• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNIK TRANSFORMASI CERPEN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN TEKNIK TRANSFORMASI CERPEN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEKNIK TRANSFORMASI CERPEN

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA

(Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VIII

SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

oleh

N. Yuli Mutiara 0906209

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN TEKNIK TRANSFORMASI CERPEN

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA

Oleh N. Yuli Mutiara

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© N. Yuli Mutiara 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

N. Yuli Mutiara 0906209

PENERAPAN TEKNIK TRANSFORMASI CERPEN

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA

(Penelitian Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VIII

SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2013/2013)

disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,

Drs. H. Ma’mur Saadie, M.Pd. NIP 19581230 198901 1 001

Pembimbing II,

Halimah, M.Pd. NIP 19810425 005012 1 003

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Fakultas Pendidikan Bahasa Dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

PENERAPAN TEKNIK TRANSFORMASI CERPEN

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VIII

SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

N. Yuli Mutiara

(0906209)

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh keterampilan menulis sastra. Menulis naskah drama adalah salah satu kompetensi dasar aspek menulis sastra dalam kurikulum yang harus dicapai oleh siswa kelas VIII SMP. Siswa diharapkan tidak hanya mampu menikmati sebuah karya sastra tapi juga bisa mengapresiasi dan menciptakan sebuah karya sastra. Peneliti menerapkan teknik transformasi dalam pembelajaran menulis naskah drama. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui profil kemampuan siswa dalam menulis sastra terutama dalam menulis naskah drama. Peneliti menggunakan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama. Penelitian ini mempunyai tiga rumusan masalah, yaitu (1)Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung dengan menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen? (2)Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung tanpa menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen? (3)Apakah pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran menulis naskah drama menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen dengan yang tidak menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen?. Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan; hasil pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI dengan menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen; hasil pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI tanpa menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen; perbedaan pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI dengan menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen dan pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI yang tidak menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan siswa dalam menulis sastra khususnya menulis naskah drama tergolong rendah karena kedua kelas mendapatkan nilai rata-rata masing-masing 61,67 untuk kelas eksperimen dan 66,22 untuk kelas kontrol yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Setelah menerapakan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama di kelas eksperimen, nilai rata-rata mengalami peningkatan menjadi 78,41 dan di kelas kontrol yang menggunakan metode berbeda juga mengalami peningkatan menjadi 73,59. Pembelajaran menggunakan teknik transformasi cerpen juga membuat siswa lebih apresiatif terhadap karya sastra dan mampu mengambil nilai moral yang terkandung dalam karya sastra. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, teknik transformasi cerpen efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis naskah drama untuk siswa SMP kelas VIII.

(5)

Abstract

This thesis is motivated by the bassic skill writing of literatur. Writing drama script is one of basic competences writing literature aspects in curriculum that has to be reached by students of secondary school grades VIII. The researcher uses short story transformation technique in drama’s script study. The research purpose is to find students’ ability profile in writing drama’s script using short story transformation technique. This research have three problem formulation there is (1) How to learn drama script for student of secondary school grades VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung with applying short story transformation technique for study of writing drama’s script? (2) How to learn drama script for student of secondary school grades VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung without applying short story transformation technique for study of writing drama’s script?(3) is there any significant differeneces between class who applying short story transformation technique for study of writing drama’s script with class not applying short story transformation technique for study of writing drama’s script. Look at the bassicly problem . Purpose of the research is to

describe; product of study writing drama’s script for student of secondary school with applying short story transformation technique; product of study writing drama’s script for student of secondary school without applying short story transformation technique; the differences between writing drama’s script with applying short story transformation technique and without applying short story transformation technique. The study design used was a quasi-experiment with the design of the initial test - post-test in the experimental class and the control class. Test instrument used in this study is in the form of worksheets and tests nontes.This research is an experiment research using experimental class and control class. Students’ ability in writing literature, especially writing drama script, are rated poorly because both of classes earn average score; 61,67 for experimental class and 66,22 for control class that can not reach KKM (Kriteria Ketuntasan Minimla). After applying short story transformation technique for study of writing drama’s script in experimental class, the average score increases to 78,41 and 73,59 in control class using different method. Based on the research that has be done, short story transformation technique can be applied effectively in study of writing drama’s script for student of secondary school grades VIII.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Hipotesis ... 6

H. Definisi Operasional ... 7

BAB II IHWAL PENERAPAN TEKNIK TRANSFORMASI CERPEN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA A. Pembelajaran Menulis ... 8

B. Karya Sastra sebagai Model Karya Seni Lain ... 8

C. Konsep teknik Transformasi ... 9

D. Manfaat Teknik Transformasi ... 10

E. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Teknik Transformasi Cerpen ... 11

a. Memahami Cerpen ... 11

b. Mengapresiasi Cerpen ... 12

(7)

F. Menulis Naskah Drama...

a. Hakikat Naskah Drama ... 13

b. Unsur-unsur dalam Menulis Naskah Drama ... 14

c. Jenis-jenis Drama ... 16

d. Kualifikasi Penulisan Naskah Drama ... 17

e. Perbedaan Naskah Drama dengan karya lainnya ... 18

f. Kriteria Penilaian Naskah Drama...19

g. Pembelajaran Naskah Drama dalam SKKD...21

h. Langkah-langkah Menyusun Naskah Drama...21

i. Menulis Naskah Drama sebagai Ekspresi Sastra...22

G. Teknik Transformasi Cerpen dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama... ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...26

