STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2010 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” J AWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Mengetahui Sebagian Per syar atan dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS Progdi Akuntansi
Diajukan oleh :
DIAN FITRI PUSPITASARI 1013010027/FEB/EA
Kepada
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
Disusun Oleh :
DIAN FITRI PUSPITASARI 1013010027/FEB/EA
telah dipertahankan dihadapkan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 17 April 2014
Pembimbing Utama Tim Penguji :
Ketua
Dr a. Ec. Tituk Diah W. M.Aks Dr a. Ec. Tituk Diah W. M.Aks
Seker tar is
Dr s.Ec.Eko Riadi.M.Aks Anggota
Dr a. Ec. Sar i Andayani, M.Aks Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat taufik dan hidayahNya, penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruhdisiplin Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Pr estasi Belajar Mahasiswa Pr ogram Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur” dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
untuk membimbing dan mengarahkan penulis demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik, mengajar dan mengayomi. Jasa-jasa yang telah engkau berikan akan selalu tertanam di hati penulis.
6. Kedua orang tuaku yaitu Ibu Mariani dan Bapak Darmanto yang sangat, sangat, sangat kusayangi dan cintai terima kasih dukungannya baik secara moril maupun materiil dan doa yang diberikan kepada penulis untuk keberhasilan dan keselamatan selama menempuh pendidikan.
7. Kakakku Danang Waristo Nugroho dan Dyah Ayu Agustiningtyas yang juga selalu mendo’akan, mendukung, dan memberikan kasih sayang kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-temanku Ayu, Resita, Rosita, Astiti, Nuki dan Roslina Ndima yang telah memberi bantuan, dukungan dan semangat kepada penulis.
9. Teman-temanku Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 yang telah membantu dalam penelitian ini.
banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangn demi kesempurnaan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Surabaya, April 2014
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
ABSTRAKSI ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu ... 11
2.2 Landasan Teori ... . 16
2.2.1 Prestasi Belajar ... 16
2.2.1.1 Pengertian Belajar ... 16
2.2.1.2 Pengertian Prestasi Belajar ... 17
2.2.1.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 18
2.2.1.4 Pengukuran Prestasi Belajar... 19
2.2.2.2 Pengetian Disiplin Belajar ... 23
2.2.2.3 Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ... 25
2.2.3 Lingkungan Teman Sebaya ... 26
2.2.3.1 Pengertian Lingkungan Teman Sebaya ... 26
2.2.3.2 Fungsi Lingkungan Teman Sebaya ... 29
2.2.3.3 Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa ... 30
2.3 Kerangka Pemikir ... 31
2.4 Hipotesis ... 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33
3.2 Operasional dan Pengukuran Variabel ... 33
3.2.1 Definisi Operasional ... 33
3.2.2 Pengukuran Variabel ... 34
3.3 Teknik Penentuan Sampel ... 39
3.3.1 Populasi ... 39
3.3.2 Sampel ... 39
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.4.1 Jenis Data ... 40
3.4.2 Sumber Data ... 41
3.5.1.1 Evaluasi Goodness Of Fit Outer Model... 45
3.5.1.2 Evaluasi Goodness Of Fit Inner Model ... 46
3.5.2 Uji Hipotesis ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 48
4.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden ... 48
4.1.1.1 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
4.1.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 49
4.1.2 Deskripsi Variabel ... 50
4.1.2.1 Variabel Disiplin Belajar (X1) ... 50
4.1.2.2 Variabel Lingkungan Teman Sebaya (X2)... 52
4.1.2.3 Variabel Prestasi Belajar (Y) ... 54
4.2 Hasil Penelitian ... 56
4.2.1 Analisis Data... 56
4.2.1.1 Goodness Of Fit Outer Model ... 57
4.2.1.1.1 Uji Composite Reliability ... 57
4.2.1.1.2 Uji Composite Reliability ... 62
4.2.1.1.3 Uji Discriminant Validity ... 62
4.2.2.2 Uji Inner Weight ... 64
4.3 Pembahasan... 66
4.3.1 Goodness Of Fit Outer Model ... 66
4.3.2 Goodness Of Fit Inner Model ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 68
5.2 Saran ... 69
5.3 Keterbatasan dan Implikasi ... 71 DAFTAR PUSTAKA
“VETERAN” J AWA TIMUR
Oleh :
Dian Fitr i Puspitasari
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (2) Pengaruh Lingkunngan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur .
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Strata satu (S1) program studi pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 189 mahasiswa, sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Uji coba instrumen ini dilakukan terhadap 66 mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square
(PLS), metode Partial Least Square (PLS) merupakan factor indeterminacy
metode analisis yang powerful oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala ukuran variabel tertentu dan jumlah sampel dapat kecil. Hasil penelitian ini adalah (1) Disiplin Belajar berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar dengan koefisien sebesar 0,471, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 4,844 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (Positif). (2) Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar dengan koefisien sebesar 0,297, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 3,009 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (Positif).
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di pandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Melalui pendidikan, manusia mendapatkan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap sehingga dapat berfikir lebih sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi dan bertanggungjawab.”
Pendidkan dikatakan berhasil apabila telah memenuhi tujuan pendidikan nasional. Pendidikan juga dikatakan berhasil apabila proses belajar mengajar dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan lebih optimal.
mempelajari sesuatu merupakan Prestasi Belajar yang dicapai oleh peserta didik dalam waktu tertentu.
Prestasi Belajar mahasiswa adalah hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh dosen untuk melihat sampai dimana kemampuan mahasiswa yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai. Prestasi Belajar mahasiswa dapat dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa. Namun untuk mendapatkan Prestasi Belajar yang baik bukanlah hal yang mudah, tetapi membutuhkan usaha yang optimal.
standar pelajaran di atas ukuran, metode belajar, tugas rumah. Sedangkan lingkungan masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Baharuddin [2009:19] juga menjelaskan faktor eksternal dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan sosial seperti lingkungan sosial sekolah yang di dalamnya termasuk guru, administrasi dan teman sebaya, lingkungan sosial masyarakat, dan lingkungan sosial keluarga seperti ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga, status sosial ekonomi sedangkan lingkungan nonsosial terdiri dari lingkungan alamiah, faktor instrumental, faktor materi pelajaran.
