• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari terorisme ke radikalisme.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dari terorisme ke radikalisme."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

OPII{I

RABU KLIWON,

12

OKTOBER 2016

,,KEDAULATAN

FUAKYAT"

HALAMAN

12

Dari

Terorisme

ke

Radikalisme

I.IEROR

bom di Legian Kuta. BaIi telah

I

14 tahwr lalu terjadi. Bom meledak di

I

Paddy's Pub dan Sari CIub. Korban

me-rmggal2l2,

ratusan terluka. Yang meninggal 38

WNI, lainnya

dariAustralia

(88 orang), Inggris

Raya (26 orang),AS, Swedia, Belanda, Perancis, Denmark, SelandiaBaru, Swiss, Brazil, Kanada, Jepang, Afrika Selatan, Korea Selatan, Ekuador, Yunani, Italia, Polandia, Portugal, dan T[iwan.

Peristiwa iSabtu kelabui itu sontak mengubah Bali. Surga menjadi neraka. Pulau idaman yang dicipta Ttrhan sambil tersenyum itu ibarat

men-jadi ladang pembantaian. Larangan berkunjung

diberlakukan. Wisata lumpuh. Perekonomian

Bali

dan

Indonesia terguncang.

Bom

Bali

I

mengawali teror yang berulang di bulan

ber-akhir'-ber': bom Marriot 5 September 2003, bom Kedubes Australia 9 September 2004, dan bom Bali

II

1 Oktober 2005.

T[io Amrozi-Mukhlas-Imam Samudra telah dieksekusi pada g November 2008. Kelompok

Jamaah Islamiyah yang

diduga mendalangi

telah perlahan-lahan dihabisi. Masalahnya,

su-dahberakhirkah ancaman teror di negeri ini?

Menyerualanya

Radikalisme

Teroris berasal dari kata Latinterrere, artinya menggetarkan

atau

menciptakan kengerian. Bom Bali

I

merupakan bagian terorisme global.

Hanya

terpaut

13

bulan

dari

penghancuran

gedung

WIC

New York (1U9l2001). At Qaida dan

Jamaah Islamiyah dipandang memiliki ideologi sarra : sanrra anti-Barat.

Namun, sejak pertengahen20L4, situasi ber-ubah. Isu terorisme

digantikan

Islamic State

of

Iraq and Syrla (ISIS). Terorisme nyaris tak

ter-dengar setelah tewasnya Osama bin Laden

di

Abbottabad, Pakistan (%5/2071). Hampir setiap

hari media massa di seluruh dunia mewartakan tindakan radikal ISIS. Dengan milisi bersedata lengkap, ISIS menduduki Irak-Suriah, mengu-asai ladang-ladang minyak, menghancurkan

si-tus-situs peradaban Islam, menculik warga dan

wartawan asing, mengeksekusi tawanan secara

kejam, kemudian mengunggah rekamannya di

YouTtrbe.

ISIS

menarik perhatian

kita

karena

ber-edarnya video setelah

Idul

Fitri

2014. Seorang

P

A!'i

Subagyo

Indonesia bernama Abu Muhammad al-Indonesi berapi-api memprovokasi

untuk

menyertai'ji-had'ISIS di lrak-Suriah. Selain itu, telah hilang

16 orang Indonesia di

Turki

pada awal Maret

2015. Mereka

direkrlt

ISIS lewat tawaran

um-rah dan wisata gratis ke Timur Tengah, tetapi

lalu diseberangkan ke wilayah ISIS.

ISIS

merupakan gerakan

radikal

yang memaksakan kehendak. Radikalisme adalah pa-ham yang m engi n ginJ< an perubahan sosi al poli

-tik

dengan kekerasan dan drastis. Radikalisme bersaudara dengan fundarnentalisme, namun

keduanya berbeda. Roy (2005) menyatakan, fun-damentalisme ingin kembali pada teks-teks

aga-ma, dengan mengabaikan sumbangan sejarah, filsafat, dan tradisi-tradisi manusia. Radikalisme terjadi ketika fi;ndamentalisme dibawa ke ranah politik dan dipraktikkan secara revolusioner.

Fundamentalisme sebatas meminta negara

untuk

mempertahankan kepentingan-kepen-tingan agama, sedangkan radikalisme mem.rntut berdirinya negara agama. Bagi kaum radikalis,

negara agama wajib ada untuk menjalankan

ke-tentuan-ketentuan agama. Radikalisme

memi-liki

slogan'agama adalah konstitusi'.

MeredamRadikalisme

Hasil survei Wahid

Institute

terhadap 1.520 responden yang diumumkan awalfulrstus 2016

menunjukkan 72Va tak mau bersikap

radikal,

7,7 Vo bersedraberpartisipasi, dan 0,47o mengaku

pernah berpartisipasi.

Hasil

itu

memang

tak

mengkhawatirkan. Namun, Mendagri TJa$o

Kumolo (4/7012016) menyatakan ada 60 tokoh

ISIS tinggal di Indonesia.

Survei Wahid Institute danpernyataan

Men-dagri sebenarnya mengungkap hal yang sama,

yakni

ISIS telah merangsek ke Indonesia. Pe-ledakan bom di Sarinah, Jakarta (74/112016) oleh

anggota kelompok Bahrun Naim membuktikan

keberadaan radikalis ISIS di negeri ini. Berbeda dengan terorisme global yang menyeret kalang-an ekonomi lemah sebagai pelaku, radikalisme

mampu menggoda siapa pun. Termasuk warga dari kalangan ekonomi atas dan berpendidikan tinggr

Jika terorisme global menyerang ikon-ikonAS dan Barat, radikalisme dengan mudah

mengka-firkan siapa pun di luar dirinya, termasuk yang

seagama tetapi berbeda paham. Itulah yang

ter-jadi di Irak dan Sudah. Peninggalan peninggalan

penting peradaban Islam dihancurkan karena

tidak sesuai dengan paham yang mereka yakini.

Kita berharap radikalisme ISIS tak berkem-bang di negeri. ini. Toleransi antar-pemeluk

aga-ma menrpakan kunci yang harus diukir lewat di-alog nyata sehari-hari. Politisasi agama dalam

pilkada mestinya

dilindari.

Ketegasan'aparat dalam menegakkan Pancasila dan

{fUD

1945 adalah harga mati.

J

- g

DrPAri

SubogyoMHutn,

*r":ff"fr3,'rH##;{;f#

o

o

o

F

z

U)

o

Y

o

?

u

Referensi

Dokumen terkait

Jika Tertanggung terpaksa membatalkan atau mengganti Pemesanan Traveloka yang direncanakan sebelum dimulainya Perjalanan tersebut sebagai akibat langsung dari suatu Penyebab

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji Pedoman standar teknis kerja di UPT Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam proses digitalisasi koleksi deposit

Untuk mengetahui hasil belajar Biologi pada siklus I dan siklus II dengan penerapan model pembelajaran langsung pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Batu

Beras ketan yang sudah dimasak ini kemudian ditumbuk dalam lesung dari kayu yang disebut usu, menggunakan alu yang besar (kine).. Proses pembuatannya dilakukan

Sehingga menurut Snouck, dalam bidang agama Pemerintah Hindia Belanda hendaknya memberikan kebebasan kepada umat Islam Indonesia untuk menjalankan Agamanya sepanjang

Artinya, penyandang disabilitas menganggap positif metode yang digunakan oleh BPBD dan tim SAR Klaten dalam menyampaikan komunikasi tentang bencana, masyarakat

Etika normatif juga dapat dibedakan dari segi benar dan tidaknya suatu tindakan dan baik-buruknya akibat yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut, yakni: 1) Etika Deontologis,