• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DENGAN PENILAIAN MAHASISWA TERHADAP ETIKA ORGANISASI PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA (GOOD GOVERNANCE) DI KABUPATEN ASAHAN PROPINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DENGAN PENILAIAN MAHASISWA TERHADAP ETIKA ORGANISASI PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA (GOOD GOVERNANCE) DI KABUPATEN ASAHAN PROPINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

MAPILINDO

; .

(2)

..

v

TESIS

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KEMAM,PUAN

BERP,IKIR LOGIS DENGAN PENILAIAN MAHASISW A

TERHADAP ETIKA ORGANISASI PEMERINTAH YANG

BERSIH DAN BERWIBA W A

(GOOD GOVERNANCE)

'(" uiJ.

DI KABUPAT. E

. N ASAHAN PROVINSI

~

SUMATERA UTARA

MAPILINDO

NIM:= 035020187

r Menyetujui _ '-_::_!~ .... · c

J

Tim Pembimbing

~

£,.s

NEe~'~'

Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd

NIP. 131 112 284

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M;Pd

NIP. 130 535 891

Dr. Mukhtar, M.Pd NIP. 131 286 380

? c

(3)

..

'Tl.

NO

1.

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MEGlSTER

PENDIDIKA~

~

~

2.

Dr. Mukhtar,

~.Pd

NIP. 131 286 380

3.

4.

5.

Dr. Julaga Situmorang, M.Pd

\:D.z.~:±:.

~

NIP. 130 686 932

Prof. Dr. Harun Sitompul, M.P.d

NIP.13157~

453 ,

,~ {:-...:_~~~

of

-:>

~~

~~

·'

-Dr. Et'endi Napitupulu, M.Pd

NIP. 131663 505

(4)

~ .

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah karena dengan izinNya Penulis dapat

menyelesaiakan Tesis yang beijudul : HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN

~MAMPUAN BERRIKIR LOGIS DENGAN PENILAIAN MAHASISWA

TERI:IADAP PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA (GOOD

GOVERNANCE) Dl KABUPATEN ASAHAN PROPINSI SUMA TERA

UT ARA. Tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebahagian p.ersyaratan dalam

memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Teknologi

Pendidi](an Program Pasca Saijana Universitas Negri Medan.

(,4:

Karena Ieeterbatasan kemampuan, dana dan waktu, dalam seluruh tahapan

penyelesaian T esis ini Penulis ban yak mendapat bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karenanya ucapan terima kasih Penulis sam.Paikan kepada :

~

/ Pertama : Bapak Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd dan Dr. M,ukhtar, MJd

sebagai pembimbing I dan II, serta Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Dr.

Efendi Napitupulu, M.Pd, dan Dr. Julaga Situmorang, M.Pd selaku nara sumber

dalam seminar proposal dan ujian meja hijau, yang telah banyak memberikan

masukan dan saran untuk kesempurnaan Tesis ini sesuai dengan kaidah penelitian

yang semestinya. }

i.

~)

Kedua : Rektor UNIMED ibu Prof. Dr. Djanius Djamin, SH, MS, Direktur

Program Pasca Saijana UNIMED bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, Ketua

Program Studi Teknologi Pendidikan bapak Prof. Dr. Badiran, M.Pd, Sekretaris

Program Studi Teknologi Pendidikan bapak Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. ,-:-:

~~

~~~~

(5)

,.,

Selanjutnya Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu kelancaran proses penyelesaian Tesis .ini baik

individual maupun institusional, diantaranya :

~ Ketiga : Rektor Universitas Asaha bapak Prof. Dr. Darma Bakti, M.S

beserta seluruh mahasiswa Universitas Asahan seba@i populasi dari penelitian ini

yang telah membantu Penulis dalanumendapatkan data penelitian. ~CI- ~-9 ....

~ Keempat : Orang tua, istri, putralputri tercinta dan seluruh keluarga

sebagai sumber inspirasi dan motivasi dalam mengikuti dan menyelesaikan studi

di Program Studi Teknologi Penaidikan Program Pasca Saijana (PPS) Universitas

Negri Medan (UNIMED).

-z. Semoga semua. bantuan yang telah diberikan tersel)ut menjadi amal

kebaikan bagi merka, dan Allah SWT dengan kemurahan dan kekuasaannya

memberikan balasan yang setimpal.

(6)

ABSTRACT

MAPILINDO (2007). The Correlation Between of Self Concept and Ability of Logic

Thinking With Students Asessment of Organization Etic of Good Governance in Asahan Country ofNorth Surnatera;

Thesis. Medan: Post-Graduate Program, University State of Medan, December 2007.

This research was intended to know a relationship between (1 ) self concept with students asessment of organization etic of good governance, (2) ability of logic thinking with students asessment of organization etic of good governance, (3) both self concept and ability of logic thinking with students asessment of organization etic of good govem!!@e.

This research was performed m Asahan University with purpose to understand the correlation of self concept and ability of logic thinking for students asessment of organization etic of good governance, either individually as well as colletively.

The research population was the entire Students in Asahan University that amounts to 380. The research data was obtained by objective tests that its had been respondent by 76 respondents.

The data analysis was performed quantitatively .Fith the use of descriptive statistics and analysis on product moment correlation, and multiple regression analysis. The interpretation of the results of data analysis was taken on .05

signification. )

The hypothesis of this research are: First, there is a positive correlation between self concept with students asessment of organization etic of good governance. Second, there is a positive correlation between ability of logic thinking for students asessment of organization_ etic of good governance. Third, there is a J!OSitive correlation bemreen self concept ana a ility of logic thinking for students asessment of organization etic of good governance.

The results of data analysis pointed out that the correlation between the variable ) of self concept and ability of logic thinking for students asessment of organization etic of good governance was Ry12

=

.713 with regression line equation was;

Y

=

63.016

+

.093 X 1

+

.128 X2, where as the contribution of this variable for students

asessment of organization etic of good governance was 50.80%. Partially, (1 there is a positive corretation between self concept with students asessment of organization etic of good governance was ryt 2

=.

501 where as the contribution of this variable for ) students asessment of organization etic of good governance was 25,04%; (2) there is a positive correlation between ability of logic thinking for students asessment of organization etic of good governance was ry21 = . 508 where as the contribution of

this variable for students asessment of organization etic of good governance was

(7)

ABSTRAK

MAPILINDO. (2007). Hubungan Antara Konsep Diri dan Kemampuan

Berpikir Logis dengan Penilaian Mahasiswa Terhadap Etika Organisasi

Pemerintah yang Bersih dan Berwibawa (Good Governance) di Kabupaten

Asahan Provinsi Sumatera Utara.

Tesis; Medan : Program Studi Teknologi Pendidikan. Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara (1) konsep diri dengan penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good governance), (2 kemampuan berpikir logis dengan IJenilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good governance). dan (3) konsep diri dan kemampuan berpikir 1ogis secara bersama dengan penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan ) berwibawa (good governance).

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Populasi penelitian

inL

adalah semua mahasiswa Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera lJtara yang banyaknya 380 orang. Sampel peneritian banyaknya 76 orang yang dipilih secara random.

Data variabel dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor konsep diri CX1), skor kemampuan berpikir logis (Xz), dan skor penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good, governance) (Y). Untuk memperoleh data tersebut d~gunakan instrumen dengan teknik angket konsep diri, angket kemampuan berpikir logis, dan angket penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good governance). Sebelum ketiga instrumen ini digunakan terlebih dahulu divalidasi isi olen pakar, dan diujicooakan untuk mengetahui reliabelitas dan validitas instrumen.

Hasil uj i Liliefors bahwa data galat taksiran regresi konsep diri terhadap penilaian mahasiswa terha ap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good governance), dan data galat taksiran kemampuan berpikir logis terhadap penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa

(good governance) adalah berdistribusi normal. Hasil analisis regresi linier ganda dan

korelasi parsial diperoleh bahwa terdapat hubungan yang positif antara konsep diri dan kemampuan berpikir logis dengan penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good governance). Hal ini dilihat dari (1)

1\

persamaan regresi ganda ~ = 4,286

+

0,515 X1

+

0,587 X2 linier dan berarti, (2)

koefisien a1 dan a2 berpengaruh positif secara signifikan, (3) koefisien korelasi linier ganda Ryl2 = 0, 713 adalah signif}kan dengan kontribusinya sebesar 50,80 %. Secara parsial terdapat hubungan yang positif antara konsep diri dengan penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good governance) dan terdapat hubungan yang positif antara kemampuan berpikir logis dengan penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good

governance). Hal ini dapat dilihat dari (1) koefisien korelasi parsial ry12 = 0,501

adalah signifikan dengan kontribusinya 25,04 %, (2) koefisien korelasi parsial ry21 =

0,508 adalah signifikan dengan kontribusinya 25,76 %.

~

ll

)

(8)

"'-...

DAFTARISI

~-

h

Halaman

·~

h~C~-:~

··--~~~"':"\.

~CI-s

NEe~~

/~~C~-ABSTRACT ... ... ... . ... ·-- ~ -- ... :~ ... . ... ~ ... . ABSTRAK . . .

:lft ... ...

~ -

.. . ..

'# ...

- ~ -

...

~

. ... . 11

KA'f.APENGANTAR .... ... ~ . ... -:-: ... ···- ~ --- .... . lll

DAFT AR lSI ... ... ... ... .. .'~ .. ... .

'?. ... ...

:?. ... .

v

/ 0 1/

DAFTAR TABEL ... .... .. ... ... ... ... ... ... . /. ... .. ... . VII DAFTAR GAMBAR ... ~ ...

:L. ...

~ ... .. ... ... ... vm

:: ~AR A::::~=

~~~«~

~;~«

··

A. Latar Belakang ... ... ... ...

·j · ...

?. ... .

B. Identifikasi Masalah .. .... ... .

~ - --··· · ··- · ···- ~ ·-· ···· ··· ·· · · ·· !

... •M

C. Pembatasan Masalah ... ... ... .... ...

-- ~

·-···

~

:Y

D. Perumusan

- ~salah

···· ··· ···

·· ~

·- ···

;: ·..<: ····

NE:

/ff

...

· .~ E. Tuj uan Penebttan ... ... ... ... ... !~ ---· ·

F. Manfaat Penelitian ... .. ... .. .. .. ...

?. ...

~ - --··· · BAB II

BAB III

LANDASAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJU AN HlPOTESlS

0 / CJ

A. Landasan Teori ... .... .... .... .. ... ... .. ... .... .... .... ... .

1. Hakekat Penilaian Terhadap Organisasi Pemerintah. Yang Bersih dan..Berwibawa (Good Governance) ..

2. Hakel<at Konsep Di:ri ... .... .. ... .. ... ... .... ... . 3. Hakekat berpikir logis .... ... .... ...

~

... ... ;:? ... .

Penelitian Yang Re1evan ... ... .. ... ... ... ...

~/.

.. .

~ ---···

0

r:J/

0

Kerangka Berpi kir ... ... ... .... ... ... . .

1. Hubungan i\:ntara Konsep Din Dengan Penilaian Mahasiswa Terhadap Organisasi Pemerintah Yang Bersih Dan Berwibawa (Good Governance) ... .

2. Hubungan Antara Berpikir Logis Dengan..Penilaian Mahasiswa Terhadap Organisasi Pemerintah ang Bersih Dan Berwibawa (Good Governance) .. ... .

3. Hubungau Antara Konsep Diri Dan Berpikir Logis Dengan Penilaian Mahasiswa :ferhadap Organi-sasi Pemerintah Yang Bersih Dan Berwibawa

(Good Governance) ... .. ... ... .... .... .. ... .

C P . H " . IJI

~

~JJ

MET~::G!

1

::;~1~!~

~

. .. ?l

%

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ..

Y. ....

- ~~ - -

...

- ~~~

B. Metode Peneltian ...

··· ···

··· ·- ~

---

... .

C. Populasi Dan sam pel ... ... .. .... ... .. ... ... .

v

IX

l

~)

(9)

BABIV BABY

s

LAMP IRAN D. E. F. G.

B. Uji Persyaratan Anal isis Data ... ... ... ... .... .... ... .... .

1. Uj i Normalitas Variabel ... .. ...

- ~

.. ? . .. . . .

2. Uji Kelinieran dan Keberartian Regresi ... .. ... .. ~ ... ..

1

Pengujian Hipot-esis ... ... ... ... ... .... . .... .. ... ... .. .

1. Korelasi Parsial . . . N

a. Hubungan Konsep Diri dengan Penilaian

Mahasiswa .. ... ... ... .... .... ... ... ... .... ... ... ... .... ... . b. Hubungan Kemampuan Berpikir Log1s dengan

Penilaian Mahasiswa .. ... .. ... ... ... ... .

2. Analisis Regresi Ganda dan Korelasi Ganda Antara Konsep Dit:i...dan Kemampuan BeFpikir Logis Atas Penilaian Mahasiswa .. ... ... ... .. ... .. .. .. .

3. Bobot Sumbangan Variabell3ebas ... .. ~ ... ... ...

/r: ... .

D. Temuan Penelitian ... ... .. .... ... .... ... .. .... .. ...

~

... ..

~

... .

~ 1 .t:a

-E. Pembahasan Hasil Penelitian .. ... ... ... ... ...

:~

... ..

~

... ... .

0/ 0

E. Keterbatasan Penelitian .. ... ... ... .. ... ~ .. ... .. .... ... .. ~ ·· ·

(10)

II .,

..

Tabel 1 -( 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

15

..

DAFTAR TABEL Halaman

...-.

Rank of Corruption Among Selected Asian Countries ... 3

50

51

_.,.,.

Spesifikasi Instrumen Penilaian Mahasiswa l:erhadap Etika

c

0 rgan1sas1 emenn . ·p "tah ... . ~ 53 Spesifikasi Konsep Diri ... ... . 54

Spesifikasi Instrumen Kemampuan Berpikir Logis ...

r:: ... .

111M 54

lJtstribusi Frekwensi Variabel Konseg Diri (X1) •••••••••••••••••• •••••• ••• ••• 63

Distribusi Frekwensi V ariabel Kemampuan Berpikir Logis (X2) •••••• 65

Distribusi Frekwensi Variabel Penilaian Mahasiswa (X3) ••••.•..••.•.•.. 66

Ringkasan Hasil Anal isis Uj i Normalitas Setiap V ariabel Penelitian .. 68

Ringkasan Anava Untuk Persamaan Regresi Y atas X1 •••

6. ...

~

...

~

~ 69

Ringkasan Anava Untuk Persamaan Regresi Y atas X2 ... .... ... . 70

Ringkasan Koefisien Korelasi Parsial Variabel Penelitian ... ... 71

Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda .... ~ ... ~ . 75

Bobot Sumbangan Masing-Masing V ariabel Bebas terhadap

Variabel terikat ... 76

Vll

.b

[image:10.595.117.492.126.710.2]
(11)

DAFTAR GAMBAR

4

2 Indonesia: Governance Indicators, 1996 and 2002 ... ~ ... e,O 5

~

3 Inductive Thinking ...

~

41

. ~

"

4 Bagan Paradigma Hubungan An tara Variabel Penelitian ... . ... ... . . 51

5 Histogram Distribusi Skor Variabel Konsp Diri (X1) ••••• •• • ~ ... 64

6 Hisfogram Distribusi Skor Variabel Kemam uan Berpikir Logis .. .. ...,. 65

7 Histogram Distribusi Skor Variabel Penilaian Mahasiswa

CY) ...

c

67

8 Gambaran Dmum Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel

Terikat ... .'...

..,

71

9 Grafik regresi Linier Sederhana Hubungan Konsep Diri Dengan

Penilaian Mahasiswa ... ... ... ... ... ... ... .. 73

G

10 Grafik regresi Linier Sederhana Hubungan Kemampuan Berpikir

Logis Dengan Penilaian Mahasiswa 75

~

[image:11.595.116.492.140.718.2]
(12)

DAFT AR LAMPLRAN

~mpir::strumen

~ri

... .

~(&

···=l am:

2 lnstrumen KemampuanBerpikir Logis ... ... ~ - ... ... ... ... . 95

3 lnstrumen Penilaian Mahasiswa ...

- ~ -~ --

..

~

... ..

~ .~

1

."!!~ .

105

4 : Ujicoba Angket Konsey Diri (X1)

·-- ~ -~~~ --

.. ...

~

.. 108

5 : er P h . ~ tung an V l.d. a 1 ttas ng et onsep A k K D.. m . . . (

~

1 . 10

6 : Perhitungan Reliabiltas Angket Konsep Diri (Xl) .. . ... ... ... 112

8 Perhitungan Validitas Tes Kemampuan Berpikir Logis (X2)... 117

9 : Perhitungan Reliabilitas Tes Kemampuan Berpikir Logis(X2).. 119

10 : Perhitungan Indeks Kesukaran Tes Kemampuan berpikir

Logis (X2) . . . 121

11 Perhitungan Indeks DiSkriminasi (Daya Beda) Butir TesKe-mam uan Berpikir Logis (X2) . . . .. .. . . 123

~

J

-Ujicoba Angket Penilaian Mahasiswa (Y) ... .

~

...

?... ... ..

126 12

13 Perhitungan Validitas Angket PenilaianMahasiswa (Y ··~···~·· 128 14 Perhitungan Reliabi 1itas Angket Penilaian Mahasiswa ( Y) . . . 130

15 : Data Hasil Penelitian Masing-Masing Variabel ... ... 133

16 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD ), dan Data Variabel ~enelitian ... 135

Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing Variabel

Penelitian . . . .. . . 141

>

Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji ,Kelinieran ...

~~

dan Keberartian Persamaan Regresi penjlaian Mahasiswa ()') atas Konsep Di ri

<X

1) ... ... · ~ · ... ... ... ... . . ... . 151
(13)

" .•..

19 Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran

dan Keberartian Persamaan Regresi penilaian Mahasiswa (Y) atas Kemampuan Berpikir Logis (X2) .. .. .. . . ... . ... .... .... 158

,-<..

&!)

Perhitungan Koefisien Korelasi An tar Variabet . . . 165

