• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENULISAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENULISAN SKRIPSI"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

PENULISAN SKRIPSI

A. Pengertian

Skripsi adalah karya tulis ilmiah akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program studi S1. Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan bidang keahliannya. Skripsi disusun dan dipertahankan untuk mencapai gelar sarjana strata satu (S1).

B. Karakteristik Skripsi

1. Aspek Metodologi Penelitian

a. Identifikasi masalah dapat didasarkan atas informasi dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar atau keadaan lapangan.

b. Masalah yang dikaji dalam skripsi cenderung pada masalah- masalah yang bersifat penerapan ilmu.

2. Aspek Kajian Pustaka

a. Penulisan skripsi hanya diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian- penelitian lain dengan topik yang sama

b. Pustaka yang dijadikan sumber acuan dalam kajian pustaka pada skripsi seyogyanya menggunakan sumber primer dan dapat juga menggunakan sumber sekunder. Sumber primer seperti literatur.

3. Aspek Metodologi Penelitian

a. Penulisan skipsi dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada

upaya untuk memperoleh data penelitian secara akurat dengan

menggunakan instrumen pengumpulan data yang valid.

(2)

b. Dalam skripsi penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tidak harus dikemukakan.

c. Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam skripsi tidak harus diverifikasi dan tidak harus disebutkan keterbatasan keberlakuannya

d. Dalam penelitian kuantitatif , skripsi dapat mencakup sekurang- kurangnya dua variabel dengan sub variabel dan dimensi.

e. Dalam penelitian kualitatif skripsi dapat ditulis berdasarkan studi kasus, fenomena dan gejala yang berkembang tunggal dan dalam lokasi tertentu.

4. Aspek hasil Penelitian

a. Hasil penelitiian harus dapat /mampu menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Hasil penelitian yang dipaparkan dalam kesimpulan. Skripsi harus didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan

c. Pengajuan saran pada bagian akhir skripsi tidak harus dilengkapi dengan argumentasi yang didukung oleh hasil penelitian

d. Hasil penelitian skripsi yang ditulis dalam bentuk artikel hendaknya diarahkan untuk dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang bermutu

5. Aspek Kemandirian

Untuk skripsi, persentase karya asli mahasiswa bisa lebih

kecil dari pada tesis dan disertasi. Misalnya untuk disertasi

kemandiriannya 90%, sisanya 10% merupakan cerminan dari

bantuan, bimbingan dan arahan dosen pembimbing. Tesis

kemandirianyya 75%, sementara 25% seminar bantuan dari arahan

(3)

pembimbing. Skripsi kemandiriannya 60%, sementara 40%

cerminan bantuan dan arahan pembimbing.

C. Persyaratan

1. Mahasiswa S1 yang berhak menulis skripsi adalah mereka yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Telah lulus minimal 130 sks dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 2,50

b. Telah lulus mata kuliah metode penelitian kualitatif, metode penelitian kuantitatif, seminar adm. negara dan KKN.

2. Waktu untuk bimbingan skripsi paling lama 6 (enam) bulan.

Perpanjangan waktu pembimbingan paling lama 1 x 6 bulan atas usul pembimbing pertama. Jika tidak dapat diselesaikan dalam waktu perpanjangan 6 (enam) bulan, maka selanjutnya akan diatur dengan Surat Keputusan Ketua Program Studi.

3. Tebal skripsi minimal 60 halaman (tidak termasuk lampiran) D. Pembimbingan

1. Prosedur Pembimbingan a. Tahap persiapan

1) Mahasiswa calon diwajibkan menyusun usulan penelitian skripsi yang memuat :

a) Judul skripsi b) Latar belakang

c) Identifikasi dan perumusan penelitian d) Tujuan penelitian

e) Kegunaan penelitian

f) Kerangka pemikiran (jika ada)

g) Hipotesis (jika ada)

(4)

h) Ringkasan tinjauan teoritis i) Metode /dimensi penelitian j) Jadwal penelitian

k) Daftar pustaka

2) Mengajukan usulan tersebut kepada program studi untuk mendapatkan dosen pembimbing.

b. Tahap pelaksanaan penelitian dan bimbingan

Setelah surat penunjukan pengangkatan pembimbing dikeluarkan, maka calon yang bersangkutan mulai bekerja di bawah bimbingan pembimbing yang telah ditunjuk. Apabila seorang mahasiswa berkeberatan atas seorang pembimbing, selama proses bimbingan yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan pengganti pembimbing kepada ketua program studi.

c. Tahap penyelesaian akhir

Berdasarkan penilaian pembimbing bahwa penulisan sudah memenuhi persyaratan suatu skripsi, maka ujian untuk yang bersangkutan dapat dilaksanakan.

2. Persyaratan Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing penulisan skripsi ditetapkan sebagai berikut : a. Pembimbing penulisan skripsi sebanyak 2 (dua) orang terdiri

dari atas pembimbing I dan II.

b. Pembimbing I serendah rendahnya berpendidikan S-2

berpangkat lektor atau bergelar Doktor sesuai dengan

memperhatikan relevansi bidang keilmuan yang diteliti atau

berpendidikan S-1 berpangkat lektor kepala

(5)

c. Pembimbing II serendah rendahnya berpendidikan S-2 berpangkat asisten ahli atau berpendidikan S-1 berpangkat lektor sesuai dengan dengan bidang ahlinya

d. Pembimbing skripsi telah memiliki pengalaman menulis skripsi atau pengalaman menulis karya ilmiah yang setara skrispi e. Pembimbing skripsi memiliki keahlian yang relevan dengan

masalah/topik skripsi yang ditulis oleh mahasiswa yang dibimbingnya.

3. Tugas Pembimbing a. Pembimbig I bertugas

1) Memberikan bimbingan mengenai isi skipsi dan rumusan akhir penelitian

2) Menelaah dan memberikan rekomendasi tentang prosedur pengumpulan data yang digunakan

3) Memberikan persetujuan terhadap naskah akhir untuk diajukan ke sidang ujian.

b. Pembimbing II bertugas

1) Membantu pembimbing I dalam menilai dan memperkaya usulan penelitian

2) Memberikan bimbingan tentang tata tulis dan sistematika penulisan skripsi

3) Memberikan persetujuan terhadap naskah akhir untuk

diajukan ke sidang ujian setelah skripsi disetujui oleh

pembimbing pertama.

(6)

E. Mekanisme Ujian

Berdasarkan SOP Tahapan ujian skripsi terdiri dari dari seminar proposal, ujian hasil dan ujian komprehensif.

1. Seminar proposal

Seminar proposal dilaksanakan setelah mahasiswa lulus secara administrasi dan mendapatkan dosen pembimbing serta melakukan bimbingan. Seminar proposal dilaksanakan secara terbuka untuk mahasiswa lain dan diuji oleh 3 dosen penguji yang terdiri dari dosen pembimbing di tambah dengan 1 dosen.

2. Ujian hasil

Ujian hasil dilaksanakan secara tertutup dengan dosen pembimbing.

