ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM DAN PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI
KABUPATEN MANDAILING NATAL
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
NENNI FARIDAH LUBIS NIM : 8106142015
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTIKUM DAN PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI
KABUPATEN MANDAILING NATAL
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
NENNI FARIDAH LUBIS NIM : 8106142015
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Nenni Faridah Lubis. 8106142015. Analisis Pelaksanaan Praktikum Dan Pengelolaan Laboratorium Kimia Sekolah Menengah Atas Di Kabupaten Mandailing Natal. Tesis. 2012. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED)
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmad dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga tesis ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tesis ini berjudul “Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Pengelolaan Laboratorium Kimia Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Mandailing Natal”. Tesis ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Eddiyanto, Ph.D, selaku Dosen Pembimbing tesis 1 dan Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof.Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si dan Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga saya sampaikan kepada kepala sekolah dan guru kimia di SMA Negeri 1 Panyabungan, SMA Negeri 1 Siabu, SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan, SMA Negeri 1 Panyabungan Utara, SMA Negeri 1 Tambangan dan SMA Swasta IT Al-Husnayain yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian dan membantu penulis selama melaksanakan penelitian. Teristimewa saya ucapkan kepada Ibunda Rostina dan Ayahanda Darwis Lubis Serta Enda Muda Lubis juga teman-teman seperjuangan angkatan XVIII Prodi Pendidikan Kimia yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Studi di UNIMED.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan tesis ini dan semoga tesis ini bermanfaat bagi yang pembaca.
Medan, September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. 1Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
2.1. Pengertian Laboratorium 7
2.2. Fungsi Laboratorium IPA 9
2.3. Kegiatan Praktikum di SMA 11
2.4. Standar Laboratorium SMA 15
2.5. Pengelolaan Laboratorium 19
2.5.1. Organisasi Laboratorium 20
2.5.2. Administrasi Laboratorium 21
2.5.3. Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 29
3.2. Populasi Dan Sampel 29
3.3. Metode Dan Prosedur Penelitian 30
3.4. Instrumen Penelitian 32
3.5. Teknik Analisis Data 35
BAB IV HASIL DAN PEMAHASAN 37
4.1. Profil Sekolah Tempat Penelitian 37
4.2. Hasil Penelitian 39
4.2.1. Angket Kondisi Laboratorium 39
4.2.2. Angket Pemahaman Guru Kimia Tentang Pengelolaan
Laboratorium 42
4.2.3. Wawancara Guru Kimia dan Siswa 44
4.2.4. Hasil Observasi 51
4.3.1. Kondisi Laboratorium di SMA Kabupaten Mandailing
Natal 53
4.3.2. Pengelolaan Laboratorium Kimia 55
4.3.3. Pelaksanaan Praktikum Kimia 56
4.3.4. Hambatam dalam Pelaksanaan Praktikum dan Pengelolaaan
Laboratorium 57
4.4. Solusi Pemecahan Masalah 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 62
5.1. Kesimpulan 62
5.2. Saran 62
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Kimia 15
Tabel 2.2. Beberapa Jenis Kecelakaan di Laboratorium 28
Tabel 3.1. Nama-Nama SMA di Kabupaten Mandailing Natal 29
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Kondisi Laboratorium Kimia Untuk Guru 33
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Pengelolaan Lab Untuk Guru 33
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Pengelolaan Lab Untuk Kepala Sekolah 34
Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru 34
Tabel 3.6. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Siswa 34
Tabel 3.7. Kisi-kisi Instrumen Observasi Laboratorium 35
Tabel 4.1. Sarana Prasarana SMA di Kabupaten Mandailing Natal 39
Tabel 4.2. Persentase Angket Kondisi Laboratorium SMA 40
Tabel 4.3. Persentase Angket pemahaman Guru Kimia dalam Pengelolaan
Laboratorium 42
Tabel 4.4. Hasil Wawancara terhadap guru Kimia 46
Tabel 4.5. Praktikum Kimia Kelas XI Sesuai KTSP 49
Tabel 4.6. Hasil Observasi Kondisi Laboratorium SMA 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penelitian 32
Gambar 4.1. Persentase Kondisi Lab SMA di Kabupaten Mandailing
Natal Ditinjau dari Tiap Indikator 41
Gambar 4.2. Perbandingan Persentase Kondisi Lab kimia Sekolah
Sampel Penelitian 41
Gambar 4.3. Persentase Pemahaman Guru Kimia dalam Pengelolaan
Lab Ditinjau Dari Tiap Indikator 43
Gambar 4.4. Perbandingan Persentase Pemahaman Guru Kimia dalam
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian 67
Lampiran 2. Angket Kondisi Laboratorium Kimia SMA 68
Lampiran 3. Angket Pengelolaan Laboratorium Untuk Kepala Sekolah 74
Lampiran 4. Angket Pengelolaan Laboratorium Untuk Guru Kimia 78
Lampiran 5. Lembar Wawancara Dengan Guru Kimia 84
Lampiran 6. Lembar Wawancara Dengan Siswa 86
Lampiran 7. Lembar Observasi Laboratorium 87
Lampiran 8. Data Angket Kondisi Laboratorium 89
Lampiran 9. Persentase Kondisi Laboratorium Tiap Sekolah 90
Lampiran 10. Data Angket Pemahaman Guru Tentang Pengelolaan Lab 91
Lampiran 11. Persentase Pemahaman Guru di Tiap SMA
Tentang Pengelolaan Lab 92
Lampiran 12. Data Observasi Laboratorium Sesuai Permendiknas
Nomor 24 Tahun 2007 93
Lampiran 13. Persentase Hasil Observasi Laboratorium SMA 97
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Karena itu, kegiatan pembelajaran harus direncakan dalam bentuk program pengajaran. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam program pengajaran yang dibuat sebaiknya melibatkan semua komponen pengajaran seperti guru, bahan pelajaran, dan siswa. Guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu siswalah yang harus lebih banyak aktif, sebab siswa sebagai subjek didik adalah yang merencanakan kegiatan belajar dan melaksanakan belajar. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator. Jadi, aktivitas siswa diharapkan seoptimal mungkin ada dalam kegiatan belajar mengajar untuk menunjang tujuan pembelajaran (Djamarah, 2006).
Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai selalu mengacu kepada tercapainya ketuntasan belajar yang merupakan bagian dari pencapaian kompetensi belajar. Siswa dikatakan berkompeten apabila mampu mengerjakan atau melaksanakan target-target pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Target-target pembelajaran telah ditetapkan dalam standar isi yang tertera dalam KTSP.
Untuk mencapai standar isi yang tertera dalam KTSP telah disusun sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Untuk tercapainya kompetensi dasar dan standar kompetensi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain: proses belajar mengajar di dalam kelas, mengerjakan tugas-tugas di luar kelas, dan mengerjakan kegiatan praktikum untuk pendukung pencapaian kompetensi dalam materi pokok.
berfungsi sebagai penunjang dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah adalah Laboratorium. Dan sesuai Lampiran Permendiknas 24 Tahun 2007 menyatakan bahwa sarana dan prasarana laboratorium harus memenuhi rasio minimum yaitu meliputi (1) bangunan/ruang laboratorium, (2) perabot, (3) peralatan pendidikan, (4) alat dan bahan percobaan, (5) media pendidikan, (6) bahan habis pakai, dan (7) perlengkapan lainnya.
Pada hakekatnya dalam pembelajaran IPA (khususnya kimia) sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang melibatkan siswa dalam memecahkan suatu masalah, karena tidak semua materi pelajaran yag disajikan dapat dimengerti siswa jika hanya disampaikan melalui ceramah. Ada beberapa materi yang membutuhkan suatu pengamatan, dengan tujuan siswa dapat lebih memahami materi tersebut. Kegiatan ini biasanya disebut praktikum. Kegiatan praktikum di laboratorium merupakan suatu kegiatan penting dalam proses belajar mengajar, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas. Dengan kata lain, laboratorium IPA berfungsi sebagai tempat pembelajar dalam upaya meniru ahli IPA mengungkap rahasia alam dalam bentuk proses pembelajaran. Oleh karena itu, kepala sekolah, pengelola, guru IPA, dan unsur-unsur terkait lainnya harus mampu mengelola dan memanfaatkan laboratorium IPA secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar IPA bagi siswa (Sutrisno, 2007)
yang menyatakan bahwa kegiatan laboratorium merupakan kegiatan yang sangat berperan dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar IPA.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka semua unsur yang terlibat dalam pengelolaan laboratorium IPA harus memiliki kompetensi, yaitu kemampuan, sikap, dan keterampilan yang harus dimiliki dan mampu diterapkan oleh pengelola laboratorium IPA sebagai tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas pengelolaan laboratorium. Pemanfaatan dan pengelolaan laboratorium IPA sebagai fasilitas sekolah harus memperhatikan faktor kondisi dan mutu fasilitas, karena kedua faktor tersebut dapat berpengaruh secara langsung terhadap proses pendidikan (Mahiruddin, 2008).
pemahaman pengelolaan laboratorium yang sangat baik, tetapi dalam pelaksanaannya kurang baik dan benar.
