• Tidak ada hasil yang ditemukan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN SUMBER INFORMASI DENGAN TINDAKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP NEGERI 9 MANADO.

Junita Ch. Wenas*, Adisti A. Rumayar*, Grace D. Kandou*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK

Masa remaja sering disebut dengan masa dimana terjadi kematangan seksual, masa transisi, masa krisis dan masa pencarian jati diri sehingga banyak remaja sekarang memiliki perilaku yang beresiko terhadap kesehatan reproduksi mereka dan hal ini menjadi perhatian khusus bagi berbagai pihak. Melalui data RISKESDAS tahun 2010 menunjukkan bahwa kasus Pernikahan Dini di Sulawesi Utara pada usia 15-19 berjumlah 21,4% kemudian semakin meningkat pada tahun 2013 dengan jumlah 23,9% sehingga di Sulawesi Utara, setiap tahunnya menjadi presentase kedua tertinggi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia dengan kasus pernikahan dini dan kehamilan di Usia Remaja. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan sumber informasi dengan tindakan kesehatan reproduksi remaja di SMP Negeri 9 Manado.

Penelitian ini bersifat survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 Manado pada bulan Agustus–Oktober 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 189 responden. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebanyak 58,2%, responden yang memiliki sikap baik yaitu sebanyak 56,1%, kemudian responden memiliki sumber informasi yang baik sebanyak 54,4% dan responden yang memiliki tindakan yang baik sebanyak 64,0%. Hasil penelitian ini mununjukkan bahwa variabel bebas yang memiliki hubungan dengan tindakan kesehatan reproduksi yaitu pengetahuan dengan (ρ=0,005), sikap dengan (ρ=0,008) sumber informasi dengan (ρ=0,004). Terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap dan sumber informasi dengan tindakan kesehatan reproduksi remaja di SMP Negeri 9 Manado.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Sumber Informasi, Tindakan Kesehatan Rerproduksi Remaja

ABSTRACT

Adolescence is often called the period where there is sexual maturity , a period of transition , a time of crisis and a time of self so many teenagers now have a risky behavior on their reproductive health , and this is of particular concern for various parties. RISKESDAS the data through 2010 show that cases of Early Marriage in North Sulawesi at the age of 15-19 amounted to 21.4% and then increased in 2013 with the amount of 23.9% so in North Sulawesi, each year becoming the second highest percentage of all provinces in Indonesia with cases of early marriage and pregnancy at the age of Youth. Objective to determine the relationship between knowledge, attitudes and resources with adolescent reproductive health action in Junior High School State 9 Manado. This research is an analytic survey using cross sectional approach. This research was conducted in Junior High School State 9 Manado. in August-October 2015 with a total sample of 189 respondents. Gauges in this study using a questionnaire. Measurement of variables in this study using the chi-square test. The results showed that the respondents were knowledgeable well as much as 58.2% of respondents who have a good attitude that is as much as 56.1%, then the respondent has a good source of information and as much as 54.4% of respondents who have a good action as much as 64.0% , Results of this study mununjukkan that the independent variables linked to reproductive health measures, namely knowledge with (ρ = 0.005), the attitude with (ρ = 0.008) resources with (ρ = 0.004). There is a relationship between knowledge, attitudes and resources with adolescent reproductive health action in Junior High School State 9 Manado.

Keywords : Knowledge, Attitudes, Resources, Adolescent Reproductive HealthMeasures

(2)

PENDAHULUAN

Kesehatan Reproduksi merupakan keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada laki-laki dan perempuan (Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009). Menurut WHO Remaja merupakan suatu masa dimana individu berkembang pada saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Remaja adalah penduduk laki-laki atau perempuan yang berusia 10-19 tahun dan belum menikah (BKKBN, 2013).

Masa remaja sering disebut masa dimana terjadi kematangan seksual, masa transisi, masa krisis dan masa pencarian identitas diri sehingga dapat mendorong para remaja dalam hal mencoba hal-hal yang seharusnya belum bisa dilakukan (Notoatmodjo, 2007).

