Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Bandung
Semester II Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
oleh
Fristhya Pratiwi
1002684
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Bandung Semester II Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh
Fristhya Pratiwi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Fristhya Pratiwi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI
NASKAH DRAMA
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Pasundan 3 Bandung Semester II Tahun Ajaran 2013/2014)
Fristhya Pratiwi NIM 1002684
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa dengan teknik transformasi naskah drama. Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran menulis cerita pendek di kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung, yaitu: 1) mereka sulit menentukan tema, 2) sulit mendapatkan inspirasi dan ide, 3) sulit menentukan karakter tokoh, 4) sulit mengembangkan dan mengolah kalimat menjadi cerita. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan teknik transformasi naskah drama di kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung Semester II Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan selama dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan tes menulis cerpen. Instrumen yang digunakan terdiri atas instrumen pra-observasi dan instrumen observasi. Instrumen pra-observasi dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, dan angket. Instrumen observasi yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi aktivitas guru dan siswa, jurnal siswa, catatan lapangan, lembar tes kemampuan siswa, dan kriteria penulisan cerita pendek yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap hasil menulis cerita pendek siswa. Hasil penelitian menunjukkan (1) perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek dilakukan peneliti dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama, (2) pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, (3) hasil pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus 1 nilai rata-rata siswa adalah 70,8, namun belum mencapai KKM, dan pada siklus 2 nilai rata-rata siswa meningkat dan melebihi KKM menjadi 84,3. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah mampu menulis cerita pendek dengan baik.
Kata Kunci: teknik transformasi naskah drama, menulis cerita pendek, penelitian tindakan kelas.
Abstract
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
learning to write short stories in the class X-1 of SMA Pasundan 3 Bandung are 1) they are difficult to determine theme, 2) difficult to get inspiration and ideas, 3) difficult to determine the character, 4) it is difficult to develop and cultivate a sentence into a story. Formulation of the problem in this research is to determine how the planning, implementation, and outcomes of learning to write short stories with drama script transformation technique in class X-1 of SMA Pasundan 3 Bandung. The research method used in this study was Classroom Action Research (CAR) with the research subjects in this study were students of class X-1 SMA Pasundan 3 Bandung 2nd Semester Academic Year 2013/2014. The research was conducted over two cycles. Data collection techniques used were observation, interviews, questionnaires, and tests to write short stories. The instrument used consisted of a pre-observation instruments and observation instruments. Instrument pre-observation in this study is the interview guides and questionnaires. Observation instrument used is the Lesson Plan (RPP), teacher observation sheets and student activities, student journals, field notes, sheet test students' abilities, and short story writing criteria used to assess the results of the students write a short story. The results showed (1) the planning of learning to write short stories done by researchers using drama script transformation technique, (2) the implementation of this research was conducted in two cycles, (3) the results of learning to write short stories using the drama script transformation technique increased in each cycle, in cycle 1 students' average score was 70.8, but has not reached the KKM, and in cycle 2 the average value of students increased and exceeded the KKM be 84.3. It shows that most of the students are able to write short stories well.
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR BAGAN ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
1.3 Batasan Masalah Penelitian ... 4
1.4 Rumusan Masalah Penelitian ... 5
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 6
BAB 2 MENULIS CERPEN DAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA ... 7
2.1 Ihwal Menulis Cerpen ... 7
2.1.1 Pengertian Menulis Cerpen ... 7
2.1.2 Struktur Pembentuk Cerpen ... 8
2.1.3 Langkah-langkah Menulis Cerpen ... 11
2.2 Teknik Menulis Cerpen dengan Teknik Transformasi Naskah Drama ... 13
2.2.1 Pengertian Teknik Transformasi ... 14
2.2.2 Hakikat Naskah Drama ... 16
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 19
3.1 Metode Penelitian ... 19
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3.3 Sumber Data Penelitian ... 21
3.4 Instrumen Penelitian ... 22
3.5 Pengumpulan Data ... 32
3.6 Pengolahan Data ... 33
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1Deskripsi Hasil Studi Pendahuluan ... 37
4.1.1 Deskripsi Tindakan Kelas Siklus 1 ... 40
4.1.1.1 Perencanaan 1 ... 40
4.1.1.2 Pelaksanaan 1 ... 41
4.1.1.3 Observasi ... 43
4.1.1.4 Analisis Data Observasi dan Jurnal Siklus 1 ... 67
4.1.1.5 Refleksi Siklus 1 ... 73
4.1.2 Deskripsi Tindakan Kelas Siklus 2 ... 75
4.1.2.1 Perencanaan 2 ... 75
4.1.2.2 Pelaksanaan 2 ... 76
4.1.2.3 Observasi ... 77
4.1.2.4 Analisis Data Observasi dan Jurnal Siklus 2 ... 97
4.1.2.5 Refleksi Siklus 2 ... 102
4.2Pembahasan Hasil Penelitian ... 104
4.2.1 Kemampuan Siswa Menulis Cerpen dengan Menggunakan Teknik Transformasi Naskah Drama ... 104
4.2.2 Analisis Data Observasi ... 106
4.2.3 Pembahasan Per-Aspek Penelitian ... 108
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 117