Ujian hasil dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pembimbing utama. Ujian hasil dilaksanakan dengan tujuan agar antara pembimbing utama dan pendamping memiliki persamaan dalam menilai hasil penelitian mahasiswa dan mahasiswa lebih siap untuk menyampaikan hasil penelitiannya dalam menghadapi ujian komprehensif.

3. Ujian komprehensif

Ujian komprehensif dilaksanakan setelah ujian hasil dan

mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing. Ujian

komprehensif dilaksanakan secara tertutup. Ujian komprehensif

diuji oleh lima orang dosen penguji yang dua diantaranya

merupakan dosen pembimbing. Adapun syarat adminstrasi yang

harus dilengkapi untuk ujian komprehensif mahasiswa harus

mendaftarkan diri ke Program Studi dengan kelengkapan berkas

sebagai berikut adalah :

(7)

a. Transkrip nilai dari BAAK sebanyak 1 lembar

b. Fotocopi kartu mahasiswa legalisir sebanyak 1 lembar c. Fotokopy KRS semester terakhir sebanyak 1 lembar d. Kartu pembimbingan asli dan kartu seminar

e. Surat pernyataan orisinilitas pembuatan skripsi bermaterai Rp. 6000 oleh mahasiswa

f. Menyerahkan skripsi yang telah dijilid (sampul biru) dan disetujui oleh Dosen Pembimbing sebanyak 5 eksemplar

g. Menyerahkan bukti pembayaran biaya skripsi h. Menyerahkan berita acara seminar hasil F. Penilaian

Penilaian skripsi dilakukan terhadap isi, metode, bahasa, sistematika dan penyajian. Skripsi dipertahankan dalam ujian sidang dan penilaian diberikan terhadap penguasaan isi, kemampuan mempertahankan skripsi secara ilmiah dan kemampuan menggunakan bahasa indonesia dan bahasa keilmuan dalam bidang studi yang bersangkutan secara baik dan benar.

Penilain skripsi dilakukan oleh tim penguji yang terdiri dari 5 (lima) orang dosen, 2 dosen pembimbing dan 3 dosen di luar dosen pembimbing.

Syarat dosen penguji minimal berpangkat lektor atau bergelar Magister berpangkat asisten ahli pada bidang keahlian yang sesuai.

G. Perbaikan skripsi dalam rangka lulus bersyarat

Mahasiswa dapat dinyatakan lulus dengan syarat telah

diumumkan oleh Tim Penguji setelah dilaksanakan ujian dan apabila

naskah skripsinya masih perlu diperbaiki karena dianggap masih

mengandung kelemahan yang cukup mendasar. Setelah diperbaiki oleh

(8)

mahasiswa yang bersangkutan diarahkan oleh anggota panitia penguji

yang ditunjuk untuk kemudian hasilnya yang telah disetujui oleh

penguji akan ditelaah oleh ketua program studi untuk disyahkan.

(9)
(10)

BAB II

PROSEDUR PROSES PENYELESAIAN DAN PENULISAN SKRIPSI

Prosedur

I. Pengajuan Judul Skripsi

a. Syarat Pengajuan Judul Skripsi 1) Berstatus mahasiswa aktif

2) Telah memperoleh 120 sks, dalam hal ini dibuktikan dengan transkrip nilai

3) Telah atau sedang menempuh mata kuliah prasayarat

4) Topik yang diajukan harus memiliki relevansi dengan bidang ilmu yang dikembangkan oleh program studi

5) Judul yang diajukan dilengkapi dengan penjelasan (minimal) latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian

b. Prosedur Pengajuan dan Penetapan Judul Skripsi

1. Mahasiswa mengajukan usulan judul skripsi ke program studi sebanyak 2 (dua) dilengkapi dengan :

a. Transkip nilai sebanyak 1 (satu) lembar

b. Fotocopy kartu tanda mahasiswa yang masih berlaku sebanyak 1 (satu) lembar

2. Waktu pengajuan judul skripsi pada minggu pertama setiap bulan

3. Program studi menyeleksi judul skripsi (dapat melalui tim yang dibentuk oleh program studi)

4. Proses seleksi dilakukan dengan cara membandingkan judul

skripsi yang ada dalam rekapitulasi dengan buku

(11)

rekapitulasi judul sebelumnya, serta memperhatikan relevansi dengan bidang ilmu yang dikembangkan oleh program studi.

5. Penetapan diterima/ditolaknya judul skripsi dilakukan oleh studi melalui pengumuman secara kolektif, paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal terakhir masa pendaftaran judul.

6. Penetapan dosen pembimbing proposal (jika diperlukan).

7. Bagi judul yang tidak diterima, mahasiswa baru mengajukan judul baru.

c. Proses waktu Penyusunan Proposal

Jangka waktu penyusunan proposal selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah pengumuman diterimanya judul

d. Jangka waktu Penyusunan Proposal

Jangka waktu penyusunan proposal selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah pengumuman diterimanya judul.

e. Pendaftaran Seminar Proposal

1. Syarat Pendaftaran Seminar Proposal

a) Pendaftaran seminar dilaksanakan di Program Studi pada minggu kedua setiap bulan.

b) Mahasiswa mendaftarkan diri ke Program Studi

c) Membayar biaya seminar proposal yang besarnya ditentukan oleh masing-masing Program Studi.

d) Telah menghadiri seminar proposal minimal 3 (tiga)

kali.

(12)

2. Prosedur Pendaftaran

a) Pendaftaran seminar dilaksanakan di Program Studi pada minggu kedua setiap bulan.

b) Mahasiswa mendaftarkan diri ke Program Studi dengan menyerahkan berkas sebagai berikut :

1) Naskah proposal yang telah disetujui Dosen Pembimbing (bagi yang ada dosen pembimbingnya) atau Ketua Program Studi sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

2) Ringkasan proposal sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, ringkasan proposal maksimum 5 (Lima) halaman yang terdiri dari latar belakang rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis (jika ada), pokok-pokok kajian teori, dan metodologi penelitian.

3) Bukti pembayaran biaya seminar proposal, 4) Kartu Seminar Proposal

f. Pelaksanaan Seminar Proposal

1. Jadwal pelaksanaan seminar ditetapkan dan diumumkan oleh program studi dengan mempertimbangkan jumlah peserta seminar dan kesiapan tim penilai.

2. Tim penilai proposal terdiri dari 3 (tiga) orang dosen, diantaranya adalah dosen pembimbing (khusus bagi yang mendapatkan dosen pembimbing), yang ditetapkan melalui surat tugas dari ketua program studi (Form 6)

3. Seminar dipandu oleh 1 (satu) orang moderator

(13)

4. Komponen dan bobot yang dinilai dalam seminar proposal meliputi :

a. Isi proposal skripsi (40%)

b. Penguasaan proposal skripsi (40%) c. Tata tulis (20%)

5. Proses pelaksanaan seminar proposal dituangkan dalam berita acara dan hasil penilaian seminar proposal serta lembar saran.

6. Hasil seminar dinyatakan dalam beberapa kategori : a. Layak tanpa revisi

b. Layak dengan revisi, dengan masa revisi proposal adalah maksimal 2 (dua) minggu sejak tanggal seminar c. Tidak layak, sehingga harus mengikuti prosedur

pengajuan proposal dari awal.

7. Dalam hal keadaan force majeure, ketua program studi dapat mengambil kebijakan khusus setelah berkonsultasi dengan dekan.

g. Seminar Hasil (bagi Program Studi yang menyelenggarakan seminar Hasil)

1. Syarat pendaftaran seminar hasil

a. Telah menyelesaikan seluruh matakuliah yang ditawarkan program studi kecuali seminar hasil dan skripsi.

b. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.

c. Mata kuliah seminar hasil tercantum dalam KRS.

d. Telah menyelesaikan penulisan draft skripsi.

(14)

e. Jumlah kumulatif konsultasi pembimbingan minimal 3 (tiga) kali setelah seminar proposal.

f. Membayar biaya seminar hasil yang besarnya ditentukan oleh masing-masing Program Studi.

g. Telah menghadiri seminar hasil minimal 3 (tiga) kali.

2. Prosedur Pendaftaran

a. Pendaftaran seminar hasil dilaksanakan di Program Studi pada minggu ketiga setiap bulan.

b. Mahasiswa mendaftarkan diri ke program studi dengan menyerahkan :

1) Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa yang telah dilegalisir sebanyak 1 (satu) lembar.

2) Fotokopi kartu pembimbingan sebanyak 1 (satu) lembar dan menunjukkan aslinya saat mendaftar.

3) Draft skripsi yang telah disetujui semua Dosen Pembimbing sebanyak 2 (dua) eksemplar yang diserahkan ke Program Studi.

4) Ringkasan hasil sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar, ringkasan hasil maksimum 10 (sepuluh) halaman yang terdiri dari latar belakang rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis (jika ada), pokok-pokok kajian teori, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan.

5) Bukti pembayaran biaya seminar hasil.

6) Kartu Seminar.

3. Pelaksanaan seminar hasil

(15)

a. Jadwal pelaksanaan seminar hasil ditetapkan dan diumumkan oleh program studi dengan mempertimbangkan jumlah peserta dan kesiapan dosen pembimbing.

b. Tim penilai seminar hasil terdiri dari 2 (dua) orang dosen pembimbing.

c. Seminar hasil dipandu oleh 1 (satu) orang moderator.

d. Komponen dan bobot yang dinilai dalam seminar hasil meliputi :

1) Penguasaan materi skripsi (60 %) 2) Teknik penyampaian (40%)

3) Proses pelaksanaan seminar dituangkan dalam berita acara (Form) dan lembar penilaian serta pernyataan kategori kelayakan dan lembar saran

e. Hasil seminar dinyatakan dalam beberapa kategori : 1) Layak tanpa revisi

2) Layak dengan revisi, dengan masa revisi adalah maksimal 2 (dua) minggu sejak tanggal seminar hasil, Bila dalam jangka waktu 12 hari efektif mahasiswa tidak dapat menyelesaikan revisi maka diwajibkan untuk melaksanakan seminar hasil ulang.

3) Tidak layak, sehingga harus diperbaiki sesuai dengan rekomendasi tim penilai.

f. Dalam hal keadaan force majeur, ketua peogram studi

dapat mengambil kebijakan khusus setelah berkonsultasi

dengan dekan

(16)

h. Ujian Skripsi

1. Syarat pendaftaran ujian skripsi

a. Ujian dilaksanakan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum dimulainya pendaftaran yudisium.

b. Matakuliah skripsi tercantum dalam KRS.

c. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.

d. Skripsi merupakan hasil karya sendiri, diperkuat dengan surat pernyataan bermaterai.

e. Jumlah kumulatif konsultasi pembimbing minimal 5 (lima) kali setelah seminar proposal. Bagi program studi yang melaksanakan seminar hasil jumlah kumulatif konsultasi pembimbingan minimal 2 (dua) kali setelah seminar hasil.

f. Masa pembimbingan skripsi minimal 3 (tiga) bulan setelah seminar proposal.

g. Telah melaksanakan seminar hasil (bagi program studi yang melaksanakan seminar hasil) dengan jangka waktu minimal 2 (dua) minggu setelah seminar hasil.

h. Membayar biaya ujian skripsi yang besarnya ditentukan oleh masing-masing Program Studi.

i. Memenuhi ketentuan lain yang diatur oleh Fakultas dan Program Studi.

2. Prosedur pendaftaran

a. Untuk membantu kelancaran ujian skripsi, program

studi dapat membentuk panitia ujian skripsi.

(17)

b. Program studi membuka pendaftaran ujian skripsi melalui pengumuman

c. Mahasiswa mendaftarkan diri ke program studi dengan kelengkapan berkas sebagai berikut :

1) Transkrip nilai dari BAAK sebanyak 1 (satu) lembar 2) Fotokopi kartu mahasiswa legalisir sebanyak 1

(satu) lembar

3) Fotokopi KRS semester terakhir sebanyak 1 (satu) embar

4) Kartu pembimbingan asli.

5) Surat Pernyataan orisinilitas pembuatan skripsi bermaterai Rp. 6.000 oleh mahasiswa.

6) Menyerahkan skripsi yang telah dijilid biasa (bukan

Hard Cover)

dan disetujui semua Dosen Pembimbing sebanyak 5 (lima) eksemplar

7) Menyerahkan bukti pembayaran biaya ujian skripsi.

8) Menyerahkan berita acara seminar hasil (bagi program studi yang melaksanakan seminar hasil).

d. Program studi menyusun jadwal ujian skripsi dan menetapkan dosen penguji sesuai persyaratan yang berlaku dalam buku panduan akademik

e. Program studi mengumumkan jadwal pelaksanaan ujian f. Program studi menyerahkan berkas ujian skripsi ke

masing-masing dosen penguji paling lambat 2 (dua) hari sebelum ujian skripsi dilaksanakan

3. Pelaksanaan Ujian

(18)

a. Jadwal pelaksanaan ujian ditetapkan oleh program studi dengan mempertimbangkan jumlah peserta ujian.

b. Tim penguji terdiri dari 3-5 orang dosen dengan susunan : Ketua (penguji utama) merangkap anggota, dan 2-4 orang anggota (diantaranya adalah pembimbing skripsi) dengan syarat-syarat penguji sebagaimana tercantum pada panduan akademik. Tim penguji ditetapkan melalui surat keputusan dari dekan (Form 11).

c. Jangka waktu ujian 1,5 – 2 jam.

d. Ujian boleh dihadiri oleh mahasiswa sebagai pendengar.

e. Komponen dan bobot yang dinilai dalam ujian skripsi meliputi :

1) Isi skripsi (40%)

2) Penguasaan skripsi (40%) 3) Tata tulis (20%)

f. Proses pelaksanaan ujian dituangkan dalam berita (Form 12) dan lembar penilaian serta pernyataan kategori kelulusan dan lembar saran

g. Hasil ujian dinyatakan dalam beberapa kategori : 1) Lulus tanpa revisi

2) Lulus dengan revisi, dengan masa revisi adalah maksimal 12 hari efektif sejak tanggal ujian skripsi.

