• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masih jauh jarak layanan TK ini terhadap masyarakat mengingat TK ini berada di dusun IV yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masih jauh jarak layanan TK ini terhadap masyarakat mengingat TK ini berada di dusun IV yang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatam Tilango Kabupaten gorontalo, didirikan pada tanggal 1 November 2007 yang seatap dengan SDN 2 Lauwonu, lahirnya TK ini didasari karena masih jauh jarak layanan TK ini terhadap masyarakat mengingat TK ini berada di dusun IV yang kondisi lingkungan TK Cerdas berada diujung batas desa lauwonu yang sering rawan banjir. TK ini memiliki gedung milik sendiri dengan luas tanah 1404 M2 yang merupakan tanah hibah penduduk. Sedangkan kondisi sosial ekonomi orang tua anak didik rata-rata mata pencaharianya sebagai nelayan dan sebagian lain adalah buruh pasar.

Untuk menjalankan suatu lembaga pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal yang baik perlu ada kelengkapan dalam penyelengaraannya, oleh karena dalam penyelengaraan TK Cerdas dibawah struktur organisasi yang mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda.

Dengan adanya struktur organisasi juga dapat menghasilkan karya terbaik dalam penyelenggaran program pembelajaran di TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo sebagaimana pada bagan struktur organisasii TK Cerdas berikut ini :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi TK Cerdas Lauwonu Tahun 2013 PEMBIINA KEPALA CABANG DINAS

DIKNAS TILANGO

PENILIK PNF TK PAUD PENILIK PNF TK PAUD PENILIK PNF TK PAUD

PEMBIINA KEPALA CABANG DINAS DIKNAS TILANGO

PENILIK PNF TK PAUD PENILIK PNF TK PAUD PENILIK PNF TK PAUD

PEMBIINA KEPALA CABANG DINAS DIKNAS TILANGO

PENILIK PNF TK PAUD PENILIK PNF TK PAUD PENILIK PNF TK PAUD

PEMBINA KEPALA CABANG DINAS DIKNAS TILANGO

PENILIK PNF TK PAUD

PENILIK PNF TK PAUD PENILIK PNF TK

PAUD

28

(2)

YAYAS

1.1.1 Keadaan Anak

Berikut ini keadaan anak di TK Cerdas Desa Lauwonu tahun ajaran 2013/2014 Tabel 4.1 : Keadaan Anak TK Cerdas Lauwonu Tahun 2011 tahun Ajaran 2013/2014.

Nama TK Laki-laki Perempuan Jumlah

CERDAS 9 orang 11 orang 20 orang

Sumber Data: TK Cerdas Lauwonu Tahun 2013

1.1.2 Keadaan Pendidik

Pembelajaran pada Taman Kanak-Kanak (TK) Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, senantiasa ditentukan oleh adanya kehadiran pendidik yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pembelajaran, pendidik memiliki tanggung jawab membimbing belajar anak sesuai dengan karakteristik kebutuhan dan perkembangan anak, serta menciptakan

(3)

kegiatan belajar yang menyenangkan denagan memanfaatkan fasilitas permainan yang sudah tersedia.

Keadaan pendidik di TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo terdiri dari: 1 orang pimpinan, 3 orang pendidik. Untuk memberikan gambaran rill tentang keadaan pendidik di TK Cerdas berdasarkan status ketenagaan, tingkat pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.2:Keadaan Pendidik di TK Cerdas Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013/2014.

NO Nama Pendidik Status Ketenagaan Pendidikan Terakhir 1.

2.

3.

4.

Rostin Abd Mahmud,SPd Linda Maku,S.Pd

Rosita H. Dungggio, S.Pd Hasni Musa

PNS

Guru Honor Daerah Guru Honor Daerah Guru Abdi

S1 PGSD S1 PAUD S1 PAUD SMEA

Sumber Data:TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.2013

Tabel 4.2 tentang keadaan pendidik TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo tahun ajaran 2013//2014. Menunjukan terdapat 1 orang guru dengan status guru PNS, 2 orang pendidik status guru honor daerah, dan 1 orang dengan status guru abdi, Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan terdapat 1 orang guru berpendidikan S1 yaitu PGSD, 2 orang berpendidikan S1 yaitu PAUD, dan 1 orang berpendidikan SMEA.

