' i !
~
)
PERANAN PUSAT REH.I.UTASI
SIBO~
I
CENTER
D•l •M
U~HA
.. ·•.
RESOSI.tc._.--~·..
'
SOSIAL BUMYA PADA
PEN~.
"
~.
PECANDU NARKOBA
'
:
· .
i
Oleh:
ROHAN I
NIM : 025050113
Tesls Untuk Memperoleh Gelar Millll$ter Salns
Pr011ram
Studi
Antropo10111
Sosial
PROG~
·PASCASAR.JANA
U.NIVER ..
TAS
NEGIERI MEDAN
ME DAN
2007
'
)
PERANAN PUSAT REHABILITASI SIBOLAr;,
)
CENTER DALAM USAHA RESOSIALISASI N\
t
SOSIAL BUDAY A PADA PENYEMBl'JIA$
. . "'·
PECANDU NARKOBA
) :
NAMA :ROHANI
NIM : 025050113
TESIS
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Untuk Memperoleh Gelar
MAGISTER SAINS
Program Magister Sains Program Studi Antropologi Sosial
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERIMEDAN
ME DAN
2007
.b
.,
I .
'
TESIS
·
PERANAN PUSAT REHABILITASI SIBOL
SOSIAL BUD
;vA
PADA PENYEf· ."'UHANj,·.
_ ,
PECANDU NARKOBA
-Disusun dan Diajukan Oleh
:
Rohani
j
NIM :
025050113
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pacta Tanggal 25 Januari 2007 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Magister Sains
;rogram Studi Antropologi Sosial
f
··-'
Medan, 25 Januari 2007
rof. Dr. Usman Pell Nip: 130 215 071
etua
Progra:
5
~:di
I
I
tropolo
iS~
Prof Dr.B.A.Simanjuntak Nip : 130 344 786
Meyetujui, Tim Pembimb-ing,
Prof Dr.B.A.Simanjuntak Nip : 130 344 786
.
T ESIS
PERANAN PUSAT REHABILITASI SIBOLA\NGIT
CENTER DALAM USAHA
RESOSIALISA~
--;
SOSIAL BUDAY A PADA PENYEMBUI
PECANDU NARKOBA
DISUSUN DAN DIAJUKAN:
NAMA NIM
Hari I Tanggal
ROHAN! 025050113 25 Januari 2007
.~ t
Telah dipertahankan didepan team penguji Tesis Program Pasca Sarjana Unimed, Program Studi Anropologi Sosial.
Team Peguji
Pembimbing II
@:-~,
: Prof.DR. usman Pelly ...
''~{-
F.:"~')Jt.
..
.... \>
v
~:
\),
xi
: Prof. DR. B.A. Simanjuntak
\h.:./ ....
>::.::.
.':'.':"~~t
.,. · · ·
Pembimbing IAnggota Penguji
I .Prof.DR.Robert Sibarani
/]
'
.//
fiJt;~
-
"//r'
It\( J2.Prof.DR.Nur Ahmad Fadhil Lubis.M.Si ...
.i. ... ( ...
·:-.~
....
~:;-~:':
... ..
_,
/
~ { ' -- .
/ " \ i fl.,
~
y'
n
'
KATA PENGANTAR
Puji dan S)'l)kur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat karuniaNYAlah tesis yang beljudul "PERANAN PUSAT REHABILITASI
SIBOLANGIT CENTER DALAM USAHA RESOS!ALISASI NILAI SOSJAL
BUDAY A PADA PENYEMBUHAN PECANDU NARKOBA
".ioj
Ielah penulisselesaikan dalam penulisannya. Penulis menyadari bahwa
s~lesain)
..(.~~ni
berkatadanya bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Dengan
pe~.iJ~':r~
honnat penulismenyampaik~n
rasa terima kasih kepada bapak Prof Dr. Usman 1.1 , . selakupembimbing I dan bapak Prof Dr. B.A. Simanjuntak selaku pembimbing I ng tak
.
.
henti-hentinya memberikan pengarahan dan bimbingan sejak penyusunan usul
penelitian hingga selesainya tcsis ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Direktur Pasca Sarja~a Universitas Negeri Medan. Prof Dr. Belferik Manullang dan
kepada ketua Program Studi Antropologi Sosial Prof. Dr. Bungaran A Simanjuntak
juga sekretaris Proeam Studi Dra. Trisni Andayani,Msi., beserta seluruh dosen-dosen
yang mengasuh penuiis selama duduk di bangku perku!iahan.
Selanjutnya penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Htv1.Kamaluddin Lbs sebagai pendiri Sibolagit Center dan seluruh staf, pengurus di
Sibolangit Center juga kcpada rekan-rekan, adek-adek penghuni Rehabilitasi
Sibolangit Center yang tidak dapt disebutkan namanya satu persatu yang telah
membantu penulis mengumpulkan data-data yang di perlukan.
Begitu pula pe:nulis tidak lupa rnenyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.
Zulkamain NstMA dan semua stat: pegawai di PfMANS'U ( Pusat fnponnasi
Masyarakat Anti Natkoba Sumatera Utara ), yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu yang telah banyak membantu penulis memberikan informasi,
keterangan dan data-data yang pcnulis perlukan
VI
'
\
Akhirnya saya menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada suami tercinta Heriyanto yang begitu besar memberikan perhatian dan
pengertiannya, juga dorongan semangat sehingga tesis ini akhimya dapat penulis
selesaikan dan terima kasih kepada ananda tercinta Anugrah Riandani Pratomo dan
Muhammad Wahyu Riandani yang selalu memberikan perhatiannya dan memberikan
dukungan moril dan :semangat kepada penulis untuk menyetesaikan tesis ini.
Semoga bantuan yang diberikan oleh semua pihak yang telah disebutkan di
atas menjadi amal ibadah dan mendapat imbalan yang setimpal dari ALLAH swt.
