• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema ayo cintai lingkunganku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema ayo cintai lingkunganku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1."

Copied!
354
0
0

Teks penuh

(1)

MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013

SUBTEMA KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1

Wili Yeski Pandie Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh-contoh media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (R&D). Penelitian pengembangan yang dibuat ini berupa media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint interaktif. Prosedur penelitian pengembangan menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall dan model pengembangan ASSURE. Dari kedua prosedur pengembangan tersebut dapat digabungkan menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana dan menarik untuk dijadikan sebagai sebuah penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk yang siap ditunjukan pada siswa SD berupa media pembelajaran berbasis ICT (powerpoint interaktif) yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis ICT oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunujukkan bahwa Media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Ayo Cintai Lingkunganku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1 layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukan melalui (1) hasil validasi pakar ”A” media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor 3,9. (2) hasil validasi pakar “B” media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor 3,7. (3) hasil validasi oleh guru SD “A” termasuk kriteria “baik” dengan peroleh skor 3,1. (4) hasil validasi guru SD “B” termasuk dalam kriteria “Baik” dengan peroleh skor 2,9. oleh dua pakar media pembelajaran berbasis ICT yang memperoleh skor 3,7 (sangat baik) dan 3,9 (sangat baik), dua orang guru sekolah dasar memperoleh skor 3,1 (baik) dan 2,9 (baik). Produk media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kategori “Baik” dengan rerata skor produk yaitu 3,4.

(2)

REFERS TO 2013 ELEMENTARY CURRICULUM SUBTHEME AYO CINTAI LINGKUNGANKU

FOR FOURTH GRADE OF KALASAN 1 ELEMENTARY SCHOOL

Wili Yeski Pandie Universitas Sanata Dharma

2016

The research was done because there are many teachers who need examples of ICT-based learning media that can be used in the learning process in the classroom. The main objective of this research is to produce a media product ICT-based learning in the form of interactive powerpoint referring to the elementary curriculum in 2013.

This type of research is research & development (R & D). Research development that created this form of ICT-based learning media in the form of interactive Powerpoint. The procedure uses research development research development procedure proposed by Borg and Gall and ASSURE development model. The development of both procedures can be combined into a development model that is more simple and attractive to serve as a study. Development procedures used in the study includes 5 steps: (1) the potentials and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, (5) revision of the design, to produce design products that are ready shown on elementary school students in the form of ICT-based learning media (interactive powerpoint) which refers Curriculum 2013 for fourth grade elementary school students. Data collection techniques used were interviews and questionnaires. List of interview questions used to conduct a needs analysis to fourth grade teachers SD Negeri Kalasan 1. A questionnaire was used to validate ICT-based learning media by two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school. Analysis of the data used in this study is qualitative and quantitative.

The results of the study indicate that the ICT-based learning media refers to the elementary curriculum in 2013 Subtheme Ayo Cintai Lingkunganku for fourth grade students of SD Negeri 1 Kalasan eligible for use in learning. This is indicated by (1) the results of the expert validation "A" ICT based learning media included in the criteria of "very good" with the acquisition of a score of 3.9. (2) the results of validation experts "B" ICT based learning media included in the criteria of "very good" with the acquisition of a score of 3.7. (3) the results of the validation by an elementary school teacher "A" included the criteria of "good" to earn a score of 3.1. (4) the results of validation of primary school teachers "B" included in the criteria of "Good" to earn a score of 2.9. by two ICT-based learning media experts who obtained a score of 3.7 (very good) to 3.9 (very good), two elementary school teachers obtained a score of 3.1 (good) and 2.9 (good). ICT-based learning media product included in the category of "Good" with a mean score of the product is 3.4.

(3)

i

SUBTEMA AYO CINTAI LINGKUNGANKU UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Wili Yeski Pandie

NIM. 121134273

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI

(PPGT)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

Kupersembahkan karya ini untuk:

1.

Tuhan Yang Maha Esa.

2.

Bapak Jonatan Pandie dan mama Sarce Mooy yang telah

memberi dukungan dan kasih sayang.

3.

Kakak-kakakku yang tercinta Leny S. Pandie, Reny M.

Pandie , dan Doy Y. Pandie yang telah memberi semangat

dan dukungan.

4.

Keluarga besarku yang telah memberi dukungan dalam

menyelesaikan skripsi.

5.

Dinas Pendidikan Kabupaten Rote Ndao yang telah

memberi kepercayaan untuk melanjutkan studi di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6.

Sahabat-sahabat Esan, Esrom, Osias, Sohan, Paul, Renol,

Nadi, Oskar, Fulan, Yaris, Dance, Alfaro, Ayu, Marce,

Selin, Elfi, Sinta, Widy, Yasni, Ida, Tya dan Dellu yang

telah memberi semangat dan motivasi dikala stres

melanda.

7.

Teman-teman PPGT-PGSD-USD angkatan 2011, 2012 dan

2013 yang selalu ada dan setia berjuang bersama.

8.

Almamaterku

tercinta

Universitas

Sanata

Dharma

(7)

v

Bila ia berseru kepada-ku, Aku akan menjawab, Aku akan

menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan

memuliakannya.

(Mazmur 91:15)

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada

komitmen bersama

Jika anda jatuh ribuan kali, berdirilah jutaan kali karena Anda

(8)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Mei 2016

(9)

vii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Wili Yeski Pandie

Nomor Mahasiswa : 121134273

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT Mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Ayo Cintai Lingkunganku untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 4 Mei 2016

Yang menyatakan

(10)

viii

MENGACU PADA KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA AYO CINTAI LINGKUNGANKU UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1

Wili Yeski Pandie Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh-contoh media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk menghasilkan sebuah produk media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint Interaktif yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian pengembangan (R&D). Penelitian pengembangan yang dibuat ini berupa media pembelajaran berbasis ICT berupa Powerpoint interaktif. Prosedur penelitian pengembangan menggunakan prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall dan model pengembangan ASSURE. Dari kedua prosedur pengembangan tersebut dapat digabungkan menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana dan menarik untuk dijadikan sebagai sebuah penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk yang siap ditunjukkan pada siswa berupa media pembelajaran berbasis ICT (powerpoint interaktif) yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasi media pembelajaran berbasis ICT oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunujukkan bahwa Media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Ayo Cintai Lingkunganku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1 layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan melalui (1) hasil validasi pakar ”A” media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor 3,9. (2) hasil validasi pakar “B” media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan perolehan skor 3,7. (3) hasil validasi oleh guru SD “A” termasuk kriteria “baik” dengan peroleh skor 3,1. (4) hasil validasi guru SD “B” termasuk dalam kriteria “Baik” dengan peroleh skor 2,9. oleh dua pakar media pembelajaran berbasis ICT yang memperoleh skor 3,7 (sangat baik) dan 3,9 (sangat baik), dua orang guru sekolah dasar memperoleh skor 3,1 (baik) dan 2,9 (baik). Produk media pembelajaran berbasis ICT termasuk dalam kategori “Baik” dengan rerata skor produk yaitu 3,4.

(11)

ix

REFERS TO 2013 ELEMENTARY CURRICULUM SUBTHEME AYO CINTAI LINGKUNGANKU

FOR FOURTH GRADE OF KALASAN 1 ELEMENTARY SCHOOL Wili Yeski Pandie

Universitas Sanata Dharma 2016

The research was done because there are many teachers who need examples of ICT-based learning media that can be used in the learning process in the classroom. The main objective of this research is to produce a media product ICT-based learning in the form of Powerpoint Interactive referring to the elementary curriculum in 2013.

This type of research is research & development (R & D). Research development that created this form of ICT-based learning media in the form of interactive Powerpoint. The procedure uses research development research development procedure proposed by Borg and Gall and ASSURE development model. The development of both procedures can be combined into a development model that is more simple and attractive to serve as a study. Development procedures used in the study includes 5 steps: (1) the potentials and problems, (2) data collection, (3) the design of the product, (4) validation expert, (5) revision of the design, to produce the design of the final product in the form of instructional media ICT-based (interactive powerpoint) which refers Curriculum 2013 for fourth grade elementary school students. Data collection techniques used were interviews and questionnaires. List of interview questions used to conduct a needs analysis to fourth grade elementary school teacher Kalasan 1. A questionnaire was used to validate ICT-based learning media by two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school. Analysis of the data used in this study is qualitative and quantitative.

The results of the study indicate that the ICT-based learning media refers to the elementary curriculum in 2013 Subtheme Ayo Cintai Lingkunganku for fourth grade students of SD Negeri 1 Kalasan eligible for use in learning. This is demonstrated through (1) the results of the expert validation "A" ICT based learning media included in the criteria of "very good" with the acquisition of a score of 3.9. (2) the results of validation experts "B" ICT based learning media included in the criteria of "very good" with the acquisition of a score of 3.7. (3) the results of the validation by an elementary school teacher "A" included the criteria of "good" to earn a score of 3.1. (4) the results of validation of primary school teachers "B" included in the criteria of "Good" to earn a score of 2.9. by two ICT-based learning media experts who obtained a score of 3.7 (very good) to 3.9 (very good), two elementary school teachers obtained a score of 3.1 (good) and 2.9 (good). ICT-based learning media product included in the category of "Good" with a mean score of the product is 3.4.

(12)

x

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha atas segala limpahan berkat serta rahmat-Nya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran berbasis ICT Mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Ayo Cintai Lingkunganku untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan I dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat bantuan, dukungan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skirpsi dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si.,M.Pd. Selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. Selaku Koordinator Pelaksana Program PPGT Universitas Sanata Dharma.

4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen validator ahli media yang telah membimbing dan memberi dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. Selaku dosen validator ahli media yang telah membimbing dan memberi dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Para staf dan karyawan PGSD yang telah memberikan pelayanan terkait administrasi kepada peneliti.

8. Sarjono, S.Pd., SD. Selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberi ijin dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian di SD Negeri Kalasan 1.

(13)

xi

11.Bapak dan mama tercinta, Jonatan Pandie dan mama Sarce Mooy yang telah memberikan dukungan dan motivasi bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. 12.Kakak-kakakku yang tercinta Leny S. Pandie, Reny M. Pandie , dan Doy Y. Pandie

yang telah memberi semangat dan dukungan.

13.Keluarga besar tercinta yang telah memberi dukungan dan doa, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktunya.

14.Teman-teman seperjuangan PPGT-PGSD angkatan 2012 yang telah berjuang bersama dan memberi semangat.

15.Sahabat-sahabat terbaik yang sudah memberikan waktu dan pikirannya bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

16.Para pamong dan staf Student Residence Sanata Dharma yang telah memberikan dukungan dan kenyamana sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

17.Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih untuk dukungan dan bantuannya kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari para pembaca. Akhir kata, selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 4 Mei 2016 Peneliti

(14)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ... ii

HALAMAN PENGESAHAN…... ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…... ... iv

HALAMAN MOTTO…... ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…... ... vii

ABSTRAK…... ... viii

ABSTRACT…... ... .ix

KATA PENGANTAR…... ... .x

DAFTAR ISI…... .xii

DAFTAR TABEL…... ... xv

DAFTAR BAGAN…... ... .xvi

DAFTAR GAMBAR…... ... .xvii

DAFTAR LAMPIRAN…... ... .xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... ... 1

B. Rumusan Masalah... ... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... ... 7

E. Batasan Istilah... ... 9

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan... ... 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori...13

1.Media Pembelajaran Berbasis Information and Communication Technology (ICT). a. Pengertian Media Pembelajaran berbasis ICT... 13

(15)

xiii

2. Media pembelajaran ICT berbasis powerpoint...27

a. Pengertian Microsoft Powerpoint...27

b. Manfaat computer sebagai media pembelajaran………...29

c. Tipe penggunaan powerpoint ...30

d. Prosedur pengembangan powerpoint...31

e. Syarat dalam menggunakan microsoft powerpoint...32

f. Kelebihan dan kekurangan microsoft powerpoint...33

3. Model Pengembangan Media Pembelajaran ICT...34

4.Kurikulum 2013...39

a. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013...45

b. Penguatan pendidikan karakter………....51

c. Pendekatan Tematik Integratif...54

d. Pendekatan saintifik...57

A. Penelitian yang Relevan...63

B. Kerangka Berpikir...66

C. Pertanyaan Penelitian...67

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian...68

B. Prosedur Pengembangan...68

1. Potensi dan Masalah…...70

2. Pengumpulan Data…...70

3. Desain Produk…...70

4. Validasi Desain…...71

5. Revisi Desain...72

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian…...72

D. Validasi Ahli Media Pembelajaran Berbasis ICT...73

(16)

xiv

1. Data Kualitatif…...78

2. Data Kuantitatif…...78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan...80

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan...80

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan...86

B. Deskripsi Produk Awal...87

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)...88

2. Media pembelajaran berbasis powerpoint interaktif...89

C. Data Hasil Validasi Pakar media pembelajaran berbasis ICT... 90

D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ... 92

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan...92

F. Kajian Produk Akhir...93

G. Pembahasan...94

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...108

B. Keterbatasan Penelitian...109

C. Saran ...109

DAFTAR PUSTAKA…...111

LAMPIRAN...114

(17)

