BUNG
HATIA.
EKONOMI
KIRAKYATAN
DAN
KOPERASII
Potret mosa lalu, masakini
dan masa datangOleh
Dr.
Yuskar, SE, MA, Ak. Dt. Paduko BagindoDekan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta dan Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
Latar
BelakangIstilah ekonomi rakyat yang digagas oleh Almarhum Bung Hatta
mulai pada tahun 1933, pada dasarnya lebih menggambarkan keadaan ekonomi rak),at yang lemah dan dikuasai oleh penjajatiatau bangsa asing
pada saat
itu.
dan beliau mencita-citakan agar peran rakyat semakin meningkat dan berkembang dalam melaksanakan segala tahapan kegiatanekonomi
itu
sendiri,
mulai dari
kegiatanproduksi, distribusi,
dan p..Frnasarannvauntuk
berbagai produk danjasa
yang dibutuhkan bagimil.arakat.
khususnya
seluruh rakyat
Indonesia.
Usaha
untukmeningkatkan peran serta masl,arakat
ini,
terutama bertujuan'untuk melepaskan ketergantungan masl'arakat Indonesia dari pihak asing ataupenjajah.
dan
lebih
jauh
tentunya adalah keinginan
untukmensejahterakan
serta
memakmurkanrakyat
dengan usaha
dankemampuanbersamadarisegenapkomponenbangsalndonesiasendiri.
Pada tahapan selanjutnya dan sampai saat
ini
istilah
ekonomi rakr.at rersebut lebih dikenal dengan istilah "ekonomi kerakyatan", yangmenurut
banl'ak
pakar seperti.
Prof'
Sarbini
Sumawiyanata' Prof' Ir,lubyato. Prof. Sri Edi Srvasono. SrituaArif, Adi
Sasono dll, tidak lain adalah suatu konsep strategi dan kebijakan ekonomi yang berorientasipendapatan, kesejahteraan
dan
kemakmuranbagi
seluruh
rakyi-t
'.,uIndonesia.
Ekonomikerakyatan,mulaisaatlndonesiamerdekadansampai
saat
ini,
telah mempunyai landasan hukum yangkuat' yaitu
pasal 33UUDlg45.Dalamayatldikatakanbahwa..Perekonomiandisusun
sebagai usaha
bersama berdasarkanasas
kekeluargaan' DenganPengejawantahannya berupa bentuk Badan Usaha yang diinginkan adalah
berbentuk
"Koperasi".
Selanjutnya padaayat
2
dikatakan bahwa"
Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasaihajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara'
Seterusffi
ayat 3 dari pasal 33UUD
1945 juga berbunyi bahrva"
Bumi danair
dan kekayaanalam yang
terkandung
di
dalamnya
dikuasai
oleh
negara
dandipergunakan sepenuhnya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat"'
Artinya
di
sini,
bahwa
Undang-UndangDasar 1945
memberikelvenangan penguasaan sumberdaya
alam
Indonesia kepada Negarayang
tentunyadi
jalankanoleh
pemerintah' namun dengan maksudpenggunaannya adalah'qrntuk sebesar-besarnya kemakmuran seluruh
rakyat Indonesia, dan bukan perorangan atau
Individual'
maupun satu golongan tertentu, dalam arti tain dapat dikatakan sebagai"
anti monopolidan anti pasar bebas".
Dari pernyataan ayat
I
s/d 3 pasal 33UUD
1945 ini jelas ekonomi kerakl'atan semestinya mendapattfiipat
yang luas dan peran yang cukupbesar dalam perekonomian bangsa, bahkan harus diperjuangkan dengan
sebenar-sebenamya
dan
sungguh-sungguhagar
senantiasa mengakar'tun.rbuh
dan
berkembang ditengah-tengah bangsadan
negara kita Republik Indonesia tercintaini.
Walaupun demikian sebagaimana yang-
sepenuhn\/amenjadi
kenyataan. bahkan
dapat
dikatakan
masih memerlukan perhatian dan perjuangan yang cukup panjang lagi untuk sampai kepada tercapainya tujuan seperti yang dicita-citakan itu. Keadaans6perti
ini,
sesuai denganapa )'ang
dikatakanProf.
Alfian
Lains...rvalaupun
pilar-pilar
ekonomi kerakyatan telah dicantumkan secara legaldi
dalamUUD
1945, Implementasi dari sistem ekonorni tersebut diIndonesia masih
jauh
panggang dari api dari masake
masa...
(Lains,Alfian. dalam Swasono, Edi, 2002).
