• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mendorong Sinergi Program Perlindungan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mendorong Sinergi Program Perlindungan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Mendorong Sinergi Program Perlindungan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan

Elan Satriawan

Koordinator Kelompok Kerja Kebijakan

Seminar Hari Oeang ke-71

(2)

Situasi Kemiskinan di Indonesia

(3)

Tingkat Kemiskinan dan Jumlah

Penduduk Miskin Nasional, 1970-2017

70,00 54,20 47,20 42,30 40,60 35,00 30,00 27,20 25,90 34,01 49,50 47,97 38,74 37,87 38,39 37,34 36,15 35,10 39,30 37,17 34,96 32,53 31,02 30,02 29,89 29,13 28,59 28,07 28,55 28,28 27,73 28,59 28,51 28,01 27,76 27,77

60,00 40,10 33,30 28,60 26,90 21,60 17,40 15,10 13,70 17,47 24,20 23,43 19,14 18,41 18,20 17,42 16,66 15,97 17,75 16,58 15,42 14,15 13,33 12,49 12,36 11,96 11,66 11,37 11,47 11,25 10,96 11,22 11,13 10,86 10,70 10,64

-5 5 15 25 35 45 55 65

0 10 20 30 40 50 60 70 80

1970 1976 1978 1980 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Mar-11 Sep-11 Mar-12 Sep-12 Mar-13 Sep-13 Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17

JumlahPendudukMiskin(JutaOrang) PresentasePendudukMiskin(%)

(4)

Tingkat Kemiskinan dan

Jumlah Penduduk Miskin 2014-2017

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2016; Berdasarkan Data Susenas Bulan Maret & September

28,28 27,73 28,59 28,51 28,01 27,76 27,77

11,25

10,96 11,22 11,13

10,86

10,70 10,64

10 11 12 13

25 26 27 28 29

Mar-14 Sep-14 Mar-15 Sep-15 Mar-16 Sep-16 Mar-17

Jumlah Penduduk Miskin (Juta) Tingkat Kemiskinan (%)

JumlahPendudukMiskin(JutaOrang) PresentasePendudukMiskin(%)

Terjadi Penurunan Jumlah Penduduk Miskin Dalam 1 Tahun Terakhir

(5)

6,9 8

2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7

Pertumbuhan Konsumsi Desil

3.61

Inflasi Nasional

5.67

Pertumbuhan Garis Kemiskinan

Pertumbuhan Konsumsi Penduduk Miskin, Garis Kemiskinan, dan Inflasi

Maret 2016 – Maret 2017

4,5 9

0,5 0 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5

Pertumbuhan Konsumsi Desil

1

1.34

Inflasi Nasional

2.15

Pertumbuhan Garis Kemiskinan

2,29

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5

Pertumbuhan

2.21

Inflasi Nasional

3.45

Pertumbuhan Garis Kemiskinan

Berbeda dengan kecenderungan selama Maret 2016 – Maret 2017 dan Maret 2016 –

Sept 2016, pada Sept 2016 – Maret 2017 pertumbuhan konsumsi penduduk miskin

lebih rendah dari pertumbuhan garis kemiskinan.

(6)

Kode Provinsi Jumlah Sasaran RT

Realisasi/Bulan

JAN FEB MAR APR

11 Aceh 381,450 - - - -

12 Sumatera Utara 632,755 - - 12,285 1,831,425

13 Sumatera Barat 209,516 - - - 267,930

14 Riau 220,991 - - - 419,025

15 Jambi 134,605 - - - 94,320

16 Sumatera Selatan 382,142 - - 132,465 212,175

17 Bengkulu 132,645 - - - -

18 Lampung 553,512 - - - 88,620

19 Kepulauan Bangka Belitung 43,019 - - - 123,630

21 Kepulauan Riau 28,779 - - 214,650 27,450

31 DKI Jakarta 1,301 - - - -

32 Jawa Barat 2,198,273 - - 18,471,750 21,769,110

33 Jawa Tengah 2,440,902 - - 1,435,470 18,608,385

34 DI Yogyakarta 299,596 - - 7,922,925 2,388,960

35 Jawa Timur 2,742,633 - - - 12,206,955

36 Banten 390,104 - - 7,860 1,587,090

51 Bali 133,582 - - 524,160 786,015

52 Nusa Tenggara Barat 447,369 - - - 1,114,995

53 Nusa Tenggara Timur 451,371 - - 603,180 421,110

61 Kalimantan Barat 221,074 - - - 280,815

62 Kalimantan Tengah 81,384 - - - -

63 Kalimantan Selatan 120,523 - - - -

64 Kalimantan Timur 149,293 - - 34,395 494,610

65 Kalimantan Utara 23,086 - - - 178,350

71 Sulawesi Utara 146,428 - - - 1,572,750

72 Sulawesi Tengah 201,887 - - 983,565 1,095,570

73 Sulawesi Selatan 154,675 - - - 21,255

74 Sulawesi Tenggara 405,860 - - 1,754,370 1,322,340

75 Gorontalo 89,673 - - - 400,020

76 Sulawesi Barat 73,984 - - - -

81 Maluku 124,448 - - - -

82 Maluku Utara 51,463 - - - -

91 Papua Barat 95,488 - - 220,125 371,835

94 Papua 448,931 - - 2,954,205 2,541,015

Indonesia 14,212,742 - - 35,271,405 70,225,755

Distribusi Raskin dan BPNT Terhambat Saat Susenas Maret 2017

(7)

Rapat Terbatas Tentang Perkembangan Implementasi Program Pengentasan Kemiskinan 25 Juli 2017

Arahan Presiden

Sumber: Risalah Rapat Terbatas, No. R-153/SesKab/DKK/8/2017, 2 Agustus 2017

K/L agar fokus pada pelaksanaan pemberian program bansos yang menggunakan basis data terpadu dari BPS dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)

yang telah ter-update, yaitu data 2015. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar mengecek dan melihat kembali data tersebut dan Menteri Koordinator (Menko)

Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengendalikan program bantuan sosial yang diberikan sehingga saat Susenas dilakukan pada September 2017 dapat memberikan

hasil yang baik.

(8)

Kerangka Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan

Menurunkan Beban Pengeluaran

Program Keluarga Harapan Akses Pangan: Rastra/BPNT Akses Pendidikan: Indonesia

Pintar

Akses Kesehatan: Indonesia Sehat

Akses Penerangan: Subsidi Listrik Tepat Sasaran

Meningkatkan Pendapatan

Akses Pembiayaan: KUR Pendampingan Usaha

Sektoral: KUBE

Pengembangan Ekonomi Lokal: Dana Desa

Mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, menjaga stabilitas makro ekonomi, stabilisasi harga, penciptaan lapangan kerja produktif, menjaga iklim investasi, regulasi perdagangan, meningkatkan produktifitas sektor pertanian, pengembangan infrastruktur di wilayah-wilayah

tertinggal

Upaya strategis untuk meningkatkan efektivitas program penanggulangan Kemiskinan:

(1) Ketepatan sasaran, dan (2) Mekanisme program dan kualitas implementasi

(9)

Basis Data Terpadu untuk

Pensasaran dan Sinergi Program

(10)

Sejarah Penetapan Sasaran di Indonesia

Sumber: BPS dan TNP2k

PSE 2005

• Masukan dari Kepala Desa &

Ketua RT/SLS

• Penyisiran lapangan

• Pendataan ke rumah tangga

• Skoring 14 variabel manual/ tertimbang

PPLS 2008

• Prelis data PSE 2005

• Penyisiran lapangan

• Konfirmasi pada Kepala Desa dan Ketua RT/SLS

• Pendataan ke rumah tangga

• Skoring RTS dengan PMT

PPLS 2011

• Prelis data SP 2010 hasil PMT

• Masukan dari sesama RT Miskin

• Konfirmasi pada Kepala Desa dan Ketua RT/SLS

• Pendataan ke rumah tangga

mengumpulkan lebih dari 40 vars

• Skoring RTS dengan PMT

• Dikelola sebagai Basis Data Terpadu (BDT)

PBDT 2015

• Prelist PPLSS2011 + Program2012-2014

• FGD dalam FKP Desa/Kel atau Dusun/RW

• Masukan dari sesama RT Miskin

• Sosialisasi dan Koordinasi dengan Pemda

• Pendataan ke rumah tangga

mengumpulkan lebih dari 40 vars

• Skoring RTS dengan PMT

19,1 Juta Rumah Tangga

18,5 Juta Rumah Tangga

25,2 Juta Rumah Tangga

25,7 Juta

Rumah Tangga

(11)

Metode Pengumpulan Data Terpadu

(PBDT 2015)

Daftar Awal

Tujuan: menurunkan inclusion dan exclusion error dan melibatkan daerah secara aktif

Daftar Sementara RT hasil konsultasi publik yang telah

disahkan oleh Desa/Kelurahan

dan kemudian disahkan oleh

Bupati/

Walikota

Data PPLS 2011

+

Hasil Musdes/

Muskel 2013-

2014

Program PKH yang Belum

Terdaftar dalam BDT Forum

Konsultasi Publik

(FKP) Hasil Verifikasi dan Validasi

Kemensos

+ + +

Dicacah pada P-BDT

2015

Usulan Dari Pemerintah Daerah

Data dari program Perlindungan Sosial lain

+

Basis Data Terpadu Analisis Data &

Pengembangan Model PMT [TNP2K]

Pencacahan Rumah Tangga PBDT 2015

[BPS]

(12)

Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Untuk Updating Basis Data Terpadu

Aktif - Mandiri

Mengurangi exclusion error

• Mengintegrasikan data pemda DATA TERPADU

Program

Penanganan Fakir Miskin

(2015)

DATA TERPADU TERMUTAKHIRKAN

• Jumlah

Rumah Tangga Bertambah

• Peringkat Kesejahteraan Rumah Tangga Dimutakhirkan 1. Pendaftaran

2. Identifikasi Awal 3. Verifikasi

4. Pemutakhiran Data

(13)

Alur Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM)

1 2 3 4 5

Pendaftar mendatangi Petugas Pendaftar (Aktif) atau Petugas Pendaftar mendatangi ruta yang diduga miskin (Pasif)

Pendaftar menunjukkan KTP dan/atau KK

Pemutakhiran Data Terpadu PPFM

Verifikasi Rumah Tangga Identifikasi Awal

Pendaftaran

Menggunakan indikator PBDT 2015

Data elektronik hasil pendataan dikirimkan ke

Pokja Pengelola Data Terpadu PPFM

Pemutakhiran Daftar Sasaran Penerima

Program DESA

Pencocokan Data Rumah Tangga pendaftar dengan Data Terpadu PPFM

Penetapan daftar rumah tangga yang akan

diverifikasi/validasi (prelist)

Menggunakan basis Data Terpadu yang sudah dimutakhirkan

Kriteria sasaran penerima program ditetapkan oleh K/L

Pemeringkatan ulang rumah tangga lama dan baru

Menggunakan metode PMT

Pemerintah Daerah Pokja Data Terpadu PPFM

(14)

Basis Data Terpadu dan Penetapan Sasaran

Program A Program B Program C Basis Data Terpadu PPFM

Daftar Penerima Program A

Daftar Penerima Program B

Daftar Penerima Program C

Source: TNP2K (2015)

Program A Program B Program C

Daftar Penerima Program A

Daftar Penerima Program B

Daftar Penerima Program C Pelaksana

Program A

Pelaksana Program B

Pelaksana Program C

Sebelum:

Masing-masing program menggunakan sumber data penerima yang berbeda, sesuai dengan ketersediaan data pada K/L terkait.

Sesudah:

setiap pelaksana program

menggunakan data yang sama dan bersumber dari BDT. Kriteria penerima manfaat ditentukan pelaksana program (K/L terkait)

Pelaksana Program

(Penetapan Kriteria Penerima Manfaat)

(15)

Pemanfaatan BDT Untuk Program Perlindungan Sosial

Jumlah Rumah Tangga (RT)

25.771.493

Jumlah Keluarga (KK)

27.046.374

Jumlah Penduduk

93.026.921 Jiwa

GARIS KEMISKINAN (Sep 2016) PENERIMA

KPS/KKS/

KIP/Rastra

10,70 % 40%

25%

Inclusion Error Exclusion Error

PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JKN 35%

PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) 8%

DATA TERPADU*

(16)

Persyaratan Utama Pemanfaatan Data Terpadu PPFM:

Data tidak untuk kepentingan politik dan komersial Masyarakat luas

Permintaan dari 10 Kementerian dan

Lembaga

Permintaan dari 29 Provinsi

Permintaan dari 285 Kabupaten/Kota

27 59 356

Pemanfaatan Data Terpadu PPFM

Data dengan nama dan alamat Data agregat/

distribusi

Sumber: Unit BDT – Mei 2017

(17)

Basis Data Terpadu dan MIS Program

BDT MIS

PROGRA M

Fungsi BDT:

• Pengelolaan data

masyarakat miskin dan rentan

• Riset dan kebijakan pensasaran

Fungsi MIS Program:

• Pengelolaan data penerima manfaat

• Pengendalian

program

(18)

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PersentaseManfaatTotal

Desil Pengeluaran Perkapita

SD 2013 SD 2009

-12,16

-2,86

-15 -10 -5 0

PoinPersen

Kesalahan Penentuan Sasaran Berkurang

0%

5%

10%

15%

20%

25%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Persentase Manfaat Total

Desil Pengeluaran Perkapita

SMP 2013 SMP 2009

-3,98 -3,76

-14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 0

Poin Persen

Ketepatan Sasaran BSM Mengalami Perbaikan

Sumber: Susenas, 2009 dan2013

Exclusion Error Inclusion Error

Penggunaan Basis Data Terpadu (BDT) Sejak 2012

Memperbaiki Ketepatan Sasaran Program Perlindungan Sosial Bidang Pendidikan

Exclusion Error Inclusion Error

(19)

Keberlanjutan Pendidikan Anak Usia Sekolah

Pada Rumah Tangga 40% Termiskin

(20)

0 5 10 15 20 25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Persentase Penerima Manfaat

Desil Pengeluaran Perkapita 2012 2014

Ketepatan Sasaran Jamkesmas Meningkat

-16 -14 -12 -10 -8 -6 -4 -2 0

Poin Persen

Kesalahan Penentuan Sasaran Berkurang

Sumber: Susenas, 2012 dan 2014

Exclusion Error

Penggunaan Basis Data Terpadu (BDT) Sejak 2012 Memperbaiki Ketepatan Sasaran

Program Perlindungan Sosial Bidang Kesehatan

Inclusion Error

- 13.93

- 3.91

(21)

Perbaikan Kinerja Ketepatan Sasaran Program Perlindungan Sosial Lainnya

0 10 20 30 40 50

Kuantil 1 Kuantil 2 Kuantil 3 Kuantil 4 Kuantil 5

Kinerja Penargetan Program dengan Menggunakan KPS

KPS Raskin 2010

Pengurangan Exclusion Error

Pengurangan Inclusion Error

Sumber:: Susenas 2010 (Raskin) dan Desember 2013 (KPS)

(22)

Komplementaritas Program Meningkat

Sumber: Tohari, Parson dan Rammohan

(2017)

(23)

Sinergi Program ke Depan:

Penyaluran Non-Tunai dan Integrasi Akun

(24)

Subsidi dan Bantuan kepada Rumah Tangga APBN 2017

PROGRAM NILAI BANTUAN

(Rp) Cakupan

Rata-Rata Nilai Bantuan Per Bulan Per

RT/KK (Rp)

TOTAL (Triliun Rp)

Raskin 15 kg/bulan/RT 14,3 juta RT 110.000 19,8

Uji Coba Penyaluran Raskin

Melalui Voucher Elektronik 110.000/bulan/RT 1,4 Juta Keluarga 110.000 1,6 Bantuan Kesehatan: PBI-JKN/

Penerima Bantuan Iuran-Jaminan Kesehatan Nasional

Rp 23.000/bulan/jiwa 94,4 juta jiwa 115.000 26

Bantuan Pendidikan:

PIP/Program Indonesia Pintar

SD sederajat 450 ribu/th/anak SMP sederajat 750 ribu/th/anak

SMA sederajat 1 juta/th/anak

19,7 juta anak 137.309 10.82

PKH 1.890.000/tahun/

Keluarga Sasaran 6 juta Keluarga 157.500 11,3

Subsidi Listrik

19,1 juta R-1/450 VA 4,1 juta R-1/900

VA

161.637 45

Subsidi LPG 3Kg (tidak termasuk tabung gas): OPSI 1

26 Juta RT

2,3 Juta UMK 95.111 32,3

TOTAL 778.328 146,82

(25)

Konsep Integrasi Penyaluran Non Tunai Bantuan Sosial dan Subsidi

Tarik/setor tunai

Transfer antar bank

Informasi rekening pembayaran

Transaksi perbankan lainnya Transfer

ke saving account Penarikan

tunai

Jenis Transaksi

*) Transaksi e-voucher

Jenis Transaksi

• Berbasis Kartu

• Berbasis SIM Card

• Berbasis NFC

• Berbasis Web/QR Code

Moda Transaksi Transaksi

di Kantor Cabang Bank/ATM

E-Wallet

Transaksi di Agen/

Merchant

(26)

Hambatan Dalam Pencairan Manfaat Non-Tunai

Ya 69%

Tidak 31%

19% 24% 31%

49%

4% 3% 3% 5%

10%0%

20%

30%40%

50%

60%

EDC Bermasalah

Sinyal Bermasalah

Rekening KPM Kosong

PIN Bermasalah

Kartu BPNT rusak

Penyediaan Barang Lambat

Penerima BPNT Diluar

Daftar

Lainnya

Hambatan yang Dialami

Persentase yang Mengalami

(Hasil Survei Mini TNP2K, Mei 2017)

69% KPM pernah mengalami

hambatan dalam penyaluran

(27)

Persepsi Agen/Merchant Mengenai Program BPNT

Ya 67%

Tidak 25%

Tidak Tahu 8%

Agen/Merchant Merasa Keuntungan Finansial Meningkat Karena Program BPNT

Puas 44%

Cukup puas 35%

Tidak puas

21%

Kepuasan Agen/Merchant Terhadap Program Secara Keseluruhan

Dari hasil survei, ditemukan sekitar 25% e-warong tidak merasakan peningkatan keuntungan finansial dari keterlibatan dalam program BPNT.

(Hasil Survei Mini TNP2K, Mei 2017)

(28)

Tantangan Penyaluran Manfaat SP Non-Tunai

1. Registrasi penerima manfaat 2. Cetak dan Distribusi Kartu 3. Infrastruktur perbankan

4. Interoperabilitas Bank Penyalur

5. Registrasi penerima manfaat

6. MIS dan Sistim Pengaduan

(29)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Kendala internal antara lain: (a) kehadiran anggota Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah dalam rapat koordinasi sering berganti-ganti

PLN Persero Unit Layanan Salatiga dalam Menanggapi Pro dan Kontra Program TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). Pada awal 2017

Pada tahun ini, TNP2K menginisiasi sebuah bentuk penguatan peran dan fungsi TKPK dalam Rapat Kerja Teknis Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Tahun 2015, yang

Untuk mendesain program terpadu dalam penanggulangan kemiskinan di perkotaan berbasis kebutuhan masyarakat miskin, terdapat sepuluh instansi terkait terkait yaitu

Implementasi Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial Kota Samarinda adalah pelaksanaan suatu bentuk rencana pemerintah tentang

Pada tahun ini, TNP2K menginisiasi sebuah bentuk penguatan peran dan fungsi TKPK dalam Rapat Kerja Teknis Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Tahun 2015, yang

3 Jenis Data Basis Data Terpadu Data Agregat/Distribusi Vngkat Kecamatan Data Individu DENGAN Nama & Alamat • Digunakan hanya untuk program-­‐program penanggulangan

Seleksi Pejabat Eselon I dan II Tim Nasional Percepatan Penanggulangan KemiskinanTNP2K Layanan Publik Penyediaan Basis Data Terpadu untuk pelaksanaan program perlindungan sosial