Faktor penting yang mempengaruhi Prestasi Belajar salah satunya adalah Disiplin Belajar. Di dalam pengelolaan pengajaran, disiplin merupakan suatu masalah penting. Tanpa adanya kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya pengajaran tidak mungkin mencapai target yang maksimal. Menurut Slameto [1995:67] “Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah, dan di perpustakaan”.
dan tanggung jawabnya sebagai pelajar, baik disiplin di rumah maupun di kampus dengan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan tujuan dari proses belajarnya. Menurut Suharsimi [2003 :114] “disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk aturan di mana aturan tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun berasal dari luar”. Sikap disiplin yang timbul dari kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama dibandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain. Mahasiswa yang memiliki disiplin yang tinggi akan belajar dengan baik dan teratur sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik.
Lingkungan Teman Sebaya juga merupakan faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur . Lingkungan Teman Sebaya merupakan lingkungan dimana terjadinya suatu interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status, yang memberikan dampak atau pengaruh positif maupun negatif yang dikarenakan interaksi di dalamnya.
dan status”. Intensitas pertemuan antar mahasiswa di kampus yang tinggi memiliki pengaruh yang besar dalam suasana perkuliahan. Teman sebaya mampu memberikan motivasi sekaligus suasana yang membangun apabila berada sedang di dalam kelas. Mahasiswa juga lebih merasa nyaman jika belajar ataupun bertanya mengenai materi kuliah dengan teman sebaya karena apabila bertanya dengan dosen biasanya akan muncul suatu ketakutan tersendiri. Dengan adanya Disiplin Belajar yang tinggi dan Lingkungan Teman Sebaya yang mendukung maka Prestasi Belajar akan meningkat dan begitu juga sebaliknya jika Disiplin Belajar rendah dan Lingkungan Teman Sebaya yang kurang mendukung maka Prestasi Belajar akan rendah. Sehingga kedua faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar tersebut mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar.
menerapkan presensi kedatangan mahasiswa menjadi salah satu indikator pemberian nilai.
Anggapan mahasiswa mengenai mata kuliah yang rumit dan terlalu sulit juga menyebabkan mahasiswa kurang termotivasi untuk belajar. Hal ini menyebabkan minat mahasiswa untuk belajar menjadi kurang dan Prestasi Belajar mahasiswa menjadi kurang optimal.
Lingkungan Teman Sebaya juga mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur . Hal ini dapat dilihat dari kenyataan yang ada saat ini, banyak mahasiswa yang lebih banyak bergantung dalam hal-hal negatif dengan teman sebayanya seperti tidak saling mengingatkan dalam belajar atau bercanda pada saat perkuliahan, banyaknya mahasiswa yang jarang mengerjakan tugas karena ikut-ikutan temannya, sebagian mahasiswa lebih asyik mengobrol dengan teman sebelahnya daripada mendengarkan dosen yang sedang menjelaskan di depan kelas.
bimbingan dengan Pembimbing Akademik hanya sebatas untuk pengisian KRS.
Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai hasil Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur seperti dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Daftar IPK Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010
Indeks Pr estasi Kumulatif (IPK)
Angkatan 2010 J umlah Mahasiswa
< 2,5 12% 22 Mahasiswa
2,5 – 3,0 33% 63 Mahasiswa
>3,0 55% 104 Mahasiswa
Sumber : (Biro Admik UPN “Veteran” J awa Timur)
Dengan adanya fenomena tersebut berarti bahwa nilai hasil Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa akuntansi masih kurang, hal ini kemungkinan disebabkan karena mahasiswa kuramg disiplin dan pengaruh dari Lingkungan Teman Sebaya sehingga mahasiswa kurang mamou memahami dan mengembangkannya secara optimal.
DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Apakah Disiplin Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ?
b. Apakah Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu :
b. Mengetahui pengaruh Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur?
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut : a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dan dapat menambah wawasan dan pegetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi mahasiswa akuntansi.
b. Bagi Univesitas
Hasil penelian ini dapat digunakan untuk menambah perbendaharaan kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk keperluan penelitian selanjutnya dengan permasalahan yang sejenis.
c. Bagi Pembaca
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian, penelitian ini mengacu pada tiga penelitian yang dilakukan oleh :
a. Lenny Sandra Purwanti [2009] 1) Judul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Pemerikasaan Akuntansi II”
2) Rumusan Masalah
“Apakah motivasi, gaya belajar, dan lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II pada mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur?”
3) Kesimpulan
b. Endang Sriatun [2010] 1) Judul
“Pengaruh Perilaku Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”.
2) Rumusan Masalah
“Apakah perilaku belajar yang meliputi kebiasaan membaca buku teks, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik
3) Kesimpulan
Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga kebiasaan mengikuti kuliah, kebiasaan membaca buku teks, kunjungan keperpustakaan,dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, teruji kebenarannya.
c. Hari Pranowol, Annisa Ratna Sari [2011] 1) Judul
2) Rumusan Masalah
a) Bagaimana pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa KelasXI IPSSMA Negeri 1 Ngemplak Sleman Tahun Ajaran 2011? b) Bagaimana pengaruh Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman Tahun Ajaran 2011?
c) Bagaimana pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru dan Kebiasaan Belajar Siswasecara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman Tahun Ajaran 2011?
3) Kesimpulan
a) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman tahun ajaran 2011?
b) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman tahun ajaran 2011?
Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman tahun ajaran 2011?
d. Donny Iskandarsyah, Imam Ghozali [2012] 1) Judul
“Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Mahasiswa Dalam Mempelajari Matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah.” 2) Rumusan Masalah
Apakah pengaruh teaching style (gaya mengajar dosen), assistance to students (asistensi kepada mahasiswa), course structure (struktur perkuliahan), dan fasilitas belajar dan mengajar terhadap prestasi mahasiswa dalam mempelajari matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah (AKM)?
3) Kesimpulan
Tabel 2.1
Perbandingan dan Per samaan Penelitian Ter dahulu dengan Penelitian Sekarang
No Nama Judul Variabel
1. Lenny Sandra Purwanti [2009]
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Pemerikasaan Akuntansi II.
