• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI

KABUPATEN LABUHANBATU UTARA

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

IKA CHASTANTI

NIM: 8126173011

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Ika Chastanti. Analisis Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran

Biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara. Tesis. Medan. Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana UNIMED. 2014.

Pendidikan karakter adalah usaha untuk menanamkan kebiasaan yang baik (Habituation) sehingga siswa mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter, strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran, dan kendala yang dihadapi guru dalam implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara. Penelitian deskriptif dengan sampel penelitian adalah guru biologi yang mengajar kelas IPA (5 orang) dan siswa kelas XI-IPA (324 orang). Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah

Cluster Area Sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara

mendalam (In-Depth Interview), angket, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru biologi belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai karakter religius, peduli kesehatan, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial, tanggung jawab, dan peduli lingkungan dengan persentasi 71,14% dengan skala sering dan pendapat siswa tentang implementasi nilai karakter guru biologi 28,13% menjawab sering, begitu juga dengan implementasi pendidikan karakter siswa pada budaya sekolah 9,76% yang masuk kategori tidak pernah dan nilai-nilai karakter siswa dalam pembelajaran biologi 50,15% menjawab selalu. Strategi/metode pembelajaran yang digunakan guru dalam implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran biologi adalah ceramah, eksperimen, inquiry, presentasi, dan Picture and picture, serta kendala yang dihadapi guru dalam implementasi pendidikan karakter pada pembelajaran biologi adalah sumber belajar yaitu fasilitas laboratorium yang belum memadai dan siswa yang tidak mau menerima saran guru.

(5)

ABSTRACT

Analysis of the Implementation of Character Education in Learning Biology at SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara. Thesis. Medan. Education Studies Biology Postgraduate Program, University of Negeri Medan. 2014.

Character education is an attempt to instill habituation so that students are able to behave and act based on the values that have become their personality. The aims of this stuy was to describe the implementation of character education, learning strategies used by teachers in teaching, and the constraints faced by teachers in implementing character education in learning biology in SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara. Descriptive study with sample was a biology teacher who taught the class XI-IPA (5 people) and the students of class XI-IPA (324 people). Techniques used in sampling is Cluster Area Sampling. Method of data collections with in-depth interviews, questionnaires, observation, and study of documentation. The results revealed that the biology teacher has not fully implement the values of religious character, health care, independent, tolerant, friendly or communicative, social care, responsibility, and caring environment with a percentage of 71.14% with frequent categorized and value students opinion on the implementation of 28.13% of biology teachers character answering frequently, as well as the implementation of the character education of students in the school culture 9.76% with never categorized and values of students in learning biology character 50.15% answered always. Strategy/learning methods used by teachers in the implementation of character education in learning biology are traditionals, experiments, inquiry, presentation, and picture and picture, as well as the obstacles faced by teachers in implementing character education in biology study are learning resources which laboratory facilities inadequate and students who do not want to accept suggestions of teachers.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala berkah

dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Tesis yang

berjudul “Analisis Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi

di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara”, disusun untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

setulusnya kepada berbagai pihak berikut ini:

1. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku dosen pebimbing I dan Bapak Dr.

Rachmat Mulyana, M.Si selaku dosen pebimbing II yang telah banyak

memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sejak penulisan

awal hingga selesainya tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rafiqi Tantawi, M.Si, Bapak Prof. Dr. Ramlan

Silaban, M.Si, dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku narasumber dan

tim penguji yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk

kesempurnaan tesis ini.

3. Kepala Sekolah SMA Negeri, Pengawas Sekolah, guru-guru biologi, staf

tata usaha beserta seluruh guru dan siswa SMA Negeri di Kabupaten

Labuhanbatu Utara atas bantuan dan kerjasamanya sehingga terlaksananya

penelitian ini.

