• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENERAPAN PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR AN UNTUK ANAK USIA DINI DI RA BAIT QURANY (RA-BQ) AT- TAFKIR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI PENERAPAN PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR AN UNTUK ANAK USIA DINI DI RA BAIT QURANY (RA-BQ) AT- TAFKIR SKRIPSI"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENERAPAN PROGRAM TAHFIDZ AL-QUR’AN UNTUK ANAK USIA DINI DI RA BAIT QURANY (RA-BQ) AT-

TAFKIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Rani Dwi Kurniawati 11160184000012

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021

(2)

i

Lembar Pengesahan Sidang Skripsi

Skripsi yang berjudul “Evaluasi Penerapan Program Tahfidz untuk Anak Usia Dini di RA Bait Qur’any (RA-BQ) At-Tafkir” yang disusun oleh Rani Dwi Kurniawati dengan NIM 11160184000012 Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sebagai karya ilmiah yang berhak untuk dijadikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 3 Februari 2021 Yang mengesahkan,

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Azkia Muharom Albantani, M.Pd.I NIDN. 2025079101

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Dr. Siti Khadijah, MA NIP. 19700727 199703 2 004

(3)
(4)

iii

(5)

iv

ABSTRAK

Rani Dwi Kurniawati, NIM 11160184000012. Evaluasi Program Tahfidz untuk Anak Usia Dini di RA Bait Qur’any (RA – BQ) At-Tafkir. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konteks, masukan, proses dan hasil program tahfidz untuk anak usia dini di RA-BQ At-Tafkir. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi kualitatif dengan model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang di kembangkan oleh Stufflebeam di Ohio State University. Data diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dan dokumentasi di RA Bait Qur’any (RA-BQ) At-Tafkir Legoso. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan mereduksi data, kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi, dan di verifikasi dengan penarikan kesimpulan. Dapat diketahui konteks program tahfidz di RA-BQ At-Tafkir bahwa sekolah memiliki visi dan misi yang jelas, dan kebutuhan yang berkaitan dengan program tahfidz sudah terpenuhi. Input dari program tahfidz di RA-BQ At- Tafkir bahwa kompetensi guru sangat memadai untuk program tahfidz, dan peserta didik mampu menerima materi hafalan dengan baik dan mampu menghafal sesuai metode dengan antusias. Adapun sarana dan prasarana di RA-BQ dikatakan bersih, aman dan nyaman. Hanya saja, dianjurkan untuk sekolah agar memperluas lahan dan menambah kelas untuk peserta didik, agar dapat menerima peserta didik lebih banyak lagi. Proses program tahfidz di RA-BQ At-Tafkir dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh melalui aplikasi zoom dan whatsapp berjalan dengan sangat baik. RA-BQ menggunakan metode menghafal talaqqi dan jarimatika serta menggunakan gerakan untuk menghafal surat-surat dan terjemahan. Hasil dari program tahfidz di RA-BQ At- Tafkir bahwa peserta didik dapat mencapai target di masa pandemi ini, dan peserta didik tetap menerapkan pembiasaan di rumah seperti muroja’ah, sholat tahajud dan dhuha, dakwah dan sebagainya, bahkan peserta didik memiliki cakupan dakwah lebih luas lagi dan peserta didik semakin semangat belajar karena dilakukan bersama dengan orang tua dirumah.

Kata kunci: Evaluasi Program, Tahfidz Al-Qur’an, Anak Usia Dini.

(6)

v

ABSTRACT

Rani Dwi Kurniawati, NIM 11160184000012. Evaluation of Tahfidz Program at RA Bait Qur’any (RA – BQ) At-Tafkir. Thesis, Department of Early Childhood Islamic Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2021.

The purpose of this study was to describe the context, input, process and result of tahfidz program for early childhood at RA Bait Qurany (RA-BQ) At-Tafkir. This study used a qualitative evaluation method with the CIPP (Context, Input, Process and Result) model developed by Stufflebeam at Ohio State University. Data obtained through observations, interviews and documentation at RA-BQ At-Tafkir Legoso.

Data Analysis in this study was carried out by reducing data, the presented it in the form of description, and verified by drawing conclusions. It can be seen in the context oh tahfidz program at RA-BQ At-Tafkir that the school has a clear vision and mission, and the needs related to the tahfidz program have been met. Input from this tahfidz program at RA-BQ At-Tafkir is that teacher competence is very adequate for the tahfidz program, and the students are able to receive memorization material well and are able to memorize according to the method enthusiastically. The facilities and infrastructure at RA-BQ are said to be clean, safe and comfortable. It’s just recommended for school to expand the land and add classes for students. In order to accept more students. The process of tahfidz program at RA-BQ At-Tafkir is carried out by distance learning through the zoom and whatsapp application running very well.

RA-BQ uses talaqi and jarimatika memorization method and use gestures to memorize letters and translations.the result of the tahfidz program at RA-BQ At-Tafkir are that students. Can achieve targets during this pandemic, and students continue to apply at habit home such as muroja’ah, midnight prayer and dhuha, da’wah and soon, even students have dakwah coverage. Wider and students are increasingly enthusiastic about learning because it is done together with parents at home.

Keywords. Program evaluation, Tahfidz Al-Qur’an, early childhood

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang senantiasa selalu penulis haturkan atas berkat limpahan rahmat, anugerah, karunia, serta ridha- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). sebuah karya tulis ilmiah yang mudah-mudahan dapat memberikan manfaat untuk diri sendiri dan bagi para pembaca.

Shalawat serta salam atas junjungan baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalla yang menjadi rahmat bagi seluruh alam, kepada sahabat dan pengikutnya yang telah membimbing umatnya menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penulis tidak akan bisa sampai pada titik ini tanpa adanya campur tangan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui berbagai perantara-Nya. Penulis menyadari bahwa begitu banyak pihak yang telah membantu dan membimbing penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini atas izin-Nya. Maka dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Siti Khadijah, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang selalu memberikan nasihat, arahan, motivasi dan dukungan selama masa perkuliahan.

3. Miratul Hayati, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang selalu memberikan arahan, nasihat, motivasi dan dukungan selama masa perkuliahan.

4. Dr. Azkia Muharrom Albantani, M.Pd.I selaku dosen pembimbing sekaligus dosen penasehat akademik yang tiada henti memberikan arahan, bimbingan, motivasi dan dukungan sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang telah mendidik dan memberikan pelayanan terbaik dengan ketulusan dan dedikasi yang tinggi selama penulis menjalani penulisan.

(8)

vii

6. Aisyah Azalia, S.Pd selaku Kepala Sekolah RA-BQ At-Tafkir yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah RA- BQ At-Tafkir.

7. Pengurus Yayasan Bait Qur’any beserta guru-guru sekolah RA-BQ At-Tafkir yang telah membantu proses penelitian sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

8. Kedua Orang tua tercinta, terkasih dan tersayang, Ibu Nurul Aini dan bapak Fathurrahman yang tidak pernah lelah mendidik penulis sampai saat ini, yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan moril maupun materil, arahan, bimbingan, nasehat, motivasi dukungan dan semangat tiada hentinya sampai akhirnya penulis bisa menyelesaikan pendidikan hingga lulus perguruan tinggi.

9. Kakak dan adik terhebat, Ners Rani Eka Rahmawati, S.Kep dan Ahyani Luthfy Rahman yang selalu ada dan setia mendengarkan keluh kesah penulis serta memberikan motivasi dengan kekompakan yang kita miliki sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman seperjuangan generasi enam belas yang berada di berbagai daerah senantiasa selalu ada dan sedia dalam memberi bantuan, arahan dan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

11. Kanda dan Yunda Ikatan Remaja Masjid Fathullah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi warna-warni kehidupan perkuliahan selama ini.