Pengaruh Perilaku Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Mengajar Guru Dan Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma N 1 Ngemplak Sleman Tahun Ajaran 2011
X1 = Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar
Guru
X2 = Kebiasaan Belajar Siswa
Y = Prestasi Belajar Akuntansi
4. Donny Iskandarsyah ,
Imam Ghozali [2012]
Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Prestasi Mahasiswa Dalam Mempelajari Matakuliah Akuntansi Keuangan Menengah.
X1= Gaya Mengajar Dosen (Teaching Style)
X2= Asistensi Kepada Mahasiswa (Assistance To Students)
X3= Struktur Perkuliahan (Course Structure)
X4= Fasilitas Belajar Dan Mengajar
Y = Prestasi Mahasiswa Dalam Mempelajari AKM.
5. Dian Fitri Puspitasari [2014]
Pengaruh Disiplin Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
X1 = Disiplin Belajar
X2 = Lingkungan Teman Sebaya
Y = Prestasi Belajar
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pr estasi Belajar 2.2.1.1.Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar memilki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.
Menurut Slameto [1995: 2] “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Menurut Ngalim [2006: 102] “belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan”.
2.2.1.2.Pengertian Pr estasi Belajar
Menurut Sumadi [2010:297], “Prestasi Belajar sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan atau Prestasi Belajar siswa selama waktu tertentu”. Bukti keberhasilan dari seseorang setelah memperolehpengalaman belajar atau mempelajari sesuatu merupakan Prestasi Belajar yang dicapai oleh siswa dalam waktu tertentu.
Menurut Nana [2003: 102] :
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.
Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar. Dengan mengetahui prestasi belajar, dapat diketahui kedudukan anak di dalam kelas. Seperti yang dinyatakan oleh Sutratinah [2001: 43] bahwa “prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.
diberikan oleh dosen untuk melihat sampai di mana kemampuan mahasiswa yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai.
2.2.1.3.Faktor -faktor yang Mempengar uhi Pr estasi Belajar
Menurut Slameto [1995: 54], terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yang digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: a. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, antara lain: faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan), dan faktor kelelahan.
Menurut Ngalim [2006: 102] Faktor-faktor yang dapatmempengaruhi
proses dan hasil belajar yaitu :
a. Faktor Sosial meliputi : faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajarmengajar, lingkungan dan
kesempatan yang tersedia danmotivasi sosial
b. Faktor individual antara lain : kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar
dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
a. Faktor internal yakni faktor yang muncul dari dalam diri individu yang
berupa faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis
(intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan,
kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi) dan faktor kelelahan.
b. Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa diantaranya
lingkungan sosial seperti lingkungan sosial sekolah yang di dalamnya
termasuk metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran,
2.2.1.4.Pengukuran Pr estasi Belajar
Dalam kegiatan pembelajaran, mahasiswa dikatakan berhasil atau
tidak, salah satu caranya dengan melihat nilai-nilai hasil perolehan mahasiswa
Kartu Hasil Studi (KHS) mencerminkan Prestasi Belajar atau sejauh mana
tingkat keberhasilan siswa mengikuti kegiatan belajar.
Menurut Sugihartono [2007: 130] menyatakan: Dalam kegiatan
belajar mengajar, pengukuran hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa setelah menghayati proses
belajar. Maka pengukuran yang dilakukan guru lazimnya menggunakan tes
sebagai alat ukur. Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun
pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para
siswa, yang lebih dikenal dengan prestasi belajar.
Cara penilaian dan penentuan nilai mahasiswa adalah sebagai berikut :
a. Pedoman Penilaian
Pedoman penilaian keberhasilan dinyatakan dalam bentuk huruf A,
A-, B+, B, B-, C+, C, C-, D+, D, dan E.
b. Komposisi Penilaian
Komposisi penilaian yang diberikan kepada seseorang mahasiswa
akan dimuat / dicantumkan dalam kontrak perkuliahan / Buku Pedoman
Fakultas.
c. Acuan Penilaian
Acuan penelitian suatu mata kuliah dapat dilakukan menurut
Penilaian Acuan Patokan (PAP), acuan penilaian (PAP) terutama dikenkan
pada mata kuliah yang menitikberatkan pembinaan kemampuan
Nilai angka, nilai dalam bentuk huruf dan bobot penilaiannya
setiap matakuliah adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2
Bentuk dan Bobot Penilaian
ANGKA NILAI BOBOT
≥ 80 – 100 A 4,00
≥ 75 - < 80 A - 3,75
≥ 70 - < 75 B + 3,50
≥ 65 - < 70 B 3,00
≥ 60 - < 65 B - 2,75
≥ 55 - < 60 C + 2,50
≥50 - < 55 C 2,00
≥ 45 - < 50 C - 1,75
≥ 40 - < 45 D + 1,50
≥ 35 - < 40 D 1,00
≥ 30 - < 35 E 0,00
Sumber : [Pedoman Tri Dharma Perguruan tinggi UPN “Veteran” JATIM 2010:17]
a. Indeks Prestasi (IP) adalah nilai rata-rata untuk mata kuliah yang telah diambil mahasiswa. Penilaian keberhasilan dinyatakan dengan Indeks Prestasi Semester (IPS) dan Indek Prestasi Kumulatif (IPK). Indeks Prestasi Semester menunjukkan keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti program pendidikan dalam suatu semester, sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif adalah hasil rata-rata seluruh Indeks Prestasi yang telah dicapai pada semester yang telah diikuti oleh mahasiswa yang bersangkutan secara kumulatif. Indeks Prestasi Semester dihitung dengan formula serbagai berikkut :
=
b. Mutu adalah hasil perkalian bobot nilai ujian dengan sks mata kuliah yang bersangkutan.
Menurut Sugihartono [2007: 129] “pengukuran sebagai usaha untuk mengetahui sesuatu sebagaimana adanya, pengukuran dapat berupa pengumpulan data tentang sesuatu”.
berupa nilai rerata hasil belajar yang menggambarkan kadar daya serap belajar mahasiswa.
2.2.2. Disiplin Belajar 2.2.2.1.Pengertian Disiplin
Menurut Suharsimi [2003 :114] “disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan di mana aturan tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun berasal dari luar. Sedangkan Moenir [2001: 94] memberikan “definisi disiplin adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang telah ditetapkan”.
