan dari tim uji ahli dan tim uji praktisi.
TAHAP VII Uji Pengguna Terbatas
Penilaian produk oleh pengguna terkait keterbacaan pesan yang terdapat pada bahan ajar sehingga memenuhi kebutuhan pembelajaran.
80
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu a. Studi Pendahuluan
Pada tahap ini penulis melakukan pencarian data kualitatif dengan
cara menyebarkan kuisioner pada beberapa guru mata pelajaran produktif
di SMKN 2 Cimahi serta menggali informasi lebih lanjut dengan observasi
langsung. Hal ini dilakukan untuk menemukan kondisi yang terjadi di
lapangan dengan tujuan untuk menggali potensi, masalah dan kebutuhan.
Melalui kegiatan studi pendahuluan ini, penulis akan mendapatkan
informasi untuk siapakah produk yang akan penulis kembangkan nanti,
apakah guru dan siswa tersebut sangat membutuhkan produk yang penulis
hasilkan guna menunjang dan mempermudah keperluan belajar para siswa.
Untuk memperoleh data potensi, masalah dan kebutuhan maka penulis
melakukan penyebaran kuesioner dan observasi pada tempat yang akan
diteliti. Seluruh data yang diperoleh melalui kegiatan studi pendahuluan
tersebut akan dianalisis dan menjadi tolakan awal penulis dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan kurikulum 2013.
b. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini penulis melakukan analisis dari hasil data yang
terkumpul dari studi pendahuluan. Data-data tersebut kemudian dianalisis
menggunakan metode analisis deskriptif. Melalui kegiatan analisis
deskriptif, penulis akan memperoleh informasi mengenai tujuan dan arah
produk yang akan dikembangkan, kebutuhan-kebutuhan prioritas yang
harus segera dipenuhi, kesiapan para guru terkait pengembangan perangkat
pembelajaran kurikulum 2013, faktor-faktor penghambat pengembangan
perangkat pembelajaran kurikulum 2013, kesulitan-kesulitan yang
dihadapi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013, dan sejauh mana
ketersediaan perangkat pembelajaran yang bercirikan kurikulum 2013 di
SMK Negeri 2 Cimahi pada mata pelajaran teori semikonduktor
81
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
mengkaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan,
kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan atau diimplementasikan
secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasan produk yang akan
dikembangkan nanti. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui
langkah-langkah yang paling tepat dalam pengembangan produk perangkat
pembelajaran kurikulum 2013 serta metode yang cocok untuk digunakan.
Melalui kegiatan analisis kebutuhan juga akan tergambarkan suatu
keadaan yang seharusnya ada namun tidak ada dan keadaan yang
benar-benar terjadi di lapangan sehingga masalah yang tergali dapat dicarikan
solusinya dan peneliti dapat memberikan suatu solusi yang benar-benar
tepat dan dibutuhkan oleh siswa maupun guru.
c. Desain Produk Awal
Tahap selanjutnya ialah mendesain produk perangkat pembelajaran
kurikulum 2013 yang berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tahap
analisis kebutuhan di atas. Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut,
penulis membuat desain pengembangan perangkat pembelajaran dengan
memperhatikan aspek kebutuhan, kemudahan dalam menggunakan, subjek
pengguna, kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian
dan kelayakan kegrafikan yang disesuaikan dengan kebutuhan guna
menjawab analisis potensi, masalah dan kebutuhan yang sudah dilakukan
pada tahap sebelumnya.
Perancangan produk perangkat pembelajaran yang akan
dikembangkan nanti, tentunya disesuaikan dengan kompetensi inti (KI)
dan kompetensi dasar (KD) yang termuat pada silabus pembelajaran
kurikulum 2013. Setelah tahap desain produk dirasa sudah memenuhi
aspek-aspek di atas, maka penulis menyusun draft perangkat pembelajaran
untuk dilakukan uji validasi produk oleh tim ahli, tim praktisi, dan para
pengguna.