B. Populasi dan Sampel penelitian...27

C. Teknik Penelitian...27

a. Teknik Pengumpulan Data...27

b. Teknik Pengolahan Data...28

D. Instrumen Penelitian...31

a. Instrumen Perlakuan...31

b. Instrumen Pengumpulan Data...43

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis Data...50

1. Deskripsi Analisis Data Prates...50

a. Deskripsi Analisis Data Prates Kelas Eksperimen...50

b. Deskripsi Analisis Data Prates Kelas Kontrol...63

2. Deskripsi Analisis Data Pascates...73

a. Deskripsi Analisis Data Pascates Kelas Eksperimen...73

(8)

B. Deskripsi Pengolahan Data...95

1. Analisis Data Penilaian Prates...95

2. Analisis Data Penilaian Pascates...96

3. Analisis Statistik Prates Dan Pascates Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol...98

a. Uji Reliabilitas...98

b. Uji Normalitas Data...108

c. Uji Homogenitas Varian Populasi...117

d. Uji Hipotesis...118

C. Pembahasan Hasil Penelitian...121

1. Pembahasan Hasil Tes...121

2. Pembahasan Hasil Observasi...125

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan...128

B. Saran...129

DAFTAR PUSTAKA...130

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Penelitian...26

Tabel 2 Koefisiensi Korelasi Guilford...29

Tabel 3 Kriteria Penilaian Naskah Drama Menurut Sumiyadi...42

Tabel 4 Data Rata-Rata Penilaian Prates Menulis Naskah Drama Kelas Eksperimen...95

Tabel 5 Data Rata-Rata Penilaian Prates Menulis Naskah Drama Kelas Kontrol...96

Tabel 6 Data Rata-Rata Penilaian Pascates Menulis Naskah Drama Kelas Eksperimen...96

Tabel 7 Data Rata-Rata Penilaian Pascates Menulis Naskah Drama Kelas Kontrol...97

Tabel 8 Uji Reabilitas Prates Kelas Eksperimen...98

Tabel 9 Uji Reabilitas Prates Kelas Kontrol...100

Tabel 10 Uji Reabilitas Pascates Kelas Eksperimen...103

Tabel 11 Uji Reabilitas Pascates Kelas Kontrol...105

Tabel 12 Distribusi Frekuensi Data Prates Kelas Eksperimen...109

Tabel 13 Nilai Disrtibusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Prates...109

Tabel 14 Distribusi Frekuensi Data Prates Kelas Eksperimen...111

Tabel 15 Nilai Disrtibusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Prates...112

Tabel 16 Distribusi Frekuensi Data Pascates Kelas Eksperimen...113

Tabel 17 Nilai Disrtibusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Pascates..114

Tabel 18 Distribusi Frekuensi Data Pascates Kelas Eksperimen...116

Tabel 19 Nilai Disrtibusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Pascates..116

Tabel 20 Perbedaan Data Prates-Pascates Kelas Ekspermen Dan Kelas Kontrol...119

(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Peningkatan Nilai Rata-rata Pretes-Postes Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi bahasanya. Bahasa resmi negara Republik Indonesia yaitu bahasa Indonesia yang juga merupakan bahasa nasional dan bahasa persatuan rakyat Indonesia. Sebagai bukti nyata rasa cinta bangsa Indonesia terhadap bahasa Indonesia, maka sudah disahkan dalam undang-undang bahwa bahasa Indonesia menjadi salah satu pelajaran wajib di sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi. Dalam kurikulum pendidikan tercantum pelajaran bahasa dan sastra Indonesia sebagai salah satu standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia sebagai media untuk menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter pada peserta didik. Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia yakni menulis naskah drama. Menulis naskah drama menjadi salah satu standar kompetensi dalam silabus pembelajaran kelas VIII tingkat sekolah menengah pertama.

(12)

Pada penelitian ini akan dilakukan dengan transformasi cerpen pada pembelajaran menulis naskah drama. Pemilihan cerpen sebagai media untuk ditransformasi ke dalam naskah drama karena berbagai pertimbangan salah satunya yaitu cerpen memiliki unsur-unur yang juga ada dalam drama seperti adanya konflik, alur, tokoh dan latar. Hal lain yang dimiliki cerpen adalah adanya dialog antar tokoh seperti yang ada dalam naskah drama. Selain itu, dalam cerpen juga ada nilai moral yang bisa dijadikan pembelajaran bagi siswa SMP salah satunya yaitu nilai pendidikan karakter.

Sebenarnya tidak hanya cerpen tetapi banyak juga karya sastra lain yang bisa digunakan untuk menulis naskah drama. Bukan hal yang asing ketika kini banyak karya sastra yang ditransformasi seperti dijadikan film, sebaliknya naskah film ditulis menjadi novel seperti yang dilakukan Seno Gumira Ajidarma dalam Biola Tak Berdawai. Selain itu, ada juga sebuah puisi bisa dibuat menjadi video

klip. Jauh sebelumnya, banyak puisi yang ditransformasi menjadi sebuah lagu seperti pada ”Aku Ingin” karya Sapardi Djoko Damono.

Faktor lain dipilihnya transformasi cerpen sebagai teknik pembelajaran menulis naskah drama tidak lain karena banyak dramawan yang mentransformasi cerpen ke dalam bentuk naskah drama, seperti A.A Navis yang mentransformasi cerpen karyanya sendiri berjudul “Robohnya Surau Kami” menjadi naskah drama. Ada juga Gusmel Riyadh yang mentransformasi cerpen karya Seno Adji Gumira “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi”. Selain itu, ada juga Mira Lesmana yang mentransformasi novel Laskar Pelangi menjadi naskah drama. Hal tersebut menjadi salah satu alasan kuat bagi peneliti untuk menggunakan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama pada siswa SMP.

(13)

3

pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik drama kreatif. Selain itu ada juga Wuri Pangestuti Ningsih “Keefektifan Teknik Sulih Suara dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama Satu Babak (Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 48 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012). Wuri menyimpulkan setelah melakukan uji maka diperoleh hasil dengan derajat kebebasan 33 diketahui harga ttabel dengan taraf signifikasi 5% atau taraf kepercayaan 95% adalah 2,048. Sedangkan harga thitung diperoleh 13,93. Hal ini berarti thitung > ttabel, yaitu 13,93 > 2,048. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas VIII-E SMP Negeri 48 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 dalam menulis naskah drama satu babak sebelum dan sesudah menggunakan teknik sulih suara. Penelitian pembelajaran naskah drama juga dilakukan dengan memakai media seperti yang dilakukan Amaturrasyidah “Keefektifan Media Cuplikan Film Senyap dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPN 43 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012) Hasil penelitian tersebut terlihat dari hasil penghitungan statistik yang menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,003. 0,003 < α = 0,05, maka H0 ditolak. Media cuplikan film senyap efektif digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama. Dilihat dari beberapa hasil penelitian tersebut pembelajaran menulis naskah drama perlu memiliki referensi yang baru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa baik memperbaharui metode, teknik atau media pembelajaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam pembelajaran menulis naskah drama dengan membawa sesuatu yang baru.

(14)

III 76 sehingga ada peningkatan nilai rata-rata anatara siklus II dan II sekitar 4,78%. Selain itu ada juga Luci Yolanda dengan judul penelitian “Penerapan Teknik Transformasi Lirik Lagu pada Pembelajaran Menulis Paragraf Narasi Siswa Sekolah Menengah Atas (Penelitian Eksperimen Kelas X SMAN Bandung 2012/2013). Luci menyimpulkan pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik transformasi lirik lagu pada kelas X SMAN 6 Bandung menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal tersebut terlihat dari skor reliabilitas antarpenimbang data tes awal sebesar 0,96 dan skor reliabilitas antarpenimbang data tes akhir sebesar 0,55. Keberhasilan penelitian sebelumnya dengan penerapan transformasi menjadi salah satu alasan peneliti untuk menerapkannya dalam pembelajaran menulis naskah drama. Oleh karena itu, berdasarkan rincian tersebut penulis merumuskan penelitian dengan judul “Penerapan Teknik Transformasi Cerpen dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

1) Adanya kecenderungan siswa SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung mendapat kesulitan dalam pembelajaran menulis naskah drama terutama dalam hal menentukan ide, menciptakan dialog antar tokoh dan mengembangkan cerita.

2) Perlu adanya model, metode, atau teknik pembelajaran baru dalam pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung.

C. Batasan Masalah

(15)

5

D. Rumusan masalah

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan oleh peneliti, berikut adalah rumusan masalah dalam penelitian ini.

1) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung dengan menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen?

2) Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung tanpa menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen?

3) Apakah pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran menulis naskah drama menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen dengan yang tidak menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1) hasil pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI dengan menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen;

2) hasil pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI tanpa menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen;

3) perbedaan pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI dengan menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen dan pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI yang tidak menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen.

(16)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun teoretis deskripsi uraiannya adalah sebagai berikut.

a. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan ilmu bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, dengan adanya penelitian ini bisa menambah referensi teknik pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya dalam menulis naskah drama.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, bagi siswa, dan bagi peneliti. Adapun penjelasan dari ketiganya adalah sebagai berikut. 1) Bagi Pengajar, penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif teknik pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, terutama dalam pembelajaran menulis naskah drama.

2) Bagi Siswa, penelitian ini diharapkan dapat melalui penelitian ini diharapakan siswa dapat lebih terangsang memunculkan ide, menciptakan diolog antar tokoh dan mengembang cerita dalam pembelajaran menulis naskah drama. 3) Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan

pengalaman di bidang penelitian, khususnya dalam pengalaman menulis naskah drama.

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam menulis naskah drama dengan menggunakan teknik transformasi cerpen.

(17)

7

H. Definisi Operasional

Penelitian ini mempunyai dua variabel, yaitu variabel keterampilan menulis naskah drama dan variabel teknik pembelajaran transformasi cerpen. Adapun uraianya yaitu sebagai berikut.

1) Teknik Transformasi Cerpen dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama Pembelajaran menulis nakskah drama merupakan salah satu Standar Kompetensi yaitu „mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama‟ untuk siswa kelas VIII pada semester 1. Dalam pembelajaran menulis naskah drama memerlukan model, metode, atau teknik pembelajaran yang kreatif agar merangsang siswa untuk berpikir lebih kreatif dalam menuangkan ide membuat naskah drama. Oleh karena itu teknik transformasi cerpen digunakan untuk menulis naskah drama. Teknik transformasi dapat digunakan dalam materi sastra, tidak hanya cerpen tetapi puisi, hikayat, film dan jenis karya sastra lainnya bisa menggunakan teknik transformasi dengan ketentuan yang berbeda. Teknik transformasi mempunyai tujuan pembelajaran lebih pada penguasaan konsep daripada kemampuan. Dengan begitu, teknik ini sesuai untuk pembelajaran sastra dalam menciptakan sebuah karya sastra dari karya sastra yang lain.

2) Pembelajaran Menulis Naskah Drama

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang berjudul “Penerapan Teknik Transformasi Cerpen dalam Pembelajaran Menulis Naskah Drama” menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Penelitian ini menggunakan prates-posttest design, yaitu penelitian yang dimana sekelompok subjek dikenai perlakuan untuk jangka waktu tertentu, perlakuan dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan, dan pengaruh perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal dan pengukuran akhir. Eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2010: 107). Metode eksperimen digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu teknik atau metode pembelajaran yang digunakan pada suatu pembelajaran. Adapun pola penelitiannya adalah sebagai berikut. Model Rancangan Penelitian

Tabel 1 Rancangan Penelitian

Kelompok Prates Perlakuan Pascates

Eksperimen P1 X P2

Kontrol P3 - P4

Keterangan:

P1 : tes awal kelompok eksperimen P2 : tes akhir kelompok eksperimen P3 : tes awal kelompok kontrol P4 : tes akhir kelompok kontrol

X : perlakuan terhadap kelompok eksperimen

(19)

27

observasi dilakukan pada kelas eksperimen. Setelah dilakukan prates, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran menulis naskah drama.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Sumber data penelitian ini adalah subjek dalam penelitian ini. Sumber data penelitian ini terdiri dari populasi dan sampel sebagai berikut.

1) Populasi pada penelitian ini adalah kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung.

2) Hasil dari populasi diambil dua sampel sebanyak dua kelas yaitu kelas yang pertama dijadikan kelas eksperimen dalam pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen, kemudian kelas yang satu lagi sebagai pembanding tidak menggunakan teknik pembelajaran transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama.

C. Teknik Penelitian

Teknik penelitian meliputi teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Teknik pengumpulan data dilakukan peneliti secara langsung dalam pembelajaran menulis naskah drama. Adapun teknik pengolahan data dilakukan setelah peneliti memperoleh data dari hasil pengumpulan data di lapangan yaitu dalam pembelajaran menulis naskah drama pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung.

a. Teknik Pengumpulan Data

Data yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang penulis peroleh dengan menggunakan teknik tes dan observasi.

1. Tes

(20)

kemampuan siswa menulis naskah drama satu babak. Tes akhir digunakan untuk mengukur kemampuan siswa menulis naskah drama setelah diberi perlakuan.

2. Observasi

Dalam penelitian, dilakukan observasi dengan menyertakan format observasi untuk menganalis aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.

b. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data yang dihasilkan masih berupa data mentah yang belum memiliki makna berarti. Agar data tersebut bermakna dan dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti, maka perlu adanya proses pengolahan data untuk memberikan arahan agar dapat menganalisis lebih lanjut.

Untuk hasil tes, pengolahan data dilakukan terhadap skor tes awal dan skor tes akhir kemampuan menulis naskah drama. Pengukuran tes awal adalah untuk mengukur sejauh mana kemampuan awal siswa dalam menulis naskah drama. Sedangkan pengukuran teks akhir adalah untuk mengukur sejauh mana keefektifan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama.

Langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut. a. Menganalisis hasil uji awal dan uji akhir siswa

b. Uji Reabilitas

(21)

29

Tabel 2 Koefisiensi Korelasi Guilford

< dari 0,2 Tidak ada korelasi

0,20 – 0,40 Korelasi rendah

0,40 – 0,60 Korelasi sedang

0,60 – 0,80 Korelasi tinggi

0,80 – 0,90 Korelasi tinggi sekali

1,00 Korelasi sempurna

(Subana, dkk, 2005 : 104) Menghitung uji reabilitas:

R =

c. Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk meyakinkan kemampuan siswa yang mempunyai distribusi normal, sebagai syarat yang harus diberikan untuk menguji kemampuan dua rata-rata. Untuk menentukan bahwa data mempunyai sifat yang normal atau tidak, bisa menggunakan rumus chi kuadrat (X2).

Keterangan

X2 = nilai chi-kuadrat

Oi = frekuensi yang di observasi (frekuensi empiris) Ei = frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoretis)

Menemukan normal atau tidaknya distribusi data dengan kriteria: X2itung ≤ X2 tabel artinya distribusi data normal

X2itung ≥ X2 tabel artinya distribusi data tidak normal

d. Uji homogenitas

Tujuan dari homogenitas adalah homogen tidaknya variasi sampel dalam populasi yang sama atau homogen tidaknya data berdasarkan kriteria:

(22)

F itung ≥ F tabel artinya distribusi data tidak homogen Uji homogenitas menggunakan uji F:

e. Uji T

Uji Hipotesis digunakan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan antarvariabel, dalam penelitian ini kemampuan menulis naskah drama siswa kelas eksperimen menggunakan teknik transformasi cerpen dengan kelas kontrol tidak menggunakan teknik transformasi cerpen, sehingga diperoleh kesimpulan apakah perbedaan keduanya cukup berarti. Uji hipotesis pun menjawab apakah teknik transformasi cerpen efektif digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut.

Perumusan hipotesis

Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis naskah drama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis naskah drama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

µE≠ µK µE=µK

Menentukan standar deviasi gabungan

Menghitung nilai t hitung

t

o =

-

√( - ) ( - )

-

Mencari derajat kebebasan db =

n

1+

n

2- 2

Berdasarkan nilai db dengan mencari harga t dari tabel dengan taraf signifikan 1% dan 5% dengan ketentuan:

(23)

31

b) jika t hitung t tabel maka hipotesis nol diterima

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat untuk mendapatkan informasi dan data dalam penelitan eksperimen semu. Instrumen penelitian eksperimen ini berbentuk tes dan nontes. Instrumen penelitian yang akan digunakan yaitu lembar tes menulis naskah drama dan lembar observasi.

a. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan pada penelitian ini adalah alat bantu yang peneliti gunakan dalam menerapkan treatment atau perlakuan berupa teknik transformasi. Instrumen penelitian yang dimaksud adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Berikut adalah RPP yang digunakan dalam pelaksanaan teknik transformasi dalam pembelajaran menulis naskah drama terhadap siswa kelas VIII SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS EKSPERIMEN)

Satuan Pendidikan : SMP Lab. Percontohan UPI Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

KKM : 70

A. Standar Kompetensi :

Menulis: Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama satu babak.

B. Kompetensi Dasar :

(24)

C. Indikator :

1. Siswa mampu menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide.

2. Siswa mampu mengembangkan kerangka cerita menjadi teks drama satu babak yang mengandung keaslian ide.

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Setelah menganalisis contoh naskah drama peserta didik mampu merumuskan kerangka naskah drama.

2. Peserta didik mampu menyusun naskah drama dari keeangka cerita yang telah dikembangkan.

E. Materi Pembelajaran :

Menulis naskah drama satu babak berdasarkan keaslian ide:

 Ciri naskah drama satu babak

 Unsur-unsur yang terdapat dalam drama

 Langkah-langkah menulis naskah drama

 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis naskah drama dengan memerhatikan kaidah penulisan naskah drama.

F. Alat/Bahan/Sumber Belajar

- Power point

- Infokus

- Contoh naskah drama

- Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII G. Metode Pembelajaran

(25)

33

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemu

an ke- Langkah-langkah pembelajaran

Karakter

bangsa Waktu

1 1. Kegiatan Awal

 Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas untuk persiapan belajar mengajar.

 Peserta didik dimotivasi mengenai pentingnya pembelajaran ini sebagai kegiatan apersepsi.

 Peserta didik diberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

 Peserta didik bertanya jawab mengenai jenis-jenis karya sastra termasuk naskah drama.

 Peserta didik menyebutkan perbedaan naskah drama dengan karya sastra lainnya.

 Peserta didik diperlihatkan contoh naskah drama.

 Peserta didik diberikan materi tentang penulisan naskah drama.

 Peserta didik diminta menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide.

 Peserta didik berkelompok untuk berdiskusi tentang pengembangan kerangka cerita menjadi naskah drama yang utuh.

ELABORASI

 Peserta didik diminta untuk mengembangkan kerangka cerita tersebut menjadi teks drama satu babak yang mengandung keaslian ide dengan

(26)

Pertemu

an ke- Langkah-langkah pembelajaran

Karakter

bangsa Waktu

berdiskusi bersama teman kelompok.

.

 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi.

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai kesulitan selama kegiatan pembelajaran.

 Guru menutup pembelajaran.

10’

2 1. Kegiatan Awal

 Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas untuk persiapan belajar mengajar.

 Peserta didik dimotivasi mengenai pentingnya pembelajaran ini sebagai kegiatan apersepsi.

 Peserta didik diingatkan kembali mengenai pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

tertib

 Peserta didik diberi pengetahuan mengenai transformasi cerpen.

 Peserta didik bertukar pendapat mengenai transformasi cerpen menjadi naskah drama.

 Peserta didik bertanya jawab mengenai langkah-langkah mentransformasi cerpen menjadi naskah drama.

(27)

35

Pertemu

an ke- Langkah-langkah pembelajaran

Karakter

bangsa Waktu

 Peserta didik menganalisis cara mentransformasi cerpen menjadi naskah drama.

ELABORASI

 Peserta didik menyusun kerangka naskah drama yang telah ditransformasi dari cerpen.

 Peserta didik mengembangkan kerangka cerita tersebut menjadi teks drama yang telah di transformasi dari cerpen dengan berdiskusi dengan teman sekelompok.

 Peserta didik mempresentasikan hasil tulisan naskah dramanya.

 Peserta didik berkelompok untuk memainkan drama dari naskah yang ditulis.

KONFIRMASI

 Peserta didik dan guru mengevaluasi hasil kerja kelompok masing-masing.

konsentrasi

produktif

kreatif

berani

cermat

3. Kegiatan Akhir

 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi.

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai kesulitan selama kegiatan pembelajaran.

Guru menutup pembelajaran.

(28)

I. Penilaian

Kriteria Penilaian Menulis Naskah Drama

No Nama (petunjuk gerak) dan pembagian babak.

20 = Jika hanya terdapat judul, informasi tokoh, wawancang (dialog) dan kramagung (petunjuk gerak).

15 = Jika hanya terdapat judul, informasi tokoh, dan wawancang (dialog). 10 = Jika hanya terdapat judul dan wawancang (dialog).

2. Kelangkapan unsur intrinsik:

25 = Jika terdapat fakta cerita (plot, tokoh dan latar), sarana cerita (sudut pandang pencitraan, gaya bahasa, simbolisme dan ironi), dan pengembangan tema.

20 = Jika terdapat plot, tokoh, latar, sudut pandang pencitraan, gaya bahasa dan pengembangan tema.

15 = Jika hanya terdapat plot, tokoh, sudut pandang pencitraan, gaya bahasa dan pengembangan tema.

(29)

37

25 = Jika struktur disusun dengan memerhatikan penahapan pengaluran, dimensi tokoh (fisiologis, sosiologis, dan psikologis) dan dimensi latar (latar waktu, tempat dan budaya).

20 = Jika struktur disusun hanya dengan memerhatikan tahap pengaluran, dimensi fisiologis dan psikologis, serta dimensi latar waktu dan tempat. 15 = Jika struktur disusun hanya dengan memerhatikan tahap pengaluran,

dimensi fisiologis, dan dimensi latar tempat.

10 = Jika struktur disusun hanya dengan memerhatikan tahap pengaluran saja. 4. Kesesuaian penggunaan bahasa:

25 = Ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi tempat, memerhatikan EYD.

20 = Ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi tepat, terdapat 1-5 kesalahan kaidah EYD.

15 = ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi kurang tepat, terdapat 5-10 kesalahan kaidah EYD.

10 = Ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi kurang tepat, terdapat > 10 kesalahan EYD.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(KELAS PEMBANDING)

Satuan Pendidikan : SMP Lab. Percontohan UPI Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/2

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

KKM : 70

A. Standar Kompetensi :

Menulis: Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama satu babak.

(30)

Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan keaslian ide.

C. Indikator :

1. Siswa mampu menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide.

2. Siswa mampu mengembangkan kerangka cerita menjadi teks drama satu babak yang mengandung keaslian ide.

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa mampu menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide.

2. Siswa mampu mengembangkan kerangka cerita menjadi teks drama satu babak yang mengandung keaslian ide

E. Materi Pembelajaran :

Menulis naskah drama satu babak berdasarkan keaslian ide:

 Ciri naskah drama satu babak

 Unsur-unsur yang terdapat dalam drama

F. Alat/Bahan/Sumber Belajar

- Power point - Infokus

- Contoh naskah drama

- Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII G. Metode Pembelajaran

(31)

39

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemu

an ke- Langkah-langkah pembelajaran

Karakter

bangsa Waktu

1 4. Kegiatan Awal

 Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas untuk persiapan belajar mengajar.

 Peserta didik dimotivasi mengenai pentingnya pembelajaran ini sebagai kegiatan apersepsi.

 Peserta didik diberikan penjelasan tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

 Peserta didik bertanya jawab mengenai jenis-jenis karya sastra termasuk naskah drama.

 Peserta didik menyebutkan perbedaan naskah drama dengan karya sastra lainnya.

 Peserta didik diperlihatkan contoh naskah drama.

 Peserta didik diberikan materi tentang penulisan naskah drama.

 Peserta didik diminta menyusun kerangka naskah drama yang mengandung keaslian ide.

 Peserta didik berkelompok untuk berdiskusi tentang pengembangan kerangka cerita menjadi naskah drama yang utuh.

ELABORASI

 Peserta didik diminta untuk mengembangkan kerangka cerita tersebut menjadi teks drama satu

(32)

babak yang mengandung keaslian ide.

 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi.

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai kesulitan selama kegiatan pembelajaran.

 Guru menutup pembelajaran.

10’

2 4. Kegiatan Awal

 Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas untuk persiapan belajar mengajar.

 Peserta didik dimotivasi mengenai pentingnya pembelajaran ini sebagai kegiatan apersepsi.

 Peserta didik diingatkan kembali mengenai pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

tertib

 Peserta didik digali pengetahuannya tentang naskah drama.

 Peserta didik diberikan materi tentang penulisan drama dengan pemodelan (memerhatikan tema-tema yang ada di lingkungan sekitar).

 Peserta didik bertanya jawab mengenai langkah-langkah membuat naskah drama dengan pemodelan.

 Peserta didik menganalisis cara membuat naskah

(33)

41

drama dengan pemodelan. ELABORASI

 Peserta didik menyusun kerangka naskah drama dengan menggunakan pemodelan.

 Peserta didik mengembangkan kerangka cerita tersebut menjadi teks drama dengan menggunakan pemodelan.

 Peserta didik mempresentasikan hasil tulisan naskah dramanya.

 Peserta didik berkelompok untuk memainkan drama dari naskah yang ditulis.

KONFIRMASI

 Peserta didik dan guru mengevaluasi hasil kerja kelompok masing-masing.

produktif

kreatif

berani

cermat

6. Kegiatan Akhir

 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi.

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai kesulitan selama kegiatan pembelajaran.

Guru menutup pembelajaran.

(34)

I. Penilaian

Kriteria Penilaian Menulis Naskah Drama

No Nama

Aspek Penilaian

Jumlah

Kelengkapan

aspek formal

drama

Kelengkapan

unsur

intrinsik

Keterpaduan

unsur/

struktur

Kesesuaian

penggunaan

bahasa

10-25 10-25 10-25 10-25

1. Kelengkapan aspek:

25 = Jika terdapat judul, informasi tokoh, wawancang (dialog), kramagung (petunjuk gerak) dan pembagian babak.

20 = Jika hanya terdapat judul, informasi tokoh, wawancang (dialog) dan kramagung (petunjuk gerak).

15 = Jika hanya terdapat judul, informasi tokoh, dan wawancang (dialog). 10 = Jika hanya terdapat judul dan wawancang (dialog).

2. Kelangkapan unsur intrinsik:

25 = Jika terdapat fakta cerita (plot, tokoh dan latar), sarana cerita (sudut pandang pencitraan, gaya bahasa, simbolisme dan ironi), dan pengembangan tema.

20 = Jika terdapat plot, tokoh, latar, sudut pandang pencitraan, gaya bahasa dan pengembangan tema.

15 = Jika hanya terdapat plot, tokoh, sudut pandang pencitraan, gaya bahasa dan pengembangan tema.

(35)

43

25 = Jika struktur disusun dengan memerhatikan penahapan pengaluran, dimensi tokoh (fisiologis, sosiologis, dan psikologis) dan dimensi latar (latar waktu, tempat dan budaya).

20 = Jika struktur disusun hanya dengan memerhatikan tahap pengaluran, dimensi fisiologis dan psikologis, serta dimensi latar waktu dan tempat. 15 = Jika struktur disusun hanya dengan memerhatikan tahap pengaluran,

dimensi fisiologis, dan dimensi latar tempat.

10 = Jika struktur disusun hanya dengan memerhatikan tahap pengaluran saja. 4. Kesesuaian penggunaan bahasa:

25 = Ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi tempat, memerhatikan EYD.

20 = Ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi tepat, terdapat 1-5 kesalahan kaidah EYD.

15 = ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi kurang tepat, terdapat 5-10 kesalahan kaidah EYD.

10 = Ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi kurang tepat, terdapat > 10 kesalahan EYD.

b. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpul data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Lembar Tes

Lembar tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis kreatif naskah drama. Tes dilakukan dua kali, yakni sebelum mendapat perlakuan dan setelah mendapat perlakuan. Tes pertama dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa, sedangkan tes kedua dilakukan untuk mengukur pengaruh perlakuan dengan penggunaan taknik transformasi cerpen terhadap kemampuan menulis kreatif naskah drama siswa.

(36)

Lembar Kerja Prates dan Pascates

1. Tulislah nama dan kelas pada kertas pekerjaanmu secara lengkap 2. Buatlah sebuah kerangka naskah drama dengan tema bebas (tidak

ditentukan)

3. Tentukan judul yang sesuai dengan tema yang telah kamu pilih! 4. Susunlah kerangka cerita drama berdasarkan tema yang sudah

kamu pilih

5. kembangkan kerangka cerita drama tersebut sesuai dengan imajinasimu menjadi teks drama satu babak

b. Lembar Format Penilaian

Adapun penilaian naskah drama diberikan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan berdasarkan format penilaian berikut menurut (Sumiyadi : 2010).

Tabel 3 Kriteria Penilaian Menulis Naskah Drama

No Nama (petunjuk gerak) dan pembagian babak.

(37)

45

15 = Jika hanya terdapat judul, informasi tokoh, dan wawancang (dialog). 10 Jika hanya terdapat judul dan wawancang (dialog).

2. Kelangkapan unsur intrinsik:

25 = Jika terdapat fakta cerita (plot, tokoh dan latar), sarana cerita (sudut pandang pencitraan, gaya bahasa, simbolisme dan ironi), dan pengembangan tema.

20 = Jika terdapat plot, tokoh, latar, sudut pandang pencitraan, gaya bahasa dan pengembangan tema.

15 = Jika hanya terdapat plot, tokoh, sudut pandang pencitraan, gaya bahasa dan pengembangan tema.

10 Jika hanya terdapat plot, tokoh, dan pengembangan tema. 3. Keterpaduan unsur/struktur:

25 = Jika struktur disusun dengan memerhatikan penahapan pengaluran, dimensi tokoh (fisiologis, sosiologis, dan psikologis) dan dimensi latar (latar waktu, tempat dan budaya).

20 = Jika struktur disusun hanya dengan memerhatikan tahap pengaluran, dimensi fisiologis dan psikologis, serta dimensi latar waktu dan tempat. 15 = Jika struktur disusun hanya dengan memerhatikan tahap pengaluran,

dimensi fisiologis, dan dimensi latar tempat.

10 Jika struktur disusun hanya dengan memerhatikan tahap pengaluran saja. 4. Kesesuaian penggunaan bahasa:

25 = Ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi tempat, memerhatikan EYD.

20 = Ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi tepat, terdapat 1-5 kesalahan kaidah EYD.

15 = ragam bahasa disesuaikan dengan dimensi tokoh, diksi kurang tepat, terdapat 5-10 kesalahan kaidah EYD.

(38)

c. Lembar Format Observasi

Lembar format observasi digunakan untuk mengamati proses pengambilan data, dalam hal ini proses pembelajaran dengan menggunakan teknik transformasi cerpen dalam menulis kreatif naskah drama. Proses observasi ini dilakuannoleh seorang observer, yaitu guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VIII di SMP Laboraturium Percontohan UPI Bandung.

Observasi digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa selama belajar menulis naskah drama dengan menggunakan teknik transformasi cerpen, sehingga peneliti mendapatkan data yang akurat dari proses kegiatan belajar mengajar. Observasi dilakukan pada aktivitas yang dilakuan oleh guru dan siswa. Adapun format lembar observasinya adalah sebagai berikut.

Format Lembar Aktivitas Kegiatan Siswa

Menulis Naskah Drama dengan Transformasi Cerpen Hari/tanggal :

Pengamat : Guru yang Diamati : Siswa yang Diamati : Petunjuk

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1,2,3,4) sesuai dengan skenario sebagai berikut.