Menurut Malayu [2000: 190] “kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Kesadaran adalah sikap seseorang menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak.
2.2.2.2.Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin yang dikaitkan dengan belajar dapat diartikan bahwa disiplin yang dimaksud adalah disiplin belajar. Berdasarkan definisi disiplin sebelumnya, disiplin belajar dapat diartikan sebagai pengendalian diri mahasiswa terhadap bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh mahasiswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar.
Menurut Moenir [2001: 95] , Ada dua jenis disiplin yang sangat dominan dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan apa yang dikehendaki organisasi. Kedua disiplin itu ialah disiplin dalam hal waktu dan disiplin dalam hal perbuatan. Kedua disiplin tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta saling mempengaruhi.
Belajar dalam arti formal terjadi di kampus, selain itu mahasiswa dituntut untuk belajar di rumah meliputi pengulangan apa yang telah dipelajari di kampus dan persiapan kuliah pada pertemuan berikutnya. Disiplin belajar dapat berupa disiplin belajar di kampus dan disiplin belajar di rumah. Menurut Slameto [1995: 67], Agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin baik di sekolah, dirumah, dan di perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah pengendalian diri mahasiswa terhadap bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh mahasiswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar, baik disiplin di rumah maupun di kampus dengan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan tujuan dari proses belajarnya.
2.2.2.3.Pengaruh Disiplin Belajar Ter hadap Pr estasi Belajar Mahasiswa Disiplin Belajar adalah pengendalian diri mahasiswa terhadap bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh mahasiswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar, baik disiplin di rumah maupun di kampus dengan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan tujuan dari proses belajarnya.
dalam mengikuti kegiatan belajar di kampus, disiplin mengikuti ujian, disiplin dalam menepati jadwal belajar, ketepatan dalam melaksanakan dan mengumpulkan tugas-tugas. Mahasiswa perlu memiliki Disiplin Belajar karena dengan disiplin memberikan arah bagi mahasiswa untuk mencapai prestasi yang optimal. Apabila seorang mahasiswa memiliki Disiplin Belajar yang tinggi, maka sangat dimungkinkan mahasiswa tersebut mendapatkan Prestasi Belajar yang tinggi. Sebaliknya seorang mahasiswa memiliki Disiplin Belajar yang rendah, maka sangat dimungkinkan mahasiswa tersebut mendapatkan Prestasi Belajar yang rendah.
2.2.3. Lingkungan Teman Sebaya
2.2.3.1.Pengertian Lingkungan Teman Sebaya
Menurut Ngalim [2006:28], lingkungan adalah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain. Lingkungan itu dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu lingkungan alam/luar, lingkungan dalam, dan lingkungan sosial/ masyarakat.
keluarga, Lingkungan Teman Sebaya juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya.
Menurut [Vembriarto, 2003: 54], Kelompok sebaya adalah kelompok yang terdiri atas sejumlah individu yang sama. Pengertian sama disini berarti individu-individu anggota kelompok sebaya itu mempunyai persamaan-persamaan dalam berbagai aspeknya. Persamaan yang penting terutama terdiri atas persamaan usia dan status sosialnya.
Kelompok Teman Sebaya merupakan lingkungan sosial pertama di mana remaja belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. Menurut Umar [2005: 181], Kelompok sebaya adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang yang bersamaan usianya. Dengan menjadi anggota dalam kelompok sebaya maka akan terjadi dampak yang positif maupun yang negatif yang dikarenakan interaksi di dalamnya. Seperti yang diungkapkan Umar [2005: 181] “Dampak edukatif dari keanggotaan kelompok sebaya itu antara lain karena interaksi sosial yang intensif dan dapat terjadi setiap waktu dan dengan melalui peniruan”.
Slavin [2008: 98] mengungkapkan bahwa “Lingkungan Teman Sebaya merupakan suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status”. Dalam berinteraksi seseorang lebih memilih bergabung dengan orang-orang yang mempunyai pikiran, hobi dan keadaan yang sama.
cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status. Interaksi tersebut berupa interaksi dengan teman sebaya di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal.
Kelompok sebaya merupakan institusi sosial kedua terpenting sesudah keluarga, pentingnya peranan kelompok sebaya itu telah disadari baik oleh orang tua maupun guru. Anak memasuki kelompok sebaya secara alamiah bermula sejak dia memasuki kelompok permainan dengan anak-anak di lingkungan tetangga. Dengan memasuki sekolah, anak memasuki kelompok sebaya yang lebih besar, yaitu teman-teman sekelasnya. Pada masa remaja anak menghadapi kemungkinan pilihan kelompok teman sebaya yang bermacam-macam. Demikian pula setelah dewasa, individu dapat menjadi anggota bermacam-macam kelompok sebaya [Vembriarto, 2003 :53].
Unsur pokok dalam pengertian kelompok sebaya sebagai berikut:
a. Kelompok sebaya adalah kelompok primer yang hubunganantar anggotanya intim.
b. Anggota kelompok sebaya terdiri atas sejumlah individu yang mempunyai persamaan usia dan status atau posisi sosial.
c. Istilah kelompok sebaya dapat menunjukkan kelompok anak-anak, kelompok remaja atau kelompok orang dewasa [Vembriarto, 2003: 55].
kelompok sebaya berdasarkan atas pilihan. Setelah anak masuk ke sekolah kelompok sebayanya dapat berupa teman-teman sekelasnya, klik dalam kelasnya, dan kelompok permainannya. Pada usia remaja dan awal kedewasaan seseorang, peranan kelompok sebaya menjadi makin dominan dibanding masa sebelumnya. Anak remaja sangat terikat pada kelompok sebayanya. Mereka menyandarkan perbuatannya pada dukungan dan persetujuan teman sebayanya.
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Teman Sebaya merupakan lingkungan dimana terjadinya suatu interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status, yang memberikan dampak atau pengaruh positif maupun negatif yang dikarenakan interaksi di dalamnya.