4. Teristimewa penulis dengan penuh hormat menyampaikan terima kasih

yang tak terhingga kepada Ayahanda Sukri, Ibunda Solo Mardiana, Adik

laki-laki saya, Andika Fahmi Hidayat, S.Si berserta istri Nurul Febrina,

S.Si, Alfy Syahrin Triargo, ST, dan Muhammad Ansyari Rizky, STP yang

telah memberikan dukungan moral dan materi kepada penulis selama

perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini.

5. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seangkatan

khususnya kelas A-1 Program Studi Magister Pendidikan Biologi yang

telah banyak memberikan dukungan kepada penulis. Semoga ALLAH

SWT berkenan melimpahkan berkah dan karunia-Nya atas bantuan tenaga

(7)

Penulis telah mengupayakan sebaik mungkin dengan seluruh kemampuan

dalam upaya menyelesaikan tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak

kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tesis

ini. Semoga tesis ini bermanfaat bagi ilmu pendidikan.

Medan, April 2014

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

2.3 Konsep Pendidikan Karakter ... 11

2.4 Pentingnya Pendidikan Karakter ... 13

2.5 Implementasi Pendidikan Karakter ... 15

2.6 Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter ... 16

2.7 Peranan Guru Biologi ... 18

2.8 Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Pendidikan Karakter ... 20

2.9 Penelitian Relevan... 22

2.10 Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 25

3.2 Populasi dan Sampel ... 25

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 25

3.3.1 Wawancara Mendalam ... 26

3.3.2 Angket... 26

3.3.3 Studi Dokumentasi ... 27

3.3.4 Observasi... 27

3.4 Validasi Instrumen ... 27

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 30

4.1 Hasil Penelitian ... 30

4.1.1 Deskripsi Informasi Penelitian ... 30

4.1.2 Deskripsi Nilai Karakter Guru Biologi ... 30

4.1.3 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Religius Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 30

4.1.4 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Peduli Kesehatan Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 32

4.1.5 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Mandiri Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 33

4.1.6 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Toleransi Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 34

4.1.7 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Bersahabat atau Komunikatif Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 35

4.1.8 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Peduli Sosial Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 36

4.1.9 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Tanggung Jawab Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 36

4.1.10 Analisis Responden atas Indikator Nilai Karakter Peduli Lingkungan Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 37

4.1.11 Hasil Analisis Data Jawaban Responden atas Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran Biologi ... 38

4.1.12 Analisis Persepsi Siswa atas Indikator Nilai Karakter Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 39

4.2. Deskripsi Pendidikan Karakter Siswa ... 41

4.2.1 Analisis Jawaban Siswa atas Budaya Sekolah ... 42

4.2.1 Analisis Jawaban Siswa atas Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 43

4.2.3 Hasil Analisis Persentase atas Nilai-nilai Karakter Siswa dalam Pembelajaran Biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara ... 45

4.3. Deskripsi Hasil Observasi Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 45

(10)

Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 45

4.3.1 Hasil Observasi Terhadap Indikator Pelaksanaan atas Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 46

4.3.1 Hasil Observasi Terhadap Indikator Penilaian atas Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 47

4.4. Deskripsi Dokumentasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 47

4.5. Pembahasan ... 48

4.5.1 Nilai Karakter Guru Biologi dalam Pembelajaran Biologi. ... 48

4.5.2. Nilai Karakter Siswa ... 55

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 60

5.1 Simpulan ... 60

5.2 Implikasi ... 61

5.3 Saran ... 62

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter ... 17 Tabel 3.1 Nama SMA yang Diteliti ... 25 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Penilaian Terhadap Guru dalam

Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Karakteristik Siswa... 28

Tabel 4.1 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Religius dalam Pembelajaran Biologi ... 31

Tabel 4.2 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Peduli Kesehatan dalam Pembelajaran Biologi ... 32

Tabel 4.3 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Mandiri dalam Pembelajaran Biologi ... 33

Tabel 4.4 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Toleransi dalam Pembelajaran Biologi ... 34

Tabel 4.5 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Bersahabat atau Komunikatif dalam Pembelajaran Biologi ... 35