Sistem ekonomi kerakyatan yang diimplementasikan dalam bentuk
badan usaha koperasi. ternyata belum dijirvai sepenuhnya oleh semua
rakl'at
Indonesia, merekatidak
menyadari bahwa koperasiitu
pada dasarnvadidirikan
sebagai suatu upaya untuk menolongdiri
sendiri secara bersama-sama. Oleh karena itu dasar "self help and coopercttion"alau "individtnlitet and solidaritet"
selalu disebut bersamaan sebagaidasar
pendirian
koperasi.Prinsip
dasarinilah
yang
tidak
dipahami bersama. sehingga koperasitidak
mendapat tempatdihati
rakyat dan mungkin juga pemerintahan masalalu.
sSelanjutnya
dalam
perusahaanyang
berbentuk
koperasi,seharusnva sudah disadari bahri'a. sejak arval anggota koperasi adalah
juga
sebagaipemilik
perusahaan y,ang disamping dapat menrperolehmantaat langsung dalam berbisnis dengan koperasi juga pada akhir_tahun masih dapat menerima sisa hasil usaha (.yang sering dikacaukan dengan
keuntunean).
Inilah
"rahasia"
berkoperasiyang
biasanya
tidakditonjolkan pengurus karena praktek-praktek manajemen koperasi sering ber-tentangan dengan ''teori koperasi" yang harus bersifat profit-sharing.
Artinla
koperasi sering berubah menjadi "koperasi pengurus" bukan..\
I
I
I
denganaturanmainSistemEkonomiPancasilayangbertujuan
menghindarkan
ketimpangan
sftonerni''dan
sosial
dan
berusaha
. mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat (Mubyarto' 2003)'
permasalahan dan Harapan bagi pengembangan Koperasi Indonesia
Seperti
telah
dijelaskan
terdahulu'
dengan
konsep
danpemikiran Bung Hatta' pada prinsiprtya koperasi telah tahir sejah tahun
19i3
dan tumbuh secara alamidi
zaman penjajahan' kemudian setelahkemerdekaandiperbaharuidandiberikankedudukan.vangcukuptinggi dalam Undang-Undang
Dasar 1945' Dan mungkin
atas dasaritulah
kernudian,
lahir
berbagai penafsiran tentang bagaimana seharus kitarakyat dan pemerintah Indonesia mengembangkan koperasi'
Nah' paling
tidakdengandasaryangkuat(UUD194j;tersebutsejarahperkembangan
koperasi
di
Indonesia telah mencatat tiga pola pengembangan koperasi'Secara
khusus
pemerintah
memerankan{Sti
"regulator'v"
dan
''development" secara sekaligus (Shankar
2002lalam
Soetrisno' 2003)'Ciri
utama perkembangan koperasidi
Indonesia adalah denganpola
penitipan kepada program
yaitu
: (i)
Program pembangunansecara
sektoral;
(ii)
Lemi';aga-lembaga pemerintah; dan(iii)
Perusahaan baikmilik
negara maupun swasta' Sebagai akibatnyaprakarsa masyarakat luas
kurang berkembang
dan
kalaupun adatidak
diberikan tempatyang
semcstinYa'
Selama
ini
"koperasi"
dikembangkandengan
dukunganpemerintah dengan basis sektor-sektor primer
yang memberikan lapangan
keria
terbesar bagi penduduk IndonesiaKUD
sebagai koperasi prosram1'ang didukung dengan program pembangunan
r'rntuk mendirikan
KUD-.-
KUD'
Di
sisi
lain
pemerintah memanfaatkanKUD
untuk mendukung
I
--*r#r1*,*-?@Fffir|ffi'
program irembangunan seperti yang selama PJP
I,
menjadiciri
yang menonjol dirlampolitik
pembangunan koperasi. Bahkan koperasi.s-ecara
eksplisit ditugasi melanjutkan program yang kurang berhasil ditangani langsung
oleh
pemerintah, seperti penyalurankredit
BIMAS
menjadiKUT.
pola pengadaan trea pemerintah,TRI
dan lain-lain sampai pada penciptaan monoppli baru (cengkeh).Secara -kuantitatif, sampai saat
ini
jumlah
koper:"si cukup menggembirakan, di mana sampai dengan bulan November 2O01, jumlahkoperasi
di
seluruh Indonesia tercatat sebanyak 103.000unit
lebih, dengan jumlah keanggotaan ada sebanyak 26.000.000 orang. Jumlah itujika
dibanding dengan jumlah koperasi per-Desember 1998 mengalamipeningkatan sebanl'ak
dua
kali
Iipat.