2.2.3.2.Fungsi Lingkungan Teman Sebaya
Menurut Umar [2005: 181] fungsi Lingkungan Teman Sebaya adalah:
a. Mengajarkan berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain. b. Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas.
c. Menguatkan sebagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat orang dewasa.
e. Memberikan pengalaman untuk mengadakan hubungan yang didasarkan pada prinsip persamaan hak.
f. Memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh keluarga secara memuaskan (pengetahuan mengenai cita, rasa, cara berpakaian, musik, jenis tingkah laku, dan sebagainya).
g. Memperluas cakrawala pengetahuan anak sehingga bisa menjadi orang yang lebih kompleks.
2.2.3.3.Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya Ter hadap Pr estasi Belaja r Mahasiswa
tinggi. Sebaliknya seorang mahasiswa mendapat kurang mendapat dukungan dari teman sebaya yang bersifat positif, maka sangat dimungkinkan mahasiswa tersebut mendapatkan Prestasi Belajar yang rendah.
2.3. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Uji Partial Least Squar e (PLS)
2.4. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini adalah :
a. Disiplin belajar berpengaruh terhadap Prestasi Belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Disiplin Belajar (X1)
Prestasi Belajar (Y)
Lingkungan Teman Sebaya
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Unit populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Strata satu (S1) program studi pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 189 mahasiswa [ Biro Admik UPN “Veteran” Jatim].
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur terletak di Jl. Raya Rungkut Madya Surabaya Jawa Timur.
3.2 Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel 3.2.1 Definisi Operasional
Berkaitan dengan permasalahan dan hipotesis yang ada maka variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah disiplin belajar (X1) lingkungan teman sebaya (X2) sedangkan variabel
dependennya adalah prestasi belajar (Y).
a. Variabel Independen (X), yaitu:
1) Disiplin Belajar (X1) adalah pengendalian diri mahasiswa terhadap
luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar, baik disiplin di rumah maupun di kampus dengan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan tujuan dari proses belajarnya.
2) Lingkungan Teman Sebaya (X2) adalah lingkungan dimana
terjadinya suatu interaksi yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status, yang memberikan dampak atau pengaruh positif maupun negatif yang dikarenakan interaksi di dalamnya.
b. Variabel Dependen (Y)
Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh dosen untuk melihat sampai di mana kemampuan mahasiswa yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai.
3.2.2 Pengukuran Variabel
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item intrumen yang dapat berupa pernyataan atau pernyataan [Sugiyono,2006: 107].
Skala Likert (Likert scale) didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut [Sekaran, 2006: 31] :
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
1 2 3 4 5 STS TS N S SS
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur Variabel Independen (X) dan Variabel Dependen (Y) adalah sebagai berikut :
a. Variabel Independen (X) terdiri dari dua variabel yaitu : 1) Disiplin Belajar (X1)
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval dan teknik pengukuran skala yang digunakan adalah skala likert. Indikator untuk mengukur variabel ini diadaptasi Singgih Tego Saputro, yaitu:
a) Disiplin waktu, meliputi :
(1) Tepat waktu dalam belajar, mencakup datang dan pulang kuliah tepat waktu, mulai dan selesai belajar di kampus tepat waktu dan mulai dan selesai belajar di rumah.
(2) Tidak keluar dan membolos saat kuliah
b) Disiplin perbuatan, meliputi:
(1) Patuh dan tidak menentang peraturan (2) Tidak malas belajar
(3) Tidak menyuruh orang lain bekerja demi dirinya
(4) Tidak suka berbohong
(5) Tingkah laku yang menyenangkan, mencakup tidak mencontek, tidak membuat keributan dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan delapan item pertanyaan dengan pola sebagai berikut :
1 2 3 4 5
STS TS N S SS Jawaban dengan nilai 1 dan 2 yang dipilih oleh responden menunjukkan tingkat kedisiplinan mahasiswa yang rendah. Jika memberi nilai 3 maka responden bersifat netral. Dan jawaban dengan nilai 4 dan 5 menunjukkan tingkat disiplin mahasiswa yang maksimal.
2) Lingkungan Teman Sebaya (X2)
Indikator untuk mengukur variabel ini diadaptasi dari Singgih Tego Saputro [2012], Indikator variabel sebagai berikut:
a) Interaksi sosial yang dilakukan, baik interaksi dengan Lingkungan
Teman Sebaya di lingkungan sekitar maupun di lingkungan tempat
belajar
b) Tempat pengganti keluarga
c) Memberi pengalaman yang tidak didapat dalam keluarga
d) Partner belajar yang baik
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan delapan item pertanyaan dengan pola sebagai berikut :
1 2 3 4 5
STS TS N S SS Jawaban dengan nilai 1 dan 2 yang dipilih oleh responden menunjukkan Lingkungan Teman Sebaya yang kurang baik. Jika memberikan nilai 3 maka responden bersifat netral. Dan jawaban dengan nilai 4 dan 5 menunjukkan Lingkungan Teman Sebaya yang baik.
b. Variabel Dependen (Y)
pengembangan dari Lenny Sandra Purwanti (2009) terdiri dari empat pertanyaan yang diberikan. Indikator variabel sebagai berikut:
1. Nilai yang memuaskan dalam setiap matakuliah. 2. Pemahaman yang tinggi dalam setiap mata kuliah.
3.3. Teknik Penentuan Sampel 3.3.1. Populasi
Unit populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Strata satu (S1) program studi pendidikan Akuntansi angkatan 2010 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 189 mahasiswa [ Biro Admik UPN “Veteran” Jatim].
3.3.2. Sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan keputusan sampel digunakan adalah probability sampling dengan teknik simple random
sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel [Suharyadi dan Purwanto, 2004:141].
= N 1 + N
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang diinginkan.
Maka :
= N
1 + N( 10%) =
189
1 + 189( 0,01) = 189
2,89 = 65,39 = 66
Berdasarkan perhitungan diatas jumlah anggota sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 65,39 yang kemudian dibulatkan sehingga anggota sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 66 mahasiswa.
3.4. Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. J enis Data
responden, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengkopi atau mencatat data – data yang terkait sebagai pendukung seperti sejarah singkat berdirinya dan visi misi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya Jurusan Akuntansi.
3.4.2. Sumber Data
Sumber data merupakan asal mula pengambilan data. Sumber data dalam penelitian ini adalah responden yaitu mahasiswa Strata satu (S1) program studi pendidikan akuntansi angkatan 2010 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menempuh studi dan tidak sedang cuti kuliah.
3.4.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi:
a. Kuesioner
b. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data ini dilakukan peneliti dengan menelusuri data historis berupa informasi diantaranya sejarah singkat berdirinya Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur serta visi misi,khususnya .jurusan Akkuntansi.
3.5. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS), metode Partial Least Square (PLS) merupakan factor indeterminacy metode analisis yang powerful oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala ukuran variabel tertentu dan jumlah sampel dapat kecil. PLS dapat juga digunakan untuk konfirmasi teori. Model persamaan struktural untuk menguji teori atau pengembangan teori dengan tujuan prediksi, pendekatan PLS lebih cocok. Dengan pendekatan PLS dapat membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variabel laten untuk tujuan prediksi, dan PLS dimaksudkan untuk
causal-perdictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah. [Ghozali, 2011:18-19].
a. Inner Model
substantive theory (Ghozali, 2011:23). Perancangan Model Struktural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.
Persamaan Model Struktural :
η1 = γ11 ξ1 + γ12 ξ2 + γ13 ξ3 + ζ Keterangan :
η = Variabel Laten Endogen (Variabel Terikat) ξ = Variabel Laten Eksogen (Variabel Bebas)
γ = Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen ζ = Galat model structural
[ Sofyan Yamin, 2011: 38] b. Outer Model
Outer model sering juga disebut (outer relation atau measurement model). Merupakan model yang mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variable latennya [Ghozali, 2011:23]. Hubungan antar variabel laten dengan variabel indikatornya bersifat reflektif yaitu perubahan pada variabel laten akan mempengaruhi indikator sebaliknya perubahan pada indikator tidak akan mempengaruhi variabel laten [Sofyan Yamin, 2011:10].
Persamaan Model Pengukuran Variabel Eksogen (Bebas): X1 = λX1 ξ1 + δ1
X2 = λX2 ξ 1+ δ 2
X4 = λX4 ξ1 + δ4
X5 = λX5 ξ1 + δ5
X6 = λX6 ξ1 + δ6
X7 = λX7 ξ1 + δ7
dan seterusnya sampai X12 = λX12 ξ1 + δ12
Keterangan:
X = varibel indikator yang dipengaruhi variabel eksogen ξ = variabel laten eksogen
λX = adalah loading faktor variabel eksogen
δ =galat pengukuran pada variabel eksogen
[Sofyan Yamin, 2011: 37]
Persamaan Model Pengukuran Variabel Endogen (Terikat) Y1 = λY1 η1 + ε1
Y2 = λY2 η1 + ε2
Keterangan:
Y = variabel indikator yang dipengaruhi variabel endogen η =variabel laten endogen
λY =loading faktor variabel endogen
ε = galat pengukuran pada variabel endogen
3.5.1.1 Evaluasi Goodness Of Fit Outer Model
Dievaluasi berdasarkan substantive theory-nya yaitu dengan melihat signifikansi dan weight yang meliputi:
1) Convergent Validity
Convergent validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score/component score dengan construct score yang dihitung dengan PLS. Ukuran reflektif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,7 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian untuk penelitian pada tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup [Ghozali, 2011:25].
2) Discriminant Validity
discriminant validity yang baik. Dimana nilai AVE atau Cross Loading lebih besar dari 0,05 [Ghozali, 2011:25].
3) Composite Reliability
Composite reliability blok indicator yang mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi dengan dua macam yaitu internal concistency
dan Cronbach Alpha. Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas composite adalah lebih besar dari 0,7. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan Cronbach Alpha, nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,6 untuk semua konstruk [Ghozali, 2011:25-26].
3.5.1.2Evaluasi Goodness Of Fit Inner Model
Dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen dan diukur dengan melihat Q-Square predictive relevance untuk mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar 0 (nol) menunjukkan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance [Ghozali, 2011:26].
3.4.2. Uji Hipotesis
Hipotesis statistik untuk outer model adalah:
Hipotesis Statistik untuk inner model adalah: Hipotesis 1:
Ho:γi=0 : Terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.
H1:γi≠0 : Tidak ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Hipotesis 2:
Ho:γi=0 : Terdapat pengaruh lingkungan teman sebaya tehadap prestasi mahasiswa.
H1 : γi ≠ 0 : Tidak ada pengaruh lingkungan teman sebaya tehadap prestasi
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskr ipsi Data Penelitian
4.1.1 Deskr ipsi Karakteristik Responden
4.1.1.1 Deskr ipsi Karakteristik Responden Berdasarkan J enis Kelamin Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada sejumlah 66 responden, diperoleh gambaran responden berdasarkan jenis kelamin
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Prosentase Responden Berdasar kan J enis Kelamin
No J enis Kelamin Responden Pr osentase
1 Laki-Laki 26 39%
2 Perempuan 40 61%
Total 66 100 %
Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan memiliki prosentase lebih besar yaitu
4.1.1.2 Deskr ipsi Karakteristik Responden Berdasar kan Indeks Pr estasi Kumulatif (IPK)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada sejumlah 66 responden, diperoleh gambaran responden berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Daftar IPK Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010
Indeks Pr estasi Kumulatif (IPK) Responden Pr osentase
< 2,5 0 Mahasiwa 0 %
2,5 – 3,0 13 Mahasiwa 20 %
>3,0 53 Mahasiwa 80 %
Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan nilai IPK > 2,5 memiliki prosentase sebesar 0% sedangkan
4.1.2 Deskr ipsi Variabel
4.1.2.1Variabel Disiplin Belajar (X1)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang penulis lakukan kepada sejumlah 66 responden, diperoleh hasil karakteristik responden berdasarkan Disiplin Belajar sebagai berikut :
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Disiplin Belajar
Item Item Per nyataan
Skor per nyataan
X1.5 Saya belajar setiap malam untuk menghadapi
ujian. 1 3 33 21 8 66
X1.8 Saya berusaha tidak membuat keributan karena dapatmengganggu konsentrasi belajar
teman-teman. 0 1 10 41 14 66
Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 66 responden dalam
penelitian ini, sebagian besar memberikan jawaban setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan responden yang menjawab skor 4 dan 5 adalah sebesar 65% dan untuk skor 3 sebesar 28%
sedangkan sisanya menjawab skor 1 dan 2 sebesar 7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap disiplin
belajar yang dimiliki mahasiswa mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa akuntansi.
