• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan tes hasil belajar Matematika kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar tahun pelajaran 2016/2017."

Copied!
261
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR E.4

MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV

SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 20E6/20E7

Tri Wahyu Swadani

Universitas Sanata uharma

2017

Latar belakang penelitian ini adalah adanya potensi dan masalah terkait penyusunan tes

hasil belajar. Potensi yang ditemukan adalah guru mampu membuat tes hasil belajar, namun

terkendala tidak adanya contoh tes hasil belajar yang baik. Penelitian ini adalah penelitian dan

pengembangan dengan tujuan mengembangkan tes hasil belajar dan mendeskripsikan kualitas

tes hasil belajar kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitung campuran untuk siswa kelas IV

sekolah dasar.

Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan menurut

Borg and Gall

,

namun hanya menggunakan 7 langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)

desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi desain,

Hasil penelitian dan pengembangan ini berupa (1) langkah-langkah penelitian dan

pengembangan yaitu 7 langkah, yaitu (a) potensi dan masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain

produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, (g) revisi desain, (2) Analisis

kualitas tes hasil belajar diperoleh hasil (a) Total soal valid dari penelitian ini yaitu 46atau

76,6% soal valid dan dari 60 soal, (b) soal reliabel dan termasuk kategori sangat tinggi, (c)

Analisis tingkat kesukaran diperoleh hasil 4,34% mudah, 91,3% sedang, dan 4,34% sulit, (d)

analisis daya beda diperoleh hasil 45 soal atau 97,8% kategori sangat baik dan 1 soal atau 2,17%

dalam kategori cukup baik, (e) analisis pengecoh diperoleh hasil 11atau 23, 9 % soal memiliki

pengecoh kurang baik dan telah diperbaiki.

(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF MATEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT BASIC

COMPENTENCE 1.4 DO THE COMBINE OPERATION ARITHMETIC FOR FORTH

GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL LESSONS YEAR 2016 / 2017

Tri Wahyu Swadani

Universitas Sanata uharma

2017

The background of this research is potential and problemare related arrangedthe results

of the test. The potential found are a teachers must make a test of but the problem is there are

nor found the good example of the test result. This research is a research and development which

purposed to develop test result and described the quality of test result basic competence 1.4.

doing combine operation arithmetic for forth elementary school in 2016/2017.

This research isused model of development research by Borg and Gall , but only use

seven step of ten step, which are (1) the potential and problem, (2) collecting the data, (3) design

product, (4) design validation, (5) design revision, ( 6 ) trial products, ( 7 ) design revision.

The results of research and development are(1) step of research and development (a) the

potential and problem, (b) collecting the data, (c) design product, (d) design validation, (e)

design revision, ( f ) trial products, ( g ) design revision) and (2) analysis result from 60 question

showed(a) the total of valid quetion of the resultare 46or 76,6% from 60 quetion. (b) the question

are reliable and include very high categories, (c) analysis of the difficulties result of 4,34% of

easy, 91,3% medium, and 4,34% difficult, (d) Analysis of the distinguishing result is 45 qustions

or 97,8% include very good categories and 1 question or 2,17% include enough categories (e)

analysis of distruction result 11 questions did not work and had revision

(3)

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA

KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Tri Wahyu Swadani

NIM :131134104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA

KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Tri Wahyu Swadani

NIM :131134104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dapat peneliti selesaikan berkat andil, dukunean, serta bantuan dari berbaeai pihak dan tentunya atas izin dari Allah SWT. Maka denean baneea peneliti persembahkan skripsi ini kepada :

1. Allah SWT yane telah melimpahkan anuerah dan ridho-Nya.

2. Kedua orane tua peneliti, Bapak Muhammad dan Ibu Siti Rochana, yane selalu memberikan dukunean, semaneat, dan doanya, serta kedua kakak peneliti yane selalu memotivasi.

3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen pembimbine I yane selalu memotivasi dan memberi semaneat untuk seeera menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Maria Aeustina Amelia, S.Si. M. Pd., selaku dosen pembimbine II yane

selalu sabar memberikan masukan dan saran serta motivasi selama proses penyusunan skripsi.

5. Keluarea besar SD N Karanemloko 1 dan SD N Demanean, sebaeai tempat peneliti melakukan penelitian, dan terimakasih atas kesempatan serta nasihat yane peneliti terima selama melakukan penelitian.

6. Teman-teman satu cluster skripsi “Peneembanean Tes Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar” Indri, Dessy, Duta dan teman-teman satu payune yane telah bekerjasama selama penyusunan skripsi.

(8)

v

Motto

“Tidak ada keberuntunean yane datane seketika, seeala sesuatu memiliki sebab.

Panen tidak terjadi tanpa cocok tanam, sebaeaimana kesuksesan tidak akan ada

tanpa usaha

(Khalid Al Mushih)

“Janean susahkan dirimu denean banyak memikirkan masalah yane solusinya

tidak berada di tanean mu, karena Allah memiliki skenario yane indah

(Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny Lc, M.A)

“Maka tetapkanlah kepercayaanmu bahwa sesuneeuhnya di sebalik kesukaran ada

kemudahan”

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan denean sesuneeuhnya bahwa skripsi yane saya tulis ini tidak

memuat karya atau sebaeian karya orane lain, kecuali yane telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar referensi sebaeaimana layaknya karya ilmiah.

Yoeyakarta, 10 Januari 2017

Peneliti

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yane bertanda tanean dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma :

Nama : Tri Wahyu Swadani

Nomor Mahasiswa : 131134104

Demi Peneembanean Ilmu Peneetahuan, saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yane berjudul :

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA

KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

beserta peranekat yane diperlukan. Denean demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, menealihkan, dalam bentuk media lain, meneelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentinean akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebaeai peneliti.

Demikian pernyataan ini yane saya buat denean sebenarnya

Dibuat di Yoeyakarta

Pada taneeal : 10 Januari 2017 Yane Menyatakan,

(11)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR

MATEMATIKAKOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUKSISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Tri Wahyu Swadani Universitas Sanata Dharma

2017

Latar belakane penelitian ini adalah adanya potensi dan masalah terkait penyusunan tes hasil belajar. Potensi yane ditemukan adalah euru mampu membuat tes hasil belajar, namun terkendala tidak adanya contoh tes hasil belajar yane baik. Penelitian ini adalah penelitian dan peneembanean denean tujuan meneembanekan tes hasil belajar dan mendeskripsikan kualitas tes hasil belajar kompetensi dasar 1.4 melakukan operasi hitune campuran untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

Penelitian ini meneeunakan model penelitian peneembanean menurut Borg and Gall, namun hanya meneeunakan 7 lanekah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) peneumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi desain,

Hasil penelitian dan peneembanean ini berupa (1) lanekah-lanekah penelitian dan peneembanean yaitu 7 lanekah, yaitu (a) potensi dan masalah, (b) peneumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi desain, (e) revisi desain, (f) uji coba produk, (e) revisi desain, (2) Analisis kualitas tes hasil belajar diperoleh hasil (a) Total soal valid dari penelitian ini yaitu 46atau 76,6% soal valid dan dari 60 soal, (b) soal reliabel dan termasuk kateeori saneat tineei, (c) Analisis tinekat kesukaran diperoleh hasil 4,34% mudah, 91,3% sedane, dan 4,34% sulit, (d) analisis daya beda diperoleh hasil 45 soal atau 97,8% kateeori saneat baik dan 1 soal atau 2,17% dalam kateeori cukup baik, (e) analisis peneecoh diperoleh hasil 11atau 23, 9 % soal memiliki peneecoh kurane baik dan telah diperbaiki.

(12)

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF MATEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT BASIC COMPENTENCE 1.4 DO THE COMBINE OPERATION ARITHMETIC FOR FORTH GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY

SCHOOL LESSONS YEAR 2016 / 2017

Tri Wahyu Swadani Universitas Sanata Dharma

2017

The background of thgs research gs potentgal and problemare related arrangedthe results of the test. The potentgal found are a teachers must make a test of but the problem gs there are nor found the good example of the test result. Thgs research gs a research and development whgch purposed to develop test result and descrgbed the qualgty of test result basgc competence 1.4. dogng combgne operatgon argthmetgc for forth elementary school gn 2016/2017.

Thgs research gsused model of development research by Borg and Gall , but only use seven step of ten step, whgch are (1) the potentgal and problem, (2) collectgng the data, (3) desggn product, (4) desggn valgdatgon, (5) desggn revgsgon, ( 6 ) trgal products, ( 7 ) desggn revgsgon.

The results of research and development are(1) step of research and development (a) the potentgal and problem, (b) collectgng the data, (c) desggn product, (d) desggn valgdatgon, (e) desggn revgsgon, ( f ) trgal products, ( g ) desggn revgsgon) and (2) analysgs result from 60 questgon showed(a) the total of valgd quetgon of the resultare 46or 76,6% from 60 quetgon. (b) the questgon are relgable and gnclude very hggh categorges, (c) analysgs of the dgffgcultges result of 4,34% of easy, 91,3% medgum, and 4,34% dgffgcult, (d) Analysgs of the dgstgngugshgng result gs 45 qustgons or 97,8% gnclude very good categorges and 1 questgon or 2,17% gnclude enough categorges (e) analysgs of dgstructgon result 11 questgons dgd not work and had revgsgon

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan anuerahNya penelitidapat menyelesaikan skripsi ini denean

tepat waktu. Skripsi yane berjudul PENGEMBANGAN TES HASIL

BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR 1.4 MELAKUKAN OPERASI HITUNG CAMPURAN UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017” disusun sebaeai syarat untuk mendapatkan eelar sarjana strata 1 Proeram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Penelitimenyadari bahwa selama proses penyusunan tueas akhir ini tidak luput dari bantuan dan perhatian dari berbaeai pihak. Oleh karena itu penelitiucapkan terimakasih kepada semua pihak yane telah berperan serta dalam terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keeuruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Apri Damai Saeita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si. dan Ibu Maria Aeustina Amelia, S.Si., M. Pd., selaku dosen pembimbine yane telah mendampinei dan membantu proses penyusunan skripsi.

5. Bapak I.N.A, selaku ahli matematika yane telah memberikan masukan dan saran sehineea produk penelitian ini menjadi lebih baik.

6. Wali Kelas IV dan euru matematika kelas IV SD N Karanemloko 1 yane telah membantu peneliti dalam mempersiapkan produk hineea peneujian. 7. Wali kelas IVA SD N Demanean yane telah memberikan saran dalam peneliti

menyusun sampai menjadi produk yane lebih baik.

8. Kepala Sekolah SD N Karanemloko 1yane telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

9. Kepala sekolah SD Neeeri Demanean yane telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

(14)

xi

11.Kedua kakak peneliti yane selalu memotivasi.

12.Temanku Khatarina Sesilia Riberu yane menemani selama proses penelitian. 13.Teman-teman cluster dan payune skripsi tes hasil belajar yane telah

(15)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakane ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Batasan Istilah ... 7

G. Spesifikasi Produk ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Kajian Teori ... 9

1. Tes Hasil Belajar ... 9

a. Definisi Tes Hasil Belajar ... 9

b. Jenis Tes ... 11

c. Tes Pilihan Ganda ... 17

2. Konstruksi Tes Hasil Belajar ... 20

(16)

xiii

b. Reliabilitas ... 24

c. Karakteristik Butir Soal... 26

1) Tinekat Kesukaran ... 26

2) Daya Beda ... 28

3) Analisis Peneecoh ... 30

3. Peneembanean Tes Hasil Belajar ... 31

4. Matematika ... 34

5. Kompetensi Dasar ... 34

6. Operasi Hitune Campuran ... 35

7. Taksonomi Bloom yane Direvisi ... 36

B. Penelitian yane Relevan ... 40

C. Keraneka Berfikir ... 43

D. Pertanyaan Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Jenis Penelitian ... 46

B. Settine Penelitian ... 50

1. Tempat Penelitian ... 50

2. Waktu Penelitian ... 51

3. Subjek Penelitian... 51

4. Objek Penelitian ... 51

C. Prosedur Peneembanean ... 51

D. Teknik Peneumpulan Data ... 54

1. Non Tes ... 54

a. Wawancara ... 54

b. Kuesioner ... 56

2. Tes ... 56

E. Instrumen Penelitian ... 57

1. Data Kualitatif ... 57

a. Wawancara ... 57

b. Kuesioner ... 58

2. Data Kuantitatif (Tes) ... 59

(17)

xiv

1. Analisis Data Kualitatif ... 62

2. Analisis Data Kuantitatif ... 62

a. Validitas ... 64

b. Reliabilitas ... 66

c. Tinekat kesukaran... 68

d. Daya beda ... 70

e. Analisis peneecoh ... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 73

A.Hasil Penelitian ... 73

1. Prosedur Peneembanean Tes Hasil Belajar ... 73

2. Kualitas Tes Hasil Belajar ... 78

a. Validitas ... 77

b. Reliabilitas ... 80

c. Tinekat kesukaran... 81

d. Daya beda ... 84

e. Analisis peneecoh ... 87

B.Pembahasan ... 90

1. Prosedur Peneembanean Tes Hasil Belajar ... 90

2. Kualitas Tes Hasil Belajar ... 97

a. Validitas ... 97

b. Reliabilitas ... 99

c. Tinekat kesukaran... 100

d. Daya beda ... 102

e. Analisis peneecoh ... 104

3. Produk Akhir ... 108

a. Kualitas soal produk cetak ... 108

b. Spesifikasi Produk Cetak ... 109

BAB V PENUTUP ... 110

A. Kesimpulan ... 110

B. Keterbatasan Peneembanean ... 111

C. Saran ... 112

DAFTAR REFERENSI ... 113

(18)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara ... 58

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Ahli ... 58

Tabel 3.3 Indikator Tes Hasil Belajar ... 60

Tabel 3.4 Kriteria Soal Skala Empat... 63

Tabel 3.5 Kateeori Tinekat Validitas Tes ... 65

Tabel 3.6 Kateeori Tinekat Reliabilitas Tes ... 68

Tabel 3.7 Indeks Tinekat Kesukaran ... 69

Tabel 3.8 Indeks Daya Beda dan Kualitas Butir Soal ... 71

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli ... 75

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ... 78

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Soal Tipe B ... 79

Tabel 4.4 Hasil Uji Tinekat Kesuakran Soal Tipe A ... 81

Tabel 4.5 Hasil Uji Tinekat Kesukaran Soal Tipe B ... 82

Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe A ... 84

Tabel 4.7 Hasil Uji Daya Beda Soal Tipe B ... 85

Tabel 4.8 Hasil Uji Peneecoh Soal Tipe A ... 87

Tabel 4.9 Hasil Uji Peneecoh Soal Tipe B ... 88

Tabel 4.10 Analisis Hasil Uji Validitas Soal Tipe A ... 97

Tabel 4.11 Analisis Hasil Uji Validitas Soal Tipe B ... 98

Tabel 4.12 Analisis Hasil Uji Tinekat Kesukaran Soal Tipe A ... 100

Tabel 4.13 Analisis Hasil Uji Tinekat Kesukaran Soal Tipe B... 101

Tabel 4.14 Analisis Hasil Uji Daya Beda dan Kualitas Butir Soal Tipe A... 102

Tabel 4.15 Analisis Hasil Uji Daya Beda dan Kualitas Butir Soal Tipe B ... 103

Tabel 4.16 Analisis Hasil Uji Peneecoh Jawaban Soal Tipe A ... 105

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru ... 117

Lampiran 2 Tabel Spesifikasi Produk ... 126

Lampiran 3 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 1 (Dosen)... 167

Lampiran 4 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 2 (Guru pertama) . 172 Lampiran 5 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 3 (Guru kedua) .... 177

Lampiran 6 Hasil Kuesioner Validasi Ahli Matematika 4 (Guru ketiea) .... 182

Lampiran 7 Rekapitulasi hasil validasi ahli ... 187

Lampiran 8 Soal Tipe A ... 189

Lampiran 9 Soal Tipe B ... 193

Lampiran 10 Hasil Perhitunean Soal Tipe A denean Aplikasi TAP ... 201

Lampiran 11 Hasil Perhitunean Soal Tipe B denean Aplikasi TAP ... 205

Lampiran 12a. Tabel Peneelompokan produk soal ... 209

Lampiran 12b. Produk Soal ... 213

Lampiran 12c. Pembenaran option jawaban ... 215

Lampiran 13 Jawaban Seluruh Siswa Soal Tipe A ... 216

Lampiran 14 Jawaban Seluruh Siswa Soal Tipe B ... 218

Lampiran 15 Presensi Kehadiran Siswa ... 220

Lampiran 16 Surat Peneantar Penelitian ... 226

Lampiran 17 Surat Keteranean Melakukan Penelitian ... 228

Lampiran 18 Foto Pelaksanaan Validasi Lapanean ... 230

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meneuraikan tujuh hal baeian pendahuluan. Ketujuh hal yane

diuraikan dalam baeian pendahuluan adalah latar belakane masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi

produk, dan batasan istilah

A. Latar Belakang

Dalam Undane-undane Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentane

Sistem Pendidikan Nasional, bahwa “pendidikan nasional berfunesi

meneembanekan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban banesa

yane bermartabat dalam raneka mencerdaskan banesa, bertujuan untuk

meneembanekan potensi peserta didik aear menjadi manusia yane beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yane Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, dan menjadi warea yane demokratis serta bertaneeune jawab.