12. Keluarga besar Al-Hakim yang telah memberikan penulis kesempatan dan wadah kepada penulis untuk mempraktikan ilmu yang telah didapatkan.

13. Teman-teman dan kakak-kakak kosan rumah 73A yang selalu setia memberikan support dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

14. Teman-Teman KKN Omega 145 yang senantiasa selalu menanyakan tentang skripsi sehingga memotivasi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. dan

15. Teman-Teman Seperjuangan PIAUD 2016 terimakasih sudah berjuang bersama dan mewarnai kehidupan penulis di dunia perkuliahan, serta

(9)

viii

senantiasa selalu ada dikala penulis membutuhkan sesuatu selama berada di dunia perantauan.

Terimakasih tak terhingga penulis haturkan kepada pihak-pihak yang tidak bisa penulis sampaikan satu persatu. Semoga segala bantuan, dukungan dan partisipasi yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin, Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat luas dan khususnya bagi panulis. Penulis memohon maaf apabila dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan.

Ciputat. 30 Januari 2021 Penulis

Rani Dwi Kurniawati

(10)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Identifikasi Masalah 5

C. Pembatasan Masalah 5

D. Rumusan Masalah 5

E. Tujuan Penelitian 5

F. Manfaat Penelitian 5

BAB II KAJIAN TEORI 7

A. Evaluasi Program 7

1. Definisi Evaluasi Program 7

2. Tujuan Evaluasi Program 8

3. Prinsip dan Persyaratan Evaluasi Program/Ciri-ciri serta Persyaratan 8

4. Cakupan Evaluasi Program 10

B. Menghafal Al-Qur’an 10

1. Definisi Menghafal Al-Qur’an 10

2. Tujuan Tahfidz Al-Qur’an bagi Anak Usia Dini 12

3. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an 14

4. Faktor Pendukung Menghafal Al-Qur’an 15

5. Faktor Penghambat 17

6. Metode-Metode Menghafal Al-Qur’an 18

C. Anak Usia Dini 21

1. Pengertian Anak 21

(11)

x

2. Perkembangan Otak 22

3. Proses Pemerolehan Informasi 26

D. Model Evaluasi CIPP 30

1. Evaluasi CIPP 30

2. Tujuan evaluasi CIPP 31

3. Kelebihan dan Kekurangan 32

4. Komponen evaluasi 32

E. Penelitian yang relevan 35

F. Kerangka Berpikir 36

BAB III METODE PENELITIAN 39

A. Tempat dan Waktu Penelitian 39

1. Tempat Penelitian 39

2. Waktu Penelitian 39

B. Latar Penelitian (setting) 40

C. Metode Evaluasi 40

D. Sumber Data 41

E. Teknik Pengumpulan Data 42

F. Analisis Data 45

G. Pemeriksa keabsahan data 47

1. Meningkatkan ketekunan 47

2. Triangulasi 47

3. Mengadakan Member Check 47

H. Perencanaan Evaluasi 48

BAB IV HASIL EVALUASI DAN PEMBAHASAN 49

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 49

B. Deskripsi Data Penelitian 53

C. Temuan Penelitian 66

D. Pembahasan 77

BAB V PENUTUP 85

A. Kesimpulan 85

B. Rekomendasi 86

(12)

xi

Daftar Pustaka 87

LAMPIRAN 91

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Keterangan dan Waktu Penelitian……….38

Tabel 3.2: kisi-kisi Instrumen Evaluasi Program Tahfidz………..………... 42

Tabel 4.1: Data Guru RA-BQ At-Tafkir……….………... 51

Tabel 4.2: Data Peserta Didik ……….……….. 52

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Proses Penerimaan Informasi……… 27

Gambar 2.2: Kerangka Berpikir………. 38

Gambar 4.1: Gambaran Struktur Organisasi……….. 51

Gambar 4.2: Visi Misi RA-BQ At-Tafkir……….. 53

Gambar 4.3: Data guru dan Karyawan………...………... 57

Gambar 4.4: Ruang Kelas………..……….... 58

Gambar 4.5: Ustadzah Melaksanakan PJJ Melalui telepon video Whatsapp…...…..59

Gambar 4.6: Piagam Penghargaan yang diraih Peserta Didik………..… .64

Gambar 1 : Visi Misi RA-BQ……….130

Gambar 2 : Sekolah RA-BQ………...…130

Gambar 3 : Satuan Kegiatan Harian………..……….131

Gambar 4 : Rencana Pembelajaran Harian dalam Bentuk Foto……….131

Gambar 5 : Proses Pembelajaran Jarak Jauh ……….……132

Gambar 6 : Kegiatan pembelajaran jarak jauh………...133

Gambar 7 : Foto Wawancara dengan Ustadzah……….……133

Gambar 8 : Foto Wawancara dengan Wali Murid……….……134

Gambar 9 : Foto dengan Kepala Sekolah dan Bendahara RA-BQ………134

Gambar 10 : Ruang Kelas………...135

Gambar 11 : Playground RA-BQ………...135

Gambar 12 : Kamar Mandi RA-BQ……….135

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian Lampiran 2 Expert Judgment Lampiran 3 Daftar Uji Refrensi Lampiran 4 Hasil Observsi Lampiran 5 Hasil Wawancara Lampiran 6 Instrumen Dokumentasi

Lampiran 7 Contoh Silabus RA-BQ At-Tafkir Lampiran 8 Hasil Dokumentasi

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah banyak kita temukan, dalam satu desa atau kelurahan sedikitnya kita dapat menemukan satu PAUD di sekitarnya, untuk Raudhatul Athfal yang merupakan pendidikan anak usia dini dibawah naungan kementrian agama tercatat dalam data statistik pendidikan islam dari kementrian agama RI berjumlah 29.842 lembaga1 yang bersaing ketat dengan memiliki program-program unggulan untuk mencapai tujuan yang gemilang. Salah satunya ialah program tahfidz untuk anak usia dini yang membutuhkan metode yang sesuai dengan masa perkembangan peserta didik, kesulitan dalam membedakan metode menghafal untuk anak usia dini dengan metode menghafal orang dewasa masih menjadi keluhan orang tua,

Disamping kesulitan tersebut, terdapat pula berbagai pendapat orang tua peserta didik mengenai program menghafal. Ada yang mendukung dengan melihat keunggulan menghafal dan kapasitas kesiapan otak anak usia dini, dan ada juga yang menentang adanya program menghafal Al-Qur’an sebagaimana halnya dengan dikeluarkannya surat edaran nomor 1839/C.C2/TU/2009 oleh Departemen Pendidikan Nasional yang mengatakan tidak diperkenankan untuk mengajarkan baca, tulis dan hitung secara langsung kepada anak usia dini.2 Orang Tua beranggapan proses-proses tersebut sama dan berat jika sudah diajarkan sejak dini.

Untuk menjawab persepsi diatas, peneliti setuju dengan yang dikatakan Durrotun Makrufah3 menghafal Al-Qur’an bukan kegiatan yang mengharuskan anak untuk berpikir secara struktur, kegiatan menghafal dapat dilakukan dengan pembiasaan sehari-sehari, anak akan melihat, meniru dan mengikuti pembiasaan

1 Direktorat jenderal pendidikan islam kementerian agama RI, "Data Statistik Pendidikan Islam", Jakarta, 2019.

2 Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, "Surat Edaran’", 2009, h.