Total Jawaban 5 34 146 248 95 528
4.1.2.2Variabel Lingkungan Teman Sebaya (X2)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang penulis lakukan
kepada sejumlah 66 responden, diperoleh hasil karakteristik responden berdasarkan Lingkungan Teman Sebaya sebagai berikut:
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasar kan Lingkungan Teman Sebaya
Item Item Per nyataan Skor per nyataan Total
1 2 3 4 5
X2.1 Saya dan teman-teman saling mengingatkan
apabila melakukan suatu kesalahan. 0 0 6 43 17 66
Prosentase 0.0% 0.0% 9.1% 65,2% 25,8% 100%
X2.2 Teman-teman membantu saya menyelesaikan
masalahyang sedang saya hadapi. 0 1 9 39 17 66
Prosentase 0.0% 1.5% 13.6% 59.1% 25.8% 100%
X2.3 Saya merasa lebih nyaman menceritakan semua masalah kepada teman daripada kepada
orang tua 0 6 32 19 9 66
Prosentase 0.0% 9,1% 48,5% 28.8% 13.6% 100%
X2.4 Saya meminta pendapat tentang solusi masalah
saya kepada teman. 1 0 19 36 10 66
X2.7 Teman-teman saya mengajak untuk
menyelesaikan tugas kuliah bersama-sama. 0 0 10 39 17 66
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 66 responden
,sebagian besar memberikan jawaban setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan responden yang menjawab skor 4 dan 5 adalah sebesar 74% dan untuk skor 3 sebesar 24% sedangkan sisanya
menjawab skor 1 dan 2 sebesar 2%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap lingkungan teman sebaya yang dimiliki
4.1.2.3Variabel Pr estasi Belajar (Y)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang penulis lakukan
kepada sejumlah 66 responden, diperoleh hasil karakteristik responden berdasarkan Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi sebagai berikut:
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Prestasi Belajar
Sumber: Hasil Penyebaran Kuesioner (diolah peneliti)
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 66 responden dalam penelitian ini, sebagian besar memberikan jawaban setuju dengan pernyataan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan responden yang
menjawab skor 4 dan 5 adalah sebesar 68% dan untuk skor 3 sebesar 30% sedangkan sisanya menjawab skor 1 dan 2 sebesar 2%. Hal ini
Item Item Per nyataan Skor per nyataan Total
1 2 3 4 5
Y1.1 Dengan mendapatkan nilai yang tinggi saya menjadi bersemangat untuk terus meningkatkan prestasi
0 0 2 45 19 66
Prosentase 0.0% 0.0% 3.0% 68.2% 28,8% 100%
Y1.2 Saya bersaing dengan teman-teman untuk
memperoleh nilai yang tinggi.. 0 0 14 36 16 66
Prosentase 0.0% 0.0% 21.2% 54.5% 24.2% 100%
Y1.3 Saya biasanya membantu teman dalam
menyelesaikan tugas kuliah 0 2 24 31 9 66
Prosentase 0.0% 3.0% 36.4% 47.0% 13.6% 100%
Y1.4 Saya mempunyai pengetahuan yang cukup
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Data
Hasil analisa dari model penelitian menggunakan Partial Least Square terlihat dari gambar koefisien model penelitian di bawah ini:
4.2.1.1Goodness Of Fit Outer Model 4.2.1.1.1 Uji Convergent Validity
Evaluasi awal terhadap model Partial Least Square adalah evaluasi Convergent Validity. Convergent Validity memiliki pengujian yaitu Reliability Item (validitas tiap indikator).Adapun pengujian
terhadap Reliability Item dapat dilihat dari nilai Loading Factor yang merupakan besaran korelasi antara tiap indikator dengan dengan
Berdasarkan pada tabel di atas, maka pada variabel dengan indikator reflektif yaitu Disiplin Belajar, Lingkungan Teman Sebaya dan
Prestasi Belajar, dimana tidak seluruh indikator kedua variabel tersebut memiliki loading factor (original sample estimate) lebih besar dari 0,50 dan atau signifikan (Nilai T-Statistic lebih dari nilai Z α = 0,05 (5%) =
1,96 ), sehingga indikator yang memiliki loading factor (original sample estimate) lebih besar dari 0,50 dan atau signifikan (Nilai T-Statistic lebih
dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96 tersebut adalah menjadi pengukur/indikator variabel tersebut. Namun, dari hasil pengujian model penelitian yang pertama ada empat indikator yang memiliki loading factor
(original sample estimate) kurang dari 0,5 atau negatif yaitu DB_1, DB_5,LTS_3danPB_1dikeluarkan (dihapus) dan selanjutnya dilakukan
Gambar 4.2 Koefisien Model Penelitian Putaran 2
Tabel 4.7 : Outer Loading 2
Berdasarkan tabel diatas maka variabel reflektif Disiplin Belajar dengan indikator 6, Lingkungan Teman Sebaya dengan indikator 7, dan
signifikan lebih dari 1,96 sehingga dapat dikatakan semua indikator adalah valid.
4..2.1.1.2 Uji Composite Reliability
Evaluasi kedua adalah melihat composite reliability atau reliabilitas
konstrak merupakan blok indikator yang mengukur suatu konstruk. Statistik yang digunakan adalah cronbach’s alpha diatas 0,7 menunjukkan
konstruk memiliki reliabilitas atau kehandalan yang tinggi sebagai alat ukur.
Tabel 4.8 : Composite Reliability
Composite Reliability
DB 0.810
LTS 0.806
PB 0.820
Sumber: Lampir an
Dari tabel di atas diketahui nilai composite Reliability adalah diatas 0,7 yang dapat disimpulkan bahwa konstrak memiliki reliabitity yang
tinggi atau dapat dikatakan kuesioner memiliki kehandalan.