Tabel 4.6 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Peduli Sosial dalam Pembelajaran Biologi ... 36

Tabel 4.7 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Tanggung Jawab dalam Pembelajaran Biologi ... 37

Tabel 4.8 Deskripsi Persentase Jawaban Guru atas Indikator Nilai Karakter Peduli Lingkungan dalam Pembelajaran Biologi ... 38

Tabel 4.9 Hasil Analisis Jawaban Guru ata Nilai-Nilai Karakter dalam

Pembelajaran Biologi ... 39

Tabel 4.10 Hasil Analisis Persentase Persepsi Siswa atas Nilai-nilai Karakter Guru dalam Pembelajaran Biologi ... 40

Tabel 4.11 Hasil Analisis Jawaban Siswa atas Budaya Sekolah ... 42

Tabel 4.12 Deskripsi Persentase Jawaban Siswa atas Implementasi

Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi di SMA 01 ... 43

Tabel 4.13 Deskripsi Persentase Jawaban Siswa atas Implementasi

(12)

Tabel 4.14 Deskripsi Persentase Jawaban Siswa atas Implementasi

Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi di SMA 03 ... 44

Tabel 4.15 Analisis Persentase atas Nilai Karakter Siswa dalam Pembelajaran Biologi di SMA Negeri Kabupaten

Labuhanbatu Utara ... 46

Tabel 4.16 Hasil Observasi Terhadap Indikator Persiapan Guru Biologi atas Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran ... 48

Tabel 4.17 Hasil Observasi Terhadap Indikator Pelaksanaan Guru Biologi atas Implementasi Pendidikan Karakter

pada Pembelajaran ... 48

Tabel 4.18 Hasil Observasi Terhadap Indikator Penilaian Guru Biologi atas Implementasi Pendidikan Karakter

pada Pembelajaran ... 49

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Persepsi Siswa atas Nilai-nilai Karakter Guru

dalam Pembelajaran Biologi ... 40

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Transkrip Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) ... 67

Lampiran 2. Angket Penilaian Terhadap Guru dalam Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 69

Lampiran 3. Angket Karakteristik Siswa ... 71

Lampiran 4. Lembar Observasi Implementasi Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 75

Lampiran 5. Lembar Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi ... 77

Lampiran 6. Lembar Validasi Instrumen ... 79

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru Biologi ... 80

Lampiran 8. Transkrip Hasil Wawancara ... 89

Lampiran 9. Hasil Jawaban Responden atas Angket Penilaian Guru ... 94

Lampiran 10. Hasil Jawaban Responden atas Karakteristik Siswa ... 95

Lampiran 11. Hasil Penilaian RPP Guru Biologi ... 96

(15)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Karakter bangsa Indonesia semakin menurun, ini ditunjukkan dengan

rendahnya etika dan moralitas, dalam pendidikan ada tawuran pelajar yang sering

terjadi, siswa yang bolos dari sekolah dan joki dalam pelaksanaan ujian nasional.

Keadaan ini menandakan bahwa pembelajaran yang didapatkan siswa di sekolah

ternyata tidak berdampak pada perilaku siswa. Hal ini terjadi karena proses

pembelajaran hanya mengajarkan pendidikan moral sebatas teks dan disebabkan

oleh beberapa faktor diantaranya yaitu lingkungan, proses pembelajaran dan

perangkat pembelajaran yang digunakan. Sebagian sekolah hanya fokus pada nilai

akademik khususnya pada standar nilai ujian nasional, sedangkan aspek non

akademik sebagai unsur utama pendidikan karakter diabaikan (Zubaedi, 2011).

Sebuah survei pernah dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying di sekolah.

Hasil yang diperoleh bahwa setiap hari sekitar 160.000 siswa mendapatkan

tindakan bullying di sekolah, 1 dari 3 usia responden yang diteliti (siswa pada usia

18 tahun) pernah mendapat tindakan kekerasan, 75-80% siswa pernah mengamati

tindak kekerasan, 15-35% siswa adalah korban kekerasan dari tindak kekerasan

maya (cyber-bullying). Kondisi ini sangat memprihatinkan dan ini tentunya

membuat kita semakin yakin betapa pentingnya pendidikan karakter di sekolah.