5.1 Simpulan ... 117
5.2 Saran ... 118
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Siswa Subjek Penelitian ... ..21
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ... 23
Tabel 3.3 Angket Ketertarikan Siswa dalam Menulis Cerpen ... 24
Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 25
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 27
Tabel 3.6 Jurnal Siswa ... 28
Tabel 3.7 Catatan Lapangan ... 29
Tabel 3.8 Lembar Tes Pertama ... 30
Tabel 3.9 Lembar Tes Kedua ... 30
Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Menulis Cerita Pendek ... 31
Tabel 3.11 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 35
Tabel 3.12 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 36
Tabel 4.1 Persentase Jawaban Angket Siswa ... 38
Tabel 4.2 Kategori Data Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 1 ... 43
Tabel 4.3 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 1 ... 46
Tabel 4.4 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 8 ... 48
Tabel 4.5 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 6 ... 51
Tabel 4.6 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 15 ... 53
Tabel 4.7 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 11 ... 56
Tabel 4.8 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 20 ... 58
Tabel 4.9 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 13 ... 60
Tabel 4.10 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 1 Subjek 7 ... 63
Tabel 4.11 Hasil Penilaian Siklus 1 (Penilai 1)... 63
Tabel 4.12 Hasil Penilaian Siklus 1 (Penilai 2)... 64
Tabel 4.13 Nilai Rata-rata Siklus 1 ... 65
Tabel 4.14 Tingkat Kemampuan Siswa Siklus 1 ... 66
Tabel 4.15 Jumlah Kategori Nilai Siklus 1 ... 66
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.17 Analisis Observasi Siswa ... 70
Tabel 4.18 Analisis Jurnal Siswa ... 71
Tabel 4.19 Daftar Nilai Siswa Siklus 1 ... 73
Tabel 4.20 Kategori Data Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 2 ... 77
Tabel 4.21 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 6 ... 79
Tabel 4.22 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 8 ... 82
Tabel 4.23 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 22 ... 84
Tabel 4.24 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 14 ... 87
Tabel 4.25 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 7 ... 90
Tabel 4.26 Format Penilaian Cerpen Siswa Siklus 2 Subjek 5 ... 92
Tabel 4.27 Hasil Penilaian Siklus 2 (Penilai 1)... 93
Tabel 4.28 Hasil Penilaian Siklus 2 (Penilai 2)... 94
Tabel 4.29 Nilai Rata-rata Siklus 2 ... 95
Tabel 4.30 Tingkat Kemampuan Siswa Siklus 2 ... 96
Tabel 4.31 Jumlah Kategori Nilai Siklus 2 ... 96
Tabel 4.32 Analisis Observasi Guru ... 96
Tabel 4.33 Analisis Observasi Siswa ... 99
Tabel 4.34 Analisis Jurnal Siswa ... 100
Tabel 4.35 Daftar Nilai Siswa Siklus 2 ... 102
Tabel 4.36 Nilai Cerpen Siswa Siklus 1 dan Siklus 2 ... 104
Tabel 4.37 Kategori Data Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 1 dan 2 ... 105
Tabel 4.38 Tingkat Kemampuan Siklus 1 dan Siklus 2 ... 106
Tabel 4.39 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 107
Tabel 4.40 Persentase Per-Aspek Kriteria Penilaian Cerita Pendek Siklus 1 ... 113
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Siklus PTK ... 20
Bagan 4.1 Persentase Jawaban Angket ... 39
Bagan 4.2 Persentase Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 1 ... 43
Bagan 4.3 Persentase Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 2 ... 77
Bagan 4.4 Persentase Nilai Menulis Cerpen Siswa Siklus 1 dan 2 ... 105
Bagan 4.5 Persentase Observasi Aktivitas Siswa ... ...107
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat-surat
Lampiran 2 Hasil Angket Siswa Pra-Observasi
Lampiran 3 Silabus Kelas X
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 5 Materi Ajar (Powerpoint)
Lampiran 6 Naskah Drama
Lampiran 7 Contoh Cerita Pendek
Lampiran 8 Hasil Cerita Pendek Siswa
Lampiran 9 Hasil Observasi Aktivitas Guru
Lampiran 10 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Lampiran 11 Hasil Catatan Lapangan
Lampiran 12 Hasil Jurnal Siswa
Lampiran 13 Perolehan Nilai Siswa Setiap Siklus
1
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian
Keterampilan menulis sangat penting untuk dipelajari, terutama pada mata
pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Melalui kegiatan pembelajaran menulis,
siswa diharapkan dapat menuangkan ide-ide atau gagasan baik yang bersifat
ilmiah maupun imajinatif. Oleh karena itu, sekolah dan pengajar diharapkan dapat
memberikan pembelajaran menulis dengan baik melalui metode, teknik, media,
ataupun strategi yang tepat sehingga potensi dan daya kreatifitas siswa dapat
tersalurkan.
Pembelajaran menulis sudah dilaksanakan sejak lama dengan berbagai
metode, teknik, media, ataupun strategi, tetapi sampai sekarang belum ada hasil
yang optimal. Seperti yang dikatakan oleh Sutama dkk (Nurhayati, 2000, hlm.
13), bahwa siswa belum dapat dikatakan mampu berbahasa Indonesia secara baik
dan benar, baik lisan maupun tulisan, mulai Sekolah Dasar sampai dengan sekolah
menengah atas. Siswa masih bingung dan mengalami kesulitan ketika harus
menulis. Fenomena itu memunculkan upaya sebagai bentuk solusi mengatasi
permasalahan tersebut.
Pembelajaran sastra sebagai salah satu pelajaran di Sekolah Menengah
Atas juga memiliki keterkaitan dengan pembelajaran menulis. Sastra merupakan
salah satu mata pelajaran yang kurang mendapat perhatian dari siswa. Sastra
menjadi mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari siswa. Hal itu disebabkan oleh
adanya doktrin yang diberikan kepada siswa bahwa pelajaran eksak, ilmu
pengetahuan alam dan sosial, serta bahasa Inggris adalah pelajaran yang sangat
penting penguasaannya bagi masa depan mereka. Hal ini diperkuat dari hasil baca
peneliti (Tarigan, 1986, hlm. 186), yaitu pengajaran mengarang belum terlaksana
dengan baik di sekolah. Kelemahannya terletak pada cara guru mengajar.
Umumnya kurang bervariasi, tidak merangsang, dan kurang pula dalam frekuensi.