•
DAFTARISI
Halaman
ABSTRAK
···
ivKA TA PENGANTAR .•.••.•••••••••..•...••....••.•••••...•••.•.••••.••••••••... vi
DAFTAR lSI ...•....•...•••••.••.•...•....•••..•... :... viii
DAFT AR LAMPIRAN •...•••.••...•..•••...•••••... xi
BABI :PENDAHULUAN
I. I Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Kebudayaan
2.1.2 Proses R;esosialisasi
2.1.2.1 Peran Keluarga Dalam Resosialisasi
2.1.2.2 Peran Ternan Sebaya Dalam Proses Resosialisasi
2.1.2.3 Peran Sistem Pendidikan Dalam Proses
Resos-ialisasi
2. 1.2.4 Peran Media Massa Dalam Proses Resosialisasi
2.1.2.5 Peran Pusat Rehabilitasi Dalam Proses Resosialisasi 2.1.3 Prinsip-Prinsip Rehabilitasi Pecandu Narkoba
v Ill
>--2.1.4 Kegunaan Ramuan 19
2.1.5 Kegunaan Refleksi 21
•
2.1.6 Kegunaan Tenaga Dalam (Prana) 22
2.1. 7 Sehat Dalam Perspektif Phisiko1ogi 23
2.2 Kerangka Berfikir
24
BAB ill : METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian 27
3.2 Teknik Pengumpulan Data 27
3.3 Teknik Analisa Data
29
BAR IV: ANALISA DATA
4. 1 Paparan Data 30
4.1.1 Sarana dan Pemanfaatannya di Sibolangit Center 30
4.1.2 Struktur Organisasi Sosial di Sibolangit Center
43
4.1.3 Pranata Sosial di Sibolangit Center 48
BAR V : BUDA YA Dl SIBOLANGIT CENTER
5.1 Ragam T era pi 66
5.2 Proses Rehabilitasi
74
5_3 Respon.Pasien
75
5.3.1 Respon terhadap tcrapi air 76
5.3.2 Respon terhad_ap terapi wama 76
5.3.3 Resp<:m terhadap terapi jamu 77
5.3
.4
Respon terhadap terapi mandi uap 77•
5.3.5 Respon terhadap terapi medis 77
5.3.6 Respon terhadap terapi rohani 77
5.3.7 Respon terhadap terapi fisik 78
5.3.8 Respon terhadap terapi Kebatinan 78
5.3. 9 Respon terhadap tempi Matahari
79
5.3.10 Respon terhadap terapi psikososial
79
5.3.11 Respon terhadap tcrapi pijat
79
5.4. Andis<j. Data
79
BAB VI: KESJMPULAN DAN SARAN
'
6.1 Kesimpulan84-'
6.1.1 Kesimpulan Faktual84
6.1.2 Kesimpulan Konseptual ... . 85
6.2 Saran 85
DAFTARPUSTAKA 87
"
.
DAFTAR LAMPIRAN•
1. Surat Penelitian Dari Unimed ... .
89
2. Surat telah setesai melaksanakan penelitian ··· 90
3. Fungsi dan Tugas ··· ··· 91
4. Peraturan Pasien entang Pemberian Sangsi .. ··· 92
5. Struktur Kelembagaan Rehabilitasi Sibolangit Center 94 6. Struktur Organisasi Pasien ··· 95
7. Dafatar Nama Pasien Yang Berada di Rehabilitasi
96
8. Jadwal Kegiatan Pasien 97 9. Dokumentasi... ... 98
10.
•
Riwayat Hidup ... . ll7.;
.
.
..
'•
- .
_;;-,_~-
!-
.
-
--BABl
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Masalah narkoba saat im sudah menjadi masalah nasional, karena masalah
narkoba sudah ada di mana-mana_ Perkembangan masalah narkoba dari hari ke hari
semakin meningkat dan sepertinya sulit untuk diberantas. Hingga tahun 1999 saja,
diperkirakan di Indonesia sudah ada ernpat juta pengguna narkoba (Republika,
22-5-200 I). Sementara data statistik dari Departemen Kesehatan, memperkirakan pada tahun
1999 terdata 2-4% (sekitar 4- 8 )Uta) jiwa dari seluruh penduduk Indonesia (±200 juta
jiwa) tcrlibat sebagai pemakai nerkoba (Majalah Gatra, Oktober 1999).
Persoalan narkoba di Indonesia bagairnanapun telah memasuki tahap yang sangat
•
menghawatirkan. Terlebih lagi dari sejumlah pengguna yang disebutkan di atas, ± 70%di antaranya adalah
anak~anak
rnuda usia sekolah (rernaja). Sebagian besar di antaramereka duduk di bangku SMP, SMA, dan Pergl!ruan Tinggi Pada tahun 1996 tcrdapat
1.759 anak di bawah urnur 14 tahun rneninggal, tahun 1997 ditemukan 1.563 anak dt
~awah
umur 14 tahun meninggal dan hingga tahun 1998 saja sudah 228.000 orangmeninggal akibat penggunaan narkoba (Majalah Gatra, Oktober 1999). Perkembangan
pengguna narkoba yang masih terus meningkat, hingga diperkirakan pengguna narkoba
di atas 9 juta orang.
Semakin tingginya jumlah pasien ketergantungan narkoba dibandingkan dengan
terbatasnya panti-panti rehabilitasi baik yang dikelola oleh pemer'ntah atau swasta
,.
l
··~·>""-
·.;>·
.
.
...
.._.;'"
-·
'
kenaikan jurnlah mereka yang memiliki ketergantungan narkoba, ada
bebera~~
~ang
merupakan keprihatinan bersama yaitu:
•
1. Tingginya tingkat kambuh dikalangan pemakai narkoba2. Fenomena ganti-ganti adiksi dapat rnembawa pasien ke arab kambuh kembali.
3. Perbedaan tingkat pemakaian dikalangan pemakai (level habitual iusers, social
users. experimental users sampai dengan Hard Core Addict)yang mempersulit
penerapan program pemulihan yang cenderung menyamaratak:an tingkat recovery
4 Banyak pasien yang dalam proses mencari terapi yang tepat, berpindah dari satu
fasilitas ke fasilitas lain.
5. Perbedaan umur para pemakai antara remaja dan dewasa cenderung mempersulit
proses pemulihan
6. Makin tingginya jumlah kasus kriminal di dunia narkoba tidak sebanding dengan
•
daya tampung Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan .7. Kelangkaan Program After Care bagi para mantan tahanan narkoba yang akan
kembali ke masyarakat.
8. Kebanyakan Panti Rehabilitasi yang dikelola pihak swasta tidak terjangkau oleh
mereka yang berasal dari masyarakat kelas menengah bawah.
Sepeni yang kita sadari, tidak ada satu bentuk pemulihan yang tepat dan dapat
d~pakai
untuk semua orang., Kita perlu merancang intervensi dan program pemulihany4ng sesuai dengan problem dan kebutuhan masing-masing individu. Karena pemulihan
dari ketergantungan narkoba adalah suatu proses yang panjang maka diper!ukan episode
pengobatan. Salah satu hal yang paling penting adalah membangun Program After Care
--·---·
\
.
/
~-
l..
.,_
' / -~·~
-._,-/
Untuk mengatasi kekurangan sarana dan prasarana rumah sakit
khus1~.>"ff<rr1(oba
dan rumah rehabilitasi, pemerintah terns menambah rumah sak:it khusus narkoba, dan
•
mendorong keterlibatan swasta untuk turut serta dalam penyediaan lembaga rehabilitasi .:Hal ini sesuai dengan Pasal 34 ayat 1 UU No.9/1976 tentang narkotika, yang
inenyebutkan: ''Pengobatan dan perawatan pecandu narkotika serta rehabilitasi bekas
pecandu narkotika dilakukan pada lembaga rebabilitasi".
