• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jalan Rasuna Said No. 74 Padang Sumatera Barat Telp Fax Kode Pos : 25114

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jalan Rasuna Said No. 74 Padang Sumatera Barat Telp Fax Kode Pos : 25114"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

BA B A DA D A N N P P E E M M BE B E RD R DA AY YA A A A N N P P E E RE R E M M PU P U AN A N DA D A N N K KE E LU L UA A RG R GA A B B ER E RE E NC N CA A NA N A

PR P RO OV VI I NS N S I I SU S U MA M A TE T E RA R A B B A A RA R A T T

Jalan Rasuna Said No. 74 Padang – Sumatera Barat Telp. 0751-7053781 Fax. 0751-7053781 Kode Pos : 25114

2016

L L A A P P O O R R A A N N A A K K U U N N T T A A B B I I L L I I T T A A S S K K I I N N E E R R J J A A I I N N S S T T A A N N S S I I P P E E M M E E R R I I N N T T A A H H

( ( L L A A K K I I P P ) )

(2)

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah- Nya kepada kita semua sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat telah dapat diselesaikan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan laporan tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam mencapai tujuan atau sasaran strategisnya. Dengan adanya LAKIP, diharapkan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dapat menjadi Instansi Pemerintah yang Akuntabel, sehingga dapat menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya secara efisien, efektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kepada seluruh pejabat dan staf yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan LAKIP ini disampaikan terima kasih.

Padang, Januari 2017

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sumatera Barat

Kepala,

RATNAWILIS, A.Pi, M.Si

Pembina Utama Madya

NIP. 19590118 198202 2 001

(3)

Mekanisme Penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi adalah laporan kinerja yang memberikan penjelasan mengenai pertanggung jawaban kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat selama setahun dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis. Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Setiap Program dan kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggung jawabkan kinerja atau hasil akhir kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (TAP MPR XI/1998 & UU Nomor 28 Tahun 1999.)

Mekanisme Pengukuran

Kebijakan pembangunan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dalam rangka pencapaian Visi“Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menuju keluarga bahagia sejahtera” maka untuk terwujudnya visi tersebut pada tahun 2016 telah ditetapkan 7 (tujuh) misi, 7 (tujuh) tujuan dan 7 (tujuh) sasaran strategis.

Ketujuh sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 15 (lima belas ) indikator kinerja pada BPPr&KB Provinsi Sumatera Barat. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator dapat diilustrasikan dala m tabel berikut : No Sasaran Strategis Indikator Sasaran Target

2016 Realisasi

2016 Capaian

(%) Kategori

1 2 3 4 5 6 7

1 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender serta pemberdayaan perempuan

a. Indeks Pembangunan Gender (IPG) (IKU)

b. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) (IKU)

c. Persentase organisasi perempuan yang aktif d. Persentase SKPD yang

menerapkan anggaran berbasis gender

94,68%

62,02%

92,40%

89,79%

94,74%

62,42%

93,67%

(74/79) 89,79%

(44/49)

100,06%

100,64%

101,38%

100,00%

Amat Baik Amat Baik Amat Baik Amat Baik

2 Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan

Rasio Perempuan korban kekerasan per 100.000 penduduk (usia 18 tahun ke atas)

49 orang 27 orang (438/158 3289)

181,48% Amat Baik

3 Meningkatnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera

Persentase Penyedia Layanan Bagi Keluarga Mewujudkan KG dan Hak Anak

50% 95,52%

(1516/15 87)

191,04% Amat Baik

(4)

1 2 3 4 5 6 7 4 Meningkatnya

pemenuhan hak

anak dan

perlindungan anak

Kabupaten/Kota Layak Anak

(KLA) 7 6 85,71% Amat Baik

5 Meningkatnya pemanfaatan data terpilah

Persentase Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi yang memiliki data terpilah

89,79 89,79%

(44/49)

100% Amat Baik

6 Meningkatnya perlindungan khusus anak

Rasio Anak yang memerlukan perlindungan khusus per 100.000 anak (usia kandungan – 18 tahun)

392 331 118,42% Amat Baik

7 Meningkatnya kualitas kependudukan, pembangunan keluarga dan keluarga berencana

a. Total Fertility Rate (TFR) per Wanita Usia subur (WUS) usia 15-49 Tahun

b. CPR (Prevalensi Pemakaian Alat Kontrasepsi)

c. Unmet Need (Kebutuhan Ber KB)

d. ASFR (Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur) 15-19 Tahun

e. Kehamilan yang tidak di inginkan dari WUS (15-19 tahun)

f. LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) IKU

2,61

52,5 8,30 21,00

12,40

1,22

2,60

48,53 8,31 11,00

12,40

1,26

100,38%

92,44%

99,88%

181,81%

100%

96,83%

Amat baik

Amat Baik Amat Baik Amat Baik

Amat Baik

Amat Baik

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat dalam rangka pencapaian kinerja tahun 2016 sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat yang mendukung kebijakan strategis Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

- Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan;

- Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;

- Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang;

- Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan

(5)

| Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB iv

KATA PENGANTAR i

IKHTISAR EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 2

C. Landasan Hukum ... 3

D. Tugas dan Fungsi ... 4

E. Aspek Strategis ... 18

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana strategis ... 20

1. Visi ... 20

2. Misi ... 21

3. Tujuan dan Sasaran ... 21

4. Indikator Kinerja ... 22

B. Rencana Kinerja Tahunan ... 26

C. Perjanjian Kinerja ... 28

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Pencapaian Target Kinerja ... 31

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja Tahun 2016 ... 36

C. Analisis Akuntabilitas Keuangan Tahun 2016... 55

BAB IV PENUTUP 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Penghargaan Yang Diterima 2016 - Formulir Rencana Strategis

- Formulir Rencana Kinerja Tahun 2016

- Formulir Penetapan Kinerja 2016

- Data Pendukung Lainnya

(6)

| Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB iv DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja 22

Tabel 2.2 Target Kinerja Jangka Menengah Pelayanan SKPD 23 Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Provinsi Sumatera Barat 25 Tabel 2.4 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat 26 Tabel 2.5 Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

(sebelum penetapan RPJMD 2016-2021) 27

Tabel 2.6 Rencana Kinerja Tahunan SKPD 2016 (sebelum penetapan RPJMD

2016-2021) 27

Tabel 2.7 Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (sebelum penetapan RPJMD 2016-2021)

28 Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB

(sebelum penetapan RPJMD 2016-2021)

29 Tabel 2.9 Target Kinerja SKPD setelah Penetapan RPJMD 2016-2021 dan

Renstra SKPD 2016-2021 30

Tabel 3.1 Klasifikasi Penilaian 32

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 (Sebelum

Penetapan RPJMD 2016-2021) 32

Tabel 3.3 Capaian Kinerja Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 (Setelah

Penetapan RPJMD 2016-2021) 33

Tabel 3.4 Capaian Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2016 (Sebelum Penetapan

RPJMD 2016-2021) 33

Tabel 3.5 Capaian Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Prov. Sumbar Tahun 2016 35 Tabel 3.6 Capaian Kinerja SKPD Tahun 2016 (Setelah Penetapan RPJMD dan

Renstra SKPD 2016-2021) 35

Tabel 3.7 Perbandingan Capaian Realisasi Tahun 2015 dengan Tahun 2016

(Sebelum Penetapan RPJMD 2016-2021) 37

Tabel 3.8 Perbandingan Capaian Realisasi Tahun 2015 dengan Tahun 2016

(Setelah Penetapan RPJMD 2016-2021) 38

Tabel 3.9 Realisasi IPG Dan IDG Sumatera Barat Antara Tahun 2010-2015 40 Tabel 3.10 Realisasi IDPG Dan IDG Nasional Antara Tahun 2010-2015 41 Tabel 3.11 Pembanding antara IPG dan IDG Sumatera Barat dengan Jambi

Tahun 2010-2015 41

Tabel 3.12 Perbandingan IDG dan IPG Nasional dengan Sumatera Barat 42 Tabel 3.13 Komposisi Pejabat Struktural di Provinsi Sumatera Barat 43 Tabel 3.14 Indikator Kinerja Organisasi Perempuan Yang Aktif 44 Tabel 3.15 Indikator SKPD yang menerapkan Anggaran Berbasis Gender 45 Tabel 3.16 Indikator Rasio Perempuan Korban Kekerasan Per 100.000

Penduduk (Usia 0-18 Tahun Keatas) 46

Tabel 3.17 Data Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2014 dan 2015 47

Tabel 3.18 Indikator Kinerja Kualitas Keluarga 48

Tabel 3.19 Realisasi Kinerja Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 49

Tabel 3.20 Capaian Kinerja Data Terpilah 50

Tabel 3.21 Data Kekerasan Terhadap Perempuan Anak Tahun 2014 s.d 2016 52

(7)

| Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB iv

(8)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 1 BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

eberhasilan pencapaian pembangunan tidak hanya diukur dari pencapaian pembangunan ekonomi semata, tetapi juga dilihat dari pembangunan sumber daya manusianya. Pembangunan kualitas hidup, manusia merupakan upaya terus-menerus yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan seluruh penduduk tanpa membedakan jenis kelamin terentu. Namun demikian tidak dapat dipungkiri, pada pelaksanaannya masih terdapat kelompok penduduk yang tertinggal ini disebabkan oleh berbagai persoalan pelik yang seringkali saling berkaitan satu dengan lainnya. Persoalan yang paling penting menghalangi upaya peningkatan kualitas hidup yang setara adalah pendekatan pembangunan yang mengabaikan isu tentang kesetaraan dan keadilan gender, pemberdayaan perempudan dan perlindungan anak.

Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarkat, khusunya di bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, maka dipandang perlu dibentuk Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang salah satunya adalah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2012.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan- tujuan dan sasaran-sasaran telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban

TK K

(9)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 2 secara periodik, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu Perencanaan Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi dan Pemanfaatan Informasi Kinerja.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat memiliki kewajiban untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Gubernur Sumatera Barat yang diukur berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam Renstra 2016 – 2021.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

enyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana tahun 2016 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan.

Tujuan penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja (LAKIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, LAKIP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka : 1. Mendorong untuk dapat melaksanakan tugas umum pemerintahan dan

pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggung-jawabkan;

2. Menjadikan Pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif;

3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik.

P K

T K

(10)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 3 C. LANDASAN HUKUM

andasan hukum Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi,sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011;

L K

T K

(11)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 4 7. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011;

9. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2012;

10. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2005 – 2025;

11. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021.

D. TUGAS DAN FUNGSI 1. Tugas

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPr & KB) Provinsi Sumatera Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat yang secara umum mempunyai tugas pokok yaitu

“Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana”.

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas tersebut Badan Pemberdayaan Perempuan

dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat mempunyai sejumlah fungsi

(12)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 5 sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008, yaitu:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Perempuan, perlindungan anak dan Keluarga Berencana

b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan Provinsi di bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana c. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan

3. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat (sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008) dipimpin oleh Kepala Badan (Esselon II.A) dan terdiri dari Sekretariat, 4 Bidang dan 11 Sub Bidang/Sub Bagian, dengan struktur organisasi sebagai berikut:

a. Kepala Badan b. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga badan, ketatausahaan, tata laksana, humas, protokol, laporan, hukum, dan organisasi serta hubungan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Pengkoordinasian kegiatan Kesekretariatan untuk memfasilitasi kelancaran tugas bidang urusan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.

2) Pelaksanaan Perumusan Peraturan Perundang-Undangan sesuai ketentuan yang berlaku.

3) Pelaksanaan dan Perumusan Rencana Strategi.

4) Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Keluar dan di Dalam Organisasi

(13)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 6 5) Pelaksanaan Fasilitasi Kelancaran Tugas dan Urusan Bidang

Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana berdasarkan azaz keseimbangan.

6) Pengkoordinasikan penyusunan laporan akuntabilitas keuangan SKPD.

Sekretariat terdiri dari 3 Sub Bagian, yaitu : 1) Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas Urusan Ketatausahaan, Ketatalaksanaan, Kepegawaian dan Organisasi, Humas, Protokol serta urusan Rumah Tangga Badan dengan uraian sebagai berikut :

a) Mengendalikan surat masuk, keluar dan kearsipan.

b) Melaksanakan pengendalian administrasi barang dan perlengkapan badan

c) Merencanakan kebutuhan barang dan perlengkapan badan.

d) Mempersiapkan bahan pelaksanaan pengadaan, penyaluran, pemakaian, penggunaan dan penghapusan barang dan perlengkapan.

e) Menyiapkan bahan pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian barang inventaris, kendaraan badan serta penggunaan gedung kantor.

f) Menyiapkan administrasi pengaturan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan lingkungan.

g) Mengatur pelaksanaan penggunaan dan pemakaian barang inventaris dan perlengkapan kantor.

h) Membuat rancangan dan program kerja Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian.

i) Melaksanakan tugas keprotokolan badan .

j) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan.

k) Menyiapkan bahan pembuatan DP 3 setiap pegawai.

l) Mengumpulkan, mengelola, dan menyiapkan data kepegawaian badan.

m) Mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai badan.

n) Mempersiapkan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai.

(14)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 7 o) Mempersiapkan bahan mutasi dan pemberhentian, teguran

pelanggaran disiplin, pensiun, dan surat cuti pegawai badan.

p) Mempersiapkan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan pegawai.

q) Melaksanakan bahan rencana kesejahteraan pegawai.

r) Mengkoordinir kehadiran pegawai.

s) Membuat laporan kepegawaian dan daftar urut pangkat kepegawaian (DUK).

t) Mempertanggungjawabkan kegiatan Sub. Bagian yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

u) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

2) Sub. Bagian Keuangan

Mempunyai tugas untuk menyelenggarakan administrasi keuangan, menyelenggarakan pembukuan, laporan keuangan dan memelihara dokumen keuangan serta membuat laporan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dengan uraian sebagi berikut :

a) Menyusun Program dan rencana pengelolaan keuangan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

b) Mempelajari dan menelaah peraturan keuangan.

c) Menyusun rencana kegiatan belanja langsung dan tidak langsung.

d) Memproses Dokumen Pelaksanaan Anggaran.

e) Menyelenggarakan pelayanan administrasi keuangan.

f) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan kegiatan.

g) Menyiapkan bahan pertanggungjawaban dan menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

h) Menyiapkan dan memelihara dokumen keuangan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

i) Melaksanakan penatausahaan keuangan.

(15)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 8 j) Menyusun laporan bulanan,triwulan, dan tahunan keuangan sesuai

dengan peraturan yang berlaku sebagai pertanggungjawab pelaksanaan tugas.

k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

3) Sub. Bagian Program

Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana umum jangka pendek, menengah dan jangka panjang, serta proposal pengembangan kegiatan berdasarkan urusan yang menjadi kewenangan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana sesuai skala prioritas dan arahan pimpinan dengan uraian sebagai berikut :

a) Mengumpulan data dan bahan yang berkaitan dengan perencanaan umum dan program.

b) Mengumpulkan dan menganalisa peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan urusan dan tugas badan.

c) Menyiapkan bahan tentang pelaksanaan perencanaan umum dan program.

d) Menyiapkan pedoman dan petunjuk tentang pelaksanaan perencanaan umum dan program pengelolaan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.

e) Membuat rencana dan program kerja umum.

f) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan kegiatan.

g) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.

h) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku.

i) Melaksanakan penatausahaan tugas Sub. Bagian Program.

j) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub. Bagian Program.

k) Menyiapkan bahan dan menyusun Rencana Strategi.

l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

(16)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 9 c. Bidang Data dan Informasi

Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup data dan informasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bidang Data dan Informasi mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas.

2) Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang.

3) Perencanaan kegiatan di ruang lingkup bidang Data dan Informasi berdasarkan skala prioritas.

4) Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan.

5) Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan.

6) Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas keseimbangan.

7) Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan penyusunan laporan.

Bidang Data dan Informasi terdiri dari 2 Sub Bidang, yaitu:

1) Sub. Bidang Data Informasi PUG dan Anak

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijaksanaan teknis ruang lingkup Data Informasi PUG dan Anak yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Data Informasi PUG dan Anak, sesuai urusan yang menjadi kewenangan Sub. Bidang Data Informasi PUG dan Anak dengan uraian sebagai berikut :

a) Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan Sub.

Bidang Data Informasi PUG dan Anak sesuai dengan urusan.

b) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan.

c) Menyusun rencana kegiatan Tahunan Sub. Bidang Data Informasi PUG dan Anak sesuai program dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga Pemerintah terkait.

d) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan.

(17)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 10 e) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan.

f) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait.

g) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dengan unit kerja terkait.

h) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku.

i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan.

j) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

k) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan.

l) Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

2) Sub. Bidang Data Informasi Keluarga Berencana

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijaksanaan teknis ruang lingkup Data Informasi Keluarga Berencana yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Data Informasi Keluarga Berencana, sesuai urusan yang menjadi kewenangan Sub. Bidang Data Informasi Keluarga Berencana dengan uraian sebagai berikut :

a) Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan Sub.Bidang Data Informasi Keluarga Berencana sesuai dengan urusan.

b) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan.

c) Menyusun rencana kegiatan tahunan Sub. Bidang Data Informasi Keluarga Berencana sesuai program dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga Pemerintah terkait.

d) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan.

e) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan.

f) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait.

g) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan.

(18)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 11 h) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut

ketentuan yang berlaku.

i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan.

j) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

k) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan.

l) Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

d. Bidang Pengarusutamaan Gender (PUG)

Bidang Pengarusutamaan Gender mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijakan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup Pengarusutamaan Gender. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengarusutamaan Gender mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas.

2) Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang.

3) Perencanaan kegiatan diruang lingkup bidang Pengarusutamaan Gender berdasarkan skala prioritas.

4) Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan.

5) Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan.

6) Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas keseimbangan.

7) Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan.

Bidang PUG terdiri dari 2 Sub Bidang, yaitu:

1) Sub. Bidang Advokasi dan fasilitasi PUG

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan

teknis ruang lingkup Advokasi dan fasilitasi PUG yang berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan Advokasi dan Fasilitasi PUG, sesuai urusan yang

(19)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 12 menjadi kewenangan Sub. Bidang Advokasi dan fasilitasi PUG dengan uraian tugas sebagai berikut :

a) Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan Sub.Bidang Pemberdayaan Adat, Sosial dan tenaga Kerja Pedesaan sesuai dengan urusan.

b) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan.

c) Menyusun rencana kegiatan tahunan Sub. Bidang Advokasi dan Fasilitasi PUG sesuai program dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga Pemerintah terkait.

d) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan.

e) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan.

f) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait.

g) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan.

h) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku.

i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan.

j) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

k) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan.

l) Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

2) Sub. Bidang Pemberdayaan Organisasi Perempuan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang lingkup Pemberdayaan Organisasi Perempuan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Organisasi Perempuan sesuai urusan yang menjadi kewenangan Sub Bidang Pemberdayaan Organisasi Perempuan dengan uraian tugas sebagai berikut :

a) Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan sub bidang

pemberdayaan organisasi perempuan sesuai dengan urusan

(20)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 13 b) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan

c) Menyusun rencana kegiatan tahunan sub bidang pemberdayaan organisasi perempuan sesuai program dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait

d) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan e) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

f) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait

g) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

h) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku

i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan

j) Mempertanggung jawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku

k) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan

l) Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan e. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak

Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak mempunyai tugas menyiapkan bahan kebijaksanaan dan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai ruang lingkup Perlindungan Perempuan dan Anak. Dalam melaksanakan tugas Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rintisan

2) Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang 3) Perencanaan kegiatan diruang lingkup bidang perlindungan

perempuan dan anak berdasarkan skala prioritas

4) Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan

5) Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan

(21)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 14 6) Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas

keseimbangan

7) Pelaksanaan pertanggungjawaban dan laporan

Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak terdiri dari 2 Sub Bidang, yaitu 1) Sub. Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang lingkup kualitas hidup dan perlindungan perempuan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan, sesuai urusan yang menjadi kewenangan Sub. Bidang Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan sebagai berikut:

a) Mengumpulkan data dan bahan untuk menyusun kegiatan sub bidang kualitas hidup dan perlindungan perempuan sesuai dengan urusan.

b) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan.

c) Menyusun rencana kegiatan tahunan sub bidang kualitas hidup dan perlindungan perempuan sesuai program dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait

d) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan e) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

f) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait

g) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

h) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku

i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan

j) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

k) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan

l) Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

(22)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 15 2) Sub. Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang lingkup Kesejahteraan dan Perlindungan Anak yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Kesejahteraan dan Perlindungan Anak, sesuai urusan yang menjadi kewenangan Sub. Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak sebagai berikut:

a) Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan Sub Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak sesuai urusan

b) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan

c) Menyusun rencana kegiatan tahunan Sub Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak sesuai program dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-undanagn serta kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait

d) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan e) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

f) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait

g) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

h) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku

i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan

j) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

k) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan

l) Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan pimpinan f. Bidang Keluarga Berencana

Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas menyiapkan bahan

kebijaksanaan perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan

program sesuai ruang lingkup Keluarga Berencana. Dalam melaksanakan

tugas Bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi sebagai berikut :

(23)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 16 1) Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang

bersifat rutinitas

2) Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan bidang 3) Perencanan kegiatan di ruang lingkup Bidang Keluarga Berencana

berdasarkan skala prioritas

4) Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan 5) Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan

6) Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas keseimbangan

7) Pelaksanaan pertanggung jawaban dan laporan

Bidang Keluarga Berencana terdiri dari 2 Sub Bidang, yaitu:

1) Sub. Bidang Kesejahteraan Keluarga

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang lingkup kesejahteraan keluarga yang berkaitan dengan pelaksanaan kesejahteraan keluarga, sesuai urusan yang menjadi kewenangan Sub. Bidang Kesejahteraan Keluarga sebagai berikut:

a) Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan kegiatan sub. bidang kesejahteraan keluarga sesuai urusan

b) Menyiapkan bahan kebijakan pelaksanaan urusan

c) Menyusun rencana kegiatan tahunan sub. bidang kesejahteraan keluarga sesuai program dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait

d) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan e) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

f) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait

g) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

h) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut

ketentuan yang berlaku

(24)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 17 i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah

ditetapkan

j) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku

k) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai kewenangan

l) Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan 2) Sub. Bidang Kesehatan Reproduksi

Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan kebijakan teknis ruang lingkup kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan pelaksanaan kesehatan reproduksi, sesuai urusan yang menjadi kewenangan Sub. Bidang Kesehatan Reproduksi sebagai berikut:

a) Mengumpulkan data dan bahan untuk penyusunan bahan sub bidang kesehatan reproduksi sesuai dengan urusan

b) Menyiapkan bahan kebijakan sesuai dengan urusan

c) Menyusun rencana kegiatan tahunan sub bidang kesehatan reproduksi sesuai program dan urusan dengan mempedomani peraturan perundang-undangan serta kebijakan teknis lembaga pemerintah terkait

d) Menyiapkan pedoman pelaksanaan tugas dan kegiatan e) Menyiapkan bahan fasilitasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

f) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dengan unit kerja terkait

g) Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

h) Melaksanakan penyimpanan berkas kerja, data dan bahan menurut ketentuan yang berlaku

i) Menyusun laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah ditetapkan

j) Mempertanggungjawabkan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku

k) Melaksanakan tugas penunjang dan tugas yang bersifat rutinitas sesuai

kewenangan

(25)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 18 l) Melaksanakan dan membantu tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat sesuai Perda Nomor 3 Tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat tersebut dapat disajikan sebagaimana bagan di bawah ini:

1.

2. Gambar 1.1 Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Provinsi Sumatera Barat

E. ASPEK STRATEGIS

emerintah Provinsi Sumatera Barat dalam melaksanakan Program Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melibatkan semua pihak terkait seperti perguruan tinggi, swasta, LSM, tokoh masyarakat dan semua komponen lapisan masyarakat yang ada.

Kepala Badan

Bidang Data dan Informasi

Subid Data Informasi PUG dan Anak

Subid Data Informasi KB

Bidang Pengarusutamaan Gender

Subid Advokasi dan Fasilitasi PUG

Subid Pemberdayaan Organisasi Perempuan

Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak

Subid Kualitas Hidup dan Pemberdayaan

Perempuan

Subid Kesejahteraan dan Perlindungan Anak

Bidang Keluarga Berencana

Subid Kesejahteraan Keluarga

Subid Kesehatan Reproduksi Kelompok Jabatan

Fungsional Sekretariat

Subag Umum dan Kepegawaian

Subag Keuangan

Subag Program

P K

T K

(26)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 19 Keberhasilan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan KB dapat dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi seiring dengan tuntutan dan adanya paradigma dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah daerah menuju Good Governance. Dengan diwujudkannya Good Governance (Tata Kelola pemerintahan yang baik) yang mencerminkan antara lain transparansi, partisipasi dan akuntabilitas merupakan faktor yang berasal dari internal dan eksternal organisasi, dimana faktor ini sangat mempengaruhi tujuan dan sasaran yang akan dicapai di era otonomi daerah. Sesuai dengan isu pembangunan yang berkembang seiring dengan berjalannya proses Otonomi Daerah yang menuntut perlunya transparansi dan akuntabilitas baik secara vertikal maupun horizontal.

Akuntabilitas sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang dilaksanakan secara periodik. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat merupakan perwujudan kewajiban Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi Instansi yang bersangkutan.

Lingkungan Strategis yang mempengaruhi keberhasilan kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana adalah :

1. Adanya Peraturan Perundang–undangan yang mengatur Penyelenggaraan Program Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (KB)

2. Tersedianya Sumber Daya Aparatur yang berkualitas dan profesional dibidangnya

3. Adanya Kelembagaan Pemberdayaan Perempuan dan KB baik kelembagaan Pemerintah maupun Organisasi Perempuan, LSM dan Organisasi Kemasyarakatan lainnya yang saling berkoordinasi.

4. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang cukup memadai untuk pelaksanaan tugas.

5. Adanya sinergi yang konstruktif diantara unit kerja terkait dalam

pelaksanaan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana di Provinsi Sumatera Barat.

(27)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 20 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

alam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016 – 2021. Renstra ini merupakan acuan dan arahan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana periode Tahun 2016-2021 secara menyeluruh, terintegrasi, dan bersinergis baik dalam bidang-bidang yang ada di BPPr & KB Sumatera Barat maupun dengan Instansi teknis terkait.

Renstra BPPr & KB Sumatera Barat merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan pemberdayaan perempuan selama lima tahun ke depan (2016- 2021). Dokumen ini disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan, dan permasalahan termasuk isu strategis terkini yang dihadapi dalam pembangunan perekonomian perempuan lima tahun ke depan. Renstra BPPr & KB Sumbar 2016 - 2021 merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumatera Barat 2016-2021 tentang pembangunan berwawasan gender di Sumatera Barat.

Sesuai dengan reformasi dalam perencanaan dan sistem penganggaran berbasis kinerja (Performance-Based Budgeting), dokumen Renstra dilengkapi dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) sehingga akuntabilitas pelaksana kegiatan beserta organisasinya dapat dievaluasi.

Secara ringkas substansi Rentra tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut:

1. Visi

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat selaku penyelenggara dua urusan wajib pemerintahan, yaitu

D

(28)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 21 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Urusan Keluarga Berencana dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya mempunyai Visi:

“Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender, Perlindungan Perempuan dan Anak Menuju Keluarga Berkualitas”

2. Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat menetapkan 7 (tujuh) misi yang dilaksanakan secara berkesinambungan yaitu:

a. Meningkatkan kualitas hidup perempuan b. Meningkatkan perlindungan perempuan

c. Meningkatkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera d. Meningkatkan pemenuhan hak anak

e. Meningkatkan sistem data gender dan anak f. Meningkatkan perlindungan khusus anak

g. Meningkatkan pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana

3. Tujuan dan Sasaran Tujuan

Tujuan BPPr & KB Provinsi Sumatera Barat yang dijabarkan dari misi adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan kualitas hidup perempuan b. Mewujudkan perlindungan perempuan

c. Mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera d. Mewujudkan pemenuhan hak anak

e. Mewujudkan sistem data gender dan anak f. Mewujudkan perlindungan khusus anak

g. Mewujudkan pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana

(29)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 22 Sasaran

Sasaran pembangunan pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana yang akan dicapai dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak adalah:

a. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender serta pemberdayaan perempuan

b. Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan

c. Meningkatnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera

d. Meningkatnya pemenuhan hak anak dan perlindungan anak e. Meningkatnya pemanfaatan data terpilah

f. Meningkatnya perlindungan khusus anak

g. Meningkatnya kualitas kependudukan, pembangunan keluarga dan Keluarga Berencana

4. Indikator Kinerja

Penetapan indikator kinerja bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat sampai dengan tahun 2016 sesuai dengan RPJMD Provinsi Sumatera Barat tahun 2016 – 2021.

Adapun tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2016-2021 dan Renstra SKPD 2016-2021, tabel berikut ini :

Tabel. 2.1. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja

No Misi Tujuan Sasaran Indikator Ket

1 Meningkatkan kualitas hidup Perempuan

Mewujudkan kualitas hidup perempuan

Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender serta

pemberdayaan perempuan

1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) (IKU)

2. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) (IKU) 3. Persentase organisasi

perempuan yang aktif 4. Persentase SKPD yang

menerapkan anggaran berbasis gender

%

%

%

%

(30)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 23

No Misi Tujuan Sasaran Indikator Ket

2. Meningkatkan Perlindungan Perempuan.

Mewujudkan perlindungan perempuan

Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan

Rasio Perempuan korban kekerasan per 100.000 penduduk (usia 18 tahun ke atas)

%

3. Meningkatkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera

Mewujudkan

kualitas keluarga Meningkatnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera

Persentase Penyedia Layanan Bagi Keluarga Mewujudkan KG dan Hak Anak

%

4. Meningkatkan Pemenuhan Hak anak

Mewujudkan pemenuhan hak anak

Meningkatnya pemenuhan hak

anak dan

perlindungan anak

Kabupaten/Kota Layak Anak

(KLA) %

5. Meningkatkan Sistem Data Gender dan Anak

Mewujudkan sistem data gender dan anak

Meningkatnya pemanfaatan data terpilah

Persentase Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi yang memiliki data terpilah

%

6 Meningkatkan Perlindungan Khusus Anak

Mewujudkan perlindungan khusus anak

Meningkatnya perlindungan khusus anak

Rasio Anak yang memerlukan perlindungan khusus per 100.000 anak (usia kandungan – 18 tahun)

%

7 Meningkatkan Pengendalian Penduduk &

Keluarga Berencana

Mewujudkan pengendalian penduduk dan KB

Meningkatnya kualitas kependudukan, pembangunan keluarga dan keluarga

berencana

a. Total Fertility Rate (TFR) per Wanita Usia subur (WUS) usia 15-49 Tahun b. CPR (Prevalensi Pemakaian

Alat Kontrasepsi)

c. Unmet Need (Kebutuhan Ber d. ASFR KB) (Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur) 15-19 Tahun

e. Kehamilan yang tidak di inginkan dari WUS (15-19 tahun)

f. LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) IKU

%

%

%

%

%

%

Adapun target kinerja SKPD pada Renstra untuk Periode 2016-2021 sesuai RPJMD Provinsi Sumatera Barat 2016-2021 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Target Kinerja Jangka Menengah Pelayanan SKPD (Sesuai RPJMD dan Renstra SKPD)

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Mewujudkan kualitas hidup perempuan

Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender serta

pemberdayaan perempuan

a. Indeks Pembangunan Gender (IPG) (IKU)

b. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) (IKU) c. Persentase organisasi

perempuan yang aktif

94,68 62,02 92,40

94,76 62,10 94,93

94,84 62,18 96,20

94,92 62,26 97,46

95,00 62,34 98,73

95,08

62,42

100

(31)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 24

No Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

d. Persentase SKPD yang menerapkan anggaran berbasis gender

89,79 91,83 93,87 95,91 97,95 100

2 Mewujudkan perlindungan perempuan

Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan

Rasio Perempuan korban kekerasan per 100.000 penduduk (usia 18 tahun ke atas)

49 48 47 46 45 44

3 Mewujudkan kualitas keluarga

Meningkatnya keluarga kecil bahagia dan sejahtera

Persentase Penyedia Layanan Bagi Keluarga Mewujudkan KG dan Hak Anak

50 60 70 80 90 100

4 Mewujudkan pemenuhan hak anak

Meningkatnya pemenuhan hak

anak dan

perlindungan anak

Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)

7 8 9 10 11 12

5 Mewujudkan sistem data gender dan anak

Meningkatnya pemanfaatan data terpilah

Persentase Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi yang memiliki data terpilah

89,79 91,83 93,87 95,91 97,95 100

6 Mewujudkan perlindungan khusus anak

Meningkatnya perlindungan khusus anak

Rasio Anak yang memerlukan perlindungan khusus per 100.000 anak (usia kandungan – 18 tahun)

392 390 388 386 384 382

7 Mewujudkan pengendalian penduduk dan KB

Meningkatnya kualitas kependudukan, pembangunan keluarga dan keluarga berencana

a. Total Fertility Rate (TFR) per Wanita Usia subur (WUS) usia 15-49 Tahun

b. CPR (Prevalensi Pemakaian Alat Kontrasepsi)

c. Unmet Need (Kebutuhan Ber KB)

d. ASFR (Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur) 15-19 Tahun

e. Kehamilan yang tidak di inginkan dari WUS (15-19 tahun)

f. LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk) IKU

2,61

52,5

8,30 21,00

12,40

1,22

2,53

53,90

7,60 18,90

11,00

1,18

2,42

55,40

7,00 17,00

9,70

1,14

2,39

57,00

6,60 15,30

8,50

1,10

2,36

58,60

6,20 13,60

7,30

1,06

2,33

60,20

5,80 11,9

6,10

1,02

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Pengukuran keberhasilan rencana pembangunan jangka menengah daerah dalam pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah periode 2016-2021 tercermin dari capaian indikator kinerja utama yang ditetapkan. Untuk mengukur keberhasilan program pembangunan yang telah ditentukan maka dipilih Indikator Kinerja Utama dan target capaian selama lima tahun ke depan menurut tujuan dan sasaran pada setiap misi.

Penetapan kinerja BPPr & KB Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016

ditetapkan dengan mengacu kepada sasaran strategis RPJMD, sebagai

(32)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 25 implementasi dari pencapaian sasaran tersebut telah menetapkan sasaran dan indikator kinerja. Untuk mencapai sasaran strategis instansi ditetapkan indikator kinerja utama (IKU) sebagaimana daftar berikut ini :

Tabel. 2.3. Indikator Kinerja Utama Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2021

No INDIKATOR

TARGET

2016 2017 2018 2019 2020 2021 Misi 3: Meningkatkan Sumberdaya Manusia Yang Cerdas, Sehat, Beriman,

Berkarakter dan Berkualitas Tinggi 1. LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk)

(%)

1,22 1,18 1,14 1,10 1,06 1,02

2. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 94,68 94,76 94,84 94,92 95,00 95,08 3. Indeks Pemberdayaan Gender

(IDG)

62,02 62,10 62,18 62,26 62,34 62,42

INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan dalam penyelengaraan pemerintah daerah khususnya dalam pemenuhan kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan umum dan daya saing. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.

lndikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan

dengan mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan

(outcomes) atau kompositnya (impact). Suatu indikator kinerja daerah dapat

dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator

capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja

daerah berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.

(33)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 26 Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 2016- 2021 yang telah direncanakan. Ukuran keberhasilan/pencapaian suatu daerah membutuhkan indikator yang mampu menggambarkan kemajuan daerah tersebut. Indikator kinerja dimaksud juga diperlukan publik dalam rangka perwujudan akuntabilitas penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Indikator Kinerja Daerah Provinsi Sumatera Barat yang menjadi kewajiban pencapaian Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana secara rinci disajikan sebagai berikut :

Tabel 2.4 Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat

Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja Pembangunan Daerah

Kondisi kinerja awal RPJMD

(2015)

TARGET KINERJA Kondisi Kinerja Pada Akhir RPJMD (2021) 2016 2017 2018 2019 2020

1. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

a. Jumlah kabupaten/kota layak anak 6 7 8 9 10 11 12

b. Keterwakilan politik perempuan

dilembaga parlemen(%) 10,77 10,77 10,77 10,77 10,77 10,77 10,77 c. Rasio perempuan korban kekerasan

per 100,000 penduduk (usia 18 tahun keatas)

50 49 48 47 46 45 44

d. Rasio anak yang memerlukan perlindungan khusus per 100,000 anak (usia kandungan – 18 tahun)

394 392 390 388 386 384 382

2. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

a. Contraceptive prevalence rate CPR (Prevalensi pemakaian alat kontrasepsi) (%)

51,3 52,5 53,9 55,4 57 58,6 60,2

b. Unmet need (Kebutuhan ber KB) (%) 9,1 8,3 7,6 7,0 6,6 6,2 5,8 c. LPP (Laju Pertumbuhan Penduduk)

(%) 1,25 1,22 1,18 1,14 1,10 1,06 1,02

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016, dengan

mempertimbangkan segenap sumber daya telah menetapkan Rencana Kerja

Tahunan pada tahun 2016. Sebelum dilakukan perubahan RPJMD 2016-2021

(34)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 27 dan Renstra SKPD 2016-2012 telah dilakukan penetapan kinerja SKPD dengan Gubernur Sumatera Barat sebagai sebagai berikut :

Tabel 2.5. Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016

(Sebelum Penetapan RPJMD 2016-2021)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2016

1 2 3 4

1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender dan Pemberdayaan Gender

a. Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Tahun 2015 94,24%

b. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Tahun 2015 61,94%

2 Menurunnya lanju

pertumbuhan penduduk Laju pertumbuhan penduduk 1,34%

Tabel 2.6. Rencana Kinerja Tahunan SKPD 2016 (Sebelum Penetapan RPJMD 2016-2021)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2016

1 2 3 4

1 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender serta pemberdayaan perempuan

a. Persentase organisasi perempuan yang aktif

b. Persentase SKPD yang menerapkan anggaran berbasis gender

90,48%

71,43%

2 Meningkatnya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan

a. Persentase penurunan kasus korban kekerasan terhadap perempuan

b. Rasion perempuan korban kekerasan per 100.000 penduduk usia 18 tahun keatas tingkat provinsi

c. Persentase lembaga layanan terhadap perempuan dan anak yang aktif

1,26%

10 orang

75,34%

3 Meningkatnya keluarga kecil

bahagia dan sejahtera a. Akseptor Keluarga Berencana 151.693 4 Tersedianya data gender dan

anak a. Persentase Satuan Kerja Perangkat Daerah

Provinsi yang memiliki data terpila 71,43%

5 Meningkatnya pemenuhan hak

dan perlindungan anak a. Persentase penurunan kasus korban kekerasan terhadap anak

b. Persentase Kabupaten dan Kota Layak Anak

c. Persentase anak yang memiliki akta kelahiran

d. Persentase kelembagaan anak yang aktif

1,15%

36,84%

75,50%

75,00%

6 Meningkatnya perlindungan

khusus anak a. Rasio Anak yang memerlukan

perlindungan khusus per 100.000 anak di tingkat provinsi

394 orang

(35)

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana | BPPr & KB 28 C. PERJANJIAN KINERJA

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat menyusun perjanjian kinerja ditandatangani oleh Gubernur.

Perjanjian Kinerja merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016. Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 yang telah ditetapkan.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis Tahun 2016 mengacu kepada Renstra SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Barat tahun 2016-2021 yang diturunkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai dasar untuk mengukur kinerja BPPr&KB untuk Tahun 2016.

Pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga BerencanaTahun 2016 ini disajikan hasil pengukuran dan analisis indikator kinerja sasaran strategis yang ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2016.

Mempertimbangkan sumberdaya, telah menetapkan tekad dan janji kinerja yang akan dicapai/diwujudkan selama tahun 2016, merupakan perjanjian kinerja antara Gubernur Sumatera Barat dengan Kepala BPPr & KB sebelum dilakukan penetapan RPJMD 2016-2021 sebagai berikut :

Tabel 2.7. Perjanjian Kinerja

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 (Sebelum Penetapan RPJMD 2016-2021)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2016

1 2 3 4

1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender dan Pemberdayaan Gender

a. Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Tahun 2015 94,24%

b. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Tahun 2015 61,94%

2 Menurunnya laju

pertumbuhan penduduk Laju pertumbuhan penduduk 1,34%

Gambar

Tabel 2.2 Target Kinerja Jangka Menengah Pelayanan SKPD   (Sesuai RPJMD dan Renstra SKPD)
Tabel 2.4   Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Tabel 2.6. Rencana Kinerja Tahunan SKPD 2016  (Sebelum Penetapan RPJMD 2016-2021)
Tabel 2.7. Perjanjian Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kehidupan manusia, terutama yang telah memiliki pekerjaan dan menjalankan tugasnya sehari-hari, tidak lepas dari profesi atau kedudukan. Kedudukan yang dimiliki

Besarnya PPh Pasal 22 yang wajib dipungut oleh industri semen pada saat penjualan semen di dalam negeri adalah 0,25% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Pertambahan Nilai..

(1) Mengidentifikasi bentuk penyimpangan prinsip kerja sama wacana kartun pada buku Politik Santun dalam Kartun karya Muhammad Mice Misrad, (2) mendeskripsikan bentuk

Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh, bahwa tesis yang telah saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Psikologi Profesi kekhususan Klinis Anak

Melalui penerapan metode pembelajaran Problem Solving berbantuan media audio bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa mata pelajaran IPS pada dasarnya merupakan cara

 Kita  meminta  masing-­‐masing  UPT  untuk  membuat  perencanaan   kegiatan  pemeliharaan..  Untuk  lokasi  seperti  cuaca  ekstrim,  UPT  harus

1) Sub. Penyusun Bahan Rencana dan Program b. Penyusun Bahan Evaluasi dan Laporan c. Pengumpul dan Pengolah Data Laporan c.. Pengelola Data dan Informasi b. BIDANG PENGELOLAAN

X UAN T RACH (2004) melaporkan bahwa teknologi peningkatan nilai nutrisi jerami padi dengan perlakuan penambahan urea sebagai pakan ternak sapi pada kondisi peternakan