Di Amerika Latin anak muda berusia 15-24 tahun melakukan intercourse (hubungan seksual) rata-rata pada usia 15 tahun bagi laki-laki dan usia 17 tahun pada perempuan. Di Indonesia data melalui UNICEF tahun 2011 menunjukkan bahwa sekitar 1 persen anak laki-laki dan 4 persen anak perempuan

dilaporkan telah melakukan hubungan seksual sebelum usia 13 tahun, beberapa bahkan ketika berusia di bawah 10 tahun.

Adapun, data dari Riset Kesehatan Dasar tahun (Riskesdas) 2010 menyatakan bahwa di Indonesia terjadi pernikahan dini pada remaja 15-19 tahun dan Sulawesi Utara memiliki presentase kedua yaitu 21,4% rata-rata per tahun terjadi pernikahan dini pada usia remaja.

Kemudian pada tahun 2013 melalui Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terjadi peningkatan yang sangat mengejutkan yaitu sebesar 23,9% usia remaja menikah pada usia 15-19 tahun dan adanya pernikahan dini pada remaja usia dibawah dari 15 tahun yaitu sebesar 2,6%. Adapun angka kehamilan yang terjadi pada usia remaja dibawah 15 dengan hasil presentase 26,8% dan kehamilan pada remaja umur 15-19 tahun sebesar 1,97%.

Melalui UU No. 36 tahun 2009 Pemerintah berkewajiban untuk lebih meningkatkan kesehatan reproduksi bagi remaja namun kenyataan yang ditemui dari data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2010 menyatakan bahwa di Sulawesi utara upaya pemerintah dalam menanggulangi kesehatan reproduksi melalui penyuluhan masih sangat rendah terhadap kalangan

(3)

remaja yaitu 29,0% sudah mendapatkan informasi dan yang tidak mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi yaitu 71,0%.

Berdasarkan hasil data dari berbagai sumber yang ditemui mengenai permasalahan kesehatan reproduksi yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai pengetahuan, sikap dan sumber informasi dengan tindakan kesehatan reproduksi remaja di SMP Negeri 9 Manado.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian Survei Analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study , dilakukan di SMP Negeri 9 Manado dari bulam Agustus–

Oktober 2015 dengan jumlah sampel yaitu 189 responden, dengan kriteria inklusi yaitu terdaftar sebagai siswa di SMP Negeri 9 Manado dan bersedia menjadi responden, serta kriteria eksklusi yaitu siswa yang tidak hadir saat penelitian dilaksanakan. Instrumen penelitian yaitu kuesioner yang berisi pertanyaan tentang pengetahuan kesehatan reproduksi, pernyataan sikap, berbagai sumber informasi dan pernyataan terhadap tindakan kesehatan reproduksi remaja di SMP Negeri 9 Manado.

Data yang diperoleh kemudian dikumpulkan dan dianalisis dengan analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan jenis uji statistik yaitu uji chi- square dengan α=0,05 dan dengan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan bantuan program Komputer.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Distribusi frekuensi berdasarkan variabel pengetahuan, sikap dan sumber informasi pada tabel 1 menunjukkan bahwa responden dengan pengetahuan baik memiliki jumlah terbanyak yaitu presentase 58,2% responden, kemudian distribusi frekuensi berdasarkan variabel sikap dengan hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap baik terbanyak yaitu dengan presentase 56,1%, dan distribusi frekuensi berdasarkan variabel sumber informasi menunjukkan hasil bahwa responden yang memiliki sumber informasi baik lebih banyak dengan hasil presentase 54,4%, adapun distriubusi frekuensi berdasarkan variabel tindakan menunjukkan hasil terbanyak berada pada kategori baik sebanyak 64,0%.

