• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembaran Daerah Propinsi Jawa Barat. No Oktober No. 7.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lembaran Daerah Propinsi Jawa Barat. No Oktober No. 7."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Lembaran Daerah Propinsi Jawa Barat

No. 1 21 Oktober 1967

--- No. 7.

KEPUTUSAN BERSAMA

PANGLIMA DAERAH MILITER VI SILIWANGI/

PEPELRADA JAWA BARAT DAN GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT

No.: KEP 01-5/PEPELRADA-GUBPROP DB/1967 TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH JAWA BARAT

PANGLIMA DAERAH MILITER VI SILIWANGI/

PEPELRADA JAWA BARAT DAN GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT MENIMBANG :

1.Bahwa usaha-usaha kearah rehabilitasi, stabilisasi dan pembangunan ekonomi didaerah Jawa Barat harus segera dimulai dan setiap gerak usaha kearah tersebut dengan segala aspek-aspeknya haruslah merupakan suatu kebijaksanaan yang tunggal, baik bagi PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JABAR maupun bagi GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT yang secara langsung atau tidak langsung mengenai rencana-rencana, usaha-usaha dan/atau pelaksanaan-pelaksanaan dengan berpedoman kepada dan memperhatikan kebijaksanaan Pemerintah Pusat dibidang ekonomi, demi untuk dapat mengsukseskan program kerja Dwidharma dan Catur Karya Kabinet AMPERA;

2.Bahwa rencana operasi dan rencana usaha dari PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT baik yang langsung ataupun yang tidak langsung mengenai bidang ekonomi, memerlukan adanya pengamanan serta peningkatan hasil dan daya guna yang produktip daripada warga corps dan slagordenya masing-masing sehingga segala sesuatunya haruslah dibarengi dan diimbangi dengan adanya kesatuan penjurusan dan kesejajaran karya oleh dan dari kegiatan instansi-instansi Militer dan Pemerintahan Sipil didaerah Jawa Barat;

3.Bahwa dalam rangka melancarkan rehabilitasi, stabilisasi dan pembangunan ekonomi di Daerah Jawa Barat perlu mengambil langkah-langkah kearah penyederhanaan dan penyesuaian dari Badan-badan Lembaga-lembaga baik Pemerintah maupun Swasta yang bergerak dibidang ekonomi dan dihubungkan dengan kegunaan dan fungsinya masing-masing, dan disamping itu diperlukan pula adanya suatu peninjauan dan penertiban terhadap ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan yang langsung atau tidak langsung mengatur bidang perekenomian didaerah Jawa Barat;

(2)

4.Bahwa untuk mencapai keseragaman dan keseimbangan yang harmonis dalam setiap gerak usaha kearah rehabilitasi, stabilisasi dan pembangunan ekonomi didaerah TIMBANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH yang akan membantu PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT dalam menampung merumuskan

dan memantangkan

konsepsi-konsepsi/pendapat-pendapat/rekomendasi-rekomendasi mengenai usaha rehabilitasi, stabilisasi dan pembangunan ekonomi didaerah Jawa Barat secara cepat dan tepat menuju kearah terwujudnya suatu kebijaksanaan yang tunggal, serta mencerminkan adanya kesatuan penjurusan dan kesejajaran karya dikalangan instansi-instansi dan penjabat-penjabat yang bertugas, baik Militer maupun Sipil;

MENGINGAT:

1.Instruksi Presidium Kabinet Ampera No. 01/U/IN/8/1966 tanggal 15 Agustus 1966 tentang pedoman Kerja Kabinet Ampera sebagai Strategis Dasar Pelaksana Pancasila, UUD 1945 dan Ketetapan-ketetapan Sidang Umum ke-IV MPRS;

2.Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/1966 tentang pembaharuan kebijaksanaan landasan ekonomi, keuangan dan pembangunan;

3.Instruksi Presidium Kabinet Ampera No. 21/EK/IN/11/1966 tanggal 2 Nopember 1966 tentang pokok-pokok kebijaksanaan Stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi serta ketentuan-ketentuan lainnya yang berhubungan dengan instruksi tersebut;

4.Ketetapan MPRS No. XXI/MPRS/1966 tentang Pemberian otonomi seluas-luasnya kepada Daerah;

5.KEPPRES No. 52/KOTI tahun 1964 tgl. 14 September 1964 tentang peningkatan pelaksanaan DWIKORA;

6.KEPPRES No. 54/KOTI tahun 1964 tgl. 16 September 1964 tentang penunjukan PEPELRADA;

7.KEPPRES No. 89/KOTI tahun 1965 tgl. 11 Agustus 1965 tentang penambahan wewenang PEPELRADA;

MENDENGAR :

1.Pertimbangan-pertimbangan kesimpulan-kesimpulan Sidang Pleno Khusus Badan Pembina Corps (B.P.C.) Siliwangi 22 s/d 25 September 1966;

2.Saran-saran kelompok Kerja Ekonomi dari Team Konsolidasi Gubernur Propinsi Jawa Barat;

MEMUTUSKAN:

MENETAPKAN:Membentuk BADAN PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH

(3)

JAWA BARAT disingkat BPPED JABAR, dengan ketentuan sebagai berikut:

KEDUDUKAN.

Pasal 1.

BPPED JABAR merupakan suatu badan penasehat aktip dari PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT, dibidang ekonomi;

FUNGSI.

Pasal 2.

BPPED JABAR selaku Badan Penasehat aktip mempunyai tugas pokok untuk :

(1)Bertindak sebagai penasehat dibidang ekonomi dan memberikan saran-saran yang diperlukan baik diminta ataupun tidak diminta kepada PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT mengenai masalah-masalah dan persoalan-persoalan perekonomian yang dihadapi setiap waktu;

(2)Menampung merumuskan, mematangkan dan mengajukan konsepsi-konsepsi/pendapat-pendapat/rekomendasi-rekomendasi dibidang ekonomi dengan berpedoman kepada dan memperhatikan kebijaksanaan Pemerintah Pusat dibidang ekonomi ke PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT baik diminta maupun tidak diminta yang antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut :

a.Merumuskan konsepsi-konsepsi dibidang perekonomian untuk daerah Jawa Barat, terutama yang bersangkutan dengan penertiban, penyederhanaan dan peningkatan daya dan hasilguna dari Badan-badan/Lembaga-lembaga baik Pemerintah maupun Swasta yang telah ada;

b.Mengadakan stock opname dan inventarisasi mengenai jenis dan jumlah Badan-badan/Lembaga-lembaga baik Pemerintah maupun tidak langsung mengatur bidang perekonomian yang berada didaerah Jawa Barat guna mendapat gambaran dan tinjauan dalam rangka menempatkan Badan-badan/Lembaga-lembaga tersebut sesuai dengan status, fungsi, kewenangan dan kegunanaannya menurut proporsi yang sebaik-baiknya dan sewajarnya.

c.Mengadakan pengumpulan terhadap semua peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang langsung maupun tidak langsung mengatur bidang perekonomian didaerah Jawa Barat, guna mendapat gambaran dan tinjauan yang diperlukan;

d.Menampung dan mengolah ide-ide/saran-saran dari semua Jawatan/Instansi/Badan/lembaga baik Pemerintah maupun

(4)

Swasta yang berada didaerah Jawa Barat baik yang Otonom maupun yang Vertikal yang menyangkut masalah-masalah perekonomian;

e.Pengadaan survey/research yang diperlukan dalam rangka pengumpulan data-data sebagai bahan perumusan dan pengolahan ide-ide baru dan untuk pemecahan masalah-masalah persoalan-persoalan dibidang perekonomian;

WEWENANG/KEKUASAAN.

Pasal 3.

BPPED JABAR dalam menjalankan tugas pokoknya diberikan wewenang dan kekuasaan oleh PANGLIMA DAERAH MILITER VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT untuk :

a.Menjalankan segala tindakan dan usaha yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya;

b.Memanggil, meminta laporan-laporan, pendapat-pendapat dan saran-saran dari semua Jawatan/Instansi/Badan/Lembaga baik Pemerintah maupun Swasta yang berada didaerah Jawa Barat baik yang Otonom maupun yang Vertikal yang berhubungan dan mengenai persoalan-persoalan dan masalah-masalah perekonomian;

ORGANISASI.

Pasal 4.

(1)BPPED JABAR beranggotakan 9 (sembilan) orang Anggauta yang terdiri dari :

a. KETUA merangkap ANGGAUTA;

b. WAKIL KETUA merangkap ANGGAUTA;

c. SEKRETARIS merangkap ANGGAUTA, dan

d.6 (enam) orang ANGGAUTA yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan Bersma dari PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT.

(2)BPPED JABAR didalam melaksanakan tugas pokoknya akan dibantu menurut kebutuhan oleh tenaga-tenaga atau Kelompok-kelompok Tenaga Ahli dan Pengalaman, yang akan diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Bersama dari PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT;

(3)Ketua BPPED JABAR dalam menjalankan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada PANGLIMA DAERAH MILITER VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT;

(4)Sekretaris BPPED JABAR dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh TATA USAHA, dan bertanggung jawab kepada Ketua BPPED JABAR;

(5)Anggauta BPPED JABAR serta Tenaga-tenaga atau Kelompok-kelompok

(5)

Tenaga Ahli dan Pengalaman yang diperbantukan/ditugaskan pada BPPED JABAR bertanggung jawab kepada Ketua BPPED JABAR;

TATA KERJA.

Pasal 5.

BPPED JABAR menetapkan tata kerja untuk dan dalam menyelenggarakan tugas kewajibannya yang diperlukan dengan persetujuan dari PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT;

PEMBIAYAAN.

Pasal 6.

BPPED JABAR dibiayai bersama oleh PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT;

KETENTUAN PENUTUP.

Pasal 7.

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Keputusan ini dan jika dianggap perlu, akan diatur lebih lanjut oleh PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT dan GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT, setelah mendengar dan memperhatikan rekomendasi dari BPPED JAWA BARAT;

Pasal 8.

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal dikeluarkannya, dengan ketentuan bahwa segala sesuatunya akan diubah, ditambah dan diperbaiki sebagaimana mestinya, jika dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan atau kekurangan.

Dikeluarkan di : Bandung

Pada tanggal : 1 Pebruari 1967.

GUBERNUR PROPINSI JAWA BARAT ttd.

MASHUDI ---

May. Jen. TNI.

PANGDAM VI SILIWANGI/PEPELRADA JAWA BARAT

ttd.

H.R. DHARSONO --- Mayor Jen. TNI.

(6)

TEMBUSAN:

1. PRESIDIUM KABINET.

2. SEMUA MENUTAMA.

3. Semua Menteri Bidang EKKU & INBANG 4. MEN PANGAD.

5. MIN DAGRI

6. KAS KOTI/KETUA G-5 KOTI.

7. SAPTA TUNGGAL JABAR 8. DPRD-GR JABAR.

9. ASS 1 S/D IRDAM, IRWASKUDAM VI/SLW.

10. Semua DAN/KA/PA/SAT/DIS/DJAN DAM VI/SLW.

11.Kepala-kepala Jawatan/Instansi/Badan/Lembaga/Perusahaan negara Vertikal.

12.Kepala-kepala Jawatan Propinsi Jawa barat/BAPIPDA/BP3.

13. Semua Inspektur Pemerintahan Wilayah I S/d V di Jawa Barat.

14. Semua Bupati/Walikota di Jawa Barat.

15.semua Administratur/kepala Biro/Bagian pada Sekretariat Gubernur propinsi Jawa Barat.

16. Dan lain-lain yang bersangkutan.

Referensi

Dokumen terkait

Drone selfie adalah selfie yang dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin terbang tanpa awak yang dilengkapi kamera dan dikendalikan dari jarak jauh dengan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik.. Universitas

Dalam ranah pendidikan dan pembelajaran, sebaiknya seorang guru dapat membuat anak didiknya semakin bersemangat untuk belajar dan mengubah diri menjadi lebih

Sebagai bahan pertimbangan, terlampir kami sampaikan proposal kelompok (bahan baku pakan, mesin pembuat pakan ikan, paket budidaya pakan alami)* sesuai dengan komponen

Pengujian untuk pestisida yang disebutkan dalam OEKO‑TEX® Standar 100 dilakukan dengan menggunakan ekstrak yang telah di- bersihkan dengan gas kromatografi dengan deteksi

Hasil penelitian ini sama dengan teori yang sudah ada sebelumnya bahwa entropion involusional lebih sering ditemukan pada usia diatas 60 tahun.. Entropion

Untuk selanjutnya pimpinan memutuskan bahwa petugas yang berpotensi memiliki Benturan Kepentingan untuk tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan

waktu penyerahan dokumen kualifikasi berakhir. 2) Calon Peserta Pengadaan dinyatakan lolos/diterima sebagai peserta pengadaan apabila dokumen kualifikasi