4.2.1.1.3 Uji Discriminant Validity
dikandung oleh variabel latennya. Dikenal dengan pengujian discriminant validity yang menggambarkan besaran variance yang mampu dijelaskan
oleh item-item dibandingkan dengan variance yang disebabkan oleh error pengukurnya, standarnya adalah bila nilai AVE diatas 0,5 dapat dikatakan bahwa konstruk memiliki discriminant validity yang baik.
Tabel 4.9: Average Variance Extracted (AVE)
Average var iance extracted
(AVE)
DB 0.420
LTS 0.379
PB 0.533
Sumber: Lampir an
Berdasarkan tabel diatas maka nilai Average variance extracted (AVE) keseluruhan variabel yaitu disiplin belajar dan lingkungan teman
sebaya adalah kurang dari 0,5 sedangkan prestasi belajar adalah lebih besar dari 0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa memiliki sifat
discriminat validity yang kurang baik.
4.2.2 Pengujian Hipotesis
4.2.2.1Goodness Of fit Inner Model (Uji Model Struktur al)
Pengujian terhadap model structural dievaluasi dengan
observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar 0 (nol) menunjukkan bahwa model mempunyai nilai
predictive relevance. Pengujian inner model dapat dilihat dari nilai R-square pada persamaan antar variabel laten pada table dibawah ini:
Tabel 4.10: Goodness Of Fit
R-squar e
DB
LTS
PB 0.433
Sumber: Lampir an
Nilai Q2 = 1 – (1-0,433)= 0,433 sehingga dapat disimpulkanbahwa
model cukup baik, yaitu disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya mampu menjelaskan fenomena prestasi belajar mahasiswa akuntansi sebesar43,30%. Sedangkan sisanya sebesar 56,70 % dijelaskan oleh
variabel lain (selain disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya) yang belum masuk kedalam model atau error.
4.2.2.2 Uji Inner Weight
Model hubungan antara disiplin belajar dan lingkungan teman
koefisien path dapat dilihat dari result inner weight yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.11 : Result For Inner Weight
- Disiplin Belajar berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar dengan koefisien sebesar 0,471, dapat diterima dimana nilai
T-Statistic = 4,844 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (Positif).
- Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar dengan koefisien sebesar 0,297, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 3,009 lebih besar dari nilai Z α = 0,05
(5%) = 1,96, maka Signifikan (Positif).
4.3 Pembahasan
4.3.1 Goodness Of Fit Outer Model
Berdasarkan hasil pengujian Goodness Of Fit yang telah dilakukan terhadaap Outer Model dapat diketahui bahwa untuk pengujian
valid yang ditunjukkan pada nilai Loading Factor lebih besar dari 0,5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator yang digunakan mampu
mengukur variabel laten.
Adapun untuk hasil pengujian Composite Reliability menunjukkan hasil bahwa nilai Composite Reliability Disiplin Belajar adalah sebesar
0,810 sedangkan untuk Lingkungan Teman Sebaya adalah 0,806 dan untuk Prestasi Belajar adalah sebesar 0,820. Dimana semua nilai variabel
laten tersebut lebih besar dari 0,7 dan menunjukkan semua kontraks adalah handal.
Uji Discriminant Validity menunjukkan hasil bahwa variabel
lingkungan teman sebaya memiliki kemampuan untuk menjelaskan variabel prestasi belajar lebih besar dari pada variabel disiplin belajar
berada diurutan selanjutnya sebesar 0,379 yang dibuktikan dari nilai AVE sebesar 0,420 untuk lingkungan teman sebaya.
Dari hasil pengujian Goodness Of Fit Inner Model dapat dijabarkan
bahwa prestasi belajar akuntansi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur telah terbukti efektif, hal ini telah dibuktikan dari
hasil pengujian terhadap inner model keseluruhan adalah valid bahwa indikator-indikator mampu menjelaskan masing-masing variabel latennya.
4.3.2 Goodness Of Fit Inner Model
digunakan untuk menghitung nilai Q square untuk melihat pengaruh variable laten endogen secara keseluruhan terhadap variable eksogennya,
dari hasil perhitungan didapatkan hasil Q square sebesar 0.433yang dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pemahaman akuntansi dapat dipengaruhi oleh variabel disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya
sebesar 43,30% dan sisanya sebesar 56,70% dijelaskan oleh variabel lain selain disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya.
Hasil pengujian untuk melihat pengaruh masing-masing variabel laten endogen terhadap variabel laten eksogennya yaitu prestasi belajar dapat dilihat dari hasil pengujian inner weight yang terlihat dari koefisien
regresi dan uji T-statistik. Disiplin Belajar mempengaruhi Prestasi Belajar pada mahasiswa akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur, dibuktikan dari
hasil koefisien sebesar 0,471 dapat diterima dimana T-statistik diperoleh 4,844 yaitulebih besar dari 1,96.
Pengujian kedua untuk melihat adanya pengaruh lingkungan teman
sebaya terhadap prestasi belajar, diketahui dari hasil pengujian adalah lingkungan teman sebaya berpengaruh terhadap prestasi belajar pada
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari penelitan ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Model PLS yang dihasilkan cocok untuk menguji pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Variabel Disiplin Belajar berpengaruh secara signifikan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan koefisien sebesar 0,471, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 4,844 lebih
besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (Positif). 3. Variabel Lingkungan Teman Sebaya berpengaruh secara signifikan
terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan
sebesar 0,297, dapat diterima dimana nilai T-Statistic = 3,009 lebih besar dari nilai Z α = 0,05 (5%) = 1,96, maka Signifikan (Positif).
5.2 Sar an
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan saran yang
kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya, sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran untuk penelitian selanjutnya Penelitian ini memberikan informasi bahwa Disiplin Belajar dan Lingkungan Teman Sebaya
berpengaruh terhadap Prestasi Belajar sebesar 43,3%. Hal ini menunjukkan bahwa Prestasi Belajar masih banyak dipengaruhi oleh
faktor lain. Oleh karena itu, diharapkan dalam penelitian selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar selain yang diteliti dalam penelitian ini, misalnya faktor internal antara
lain fisik/jasmani, kematangan fisik, kelelahan, psikologi berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif maupun prestasi.
Faktor eksternal meliputilingkungan alam, lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang
kebudayaan), lingkungan sekolah (metode mengajar, media pembelajaran, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan