• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK PARTAI POLITIK DI MEDIA ONLINE (Analisis framing pemberitaan konflik Munas IX Partai Golkar pada media online mediaindonesia.com, dan vivanews.com edisi 30 November 2014 - 15 Desember 2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK PARTAI POLITIK DI MEDIA ONLINE (Analisis framing pemberitaan konflik Munas IX Partai Golkar pada media online mediaindonesia.com, dan vivanews.com edisi 30 November 2014 - 15 Desember 2014)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK PARTAI POLITIK DI MEDIA ONLINE

(Analisis framing pemberitaan konflik Munas IX Partai Golkar pada media online mediaindonesia.com, dan vivanews.com edisi 30 November 2014 - 15

Desember 2014)

Oleh:

JAMALUDDIN PHONNA 09220128

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Jamaluddin Phonna NIM : 09220128

Konsentrasi : Jurnalistik dan Studi Media

Judul Skripsi : KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK PARTAI POLITIK DI MEDIA ONLINE (Analisis framing pemberitaan konflik Munas IX Partai Golkar

pada media online mediaindonesia.com, dan vivanews.com edisi 30 November 2014 - 15 Desember 2014)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Jumat

Tanggal : 5 November 2015 Tempat : 609 (Ruang Jurusan)

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si Dosen Penguji:

(3)

KATA PENGANTAR

Assalammu'alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah penulis lafazkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan hidayahnya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam penulis penjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi panutan dan jalan yang benar bagi umatnya.

Dunia pers kini kian digandrungi oleh masyarakat, baik itu media cetak maupun media elektronik. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya satsiun televisi baru yang mengudara, baik itu lokal maupun nasional. Tidak berbeda jauh dengan media elektronik, media cetakpun mengalami hal yang sama. Masyarakat seakan dimanjakan dengan tersedianya bacaan yang sesuai dengan daya beli ataupun intelektual mereka. Sehingga dalam memasuki era masyarakat informasi, segala informasi dengan mudah didapat kapan dan dimanapun mereka berada.

Hal ini menciptakan persaingan yang cukup ketat. Sehingga setiap media massa saling berlomba untuk menyajikan berita-berita teraktual. Dalam menulis berita-berita tersebut wartawan menggunakan bahasa yang disebut bahasa pers atau bahasa jurnalistik. Untuk media cetak dikenal dengan bahasa jurnalistik tulis, sedangkan untuk media elektronik dikenal dengan bahasa jurnalistik tutur atau lisan. Penelitian ini membahas tentang bahasa jurnalistik yang digunakan oleh media cetak, khususnya bahasa jurnalistik yang digunakan pada surat kabar.

(4)

Segala upaya tersebut harus disertai dengan ketaatan setiap surat kabar dalam mematuhi aturan-aturan jurnalistik dalam menulis setiap beritanya. Misalnya saja, dikarenakan keterbatasan space pada media cetak, maka setiap berita yang disajikan harus menggunakan bahasa yang singkat, padat sederhana, lugas serta yang dapat menarik perhatian khalayak pembacanya. Kelima hal tersebut merupakan karakteristik bahasa jurnalistik. Hendaknya para wartawan harus menguasai hal tersebut dalam melakukan segala kegiatan jurnalistiknya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik maupun himbauan yang berguna untuk perbaikan dan penyempumaan skripsi ini sangat diharapkan.

Wassalammu'alaikum Wr. Wb

Malang, 19 November 2015 Penulis,

(5)

DAFTAR ISI

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Komunikasi Massa ... 8

2.2.Media Massa dan Konstruksi Realitas ... 10

2.3.Berita ... 13

2.4.Situs Berita Online ... 20

2.5.Ideologi Media ... 23

2.6.Analisis Framming ... 24

2.7.Perangkat Framming Robert N Entman ... 26

2.8.Teori Hierarki Pengaruh ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Pendekatan Penelitian ... 33

3.2.Jenis Penelitian ... 33

3.3.Sumber Data ... 34

3.4.Waktu Penelitian ... 34

(6)

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

4.1.Gambaran Umum Partai Golkar ... 37 4.2.Gambaran Umum Media Indonesia ... 41 4.3.Gambaran Umum Media Indonesia ... 45

BAB V SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

5.1.Konstruksi Pemberitaan Konflik Munas IX Partai Golkar pada media online viva.co.id ... 51 5.2.Konstruksi Pemberitaan Konflik Munas IX Partai Golkar pada media online

mediaindonesia ... 67

BAB V PENUTUP

6.1.Kesimpulan ... 92 6.2.Saran ... 93

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Assegaf, Djafar H. 1982. Jurnalistik Masa Kini, Ghalia Indonesia: Jakarta

Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Eriyanto, 2002, Analisis Framing- konstruksi, Ideologic dan Politik Media, Yogyakata: LKIS.

_______. 2005. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta. LKIS

_______. 2009. Analisis Framing (Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media.. Yogyakarta : LkiS

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta: Granit

Kusumanigrat, Hikmat. 2005. Jurnalistik Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mc Quail, 2011. Teori Komunikasi Massa. Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga Moeloeng, Lexy M.A, 2007, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Nurudin, 2003. Komunikasi Massa, Malang: Cespur

Rahmat, Jalaludin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Karya

Santana, K.Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta : Yayasan Obor. Indonesia

Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis. Wacana, Analisis dan Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Rahkmat, 2003

__________. 2006. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

__________. 2009. Anilisis Teks Media. Bandung: Rosdakarya.

Sudibyo, Agus. 2001. Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS Subiakto, Henry dan Rachmah Ida. 2004. Komunikasi Politik, Media, &

(8)

NON BUKU (Website):

http://www.jawapos.com/15441/aroma-lobi-politik-konflik-golkar http://cybertech.cbn.net.id/detil.asp?kategori

http://profil.merdeka.com/indonesia/p/partai-golongan-karya/

http://www.binasyifa.com/869/37/26/sejarah-berdirinya-media-indonesia.htm http://e-journal.uajy.ac.id/6535/3/KOM204107.pdf

(9)

1   

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Media massa menjadi penting dalam kehidupan politik dan proses

demokrasi, yang memiliki jangkauan luas dalam penyebaran informasi,

mampu melewati batas wilayah, kelompok umur, jenis kelamin, status sosial,

dan perbedaan ideology serta orientasi. Dengan demikian, permasalahan

politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

yang menjadi perhatian semua pihak. Dengan kemampuannya dalam

melipatgandakan pesan akan informasi suatu peristiwa dapat memberi

dampak yang besar bagi khalayak.

Dari perkembangan teknologi yang ada, berimbas juga pada

perkembangan media massa. Dimana dengan keberadaan internet, banyak

pihak, instansi bahkan perseorangan mulai memanfaatkannya dengan

membuat media online. Membuat blog atau website sendiri untuk

mengunggah dan menulis berita. Hal ini menunjukkan bahwa jurnalisme

mendapatkan banyak dampak dari keberadaan internet atau yang di kenal

dengan jurnalisme online atau juga media online.

Kemunculan media online pertama kali di Indonesia terjadi pada tahun

1998. Dimana pada saat itu terjadi peristiwa 1998 yang melengserkan

Presiden Soeharto dan pemerintahan Orde Barunya. Pada awalnya Kompas

dan Republika menjadi media online yang pertama memuat berita di situsnya.

(10)

2   

cetak dan media online. Sehingga tidak ada yang special atau menjadi

prioritas di media online.

Selang beberapa waktu, muncullah detik.com yang pada saat itu

menyajikan berita real time pada media onlinenya meskipun sebelumnya

detik.com juga membuat media cetak yang tidak bertahan lama. Dan sampai

sekarang akhirnya detik.com hanya focus pada pemberitaan di media online

yang sifatnya up to date. Pada awalnya detik.com hanya memuat berita

politik di dalamnya. Namun dengan perkembangan banyaknya media online

lain yang bermunculan, detik.com mulai menambah dengan beberapa rubric

di dalamnya seperti olah raga, hiburan, dan lain sebagainya. Lima tahun

kemudian,setelah kemunculan detik.com yang fokus membangun media

online sebagai media jurnalistik, media-media cetak lain mulai membuat surat

kabar dalam bentuk online. Pada tahun 2007 hingga sekarang, telah banyak

bermunculan media-media online yang real time seperti mediaindonesia.com,

viva.co.id, okezone.com, kompasiana.com dan lain sebagainya. Semua

bersaing dalam memberikan berita dan memberikan fasilitias lain dalam

portal berita online nya. Berita yang dipublikasikan menjadi poin penting

dalam memberikan citra pada kredibilitas portal media online itu sendiri.

Dari penjelasan diatas dapat dalam penelitian ini diketahui

bahwasannya media online merupakan media massa yang dipublikasikan

melalui saluran internet pada halaman-halaman web yang beralamatkan

media tersebut dan hanya bisa diakses dengan menggunakan saluran internet.

(11)

3   

menggunakan saluran internet, seperti Koran, majalah, televisi, radio dan

sebagainya.

Masing-masing media juga mempunyai ideologi sendiri dalam

pemberitaan. Berita itu sendiri merupakan sebuah konstruksi dari realitas

yang ada. Media dalam memakai realitas melakukan dua proses. Pertama,

pemilihan fakta berdasarkan pada asumsi bahwa jurnalis tidak mungkin tidak

memandang secara perspektif. Kedua, bagaimana suatu fakta terpilih tersebut

disajikan kepada 17 khalayak. Hal ini tentunya tidak dapat dilepaskan

bagaimana fakta dapat diinterpretasikan dan dipahami oleh media (Eriyanto,

2001: 116)

Pendapat Sobur dalam bukunya “Analisis Teks Media”, bahwa pada

hakekatnya pekerjaan media adalah mengkontruksi realitas (Sobur, 2002: 88).

Isi media merupakan hasil para pekerja media dalam mengkontruksikan

berbagai realitas yang dipilihnya untuk dijadikan sebuah berita, diantaranya

realitas politik dan human interest. Disebabkan sifat dan faktanya bahwa

pekerjaan media massa adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka dapat

di katakana bahwa seluruh isi media adalah realitas yang dikonstruksi

(construct reality). Pembuatan berita di media pada dasarnya tidak lebih dari

penyusunan realitas-realitas, sehingga membentuk ssebuah “ cerita “. Berita

adalah realitas yang dikonstruksikan (Tuchman dalam Sobur, 2002 : 88).

Pengemasan sebuah berita yang membentuk citra terhadap suatu

peristiwa atau partai politik, dengan menambah simbol atau label politik yang

menghasilkan sebuah image mengkonstruksi pikiran masyarakat akan

(12)

4   

masuk kedalam opini publik dan mana yang tidak masuk. Hal tersebut

menunjukkan bahwa media telah menjadi agen politik. Ketika media yang

telah menjadi agen politik, dan telah dipengaruhi oleh berbagai faktor, maka

dalam pemberitaan ataupun wacana politik yang terbentuk patut

dipertanyakan akan keobjektifitasnya.

Dalam berbagai kasus politik saat ini, dengan adanya media online

sangat membantu media untuk selalu gencar memberitakan porsi berlebih

dalam penerbitan beritanya. Hal ini disebabkan oleh adanya keterkaitan

industri media sarat dengan kepentingan politik oleh pemilik media itu

sendiri. Hal ini juga yang mengakibatkan selalu terdapat perbedaan fakta

dalam pengemasan sebuah berita pada media satu dengan media lainnya.

Tidak sedikit sistem yang berubah dalam sebuah media ketika sudah dikuasai

oleh seorang politikus yang menggunakan media sebagai alat politiknya.

Coverboth side dari sebuah berita pun dipinggirkan demi mengutamakan

kepentingan ekonomi media atau politik media dan lahirnya sebuah ideologi

dalam ideologi oleh pekerja media tentunya.

Dari adanya ideologi media seperti yang telah dipaparkan sebelumnya,

dalam pemberitaan pada masing media juga memiliki bobot

masing-masing dalam memaparkan realitas dan bahkan dalam menitik beratkan pada

permasalahan. Sehingga hal ini dapat diasumsikan dalam masing-masing

media dalam pemberitaannya terkesan tidak berimbang.

Sepertinya halnya dengan konflik yang baru-baru ini terjadi di tubuh

partai Golkar. Jika dirunut ke belakang, salah satu akar penyebab konflik

(13)

5   

November–4 Desember 2014. Pada munas tersebut, Aburizal Bakrie terpilih

kembali sebagai ketua umum secara aklamasi. Terpilihnya Bakrie atau biasa

disapa Ical mengundang ketidakpuasan bagi sebagian elite pengurus Golkar

yang dimotori Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agus Gumiwang

Kartasasmita. Mereka menganggap munas di Bali tidak demokratis. Dalam

sejarah munas Golkar sejak era reformasi, baru pada saat itulah muncul hanya

satu calon ketua umum. Padahal, sebelumnya, setiap kali prosesi pemilihan

ketua umum di arena munas, selalu bersaing secara demokratis lebih dari satu

calon.

Faktor lain penyebab konflik Golkar berkepanjangan dan kian panas

adalah terkait dengan sikap pemerintah. Pemerintah melalui Menteri Hukum

dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Hamonangan Laoly memutuskan

mengakui kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono. Tapi, sikap

pemerintah itu dilawan para pengurus Golkar kubu Ical. Mereka menggugat

keputusan Menkum HAM tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara

(PTUN). PTUN melalui Ketua Majelis Hakim Teguh Satya Bhakti

memerintahkan penundaan pelaksanaan surat Menkum HAM yang mengakui

kepengurusan kubu Agung Laksono, hingga ada putusan tetap. PTUN juga

memerintah Menkum HAM Yasonna Laoly agar tidak mengeluarkan

keputusan lain yang berhubungan dengan objek sengketa. Dengan adanya

putusan sela ini, bakal panjanglah konflik di tubuh Golkar (dikutip dari situs

http://www.jawapos.com/15441/aroma-lobi-politik-konflik-golkar)

Dari kasus tersebut, Viva.co.id sebagai salah satu portal media online

(14)

6   

secara tidak langsung menentang keputusan PTUN. Dimana dalam

pemberitaannya viva.co.id mengkritisi tentang kinerja dari Menkum HAM

Yosana Laoly. Portal media online lain yang dipilih dalam penelitian ini

adalah mediaindonesia.com yang dipilih sebagai pembanding berita yang

dikeluarkan viva.co.id. Selain itu pemilik dari mediaindonesia.com ini juga

sebagai mantan petinggi di Partai Golkar, Surya Paloh. Hal ini yang

kemudian menjadi daya tarik peneliti untuk menganalisis dan mengkonstruksi

pemberitan konflik Partai Golkar yang berawal pada Munas IX Golkar yang

diadakan di Bali.

Penelitian yang akan dilakukan, mengidentifikasi bagaimana polemik

Munas IX Partai Golkar lewat pemberitaan media online terhadap pengaruh

politik pencitraan. Batasan identifikasi politik media online dalam

pemberitaan yang di publikasi, apakah berindikasi pembentukan pencitraan

bagi partai golkar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua portal

berita pada media online yaitu vivanews.com dan mediaindonesia.com.

Pemilihan kedua portal tersebut didasarkan pada pemberitaan berita konflik

Munas IX, peneliti juga memiliki ketertarikan terhadap latar belakang dari

pemilik media yang memiliki latar belakang yang sama-sama berangkat dari

Golkar. Meskipun seiring perkembangannya, Surya Paloh sebagai pemilik

mediaindonesia.com keluar dari partai Golkar dan mendirikan partai baru,

(15)

7   

1.2.Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimana media online (vivanews.com dan

mediaindonesia.com) mengkonstruksi pemberitaan konflik Munas IX Partai

Golkar edisi 25 November - 15 Desember 2014.

1.3.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan

bagaimana media online vivanews.com dan mediaindoensia.com

mengkonstruksi pemberitaan konflik Munas IX Partai Golkar oleh edisi 25

November - 15 Desember 2014.

1.4.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan atas wawasan serta

referensi bagi mahasiswa komunikasi yang melakukan penelitian kualitatif

dengan menggunakan pendekatan analisis framing. Sehingga dapat

memberikan pengetahuan tentang konstruksi pencitraan partai politik di

media massa.

2. Manfaat Praktis

Dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan

pembelajaran bagi masyarakat,bagaimana media menkonstruksi pencitraan

sebuah partai politik. Sehingga bisa menjadi pertimbangan bagi

Referensi

Dokumen terkait

Laba bruto Lonsum naik 61,4% yoy menjadi Rp1,05 triliun yang sebagian besar didukung oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata dari produk sawit dan karet.

[r]

Hasil penelitian menunjukkan (1) perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dilakukan peneliti dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama, (2) pelaksanaan

[r]

nyata dengan perlakuan H2 (Hormon Sitokinin) dan H3 (Kombinasi Hormon Auksin dan Sitokinin).H1 memiliki jumlah akar terbaik yaitu sebesar 80,00 hal ini dikarenakan auksin

Bahan yang digunakan pada sistem pakar diagnosa penyakit kulit akibat virus dengan metode Teorema Bayes adalah sebagai berikut:.. Data pasien dan pemeriksaan diperoleh dari

Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel, dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu “Terdapatnya hubungan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan industri dengan masyarakat yang erat kaitannya dengan kehidupan sosial ekonomi, serta seberapa besar kedudukan agama