82
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tahap validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk yang dikembangkan sesuai dengan aspek-aspek yang
telah dibicarakan di atas serta menjawab semua kebutuhan yang
diperlukan sebagai solusi dalam memecahkan masalah pengembangan
perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Validasi desain produk akan
dilakukan dengan cara memvalidasi produk tersebut kepada beberapa
tenaga ahli dan tenaga praktisi yang kompeten di bidangnya terkait dengan
produk perangkat pembelajaran yang di kembangkan. Pengumpulan data
yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisian kuisioner yang
berisikan daftar checklist kelayakan, saran dan masukan kualitatif sebagai
saran perbaikan dalam melakukan revisi produk yang sedang
dikembangkan. Validasi dilakukan oleh tim uji ahli dan uji praktisi
sehingga masukan mengenai kekurangan pada buku selanjutnya dapat
diperbaiki.
e. Revisi Desain Produk
Tahap revisi desain produk merupakan tahapan perbaikan terkait
kelayakan produk yang dikembangkan berdasarkan data dan saran
perbaikan yang diusulkan oleh tim ahli dan tim praktisi. Langkah
perbaikan terus dilaksanakan untuk tiap-tiap komponen yang memerlukan
perbaikan berdasarkan masukan uji ahli dan uji praktisi sampai didapat
suatu keadaan yang tidak memerlukan lagi untuk dilakukan revisi. Pada
tahap revisi ini akan menggunakan analisis reflektif terhadap data-data
yang diperoleh dari tahap validasi desain produk di atas.
f. Uji Pengguna Terbatas
Tahap uji pengguna terbatas merupakan tahapan yang dilakukan
setelah desain produk selesai melalui proses revisi. Uji pengguna terbatas
terdiri beberapa pengguna perangkat pembelajaran yang akan menilai
apakah produk yang dikembangkan oleh penulis sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran dan membantu mereka dalam melaksanakan proses
83
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kuisioner check list yang dilengkapi dengan saran atau masukan guna
perbaikan pengembangan produk.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
dikembangkan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kelayakan terhadap
produk perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Adapun instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:
1. Kuisioner
Salah satu instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah berupa kuisioner check list yang dilengkapi dengan saran atau
masukan guna perbaikan pengembangan produk. Kuisioner yang
diperuntukan untuk uji ahli dan uji praktisi dikembangkan sesuai dengan
pedoman penulisan buku pelajaran teks untuk siswa yang dikeluarkan oleh
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Kuisioner tersebut
akan mencakup aspek kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan
penyajian dan kelayakan kegrafikan. Khusus untuk kuisioner yang
diperuntukan untuk uji pengguna, dikembangkan dengan bahasa yang
ringan dan mudah dipahami namun tetap memperhatikan keempat aspek
yang sesuai dengan pedoman penulisan buku pelajaran teks untuk siswa
yang dikeluarkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tabel 3.2 kisi-kisi kuesioner studi pendahuluan
Aspek yang diamati Indikator Jumlah
Butir
Pembelajaran saintifik
Pelatihan model pembelajaran saintifik dan pendekatan saintifik yang diterapkan di kelas
2
84
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Ketersediaan sarana dan 2013 dengan pendekatan saintifik di sekolah
1
Evaluasi portofolio
Penerapan evaluasi portofolio di
kelas 1
Rubik penilaian kinerja mandiri
Penerapan rubik penilaian kinerja
siswa secara mandiri di kelas 1
Bahan ajar
Bahan ajar yang digunakan dan apakah dibuat oleh pribadi atau kemendikbud
1
Tabel 3.3 Kisi-kisi kuisioner uji ahli dan uji praktisi
Aspek
Indikator Jumlah
Butir Komponen Sub Komponen
Kelayakan Isi
Kesesuaian Uraian materi dengan KI dan KD
Kelengkapan materi, keluasan materi, dan kedalaman materi. 3
Keakuratan Materi
Keakuratan konsep dan definisi, Keakuratan latihan dan kasus, keakuratan bagan, gambar dan ilustrasi, serta Keakuratan terha- dap karakter siswa.