Selanjutnya banyaklah bertumbuhan lembaga rehabilitasi dengan menerapkan
f!lerbagai pendekatan dan rnetode penyembuhan. Ada juga tempat-tempat rehabilitasi
Yang menyediakan penginapan seperti asrama, dengan fasilitas yang lengkap, udara
segar, dan pemandangan alam bagus. Tempat-tempat itu bisa berbeda antara yang satu
diengan yang lain tergantung metode dan tujuan dari tempat tersebut, dan pasien yang
•
d~rawat.
Adapula pusat rehabilitasi yang berdasarkan agama sehingga memasukkanajaran-ajaran agama di dalam program mereka (Kompas, 10 Oktober 2004). Hanya saja,
lembaga rehabilitasi yang memandang pasien seperti halnya dengan penderita penyakit
fi~ik
lainnya dengan ditangani hanya secara medis untuk memutus ketergantungan tidakakan memberikan hasil yang memuaskan. Begitu pula yang memandang akar
Mrsoafannya hanya dari sudut spiritual juga bel urn memberikan hasil yang memuaskan
k~rena
setelah penanganan tersebut klien hidup di masyarakat daii kembali kecanduanmasalahnya, pada diri klien bclwn terbentuk pertahanan diri untuk melawan godaan dari
kelompok lamanya (Willis,.2001: 76). Selanjutnya Willis (2001: 77) menyebutkan bahwa
pertahanan diti bisa terbentuk melalui kesadaran klien terhadap bahaya narkoba bagi
ditiinya dan gencrasi muda lainnya. Indikator lain adalah tumbuh kemampuan dengan rasa
•
•
khususnya generasi mudanya. Sehingga Willis (200 I: 99)
----~--~~,
,~-·
.
..-~
I
.·.
menyarankan :-"'-~ltngterpadu yang merupakan pengintegrasian penanganan melalui konseling individu,
keagamaan, kelornpok, pendidikan, kunjungan hingga partisipasi sosial. Dengan
pendekatan seperti itu, maka itu memungkinkan hasil-hasil sebagai berikut: "Tumbuh
pada diri klien perasaan percaya diri, tidak menyalahkan pihak luar, mengambil tanggung
jawab atas perbuatan sendiri dengan sadar atas resikonya, mendapat penghargaan dari
lingkungan sehingga tumbuh motivasi untuk hidup baik, merasa sebagai anggota
masyarakat yang beragama, dan akhimya tumbuh sifat kepemimpinan terhadap diri,
keluarga, dan masyarakat dengan rnoral-religius yang baik (Willis, 2001: 99).
Antropologi kesesehatan dipandang oleh dokter sebagai disiplin biobudaya yang
memberikan perhatian kepada aspek-aspek biologi dan sosial budaya dari tingkah laku
manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara keduanya disepanjang sejarah
kehidupan manusia yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit (Foster.1986.3). Dalam
rangka antropologi kesehatan dipandang perlu diadakan penetitian di Pusat Rehabilitasi
Sibolangit Center.
Salah satu pusat rehabilitasi yang melakukan penanganan pasien pecandu narkoba
secara terpadu tersebut adalah Sibolangit Center yang didirikan tanggal 5 Februari 2001 oleh HM Kamaluddin Lubis, SH, di Desa Suka Makmur. Kecamatan Sibolanbrit,
Kabupaten Deli Serdang. Di ternpat ini, pecandu narkoba selain diberikan penanganan
secara medis, spiritual, tradisional, psikologis, dan terapi fisik, juga
~emiliki
fungsi sebaga1 wadah proses resosialisasi nilai-nilai baru atau setidaknya penanaman kembahnilai budaya yang menjadi bckalnya ketika kembali ke lingkungan sosial yang lebih luas
,
•
---.
Sebagaimana para ahli antropologi yang memandang rumah sak
>·~agai
masyarakat kecil (Foster dan Anderson, 200 I: 98), maka dalam penelitian ini pusat
rehabilitasi Pondok Wisata Pendidikan Anti Narkoba juga dilihat sebagai masyarakat
kecil. Sebab secara struktur dan fungsi, pusat rehabilitasi tidak berbeda dengan rumah
sakit bahkan dalam hal proses sosialisasi nilai, pusat rehabilitasi lebih berperan dibanding
dengan rumah sakit umum. dimana interaksi sosial di antara pasien dan pihak rumah sakit
teijadi dalam waktu yang relatif lebih singkat.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun
pennasala~an
yang akan dikaji di dalam penelitian ini adalah:1. Bagairnana proses resosialisasi di Pondok Wisata Masyarakat Anti Narkoba
sebagai masyarakat :kecil dengan ciri kebudayaannya yang khusus?
2. Bagaimana pasien pecandu narkoba merespcn perlakuan secara medis dan sosial
dari pihak pengelola di dalam struktur sosial lembaga rehabilitasi?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk·
I. mengetahui bagaimana proses resosialisasi di Pondok Wisata Masyarakat Anti
Narkoba sebagai masyarakat kecil dengan ciri kcbudayaannya yang khusus_
2. mengetahui bagaimana .pasien pecandu narkoba merespon perlakuan secara medis
r
...
1.4 Manfaat Penelitian
Temuan dalam penelitian ini akan bennanfaat bagi berbagai pihak, di antaranya:
•
1. Para pengguna narkoba, temuan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi mereka tcntang proses penyembuhan pasien narkoba serta proses resosialisasisehingga para pasien dapat kembali ke masyarakatnya dengan baik.
2. Para anggota keluarga pengguna narkoba, temuan penehtian m1 dapat
memberikan inforrnasi
bagi
mereka tentang proses penyembuhan dan resosialisasiyang dijalani oleh pengguna narkoba, sehing1,ra dengan mengetahui proses
tersebut, diharapkan para anggota keluarga dapat turut serta dalam proses
penyembuhan dan resosialisasi anggota keluarganya yang menjadi pengguna
narkoba.
3. Masyarakat luas, temuan dalam penelitian ini dapat menambah wawasan bagi
•
mereka sehingga mereka juga dapat berperan aktif dalam penanggulanganperedaran r.arkoba serta dalam proses resosial isai anggota masyarakatnya yang
•
•
•
•
66
BAB V
BUDA YA Dl SIBOLANGIT CENTER
5.1 Ragam Terapi
Di Sibolangit Center terdapat sebelas jenis terapi, kesebdas terapi terscbut yaitu
terapi air, wama, jamu, mandi uap, medis, rohani, fisik, kebatinan, matahari, warna,
psikososial dan pijat (Anto Sofyan)
i • Terapi Air
Terapi air seperti yang telah dipaparkan sebelumnya meliputi terapi
rr..endengarkan air yang rnengalir di parit sa luran air. T~rapi ini bersifat membenahi
kondisi psiko!ogis pasien dimana pasien duduk dan mendengarkan air mengalir
sambil merenungi jalan hidup pasien selama ini dan rencana pas1en kc depan
setelah sembuh.