xv

Tabel 1. Penyempurnaan Pola Piki ... 48

Tabel 2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 ... 49

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 72

Tabel 4. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan di SD ... 75

Tabel 5. Kisi-kisi Kuesioner Validasi ... 77

Tabel 6. Konversi Nilai Skala Empat ... 79

Tabel 7. Saran dan Revisi dari Pakar Ahli Kurikulum 2013 ... 91

(18)

xvi

(19)

xvii

Gambar 1. Contoh Gambar Slide Identitas, Tema , dan Subtema ... . 98

Gambar 2. Contoh Gambar Slide Petunjuk Media Secara Umum ... . 98

Gambar 3. Contoh Gambar Slide Petunjuk Media Secara Detail ... . 99

Gambar 4. Contoh Gambar Slide Kompetensi Dasar ... . 100

Gambar 5. Contoh Gambar Slide Indikator Pembelajaran ... . 100

Gambar 6. Contoh Gambar Slide Berisi Materi Pembelajaran ... . 101

Gambar 7. Contoh Gambar Slide Berisi Gambar ... . 102

Gambar 8. Contoh Gambar Berisi Bacaan ... . 102

Gambar 9. Contoh Gambar Slide Berisi Pertanyaan Diskusi Kelompok ... . 103

Gambar 10. Contoh Slide Berisi Video ... . 104

Gambar 11. Contoh Slide Berisi Soal Evaluasi ... . 104

Gambar 12. Contoh Gambar Slide Berisi Kunci Jawaban ... . 105

Gambar 13. Contoh Gambar Slide Berisi Pertanyaan Refleksi ... . 106

Gambar 14. Contoh Slide Berisi Tugas Rumah ... . 106

Gambar 15. Contoh Gambar Slide Berisi Ucapan Terima Kasih ... . 107

(20)

xviii

Lampiran 1 Surat Keterangan Wawancara ... 114

Lampiran 2 Surat Ijin Wawancara ... 115

Lampiran 3 Rangkuman Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 116

Lampiran 4 Permohonan Ijin Validasi SDN Kalasan I ... 121

Lampiran 5 Permohonan Ijin Validasi SDKE Mangunan ... 122

Lampiran 6 Data Mentah Skor Validasi Ahli Media Berbasis ICT ... 123

Lampiran 7 Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas II SD Pelaksana Kurikulum SD 2013 ... .133

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (Pembelajaran 1-6) ... .143

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dapat mempengaruhi perkembangan dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat selama manusia masih mampu mengembangkan aspek kepribadian tersebut.

Di dalam lampiran Permendikbud No. 81A Tahun 2003 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran dijelaskan bahwa kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Kegiatan pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam kurikulum agar setiap siswa mampu menjadi pembelajaran mandiri sepanjang hayat.

(22)

kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, pengetahuan yang terintegrasi.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang menerapkan prinsip-prinsip di atas adalah pendekatan saintifik. Daryanto (2014:51) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisa data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang “ditemukan”.

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru sangat diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas.

Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori ”pendidikan berdasarkan

standar” (standart-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (Majid, 2014:33). ”Orientasi kurikulum 2013 adalah

(23)

(attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge)” (Majid, 2014:28). Siswa Sekolah Dasar memiliki tingkatan intelektual operasional konkret. Kemampuan berpikir yang dimiliki oleh siswa SD tersebut akan memengaruhi seluruh kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru yang didasarkan kepada pengembangan kemampuan berpikir sesuai dengan biopsikologis siswa yang hendaknya dijadikan tolak ukur guru, baik dalam pengembangan materi, strategi mengajar, pendekatan, media, maupun dalam melakukan evaluasi hasil belajar (Majid, 2014:8). Dengan adanya kurikulum 2013, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam membuat dan menggunakan media agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan siswa lebih mengerti mengenai apa yang telah dijelaskan. Salah satu media yang bisa digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran adalah media pembelajaran berbasis ICT. Guru dituntut untuk bisa menggunakan media berbasis ICT karena era yang semakin modern.

(24)

Powerpoint merupakan salah satu media untuk menyampaikan presentasi. Powerpoint membantu kita untuk bekerja secara bersama dengan orang lain, atau posting presentasi online dan mengaksesnya dari mana saja, menggunakan Web atau Smartphone (Sianipar, 2010:1). Kehadiran Powerpoint membantu proses penyampaian materi menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Powerpoint dapat menghasilkan suatu media pembelajaran yang interaktif. Powerpoint yang interaktif atau Powerpoint interaktif membantu siswa untuk belajar aktif, sehingga siswa memiliki pengalaman belajar daripada hanya sekedar mendengar penjelasan guru.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Ibu S guru kelas IV SDN Kalasan 1 Yogyakarta pada hari kamis tanggal 09 Juli 2015 pukul 10:00 WIB tahun 2015, mengatakan bahwa implementasi Kurikulum 2013 bagus dan mampu membuat peserta didik memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Beliau juga sudah mampu menguasai 80% konsep Kurikulum 2013 secara sederhana. Konsep tersebut seperti pendekatan saintifik, pendekatan tematik integratif,

(25)

berusaha menghadirkan media untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Ada beragam media yang sering digunakan oleh beliau, seperti gambar, benda-benda konkrit dan lain sebagainya. Selain media konvensional, beliau juga pernah menggunakan media berbasis ICT dalam proses pembelajaran. Media berbasis ICT yang pernah digunakan oleh beliau seperti Power Point, Lektora, dan Movie Maker.

(26)

belum sepenuhnya sesuai dengan konteks pendekatan saintifik dan tematik integratif.

Berdasarkan kenyataan di atas peniliti menyimpulkan bahwa pengembangan media berbasis ICT (Information Comunication and Technology) merupakan hal yang penting dalam proses belajar mengajar agar pendidikan dapat tercapai dengan baik.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengembangkan Media Pembelajaran Berbasis ICT (Information Comunication and Technology) mengacu kurikulum 2013, dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis ICT (Information Comunication and Technology) pada Subtema Ayo Cintai Lingkunganku Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas IV SDN Kalasan”. Pengembangan media pembelajaran ini berbasis ICT (Information Comunication and Technology) masih dalam percobaan, karena itu kritik dan saran sangat diperlukan demi sempurnanya media pembelajaran ini agar layak digunakan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan produk berupa media pembelajaran berbasis ICT Subtema Ayo Cintai Lingkunganku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?

(27)

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengembangkan produk berupa media pembelajaran ICT Subtema Ayo Cintai Lingkunganku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah dasar.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk media pembelajaran ICT Subtema Ayo Cintai Lingkunganku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa

a. Memiliki pengetahuan tentang jenis penelitian R&D (Reseacrh and Development).

b. Memiliki pengalaman melakukan penelitian R&D (Reseacrh and Development).

c. dalam mengembangkan media pembelajaran ICT Subtema Ayo Cintai Lingkunganku mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

d. Memiliki produk media pembelajaran ICT untuk digunakan di masa yang akan datang.