4
Kemuktahiran Materi
Kesesuaian materi dengan perkembangan di bidang teori semikonduktor, materi informatif, unsur (gambar, bagan, ilustrasi) aktual, sumber (gambar, bagan, ilustrasi) dicantumkan, mengguna kan contoh dan kasus di Indonesia, serta kemuktahiran pustaka.
6
Mendorong Keingintahuan
Isi materi mendorong rasa ingin tahu dan memotivasi peserta didik untuk belajar.
2
Norma Subtansi Materi
Kesesuaian materi dengan nilai
moralitas dan sosial. 1
Memuat Langkah-Langkah Saintifik
Memuat aktivitas mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.
85
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Memuat
langkah-langkah Problem Solving
Memuat langkah-langkah
pembelajaran : orientasi siswa kepada masalah, mengorganisas- kan siswa, membimbing penyelidi kan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
5
Kelayakan Penyajian
Teknik Penyajian Konsistensi sistematika penyajian dalam bab dan keruntutan materi. 2
Pendukung Penyajian
Terdapat pembangkit motivasi belajar dan pengantar pada awal
Ketertautan antar bab/subbab, dan
keutuhan makna dalam
bab/subbab.
2
Kelayakan Bahasa
Komunikatif Keterbacaan pesan dan ketepatan
struktur kalimat. 2
Tata Bahasa, Ejaan, Istilah
Ketepatan tata bahasa, ejaan, dan
kebakuan istilah. 3
Kelayakan Kegrafikan
Ukuran Buku
Kesesuian ukuran buku dengan standar ISO dan kesesuian ukuran dengan isi materi.
2
Desain Sampul Buku
Tata letak sampul, warna, ilustrasi proposional dan mencerminkan isi buku.
5
Kelayakan kegrafikan
Penggunaan Huruf
Jenis huruf mudah dibaca, seder- hana dan ukuran huruf proporsio- nal.
3
Tata Letak Isi Buku Tata letak, bentuk, warna, dan ukuran tata letak proposional. 7
Tabel 3.4 Kisi-kisi kuisioner uji pengguna
Aspek
Indikator Jumlah
Butir Komponen Sub Komponen
Kelayakan
Materi lengkap, isi materi men- dukung, dan pejabaran materi
secara mendetail dan rinci. 3
Keakuratan materi Konsep, contoh soal dan latihan
86
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
lesaikan pekerjaan teori semikonduktor di kehidupan sehari-hari, kata pembuka materi bermotivasi dan membimbing untuk giat belajar.
Pembaharuan Materi
Materi sesuai dengan perkemba- ngan bidang teori semikonduk- tor , materi yang disajikan menambah pengetahuan baru terkait bidang teori semikonduk tor
2
Mendorong Keingintahuan
Materi yang disajikan memotiva si siswa sehingga bersemangat mencari informasi lebih lanjut dan belajar lebih giat.
2
Langkah-Langkah Aktivitas
Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran mengacu kepada aktivitas dengan pendeka tan saintifik, penugasan yang di berikan jelas, penyampaian mate ri dengan mencari sendiri mem- buat lebih tertantang untuk bela- jar, langkah-langkah penyele- saian masalah dibuat secara kolaboratif.
4
Kelayakan Penyajian
Teknik Penyajian
Sistematika penyajian terdiri da- ri unsur pendahuluan, isi, penu- tup, dan materi yang disajikan dimulai dari yang mudah hingga materi yang lebih sukar.
2
Pendukung Penyajian
Awal bab terdapat narasi motiva si, info-info terbaru sehingga membuat ketertarikan membaca.
2
Penyajian Pembelajaran
Penyajian pembelajaran melibat- kan anda (bersifat interaktif dan partisipatif melalui proses
Pesan dan informasi yang disam- paikan mudah dipahami, dan tidak berulang serta konsisten.