1.1.3 Keadaan Sarana dan Prasarana

Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sangat menentukan keberhasilan program pembelajaran di TK Cerdas dalam mencapai tujuannya. Oleh karenanya sarana dan prasarana merupakan salah satu wadah strategis dalam meningkatkan pengelolaan program pembelajaran di TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Sarana prasarana meliputi ruang yang dimiliki, alat peraga atau alat permainan dan perabot sebagai kelengkapan ruangan yang mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM) di TK Cerdas.

(4)

Untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas berikut ini akan duraikan gambaran yang rill sarana dan prasarana jenis ruang yang dimiliki oleh TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, perabot kelengkapan ruangan, dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3 : Keadaan Ruang Gedung pada TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilanggo Kabupaten Gorontalo Tahun 2013/2014

NO Jenis Ruang Yang Dimiliki Baik Rusak

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Ruang Kelas

Ruang Bermain Bebas di Dalam Ruang Kantor

Ruang Guru Ruang Tamu Ruang UKS Kamar Mandi/WC Ruang Dapur Ruang Makan

Sumber Data: TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, 2013.

Tabel 4.3 tentang keadaan ruangan gedung pada TK Cerdas, menunjukan bahwa sekolah ini satu atap dengan SDN 2 Lauwonu, masih terdapat kekurangan ruangan yang belum dimiliki yaitu ruang perpustakaan, ruang tata usaha, ruang gudang untuk tempat menyimpan barang mainan yang sudah tidak digunakan lagi, belum memadai hal ini tidak menjadi penghalang guru untuk tetap melaksanakan prosess pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini di TK Cerdas berupaya memanfaatkan ruangan yang ada, dengan pengaturan dan penetaan yang baik, yang dapat mendukung terlaksananya pembelajaran secara kondusif.

Tabel 4.4: Keadaaan Sarana dan Prasarana TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013/2014.

NO Inventaris Barang Ada Tidak Ada

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Meja Anak Kursi Anak Papan Tulis Kapur

Penghapus Papan Tulis Meja dan Kursi Guru Lambang Negara RI

(5)

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Bendera Merah Putih dan Tiang Gambar Presiden dan Wakil Presiden Papan Planel

Lemari Keset Kaki Tempat Sampah

Rak Untuk Buku Pelajaran Kalender

Sumber Data: TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, 2013

Tabel 4.4 tentang keadaan inventaris TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, menunjukan bahwa TK Cerdas ini memiliki perabot cukup memadai.

Namun yang menjadi kendala di TK Cerdas ini masih belum memiliki bendera merah putih dan tiang bendera.

Tabel 4.5 : Keadaan APE Luar/Ape Dalam TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013/2014

Sumber Data : TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten

Gorontalo, 2013

Tabel 4.5 Tentang keadaan APE Dalam/Luar

NO Alat Permainan Edukatif Ada Tidak Ada

1.

2.

.3.

4.

5.

6.

.1.

2.

3.

4.

5.

6

Ape Luar Luncuran Jungkitan Bola Dunia Ayunan Bak Air Bak Pasir Ape Dalam Sentra Ibadah Sentra Bahan Alam Sentra Balok

Sentra Seni Kreativitas

Sentra Musik Dan Olah Tubuh Sentra Main Peran

(6)

TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Data tersebut menunjukan bahwa ketersediaan permainan APE luar maupun APE dalam sangat menunjang untuk proses pembelajaran baik diluar maupun dalam ruangan.

4.2 Hasil Penelitan

Penelitan tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, dengan subjek penelitian anak kelompok B berjumlah 20 orang anak terdiri dari 9 orang laki-laki dan 11 orang perempuan.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, sebelum melaksanakan kedua siklus tersebut peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi awal terhadap subjek peneliitian untuk memperoleh data awal yang akan dijadikan

(7)

Persentase perolehan hasil pengamatan observasi awal Untuk anak yang mampu

P = x 100%

= x 100 %

= 20 %

Untuk anak yang kurang mampu P = x 100%

= x 100 % = 20 %

Untuk anak yang tidak mampu P = x 100%

= x 100 %

= 60 %

Dari hasil pelaksanaan observasi awal sangat jelas bahwa sebagian besar anak belum mampu mengenal sains sederhana. Hal ini terbukti dengan masih banyaknya anak yang tidak mampu membedakan mana sampah dan tanaman. Untuk itu peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengunakan metode karya wisata. Hal ini akan semakin mengasah dan mendorong rasa keingintahuan anak. Keingintahuan yang besar akan mendorong anak untuk mencari, menggali lebih dalam dan berkesperimen untuk memuaskan keingintahuannya tersebut.

