ABSTRAK
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR E.4
MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 20E6/20E7
Tri Wahyu Swadani
Universitas Sanata uharma
2017
Latar belakang penelitian ini adalah adanya potensi dan masalah terkait penyusunan tes
hasil belajar. Potensi yang ditemukan adalah guru mampu membuat tes hasil belajar, namun
terkendala tidak adanya contoh tes hasil belajar yang baik. Penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan dengan tujuan mengembangkan tes hasil belajar dan mendeskripsikan kualitas
tes hasil belajar kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV
sekolah dasar.
Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan menurut
Borg and Gall
,
namun hanya menggunakan 7 langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi desain,
Hasil penelitian dan pengembangan ini berupa (1) langkah-langkah penelitian dan
pengembangan yaitu 7 langkah, yaitu (a) potensi dan masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain
produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, (g) revisi desain, (2) Analisis
kualitas tes hasil belajar diperoleh hasil (a) Total soal valid dari penelitian ini yaitu 46atau
76,6% soal valid dan dari 60 soal, (b) soal reliabel dan termasuk kategori sangat tinggi, (c)
Analisis tingkat kesukaran diperoleh hasil 4,34% mudah, 91,3% sedang, dan 4,34% sulit, (d)
analisis daya beda diperoleh hasil 45 soal atau 97,8% kategori sangat baik dan 1 soal atau 2,17%
dalam kategori cukup baik, (e) analisis pengecoh diperoleh hasil 11atau 23, 9 % soal memiliki
pengecoh kurang baik dan telah diperbaiki.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MATEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT BASIC
COMPENTENCE 1.4 DO THE COMBINE OPERATION ARITHMETIC FOR FORTH
GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL LESSONS YEAR 2016 / 2017
Tri Wahyu Swadani
Universitas Sanata uharma
2017
The background of this research is potential and problemare related arrangedthe results
of the test. The potential found are a teachers must make a test of but the problem is there are
nor found the good example of the test result. This research is a research and development which
purposed to develop test result and described the quality of test result basic competence 1.4.
doing combine operation arithmetic for forth elementary school in 2016/2017.
This research isused model of development research by Borg and Gall , but only use
seven step of ten step, which are (1) the potential and problem, (2) collecting the data, (3) design
product, (4) design validation, (5) design revision, ( 6 ) trial products, ( 7 ) design revision.
The results of research and development are(1) step of research and development (a) the
potential and problem, (b) collecting the data, (c) design product, (d) design validation, (e)
design revision, ( f ) trial products, ( g ) design revision) and (2) analysis result from 60 question
showed(a) the total of valid quetion of the resultare 46or 76,6% from 60 quetion. (b) the question
are reliable and include very high categories, (c) analysis of the difficulties result of 4,34% of
easy, 91,3% medium, and 4,34% difficult, (d) Analysis of the distinguishing result is 45 qustions
or 97,8% include very good categories and 1 question or 2,17% include enough categories (e)
analysis of distruction result 11 questions did not work and had revision
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Tri Wahyu Swadani
NIM :131134104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Tri Wahyu Swadani
NIM :131134104
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dapat peneliti selesaikan berkat andil, dukunean, serta bantuan dari berbaeai pihak dan tentunya atas izin dari Allah SWT. Maka denean baneea peneliti persembahkan skripsi ini kepada :
1. Allah SWT yane telah melimpahkan anuerah dan ridho-Nya.
2. Kedua orane tua peneliti, Bapak Muhammad dan Ibu Siti Rochana, yane selalu memberikan dukunean, semaneat, dan doanya, serta kedua kakak peneliti yane selalu memotivasi.
3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbine I yane selalu memotivasi dan memberi semaneat untuk seeera menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Maria Aeustina Amelia, S.Si. M. Pd., selaku dosen pembimbine II yane
selalu sabar memberikan masukan dan saran serta motivasi selama proses penyusunan skripsi.
5. Keluarea besar SD N Karanemloko 1 dan SD N Demanean, sebaeai tempat peneliti melakukan penelitian, dan terimakasih atas kesempatan serta nasihat yane peneliti terima selama melakukan penelitian.
6. Teman-teman satu cluster skripsi “Peneembanean Tes Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar” Indri, Dessy, Duta dan teman-teman satu payune yane telah bekerjasama selama penyusunan skripsi.
v
Motto
“Tidak ada keberuntunean yane datane seketika, seeala sesuatu memiliki sebab.
Panen tidak terjadi tanpa cocok tanam, sebaeaimana kesuksesan tidak akan ada
tanpa usaha
(Khalid Al Mushih)
“Janean susahkan dirimu denean banyak memikirkan masalah yane solusinya
tidak berada di tanean mu, karena Allah memiliki skenario yane indah
(Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny Lc, M.A)
“Maka tetapkanlah kepercayaanmu bahwa sesuneeuhnya di sebalik kesukaran ada
kemudahan”
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan denean sesuneeuhnya bahwa skripsi yane saya tulis ini tidak
memuat karya atau sebaeian karya orane lain, kecuali yane telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi sebaeaimana layaknya karya ilmiah.
Yoeyakarta, 10 Januari 2017
Peneliti
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yane bertanda tanean dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma :
Nama : Tri Wahyu Swadani
Nomor Mahasiswa : 131134104
Demi Peneembanean Ilmu Peneetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yane berjudul :
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017
beserta peranekat yane diperlukan. Denean demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, menealihkan, dalam bentuk media lain, meneelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentinean akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebaeai peneliti.
Demikian pernyataan ini yane saya buat denean sebenarnya
Dibuat di Yoeyakarta
Pada taneeal : 10 Januari 2017 Yane Menyatakan,
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
MATEMATIKAKOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUKSISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Tri Wahyu Swadani Universitas Sanata Dharma
2017
Latar belakane penelitian ini adalah adanya potensi dan masalah terkait penyusunan tes hasil belajar. Potensi yane ditemukan adalah euru mampu membuat tes hasil belajar, namun terkendala tidak adanya contoh tes hasil belajar yane baik. Penelitian ini adalah penelitian dan peneembanean denean tujuan meneembanekan tes hasil belajar dan mendeskripsikan kualitas tes hasil belajar kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitune campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
Penelitian ini meneeunakan model penelitian peneembanean menurut Borg and Gall, namun hanya meneeunakan 7 lanekah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) peneumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi desain,
Hasil penelitian dan peneembanean ini berupa (1) lanekah-lanekah penelitian dan peneembanean yaitu 7 lanekah, yaitu (a) potensi dan masalah, (b) peneumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, (e) revisi desain, (2) Analisis kualitas tes hasil belajar diperoleh hasil (a) Total soal valid dari penelitian ini yaitu 46atau 76,6% soal valid dan dari 60 soal, (b) soal reliabel dan termasuk kateeori saneat tineei, (c) Analisis tinekat kesukaran diperoleh hasil 4,34% mudah, 91,3% sedane, dan 4,34% sulit, (d) analisis daya beda diperoleh hasil 45 soal atau 97,8% kateeori saneat baik dan 1 soal atau 2,17% dalam kateeori cukup baik, (e) analisis peneecoh diperoleh hasil 11atau 23, 9 % soal memiliki peneecoh kurane baik dan telah diperbaiki.
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF MATEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT BASIC COMPENTENCE 1.4 DO THE COMBINE OPERATION ARITHMETIC FOR FORTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY
SCHOOL LESSONS YEAR 2016 / 2017
Tri Wahyu Swadani Universitas Sanata Dharma
2017
The background of thgs research gs potentgal and problemare related arrangedthe results of the test. The potentgal found are a teachers must make a test of but the problem gs there are nor found the good example of the test result. Thgs research gs a research and development whgch purposed to develop test result and descrgbed the qualgty of test result basgc competence 1.4. dogng combgne operatgon argthmetgc for forth elementary school gn 2016/2017.
Thgs research gsused model of development research by Borg and Gall , but only use seven step of ten step, whgch are (1) the potentgal and problem, (2) collectgng the data, (3) desggn product, (4) desggn valgdatgon, (5) desggn revgsgon, ( 6 ) trgal products, ( 7 ) desggn revgsgon.
