I. Pengantar Buku Pegangan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 3 SD/MI Kurikulum 2013
Buku pegangan siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas 3 SD/MI ini, yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015, selaras dengan Kurikulum 2013. Kata pengantar menekankan pentingnya pembentukan akhlak mulia yang penuh kasih sayang, sejalan dengan misi utama Nabi Muhammad SAW. Buku ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi siswa secara utuh, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pendekatan pembelajaran menekankan pada kegiatan keagamaan yang memungkinkan siswa memahami pengetahuan agama dan mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata sehari-hari, baik ibadah ritual maupun sosial. Peran guru dalam menyesuaikan daya serap siswa dan memperkaya pembelajaran dengan kreasi kegiatan dari lingkungan sekitar juga diutamakan. Buku ini juga dirancang sebagai 'dokumen hidup' yang terus diperbaiki dan dimutakhirkan.
II. Pelajaran 1: Nabi Muhammad SAW
Pelajaran ini berfokus pada pembentukan karakter siswa melalui teladan Nabi Muhammad SAW. Dua aspek utama yang dibahas adalah sikap percaya diri dan sikap mandiri. Bagian percaya diri menekankan pentingnya menghargai kemampuan diri sendiri dan memegang teguh pendirian. Berbagai aktivitas seperti bernyanyi, mengerjakan soal, dan diskusi kelompok digunakan untuk menguatkan pemahaman siswa. Sementara itu, bagian mandiri menekankan pentingnya kebiasaan melakukan tugas sendiri, mulai dari hal-hal sederhana seperti bangun tidur hingga mengerjakan tugas sekolah. Ilustrasi gambar yang menarik disertakan untuk mempermudah pemahaman dan merangsang diskusi. Aktivitas belajar di rumah juga dirancang untuk memperluas pemahaman siswa melalui pencarian informasi bersama orang tua.
2.1 Sikap Percaya Diri Nabi Muhammad SAW.
Sub-bab ini membahas pentingnya percaya diri dalam kehidupan, khususnya bagi seorang Muslim. Penggunaan lagu anak-anak sebagai media pembelajaran menunjukkan usaha untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa SD kelas 3. Lembar kerja yang meminta siswa untuk mengevaluasi diri sendiri menunjukkan upaya untuk meningkatkan kesadaran diri dan mendorong refleksi. Pendekatan ini sangat relevan dengan tujuan pembelajaran yang hendak membentuk karakter siswa yang percaya diri dan bertanggung jawab.
2.2 Sikap Mandiri Nabi Muhammad SAW.
Sub-bab ini melanjutkan pembahasan karakteristik Nabi Muhammad SAW. dengan menekankan pada pentingnya sikap mandiri. Penggunaan gambar dan pertanyaan yang relevan membantu siswa untuk menghubungkan konsep mandiri dengan kegiatan sehari-hari mereka. Lembar kerja untuk menilai kebiasaan mandiri siswa menunjukkan usaha untuk mengukur tingkat pemahaman dan penerapan konsep yang telah dipelajari. Aktivitas belajar di rumah dengan melibatkan orang tua menambah dimensi praktis dan memperkuat pemahaman tentang manfaat sikap mandiri.
III. Pelajaran 2: Senangnya Belajar Surat an-Nas
Pelajaran ini menekankan pembelajaran membaca, menghafal, dan menulis surat an-Nas. Pembelajaran diawali dengan pengamatan gambar yang relevan dengan isi surat. Kemudian, siswa diajarkan membaca surat tersebut dengan memperhatikan pelafalan yang benar, panjang pendek bacaan, dan tajwid. Aktivitas menghafal dilakukan secara bertahap dan berulang. Siswa juga dilatih untuk menulis surat an-Nas dengan memperhatikan bentuk huruf dan ejaan yang tepat. Terakhir, pelajaran ini membahas pesan moral yang terkandung dalam surat an-Nas, yaitu tentang pertolongan Allah SWT., perintah untuk bertasbih, memuji-Nya, dan memohon ampun. Metode pembelajaran yang digunakan meliputi membaca bersama, bernyanyi, dan menulis. Penilaian dilakukan melalui lembar kerja dan kerja sama kelompok.
3.1 Membaca Kalimat dalam Surat an-Nas
Sub-bab ini fokus pada keterampilan membaca Al-Qur'an, khususnya surat an-Nas. Penjelasan tentang panjang pendek bacaan dan tajwid yang disederhanakan agar mudah dipahami siswa. Kegiatan bernyanyi dan membaca bersama teman menunjukkan usaha untuk membangkitkan minat belajar dan meningkatkan pemahaman. Lembar kerja yang menuntut siswa untuk menilai kemampuan membaca mereka merupakan bentuk evaluasi yang efektif.
3.2 Menghafal Surat an-Nas
Sub-bab ini berfokus pada keterampilan menghafal surat an-Nas. Metode menghafal yang diusulkan sederhana dan sesuai dengan kemampuan siswa SD kelas 3, yaitu dengan pengulangan berulang. Lembar kerja untuk mengevaluasi kemampuan hafalan siswa menunjukkan upaya untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Inklusi belajar di rumah bersama orangtua memastikan keberlanjutan proses pembelajaran dan dukungan dari lingkungan keluarga.
3.3 Menulis Kalimat dalam Surat an-Nas
Sub-bab ini berfokus pada keterampilan menulis surat an-Nas. Langkah-langkah menulis yang disederhanakan dan ilustrasi huruf yang jelas membantu siswa untuk memahami dan mempraktikkan keterampilan menulis kaligrafi. Aktivitas menulis surat an-Nas pada buku gambar menunjukkan usaha untuk menghubungkan pembelajaran dengan kreativitas siswa. Lembar kerja yang meminta siswa untuk mengevaluasi kemampuan menulis mereka merupakan bentuk penilaian diri yang baik.
3.4 Pesan Surat an-Nas
Sub-bab ini membahas makna dan pesan moral yang terkandung dalam surat an-Nas. Penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami siswa SD kelas 3. Lembar kerja yang menuntut siswa untuk memahami dan menerapkan pesan surat dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan nyata. Aktivitas belajar di rumah bersama orang tua menjamin pemahaman yang mendalam dan praktik nilai-nilai tersebut dalam konteks keluarga.
IV. Pelajaran 3: Meyakini Allah itu Maha Esa dan Maha Pemberi
Pelajaran ini membahas keesaan Allah SWT. dan sifat-Nya sebagai Maha Pemberi. Pembelajaran diawali dengan pengamatan gambar dan diskusi kelompok untuk memperkenalkan konsep keesaan Allah SWT. Siswa dilatih untuk memahami arti Maha Esa dan bagaimana cara meyakini-Nya. Kemudian, pelajaran berlanjut membahas sifat Allah SWT. sebagai Maha Pemberi, dengan berbagai bukti dan contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran yang digunakan beragam, meliputi diskusi kelompok, bernyanyi, dan kerja kelompok. Penilaian dilakukan melalui lembar kerja dan refleksi diri.
4.1 Allah itu Maha Esa
Sub-bab ini menjelaskan konsep keesaan Allah SWT. dengan bahasa yang mudah dipahami siswa. Berbagai kegiatan, seperti bernyanyi dan menjawab pertanyaan, digunakan untuk memperkuat pemahaman siswa tentang keesaan Allah. Lembar kerja yang mengharuskan siswa untuk mengevaluasi pemahaman mereka menunjukkan usaha untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Pendekatan ini efektif dalam membantu siswa untuk memahami dan menghayati konsep keesaan Allah SWT.
4.2 Allah itu Maha Pemberi
Sub-bab ini menjelaskan konsep Allah SWT. sebagai Maha Pemberi dengan memberikan contoh-contoh konkret dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan diskusi kelompok dan lembar kerja mendorong siswa untuk merefleksikan nikmat Allah SWT. dalam kehidupan mereka. Penggunaan gambar dan kegiatan berbagi di antara siswa menunjukkan upaya untuk menghubungkan konsep ini dengan tindakan nyata. Pembelajaran ini efektif dalam menanamkan nilai syukur dan berbagi kepada siswa.
V. Pelajaran 4: Hidup Tenang dengan Berperilaku Terpuji
Pelajaran ini menekankan pentingnya berperilaku terpuji untuk mencapai ketenangan hidup. Dua aspek penting yang dibahas adalah tanggung jawab dan tawaduk. Bagian tanggung jawab membahas berbagai bentuk tanggung jawab, seperti tanggung jawab kepada Allah SWT., diri sendiri, orang tua, dan lingkungan. Bagian tawaduk menjelaskan pentingnya rendah hati dan menjauhi kesombongan. Metode pembelajaran yang digunakan meliputi pengamatan gambar, diskusi kelompok, dan bernyanyi. Penilaian dilakukan melalui lembar kerja dan refleksi diri. Aktivitas belajar di rumah melibatkan orangtua untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai yang dipelajari.
5.1 Tanggung Jawab
Sub-bab ini membahas pentingnya tanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan, baik terhadap diri sendiri, orang tua, masyarakat, maupun lingkungan. Penggunaan gambar dan pertanyaan yang relevan membantu siswa untuk memahami berbagai macam bentuk tanggung jawab. Lembar kerja yang meminta siswa untuk mengevaluasi perilaku mereka sendiri menunjukkan usaha untuk mendorong refleksi dan peningkatan diri. Pendekatan ini efektif dalam menanamkan nilai tanggung jawab pada siswa.
5.2 Tawaduk
Sub-bab ini menjelaskan arti dan pentingnya tawaduk atau rendah hati dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan diskusi kelompok dan lembar kerja membantu siswa untuk memahami bagaimana menerapkan nilai tawaduk. Penggunaan analogi yang mudah dipahami siswa (misalnya, padi yang semakin berisi semakin merunduk) menunjukkan usaha untuk membuat pemahaman konsep lebih mudah. Pendekatan ini efektif dalam membantu siswa memahami dan mengaplikasikan nilai tawaduk.
VI. Pelajaran 5: Salat Kewajibanku
Pelajaran ini membahas salat sebagai tiang agama dan menekankan pentingnya melaksanakan salat lima waktu. Pelajaran ini mencakup inti ibadah salat, hikmah salat, dan praktik gerakan salat. Metode pembelajaran meliputi pengamatan gambar, diskusi kelompok, dan praktik langsung gerakan salat. Penilaian dilakukan melalui lembar kerja dan refleksi diri. Aktivitas belajar di rumah menekankan pada refleksi tentang perasaan dan pengalaman siswa dalam melaksanakan salat.
6.1 Inti Ibadah Salat
Sub-bab ini menjelaskan inti ibadah salat sebagai bentuk pengabdian dan permohonan ampun kepada Allah SWT. Penjelasan yang disederhanakan agar mudah dipahami siswa SD kelas 3. Lembar kerja yang mengharuskan siswa untuk mengevaluasi pemahaman mereka tentang inti ibadah salat menunjukkan usaha untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Pendekatan ini efektif dalam membantu siswa memahami esensi ibadah salat.
6.2 Hikmah Salat
Sub-bab ini menjelaskan berbagai manfaat dan hikmah yang diperoleh dari melaksanakan salat, baik untuk individu maupun masyarakat. Penjelasan yang sistematis dan mudah dipahami siswa, diiringi dengan contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Lembar kerja yang meminta siswa untuk menghubungkan hikmah salat dengan pengalaman mereka merupakan upaya untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan siswa. Pendekatan ini efektif dalam membantu siswa memahami dan mengapresiasi manfaat salat.
6.3 Praktik Salat
Sub-bab ini berisi panduan praktik gerakan salat dengan ilustrasi gambar yang jelas. Penjelasan yang lugas dan mudah dipahami siswa, diiringi dengan gambar yang mempermudah pemahaman. Lembar kerja yang meminta siswa untuk mengevaluasi kemampuan mereka dalam praktik salat menunjukkan usaha untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Pendekatan ini efektif dalam membantu siswa untuk mempraktikkan gerakan salat dengan benar.
VII. Pelajaran 6: Kisah Keteladanan Nabi Yusuf A
Pelajaran ini membahas kisah keteladanan Nabi Yusuf A.S. dan Nabi Syu’aib A.S. sebagai contoh teladan bagi umat Islam. Kisah Nabi Yusuf A.S. diajarkan secara bertahap, dimulai dari mimpinya hingga persatuan kembali dengan keluarganya. Pelajaran ini menekankan pada nilai-nilai seperti kesabaran, pengampunan, dan keikhlasan. Kisah Nabi Syu’aib A.S. menekankan pentingnya kejujuran dan keadilan dalam berdagang. Metode pembelajaran yang digunakan meliputi diskusi kelompok, dan presentasi. Penilaian dilakukan melalui lembar kerja dan refleksi diri. Aktivitas belajar di rumah menekankan pada penghayatan nilai-nilai yang terdapat dalam kisah tersebut.
7.1 Kisah Keteladanan Nabi Yusuf A.S.
Sub-bab ini menceritakan kisah Nabi Yusuf A.S. secara detail dan sistematis. Penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh siswa SD kelas 3. Pertanyaan dan tugas kelompok mendorong siswa untuk berdiskusi dan menganalisis nilai-nilai moral yang terkandung dalam kisah tersebut. Lembar kerja dan refleksi diri membantu siswa untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini efektif dalam membantu siswa untuk memahami dan menghayati kisah Nabi Yusuf A.S.
7.2 Kisah Keteladanan Nabi Syu’aib A.S.
Sub-bab ini melanjutkan dengan kisah Nabi Syu’aib A.S. dan kaum Madyan. Penjelasan yang ringkas dan jelas dengan menekankan pada pesan moral yang terkandung dalam kisah tersebut. Kegiatan diskusi kelompok dan presentasi mendorong siswa untuk berdiskusi dan berbagi pemahaman mereka. Lembar kerja yang meminta siswa untuk merefleksikan kisah Nabi Syu’aib A.S. dalam kehidupan sehari-hari menunjukkan usaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan siswa. Pendekatan ini efektif dalam membantu siswa memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam kisah Nabi Syu’aib A.S.