4.

3Durrotun Ma’rufah, "Pengaruh Metode Kaisa Terhadap Peningkatan Hafalan Surah Pendek Anak Usia Dini Usia 4-6 Tahun Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 61 Sampangan Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang,"Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2019, h. 7.

(17)

kegiatan yang diberikan, sama seperti halnya anak mempelajari bahasa ibu yang setiap hari didengar dan ditiru kemudian anak mampu berbicara. Dengan kata lain, menghafal akan sangat menyenangkan jika kegiatan tersebut dilakukan dengan metode yang sesuai dan menarik untuk anak usia dini.

Selain itu, mengenai kapasitas otak anak, Benyamin S. Bloom menyampaikan hasil riset bahwasanya 50% dari semua potensi hidup manusia terbentuk ketika individu berada dalam kandungan sampai usia 4 tahun. Lalu 30% potensi berikutnya terbentuk pada usia 4-8 tahun4. Manusia terlahir dengan triliun sel saraf otak yang akan terus bercabang ketika digunakan atau mendapatkan informasi, namun sel saraf tersebut bisa musnah atau rusak ketika tidak digunakan. Hal tersebut menyatakan bahwa otak anak mampu menerima berbagai informasi termasuk hafalan yang akan diberikan, namun harus tetap berada dalam ranah anak, seperti menggunakan metode atau sistem yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dengan demikian, diperlukannya kehadiran lembaga pendidikan anak usia dini yang memiliki program-program unggulan dengan menggunakan metode yang sesuai tanpa menghilangkan hak bermain dan kebahagiaan anak usia dini, termasuk metode dalam program menghafal Al-Qur’an yang banyak diminati oleh orangtua, orangtua seharusnya memahami setiap kekuatan dan kelemahan metode yang akan diterima oleh anak, apakah sesuai dengan perkembangan anak atau tidak. Orang Tua seharusnya lebih memperhatikan kembali akan hal itu, sama seperti halnya dengan visi misi dan tujuan sekolah.

Tidak sedikit orang tua menyepelekan suatu visi misi bahkan orangtua masih ada yang tidak memiliki visi misi untuk anak. sehingga informasi yang didapat di sekolah hanya sebatas formalitas saja, tanpa memperdalami karakter yang kemudian akan menjadi pembiasaan anak. Orangtua seharusnya memilih sekolah yang memiliki satu visi dan misi dengan yang dipegang orang tua, sehingga kegiatan-kegiatan yang diterima anak sejalan beriringan dengan baik untuk mencapai tujuan yang sama, mirisnya saat ini secara langsung dan tidak langsung

4 Indrijati, Herdina, dkk., Psikologi Perkembangan & Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta:

Prenamedia Group, 2016), h. 45.

(18)

3

banyak orangtua yang mengartikan sekolah merupakan penitipan anak dan tidak mengambil peran di dalamnya, bahkan kurang peduli akan proses yang dilalui anak.

Selain sebagai penitipan anak, banyak pendapat yang mengatakan saat ini sekolah merupakan ajang bisnis dan ajang pamor gengsi, dimana sekolah favorite menjadi sekolah unggulan dengan fasilitas yang super mewah dan program- program unggulan, namun orang tua kerap lupa menyesuaikan kapasitas otak anak dengan program-program yang dijanjikan tersebut. Pada dasarnya guru terbaik yang paling memberi dampak untuk seorang anak ialah orangtua dan sekolah hanyalah rekan kerjasama untuk membangun generasi emas yang berkarakter positif. Dalam arti, dimanapun orang tua menyekolahkan anak, orang tua tetap harus ikut andil dalam setiap kegiatan yang dilakukan anak, seperti membantu belajar, menemani murojaah, membangun kegiatan yang lebih menarik dan sebagainya. Karena suatu visi misi dan tujuan sekolah akan berhasil dengan maksimal ketika beriringan bersama dengan orang tua.

Sama halnya dengan orangtua yang memilih sekolah dengan program unggulan tahfidz untuk anak usia dini, ketika orang tua memasukan anak ke dalam suatu sekolah berarti orang tua sudah menyetujui visi misi dan tujuan sekolah dan sanggup untuk ikut andil dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak, serta menerapkan pembiasaan di rumah sama seperti pembiasaan yang ada di sekolah.

Hal tersebut untuk mencapai tujuan bersama dengan maksimal.

Salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang memiliki program tahfidz dan diminati orang tua ialah Raudhatul Athfal Bait Qur’any (RA-BQ) At-Tafkir Legoso, dikenal dengan program menghafal Al-Qur’annya yang menggunakan metode bait qur’any, dimana metode tersebut mengkonvergensi 3 pola belajar audio, visual dan kinestetik. RA-BQ memiliki visi sekolah “Mencetak Kader Ulama Besar yang Menguasai Tsaqofah Islam dan Berkepribadian Islam serta Menguasai Sains dan Teknologi dan Mampu Mengajak Umat Hidup Sesuai dengan Syariat”.

Berdasarkan wawancara, RA Baitul Qur'any merupakan RA yang cukup dikenal kualitasnya, bahkan mampu mengantarkan beberapa muridnya di ajang perlombaan hafidz cilik yang merupakan suatu program disalah satu stasiun televisi nasional. Selain mampu menghafal ayat demi ayat, peserta didik memahami

(19)

terjemah dari ayat yang mereka hafalkan, hal tersebut membuat peneliti ingin meneliti lebih dalam lagi bagaimana konteks, masukan, proses dan hasil program tahfidz anak usia dini di RA-BQ At-Tafkir yang mampu mengeluarkan peserta didik dengan lulus paling sedikitnya membawa hafalan juz 30.

Disamping program menghafal yang harus terus tetap dijalankan, hingga saat ini kita masih merasakan dampak pandemi bencana non alam atau biasa disebut dengan covid 19. Covid 19 merupakan penyakit menular yang disebabkan coronavirus, SAR Co V-2 yang merupakan patogen pernapasan,5 semua bidang pun terdampak akan hal pandemi tersebut, tak terkecuali dengan bidang pendidikan, pemerintah setiap negara segera membuat kebijakan-kebijakan agar meminimalisir penularan, adapun salah satu kebijakan pemerintah Indonesia mengenai bidang pendidikan ialah meniadakan proses pembelajaran di sekolah yang kemudian diganti dengan sistem pembelajaran online.

Dengan begitu, Setiap lembaga harus menghadirkan cara-cara terbaru agar pendidikan tetap bisa terlaksana, begitu juga dengan program tahfidz harus tetap terlaksana di tengah situasi pandemi ini, dengan begitu juga, evaluasi setiap pelaksanaan juga harus tetap dilaksanakan, dimana menurut Stufflebeam evaluasi program merupakan proses pencarian, penggambaran dan pemberian informasi yang sangat bermanfaat bagi para pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif keputusan.6dan Arikunto mengatakan evaluasi program bermaksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan akan kegiatan yang telah direncanakan7.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mendalami tentang evaluasi program menghafal Al-Qur’an untuk anak usia dini di RA-BQ At- Tafkir Legoso. diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberi informasi dan gambaran mengenai keberhasilan program yang dijalankan.

5 Himpunan Dokter Paru Indonesia, "Jurnal Respirologi Indonesia", Vol. 40 no 2 (2020), h.

121.

