• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. Keywords: Six Sigma, DMAIC, FMEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT. Keywords: Six Sigma, DMAIC, FMEA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

v

Title : Penerapan Metode Six Sigma Dalam Analisi Kualitas Produk (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT X di Bali) Name : Tri Alit Tresna Putra

Supervisor : 1. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si.

2. I Gusti Ayu Made Srinadi, S.Si.,M.Si.

ABSTRACT

The increasingly fierce industry competition encourages the companies provide the best goods and services for their customers. One of the ways to win this competition is by providing product quality control before fall into the hand of customers. A good quality control will be expected to satisfy the customers for what they bought. This cause an increased good and service demand. One method that can be used in quality control is Six Sigma.

Six Sigma is a method to improve a process and reduce defects in productions into 3.4 defects per million productions. We use handprint batik productions at PT X as a case in this study. The method is involving Define, Measure and Analyze (DMA) phases. By using Six Sigma, we can obtain the quality of printed handprint batik are quite good with 3.105 sigma and defect rate of 54.269 million production (DPMO). There are four defect causes of handprint batik namely: ripped fabric, shallowness, perforation, and mispattern which contribute 41,7%, 35,8%, 15%, 7,5% respectively from overall defects. The main cause of defects is the carelessness of workers in production process. Therefore we need to reduce the carelessness to improve production quality

Keywords: Six Sigma, DMAIC, FMEA

(2)

vi

Judul : Penerapan Metode Six Sigma Dalam Analisi Kualitas Produk (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT X di Bali) Nama : Tri Alit Tresna Putra

Pembimbing : 1. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si.

2. I Gusti Ayu Made Srinadi, S.Si.,M.Si.

ABSTRAK

Persaingan industri yang semakin ketat mendorong perusahan memberikan barang dan jasa yang terbaik bagi konsumen. Salah satu upaya memenangkan persaingan dengan pengendalian kualitas produk yang ingin dipasarkan sebelum jatuh ke tangan konsumen. Dengan pengendalian kualitas yang baik diharapkan konsumen merasa puas dengan produk yang dibeli. Hal ini akan mengakibatkan permintaan produksi barang atau jasa meningkat. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengendalian kualitas yaitu Six Sigma.

Six Sigma merupakan sebuah metodologi untuk memperbaiki proses sekaligus mengurangi cacat produk atau jasa sebanyak 3,4 kegagalan dalam satu juta produksi. Pada penelitian ini kasus yang diambil adalah produksi batik handprint pada PT X di Bali. Metode Six Sigma pada penelitian ini mencakup fase Define, Measure, dan Analyze (DMA). Dengan metode Six Sigma dapat diketahui bahwa kualitas batik handprint yang dihasilkan perusahaan cukup baik yaitu 3,105 sigma dengan tingkat kerusakan sebesar 54.269 untuk satu juta produksi (DPMO). Pada penelitian ini terdapat 4 penyebab kecacatan batik handprint yaitu;

kain robek sebesar 41,7%, warna pudar sebesar 35,8%, berlubang sebesar 15,0%, dan kesalahan motif sebesar 7,5%. Penyebab utama kecacatan kain dikarenakan kecerobohan pekerja dalam proses produksi. Oleh karena itu diperlukan evaluasi pekerja dengan tujuan mengurangi kecerobohan dalam upaya meningkatkan kualitas produksi.

Kata Kunci :

Six Sigma, DMAIC, FMEA

(3)

x DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

BIODATA ALUMNI ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian... 3

1.5 Manfaat Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pengendalian Kualitas ... 5

2.1.1 Pengendalian Kualitas Produk ... 5

(4)

xi

2.1.2 Pengendalian Kualitas Statistika ... 6

2.2 Batik ... 7

2.3 Six Sigma ... 8

2.4 Fase DMAIC ... 10

2.4.1 Fase Pendefinisian ... 10

2.4.2 Fase Pengukuran ... 12

2.4.3 Fase Analisa ... 21

2.4.4 Fase Peningkatan ... 26

2.4.5 Fase Pengawasan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 28

3.1 Tempat Penelitian... 28

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.3 Metode Pengolahan Data ... 29

3.4 Alur Penelitian ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Pendefinisian Masalah ... 33

4.2 Fase Pengukuran ... 37

4.2.1 Pengukuran Baseline Kinerja ... 37

4.2.2 Pengukuran Kapabilitas Proses ... 38

4.3 Fase Analisis ... 41

4.3.1 Diagram Sebab Akibat ... 42

4.3.2 Failure Model and Effect Analysis ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 47

(5)

xii

5.1 Kesimpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN

(6)

xiii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Tingkat Kualitas Sigma ... 9

2.2. Hubungan Cp dan Kapabilitas Proses ... 17

2.3. Hubungan Cpk dan Kapabilitas Proses ... 19

2.4 Contoh Failure Mode and Effect Analysis ... 24

2.5 Nilai Occurance (OCC), Severity (SEV), dan Detection (DEC) ... 25

4.1 Data Kecacatan Batik Handprint ... 33

4.2 Pengukuran Nilai Sigma dan Defect Per Milion Opportunities (DPMO) Periode 2010-2014 ... 38

4.3 Spreadsheet FMEA Kecacatan Produksi Kain ... 45

(7)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Diagram Pareto... 11

2.2. Bagan Kendali Proses yang Memiliki Kapabilitas... 14

2.3. Bagan Kendali Proses Kapabilitas Tinggi... 14

2.4 Bagan Kendali Proses Kapabilitas Hampir Tidak Cukup ... 15

2.5 Bagan Kendali Proses Tidak Memiliki Kapabilitas ... 15

2.6 Contoh Diagram Sebab Akibat ... 22

3.1 Alur Penelitian ... 32

4.1 Diagram Pareto Kecacatan Produk ... 34

4.2 Proses Mapping Pembuatan Batik Handprint ... 36

4.3 Bagan Kendali Shewhart ... 39

4.4 Probability Plot of Failure Data ... 40

4.5 Process Capability Kecacatan Kain ... 41

4.6 Diagram Sebab Akibat Kecacatan Kain ... 42

(8)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Data Produksi Kain Batik Handprint Pada Tahun 2010-2014

2. Data DPMO Kain Batik Handprint

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri yang pesat mengharuskan perusahaan kecil maupun besar mengutamakan output yang berkualitas, terlebih lagi diberlakukannya standarisasi-standarisasi perlindungan terhadap konsumen.

Untuk dapat memenuhi keinginan konsumen, salah satu upaya yang dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas produk.

Pengendalian kualitas produksi merupakan faktor yang sangat penting bagi dunia industri karena pengendalian kualitas yang baik dan dilakukan secara terus menerus akan dapat mendekteksi ketidaknormalan proses atau produksi secara cepat, sehingga dapat segera dilakukan tindakan antisipasinya. Makin meningkatnya kemajuan proses produksi makin diperlukan pengendalian kualitas secara statistika. Pengendalian proses statistika atau Statistical Proses Control (SPC) merupakan teknik untuk memastikan setiap proses yang dilaksanakan memenuhi standar kualitas (Anthony & Banuelas dalam Syukron, 2012).

Tujuan pokok pengendalian kualitas statistika adalah menyelidiki dengan

cepat terjadinya pergeseran proses sedemikian hingga penyelidikan terhadap

proses dan tindakan perbaikan dapat dilakukan sebelum banyak unit produksi

yang tidak sesuai. Produk cacat merupakan barang atau jasa yang dihasilkan tidak

memenuhi spesifikasi sehingga nilai mutunya kurang baik. Jika permasalahan

produksi cacat ini dibiarkan terus-menerus hal ini menimbulkan pemborosan

biaya yang cukup besar bagi perusahaan yang berakibat hilangnya keuntungan.

(10)

2

PT X sebagai salah satu penghasil batik handprint di Bali dihadapkan dengan masih adanya produksi yang belum sesuai standar. Menyikapi hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan fokus penelitian berkaitan dengan masalah pengendalian kualitas produk batik handprint. Oleh karena itu diperlukan suatu langkah perbaikan yang dapat digunakan oleh perusahan, yaitu dengan menggunakan Six Sigma.

Six Sigma merupakan strategi perbaikan proses, misalnya dalam dunia

bisnis untuk menghilangkan pemborosan, mengurangi biaya karena kualitas yang buruk, dan memperbaiki efektivitas semua kegiatan operasi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan (Anthony & Banuelas dalam Syukron, 2012). Penelitian ini membahas permasalahan perbaikan untuk mengurangi jumlah produk cacat dengan metode Six Sigma dengan fase Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Penelitian sebelumnya yang

menggunakan metode Six Sigma dilakukan oleh Dwi Kuntari (2009) yang

menganalisis pemanfaatan internet sebagai media promosi, transaksi dan interaksi

pada beberapa perusahan di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut

diperoleh permasalahan utama yang dihadapi perusahaan berdasarkan metode Six

Sigma yaitu tingginya koneksi biaya internet.

(11)

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis pengendalian kualitas produk batik handprint pada PT X dengan metode Six Sigma ?

2. Pada tahapan proses mana kualitas produk tidak sesuai standar yang ditetapkan ?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Pengendalian kualitas pada penelitian ini hanya menekankan pada kondisi kain yang mengalami cacat/gagal.

2. Penelitian ini hanya dilakukan pada fase DMA (Define, Measure, Analyze) dari metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui analisis pengendalian kualitas produk batik handprint pada PT X dengan metode Six Sigma.

2. Mengetahui tahapan proses yang menghasilkan produk tidak sesuai standar

yang ditetapkan.

(12)

4

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penerapan teori-teori statistika yang

diaplikasikan dalam menganalisis suatu masalah secara ilmiah. Hasil penelitian

diharapkan mampu memberikan masukan sebagai dasar pertimbangan dalam

pengambilan keputusan yang berkaitan dengan upaya pencapaian kualitas

produksi.

Referensi

Dokumen terkait

Judul biasanya digunakan pada pameran bersama ataupun pameran tunggal, dalam hal ini yang dimaksudkan penulis dengan judul adalah sebuah teks yang terdiri dari satu

6. Saya merasa tertantang untuk mampu mengerjakan tugas yang sulit. Saya berusaha menyelesaikan soal sulit yang saya temukan dalam belajar. Saya tetap giat belajar meskipun mengalami

Beberapa langkah utama agar kolaborasi berjalan secara efektif adalah dengan (a) menumbuhkan saling percaya antarorganisasi yang terlibat (b) pergeseran cara berpikir (mindset)

Namun, butiran tersebut berukuran micron yaitu sangat kecil, sehingga dapat dikatakan hasil permukaan rata dan antara PP-g-MA dan pati sagu kelapa sawit dapat

Dalam pandangan AS, kemunculan EAEC dianggap akan menjadi penghambat bagi pelaksanaan APEC yang telah dirancang sebagai forum kerjasama regional negara Asia Pasific sejak tahun

“Yang saya peroleh maknanya yaitu ilmu yang bermanfaat yang bisa dilaksanakan dalam kegiatan sehari-hari dan bagus untuk dilaksanakan, dan itu wajib hukumnya untuk dijalankan

Berkaitan dengan evaluasi kinerja terhadap Program Anti Kemiskinan ( Anti Poverty Program ) Bidang Pertanian di Kabupaten Tuban yang juga mengkaji proses