(4)

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan, Sikap dan Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja di SMP Negeri 9 Manado

Variabel Jumlah Presentase Pengetahuan

Baik 110 58,2%

Tidak Baik 79 41,8%

Sikap

Baik 106 56,1%

Tidak Baik 83 43,9%

Sumber Informasi

Baik 103 54,5%

Tidak Baik 86 45,5%

Tindakan

Baik 121 60,4%

Tidak Baik 68 34,0%

Tabel 2. Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan Sumber Informasi Dengan Tindakan Kesehatan Reproduksi Remaja

Variabel Tindakan Kesehatan Reproduksi Odds

Ratio

ρ value Baik % Tidak Baik % Total

Pengetahuan

Baik 80 66,1% 30 44,1% 110 Tidak Baik 41 33,9% 38 55,9% 79 2,472 Total 121 100% 68 100% 189

Sikap

Baik 77 63,6% 29 42,6% 106 Tidak Baik 44 36,4% 39 57,4% 83 2,353 Total 121 100% 68 100% 189

Sumber Informasi

Baik 76 62,8% 27 39,7% 103 Tidak Baik 45 37,2% 41 60,3% 83 2,565 Total 121 100% 68 100% 189

0,005

0,008

0,004

Hubungan antara Pengetahuan Tindakan Kesehatan Reproduksi Remaja

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari total responden yang memiliki tindakan baik yaitu sebanyak 121 responden terdiri dari 80 responden memiliki pengetahuan

yang baik dan 41 responden yang memiliki pengetahuan tidak baik.

Kemudian total responden yang memiliki tindakan yang tidak baik yaitu sebanyak 68 responden dimana terdiri dari 38 responden yang memiliki pengetahuan tidak baik dan 30 responden yang

(5)

memiliki pengetahuan baik. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan kesehatan reproduksi remaja di karenakan nilai ρ value 0,005< α (0,05). Hasil uji bivariat juga menunjukkan bahwa nilai Odds Ratio 2,472 yang berarti pengetahuan yang baik akan 2,4 kali lipat siswa yang akan memiliki tindakan baik dibandingkan dengan pengetahuan yang tidak baik.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh I Made Kusuma Wijaya, Ni Nyoman Mestri Agustini dan Gede Doddy Tisna MS mengenai Pengetahuan, Sikap dan Aktivitas Remaja SMA dalam Kesehatan Reproduksi di Kecamatan Buleleng melalui penelitian ini menunjukkan hal yang sama yang dilakukan di SMP Negeri 9 Manado yaitu dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dengan aktivitas atau tindakan remaja ρ=0,000;r=0,269.

Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Kesehatan Reproduksi Remaja

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan responden yang memiliki tindakan baik yaitu sebanyak 121 responden dan responden yang memiliki tindakan yang tidak baik

sebanyak 68 responden. Hasil yang didapatkan melalui uji statistik ini menyatakan bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan tindakan kesehatan reproduksi remaja karena nilai ρ value 0,008<α (0,05). Hasil uji bivariat juga menunjukkan bahwa nilai Odds Ratio 2,353 yang berarti sikap yang baik akan 2,3 kali lipat siswa yang akan memiliki tindakan baik dibandingkan dengan sikap yang tidak baik.

Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 3 Gane Barat tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA Negeri 3 Gane Barat oleh H. Muzakkir tahun 2013 mendapatkan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 9 Manado mengenai sikap yang dimiliki siswa bahwa adanya hubungan yang bermakna antara sikap terhadap kesehatan reproduksi remaja dengan nilai ρ=0,000(α=0,05). Dimana responden dengan sikap baik yaitu sebanyak 55 responden sedangkan responden yang sikapnya kurang yaitu 0 responden dan responden yang tidak mampu melaksanakan dan sikapnya baik yaitu sebesar 12 responden atau 12,0%, sedangkan responden yang tidak mampu melaksanakan dan sikapnya kurang yaitu 33 responden.

(6)

Hubungan antara Sumber Informasi dengan Tindakan Kesehatan Reproduksi Remaja

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan responden yang memiliki tindakan yang baik yaitu sebanyak 121 responden dan sumber informasi tidak baik yaitu sebanyak 68 responden. Hasil yang didapatkan dari uji statistik menyatakan bahwa terdapat hubungan antara sumber informasi dengan tindakan kesehatan reproduksi remaja karena nilai ρ value 0,004 < α (0,05).

Hasil uji bivariat juga menunjukkan bahwa nilai Odds Ratio 2,565 yang berarti jika memiliki sumber informasi yang baik akan 2,5 kali lipat siswa akan memiliki tindakan baik dibandingkan dengan memiliki sumber informasi yang tidak baik.

Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dina Indarsita mengenai Hubungan antara Faktor Eksternal dengan Perilaku Remaja dalam hal Kesehatan Reproduksi di SLTPN Medan Tahun 2012 yang menunjukkan bahwa media cetak mempunyai proporsi lebih sedikit yaitu 19,5% dibandingkan dengan media elektronik yaitu 33,3% dalam meningkatkan perilaku kesehatan reproduksi yang beresiko. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 9 Manado ini dimana sumber

informasi mengenai kesehatan reproduksi sering didapatkan melalui mata pelajaran yaitu 97,4% dan Guru yang ada disekolah dengan hasil 95,8% sehingga erat hubungannya akan tindakan yang baik dari siswa yang ada di SMP tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Adanya hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan Sumber Informasi dengan Tindakan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMP Negeri 9 Manado.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2010 tentang Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010. Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 tentang Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Jakarta.

Indarsita D. 2002. Hubungan Antara Faktor Eksternal Dengan Perilaku Remaja Dalam Hal Kesehatan Reproduksi di SLTPN Medan Tahun 2002. Jurnal Ilmiah PANNMED. Vol. 1 No. 1, Juli 2006.

(7)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 tentang Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Bakti Husada.

Muzakkir H. 2013. Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di SMA Negeri 3 Gane Barat Kecamatan Gane Barat Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara. Vol. 1 No. 6 tahun 2013

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.

Jakarta: Rineka Cipta

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara.

Manado: Bakti Husada.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Unicef Indonesia. 2012. Ringkasan Kajian Respon Terhadap HIV/AIDS.

Jakarta : Ringkasan Kajian oleh Unicef Indonesia

Wijaya I, Agustini N dan Tisna G. 2014.

Pengetahuan Sikap dan Aktivitas

Remaja SMA Dalam Kesehatan Reproduksi Di Kecamatan Buleleng. Kesehatan Masyarakat, Vol.10 No.1, Juli 2014: 33-42.

World Health Organization. 2008.

Accelerating Implementation of Adolescent Friendly Health Services (AFHS) In The South-East Asia Region. Bali.

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksana riset dapat menggunakan data yang saat ini digunakan dalam perhitungan CMP/EWS, atau data lainnya sesuai dengan variabel yang akan digunakan pada riset ini, selama

a. BRI Syariah menyalurkan pinjaman dana talangan pelaksanaan ibadah haji kepada nasabah sebesar paket dana talangan ibadah haji. Dana talangan ini dipinjamkan dengan pengembalian

Lebih lanjut, Jawaher menjelaskan bahwa apabila semua bentuk kerjasama itu dan dilakukan secara intens maka diharapkan anak-anak tunagrahita mampu secara perlahan

Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan distribusi data, nilai rata-rata, median, modus dan sebaran data untuk mengambil kesimpulan membuat keputusan dan membuat

Pengujian kedua menggunakan turbin aliran silang dengan busur sudu 74 o dan jumlah sudu 24 yang dibuat dari pipa dibelah, runner yang digunakan ini adalah runner yang dibuat

1 Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif dan alumni di jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Antasari Banjarmasin angkatan

Dalam tahap ini bisa diarahkan bahwa media dan setting yang hendak dikembangkan adalah tipe board game (yang sudah umum dikenal siswa, guru, dan sekolah) yang secara khusus

Cara membuat blackberry masenger di hp atau tablet android caranya artikel tentang panduan untuk pengguna android cara daftar facebook lewat hp tentang aplikasi foto maka klik