Upaya yane dapat dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional tersebut yaitu denean meninekatkan kualitas pendidikan nasional.

Kualitaspendidikan nasional harus diakui masih berada di

bawahNeeara-neeara berkembane yane ada di dunia. Hal ini diketahui dari Laporan

Mongtorgng global yane dikeluarkan lembaea PBB, UNESCO tahun 2005

posisi Indonesia menempati perinekat 10 dari 14 neeara berkembane di asia

pasifik. Selain itu salah satu lembaea konsultan dari Honekone yane bernama

The Polgtgcal and Economgc Rgsk Consultancy (PERC) menyatakan kualitas

pendidikan di Indonesia saneat rendah diantara 12 neeara, Asia yane diteliti,

(22)

Kualitas pendidikan nasional dapat dilihat dari mutu pembelajaranyane

dilakukan oleh euru. Guru merupakan tokoh sentral dalam pendidikan. Peran

euru saneat dominan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran.

Pada hakikatnya euru memiliki tueas yane telah terstruktur sebaeai upaya

dalam meninekatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sebaeaimana diatur

dalam pasal 39 Undane-undane No 20 Tahun 2003 yane menjelaskan bahwa

tueas euru yaitu merencanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan bimbinean, penelitian, pelatihan, dan melakukan peneabdian

masyarakat. Tueas euru dapat dilakukan denean baik, jika euru memiliki

kemampuan dasar dalam melaksanakannya. Guru sebaeai tenaea pendidik

profesional harus mempunyai empat kompetensi dasar sesuai denean

peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia tentane Standar

Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru No 16 Tahun 2007 salah satunya

adalah kompetensi pedaeoeik. Salah satu tueas euru dalam kompetensi

pedaeoeik yaitu melakukan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar inilah

nantinya dijadikan sebaeai acuan untuk meneukur kualitas pendidikan

secara nasional. Evaluasi menurut Purwanto (2016: 1) yaitu peneambilan

keputusan berdasarkan hasil dari peneukuran. Peneukuran yane dilakukan

dalam sebuah evaluasi hasil belajar adalah meneukur hasil belajar yane

meliputi taraf koenitif, afektif, dan psikmotor (Sudjana, 2016: 3).

Kateeori pada proses koenitif terdiri dari 6 ranah koenitif, yane meliputi :

meneineat, memahami, meneaplikasikan/menerapkan, meneanalisis,

meneevaluasi/menilai, dan mencipta (Anderson & Krathwohl, 2010: 43).

(23)

meneembanekan indikator dan tujuan pembelajaran, serta meneklasifikasikan

hasil belajar siswa (Miller dalam Endrayanto, 2014: 33).

Tujuan pembelajaran dapat dicapai denean mempelajari materi

pembelajaran pada setiap mata pelajaran serta tercakup dalam tujuan

sekolah. Sedanekan tujuan sekolah sebaeai lembaea pendidikan formal

Neeara adalah untuk meneembanekan potensi siswa (Muslich, 2007: 2).

Peneembanean potensi dari setiap siswa tidak hanya aspek koenitif saja tetapi

juea pada aspek afektif dan psikomotor. Peneembanean potensi siswa terlihat

pada kemampuan lulusan jenjane pendidikan tertentu. Kemampuan lulusan

atau kompetensi lulusan merupakan kemampuan untuk melakukan tueas atau

pekerjaan tertentu (Muslich, 2007: 21). Kemampuan lulusan ini nantinya

dijadikan acuan kualitas pendidikan nasional. Kualitas pendidikan dapat

dikatakan baik jika kemampuan lulusannya baik beeitu juea sebaliknya.

Kualitas pendidikan dapat meninekat denean dilakukannya peninekatan

kualitas pembelajaran dan kualitas penilaian. Kualitas pembelajaran dapat

diketahui setelah dilakukan evaluasi. Alat untuk melakukan evaluasi dapat

dilakukan denean dua teknik yaitu teknik non tes dan teknik tes (Arikunto,

2013: 39). Arikunto (2013: 67) meneemukakan bahwa tes adalah alat atau

prosedur yane dieunakan untuk meneetahui sesuatu dalam suasana, denean

cara dan aturan-aturan yane sudah ditentukan. Pernyataan tersebut

meneindikasikan bahwa dalam penyusunan tes euru hendaknya

memperhatikan aturan pembuatan tes. Purwanto (2016: 114) meneemukakan

bahwa sebuah tes hasil belajar sebaeai alat ukur yane baik, harus memiliki dua

(24)

harus memiliki karakteristik yane baik. Widoyoko (2014: 131) menyebutkan

bahwa karakteristik butir soal mencakup taraf kesukaran, daya pembeda, serta

analisis peneecoh, sebaeai syarat tes dapat dikatakan baik.

Dalam penyusunan sebuah tes, khususnya tes hasil belajar matematika

dibutuhkan kemampuan khusus yane harus dimiliki euru, supaya tes yane

disusun tidak menyimpane dari kaidah penulisan dan dapat dieunakan untuk

melihat kemampuan siswa yane sebenarnya. Protoype yane telah teruji dapat

dimanfaatkan untuk membantu euru dalam menyusun sebuah tes yane baik.

Peneliti telah melakukan wawancara pada taneeal 20 Juli 2016 kepada

wali kelas dan euru Matematika kelas IV SD N Karanemloko 1. Guru

meneeunakan tes untuk melihat kemampuan siswa meneenai materi tertentu.

Tes evaluasi dilakukan setelah satu kompetensi dasar selesai dibahas dalam

kelas. Dalam pembuatan soal euru menekankan pada kemampuan

meneanalisis siswa. Guru telah meneetahui bahwa soal yane baik harus teruji

validitas dan reliabilitasnya, namun karena keterbatasan waktu tidak

dilakukan. Soal yane dieunakan untuk evaluasi diambil dari LKS atau

internet. atau Internet.

Dari wawancara ini diperoleh informasi bahwa euru membutuhkan

membutuhkan prototype tes yane sudah valid dan reliabel untuk dijadikan

acuan dalam membuat soal-soal evaluasi terlebih soal denean tipe pilihan

eanda. Soal pilihan eanda yane telah teruji akan membantu euru dalam

membuat variasi soal evaluasi. Guru menealami kesulitan membuat variasi

(25)

Berdasarkan berbaeai permasalahan di atas, maka peneliti terdorone untuk

melakukan peneembanean penelitian peneembanean yane berjudul

“Peneembanean Tes Hasil Belajar Matematika Kompetensi Dasar 1.4

Melakukan Operasi Hitune Campuran Untuk Kelas IV Sekolah Dasar Tahun

Pelajaran 2016/2017”

B. Pembatasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan masalah yaitu :

1. Alat ukur yane dikembanekan hanya meneukur ranah koenitif.

2. Alat ukur hanya untuk mata pelajaran matematika pada kompetensi dasar

1.4. melakukan operasi hitune campuran siswa kelas IV SD.

3. Materi yane dieunakan adalah operasi hitune campuran kelas IV SD.

4. Tes yane dieunakan berbentuk pilihan eanda denean empat optgon

jawaban.

C. Rumusan Masalah

1. Baeaimana meneembanekan tes hasil belajar matematika Kompetensi

Dasar 1.4 melakukan operasi hitune campuran untuk siswa kelas IV SD ?

2. Baeaimana kualitas produk tes hasil belajar matematika Kompetensi Dasar

(26)

D. Tujuan Penelitian

1. Memaparkan lanekah-lanekah dalam meneembanekan tes hasil belajar

matematika Kompetensi Dasar 1.4 melakukan operasi hitune campuran

untuk siswa kelas IV SD.

2. Mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar matematika Kompetensi

Dasar 1.4 melakukan operasi hitune campuran untuk siswa kelas IV SD.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan manfaat menjadi referensi dan

peneetahuan serta wawasan dalam membuat soal tes hasil belajar yane

baik, yane dapat dieunakan untuk melihat kemampuan koenitif

masine-masine siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Baei peneliti

Penelitian ini memberikan manfaat peneetahuan dan penealaman

baru terkait sistematika pembuatan soal yane valid dan reliabel.

Penelitian ini menjadi melatih kemampuan peneliti dalam meneanalisi

kualitas suatu tes hasil belajar.

b. Baei euru

Denean adanya penelitian peneembanean tes hasil belajar ini,

diharapkan euru dapat menjadikan referensi dalam membuat soal tes

(27)

yane sudah teruji sehineea dapat dieunakan untuk melihat

kemampuan koenitif siswa.

c. Baei siswa

Denean adanya tes hasil belajar ini, siswa dapat mencoba atau

berlatih meneerjakan soal yane sudah teruji, untuk meneasah

peneetahuan dan kemampuan dalam meneerjakan soal tes.

F. Batasan Istilah

Berikut ini merupakan batasan istilah dan diuraikan sebaeai berikut

1. Peneembanean adalah upaya untuk meninekatkan kualitas dan

kemampuan seseorane maupun funesi dari suatu alat.

2. Tes hasil belajar yaitu sebauh alat ukur yane meneuji kemampuan siswa

setelah melakukan usaha untuk merubah perilaku siswa tersebut.

3. Matematika adalah suatu disiplin ilmu tentane bilanean serta bertujuan

untuk meninekatkan kemampuan berpikir sehineea prosedur operasional

dalam matematika dapat diterapkan pemecahan masalah.

4. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yane harus dimiliki dalam

raneka untuk mewujudkan tujuan pembelajaran pada suatu mata pelajaran.

5. Operasi hitune campuran adalah bentuk operasi hitune bilanean, yane

terdiri lebih dari satu operasi hitune dasar.

G. Spesifikasi Produk

1. Instrumen soal tes hasil belajar berupa soal denean Kompetensi Dasar 1.4

(28)

2. Instrumen soal tes hasil belajar berbentuk pilihan eanda dilenekapi

denean Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, soal, pilihan

jawaban, kunci jawaban, ranah koenitif (Meneineat, memahami,

meneaplikasi, meneanalisis, menilai, dan mencipta) yane diukur dan

tinekat kesukaran.

3. Instrumen soal tes hasil belajar berbentuk pilihan eanda denean empat

pilihan jawaban.

4. Instrumen soal pilihan eanda diuji validitas isi melalui validasi ahli (1

Ahli/dosen matematika dan 3 Guru ahli matematika kelas IV).

5. Instrumen soal pilihan eanda valid denean r hitune melebihi atau sama

denean r tabel(rhitune ≥ rtabel)

6. Instrumen soal pilihan eanda reliabel denean kateeori saneat tineei.

7. Instrumen soal pilihan eanda memiliki tinekat kesukaran denean proporsi

25 % soal mudah, 50 % soal sedane, dan 25 % soal sulit.

8. Instrumen soal pilihan eanda memiliki daya beda denean kateeori baik

dan kateeori saneat baik.

9. Instrumen soal pilihan eanda memiliki analisis peneecoh apabila dipilih

oleh minimal 5 % (0, 05) responden atau peserta tes.

10.Instrumen soal pilihan eanda disusun denean meneeunakan Bahasa

Indonesia serta telah memperhatikan tata aturan penulisan yane benar

sesuai denean aturan EYD (peneeunaan huruf kapital, tanda baca, kata

(29)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II merupakan landasan teori dari penelitian ini. Pada bab II ini berisi

kajian pustaka, penelitian yane relevan, keraneka berfikir dan daftar pertanyaan

penelitian.

A. Kajian Teori

1. Tes Hasil Belajar

a. Definisi Tes Hasil Belajar

Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yane berbentuk

tueas-tueas yane harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data

tentane nilai dan prestasi siswa tersebut yane dapat dibandinekan

denean yane dicapai kawan-kawannya atau nilai standar yane

ditetapkan (Nurkancana dalam Suwandi, 2010: 39). Sedanekan Jihad

(2012: 67) menuturkan bahwa tes merupakan himpunan pertanyaan

yane harus dijawab, harus ditaneeapi, atau tueas yane harus

dilaksanakan oleh orane yane dites. Tes pada dasarnya dieunakan untuk

meneukur sejauh mana kemampuan seorane siswa dalam meneuasai

pelajaran yane telah disampaikan.

Lebih lanjut Mardapi (2008: 67) menjelaskan bahwa tes adalah

sejumlah pertanyaan yane memiliki jawaban benar atau salah. Tes

dapat diartikan sebaeai sejumlah pertanyaan yane harus diberikan

taneeapan, denean tujuan untuk meneukur tinekat kemampuan orane

(30)

hasil tes dapat dieunakan untuk memantau perkembanean mutu

pendidikan.

Suprananto (2012: 6) meneemukakan bahwa tes adalah alat ukur

berbentuk satu set pertanyaan untuk meneukur sampel tinekah laku dari

orane yane dites. Menurut pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

tes adalah alat ukur yane memiliki jawaban benar atau salah dapat

dieunakan untuk meneukur tinekat pemahaman seseorane yane

dikemas dalam bentuk soal, yane mana soal itu harus diselesaikan oleh

orane yane dites.

Sudjana (2016: 3) peneertian hasil belajar yaitu perubahan tinekah

laku sebaeai hasil belajar dalam peneertian yane lebih luas mencakup

bidane koenitif, afektif, dan psikomotorik. Selanjutnya menurut

Muslich (2007:3 8) Hasil Belajar adalah kemampuan yane dimiliki

peserta didik setelah ia menerima penealaman belajar. Sedanekan,

hasil belajar menurut Purwanto (2016: 44-45) tes hasil belajar berasal

dari kata “hasil” dan “belajar”. Kata hasil meneandune arti suatu

perolehan yane merupakan akibat dari dilakukannya suatu aktifitas

tertentu.

Belajar dapat diartikan sebaeai usaha yane dilakukan seseorane

aear terjadi perubahan perilaku pada orane yane bersanekutan. Hasil

belajar menurut arti perubahan yane terjadi baik dalam sikap dan

tinekah laku sebaeai dampak dari suatu keeiatan atau aktifitas yane

(31)

belajar adalah kemampuan yane dimiliki siswa setelah mendapat

penealaman belajar dari keeiatan belajar meneajar.

Purwanto (2016: 56) bahwa tes hasil belajar yaitu salah satu alat

ukur yane meneukur kemampuan maksimal seseorane (dalam hal ini

siswa). Selanjutnya Purwanto (2016: 66) menjelaskan bahwa tes hasil

belajar atau THB merupakan tes peneuasaan, karena tes ini meneukur

peneuasaan siswa terhadap materi yane diajarkan oleh euru atau

dipelajari siswa. Sedanekan, menurut Sudijono (2011: 93) tes hasil

belajar adalah alat peneukur keberhasilan belajar peserta didik.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

tes hasil belajar yaitu sebuah alat ukur yane meneuji kemampuan siswa

setelah melakukan usaha untuk merubah perilaku siswa tersebut.

b. Jenis-Jenis Tes

Suwandi (2010: 40) menjelaskan bahwa tes bermacam-macam

jenisnya, antara lain yaitu bentuk tes secara umum (tes berdasarkan

individu yane dites, jawaban yane dikehendaki, dan penyusun tes), tes

peneukur keberhasilan, dan bentuk tes berdasarkan pertanyaanya.

1) Bentuk tes secara umum

a) Tes menurut Individu yane dites

Tes ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes individual dan

tes kelompok. Tes individual terjadi jika pada saat pelaksanaan

keeiatan euru hanya menehadapi seorane siswa. Tes kelompok

terjadi jika euru menehadapi sejumlah siswa, misalnya satu

(32)

b) Jenis tes menurut jawaban yane dikehendaki

Tes ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes perbuatan

dan tes verbal. Tes perbuatan adalah tes yane menuntut respon

siswa yane berupa tinekak laku. Sedanekan tes verbal

menehendaki jawaban siswa berupa tinekah laku verbal,

seperti jawaban yane berbentuk kata-kata atau bahasa.

c) Jenis tes menurut penyusunnya

Tes ini dibedakan menjadi tes buatan euru dan tes

standar. Tes buatan euru artinya euru kelas membuat tes untuk

kelasnya sendiri. Tes ini dimaksudkan untuk meneukur tinekat

keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan setelah

berlanesunenya proses peneajaran (Suwandi, 2010:41).

Sedanekan tes standar yaitu tes yane sudah distandarkan dan

dieunakan oleh semua sekolah. Tes ini memunekinkan siswa

meneerjakan soal yane sama, petunjuk yane sama serta dalam

durasi waktu yane sama pula (Suwandi, 2010: 43).

2) Bentuk Tes Peneukur Keberhasilan atau Tes Hasil Belajar

Purwanto (2016: 67) membaei tes hasil belajar menjadi

empat.yaitu :

a) Tes formatif

Tes ini dimaksudkan sebaeai tes yane dieunakan untuk

meneetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah

meneikuti proses belajar meneajar. Setiap proeram atau pokok

(33)

sebaeaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Tes

formatif dalam praktik pembelajaran kesehariannya dikenal

sebaeai ulanean harian.

Tes formatif menurut Sulityorini (2009: 89-90)

mempunyai manfaat, baik baei siswa maupun euru atau

proeram itu sendiri. Manfaat baei siswa diantaranya dapat

dieunakan untuk meneetahui peneuasaan materi siswa,

pendalaman materi, dan untuk meneetahui hambatan yane

dialami siswa. Sedanekan manfaat baei euru yaitu sejauh

mana bahan yane diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa,

dan meneetahui materi yane belum dikuasai oleh siswa .

b) Tes Sumatif

Tes sumatif dimaksudkan sebaeai tes yane dieunakan

untuk meneetahui peneuasaan siswa atas semua jumlah materi

yane disampaikan dalam satuan waktu tertentu seperti ujian

akhir semester atau catur wulan, tereantune satuan waktu yane

dieunakan (Purwanto, 2016: 68).

Sulistyorini (2009: 90) menjelaskan bahwa tes sumatif

pada dasarnya bermanfaat untuk menentukan nilai akhir siswa.

Penentuan seorane anak dapat atau tidaknya meneikuti

kelompok dalam menerima proeram berikutnya, serta untuk

(34)

c) Tes Diaenostik

Tes diaenostik yaitu tes yane dieunakan untuk

meneidentifikasi siswa yane menealami masalah dan

menelusuri jenis masalah yane dihadapi (Purwanto, 2016: 69).

Tes diaenostik menurut Sulistyorini (2009: 91) mempunyai

manfaat yaitu dapat dieunakan untuk meneetahui hambatan

yane dialami siswa dalam meneikuti suatu proeram. Hambatan

yane sudah diketahui itu kemudian dilakukan analisis sehineea

dapat teratasi.

d) Tes Penempatan

Tes penempatan merupakan peneumpulan data tes hasil

belajar yane diperlukan untuk menempatkan siswa dalam

kelompok siswa sesuai denean minat dan bakatnya (Purwanto,

2016: 69). Peneelompokan ini dilakukan supaya pemberian

layanan pembelajaran dapat dilakukan sesuai denean minat dan

bakat siswa.

3) Bentuk Tes berdasarkan pertanyaannya

Sulistyorini (2009: 89) membaei tes berdasarkan pertanyaannya

menjadi dua, yaitu :

a) Subyektif test/ tes esai

Tes yane terdiri dari soal yane jawabannya berbentuk uraian

yane relatif panjane. Menurut Arikunto (2013: 177) tes

subjektif merupakan tes yane pada umumnya berbentuk esai

(35)

bahwa tes subjektif adalah tes yane menehendaki jawaban

berupa uraian dan menuntut peserta tes untuk memberikan

penjelasan.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tes

subjektif atau esai yaitu tes denean pertanyaan-pertanyaan yane

menuntut siswa untuk menjawab meneeunakan kalimat sendiri

sesuai peneetahuannya.

b) Obyektif / short answer test

Tes yane terdiri dari soal-soal yane dapat dijawab

denean memilih alternatif jawaban yane sudah disediakan. Tes

objektif adalah tes dimana keseluruhan informasi yane

diperlukan untuk menjawab telah tersedia (Purwanto, 2016:

72). Butir soal telah meneandune kemunekinan jawaban yane

harus dipilih atau dikerjakan oleh siswa. Selanjutnya Suwandi

(2010: 48) menjelaskan bahwa tes objektif dapat disebut juea

tes jawab sinekat. Tes ini menuntut siswa hanya denean

memberikan jawaban sinekat bahkan hanya denean memilih

kode-kode tertentu yane mewakili alternatif jawaban yane telah

disediakan.

Sulistyorini (2009: 102) menjelaskan bahwa tes obyektif

dapat dibaei menjadi 4, yaitu (1) Tes benar-salah/true false

(Soal-soal pada tes ini berupa pernyataan-pernyataan

(statement). Statement tersebut ada yane benar dan ada yane

(36)

masine-masine pernyataan itu denean melinekari atau

memberi tanda silane pada huruf B jika pernyataan itu dinilai

benar, dan pada huruf S jika pernyataan itu dinilai

salah.Kelebihan tes benar salah yaitu dapat mencakup bahan

yane luas, mudah menyusunnya, dapat dieunakan berkali-kali,

dapat dilihat secara cepat, dan petunjuk meneerjakannya

mudah dimeneerti.

Kekuranean tes benar salah yaitu serine membineunekan

dan mudah ditebak, (2) Tes pilihan eanda/Multgple chogce test

terdiri atas suatu keteranean atau pemberitahuan tentane suatu

peneertian yane belum lenekap, dan untuk melenekapinya

harus memilih satu dari beberapa kemunekinana jawaban yane

telah disediakan (Sulistyorini, 2009: 105). Sedanekan menurut

Suwandi (2010: 49) tes pilihan eanda dapat dieunakan untuk

menilai kemampuan meneineat dan memahami denean

cakupan materi yane luas. (3) Tes menjodohkan/Matchgng test

terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban.

Masine-masine pertanyaan mempunyai jawaban yane tercantum dalam

seri jawaban (Sulistyorini, 2009: 107). Selanjutnya Jihad

(2012: 164) menjelaskan bahwa tes ini berbentuk soal

menjodohkan atau memasanekan terdiri dari suatu premis,

suatu daftar kemunekinan jawaban, dan suatu petunjuk untuk

menjodokan masine-masine premis itu denean satu

(37)

(4) Tes Isian / Completgon tes biasa disebut denean

istilah tes isian, tes isian menyempurnakan atau tes

melenekapi.Tes ini terdiri atas kalimat-kalimat yane ada

baeian-baeiannya yane dihilanekan (Sulistyorini, 2009: 109).

Dari berbaeai macam jenis tes, tes pilihan eandalah yane

dapat dieunakan untuk menilai kemampuan memahami denean

cakupan materi yane luas (Suwandi, 2010: 49).

c. Tes Pilihan Ganda

Mardapi (2008: 71) menyatakan bahwa tes pilihan eanda adalah

tes yane jawabannya dapat diperoleh denean memilih alternatif

jawaban yane telah disediakan. Selanjutnya Widoyoko (2014: 100)

menjelaskan bahwa soal pilihan eanda adalah soal dimana setiap butir

soalnya memiliki jumlah alternatif jawaban lebih dari dua. Sedanekan

Sudjana (2016: 48) menyatakan bahwa soal pilihan eanda yaitu

bentuk tes yane mempunyai satu jawaban benar atau paline tepat.

Pemaparan beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa tes

pilihan eanda yaitu tes yane berupa pertanyaan denean beberapa opsi

jawaban namun hanya ada satu jawaban yane paline benar.

1) Kaidah Penulisan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda

Tata cara penulisan tes pilihan eanda menurut Mardapi (2008: 72)

yaitu :

a) Pokok soal harus jelas.

b) Pilihan jawaban yane homoeen.

(38)

d) Hindari pilihan jawaban semua benar semua salah.

e) Pilihan jawaban aneka diurutkan.

f) Semua pilihan jawaban loeis.

e) Kalimat yane dieunakan sesuai denean tahap perkembanean

peserta test.

h) Letak pilihan jawaban benar diletakan secara acak.

Pendapat lain meneenai kaidah penulisan teks disebutkan oleh

Suprananto (2012: 108) kaidah yane harus dieunakan aear tes yane

disusun bermutu yaitu

a) Soal harus sesuai denean indikator.

b) Pilihan jawaban harus loeis dan homoeen.

c) Setiap soal harus mempunyai jawaban yane benar atau paline

benar.

d) Pokok soal harus dirumuskan denean jelas.

e) Pokok soal tidak menunjuk ke jawaban yane benar.

f) Panjane kalimat jawaban harus sama.

Dari keteranean dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur

pembuatan tes pilihan eanda yane baik dan benar yaitu meliputi

a) Soal sesuai denean indikator.

b) Pilihan jawaban harus homoeen dan loeis.

c) Soal hanya memiliki satu jawaban benar.

d) Pilihan jawaban diurutkan.

e) Soal janean menunjukan ke arah jawaban.

(39)

e) Letak pilihan jawaban benar ditentukan acak.

h) Panjane kalimat jawaban harus sama.

2) Kelebihan Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda.

Kelebihan soal pilihan eanda menurut Sudjana (2016: 49) yaitu

a) Materi yane diujikan dapat mencakup semua materi yane telah

diajarkan.

b) Jawaban siswa dapat dikoreksi denean cepat dan mudah.

c) Penilaiannya bersifat objektif

Sedanekan Suprananto (2012: 108) menyatakan bahwa kelebihan

tes pilihan eanda yaitu

a) Tes pilihan eanda mampu meneukur kemampuan siswa dari

seluruh aspek.

b) Penskoran mudah, cepat dan objektif.

c) Cocok untuk ujian peserta denean jumlah banyak

Pernyataan ketiea tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa

kelebihan tes pilihan eanda yaitu fleksibel dalam implementasiannya,

cepat dan mudah penskorannya serta cocok dieunakan pada tes

denean jumlah peserta tes yane banyak.

3) Kekuranean Tes Hasil Belajar Pilihan Ganda

Kekuranean dari tes pilihan eanda menurut Sudjana (2016: 49) yaitu

a) kemunekinan siswa menebak jawaban masih besar.

b) Proses berpikir siswa kurane dapat terlihat.

Lebih lanjut Sukardi (2008: 126) menjelaskan bahwa tes pilihan eanda

(40)

a) Proses pembuatannya memerlukan waktu yane lama.

b) Pilihan eanda tidak disukai semua euru.

c) Kurane meneukur pemahaman siswa meneenai materi.

d) Memberikan peluane siswa menerka jawaban.

2. Konstruksi Tes Hasil Belajar a. Validitas

1) Peneertian Validitas

Purwanto (2016: 114) menjelaskan bahwa validitas adalah

derajad sejauh mana tes meneukur apa yane akan diukur.

Peneertian validitas selanjutnya diperkuat oleh Subali (2012: 107)

yane menyatakan bahwa suatu alat ukur dinyatakan sahih (Valid),

jika alat ukur tersebut benar-benar mampu memberikan informasi

empirik sesuai denean apa yane diukur. Selanjutnya Suwandi

(2010: 53) menjelaskan bahwa kriteria kesahihan alat tes tidak

cukup dipecahkan denean mencari kesejajaran antara alat tes

denean bahan dan tujuan.

Dari pendapat ketiea tokoh dapat disimpulkan bahwa

validitas yaitu ketepatan dan kesahihan suatu alat ukur dalam

melakukan funesi ukurnya.

2) Tujuan Validitas

Tujuan validitas soal adalah untuk menentukan dapat

(41)

yane diukur sesuai denean perbedaan yane ada dalam kelompok

itu (Surapranata, 2009: 60).

3) Bentuk-bentuk Validitas

Dalam Surapranata (2009: 50) dijelaskan bahwa pada tahun

1954 The Amergcan Psychologgcal Assocgatgon (AP) melalui

Techngcal Reommendatgon For Psychologgcal Test and Dgagnostgc

Techngques meneemukakan empat pendekatanyane serine

dieunakan untuk menentukan validitas yaitu :

a) Validitas isi (content valgdgty)

Meneandune arti bahwa suatu alat ukur dipandane valid

apabila sesuai denean isi kurikulum yane hendak diukur

(Surapranata, 2009: 50). Sedanekan menurut Widoyoko (2014:

173) bahwa tes dikatakan memiliki validitas isi jika dapat

meneukur kompetensi yane dikembanekan beserta indikator

dan materi pembelajaran.

b) Validitas Konstruk / konstrak (Construct Valgdgty)

Menurut Widoyoko (2014: 175) validitas konstruk

meneacu pada sejauh mana suatu instrumen meneukur

konsep dari suatu teori yaitu menjadi dasar penyusunan

instrumen.Selanjutnya Surapranata (2009: 53) menjelaskan

bahwa validitas konstruk meneandune arti dimana alat ukur

dikatakan valid apabila telah cocok denean denean konstruksi

(42)

c) Validitas Prediktif / ramalan

Kevalidan suatu alat tes diukur denean jenis kesahihan

ramalan/prediksi baru dapat dilakukan pada masa mendatane

setelah janeka waktu tertentu (Suwandi,2010: 56).

Selanjutnya Surapranata (2009: 54) menjelaskan bahwa

validitas prediksi/ramalan menunjukan pada hubunean antara

tes skor yane diperoleh peserta tes denean keadaan yane akan

terjadi diwaktu mendatane. Sebuah tes dikatakan memiliki

validitas prediksi atau ramalan apabila mempunyai

kemampuan untuk memprediksi apa yane akan terjadi dimasa

yane akan datane.

d) Validitas Konekuren (Concurrent Valgdgty)

Validitas ini merujuk pada hubunean antara tes skor

denean yane dicapai denean keadaan sekarane

(Surapranata, 2009: 55).Validitas ini juea dikenal denean

validitas empiris. Suwandi (2009:54) menyatakan bahwa

validitas atau kesahihan konekuren ini menunjuk pada

peneertian apakah tinekat kemampuan sesorane pada suatu

bidane yane diteskan mencerminkan atau sesuai denean

skor (skor) bidane lain yane mempunyai perbedaan

karakteristik.

(43)

Kusaeri (2014:52) menjelaskan bahwa sejumlah faktor

yane memenearuhi validitas yaitu a) karakteristik dan kondisi

siswa.Kondisi fisik dan psikoloeis mempenearuhi siswa saat

melaksanakan tes (kecemasan tineei, sakit, lapar, dan motivasi

meneerjakan rendah), b) pelaksanaan dan prosedur penilaian.

Prosedur penilaian atau penskoran yane menyimpane dari

ketentuan akan mempenearuhi validitas, waktu pelaksanaan yane

tidak mencukupi, c) cara euru menyampaikan materi yane

diujikan. Ketika siswa terbiasa denean meneerjakan secara

terbimbine oleh euru, namun ketika meneerjakan tes secara

individu maka akan mempenearuhi validitas. Sedanekan menurut

Suprananto (2012: 76) bahwa validitas suatu tes dipenearuhi oleh

berbaeai faktor yaitu karakteristik peserta tes, pelaksanaan tes dan

prosedur tes, serta proses pembelajaran.

Dari definisi yane telah dijelaskan dapat disimpulkan

bahwa validitas yaitu ketepatan dan kesahihan suatu alat ukur

dalam melakukan funesi ukurnya. Uji validitas dilakukan denean

tujuan untuk meneetahui suatu tes dapat dieunakan untuk melihat

perbedaan kemampuan dari peserta tes. Validitas suatu tes

dipenearuhi oleh berbaeai faktor antara lain karkateristik peserta

tes, waktu pelaksanaan, prosedur penyekoran, dan cara euru

(44)

b. Reliabilitas

Widoyoko (2014: 188) menjelaskan bahwa Reliabilitas dalam

bahasa Indonesia diambil dari kata relgabglgty dalam bahasa ineeris,

yane berasal dari kata relgable artinya dapat dipercaya. Suatu

instrument tes dikatakan dapat dipercaya (relgablel) jika memberikan

hasil yane tetap atau konsisten jika diujikan berkali-kali pada siswa

yane sama.

Selanjutnya Surapranata (2009: 5) menjelaskan bahwa konsep

reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur erat berkaitan denean eror

dalam peneambilan sampel, yane meneacu pada inkonsistensi hasil

ukur apabila peneukuran dilakukan ulane pada kelompok individu

yane berbeda. Selanjutnya Arifin (2009: 258) menjelaskan bahwa

reliabilitas yaitu tinekat atau derajat inkonsistensi dari suatu instrumen.

Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil peneukuran yane dilakukan

denean meneeunakan tes tersebut secara berulane-ulane terhadap

subyekyane sama, senantiasa menunjukan hasil yane tetap sama atau

sifatnya stabil (Sudijono, 2011: 95 ).

Dari pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa reliabilitas

yaitu ketetapan soal tes apabila dilakukan peneujian beberapa kali

terhadap subjek yane sama akan diperoleh hasil yane relatif sama.

Faktor yane memenearuhi reliabilitas menurut Surapranata

(2009:87) yaitu siswa kelelahan, siswa menerka jawaban, dan penearuh

latihan (kebiasaan meneerjakan soal). Selain itu faktor lain yane

(45)

sejauh tes itu memiliki kualitas yane sama maka dapat menambah nilai

reliabilitas, b) kecepatan meneerjakan, c) tinekat kesukaran, d)

homoeenitas belahan soal.

Arikunto (2013: 104) menjelaskan bahwa reliabilitas dapat

ditentukan denean beberapa metode yaitu

a) Metode bentuk Paralel (Equgvalent)

Metode ini meneeunakan dua buah tes yane mempunyai kesamaan

tujuan, tinekat kesukaran, dan susunan tetapi soal berbeda (Arikunto,

2013: 105). Dalam meneeunakan metode tes paralel ini peneetes harus

menyiapkan dua buah tes dan masine-masine dicobakan pada

kelompok siswa yane sama. Metode ini mempunyai kelebihan yaitu

siswa dalam meneerjakan tes tidak ada faktor “masih ineat soalnya”,

namun kekuraneannya peneetes harus menyusun dua tes, dan

memerlukan waktu lama.

b) Metode Tes Ulane (Tes-Retest Method)

Tes ini untuk menehindari penyusunan dua seri tes (Arikunto,

2013: 105). Metode ini meneeunakan satu seri tes namun diuji

cobakan dua kali. Hasil dari dua kali tes yane dilakukan dikorelasikan.

c) Metode belah dua (Splgt Half Method)

Metode ini hanya menuntut peneuji meneeunakan sebuah tes dan

diujika juea satu kali. Pada waktu membelah dua dan menekorelasikan

dua belahan, baru diketahui reliabilitas seteneah/separo tes. Untuk

meneetahui seluruh tes meneeunakan rumus Spearman Brown

(46)

eanjil-eenap, atau item awal-akhir. Berdasarkan uraian diatas maka

metode belah dua cukup efisien untuk dieunakan karena tidak

memakan waktu yane cukup lama.

c. Karakteristik Butir Soal

Arikunto (2013:222) menjelaskan bahwa Soal yane baik harus

dianalisis setiap butir soalnya. Tiea masalah yane berhubunean

denean analisis butir soal yaitu taraf kesukaran/tinekat kesulitan, daya

pembeda, dan analisis peneecoh. Berikut penjelasannya :

1) Tingkat kesukaran

Soal yane baik adalah soal yane tidak terlalu mudah dan tidak

terlalu sukar. Soal yane terlalu mudah tidak meranesane siswa

untuk mempertineei usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yane

terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

mempunyai semaneat untuk mencoba laei karena diluar

janekauannya (Arikunto, 2013: 222). Selanjutnya Rusdiana (2015:

163) menjelaskan bahwa tinekat kesukaran soal adalah peluane

untuk menjawab benar suatu soal pada tinekat kemampuan tertentu

yane dinyatakan dalam bentuk indeks. Aiken, 1994 (dalam

Rusdiana, 2015: 163) menyatakan bahwa indeks tinekat kesukaran

pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yane besarnya

0,00 – 1,00. Selanjutnya Sulistyorini (2009: 173) menjelaskan

(47)

serta adanya keseimbanean dari tinekat kesukaran/kesulitan soal

tersebut.

Keseimbanean dalam hal ini meneandune arti bahwa untuk

soal yane termasuk kateeori mudah, sedane dan sukar memiliki

bobot yane proporsional. Keseimbanean yane dimaksud adalah

jumlah soal untuk ketiea kateeori (mudah, sedane, sukar) tersebut.

Untuk itu perlu adanya pertimbanean lain yane dapat dijadikan

dasar penentuan jumlah soal setiap kateeori. Salah satu

pertimbanean yaitu seperti yane dinyatakan Sudjana (2016:135)

bahwa proporsi jumlah soal untuk setiap kateeori didasarkan pada

kurva normal, dimana luas daerah sedane lebih besar menandakan

soal denean kateeori sedane lebih banyak. Jumlah yane berada

pada kateeori mudah dan sukar adalah seimbane. Salah satu dasar

perbandinean jumlah soal setiap kateeori yaitu denean

meneeunakan 3-4-3, artinya 30 % soal denean kateeori mudah, 40

% soal denean kateeori sedane, dan 30% soal denean kateeori

sukar/sulit. Perbandinean lain yane dapat juea dieunakan yaitu

25-50-25, astinya 25% soal denean kateeori mudah, 50 % soal denean

kateeori sedane, dan 25 % soal denean kateeori sulit atau sukar

(Sulistyorini, 2009: 174).

Menurut Suwarto (2013: 107) menyatakan bahwa tinekat

kesukaran sebenarnya adalah rerata dari suatu distribusi skor

kelompok suatu tes. Selanjutnya Suwarto menjelaskan bahwa

(48)

menjawab benar pada suatu tes juea tineei. Apabila suatu butir tes

dijawab benar oleh semua peserta tes berarti tes tersebut saneat

mudah. Sebaliknya, apabila tidak ada peserta tes yane menjawab

benar pada suatu butir tes berarti tes tersebut saneat sukar. Butir tes

yane saneat mudah dan saneat sukar tidak memberikan informasi

yane bereuna meneenai keadaan peserta tes. Sedanekan

Surapranata (2009: 21) menjelaskan bahwa analisis tinekat

kesukaran dapat dieunakan sebaeai indikator untuk menentukan

adanya perbedaan kemampuan peserta tes.

Dari pendapat para tokoh dapat disimpulkan bahwa taraf

kesukaran yaitu peluane untuk menjawab benar suatu soal pada

tinekat kemampuan tertentu yane dinyatakan dalam bentuk indeks.

Soal sebaiknya tidak terlalu mudah dan maupun susah untuk

dikerjakan siswa. Tinekat kesukaran/kesulitan peneembanean tes

hasil belajar dalam penelitian ini meneeunakan perbandinean

25-50-25.

2) Daya Pembeda

Rusdiana (2015: 167) menjelaskan bahwa daya pembeda

merupakan kemampuan suatu butir soal dapat membedakan antara

siswa yane telah meneuasai materi yane ditanyakan dan siswa yane

tidak/kurane/belum meneuasai materi yane ditanyakan. Sedanekan

menurut Arikunto (2013: 226) daya pembeda soal adalah kemampuan

(49)

(berkemampuan tineei) denean siswa yane bodoh (berkemampuan

rendah).

Menurut Suwarto (2013: 108) daya beda suatu butir tes dihitune

atas dasar pembaeian kelompok menjadi dua baeian. Dua baeian itu

yaitu kelompok atas yane merupakan kelompok peserta tes yane

berkemampuan tineei (ditunjukan denean perolehan skor tineei) dan

kelompok bawah yaitu kelompok peserta tes yane berkemampuan

rendah (ditunjukan denean perolehan skor rendah). Jika sebuah soal

tes dapat membedakan denean baik kedua kelompok, maka mayoritas

peserta tes pada kelompok atas akanmenjawab benar dan kebanyakan

peserta tes padakelompok bawah akan menjawab salah (Suwarto,

2013: 109).

Hal ini diperjelas oleh Widoyoko (2014: 136) bahwa daya beda

dieunakan untuk menentukan apakah butir soal tersebut memiliki

kemampuan membedakan kelompok dari aspek yane diukur, sesuai

denean perbedaan yane ada pada kelompok tersebut. Selanjutnya

dijelaskan oleh Sudjana (2016: 141) bahwa tes dikatakan tidak

memiliki daya pembeda apabila tes tersebut, jika diujikan kepada anak

berprestasi tineei, hasil rendah, dan diberikan ke anak prestasi rendah

hasilnya akan tineei, atau diberikan kepada kedua kateeori siswa

tersebut hasilnya akan sama. Butir soal yane tidak memiliki daya

beda dimunekinkan terlalu mudah atau terlalu sukar, sehineea perlu

(50)

Berdasarkan penjelasan teori diatas dapat disimpulkan bahwa

daya beda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa

yane berkemampuan tineei dan berkemampuan rendah. Kemampuan

tineei maupun rendah dapat dilihat dari skor yane diperoleh.

3) Analisis Pengecoh / pola jawaban soal

Pola jawaban soal yane dimaksud disini yaitu distribusi testee

dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan

eanda (Arikunto, 2013: 233). Pola pilihan jawaban soal diperoleh

denean menehitune banyaknya teste yane memilih pilihan jawaban

a,b,c atau d atau yane tidak memilih pilihan manapun. Pola jawaban

soal dapat ditentukan apakah peneecoh (dgstractor) berfunesi sebaeai

denean baik atau tidak.

Selanjutnya Purwanto (2016: 108) menjelaskan bahwa peneecoh

(dgstractor) dikenal juea denean penyesat atau peneeoda yaitu pilihan

jawaban yane bukan merupakan kunci jawaban. Peneecoh bukan

sekedar pelenekap pilihan. Peneecoh diadakan untuk menyesatkan

siswa aear tidak memilih kunci jawaban. Menurut Surapranata (2009:

43) bahwa peneecoh berfunesi sebaeai peneidentifikasi peserta tes

yane berkemampuan tineei. Peneecoh berfunesi efektif apabila

banyak dipilih oleh peserta tes yane berasal dari kelompok bawah,

sebaliknya apabila peneecoh itu lebih banyak dipilih oleh peserta tes

(51)

Peneecoh jawaban merupakan salah satu karakteristik dari suatu

tes. Tujuan utama pemasanean distraktor (peneecoh) pada suatu tes

pilihan eanda yaitu supaya dari sekian banyak testee (responden) yane

meneikuti tes hasil belajar ada yane tertarik atau teranesane untuk

memilihnya, sebab responden akan menyaneka bahwa distraktor yane

dipilih merupakan jawaban yane sebenarnya (Sudijono, 2011: 410).

Peneecoh dapat dikatakan berfunesi baik apabila paline sedikit

dipilih oleh 5% peserta tes dan lebih banyak dipilih oleh kelompok

siswa yane kurane pandai (Kusaeri, 2014: 109). Apabila peneecoh

dipilih merata dapat dikatakan saneat baik. Namun, jika peneecoh itu

dipilih lebih banyak oleh kelompok atas dibandine bawah maka

peneecoh itu menyesatkan (Surapranata, 2009: 43).

Berdasarkan penjelasan para tokoh dapat disimpulkan bahwa

analisis peneecoh adalah opsi jawaban yane disediakan dalam soal

selain kunci jawaban untuk meneecoh siswa supaya tidak memilih

kunci jawaban.

3. Pengembangan Tes Hasil Belajar

Mardapi (2008: 88) meneemukakan bahwa ada 8 tahapan yane harus

dilalui dalam meneembanekan tes hasil belajar yaitu

1) Menyusun spesifikasi tes

Lanekah awal dalam proses meneembanekan tes adalah denean

(52)

2) Menulis Tes

Penulisan soal merupakan lanekah menjabarkan indikator menjadi

pertanyaan-pertanyaan yane sesuai denean kisi-kisi.

3) Menelaah Soal Tes

Menelaah soal tes dilakukan untuk memperbaiki jika masih

ditemukan kekeliruan atau kesalahan.

4) Melakukan uji coba tes

Sebelum soal dieunakan dalam tes yane sebenarnya perlu dilakukan

uji coba untuk memperbaiki kualitas soal.

5) Meneanalisis butir soal

Analisis melitputi daya beda, tinekat kesukaran, dan efektifitasan

dari peneecoh.

6) Memperbaiki tes

Memperbaiki masine-masine soal yane ternyata masih ada

kekeliruan.

7) Merakit tes

Soal-soal yane dibuat disusun menjadi suatu kesatuan tes.

8) Melaksanakan tes

Tes dilaksanakan sesuai waktu yane sudah ditentukan sebelumnya.

9) Menafsirkan hasil tes

Hasil tes yane berupa skor nilai, diklasifikasi mislanya menjadi

tertineei, meneneah dan rendah.

Purwanto (2016: 84) menyatakan tahapan peneembanean tes hasil belajar

(53)

1) Identifikasi hasil belajar

Meneidentifikasi dan menentukan mata peljaran serta kompetensi

dasar apa yane akar diukur, serta aspek-aspeknya (koenitif,

psikomotorik, atau afektif).

2) Deskripsi Materi

Informasi meneenai materi belajar yane akan dieunakan untuk

meneukur hasil belajar.

3) Menulis butir-butir test dan kunci jawaban

Butir tes dibuat denean berpedoman pada kisi-kisi yane telah

ditentukan sebelumnya. Kunci jawaban harus ditentukan dalam

spesifikasi tes hasil belajar supaya orane lain dapat meneikuti

perolehan hasil belajar responden dari jawaban yane dibuatnya.

4) Meneumpulkan data uji coba

Dilakukan denean meneujikan instrumen uji coba tes hasil belajar

yane ditulis berdasarkan kisi-kisi.

5) Meneuji kualitas tes.

Meneuji kembali tes yane telah diujikan.

6) Melakukan kompilasi

Memilah-milah butir-butir soal yaitu soal yane baik tetap akan

dieunakan dan yane jelek bisa diubah atau di hilanekan total.

Dari penjelasan para tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa

,lanekah-lanekah yane perlu dilakukan untuk meneembanekan sebuah

tes hasil belajar yaitu (1) meneidentifikasi hasil belajar dan aspek yane

(54)

membuat kisi-kisi, (4) membuat soal dan kunci jawaban, (5) menelaah

soal yane sudah dibuat, (6) melakukan uji coba tes , (7) meneanalisis

kualitas soal, (8) memperbaiki tes, (9) menyusun kembali tes yane

lebih baik, (10) melakukan uji coba tes sesuai waktu yane ditentukan,

(11) menafsirkan hasil tes.

4. Matematika

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2008: 888) matematika

merupakan ilmu tentane bilanean, hubunean antar bilanean, dan prosedur

operasional yane dieunakan dalam penyelesaian masalah meneenai

bilanean. Selanjutnya Susanto (2013: 185) menjelaskan bahwa

matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yane bertujuan untuk

meninekatkan kemampuan berpikir dan berpendapat, serta memberikan

kontribusi dalam pemecahan masalah sehari-hari.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa matematika

merupakan suatu disiplin ilmu tentane bilanean serta bertujuan untuk

meninekatkan kemampuan berpikir sehineea prosedur operasoional dalam

matematika dapat diterapkan pemecahan masalah.

5. Kompetensi Dasar

Hal ini diperjelas oleh Kusaeri (2014:30) kompetensi dasar adalah

tujuan pembelajaran yae memiliki cakupan luas. Selanjutnya Rusman

(2013: 6) menjelaskan bahwa kompetensi dasar adalah sejumlah

Gambar

Gambar  3.1. Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and
Tabel 3.1. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan
Tabel 3.3.  Indikator Soal Tes Hasil Belajar
Tabel di atas adalah tabel kisi-kisi penulisan soal. Penomoran soal dibuat sama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar hasil wanwacara dengan pimpinan puskesmas padang luar bahwa dalam pemberiaan tablet fe. Puskesmas belum melakukan pemantauan makan obat tablet fe pada ibu hamil yang

Hasil analisis ragam menunjukkan penggunaan ASATF sampai level 15% dalam ransum memberikanpengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan

Dengan melihat kondisi Orang Rimba saat ini dalam menjalani kehidupan sosial budaya, program BTH merupakan program yang diberikan LSM KKI-WARSI untuk memberikan

Faktor penghambat yang ditemukan dilapangan adalah (1) faktor internal yaitu BPBD masih belum memiliki Standard Operation Procedure (SOP), Belum optimalnya Penggunaan

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya-Nya sehingga penyusunan laporan Pengalaman Praktik Lapangan (PPL)

belum pernah diadakan tes passing atas menggunakan metode latihan sentuhan ganda pada siswa putri peserta ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri 1 Mandiraja. Dengan

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kusumardhani (2011) dan (Prasetya & Irwandi 2012). Artinya, tingkat likuiditas yang tinggi

Untuk menanalisis pengaruh keluhan kesehatan yang mengganggu terhadap pengeluaran kesehatan rumah tangga miskin di koto