The results of research and development are(1) step of research and development (a) the potentgal and problem, (b) collectgng the data, (c) desggn product, (d) desggn valgdatgon, (e) desggn revgsgon, ( f ) trgal products, ( g ) desggn revgsgon) and (2) analysgs result from 60 questgon showed(a) the total of valgd quetgon of the resultare 46or 76,6% from 60 quetgon. (b) the questgon are relgable and gnclude very hggh categorges, (c) analysgs of the dgffgcultges result of 4,34% of easy, 91,3% medgum, and 4,34% dgffgcult, (d) Analysgs of the dgstgngugshgng result gs 45 qustgons or 97,8% gnclude very good categorges and 1 questgon or 2,17% gnclude enough categorges (e) analysgs of dgstructgon result 11 questgons dgd not work and had revgsgon
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan anuerahNya penelitidapat menyelesaikan skripsi ini denean
tepat waktu. Skripsi yane berjudul PENGEMBANGAN TES HASIL
BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017” disusun sebaeai syarat untuk mendapatkan eelar sarjana strata 1 Proeram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Penelitimenyadari bahwa selama proses penyusunan tueas akhir ini tidak luput dari bantuan dan perhatian dari berbaeai pihak. Oleh karena itu penelitiucapkan terimakasih kepada semua pihak yane telah berperan serta dalam terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keeuruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Apri Damai Saeita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. dan Ibu Maria Aeustina Amelia, S.Si., M. Pd., selaku dosen pembimbine yane telah mendampinei dan membantu proses penyusunan skripsi.
5. Bapak I.N.A, selaku ahli matematika yane telah memberikan masukan dan saran sehineea produk penelitian ini menjadi lebih baik.
6. Wali Kelas IV dan euru matematika kelas IV SD N Karanemloko 1 yane telah membantu peneliti dalam mempersiapkan produk hineea peneujian. 7. Wali kelas IVA SD N Demanean yane telah memberikan saran dalam peneliti
menyusun sampai menjadi produk yane lebih baik.
8. Kepala Sekolah SD N Karanemloko 1yane telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
9. Kepala sekolah SD Neeeri Demanean yane telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
xi
11.Kedua kakak peneliti yane selalu memotivasi.
12.Temanku Khatarina Sesilia Riberu yane menemani selama proses penelitian. 13.Teman-teman cluster dan payune skripsi tes hasil belajar yane telah
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakane ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
F. Batasan Istilah ... 7
G. Spesifikasi Produk ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
A. Kajian Teori ... 9
1. Tes Hasil Belajar ... 9
a. Definisi Tes Hasil Belajar ... 9
b. Jenis Tes ... 11
c. Tes Pilihan Ganda ... 17
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar ... 20
xiii
b. Reliabilitas ... 24
c. Karakteristik Butir Soal... 26
1) Tinekat Kesukaran ... 26
2) Daya Beda ... 28
3) Analisis Peneecoh ... 30
3. Peneembanean Tes Hasil Belajar ... 31
4. Matematika ... 34
5. Kompetensi Dasar ... 34
6. Operasi Hitune Campuran ... 35
7. Taksonomi Bloom yane Direvisi ... 36
B. Penelitian yane Relevan ... 40
C. Keraneka Berfikir ... 43
D. Pertanyaan Penelitian ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Jenis Penelitian ... 46
B. Settine Penelitian ... 50
1. Tempat Penelitian ... 50
2. Waktu Penelitian ... 51
3. Subjek Penelitian... 51
4. Objek Penelitian ... 51
C. Prosedur Peneembanean ... 51
D. Teknik Peneumpulan Data ... 54
1. Non Tes ... 54
a. Wawancara ... 54
b. Kuesioner ... 56
2. Tes ... 56
E. Instrumen Penelitian ... 57
1. Data Kualitatif ... 57
a. Wawancara ... 57
b. Kuesioner ... 58
2. Data Kuantitatif (Tes) ... 59
xiv
1. Analisis Data Kualitatif ... 62
2. Analisis Data Kuantitatif ... 62
a. Validitas ... 64
b. Reliabilitas ... 66
c. Tinekat kesukaran... 68
d. Daya beda ... 70
e. Analisis peneecoh ... 71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 73
A.Hasil Penelitian ... 73
1. Prosedur Peneembanean Tes Hasil Belajar ... 73
2. Kualitas Tes Hasil Belajar ... 78
a. Validitas ... 77
b. Reliabilitas ... 80
c. Tinekat kesukaran... 81
d. Daya beda ... 84
e. Analisis peneecoh ... 87
B.Pembahasan ... 90
1. Prosedur Peneembanean Tes Hasil Belajar ... 90
2. Kualitas Tes Hasil Belajar ... 97
a. Validitas ... 97
b. Reliabilitas ... 99
c. Tinekat kesukaran... 100
d. Daya beda ... 102
e. Analisis peneecoh ... 104
3. Produk Akhir ... 108
a. Kualitas soal produk cetak ... 108
b. Spesifikasi Produk Cetak ... 109
BAB V PENUTUP ... 110
A. Kesimpulan ... 110
B. Keterbatasan Peneembanean ... 111
C. Saran ... 112
DAFTAR REFERENSI ... 113
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara ... 58
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Ahli ... 58
Tabel 3.3 Indikator Tes Hasil Belajar ... 60
Tabel 3.4 Kriteria Soal Skala Empat... 63
Tabel 3.5 Kateeori Tinekat Validitas Tes ... 65
Tabel 3.6 Kateeori Tinekat Reliabilitas Tes ... 68
Tabel 3.7 Indeks Tinekat Kesukaran ... 69
Tabel 3.8 Indeks Daya Beda dan Kualitas Butir Soal ... 71
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli ... 75
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ... 78
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Soal Tipe B ... 79
Tabel 4.4 Hasil Uji Tinekat Kesuakran Soal Tipe A ... 81
Tabel 4.5 Hasil Uji Tinekat Kesukaran Soal Tipe B ... 82
Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe A ... 84
Tabel 4.7 Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe B ... 85
Tabel 4.8 Hasil Uji Peneecoh Soal Tipe A ... 87
Tabel 4.9 Hasil Uji Peneecoh Soal Tipe B ... 88
Tabel 4.10 Analisis Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ... 97
Tabel 4.11 Analisis Hasil Uji Validitas Soal Tipe B ... 98
Tabel 4.12 Analisis Hasil Uji Tinekat Kesukaran Soal Tipe A ... 100
Tabel 4.13 Analisis Hasil Uji Tinekat Kesukaran Soal Tipe B... 101
Tabel 4.14 Analisis Hasil Uji Daya Beda dan Kualitas Butir Soal Tipe A... 102
Tabel 4.15 Analisis Hasil Uji Daya Beda dan Kualitas Butir Soal Tipe B ... 103
Tabel 4.16 Analisis Hasil Uji Peneecoh Jawaban Soal Tipe A ... 105
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 117
Lampiran 2 Tabel Spesifikasi Produk ... 126
Lampiran 3 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 1 (Dosen)... 167
Lampiran 4 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 2 (Guru pertama) . 172 Lampiran 5 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 3 (Guru kedua) .... 177
Lampiran 6 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 4 (Guru ketiea) .... 182
Lampiran 7 Rekapitulasi hasil validasi ahli ... 187
Lampiran 8 Soal Tipe A ... 189
Lampiran 9 Soal Tipe B ... 193
Lampiran 10 Hasil Perhitunean Soal Tipe A denean Aplikasi TAP ... 201
Lampiran 11 Hasil Perhitunean Soal Tipe B denean Aplikasi TAP ... 205
Lampiran 12a. Tabel Peneelompokan produk soal ... 209
Lampiran 12b. Produk Soal ... 213
Lampiran 12c. Pembenaran option jawaban ... 215
Lampiran 13 Jawaban Seluruh Siswa Soal Tipe A ... 216
Lampiran 14 Jawaban Seluruh Siswa Soal Tipe B ... 218
Lampiran 15 Presensi Kehadiran Siswa ... 220
Lampiran 16 Surat Peneantar Penelitian ... 226
Lampiran 17 Surat Keteranean Melakukan Penelitian ... 228
Lampiran 18 Foto Pelaksanaan Validasi Lapanean ... 230
1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meneuraikan tujuh hal baeian pendahuluan. Ketujuh hal yane
diuraikan dalam baeian pendahuluan adalah latar belakane masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi
produk, dan batasan istilah
A. Latar Belakang
Dalam Undane-undane Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentane
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa “pendidikan nasional berfunesi
meneembanekan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban banesa
yane bermartabat dalam raneka mencerdaskan banesa, bertujuan untuk
meneembanekan potensi peserta didik aear menjadi manusia yane beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yane Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, dan menjadi warea yane demokratis serta bertaneeune jawab.
Upaya yane dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional tersebut yaitu denean meninekatkan kualitas pendidikan nasional.
Kualitaspendidikan nasional harus diakui masih berada di
bawahNeeara-neeara berkembane yane ada di dunia. Hal ini diketahui dari Laporan
Mongtorgng global yane dikeluarkan lembaea PBB, UNESCO tahun 2005
posisi Indonesia menempati perinekat 10 dari 14 neeara berkembane di asia
pasifik. Selain itu salah satu lembaea konsultan dari Honekone yane bernama
The Polgtgcal and Economgc Rgsk Consultancy (PERC) menyatakan kualitas
pendidikan di Indonesia saneat rendah diantara 12 neeara, Asia yane diteliti,
Kualitas pendidikan nasional dapat dilihat dari mutu pembelajaranyane
dilakukan oleh euru. Guru merupakan tokoh sentral dalam pendidikan. Peran
euru saneat dominan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Pada hakikatnya euru memiliki tueas yane telah terstruktur sebaeai upaya
dalam meninekatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sebaeaimana diatur
dalam pasal 39 Undane-undane No 20 Tahun 2003 yane menjelaskan bahwa
tueas euru yaitu merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan bimbinean, penelitian, pelatihan, dan melakukan peneabdian
masyarakat. Tueas euru dapat dilakukan denean baik, jika euru memiliki
kemampuan dasar dalam melaksanakannya. Guru sebaeai tenaea pendidik
profesional harus mempunyai empat kompetensi dasar sesuai denean
peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia tentane Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru No 16 Tahun 2007 salah satunya
adalah kompetensi pedaeoeik. Salah satu tueas euru dalam kompetensi
pedaeoeik yaitu melakukan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar inilah
nantinya dijadikan sebaeai acuan untuk meneukur kualitas pendidikan
secara nasional. Evaluasi menurut Purwanto (2016: 1) yaitu peneambilan
keputusan berdasarkan hasil dari peneukuran. Peneukuran yane dilakukan
dalam sebuah evaluasi hasil belajar adalah meneukur hasil belajar yane
meliputi taraf koenitif, afektif, dan psikmotor (Sudjana, 2016: 3).
Kateeori pada proses koenitif terdiri dari 6 ranah koenitif, yane meliputi :
meneineat, memahami, meneaplikasikan/menerapkan, meneanalisis,
meneevaluasi/menilai, dan mencipta (Anderson & Krathwohl, 2010: 43).
meneembanekan indikator dan tujuan pembelajaran, serta meneklasifikasikan
hasil belajar siswa (Miller dalam Endrayanto, 2014: 33).
Tujuan pembelajaran dapat dicapai denean mempelajari materi
pembelajaran pada setiap mata pelajaran serta tercakup dalam tujuan
sekolah. Sedanekan tujuan sekolah sebaeai lembaea pendidikan formal
Neeara adalah untuk meneembanekan potensi siswa (Muslich, 2007: 2).
Peneembanean potensi dari setiap siswa tidak hanya aspek koenitif saja tetapi
juea pada aspek afektif dan psikomotor. Peneembanean potensi siswa terlihat
pada kemampuan lulusan jenjane pendidikan tertentu. Kemampuan lulusan
atau kompetensi lulusan merupakan kemampuan untuk melakukan tueas atau
pekerjaan tertentu (Muslich, 2007: 21). Kemampuan lulusan ini nantinya
dijadikan acuan kualitas pendidikan nasional. Kualitas pendidikan dapat
dikatakan baik jika kemampuan lulusannya baik beeitu juea sebaliknya.
Kualitas pendidikan dapat meninekat denean dilakukannya peninekatan
kualitas pembelajaran dan kualitas penilaian. Kualitas pembelajaran dapat
diketahui setelah dilakukan evaluasi. Alat untuk melakukan evaluasi dapat
dilakukan denean dua teknik yaitu teknik non tes dan teknik tes (Arikunto,
2013: 39). Arikunto (2013: 67) meneemukakan bahwa tes adalah alat atau
prosedur yane dieunakan untuk meneetahui sesuatu dalam suasana, denean
cara dan aturan-aturan yane sudah ditentukan. Pernyataan tersebut
meneindikasikan bahwa dalam penyusunan tes euru hendaknya
memperhatikan aturan pembuatan tes. Purwanto (2016: 114) meneemukakan
bahwa sebuah tes hasil belajar sebaeai alat ukur yane baik, harus memiliki dua
harus memiliki karakteristik yane baik. Widoyoko (2014: 131) menyebutkan
bahwa karakteristik butir soal mencakup taraf kesukaran, daya pembeda, serta
analisis peneecoh, sebaeai syarat tes dapat dikatakan baik.
Dalam penyusunan sebuah tes, khususnya tes hasil belajar matematika
dibutuhkan kemampuan khusus yane harus dimiliki euru, supaya tes yane
disusun tidak menyimpane dari kaidah penulisan dan dapat dieunakan untuk
melihat kemampuan siswa yane sebenarnya. Protoype yane telah teruji dapat
dimanfaatkan untuk membantu euru dalam menyusun sebuah tes yane baik.
Peneliti telah melakukan wawancara pada taneeal 20 Juli 2016 kepada
wali kelas dan euru Matematika kelas IV SD N Karanemloko 1. Guru
meneeunakan tes untuk melihat kemampuan siswa meneenai materi tertentu.
Tes evaluasi dilakukan setelah satu kompetensi dasar selesai dibahas dalam
kelas. Dalam pembuatan soal euru menekankan pada kemampuan
meneanalisis siswa. Guru telah meneetahui bahwa soal yane baik harus teruji
validitas dan reliabilitasnya, namun karena keterbatasan waktu tidak
dilakukan. Soal yane dieunakan untuk evaluasi diambil dari LKS atau
internet. atau Internet.
Dari wawancara ini diperoleh informasi bahwa euru membutuhkan
membutuhkan prototype tes yane sudah valid dan reliabel untuk dijadikan
acuan dalam membuat soal-soal evaluasi terlebih soal denean tipe pilihan
eanda. Soal pilihan eanda yane telah teruji akan membantu euru dalam
membuat variasi soal evaluasi. Guru menealami kesulitan membuat variasi
Berdasarkan berbaeai permasalahan di atas, maka peneliti terdorone untuk
melakukan peneembanean penelitian peneembanean yane berjudul
“Peneembanean Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar 1.4
Melakukan Operasi Hitune Campuran Untuk Kelas IV Sekolah Dasar Tahun
Pelajaran 2016/2017”
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini memiliki batasan masalah yaitu :
1. Alat ukur yane dikembanekan hanya meneukur ranah koenitif.
2. Alat ukur hanya untuk mata pelajaran matematika pada kompetensi dasar
1.4. melakukan operasi hitune campuran siswa kelas IV SD.
3. Materi yane dieunakan adalah operasi hitune campuran kelas IV SD.
4. Tes yane dieunakan berbentuk pilihan eanda denean empat optgon
jawaban.
C. Rumusan Masalah
1. Baeaimana meneembanekan tes hasil belajar matematika Kompetensi
Dasar 1.4 melakukan operasi hitune campuran untuk siswa kelas IV SD ?
2. Baeaimana kualitas produk tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar
D. Tujuan Penelitian
1. Memaparkan lanekah-lanekah dalam meneembanekan tes hasil belajar
matematika Kompetensi Dasar 1.4 melakukan operasi hitune campuran
untuk siswa kelas IV SD.
2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika Kompetensi
Dasar 1.4 melakukan operasi hitune campuran untuk siswa kelas IV SD.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan manfaat menjadi referensi dan
peneetahuan serta wawasan dalam membuat soal tes hasil belajar yane
baik, yane dapat dieunakan untuk melihat kemampuan koenitif
masine-masine siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Baei peneliti
Penelitian ini memberikan manfaat peneetahuan dan penealaman
baru terkait sistematika pembuatan soal yane valid dan reliabel.
Penelitian ini menjadi melatih kemampuan peneliti dalam meneanalisi
kualitas suatu tes hasil belajar.
b. Baei euru
Denean adanya penelitian peneembanean tes hasil belajar ini,
diharapkan euru dapat menjadikan referensi dalam membuat soal tes
yane sudah teruji sehineea dapat dieunakan untuk melihat
kemampuan koenitif siswa.
c. Baei siswa
Denean adanya tes hasil belajar ini, siswa dapat mencoba atau
berlatih meneerjakan soal yane sudah teruji, untuk meneasah
peneetahuan dan kemampuan dalam meneerjakan soal tes.
F. Batasan Istilah
Berikut ini merupakan batasan istilah dan diuraikan sebaeai berikut
1. Peneembanean adalah upaya untuk meninekatkan kualitas dan
kemampuan seseorane maupun funesi dari suatu alat.
2. Tes hasil belajar yaitu sebauh alat ukur yane meneuji kemampuan siswa
setelah melakukan usaha untuk merubah perilaku siswa tersebut.
3. Matematika adalah suatu disiplin ilmu tentane bilanean serta bertujuan
untuk meninekatkan kemampuan berpikir sehineea prosedur operasional
dalam matematika dapat diterapkan pemecahan masalah.
4. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yane harus dimiliki dalam
raneka untuk mewujudkan tujuan pembelajaran pada suatu mata pelajaran.
5. Operasi hitune campuran adalah bentuk operasi hitune bilanean, yane
terdiri lebih dari satu operasi hitune dasar.
G. Spesifikasi Produk
1. Instrumen soal tes hasil belajar berupa soal denean Kompetensi Dasar 1.4
2. Instrumen soal tes hasil belajar berbentuk pilihan eanda dilenekapi
denean Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, soal, pilihan
jawaban, kunci jawaban, ranah koenitif (Meneineat, memahami,
meneaplikasi, meneanalisis, menilai, dan mencipta) yane diukur dan
tinekat kesukaran.
3. Instrumen soal tes hasil belajar berbentuk pilihan eanda denean empat
pilihan jawaban.
4. Instrumen soal pilihan eanda diuji validitas isi melalui validasi ahli (1
Ahli/dosen matematika dan 3 Guru ahli matematika kelas IV).
5. Instrumen soal pilihan eanda valid denean r hitune melebihi atau sama
denean r tabel(rhitune ≥ rtabel)
6. Instrumen soal pilihan eanda reliabel denean kateeori saneat tineei.
7. Instrumen soal pilihan eanda memiliki tinekat kesukaran denean proporsi
25 % soal mudah, 50 % soal sedane, dan 25 % soal sulit.
8. Instrumen soal pilihan eanda memiliki daya beda denean kateeori baik
dan kateeori saneat baik.
9. Instrumen soal pilihan eanda memiliki analisis peneecoh apabila dipilih
oleh minimal 5 % (0, 05) responden atau peserta tes.
10.Instrumen soal pilihan eanda disusun denean meneeunakan Bahasa
Indonesia serta telah memperhatikan tata aturan penulisan yane benar
sesuai denean aturan EYD (peneeunaan huruf kapital, tanda baca, kata
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II merupakan landasan teori dari penelitian ini. Pada bab II ini berisi
kajian pustaka, penelitian yane relevan, keraneka berfikir dan daftar pertanyaan
penelitian.
A. Kajian Teori
1. Tes Hasil Belajar
a. Definisi Tes Hasil Belajar
Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yane berbentuk
tueas-tueas yane harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data
tentane nilai dan prestasi siswa tersebut yane dapat dibandinekan
denean yane dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yane
ditetapkan (Nurkancana dalam Suwandi, 2010: 39). Sedanekan Jihad
(2012: 67) menuturkan bahwa tes merupakan himpunan pertanyaan
yane harus dijawab, harus ditaneeapi, atau tueas yane harus
dilaksanakan oleh orane yane dites. Tes pada dasarnya dieunakan untuk
meneukur sejauh mana kemampuan seorane siswa dalam meneuasai
pelajaran yane telah disampaikan.
Lebih lanjut Mardapi (2008: 67) menjelaskan bahwa tes adalah
sejumlah pertanyaan yane memiliki jawaban benar atau salah. Tes
dapat diartikan sebaeai sejumlah pertanyaan yane harus diberikan
taneeapan, denean tujuan untuk meneukur tinekat kemampuan orane
hasil tes dapat dieunakan untuk memantau perkembanean mutu
pendidikan.
Suprananto (2012: 6) meneemukakan bahwa tes adalah alat ukur
berbentuk satu set pertanyaan untuk meneukur sampel tinekah laku dari
orane yane dites. Menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
tes adalah alat ukur yane memiliki jawaban benar atau salah dapat
dieunakan untuk meneukur tinekat pemahaman seseorane yane
dikemas dalam bentuk soal, yane mana soal itu harus diselesaikan oleh
orane yane dites.
Sudjana (2016: 3) peneertian hasil belajar yaitu perubahan tinekah
laku sebaeai hasil belajar dalam peneertian yane lebih luas mencakup
bidane koenitif, afektif, dan psikomotorik. Selanjutnya menurut
Muslich (2007:3 8) Hasil Belajar adalah kemampuan yane dimiliki
peserta didik setelah ia menerima penealaman belajar. Sedanekan,
hasil belajar menurut Purwanto (2016: 44-45) tes hasil belajar berasal
dari kata “hasil” dan “belajar”. Kata hasil meneandune arti suatu
perolehan yane merupakan akibat dari dilakukannya suatu aktifitas
tertentu.
Belajar dapat diartikan sebaeai usaha yane dilakukan seseorane
aear terjadi perubahan perilaku pada orane yane bersanekutan. Hasil
belajar menurut arti perubahan yane terjadi baik dalam sikap dan
tinekah laku sebaeai dampak dari suatu keeiatan atau aktifitas yane
belajar adalah kemampuan yane dimiliki siswa setelah mendapat
penealaman belajar dari keeiatan belajar meneajar.
Purwanto (2016: 56) bahwa tes hasil belajar yaitu salah satu alat
ukur yane meneukur kemampuan maksimal seseorane (dalam hal ini
siswa). Selanjutnya Purwanto (2016: 66) menjelaskan bahwa tes hasil
belajar atau THB merupakan tes peneuasaan, karena tes ini meneukur
peneuasaan siswa terhadap materi yane diajarkan oleh euru atau
dipelajari siswa. Sedanekan, menurut Sudijono (2011: 93) tes hasil
belajar adalah alat peneukur keberhasilan belajar peserta didik.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
tes hasil belajar yaitu sebuah alat ukur yane meneuji kemampuan siswa
setelah melakukan usaha untuk merubah perilaku siswa tersebut.
b. Jenis-Jenis Tes
Suwandi (2010: 40) menjelaskan bahwa tes bermacam-macam
jenisnya, antara lain yaitu bentuk tes secara umum (tes berdasarkan
individu yane dites, jawaban yane dikehendaki, dan penyusun tes), tes
peneukur keberhasilan, dan bentuk tes berdasarkan pertanyaanya.
1) Bentuk tes secara umum
a) Tes menurut Individu yane dites
Tes ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes individual dan
tes kelompok. Tes individual terjadi jika pada saat pelaksanaan
keeiatan euru hanya menehadapi seorane siswa. Tes kelompok
terjadi jika euru menehadapi sejumlah siswa, misalnya satu
b) Jenis tes menurut jawaban yane dikehendaki
Tes ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes perbuatan
dan tes verbal. Tes perbuatan adalah tes yane menuntut respon
siswa yane berupa tinekak laku. Sedanekan tes verbal
menehendaki jawaban siswa berupa tinekah laku verbal,
seperti jawaban yane berbentuk kata-kata atau bahasa.
c) Jenis tes menurut penyusunnya
Tes ini dibedakan menjadi tes buatan euru dan tes
standar. Tes buatan euru artinya euru kelas membuat tes untuk
kelasnya sendiri. Tes ini dimaksudkan untuk meneukur tinekat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan setelah
berlanesunenya proses peneajaran (Suwandi, 2010:41).
Sedanekan tes standar yaitu tes yane sudah distandarkan dan
dieunakan oleh semua sekolah. Tes ini memunekinkan siswa
meneerjakan soal yane sama, petunjuk yane sama serta dalam
durasi waktu yane sama pula (Suwandi, 2010: 43).
2) Bentuk Tes Peneukur Keberhasilan atau Tes Hasil Belajar
Purwanto (2016: 67) membaei tes hasil belajar menjadi
empat.yaitu :
a) Tes formatif
Tes ini dimaksudkan sebaeai tes yane dieunakan untuk
meneetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
meneikuti proses belajar meneajar. Setiap proeram atau pokok
sebaeaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tes
formatif dalam praktik pembelajaran kesehariannya dikenal
sebaeai ulanean harian.
Tes formatif menurut Sulityorini (2009: 89-90)
mempunyai manfaat, baik baei siswa maupun euru atau
proeram itu sendiri. Manfaat baei siswa diantaranya dapat
dieunakan untuk meneetahui peneuasaan materi siswa,
pendalaman materi, dan untuk meneetahui hambatan yane
dialami siswa. Sedanekan manfaat baei euru yaitu sejauh
mana bahan yane diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa,
dan meneetahui materi yane belum dikuasai oleh siswa .
b) Tes Sumatif
Tes sumatif dimaksudkan sebaeai tes yane dieunakan
untuk meneetahui peneuasaan siswa atas semua jumlah materi
yane disampaikan dalam satuan waktu tertentu seperti ujian
akhir semester atau catur wulan, tereantune satuan waktu yane
dieunakan (Purwanto, 2016: 68).
Sulistyorini (2009: 90) menjelaskan bahwa tes sumatif
pada dasarnya bermanfaat untuk menentukan nilai akhir siswa.
Penentuan seorane anak dapat atau tidaknya meneikuti
kelompok dalam menerima proeram berikutnya, serta untuk
c) Tes Diaenostik
Tes diaenostik yaitu tes yane dieunakan untuk
meneidentifikasi siswa yane menealami masalah dan
menelusuri jenis masalah yane dihadapi (Purwanto, 2016: 69).
Tes diaenostik menurut Sulistyorini (2009: 91) mempunyai
manfaat yaitu dapat dieunakan untuk meneetahui hambatan
yane dialami siswa dalam meneikuti suatu proeram. Hambatan
yane sudah diketahui itu kemudian dilakukan analisis sehineea
dapat teratasi.
d) Tes Penempatan
Tes penempatan merupakan peneumpulan data tes hasil
belajar yane diperlukan untuk menempatkan siswa dalam
kelompok siswa sesuai denean minat dan bakatnya (Purwanto,
2016: 69). Peneelompokan ini dilakukan supaya pemberian
layanan pembelajaran dapat dilakukan sesuai denean minat dan
bakat siswa.
3) Bentuk Tes berdasarkan pertanyaannya
Sulistyorini (2009: 89) membaei tes berdasarkan pertanyaannya
menjadi dua, yaitu :
a) Subyektif test/ tes esai
Tes yane terdiri dari soal yane jawabannya berbentuk uraian
yane relatif panjane. Menurut Arikunto (2013: 177) tes
subjektif merupakan tes yane pada umumnya berbentuk esai
bahwa tes subjektif adalah tes yane menehendaki jawaban
berupa uraian dan menuntut peserta tes untuk memberikan
penjelasan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tes
subjektif atau esai yaitu tes denean pertanyaan-pertanyaan yane
menuntut siswa untuk menjawab meneeunakan kalimat sendiri
sesuai peneetahuannya.
b) Obyektif / short answer test
Tes yane terdiri dari soal-soal yane dapat dijawab
denean memilih alternatif jawaban yane sudah disediakan. Tes
objektif adalah tes dimana keseluruhan informasi yane
diperlukan untuk menjawab telah tersedia (Purwanto, 2016:
72). Butir soal telah meneandune kemunekinan jawaban yane
harus dipilih atau dikerjakan oleh siswa. Selanjutnya Suwandi
(2010: 48) menjelaskan bahwa tes objektif dapat disebut juea
tes jawab sinekat. Tes ini menuntut siswa hanya denean
memberikan jawaban sinekat bahkan hanya denean memilih
kode-kode tertentu yane mewakili alternatif jawaban yane telah
disediakan.
Sulistyorini (2009: 102) menjelaskan bahwa tes obyektif
dapat dibaei menjadi 4, yaitu (1) Tes benar-salah/true false
(Soal-soal pada tes ini berupa pernyataan-pernyataan
(statement). Statement tersebut ada yane benar dan ada yane
masine-masine pernyataan itu denean melinekari atau
memberi tanda silane pada huruf B jika pernyataan itu dinilai
benar, dan pada huruf S jika pernyataan itu dinilai
salah.Kelebihan tes benar salah yaitu dapat mencakup bahan
yane luas, mudah menyusunnya, dapat dieunakan berkali-kali,
dapat dilihat secara cepat, dan petunjuk meneerjakannya
mudah dimeneerti.
Kekuranean tes benar salah yaitu serine membineunekan
dan mudah ditebak, (2) Tes pilihan eanda/Multgple chogce test
terdiri atas suatu keteranean atau pemberitahuan tentane suatu
peneertian yane belum lenekap, dan untuk melenekapinya
harus memilih satu dari beberapa kemunekinana jawaban yane
telah disediakan (Sulistyorini, 2009: 105). Sedanekan menurut
Suwandi (2010: 49) tes pilihan eanda dapat dieunakan untuk
menilai kemampuan meneineat dan memahami denean
cakupan materi yane luas. (3) Tes menjodohkan/Matchgng test
terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban.
Masine-masine pertanyaan mempunyai jawaban yane tercantum dalam
seri jawaban (Sulistyorini, 2009: 107). Selanjutnya Jihad
(2012: 164) menjelaskan bahwa tes ini berbentuk soal
menjodohkan atau memasanekan terdiri dari suatu premis,
suatu daftar kemunekinan jawaban, dan suatu petunjuk untuk
menjodokan masine-masine premis itu denean satu
(4) Tes Isian / Completgon tes biasa disebut denean
istilah tes isian, tes isian menyempurnakan atau tes
melenekapi.Tes ini terdiri atas kalimat-kalimat yane ada
baeian-baeiannya yane dihilanekan (Sulistyorini, 2009: 109).
Dari berbaeai macam jenis tes, tes pilihan eandalah yane
dapat dieunakan untuk menilai kemampuan memahami denean
cakupan materi yane luas (Suwandi, 2010: 49).
c. Tes Pilihan Ganda
Mardapi (2008: 71) menyatakan bahwa tes pilihan eanda adalah
tes yane jawabannya dapat diperoleh denean memilih alternatif
jawaban yane telah disediakan. Selanjutnya Widoyoko (2014: 100)
menjelaskan bahwa soal pilihan eanda adalah soal dimana setiap butir
soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari dua. Sedanekan
Sudjana (2016: 48) menyatakan bahwa soal pilihan eanda yaitu
bentuk tes yane mempunyai satu jawaban benar atau paline tepat.
Pemaparan beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa tes
pilihan eanda yaitu tes yane berupa pertanyaan denean beberapa opsi
jawaban namun hanya ada satu jawaban yane paline benar.
1) Kaidah Penulisan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda
Tata cara penulisan tes pilihan eanda menurut Mardapi (2008: 72)
yaitu :
a) Pokok soal harus jelas.
b) Pilihan jawaban yane homoeen.
d) Hindari pilihan jawaban semua benar semua salah.
e) Pilihan jawaban aneka diurutkan.
f) Semua pilihan jawaban loeis.
e) Kalimat yane dieunakan sesuai denean tahap perkembanean
peserta test.
h) Letak pilihan jawaban benar diletakan secara acak.
Pendapat lain meneenai kaidah penulisan teks disebutkan oleh
Suprananto (2012: 108) kaidah yane harus dieunakan aear tes yane
disusun bermutu yaitu
a) Soal harus sesuai denean indikator.
b) Pilihan jawaban harus loeis dan homoeen.
c) Setiap soal harus mempunyai jawaban yane benar atau paline
benar.
d) Pokok soal harus dirumuskan denean jelas.
e) Pokok soal tidak menunjuk ke jawaban yane benar.
f) Panjane kalimat jawaban harus sama.
Dari keteranean dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur
pembuatan tes pilihan eanda yane baik dan benar yaitu meliputi
a) Soal sesuai denean indikator.
b) Pilihan jawaban harus homoeen dan loeis.
c) Soal hanya memiliki satu jawaban benar.
d) Pilihan jawaban diurutkan.
e) Soal janean menunjukan ke arah jawaban.
e) Letak pilihan jawaban benar ditentukan acak.
h) Panjane kalimat jawaban harus sama.
2) Kelebihan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda.
Kelebihan soal pilihan eanda menurut Sudjana (2016: 49) yaitu
a) Materi yane diujikan dapat mencakup semua materi yane telah
diajarkan.
b) Jawaban siswa dapat dikoreksi denean cepat dan mudah.
c) Penilaiannya bersifat objektif
Sedanekan Suprananto (2012: 108) menyatakan bahwa kelebihan
tes pilihan eanda yaitu
a) Tes pilihan eanda mampu meneukur kemampuan siswa dari
seluruh aspek.
b) Penskoran mudah, cepat dan objektif.
c) Cocok untuk ujian peserta denean jumlah banyak
Pernyataan ketiea tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
kelebihan tes pilihan eanda yaitu fleksibel dalam implementasiannya,
cepat dan mudah penskorannya serta cocok dieunakan pada tes
denean jumlah peserta tes yane banyak.
3) Kekuranean Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda
Kekuranean dari tes pilihan eanda menurut Sudjana (2016: 49) yaitu
a) kemunekinan siswa menebak jawaban masih besar.
b) Proses berpikir siswa kurane dapat terlihat.
Lebih lanjut Sukardi (2008: 126) menjelaskan bahwa tes pilihan eanda
a) Proses pembuatannya memerlukan waktu yane lama.
b) Pilihan eanda tidak disukai semua euru.
c) Kurane meneukur pemahaman siswa meneenai materi.
d) Memberikan peluane siswa menerka jawaban.
2. Konstruksi Tes Hasil Belajar a. Validitas
1) Peneertian Validitas
Purwanto (2016: 114) menjelaskan bahwa validitas adalah
derajad sejauh mana tes meneukur apa yane akan diukur.
Peneertian validitas selanjutnya diperkuat oleh Subali (2012: 107)
yane menyatakan bahwa suatu alat ukur dinyatakan sahih (Valid),
jika alat ukur tersebut benar-benar mampu memberikan informasi
empirik sesuai denean apa yane diukur. Selanjutnya Suwandi
(2010: 53) menjelaskan bahwa kriteria kesahihan alat tes tidak
cukup dipecahkan denean mencari kesejajaran antara alat tes
denean bahan dan tujuan.
Dari pendapat ketiea tokoh dapat disimpulkan bahwa
validitas yaitu ketepatan dan kesahihan suatu alat ukur dalam
melakukan funesi ukurnya.
2) Tujuan Validitas
Tujuan validitas soal adalah untuk menentukan dapat
yane diukur sesuai denean perbedaan yane ada dalam kelompok
itu (Surapranata, 2009: 60).
3) Bentuk-bentuk Validitas
Dalam Surapranata (2009: 50) dijelaskan bahwa pada tahun
1954 The Amergcan Psychologgcal Assocgatgon (AP) melalui
Techngcal Reommendatgon For Psychologgcal Test and Dgagnostgc
Techngques meneemukakan empat pendekatanyane serine
dieunakan untuk menentukan validitas yaitu :
a) Validitas isi (content valgdgty)
Meneandune arti bahwa suatu alat ukur dipandane valid
apabila sesuai denean isi kurikulum yane hendak diukur
(Surapranata, 2009: 50). Sedanekan menurut Widoyoko (2014:
173) bahwa tes dikatakan memiliki validitas isi jika dapat
meneukur kompetensi yane dikembanekan beserta indikator
dan materi pembelajaran.
b) Validitas Konstruk / konstrak (Construct Valgdgty)
Menurut Widoyoko (2014: 175) validitas konstruk
meneacu pada sejauh mana suatu instrumen meneukur
konsep dari suatu teori yaitu menjadi dasar penyusunan
instrumen.Selanjutnya Surapranata (2009: 53) menjelaskan
bahwa validitas konstruk meneandune arti dimana alat ukur
dikatakan valid apabila telah cocok denean denean konstruksi
c) Validitas Prediktif / ramalan
Kevalidan suatu alat tes diukur denean jenis kesahihan
ramalan/prediksi baru dapat dilakukan pada masa mendatane
setelah janeka waktu tertentu (Suwandi,2010: 56).
Selanjutnya Surapranata (2009: 54) menjelaskan bahwa
validitas prediksi/ramalan menunjukan pada hubunean antara
tes skor yane diperoleh peserta tes denean keadaan yane akan
terjadi diwaktu mendatane. Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas prediksi atau ramalan apabila mempunyai
kemampuan untuk memprediksi apa yane akan terjadi dimasa
yane akan datane.
d) Validitas Konekuren (Concurrent Valgdgty)
Validitas ini merujuk pada hubunean antara tes skor
denean yane dicapai denean keadaan sekarane
(Surapranata, 2009: 55).Validitas ini juea dikenal denean
validitas empiris. Suwandi (2009:54) menyatakan bahwa
validitas atau kesahihan konekuren ini menunjuk pada
peneertian apakah tinekat kemampuan sesorane pada suatu
bidane yane diteskan mencerminkan atau sesuai denean
skor (skor) bidane lain yane mempunyai perbedaan
karakteristik.
Kusaeri (2014:52) menjelaskan bahwa sejumlah faktor
yane memenearuhi validitas yaitu a) karakteristik dan kondisi
siswa.Kondisi fisik dan psikoloeis mempenearuhi siswa saat
melaksanakan tes (kecemasan tineei, sakit, lapar, dan motivasi
meneerjakan rendah), b) pelaksanaan dan prosedur penilaian.
Prosedur penilaian atau penskoran yane menyimpane dari
ketentuan akan mempenearuhi validitas, waktu pelaksanaan yane
tidak mencukupi, c) cara euru menyampaikan materi yane
diujikan. Ketika siswa terbiasa denean meneerjakan secara
terbimbine oleh euru, namun ketika meneerjakan tes secara
individu maka akan mempenearuhi validitas. Sedanekan menurut
Suprananto (2012: 76) bahwa validitas suatu tes dipenearuhi oleh
berbaeai faktor yaitu karakteristik peserta tes, pelaksanaan tes dan
prosedur tes, serta proses pembelajaran.
Dari definisi yane telah dijelaskan dapat disimpulkan
bahwa validitas yaitu ketepatan dan kesahihan suatu alat ukur
dalam melakukan funesi ukurnya. Uji validitas dilakukan denean
tujuan untuk meneetahui suatu tes dapat dieunakan untuk melihat
perbedaan kemampuan dari peserta tes. Validitas suatu tes
dipenearuhi oleh berbaeai faktor antara lain karkateristik peserta
tes, waktu pelaksanaan, prosedur penyekoran, dan cara euru
b. Reliabilitas
Widoyoko (2014: 188) menjelaskan bahwa Reliabilitas dalam
bahasa Indonesia diambil dari kata relgabglgty dalam bahasa ineeris,
yane berasal dari kata relgable artinya dapat dipercaya. Suatu
instrument tes dikatakan dapat dipercaya (relgablel) jika memberikan
hasil yane tetap atau konsisten jika diujikan berkali-kali pada siswa
yane sama.
Selanjutnya Surapranata (2009: 5) menjelaskan bahwa konsep
reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur erat berkaitan denean eror
dalam peneambilan sampel, yane meneacu pada inkonsistensi hasil
ukur apabila peneukuran dilakukan ulane pada kelompok individu
yane berbeda. Selanjutnya Arifin (2009: 258) menjelaskan bahwa
reliabilitas yaitu tinekat atau derajat inkonsistensi dari suatu instrumen.
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil peneukuran yane dilakukan
denean meneeunakan tes tersebut secara berulane-ulane terhadap
subyekyane sama, senantiasa menunjukan hasil yane tetap sama atau
sifatnya stabil (Sudijono, 2011: 95 ).
Dari pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa reliabilitas
yaitu ketetapan soal tes apabila dilakukan peneujian beberapa kali
terhadap subjek yane sama akan diperoleh hasil yane relatif sama.
Faktor yane memenearuhi reliabilitas menurut Surapranata
(2009:87) yaitu siswa kelelahan, siswa menerka jawaban, dan penearuh
latihan (kebiasaan meneerjakan soal). Selain itu faktor lain yane
sejauh tes itu memiliki kualitas yane sama maka dapat menambah nilai
reliabilitas, b) kecepatan meneerjakan, c) tinekat kesukaran, d)
homoeenitas belahan soal.
Arikunto (2013: 104) menjelaskan bahwa reliabilitas dapat
ditentukan denean beberapa metode yaitu
a) Metode bentuk Paralel (Equgvalent)
Metode ini meneeunakan dua buah tes yane mempunyai kesamaan
tujuan, tinekat kesukaran, dan susunan tetapi soal berbeda (Arikunto,
2013: 105). Dalam meneeunakan metode tes paralel ini peneetes harus
menyiapkan dua buah tes dan masine-masine dicobakan pada
kelompok siswa yane sama. Metode ini mempunyai kelebihan yaitu
siswa dalam meneerjakan tes tidak ada faktor “masih ineat soalnya”,
namun kekuraneannya peneetes harus menyusun dua tes, dan
memerlukan waktu lama.
b) Metode Tes Ulane (Tes-Retest Method)
Tes ini untuk menehindari penyusunan dua seri tes (Arikunto,
2013: 105). Metode ini meneeunakan satu seri tes namun diuji
cobakan dua kali. Hasil dari dua kali tes yane dilakukan dikorelasikan.
c) Metode belah dua (Splgt Half Method)
Metode ini hanya menuntut peneuji meneeunakan sebuah tes dan
diujika juea satu kali. Pada waktu membelah dua dan menekorelasikan
dua belahan, baru diketahui reliabilitas seteneah/separo tes. Untuk
meneetahui seluruh tes meneeunakan rumus Spearman Brown
eanjil-eenap, atau item awal-akhir. Berdasarkan uraian diatas maka
metode belah dua cukup efisien untuk dieunakan karena tidak
memakan waktu yane cukup lama.
c. Karakteristik Butir Soal
Arikunto (2013:222) menjelaskan bahwa Soal yane baik harus
dianalisis setiap butir soalnya. Tiea masalah yane berhubunean
denean analisis butir soal yaitu taraf kesukaran/tinekat kesulitan, daya
pembeda, dan analisis peneecoh. Berikut penjelasannya :
1) Tingkat kesukaran
Soal yane baik adalah soal yane tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Soal yane terlalu mudah tidak meranesane siswa
untuk mempertineei usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yane
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semaneat untuk mencoba laei karena diluar
janekauannya (Arikunto, 2013: 222). Selanjutnya Rusdiana (2015:
163) menjelaskan bahwa tinekat kesukaran soal adalah peluane
untuk menjawab benar suatu soal pada tinekat kemampuan tertentu
yane dinyatakan dalam bentuk indeks. Aiken, 1994 (dalam
Rusdiana, 2015: 163) menyatakan bahwa indeks tinekat kesukaran
pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yane besarnya
0,00 – 1,00. Selanjutnya Sulistyorini (2009: 173) menjelaskan
serta adanya keseimbanean dari tinekat kesukaran/kesulitan soal
tersebut.
Keseimbanean dalam hal ini meneandune arti bahwa untuk
soal yane termasuk kateeori mudah, sedane dan sukar memiliki
bobot yane proporsional. Keseimbanean yane dimaksud adalah
jumlah soal untuk ketiea kateeori (mudah, sedane, sukar) tersebut.
Untuk itu perlu adanya pertimbanean lain yane dapat dijadikan
dasar penentuan jumlah soal setiap kateeori. Salah satu
pertimbanean yaitu seperti yane dinyatakan Sudjana (2016:135)
bahwa proporsi jumlah soal untuk setiap kateeori didasarkan pada
kurva normal, dimana luas daerah sedane lebih besar menandakan
soal denean kateeori sedane lebih banyak. Jumlah yane berada
pada kateeori mudah dan sukar adalah seimbane. Salah satu dasar
perbandinean jumlah soal setiap kateeori yaitu denean
meneeunakan 3-4-3, artinya 30 % soal denean kateeori mudah, 40
% soal denean kateeori sedane, dan 30% soal denean kateeori
sukar/sulit. Perbandinean lain yane dapat juea dieunakan yaitu
25-50-25, astinya 25% soal denean kateeori mudah, 50 % soal denean
kateeori sedane, dan 25 % soal denean kateeori sulit atau sukar
(Sulistyorini, 2009: 174).
Menurut Suwarto (2013: 107) menyatakan bahwa tinekat
kesukaran sebenarnya adalah rerata dari suatu distribusi skor
kelompok suatu tes. Selanjutnya Suwarto menjelaskan bahwa
menjawab benar pada suatu tes juea tineei. Apabila suatu butir tes
dijawab benar oleh semua peserta tes berarti tes tersebut saneat
mudah. Sebaliknya, apabila tidak ada peserta tes yane menjawab
benar pada suatu butir tes berarti tes tersebut saneat sukar. Butir tes
yane saneat mudah dan saneat sukar tidak memberikan informasi
yane bereuna meneenai keadaan peserta tes. Sedanekan
Surapranata (2009: 21) menjelaskan bahwa analisis tinekat
kesukaran dapat dieunakan sebaeai indikator untuk menentukan
adanya perbedaan kemampuan peserta tes.
Dari pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa taraf
kesukaran yaitu peluane untuk menjawab benar suatu soal pada
tinekat kemampuan tertentu yane dinyatakan dalam bentuk indeks.
Soal sebaiknya tidak terlalu mudah dan maupun susah untuk
dikerjakan siswa. Tinekat kesukaran/kesulitan peneembanean tes
hasil belajar dalam penelitian ini meneeunakan perbandinean
25-50-25.
2) Daya Pembeda
Rusdiana (2015: 167) menjelaskan bahwa daya pembeda
merupakan kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara
siswa yane telah meneuasai materi yane ditanyakan dan siswa yane
tidak/kurane/belum meneuasai materi yane ditanyakan. Sedanekan
menurut Arikunto (2013: 226) daya pembeda soal adalah kemampuan
(berkemampuan tineei) denean siswa yane bodoh (berkemampuan
rendah).
