• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. instansi maupun perusahaan dan organisasi tertentu mulai dari swasta maupun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. instansi maupun perusahaan dan organisasi tertentu mulai dari swasta maupun"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan zaman, perkembangan teknologi informasi sudah sangat luas dan sudah masuk ke elemen masyarakat. Salah satu teknologi informasi yang saat ini banyak digunakan adalah jaringan komputer yang merupakan bukan hal baru lagi mulai dari kegunaan dan fungsinya telah banyak dirasakan oleh pengguna jaringan komputer baik dari perorangan, instansi maupun perusahaan dan organisasi tertentu mulai dari swasta maupun milik pemerintah guna menunjang kelancaran dalam beberapa kegiatan dan kepentingan tertentu. Dengan adanya jaringan komputer pengguna dapat melakukan sharing data, transfer data, intergrasi data dan sebagainya akan menjadi lebih mudah dibandingkan dengan beberapa sarana yang bukan tergolong dalam jaringan. Jaringan komputer memilikki kemampuan untuk dapat diukur dengan kebutuhan pengguna jaringan komputer dan menjadi sumber daya yang bearti jaringan komputer dapat digunakan untuk saling berbagi dan memakai sumber daya yang ada baik perangkat keras (hadware ) maupun perangkat lunak software. Jaringan komputer dapat terhubung dan dihubungkan dengan mudah dan memilikki keandalan dalam pengiriman paket data yang dikirim oleh pengirim akan sampai dengan baik ke penerima tanpa ada paket data yang rusak maupun hilang pada saat proses transfer data.

(2)

Keandalan yang semakin tinggi dan semakin baik pada komputer akan memberikan kualitas layanan yang lebih baik bagi pengguna jaringan komputer.

SMK Teknologi Bistek Palembang adalah sekolah menengah kejuruan swasta dengan gedung milik sendiri pada tahun 2002, awal mula berdiri SMK Teknologi Bistek menggunakan nama manajemen bistek yang memiliki 2 Program Studi, yaitu Administrasi Perkantoran (AP) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). SMK Teknologi Bistek ini beralamat di Jln. Animan Achyad (Sukabangun II), No.1446, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang. SMK Teknologi Bistek Palembang pada saat ini sudah menggunakan jaringan komputer, koneksi jaringan komputer menggunakan switch sebagai koneksi jaringannya dan menyediakan fasilitas internet yang menggunakan jaringan LAN yang diperuntuhkan bagi guru dan siswa.

Fasilitas internet yang dimiliki oleh SMK Teknologi Bistek Palembang memliliki total bandwitdh sebesar 10 mbps bekerja sama dengan Telkom Indi- Home sebagai ISP (internet service provider). Jaringan internet dipasang di ruang guru, laboratorium KKPI , laboratorium TKJ, bengkel TKJ, ruang TU, ruang kepsek, ruang waka, ruang BP, dan perpustakaan. Saat ini lebih difokuskan untuk UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) yang berada di labolatorium TKJ dan Labolatorium KKPI.

Aktivitas yang ada di dalam Labolatorium TKJ dan Labolatorium KKPI salah satunya melakukan kegiatan. Mengakses jaringan komputer, mengolah data dan sharing resources pada jaringan internet, kinerja dari jaringan

(3)

komputer yang ada belum berjalan dengan baik, ini dapat dilihat dari data pengukuran parameter bandwidth 0.10 Mbps, delay 304 m/s, thoughput 52785 kbps dan paket loss 157 atau 3 % karna permintaan akses yang tinggi seperti menggirim email, mendowload sharing file antar komputer. Solusi untuk mengatasi permasalan dengan adanya 2 ISP diharapkan, jika jalur koneksi internet 1 terputus bisa di gantikan oleh jalur ISP 2 dengan menggunakan router mikrotik RB750 disebut load balance.

ECMP (Equal Cost Multi Path) merupakan salah satu metode load balance untuk membagi traffic dua koneksi internet dengan cost yang sama pada masing-masing gateway. Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menyusun penelitian proposal dengan judul “ Implementasi Load Balancing dengan metode ECMP (Equal Cost Multi Path) Pada SMK Teknologi Bistek Palembang”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti merumuskan permasalahan pada penelitian ini yaitu,” Bagaimana Mengimplementasi Load Balancing ECMP (Equal Cost Multi Path) Pada jaringan internet di SMK Teknologi Bistek Palembang?”.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Peneliti mengimplementasi Load Balancing ECMP (Equal Cost Multi Path) pada jaringan internet.

(4)

2. Peneliti menggunakan teknik fail over jika salah satu jalur koneksi terjadi masalah terputus atau mati.

3. Penelitian ini dilakukan Pada SMK Teknologi Bistek Palembang.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan Load Balancing ECMP (Equal Cost Multi Path) agar dapat menyetarakan beban di kedua koneksi jaringan SMK Teknologi Bistek Palembang.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Memberikan kecepatan akses internet yang stabil

2. Memberikan solusi penerapan load balancing untuk membagi beban traffic jaringan internet pada sekolah

3. Dengan akses internet yang memadai dapat mempermudah para guru dan siswa dalam proses belajar mengajar

1.5. Metodologi Penelitian

1.5.1. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada SMK Teknologi Bistek Palembang yang beralamat di Jln. Animan Achyad (Sukabangun II), No.1446 Kelurahan

(5)

Sukajaya. Kecamata Sukarami, Kota Palembang. Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai Bulan November 2016.

1.5.2. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Laptop/Pc b. RAM 2 Gb c. HDD 500GB

d. Printer Canon IP237 e. Router mikrotik rb750 f. Flasdisk Toshiba 8 Gb

g. Kabel UTP dengan konektor RJ45 h. Switch D-Link

2. Perangkat Lunak (Sofware)

a. Sistem Operasi Windows 7 ultimate

b. Speedtest.biznetnetworks.com untuk mengukur bandwith.

c. Firefox Mozilla digunakan untuk mencari literature dari internet.

d. Microsoft Office sebagai aplikasi pengolahan data untuk penulisan laporan.

e. Axence NetTools versi 5 sebagai alat pengukur Delay,Throughput, dan Paket Los.

(6)

1.5.3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan oleh penulis adalah bersifat deskritif. Menurut (sukamadinata, 2006:72). Peneliti deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditunjuk untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena yang lainya. Metode deskriptif adalah metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek yang menggunakan masalah dengan mengumpulkan data-data yang disajikan.

1.5.4. Metode Pengembangan Sistem

Menurut (Goldman dan Rawles, 2001). Metode Penelitian yang digunakan penulis adalah Network Development Life Cycle (NDLC). Dengan metode ini bertujuan mempunyai Fase, tahapan, langkah atau mekanisme proses merancang jaringan komputer dengan baik dan benar. Dengan mengacu pada model penelitian (James E. Goldman, Philips T.Rwales, Third Edition, 2001), Berikut siklus dari NDLC:

Gambar 1.1. Metodologi NDLC

(Sumber : (James E. Goldman, Philips T.Rawles, Third Edition, 2001)

(7)

Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan dalam Network Development Life Cycle (NDLC).

1. Melakukan analisa pada sistem yang telah berjalan, lalu menentukan metode load balancing yang tepat dan selanjut nya mengumulkan data bagaimana membuat sebuah jaringan dengan menggunakan mikrotik sebagai load balancing dua ISP

2. Desain dari data yang didapatkan sebelumnya, pada tahap desain ini akan membuat gambar desain topologi jaringan interkoneksi yang akan dibangun Desain dapat berupa desain struktur topologi, alur proses, dan tata layout perkabelan, akan memberikan gambaran jelas tentang projet yang akan dibangun, penelitian ini peneliti menggunakan aplikasi microsoft visio untuk memperbaharui desain topologi yang lama menjadi desain topologi yang baru.

3. Simulasi merupakan tahap peneliti membangun prototype sistem pada labolatorium SMK Teknologi Bistek Palembang pengembangan jaringan yang akan membuat dalam bentuk simulasi dengan bantuan tools khusus dibidang network seperti packet tracert. mikrotik sebagai load balancer, dan dua modem dari ISP yang berbeda, berdasarkan microsoft office visio untuk pengembangan skema topologi yang akan dibuat dan diagram alur kerja dari load balancing.

4. Implementasi ditahap ini menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain untuk diuji apakah berhasil atau tidak topologi jaringan yang telah dirancang sebelumnya.

(8)

5. Monitoring peneliti menggunakan aplikasi yang ada di mikrotik yang berfungsi untuk memonitor lalu lintas dengan membuat graffic dan meng-capture untuk mengukur ukuran besar paket pada tiap-tiap ISP.

Dengan menggunakan aplikasi Net Tools Versi 5.0 untuk mengukur kecepatan bandwidth.

6. Management tahap manajemen salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah masalah kebijakan yaitu dalam aktivitas, pengelolahan dan pemeliharaan pada tahap ini. Kebijakan perlu dibuat untuk membuat dan mengatur supaya sistem yang telah dibangun dapat berjalan dengan baik.

1.5.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi maka metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Penelitian langsung terjun keruangan labolatorium mengambil data sebagai kegiatan di SMK Teknologi Bistek Palembang dengan mengamati, dan mencatat yang bersangkutan akan diteliti.

2. Metode Wawancara (interview)

Dalam penelitian ini mengadakan wawancara atau tanya jawab langsung kepada bidang IT dan mahasiswa dan berhubungan dengan masalah yang diteliti pada labolatorium SMK Teknologi Bistek Palembang.

(9)

3. Metode Studi Pustaka

Dengan melakukan pencarian dan pengumpulan buku-buku maupun data-data dan jurnal sebagai bahan reperensi pada saat perancangan dan implementasi serta mempelajari dan memahami proses penginstalan dan konfigurasi Net Tools Versi 5.0 untuk mengukur kecepatan bandwidth.

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini akan menjelaskan mengenai uraian secara singkat isi tiap-tiap bab dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis memberikan gambaran secara jelas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan, manfaat, pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai sejarah SMK Teknologi Bistek Palembang, Visi dan Misi, Struktur Organisasi serta tugas dan tanggung jawab dan membahas teori-teori dasar yang mendukung materi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas tentang, proses dan langkah-langkah sebelum masuk kedalam tahap implementasi.

(10)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil dari penelitian dan pembahasan berbagai masalah yang dihadapi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari semua keseluruhan bab dan mencoba memberikan saran yang mungkin berguna untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum

2.1.1. Sejarah SMK Teknologi Bistek Palembang

SMK Teknologi Bistek Palembang merupakan sekolah menengah kejuruan swasta dengan gedung milik sendiri yang berdiri pada tahun 2002, awal mula berdiri SMK Teknologi Bistek Palembang menggunakan nama menejeman bistek yang memiliki 2 Program Studi, yaitu Administrasi Perkantoran (AP) dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). SMK Teknologi Bistek Palembang b eralamat di Jln. Animan Achyad (Sukabangun II ), No.

1446, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami , Kota palembang. Pada tahun 2009 manajemen bistek mengalami perubahan nama sehingga menjadi SMK Teknologi Bistek Palembang.

Saat ini SMK Teknologi Bistek Palembang , telah menghapus Program Studi AP karena peminat dari masyarakat yang sangat sedikit, dan meluncurkan program studi baru yaitu Akuntansi yang sudah berjalan 5 tahun terhitung dari sekarang tahun 2016, SMK Teknologi Bistek Palembang telah meluluskan ribuan siswa yang bekerja di berbagai industri, sebelum siswa/i di lepas dari SMK Teknologi Bistek Palembang mereka melakukan kegiatan prakrin, yang bertujuan agar siswa/i mengenal DU/DI sebelum mereka terjun langsung kedalam dunia industri.

(12)

SMK Teknologi Bistek Palembang memiliki tenaga pengajar praktikum yang tetap serta berpengalaman di bidangnya, serta guru matapelajaran teori berjumlah 30 Guru dengan lulusan S1 universitas terkemuka di indonesia, fasilitas gedung SMK Teknologi Bistek Palembang yang digunakan untuk kegiatan belajar berjumlah 8 ruangan yg terdiri dari 6 ruangan kelas, dan 2 ruangan Laboratorium Praktikum program studi TKJ, KKPI dan Akuntansi.

2.1.2. Visi & Misi SMK Teknologi Bistek Palembang 2.1.2.1. Visi

Membangun manusia handal, propesional, terampil, produktif, berjiwa mandiri, berorientasi pasar kerja teknologi industri melalui pendekatan link and match dan program plus industri.

2.1.2.2. Misi

1. Mengsosialisasikan SMK TI dan B.Indosains Sebagai Sekolah Plus bahasa.

Inggris dan produksi kepada dunia usaha/ industri dan masyarakat umum.

2. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha / industri yang saling menguntungkan disegala bidang.

3. Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) siswa, guru, instruktur, dan pegawai sesuai dengan bidangnya masing-masing.

4. SMK Teknologi Bistek Palembang menjadi sekolah plus, favorit dan unggul.

(13)

2.1.3. Struktur Organisasi

Manusia sepanjang kehidupannya tidak bisa lepas dari kehidupan organisasi. Mulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga, meningkat ke perusahaan pemerintah atau swasta bahkan ditempat yang lebih luas lagi, yaitu Negara dan dunia.lebih tegas dapat dikatakan bahwa selagi manusia itu ada maka organisasi juga ada sesuai dengan zaman nya, jadi manusia bagian dari organisasi. Bagi suatu organisasi proses pengorganisasian merupakan upaya penentuan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi, pembagian kerja secara tepat dapat menentukan mekanisme untuk mengkoordinasi aktivitas – aktivitas perusahaan, salah satu hasil proses ini adalah struktur organisasi yang merupakan prosedur formal pengolahan organisasi.

2.1.3.1. Struktur Organisasi SMK Teknologi Bistek Palembang

Gambar 2.1. Struktur Organisasi

(14)

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Implementasi

Menurut (Laudon, 2010:164). Implementation is the realization of an application, or execution of a plan, idea, model, design, sfecification, standard, algorithm, or policy. Implementasi merupakan dimana sebuah sistem diterapkan secara utuh.Implementasi pada umumnya bermanfaat dari tinggi nya tingkat keterlibatan pengguna dan dukungan manajemen.Pengguna berpartisipasi dalam mendesain dan mengoperasikan sistem informasi sehingga memilikki hasil positif.

2.2.2. Load Balancing

Menurut (Towidjojo, 2016:20). Load Balancing merupakan teknik untuk membagi beban jaringan (traffic) melalui beberapa linknetwork yang tersedia untuk meningkatkan throughput, mengurangi response time maupun menghindari penumpukan traffic yang berlebihan. Teknik load balancing dapat diterapkan jika routermemiliki beberapa link Dimana router tersebut terhubung ke internet melalui 2 (dua) ISP berarti router tersebut memiliki 2 (dua) link untuk menuju internet,Sehingga dapat meningkatkan kehandalan jaringan karena bisa menerapkan redundancy (cadangan).

2.2.2.1. Teknik Load Balancing

Menurut (Towidjojo, 2016 : 21). Teknik load balancing dengan fail over digunakan untuk membagi beban melalui beberapa link sekaligus menyediakan link cadangan jika terjadi kegagalan pada sebuah link. Pada

(15)

teknik load balancing, traffic akan disebar melalui beberapa link, dan penyebaran ini akan berdasarkan teori (probabilitas). Dalam beberapa kondisi, akan sulit menebak ke arah mana traffic tersebut akan disebarkan atau dikirimkan. Untuk meningkatkan probabilitas atau kemungkinan berhasilnya teknik load balancing ini, harus diketahui dengan pasti kondisi dari masing- masing link yang ada tersebut.

2.2.3. Jaringan Komputer

Menurut (Sofana, 2013). Jaringan komputer (computer network) merupakan himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa populernya dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer merupakan kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung dengan lain melalui media perantara seperti media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel).

Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi 4 bagian,yaitu:

1. LAN (Local Area Network)

Local Area Network adalah jaringan local yang dibuat pada area tertutup.Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan.Kadangkala jaringan local disebut juga jaringan personal atau private.LAN biasa digunakan pada sebuah jaringan kecil yang menggunakan resourse secara bersama, seperti penggunaan printersecara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan sebagainya.

(16)

2. MAN(Metropolitan Area Network)

Metropolitan Area Network adalah menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cakupanya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama, satu/beberapa desa, satu/beberapa kota. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN.

3. WAN (Wide Area Network)

Wide Area Network adalah cakupannya lebih luas dari pada MAN.

Cakupan WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan, satu dunia. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan MAN. Umumnya WAN dihubungkan dengan jaringan telepon digital. Namun media transmisi lain pun dapat digunakan.

4. Internet

Internet adalah interkoneksi jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia.Sehingga cakupanya sudah mencapai satu dunia, bahkan tidak menutup kemungkinan mencakup antarplanet.Koneksi antar jaringan komputer dapat dilakukan berkat adanya dukungan protokol yang khas, yaitu Internet Protocol (IP).

2.2.4. Perangkat Jaringan

Menurut (Sofana, 2014). Perangkat keras (Hardware) adalah fisik komputer yang dibedakan dengan data yang berada didalamnya atau beroperasi di dalamnya yang dibedakan dengan perangkat lunak (software) dan menyediakan informasi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan

(17)

tugasnya.Secara umum, perangkat keras/hadwareyang di butuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer yaitu: Network Interface Card (NIC), Swicth, dan semua yang berhubungan dengan koneksi jaringan seperti : Bridges, Router dan lainnya untuk proses transformasi data di dalam jaringan.

2.2.4.1. Router

Router adalah jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan kejaringan lain. Sepintas router mirip dengan bridge, namun router lebih pintar dibandingkan bridge. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memori untuk membuat keputusan tentang kemana paket akan kirimkan. Router dapat memutuskan rule terbaik yang akan ditempuh paket data.

Gambar 2.2. Router

(Sumber: http://www.jaringankomputer)

2.2.4.2. Switch

Switch adalah sebuah jaringan yang melakukan brigding transparan atau penghubung segmentasi banyak jaringan berdasarkan MAC Addres. Switch juga dapat digunakan sebagai penghubung komputer dan routerpada suatu area terbatas, switch juga bekerja pada lapisan link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge.

(18)

Gambar 2.3. Switch

(Sumber: http://www.jaringankomputer)

2.2.4.3. Network Interface Card (NIC)

NIC atau Network Interface Card merupakan perangkat yang berhubungan langsung dengan komputer dan desain agar komputer jaringan dapat saling berkomunikasi.NIC juga menyediakan akses media ke fisik jaingan. Bagaimana bit-bit data seperti tegangan listrik, arus gelombang elektromagnetik, dan lainya akan ditentukan oleh NIC. NIC merupakan contoh dari perangkat yang bekerja pada layer pertama OSI atau layer physical.

2.2.4.4. Personal Komputer (PC)

Personal komputer merupakan perangkat utama dalam suatu jaringan komputer yang akan bekerja mengirim dan mengakses data dalam jaringan.

Kelebihan pc sangat menentukan untuk para pekerja jaringan.

2.2.4.5. Modem Router

Modem router adalah perangkat router yang sudah di include dengan modem HSDPA. Teknologi ini mungkin sudah lama dikembangkan namun di Indonesia baru diperkenalkan awal tahun 2011.

(19)

2.2.5. Topologi Jaringan

Menurut (sofana, 2014). Topologi dapat diartikan sebagai layout atau arsitektur atau diagramjaringan komputer. Topologi merupakan suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer (node) secara fisik. Jaringan komputer memilkki banyak jenis topologi, ada 4 topologi umum digunakan adalah Topologi Bus, Topologi Ring, Topologi Treedan Topologi Star, Karna penulis hanya menggunakan Topologi star, maka hanya dijelaskan Topologi tersebut.

2.2.5.1. Topologi Star

Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP atau STP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub. Hub yang masih digunakan akan menyebarkan data ke semua komputer, walaupun komputer- komputer tersebut bukan komputer penerima. Jadi , bisa dibayangkan betapa sibuk dan ramainya lalu lintas data saat sebuah komputer sedang mengirim data. Beberapa karakteristik jaringan topologi star antara lain :

1. Menggunakan sentral berupa hub atau switch.

2. Kabel yang digunakan berjenis coaxial, UTP, dan STP yang menghubungkan masing-masing node dengan hub.

3. Jika salah satu segmen kabel putus atau satu lebih node crash maka hanya segmen itu saja yang lumpuh, sementara jaringan tetap dapat berfungsi.

4. Jika hub atau sentral rusak maka jaringan akan lumpuh.

(20)

5. Data mengalir pada sebuah kabel secara bolak-balik.

6. Sering terjadi banjir data sehingga dapat menurunkan performa jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi oleh switch yang dapat mengatur lalu lintas data sehingga kecepatan maksimal dapat dicapai.

Gambar 2.4 Topologi Star (Sumber : http://geoogle.co.id)

2.2.5.2. Domain Name System (DNS)

Menurut (Sugeng, 125:2006) Domain Name System atau biasa disebut sebagai DNS, adalah suatu teknik untuk mengingat IP address yang sulit diingat akibat terdiri dari sederetan angka. Routing packet IP yang berbasis TCP/IP sebenar nya tidak memerlukan teknik DNS tersebut, cukup dengan IP address. Teknik DNS diperlukan karena yang melakukan routing tidak lain adalah manusia, dan manusia pada umumnya lebih sulit menghafal atau mengingatnya. Manusia cenderung lebih mudah menghafal nama dibanding angka. Untuk itu agar internet lebih mudah digunakan, diperlukan suatu cara untuk memetakan dari IP address ke nama host/komputer dan sebaliknya, dan ini yang dinamakan DNS.

(21)

2.2.6. IP Address

Menurut (sofana, 2013). IP Address adalah sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 segmen dan setiap segmen terdiri atas 8 bit. IP Address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet.

Secara teori, tidak boleh ada dua host atau lebih yang tergabung ke internet menggunakan IP Address yang sama.

2.2.7. Subnetting

Menurut (Nugroho, 51:2016). Subnetting merupakan proses dalam membagi wilayah jaringan besar menjadi beberapa wilayah jaringan kecil.

Seperti pada kata “sub-net” artinya adalah bagian kecil (sub) dari sebuah network (alamat network). Dalam membagi wilayah jaringan menjadi beberapa wilayah jaringan kecil, cara yang dilakukan adalah dengan mengubah-ubah parameter pada nilai subnet mask yang digunakan. Jadi kata kunci dalam proses Subnetting adalah pada penggunaan nilai subnet mask.

2.2.8. Network Address Translation (NAT)

Menurut (Herlambang, 2008:76), Network Address Translation atau yang biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyak nya penggunaan ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan, dengan NAT suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi jaringan yang lebih kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing memilikki satu alamat IP, sehinnga dapat

(22)

menambahkan atau mengurangi jumlah komputer tanpa mengetahui jaringan secara keseluruhan.

2.2.9. Routing

Menurut (Sofana, 146:2013). Routing adalah proses memindahkan data dari satu network ke network lain dengan cara mem-forward paket data via gateway. menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Routing merupakan tugas terpenting yang dilakukan oleh protocol IP.

2.2.10. Static Route

Menurut (Lammle, 2004). Static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static route haruslah di konfigurasi secara manual dan di- maintenace secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya.

2.2.11. VMware Workstation

Menurut (Wijaya, 2008). VMware Workstation adalah salah satu jenis aplikasi yang membuat mesin virtual. Software ini diperkenalkan oleh perusahaan VMware pada tahun 1999 dengan menggunakan virtual technology, dimana sejumlah virtual machine dengan sistem operasinya sendiri-sendiri dapat sekaligus bekerja pada satu hadware komputer saja.

Setiap virtual machine yang dibuat oleh VMware tersebut bekerja seolah-olah merupakan komputer biasa yang berdiri sendiri.

(23)

2.2.12. QoS (Quality of Service)

Menurut Suhervan (2010: 31-33) menyatakan bahwa terdapat 3 tingkat QOS yang umum dipakai, yaitu Best-effort service, Integrated service, dan Differentiated service. Quality of Service digunakan untuk mengukur tingkat kinerja koneksi jaringan TCP/IP internet atau jaringan komputer.

1. Best-effort service

Best-effort service adalah satu model layanan dimana aplikasi mengirim data setiap kali diharuskan dalam setiap kuantitas, dan tanpa meminta izin atau memberitahukan terlebih dahulu kepada jaringan. Untuk layanan Best-effort service, jaringan mengirimkan data jika bisa, tanpa jaminan kehandalan batas, atau throughput.

2. Integrated service

Integrated service adalah layanan beberapa model yang dapat menampung beberapa persyaratan QoS. Dalam model ini aplikasi meminta jenis layanan tertentu dari jaringan sebelum mengirim data. Aplikasi menginformasikan jaringan dari traffic profile dan meminta jenis layanan tertentu yang dapat mencakup bandwidth dan delay requirement. Aplikasi ini diharapkan untuk mengirim data hanya setelah mendapat konfirmasi dari jaringan.

3. Differentiated service

Differentiated service adalah layanan beberapa model yang dapat memenuhi persyaratan QoS yang berbeda. Namun, tidak seperti dalam model Integrated service, aplikasi yang menggunakan Differentiated

(24)

service tidak secara eksplisit memberi isyarat router sebelum mengirim data.

ITU-T mendefinisikan kinerja jaringan yang dinyatakan dalam QoS.

QoS merupakan istilah umum untuk menyatakan efek dari kinerja layanan secara keseluruhan dari sudut pandang user (Arif:2010). Ketika kita pertama kali mendengar kata QoS atau Quality of Service kita pasti mengartikannya sebagai kualitas dari suatu pelayanan. Sebenarnya, Quality of Service (QoS) sangat popular dan menyimpan banyak istilah yang sangat sering dilihat dari perspektif yang berbeda yaitu dari segi jaringan (networking), pengembangan aplikasi (application development) dan lain sebagainya. Dari segi networking, QoS mengacu kepada kemampuan memberikan pelayanan berbeda kepada lalulintas jaringan dengan kelas-kelas yang berbeda. Tujuan akhir dari QoS adalah memberikan network service yang lebih baik dan terencana dengan dedicated bandwith, jitter dan latency yang terkontrol dan meningkatkan loss karakteristik. QoS juga merupakan kemampuan dalam menjamin pengiriman arus data penting atau dengan kata lain kumpulan dari berbagai kriteria performansi yang menentukan tingkat kepuasan penggunaan suatu layanan (Kamarullah : 2009).

2.2.13. Parameter Kualitas Jaringan

Menurut (Jousman 2008, dalam Fatoni). Parameter merupakan karakteristik dari hasil pengukuran suatu objek. Ukuran parameter kualitas jaringan LAN terhitung dari data sampel atau populasi. Beberapa parameter yang dijadikan refrensi umum untuk dapat melihat performasi dari jaringan

(25)

LAN adalah Bandwidth, Delay, Troughput Dan Packet Loss. Ada 4 karakteristik pengukuran parameter kualitas jaringan antara lain:

1. Bandwidth

Bandwidth adalah suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang men-download suatu file (Dewo, 2010 : 2).

2. Delay

Delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh data atau informasi untuk sampai ke tempat tujuan data atau informasi tersebut dikirim. Delay pada suatu jaringan akan menentukan langkah apa yang akan kita ambil ketika kita memanajemen suatu jaringan. Ketika Delay besar, dapat diketahui jaringan tersebut sedang sibuk atau kemungkinan yang lain adalah kapasitas jaringan tersebut yang kecil sehingga bisa melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi overload (Suhervan, 2010 : 21).

Tabel 2.1. Standarisasi Delay versi TIPHON Kategori Delay Besar Delay Sangat bagus < 150 ms Bagus 150 s/d 300 ms Sedang 300 s/d 450 ms Jelek > 450 ms

(Sumber : TIPHON) 3. Throughput

Menurut Panayleite (2010), bahwa kemampuan throughput dalam menopang hardware (perangkat keras) disebut dengan bandwidth.

Kecepatan data rata-rata yang diterima oleh suatu node dalam selang waktu

(26)

pengamatan tertentu. Dimana kita sedang melakukan koneksi satuan yang dimilikinya sama dengan bandwidth yaitu Kbps.

Tabel 2.2. Standarisasi Throughput versi TIPHON Kategori Throughput Besar Throughput Sangat bagus 100%

Bagus 75%

Sedang 50%

Jelek 25%

(Sumber : TIPHON) 4. Packet Loss

Packet Loss merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan paket tersebut dikirim. Ketika Packet Loss besar maka dapat diketahui bahwa jaringan sedang sibuk atau terjadi overload. Packet Loss mempengaruhi kinerja jaringan secara langsung. Ketika nilai Packet Loss suatu jaringan besar, dapat dikatakan kinerja jaringan tersebut buruk (Suhervan, 2010 : 22).

Tabel 2.3. Standarisasi Packet Loss versi TIPHON Kategori degradasi Paket Loss

Sangat bagus 0

Bagus 3%

Sedang 15%

Jelek 25%

(Sumber : TIPHON)

2.2.14. Monitoring Jaringan

Menurut (Hafidz, 2009). Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program dan memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas

(27)

apa yang kita lakukan dan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan.

2.2.14.1. NetTools

Menurut (klopototolia, 2012:01). NetTools merupakan salah satu network monitoring tools yang mengukur performa jaringan, pemindahan jaringan, keamanan, alat administrasi dan dapat mendiagnosa persoalan jaringan, NetTools terdiri atas beberapa tools popular seperti trace, lookup, port scanner, network scanner, dan SNMP browser. Yang membuat NetTools menjadi unik adalah NetTools mempunyai user interface yang memudahkan untuk penggunanya. Berikut adalah tampilan ketika NetTools dijalankan.

Gambar 2.5. Tampilan NetTools Versi 5.0 (Sumber : http://www.axencesoftware.com)

2.2.14.2. Biznet Network Meter

Bisnet Network Speed Meter adalah sofware untuk memonitor bandwidth dari ISP. Hasil dari Speed Meter berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk dowload dan upload dengan ukuran file tertentu untuk

(28)

menuju ISP, dari waktu tersebut dapat dihitung berapa kecepatan real dari koneksi kita.

Gambar 2.6. Tampilan Biznet Network Meter (Sumber : http://www.speedtest.biznetnetworks.com)

2.2.15. Metode Load Balancing

Menurut (Towidjojo, 2016:26). Metode Load Balancing menerapkan teknik load balancing yang akan bekerja dengan algoritma nya masing-masing, sehingga masing-masing metode akan menghasilkan jenis load balancing yang berbeda.Teknik load Balancing dengan menggunakan metode ECMP,PBR,NTH dan PCC. Metode ECMP (Equal Cost Multi Path) adalah untuk menuju suatu remote network tersedia beberapa path dengan nilai cost yang sama, pada masing-masing gateway. Pada umumnya ECMP (Equal Cost Multi Path) diterapkan pada saat akan membagi traffic yang akan menuju Internet melalui 2 ISP, dan ECMP (Equal Cost Multi Path) cukup dilakukan dengan melakukan konfigurasi default route dengan menggunakan beberapa

(29)

gateway sekaligus. Selain metode ECMP (Equal Cost Multi Path) ada juga metode NTH. Metode NTH membagi traffic berdasarkan paket , atau yang lebih dikenal dengan istilah packet load balance. Namun, justru kemampuan itulah yang terkadang membuat NTH bermasalah pada saat diterapkan di jaringan. Dari uraian ke dua metode diatas dapat disimpulkan bahwa metode ECMP (Equal Cost Multi Path ) lebih cocok untuk diterapkan dalam ImplementasiLoad Balancing.

2.2.16. Penelitian Sebelumnya

2.2.16.1. Analisis Perbandingan Load Balancing Web Server Tunggal Dengan Web Server Cluster Menggunakan Linux Virtual Server.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Desy Lukitasari, 2010, Mahasiswa Universitas Sriwijaya menyimpulkan bahwa dari hasil analisa perbandingan load balancing web server tunggal dengan web server cluster menggunakan linux virtual server adapun spesifikasi perangkat lunak yang digunakan, server utama menggunakan sistem operasi linux ubuntu, di server ini juga dipasang aplikasi LVS, dan NAT karena aplikasi tersebut bertujuan agar dapat saling berkomunikasi antara client dan web server pada jaringan peralatan ini dapat menangkap dan memberikan informasi yang lengkap kepada peneliti dalam melakukan analisa layanan pada jaringan load balancing. Penggunaan alat bantu ini sangat penting karena paket data yang lewat pada jaringan tidak dapat di lihat oleh mata secara langsung.

(30)

2.2.16.2. Implementasi Metode Load Balancing dengan Dua Jalur (Study Kasus Jaringan Internet SMP Negeri 2 Karanganyar).

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eko Sumarno, 2012, Mahasiswa Universitas Sriwijaya menyimpulkan bahwa dari hasil implementasi metode load balancing dengan dua jalur (study kasus jaringan internet SMP Negeri 2 Karanganyar). Disimpulkan bahwa Load Balancing ini menggunakan metode konvesional jika salah satu server mengalami gangguan.

Maka seluruh komputer yang terhubung dengannya mengalami gangguan.

Metode load balancing biasanya diperlukan alat tambahan sedangkan untuk metode konvesional tidak diperlukan alat tambahan. Koneksi internet terasa lebih cepat karena konsep load balancing adalah membagi rata beban koneksi ke beberapa jalur.

(31)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian, maka pada bab ini peneliti akan menguraikan kesimpulan yang dapat diambil dari rangkaian penelitian pada jaringan SMK Teknologi Bistek Palembang. Selain kesimpulan, peneliti juga memberikan saran yang akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang akan melanjutkan pengembangan penelitian ini.

5.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan tahapan-tahapan pada penelitian adalah sebagai berikut:

1. Jika salah satu link jaringan internet terputus, maka seluruh beban dialihkan ke jaringan internet yang masih aktif.

2. Penerapan load balancing ecmp telah memberikan bandwidth yang optimal, namun load balancing tidak dapat mengakumulasi bandwidth kedua

koneksi.

3. Penerapan load balancing ecmp telah membagi beban traffic secaraseimbang pada ISP-1 dan ISP-2 pada SMK Teknologi Bistek Palembang

5.2. SARAN

(32)

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut, antara lain :

1. Disarankan agar di tambahkan perancangan Bandwidth Queue agar dapat memudahkan kita dalam pembagian bandwidth ke setiap jaringan komputer.

2. Load balancing dapat dikembangkan untuk lebih 2 jalur dan dalam pelaksan

Aannya

(33)
(34)

Gambar

Gambar 1.1. Metodologi NDLC
Gambar 2.1. Struktur Organisasi
Gambar 2.3. Switch
Gambar 2.4 Topologi Star  (Sumber : http://geoogle.co.id)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah membantu dalam memberikan keputusan dari data yang diperoleh dari si pasien, yang kemudian akan diagregasikan untuk mendapatkan

This thesis entitled “The Effectiveness of Using Guided Dialogue Activity Toward the Student‟s Achievement in Speaking at Seventh Grade Students of SMP PGRI

Perubahan temperatur yang menyebabkan peru- bahan kimia air laut yang telah berjalan dari waktu ke waktu dapat dilihat dari perubahan ra- sio isotop stabil 18 O terhadap 16 O

Berdasarkan semua kajian ini, Kumpulan Kerja Februari 2006 di Agensi Antarabangsa untuk Penyelidikan Kanser (IARC) menyimpulkan bahawa bukti kekarsinogenan dalam kalangan

sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan variabel Ukuran Perusahaan (X 5 ) terhadap Dividend Payout Ratio,

Indikator Kinerja Utama (IKU) tentang prosentase siswa menengah, mahasiswa, dan pekerja yang telah mengikuti penyuluhan memiliki sikap menolak penyalahgunaan