Bila dalam jangka waktu 12 hari efektif

mahasiswa tidak dapat menyelesaikan revisi

maka diwajibkan untuk melaksanakan ujian

ulang skripsi.

(19)

3) Tidak lulus. Bagi yang tidak lulus, diberi kesempatan untuk ujian ulangan atau mengganti judul tergantung rekomendasi tim penguji/program studi.

h. Skripsi yang telah diuji dan disyahkan oleh masing- masing pembimbing, masing-masing penguji dan ketua program studi, selanjutnya dijilid menggunakan hard

cover dengan warna dan format menyesuaikan

ketentuan yang berlaku pada masing-masing Fakultas.

Selain itu diserahkan pula softcopy (CD) ke program studi.

i. Dalam, hal keadaan force majeur, ketua program studi dapat mengambil kebijakan khusus setelah berkonsultasi dengan dekan.

4. Tata upacara seminar proposal

1) Mahasiswa yang melaksanakan seminar proposal wajib memakai baju berwarna putih berdasi dan jas almamater 2) Tim penguji/pembimbing memakai baju bebas berdasi 3) Sebelum seminar dilaksanakan, ketua/sekretaris tim

menyiapkan berita acara dan membagi lembar penilaian dan lembar saran kepada tim penguji/pembimbing 4) Acara dibuka oleh moderator. Ketua tim

penguji/pembimbing dapat bertindak sebagai moderator.

5) Mahasiswa mempresentasikan skripsi menggunakan multimwedia (LCD) dengan waktu maksimal 15 menit.

6) Ketua tim penguji/pembimbing memberikan

kesempatan kepada pembahas utama dan peserta untuk

(20)

memberikan pertanyaan atau saran kepada penyaji menjawab/menanggapi pertanyaan dari pembahas utama dan peserta seminar

7) Ketua tim penguji/pembimbing memberi kesempatan kepada penyaji untuk menjawab/menanggapi pertanyaan dari pembahas utama dan peserta seminar.

8) Ketua tim penguji/pembimbing memberikan tanggapan/saran

9) Ketua tim penguji/pembimbing mempersilahkan masing-masing anggota penguji/pembimbing lainnya untuk memberikan tanggapan/saran.

10) Rentang waktu seminar proposal adalah 1,5 – 2 jam.

11) Setelah seminar selesai, tim penguji/pembimbing

mendiskusikan hasil seminar dan

mengisi/menandatangani berita acara, lembar penilaian serta pernyataan kategori kelulusan dan lembar saran.

12) Pengumuman hasil seminar proposal oleh ketua tim penguji/pembimbing sesaat setelah diskusi tim penguji/pembimbing.

Tata upacara seminar hasil

1) Mahasiswa yang melaksanakan seminar hasil wajib memakai baju berwarna putih berdasi dan jas almamater.

2) Tim penguji/pembimbing memakai baju bebas berdasi

3) Sebelum seminar dilaksanakan, ketua/sekretaris tim menyiapkan berita

acara dan membagi lembar penilaian dan lembar saran kepada tim

(21)

4) Acara dibuka oleh moderator. Ketua tim penguji/pembimbing dapat bertindak sebagai moderator

5) Ketua tim penguji/pembimbing memberikan kesempatan kepada pembahas utama untuk memberikan kesempatan kepada pembahas utama untuk memberikan pertanyaan atau saran kepada penyaji.

6) Ketua tim penguji/pembimbing memberikan kesempatan kepada peserta seminar untuk memberikan pertanyaan atau saran kepada penyaji untuk menjawab/menanggapi pertanyaan dari pembahas utama dan peserta seminar

7) Ketua tim penguji/pembimbing lainnya untuk memberikan tanggapan/saran

8) Rentang waktu seminar hasil adalah 1,5 – 2 jam

9) Setelah seminar selesai, tim penguji/pembimbing mendiskusikan hasil seminar dan mengisi/menandatangani berita acara, lembar penilaian serta pernyataan kategori kelulusan dan lembar saran.

10) Pengumuman hasil seminar oleh ketua tim penguji/pembimbing sesaat setelah diskusi tim penguji/pembimbing.

Tata Upacara Ujian Skripsi

1) Mahasiswa yang melaksanakan ujian skripsi wajib memakai baju berwarna putih berdasi dan jas almamater

2) Tim penguji memakai baju bebas berdasi

3) Sebelum ujian dilaksanakan, ketua/sekretaris tim menyiapkan berita acara dan membagi lembar penilaian dan lembar saran kepada tim penguji

4) Acara dibuka oleh moderator. Ketua tim penguji dapat bertindak sebagai

moderator.

(22)

5) Mahasiswa mempresentasikan skripsi menggunakan multimedia (LCD) dengan waktu maksimal 15 menit.

6) Ketua tim penguji memberikan pertanyaan kepada mahasiswa

7) Ketua tim penguji memberikan kesempatan kepada tim penguji lainnya untuk memberikan pertanyaan/saran kepada mahasiswa.

8) Ketua tim penguji memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menjawab/menanggapi pertanyaan dari tim penguji.

9) Rentang waktu ujian adalah 1,5 – 2 jam

10) Setelah ujian selesai, tim penguji melaksanakan rapat dan mengisi/menandatangani berita acara, lembar penilaian serta pernyataan kategori kelulusan dan lembar saran.

11) Pengumuman hasil ujian skripsi oleh ketua tim penguji sesaat setelah

rapat tim penguji.

(23)

BAB III

SISTEMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUANTITATIF

A. Sistematika Skripsi

Sistematika skripsi adalah suatu proses yang terdiri atas berbagai unsur atau komponen yang secara struktural dan fungsional satu sama lain berkaitan, saling menunjang dan mengisi, sesuai dengan peran dan kedudukan masing-masing namun secara keseluruhan merupakan keutuhan yang mutlak didukung oleh setiap komponen betapapun kecilnya nilainya.

Sistematika skripsi yang mana yang terbaik adalah untuk menyatakannya. Sekalipun demikian hendaknya dipilih yang paling banyak membantu efektivitas dan efisien penyampaian materi dari dalam pikiran menjadi bentuk skripsi yang lebih berbobot, mudah dicerna serta dapat dinikmati bahasa dan gaya bahasanya.

Berdasarkan pemikiran di atas isi dan sistematika skripsi sebagai laporan hasil penelitian kuantitatif dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akkhir. Masing-masing dapat dirinci sebagai berikut :

Bagian Awal

Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah : HALAMAN SAMPUL

LEMBAR LOGO HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

(24)

ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL (bila ada) DAFTAR GAMBAR (bila ada) DAFTAR LAMPIRAN

Bagian Inti

Bagian ini berisi inti skripsi yang meliputi : BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan penelitian D. Manfaat penelitian BAB II LANDASAN TEORI

A. Penelitian sebelumnya (jika melanjutkan penelitian lain) B. Deskripsi teori

C. Kerangka pemikiran D. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tipe penelitian yang digunakan B. Waktu dan tempat penelitian C. Populasi dan Sampel

D. Instrumen Penelitian E. Tehnik Pengumpula Data F. Analisis Data

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

(25)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian B. Deskripsi Hasil Penelitian

C. Hasil Pengujian Hipotesis D. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

Bagian Akhir

Pada bagian akhir memuat : DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

B. Isi Skripsi

Isi yang terkandung dalam masing-masing unsur bagian awal adalah sebagai berikut:

1. Halaman Sampul

Halaman sampul berisi : judul secara lengkap, kata skripsi,

nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), lambang Universitas

Muhammadiyah Palangka Raya (UMP) dengan diameter 3 cm, dan

dengan nama lengkap Universitas, Fakultas, Palangka Raya dan

waktu (bulan-tahun) lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf

kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur

(26)

secara simetris, rapi dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan adalah 12-16 point. Contoh halaman dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Lembar Logo

Lembar logo hanya berisi lambang UMP dengan ukuran diameter 8 cm. Contoh logo UMP dapat dilihat pada Lampiran 2.

3. Halaman Judul

Halaman judul memuat : (1) judul skripsi secara lengkap yang di ketik dengan huruf capital, (2) teks skripsi diajukan kepada Universitas Muhammadiyah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Administrasi Negara (3) nama dan nomor induk mahasiswa, diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dan halaman pertama. Nama penulis utama atau anggota (bila ada) dicantumkan di bawah judul.

4. Abstrak dan Kata Kunci

Untuk artikel nonpenelitian, abstrak berisi ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris. Panjang abstrak 50-75 kata dan ditulis dalam satu paragraph. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm).

Kata Kunci adalah kata pokok yang menggambarkan

daerah masalah yang dibahas dalam artikel atau istilah-istilah yang

merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa

kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah.

(27)

Pendahuluan

Berbeda dengan isi pendahuluan di dalam artikel hasil penelitian, bagian pendahuluan dalam artikel nonpenelitian berisi uraian yang mengantarkan pembaca kepada topik utama yang akan dibahas. Oleh karena itu, isi bagian pendahuluan menguraikan hal- hal yang mampu menarik pembaca sehingga mereka tergiring untuk mendalami bagian selanjutnya. Selain itu, bagian pendahuluan hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas. Bagian pendahuluan tidak diberi judul.

Bagian Inti

Judul, judul bagian, dan isi bagian inti sebuah artikel non penelitian sangat bervariasi, tergantung pada topik yang dibahas. Hal yang perlu mendapat perhatian pada bagian inti adalah pengorgarisasian isinya.

Pengorgarisasian isi mengacu kepada cara penataan urutan isi yang akan dipaparkan dalam artikel. Isi yang dimaksud dapat berupa fakta, konsep, prosedur, atau prinsip. Tipe isi yang berbeda memerlukan penataan urutan yang berbeda, tergantung pada struktur isinya.

Berikut ini adalah langkah yang perlu dilewati untuk

menghasilkan pengorgarisasian isi artikel yang baik : (1) mengidentifikasi tipe isi yang akan dideskripsikan dalam artikel,

(2) menetapkan struktur isi, (3) menata isi ke dalam strukturnya, (4) menata urutan isi, dan (5) mendeskripsikan isi mengikuti urutan

yang telah ditetapkan.

(28)

Mengidentifikasi tipe isi yang akan dideskripsikan dalam artikel merupakan langkah paling awal yang perlu dilewati. Isi yang dimaksud perlu dikaji secara cermat apakah berupa konsep, prosedur, atau prinsip. Tipe isi dikatakan konsep apabila menekankan uraian tentang apanya, tipe isi prosedur menekankan bagaimana, dan tipe isi dikatakan prinsip apabila menekankan mengapa.

Menetapkan struktur isi merupakan langkah lanjutan setelah penetapan tipe isi. Struktur isi mengacu kepada kaitan antar isi.

Penataan isi artikel perlu memperhatikan struktur isinya. Dan struktur isi akan dapat diketahui isi mana yang selayaknya diuraikan lebih dulu dan isi mana yang diuraikan kemudian, serta seberapa dalam setiap isi perlu diuraikan.

Tipe isi yang berbeda menuntut struktur isi yang berbeda.

Apabila isi yang akan diuraikan dalam artikel berupa konsep- konsep, maka isi ini sebaiknya ditata ke dalam struktur konseptual.

Apabila isi yang akan diuraikan berupa prosedur, maka penataannya menuntut penggunaan struktur prosedural. Apabila isi yang akan diuraikan berupa prinsip, tatalah prinsip-prinsip ini ke dalam struktur teoretik.

Langkah ketiga adalah menata isi ke dalam strukturnya.

Apabila hasil langkah kedua di atas ternyata mengarah ke

pembuatan struktur konseptual, maka langkah berikutnya adalah

memilih semua konsep penting yang akan diuraikan dan menatanya

menjadi suatu struktur yang bermakna, yang secara jelas

menunjukkan keterkaitan antar konsep itu.

(29)

Langkah keempat adalah menata urutan isi. Penataan ini dilakukan berpijak pada struktur yang telah dibuat pada langkah ketiga. Pada langkah ini semua konsep, atau prosedur, atau prinsip yang telah dimasukkan dalam strukturnya ditata urutan pemaparannya. Beberapa ketentuan penataan urutan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut. ukuran kuarto. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah) dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama terang.

5. Daftar Isi

Daftar isi hendaknya menggambarkan penyajian sistematika isi secara lebih rinci dan skripsi.

Di dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul sub bab, dan judul anak subbab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Nomor-nomor untuk halaman bagian awal digunakan Romawi kecil (misalnya i, ii, iii, iv, dst), sedangkan untuk halaman bagian Inti dan bagian akhir, digunakan angka Arab (misalnya 1, 2, 3, 4, 5, dst).

Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Contoh halaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran 7.

6. Daftar Tabel

Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, dan

nomor halaman untuk setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan

judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang

memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan satu spasi tunggal.

(30)

Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar tabel dapat dilihat pada lampiran 8.

7. Daftar Gambar

Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks.

Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar gambar dapat dilihat pada lampiran 9.

8. Daftar Lampiran

Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran dan nomor halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal.

Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada lampiran 10.

Isi Bagian Inti

Bagian inti dari skripsi terdiri dari lima bab, yaitu Pendahuluan, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran. Rincian isi dan masing-masing bab diuraikan pada bahasan berikut.

1. Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam latar belakang masalah ini dikemukakan adanya

kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan

teoritik maupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi

masalah yang diteliti.

(31)

Untuk menemukan adanya kesenjangan masalah, sebaiknya dipaparkan dulu secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi Ilmiah ataupun pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti, dan kemudian diikuti dengan fakta atau data di lapangan.

Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

Ada baiknya pula, kalau diutarakan kerugian-kerugian apa yang bakal diderita apabila masalah tersebut dibiarkan tidak diteliti dan keuntungan-keuntungan apa yang kiranya bakal diperoleh apabila masalah tersebut diteliti.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.

Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel- variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel- variabel, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Contoh (1) Adakah hubungan antara banyaknya barang impor

dan luar dengan gaya hidup masyarakat di desa B; (2)

Seberapa besar angka keswadayaan masyarakat dalam

pembangunan di desa A.

(32)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh : Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan, mengolah dan menganalisis data tentang angka keswadayaan masyarakat dalam pembangunan di desa A.

D. Kegunaan Penelitian

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya

penelitian terutama bagi pengembangan ilmu dan pelaksanaan

pembangunan dalam arti luas. Contoh Kegunaan Teoritis hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk

pengembangan teori sosiologi pada umumnya serta teori dan

konsep mengenai penyimpangan khususnya. Sementara,

Kegunaan Praktis, hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi

aparat pemerintah (khususnya penegak hukum) sebagai umpan

balik agar mereka lebih mengetahui berbagai tipe-tipe kejahatan

di masyarakat dan sekaligus dapat meningkatkan profesionalisme

mereka dalam mengendalikan tingkat kejahatan di masyarakat.

(33)

2. Bab II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada tiga kriteria, yaitu relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah). Relevansi, berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan. Kelengkapan, berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca. Kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu. Makin baru sumber yang digunakan, maka akan semakin mutakhir teori.

Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:

1. Tetapkan nama variabel yang diteliti.

2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi) yang sebanyak- banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.

3. Cari definisi dan teori setiap variabel yang akan diteliti pada

setiap sumber bacaan, kemudian deskripsikan definisi dan

teori tersebut. Selanjutnya, bandingkan antara teori yang satu

dengan teori yang lainnya, dan pilih teori yang sesuai dengan

penelitian yang akan dilakukan. Sumber-sumber bacaan yang

dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk

mendeskripsikan teori harus dicantumkan.

(34)

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di atas (pada bagian deskripsi teori), maka teori tersebut dapat digunakan

untuk menyusun Kerangka Pemikiran. Dengan kerangka pemikiran ini selanjutnya dapat digunakan untuk menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dan teori dan masih harus diuji kebenarannya.

Singkatnya, kerangka pemikiran merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dan teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah disusun tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.

Alur pemikiran yang logis dalam membangun Kerangka

pemikiran dapat dilihat pada gambar di bawah.

(35)

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan hipotesis dalam bentuk kalimat pernyataan.

Menetapkan variabel yang akan diteliti

Menetapkan teori yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan

Deskripsikan teori sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti

Tarik kesimpulan sebagai dasar yang dapat digunakan untuk merumuskan

hipotesis

Rumuskan hipotesis penelitian

(36)

D. Bab III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian yang Digunakan

Pada prakteknya, peneliti akan memilih salah satu metode yang dipandang paling cocok, yaitu:

1. Sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan, dan masalah yang akan dipecahkan.

2. Efisien, yaitu dengan memperhatikan keterbatasan, dana, tenaga, waktu dan kemampuan.

3. Efektif dan efisien, yaitu penelitian yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat, sehingga dapat menghemat biaya, tenaga dan waktu.

B. Waktu dan tempat penelitian

Uraian waktu dan tempat penelitian diisi dengan kapan waktu dilakukannya penelitian. Sementara tempat diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi penelitian tersebut.

Pemilihan tempat/lokasi harus didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan kemenarikan , keunikan dan kesesuaian dengan topik yang dipilih

C. Populasi dan Sampel

Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian

yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian. Akan

tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi,

akan lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama

(37)

dalam penelitian eksperimental. Dalam survei, sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dan segi isinya. Sebuah instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.

Misalnya akan meneliti tentang Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan Masyarakat di Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Palangka Raya.

Dalam hal ini ada tiga instrumen yang perlu dibuat yaitu:

1. Instrumen untuk mengukur Kemampuan, 2. Instrumen untuk mengukur Motivasi,

3. Instrumen untuk mengukur Kualitas Pelayanan Masyarakat.

Selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari

indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan

atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka

perlu digunakan matrik pengembangan instrumen atau kisi-kisi

instrumen. Contoh kisi-kisi instrumen seperti ditunjukkan pada

tabel berikut.

(38)

Tabel 1 Kisi-kisi instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator-indikator Nomor item Kemampuan

(X1)

1. Pengetahuan

2. Ketrampilan

1. Kelincahan mental berpikir dari segala arah

2. Kelincahan mental berpikir ke segala arah

3. Fleksibel konsep 4. Orisinalitas

5. Menyukai kompleksitas 6. Latar belakang yang

merangsang 7. Kecakapan 8. Bekerja keras 9. Berpikir mandiri

10. Kelincahan mental berpikir dari segala arah

11. Kelincahan mental berpikir ke segala arah

12. Fleksibel konsep 13. Orisinalitas

14. Menyukai kompleksitas 15. Latar belakang yang

merangsang 16. Kecakapan 1. Menjalankan tugas 2. Memberikan penguatan 3. Mengadakan variasi

1 2 3 4 5 6-7

8 9 10 11 12 13 14 15 16-17

18 19-25 26-27 28-32 Motivasi

(X2)

1. Motiv (dorongan)

2. Expectancy (harapan)

1. Alasan ekonomis

2. Alasan hubungan kerja yang menyenangkan.

3. Kesempatan berkembang dan memperoleh kemajuan.

4. Pengakuan diri sebagai manusia

5. Peningkatan kapasitas kerja untuk mendukung tujuan orgarisasi.

1. Pimpinan yang baik 2. Perlakuannya adil

3. Jaminan dan keamanan kerja

33-34 35 36 37 38-40

41 42 43-44

(39)

3. Incentive (imbalan)

4. Penghargaan prestasi kerja 5. Perasaan tenang waktu

bekerja

1. Gaji yang sepadan 2. Jaminan kesehatan 3. Pemberian bonus

4. Jaminan hari tua dan asuransi jiwa

5. Olah raga dan rekreasi

45-46 47

48 49-50

51 52-53

54 Kualitas

Pelayanan Masyarakat

(Y)

1. Reliability

2. Responsiveness

3. Assurance

4. Empaday

5. Tangibles

1. Kemauan dan kejujuran pegawai

2. Kecepatan proses pelayanan

3. Adil dalam pelayanan 1. Kesadaran memberikan

pelayanan

2. Menguasai peraturan dan terampil.

1. Mampu berkomunikasi 2. Wawasan dan sopan santun 3. Pelayanan menyeluruh.

1. Respek terhadap masyarakat

2. Penyuluhan 3. Kepastian hukum

4. Perhatian pada masyarakat 5. Penampilan pegawai 1. Formulir mudah didapat 2. Kemudahan persyaratan 3. Kemudahan mengisi

formulir

4. Peralatan dan perlengkapan

55-56 57 58 59 60 61 62 63 64-66

67 68 69 70 71 72 73 74

(40)

Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing- masing butir pertanyaan/ pernyataan. Contoh pemberian skor terhadap pertanyaan penelitian.

1. Variabel Pengetahuan

Saya mampu untuk mengatasi kasus di lapangan dengan baik.

a. Selalu atau Sangat Tinggi = 5

b. Sering atau Tinggi = 4

c. Kadang-kadang atau Cukup Tinggi = 3

d. Jarang atau Rendah = 2

e. Tidak Pernah atau Rendah Sekali = 1 2. Variabel Motivasi Kerja

Saya bekerja umumnya disebabkan oleh tuntutan kebutuhan ekonomi.

a. Selalu atau Sangat Tinggi = 5

b. Sering atau Tinggi = 4

c. Kadang-kadang atau Cukup Tinggi = 3

d. Jarang atau Rendah = 2

e. Tidak Pernah atau Rendah Sekali = 1 3. Variabel Pelayanan Masyarakat

Kemampuan pegawai untuk memberikan pelayanan IMB sesuai dengan prosedur.

a. Sangat Puas (SP) = 5

b. Puas(P) = 4

c. Cukup Puas (CP) = 3

d. Kurang Puas (KP) = 2

e. Tidak Puas (TP) = 1

(41)

E. Teknik Pengumpulan Data

Bagian ini menguraikan teknik pengumpulan data.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara, yaitu:

a. Setting, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, laboratorium, di rumah, di seminar, di diskusi, di jalan.

b. Sumber datanya, dapat menggunakan sumber primer dan sekunder.

c. Cara atau teknik pengumpulannya, dapat dilakukan dengan Interview (wawancara), Kuesioner (angket), Observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.

Yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Jangan semua teknik pengumpulan data (wawancara, angket, observasi) dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu, konsekwensi dan mencantumkan ketiga teknik pengumpulan data itu adalah setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus ada datanya. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan. Jika satu teknik dipandang mencukupi, maka teknik lain tidak perlu digunakan dan tidak efisien.

Jadi bagian ini yang harus diuraikan adalah sbb:

1. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data,

2. Jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data,

3. Jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data.

(42)

F. Analisis Data

Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dan metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik.

Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya.

Menguji hipotesis digunakan teknik Statistik Chi Kuadrat (X

2

). Uji Statistik ini digunakan ada beberapa alasan:

1. Ukuran sampel penelitiannya kecil dan sifat distribusi populasinya tidak diketahui secara pasti.

2. Variabel penelitiannya hanya dalam skala nominal.

3. Untuk menduga barangkali bahwa beberapa faktor dipandang mempengaruhi adanya hubungan.

Rumus Chi Kuadrat (X2) adalah seperti rumus berikut.

X

2

=   

K

i

fe

fe f

1

2

0

(Sugiyono, 2004)

Di mana:

X

2

= Chi Kuadrat

f

o

= frekwensi yang diobservasi fe = frekwensi yang diharapkan Keputusan:

Ho diterima apabila: X

2

< X

2

l; derajat bebas tertentu.

Ho ditolak apabila : X

2

> X

2

l; derajat bebas tertentu.

(43)

G. Jadwal Penelitian

Pada bagian ini diuraikan tentang jadwal penelitian mulai dari persiapan sampai ujian Skripsi, seperti contoh di bawah ini.

Fase Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6

1. Persiapan a. Menelaah kepustakaan b. Menyusun Usulan

Penelitian c. Seminar usulan

penelitian d. Perbaikan usulan

penelitian

e. Penyusunan Kuesioner 2. Pengumpulan

Data

a. Penyebaran Kuesioner b. Pengumpulan data

Sekunder

3. Pengolahan Data Pengolahan dan analisis data

4. Penulisan Laporan

a. Penulisan Laporan Skripsi

b. Bimbingan Skripsi 5.Ujian a. Ujian Skripsi

b. Perbaikan Skripsi 6.Penyerahan

Skripsi

a. Penggandaan Skripsi b. Penyerahan Skripsi

(44)

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

Pada bagian ini diuraikan gambaran umum yang menunjang terhadap kegiatan penelitian. Materi yang disajikan sebaiknya diarahkan kepada keadaan umum yang terkait dengan masalah yang diteliti.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada bagian ini data untuk masing-masing variabel yang telah diteliti diolah dengan teknik Statistik deskriptif atau Statistik Inferensial, misalnya sajian data lewat tabel, grafik, diagram lingkar, perhitungan mean, median, modus, perhitungan rata-rata, simpangan baku, persentase, atau yang lainnya. Setiap variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian.

Temuan-temuan yang penting dan setiap variabel yang diteliti hendaknya dituangkan secara singkat namun bermakna. Rumus- rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan dalam lampiran. Artinya, temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka statistik, tabel atau grafik penjelasannya masih diperlukan. Namun, bahasan pada tahap mi hanya pada hal-hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (Interpretasi) peneliti.

Hasil Pengujian Hipotesis

Pada bagian ini dikemukakan tentang hasil pengujian

hipotesis, yang pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian

temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Hipotesis

penelitian dapat dikemukakan sekali. lagi pada bagian ini, termasuk

(45)

hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang diperoleh dari perhitungan statistik.

C. Pembahasan Hasil Penelitian Tujuan pembahasan adalah:

1. Menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai. Bagian ini, harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh.

2. Menafsir temuan-temuan penelitian. Penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.

3. Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan.

4. Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru. Hal ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud menelaah teori.

Jika teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan bagaimana modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh teori harus disertai dengan rumusan teori baru.

5. Menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian,

termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.

(46)

5. BAB V PENUTUP D. Kesimpulan

Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terkait secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kesimpulan penelitian tata urutannya harus konsisten seperti tata urutan yang terdapat pada rumusan masalah, tujuan penelitian dan hasil-hasil penelitian yang diperoleh.

E. Saran

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan-temuan penelitian dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas lingkup penelitian.

Saran yang diajukan telah spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga pemerintah, ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

Isi Bagian Akhir

Isi yang perlu ada pada bagian akhir adalah:

1. Daftar Pustaka

Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka harus

sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya

digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak disebutkan dalam teks

Skripsi tidak dimasukkan ke dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua

bahan pustaka yang disebutkan dalam teks skripsi harus dicantumkan

(47)

dalam daftar pustaka. Contoh daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran 11.

2. Pernyataan Keaslian Tulisan

Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi Skripsi yang ditulisnya bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang diaku sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Contoh pernyataan keaslian tulisan dapat dilihat pada lampiran 12.

3. Lampiran-lampiran

Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk Skripsi, misalnya:

a. Instrumen penelitian,

b. Data mentah hasil penelitian,

c. Rumus-rumus statistik yang digunakan (bila perlu), d. Hasil perhitungan statistik,

e. Surat ijin penelitian,

f. Tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan data penelitian, g. Lampiran lain yang dianggap perlu.

4. Riwayat Hidup

Riwayat hidup penulis Skripsi hendaknya disajikan secara naratif dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kami). Hal-hal lain yang perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah:

a. Nama lengkap penulis, b. Tempat dan tanggal lahir, c. Riwayat pendidikan,

d. Pengalaman berorgarisasi yang relevan,

(48)

e. Informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar di perguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah.

f. Bagi yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama suami/isteri dan putra-putrinya,

g. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal (satu spasi).

Contoh riwayat hidup dapat dilihat pada lampiran 13.

(49)

SISTEMATIKA SKRIPSI HASIL PENELITIAN KUALITATIF

F. Sistematika Skripsi

Seperti halnya Skripsi sebagai laporan hasil penelitian kuantitatif, maka Skripsi sebagai laporan hasil penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian Inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:

Bagian Awal

Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:

HALAMAN SAMPUL LEMBAR LOGO

LEMBAR PERSETUJUAN

 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

 LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

ABSTRAK (ditulis dalam bahasa Indonesia)

KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL (bila ada) DAFTAR GAMBAR (bila ada) DAFTAR LAMPIRAN

Bagian Inti

Bagian ini berisi inti Skripsi yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Fokus / Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Hasil Penelitian

(50)

BAB II LANDASAN TEORI

A. ...

B. ...

BAB III METODE PENELITIAN

A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif B. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Sumber Data

D. Instrumen Penelitian E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data

G. Rencana Pengujian Keabsahan Data H. Jadwal Penelitian

BAB IV HASIL PENELITLIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. ………..

2. ………..

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. ………..

2. ………..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

B. Saran

(51)

Bagian Akhir

Pada bagian akhir termuat:

DAFTAR PUSTAKA GLOSARIUM

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

G. Isi Skripsi Isi Bagian Awal

Unsur-unsur yang harus ada pada bagian awal Skripsi hasil penelitian Kualitatif sama dengan isi Skripsi hasil penelitian Kuantitatif.

Susunan unsur-unsur tersebut dan isi uraiannya juga sama.

Isi Bagian Inti

1. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada bagian ini perlu dikemukakan masalah. Masalah merupakan penyimpangan:

1. Antara yang diharapkan dengan yang terjadi, 2. Antara teori dengan praktek,

3. Antara aturan dengan pelaksana, 4. Tujuan dengan hasil yang dicapai,

5. Pengalaman masa lampau dengan yang terjadi.

Setiap masalah pasti ada yang melatarbelakangi.

Contoh, kualitas pelayanan yang rendah akan menjadi masalah,

karena pemerintah bertugas melayani masyarakat. Sewaktu

(52)

kuliah bisa tidur, menjadi masalah karena yang diharapkan sewaktu kuliah tidak tidur.

Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukakan keadaan yang sedang terjadi, selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan, perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya kesenjangan yang merupakan masalah.

Misalnya kegagalan transmigrasi menjadi masalah, maka perlu ditunjukkan beberapa orang yang gagal dan tahun ke tahun.

Masalah yang dikemukakan dalam bentuk data, bisa diperoleh dan studi pendahuluan, dokumen laporan penelitian, atau pernyataan orang-orang yang dianggap kredibel dalam media, baik media cetak maupun elektronika.

Setelah masalah yang dikemukakan belum dapat diatasi, dan mungkin ada potensi yang belum dapat didayagunakan, maka perlu dilakukan penelitian.

B. Fokus / Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalah.

Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada obyek yang diteliti. Namun, bila rumusan masalah ini tidak sesuai dengan kondisi obyek penelitian, maka peneliti perlu mengganti rumusan masalah penelitiannya.

Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak

berkenaan dengan variabel penelitian, yang bersifat spesifik,

(53)

tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa yang terjadi pada obyek/situasi sosial penelitian tersebut. Berikut ini dicontohkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah riwayat pekerjaan dan kehidupan ekonomi tukang ojek yang diteliti, beserta gambaran beban/tanggungjawab ekonominya.

2. Bagaimanakah status sepeda motor yang digunakan (sewaan atau milik sendiri) dan bagaimanakah gambaran penghasilan tukang ojek sehari-hari.

3. Apakah yang menjadi alasan dan latar belakang dipilihnya pekerjaan ojek, dan apakah ia puas dengan penghasilan dan pekerjaan sebagai tukang ojek tersebut.

4. Bagaimanakah gambaran permintaan masyarakat akan jasa ojek sehari-hari, dan bagaimanakah gambaran tarif atau ongkos dari jasa tarik ojek tersebut, serta berapa jam ia bekerja dalam sehari.

5. Adakah dan seberapakah dari penghasilan tukang ojek sehari-hari yang dapat disisihkan sebagai tabungan hari depan serta berwujud apa penyisihan itu.

6. Bagaimana gambaran iklim kesejawatan di antara sesama tukang ojek dan dapatkah dikembangkan menjadi suatu ikatan koperatif.

C. Tujuan Penelitian

Bagian ini menguraikan tujuan penelitian. Tujuan

penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam

penelitian ini dan terkait dengan rumusan masalah.

(54)

Dengan demikian, kalau rumusan masalahnya adalah Bagaimanakah riwayat pekerjaan dan kehidupan ekonomi tukang ojek, beserta gambaran beban/tanggungan ekonominya, maka tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui gambaran riwayat pekerjaan dan kehidupan ekonomi tukang ojek beserta beban/tanggungan ekonominya.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Pada bagian ini ditunjukkan manfaat atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas.

Untuk penelitian kualitatif, manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, namun juga tidak menolak manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah. Bila penelitian kualitatif dapat menemukan teori, maka akan berguna untuk menjelaskan, memprediksi dan mengendalikan suatu gejala.

2. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori dimanfaatkan sebagai:

a. Pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan,

b. Untuk memberikan gambaran umum tentang latar belakang masalah,

c. Bahan pembahasan hasil penelitian.

Berapa teori yang dikemukakan, akan sangat tergantung

pada fokus penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Makin banyak

Referensi

Dokumen terkait

Pencinta Alam dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung

z Pemasaran ( 1 ) : Proses memusatkan sumber daya dan sasaran hasil dari suatu organisasi pada peluang lingkungan dan kebutuhanb. z Pemasaran ( 2 ) : Kumpulan dari konsep, alat,

Pembuktian Kualifikasi harus dihadiri oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan atau Penerima Kuasa dari Direktur/Pimpinan Perusahaan dengan membawa dan menyerahkan kepada

[r]

Demikian seterusnya untuk angka-angka kesimpulan yang terdapat pada analisa-analisa pemerintah yang terdapat pada buku analisa B.O.W, baik itu pekerjaan yang berbeda dan

Kebermaknaan ini ditunjukkan dengan adanya sumbangan efektif X 1 terhadap Y sebesar 05,17% yang terkandung dalam aspek-aspek gaya belajar mahasiswa yang

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan februari 2013 di Puskesmas Pajang Surakarta diperoleh dari petugas kesehatan, bahwa

• Pengembangan Koperasi adalah suatu proses yang dilalui oleh koperasi dalam rangka menata dan meningkatkan kapasitas dan kemampuannya melalui perubahan kinerja tertentu kepada