2
Tata Bahasa, Ejaan, Istilah
Bahasa yang digunakan sopan, baku, enak didengar, ejaan kali- mat dan istilah mudah diserap.
3
Kelayakan
Kegrafikan Ukuran Buku
Kesesuian ukuran buku dengan
87
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 2. Observasi
Observasi dipergunakan untuk memperoleh data-data tentang
pengembangan perangkat pembelajaran yang bercirikan kurikulum 2013.
Melalui teknik observasi penulis terjun langsung ke lapangan untuk
mengumpulkan data dengan mengamati langsung sejauh mana ketersediaan
dan pengembangan perangkat pembelajaran di SMK Negeri 2 Cimahi.
Proses observasi ini dilakukan dimulai dari tahapan studi pendahuluan
hingga tahapan penarikan kesimpulan dan saran terkait pengembangan
perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Adapun format kisi-kisi observasi
sebagai berikut:
Tabel 3.5 kisi-kisi observasi
Aspek yang diamati Indikator
Pembelajaran saintifik
Pelatihan model pembelajaran saintifik dan pendekatan saintifik yang diterapkan di kelas
Ketersediaan SAP Ketersediaan SAP mata pelajaran
Ketersediaan sarana dan prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan kurikulum 2013
Ketersediaan buku kurikulum 2013
Ketersediaan buku kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik di sekolah
Evaluasi portofolio Penerapan evaluasi portofolio di kelas
Rubik penilaian kinerja mandiri Penerapan rubik penilaian kinerja Desain Sampul Buku
Tata letak sampul, warna, ilus- trasi proposional dan mencermin kan isi buku.
5
Penggunaan Huruf Jenis dan ukuran huruf sederha-
na serta proposional. 3
Kelayakan
kegrafikan Tata Letak Isi Buku
Tata letak, bentuk, warna, dan ukuran tata letak proposional, dan penempatan judul, sub judul, ilustrasi, dan keterangan tidak mengganggu pandangan.
88
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
siswa secara mandiri di kelas
Bahan ajar
Bahan ajar yang digunakan dan apakah dibuat oleh pribadi atau kemendikbud
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis instrumen
yang dikumpulkan. Analisis data ini menggunakan teknik analisis deskriptif
dan analisis reflektif dalam menelaah hasil kuisioner studi pendahuluan dan
kuisioner validasi produk.
Data yang diperoleh melalui kuisioner dengan analisis deskriptif akan
diuraikan secara naratif, sedangkan data yang diperoleh melalui kuisioner
dengan analisis reflektif akan diolah dengan menggunakan teknik deskriptif
presentase sehingga dapat disimpulkan secara kuantitatif. Jenis data yang
diperoleh dari hasil uji kelayakan (validasi) oleh pakar dan uji coba terbatas
oleh siswa ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kualitatif berupa komentar dan saran yang ada pada lembar kuisioner uji coba.
Sedangkan data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 4, 3, 2, dan 1
berdasarkan skala Likert yang kemudian dirata-rata dan dipresentasekan.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil
penilaian kelayakan adalah dengan teknik analisis deskriptif. Adapun teknik
deskriptif presentase yang akan digunakan, dapat dituliskan sebagai berikut:
Persentase = Σ (jawaban x bobot tiap pilihan)
n x bobot tertinggi x 100 %
Keterangan :
∑ : Jumlah
n : Jumlah seluruh item kuisioner
Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil
validasi adalah sebagai berikut:
89
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Presentase Ketercapaian
(%)
Kualifikasi Keterangan
75<PK≤100 Sangat Layak Tidak perlu direvisi
50<PK≤75 Layak Tidak perlu direvisi
25<PK≤50 Kurang Layak Direvisi
0≤PK≤25 Tidak Layak Direvisi
145
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Penelitian pengembangan ini merupakan penelitian perangkat
pembelajaran teori semikonduktor untuk peserta didik di SMK peminatan
Teknik Mekatronika yang bercirikan pembelajaran problem solving dengan
memuat langkah-langkah saintifik ke dalam proses pembelajarannya. Hasil
produk pengembangan ini berupa bahan ajar yang dilengkapi dengan silabus
dan RPP guna memudahkan guru dan peserta didik dalam mengaplikasikan
kegiatan pembelajaran di kelas.