Sekolah memiliki tanggung jawab moral untuk mendidik siswa menjadi

pintar dan memiliki karakter. Tugas sekolah tidak hanya mengajar, tetapi juga

mendidik sehingga siswa tidak hanya memiliki kemampuan kognitif tetapi juga

(16)

mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, akan tetapi lebih dari itu

pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik

(habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan

nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya, dengan kata lain, pendidikan

karakter yang baik harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing),

perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik

(moral action) sehingga terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup

peserta didik (Anonim, 2011).

Pendidikan karakter seharusnya membawa siswa ke pengenalan nilai

secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan

nilai secara nyata, karena itulah semua mata pembelajaran yang dipelajari oleh

siswa di sekolah harus bermuatan pendidikan karakter yang bisa membawanya

menjadi manusia yang berkarakter. Pendidikan karakter dulu hanya dibebankan

pada dua mata pembelajaran yaitu PKN dan agama. Kedua mata pembelajaran ini

memiliki kelemahan yaitu hanya membekali pengetahuan mengenai nilai-nilai

melalui materi pembelajaran sehingga pembentukan watak siswa melalui kedua

mata pembelajaran ini belum cukup. Pengembangan karakter siswa perlu

melibatkan semua mata pembelajaran dan terkait dengan kelemahan di atas, maka

diperlukan pendidikan karakter melalui semua mata pembelajaran, salah satunya

yaitu biologi.

Pendidikan biologi merupakan bidang ilmu yang memiliki tujuan agar

setiap siswa memiliki kepribadian yang baik dan menerapkan sikap ilmiah serta

mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu

(17)

bukan hanya sekedar teori tetapi harus diterapkan melalui sikap siswa setelah

belajar biologi. Nilai-nilai karakter dalam pembelajaran biologi antara lain, peduli

kesehatan, religius, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial,

tanggung jawab, dan peduli lingkungan (Lepiyanto, 2011). Implementasi

pendidikan karakter secara sistematis dan berkelanjutan akan membangun siswa

menjadi cerdas dalam emosinya. Kecerdasan emosi ini bekal penting bagi siswa

dalam menghadapi tantangan untuk berhasil secara akademis.

Pembangunan karakter melalui pembelajaran biologi bukan sesuatu yang

baru. Sesuai dengan hakikat pembelajaran sains terdahulu adalah sangat

memungkinkan melalui pembelajaran biologi akan dikembangkan sikap jujur,

teliti, disiplin, tanggung jawab siswa, dan berbagai macam sikap sains lainnya.

Hasil penelitian Lepiyanto (2011) dalam membangun karakter siswa pada

pembelajaran biologi dengan menanamkan nilai karakter pada salah satu pokok

bahasan sistem organ pada manusia dengan model pembelajaran bermain peran

pada sistem pencernaan, menunjukkan bahwa dapat diterapkan karakter kerja

sama, tanggung jawab, berani, percaya diri dan kreatif.

Pemerintah secara tegas telah membuat pengembangan karakter melalui

pembelajaran, namun sampai dengan saat ini implementasinya belum memuaskan.

Beberapa dinas pendidikan juga telah menggerakkan guru di masing-masing

wilayah kabupaten atau kota, untuk turut membangun karakter siswa melalui

semua mata pembelajaran, namun demikian gerakan ini belum optimal

terimplementasikan dengan benar. Sebagian guru biologi latah bahwa setiap RPP

dapat dan harus menuliskan seluruh aspek karakter, dengan kata lain, setiap

(18)

Sementara sebagian guru lainnya telah memahami bahwa karakter adalah

kompleks, yang aspek-aspeknya menuntut warna pembelajaran tertentu untuk

dapat berkembang, dengan kata lain bahwa merancang pengembangan karakter

tertentu pada siswa, perlu rasional dan memperhatikan spesifikasi materi serta

macam learning activity sebagai nurturant effect kegiatan belajar siswa (Paidi,

2012).

Pembinaan karakter termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan

dikuasai serta direalisasikan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada

tingkatan pengenalan nilai-nilai, dan belum ada pada tingkatan internalisasi dan

tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan observasi yang

dilakukan diperoleh bahwa tindakan yang menyimpang dilakukan siswa seperti

bolos pada jam pelajaran sekolah, perkelahian, dan seks bebas membuat

pendidikan karakter mendesak diterapkan di berbagai jenjang sekolah.

Dalam mewujudkan pendidikan karakter dibutuhkan guru yang mampu

membelajarkan biologi dengan baik, karena setelah siswa memahami nilai-nilai

atau karakter yang dikembangkan di sekolah, langkah selanjutnya adalah

membiasakan siswa agar menerapkan nilai karakter tersebut. Guru memiliki peran

ganda di dalam pendidikan karakter. Pertama, guru menjadi model atau contoh

perilaku yang sesuai dengan karakter yang dikembangkan. Kedua, guru

mengontrol perilaku siswa agar sesuai dengan karakter yang diinginkan. Teguran,

sapaan, dan peringatan mungkin diperlukan terhadap siswa yang perilakunya tidak

sesuai dengan karakter yang dikembangkan sekolah. Demikian pula pujian, nilai

(19)

tetapi tidak boleh menjadi tujuan (tidak boleh siswa berperilaku baik agar

mendapat hadiah). Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

dapat dilihat bahwa pendidikan karakter perlu ditanamkan pada siswa dan untuk

implementasi pendidikan karakter sangat dibutuhkan peran guru dalam proses

pembelajaran biologi.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara, yaitu:

(1) Implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi seperti peduli

kesehatan, religius, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli

sosial, tanggung jawab, dan peduli lingkungan belum sepenuhnya diterapkan.

(2) Strategi pembelajaran guru biologi yang belum mendukung implementasi

pendidikan karakter.

(3) Kendala-kendala yang dihadapi oleh guru biologi dalam implementasi

pendidikan karakter.

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka perlu

adanya pembatasan masalah agar penelitian menjadi lebih fokus. Peneliti hanya

meneliti tentang implementasi penerapan pendidikan karakter pada moral

behaviour, strategi pembelajaran yang diterapkan guru, dan kendala yang

dihadapi guru dalam proses pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten

(20)

penerapan pendidikan karakter untuk pembelajaran biologi adalah peduli

kesehatan, religius, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial,

tanggung jawab, dan peduli lingkungan (Anonim, 2010).

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

(1) Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter siswa pada proses

pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara?

(2) Bagaimanakah strategi pembelajaran yang dilakukan guru biologi dalam

implementasi pendidikan karakter siswa pada pembelajaran biologi di SMA

Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara?

(3) Apa sajakah yang menjadi kendala guru biologi dalam implementasi

pendidikan karakter siswa pada proses pembelajaran di SMA Negeri

Kabupaten Labuhanbatu Utara?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

(1) Mendeskripsikan penerapan pendidikan karakter pada proses pembelajaran

biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara.

(2) Mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan guru biologi dalam

implementasi pendidikan karakter di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu

(21)

(3) Mengetahui kendala guru biologi dalam implementasi pendidikan karakter di

SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:

(1) Sebagai bahan masukan bagi semua guru khususnya guru biologi untuk lebih

memperhatikan pentingnya pendidikan karakter sebagai upaya membiasakan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan tidak hanya merujuk pada

kurikulum tetapi juga merujuk kepada sikap spiritual, sikap sosial, dan

keterampilan yang sudah ada dalam dirinya.

(2) Sebagai bahan masukan bagi pihak berwenang baik Departemen Pendidikan

Nasional maupun Daerah, perlunya dicari suatu strategi agar guru-guru

(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpukan

bahwa implementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi di SMA

Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara belum sepenuhnya diterapkan. Nilai

karakter guru biologi berdasarkan persepsi siswa diperoleh 20,20% siswa

menjawab guru tidak pernah menerapkan pendidikan karakter. Nilai karakter

siswa pada budaya sekolah 9,76% yang termasuk dalam kategori tidak pernah.

dan nilai karakter siswa dalam pembelajaran biologi diperoleh 50,15% siswa

menjawab selalu yang mana siswa ini memiliki perilaku dan peringkat yang baik

di sekolah, dan 17,04% siswa menjawab kadang-kadang serta 16,44% siswa

menjawab tidak pernah yang mana siswa ini memiliki perilaku dan prestasi yang

kurang baik di sekolah.

Strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam implementasi pendidikan

karakter pada pembelajaran biologi adalah ceramah, eksperimen, inkuiri,

presentasi, dan Picture and picture. Implementasi pendidikan karakter yang

dilakukan guru dalam pembelajaran biologi mengalami kendala yaitu (1) Sumber

belajar yang tidak memadai seperti alat dan bahan praktikum yang tidak lengkap

dan belum tersedianya In-focus pada setiap kelas. Untuk mengatasi masalah ini

guru memanfaatkan alat dan bahan yang bisa didapatkan di alam, dan guru

membawa sendiri In-focus agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dan (2)

Siswa yang tidak mau menerima saran guru dan untuk mengatasi kendala ini guru

(23)

dihiraukan oleh siswa, maka guru akan melaporkan siswa ke bagian bimbingan

konseling (BK) untuk ditindaklanjuti.

5.2. Implikasi

Penelitian ini untuk mengungkap implementasi pendidikan karakter di

sekolah yang mana program ini sedang dikembangkan oleh pemerintah.

Implementasi pendidikan karakter harus ditanamkan pada semua pembelajaran

termasuk biologi. Nilai-nilai karakter dalam pembelajaran biologi adalah religius,

peduli kesehatan, mandiri, toleransi, bersahabat atau komunikatif, peduli sosial,

tanggung jawab dan peduli lingkungan, nilai inilah yang harus ditanamkan pada

siswa dan ini menjadi tugas guru untuk membantu siswa menerapkan nilai

tersebut dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Implementasi pendidikan karakter terkait pada 8 nilai karakter dalam

pembelajaran biologi merupakan hal penting yang harus diterapkan guru biologi.

Guru biologi harus mampu menggunakan strategi/metode pembelajaran agar

menghasilkan siswa yang berkarakter demi terciptanyan pendidikan yang

bermutu.

Berdasarkan hasil temuan dan analisis data pada penelitian ini,

menunjukan bahwa pentingnya implementasi pendidikan karakter dalam

pembelajaran biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk

kemudian ditingkatkan. Pentingnya pelatihan, seminar, dan workshop tentang

implementasi pendidikan karakter untuk membahas persoalan karakter yang

terjadi di sekolah dan hasil dari pelatihan adalah cara-cara menanamkan karakter

(24)

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti

memberikan saran:

1. Guru mampu menerapkan pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi dan

menjadi teladan bagi siswa.

2. Keberhasilan pendidikan karakter dalam pembelajaran biologi mudah tercapai

jika guru sebagai “suri tauladan” mampu memberikan kebiasaan yang baik

dalam berbicara, bertindak, maupun bersikap yang dapat menjadi inspirasi bagi

siswa, sehingga akan terbentuk karakter yang baik pada siswa.

3. Perlunya kurikulum khusus untuk pendidikan karakter

4. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan mengamati aspek Moral

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Partnerships In Character Education State Pilot Projects.

1995-2001. Lessons Learned. Washington D.C.

Anonim. 2008 tentang Standar Proses.

Anonim. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.