Perhitungan Korelasi Parsial dan Uji Keoerartian Koefisien

korelasi Parsial . . . .. . . .. . . t68

/

'

22 Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran dan

\(eberartian Persamaan Regrsi Ganda . . . .. .. . .. . . .. . . 170

23 Perhitungan KoefisienJ<. o r~asi Ganda dan Uji Keberartian

koetisien Korelasi Ganda . . . .. .. . . ... . .. . . .. .. . . 173

(14)

•1 .,

r ,

...

BABI

~ PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam konteks negara, perbedaan penyelenggaraan pemerintahan jelas ada

sesuai dengan perbedaan sejarah, budaya, dan lingkungannya, sehingga dapat

dikatakan bahwa setiap negara akan memiliki standar dan ketentuan etika yang

berbeda satu sama lainnya.

~ Pada kenyataannya, kecenderungan yang terjadi dewasa ini cukup mengherankan, karena perbedaan pandangan mengenai etika tampaknya sangat

tipis, bahkan terdapat kecenderungan adanya upaya menerapkan sistem etika

pemerintahan secara global. Dalam hal ini bisa melihat kenyataan bahwa

perubahan paradigma pemerintah yang terj adi dewasa ini temyata sangat bersifat

global. Eromosi mengenai nilai-nilai Good Governance, temyata bukan hanya di

negara-negara berkembang yang pemerintahannya dinilai korup, tetapi temyata

juga dikembangkan di negara-negara maju, baik di daratan Eropa maupun

Amerika.

cj

K:esamaan trend datam pengembangan eti a pemerintahan tampaknya

dipicu oleh permasalahan yang relatif sama yaitu korupsi. Tidak ada satu

negarapun yang menghalalkan korupsi, seperti menerima suap, pungutan liar,

penyalahgunaan wewenang, dan sebagainya.. Banyak kasus di berbagai negara

maju di i\sia, Amerika, dan Eropa, dimana salah seorang Pejabat Tinggi Negara

harus mengundurkan diri dari jabatannya, karena telah terbukti menerima suap. )

(15)

membocorkan atau menyebarluaskan informsi rahasia negara, mendahulukan

kepentingan pribadi daripada kepentingan negara dan masyarakat, dan kewaj iban

untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan hukum dan peraturan

perundang-undangan, serta keteotuan lainnya yang berlaku. 0

Kecenderungan adanya kesamaan dalam pengaturan mengenai etika

pemeFintahan tersebut muncul di berbagai negara berkaitan erat dengan fungsi

atau keberadaan aparatur pemerintah dalam melayani masyarakat, dimana

kejujuran (fairness) dan netralitas menjadi persyaratan yang memerlukan tingkat

disiplin tertentu sekalipun dengan latar belakang yang berbeda. Cl

o"l

ltulah sebabnya dalam kriteria yang kurang lebih sama, dewasa ini dapat

dibandingkan perbedaan kualitas pemerintahan antar negara, yang dapat dijadikan

ukuran bagi para investor untuk mengukur tingkat keberhasilan investasinya.

Dalam hal ini dapat dinilai bahwa meskipun ada kesamaan dalam meletakkan

dasar-dasar nilai etika pemeriotahan, tetapi pada kenyataan prakteknya di berbagai

negara sungguh-sungguh berbeda. Tingkat kepatuhan terhadap kode etik atau

nilai-nilai etika pemerintahan di berbagai negara sangat bervariasi, yang dapat kita

lihat dal am berbagai peraturan perundang-undangan, dan kenyataan praktek

administrasi pemerintahan. Tidak sedikit negara yang mem iliki kualitas

administrasi pemerintahan sangat rendah. Negara yang rn,engalami kondisi

demikian, tentu saja harus segera melakukan berbagai upaya perbaikan atau

reformasi, agar pemerintah tidak kehilangan kepercayaan masyarakat dan

sekaligus mempertahankan kredibilitasnya dalam pergaulan antar negera. ~~.,

~ Dalam kaitan ini, sebagai lembaga pemerintahan yang mengelola pelaksanaan pem bangunan daerah aparat pemerintah kabupaten/kota dituntut

(16)

..

untuk menjadi organisasi modem yang memiliki sistem perencanaan yang cukup

baik dalam pengelolaan sumber daya alam dan yang terutama adalah dalam

sumber daya manusia agar dapat melakukan tugas sesuai dengan sfandar

kompetensi yang dituntut oleh masing-masing pekerjaan, undang-undang,

peraturan, maupun kebutuhan masyarakat.

cj

c/

~ erselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap

pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan

serta cita-cita bangsa. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan tersebut

diperlukan penguataQ kompetensi aparatur pemerintah daerah yang jelas, tepat

dan terlegitimasi, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung

jawab, serta bebas dari korupsi . kolusldan nepotisme .

Tabel 1. Rank of Corruption Among Selected Asian Con tries

\, i:><t' lj) n:; ln lr -J.'~tk l'h il iftdia . n:~

1995 ~\ 41/41 39/41 36/4 1 35/41 34/4 1

1996 51154 45/54 53/54 44/54 46/54 37/54

1997

.. o c/

46/52 48/52 40/52 45/52 39/52

1998-

~

80/85 '1 1/85 55/85 66785- 61185

1999 -u~ 96/99 87/99 54/99 72199 68/99

2000 r~ 85/90 6?190 69/90 60/90

2001 91/91 88/91 79/91 65/9 1 71191 61/91

2002 102/102 96/1 02 77/102 77/102 711102 64/102

-= =

--

--2003 133/133 122/133 92/133 92/133 83/133 70/ 133

Note: Red indicates countries close to Indonesia in corruption perception.

Source: Papanek (2004) based on Transparency International.

~~~

3

( ~ it !)

(17)

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, sesuai dengan azas desentralisasi, ada

pembagian wewenang yang jelas antara pusat, provinsi dan kabupatenlkota.

Sebagian besar kewenangan yang bersifat operasional dan berhubungan dengan

kegiatan masyarakat telah menjadi kewenangan kabupatenlkota. Dampak

perbaikan langsung dirasakan oleh masyarakat luas dan dapat menyebar ke

aspek-aspek_J ainnya, perubahan pada aspek ini mungkin dilakukan dan relatif lebih

mudah dibandingkan dengan aspek-aspek lainnya dan dukungan serta partisipasi

publik mudah diperoleh. Namun hal tersebut masih perlu didesain ulang agar

pemerintahan efektif .

..

[image:17.595.118.497.136.733.2]

Source : The World Bank Gambar l. Gvernment Effectiveness

(18)

..

Pemberian wewenang tersebut bertujuan untuk memberdayakan

masyarakat, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menumbuhkan

peran serta masyarakat. Hal ini menuntut adanya aparatur pemeril)tah yang bersih

dan menempaikan diri sebagai pelayan kepentingan masyarakat. Partisipasi

masyarakat dalam proses kebijakan menguat, indikasinya adalah pertemuan warga

dan ferum komunikasi menjadi alternatif sumber informasi kebijakan. Selanjutnya

transparansi dalam beberapa kegiatan pemerintahan membaik tetapi untuk

kegiatan yang berpeluang untuk KKN"tetap rendah.

Keadaan tersebut di atas dapat dijelaskan pada gambar berikut:

I NDONESIA (2002)

Political Stability

Regulatory Quality

Rule of law .,.

-

~;

Control of Corruption

. / . Akan tetapi yang muncul ke permukaan adalah KKN semakin meluas dan

muncul aktor-aktor baru yang dulunya diharapkan sebagai agen perubahan,

sekarang menjadi aktor pelaku. Terjadi pergeseran praktik KKN dari eksekutif ke

(19)

legislatif; politik uang terjadi di hampir semua kegiatan politik. Kualitas

penegakan hukum masih sangat buruk; diskriminasi pelayanan dan ketidakpastian

masih sangat tinggi. "The cost of corruption is poverty, human suffering and

under development. Everyone pays. " - United Nations. c

Upaya untuk meminimalisir segala bentuk penyelewengan harus dilakukan

secara terpadu dan men~eluruh dengan melibatkan seluruh komponen.

Pengawasan yang dilakukan oleh lembaga pengawasan (BPK, lnspektorat.,

Bawasda, dan sebagainya) temyata bel urn cukup efektif untuk mengatasi berbagai

bentuk penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan aparatur

pemerintah, sehingga dibutufikan pengawasan dari masyarakat, yang sa ah satu

unsumya adalah mahasiswa.

I~

Untk mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang bersih dalam

otonomi daerah dimaksud, maka perlu di lakukan kajian bagaimana penilaian

mahasiswa mengenai P,enyelenggaraan pemerintah daerah dalam

menyelenggarakan fungsi sesuai struktur dan perencanaan serta program

pembangunan daerah, dengan menerapkan fungsi transparansr, akuntabilitas,

jujur, dan responsive terhadap kebutuhan masyarakat.

Y

~ Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, mahasiswa memiliki peran

aan kedudukan yang sangat penting. Dari mulai perj uangan merebut

kemerdekaan, sam pai pada perjuangan perubahan paradigma politik dari era orde

baru ke era reformasi yang dianggap lebih demokratis dan adil. Hal ini arena

mahasiswa adalah sebuah komunitas caJon intelektua) yang mem iliki idealisme

tinggi (Siregar, 2000). Aksi-aksi yang dibangun dan dipelopori oleh mahasiswa

(20)

berbasis pada nilai-nilai ideal dalam membangun bangsa hingga tetap mendapat

..

dukungan masyarakat secara menyeluruh.

Efektivitas perjuangan mahasiswa dalam mempengaruhi berbagai

kebijakan kehidupan berbangsa dan bemegara saat ini telahh dimanfaatkan oleb

kelompok tertentu untuk kepentingan kekuasaan. Akibatnya terkesan bahwa aksi

yan dibangun oleh mahasiswa saat ini tidak lagi berbasis idealisme tetapi

(

menjadi alat perjuangan untuk kepentingan,. pribadi dan golongan. Pressure dan

koreksi mahasiswa terhadap pemerintah seakan bersifat subjektif. Menipisnya

idealisme mahasiswa ini tentu saja berhubungan dengan fatorfaktor psikologis

yan terjadi di dalam diri rnahasiswa, dan fac or-faktor lain yang bersifat

ekstemal.

I~

Berdasark¥ permasalahan tersebut di atas, maka pelakSanaan penelitian

menjadi salah satu alternative yang tepat untuk mengetahui pemerintah yang

bersih dan berwibawa atas dasar penilaian objektif yang dilakukan oleh

mahasiswa sebagai masyarakat kampus.

_})

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Jatar belakang masalah di atas dapat diidentifikas· masalah

yang ada sebagai berikut : Bagaimanakah sistem penyelenggaraan pemerintahan

yang ada saat ini? Apakah pelayanan masyarakat oleh aparat pemerintah sudah

sesuai? Bagaimanakah komitmen dan integritas moral serta tanggungjawab

profesi aparat pemerintah? ~pakah aparat pemerintan sudah menunjukkan disiplin

dan etos kerja? Bagaim)makah posisi, peran, tugas, fungsi dan kewenangan aparat

dan organisasi pemerintah dijalankan? Apakah ketentuan-ketentuan kepegawaian

~~~~

(21)

yang berkaitan dengan organisasi pemerintah dilaksanakan secara benar?

Bagaimanakah perinsip-prinsip budaya organisasi pemerintah diaplikasikan?

Apakah prinsip-prinsip pelayanan publik dilakukan sesuai dengan bidang tugas

masing-masing organisasi pemerintah? Sejauhmana penilaian masyarakat

terhadap kinerja aparat pemerintah saat ini? Bagaimana penilaian mahasiswa

terhadap etika organisasi pemerintah? Apakah sudah terjalin komunikasi yang

baik dalam pelayana n aparat pemerintah kepada masyarakat? Bagaimana

penilaian mahasiswa terhadap karakter aparat terkait dalam menjalankan roda

pemerintahan? "..~!.-:' _,... c

J

~

C. Pembatasan Masalah

(

e,' Bertitik tolak dari Jatar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pa a masalah yang

sehubungan dengan penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah di

kabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara. Penilaian di maksud dikaitkan dengan

.konsep diri dan kemampuan berpikir logis mahasiswa.

D. Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan diteliti dalam 12enelitian ini, dapat dirumuskan

sebagai berikut : / . ~

1. Apakah terdapat hubungan antara konsep diri dengan pen ilaian mahasiswa

terhadap etika organisasi pemeri ntah yang bersih dan berwibawa (good

governance) di kabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara?

(22)

2. Apakah terdapat hubungan antara berpikir logis dengan penilaian mahasiswa

terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good

governance) di kabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara? ~CI>

Apakah terdapat hubungan an,tara konsep diri dan berpikir logis dengan

penilaian mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan

beJWibawa (good governance) di kabupaten A:sahan provinsi Sumatera Utara?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah:

I. mengerahui hubungan antara antara konsep diri dengan penilaian mahasiswa

terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa (good

~

2.

governancilj di kabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara.

mengetahui hubungan antara berpikir logis dengan penilaian mahasiswa

ter adap etika organisas · pemerintah yang bersih dan berwibawa (good

governance) di kabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara.

3. mengetahui hubungan antara konsep diri dan berpikir logis dengan penilaian

mahasiswa terhadap etika organisasi pemerintah yang bersih dan berwibawa

(good governance) di kabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan di biaang ilm u pemerintahan dan

kewarganegae,aan yang berkaitan dengan etika organisasi pemerintahan yang baik

dan berwibawa (good governance). l:lasil penelitian ini diharapkan memberikan

sumbangan pengembangan konsep terhadap penyelenggaraan good governance

,.

(23)

Q

yang pada saat ini gencar dilakukan di masing-masing instansi pemerintah.

Konsep tersebut berupa penilaian masyarakat dalam hal ini mahasiswa yang

diharapkan mampu memberikan umpan batik sebagai dasar untuk perbailcan

konsep maupun strategi penyelenggaraan good governance. Diharapkan juga basil

penelitian ini dapat dikembangkan untuk penelitian lanjut pada daerah lain di

seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Secara praktis hasil penelitian juga diharapkan dapat memberikan

sumbangan dalam mengoptimalkan manajemen pemerintahan untuk

meningkatkan sistem pelayanan dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih

dan 1:5erwibawa di kabupaten Asahan provinsi Sumatera Utara .

..

(24)

..

...

BABV

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

/ Berdasa.rkan basil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari basil analisis korelasi parsial ditemukan harga koefisien antara variabel

Konsep Diri dengan Penilaian Mahasiswa sebesar 0,501 dan setelah

dikonsultasikan dengan r tabet pada a = 0,05 adalah 0,226. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang positip, linier dan berarti

antara Konsep Diri dengan Penilaian Mahasiswa teruji kebenarannya. Hal ini

berarti hjpotesis ke:rja (Ha} diterima dan dapat disimpulkan bahwa_semakin

baik Konsep Diri maka semakin baik pula Penilaian Mahasiswa terhadap

etika organisasi pemerintahan yang bersih dan berwibawa (Good Governance)

di Kabupaten Asahan.

f

? ) ?

2. Dari basil analisis korelasi parsial ditemukan

harga

koefisien korelasi.antara

variabel Kemampuan Berpikir Logis dengan Penilaian Mahasiswa sebesar

0,508 dan setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada a = 0,05 adalah 0,226.

Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan yang positip,

linier _dan berarti antara ..K.emampuan Berpikit= Logis dengan ~enil aian

Mahasiswa teruji kebenarannya. Hal ini berarti hipotesis ke:rja (Ha) diterima

dan dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Kemampuan Berpikir Logis

maka semakin baik pula Penilaian Mahasiswa terhadap etika organisasi

pemerintahan yang bersih dan berwibawa (Good Governance) di Kabupaten

Asahan .

(25)

..

..

..

3. Dari analisis korelasi ganda ditemukan harga koefisien korelasi ganda sebesar

0,7 13. Besar koefisien deteoninasi (R2) = 0,5080 yang berarti 50.80 % variasi

~

skor Y dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh variabel bebas X1 dan X2.

~

Persamaan regresi ganda :

Y

~

4,286 + 0,515 X1 + 0,587 X2 dan setelab

diujl.dengan statistik E ternyata berarti pada taraf signifikansi ~% . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baik Konsep Diri dan

Kemampuan Berpikir Logis tinggi maka Penilaian Mahasiswa semakin baik

pula terhadap etika organisasi pemerintahan yang bersih dan berwibawa

(Good Governance) di Kabupaten Asahan.

B. lmplikasi

..,

o Berdasarkan basil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan

implikaSi sebagai berikut

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama. penilaian niahasiswa terhadap etika

organisasi pemerintah diharapkan lebih berdasar pada apa yang ada dihadapan

dan dialaminya Selanjutnya basil penilian itu baik atau buruk tercennin dari konsep dirinya. Berkenaan dengan etika organisasi pemerintah dapat

(t

dikatakan bahwa hal itu terkait dengan kebutuhan batiniah (konsep diri).

\ Sejauhmana diri merasakan perlakuan orang lain kepada seseorang. maka dia dapatmenjelaskan perlakuan itu sesuai dengan konsep dirinya. ~

2. Dengan diterimanya hipotesis kedua. dalam menilai etika organisasi

pernerintah dibutuhkan langkah-langkah yang sisternatis dan analitis. Sejak

dari kegiatan merencanakan. melaksanakan. dan menilai suatu kegiatan

dibutuhkan suatu pemikiiaJJ yang logis. Dari.pengalarnan mahasi51v.a dituntut

mampu berpikir logis dari apa yang diketahuinya tentang penyelenggaraan

(26)

...

..

pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Keteraturan berpikir dari

mahasiswa sangat penting untuk: membentU.k pengertian, pendapat, dan

menarik kesimp¢an dalam menilai sesuatu Dengan perkataan lain dibutuhkan

aturan-aturan yang logis, analitis dan kritis dalam setiap langkah demi

langkah.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, sesuai dengan tanggungjawab apatur

pemerintahan yang paling pokok adalah tanggungjawab atas hubungan antara

masyarakat dan pekerjaan mereka Titik berat pekerjaan seorang aparat

pemerintah adalah fak:tor ..manusia dan sistem tugas pelayanan sebagai abdi

negara. Mengendalikan orang-orang dan membimbingnya ke arab

penyelesaian masalah dan mencapai tujuan-tujuan dan kebutuhan yang

diinginkan secara efektif dan efisien. Baik-tidaknya penilaian masyarakat

terliadap etika organisast pemerintah, tidalC terlepas dari sistem pelayanan

yang diberikannya kepada masyarakat itu sesuai dengan tuntutan tugas yang

dibebankan kepadanya. Seseorang yang melakukan penilaian tentunya akan

menggunakan akal sehat atau kemampuan berpikir dan juga sesuai dengan

konsep dirinya tentang perlakvan atau pengalaman yang dialamil}ya dalam

berurusan dengan aparat pemerintah. Pelaksanaan tugas pelayanan sebagai

cerminan etika organisasi pemerintah dapat baik jika dalam konsep diri dan

logika mahasiswa adalah baik .

(27)

..

..

..

C.

Saran

~

Berda.Sarkan kesimpulan dan pembahasan

haSil

penelitian berikut ini

diuraikan saran penelitian :

1. Konsel? diri merupakan bagian dari faktor psikologis yang dapat menjadi

landasan perilaku mahasiswa dalam melakukan penilaian terhadaJ? sesuatu.

~

Pengenalan diri. bagi mahasiswa merupakan suatu

\tal

penting dalam

\ menemukan sejumlah potensi yang dimilikinya. Sebab penilaian itu

menggunakan kriteria sesuai dengan konsep dirinya sendiri. Mahasiswa

~

sebagai masyaraka kampus, mempunyai konsep diri yang lebih baik dalam melakukan penilaian. Hal ini menjadi salah satu acuan dalam melakuk-an

penilaian yang objektif. Dalam pandangan dan penilaian yang dilakukannya

rnenel(ankan pada konsep rurinya. Mahasiswa mendapatkan dan memberikan

informasi yang dibutuhkan sesuai dengan keadaaan dirinya, bagaimana

mahasiswa menginterpretasikan sesuatu tidak terlepas dari apa yang ada dalam

dirinya sendiri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep diri

menekankan kebutuhan batiniah individu. Kebutuhan itu serba berbeda pada

masing-masing individu dan terns bertambah sepanjang waktu. Dari

pemikiran tersebut, dapat disarankan konsep diri mahasiswa agar semak~ n

baik dengan demikian peni-laiannya terhadap etika organisasi pemerintah yang

2. Kemampuan berpikir logis adalah kemampuan mengutarakan sesuatu, "benar

atau tidak" apabila sesuai dengan prosedur. Prosedur adalah merupakan

(28)

..

r

..

..

..

langkah-langkah yang ditempuh sesuai dengan norma atau aturan yang

berlaku sehingga sesuatu diharapkan betjalan secara nonnal dan dinilai baik.

(

Dalam menilai etika organisasi pemerintah dibutuhkan langkah-langkah yang

sistematis dan analitis. Sejak dari kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan

menilai suatu kegiatan dibtuhkan sutau pemikiran yang logis. Dari

pengalaman mahasiswa dituntut mampu berpikir logis dari apa yang

diketahuinya tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan

berwibawa. Keteraturan berpikir dari mahasiswa sangat penting untuk

membentuk penge~ pendapat, dan menarik kesimpulan dalam fll.enilai

sesuatu. Dengan demikian diharapkan mahasiswa itu memiliki aturan-aturan

atau kemampuan berpikir logis, analitis dan kritis dalam setiap langkah demi

langkah pemerintah terhadap etika organisasi ~eri ntahan yang bersih dan

berwibawa (Good Governance) di Kabupaten Asahan.

3. Etika organisasi pemerintah tampak dari bentuk pelayanan yang diberikan

oleh aparat pemerintah kepada masyarakat luas (publik) termasuk mahasiswa.

Pelayanan dimaksud adalah sebagai salah satu tugas dan fungsi aparat

pemerintah sebagai bentuk tanggung jawab moralitas yang dibebankan kepada

aparatur pemerintah untuk dapat dilaksanakan dengan b aik. Seorang aparat

pemerintah mestinya mam u menanamkan rasa pengabdian dan mendorong

dirinya

untuk

selalu memberikan. pelayanan yang terbaik dari setiap tugas

yang dilakukannya. Dalam artian lain, aparat pemerintah mampu mendorong

dirinya untuk selalu melakukan peketjaan yang terbaik dan juga mampu

mempeffiaiki penilaian masyarakat kepada aparat pemerintah agar lebih baik.

(29)

r

..

Aparat pemerintah harus dapat menjalankan tugas sesuai dengan peraturan dan

hukum yang berlaku tanpa melakukan suatu kesalahan apapun dalam

menegakkan hukum

dan

peraturan lainnya. Sesuai dengan tanggungjawab

apatur pemerintahan yang paling pokok adalah tanggungjawab atas hubungan

antara masyarakat dan pekerjaan mereka. Titik berat pekerjaan seorang aparat

pemerintah adalah faktor manusia dan sistem tugas pelayanan sebagai abdi

negara .

(30)

..

..

(

~ DAFTARPUSTAKA

~""s NEe

Arikunto, S. (1 ,993). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Borg, Walter R, Maredith Damien Gall (1983), Educational Research An Introduction, New Xork & London, Longman.

Brown F .E. ( 1976). Principle of educational and psychological testing. 2nd ed. New York: Holt, Rinehart & Winston.

Crow, L. D. (1963). Educationpsycology. New York~ Brooklyn College.

Chester. ( 1985). Management and leadership in higher education. San Francisco: Jossey-Basa Publisher.

Depdiknas. (2002). Rencana strategis pendidilcan nasional. Jakarta: Depdiknas.

Driscall, Marcy P. (1994), Psychologi ofLearningfor Instruction, Florida State Universty.

Eggen, Paul D & Kauchak. ( 1979). Strategis for teachers teaching content and thinking skills. New Jersey: Prentice Hall.

Gronlund, N.E. (1985). Measurement and evaluation in teaching. 4th ed. New York: Holt, Rinehart & Winston.

Indrawijaya, AI. 1986. Perilaku organisasi. Bandung: Sinar Baru

Joyce, Bruce R. ( 1991 ). Models of teaching. Fourth Edition. Boston-London-Toronto- Sydney- Singapore: Allyn and Bacon Pulishers.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 045/l.J/2002, Jakarta, 2 April 2002.

Ketetapan MeR Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Master, G. (1 990). Profil of hearing. New Suoth Wales: Sie Skill Testing Program Globe Press.

l\'farsell, J. L. ( 1979). Succesful teaching and psychological princ iples~ New York: Me. Graw Hill Company .

(31)

..

..

McBeath, R.J. (1992). Instructing and evaluating in higher education. A guide for

planning learning outcomes. Englewood Cliffs, New Jersey: Educational

~ Technology Publishing.

Osborne, David and Ted, G 1992. Reinventing government: How entrepreneurial spirit is transforming the publ ic sector, reading. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Co.lnc.

Panjaitan, Binsar (2006), Karakteristik Pebelajar dan Kontribusinya Terhadap

Hasil Be/ajar, Medan, Penerbit Poda.

Peraturan Pemerintah Nom or I 0 Tahun 1979 Tentang Penilaian Pelakmnaan

Pekerjaan.

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Peraturan Disiplin

Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Rancangan Peraturan Pemerintah Tahun 2003 mengenai Kode Etik Pegawai

Negeri Sipil, dikeluarkan oleh Kantor. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. Tahun 2003.

Sax, G. (1981 ). Principles of educational measurement. Englewood New Jersey:

Prentice

Hill

Inc.

Siregar, Hariman (2000), Pasang Surut Perjuangan Mahasiswa, Jakarta UI Press.

Slavin, R, E. (1994). Ellucational psychology, theories and practice. Fourth

Edition. Masschusetts: Allyn and Bacon Publishers.

Stufflebeam, D.L & Shinkfield, A.J. ( 1986). Systematic evaluation. Boston:

Kluwer-Nyhoff Publishing.

Sudjana. (1992). Metoda statistika. Bandung: Tarsito.

Sujarwo, Bambang (2003), Pemucla dan Perjuangan Bangsa, Jakarta, Ul Press.

Sunarto, H., B, Agung Hartono (2002), Perkembangan Peserta Didik, Jakarta,

Rineka Cipta

Supryadi, G. 200 I. Etika birokrasi. Jakarta: LANRI.

Suryabrata, Sumadi (2004), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan N.egara Yang

Bersih dan bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974- Tentang Pokok-Pofbk Kepegawaian

sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

~~~

(32)

..

"

UNDP. 1997. Governance for sustainable development- A plicy document. New

York: UNDP.

Wallis, M. 1989. Bureaucracy: Its roles in the third wolrd development. London:

McMillan Publisher Ltd.

Gambar

Tabel Halaman ..........-.
Gambaran Dmum Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel .., ................................
Gambar l. Gvernment Effectiveness

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data Kejahatan Pengguguran Kandungan atau Abortus Provocatus Criminalis yang telah dikemukakan oleh penulis sebelumya, kita dapat melihat bahwa masih

40%, kontrol negatif yaitu basis salep digunakan untuk melihat apakah basis yang digunakan memiliki aktivitas antibakteri atau tidak dan untuk kontrol positif yang

Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi didapat nilai sebesar 0,656 menunjukan bahwa tingkat hubungan yang kuat antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi, hasil

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pekerjaan terhadap infeksi Plasmodium falciparum di daerah endemis malaria di Penajam Paser Utara,

Walaupun demikian, sesungguhnya persepsi inilah yang sebaiknya dominan dinilai oleh pekerja dari pemimpinnya, sebagaimana dijelaskan oleh Bass (dalam Yulk, 2007) dimana

• Individu WNA masukkan kewarganegaraan dan nomor identitas (tidak diformat) • Perusahaan nasional masukkan nomor akta (tdk diformat) dan NPWP (diformat) • Perusahaan asing

Informasi keruangan yang dapat digambarkan dengan pemodelan 3D foto udara dapat digunakan untuk menganalisis relief, lokasi, jarak, aksesibilitas, tata letak

Guru yang telah lolos seleksi akademik dan administrasi tetapi belum ditetapkan sebagai Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Tahun 2018 atau guru yang menyatakan tidak