1. Pelaksanaan Siklus I

(8)

Pelaksanaan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Agustus 2013.

Pada siklus I guru melakukan tindakan dengan memilih tema Tanaman dan sub temanya Pohon Pisang. Sebelum memulai pembelajaran guru meminta anak mengucapkan surat Al-Fatihah serta Surat-surat pendek serta membaca doa belajar.

Setelah itu guru mulai menceritakan kebesaran Allah SWT dengan menyebutkan berbagai makhluk ciptaannya. Setelah menceritakan kebesaran Allah SWT guru menyampaikan tema yang telah ditetapkan yaitu tanaman. Kemudian guru menyampaikan bahwa hari ini kita akan tamasya keluar kelas untuk melihat tanaman pisang. Anak diajak keluar kelas dan mengamati langsung tanaman pisang, pada kegiatan pembelajaran pada siklus I anak diminta untuk mengamati bagaimana bentuk dari batang, daun, dan akar dari tanaman pisang. Setelah mengamati tanaman pisang, anak-anak diajak kembali masuk ke dalam kedalam kelas dan peneliti mereviu kembali hasil pengamatan anak-anak dengan meminta anak menyebutkan bagian-bagian dari tanaman, membedakan bentuk daun tanaman, mewarnai bagian tanaman sesuai warnanya, dan menceritakan asal-usul tanaman Dari hasil pengamatan peneliti bersama guru mitra diperoleh gambaran bahwa sudah 9 orang anak atau sebesar 45% yang telah mampu Mewarnai jenis tanaman dan menceritakan asal usul tanaman.

Dari 11 aspek yang diamati, yang sudah terlaksana dengan baik 6 aspek atau sebesar 54,5%, dan yang belum dilaksanakan 5 aspek atau sebesar 45,5%. (Lampiran 5)

Sementara untuk penilaian kegiatan anak selama proses pembelajaran siklus I, dari 6 aspek yang diamati hasil yang diperoleh yaitu 3 aspek atau sebesar 50% yang sudah dilaksanakan dan 3 aspek atau sebesar 50% belum dapat dilaksanakan (lampiran 6). Untuk

(9)

penilaian terhadap kemampuan mengenal sains melalui metode karyawisata pada siklus I berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dan dari tes lisan pada anak diperoleh hasil untuk kriteria mampu sebanyak 9 orang atau sebesar 45%, kriteria kurang mampu sebanyak 6 orang atau 30% dan untuk kriteria tidak mampu sebanyak 5 orang atau 25% untuk keempat aspek yang diamati. Dengan demikian anak yang belum mampu mengenal sains sederhana sebanyak 11 orang atau sebesar 55%. Hasil penelitian kemampauan mengenal sains siklus I dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7.Hasil Penilaian kemampuan mengenal sains sederhana Melalui Metode karyawisata Siklus I

No

Pelaksanaan Tindakan

Siklus I

Aspek Yg Diamati Menyebutkan

Bagian tanaman

(A)

Membedakan Bentuk Daun Tanaman

(B)

Mewarnai tubuh tanaman

sesuai warnanya

(C)

Menceritakan asal usul tanaman

(D)

Ket

M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM 1 Jumlah

Anak

9 6 5 9 6 5 9 6 5 9 6 5

2 % 45 30 25 45 30 25 45 30 25 45 30 25

Refleksi

Dari hasil analisis dan refleksi pelaksanaan siklus I tentang peningkatan kemampuan mengenal mengenal sains sederhana mengunakan metode karya wisata, terungkap bahwa :

1. Aspek menyebutkan bagian-bagian tanaman dan membedakan bentuk daun tanaman perlu di tingkatkan karena masih sebagian anak yang belum mampu menyebutkan dan Mewarnai bagian-bagian tanaman dan daun tanaman.

(10)

2. Meskipun kemampuan mengenal sains sederhana dengan metode karyawisata telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, hasilnya masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan pada indikator keberhasilan yaitu 16 orang anak atau sebesar 80%.

Berdasarkan hal-hal di atas maka masih sangat perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus II.

2. Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 26 Agustus 2013. Pada siklus II dilaksanakan tindakan sebagaimana tindakan pada siklus I, namun pada pelaksanaan siklus II tema yang di pilih adalah tanaman dengan sub tema Bunga. Pada siklus II guru melakukan kegiatan karyawisata bersama siswa. Kegiatan guru diamati dengan menggunakan instrument yang sama pada siklus I.

Hasil capaian pada pengamatan kegiatan guru yang lembar observasi guru diperoleh bahwa dari 11 aspek yang diamati, keseluruhan aspek sudah dilaksanakan oleh guru dengan baik (lampiran 9). Demikian pula pengamatan kegiatan anak ke 6 aspek yang di amati sudah dilaksanakan dengan baik (lampiran 10). Untuk hasil penelitian pada siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan karena pada siklus II I anak yang sudah menunjukkan kemampuan dalam mengenal sains sederhana berjumlah 17 orang atau sebesar 85%, kurang mampu 0 orang atau sebesar 0 %, dan yang tidak mampu sebanyak 3 orang atau 15% dari 20 orang subjek penelitian. Hal ini seperti tercantum dalam tabel 4.8 dibawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Penilaian kemampuan mengenal sains sederhana Melalui Metode karyawisata Siklus II.

No

Pelaksanaan Tindakan

Siklus II

Aspek Yg Diamati Menyebutkan

Bagian tanaman

Membedakan Bentuk Daun

Tanaman (B)

Mewarnai tubuh tanaman

sesuai warnanya

Menceritakan asal usul tanaman

Ket

(11)

(A) (C) (D) M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM 1 Jumlah

Anak

17 0 3 17 0 3 17 0 3 17 0 3

2 % 85 0 15 85 0 15 85 0 15 85 0 15

Refleksi

Berdasarkan data observasi kegiatan guru, observasi kegiatan anak dan hasil penelitian pada siklus II telah mengalami peningkatan dan telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian dibandingkan pada siklus I.Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan baik kegiatan guru maupun kegiatan anak telah memperoleh hasil yang sangat baik dimana seluruh aspek pengamatan yang tercantum dalam lembar observasi guru dan anak sudah 100% terlaksana.

Sementara untuk hasil kemampuan mengenal sains sederhana telah memperoleh hasil sebesar 85% untuk anak yang telah mampu menyebutkan bagian tubuh tanaman, Mewarnai daun tanaman, Mewarnai tubuh tanaman sesuai warnanya, dan menceritakan asal-usul tanaman.

Dengan demikian peneliti bersama guru mitra bersepakat untuk tidak melanjutkan ke siklus berikutnya.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data pada pelaksanaan pembelajaran siklus I kegiatan yang dilakukan guru mengalami peningkatan sebesar 81,8% karena dari 11 aspek yang diamati oleh observer 9 aspek sudah dilakukan oleh guru dengan baik, sementara 2 aspek belum dapat dilakukan dengan baik. Namun aspek-aspek yang belum dapat dilaksanakan dengan baik pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, pada pertemuan II telah dilaksanakan dengan baik oleh guru.

Dengan memperhatikan hasil observasi kegiatan guru baik siklus I maupun siklus II, maka jelaslah metode karyawisata dapat meningkatkan kemampuan mengenal sains sederhana pada anak kelompok B TK Cerdas. Hal ini seperti yang dikemukan oleh Pupuh Fathurrohman (2007:

(12)

62) karyawisata adalah metode dalam proses belajar mengajar dengan mengajak anak keluar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau suatu objek, hal ini bukan rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat langsung atau kenyataan.

Dari hasil analisis data pada pembelajaran siklus I aspek pengamatan yang terdapat dalam format kegiatan anak, aspek yang dilaksanakan sebesar 50% dan yang belum dilaksanakan sebesar 50%. Hasil analisa data pada siklus II seluruh aspek yang diamati telah dilaksanakan dengan baik.

Dari hasil analisa data pada pelaksanaan pembelajaran kemampuan mengenal sains sederhana melalui metode karyawisata, pada siklus I anak yang telah menunjukkan peningkatan kemampuan mengenal sains sederhana sebesar 45%, yang kurang mampu 30% dan yang tidak mampu 25%. Hal ini disebabkan metode yang digunakan sesuai dengan karakteristik anak. Pada pelaksanaan siklus II hasil yang diperoleh sangat memuaskan peneliti, karena pada pertemuan II telah terjadi peningkatan yang signifikan dimana 85% atau sebanyak 17 orang anak telah menunjukkan kemampuan mengenal sains sederhana dengan baik, sementara 15% atau 3 orang anak sama sekali tidak mampu mengenal sains sederhana akan dilakukan pembimbingan lebih lanjut. Meskipun tidak 100% anak mengenal sains sederhana, namun hasil penelitian telah memenuhi indikator kinerja dalam penelitian ini. Adapun perbandingan hasil kemampuan anak siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Kemampuan mengenal Sains Sederhana Siklus I Dan Siklus II

No Kategori Siklus I Siklus II

1 Mampu 45 % 85 %

2 Kurang Mampu 30 % 0 %

3 Tidak Mampu 25% 15 %

(13)

Dengan memperhatikan hasil kemampuan mengenal sains sederhana baik siklus I maupun siklus II, pembelajaran melalui metode karyawisata dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal sains sederhana.

Jadi Hipotesis tindakan “Jika dalam pembelajaran digunakan metode karyawisata maka kemampuan pengenalan sains sederhana pada anak TK Cerdas Desa Lauwonu Kecamatan Tilango akan meningkat” dinyatakan terbukti dan dapat diterima.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi TK Cerdas Lauwonu Tahun 2013  PEMBIINA KEPALA CABANG DINAS
Tabel 4.2:Keadaan Pendidik di TK Cerdas Kecamatan Tilango  Kabupaten Gorontalo Tahun  2013/2014
Tabel 4.3 : Keadaan Ruang Gedung pada TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilanggo Kabupaten  Gorontalo Tahun 2013/2014
Tabel 4.5 : Keadaan APE Luar/Ape Dalam TK Cerdas Lauwonu Kecamatan Tilango Kabupaten  Gorontalo Tahun 2013/2014  Sumber  Data  :  TK  Cerdas  Lauwonu  Kecamatan  Tilango  Kabupaten   Gorontalo,  2013  Tabel  4.5  Tentang  keadaan  APE  Dalam/Luar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Terapi kombinasi fibrat (fenofibrat) dengan statin pada pasien DM tidak lebih baik dari terapi statin saja dalam menurunkan laju kejadian kardiovaskular kecuali

quercetine pada pisang kepok kuning ( Musa paradisiaca forma typical ) dan uji kadar serum trigliserida pada tikus sebelum induksi, supaya sampel yang memiliki

Suawardi Endraswara (2005:5) membuat definisi bahwa, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak menyertakan angka-angka, tetapi mengutarakan kedalaman

Desa Karangluhur memiliki tamatan pendidikan SLTA/sederajat, 113 orang di. Desa Karangluhur tamatan pendidikan

Engkau kembali jatuh di bawah salib karena kami semua lemah untuk setia berkomitmen pada kehendak Allah, Kami mohon tuntunlah langkah hidup kami supaya kami

Selain itu penelitian ini juga mendeskripsikan makna dan perluasan makna dari kanji yang memiliki bushu 月(tsuki, nikuzuki, funazuki) untuk memudahkan pembaca memahami

fluorescens PG01 yang diintegrasikan dengan matriconditioning serbuk gergaji mampu meningkatkan jumlah benih per buah dan berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol dan

Diharapkan bagi kepala Puskesmas Jembatan Mas untuk mengkoordinasi petugas kesehatan dapat meningkatkan intensitas penyuluhan kepada ibu-ibu tentang pencegahan kekambuhan ulang ISPA