• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERMAINAN PADA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI KELAS IV SD NEGERI NO.017973 KISARAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERMAINAN PADA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI KELAS IV SD NEGERI NO.017973 KISARAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PERMAINAN PADA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI

KELAS IV SD NEGERI NO.017973 KISARAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

D iajukan U ntuk M emenuhi Persyaratan M emperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

DIAN SRIWAHYU UTAMI

NIM 109311015

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudul

“Upaya Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Dengan Menggunakan Model Permainan

Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran Tahun

Ajaran 2012/2013” yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Studi PGSD S-1 Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari bahwa peneitian skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan

baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.S selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan FIP Unimed, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S

selaku Pembantu Dekan I, Bapak Aman Simare-mare, M.S, selaku Pembantu Dekan II,

dan Bapak selaku Pembantu Dekan III.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Drs.

Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan.

4. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi

bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dra. Risma S., M.Pd, Dra. Nurmayani, M.Ag, dan Dra. Sorta S., MS selaku penguji

yang telah banyak memberikan masukan maupun saran kepada peneliti selama

penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Edi Doglo selaku kepala sekolah dan Masdar Mala, S.Pd sebagai wali kelas

IV SD Negeri No.017973 Kisaran yang telah banyak membantu peneliti dalam

melakukan penelitian.

(4)

7. Staff pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberikan

ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.

8. Kepada yang tercinta Ayahanda Drs.H.Darmawan, M.Pd dan Ibunda Dra.Hj.Syamsidar.

Terima kasih atas kasih sayangnya, kesabaran dan keikhlasan tiada tara dalam mendidik

dan membesarkan peneliti serta memberikan dukungan baik moril maupun materil

sampai perkuliahan ini selesai. Adikku tersayang Dwi Sulistya Rahayu, serta seluruh

keluarga yang telah membantu dan membimbing peneliti serta memberi dukungan

kepada peneliti selama ini sehingga dapat menyelesaikan Studi S-1 di UNIMED.

9. Kekasihku tercinta, Handoko Putra, S.Pd yang telah membantu dan selalu memberi

semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

10. Sahabat-sahabatku, khususnya Fela, Resha, Dani, Dila, Putri, Domma, Frengki, Bunga

dan anak ekstensi 09 kelas B yang telah memberikan motivasi kepada peneliti dalam

penelitian skripsi ini.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa, karenanya

peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu

pendidikan kita.

Medan, Juli 2012

Peneliti,

Dian Sriwahyu Utami NIM. 109311015

(5)

ABSTRAK

Dian Sriwahyu Utami. NIM. 109311015 Upaya Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Dengan Menggunakan Model Permainan Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan sosial siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan sosial siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan model permainan pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran. Objek keterampilan sosial siswa, sedangkan tindakan pembelajaran menggunakan model permainan sebagai upaya guru untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua siklus. Yaitu siklus I dan siklus II. Dimana masing-masing siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan observasi. Setiap siklus diadakan pertemuan sebanyak dua kali. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Kuesioner diadakan sebanyak dua kali yaitu pada saat sebelum pelaksanaan siklus I dan setelah pelaksanaan siklus II. Sedangkan observasi diadakan sebanyak empat kali yaitu pada saat pelaksanaan siklus I dan siklus II. Dimana masing-masing siklus diadakan dua kali pertemuan.

Berdasarkan data yang ditemukan pada saat sebelum pelaksanaan tindakan siklus I, dari 30 siswa diperoleh tingkat ketuntasan klasikal melalui kuesioner yaitu 8 siswa atau 26,67%, dan sebanyak 22 siswa atau 73,33% mendapat nilai belum tuntas. Pada pelaksanaan siklus I pertemuan I diperoleh rata-rata hasil observasi keterampilan sosial secara klasikal adalah 20,95%, pada saat siklus I pertemuan II diperoleh rata-rata hasil keterampilan sosial secara klasikal sebesar 45%, pada saat siklus II pertemuan III diperoleh rata-rata hasil keterampilan sosial secara klasikal sebesar 66,19%, dan pada saat siklus II pertemuan IV diperoleh rata-rata keterampilan sosial secara klasikal sebesar 87,61%. Setelah diadakan tindakan siklus I dan siklus II, hasil kuesioner menunjukkan tingkat ketuntasan klasikal meningkat menjadi 28 siswa atau 93,33%, dan hanya 2 siswa atau 6,67% yang belum tuntas.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model permainan dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa di kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran T.A 2012/2013. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan model permainan di kelas untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa.

(6)

i

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Kerangka Teori... 8

2.1.1 Keterampilan Sosial... 8

2.1.2 Aspek Keterampilan Sosial... 10

2.1.3 Dimensi Keterampilan Sosial... 11

2.1.4 Peran Guru dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Siswa... 12

2.1.5 Faktor-Faktor Penentu Keterampilan Sosial... 13

(7)

i v

2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Permainan... 23

2.1.8 Peran Guru dalam Pembelajaran Model Permainan... 23

2.1.9 Pengertian Pembelajaran IPS... 25

2.2 Kerangka Berpikir... 27

2.3 Perumusan Hipotesis... 29

BAB III METODE PENELITIAN... 30

3.1 Jenis Penelitian... 30

3.2 Subjek dan Objek Penelitian... 30

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 30

3.4 Defenisi Operasional... 31

3.5 Desain Penelitian... 31

3.6 Prosedur Penelitian... 32

3.7 Alat Pengumpulan Data... 38

3.8 Teknik Analisis Data... 40

3.9 Jadwal Penelitian... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 44

4.1 Hasil Penelitian... 44

4.2 Pembahasan... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 82

5.1 Kesimpulan... 82

5.2 Saran... 83

DAFTAR PUSTAKA... 84

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 43

Tabel 4.2 Hasil Keterampilan Siswa Pada Kondisi Awal Berdasarkan Angket... 45

Tabel 4.3 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus 1

Pertemuan 1 Secara Individu ... 51

Tabel 4.4 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus 1

Pertemuan 1 Secara Klasikal ... 52

Tabel 4.5 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus I Pertemuan II Secara

Individu ... 57

Tabel 4.6 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus I

Pertemuan II Secara Klasikal ... 58

Tabel 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus II Pertemuan I Secara

Individu... 64

Tabel 4.8 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus II

Pertemuan I Secara Klasikal ... 65

Tabel 4.9 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus II

Pertemuan II Secara Individu ... 70

Tabel 4.10 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus II

Pertemuan II Secara Klasikal ... 71

Tabel 4.11 Rekapitulasi Angket Persentase Skor Keterampilan Sosial Siswa

dan Tingkatannya ... 73

Tabel 4.12 Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Dari Siklus I Ke Siklus II ... 75

Tabel 4.13 Rekap Perubahan Tingkat Keterampilan Sosial Siswa Dari Siklus I

(9)

ke Siklus II... ... 79

Tabel 4.14 Rekap Perubahan Angket Keterampilan Sosial Siswa

Dari Kondisi Awal Hingga Kondisi Akhir Dan Tingkatannya ... 81

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gedung Sekolah Dasar Negeri No.017973 Kisaran... 44

Gambar 4.2 Peneliti melakukan apersepsi dan memotivasi siswa ... 48

Gambar 4.3 Peneliti membagikan perlengkapan untuk melakukan kegiatan bermain ... 49

Gambar 4.4 Siswa sedang mengeluarkan pendapatnya tentang apa yang ia rasakan selama

proses bermain berlangsung ... 50

Gambar 4.5 Peneliti bertanya kepada siswa mengenai kegiatan bermain yang dilakukan

pada siklus I pertemuan I ... 54

Gambar 4.6 Kegiatan siswa bersama kelompok bermainnya ... 55

Gambar 4.7 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil proses pembelajaran yang telah

berlangsung ... 56

Gambar 4.8 Peneliti melakukan apersepsi dan memotivasi siswa... 61

Gambar 4.9 Kegiatan siswa bersama kelompok bermainnya ... 62

Gambar 4.10 Siswa bersemangat mengeluarkan pendapatnya tentang kesulitan yang

didapat ketika proses bermain berlangsung ... 63

Gambar 4.11 Kelompok yang mendapat nilai terbaik... 68

Gambar 4.12 Peneliti dan siswa menyimpulkan hasil proses pembelajaran dengan

menggunakan model permainan... 69

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa dari Siklus I ke Siklus II... . 78

Grafik 4.2 Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa ... 79

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 85

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 91

Lampiran 3. Angket ... 97

Lampiran 4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 100

Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru ... 101

Lampiran 6. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 106

Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ... 103

Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ... 105

Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ... 107

Lampiran 12. Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Sosial Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ... 109

Lampiran 13. Rekapitulasi Analisis Keterampilan Sosial Siswa Pada Kondisi Awal (Angket I) ... 111

Lampiran 14. Rekapitulasi Analisis Keterampilan Sosial Siswa Pada Kondisi Akhir (Angket II) ... 113

(13)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Latar belakang keluarga

Nama : Dian Sriwahyu Utami

Tempat/Tanggal Lahir : Kisaran, 01 Oktober 1991

Nama Ayah : Drs.H.Darmawan, M.Pd.

Pekerjaan Ayah : PNS

Nama Ibu : Dra.Hj.Syamsidar

Pekerjaan Ibu : Guru

Alamat Orang tua : Jln. Ir. Sutami No.11A Sidodadi, Kec. Kisaran Barat,

Kab. Asahan

2. Riwayat pendidikan

Jenjang Pendidikan Nama Sekolah Tahun Tamat

Sekolah Dasar SD Negeri No.014684

Kisaran

2003

SLTP SMP Negeri 2 Kisaran 2006

(14)

ABSTRAK

Dian Sriwahyu Utami. NIM. 109311015 Upaya Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Dengan Menggunakan Model Permainan Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan sosial siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan sosial siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan model permainan pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran. Objek keterampilan sosial siswa, sedangkan tindakan pembelajaran menggunakan model permainan sebagai upaya guru untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa. Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua siklus. Yaitu siklus I dan siklus II. Dimana masing-masing siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan observasi. Setiap siklus diadakan pertemuan sebanyak dua kali. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Kuesioner diadakan sebanyak dua kali yaitu pada saat sebelum pelaksanaan siklus I dan setelah pelaksanaan siklus II. Sedangkan observasi diadakan sebanyak empat kali yaitu pada saat pelaksanaan siklus I dan siklus II. Dimana masing-masing siklus diadakan dua kali pertemuan.

Berdasarkan data yang ditemukan pada saat sebelum pelaksanaan tindakan siklus I, dari 30 siswa diperoleh tingkat ketuntasan klasikal melalui kuesioner yaitu 8 siswa atau 26,67%, dan sebanyak 22 siswa atau 73,33% mendapat nilai belum tuntas. Pada pelaksanaan siklus I pertemuan I diperoleh rata-rata hasil observasi keterampilan sosial secara klasikal adalah 20,95%, pada saat siklus I pertemuan II diperoleh rata-rata hasil keterampilan sosial secara klasikal sebesar 45%, pada saat siklus II pertemuan III diperoleh rata-rata hasil keterampilan sosial secara klasikal sebesar 66,19%, dan pada saat siklus II pertemuan IV diperoleh rata-rata keterampilan sosial secara klasikal sebesar 87,61%. Setelah diadakan tindakan siklus I dan siklus II, hasil kuesioner menunjukkan tingkat ketuntasan klasikal meningkat menjadi 28 siswa atau 93,33%, dan hanya 2 siswa atau 6,67% yang belum tuntas.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model permainan dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa di kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran T.A 2012/2013. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan model permainan di kelas untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa.

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, seorang individu tidak bisa melepaskan diri dari

keberadaan individu lain dalam lingkungannya. Untuk itu diperlukan keharmonisan

dalam hubungan antar individu sehingga interaksi yang terjadi dapat memenuhi hajat

hidup. Menjalin hubungan harmonis antara satu individu dengan individu lain

bukanlah satu kemampuan yang muncul dengan begitu saja, apalagi di tengah-tengah

kehidupan yang semakin mengarah pada pola kehidupan individualis. Membina

hubungan yang harmonis dengan individu lain merupakan satu keterampilan sosial

yang harus dipersiapkan sejak masa awal kehidupan seorang individu. Keterampilan

yang bukan semata-mata sebuah konsep teoritis yang hanya bisa disampaikan

melalui sebuah pengajaran dan pengarahan, tetapi satu keterampilan praktis yang

harus langsung dialami individu melalui interaksinya dengan individu lain.

Kemampuan individu dalam menjalin interaksi sosial dengan lingkungannya

memiliki kontribusi besar dalam meraih kebahagiaan hidupnya. Apalagi bagi

seorang siswa, keberhasilan dalam menjalin interaksi dengan lingkungan sosialnya

khususnya dengan teman sebaya akan sangat berpengaruh pada proses

perkembangan selanjutnya. Sebagaimana diungkapkan Hartup (1992) bahwa

hubungan antar teman sebaya pada masa kanak-kanak berkontribusi terhadap

keefektifan fungsi individu sebagai orang dewasa. Hartup berpendapat bahwa

prediktor terbaik bagi kemampuan adaptasi seorang anak pada masa dewasanya

(16)

2

bukan nilai pelajaran sekolahnya, dan bukan perilakunya di dalam kelasnya saat ini,

melainkan kualitas hubungan sosialnya dengan anak-anak lain.

Bila kita mengacu pada makna kontinuitas dalam proses perkembangan

manusia bahwa terdapat kesinambungan proses perkembangan dari satu periode

perkembangan dengan periode berikutnya, maka kemampuan siswa dalam

membangun relasi sosial dengan teman sebayanya pada dasarnya tidak terlepas

dengan apa yang terjadi dalam proses relasi sosial pada periode awal perkembangan.

Oleh karena itu merupakan hal yang penting untuk mengembangkan sejumlah

keterampilan sosial sejak usia dini karena perkembangan keterampilan sosial usia ini

dapat menentukan keberhasilan individu dalam menjalin relasi sosial di kemudian

hari.

Thalib (2010:159) menarik kesimpulan sebagai berikut:

keterampilan-keterampilan sosial meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima umpan balik, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan sebagainya.

Dalam mata pelajaran IPS misalnya, guru dapat mengembangkan

keterampilan sosial siswa. Siswa dilatih untuk berkomunikasi yang baik dengan

orang lain, menghargai temannya, tidak memilih-milih teman, serta dapat menerima

kritikan orang lain dengan baik. Hal ini dapat dilakukan ketika pelaksanaan

pembelajaran di kelas, misalnya dengan melakukan permainan di kelas. Siswa tidak

hanya diajarkan untuk memahami konsep IPS, tetapi juga dilatih keterampilan

(17)

3

Menurut Dananjaya (2010:166), “permainan adalah fakta yang dianalisis

untuk memahami proses perilaku dalam permainan; pilihan keputusan

masing-masing dalam bertindak atau berkata menjadi kesimpulan sebagai pembelajaran

memproduksi diri sendiri”. Melalui permainan, siswa terlibat langsung dalam proses

pengalaman dan sekaligus menghayati tantangan, mendapat inspirasi, terdorong

untuk kreatif, dan berinteraksi dalam kegiatan dengan sesama siswa. Hal ini dapat

mengembangkan keterampilan sosialnya.

Berkaitan dengan model permainan tersebut, hasil wawancara yang

dilakukan terhadap guru kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran, terungkap bahwa

keterampilan sosial siswa masih rendah. Keterampilan sosial yang dimiliki siswa

masih rendah karena siswa masih kurang dilibatkan secara langsung dalam proses

pengalaman untuk berinteraksi dengan temannya ketika proses pembelajaran di kelas

berlangsung. Ketika pelajaran berlangsung, siswa kurang didorong untuk

mengembangkan keterampilan sosial, seperti berkomunikasi di dalam kelas antara

siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru, menjalin hubungan kerja sama

dengan sesama siswa, menghargai diri sendiri dan orang lain, saling memberi

pendapat untuk memecahkan suatu masalah di kelas, saling memberi dan menerima

kritikan untuk memperbaiki kesalahan/kekurangan, serta bertindak sesuai petunjuk

guru.

Pembelajaran di kelas masih bersifat monoton. Kebanyakan guru hanya

menjelaskan materi, kemudian siswa diberi soal. Hal ini menyebabkan siswa mudah

bosan berada di kelas, yang ada di pikiran siswa “kapan pulang”. Kurangnya

(18)

4

tidak diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapat atau bertanya kepada guru.

Karena siswa kurang terlibat untuk berkomunikasi dengan teman dan guru di kelas,

siswa menjadi takut saat menunjukkan hasil pekerjaannya di depan kelas. Siswa

kurang berani tampil di depan kelas. Bahkan ada sebagian siswa yang sama sekali

tidak mau tampil di depan kelas untuk menunjukkan/membacakan hasil

pekerjaannya dengan alasan belum selesai. Padahal setelah diperiksa, semua latihan

telah selesai dikerjakan. Hal ini dikarenakan siswa masih kurang percaya diri.

Bahkan ada sebagian siswa yang suka berdiam diri di kelas dan menjauh dari

teman-temannya. Biasanya, siswa yang demikian adalah siswa yang memiliki

kekurangan. Ia merasa minder kepada teman-temannya. Sehingga ia menjauh dari

teman-temannya. Apalagi ada beberapa siswa yang terlihat memilih-milih teman saat

bermain, siswa yang memiliki kekurangan akan semakin merasa minder.

Masalah tersebut tidak boleh dibiarkan berkelanjutan,karena akan berdampak

buruk terhadap perkembangan siswa. Oleh karena itu dilakukan berbagai upaya yang

dapat menunjang meningkatnya keterampilan sosial siswa. Banyak upaya yang dapat

dilakukan guru untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa, salah satu cara yang

dapat dilakukan guru adalah dengan menggunakan model permainan di kelas. Model

permainan di kelas ini jarang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Karena

model ini memerlukan waktu lebih banyak dibandingkan hanya menjelaskan materi.

Tetapi alangkah baiknya sesekali guru menggunakan model permainan, agar siswa

tidak merasa bosan di kelas dan sekaligus untuk mengembangkan keterampilan

(19)

5

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa model permainan adalah model

yang mampu menuntun peserta didik untuk meningkatkan keterampilan sosialnya.

Artinya model permainan mengandung proses pengalaman yang lebih bermakna jika

dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan petunjuk yang benar.

Dalam pembelajaran, model permainan merupakan salah satu model yang

memungkinkan para peserta didik mendapatkan pengalaman secara langsung untuk

meningkatkan keterampilan sosialnya. Model pembelajaran ini dalam penyampaian

bahan pelajaran peserta didik sendiri diberi kesempatan untuk berinteraksi, bertukar

pendapat, menerima kritikan dalam pemecahan masalah.

Proses belajar mengajar dengan menerapkan model permainan membantu

peserta didik untuk melatih keterampilan sosialnya dalam menghadapi permasalahan

yang dihadapi sehari-hari. Jadi upaya meningkatkan keterampilan sosial inilah yang

menarik untuk dikaji lebih jauh sehingga dalam skripsi penelitian ini akan dilakukan

penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa

dengan Menggunakan Model Permainan Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial di Kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.2

Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, peneliti mengidentifikasi beberapa

masalah diantaranya adalah :

a. Dalam proses pembelajaran di kelas, siswa kurang dilibatkan secara aktif

berkomunikasi dengan teman dan guru

(20)

6

c. Siswa kurang percaya diri saat menunjukkan hasil pekerjaannya di depan kelas

d. Ada beberapa siswa yang suka berdiam diri di kelas karena minder dari

teman-temannya yang lebih pandai dari dirinya

e. Model permainan di kelas jarang digunakan dalam proses pembelajaran

1.3

Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas maka masalah

pada penelitian ini dibatasi pada “Upaya Guru Meningkatkan Keterampilan Sosial

Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Sumber Daya Alam serta

Pemanfaatannya untuk Kegiatan Ekonomi dengan Menggunakan Model Permainan

di Kelas IV SD Negeri No. 017973 Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013”.

1.4

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan Menggunakan Model

Permainan yang diterapkan oleh Guru dapat Meningkatkan Keterampilan Sosial

Siswa pada Mata Pelajaran IPS Materi Pokok Sumber Daya Alam serta

Pemanfaatannya untuk Kegiatan Ekonomi di kelas IV SD Negeri No. 017973

(21)

7

1.5

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa pada materi

pokok sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi pada

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran Tahun

Ajaran 2012/2013.

1.6

Manfaat Penelitian

Dari kegiatan penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat bermanfaat pada

pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yaitu:

a. Sebagai bahan masukan bagi guru SD khususnya guru SD Negeri No.017973

Kisaran dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa kelas IV SD pada

mata pelajaran IPS melalui penerapan model permainan.

b. Meningkatkan pengetahuan peneliti dan mahasiswa PGSD lainnya mengenai

upaya meningkatkan keterampilan sosial siswa SD kelas IV melalui penerapan

model permainan.

c. Sebagai bahan pertimbangan bagi kepala sekolah mengenai upaya

meningkatkan keterampilan sosial siswa melalui penerapan model permainan.

d. Sebagai bahan masukan bagi siswa SD kelas IV tentang tingkat keterampilan

(22)

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan:

1. Pada hasil angket kondisi awal diperoleh 8 siswa dari 30 siswa atau 26,67%

yang telah terampil memiliki keterampilan sosial.

2. Pada hasil angket kondisi akhir diperoleh 28 siswa dari 30 siswa atau 93,33%

yang telah terampil memiliki keterampilan sosial.

3. Pada hasil observasi siklus I pertemuan I diperoleh data bahwa rata-rata

keterampilan sosial siswa secara klasikal 20,95 yang tergolong keterampilan

sosial siswa kurang, pada pertemuan II diperoleh data bahwa rata-rata

keterampilan sosial siswa secara klasikal 45 yang tergolong keterampilan

sosial siswa kurang.

4. Pada hasil observasi siklus II pertemuan I diperoleh data bahwa rata-rata

keterampilan sosial siswa secara klasikal 66,19 yang tergolong tingkat

keterampilan sosila siswa sedang, pada pertemuan II diperoleh data bahwa

rata-rata keterampilan sosial siswa secara klasikal 87,61 yang tergolong

tingkat keterampilan sosial siswa tinggi.

5. Dengan menerapkan model permainan dapat meningkatkan keterampilan

sosial siswa kelas IV SD Negeri No.017973 Kisaran.

(23)

83

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan maka saran peneliti

adalah:

1. Bagi guru, agar menggunakan model permainan di kelas pada pelajaran ilmu

pengetahuan sosial, agar siswa merasa tidak bosan dalam belajar

2. Bagi peneliti yang ingin mencoba melaksanakan penelitian dengan tindakan

yang sama yaitu menggunakan model permainan disarankan kepada calon

(24)

84

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Bumi Aksara

Bachtiar, Soeseno. 2012. Buku Pintar Memahami Psikologi Anak Didik.Yogyakarta: Pinang Merah

Dananjaya, Utomo. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Sariwangi: Nuansa

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed

Hamid, Sholeh. 2011. Metode EDU Tainment. Yogyakarta: DIVA Press

Hartup, W. W., (1992). Having Friends, Making Friends, and Keeping Friends. ERIC Digest. Urbana IL: ERIC Clearinghouse on Elementary and Early ChildhoodEducation.

Nu’man Somantri, (Editor Edi Supriadi dan Rohmat Mulyana). (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PPS, FPIPS dan PR Remaja Rosdakarya.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Priyatna, Andri. 2012. Intelligent Never Look So Good. Jakarta: PT Alex Media Komputindo

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Rifa, Iva. 2012. Koleksi Game Edukatif di Dalam dan Luar Sekolah. Yogyakarta: FlashBooks

Sapriya, Sundawa D., Masyitoh I.S..(2006). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Jakarta : UPI PRESS

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Angingmammiri: Kencana

Gambar

Tabel 4.14 Rekap Perubahan Angket Keterampilan Sosial Siswa
Grafik 4.1 Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa dari Siklus I ke Siklus II...............

Referensi

Dokumen terkait

Dapat digunakan untuk alat ukur model baru dalam pelayanan nasbah khususnya di perbankan syariah yang menggunakan online report dengan mengintegrasikan seluruh unsur

Sebenarnya penanganan infertilitas dapat menjadi hal yang mudah dan menarik sepanjang didasari oleh pengetahuan praktis yang penting.Dalam kursus ini Sejawat akan dibantu

Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin SUMSEL Yayasan AzZahra Akta Notaris KGS.. Palembang Betung, Sukajadi III RT

Memperhatikan hasil wawancara dengan para pemulung barang bekas di kampung sumur RT 007 RW 010 Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur, dimana

Dengan demikian, dari analisis terhadap ketentuan awig- awig desa pakraman yang telah diteliti, dapat disimpulkan bahwa awig-awig desa pakraman telah mengatur

Pengerjaan pengecoran yang berlangsung dengan baik adalah jika beton dapat muncul dari kedalaman lobang. Pemasangan tremie mensyaratkan bahwa selama pengecoran dan penarikan

Roundtable is one of the teaching techniques that expected to make the students active in learning and can help the students to more active in writing, because the students

Saat ini perseroan telah memiliki 12 kontrak senilai US$5,3 miliar atau 7,7 kali lipat dari peroleh perseroan pada tahun 2008 sebesar US$486