2. Bagi guru

a. Memiliki salah satu jenis media pembelajaran ICT yang dapat digunakan atau dikembangkan dalam proses pembelajaran. b. Mengetahui peran atau pentingnya media pembelajaran untuk

(28)

c. Memiliki inspirasi terkait dengan penelitian Research and Development (R&D) dan memperoleh contoh media pembelajaran ICT khususnya media pembelajaran ICT yang mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Ayo Cintai Lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

3. Bagi siswa

a. Memiliki pengalaman belajar menggunakan media pembelajaran berbasis ICT.

b. Mengalami variasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna sehingga dapat memperoleh prestasi belajar yang memuaskan, khususnya dengan penggunaan media pembelajaran ICT.

4. Bagi sekolah

a. Memiliki contoh media pembelajaran ICT mengacu Kurikulum SD 2013 pada Subtema Ayo Cintai Lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

(29)

5. Bagi Prodi PGSD

Memiliki bahan bacaan tambahan perpustakaan terkait dengan penelitian Research and Development khususnya dalam upaya untuk mengembangkan media pembelajaran ICT mengacu pada Kurikulum SD 2013 Subtema Ayo Cintai Lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

E. Batasan Istilah

Batasan istilah dari penelitian ini diantaranya adalah :

1. Media Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah sesuatu yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima dengan memanfaatkan teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Perangkat yang diperlukan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT, meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras dapat berupa: komputer, scanner, microfon, CDROM, DVDROM, kartu memori, kamera digital, kamera video, dan sebagainya.

(30)

F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan adalah media pembelajaran berbasis ICT. Media pembelajaran berbasis ICT yang akan dikembangkan adalah powerpoint interaktif dan menarik, berupa permainan dan soal-soal yang dibuat berdasarkan tingkat perkembangan siswa dengan kurikulum SD 2013.

1. Media berbasis ICT model Powerpoint Interaktif yang dipadukan dengan Video. Powerpoint Interaktif ini memuat komponen:

a. Slide pembukaan yang berisi: 1) Slide identitas media

Nama/judul media.

2) Slide identitas pembelajaran terkait a) Tema/subtema

b) Kelas/semester c) Pembelajaran

3) Slide pemetaan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran.

4) Slide petunjuk penggunaan media Powerpoint Interaktif.

b. Slide isi

1) Slide materi pembelajaran.

(31)

3) Slide gambar terkait pembelajaran. 4) Slide video terkait pembelajaran.

5) Slide tugas yang harus dikerjakan siswa. 6) Slide soal-soal evaluasi.

7) Slide kunci jawaban soal evaluasi. 8) Slide pertanyaan refleksi.

9) Slide rencana tindak lanjut/tugas rumah. c. Slide penutup yang berisi:

1) Ucapan terima kasih. 2) Profil penyusun.

2. Media powerpoint interaktif didesain dengan tampilan yang menarik dan mendukung seluruh konten di dalamnya.

3. MediapPowerpoint interaktif menggunakan simbol tombol untuk mengoperasikan media.

4. Media powerpoint interaktif menggunakan bahasa komunikatif dan menggunakan gaya bahasa anak-anak.

5. Media powerpoint interaktif disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan peserta didik yaitu sikap, kognitif, dan keterampilan. Hal tersebut dapat diamati lewat perumusan indikator pada perangkat pembelajaran yang dibuat.

(32)

satu tema. Hal ini dapat ditandai dengan tidak adanya pemisahan media untuk setiap mata pelajaran.

7. Media powerpoint interaktif dibuat dengan pendekatan saintifik yaitu mengupayakan agar siswa mencari tahu sendiri ilmu pengetahuan. Siswa diharapkan dapat memecahkan sendiri masalah yang dihadapi terkait dengan materi pelajaran.

8. Media powerpoint interaktif yang dibuat memancing antusias siswa dalam proses pembelajaran dengan menampilkan video-video yang mendukung proses pembelajaran.

(33)

13 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Media Pembelajaran Berbasis Information and Communication Technology (ICT)

a. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Information and Communication Technology (ICT).

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Media merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat terdorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.

Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2013: 4).

(34)

memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat, sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Munadi (2013: 7) mengatakan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, model pembelajaran aktif pun mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan teknologi ICT ke dalam pembelajaran aktif tersebut (Jasmadi, 2010: 201). Sejalan dengan hal tersebut, media-media untuk mengeksplorasi kecerdasan semakin mudah diwujudkan. Media pembelajaran yang dikembangkan bukan lagi media konvensional, tetapi media berbasis ICT atau media yang menggunakan sistem informasi dan komunikasi, serta menggunakan komputer sebagai sarana/alatnya.

(35)

a. Jenis-jenis Media Pembelajaran ICT

Enam kategori dasar media adalah teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative/benda-benda), dan orang-orang (Smaldino, 2011:7). Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka media pembelajaran pun mengalami perkembangan melalui pemanfaatan teknologi itu sendiri. Berdasarkan teknologi tersebut, Arsyad (2011) mengklasifikasikan media atas empat kelompok, yaitu :

1) Media hasil teknologi cetak.

2) Media hasil teknologi audio-visual.

3) Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer. 4) Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Klasifikasi media pembelajaran menurut Seels dan Glasgow (dalam Arsyad 2011:33) membagi media kedalam dua kelompok besar, yaitu : media tradisional dan media teknologi mutakhir.

1). Pilihan media tradisional

 Visual diam yang diproyeksikan yaitu proyeksi apaque, proyeksi overhead, slides, filmstrips.

 Visual yang tak diproyeksikan yaitu gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu.

(36)

 Penyajian multimedia yaitu slide plus suara (tape).

 Visual dinamis yang diproyeksikan yaitu film, televisi, video.

 Media cetak yaitu buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah, lembaran lepas (hand-out).

 Permainan yaitu teka-teki, simulasi, permainan papan.

 Media realia yaitu model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).

2). Pilihan media teknologi mutakhir

 Media berbasis telekomunikasi yaitu telekonferen, kuliah jarak jauh.

 Media berbasis mikroprosesor yaitu computer-assisted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelijen, interaktif, hipermedia, compact (video) disc.

Kemp & Dayton yang dikutip oleh (dalam Arsyad, 2011:37) mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu : media cetakan, media pajang, overhead transparancies, rekaman audiotape, seri slide dan filmstrips, penyajian multi-image, rekaman video dan film hidup, komputer.

(37)

dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa disebut dengan istilah CAI atau Computer Assisted Instruction (Daryanto, 2010: 148). CAI juga dapat menjadi tutor yang menggantikan guru di dalam kelas.

Computer Assisted Instruction (CAI) memberi kemudahan bagi guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Arsyad (2014: 150) menyebutkan bentuk media pembelajaran yang dapat dikembangkan dengan menggunakan komputer (CAI) sebagai bantuannya yaitu media bentuk tutorial, media bentuk drill and practice, media bentuk simulasi, dan media bentuk permaianan.

1) Bentuk Tutorial

CAI bentuk turotial merupakan program pembelajaran individual yang dikemas dalam bentuk branching. Metode pembelajaran yang termuat dalam CAI bentuk tutorial harus mengikuti pengajaran secara branching yaitu mata pelajaran disajikan dalam unit-unit kecil, kemudian disusul dengan pertanyaan (Darmawan, 2011: 139).

2) Bentuk Drill and Practice

(38)

bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya (Darmawan, 2011: 105). Tahapan materi program CAI drills adalah sebagai berikut:

a) Masalah-masalah disajikan dalam bentuk latihan soal. Soal-soal yang diberi memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, sesuai dengan keadaan siswa.

b) Siswa mengerjakan soal latihan melalui komputer.

c) Program akan merekam pekerjaan siswa, mengevaluasi, dan kemudian memberi umpan balik.

d) Jika jawaban yang diberika siswa benar, maka program akan menampilkan materi selanjutnya. Namun, jika jawaban yang diberikan salah, maka program akan menyediakan fasilitas untuk mengulangi latihan soal. 3) Bentuk Simulasi

Bentuk simulasi dalam CAI pada dasarnya merupakan salah satu strategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan berlangsung dalam suasana tanpa resiko (Darmawan, 2011:123). Secara sederhana, pola pengoperasiannya yaitu sebagai berikut:

a) Komputer menyajikan materi simulasi.

(39)

c) Melanjutkan atau mengulangi tahapan simulasi sebelumnya. Program CAI simulasi menggunakan perangkat lunak komputer untuk menyajikan materi pelajaran.

4) Bentuk Permainan

CAI bentuk games atau permainan merupakan program pembelajaran yang lebih menekankan pada penyajian bentuk-bentuk permainan dengan muatan bahan pelajaran di dalamnya (Darmawan, 2011: 191). Penekanan CAI bentuk games atau permainan ini terletak pada upaya untuk memaksimalkan aktivitas belajar mengajar secara berkesinambungan dalam bentuk interaksi antara peserta didik dan materi pelajaran. Keanekaragaman jenis media pembelajaran juga dapat dilihat dari berbagai aspek. Menurut Sanjaya (2008: 211) media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan sifatnya, kemampuan jangkauannya, dan teknik pemakaiannya.

1) Berdasarkan sifatnya, media dapat dibagi ke dalam: a) Media auditif

Media auditif yaitu media yang hanya dapat didengar atau media yang memiliki unsur suara saja. Contohnya radio dan rekaman suara.

(40)

b) Media visual

Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat dan tidak memiliki unsur suara. Contohnya poster, foto, lukisan, gambar, dan lain sebagainya.

c) Media audiovisual

Media audiovidual yaitu media yang dapat dilihat dan juga didengar atau media yang memiliki dua unsur yaitu suara dan gambar. Contohnya video, film, dan lain sebagainya. 2) Berdasarkan kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke

dalam:

a) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan televisi. Media ini lebih mempermudah siswa mempelajari hal-hal yang aktual secara bersamaan tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

b) Media yang memiliki daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu. Contohnya seperti film, video, dan lain sebagainya.

3) Berdasarkan teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:

a) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, transparansi. b) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto,

(41)

Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu media visual, media audio, dan media audiovisual. Ketiga jenis media tersebut diklasifikasikan lagi ke dalam media visual bergerak dan diam, media audiovisual bergerak dan diam, serta media audio bergerak dan diam. Jenis-jenis media tersebut, jika dikembangkan dengan menggunakan program CAI, maka dapat dijadikan sebaga media pembelajaran berbasis komputer/teknologi/ICT.

b. Fungsi Media Pembelajaran Berbasis ICT

Menurut Arsyad (2011:15) fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru, sedangkan menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2011) bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem pembelajaran, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi, di antaranya (I Wayan Santyasa, 2007: 5 – 6) sebagai berikut.

(42)

dalam kelas oleh para peserta didik dikarenakan:lokasi objek sangat jauh, objek terlalu besar, objek terlalu kecil, objek bergerak terlalu lambat, objek bergerak terlalu cepat, objek terlalu kompleks, objek mudah rusak, objek bersuara sangat halus, objek berbahaya. Dengan menggunakan media yang tepat semua objek dengan sifat-sifat tersebut dapat disajikan kepada peserta didik. Misalnya, video kehidupan satwa liar di hutan Afrika, proses reaktor nuklir, foto saltelit benda-benda angkasa, foto mikroskup elekron sel/virus/bakteri, video yang dipercepat proses fotosintesis, video yang diperlambat proses perjalanan arus listrik di dalam suatu rangakaian, dan sebagainya.

(43)

fiksatif media yang dapat menangkap, menimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian.

3) Media pembelajaran dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya (kemampuan distributif) dan memung-kinkan mereka mengamati suatu objek secara bersamaan. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan (maha)siswa dapat mengikuti kuliah/pelajaran yang disajikan seorang profesor/guru dalam waktu yang sama. Demikian juga, melalui e-learning, tidak ada batas jumlah peserta didik dan waktu untuk mempelajari materi yang sama berkali-kali.

4) Media pembelajaran yang tepat dapat memberikan ilustrasi konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis, sehingga media pembelajaran dapat memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak 5) Media pembelajaran yang baik juga dapat merangsang dan

membangkitkan motivasi dan minat belajar. Efek audio visual dalam multimedia dapat memberikan rangsangan yang baik terhadap pancaindera pembelajar. Demikian permainan (game) komputer biasanya menarik orang, sehingga penyajian materi pembelajaran dalam bentuk permainan komputer juga dapat menarik perhatian siswa.

(44)

pelaksanaan belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan waktu masing-masing.

c. Indikator kualitas media pembelajaran berbasis ICT

Dalam membuat media Powerpoint ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar media yang dibuat menarik dan dapat meningkatkan siswa dalam belajar. Daryanto (2013: 72) Media yang dibuat agar lebih menarik maka ada beberapa tips yang perlu diperhatikan pada saat membuat media presentasi/Powerpoint yaitu sebagai berikut:

1) Pilih jenis huruf (font) yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya Arial, Verdana, Tahoma. Gunakan ukuran huruf (font size) 17-20 untuk isi teks, sedang untuk sub judul 28 dan untuk judul 30.