Data BSNP SMA Kabupaten Mandailing Natal 2009/2010 menunjukkan bahwa persentasi penguasaan materi soal kimia siswa rendah, misalnya adalah pada materi koloid hanya 44,36% dan korosi 46,80%. Hal ini dapat disebabkan karena siswa jarang melaksanakan praktikum ataupun pengelolaan laboratorium kimia yang kurang baik.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti ingin melakukan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan praktikum dan pengelolaan laboratorium kimia SMA Kabupaten Mandailing Natal. Judul penelitian ini adalah “Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Pengelolaan Laboratorium Kimia Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Mandailing Natal”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, beberapa masalah diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi laboratorium kimia di SMA sebagai sarana pembelajaran
kimia?
2. Mengapa kegiatan praktikum kimia SMA jarang dilaksanakan?
3. Apakah pengelolaan laboratorium telah dilaksanakan sesuai dengan standar
laboratorium?
4. Apakah ada ketersediaan alat dan bahan praktikum kimia dalam menunjang
proses pembelajaran sudah sesuai dengan standar?
1.3.Batasan Masalah
Agar penelitian ini memberikan arah yang tepat, maka beberapa hal dari masalah-masalah yang diidentifikasi tersebut dibatasi sebagai berikut:
1. Sekolah yang diteliti adalah SMA Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera
2. Siswa kelas XI IPA SMA di Kabupaten Mandailing Natal.
3. Penelitian ini dibatasi pada analisis pelaksanaan praktikum Kimia di SMA
Kabupaten Mandailing Natal dan pengelolaan laboratorium yang meliputi organisasi, administrasi, infrastruktur, ketersediaan alat dan bahan praktikum, penataan alat dan bahan praktikum pada laboratorium kimia SMA sesuai dengan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007.
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi dan batasan masalah tersebut di atas maka rumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut:
1. Apakah kondisi laboratorium kimia di SMA Kabupaten Mandailing Natal
memadai untuk melaksanakan praktikum?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan praktikum di laboratorium kimia SMA
Kabupaten Mandailing Natal?
3. Bagaimana pengelolaan laboratorium kimia di SMA Kabupaten
Mandailing Natal?
4. Faktor-faktor hambatan apakah yang dihadapi guru kimia dalam
pelaksanaan praktikum dan pengelolaan laboratorium di SMA Kabupaten Mandailing Natal?
1.5.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Kondisi laboratorium di SMA Kabupaten Mandailing Natal apakah
mendukung untuk melaksanakan praktikum.
2. Pelaksanaan kegiatan praktikum di laboratorium kimia SMA Kabupaten
Mandailing Natal.
4. Faktor-faktor hambatan yang dihadapi guru kimia dalam pelaksanaan praktikum dan pengelolaan laboratorium di SMA Kabupaten Mandailing Natal.
1.6.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Sebagai masukan bagi pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas
pengelolaan laboratorium.
2. Sebagai masukan kepada guru dalam dalam meningkatkan kualitas
pelaksanaan praktikum peserta didik di SMA.
3. Menambah khasanah ilmiah/ data ilmiah tentang pelaksanaan praktikum
dan pengelolaan laboratorium kimia di SMA.
4. Menambah wawasan dan keterampilan peneliti dalam melaksanakan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMA Kabupaten Mandailing Natal maka diperoleh data sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Kondisi laboratorium SMA Kabupaten Mandailing Natal masih kurang
memadai dalam mendukung pelaksanaan praktikum kimia di laboratorium.
b. Pelaksanaan praktikum kimia di SMA Kabupaten Mandailing Natal belum
sesuai dengan standar kompetensi mata pelajaran kimia karena sangat sedikit materi yang membutuhkan praktikum dilaksanakan atau praktikum sama sekali tidak pernah dilaksanankan.
c. Berdasarkan hasil angket, wawancara, dan observasi, guru kimia memiliki
pemahaman pengelolaan laboratorium yang sangat baik, tetapi dalam pelaksanaannya kurang baik.
d. Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan praktikum kimia di SMA
Kabupaten Mandailing Natal adalah guru belum mau melaksanakan praktikum, alokasi waktu pembelajaran kimia yang kurang mencukupi, dan alat/bahan yang belum tersedia lengkap di laboratorium sekolah dan kondisi atau fasilitas (sarana prasana) yang belum memenuhi standar laboratorium serta siswa belum memiliki buku penuntun praktikum kimia.
5.2. Saran
Melalui penelitian ini maka penulis mengajukan beberapa saran yaitu:
a. Kepala sekolah dan guru kimia sebaiknya membentuk tim untuk
b. Guru hendaknya lebih kreatif dalam mencarikan pengganti atau alternatif alat dan bahan kimia yang tidak tersedia di laboratorium sehingga praktikum tetap dapat berlangsung walaupun tanpa alat dan bahan kimia.
c. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang topik atau
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Campbell, T., and Bohn, C., (2008). Science Laboratory Experience of high School Student Across One State in the U.s : Descriptive Research From the Classroom, Science Educator, 17 (1) : 36-44.
Depdiknas, (2003), Model-Model Pembelajaran IPA, Pusat Pengembangan Penataran Guru IPA, Bandung.
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Esson, Joan M, et, 2005, Service Learning, in Introductory Chemistry: Supplementing Chemistry Curriculum in Elementary Schools, Journal Chemical Education, 82 (8) : 1168 – 1173.
Hadiat, Sukarno, Wiranto., (1994), Pengelolaan Laboratorium Sekolah Dan Manual Alat IPA, Depdikbud, Jakarta.
Hofstein, A., dan Lunetta, V. N., (2003), The laboratory in science education: Foundations for the twenty-first century. http://gpquae.iqm.unicamp.br/gtexperimentacao.pdf (diakses pada tanggal 5 Maret 2012)
Hofstein, A., dan Naaman, R. M.,(2007). The laboratory in science education: the state of the art. Journal The Royal Society of Chemistry, 8: 105-107.
Jahro, I.S., dan Susilawati., (2009), Analisis Penerapan Metode Praktikum Pada Pembelajaran Ilmu Kimia Di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Pendidikan, 1: 20-26.
Mahiruddin., (2008), Pengaruh Fasilitas dan Kompetensi Pengelola terhadap Efektifitas Manajemen LAboratorium IPA SMA di Kabupaten Konawe Sulawesi tenggara, Penelitian guru SMP Negeri 3 Abuki, Konawe, http://mardikanyom.tripod.com/ArtikelPdf.pdf.
Muladi, S., (2011), Pengelolaan Laboratorium IPA Di SMP Negeri 5 Karanganyar, Tesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Permendiknas, (2007), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 24 Tahun
2007 tentang Sarana Prasarana SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
http://www.puskur.net/download/uu/90permen_24_27_Stdr-SarPras.pdf.
Nugraha, W.A., (2005), Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses IPA Pada Praktikum Kimfis II Di Jurusan Kimia FMIPA Unimed Melalui Kegiatan Praktikum Terpadu, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan, 11: 107-112.
Nyoman, I., (1979), Petunjuk Pengelolaan Laboratorium IPA SMA, Depdikbud, Jakarta.
Ritonga, N.B., (2011), Analisis Pengelolaan Laboratorium SMA di Kabupaten Labuhan Batu Utara, Tesis, PPS Unimed, Medan.
Silawati, T., (2006), Sebuah Alternatif Praktikum Bagi Mahasiswa Pendidikan Tinggi Jarak Jauh, Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak jauh, 7: 113-120.
Subiyanto, (1988), Pendidikan IPA, Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK, Jakarta.
Sukardi, (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Supriatna, M., (2009), Studi Penelusuran Pengelolaan Laboratorium Sains SMA Sebagai Analisis Kebutuhan Untuk Pogram Diklat Pengelola Laboratorium, Jurnal Pendidikan PPPPTK IPA, 6 : 47-53.
Surianto, (2011), Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Kimiasma Kelas XI Semester Ganjil Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tesis, PPS Unimed, Medan.
Sutrisno, W., (2007), Pemeliharaan Fasilitas Laboratorium Fisika Untuk Diklat Teknis Laboratorium. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA, Bandung.
Tahang, L., (2010), Peranan dan Fungsi Laboratorium IPA. Artikel. http://www.slideshare.net/slametwdt/pengelolaan-laboratorium-ipa.(Diakses pada tanggal 27 April 2012).
Thantris, N. K., (2008), Pengelolaan Laboratorum dan Sistem Evaluasi Kegiatan Praktikum IPA dalam Proses Pembelajaran (Studi Kasus Pada SMA Negeri Buleleng), Jurnal Ilmu Pendidikan : 938-953.
Widhy, P., (2009), Alat Dan Bahan Kimia Dalam Laboratorium IPA, Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNY, Yogyakarta.