Jumlah koperasi
aktif,
jugamensalami
perkembanganyang cukup
menggembirakan. .Iumlah koperasi aktifper-November 2001, sebanyak 96.180 unit (88,14 persen). Namuncorak
koperasi Indonesia, adalah koperasi dengan skala sangatkecil ( Soetrisno,_ 2003).
Secara historis pengembangan koperasi
di
Indonesia yang telahdigerakan
melalui
dukungankuat
program
pemerintahyang
telah diialankan dalam uaktu lama, dan tidak mud'ah ke luar dari kungkungan penealaman sepertiitu.
Jika semula ketergantungan terhadap captive market program menladi sumber pertumbuhan, maka pergeseran ke arahperan s\\'asta yang lebih besar (termasuk penciptaan konglomerasi dan monopoli. dengan berbagai aturan pemerintah) telah menjadi tantangan baru bagi lahimya pesaing-pesaing usaha. terutama pesaing bagi KUD.
Di
sisi
lain.
terdapat U.rUrgui perntasalahan dengan KUD,terutanla terdapat
banyaknyaketidak
jujuran para
pengurus
danmanajernen koperasi/KUD, yang dapat
dilihat dari
munculnya banyakkasus-kasus penyelewengan
di
kgperasi/KUD,
dan
kasus-kasuspenyelewengan tersebut
juga
tidak
diselesaikan denganbaik,
malalui'penegakan hukum (lemahnya superrnasi hukum
di
Indodnesia)' sehinggahal itu
telah menimbulkan antipati dan ketidak percayaan masyarakatbanyak terhadap eksistensi koperasi sebagai usaha bersama untuk
mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat'
Di
sampingitu
juga muncul banyak permaslahan berkaitan dengan kompetensi yang sangat rendah dantidak
memadai dalam pengelolaan berbagai usaha kegiatanbisnis atau kegitan ekonomi pada koperasi' Sehingga koperasi tidak
banyak ya*g bisa tumbuh dan berkembang dengan
baik'
menjadi usaha-usaha yarig berskala besar, sejalan dengan perkembangan dunia bisnis swata lainya.Walaupun demikian,
jika
melihat posisi
koperasi beberapatahun terakhir
ini
sebenarnya masih cukup besar harapankita
kepada koperasi. Memasuki tahun 2000 posisi koperasi Indonesia pada dasarnyajustru
didominasioleh
koperasikredit yang
menguasai antara 55-60persendarikeseluruhanasetkoperasidandilihatdaripopulasikoperasi
yang terkait dengan program pemerintah hanya sekitar 25o/o dati populasi
koperasi atau sekitar 35oh dari populasi koperasi
aktif'
Pada akhir-akhirini
posisi koperasi dalam pasar Perkreditanmikro
menempati tempatkedua setelah
BRI-unit
desa dengan pangsasekitar
31%'
Dengandemikian walaupun program pemerintah cukup gencar dan menimbulkan
distorsi pada pertumbuhan kemandirian koperasi' tetapi hanya menyentuh
sebagian dari populasi koperasi yang ada' Sehingga pada dasamya masih
f
Secara
teoritis
sumber kekuatan koperasi sebagai badan usaha dalam konteks kehidupan perekonomian, dapatdilihst
dari kemampuan"untuk menciptakan kekuatan ntonopoli dengan derajat rnonopoli tertentu. Tetapi
ini
adalah kekrratan semu dan justru dapat menimbulkan kerugian bagi anggota masyarakatdi
luar koperasi. Sumber kekuatan lain adalah kerlanrpuan memanfaatkan berbagaipotensi
external economies yangtimbul
di
sekitar kegiatan ekonomi para anggotanya. Dan kehematan tersebut hanl'a dapat dinikmati secara bersamu--ru*u, termasuk dalam hal menghindarkandiri
dari adanya external diseconomies itu.Kehen.ratan-kehematan 1,ang dapat menjadi sumber kekuatan
koperasi
memangtidak
terbatas padanilai
ekonomis-nya semata.Kekuatan
itu juga
dapat bersumberdari faktor
non-ekonomis yangmenjadi
faktor
berpengaruh secaratidak
langsu;g
terhadap kegiatanekonomi
anqgota
masyarakatdan
badan usaha koperasi. Sehingga manlaat atau keuntungan koperasi pada dasarnya selalu. terkait dengan dqajenis
manfaat,yaitu yang
nyata(tangible)
dan yarQtidak
nyaralintangible).
Kemanfaatan koperasiini juga
selalu berkaitan dengankeuntunqan ]'ang bersifat ekonomi dan
sosial.
Karena koperasi selain memberikan kemanfaatan eke.nomi.-
berupa pemerataan kesejahteraan,penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan angka pengangguran, - juga
nrempunr
ai
perhatiandan
kepedulian terhadap aspeksosial
sepertipendidikan. suasana sosial kemasvarakatan, lingkungan hidup, dan lain-lain.
dalam kerangka peranan
koperasi
secara otonombagi
setiap individu anggotanya yang telah memutuskan menjadi anggota koperasi' Dengan demikian sepanjang koperasi dapat menghasilkan kemanfaatan tersebut..bagi anggotanya maka akan mendorong orang untuk berkoperasi karena
dinilai bermanfaat.
Dalam konteks yang lebih besar' koperasi dapat dilihat sebagai rvahana koreksi oleh masyarakat pelaku ekonomi' baik produsen maupun
konsumen, dalam memecahkan kegagalan pasar dan mengatasi inelrsiensi
karena ketidaksempumaan pasar' Secara
teoritis
koperasi akan tetaphadir
jika
terjadi
kegagalan pasar'Jika
pasar berkembang semakin kompetitifsecara alamiah koperasi akan menghadapi persainean dari
da-lam. Karena segala
insentif
ekonomi yang selamaini
didapat tidak lagibisa
dimanfaatkan.
Sehingga sumber kekuatan
untuk
tetap mempertahankan hadirnya koperasiterletak
pada kemampuan untuk mewujudkan keuntungantidak
langsung atauintangible
benefityang
disebutkan terdahulu'
Dalam kerangka yang lebih makro suatu perekonomian meru-pakan suatu bangunan yang
terdiri dari
berbagai pelaku 1'ang dikenal dengan kelompok produsen dan kelompok konsumen'Di
dalam suatunegara berkembang organisasi ekonomi dari masing-masing pelaku tadi
menjadi
semakinkompleks' Karena selain
pemerintahdan
swasta (perusahaan slvasta) sebenarnya masih ada dua kelompoklain
yaitu koperasi dansektor
rumah tangga' Kelompok yang disebut terakhir'perlu
rnendapatkan pencermatan tersendiri' karenamungkin
ia
dapat beradadi
dalam koperasi' atau menjadi suatuunit
usaha
sendiri' ataumerupakan pendukung usaha swasta yang ada - Ililah yang sebenaml a perlu kita
I
I
cecara k,rnseptual dan empiris. mekanisme koperasi memang
\
dipertukan dan tetap\ diperlukan oleh suatu perekonomian yang menganut .. .
sistem pasar. Besarnya peran tersebut akan sangat tergantung dari tingkat
pendapatan masyarakat, tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat
serta
struktur
pasar
dari berbagai kegiatan ekonomi dan sumber daya alam dari suatu negara. Coptoh klasik dari pentingnya kondisi pasar yangkompatibel dengan kehadjran koperasi adalah pengalaman koperasi susu
dirnana.manadiduniainisetalumenjadicontohsukses(kasusbilateral rnonopoli). Padahal sukses
ini
tidak
selalu dapatdiikuti
oleh jeniskdiatan
produksi
pertanianlainnl'a'
Koperasi
sebagai mekanismeker,iasama ekonomi juga
tidak
mengungkung dalam sistemnya sendirivang terbatas pada sistem dan struktur koperasi' tetapi dalam interaksi dapat meminjam mekanisme bisnis yang lazim dipakai oleh badan usaha ' non-koperasi. Termasuk
dalam
hal
ini
pembentukanusaha
yangberbentuk non koperasi untuk mempertahankan kemampuan pelayanan dan menegakl<an mekanisme koperasi i"ang
dimiliki-Posisi Koperasi dalant Perdagangan Bebas
Esensi perdagangan
bebas
1'ang sedang diciptakan oleh banyakneqara
lang ingin lebih
maju
ekonominya adalah menghilangkansebanlak mungkin hambatan perdagangan internasional'
Melihat
arahtersebut
n.rakauntuk melihat
dampaknyaterhadap
perkembangankoperasi
di
tanahair
dengan cara mengelompokkan koperasi ke dalamketiga kelompok atas dasar jenis koperasi' Pengelompokan
itu
meliputi pembedaan atas dasar: (i) koperasi produsen atau koperasi 'vang bergerak di bidane produksi.(ii)
koperasi konsumen atau koperasi konsurnsi' dan(iii)
kopera-sikreclit
danjasa
keuangan Dengan caraini
akan lebih0
T
!
mudah
mengenali
keuntunganyang
bakal timbul
dari
adanyaperdagangan bebas
para
anggota koperasidan
anggota koperasinya sendiri (Soetrisno, 2003).Koperasi produsen terutama koperasi pertanian memang
merupa-kan koperasi yang paling sangat terkena pengaruh perdagangan bebas dan
berbagai liberalisasi. Koperasi pertanian di seluruh belahan dunia ini me-mang selama
ini
menikmati proteksi dan berbagai bentuk subsidi sertadukungan pemerintah. Dengan
diadakannl,a pengaturan mengenai subsidi,tarif;
dan akses pasar, rnakaproduksi
barang yang dihasilkanoleh anggota koperasi
tidak
lagi dapat menikmati perlindungan sepertisemula,
dan
hal
ini
menuntut serta mendorong agar koperasi dapat berproduksi dengan lebih efisien dalam menghasilkan barang-barang dan jasa yang berkualitas tinggi.Secara umum koperasi
di
dunia, terutama koperasi yang sudahmaju
dan berskala besar, akan menikmati mant-aat besardari
adanya perdaganganbebas,
karena pada dasarnl,a perdagangah bebasitu
akanselalu membawa pada persaingan 1,ang lebih baik dan membalva pada
tingkat
keseimbanganharga
yang
l,ajar
serta efisien.
peniadaanhambatan perdagangan
akan
memperlancararus
perdagangan dan terbukanya pilihan barang dari seluruh pelosok penjuru dunia secarabe-bas.
Dengandemikian
konsumenakan
menikmati kebebasan-untukmemenuhi hasrat konsumsinl,'a secara
optimal.
Meluasnya konsumsi masyarakatdunia
akan mendorong meluas dan meningkatnya usaha koperasi yang bergerak di bidang konsumsi. Selain itu dengan peniadaanhambatan perdagangan
oleh
pemerintahmelalui
peniadaannon
tarif
I
I
I
I
I
t
sepenuhnya kepada masyarakat.--Kcperasi sebenamya menjadi wahana masyarakat
untuk
melindungidiri
Jari
kemungkinan kerugian yangtimbul
akibat
perdagangan bebas. Khususuntuk
kondisi
Indonesia,koperasi masih memerlukan perhatian, pencerahan dan perlindungan dari
pemerintah sampai batas tertentu, di mana koperasi telah dijalankan oleh tenaga-tcnaga yang kompeten, profesional, j.ujur dan bertanggungialvab, serta telah dipahami dan digandruni oleh segenap lapisan masyarakat
lndonesia.
Dengan
telah
terhimpunnla
berbagai potensi
dalam masy'arakat dalam mervujudkan sinerji 1'ang kuat untuk memajukan dan mengembanekan-k)perasi, maka
koperasi
tentunya
akan
dapat-'_
menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan dengan biaya yang efisien.Kegiatan koperasi
kedit,
baik secarateoritis
maupun empiris,terbukti mempunyai kemampuan untuk membangun segmentasi pasar
l ang kuat sebagai akibat
struktur
pasar
keuangan 1'ang sangat tidaksempurna. terutama
jika
menyangkut masalahinformasi.
Bagi koper.asi-----kredit
keterbukaan perdagangan dan aliranmodal
1'ang keluar masukakan merupakan kehadiran pesainu baru terhadap pasar keuangan, namun
tetap tidak dapat menjangkau para
anssota
koperasi. Apabila koperasikredit
mempunyaijaringan
yang luas dan menutup usahanya hanya. untukpelalanan
anssota saja. maka segmentasiini
akansulit
untukciitembus pesaing
baru. Bagi
koperasi-koperasikredit di
negaraberkembang.
adanvaglobalisasi
ekonomidunia akan
merupakan peluarrg untuk mengadakan kerjasama densan koperasikedit
di negara nraiu dalam membansun sistem perkreditan melalui koperasi. Koperasikredit
atau simpanpinjam
di
tnasa mendatangakan menjadi
pilarsepenuhn]-a kepada masyarakat.-.Kcperasi sebenarnya menjadi wahana n.rasl,arakat
untuk
melindungidiri
.lari
kemungkinan kerugian yangtimbul
akibat
perdagangan bebas. Khususuntuk
kondisi
Indonesia,koperasi masih memerlukan perhatian, pencerahan dan perlindungan dari
pemerintah sampai batas tertentu. di mana koperasi telah dijatankan oleh tenaga-tcnaga yang kompeten, prot'esional. j.ujur dan bertanggungiarvab,
sefta telah dipahami dan digandruni oleh segenap lapisan masyarakat
lndonesia.
Dengan
telah
terhimpunnra
berbagai potensi
dalam masvarakat dalam me*'uju<ikan sinerji lang kuat untuk memajukan dan mengembangkan-k.rperasi.
maka
koperasi
tentunya
ak-an
dapat-menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan dengan biaya yang ellsien.Kegiatan koperasi
kredit,
baik secarateoritis
maupun empiris,terbukti mempunyai kemampuan untuk membangun segmentasi pasar
vang kuat sebagai akibat
struktur
pasar
keuangan 1'ang sangat tidak sempurna. terutamajika
menyangkut masalahinformasi.
Bagi koperasikredit
keterbukaan perdagangan dan aliranmodal
1'ang keluar masukakan merupakan kehadiran pesaing baru terhadap pasar keuangan, namun
tetap tidak dapat menjangkau para ansgota koperasi. Apabila koperasi
kredit
mempLrnyaijaringan
1'ang luas dan me'nutup usahanya hanya .untuk peiavanan anggota saja. maka segmentasi
ini
akansulit
untukditembus pesaing
baru. Bagi
koperasi-koperasikredit di
negaraLrerkembans. adanl'a
globalisasi
ekonomidunia
akan
merupakan peluang untuk n.rengadakan kerjasama densan koperasikredit
di negara majr: dalam tnembanqun sistenr perkreditan melalui koperasi. Koperasikredit
atau simpanpinjam
di
tlasa
trendatangakan menjadi
pilar-I I
!
kekuatan
sekitar
koperasiyang perlu
diikuti
oleh
dukungan lainnya seperti sistem pengawasan dan jaminan.Koperasi Dalam Era Otonomi Daerah
Implementasi undang-undang
otonomi
daerah. akan memberikandampak
positif
bagi koperasi dalam hal alokasi sumber dava alam danpelayanan
pembinaan
lainnya. Namun
koperasi
akan
semakin menghadapimasalah
yang lebih intensif
dengan pemerintah daerahdalam bentuk penempatan
lokasi
inr.estasi dan skala kesiatan koperasi .Karena azas
efisiensi
akan
mendesak koperasiuntuk
menrbangunjaringan
yang luas dan mungkin
melampaui batas daerah otonom.Peranan advokasi
oleh
gerakankoperasi
untuk memberikan orientasi kepada pemerintahdi
daerah semakin penting. Dengan demikian perananpemerintah
di
tingkat propinsi yang diserahi tugas untuk pengembangankoperasi
harus mampu menjalankan fungsi intermediasi semacam ini.Mungkin
juga
dalam
hal
lain
yang
berkaitan dengan pemanfaatan infrastruktur daerah yang semula menjadi ke,uvenanganpusat.
sPeranan pengembangan sistem lembaga keuangan koperasi di tingkat Kabupaten / Kota sebagai daerah.otonomi menjadi sangat penting. Lembaga keuangan koperasi yang kokoh
di
daerah otonom akan dapat menjangkau lapisan bawah dari ekonomi rakyat. Disamping itu juga akanmampu berperan menahan arus keluar sumber keuangan daerah. Berbagai
studi menunjukan bahwa lembaga keuangan yang berbasis daerah akan
lebih mampu menahan arus kapital keluar.
Dukungan 1,ang
diperlukan
bagi
koperasi
untuk
menghadapi berbagai rasionalisasi adalah keberadaan lembaga jaminankedit
bagi
ii-koperasi dan usaha
kecil
di daerah. Dengan demikian kehadiran lembagajaminan akan menjadi elemen terpenting untuk percepatan perkembangan
koperasi
di
daerah. Lembaga jaminankedit
yang dapat dikembangkanPemerintah
Daerah
akan
dapat
mendesentralisasi pengembanganekonomi
rakyat
dan
dalam
jangka
panjang
akan
menumbuhkan kemandirian daerah untuk mengarahkan aliran uangdi
masing-masing daerah. Dalam jangka menengah koperasi juga perlu memikirkan asuransibagi para penabung.
Potensi koperasi pada saat
ini
sudah mampuuntuk
memulai gerakankoperasi
yang otonom, namunfokus
bisnis koperasi harusdiarahkan pada
ciri
universalitas kebutuhanyang
tinggi
seperti jasa keuangan.pelayanan
infrastruktur serta pembelian bersama. Denganotonorni
selain peluang untuk memanfaatkanpotensi
setempat jugaterdapat potensi benturan yang harus diselesaikan
di
tingkat
daerah.Dalam
hal
ini
konsolidasi potensi keuangan, pengembangan jaringaninformasi serta pengembangan pusat inovasi dan
teknologi
merupakan kebutuhan pendukung untuk kuatnya kehadiran koperasi. Pemerintah di daerah dapat mendorong pengembangan lembaga penjaminkredit
di daerah.Penutup
Pendekatan
pengembangan
koperasi sebagai
instrumenpembangunan
terbukti
rnenimbulkan kelemahandalam
menjadikandirinla
sebagai koperasi yang memegang prinsip-prinsip koperasi dansebagai badan usal.ra yang kompetitif. Reformasi kelembagaan koperasi menuju koperasi dengan
jati
dirinl'a aitan menjadi agenda panjang.l3
i
I I
ii
I
i
--I
Dalam kerangka otonomi daerah perlu penataan len.rbaga keuangan
koperasi, terutama kgperasi pedesaan
(KUD),
koperasi pegawai negeri,koperasi simpan pinjam, dan lain-lain, untuk memperkokoh pembiayaan
'
kegiatan ekonomidi
lapisan terbawah dan menahan arus ke luar potensi sumberdaya lokal yang masih diperlukan.Seterusnya perlunya penyelesaian
hukum yang
tuntas terhadap kasus-kasus perryelewengan dalam badan usaha koperasi. baik yang telahterjadi maupun pencegahan untuk kemungkinan yang masih akan terjadi
di
kemudian.hari.
Hat
ini
akan dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat, terutamadi
kalangan barr,ahdan
menengah. terhadapeksistensi
koperasi
sebagaibadan usaha
dalam sistem
ekonomikerakyatan,gunameu,ujudkankesejahteraandankemakmuranbagi
seluruh rak,vat Indonesia.
Demikian
juga
cara ..pengelolaankoperasi,
yang
seharusnyadikelola
secara
profesioriat
oleh
sumberdaya-sumberdaya 'vangmempunyai kompetensi 1'ang
tinggi
dan unggul
sebagaimana yang ditemukan pada bentuk-bentuk badan usaha swasta lainya (perusahaan ..swasta). Dalarn arti unit-unit usaha ada di koperasi seharusnya dijalankanoleh orang-orang yang
ahli
dalam bidangn.va, dalarn katalain
dikelolaoleh
tenaga-tenaga
profesional,
yang memiliki
jiwa
kewirausaharvanlenterpreneurship,
jujur dan
berlanggung
jawab'memiliki dan
mengamalkan komponen-komponendari
tata
kelolaperusahaan yang baik (good corporate governance)' sebagaimana yang
sedanghangat-hangatnyadiperbincangandelvasaini,tidakhanyauntuk
kalanganorganisasi/perusahaanswasta,malahsudahmeluaskelembaga-lembaga atau organisasi pemerintahan'
i I
Daiam usaha sosialisasi, untuk pencerahan masyarakat Indonesia
\
tentang bebagai kerrnggulan koperasi,
perlu
penekanan kembali, dan dipahami oleh semua kompenen masyarakat, bahwa dalam perusahaanyang berbentuk koperasi,
di
mana sejak awal anggotanya adalah juga sebagai pemilik perusahaan yang disamping dapat memperoleh manfaat langsung dalam bertransaksi/
berbisnis dengan koperasi juga pada akhirtahun masih dapat menerima sisa
hasil
usaha (dikatakan Sisa Hasil[Jsaha, karena setiap anggota
iuga
sudah memperoleh hasil/manfaat sebelwnnya pada saat melakukan transkasi dengan koperasi). Koperasi adalah bentuk Badan Usaha Ekonomi yang sesuai dengan k5hstii{isi kita,yaitu
Pasal33
UUD
1945. Serta dengan berkoperasi, diharapkan kita bangsa Indonesia dapat mempertebal rasa kebersamaan, keterpaduan atausinergi
lang
kuat-untuk
mencapai kesejahteraandan
kemakmuran bersama.Akhirnl'a, kita sebaga,i. bangsa Indonesia dan rakyat Sumatera Barat merasa sangat bersyukur kepada Allah karena kita memiliki seorang putra
terbaik
bangsa,dialah
sebagaitokoh
proklamator kemerdekaan R.1., tokoh demokrasi dan kedaulatan rakyat, tokoh ekonomi kerakyatan danBapak Koperasi Indonesia yaitu Bapak Prof. Dr. Muhammad Hatta, yang
lahir tanggal
12 Agustus 1902 dan tepatnya besok Sabtu tanggal 12Agustus 2006 merupakan
Hari
Ulang Tahun kelahiran beliau yang ke 104. Kita ucapkan selamat dan kita panjatkan do'a semoga Arwah beliau diterima dan ditempatkan pada tempat yang sebaik-baiknyadi
sisi AllahS.\\'.T. Amin...
Lebih lanjut
rasa syukur tersebut dapatkita
wujudkan, terutamaclcngan
cara
memahami, mengamalkan. melestarikan
dan memperjuangkan secara terus menerus agar segala bentuk pemikiranbeliau,
khususnya mengenai
ekonomi
ker
demokrasi yang
berlanda.*,
*orri,r"
;r-;;$j,J;,
:::::#;
dan
berkembangdi
bumi
persadaIndonesia
tercinta
ini,
sehingga
diharapkan
agar
negaradan
bangsa
kita
senantiasa memperolehkemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran seca
seluruh rakyat
Indonesia.
tra mera[a danadil
bagiKepustakaan
'"ttT::::,::4,fi.:i::Ti":'
o'-csnnan' tee5. Bevond Rheroric& Reatisn in
Matsson, Kevin. 2002. htet
State Universitl'
,rrrrl,!"''o't
in Acrion' (Jniversitl' Park PA'The Penns-vlvaniaMubyarto. dan Daniel W. Bromle1,, 2002. .4 Deyelopmen
Yogyakarta, cua.;utr'rriuou university
press.
t Alternotive for Indone'ria,Mubyarto'
r:l;*.o"",o,rti
Ekonomi dan Dentokrasi IndustriaL Jurnat Ekonori"
*'''"i;*"l,"Ji
3!,9,i,
i
::::
^"'
A s Re t i g i o n, un i ve rs ity park p.A, rhe pe
n n sy I van i a
0"",.i,#i:11.J;
The Origins ofEconontic Denocracy, Rourtedge, London, Nerv
t,r.l[[,:;
ff"J:
a.
t998, r{/hy Eco)ontists Disagree, Albany: State University ofRavi Shankqr and Garry Conala
.Seyn! Critical Sturty on L.ooperotive Legi.slation and poticy. Reform, tCA, nepe,
New
OeiiilriOr.
Rusidi dan Manran Surarman (,2002). Bunga Rampai 20 pokok pentikiran Tcntanp K o p e ra s i. Insrirur l\zt6nnjsrn.,
Ii"p;rJi;d;eia,
aana ung zoOz
Sardjito...Lla.yalahPendictikan.DiIndonesia..'PidatopadaHariPendidikanNasional
serta mengenans kernbali
Soekarno, *12
K li
Tepuk Tangan di BPUPKI: Lahimya Parcasil<i,, plJato pertarnarentang Pancasila yang diucapkan pada tanggal
I
Juni 1945 oleh Bung Karno,2O03, Panitia Pusat "Silafirrahrni Kebangsaan 2003".
Soelrisno. Noer
(
2003). Relansrnlai Pemahaman Koperasi A4erqjat Kehtatan-
Ekoaomi RclEal. Jurnal Ekonomi Rakyat.Soetrisao, Noer- (2003). Koperasi bdonesia: Potret dan Tantangan.Jurnal Ekonomi Rakyat
Soutrisno. Noer. (2003). Koperasi Mewujudkon Kebersamaan dan Kesejahteraan: Menjawab Tantangan Global dan Regionalisme Baru. lurnal Ekonomi Rakyat.
Stiglitz Joseph, 2O02, Globalization and lts Discontents, Nerv Yofk, W.W. Norton &
Company.
t
Srvasono."Sri-Edi.2002, Bung Hatta Bapak Kedaulatan Ralcyof. Memperingafi sau lbad Bung Hatta. Yayasan Hatta.
Srvasono. Sri.Edi. 2004, Hatta dan Ekonomi RalEat: Pandangon Strulauralisme
.{rlal. Kumbulan Pikiran Bung Hana. FE-UBH.
Padang, I I Agustus2006. Oleh;
Dr. Yuskar, S.E., M.A., Ak. Dekan FE UBH & Dosen FE UNAND
*) Sudah dipublikasi pada Harian Umum Padang Ekspres,
Tanggal 12, 14 & I 5 Agustus 2006.