Proses pengembangan produk diawali dengan tahap studi pendahuluan,
dilanjutkan dengan analisis kebutuhan, mendesain produk, uji validasi desain
produk, uji pengguna produk, dan revisi desain produk.
Berdasarkan hasil uji kelayakan dengan melibatkan uji ahli, uji praktisi
dan uji pengguna didapat hasil bahwa bahan ajar teori semikonduktor yang
telah dikembangkan termasuk dalam kategori sangat layak karena telah
memenuhi aspek-aspek seperti kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan
bahasa dan kelayakan kegrafikan yang telah ditentukan oleh kemendikbud.
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan simpulan dan pembahasan yang telah dideskripsikan,
maka akan diajukan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Penelitian pengembangan bahan ajar ini hanya diterapkan untuk mata
pelajaran dasar dan pengukuran listrik, sehingga generalisasinya terbatas
pada mata pelajaran tersebut. Oleh karena itu perlu ada penelitian lanjut
untuk melihat konsistensi temuan penelitian pada mata pelajaran yang lain.
2. Produk yang dihasilkan penelitian ini berupa bahan ajar cetak, sehingga
146
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
perlu dibuatkan multimedia interaktif untuk membantu mengilustrasikan
teori.
3. Mengingat penelitian ini hanya dilakukan uji pengguna, maka disarankan
pada tahun selanjutnya perlu dilakukan uji lapangan, guna mengetahui
validitas empirik dari bahan ajar tersebut.
4. Bagi para pemerhati pendidikan, khususnya pendidikan kejuruan
hendaknya dapat bersinergi untuk mengadakan pengembangan perangkat
pembelajaran kurikulum 2013 untuk meningkatkan keterampilan peserta
147
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. (2008) . Learning to Teach Belajar untuk Mengajar (Edisi Ketujuh/ Buku Dua) Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cankoy ,O. & Darbas,S. (2010). Effect of Problem Solving Instruction on
Understanding Problem. Journal of education 38(1). 11-24.
Chodijah,S.,Fauzi, A., &Wulan, R. (2012). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Guided Inquiry yang
dilengkapi Penilaian Portofolio pada Materi Gerak Melingkar. Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika.1 (1), hlm.1-19.
Daryanto.,&Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Silabus, RPP, PHB Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media.
Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Standar Isi 2006. Jakarta:
Badan Standar Nasional Pendidikan.
Dhajiri, Ahmad Kosasih. (1983). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral-VCT dan Games dalam VTC. Bandung : IKIP.
Dominika, M. (2009). Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.
Fadlillah, M. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,
SMP/MTs,& SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fauziah, Resti. dkk. (2013). Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar
Berorientasi Pembelajaran Berbasis masalah. Bandung: FPTK UPI.
Gulo, W. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo.
Hosnan, M. (2014).Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran
148
Lindawani Siregar, 2015
DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Kemendikbud. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemdikbud. (2014). Permendikbud No. 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemdikbud.
Majid, Abdul. (2014). Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Interes Media.
Malik, M. A &I qbal,M.Z. (2011). Effect of problem solving and reasoning ability
of 8th graders. International Journal of academic research. 3(5). 80-84
Martin, David Jerner. (2006). Elementary Science Methods: A Constructivist
Approach, Fourth Edition. USA: Thomson Wadsworth.
Muslich, M. (2010).Text Book Writing. Yogyakarta: Ar-ruz Media.
Pannen, Paulina dan Purwanto. (2001). Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat
Antar.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008
Pasal 4 ayat 1.
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.(2014). Instrumen Penilaian Buku Teks. Jakarta:
Puskurbuk.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Muda. Bandung : Alfabeta.