Terapi air bcrikutnya adalah dengan direndam di air kolam yang dingin pada
tengah malam bag] pasien pemula. Terapi ini ditujukan untuk mengeluarkan
berbagai jenis racun yang ada dalam tubuh pasien. Saat pasien mulai menggigil
kedinginan karena Perendam, kemudian mercka diangkat dan disuruh berlari·lari
mcngelilingi lapangan hingga mengeluarkan keringat dan selanjutnya mcreka
disuruh masuk kembali berendam di air. Saat pasicn berendam mcrcka disuruh
meneriakkan ungkaPan·ungkapan yang menolak pcnggunaan narkoba lagi.
Selanjutnya terapi air dengan berendam dalam air panas di si debuk-debuk
•
•
•
67
dikeluarkan, karena dengan air panas yang mengandung belera .,g dapat
mengeluarkan berbag~i jenis racun yang ada dalam tubuh pasien. Mefeka mandi
dan bcrendam di air beilerang ini 2 kali dalam sebulan .
Terapi air lain yf!ng dilakukan adalah dengan rnenyiramkan air hangat yang
mengandung garam di kepala pasien. Terapi ini dilakukan sc\vaktu pasien mandi air
panas yang menganduhg belerang di Si Debuk-debuk.
~ Terapi Jamu Tradisional
Terapi jamu scbagaimana yang diungkapkan scbelumnya adalah dengan
membcrikan berbagai .jenis ramuan yang diolah menjadi jamu dan dikonsumsi oleh
pasien. Ramuan-ramuan terscbut diambil dari tradisi rnasyarakat Tanah Karo.
Dalam proses pCmbcrian ramu-ramuan tersebut, dilakukan secara empat tahap
yang harus dikonsurrtsi oleh pasicn. Yaitu tahap I untuk melemaskan urat, kedua
untuk menghancurkan racun narkoba, ketiga untuk stamina, dan keempat untuk
syaraf (ayah).
Dari empat tah;:tp terscbut harus dijalani masing~masing oleh pasien karena
setiap tahapnya merripunya tujuan tertentu yaitu, tahap pertama untuk melemaskan
urat-urat syaraf tubuh pasien, tahap kedua untuk menghancurkan berbagai racun
akibat narkoba yang ·ada di tubuh, ketiga untuk meningkatkan stamina pasien, dan
yang tcrakhir untuk memperbaiki syaraf~syaraf otak pasicn
Pada tahap pcrtama yang bcrtuJuan untuk me\emaskan Urat-urat pasicn,
•
..
68
Jadi pasien yang baru masuk ke Siboiangit Center akan mendapat (rr )minum)
jamu yang berfungsi untuk melemaskan urat·urat dan ini diminum selai'na 18 hari
pagi dan sore hari
Bahan ramuan yang diberikan adalah :
1. Untuk pemberian di pagi hari yang diramu dalam bentuk minurnan terdiri atas:
• Tomat
• Wartel
• Nenas
• Mengkudu
2. Untuk pemberian di sore hari yang diramu dalam bentuk minuman terdiri atas:
• Air kelapa: muda
• Gula batu
• Jintan putih
Pada tahap kcdua_ tujuan pemberian ramuan adalah untuk rncnghancurkan
racun narkoba yang te1iinggal di tubu!1 pasien. Pemberian jamu pada tahap ini
dilakuk:an selama 21 h3ri sebagai berikut:
Dalam 21 hari setelah tahap pertama pasien harus mmum jamu di sore hari
dengan ramuan berdasarkan resep sebagai berikut:
• Asam_jeruk'nipis
• Tc!ur ayam kampung 1 butir setiap pasicn
• Kapur sirih cair
•
•
•
•
69
Pada tahap ketiga, pasien diberi ramuan jamu yang diberikan selan t 6() hari
berikutnya :
Ramuan pada. tahap ini berfungsi untuk menambah stamina pasien. Ramuan
yang diberikan dengan resep adalah sebagai berikut:
• Temu Jawak
• Temu pauh
• Temu bunglai
• lnduk kunyit
• Kencur
• Jahe
• Lengkuas pudar
Tahap bcrikutnya adalah tahap keernpat pemberian ramuan diberikan selama
90 hari berikutnya. B.amuan yang diberikan dengan resep adalah sebagai bcrikut:
•
Akarpinang•
Akar kelapa•
Akar arcn•
Akar durian•
Akar jambu air•
Akar mangga•
Akar lalang•
'Temu lawak70
•
Daun kunyit
•
•
Daun kencur•
Daun jeruk nipis•
•
Kumis kucing•
Sambiloto•
Temu pauh•
Kunyit nolai•
Kencur•
Lengkuas udang•
Asamjawa•
Rum put Al~negri•
Arang kayU .•
Ramuan tersebut diberikan dalam bentuk minuman dari hasil rebusanbahan-•
bahan tcrsebut dan di1ninum pasien 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam saatmau tidur.
'
el Terapi Mandi Uap
Terapi mandi uap seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bcrfungsi untuk
mengeluarkan berbagai racun yang bersarang di tubuh pasien. Terapi ini dilakukan
•
dengan rnerebus bcr~Ugai jenis ramuan yang uapnya disalurkan ke kamar Oukurdan pasicn masuk ke kamar tersebut selama lebih kurang 15 memt
•
•
•
•
71
• Terapi Medis
Terapi medis merupakan terapi pengobatan medis yang diberikan Oleh dokter
dan perawat yang ada di Sibolangit Center terhadap pasiennya. Seperti yang telah
dipaparkan sebelumnya, terapi ini berfungsi untuk menghancurkan racun dan
melepaskan kctergantungan pasicn terhadap narkoba.
Terapi Relijius
Terapi ini diberikan dengan melalui program keagamaan yang berdasarkan
pada agama p~.sien masing-masing_ Khusus untuk pasien yang bcragama Islam, terapi ini dilakukan di masjid berdasarkan hasil catatan Jadwal dan pengamatan
dengan cara sebagai bcrikut·
• Pelaksanaan shalat \vaji!:> 5 waktu yang dilakukan secara hcrjama'ah di Masjid. • Pelaksanaan shalat sunat yang terdiri atas shalat sunat sebelum dan sesudah
shalat wajib, shalat witir, shalat taubat dan shalat dhuha yang dilakukan di
rnasjid
• Pcngajian dengan mernhcrikan pcndalaman materi-matcri hukum agama
(syari'at Islam) yang dilakukan di rnasjid.
• Cerarnah agama yang membahas tentang kehidupan beragama secara fslami
yang dilakukan di Masjid
• Ziktr baik sebelunnnaupun sctelah shalat
• Bcbjar mcmbaca AI-Qur'an bagi pas1en muslim yang belum mampu
•
•
•
..
•
72
• Menghafal ayat-ayat Al-Qur'an yang diawali dengan menghafal yat-ayat
pendek (zuz 'Amma)
Kesemua kegiatt:m rohani bagi umat Islam tersebut dilakukan secara
terprogram dan terus dipantau dan dibimbing oleh konselor dan ustad.
