• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke masa membuat persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi dan modernisasi. Jika suatu organisasi atau instansi tidak bisa menyikapi hal tersebut, maka kelangsungan kegiatan atau pekerjaan di dalam organisasi atau instansi tersebut akan terhambat. Untuk itu, diperlukan adanya sistem yang baik yang harus dimiliki oleh setiap organisasi. Sebuah instansi harus didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumber daya manusia sangat berperan dalam menjalankan usaha atau kegiatan di dalam instansi tersebut.

Upaya pendayagunaan aparatur pemerintah pada hakekatnya adalah merupakan tugas dari segenap aparatur pemerintah oleh karena itu usaha pendayagunaan tersebut bersifat menyeluruh maka pelaksanaannya harus bertahap, berencana dan terpadu sesuai dengan prioritas kebutuhan pembangunan. Usaha pendayagunaan aparatur pemerintah itu sendiri, sekaligus mencakup kegiatan-kegiatan pembinaan, penyempurnaan dan penertiban serta ditujukan terhadap seluruh aparatur pemerintah baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah.

Agar pegawai negeri sebagai unsur aparatur pemerintah dapat menjadi aparat yang benar-benar mampu melaksanakan tugas-tugas umum pemerintah dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna maka terhadapnya

(2)

diperlukan adanya peningkatan keahlian dan kualitas atau dorongan yang dapat menggerakkan pegawai negeri ke arah tercapainya tujuan pemerintah dan pembangunan. Hal ini berarti bahwa dengan adanya peningkatan keahlian dan kualitas merupakan upaya yang dapat mendorong/merangsang dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai yang bersangkutan dan merupakan suatu modal yang sangat penting bagi suatu organisasi atau instansi.

Untuk maksud tersebut diatas, maka dirasa sangat perlu adanya pembinaan khusus terhadap para pegawai negeri bekerja sebagai aparatur negara dan pemerintah. Oleh karena itu mengingat bahwa pegawai negeri adalah insan biasa yang mempunyai banyak kelemahan dan bermacam-macam kebutuhannya, maka dengan demikian sebagai pegawai yang paling menentukan keberhasilan organisasi pemerintahan di dalam pencapaian tujuannya. Sehingga dengan demikian maka faktor pemenuhan kebutuhan dan pada pegawai tersebut haruslah mendapat perhatian yang serius.

Disadari atau tidak bahwa melaksanakan pendayagunaan itu selain ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan pengabdian aparatur pemerintah juga untuk menciptakan aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah. Langkah positif yang dilakukan para pemimpin bangsa dalam hal ini melakukan pembinaan aparatur pemerintah ke arah sikap pengabdian dan pengabdian sebagai pelayan pemerintah.

Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan sesuai dengan KM Nomor 79 Tahun 2004 mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan

(3)

administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan dalam melaksanakan tugas.

Sumber daya manusia yang ada pada suatu kantor dapat merupakan kekuatan (Strength) maupun kelemahan (Weakness) bagi kantor tersebut. Sumber daya manusia merupakan Strength yaitu apabila dapat diberdayakan secara optimal untuk pencapaian tujuan organisasi, hal sebaliknya yaitu merupakan Weakness bila sumber daya manusia justru memberdayai organisasi untuk kepentingan kelompok / individu. Dalam hal pelayanan terhadap masyarakat harus pula didukung oleh sumber daya manusia yang handal.

Dalam pelayanan terhadap masyarakat sebagai pegawai negeri harus pula ditunjang dengan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kinerja sebagai aparatur pemerintah. Namun fungsi pendidikan dan pelatihan bukan sekadar indikasi adanya semangat dan kegairahan kerja, melainkan dapat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan suatu instansi. Pendidikan dan pelatihan sangat penting guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia sebab dengan pendidikan dan pelatihan itu diharapkan seluruh pegawai khususnya di lingkungan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Namun faktor perilaku manusia yang dominan dalam pergaulan sehari-hari yang membuat persoalan yang sangat kompleks, sehingga tidak mudah dalam menentukan mana faktor diantara peningkatan keahlian dan kualitas atau peran pendidikan dan pelatihan yang mempunyai pengaruh dominan terhadap produktivitas kerja, salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya

(4)

meningkatan kinerja pegawai adalah dengan melalui pengembangan pegawai yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan, disamping itu jenis peningkatan keahlian dan kualitas yang diperlukan antara satu dengan lainnya untuk peningkatan produktivitas kerja tentunya berbeda. Untuk itu penulis beranggapan bahwa faktor peran pendidikan dan pelatihan dalam unsur peningkatan keahlian dan kualitas tersebut relevan dengan kondisi suatu instansi dalam menjalankan visi dan misinya, sehingga penulis tertarik untuk membuat dan menguraikannya dalam bentuk skripsi dengan judul yaitu “PERAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN DAN KUALITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR ADMINISTRATOR BANDAR UDARA POLONIA MEDAN”.

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pentingnya peran pendidikan dan pelatihan pada pegawai Adbandara Polonia Medan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari. .

2. Bagaimana kemampuan pegawai Kantor Adbandara dalam menyelesaikan masalah dibidang penerbangan sebagai Regulator.

3. Bagaimana peran pegawai Kantor Adbandara Polonia dalam meningkatkan Keselamatan Penerbangan ( KESPEN ).

(5)

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi pegawai Adbandara Polonia Medan dalam melaksanakan tugasnya.

b. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pegawai Adbandara dalam melaksanakan pengawasan setelah mendapat pendidikan dan pelatihan. c. Untuk mengetahui sejauh mana peran Kantor Administrator Bandar Udara

Polonia Medan dalam meningkatkan Keselamatan Penerbangan (KESPEN ).

2. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Secara Teoritis

Diharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan untuk kemajuan ilmu hukum khususnya dibidang penerbangan. Selain itu dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan motivasi bagi para pegawai di instansi Kantor Adbandara Polonia Medan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis ( keahlian/ skill ) sesuai dengan tugasnya, manfaat lainnya adalah untuk menambah wawasan, baik bagi penulis sendiri maupun orang lain yang membaca skripsi ini serta dapat menjadi pedoman penulisan skripsi berikutnya khususnya di dunia penerbangan.

(6)

b. Secara Praktis

Secara praktis pembahasan terhadap skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pengetahuan bagi pembaca dan juga sebagai bahan masukan untuk pimpinan dalam upaya meningkatkan keahlian dan kualitas para pegawai Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan serta memberikan gambaran tentang pelaksanaan tugas penulis secara umum, khususnya berbicara tentang peran pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan keahlian dan kualitas kerja pegawai pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan.

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini berjudul " Peran Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Keahlian dan Kualitas Kerja Pegawai Pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan " , yang diangkat menjadi judul skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan judul ini adalah murni hasil penulisan dalam rangka melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini dapat ipertanggungjawabkan secara ilmiah.

E. Tinjauan Kepustakaan

Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Polonia Medan adalah merupakan salah satu dari 5 ( lima ) Kantor Administrator Bandar Udara yang ada

(7)

di Indonesia yaitu Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, Kantor Administrator Bandar Udara Juanda Surabaya, Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali dan Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar. Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Polonia Medan berdiri pada tanggal 05 Januari 2005 yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang tugas pokok dan fungsinya diatur dalam :

1). Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan yang telah direvisi menjadi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;

2). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 79 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Administrator Bandar Udara;

3). Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1995 tentang Angkutan Udara;

4). Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan;

5). Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan; 6). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai

Dampak Lingkungan Hidup;

7). Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002;

(8)

8). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 1989 tentang Penertiban Penumpang, Barang dan Kargo yang diangkut Pesawat Udara Sipil;

9). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 Tahun 1996 tentang Sanksi Administratif Terhadap pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kelaikan Udara;

10). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 29 Tahun 1997 tentang Struktur dan Golongan Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara Umum;

11). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 28 Tahun 1999 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Informasi Pertimbangan Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara yang Diselenggarakan Oleh Badan Usaha Kebandarudaraan;

12). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 77 Tahun 2000 tentang Persyaratan Sertifikasi dan Operasional bagi Perusahaan Angkutan Udara yang melakukan Penerbangan Dalam Negeri Internasional dan Charter atau Kargo;

13). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 78 Tahun 2000 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 45 ) tentang Perawatan, Perawatan Prefentif, Perbaikan dan Modifikasi Pesawat Udara;

14). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 78 Tahun 2000 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 65) tentang Sertifikat Kecakapan bagi Personil Perawatan Pesawat Udara;

(9)

15). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2001 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 61 ) tentang Sertifikat Kecakapan Penerbang dan Instruktur Penerbang;

16). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2001 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 91 ) tentang Ketentuan Umum Operasi dan Peraturan Penerbangan;

17). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 8 Tahun 2002 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi Perhitungan Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi;

18). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun 2002 tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi;

19). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2002 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 121 ) tentang Persyaratan Sertifikasi dan Operasional bagi Perusahaan Angkutan Udara yang melakukan Penerbangan Dalam Negeri, Internasional dan Penerbangan Borongan/ charter;

20). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Operasi Bandar Udara;

21). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 7 Tahun 2002 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Komite Nasional Keselamatan Transportasi; 22). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun 2009 tentang

(10)

23). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 40 Tahun 1995 Tentang petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 1989 tentang Penertiban Penumpang Barang dan Kargo yang diangkut Pesawat Udara Sipil;

24). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 04 / I / 1997 tentang Sertifikat Kecakapan Pemandu Parkir Pesawat Udara (Marshaller), Sertifikat Kecakapan Operator Garbarata dan Sertifikat Kecakapan Operator Peralatan Pelayanan Darat Pesawat Udara;

25). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 171 Tahun 1997 Tentang Sertifikat Kecakapan dan Rating Pemandu Komunikasi Penerbangan;

26). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 140 / VI / 1997 Tentang Persyaratan Prosedur Pengoperasian Kendaraan di sisi Udara (Airside);

27). Keputusan Diretur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 284 / X / 1999 tentang Standar Kinerja Operasional Bandar Udara yang terkait dengan tingkat pelayanan (Level of Service) di Bandar Udara sebagai dasar kebijakan pentarifan jasa kebandarudaraan;

28). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 293 Tahun 1999 tentang Sertifikat Kecakapan Petugas Penanganan Pengangkutan dan / atau Barang Berbahaya ( Dangerous Goods ) dengan Pesawat Udara;

(11)

29). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 345 Tahun 1999 tentang Sertifikat Kecakapan Petugas Teknisi Perawatan Kendaraan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan ( PKP-PK );

30). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 110 / II / 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di Bandar Udara;

31). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 11 Tahun 2001 tentang Standar Marka dan Rambu Pada Daerah Pergerakan Pesawat Udara (Movement Aircraft) di Bandar Udara;

32). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 48 / II / 2001 tentang Pedoman Pemeliharaan Rancangan Kepmenhub tentang Kawasan Keselamatan Penerbangan di Bandar Udara dan Sekitarnya;

33). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 292 / IX / 2001 tentang Penyempurnaan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKP 258 / X / 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Staff Instruction No. 120 – 20 tentang Prosedur Audit untuk Operator Pesawat Udara dan Bengkel Perawatan Pesawat Udara;

34). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 113 Tahun 2002 tentang Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan; 35). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 114 Tahun 2002

tentang Standar Gambar Instalasi Sistem Penerbangan Bandar Udara (Airfield Lighting System);

(12)

36). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 115 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan / Perancangan Landasan Pacu, Taxiway, Apron pada Bandar Udara;

37). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2003 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Pelaporan Peralatan Fasilitas Elektronika ( Navigasi ) dan Listrik Penerbangan.

F. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan pangamatan dan penelitian secara langsung di Kantor Adbandara Polonia Medan dimana penulis merupakan salah satu pegawai di Kantor Adbandara Polonia Medan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis mencoba untuk mengkaji Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : Skep / 001 / I / 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 79 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Administrator Bandar Udara terutama yang berkaitan dengan peningkatan keahlian dan kualitas kerja pegawai pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan, untuk itu penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh suatu kebenaran ilmiah dalam penulisan skripsi ini, maka ditulis dengan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

(13)

a. Studi Lapangan Berdasarkan Pengalaman Penulis

Yaitu penulis yang merupakan salah satu pegawai Kantor Adbandara Polonia Medan secara langsung melakukan konsultasi atau wawancara baik dengan atasan langsung yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang ada pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan maupun rekan kerja yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis (keahlian / skill ) di lingkungan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca, mempelajari, meneliti, mengidentifikasi dan menganalisis bahan-bahan studi kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

2. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan (library research), peraturan dan buku-buku literatur yang berkaitan dengan peran pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan keahlian dan kualitas kerja pegawai akan dianalisis secara kualitatif dimana penulis menjelaskan data-data yang sesungguhnya dengan metode deduktif (umum ke khusus) yakni berdasarkan peraturan yang berlaku dan buku-buku literatur kemudian dijadikan pedoman untuk mengambil kesimpulan yang bersifat khusus berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian

(14)

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan garis besar penyusunan tugas akhir yang bertujuan untuk memudahkan jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi dari tugas akhir. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan skripsi, perumusan masalah, kemudian dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penulisan, dan diakhiri oleh sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM BANDAR UDARA INTERNASIONAL POLONIA MEDAN

Merupakan bab yang menjelaskan tentang sejarah bandar udara polonia dan gambaran umum bandar udara internasional polonia medan serta gambaran umum kantor administrator bandar udara polonia medan.

BAB III : PERATURAN TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DILINGKUNGAN UNIT KERJA KEMENTERIAN

PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Merupakan bab yang menjelaskan tentang Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 52 Tahun 2007 tentang Pendidikan dan Pelatihan Transportasi, Jenis dan Jenjang Pendidikan dan Pelatihan Transportasi menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 52 Tahun 2007 serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

(15)

KM.79 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Administrator Bandar Udara.

BAB IV : PERAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN DAN KUALITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR ADMINISTRATOR BANDAR UDARA INTERNASIONAL POLONIA MEDAN

Merupakan bab yang menjelasan Dasar Hukum Dan Petunjuk Tentang Pendidikan Dan Pelatihan Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Dasar Hukum Dan Petunjuk Tentang Pendidikan Dan Pelatihan Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 3 Tahun 2001 Tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari bab-bab yang telah dibahas sebelumnya dan saran-saran yang mungkin berguna bagi penulisan selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan akan disusunnya Pengurus OSIS dan Program Kerja OSIS SMA Kosgoro Kota Bogor tahun 2006, maka kami mengundang Sdr/i untuk persiapan acara tersebut yang

Sehubungan dengan akan disusunnya Pengurus OSIS dan Program Kerja OSIS SMA Kosgoro Kota Bogor tahun 2006, maka kami mengundang Sdr/i untuk persiapan acara tersebut yang

Data pengamatan dan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan komposisi media tanam berpengaruh nyata, sedangkan perlakuan pemberian pupuk organik cair dan

Berbagai macam kegiatan dalam mendukung program/ kegiatan pembangunan peternakan di Sumatera Barat antara lain adanya Program Sarjana Membangun Desa (SMD) yang diarahkan untuk

Ia memohon maaf atas keburukan hasil gubahannya karena merasa sebagai orang bodoh yang tidak mampu menggubah kakawin, yang dinyatakan dengan kata-kata: ewuh nwan rumasen ardha

a. Bentuk sasaran dimodifikasi menjadi sasaran panahan yang terbagi tiga area berbentuk lingkaran. Lingkaran pertama berdiameter 150cm memiliki poin 3, lingkaran

Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Kabupaten Serang Tahun 2016-2021 memuat sasaran, arah kebijakan, strategi, program, kegiatan, target

Karena Muhammadiyah di Cabang Kecamatan Weleri ini bergerak dengan dimulai dari berdakwah pengajian dan dakwah pendidikan, sehingga muncullah beberapa sekolahan