2
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
menganggap mengarang tidak penting atau belum mengetahui peranan mengarang
bagi kelanjutan mereka.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada subjek
penelitian, yaitu melalui wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
yaitu Ibu Nanan Rachminawati, S.Pd. di SMA Pasundan 3 Bandung pada bulan
Desember 2013, keterampilan menulis cerita pendek siswa belum baik secara
keseluruhan. Hal itu karena sikap dan minat siswa yang berbeda-beda di setiap
individunya. Kenyataan di lapangan juga menunjukkan guru belum menggunakan
teknik dan media dalam proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia,
khususnya pembelajaran menulis cerpen. Hal itu tentunya berdampak pada sikap
dan minat beberapa siswa terhadap proses pembelajaran menulis cerpen yang
cenderung tidak serius, begitu pula saat mengerjakan tugas yang diberikan.
Dari hasil wawancara dan penyebaran angket yang dilakukan peneliti pada
19 orang siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung untuk mengetahui respon
siswa terhadap PBM menulis cerpen, hasil dari wawancara tersebut menunjukkan
mereka tertarik dan berminat terhadap PBM menulis cerpen, tetapi mereka
beralasan bahwasannya menulis cerpen merupakan kegiatan yang membosankan,
dan menyulitkan mereka.
Beberapa orang siswa menyatakan bahwa menulis cerpen sedikit sulit,
karena yaitu yang pertama, biasanya mereka sulit untuk menentukan tema. Kedua,
mereka sulit mendapatkan inspirasi dan ide. Ketiga, mereka sulit menentukan
karakter tokoh. Dan yang keempat, mereka sulit mengembangkan dan mengolah
kalimat menjadi cerita.
Kemudian hasil perhitungan angket yang disebar, ada 63,2% dari 19 orang
siswa menyatakan bahwa menulis cerpen bukan merupakan hobi bagi mereka,
52,6% menyatakan bahwa kegiatan cerpen di sekolah dilakukan hanya untuk
memenuhi tugas guru, 47,4% menyatakan tidak pernah menulis cerpen selain di
jam pelajaran, 52,6% menyatakan bahwa mereka terkadang menemukan kesulitan
atau kendala saat memulai untuk menulis cerpen, serta 63,2% atau sekitar 12 dari
19 orang yang diberi angket menyatakan bahwa mereka akan merasa sangat
3
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk
mengujicobakan teknik transformasi naskah drama ini pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia khususnya pada kompetensi menulis cerpen melalui Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen para
siswa. Dengan menghadapkan siswa pada teknik transformasi naskah drama, akan
menstimulus siswa untuk menulis cerpen dengan mengurangi tingkat kesulitan.
Teknik transformasi naskah drama dapat diaplikasikan agar aktifitas menulis
menjadi kegiatan yang menarik sehingga menulis cerpen mendapat perhatian dari
siswa yang selama ini tidak memperhatikannya. Dengan pemilihan teknik ini,
peneliti berharap dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen pada siswa
kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung.
Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen telah banyak dilakukan
oleh beberapa orang peneliti. Namun penelitian mereka belum ada yang
menggunakan teknik transformasi naskah drama ke cerpen, penelitian yang ada
biasanya adalah sebaliknya, yaitu transformasi cerpen ke naskah drama.
Contohnya dapat dilihat pada penelitian yang berjudul Pembelajaran Menulis
Cerpen melalui Teknik Transformasi dan Media Film Pendek (PTK pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 15 Bandung Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009) oleh
Istiqomah (2009), pada penelitian tersebut dipaparkan bahwa hasil pratindakan
terdapat lima orang siswa yang tidak mengikuti tes, sehingga nilai rata-rata kelas
yang ia teliti hanya mencapai 61 (C). Kemudian, pada saat siklus pertama
dilaksanakan, sudah tidak ada siswa yang berada pada kategori kurang, rata-rata
kelas menunjukkan peningkatan sebesar 10,67 poin menjadi 68. Pada siklus kedua
pun menunjukkan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu sekitar 15,05
poin menjadi 84,85 (B). Hal tersebut membuktikan bahwa teknik transformasi
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerpen.
Pada penelitian berikutnya, yaitu yang berjudul Upaya Meningkatkan
Keterampilan Menulis Cerpen melalui Teknik Transformasi Film (Penelitian
Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran
2009/2010) oleh Yogas Novia Alamsyah (2010), menyatakan siklus I nilai
4
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
belum mencapai KKM, ia melakukan siklus II dengan hasil nilai rata-rata menjadi
71,22 sehingga ada peningkatan rata-rata antara siklus I dan II sekitar 7,98%, dan
karena pada siklus II belum mencapai KKM Bahasa Indonesia, ia melakukan
siklus III. Pada siklus III nilai rata-rata siswa menjadi 76 sehingga ada
peningkatan nilai rata-rata antara siklus II dan III sekitar 4,78%. Kesimpulan dari
hasil penelitian tersebut yaitu: (1) proses belajar mengajar dengan teknik
transformasi film dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa; (2)
guru memahami teknik transformasi film dan mampu menerapkannya dalam
kegiatan belajar mengajar; dan (3) kemampuan mengarang siswa meningkat dari
segi aspek formal cerpen, kelengkapan unsur cerpen, dan kesesuaian penggunaan
bahasa cerpen.
Terlihat dari penjelasan tersebut, walaupun menggunakan teknik yang
sama yaitu teknik transformasi, namun yang ditransformasikan berbeda dengan
yang akan diteliti oleh peneliti. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah,
dan Yogas Novia Alamsyah menunjukkan bahwa penggunaan dan penerapan
teknik transformasi efektif dapat dijadikan sebagai jalan untuk meningkatkan hasil
pembelajaran menulis karya sastra dalam hal ini cerpen.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang terdapat pada ketidakberhasilan pengajaran bahasa dan
sastra Indonesia sebagai berikut.