Terapi rohani ini bertujuan untuk menyadarkan kembali pasten akan
kesa\ahan-kesalahan mereka se\ama ini serta mendekatkan mereka kepada Sang
Penciptanya af,rar mcreka dapat memperoleh ketenangan batin dalam hid up.
• Tcrapi Fisik
Tcrapi fisik berdasarkan hasil pengamatan dan catatan jadwal kegiatan pasien
dilakukan dengan rnelalui kegiatan senarn dan olah raga. Terapi ini bertujuan untuk
mengolah tubuh pasien agar pasien sehat sccara fisik.
" Terapi Kebatinan
Tcrapi kebatinart dilakukan dengan memberikan olah raga pernatasan yang
bcrfungsi untuk mengaktifkan Prana yang ada dalam setiap tubuh pasien.
Pasicn yang muslim memang ikut latihan pernafasan Mahatma namanya. Di latihan
im energi Prana masing-masing pasien dihidupkan dan dikembangkan. Karena
pengaktifan energi P~ana dapat menyembuhkan mcreka dari pcnyakit. Latihan tm
..
•
•
..
•
•
73
Terapi Matahari
Terapi matahari yang dilakukan sebagaimana yang telah dipaparkan
sebelumnya ialah dengan bekerja di kebun dan peternakan yang ada di kompleks
Sibolangit Center ini pada pagi hari. Hal ini dikarenakan pada pagi hari, sinar
matahari bennanfaat untuk membakar racun-racun yang ada di tubuh pasien.
• Terapi Warna
Terapi warna lni menurut hasil pengamatan diberikan dalam bentuk
pengecatan kompleks Sibolangit Center dengan berbagai warna yang cerah dan
beragam jenis warna. Wama ini bisa dicatkan di dinding kamar, bangunan, dan
dinding pagar
Pengecatan yang berwama warni dilakukan dengan tujuan tertentu yaitu
Pasien bcgitu masuk ke Sibolangit Center pada umumnya seperti anak-anak .
Apalagi yang pccandu sabu-sabu. Mereka mcngalarni kemunduran mental artinya
mental rnereka seperti anak-anak, yaitu seperti cat sekolah TK yang berwama
warm, tujuannya untuk merangsang otak mercka agar berfungsi kembali (Anto
Sofyan)
Khusus di tembok pagar berdasarkan pengamatan ada gambar-gambar yang
ben.varna-\vami yang ·dibuat oleh pasien. Pasien diberi kebebasan untuk melukis
apa saja yang mereka (nginkan. Mereka bebas mcngeluarkan pikiran mereka dalam
bcntuk lukisan tembok,
Tu_1uannya adalah agar masalah dan apa yang membcbani pikiran pasien dapat
•
,.
•
•
•
•
74
Dengan melukis, pasien akan dapat rnengekspresikan pikiran rnereka,
mengel uarkan une~uneg mereka sehingga be ban mereka akan berkurang' .
• Terapi Pijat
Terapi pijat seperti yang diuraikan sebelumnya dilakukan di ruangan pijat
tradisional. Di sini pasien di pijat tubuhnya dengan tujuan untuk melancarkan
peredaran darah di tubuh mereka.
• Terapi psikososial
Terapi psikos~sial yang dilakukan se.perti yang diuraikan sebelumnya adalah
dengan menerapkan program 12 langkah, yang dimodifikasi dan disesuaikan
dengan kondisi pasien. Mereka membuat pemyataan d1 selembar kertas dengan
menggunakan 12 langkah seperti yang sudah diuraikan sebelumnya
5. 2. Proses RehabilitaSi
Proses rehabilitasi yang ada di Sibolangit Center dilakukan dalam beberapa tahap
(proses). Proses rehabilitasi pengguna drugs di sini dilaki.Jkan dalam em pat tahap, yang di
kenai dengan istilah total recovery program, yaitu no drugs, no crime, healthy life, dan
productive
Mengenai lama masing-masing tahap tersebut tidak dapat ditentukan dengan
waktu yang pasti, pasien yang datang ke Sibolangit Center dalam kohdis1 yang tidak
parah maka proses rchabilitasi bisa memakan waktu sclama lebih kurang 3 tahun, itupun
75
Kalau masa\ah \illktu relatif, tergantung dari dua hal yang pertarna kon ·;si pasien
•
saat dibawa masuk ke Sibolangit Center, kalau pasien mengalami gangguan ffiental yang..
pennanen seperti yang sering dialami oleh pecandu ganja, maka proses rehabilitasi bisabertahun-tahun, tapi kalau tidak pennanen umumnya dibutuhkan selama tiga tahun, yang
kcdua rnotivasi pasier1 itu sendiri, kalau motivasinya untuk sembuh bagus maka bisa
hanya beberapa bulan tapi kalau dia terpaksa bisa bertahun-tahun juga. Jadi semua
tergantung pada pasien itu sendiri.
Dari penjelasan diatas tersebut terdapat dua faktor penentu tentang lama atau
tidaknya pasicn harus mcnjalani proses rehabilitasi narkoba. Faktor tersebut adalah:
o .Kondisi gangguan mental pasicn
o Motivasi pasien untuk mengikuti proses rehabi!itasi.
Kedua faktor tersebut!ah yang mencntukan waktu y>mg dibutuhkan oleh pasien untuk
sembuh .
•
5.3. Respon Pasien
Rcspon pasicn te(hadap tcrapi yang mcreka terima selama tingga! di Sibolangit
Center beragam dari satu pasien d~ngan pasien yang lainnya. Namun dcmikian, respon
pasien tersebut dapat dikelompokkan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu yang sukarela
dan yang terpaksa. Kedua kelompok ini tcrjadi karena pcrbedaan motivasi pasien untuk
mengikuti program rehabilitasi di Sibolangit Center im. Berhagai respon pasien tersebut
I • •
-dapat dipaparkan sebagm benkut berdasarkan pembcnan tcrap1 yang ada ·
..
'
•
•
76
5.3.1. Respon terhadap terapi air
Secara urn urn, pasien memiliki respon yang sama tentang mandi air"' panas dan
disiram dengan air garam di Si Debuk-debuk. Mereka suka terapi ini, karena kalau mandi
di Si Dcbuk-debuk, badannya menjadi segar, sambil jalan-jalan, jadi mereka bisa keluar
dari panti rehabilitasi ini dan tidak sumpek. (Hennan)
Dari respon tersebut dapat diedentitkasikan bahwa pasien suka dengan terapi air
panas ini, hal ini didasarkan karena tidak hanya badan menjadi segar namun mereka bisa
I
! keluar dari komplek SibOiangit Center, sehingga rnereka dapat melihat kcadaan diluar.
Respon berbcda dengan terapi air dingin, dimana pasein direndam di air dingin pada
tengah malam. Pasien yang mendukung terapi ini rela , kalau memang dcngan cara ini
mereka dapat sembuh dengan rela pasen akan mengikutinya.
Berbeda halnya dcngan pasien ~~ang tcrpaksa untuk ikut direhabilitasi akan merasa
tersiksa karena kedinginan dan kelelahan, karena disuruh berlari-lari sampai berkeringat.
Disini pasien yang mcmitiki motivasi untuk ikut program rehabilitasi ini akan
merasa senang, sedangkan· bagi pasien yang tidak memiliki motivasi akan me rasa tersiksa
!dari akibat pcrlakuan yangditerimnya_
' I
!5.2. Rcspon terhadap ~era pi \Varna.
Respon pasicn lerhadap tcrapi ini pada umumnya sama ,baik pada warna yang
2da di bangunan dimana mereka tinggal atau tembok yang mereka buat_ Mereka pada
!umumnya tida menJadi beban dengan warna yang ada Malah mcreka Jnerasa nyaman
I
~engan warna-warni cat yang sehari-harinya mcreka lihat dm; mer•:ka mcmberikan
'
•
..
•
•
•
•
i I~.3.3.
Respon terhadap terapi jamu77
i
Res(X>n yang sama pada umumnya juga diungkapkan oleh pasien dalam
tenanggapi berbagai ramUan jamu yang harus mereka minum setiap harinya., pasien
~eresponnya
dengan positif Hal ini dikarenakan dampak dari minum jamu yang girasakan langsung oleh tubuh pasien ( dedie ).!
S.J.4.
Respon terhadap terapi mandi uap'
Demikian halnya dengan terapi mandi uap, pasien menyambutnya dengan respon
y~ng
positif. Dengan alasan yang sama yaitu dampak setelah mandi uap yang dirasakan'
14ngsung oleh pasien sehingga pasien setelah mandi akan terasa nyaman dan segar
'
b~dannya
dan oleh karena itujuga pasien menyambut positifterapi oukup ini (Hennan).'
sjJ.s.
Respon terhadap terapi medisI
Pasien secara urnum juga mcrasa tidak berkeberatan dengan terapi medis yaitu
d~ngan
pemberian obat-obatan medis, pasien menyambut positif terapi rnedis yang niereka terima. Hal ini dem1·kcsehatan mereka.5.~.6
Rcspon terhadap tcr3pi rohaniRcspon yang bcragam dari pasicn muncul pada terapi rohani Ada yang
m~n:yambut positif dan juga ada yang negatif Pasicn yang menyambut positifmen:yadari
'
aJ.l.an dosa-dosa mcreka sclama ini dan mercka berharap dapat diterima tobat mcreka .
•
•
•
•
78
mereka berharap Allah dapat mengabulkan tobat mereka. 0\eh karena itu :rapi mt
mereka lakukan dengan sepenuh hati tanpa ada merasa dipaksa sedikitpun.
Berbeda halnya dengan beberapa pasien lainnya, mereka memberi respon yang
ncgatif terhadap terapi rohani yang rnereka jalankan. Mereka merasa terpaksa untuk ke
masjid melaksanakan terapi ini. Alasan utama mereka adalah bahwa urusan ibadah itu
urusan hati masing-rnasing tanpa harus dipaksa. Walaupun mereka mengikuti namun itu
semua karcna untuk menghindari hukuman dari konselor.
5.3. 7. Respon terhadap :terapi fisik
Respon positif j~ga dibcrikan oleh pasien terhadap terapi fisik yang mereka
terima. Terapi ini da!am bentuk olah raga. Pada umumnya mereka senang karena dengan
berolah raga mereka dapat menyalurkan hobi mereka disamping mereka juga akan lebih
segar karcna gerakan olah raga dapat melemaskan otot-otot mereka .
5.3.8. Respon terhadap 'terapi Keb<~.tinan
Respon tcrhadap !terapi ini beragam, ada yang memberi respon positif dan ada
pula yang negatif_ Yang mernbcri rcspon posftif beralasan bahwa dengan terapi ini
mereka rnerasakan badan~ya dari hari kc hari scmakin terasa sehat.
Mahatma merupakan nama lain dari terapi kebatinan yang pasien terima di
Sib<)\angit Center ini Sebagian pasien mcndukung terapi ini dan mcngikutinya dengan
baik
Akan tetap1 ada ·hebcrapa pasien yang rnerasa tcrpaksa ikut terapi ini dengan
•
•
•
•
•
•
795.,.9. Respon terhadap terapi Matahari
Pada umumnya pasien memberi respon yang ncgatif terhadap
teraPi
rnatahariy~ng
mereka dapatkan. Hanya 2 orang yang memberikan respon positif Pasien yang!
niemberikan respon yang positif beralasan bekerja di bawah terik panas matahari dapat
' '
n}enyehatkan mercka. Sementara yang memberi respon negatifberalasan bahwa terap1 ini
djaiam bentuk bekerja di kebun sebagai kcrja paksa, karena mereka memang terpaksa
'
~arus berkerja untuk menghindari hukuman.
~.3.10.
Respon terhadap terapi psikososialTerapi psikososial banyak disambut dengan positif di sam ping ada juga beberapa
'
yang negatif Pasien yang menyambut dengan positif, ada dua alasan utama mengapa
ipasien menyambut pcsitif terapi psikososial im. Yang pertama pasien mcrasa beban
!mental yang selama ini mcreka alami berkurang sedikit demi scdikit dan yang kedua
mereka mcrasa lebih dihargai dan diperhatikan. Namun bagi pasicn yang memberi respon
! negatifberalasan bahwa mereka merasa malu untuk mengungkapkan dosa-dosa mereka
5.3.11. 1 Respon terhadap terapi pijat
Semua pasicn yang mcnyambut dengan positif terapi pijat ini dengan satu alasan
yaitu dipijat menjadikan badan terasa nyaman sctelah dipijat
4.2 Analisa Data
Dari paparan data. terse but di atas tcrhhat dengan jelas bahwa proses resosialisasi
•
•
'
•
•
•
80
dilaksanakan secara terprogram dan terencana dalam bentuk jadwal kegiatz _ Jadwal
tersebut setiap pasien hams ikut serta kecuali pasien-pasien yang masih da18.m kondisi
rnengalami gangguan mental.
Dengan terapi-terapi tersebut pasien melalui bebcrapa tahap yang meliputi tahap
penyembuhan, pendidikan dan pelatihan. Tahap-tahap tersebut pasien lewati dalam 3
tahun. Dalam tahap penyembuhan terapi yang dilakukan terfokus pada menghilangkan
ketergantungan pasien terhadap narkoba yang selama ini mereka konsumsi. Pada tahap
berikutnya pasien dididik untuk dapat bersosial isasi dengan baik melalui semngkaian
; terapi rohani dan psikososial. Pada tahap terakhir, pasien dilengkapi dengan berbagai
i keterampilan baik itu komputer, menjuhit dan sablon.