2) Untuk memperjelas dan memperindah tampilan, gunakan variasi warna, gambar, foto, animasi atau video.

3) Area tampilan frema yang ditulis jangan melebihi ukuran 16x20 cm.

4) Usahakan dalam satu slide/frame tidak memuat lebih dari 18 baris teks.

5) Dalam satu frame usahakan hanya berisi satu topic atau sub topik pembahasan.

(45)

7) Perhatikan komposisi warna, keseimbangan (tata letak), keharmonisan dan kekontrasan pada setiap tampilan.

8) Variasi memang perlu, tetapi harus juga perlu diperhatikan prinsip kesederhanaannya.

9) Artinya jangan membuat slide yang terlalu rumit, rame dan peunuh dengan warna-warni, karena hal ini justru akan menggangu pesan utama yang disajikan.

Sanjaya (2012: 234) menyebutkan kriteria untuk menilai sebuah media interaktif diantaranya yaitu:

1) Kesederhanaan. Kesederhanaan artinya bahwa program multimedia interaktif harus dirancang agar dapat digunakan siapa saja. Orang yang akan memanfaatkan multimedia yang kita kembangkan tidak perlu belajar lebih dahulu tentang komputer.

2) Kelengkapan bahan pembelajaran. Artinya, multimedia yang dikembangkan memiliki kandungan yang cukup tentang materi pelajaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa tentang pengetahuan yang ingin diperolehnya. Sebaiknya isi kandungan multimedia tidak hanya data atau fakta, akan tetapi juga isi konsep, prinsip, generalisasi bahkan mungking teori. 3) Komunikatif. Multimedia yang dikembangkan harus bersifat

(46)

melakukan sesuatu, bukan hanya diajak mendengar saja. Dengan demikian format penyajian multimedia jangan bersifat deskriptif yang menempatkan pengguna sebagai objek belajar akan tetapi juga sebagai subjek belajar.

4) Belajar mandiri. Multimedia interaktif yang baik dirancang untuk dapat digunakan secara mandiri tanpa bantuan orang lain termasuk guru. Untuk itu format penyajian harus disusun lengkap mulai dari petunjuk penggunaan, isi pelajaran, sampai pada alat evaluasi beserta kunci jawaban sehingga pengguna dapat menentukan sendiri keberhasilan penggunaannya.

5) Belajar setahap demi setahap. Pembelajaran melalui multimedia adalah proses belajar setahap demi setahap. Oleh sebab itu, materi harus disusun secara unit-unit terkecil dari yang sederhana menuju ke yang kompleks, dari yang konkret menuju ke abstrak.

6) Unity multimedia adalah penggabungan beberapa jenis media. Oleh sebab itu pemakaian berbagai jenis media seperti media audio, video, foto, film dan sebagainya harus ditata secara serasi dan seimbang dengan tidak mengabaikan unsur artistik dan estetikanya.

(47)

melalui multimedia harus dapat meninggalkan bekas. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam membuat/mendesain sebuah media pembelajaran berbasis ICT, yang mendesain media pembelajaran beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni kesederhanaan, jenis huruf, konten atau isi dari media, cara penyajiannya, penggunaan bahasa, background dan lain sebagainya. Kriteria penilaian atau hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah media pembelajaran berbasis ICT menurut pendapat para ahli di atas, dapat digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam menyusun instrumen penilaian kelayakan media pembelajaran berbasis ICT.

2. Micrsoft Powerpoint

a. Pengertian Microsoft Powerpoint

(48)

Riyana & Susilana (2009: 100) Microsoft Powerpoint 2003 merupakan program aplikasi presentasi yang popular dan paling banyak digunakan saat ini untuk beberapa kepentingan presentasi, baik pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lokakarya dan sebagainya. Microsoft Powerpoint digunakan untuk memberi lebih banyak cara membuat dan berbagi presentasi secara dinamis dengan audiens. Powerpoint dapat merupakan bagian dari keseluruhan presentasi, maupun menjadi satu-satunya sarana penyampaian informasi. Program Microsoft Powerpoint cukup populer digunakan baik dalam proses pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan formal, maupun pada lembaga-lembaga-lembaga-lembaga tidak formal seperti pelatihan dan penyuluhan Sanjaya (2012: 183). Pengoperasian dan bentuk tampilan Microsoft Powerpoint lebih menarik serta dapat diintergrasikan dengan program Microsoft lainnya seperti Word, Excel, Acces dan sebagainya, termasuk diintegrasikan dengan video, gambar, dan foto.

(49)

Sanaky (2013: 147) mengatakan bahwa Microsoft Powerpoint adalah program aplikasi presentasi yang merupakan yang salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office program komputer dan tampilan kelayar dengan menggunakan bantuan LCD.

Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa Microsoft Powerpoint adalah suatu program aplikasi yang digunakan untuk mengajar, mendesain pembelajaran sesuai dengan materi, metode, dan tujuan yang ingin dicapai. Pada Miscrosoft Powerpoint ini peneliti membuat media pembelajaran menggunakan modifikasi dari beberapa cara yaitu menggunakan Movie Maker/video dan juga menggunakan animasi-animasi. b. Manfaat komputer sebagai media pembelajaran.

Bramble et al (dalam Munir 2009: 49) mengatakan bahwa manfaat komputer dalam menjalankan peranan yang penting sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan mutu pemebelajaran.

1) Menentukan sasaran dan tujuan pembelajaran.

2) Membuat isi pembelajaran dan menentukan dimana dan bagaimana komputer bisa digunakan secara efektif.

(50)

pembelajaran atau untuk memperbaiki kekurangan metodologi tersebut untuk memaksimalkan penggunaan komputer dengan lebih aktif.

4) Merancang proses pembelajaran serta operasionalnya. c. Tipe penggunaan media Powerpoint.

Susilana dan Riyana (2009: 100) mengatakan ada beberapa tipe penggunaan Powerpoint antara lain:

1) Personal presentation: Pada umumnya Powerpoint dalam tipe ini digunakn untuk presentasi dalam kelas, seperti: kuliah, training, seminar, work shop. Penyajian Powerpoint ini sebagai alat bantu bagi guru untuk penyampaian materi pembelajaran agar siswa merasa tertarik pada pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

2) Stand alone: Dalam tipe ini Powerpoint dapat dirancang khusus untuk pembelajaran individu yang bersifat interaktif, meskipun kadarnya tidak terlalu tinggi.

3) Web based: Pada pola ini, Powerpoint dapat diformat menjadi file web sehingga program yang muncul berupa browser yang dapat menampilkan internet.

(51)

d. Prosedur Pembuatan Powerpoint.

Susilana dan Riyana (2009: 101) mengatakan bahwa ada beberapa prosedur pembuatan Powerpoint antara lain:

1) Identifikasi program, hal ini dimaksud untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat dengan materi, sasaran (siswa) terutama latar belakang kemampuan, usia, dan jenjang pendidikan. Perlu juga mengidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti gambar, animasi dan video.

2) Mengumpulkan bahan pendukung sesuai dengan kebutuhan materi dan sasaran, seperti video, gambar, animasi, suara. Materi untuk powerpoint sebaiknya dikemas menjadi uraian pendek, pokok-pokok bahasan atau pointer-pointer.

3) Setelah bahan terkumpul dan materi sudah dirangkum, selanjutnya proses pengerjaan di powerpoint hingga selesai. Selanjutnya mengubah hasil akhir presentasi apakah dalam bentuk slide show, web pages, executable file (xe).

4) Setelah program dibuat, tidak langsung digunakan sebaiknya dilakukan review program dari sisi bahasa, tata letak, dan kebenaran konsep, selanjutnya direvisi dan siap digunakan.

(52)

sebagai peneliti harus membuat sebuah rangkuman sebuah Powerpoint yang menarik untuk digunakan.

e. Syarat dalam menggunakan Microsoft Powerpoint. Darmawan (2011: 170) mengatakan ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam menggunakan Microsoft Powerpoint, antara lain:

1) Pastikan anda telah memiliki flow chart dengan model tutorial atau model CAI lainnya, seperti drill, simulasi, atau permainan. Anda harus memiliki story board sesuai dengan bidang studi masing-masing.

2) Pastikan anda telah memiliki sebuah folder dengan nama “latihan” (multimedia interaktif).

3) Folder tersebut harus berisi sejumlah file yang anda perlukan (baik dalam bentuk word, excel, powerpoint, audio, video, image) yang diperkirakan akan mendukung proyek pembelajaran anda.

4) Pastikan ada software pembangunan, seperti micromedia flash, dreamwaver, authoring, macromedia dan sejenisnya. 5) Komputer anda diinstal minimal dengan windows versi 2000,

me, XP, vista, ataupun windows-7.

(53)

f. Kelebihan dan kelemahan Microsoft Powerpoint. 1) Kelebihan Microsoft Powerpint.

Daryanto (2010: 164) kelebihan dari Microsoft Powerpoint yaitu:

[image:53.595.86.514.173.626.2]

a) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf, dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foto.

b) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.

c) Pesan informasi secara visual lebih mudah dipahami peserta didik.

d) Guru tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.

e) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat dipakai berulang-ulang.

f) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik, sehingga praktis untuk dibawa kemana-mana.

2) Kelemahan Microsoft Powerpoint.

(54)

atau media Powerpoint. Mengingat bahwa Microsoft Powerpoint merupakan salah satu media berbasis komputer, maka kita juga dapat melihat beberapa kelemahan media berbasis komputer.

3. Model Pengembangan Media Berbasis ICT

Model desain ASSURE merupakan suatu pembelajaran yang dapat digunakan untuk menetapkan pengalaman belajar yang dapat membantu siswa mencapai hasil belajar siswa yang diinginkan. (Pribadi, 2011:29).

Pribadi (2011: 34) Model desain ASSURE merupakan model desain sistem pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah diimplementasikan untuk mendesain aktivitas pembelajaran, baik yang bersifat individual maupun klasikal.

Pribadi (2011: 39-40) Model desain pembelajaran pada umumnya berisi beberapa langkah sistematik dan sistemik yang pernah diuji coba sebelumnya dalam sebuah situasi atau setting pembelajaran. Semua model desain pembelajaran memiliki keunggulan dan juga keterbatasan. Salah satu model desain pembelajaran yang sederhana yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah pembelajaran sukses adalah model desain pembelajaran ASSURE.

(55)

pembelajaran; (3) memilih metode, media dan bahan ajar; (4) menggunakan materi dan media pembelajaran; (5) melibatkan siswa dalam proses belajar; dan (6) evaluasi dan revisi. Berikut ini meupakan bagan langkah-langkah model desain pembelajarn ASSURE: (Pribadi 2011: 30)

Bagan 1. Langkah-langkah model desain ASSURE

Untuk lebih memahami model desain pembelajaran ASSURE, berikut ini dikemukakan deskripsi dari setiap komponen yang terdapat dalam model tersebut, Pribadi, 2011: 30-33).

Analyze learner characteristic

State objective

Select method, media and learning materials

Utilize materials

Require learner participation

(56)

a) Langkah karakteristik siswa ( Analyze learner characteristics) Langkah awal yang perlu dilakukan dalam menerapkan model ini adalah mengidentifikasi karakteristik siswa yang akan melakukan aktivitas pembelajaran. Dari pemahaman yang baik tentang karakteristik siswa akan sangat membantu guru atau instruktur dalam upaya memfasilitasi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Keller, 2010). Analisis terhadap karakteristik siswa meliputi beberapa aspek penting, yaitu: (1) karakteristik umum; (2) kompetensi spesifik yang telah dimiliki siswa sebelumnya; (3) gaya belajar atau learning style siswa; dan (4) motivasi.

b) Menetapkan tujuan pembelajaran (State performance objectives). Langkah kedua model desain sistem pembelajaran ASSURE adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang bersifat spesifik. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari silabus atau kurikulum, informasi yang tercatat dalam buku teks, atau dirumuskan sendiri oleh perancang atau instruktur setelah melalui proses penilaian kebutuhan belajar atau learning need assessment. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan atu pernyataan yang mendeskripsikan tentang kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari.

(57)

Langkah ketiga yang perlu dilakukan yaitu setelah menempuh langkah merumuskan tujuan pembelajaran adalah memilih metode, media, dan bahan ajar yang akan digunakan. Ketiga komponen ini berperan sangat penting untuk digunakan dalam membantu siswa dalam mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah digariskan. Dalam memilih metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan ada beberapa alternatif pilihan yang dapat dilakukan yaitu (1) membeli media dan bahan ajar yang ada; (2) memodifikasi bahan ajar yang telah tersedia; dan (3) memproduksi bahan ajar baru.

d) Menggunakan materi dan media pembelajaran (Utilize materials)

(58)

e) Melibatkan siswa dalam proses belajar (Requires learner participation)

Agar berlangsung efektif dan efisien proses pembelajaran memerlukan adanya keterlibatan mental siswa secara aktif dengan materi atau substansi yang sedang dipelajari. Siswa yang telah aktif dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya akan dengan mudah mempelajari materi pembelajaran. Pemberian umpan balik yang berupa pengetahuan tentang hasil belajar akan memotivasi siswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.

f) Evaluasi dan revisi (Evaluate and revise)

Setelah mendesain aktivitas pembelajaran, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi dan revisi. Tahap evaluasi dan revisi dalam model desain pembelajaran ASSURE ini dilakukan untuk menilai efektivitas dan efisiensi program pembelajaran dan juga menilai pencapaian hasil belajar siswa. Agar dapat memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah program pembelajaran, perlu dilakukan proses evaluasi terhadap semua komponen pembelajaran.

(59)

apakah siswa terlibat aktif dengan isi/materi pembelajaran yang sedang dipelajari?

Revisi perlu dilakukan apabila hasil evaluasi terhadap program pembelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Langkah revisi dilakukan terhadap komponen-komponen pembelajaran yang perlu diperbaiki untuk mencapai pembelajaran sukses.

4. Kurikulum 2013

Kurikulum merupakan sebuah sistem pendidikan yang dirancang secara terarah dan tertata dengan baik yang bersifat dinamis. Walaupun kurikulum itu bersifat dinamis, namun harus mempunyai visi dan misi yang jelas, agar bisa diketahui kemanakah tujuan dan arah pendidikan di bawah naungan kurikulum tersebut.

Menurut Caswel dan Campbell (dalam Kurniasih dan Sani 2014:5) kurikulum adalah seluruh pengalaman dari anak yang berada dalam pengawasan guru.

Menurut Edward A Krug (dalam kurniasih dan sani 2014:5) kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang diberikan sekolah.

(60)

diusahakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran khususnya dan tujuan pendidikan secara umum.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka, dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah suatu pedoman dalam mengembangkan proses pembelajaran yang meliputi kegiatan-kegiatan siswa agar mencapai tujuan pendidikan.

Menurut mulyasa (2013:9) kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum berbasis karakter dan kompetensi dan bukan hanya tanggung jawab semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak dalam hal ini orang tua, pemerintah dan masyarakat, oleh karena itu pengimplementasian kurikulum 2013 menuntut kerjasama yang optimal di antara para guru, sehingga memerlukan pembelajaran berbentuk tim, dan menuntut kerjasama yang kompak di antara para anggota tim.

Menurut kurniasih dan sani (2013:47) pada kurikulum 2013, siswa tidak lagi menjadi obyek dari pendidikan, tetapi justru menjadi subyek dengan ikut mengembangkan tema dan materi yang ada.

(61)

tergantung dari cara guru itu sendiri dalam mendesain proses belajar mengajar, oleh karena itu kretivitas guru adalah salah satu kunci sukses pengimplementasian kurikulum 2013.

Menurut permendikbud (2013:5) kurikulum 2013 dikembangkan dengan berdasar pada teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).

Pendidikan berdasarkan standar merupakan pendidikan yang menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal yang harus dimiliki oleh warga negara yang dirinci menjadi delapan standar pendidikan yaitu :

1. Standar kompetensi lulusan

Menurut mulyasa (2013:23) standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan ketujuh kompetensi yang lain. Secara garis besar, ketentuan tentang standar kompetensi lulusan dideskripsikan sebagai berikut:

(62)

b. Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau mata kuliah

c. Standar kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

2. Standar isi

Menurut Mulyasa (2013:24) standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

3. Standar proses

Menurut mulyasa (2013:25) Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Secara garis besar standar proses tersebut dapat didefenisikan sebagai berikut :

(63)

b. Setiap satuan pendidik melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

c. Perencanaan pembelajaran merupakan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap muatan pembelajaran.

4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

Menurut mulyasa (2013:25) standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah ktiteria mengenai pendidikkan prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Secara garis besar dapat dideskripsikan sebagai berikut :

a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat secara jasmani dan rohani serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

(64)

c. Seorang pendidik harus mempunyai kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial

d. Seseorang yang tidak memiliki ijazah atau sertifikat, tetapi memiliki keahlian khusus yang diakui, maka diangkat menjadi pendidik setelah mengikuti uji kelayakan dan kesetaraan

e. Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan peraturan mentri

f. Pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki (1) minimal Diploma (D-IV) atau sarjana ( S-1), (2) latar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau psikologi, (3) sertifikasi profesi guru untuk PAUD

g. Pendidikan pada SD/MI atau bentuk lain yang sederajat memiliki (1) minimal diploma (D-IV) atau sarjana (S-1), (2) memiliki pendidikan tinggi di bidang pendidikan SD/MI, kependidikan lain atau psikologi, (3) memiliki sertifikat profesi guru untuk SD/MI 5. Standar sarana dan prasarana

(65)

tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi, dan sumber lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

6. Standar pengelolaan

Menurut mulyasa (2013:29) standar pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasioanal agar tercapai afisiensi dan efektivitas penyelenggara pendidikan.

7. Standar pembiayaan

Menurut mulyasa (2013:32) standar pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

8. Standar penilaian pendidikan

Menurut mulyasa (2013:32) standar penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

a. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013

(66)

nasional pendidikan dan terkait dengan faktor perkembangan pertumbuhan penduduk. Tantangan yang mengacu pada delapan standar nasional pendidikan antara lain standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana-prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan, sedangkan yang terkait dengan faktor perkembangan penduduk adalah pertumbuhan penduduk usia produktif ( 15-64 tahun).

Berhubung dengan tantangan internal pertama, maka diharapkan kepada lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat agar bekerjasama dalam mengupayakan segala kegiatan untuk mencapai kedelapan standar nasional tersebut, sehingga perubahan dan perkembangan kurikulum 2013

Gambar

Tabel 1. Penyempurnaan Pola Piki ....................................................................................
gambar atau foto.
Tabel 2. Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Tabel 3. Jadwal pelaksanaan penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

3) Bagaimanakah bentuk-bentuk wanprestasi dalam perjanjian franchise dan upaya penyelesaian yang dilakukan para pihak apabila terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian

Persiapan paling awal yang dilakukan oleh mahasiswa adalah mengikuti pembelajaran mikro. Setelah mengadakan observasi mahasiswa dapat belajar banyak dari

Selain itu ada beberapa usaha yang dilakukan oleh pihak pengelola dalam mengembangkan objek wisata nDayu Alam Asri antara lain mendatangkan tenaga ahli,

Struktur balok adalah suatu struktur yang terdiri dari sebuah batang yang dijepit pada satu ujungnya atau ditumpu oleh dua buah dukungan atau lebih, sehingga

Hasil penelitian ini sesuai dengan konsep perkembangan yaitu anak-anak tidak belajar suatu hal melalui instruksi langsung, akan tetapi mereka belajar melalui

Penelitian ini memiliki tujuan untuk 1) meningkatkan proses pembelajaran pengembangan diri mengenal rambu lalu lintas dengan metode pretend play, 2)

oooo This research pervades with the report of the sources and uses of working capital regarding to the financial statement of PT Semen Padang in 2010-2011.