Berkowitz, Marvin. Bier, Melinda. C. 2004. Research Based Character Education, The Annals of the American Academy of Political and Social

Science. 591 (2): 72-85.

Cerbin, W., B. Kopp. 2006. Lesson study as a Model for Building Pedagogical Knowledge and Improving Teaching. International Journal of Teaching and

Learning in Higher Education. 18 (3): 250- 257.

Degeng, I N. S. 2007. Modul Workshop Strategi Pembelajaran, Desain, dan

Pengembangan Buku Ajar. Innovative Teaching Methodology Training.

Jember: PPSB STAIN.

Elfrida. 2007. Profesionalisme Guru Biologi dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Penelitian Dosen Kopertis Wilayah I. Langsa: FKIP Unsam.

Dick, W., C. L. Carey, J. 2001. The Systematic Design of Instruction . New York

Gardner, H. 1993. Frames of Mind: the Theory of Multiple Intelligences. Edisi 10. New York: Basic Books.

Goleman, Daniel. 2004. Emotional Intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hariwijaya, M. 2007. Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yogyakarta: Elmatera.

Hartini, Nurul. 2002. Optimalisasi Perkembanhan Kecerdasan Emosi Siswa.

Jurnal Insan Media Psikologi. 4 (1): 42-51.

Hawadi, R.A. 2004. Akselerasi A-Z Informasi Program Percepatan Belajar dan

Siswa Berbakat Intelektual. Jakarta: Grasindo.

In’am, A. 2009. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Lesson Study Berbasis Metakognisi. Scientific Journal UMM. 12 (1): 125-135.

Jamaluddin, D. 2013. Character Education in Islamis Perspective. International

(26)

Judiani, S. 2010. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Melalui Penguatan Pelaksanaan Kurikulum. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 16 (3): 80-86.

Kamaruddin, S A. 2012. Character Education and Students Social Behaviour.

Journal of Education and Learning. 6 (4): 224-230.

Katilmis, A., Eksi, H., Öztürk, C. 2011. Efficiency of Social Studies Integrated Character Education Program. Educational Sciences: Theory & Practice. 11 (2): 854-859.

Khusniati. M. 2012. Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPA. Jurnal

Pendidikan Indonesia. 2 (3): 204-210.

Lapsley, D K., Narvaez, D. 2006. Character Education. Vol 4 (1). Handbook of

Child Psychology (W. Damon & R. Lerner, Series Eds.). New York: Wiley

Lepiyanto, Agil. 2011. Membangun Karakter Siswa Dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal Bioedukasi. 2 (1): 74-80.

Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach

Respect and Responsibility. New York: Bantam books.

Lickona, Tom., Schaps, Eric., Lewis, Catherine. 2007. Eleven Principles of

Effective Character Education. Character Education Partnership.

Litowits. J.K. 2009. Articulating Scientific Reasoning Improve Students Learning In An Undergraduate Anatomy and Physiology Course. CBE-Life Education. 8 (5): 308-315.

Mazzola, J.W. 2003. Bullying In School: A Strategic Solution. Washington DC: Character Education Partnership.

Mulyasa, E. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara.

Mundilarto. 2013. Membangun Karakter dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan Karakter. 3 (2): 153-163.

O'Sullivan, S. 2004. Books to Live by: Using Children's Literature for Character Education. Reading Teacher. 57(7): 640-645.

Paidi, H.W. 2012. Biologi, Sains, Lingkungan Dan Pembelajarannya Dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Dan Karakter Siswa. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKPI UNS.

(27)

Respati, Winanti S., Wildan P. Arifin., Ernawati. 2007. Gambaran Kecerdasan Emosional Siswa Berbakat di Kelas Akselerasi Sma Di Jakarta. Jurnal

Psikologi. 5 (1): 30-61.

Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Rustaman, Nuryani. Y. 2002. Pandangan Biologi tentang Proses Berpikir dan

Ilmplikasinya dalam Pendidikan Sains. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru

Besar Tetap dalam Pendidikan Biologi pada FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia tanggal 17 Oktober 2002.

Rustaman, Nuryani. Y. 2011. Pendidikan dan Penelitian Sains Dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Untuk Pembangunan Karakter. Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi. Prosiding Seminar. 8 (1).

Setyaningrum, Husamah. 2011. Optimalisasi Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Berbasis Keterampilan Proses: Sebuah Perspektif Guru IPA Biologi. Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan. 1 (1): 24-36.

Silva, DY., Gimbert, BG. 2001. Character Education and Teacher Inquiry: a Promising Partnership for Enhancing Children’s Classrooms.“ International Journal of Social Education. 16 (1): 18-33.

Skaggs, G., Bodenhorn, N. 2006. Relationships Between Implementing Character Education, Student Behavior, and Student Achievement. Journal of Advanced

Academics. 18 (1): 82-114.

Strike, K. 1996. The Moral Responsibilities Of Educators. Handbook of Research on Teacher Education. 2: 869-882.

Subiantoro, A.W., Paidi., Ariyanti N.A. 2012. Lesson Study Dalam Perkuliahan Biologi Umum Dengan Socioscientific Issues-Based Instruction Untuk Character Building. Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Sulistyaningrum, H. 2012. Analisis Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Propektus. 10 (2): 206-215.

Superka, D., Ahrens, C., Hedstrom, J. 1976. The Values Education Sourcebook. Boulder CO: Social Science Education Consortium.

Watson, M. 2006. Long-Term Effects Of Moral/Character Education In Elementary School. Journal Of Research In Character Education.4 (1): 1-18.

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

(28)

Widiyatmoko, A dan Pamelasari, S.D. 2012. Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Mengembangkan Alat Peraga IPA Dengan Memanfaatkan Bahan Bekas Pakai. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 1(1): 51-56.

William, F, McComas,, Michael, P, Clough., Hiya, Almazroa. 2002. The Role and Character of the Nature of Science in Science Education The Nature

Science In Science Education. 5 (1): 3-39.

Williams, M, M. 2000. Models Of Character Education. Journal of Humanistic

Counseling, Education and Development. 39 (1): 3-20.

Winarno, Surakhmad. 2003. Mengurai Benang Kusut Pendidikan. Jakarta: Transformasi.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam

Gambar

Tabel 4.14   Deskripsi Persentase Jawaban Siswa atas Implementasi                       Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Biologi di SMA 03  ........
Gambar 4.2 Histogram Persentase Nilai Karakter Siswa dalam Pembelajaran                     Biologi di SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu Utara ..................

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian lanjutan pada kelompok lain untuk membandingkan aktivitas makan dan keanekaragaman jenis makanan yang dikonsumsi monyet ekor panjang di Bumi Perkemahan

Kajian Pembuatan Edible Film Pati Singkong ( Manihot Utilisima ) dengan Penambahan Gliserol dan Filtrat Jahe Merah ( Zingiber Officinale) Terhadap Sifat Fisik, Barrier dan

Studi awal yang dilakukan pada 40 mahasiswa semester 6B tahun 2015 prodi PGMI UINSA Surabaya sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

Hasil analisa uji t pre eksperimen dan post eksperimen kelompok intervensi diperoleh nilai p =0.000, yang berarti nilai p < 0.05 maka dapat disimpulkan ada

Yusri bin Chek (2005) 17 ”Pelajaran Tajwid al-Qur’an di Malaysia: Kajian Terhadap Kelas Khas Kemahiran Membaca dan Menghafaz al-Qur’an di Sekolah Menengah Kebangsaan Agama

BKP.,SAS selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan dukungan, saran juga arahan dalam penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan

Berdasarkan penelitian yang telah diselesaikan, dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem informasi penjualan online berbasis web dapat membantu penjual dan pelanggan

Berdasarkan tabel 2, tampak juga bahwa pada umumnya seiring dengna peningkatan pemberian dosis minyak buah merah, infestasi telur cacing berdasarkan spesies semakin menurun