Terapi-terapi yang diberikan meliputi sebelas jenis terapi yang dilakukan secara
!herkelanjutan hingga pasien benar-benar pulih dan dapat bersosialis<t5i kembali dengan
:masyarakatnya. Terapi-terapi tersebut adalah sebagai berikut
'
•
Terapi warna•
Terapi air•
Terapi medis•
T era pi kebatinan•
Terapi psikososial•
Terapi fisik•
Terapi pijat•
Terapi jamu•
Terapi rnatahari•
Terapi uap•
Terapi rohaniKcscbelas bentuk tcrapt tcrsebut harus dijalani olch pasicn dalam bentuk program
•
•
•
•
81
mendapatkan sanksi atau hukuman. Dengan demlkian hukuman dapat dijadik ) sebagai
! pendorong manakala pasien tidak memiliki kesadaran yang baik untuk ... mengikuti
: berbagai program terapi yang diberlakukan .
Selayaknya sebuah komunitas kecil yang ada aturan dan sanksi atas pelanggaran
aturan, maka di Sibolangit Center juga terdapat berbagai peraturan yang jumlahnya 7
buah yang mengatur siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana sebuah peraturan,
setiap pc\anggaran terdapat ketentuan hukuman bagi pasien yang melanggamya.
: Hukuman-hukuman tersebut pada umumnya terbagi dalarn tiga bentuk hukuman, yaitu
i dirantai, dichair, dan jalan jongkok keliling lapangan.
Sarana atau t3silitas yang disediakan semuanya bertujuan untuk mendukung
; lancamya program yang diterapkan. Fasilitas-fasilitas yang dibangun meliputi berbagai
! rasilitas administrasi, kelengkapan pasien, dan asrama pasien serta tempat pelatihan bagi
: pasien .
Struktur organisasi sosia! di Sibolangit Center yang menjalankan program
rehabilitasi terdiri atas beberapa lapis secara vcrtikal. Struktur sosial tersebut mcliputi
direktur Sibolangit Center, manajcr operasional yang menjalankan roda program
sehari-hari yang dibantu olch beberapa kepala bagian yang mengelola bidang-bidang tertentu
seperti keamanan, medis, pcngobatan tradisional, rohani, logistik, maintenance dan
konselor_ Khusus konselor dibantu oleh beberapa asisten konselor dan staf internal.
Di bawah aststen konselor terdapat struktur organisasi pasien yang memiliki
tanggung Jawab dan fungst tugas masing-masmg. Organisasi pasien dibentuk untuk
•
•
•
•
•
•
82
pasien meliputi koordinator departemen, ketua departemen, dan para anggota j _lU crew.
Di samping itu juga dibentuk struktur fungsional yang bertugas untuk fuilgsi-fungsi
tertentu di samping secara struktural, rnisalnya single expeditor yaitu pasien yang
bertanggung jawab terhadap departemennya sendiri dan bertugas menstabilkan emosi
pasien dengan cara memberikan rangsangan untuk membangkitkan emosi setiap pasien,
misalnya mengganggu tanpa berteriak maupun membentak pasien lain yang sedang
bekerja.
Respon pasien terhadap proses rehabilitasi baik secara sosial maupun medis
beragam satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan pasien rnemihki motivasi yang
berbcda untuk masuk ke Sibolangit Center ini. Mengingat Jatar belakang mereka yang
: berbeda, ada pasien yang dipaksa keluarga untuk ikut rehabilitasi dan ada juga yang
: sukarela karcna ingin pulih kembali untuk hidup dengan normal
Pasien yang datang dengan sukarda dan memiliki motivasi yang baik untuk dapat
1 pulih kembali mcnyambut positif scmua program terapi yang diberikan. Mcreka
'
1
melaksanakan prof,rram dengan tidak terpaksa_ Pasien yang seperti inilah yang umumnya
! akan cepat pulih dan kembali ke masyarakatnya.
Namun pasien yang datang ke Sibolangit Center dengan terpaksa banyak memberi
; respon yang negatif terhadap berbagai terapi yang mereka terima. Walaupun mereka
; mcngikuti berbagai terapi tersebut, itu dilakukan karcna mereka menghindari hukuman.
1 Dengan demikian proses terapi yang diberikan dirasakan mereka sebagai suatu paksaan
! dan siksaan. Tcrapi-terap1 tersebut misalnya, terapi roham, terapi kcbatinan, terapi
•
•
•
•
•
83
Usaha resosialisasi nilai sosial budaya yang dilakukan di Sibolangit Ce ,er untuk
memulihkan para pecandu narkoba dilakukan dengan sebelas macam terai)i, namun
untuk pulih ada yang cepat dan ada yang larnbat, hal ini sangat tergantung pada respon
yang diberikan oleh pasien itu sendiri. Bagi pasien yang memberikan respon positif
akan lebih cepat pulih hila dibandingkan oleh pasien yang memberikan rcspon negtif
Pemberian respon ini sangat sangat tergantung pada motivasi pasien itu sendiri. Bagi
pasien yang telah pulih, akan memiliki budaya kebali, hal ini didasarkan pada kebiasaan
•
•
•
•
•
i'EN\l!IS SEDANG JlERl'ClSE Ill r>EPcl"i
PI_.\NCi EHRCll ANCTJT C'FNTEI{
--
---PINTU GERBAN(; MAS UK hE SlllOLANGIT C'I·:NI"ER
98
~'-•
•
•
•
•
SEORANG PASffiN SEDANG MELUKJS TEMilOK DfNDJNG PAGAR S!BOI .ANCHT CENTI<;R
--~
...
---GAMBAR LUKIS!\N DrNJlJN(i Y•\N<; lllil\ 'YJ' OLEH PARA Pi\SffiN
[image:36.595.49.430.49.757.2]•
•
•
KOLAM UNTIJK MERENDAM PAS !EN DAN UNTUK MENGHUKUM
JUGA KELIHATAN JALAN YANG BERBA TU UNTUK REFLEKSI
TEMP AT UNTUK TERAPI AIR DAN TERAPI PIJAT
PENilOl'O lJNTUK PFKn:Ml CAl' BERDISKl TSJ
TFR !IPII'S!K( >SOSI AI.