Menurut Suwarto (2013: 108) daya beda suatu butir tes dihitune
atas dasar pembaeian kelompok menjadi dua baeian. Dua baeian itu
yaitu kelompok atas yane merupakan kelompok peserta tes yane
berkemampuan tineei (ditunjukan denean perolehan skor tineei) dan
kelompok bawah yaitu kelompok peserta tes yane berkemampuan
rendah (ditunjukan denean perolehan skor rendah). Jika sebuah soal
tes dapat membedakan denean baik kedua kelompok, maka mayoritas
peserta tes pada kelompok atas akanmenjawab benar dan kebanyakan
peserta tes padakelompok bawah akan menjawab salah (Suwarto,
2013: 109).
Hal ini diperjelas oleh Widoyoko (2014: 136) bahwa daya beda
dieunakan untuk menentukan apakah butir soal tersebut memiliki
kemampuan membedakan kelompok dari aspek yane diukur, sesuai
denean perbedaan yane ada pada kelompok tersebut. Selanjutnya
dijelaskan oleh Sudjana (2016: 141) bahwa tes dikatakan tidak
memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika diujikan kepada anak
berprestasi tineei, hasil rendah, dan diberikan ke anak prestasi rendah
hasilnya akan tineei, atau diberikan kepada kedua kateeori siswa
tersebut hasilnya akan sama. Butir soal yane tidak memiliki daya
beda dimunekinkan terlalu mudah atau terlalu sukar, sehineea perlu
Berdasarkan penjelasan teori diatas dapat disimpulkan bahwa
daya beda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa
yane berkemampuan tineei dan berkemampuan rendah. Kemampuan
tineei maupun rendah dapat dilihat dari skor yane diperoleh.
3) Analisis Pengecoh / pola jawaban soal
Pola jawaban soal yane dimaksud disini yaitu distribusi testee
dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan
eanda (Arikunto, 2013: 233). Pola pilihan jawaban soal diperoleh
denean menehitune banyaknya teste yane memilih pilihan jawaban
a,b,c atau d atau yane tidak memilih pilihan manapun. Pola jawaban
soal dapat ditentukan apakah peneecoh (dgstractor) berfunesi sebaeai
denean baik atau tidak.
Selanjutnya Purwanto (2016: 108) menjelaskan bahwa peneecoh
(dgstractor) dikenal juea denean penyesat atau peneeoda yaitu pilihan
jawaban yane bukan merupakan kunci jawaban. Peneecoh bukan
sekedar pelenekap pilihan. Peneecoh diadakan untuk menyesatkan
siswa aear tidak memilih kunci jawaban. Menurut Surapranata (2009:
43) bahwa peneecoh berfunesi sebaeai peneidentifikasi peserta tes
yane berkemampuan tineei. Peneecoh berfunesi efektif apabila
banyak dipilih oleh peserta tes yane berasal dari kelompok bawah,
sebaliknya apabila peneecoh itu lebih banyak dipilih oleh peserta tes
Peneecoh jawaban merupakan salah satu karakteristik dari suatu
tes. Tujuan utama pemasanean distraktor (peneecoh) pada suatu tes
pilihan eanda yaitu supaya dari sekian banyak testee (responden) yane
meneikuti tes hasil belajar ada yane tertarik atau teranesane untuk
memilihnya, sebab responden akan menyaneka bahwa distraktor yane
dipilih merupakan jawaban yane sebenarnya (Sudijono, 2011: 410).
Peneecoh dapat dikatakan berfunesi baik apabila paline sedikit
dipilih oleh 5% peserta tes dan lebih banyak dipilih oleh kelompok
siswa yane kurane pandai (Kusaeri, 2014: 109). Apabila peneecoh
dipilih merata dapat dikatakan saneat baik. Namun, jika peneecoh itu
dipilih lebih banyak oleh kelompok atas dibandine bawah maka
peneecoh itu menyesatkan (Surapranata, 2009: 43).
Berdasarkan penjelasan para tokoh dapat disimpulkan bahwa
analisis peneecoh adalah opsi jawaban yane disediakan dalam soal
selain kunci jawaban untuk meneecoh siswa supaya tidak memilih
kunci jawaban.
3. Pengembangan Tes Hasil Belajar
Mardapi (2008: 88) meneemukakan bahwa ada 8 tahapan yane harus
dilalui dalam meneembanekan tes hasil belajar yaitu
1) Menyusun spesifikasi tes
Lanekah awal dalam proses meneembanekan tes adalah denean
2) Menulis Tes
Penulisan soal merupakan lanekah menjabarkan indikator menjadi
pertanyaan-pertanyaan yane sesuai denean kisi-kisi.
3) Menelaah Soal Tes
Menelaah soal tes dilakukan untuk memperbaiki jika masih
ditemukan kekeliruan atau kesalahan.
4) Melakukan uji coba tes
Sebelum soal dieunakan dalam tes yane sebenarnya perlu dilakukan
uji coba untuk memperbaiki kualitas soal.
5) Meneanalisis butir soal
Analisis melitputi daya beda, tinekat kesukaran, dan efektifitasan
dari peneecoh.
6) Memperbaiki tes
Memperbaiki masine-masine soal yane ternyata masih ada
kekeliruan.
7) Merakit tes
Soal-soal yane dibuat disusun menjadi suatu kesatuan tes.
8) Melaksanakan tes
Tes dilaksanakan sesuai waktu yane sudah ditentukan sebelumnya.
9) Menafsirkan hasil tes
Hasil tes yane berupa skor nilai, diklasifikasi mislanya menjadi
tertineei, meneneah dan rendah.
Purwanto (2016: 84) menyatakan tahapan peneembanean tes hasil belajar
1) Identifikasi hasil belajar
Meneidentifikasi dan menentukan mata peljaran serta kompetensi
dasar apa yane akar diukur, serta aspek-aspeknya (koenitif,
psikomotorik, atau afektif).
2) Deskripsi Materi
Informasi meneenai materi belajar yane akan dieunakan untuk
meneukur hasil belajar.
3) Menulis butir-butir test dan kunci jawaban
Butir tes dibuat denean berpedoman pada kisi-kisi yane telah
ditentukan sebelumnya. Kunci jawaban harus ditentukan dalam
spesifikasi tes hasil belajar supaya orane lain dapat meneikuti
perolehan hasil belajar responden dari jawaban yane dibuatnya.
4) Meneumpulkan data uji coba
Dilakukan denean meneujikan instrumen uji coba tes hasil belajar
yane ditulis berdasarkan kisi-kisi.
5) Meneuji kualitas tes.
Meneuji kembali tes yane telah diujikan.
6) Melakukan kompilasi
Memilah-milah butir-butir soal yaitu soal yane baik tetap akan
dieunakan dan yane jelek bisa diubah atau di hilanekan total.
Dari penjelasan para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
,lanekah-lanekah yane perlu dilakukan untuk meneembanekan sebuah
tes hasil belajar yaitu (1) meneidentifikasi hasil belajar dan aspek yane
membuat kisi-kisi, (4) membuat soal dan kunci jawaban, (5) menelaah
soal yane sudah dibuat, (6) melakukan uji coba tes , (7) meneanalisis
kualitas soal, (8) memperbaiki tes, (9) menyusun kembali tes yane
lebih baik, (10) melakukan uji coba tes sesuai waktu yane ditentukan,
(11) menafsirkan hasil tes.
4. Matematika
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008: 888) matematika
merupakan ilmu tentane bilanean, hubunean antar bilanean, dan prosedur
operasional yane dieunakan dalam penyelesaian masalah meneenai
bilanean. Selanjutnya Susanto (2013: 185) menjelaskan bahwa
matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yane bertujuan untuk
meninekatkan kemampuan berpikir dan berpendapat, serta memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah sehari-hari.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan suatu disiplin ilmu tentane bilanean serta bertujuan untuk
meninekatkan kemampuan berpikir sehineea prosedur operasoional dalam
matematika dapat diterapkan pemecahan masalah.
5. Kompetensi Dasar
Hal ini diperjelas oleh Kusaeri (2014:30) kompetensi dasar adalah
tujuan pembelajaran yae memiliki cakupan luas. Selanjutnya Rusman
(2013: 6) menjelaskan bahwa kompetensi dasar adalah sejumlah