1) Keterampilan menulis cerpen merupakan keterampilan yang membutuhkan
potensi, minat, dan kreativitas yang tinggi bagi siswa. Oleh karena itu,
dibutuhkan proses dan latihan yang intensif.
2) Pemilihan metode, teknik, strategi, atau media pembelajaran menulis cerpen
oleh guru kurang bervariasi, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang
memotivasi siswa untuk menulis cerpen.
1.3 Batasan Masalah
5
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1) Upaya meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X-1 SMA
Pasundan 3 Bandung dengan menggunakan teknik transformasi naskah
drama.
2) Karya cipta yang akan ditransformasikan di sini adalah naskah drama ke
dalam cerpen.
3) Naskah drama yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah naskah drama
yang mengandung unsur-unsur naskah drama yang baik agar ketika
ditransformasikan, cerpen yang diproduksi siswa dapat sesuai dengan kriteria
penilaian kemampuan menulis cerpen siswa.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimana bentuk perencanaan setiap siklus pembelajaran menulis cerpen
melalui teknik transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA
Pasundan 3 Bandung?
2) Bagaimana pelaksanaan setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui
teknik transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3
Bandung?
3) Bagaimana hasil setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik
transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung?
1.5Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan
seputar menulis cerpen, tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Bentuk perencanaan setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik
transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung.
2) Bentuk pelaksanaan setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik
transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung.
3) Hasil setiap siklus pembelajaran menulis cerpen melalui teknik transformasi
6
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1.6Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian yang penulis lakukan memilliki manfaat teoretis yakni bagi
dunia pendidikan dan lembaga pendidikan, memberikan sumbangan dalam upaya
meningkatkan proses pembelajaran terutama yang berhubungan dengan
pembelajaran menulis cerpen.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat-manfaat praktis yang penulis harapkan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1) Bagi penulis, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa
dalam menulis cerpen.
2) Bagi guru, menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan teknik dan
media pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi siswa.
3) Bagi siswa yang diteliti yakni kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung,
memberikan pengalaman dan pengetahuan yang lebih mendasar dalam
19
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (classroom action research), metode ini dipilih peneliti
berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti di kelas pada saat studi
pendahuluan. Dengan metode ini, peneliti ingin memperbaiki kualitas proses dan
kualitas hasil belajar sekelompok peserta didik di kelas. Selain itu, peneliti
menerapkan penelitian tindakan kelas sebagai sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas terhadap proses belajar mengajar penulisan cerpen
menggunakan teknik transformasi naskah drama dengan dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan partisipan, yaitu orang
yang akan melakukan tindakan haruslah terlibat dalam proses penelitian dari awal,
baik siswa maupun observer. Penelitian ini dilakukan secara partisipan karena
peneliti berperan sebagai pengkaji permasalahan, pendiagnosis masalah,
perencana tindakan pengamat, dan pelaksana tindakan. Dalam penelitian
partisipan ini, peneliti mengamati apa yang dikerjakan siswa, mendengarkan apa
yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.
3.2Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas empat langkah
atau tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan atau pelaksanaan, (3) pengamatan,
dan (4) refleksi. Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan
kelas ini seperti digambarkan dalam bagan, melalui langkah atau tahapan sebagai
20
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu a. Rencana Tindakan
Bagan 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
Modifikasi Desain Penelitian Kemmis & McTaggart (Arikunto, 2010, hlm. 137)
Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tiap siklus adalah:
1) planning (perencanaan)
2) action (pelaksanaan tindakan)
3) observation (observasi)
4) reflection (perenungan)
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan ini, penerapan isi rancangan dengan menggunakan
tindakan kelas dilaksanakan. Pelaksana atau guru harus ingat dan taat pada apa Refleksi 2
Refleksi 1
Perencanaan Siklus II Permasalahan anak
kesulitan menentukan tema menulis cerpen
Perencanaan I Penggunaan
“Teknik Transformasi”
Observasi 1 Melihat dan mengamati peningkatan kemampuan menulis
cerpen siswa Pelaksanaan tindakan I
Observasi 2 Melihat dan mengamati peningkatan kemampuan menulis
cerpen siswa Pelaksanaan tindakan II
21
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar.
Modifikasi diperbolehkan selama tidak mengubah prinsip, dan hindari kekakuan.
c. Pengamatan/ Observasi
Pada tahap pengamatan, pelaksanaan penelitian diamati atau diobservasi
oleh rekan sejawat dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pengamat atau
observer bertugas mencatat, menganalisa, mengkaji, dan menafsirkan perilaku
guru dan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan
format catatan lapangan yang telah disediakan peneliti apabila ada kejadian yang
tidak tertuang dalam format observasi.
d. Refleksi
Tahap akhir, yaitu refleksi digunakan peneliti untuk memperoleh berbagai
informasi mengenai dampak pelaksanaan tindakan dan kelemahan apa yang
dijumpai selama proses pelaksanaan tindakan tersebut. Kegiatan refleksi dalam
penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melihat hasil evaluasi belajar yang
dilaksanakan di akhir kegiatan belajar mengajar dan meninjau kembali
pelaksanaan pembelajaran melalui kegiatan diskusi dengan observer.
Kemudian data hasil observasi dianalisa untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan yang dialami guru sehingga dapat diperbaiki kembali pada
pelaksanaan tindakan selanjutnya. Data tersebut berupa data deskripsi yang telah
disusun observer selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
3.3Sumber Data Penelitian
Sumber data yang akan menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas
X-1 yaitu sebanyak 24 orang siswa dari 33 orang siswa. Adapun data siswa kelas
X-1 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data Siswa Subjek Penelitian
No. NAMA SISWA JK SUBJEK
1 Abdi Aziez Sya’bani L -
2 Abitya Fauzan L 1
22
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4 Ana Lestari P -
5 Arief Faturachman Ali L 3
6 Dea Eka Herista P 4
7 Denisa Pitriyani P -
8 Dini Nadhiroh P 5
9 Elda Fiani P 6
10 Elena Thahirah P 7
11 Erid Rizky Fauzy L 8
12 Fahmi Nur Yulianto L 9
13 Frida Damayanti Barokah P -
14 Iman Setiadi L 10
15 Iqlima Mega Susilowati P 11
16 Kiki Selawati P -
17 Mario L 12
18 Muh Ridwan Yuliansyah L 13
19 Nadya Andini Putri P 14
20 Ninit Agustin P -
21 Oktafiani Bagja S P 15
22 Pery Sutisna L 16
23 Ray Ilham Akbar L 17
24 Regi Dwi Yanuarsah L 18
25 Rena Wulan Kusuma P 19
26 Rival Rivansyah L 20
27 Runtut Setyanto L 21
28 Silvia Mustika P -
29 Tenny Tiara Hardy P 22
30 Tessa Anggraeni P -
31 Ulfa Fitriani Utami P 23
32 Virly Adhitya Barlianda L -
33 Yulifan Aditia L 24
3.4 Instrumen Penelitian
Berikut ini adalah penjelasan tentang instrumen penelitian yang digunakan
oleh peneliti dalam penelitian ini, yaitu: (1) pedoman wawancara, (2) angket, (3)
RPP, (4) lembar observasi, (5) lembar tes kemampuan siswa, dan (6) lembar
instrumen penilaian cerita pendek.
23
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
a. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan peneliti ketika mewawancarai seorang
guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Pasundan 3 Bandung, Ibu Nanan
Rachminawati, S.Pd.
Tabel 3.2
Pedoman Wawancara Guru
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pengalaman ibu dalam mengajarkan bahasa Indonesia?
2 Bagaimana kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia?
3 Apakah ada kesulitan saat mengajar bahasa Indonesia?
4 Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis cerpen?
5 Kira-kira kesulitan apa yang dialami siswa saat menulis cerpen?
6
Bagaimana usaha Ibu dalam mengurangi kesulitan siswa dalam menguasai keterampilan berbahasa tersebut?
7 Kendala apa yang sering ibu alami saat mengatasi kesulitan siswa?
8
Apakah ibu sering menggunakan teknik pembelajaran yang berbeda pada setiap materi yang diajarkan?
9
Teknik pembelajaran apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia (khususnya menulis cerpen)?
10
Apakah ibu pernah menggunakan teknik transformasi sebelumnya? Jika sudah, bagaimana hasilnya?
b. Angket
Berikut ini merupakan angket yang disebar peneliti secara acak pada siswa
24
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Angket Ketertarikan Siswa dalam Menulis Cerpen
No Pertanyaan Ya Kadang-kadang Tidak Ket
1
Apakah Anda menyukai kegiatan menulis cerpen di sekolah?
2
Pernakah Anda melakukan kegiatan menulis cerpen di luar sekolah (misalnya di rumah, di majalah)?
3
Apakah menurut Anda menulis cerpen adalah kegiatan yang sulit?
4
Apakah kegiatan menulis cerpen merupakan hobi bagi Anda?
5
Apakah dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas Anda sering menggunakan teknik tertentu?
6
Apakah di sekolah Anda dilakukan bimbingan menulis cerpen secara intensif?
7
Apakah kegiatan menulis cerpen di sekolah dilakukan hanya untuk memenuhi tugas dari guru?
8
Senangkah Anda jika di sekolah dilakukan bimbingan penulisan cerpen?
9
25
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 10
Apakah Anda sudah pernah menulis cerpen? Jika ya sebutkan judul cerpen yang pernah Anda tulis!
1. 2. 3. 4.
3.4.2 Instrumen Observasi a. RPP
RPP dirumuskan oleh peneliti untuk merealisasikan rencana peningkatan
pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3 Bandung
dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama. RPP yang digunakan di
setiap siklusnya berbeda, karena disusun berdasarkan refleksi dan harus ada
perbaikan. (terlampir)
b. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan peneliti adalah lembar observasi
aktivitas guru dan aktivitas siswa. Lembar observasi diisi oleh dua orang observer
atau pengamat, yaitu Nanan Rachminawati, S. Pd dan Siti Aisyah. Berikut ini
adalah format lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.4
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Nama Observer :
Pertemuan ke- :
Tanggal :
Petunjuk : isi dengan memberikan tanda checklist (√)
No Penampilan Mengajar Penilaian
1 2 3 4
1 Kemampuan membuka pelajaran: a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa
26
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu diajarkan
2 Sikap praktikan dalam proses pembelajaran: a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan
siswa
b. Tidak melakukan gerakan dan atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme mimik dan gestur dalam penampilan
d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas/ruang praktik
3 Penguasaan materi pembelajaran:
a. Kejelasan memosisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainnya yang terkait
b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)
c. Kejelasan dalam memberikan
contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan aspek kompetensi
d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional
4 Implementasi langkah-langkah pembelajaran (skenario):
a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP b. Proses pembelajaran mencerminkan
komunikasi antara guru dan siswa dengan berpusat pada siswa
c. Antusias dalam menganggapi dan menggunakan respon dari siswa
d. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan alokasi yang direncanakan
5 Penggunaan media pembelajaran:
a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media
b. Tepat saat penggunaan
27
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu d. Membantu melancarkan proses pembelajar
6 Evaluasi:
a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi
b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan 7 Kemampuan menutup pelajaran:
a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan
b. Memberi kesempatan bertanya c. Menugaskan kegiatan ko-kurikuler d. Menginformasikan materi ajar berikutkan
(Sumber: Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan dan
Tenaga Pendidik. 2014)
Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
Tabel 3.5
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Nama Observer :
Pertemuan ke- :
Tanggal :
Petunjuk : isi dengan memberikan tanda checklist (√)
No Aspek yang Diamati Penilaian
1 2 3 4
28
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 1 Antusias siswa dalam menerima pelajaran
2 Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan mengenai permasalahan yang diajukan guru
3 Berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas
4 Menjawab dan menanggapi pertanyaan guru atau siswa lain
5 Mampu merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari
(Sumber: Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan dan
Tenaga Pendidik. 2014)
Keterangan:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
c. Jurnal Siswa
Jurnal siswa diberikan kepada siswa setelah siswa mendapatkan
pembelajaran. Jurnal ini bertujuan untuk mengetahui respon serta gambaran siswa
setelah mendapatkan proses pembelajaran kemudian data tersebut digunakan
dalam upaya perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran berikutnya.
Jurnal yang digunakan adalah jurnal tertutup yang berbentuk skala
bertingkat yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukan
tingkatan. Siswa tinggal membubuhkan tanda check list (√) pada kolom yang
sesuai, misalnya sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak
setuju (STS).
Tabel 3.6
29
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya senang menulis cerita pendek.
2 Saya senang menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama.
3
Pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama yang saya ikuti menarik.
4
Saya merasa mudah dan terbantu dalam menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik transformasi naskah drama.
5
Pembelajaran menulis cerita pendek dengan
menggunakan teknik transformasi naskah drama
menumbuhkan daya imajinasi saya.
6
Pembelajaran menulis cerita pendek dengan
menggunakan teknik transformasi naskah drama
membuat saya lebih rileks saat menulis cerita pendek.
7 Saya senang pembelajaran seperti ini dibandingkan dengan pembelajaran biasa.
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan ditulis oleh observer segera setelah proses pembelajaran
berakhir. Catatan lapangan dimaksudkan untuk mengungkapkan aktivitas siswa
dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan lembar observasi
dan sebagai bahan refleksi untuk tindakan selanjutnya.
Tabel 3.7 Catatan Lapangan
Hari/tanggal :
Observer :
Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Saran Perbaikan
30
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Lembar tes kemampuan siswa ini akan diberikan kepada siswa di setiap
siklusnya. Lembar instrumen ini berisi uraian bebas yang diberikan sebanyak tiga
kali. Tes pertama, diberikan di awal sebagai tes awal (pra-siklus) untuk
mengetahui kemampuan awal siswa.
Tabel 3.8
Tes kedua dan ketiga diberikan pada setiap siklus yang akan dilakukan.
Tabel 3.9
Soal Tes Petunjuk Umum
1. Tuliskan nama dan kelas pada lembar kerja Anda secara lengkap. 2. Tulisan harus rapi, bersih, dan dapat dibaca.
3. Waktu pengerjaan yang diberikan adalah 60 menit.
Petunjuk Khusus
Buatlah sebuah cerpen bertema bebas dengan merujuk pada ketentuan sebagai berikut:
31
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
f. Lembar Penilaian
Hasil penulisan cerita pendek siswa di setiap siklusnya akan dianalisis
[image:31.595.82.546.539.733.2]berdasarkan kriteria penilaian penulisan cerita pendek berikut ini.
Tabel 3.10
Kriteria Penilaian Menulis Cerita Pendek
No Aspek Kriteria dan skor
25 20 15 10
1. Kelengkapan
aspek formal
cerpen
Memuat
1) judul,
2) nama pengarang,
3) dialog, dan
4) narasi
Hanya
memuat tiga
subaspek
Hanya
memuat dua
subaspek
Hanya
memuat
satu
subaspek
Bobot : 1
Soal Tes Petunjuk Umum
1. Tuliskan nama dan kelas pada lembar kerja Anda secara lengkap. 2. Tulisan harus rapi, bersih, dan dapat dibaca.
3. Waktu pengerjaan yang diberikan adalah 60 menit.
Petunjuk Khusus
Buatlah sebuah cerpen bertema bebas dengan merujuk pada ketentuan sebagai berikut:
1. Beri judul yang menarik pada cerpen Anda.
2. Penilaian meliputi kelengkapan aspek formal cerpen: a. Judul;
b. Alur;
c. Pengolahan tokoh; d. Deskripsi latar;
e. Teknik penceritaan; dan
32
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 2. Kelengkapan
unsur
intrinsik
cerpen
Memuat
1) fakta cerita (plot, tokoh,
dan latar)
2) sarana cerita (sudut
pandang, penceritaan,
gaya bahasa)
3) pengembangan tema
yang relevan dengan
judul. Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap Hanya memuat dua subaspek Hanya memuat satu subaspek
Bobot : 1
3. Keterpaduan
unsur cerpen
Struktur disusun dengan
memperhatikan
1) kaidah plot (kelogisan,
rasa ingin tahu, kejutan
dan keutuhan) dan
penahapan plot (awal,
tengah, akhir)
2) dimensi tokoh dan
penggambaran tokoh
(psikologis, dan
sosiologis)
3) dimensi latar (tempat,
waktu, dan sosial)
Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap Hanya memuat dua subaspek Hanya memuat satu subaspek
Bobot : 2
4. Kesesuaian
penggunaan
bahasa
cerpen
Menggunakan:
1) kaidah EYD
2) keajegan penulisan
3) ragam bahasa yang
disesuaikan dengan
dimensi tokoh dan latar.
33
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Bobot : 1
(Sumber: Sumiyadi. 2010. Kriteria Penilaian Menulis Cerita Pendek)
Penilaian:
Nilai =Skor Total Ideal Skor Siswa 5 x Standar Nilai
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini akan dibahas mengenai beberapa teknik yang digunakan
peneliti dalam proses pengumpulan data penelitian, diantarannya: (1) observasi,
(2) wawancara, (3) angket, dan (4) tes tulis.
a. Observasi
Teknik pengumpulan data secara observasi ini dimaksudkan untuk
menghasilkan data yang akurat dengan cara peneliti melihat secara langsung
proses pembelajaran menulis cerpen di dalam kelas. Dengan teknik observasi ini
peneliti mendapatkan data yang benar-benar akurat dan data dapat dijadikan data
pendukung dari hasil wawancara yang telah didapatkan.
b. Wawancara
Teknik wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan
informasi dari guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Pasundan 3 Bandung
tentang kesulitan yang dihadapi guru saat mengadakan pembelajaran menulis
cerpen, dan teknik apa yang digunakan dalam pembelajaran tersebut.
c. Angket
Peneliti menggunakan angket sebagai teknik pengambilan data untuk
mengetahui bagaimana ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menulis cerpen
di kelas, dan apakah ada kesulitan yang mereka alami ketika menulis cerpen.
d. Tes Tulis
Teknik pengumpulan data secara tes tertulis ini dimaksudkan untuk
mengumpulkan tugas-tugas siswa, yaitu cerpen yang mereka tulis dengan
menggunakan teknik transformasi. Tugas-tugas tersebut nantinya dinilai
berdasarkan aspek-aspek yang tertera pada format kriteria penilaian kemampuan
34
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3.6 Teknik Pengolahan Data
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai teknik pengolahan data dalam
penelitian. Pengolahan data ini berupa analisis data juga kategori data dan
interpretasi data.
3.6.1 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua data yang telah
didapatkan, kemudian semua data yang terkumpul seperti hasil wawancara,
angket, observasi, dan hasil kerja siswa dalam menulis cerpen ditelaah. Hasil
analisis data yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif terlebih dahulu diteliti
dan kemudian dideskripsikan dengan menunjukkan hasil akhir yang digambarkan
melalui grafik, bagan, atau tabel, dan selanjutnya dipresentasikan kemudian
direfleksikan. Begitu seterusnya yang dilakukan dalam setiap siklusnya, sehingga
peneliti mengetahui apa saja yang harus diperbaiki dan apa saja yang harus
dipertahankan.
3.6.2 Kategori Data dan Interpretasi Data
Seluruh data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan sesuai
dengan kategori fokus penelitian dan diinterpretasikan. Langkah-langkah yang
akan dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan setiap siklus;
b. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus;
c. Menganalisis data yang dihasilkan dari siswa, yaitu hasil tes menulis cerpen
berdasarkan format penilaian yang telah ditentukan, dan kemudian
dikategorikan menggunakan skala penilaian sistem PAK oleh Burhan
Nurgiyantoro;
d. Menganalisis data yang dihasilkan dari observer, yaitu lembar observasi
aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa;
a) Menganalisis hasil observasi aktivitas guru
35
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
�� � � � = �� � �ℎ� �� � � %
Setelah diperoleh nilai penampilan aktivitas guru dari masing-masing
observer, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung rata-rata nilai
observasi dari observer pertama dan kedua dengan rumus sebagai berikut.
� � − � � � �� � � � � � =� + �
Keterangan:
01 = nilai penampilan dari observer pertama
02 = nilai penampilan dari observer kedua
Nilai tersebut selanjutnya dikategorikan menggunakan skala penilaian
sistem PAK (Penilaian Acuan Kriteria atau Criterion Referenced Evaluation),
jumlah dari penilaian tersebut dikategorikan ke dalam bentuk perhitungan skala
[image:35.595.110.519.489.589.2]empat berikut ini.
Tabel 3.11
Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Guru
Nilai Observasi Kategori Nilai Keterangan
A – D
86 - 100 A Baik Sekali
76 - 85 B Baik
56 - 75 C Cukup
10 - 55 D Kurang
(Sumber: Burhan Nurgiyantoro. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi)
b) Menganalisis hasil observasi aktivitas siswa
Untuk menganalisis lembar hasil pengamatan aktivitas siswa sama halnya
36
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
� � � � � � = �� � �ℎ� �� � � %
Setelah diperoleh nilai aktivitas siswa di dalam kelas dari masing-masing
observer, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah menghitung rata-rata nilai
observasi dari observer pertama dan kedua dengan rumus sebagai berikut.
� � − � � � �� � � � � � � =� + �
Keterangan:
01 = nilai penampilan dari observer pertama
02 = nilai penampilan dari observer kedua
Nilai tersebut selanjutnya dikategorikan menggunakan skala penilaian
sistem PAK (Penilaian Acuan Kriteria), jumlah dari penilaian tersebut
[image:36.595.110.516.447.540.2]dikategorikan ke dalam bentuk perhitungan skala empat berikut ini.
Tabel 3.12
Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa
Nilai Observasi Kategori Nilai Keterangan
A – D
86 - 100 A Baik Sekali
76 - 85 B Baik
56 - 75 C Cukup
10 - 55 D Kurang
(Sumber: Burhan Nurgiyantoro. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi)
e. Memberikan kesimpulan dari hasil analisis data setiap siklus dan kemudian
117
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Pasundan 3
Bandung, diperoleh permasalahan dalam menulis cerita pendek. Hal tersebut
disebabkan oleh ketiadaan teknik dan media dalam proses pembelajaran, sehingga
sikap dan minat siswa menjadi berbeda-beda dalam menerima pembelajaran di
setiap individunya. Selain itu, permasalahan menulis cerita pendek disebabkan
oleh banyaknya kendala yang siswa temukan dalam menulis cerpen yaitu mereka
sulit untuk menentukan tema, mendapatkan inspirasi dan ide, menentukan
karakter tokoh, dan mereka sulit mengembangkan dan mengolah kalimat menjadi
cerita. Oleh karena hal tersebut, peneliti memberikan tindakan pada kelas X-1
untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek siswa dengan
menggunakan teknik transformasi naskah drama untuk menstimulus siswa agar
dapat menulis cerpen dan mengurangi kesulitan-kesulitan mereka ketika menulis
cerpen.
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran, berikut beberapa simpulan
yang didapatkan.
1. Perencanaan pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan teknik
transformasi naskah drama dilakukan dalam dua siklus. Adapun
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut: (1)
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan skenario yang menarik,
(2) penentuan metode pembelajaran yang bervariasi dan menunutut siswa
untuk aktif dalam setiap proses pelajaran, (3) penentuan naskah drama yang
akan ditransformasi menjadi cerpen dan bisa memotivasi siswa untuk menulis
cerpen, (4) penentuan kriteria penilaian cerpen siswa, dan (5) jurnal siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek dengan menggunakan
teknik transformasi naskah drama pada siswa kelas X-1 SMA Pasundan 3
118
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
kedua. Hal ini terbukti dari penilaian observer yang mengamati kegiatan
belajar mengajar di kelas dan penilaian guru terhadap hasil karya siswa yang
berupa cerita pendek berdasarkan transformasi naskah drama yang diberikan.
3. Hasil pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan teknik transformasi
naskah drama mengalami peningkatan pada siklus 2. Hal ini dibuktikan
dengan peningkatan rata-rata nilai siswa. Pada siklus 1 rata-rata nilai siswa
yaitu 70,8 dan meningkat pada siklus 2 menjadi 84,3. Nilai kemampuan
tertinggi dan terendah pun meningkat. Pada siklus 1, nilai kemampuan
tertinggi siswa adalah 80 dan nilai kemampuan terendah siswa adalah 58
sedangkan pada siklus 2 nilai kemampuan tertinggi siswa adalah 94 dan nilai
kemampuan terendah siswa adalah 76. Selain itu, persentase siswa yang
mendapat nilai di atas KKM juga meningkat, siklus 1 adalah 20,83% atau 5
siswa, dan meningkat menjadi 100% atau 24 siswa pada siklus 2. Teknik
transformasi naskah drama cocok digunakan dalam pembelajaran menulis
cerpen karena terbukti bisa meningkatkan kemampuan siswa dan mampu
memberikan inspirasi sehingga pembelajaran menulis cerpen tidak lagi
menjadi sesuatu yang membosankan dan sulit bagi siswa.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian menulis cerita pendek dengan menggunakan teknik
transformasi naskah drama, penullis memberikan saran sebagai berikut:
1. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan menggunakan teknik
transformasi naskah drama dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis
cerita pendek karena naskah drama terbukti bisa memberikan inspirasi bagi
siswa dan penggunaan teknik ini bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis cerita pendek.
2. Peneliti menyarankan untuk menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan
Kelas) dalam pembelajaran menulis cerita pendek karena kegiatan menulis
cerita pendek tidak bisa dilakukan hanya dalam satu pertemuan. Kegiatan
119
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
berpedoman pada hasil refleksi, sehingga pada siklus selanjutnya
120
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 120
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Y. N. (2010). Upaya meningkatkan keterampilan menulis cerpen melalui teknik transformasi film (penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas x sman 6 bandung tahun ajaran 2009/2010). Skipsi Sarjana Pendidikan pada FPBS, UPI: tidak diterbitkan.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Aminuddin. (2004). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Harymawan, R.M.A. (1988). Dramaturgi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Istiqomah. (2009). Pembelajaran menulis cerpen melalui teknik transformasi dan media film pendek (PTK pada siswa kelas x sma negeri 15 bandung semester ii tahun pelajaran 2008/2009). Skipsi Sarjana Pendidikan pada FPBS, UPI: tidak diterbitkan.
Kosasih, E. (2012). Dasar-dasar keterampilan bersastra. Bandung: Yrama Widya.
---. (2012). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Yrama Widya.
Leksono, W. (2007). Pembelajaran teater untuk remaja. Semarang: CV. Cipta Prima Nusantara.
Luxemburg, dkk. (1992). Pengantar ilmu sastra. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Mulyasa, H. E. (2010). Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mutiara, N. Y. (2013). Penerapan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama (penelitian eksperimen semu pada siswa kelas VIII SMP laboratorium percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2012/2013). Skipsi Sarjana Pendidikan pada FPBS, UPI: tidak diterbitkan.
Nurgiono, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Nurhayati. (2000). Pembelajaran menulis jurnal ilmiah. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
121
Fristhya Pratiwi, 2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRANSFORMASI NASKAH DRAMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 121
Pradotokusumo, P. S. (1986). Kakawin gajah mada sebuah karya sastra kakawin abad ke-20: suntingan naskah serta telaah struktur tokoh dan hubungan antar teks. Bandung : Binacipta.
Pudentia. (1992). Transformasi sastra analisis atas cerita rakyat “lutung kasarung”. Jakarta: Balai Pustaka.
Riffaterre, M. (1978). Semiotics of Poetry. London: Routledge & Kegan Paul.
Semi, A. (2007). Dasar-dasar keterampilan. Bandung: Angkasa.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumardjo & Saini, K. M. (1988). Apresiasi kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia.
Sumiyadi. (2010). Kriteria penilaian penulisan cerita pendek. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/
KRITERIA_penilaian_penulisan_cerpen.pdf. Diakses 25 Januari 2014.
Sumiyadi. (2010). Kriteria penilaian penulisan naskah drama. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I NDONESIA/196603201991031-SUMIYADI/
KRITERIA_penilaian_penulisan_drama.pdf. Diakses 25 Januari 2014.
Sundusiah, S., dkk. (2009). Transformasi sastra klasik menjadi komik sebagai sarana pendidikan sastra anak. Karya Ilmiah pada Konferensi Kesusastraan Internasional XX Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia. UPI: tidak diterbitkan.
Syamsuddin, A. R. & Damaianti, V. S. (2011). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tarigan, D. & Tarigan, H. G. (1986). Teknik pengajaran keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.
Teeuw, A. (2003). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Thahar, H. E. (2008). Kiat menulis cerita pendek. Bandung: Angkasa.