6 Suharmi Arikunto Ceppi Safruddin, Evaluasi Program Pendidikan, (Bandung: Bumi Aksara, 2014), h. 4.

7 Rafida Tien Ananda Rusdi, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan, (Medan: Perdana Publishing, 2017), h. 6.

(20)

5

B. Identifikasi Masalah

1. Kesulitan orangtua dan pihak sekolah untuk membedakan antara metode menghafal yang sesuai dengan anak dan metode menghafal untuk usia dewasa.

2. Perbedaan pendapat orangtua mengenai program tahfidz untuk anak usia dini, dimana adanya orangtua yang mendukung penuh akan program tahfidz, dan terdapat pula orangtua yang menentang akan program tahfidz karena merasa akan berat jika diterima oleh otak anak.

3. Visi misi sekolah yang berlawanan dengan visi misi orang tua sehingga hasil yang dicapai anak kurang maksimal.

4. Sekolah dan orangtua lebih melihat hasil daripada proses menghafal 5. Covid-19 masih mewabah sehingga pembelajaran jarak jauh dilakukan.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokuskan dan diselesaikan dengan arahan tujuan yang telah ditetapkan maka permasalahan penelitian dibatasi pada “Evaluasi Penerapan Program Tahfidz Al-Qur’an untuk Anak Usia Dini yang berlangsung selama pandemi covid 19 di RA Bait Qurany (RA-BQ) At-Tafkir Legoso”.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah secara spesifik yang akan dikaji ialah :

Bagaimana penerapan program tahfidz untuk anak usia dini di RA-BQ At-Tafkir ? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi penerapan program tahfidz untuk anak usia dini di RA-BQ At-Tafkir

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu saran dan informasi penting bagi kepala sekolah, guru-guru dan staf sekolah mengenai evaluasi program tahfidz atau menghafal Al-Qur’an sehingga bisa terus mengembangkan dan meningkatkan hasil dari program yang terlaksana.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

(21)

1) Dari penelitian ini, peneliti meluaskan pemahaman terhadap beberapa metode menghafal Al-Qur’an yang dapat digunakan untuk anak usia dini 2) peneliti mempelajari lebih dalam lagi mengenai perkembangan otak anak

usia dini b. Bagi Sekolah

Diharapkan dapat menjadi bahan dan informasi dalam melakukan evaluasi serta sebagai pertimbangan dalam menentukan keputusan.

c. Bagi guru

Guru dapat melakukan refleksi atau evaluasi pembelajaran serta meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.

d. Bagi pembaca.

Pembaca mengetahui berbagai macam metode tahfidz, dan menjadi referensi ketika memilih program tahfidz serta memahami anak usia dini dalam menghafal Al-Qur’an serta semoga berguna untuk referensi penelitian kedepannya

(22)

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RA Bait Qurany (RA-BQ) At-Tafkir yang bertempat di Jl. Legoso Raya gang Gandaria Rt. 01/02 Pisangan-Ciputat, kota Tangerang selatan, provinsi Banten.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian berlangsung pada bulan Maret 2020 sampai bulan Januari 2021. Secara rinci akan dijelaskan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 keterangan dan waktu penelitian

No Kegiatan Bulan

M ar

A pr

Me i

Jun Jul Ag s

Se p

O kt

No v

Des Jan 1 Tahap

persiapan a. Observasi b.Penyusunan Proposal c.Seminar proposal d.Perizinan Penelitian 2 Tahap

Pelaksanaan a.Pengumpulan data

b.Analisis data

a.

(23)

3 Hasil Pengumpulan

Data

B. Latar Penelitian (setting)

RA Bait Qur’any At-Tafkir merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang menjadi tempat penelitian beralamat di JL. Legoso Raya Gang Gandaria Rt.

01/02 Pisangan kecamatan Ciputat kota Tangerang Selatan Banten. Peneliti memilih RA-BQ At-Tafkir ini karena memiliki program unggulan yaitu program tahfidz yang melibatkan audio, visual maupun kinestetik serta menyertakan pembelajaran tentang terjemahan Al-Qur’an melalui gerakan. selain itu juga, peserta RA-BQ mampu menghafal hadis-hadis pilihan dan mampu menangkap bahasa arab al-qur;an. Tahap-tahap perkembangan anak tetap menjadi yang utama pada program-program tersebut, dalam artian, selama proses pembelajaran perkembangan anak selalu diperhatikan juga. Sehingga sekolah ini dapat meluluskan peserta didik dengan membawa paling sedikit hafalan juz 30 serta mampu menghantarkan beberapa peserta didik menuju ajang lomba hafidz bergengsi yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi nasional.

Bait Qur’any merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang berbasis Al-Qur’an bertujuan untuk menabur cinta Al-Qur’an sejak dini dengan pembudayaan menghafal Al-Qur’an dengan metode yang include dalam aktifitas anak sehari-hari, menterjemah Al-Qur’an dengan pola kinestetik, dan bahasa arab Al-Qur’an dengan gerak dan lagu. Peneliti melihat metode yang digunakan metode yang menyenangkan untuk anak usia dini seperti menggerakan anggota tubuh dan menyanyi merupakan hal yang dapat diterima dengan baik oleh peserta didik, sehingga guru dapat menghantarkan informasi menuju penyimpanan otak anak dengan mudah. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian evaluasi program tahfidz di RA-BQ At-Tafkir Legoso.

C. Metode Evaluasi

Penelitian ini menggunakan penelitian evaluasi model CIPP (Context, Input, Process dan Product) yang dikembangkan oleh Daniel L. Stufflebeam. Penelitian

(24)

41

ini memiliki 4 komponen yang saling berkaitan dan satu kesatuan yang utuh.

Diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan dalam program tahfidz di RA-BQ At-Tafkir Legoso.

Adapun fokus evaluasi berdasarkan 4 komponen CIPP diantaranya:71 1. Evaluasi Konteks : diharapkan dapat menghasilkan informasi tentang

serangkaian kebutuhan yang telah diatur prioritasnya, dan tujuan dapat diformulasikan

2. Evaluasi Input : menyediakan informasi mengenai masukan yang terpilih, butir-butir kekuatan dan kelemahan, strategi, dan desain untuk merealisasikan tujuan.

3. Evaluasi Proses : menyediakan informasi untuk para evaluator melakukan prosedur monitoring terpilih yang mungkin baru diimplementasikan sehingga butir yang kuat dapat dimanfaatkan dan butir yang lemah dapat dihilangkan.

4. Evaluasi Produk : mengakomodasi setiap informasi untuk meyakinkan dalam kondisi tujuan dapat dicapai dan juga untuk menentukan strategi yang berkaitan dengan prosedur dan metode yang diterapkan.

Disamping itu, diharapkan agar dapat digunakan untuk keperluan dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan, kebijakan, serta membantu kepada pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan apakah program akan diteruskan, modifikasi atau dihentikan.

D. Sumber Data

Arikunto dan Cepi mengatakan bahwa sumber data merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan asal atau dasar data yang diperoleh, sumber data dalam penelitian dapat berupa person, paper dan place:72

1. Person merupakan sumber data yang diperoleh melalui kepala sekolah, guru- guru dan wali peserta didik RA-BQ At-Tafkir Legoso.

71 Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasionalnya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 63-64.

72 Ceppi Safruddin, Evaluasi Program Pendidikan, h. 88.

(25)

2. Paper merupakan sumber data dalam bentuk dokumen seperti dokumen tujuan program tahfidz, tujuan, latar belakang dan lain sebagainya yang berkaitan dengan program menghafal untuk anak usia dini di RA-BQ At-Tafkir Legoso 3. Place merupakan sumber data berupa sarana prasarana, fasilitas-fasilitas yang mendukung program yang tersedia di lingkungan RA-BQ At-Tafkir Legoso.

Berdasarkan penjelasan diatas, sumber data pada penelitian ini dikategorikan menjadi sumber data primer dan sekunder:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang diberikan secara langsung oleh pengumpul data. pada penelitian ini, sumber data primer diperoleh dari wawancara, adapun yang menjadi informan pada penelitian ini diantaranya: kepala sekolah, guru sekolah dan wali murid di RA-BQ At-Tafkir Legoso.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang diberikan secara tidak langsung oleh pengumpul data, seperti lewat dokumentasi gambar dan dokumentasi data. sumber data primer penelitian ini diperoleh dari pihak-pihak yang berkaitan berupa data-data sekolah dan berbagai literatur yang relevan dengan pembahasan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data dilakukan pada penelitian ini, diantaranya: observasi, wawancara, dan dokumenter.

1. Observasi

Pengamatan (observasi) adalah metode pengumpulan data di mana peneliti atau kolaboratnya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobjektif mungkin73.

73 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Grasindo, 2010) h.116.

(26)

43

Terdapat dua macam observasi yaitu74:

a. Observasi partisipan : dimana peneliti ikut berperan atau terlibat dalam kegiatan yang dilakukan dalam program yang diamati

b. Observasi non-partisipan : peneliti tidak berperan atau tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

Observasi dalam penelitian ini akan dilakukan pada RA-BQ At-Tafkir Legoso menggunakan observasi non-partisipan, dimana peneliti tidak terlibat didalamnya hanya sebagai pengamat independen. dilakukan agar peneliti memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam meneliti evaluasi program tahfidz di RA-BQ At-Tafkir Legoso.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara peneliti dan responden.

Komunikasi berlangsung dalam bentuk Tanya-jawab seputar pembahasan, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Oleh karena itu, wawancara tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan75.

Teknik wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan secara lisan, dapat dilakukan secara tatap muka, teleconference¸atau media komunikasi lainnya.76

Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam yang termasuk dalam kategori in-depth interview untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan program tahfidz di RA-BQ At-Tafkir sehingga dalam pelaksanaannya lebih bebas, tidak terlalu kaku dan menentukan permasalahan lebih terbuka. Dimana wawancara pada penelitian ini melibatkan beberapa informan seperti 1 orang kepala sekolah, 3 guru kelas dan 2 orangtua peserta

74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 227.

75 W. Gulo, Metodologi Penelitian, h.119.

76 Hamid Damadi, Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial, (Bandung:

Alfabeta, 2013), h. 32.

(27)

didik dengan peneliti menyiapkan beberapa pertanyaan sebagai bahan wawancara.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dalam hal dokumen Bogdan menyatakan bahwa hasil penelitian dari wawancara akan lebih kredibel/dapat dipercaya jika didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, disekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi77. Pada penelitian ini pengumpulan data didapatkan dari dokumentasi gambar dan dokumentasi data yang berkaitan dengan program tahfidz anak usia dini di RA-BQ At-Tafkir Legoso.

Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen yang digunakan sebagai pedoman pengambilan data di RA-BQ At-Tafkir:

Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi Program Tahfidz untuk Anak Usia Dini di RA-BQ At-Tafkir Legoso

Tabel 3.2 (kisi-kisi instrumen evaluasi program tahfidz)

Komponen Objek Evaluasi Sumber

Data

Teknik pengumpulan

data

O W D

Context (Konteks)

Visi, Misi dan Tujuan Kepala sekolah

Kebutuhan Program Tahfidz Kepala Sekolah

Input

(Masukan)

Kondisi Guru RA-BQ At-Tafkir Kepala sekolah

Guru kelas Kondisi Peserta didik Guru Kelas

Wali Murid

Sarana dan Prasarana Guru Kelas

Wali Murid

Process (proses)

Pelaksanaan kegiatan Program Tahfidz

Guru kelas Wali Murid Metode program tahfidz anak

usia dini

Guru kelas

Wali Murid

77 Priiyadi sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja rosdokarya), 2012, h. 326.

(28)

45

Media Yang dibutuhkan Guru Kelas

Wali Murid

Product (Hasil)

Keberlangsungan Program Kepala Sekolah

Guru kelas Hasil diterapkannya program Kepala

Sekolah

Guru Kelas

Wali murid

F. Analisis Data

Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan78.

Peneliti melakukan analisis data untuk menyusun hasil data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi sehingga mendapatkan data yang mudah dipahami dan sesuai dengan yang ada serta dapat diinformasikan kepada orang lain hasil penelitiannya. Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh.

Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

1. Data Reduction (Data Reduksi)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. semakin lama peneliti ke lapangan,

78 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D , (Bandung:CV.Alfabeta, 2009) h. 244-245

(29)

maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan ruit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlakukan.

Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dalam hal ini peneliti mereduksi data dengan mengumpulkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi untuk dirangkum. Data-data yang dirangkum merupakan hasil wawancara dari kepala/pengelola dan pendidik serta seorang atau dua orang wali murid RA-BQ At-Tafkir, observasi proses pembelajaran di RA-BQ At- Tafkir Legoso, beserta dokumentasi berupa foto-foto dan arsip yang berkaitan dengan penelitian.

2. Data display (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart. Mendisplay data akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami kemudian menyajikan data dalam bentuk teks yang bersifat naratif, matrik dan jenis lainnya. Setelah mereduksi data-data yang diperoleh ketika wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah tereduksi, peneliti akan mendisplay atau menyajikan data serta menghubungkan hasil reduksi data tersebut menjadi sebuah narasi yang berisi kalimat-kalimat sederhana yang mudah dipahami.

3. Conclusion Drawing/verification (verifikasi)

Langkah ketiga menurut Miles dan Huberman yaitu verifikasi atau penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang telah dibuat masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti

(30)

47

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel79. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis dari penyajian data yang telah berupa narasi sehingga diperoleh kesimpulan dari penerapan metode menghafal dalam program tahfidz RA-BQ At-Tafkir Legoso.

G. Pemeriksa keabsahan data

Terdapat 4 cara untuk menguji keabsahan data yaitu : a) uji kredibilitas data.

b) uji transferability. c) uji dependability. d) uji confirmability. Dan pada penelitian ini menggunakan uji kredibilitas (kepercayaan) dalam memeriksa keabsahan data, yang memiliki berbagai macam cara pengujian kredibilitas data, diantaranya yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu :

1. Meningkatkan ketekunan

Meningkatkan ketekunan dalam arti pengamatan yang lebih cermat dan berkesinambungan agar kepastian data urutan peristiwa tentang strategi menghafal al-quran di RA-BQ At-Tafkir legoso dapat terekam dengan pasti.

2. Triangulasi

Triangulasi merupakan salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data yang dapat dilakukan dengan cara wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda.

Maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.

3. Mengadakan Member Check

Member Check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data, berarti datanya tersebut valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak disepakati oleh pemberi data,

79 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D , (Bandung:CV.Alfabeta, 2009) h. 247-257

(31)

maka peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data. tujuan member check adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan80.

H. Perencanaan Evaluasi

Pelaksanaan evaluasi program menghafal Al-Qur’an untuk anak usia dini melalui beberapa tahapan: tahap persiapan evaluasi, tahap pelaksanaan evaluasi, dan tahap pengawasan, sebagaimana akan dirincikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Evaluasi Program Menghafal untuk Anak Usia Dini

Sebelum melaksanakan evaluasi, dilakukan persiapan oleh peneliti agar proses penelitian dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan tujuan yang dicari, adapun pada tahap ini, peneliti menentukan model evaluasi dan kemudian menyusun sistematika evaluasi, termasuk dengan mempersiapkan instrument-instrumen penelitian, menentukan sumber data, sasaran, hingga jadwal pengumpulan data.

2. Pelaksanaan Evaluasi Program Tahfidz Anak Usia Dini

Setelah melakukan persiapan, peneliti melakukan evaluasi dengan melakukan pengumpulan data yang diambil dengan observasi, wawancara kepada guru dan kepala sekolah serta wali murid, dan mengambil dokumentasi mengenai program tahfidz baik berupa gambar maupun dokumen. Selanjutnya peneliti menggabungkan data dan menganalisis data-data yang telah diperoleh dari pengumpulan data.

3. Pemantauan program tahfidz anak usia dini

Selanjutnya peneliti melakukan pemantauan program yang sedang dijalankan oleh guru dan peserta didik untuk mengidentifikasi sejauh mana program tersebut dapat berjalan dengan baik. Pemantauan ini akan dilakukan di sekolah dengan memantau kegiatan guru yang memberi informasi kepada peserta didik secara online melalui alat elektronik.

80 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.,

(32)

85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Penelitian tentang Evaluasi Program Tahfidz untuk Anak Usia Dini di RA-BQ At-Tafkir, sebagaimana yang telah diuraikan pada bab empat, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini bahwa Evaluasi konteks pada program tahfidz Al Qur'an RA-BQ At-Tafkir memiliki tujuan dan perencanaan yang jelas, kelebihan pada program ini adalah mampu membentuk karakter positif kepada anak yang diaktualisasikan pada kebiasaan sehari-hari, serta sekolah mampu membangun dan menjalin hubungan yang baik dengan orangtua sehingga dapat mencapai tujuan yang ada. Namun, dengan program yang bagus ini, sekolah menolak calon peserta didik karena sudah mencapai kapasitas, walaupun dengan adanya saran agar ditempatkan di RA-BQ cabang, diharapkan agar RA-BQ At- Tafkir Legoso dapat memperluas lahan sehingga mampu menerima calon peserta didik lebih dari jumlah saat ini.

Untuk mencapai tujuan tersebut, seperti evaluasi Input pada program tahfidz Al-qur’an bahwa RA-BQ memiliki tenaga pendidik yang mampu menunjang program tahfidz, dimana tenaga pendidik selalu melibatkan Al-Qur’an dengan dirinya serta terus belajar meningkatkan kompetensi dan melakukan tsaqofah islam secara continue. Sehingga mampu menghidupkan kelas dan peserta didik mengikuti program tahfidz dengan antusias yang tinggi serta semangat untuk menerima pembelajaran, baik tambahan hafalan, quantum pribadi dakwah dan sebagainya.

Serta program ini memiliki kelas yang mendukung yang disertai dengan media dan buku-buku yang menunjang yang disusun langsung oleh pendiri RA- BQ At-Tafkir mulai dari buku metode menghafal, buku motivasi menghafal, dan buku pembelajaran untuk anak usia dini.

Evaluasi Proses program tahfidz selama pandemi tetap berjalan dengan baik sesuai perencanaan yang telah disusun, untuk metode hafalan RA-BQ

(33)

menggunakan metode talaqqi dan metode jarimatika yang dilaksanakan melalui aplikasi zoom dan whatsapp dan disetorkan dengan aplikasi whatsapp berupa video, pesan suara ataupun telpon video. Yang menjadi kendala dalam program tahfidz selama pembelajaran jarak jauh ialah permasalahan sinyal yang terkadang kurang mendukung, selain itu kendala waktu orangtua yang memiliki waktu kesibukan yang sama dengan jadwal pembelajaran anak, namun sekolah sudah membuat kebijakan baru untuk mengatasi hal tersebut. .

Adapun Evaluasi produk pada program tahfidz Al Qur'an yaitu seluruh peserta mencapai target hafalan yang telah ditentukan, bahkan peserta didik melebihi target yang telah ditentukan. Walaupun dengan kondisi saat ini, peserta didik dapat mengikuti lomba-lomba menghafal Al-Qur’an yang dibentuk oleh yayasan bait-qur’any untuk semua cabang madrasah bait qur’any. Selain prestasi hafalan, peserta didik mampu merealisasikan pembelajaran yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari dan mampu menyampaikan dakwah positif yang diikuti dengan hadits-hadits yang telah dihafal.

Pada saat pandemi peserta didik tetap mengikuti lomba secara online, namun bisa dikatakan sangat berbeda dengan sebelum pandemic dimana peserta didik mengikuti banyak lomba secara offline baik antar kota maupun sekolah, dan pada saat pandemi ini peserta didik mengikuti lomba yang diadakan oleh yayasan dan diikuti oleh semua cabang RA-BQ At-Tafkir yang ada di Indonesia.

B. Rekomendasi

Penelitian ini merekomendasikan agar program tahfidz Al-Qur’an di RA-BQ At-Tafkir Legoso tetap istiqomah melanjutkan program ini dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti, perluasan lahan agar mampu menerima peserta didik dengan kapasitas lebih banyak, dan menambah pula tenaga pendidik yang ada di RA-BQ At-Tafkir ketika terjadi penambahan kelas. .

(34)

87

Daftar Pustaka

Al-ghazali, Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad, Ihya’ Ulum Al-Din. Beirut: dar al fikr, 1991.

Ananda Rusdi, Rafida Tien, Pengantar Evaluasi Program Pendidikan. Medan:

Perdana Publishing, 2017.

Andarini, Nurul Hidayah, "Pengaruh Menghafal Al-Qur'an Metode Tabarak Terhadap Peningkatan Memori Menghafal Al-Qur'an pada Anak Usia Dini", 10.2, 2018.

Anidi, Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Parama Publishing, 2017.

Arifin, M. Zaenal, Khazanah Ilmu Al-Qur’an. Tangerang: Yayasan Masjid At-Takwa, 2018.

Arikunto, Suharmi, Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Ceppi Safruddin dan Suharmi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan. Bandung:

Bumi Aksara, 2014.

,Aprizal Yusril. Proyeksi Perbankan Di Era Disrupsi. Jakarta: Pustaka Kaji, 2019.

Habibie, Miftah, "Efektivitas Sistem Pembelajaran Tahfizh Al-Qur'an di Pondok Pesantren Tahfidz Darul Qur'an Tangerang", Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2019.

Harlita, Cut Nurul Fajri, "Penggunaan Metode JARIMATIKA Qur’an Dalam Praktik Menghafal Al-Qur’an di TK Bait Qur’any Saleh Rahmany Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh", Skripsi pada UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh: 2019.

Hidayah, Nurul, ‘Strategi Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an Di Lembaga Pendidikan’, Ta’allum: Jurnal Pendidikan Islam, 4.1, 2016.

Hidayat, Adi, Muslim Zaman Now, Bekasi: Institut Quantum Akhyar, 2018.

Hidayat, Fattah, "Kajian Psikologi Pembelajaran Hafal Quran Bagi Anak Usia Dini", Proceedings of The 2nd Annual Conference on Islamic Early Childhood Education, 2, 2017.

Idris, Meity, Strategi Pembelajaran Yang Menyenangkan. Jakarta: PT. Luxima Metro Media, 2015.

Indonesia, Himpunan Dokter Paru, "Jurnal Respirologi Indonesia", 40, 2020.

Indrijati, Herdina, Dkk, Psikologi Perkembangan & Pendidikan Anak Usia Dini.

(35)

Jakarta: Prenamedia Group, 2016.

Jufri, A. Wahab, Belajar Dan Pembelajaran Sains. Bandung: Penerbit Pustaka Reka Cipta, 2011.

Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 1990.

Khoir, Ahmad, "Metode Pembelajaran Tahfidz Al-Qur'an di Ma'had Tahfidz Al- Qur'an Nur ‘Aisyah Tanjong Morawa Deli Serdang", Skripsi pada UIN Sumatera Utara, Medan:2018.

Kusumawati, Hervina, "Implementasi Model Turki Utsmani dalam Menghafal Al- Qur'an di Yayasan Tahfidz Qur’an", Skripsi pada UIN Sunan Ampel Surabaya:

2018.

Lusi, Semuel S., SEIP Intelligence Spiritual Emotional Intellectual & Physique.

Depok: PT Kanisius, 2014.

M.Anas, Ahmad Sahal Fuadi &, ‘Implementasi Model CIPP Dalam Evaluasi Kurikulum 2013 Pendidikan Ekonomi’, 2019

Ma’rufah, Durrotun, "Pengaruh Metode Kaisa Terhadap Peningkatan Hafalan Surah Pendek Anak Usia Dini Usia 4-6 Tahun Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 61 Sampangan Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang", Skripsi pada Universitas Negeri Semarang: 2019.

Masduki, Yusron, Implikasi Psikologis Bagi Penghafal Al-Qur’an, 10.2. 2018).

Matsumoto, David, Pengantar Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.

Menengah, Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan, ‘Surat Edaran’, 2009.

Muchlas, Imam, Al-Qur’an Berbicara. Surabaya: Pustaka Progressif, 1996.

Muhammad, Qomariah Nurul dan Irsyad, Metode Cepat Dan Mudah Agar Anak Hafal Al-Qur’an. Yogyakarta: Semesta Hikmah, 2016.

Muryadi, Agustanico Dwi, "Evaluasi Program Dalam Penelitian Evaluasi", 03, 2017.

Nugraha, Ali, Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini, Jakarta:

JILSI Fundation, 2008.

Nur, Muhammad Ilham, Ketika Al-Qur’an Tak Lagi Di Agungkan, Jakarta: PT. Elex

(36)

89

Media Komputindo, 2017.

Petrus Redy Partus Jaya dan Felisitas Ndeot, "Penerapan Model Evaluasi CIPP Dalam Mengevaluasi Program Layanan PAUD Holistik Integratif", Jurnal Pendidikan Anak, 01, 2018.

Pidyastuti, Kartini, ‘Implementasi Program Alpha Zone dalam Peningkatan Motivasi Belajar Siswa di MIM PK Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2019/2020", Skripsi pada IAIN Surakarta 2019.

,Hamid Damadi, Dimensi-Dimensi Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial, Bandung: Alfabeta, 2013.

Purwati, Eni, Optimalisasi Pendidikan Islam Melalui Pembelajaran Berbasis Cara Kerja Otak, 11, 2016.

RI, direktorat jenderal pendidikan islam kementerian agama, ‘Data Statistik Pendidikan Islam, Jakarta: 2019.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2009.

Sujiono, Yuliani Nurani, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks, 2012.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip Dan Operasionalnya. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.

———, Evaluasi Program Pendidikan Dan Kepelatihan. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.

Suyadi.,Teori Pembelajaran Anak Usia Dini Dalam Kajian Neurosains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.

Tilome, Abd. Kadim Masaong dan Arfan A., Kepemimpinan Berbasis Multiple Intelligence (Sinergi Kecerdasan Intelektual, Emosional, Dan Spiritual Untuk Meraih Kesuksesan Yang Gemilang. Bandung: Alfabeta, 2011.

Ulum, M. Samsul, Menangkap Cahaya Al-Qur’an. Malang: UIN Malang Press, 2007.

Wardah, Atik Murobbiyatul, "Implementasi Metode Talaqqi Dalam Pembelajaran Tahfidz Al-Qur ’ an" Tesis pada UIN Sunan Ampel Surabaya: 2019.

Widoyoko, Eko Putro, Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

(37)

2010.

Wika, "Problematika Dalam Menghafal Al-Qur’an Bagi Anak-Anak Di Rumah Tahfidz Taman Pendidikan Daarul ‘Ilmi Kelurahan Sukarami Kecamatan Selebar Kota Bengkulu", Skripsi pada IAIN Bengkulu:, 2019.

Yahya, Imam Abu Zakaria, At-Tibyanu Fi Adabi Hamalatil Qur’ani”, Sukoharjo:

Maktabah Ibnu Abbas, 2016.

Zuhro, Lailatuz, "Peningkatan Kemampuan Menghafal Al-Qur'an dengan Menggunakan Metode Tikrari Materi 'Mari Menghafal Surah Al-‘Adiyat’ di Kelas IV-A MI Al-Huda Sidoarjo”, Skripsi pada UIN Sunan Ampel Surabaya:

2018.

(38)

91

LAMPIRAN

Lampiran 1(Surat Penelitian)

(39)

Lampiran 2 (Ekspert Judgment

(40)

93

Lampiran 3 (Daftar Uji Refrensi)

(41)
(42)

95

(43)
(44)

97

(45)

Lampiran 4

2.1 Hasil Observasi

INSTRUMEN OBSERVASI PROGRAM TAHFIDZ ANAK USIA DINI RA-BQ AT-TAFKIR

A. Berikan tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai ( YA/TIDAK)

NO BAHAN OBSERVASI YA TIDAK

1. Apakah sekolah memiliki metode khusus untuk program tahfidz?

2. Apakah siswa mampu mencapai target? 3. Apakah guru melakukan stimulus (ice breaking) sebelum

belajar?

4. Apakah sekolah memperhatikan perkembangan anak ketika

program tahfidz?

5. Apakah siswa antusias mengikuti program tahfidz ? 6. Apakah guru mengulang hafalan sebelum memberi materi

hafalan yang baru?

7. Apakah siswa pernah meraih prestasi yang berkaitan dengan

program tahfidz?

8. Apakah siswa terlibat dalam pembelajaran? 9. Apakah anak menjawab pertanyaan dari guru? 10. apakah guru menggunakan metode pembelajaran anak usia

dini?

-Mendongeng -Bercerita -Bernyanyi -karyawisata -proyek

-demonstrasi dan lain sebagainya.

11. Apakah guru memiliki buku panduan untuk mendukung program tahfidz?

12. Apakah sekolah memiliki media pembelajaran yang

mendukung program tahfidz ?

13. Apakah guru melakukan evaluasi setelah belajar?

(46)

99

B. CATATAN LAPANGAN HASIL OBSERVASI

NO Aspek yang diamati Deskripsi hasil penelitian 1. Pelaksanaan

pembelajaran

a. Silabus

Silabus sekolah sudah tersusun rapi dan telah disepakati oleh kepala sekolah dan yayasan, silabus setiap bulannya diberikan kepada orangtua, dimana pada saat pandemic ini, silabus diberikan secara online

b. Rencana Pembelajaran Rencana pembelajarn sudah disusun oleh guru kelas dan ditandatangani oleh kepala sekolah kemudian disepakati oleh yayasan, sehingga menjadi bundelan rencana pembelajaran yang dipegang oleh setiap guru kelas, dan untuk masa pandemic saat ini, rencana proses pembelajaran (RPPH) di ubah menjadi foto atau video yang menarik, dibuat oleh guru kelas yang kemudia diberikan kepada orangtua satu hari sebelum kegiatan berlangsung

2. Proses Pembelajaran

c. Penyajian materi Berdasarkan observasi guru menyampaikan materi dengan jelas, lantang, dan dapat dimengerti oleh anak dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak, dibuktikan dengan respon anak

(47)

ketika pembelajaran berlangsung serta ikut aktif dalam pembelajaran.

d. Metode menghafal Metode menghafal yang digunakan ialah metode talaqqi dan jarimatika, dimana setiap peserta didik dil talaqqi 5 kali. Sembari menghafal peserta didik menggerakkan jari dari garis yang satu ke garis berikutnya.

e. Penggunaan waktu Proses pembelajaran selama pandemi sama seperti sebelumnya, yaitu pukul 08.00 namun dilakukan secara daring dari pukul 08.00 sampai 09.00 menggunakan zoom dan dilanjutkan dengan talaqqi menggunakan whatsapp, zoom secara bergilir.

f. Penggunaan media Untuk media pembelajaran sekolah memang sebagian besar menggunakan media yang konkret atau media langsung sesuai materi, sehingga peserta didik dapat menyaksikan, memegang dan merasakan langsung, seperti membuat teh, susu dan sebagainya dan anak memegang benda secara langsung, contoh lainnya ketika materi tentang tanaman, anak-anak diminta bercocok tanam dan selalu diselipkan tauhid dan aspek perkembangan anak selama

(48)

101

pembelajaran. Untuk tahfidz, peserta didik sudah menerima buku-buku yang mendukung program tahfidz, seperti juz amma, metode menghafal, motivasi menghafal, buku penghubung dan sebagainya.

g. Program-program yang ada di sekolah

Berdasarkan observasi yang dilakukan

3. Perilaku siswa

h. Perilaku siswa saat program tahfidz

Ketika program tahfidz, terlihat peserta didik aktif dalam mengikuti talaqqi yang diberikan guru, dan ketika murojaah, terlihat peserta didik menyetorkan surat-surat al- qur’an yang telah dihafalnya melalui whatsapp telpon video, terdapat juga yang menyetorkan menggunakan pesan suara.

i. Antusias siswa mengikuti program tahfidz

Peserta didik mengikuti pembelajaran dan terus menghafal dengan semangat dibuktikan dengan peserta didik yang menyetorkan hafalan dengan sangat antusias dan suara yang lantang.

Peserta didik juga menerjemah surat hafalan yang sudah dihafal menggunakan gerakan. yang dapat dilihat melalui media sosial yang telah disediakan sekolah.

(49)

Lampiran 5

1.3 Hasil Wawancara

Instrumen Pedoman Wawancara Guru tentang Program Tahfidz Anak Usia Dini

Identitas

Nama informan : Ustadzah Sinta Jabatan : Guru kelas Full Day Hari/Tanggal : 11 Desember 2020

Tempat : RA-BQ At-Tafkir

Daftar Pertanyaan

No Pertanyaan Jawaban

1. Apa tujuan dari program tahfidz al qur'an di RA-BQ At- Tafkir

Tujuannya utama untuk mencetak kader ulama besar yang menghafal Al-Qur’an.

2. Bagaimana pelaksanaan program tahfidz di masa pandemic? Apakah ada perbedaan?

Perbedaannya kalau masa pandemi kan kita bisa mengontrol anak-anak secara langsung, motorik anak, kognitif dan sebagainya dapat kita amati dan nilai langsung, nah kalau selama pandemi kan di rumah masing-masing, jadi untuk mengecheck perkembangan anak itu butuh perdalaman terus

Dan kita kerjanya lebih ekstra, 3. Metode apa yang digunakan

dalam program tahfidz?

Kalau metode kita menggunakan talaqqi dan jarimatika.

4. Bagaimana pembagian waktu untuk program tahfidz ? Berapa lama program tahfidz dilakukan

Untuk masa pandemi ini kita mulai dari group WA kita sapa dulu di grup majelis ilmu mulai pukul 06.00, menanyakan seperti siapa yang udah mandi? Siapa yang udah sarapan? Kemudian sholat dhuha dan doain umi dan abi itu kita kontrol dari wa.

Kita untuk penggunaan aplikasi kita selang seling, Senin, Rabu Jum’at kita pakai Zoom dan Selasa Kamis kita pakai Whatsapp.

Nah setelah sholat dhuha kita baru mulai, belajar majelis ilmu, pertamanya tahfidz

(50)

103

dulu. Setlah itu sesuai dengan jadwal misalnya hari senin hadits dan sebagainya, itu selesainya sampai jam 09.00.

Kemudian kita talaqqi satu persatu. Ada yang baca iqro’ ada yang hafalan. Setelah itu kita cerita-cerita tentang kegiatan dirumah, ada yang cerita sering bantu siram tanaman dan sebagainya. Kemudian kita review kembali pelajaran yang tadi sudah dipelajari itu

Dan itu dilakukan satu persatu bergiliran, kalo ana keseluruhan anak kadang jam 12-2 sudah selesai anak-anak istirahat. Tapi biasanya orang tua sudah mulai ada yang ngirim-ngirim di group.

Dan kita memiliki dua group satunya group materi satunya lagi untuk pembelajaran agar tidak bertumpuk-tumpuk,

Jadi kita itu kirim video dan foto materi kita kirim pada sore hari sebelum hari pembelajaran, jadi biasanya ketika pembelajaran anak-anak sudah ada yang hafal.

Untuk kegiatan seperti mencuci sandal, memasak dan sebagainya itu setiap hari jum’at, setiap hari jum’at anak-anak membuat karya seerti buat mainan kupu- kupu jadi filosopinya anak-anak membuat karya itu agar anak-anak tidak membeli mainan tapi buat dengan hasil karya mereka.

kalo untuk dakwah setiap hari minggu, buat video gitu dan setiap anak digilir, setiap hari juga ada yang giliran do’a dan sebagainya.

Setiap harinya terdapat pembelajaran yang melibatkan semua aspek perkmbangan anak, jadi waktu tarjamah motoric anak

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sistem pakar yang dibangun ini merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang berfungsi

Beberapa faktor yang dapat mempermudah terinveksi virus HPV yaitu menikah atau memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 18 tahun), berganti-ganti pasangan seks

" Narkoba yang berhasil diungkap oleh Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni dengan tiga tersangka (Kurniawan, Iwan Kurniawan dan Kamaludin) dengan total barang bukti

menyenpitnya pembuluh darah jantung ini tentu dapat mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat

Sen sijaan tuotantoeläimille palveluita tarjoavista vastaajista yli 40 prosenttia oli sitä mieltä, että haittojen syynä on hyöty- eläimille tarjottujen palveluiden hinnoittelu

Sebagai kelanjutan dari proses pengumuman ini, pemenang sebagaimana tersebut diatas akan ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan dengan surat penunjukan oleh Pengguna

Begitu pula konsep-konsep penting berkenaan dengan pema haman dan penafsiran, telah lama dipinggirkan. Misalnya, konsep bahwa penafsiran yang benar semestinya diarahkan pada

Hasil penulisan tindakan kelas ini menunjukkan bahwa melalui kegiatan gerak dan lagu anak dapat menyalurkan atau mengekspresikan perasaan dan sikap positif anak melalui nyanyian dan