•
•
'
•
•
PENllJ,IS SEDAN() BERPOSE DT R!IANG Al
rr
!\ SlflOJ c\NGJT CENTER SEBAGAI RUANG'PERTEM!.IANPFNUL!S SF DAN<; BERPO:>E llFRS,'\~'L\ l'i\SJEN DIIJALAM Rl! .. \N<TAN PEH.PT !ST:\J-.:A.·\N D.\\i PFNYI!\fP.'\NAJ\1 ,\I.AT
OL,,\1 I RMI;\ DAN SENT
•
•
'
•
PFJ\'lrT.!S SEJ)...\~'\J(fl'l·:l<.Jl(lSF J)J in·.\~Ji
PF.IliKSi\ I lClkiFI'
DOKTER MEMERIKSA PASJEN
TERAPI MEDIS
•
•
•
PASIEN PEC'ANDU NARKOBA SEDANO MANDl OUKLW (UAP)
TERAPI TRADISIONAL
103
•
•
•
•
•
PENUI .ls SE!liiNG !JERPOSI'. Ill DFP.IN
l'v[i\~.IID Al.-KAMAI IJNTUK lT!\·Illl\f
Ill SIBCJL;\NGIT C'ENTEH
I' !\ILl !',\SEN PEC .•IN Ill! SF!lii'CC; 1\ER !'USE Ill l.lFPA N 'IMS.JIIl KHl!SI JS PI·:NiiHl fNl REI L\lllf .IT !lSI
104
f
•
•
'
•
•
1"'\H' ;\T lW R \I'll I lll[ JK !INTUK SHOI ,\T
KFUII;\1 AN Jl'(i.\ HLAN llFEIJ;\Tl'
l!'J IT 'K I U~ AI' I H I·.FJ.EK Sl
P,\RA P,\SEN PEC\NDU SEDANG \0'1 •\KS\'iAk\'; SHOLAT71JHUR llERJA\IAA!I
J'I;RAI'I ROHANI(Sl'IR!Tl '.\1 )
•
•
•
,
•
•
P ARA.Jl AS!l·:N S!·_DANG BEHJvlA[:\; BOLA f..': Af(_l
TERJ\f'I ICJSJK ll·\N Ol.c\11 RAC;.~
-·
--=0
PARA 'PASIEN SFDAN< i nFW\I,\1'-i JJ.·\ShFT TERAPI FISih ilA'i <![.\I! IUC; \
•
•
•
PARA PAS !EN SEDANG BERMAIN BADMINTON TERAPI FISIK DAN OLAH RAGA
•
'
•
•
•
P \k~' 1''\~;1! ·,, ~1-!J.\\Ii 1 -\i'!ILV< ,)'!·\' \-\!
_''_I .. P'\ \1'-\"; \>< 1r·.\· \(f_\ )) u .. \\f
wn ..
\'\i.\\!l.l~:\!'l IT'-;IL .'lL\:.\\1 kl-.J:.-\JT\ \~<
.
P \R.\ P.\S!F}.: SL!l \"\'(; !~1-!-:.L" -\\:IT Dl Ull_.\\1 R!·:'< \~·(;
\'l'"R:\PI ·\ IP
'
'
•
•
.·-
..
PARA !'AS lEN SEDANG MaAKUKAN •_:ROOS CANTRY
KE SIDEBUK-DEIJUK (TERAPI FISIK 1
•
·-•
•
'
1'.-\.';!1-'< SJ·J).\.\.;<; ])JSJ!? \,\'1 -'\IR !JV":.\S 1~1·:/ J.:/{.\'\Ji
Y.-\!\'{i D! C' \\!Pf 'H
c;
-\J( \\Il"FIC\l-'1 \W
p \F \ p, \ ~.;! j ·
'<
~;! · I ) ,'<
i ; HI· R 1. i I \ I!\ IF \ c; I \ 111! I li I· J.> ',_ Y \'<
Y!\!1 .. \·l-\!:\1\. \' \1 ,., \l!''l[k
1 !·\{ \l>J J>S!f<\ d i \• -i•:
•
•
'
PF!'l1
l
IS 01':1)-\\!(; BFRPC)SE DTiJJ'·_il_.\\: l.:\BOIL\Tni~Il.l,\1 t(0\ITJl1TEE KH liLY!.-\:'\ JL;r; A (' :\'T <TFllUNCi YA:'<C! HFI~ \V.--\R!\.-\ \1 . \ R "-:!
TERAf>J WAI~N .-\
•
•
•
P.\l<.A P.\SJF~ SI~D.\NCT BEl~DTSKl :s1 '!VRt\Pl PSIKOLCXil SOSL\1
!12
I
•
•
'
H.HIIMUAN
OBU
PI
·:I'<
l : i ! S S I: f) \'' .'1 i HI I~ I 'I 1" I H 1-· P ~; \ ·\ ·1 \ \ Y \I I ! 1! I ) _\I :\\. ·l ! {I r. \:'K;( HL\T I I< .\1 lJ<-;1( l\ -\1
·,·\\11':\k t--1·1 !I!\!\~. i\1:!~11 \11\1 !-'\\I! \'. ))) !l.\1 \\1
1--'!. \\,<fil[l \r-ilH \! \'< !'!~ \IJISi' l', \!
114
'
KFJ JLJ ,.,. ' ' I ·" :\t\' P·\SII""''l ..
HFRS . . AMAAYAH 11·1'·' •. ,,. . . ·" Sl· ll \ NC ~II'
o\·ll'llliVIJA~IL'TR
.. •·\II ll(AilfSION.\1 .1.1\ll! .lll!SIU'i.\L
-
t
\
•
!'I'Nl 'I IS Sl·l l \\;(; \ IFI.Il-L•\T I 1.•\SII. T.•\\;A\ 1-\ '' CAB A! YANG
DIT.r<.\\:1 OUJI P·\!( \ PASIFN
'l!Y,\1'•\ \1\T \IL\1!)
p .\IL\ p. \S
II~'\
~i
I! l ) . \ \.'I ; \ II· \ I ]i I·.!<\ I! H: -\ \ Ill I);: 'J j \ ·, i \.\: \\ I' \ '; ( '. \1"1:\ ITJ-:1{.'\P/ ~ 1.\ I ·\II \L~ l
,.t
..
KANilANO TEI{NAK BESERTA KAMBING PELll-IARAAN YANG Ill RAW AT OLEH PARA PAS!EN SE!JMiAT KETERAMPILAN llETERNAK
SEORAi'i(i
PA~IEN
SEDA'\Ci '·IEI.AKL:KAN KETERAMPILAN~fFNYAH.!O'i
ll!Rl 'A'-!Ci S.'\fll.ON'
"
117
RIWAYAT HIDUP
Rohani lahir di Langsa, 27 Desember l964, menamatkan sekoloh di SD Negeri
I Langsa ( 1977 ), SMP Negeri IV Langsa (1981), SMA Negen I LANGSA Jurusan
IPS (19d84), kemudian melanjutkan Studi ke FKIP jurusan Bimbingan Konseling di
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh (1989) dan tahun 2003 melanjutkan pendidikan
Pas-casarjana di Universitas Negari Medan dan jurusan yang di ambil adalah Program
j Studi Antropologi dan
So~ial
Pekerjaan saat ini sebagai guru Bimbingan & Konseling pada SMA Negeri 2
! Lubuk Pakam dan guru Bimbingan & Konsehng di SMA Swasta Yayasan Pendidikan
i
Harapan Medan (sampai sekarang}.
Publikasi ilmiah yang penting Peranan Pusat Rehabilitasi Sibolangit Center
!Daiam Usaha Resosialisasi Nilai Sosial Budalam Dan Penyembuhan Pada Pecandu
;Narkoba. (2007).
'
Mcnikah dcngan Heriyanto pada tahun 1992, dan dikaruniai dua orang putra
}'aknl: Anugrah Riandani Pratomo dan Mhd. Wahyu Ria11dani.