1 = kurang baik 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik

No Aspek yang Diamati Skor

(39)

47

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Format Lembar Aktivitas Kegiatan Siswa

Menulis Naskah Drama dengan Transformasi Cerpen Hari/tanggal :

Pengamat : Guru yang Diamati : Siswa yang Diamati :

Petunjuk

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom skor (1,2,3,4) sesuai dengan skenario sebagai

1 Kemampuan Membuka Pelajaran a. Menarik perhatian siswa

(40)

No Hal yang Diamati Skor

c. Membuka kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan d. Memberi acuan materi ajar yang akan

diajarkan

2 Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran a. Menggunakan suara yang jelas dalam

berkomunikasi dengan siswa

b. Tidak melakukan gerakan dan/ atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa

c. Memperlihatkan antusiasme mimik dalam penampilan

d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas praktik 1 3 Penguasaan Materi Pembelajaran

a. Memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainnya yang terkait

b. Menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif) c. Memberikan contoh/ ilustrasi sesuai dengan

tuntutan aspek kompetensi

d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proposional

4 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (skenario)

a. Menyajikan materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP b. Mencerminkan komunikasi guru-siswa,

dengan berpusat pada siswa dalam proses pembelajaran

(41)

49

No Hal yang Diamati Skor

siswa secara antusias

d. Memanfaatkan waktu sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan dengan cermat

1 2 3 4

5 Penggunaan Media Pembelajaran

a. Menggunakan prinsip penggunaan jenis media

b. Menggunakan media dengan tepat c. mengoperasikan media dengan terampil d. Membantu kelancaran proses pembelajaran

1

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek kompetensi

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancangkan

7 Kemampuan Menutup Pelajaran

a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi yang telah direncanakan b. Memberi kesempatan bertanya c. Menugaskan kegiatan ko-kurikuler d. Menginformasikan materi ajar berikutnya

1

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengamatan, dan pembahasan pada seluruh tahapan penelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Setelah melakukan penilaian sesuai rancangan pada bab III, nilai rata-rata

prates kemampuan siswa dalam menulis naskah drama mengalami peningkatan setelah menerapkan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran. Peningkatan itu dapat dilihat dari nilai tes awal dengan rata-rata 61,67 dan setelah diberi perlakuan berupa penerapan teknik transformasi cerpen, nilai rata-rata tes akhir meningkat menjadi 78,41. Hal itu dapat membuktikan bahwa teknik transformasi cerpen efektif digunakan dalam pembelajaran menulis naskah drama.

2. Proses pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan metode pemodelan juga mampu meningkatkan nilai pascatesnya. Peningkatan hasil pembelajaran di kelas kontrol lebih kecil dibandingkan kelas eksperimen yang memakai teknik transformasi cerpen. Hasil nilai rata-rata hasil prates pada kelas kontrol sebesar 66,22 dan hasil pascates sebesar 73,59.

(43)

129

cerpen efektif jika diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peningkatan nilai dengan menggunakan teknik transformasi cerpen dapat dikatakan efektif. Namun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan penulis memberikan saran kepada beberapa pihak.

Guru dapat memilih alternatif pembelajaran dengan menerapkan teknik transformasi cerpen dalam pembelajaran menulis naskah drama atau menulis sastra yang lainnya. Namun, karena adanya kelemahan teknik ini yakni dalam pemilihan cerpen. Tidak semua cerpen dapat ditransformasi. Karena ada juga cerpen yang susah ditransformasi ke dalam bentuk naskah drama. Sehingga dalam pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik transformasi cerpen harus memilih cerpen yang baik yang memungkinkan untuk ditransformasi menjadi sebuah naskah drama.

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Asrtianti, Asri. 2011. Penggunaan Media Komik untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama. Skripsi FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Halimah. 2008. Pembelajaran Menulis Naskah Drama. [online] Tersedia : http://file.upi.edu/. [9 Desember 2012]

Hasanuddin. 2012. Drama Karya dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. (2008). Startegi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kosasih. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus Linguistik Edisi Ketiga. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Kutha Ratna, Nyoman. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mulyana, Yoyo, dkk. 1998. Sanggar Sastra. Jakarta: Gramedia.

Noor, Redyanto. 2007. “Perspektif Resepsi Novel Chiklit dan Teenlit Indonesia” Makalah Diskusi Program Studi S3 Sastra.

Subana.H.M. dan Sudrajat. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Alfabeta.

Sumiyadi. 2010. Kriteria Penilaian Penulisan Naskah Drama. [online]. Tersedia: www.UPI.edu.com. [9 April 2013]

Sumiyadi. (2010). “Model Pengkajian dan Pengajaran Sastra Indonesia Berbasis

Konsep Sastra Bandingan”. Disertasi Program Studi pendidikan Bahasa Indonesia, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

(45)

131

Teeuw. A. 2003. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Gambar

Grafik 1 Peningkatan Nilai Rata-rata Pretes-Postes Kemampuan Menulis Naskah
Tabel 1 Rancangan Penelitian
Tabel 2 Koefisiensi Korelasi Guilford
Tabel 3 Kriteria Penilaian Menulis Naskah Drama

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga, para sahabat Nabi (untuk tidak mengatakan pengikutnya) meyakini dan mengetahui bahwa kebijaksanaan apapun yang diberikan oleh Nabi Muhammad adalah berdasarkan

Jika dilihat satu persatu, hanya terdapat 1 (satu) perusahaan yang tidak pernah mengalami penurunan nilai piutang perusahaan yaitu PT.. Adapun nilai piutang

Hasil penelitian dapat dipertimbangkan sebagai salah satu acuan bagi konselor sekolah atau guru bimbingan dan konseling untuk mengaplikasikan program bimbingan

Kegiatan Evaluasi Kinerja dosen dalam Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dimulai oleh dosen dengan membuat evaluasi diri terkait semua kegiatan yang dilaksanakan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol biji kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

Proses aktif dan konstruktif dari suatu Self Regulated Learning berkaitan pula dengan inisiatif belajar, mendiagnosis kebutuhan belajar, menetapkan tujuan belajar,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam menanggulangi illegal mining dan upaya-upaya apa yang digunakan

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus dengan menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization