ABSTRAK
Zakat sebagai salah satu kewajiban umat Islam yang dibebankan atas
harta kekayaan seseorang yang tentunya mempunyai syarat dan kewajiban
tertentu dalam pelaksanaannya. Seiring dengan kemajuan teknologi,
pembayaran zakat saat ini bisa dilakukan dengan cara online. Badan Amil
Zakat Nasional (selanjutnya di singkat BAZNAS) sebagai lembaga zakat
yang dididirikan berdasarkan undang-undang menyelenggarakan zakat
online, dapat dilihat dalam website Pusat.baznas.go.id. Pasal 15 UU No 11
Tahun 2008 tentang Informasi, Transakasi danElektronik, disebutkan bahwa
setiap penyelanggara sistem elektronik harus menyelenggarakan sistem
elektroniknya secara aman dan andal, pengaturan lebih lanjutnya dalam
Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggara Sistem
Elektronik.
Metode penelitian pada skripsi ini menggunakan spesifikasi penelitian
deskriptif analitis yang akan menggambarkan perundang-undangan yang
berlaku dikaitkan dengan objek penelitian. Untuk menunjang data sekunder
penulis mengumpukan dan meneiliti data primer dari lapangan dengan cara
mewawancarai para narasumber.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini,
disimpulkan bahwa pelaksanaan zakat online yang diselenggrakan oleh
baznas sah menurut hukum islam. Dalam segi keamanan bertransaksi secara
online, Baznas belum memenuhi segala ketentuan keamanan dan keandalan
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No 86 Tahun 2012 tentang
Penyelenggara Sistem Elektronik. Baznas harus melakukan sertifikasi
keandalan bagi website pusat.baznas.co.id, agar memberikan layanan
keamanan yang maksimal kepada muzaki dalam transaksi zakat online yang