• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT BANK SULSELBAR CABANG SELAYAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT BANK SULSELBAR CABANG SELAYAR SKRIPSI"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT BANK SULSELBAR CABANG SELAYAR. SKRIPSI. SUKMAWATI NIM: 105731128717. PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021.

(2) KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA. JUDUL PENELITIAN: PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT BANK SULSELBAR CABANG SELAYAR. SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Oleh:. SUKMAWATI NIM: 105731128717. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2021 M/1443 H. ii.

(3) MOTTO DAN PERSEMBAHAN. MOTTO Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (untuk urusan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap (Q.S. Al-Insyirah: 6 – 8). Jika Anda mempunyai kesulitan sebesar apapun, ingatlah bahwa doa itu adalah senjata kita untuk mengatasi kesulitan itu sendiri. (Ustadz Adi Hidayat). PERSEMBAHAN Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunia-Nya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik. Alhamdulillah Rabbil’alamin,. Skripsi ini ku persembahkan untuk kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ramba dan Ibunda Sitti Rukiyah, ketulusannya dari hati atas doa yang tak pernah putus, semangat yang tak ternilai. Serta untuk orang-orang terdekatku yang tersayang, dan untuk almamater biru kebanggaanku.. PESAN DAN KESAN “Jadikan aku sahabatmu di dunia, maka aku akan menjadi sahabatmu di akhirat iii.

(4)

(5)

(6)

(7) KATA PENGANTAR. Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Non Performing Loan Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar” Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua penulis bapak Ramba dan Ibu Sitti Rukiyah yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus. Dan saudara-saudaraku tercinta Sri Ratna A.md.KL dan Andi Astuti, yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, serta dukungan baik materi maupun moral, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula. vii.

(8) penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada: 1.. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M.Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.. 2.. Bapak Dr. H. Andi Jam’an., S.E., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.. 3.. Ibu Mira, SE., M.Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.. 4.. Ibu Dr. Muryani Arsal, SE., MM.Ak. CA, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.. 5.. Ibu Idrawahyuni, S.Pd., M.Si, selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.. 6.. Bapak/Ibu dan Asisten/Konsultan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.. 7.. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.. 8.. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Angkatan 2017 terkhusus kelas Akuntansi 17H dan Akuntansi Keuangan dan Auditing yang selalu belajar Bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.. 9.. Andi Mattonrokang selaku Kepala Cabang PT Bank Sulselbar Cabang Selayar yang telah memberikan izin kegiatan penelitian Pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar.. viii.

(9) 10. Segenap Pegawai PT Bank Sulselbar Cabang Selayar yang tidak bisa saya sebut satu persatu yang berkenang menerima saya dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini. 11. Para sahabat-sahabatku terkhusus Sabaha Squad, RST Squad, dan Wanita Strong yang memberikan doa, dukungan, masukan, dan motivasi selama ini yang tak mampu penulis tuliskan satu persatu. 12. Kepada teman-teman Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia Simpul Sulawesi Selatan yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan motivasi serta nasehat-nasehat yang sangat membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. 13. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini. Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini. Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar. Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Makassar, 11 Oktober 2021 Penulis,. Sukmawati. ix.

(10) ABSTRAK Sukmawati, 2021. “Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar”. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Muryani Arsal dan Idrawahyuni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan melihat pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Alat analisis yang digunakan adalah program SPSS versi 24. Hasil dari penelitian ini adalah variabel Non Performing Loan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset, dan variabel Loan To Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar. Variabel Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh simultan terhadap Return On Asset. Kata kunci: Non Performing Loan, Loan To Deposit Ratio, dan Return On Asset.. x.

(11) ABSTRACT Sukmawati, 2021. "The Influence of Non Performing Loans and Loan to Deposit Ratio on Return On Assets at PT Bank Sulselbar Selayar Branch". Thesis, Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Muryani Arsal and Idrawahyuni. This study aims to determine the effect of Non Performing Loan and Loan to Deposit Ratio on Return On Assets at PT Bank Sulselbar Selayar Branch. This study uses a quantitative research approach with the type of associative research. This study aims to examine and see the effect of NonPerforming Loan and Loan To Deposit Ratio on Return On Assets at PT Bank Sulselbar Selayar Branch. This research uses multiple linear regression analysis method. The analytical tool used is the SPSS version 24 program. The results of this study are the Non Performing Loan variable has no significant effect on Return On Assets, and the Loan to Deposit Ratio variable has a positive and significant effect on Return On Assets at PT Bank Sulselbar Selayar Branch. Non Performing Loan and Loan to Deposit Ratio variables have a simultaneous effect on Return On Assets. Keywords: Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, and Return On Asset.. xi.

(12) DAFTAR ISI. SAMPUL .............................................................................................................. i HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………………………iii LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………iv HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………………v SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN……………………………………………...vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii ABSTRAK............................................................................................................ x ABSTRACT ........................................................................................................ xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL............................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 7 A. Tinjauan Teori.............................................................................................. 7 1. Bank ....................................................................................................... 7 2. Analisis Rasio Keuangan ....................................................................... 8 3. Analisis Laporan Keuangan ................................................................. 11 4. Tujuan Laporan Keuangan ................................................................... 13 5. Manfaat Laporan Keuangan ................................................................. 15 6. Return On Asset................................................................................... 15 7. Non Performing Loan ........................................................................... 17 8. Loan to Deposit Ratio ........................................................................... 17. xii.

(13) B. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 19 C. Kerangka Konsep ................................................................................... 23 D. Hipotesis ................................................................................................. 25 BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 28 A. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 28 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 28 C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 28 D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 29 E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 30 F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................................... 31 G. Metode Analisis Data ................................................................................ 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 38 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 38 B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 48 C. Pembahasan ............................................................................................. 58 BAB V PENUTUP .............................................................................................. 62 A. Simpulan ................................................................................................... 62 B. Saran ......................................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64 DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………67. xiii.

(14) DAFTAR TABEL Nomor. Judul. Halaman. Tabel 3. 1 Pengukuran Variabel ......................................................................... 31 Tabel 3. 2 Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi ................... 34 Tabel 4. 1 Descriptive Statistics ......................................................................... 48 Tabel 4. 2 Uji Normalitas Data ............................................................................ 50 Tabel 4. 3 Uji Multikolinearitas ............................................................................ 52 Tabel 4. 4 Uji Auto Korelasi ................................................................................ 54 Tabel 4. 5 Model Summary ................................................................................ 55 Tabel 4. 6 Coefficients ........................................................................................ 56 Tabel 4. 7 Hasil Uji Simultan (Uji F) .................................................................... 57. xiv.

(15) DAFTAR GAMBAR Nomor. Judul. Halaman. Gambar 2. 1 Kerangka Konsep .......................................................................... 24 Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT Bank Sulselbar Cabang Selayar ............... 41 Gambar 4. 2 Uji Normalitas P-P Plot Regresi ..................................................... 51 Gambar 4. 3 Uji Heterokedastisitas .................................................................... 53. xv.

(16) BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2005). Menurut undang-undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Tingkat kesehatan bank merupakan suatu nilai yang harus dipertahankan karena akan mempengaruhi tingkat kepercayaan pihak-pihak yang berkepentingan. Selain itu, kinerja yang baik di bank pasti akan menghasilkan keuntungan yang baik, (Luh Putu Sukma Wahyuni Pratiwi & Ni Luh Putu Wiagustini, 2016). Salah satu kinerja yang menjadi indikator keuntungan yang diperoleh bank adalah profitabilitas. Profitabilitas. merupakan. kemampuan. suatu. perusahaan. untuk. mendapatkan laba (keuntungan) dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka Panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang (Sukomo dan Uun Khoerunisa, 2018). Profitabilitas dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio Keuangan adalah indeks yang. 1.

(17) 2. menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya (Muliana & Syamsuddin, 2020). Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan. Jadi rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Menurut Kasmir (2016: 104) Hasil rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu periode apakah mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam memberdayakan sumber daya perusahaan secara efektif. Dari kinerja yang dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan ke depan agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai dengan target perusahaan. Atau kebijakan yang harus diambil oleh pemilik perusahaan untuk melakukan perubahan terhadap orang-orang yang duduk dalam manajemen ke depan. Salah satu cara untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Setiap rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan diinterpretasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan adalah Return On Asset (ROA) (Indriyani, 2015)..

(18) 3. ROA digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. ROA ini dihitung dengan membagi laba bersih terhadap total aset. Semakin tinggi ROA berarti semakin tinggi pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset. Sebaliknya, semakin rendah hasil ROA berarti semakin rendah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset (Kasmir, 2010). Bank sebagai Lembaga penghimpun dana dari masyarakat akan menyalurkan Kembali dana tersebut kepada masyarakat. Salah satunya dalam bentuk kredit. Non Performing Loan merupakan kredit yang didalamnya terdapat hambatan yang disebabkan oleh dua unsur yakni dari pihak perbankan dalam menganalisis maupun dari pihak nasabah yang dengan sengaja atau tidak sengaja dalam kewajibannya tidak melakukan pembayaran. Loan to Deposit Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan (Abdurrohman, D. Fitrianingsih, A. Fuad Salam, 2020). Beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait dengan kinerja perbankan diantaranya oleh Adhista Setyarini (2020), mengenai Analisis pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR terhadap ROA (Studi pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia periode 2015-2018). Hasil penelitian menemukan bahwa variabel NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel CAR, NIM, dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut berbanding terbalik dari penelitian.

(19) 4. yang dilakukan oleh R. Chepi Safei Jumhana (2019) yang menunjukkan bahwa Loan To Deposit Ratio (LDR) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara simultan menunjukkan bahwa LDR dan CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan Putu Khanti Paramita, I Made Dana (2019) menunjukkan bahwa variabel capital adequacy ratio dan loan to deposit ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Non Performing Loan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Bank Sulselbar yang merupakan Bank milik Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat yang harus mendukung program Pemerintah Daerah, juga sekaligus berfungsi sebagai alat otonomi daerah dalam membantu pertumbuhan perekonomian daerah (Mochtar, 2019). Alasan peneliti memilih Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset Karena rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan setiap rupiah dari aset yang digunakan, dan seberapa besar pengaruh kualitas aktiva produktif terhadap pendapatan bank, serta mendapatkan komposisi ideal antara Dana Pihak Ketiga dan pinjaman yang diberikan. Rasio ini juga memberikan ukuran profitabilitas perusahaan yang lebih baik, karena dapat menunjukkan seberapa efektif manajemen menggunakan asetnya untuk memperoleh pendapatan dan laba. Adapun alasan peneliti menggunakan PT Bank Sulselbar Cabang Selayar sebagai objek penelitian karena ingin mengetahui kinerja keuangan, bank Sulselbar sebagai pemegang kas daerah dan menjadi salah satu.

(20) 5. sumber pendapatan asli daerah melalui berbagai produk perbankan yang dikeluarkannya. Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan serta meneliti mengenai variabelvariabel yang mempengaruhi kinerja keuangan bank dengan judul “Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diajukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar? 2. Apakah Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar? 3. Apakah Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loan terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar 2. Untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar 3. Untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar..

(21) 6. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan berguna sebagai penambah pengetahuan mengenai pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset. 2. Manfaat Praktis a. Kepada pihak-pihak berkepentingan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan tentang Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset. b. Kepada penelitian lanjutan, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mempertimbangkan menemukan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Return On Asset..

(22) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Bank Bank adalah Lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa lainnya (Fernandes & Marlius, 2018). Sementara itu dalam Pasal 1 angka 1 UU No. 7 tahun 1992 Tentang Perbankan, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 (selanjutnya disingkat dengan UUP) dijelaskan: Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya; Sedangkan pengertian Bank dijelaskan dalam Pasal 1 angka 2 UUP: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian tentang bank seperti dikutip di atas, secara sederhana kiranya dapat dikemukakan di sini, bank adalah suatu badan usaha yang berbadan hukum yang bergerak di bidang jasa keuangan, yang dapat menghimpun. dana. menyalurkannya. dari. kembali. masyarakat ke. masyarakat. secara. langsung. melalui. pranata. dan hukum. perkreditan. Mengingat bank sebagai lembaga jasa keuangan yang. 7.

(23) 8. secara langsung dapat menarik dana dari masyarakat, perlu pengaturan secara khusus. Hal ini dibutuhkan agar bank dalam menjalankan aktivitasnya harus selalu mengacu kepada peraturan perundangundangan yang mengatur tentang bank sebagai jasa keuangan. Sementara itu O.P. Simorangkir (Kasmir, 2010) mengemukakan ada tiga tugas yang dilakukan oleh lembaga perbankan yakni: Pertama, operasi. perkreditan. secara. aktif.. Dalam. tugas. ini. berarti. bank. menciptakan atau memberikan kredit kepada masyarakat; Kedua, operasi perkreditan secara pasif. Artinya bank menerima simpanan masyarakat; dan Ketiga, bank sebagai perantara pemberian kredit. Demikian. juga. halnya. pembentuk. UUP. pun. mencoba. merumuskan fungsi bank tersebut dalam pasal tersendiri. Tepatnya dalam pasal 3 UUP dikemukakan, fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dana, penyalur dana masyarakat. Hal ini berarti kehadiran bank sebagai suatu badan usaha tidak semata-mata bertujuan bisnis, namun ada misi lain yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Sebagaimana dijabarkan dalam. Pasal 4 UUP,. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. 2. Analisis Rasio Keuangan Menurut Hery (2016), analisis rasio merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis dilakukan dengan mengaitkan berbagai estimasi. dalam. laporan. keuangan. tahunan. berupa. angka-angka. keuangan utama. Analisis rasio keuangan ini dapat mengungkapkan.

(24) 9. hubungan penting antara perkiraan dalam laporan keuangan dan dapat digunakan. untuk. mengevaluasi. kondisi. keuangan. dan. kinerja. perusahaan. Analisis laporan keuangan umumnya digunakan oleh tiga kelompok utama pengguna pelaporan keuangan, yaitu manajer bisnis, analisis kredit, dan analisis ekuitas. Menurut Hery (2016), kegunaan analisis laporan keuangan untuk tiga kelompok utama adalah sebagai berikut: 1. Manajer. perusahaan. menerapkan. indeks. untuk. membantu. menganalisis, memantau, dan meningkatkan kinerja keuangan dan operasional perusahaan. 2. Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi,. yang. menganalisis. laporan. untuk. mengidentifikasi. kemampuan peminjam untuk membayar utang mereka. 3. Analisis. saham,. tertarik. pada. efisiensi,. risiko. dan. prospek. pertumbuhan perusahaan. Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang paling sering dilakukan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dibandingkan dengan alat analisis keuangan lainnya. Analisis rasio keuangan. memiliki. beberapa. keunggulan. sebagai. alat. analisis. sebagaimana yang dilakukan oleh Harahap (2018), yaitu: 1. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

(25) 10. 2. Rasio merupakan pengganti yang cukup sederhana dari informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang pada dasarnya sangat rinci dan rumit 3. Rasio dapat mengidentifikasi posisi perusahaan dalam industri 4. Rasio sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan 5. Dengan rasio lebih mudah untuk membandingkan suatu perusahaan terdapat perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik (time series) 6. Dengan rasio lebih mudah untuk melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akan datang. Cara untuk memperkecil risiko kesalahan dalam melakukan analisis rasio keuangan maka diperlukan prinsip kehati-hatian. Dengan prinsip. kehati-hatian. ini. diharapkan. bisa. membantu. mengurangi. kelemahan yang ada dalam analisis rasio keuangan. Berikut adalah halhal yang patut diperhatikan dalam melakukan analisis rasio keuangan (Deanta, 2016): 1. Analisis dan perhitungan harus dilakukan secara cermat dan akurat 2. Jika terdapat perbedaan dalam hal penerapan metode akuntansi, dasar pencatatan, prosedur pelaporan, ataupun perbedaan dalam hal perlakuan akuntansi maka sebaiknya dilakukan rekonsiliasi atau disamakan terlebih dahulu agar data yang digunakan dalam analisis memiliki daya komparabilitas yang tinggi 3. Simpulan atas hasil analisis rasio sebaiknya dilakukan secara hati-hati 4. Analis harus memiliki dan menguasai informasi tentang operasional dan manajemen perusahaan.

(26) 11. 5. Jangan terlalu terpengaruh dengan rasio keuangan yang normal 6. Analis harus dapat melihat hal-hal yang terkandung atau tersembunyi dalam laporan keuangan berdasarkan naluri yang tajam dan pengalaman analisis sebelumnya. Menurut Kasmir (2005) Berdasarkan sumber data analisis, analisis rasio keuangan dapat digolongkan menjadi sebagai berikut: 1. Analisis rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka keuangan yang hanya bersumber dari neraca saja 2. Analisis rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angka-angka yang bersumber dari laporan laba rugi saja 3. Analisis rasio antar laporan, yaitu membandingkan angka-angka yang bersumber dari dua laporan, yaitu neraca dan laporan laba rugi. 3. Analisis Laporan Keuangan Menurut pendapat Harahap (2018), Analisis Laporan Keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dengan yang lain, baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif. Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisa laporan keuangan. Tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini (Kasmir 2010). Jadi dengan mengetahui posisi keuangan, setelah dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat apakah.

(27) 12. perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak. Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberikan informasi tentang kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau menutupi kelemahan tersebut. Kemudian, kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Dengan adanya kelemahan dan kekuatan yang dimiliki akan tergambar kinerja manajemen selama ini. Harrison,. Horngren. (2007). Ada. dua. cara. utama. untuk. menganalisis laporan keuangan: 1. Analisis. horizontal. yang. menyediakan. perbandingan. kinerja. perusahaan dari tahun ke tahun dalam periode yang berbeda. 2. Teknik lainnya, yaitu analisis vertikal, yang merupakan cara standar untuk membandingkan perusahaan yang berbeda. Para analis memperhatikan tanda peringatan yang dapat memberi sinyal tentang adanya masalah keuangan. Skandal akuntansi yang terjadi baru-baru ini menyoroti pentingnya tanda peringatan dalam analisis laporan keuangan tersebut. Menurut Harrison, Horngren (2007) Kondisi berikut dapat mengungkapkan bahwa perusahaan terlalu berisiko. 1. Pergerakan. penjualan,. persediaan,. dan. piutang.. Penjualan,. persediaan, dan piutang umumnya bergerak secara bersamaan. Kenaikan penjualan akan menyebabkan piutang menjadi lebih tinggi dan membutuhkan persediaan yang lebih banyak untuk memenuhi permintaan. Pergerakan yang tidak wajar di antara penjualan,.

(28) 13. persediaan, dan piutang akan membuat laporan keuangan terlihat meragukan. 2. Masalah laba. Apakah laba bersih menurun tajam selama beberapa tahun secara berturut-turut? Apakah laba berbalik menjadi kerugian? Kebanyakan perusahaan tidak akan mampu bertahan jika kerugian terjadi secara terus-menerus. 3. Penurunan arus kas. Arus kas akan memvalidasi laba bersih. Apakah arus kas dari operasi secara konsisten lebih rendah dari laba bersih? Jika ya, perusahaan sedang dalam masalah. Apakah penjualan aset tetap merupakan sumber utama kas? Jika ya, perusahaan dapat mengalami kekurangan kas. 4. Terlalu. banyak. utang.. Bagaimana. rasio. utang. perusahaan. dibandingkan dengan pesaing utamanya? Jika rasio utangnya terlalu tinggi, perusahaan mungkin tidak mampu membayar utangnya. 5. Ketidakmampuan menagih piutang. Apakah hari penjualan dalam piutang tumbuh lebih cepat ketimbang pesaingnya? Kekurangan kas mungkin sedang mengancam. 6. Penggelembungan persediaan. Apakah perputaran persediaan terlalu lambat? Jika ya, perusahaan mungkin tidak dapat menjual produknya, atau menyatakan terlalu tinggi persediaannya. 4. Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan yang telah disusun merupakan laporan hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan uang dicatat dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi laporan akhir yang disajikan dalam satuan uang. Dengan demikian.

(29) 14. laporan keuangan merupakan informasi yang sifatnya historis yang disusun untuk berbagai tujuan (Deanta, 2016), diantaranya adalah sebagai berikut; 1. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kinerja masa lalu. 3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut Kasmir (2010) Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini. 2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. 3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu. 4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu. 5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan..

(30) 15. 6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode. 7. Memberikan. informasi. tentang. catatan-catatan. atas. laporan. keuangan. 8. Informasi keuangan lainnya. 5. Manfaat Laporan Keuangan Menurut Lubis, S.S (2019), Adapun manfaat laporan keuangan, yaitu: a. Mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan. b. Untuk menentukan/mengukur efisiensi tiap-tiap bagian, proses atau produksi serta untuk menentukan derajat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. c. Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggung jawab. d. Untuk menentukan perlu tidaknya digunakan kebijaksanaan atau prosedur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik. 6. Return On Asset Menurut (Abdurrohman, D. Fitrianingsih, A. Fuad Salam, 2020), Return On Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. Return On Asset merupakan salah satu rasio yang ada pada rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada masa lalu untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Adapun menurut Bank Indonesia, ROA merupakan perbandingan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total asset dalam suatu.

(31) 16. periode. Rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan. ROA menunjukkan efektivitas perbankan sehingga menjadi bagian penting. perbankan. mengingat. keuntungan. yang. diperoleh. dari. penggunaan asset dapat mencerminkan tingkat efisiensi usaha suatu bank. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perbankan semakin baik, karena tingkat pengembalian semakin besar, sehingga kecil kemungkinan perbankan dalam kondisi bermasalah. Dalam kerangka penilaian Bank Indonesia akan memberikan score maksimal 100% dengan kategori sehat apabila bank memiliki ROA > 1,5%. Rasio. ini. sangat. penting. bagi. pihak. manajemen. untuk. mengevaluasi efektivitas dan efisiensi manajemen perbankan dalam mengelola. seluruh. aktiva. perbankan.. ROA. digunakan. untuk. mengevaluasi apakah manajemen telah mendapat imbalan yang mendapat imbalan yang memadai dari aktiva yang dimiliki. Rasio ini merupakan kuran yang berfaedah jika seseorang ingin mengevaluasi seberapa baik perbankan dalam menggunakan dananya. Oleh karena itu, ROA sering digunakan manajemen untuk mengevaluasi unit-unit bisnis di dalam suatu perusahaan multinasional. Semakin tinggi rasio ROA maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarif perbankan tersebut semakin diminati oleh investor, karena tingkat pengembalian atau deviden akan semakin besar. Hal ini akan berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal yang akan semakin meningkat, sehingga ROA akan.

(32) 17. berpengaruh terhadap harga saham (Kasmir, 2010). Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: ROA = Laba Bersih x 100% Total Asset 7. Non Performing Loan Kredit bermasalah (NPL) merupakan metrik yang mengukur kemampuan administrasi bank dalam mengelola kredit bermasalah bank (Marsekal Maroni, 2020). Kredit bermasalah sebagai agen risiko kredit juga terkait dengan profitabilitas. Kredit bermasalah adalah alat penilaian kualitas aset untuk kualitas kurang lancar, mencurigakan, dan macet yang ditetapkan oleh Bank Indonesia melalui SE BI No. 5. 15/28/DPNP 31 Juli 2013, batas maksimal 5%. Rasio kredit bermasalah dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: NPL =. Kredit Bermasalah Total Pinjaman yang diberikan. Berdasarkan teori tersebut dapat dipahami bahwa NPL merupakan risiko yang dihadapi bank akibat nasabah yang tidak dapat membayar utang dan bunganya pada tanggal jatuh tempo yang sudah disepakati pada saat transaksi dilakukan. Besarnya kredit bermasalah yang dialami oleh bank dapat. menimbulkan. kerugian. yang. berujung. pada. rendahnya. profitabilitas. Oleh karena itu, bank perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya NPL. 8. Loan to Deposit Ratio Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan salah satu jenis rasio yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik likuiditas bank.

(33) 18. dengan membagi jumlah pinjaman yang diberikan dengan jumlah dana yang dikumpulkan oleh bank dari pihak ketiga (Marsekal Maroni, 2020). Dengan demikian dapat dipahami bahwa tingkat likuiditas suatu bank dipengaruhi oleh besar kecilnya nilai LDR, semakin besar LDR maka bank semakin tidak liquid, artinya bank akan kesulitan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Sebaiknya semakin kecil nilai LDR semakin liquid suatu bank, akan tetapi keadaan ini menunjukkan bahwa banyak dana di bank tersebut yang mengendap, sehingga memperkecil bank dalam memperoleh pendapatan yang lebih besar. Dengan kata lain, semakin tinggi LDR semakin banyak dana pihak ketiga yang disalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman, hal ini akan memberikan pendapatan bunga yang semakin besar sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa rasio LDR menggambarkan jumlah kredit yang diberikan yang dibiayai dengan dana pihak ketiga. Semakin tinggi LDR, maka pendapatan bunga semakin besar yang dengan bunga tersebut akan meningkatkan profitabilitas bank (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan dananya dengan efektif). Nilai LDR dapat dihitung dengan formula yang ditentukan oleh Bank Indonesia melalui Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP Tanggal 14 Desember 2001 yaitu: LDR =. Pinjaman Yang Biberikan x 100% DPK + Pinjaman Yang Diterima.

(34) 19. Sedangkan. batas. aman. LDR. menurut. (Peraturan. BI. nomor. 17/11/PBI/2015, 2015) adalah 78% untuk batas bawah dan 92% untuk batas atas. B. Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut: Thezar Fiqih Hidayat Hasibuan, Erlina, Andri Zainal (2021) dengan judul “The Influence Of Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, and Operational Efficiency Ratio On Share Prices with Return On Assets as an Intervening Variables in Banking Company Listed On the IDX”. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa variable NPL memiliki pengaruh langsung terhadap variabel ROA. Variabel LDR tidak berpengaruh langsung terhadap variabel ROA. Variabel NPL dan ROA memiliki pengaruh langsung terhadap variabel saham harga. LDR tidak memiliki pengaruh langsung terhadap variabel harga saham. Variabel LDR dan NPL tidak berpengaruh terhadap variabel harga saham melalui ROA. Dendi Syaputra Saleh, Eddy Winarso (2021) dengan judul “Analysis of Non Performing Loans (NPL) and Loan to Deposit Ratio (LDR) towards Profitability”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa NPL dan LDR mempengaruhi Profitabilitas (ROA). Abdurrohman, Dwi Fitrianingsih, Anis Fuad Salam, dan Yolanda Putri (2020) dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) pada Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia”. Hasil dari.

(35) 20. penelitian. ini. yaitu. secara. parsial. Capital. Adequacy. Ratio. (CAR). berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dan secara simultan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA). Adhista Setyarini (2020) dengan judul “Analisis Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR terhadap ROA (Studi pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia periode 2015-2018)”. Hasil penelitian ini adalah variabel NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel CAR, NIM, dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Varibel BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. R. Chepi Safei Jumhana (2019) dengan judul “Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas (ROA) pada PT. Bank Mandiri, tbk tahun 2011-2018”. Hasil dari penelitian ini yaitu LDR dan CAR secara simultan menunjukkan bahwa LDR dan CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Octavia Regina Wolff, Sri Murni, Paulina Van Rate (2019) dengan judul “Analisis Pengaruh Firm Size, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Non Performing Loan terhadap Profitabilitas (Return On Asset) Bank Umum Swasta Nasional yang terdaftar di BEI (2013-2017)”. Hasil dari penelitian ini yaitu secara simultan Firm size, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Secara parsial Firm size, Loan to Deposit Ratio, Capital.

(36) 21. Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. Non Performing Loan berpengaruh Profitabilitas (ROA). Putu Khanti Paramita, I Made Dana (2019) dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas”. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel CAR dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas, sedangkan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas. Nyoman Tri Lukpitasari Korri, I Gde Kajeng Baskara (2019) dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Bopo, dan Loan to Deposit Ratio terhadap Profitabilitas”. Hasil dari penelitian ini yaitu CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Profitabilitas. LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas. NPL dan Bopo berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas. I Gusti Ayu Dwi Ambarawati, Nyoman Abundanti (2018) dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset.” Hasil dari penelitian ini yaitu Capital Adequacy Ratio dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset. Non Performing Loan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return On Asset. Sinta Trisna Yanti, Gregorius N. Masdjojo (2018) dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin, dan Non Performing Loan terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Periode 2013-2017”. Hasil dari penelitian ini yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas.

(37) 22. (ROA). Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif terhadap Profitabilitas (ROA). Non Performing Loans (NPL) berpengaruh negative terhadap Profitabilitas (ROA). Sukomo, Uun Khoerunisa (2018) dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas Perusahaan pada Bank Mandiri”. Hasil dari penelitian ini yaitu CAR dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat Profitabilitas yang diukur dengan ROA pada PT. Bank Mandiri Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan secara simultan CAR dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas yang diukur dengan ROA. Alfian Agus Putranto, Farida Titik Kristanti, Dewa Putra Khrisna Mahardika (2017) dengan judul “Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Non Performing Loan terhadap Profitabilitas”. Hasil dari penelitian ini yaitu secara simultan CAR, LDR, dan NPL berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara parsial CAR berpengaruh positif, NPL berpengaruh negatif, LDR tidak berpengaruh terhadap ROA. Hasil tabel penelitian terdahulu dapat dilihat pada lampiran. Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah variabel dan metode analisis yang digunakan. Variabel pada penelitian terdahulu menggunakan banyak variabel seperti NIM, NPL, BOPO, ROA, CAR, LDR, FIRM SIZE, dan Harga Saham. Sedangkan peneliti hanya menggunakan variabel NPL, LDR dan ROA. Metode analisis pada penelitian terdahulu menggunakan analisis regresi.

(38) 23. linier berganda, analisis jalur, asosiatif kausal kuantitatif, deskriptif kuantitatif, analisis regresi data panel, analisis regresi data panel. Sedangkan peneliti menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan metode uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.. C. Kerangka Konsep Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh Non Performing Loan (X1) dan Loan to Deposit Ratio (X2) terhadap Return On Asset (Y). Perbankan dituntut untuk mampu bersaing demi mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, sehingga memperoleh keuntungan adalah hal yang sangat penting. Selain untuk menutupi kewajiban-kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan, keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk berinvestasi dalam bentuk ekspansi perusahaan. Dalam pengambilan keputusan, mempertimbangkan perolehan laba merupakan hal yang sangat penting. Perolehan laba tersebut erat kaitannya dengan profitabilitas pada bank. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan tersebut adalah Return On Asset yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan antara rasio Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio. Di dunia perbankan, banyak rasio yang dapat kita perhatikan untuk menciptakan bank yang sehat. Bank yang sehat mampu mencukupi modal untuk antisipasi adanya Non Performing Loan..

(39) 24. Non Performing Loan sangat penting sekali untuk bank untuk menjaga NPL mereka. Apa hubungannya? NPL menjadi indikator dalam menilai kinerja suatu bank. Jika NPL rendah, maka bank tersebut dikatakan sehat. Jika NPL tinggi maka resiko yang dipikul oleh bank tersebut tinggi. Jika NPL mereka diatas batas yang sudah diforecast sebelumnya maka bank tersebut bisa dikatakan bermasalah. Adanya rasio likuiditas juga penting dalam perbankan, rasio tersebut adalah Loan to Deposit Ratio. Rasio ini adalah rasio menunjukkan tingkat likuiditas suatu bank dan kemampuan menjalankan fungsi intermediasinya dalam menyalurkan dana pihak ketiga ke kredit. Dalam penelitian ini membahas pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset. Variabel Independen adalah rasio Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio. Sedangkan Variabel Dependennya adalah Return On Asset. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat digambarkan seperti gambar dibawah: NPL (X1) ROA (Y). LDR (X2). NPL dan LDR (X3) Gambar 2. 1 Kerangka Konsep.

(40) 25. D. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan hanya didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2018). 1. Pengaruh Rasio Non Performing Loan terhadap Return On Asset Hubungan Rasio Non Performing Loan terhadap Return On Asset semakin tinggi tingkat NPL, maka semakin buruk kualitas kredit, yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar sehingga dapat menyebabkan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sinta Trisna Yanti dan Gregorius. N.. Masdjojo. (2018). yang. menyatakan. bahwa. NPL. berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil peneltian terdahulu yang dilakukan oleh Fitrianingsih, D., Salam, A. F., & Putri, Y. (2020) yang menyatakan bahwa Non Performing Loan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setyarini, A. (2020) menyatakan bahwa Non Performing Loan tidak bepengaruh signifikan terhadap Return On Asset. Sedangkan Hasil penelitian tersebut sejalan dari penelitian yang dilakukan oleh Putu Khanti Paramita, dan I Made Dana (2019) menyatakan bahwa NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. H1 : Diduga Non Performing Loan berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar.

(41) 26. 2. Pengaruh Rasio Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset LDR merupakan jumlah pinjaman yang diberikan, yang dibiayai dengan dana pihak ketiga. Semakin tinggi LDR, semakin tinggi pendapatan bunga dengan pendapatan bunga ini mampu menyalurkan dananya dengan efektif. Dalam penelitian Nyoman Tri Lukpitasari Korri dan I Gde Kajeng Baskara (2019) menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Adapun hasil penelitian dari Putu Khanti Paramita, I Made Dana (2019) bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Adanya perbedaan hasil penelitian dari R. Chepi Safei Jumhana (2019) bahwa LDR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Hal ini memiliki arti yaitu dengan analisa rasio semakin tinggi nilai LDR maka tidak akan serta merta meningkatkan atas laba. H2 : Diduga Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar. 3. Pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset Profitabilitas. menunjukkan. kemampuan. perusahaan. untuk. menghasilkan pendapatan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Profitabilitas adalah perbandingan antara keduannya investasi atau ekuitas laba bersih perusahaan digunakan untuk dapatkan keuntungan perusahaan. Kinerja diharapkan perusahaan,. keuangan. Sebelum semakin. perusahaan. pajak. tinggi,. banyak. dengan karena. Perusahaan. laba. semakin fleksibel. bersih tinggi. yang laba. menjalankan.

(42) 27. kegiatan bisnis perusahaan. Pengembalian aset Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba secara total Setelah menyesuaikan biaya pembiayaan aset tersebut, aset (kekayaan) yang dimiliki oleh perusahaan. ROA juga dapat diartikan sebagai Hasil dari serangkaian kebijakan (strategi) perusahaan dan faktor lingkungan. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fitrianingsih, D., Salam, A. F., & Putri, Y. (2020) yang menyatakan bahwa secara simultan capital adequacy ratio, loan to deposit ratio, dan non performing loan berpengaruh positif signifikan terhadap return on asset. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wolff, O. R., Murni, S., & Rate, P. V. (2019) yang menyatakan bahwa secara simultan firm size, loan to deposit ratio, capital adequacy ratio, dan non performing loan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil penelitian tersebut sejalan dari penelitian yang dilakukan oleh Putranto, A. A., Kristanti, F. T., & Mahardika, D. (2017) yang menyatakan bahwa secara simultan CAR, LDR dan NPL berpengaruh signifikan terhadap ROA. H3 : Diduga Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap Return On Asset pada PT Bank Sulselbar Cabang Selayar..

(43) BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asosiatif. Kuantitatif yang artinya metode ini digunakan untuk mendapatkan atau mengukur data yang terjadi pada masa lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel (Sugiyono, 2018: 81). Penelitian asosiatif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, jadi ada variabel independen (variabel yang memengaruhi). dan. variabel. dependen. (variabel. yang. dipengaruhi). (sugiyono, 2018). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Sulselbar Cabang Selayar yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani Kecamatan Benteng Kelurahan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu yang digunakan untuk penelitian ini kurang lebih tiga bulan, dari bulan Juli sampai September 2021. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.. 28.

(44) 29. Berdasarkan paparan diatas, populasi dari penelitian ini yaitu data Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return On Asset yang diperoleh dari seluruh data laporan keuangan selama periode kinerja PT. Bank Sulselbar Cabang Selayar tahun 2018 sampai 2020. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Apabila suatu populasi tersebut besar maka kemungkinan peneliti tidak bisa mempelajari secara keseluruhan yang terdapat pada populasi. Sampel pada penelitian ini yaitu laporan keuangan Bank Sulselbar Cabang Selayar bulan Januari 2018 sampai bulan Desember 2020, dengan jangka waktu 3 tahun akan diperoleh data sampel sebanyak 36 data. Setiap bulan itu berarti satu data. Satu data itu adalah sampel. Penentuan sampel 36 data dengan cara 12x3. Artinya dalam setahun ada 12 bulan dan setiap perbulan peneliti mengambil laporan keuangan bank sulselbar cabang selayar selama 3 tahun. Tujuan penentuan sampel ini untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset. D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka dari laporan keuangan bank yang terdiri dari laporan L/R dan neraca..

(45) 30. 2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari laporan keuangan tahunan bank Sulselbar Cabang Selayar. Data termasuk data laporan keuangan selama 3 tahun periode 2018-2020. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi lapangan Observasi lapangan adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yang akan dijadikan objek penelitian. khususnya. untuk. melihat. kenyataan. yang. sebenarnya. mengenai objek dari masalah yang diteliti. Data dari penelitian lapangan berupa laporan keuangan bank yang nantinya akan digunakan untuk ditransformasikan sebagai variabel penelitian. 2. Teknik pengumpulan data dokumentasi Teknik. dokumentasi. dimana. data. yang. digunakan. dalam. penelitian ini di ambil dari berbagai jurnal, dan data laporan keuangan yang ada di Bank Sulselbar Cabang Selayar. 3. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh peneliti dari buku-buku dan literatur yang relevan dengan topik yang. sedang. diteliti. serta. kuliah. berhubungan dengan penelitian ini.. yang. diperoleh. peneliti. yang.

(46) 31. 4. Metode Browsing Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan pencarian atau membaca data-data yang bersumber dari situs-situs lainnya yang ada di internet. F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Menurut Sugiyono (2018), Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Macam-macam variabel menurut Sugiyono (2018) adalah sebagai berikut: 1. Variabel Independen (variabel bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang akan menjadi sebab timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio. 2. Variabel Dependen (variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat adanya variabel independen (variabel bebas). Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel dependen adalah Return On Asset. Pengukuran variabel dan indikator dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3. 1 Pengukuran Variabel Variabel Non Performing Loan (NPL) (X1). Definisi. Indikator. NPL adalah rasio Non Performing Loan (NPL) untuk mengukur NPL = Kredit bermasalah Total pinjaman yang diberikan kemampuan manajemen bank dalam mengelola. Skala Data Rasio.

(47) 32. kredit bermasalah yang diberikan oleh bank (Marsekal Maroni, 2020). Loan to Loan to Deposit Deposit Ratio (LDR) Ratio merupakan salah (LDR) satu jenis rasio (X2) yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik likuiditas bank dengan membagi jumlah pinjaman yang diberikan dengan jumlah dana yang dikumpulkan oleh bank dari pihak ketiga. (Marsekal Maroni, 2020). Return On ROA merupakan Asset perbandingan rasio (ROA) antara laba (Y) sesudah pajak terhadap total asset dalam suatu periode. (menurut Bank Indonesia). Sumber: Sugiyono (2018). Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR =Pinjaman yg diberikan. Rasio. DPK + Pinjaman yg diterima. Return On Asset (ROA) ROA =Laba Bersih x 100%. Rasio. Total Aset. G. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan lebih dari satu variabel dan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Metode yang digunakan meliputi metode Uji Asumsi Klasik dan pengujian hipotesis. 1. Uji Asumsi Klasik Bertujuan untuk lebih meyakinkan kelayakan model yang dibuat agar hasil prediksi tidak bias. Untuk itu dilakukan pengujian asumsi klasik.

(48) 33. yang. meliputi. uji. normalitas,. uji. multikoloniearitas. dan. uji. heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi, variabel dependen memiliki distribusi normal atau tidak. Analisis statistik dilakukan agar dapat mengetahui normalitas data yang diuji dengan menggunakan distrubusi Grafik P-P Plot. P-P Plot menggunakan bantuan aplikasi SPPS versi. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi. ditemukan. adanya. korelasi. antara. variabel. bebas. (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2013:105) Dasar pengambilan keputusan pengujian ini dapat dilakukan dengan du acara, yaitu: a. Dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai VIF < dari 10.00 maka artinya tidak terjadi multikoloniearitas terhadap data yang diuji. b. Dilihat dari nilai tolerance. Jika nilai tolerance > 0.10 maka artinya tidak terjadi multikoloniearitas terhadap data yang diuji. c. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2013:139), Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke pengamat yang lain. Jika variance dari residual satu pengamat ke pengamat lain tetap, maka.

(49) 34. disebut. homoskedastisitas. dan. jika. berbeda. disebut. heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikuti: a. Jika. nilai. signifikansi. lebih. kecil. dari. 0,05. maka. terjadi. heteroskedastisitas. b. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Tujuan dari Uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah ada dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan keselahan pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya). Masalah autokorelasi disebabkan oleh residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan model Durbin Watson (DW-test). Menurut Durbin Watson, syarat atau dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: H0 = Tidak ada autokorelasi (r = 0) H1 = Ada autokorelasi (r ≠ 0) Tabel 3. 2 Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi Hipotesis Nol Deteksi autokorelasi. Keterangan Terdapat autokorelasi positif. Jika d > dl.

(50) 35. positif. Tidak terdapat autokorelasi. d > du. positif Pengujian tidak meyakinkan. dl < d < du. atau tidak dapat disimpulkan Terdapat autokorelasi negative (4 – d) < dl Tidak terdapat autokorelasi. (4 – d) > du. Deteksi autokorelasi negative negatif Pengujian tidak meyakinkan. dl < (4 – d) < du. atau tidak dapat disimpulkan Sumber: Ghozali (2017). 2. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda yang dilakukan dengan bantuan program pengolahan data statistik (SPSS 24). Menurut Sugiyono (2018), rumus dari regresi linier berganda secara umum adalah sebagai berikut: ϒ = α + β1X1 + β2X2 + e Keterangan : ϒ. = Variabel terikat (Return On Asset). α. = Konstanta. β1, β2 = Koefisien Regresi, merupakan besarnya perubahan variabel terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas X1. = Variabel bebas (Non Performing Loan). X2. = Variabel bebas (Loan to Deposit Ratio). e. = Error.

(51) 36. a. Koefisien Determinasi (R2) Digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam memjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali, 2014). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bisa terdapat jumlah variabel independen yang masuk kedalam model. b. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelasan atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Pengujian penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program olah data SPSS (Ghozali, 2014). 1. Menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (H1) : •. H0 : B1 = B2 = 0, diduga variabel independen secara signifikan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.. •. H1 : B1≠ 0, diduga variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.. 2. Menetapkan kriteria pengujian yaitu : •. Tolak H0 jika angka signifikansi lebih kecil dari a = 5%. •. Terima H0 jika angka signifikansi lebih besar dari a = 5%.

(52) 37. c. Uji Simultan (Uji F) Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Menurut Ghozali (2014), uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Kriteria pengambilan keputusan yaitu: a) Hipotesis diterima apabila Fhitung > Ftabel atau sig-prob < a (0,05) b) Hipotesis ditolak apabila Fhitung < Ftabel atau sig-prob > a (0,05)..

(53) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat PT Bank Sulselbar Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiman di Jakarta No.95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman No.67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara. Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara No.002 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan modal dasar Rp250.000.000. Dengan pemisahan antara Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dengan Provinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara, maka pada akhirnya Bank berganti nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan. Dengan lahirnya Peraturan Daerah No.01 tahun 1993 dan penetapan modal dasar menjadi Rp25 milyar, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dengan sebutan Bank BPD Sulsel dan berstatus Perusahaan Daerah. Selanjutnya dalam rangka perubahan. 38.

(54) 39. status dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas diatur dalam Peraturan Daerah No.13 tahun 2003 tentang Perubahan Status Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD menjadi PT dengan Modal Dasar Rp650 milyar. Akta Pendirian PT telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No.C31541.HT.01.01 tanggal 29 Desember 2004 tentang Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat Bank Sulsel, dan telah di umumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No.13 tanggal 15 Februari 2005, Tambahan No.1655/2005. Pada tanggal 10 Februari 2011, telah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilakukan secara circular resolution dan Keputusan RUPS LB tersebut telah disetujui secara bulat oleh para pemegang saham. Keputusan RUPS LB tersebut telah di buatkan aktanya oleh Notaris Rakhmawati Laica Marzuki, SH dengan Akta Pernyataan Tentang Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Bank Sulsel, Nomor 16 Tanggal 10 Februari 2011. Dimana dalam Akta tersebut para pemegang saham memutuskan untuk merubah nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat PT Bank Sulsel menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT Bank Sulselbar. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-11765.AH.01.02..

(55) 40. Tahun 2011 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Disamping itu, perubahan nama ini juga telah memperoleh Persetujuan Bank. Indonesia. berdasarkan. kepada. Keputusan. Gubernur. Bank. Indonesia Nomor: 13/32/KEP. GBI/2011 Tentang Perubahan Penggunaan Izin Usaha Atas nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat PT Bank Sulsel menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat disingkat PT Bank Sulselbar. PT Bank Sulselbar Cabang Selayar pertama kali didirikan di Selayar pada tahun 1996 bertempat di Jl. Jend. Sudirman No.46 Benteng dengan Kepala Cabang Hj. Mulyati. Kemudian Kantor Cabang pindah lokasi di Jl. Ahmad Yani tepatnya pada tahun 2009 dan berdiri sampai sekarang dengan Kepala Cabang Andi Mattonrokang. Adapun Visi dan Misi Bank Sulselbar Visi: Menjadi Bank Kebanggaan dan Pilihan Utama Membangun Kawasan Timur Indonesia. Misi: Memberikan Pelayanan Prima yang berkualitas dan terpercaya, Mitra Strategis PEMDA dalam menggerakkan sektor riil, dan Memberikan nilai tambah optimum bagi stakeholder..

(56) 41. 2. Struktur Organisasi PT Bank Sulselbar Cabang Selayar.. Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT Bank Sulselbar Cabang Selayar.

(57) 42. Job Desc : Pimpinan Cabang 1.. Menetapkan strategi, usulan rencana kerja dan usulan anggaran mengacu kebijakan umum direksi (KUD).. 2.. Melakukan supervisi atas pelaksanaan rencana kerja yang strategis dan relevan sesuai RBB oleh setiap unit kerja secara efektif.. 3.. Bertanggung jawab atas pencapaian/ pelampauan target kuantitatif cabang (laba, DPK, kredit, NPL, FBI, hapus buku, dll.) yang tertuang di dalam RBB.. 4.. Membina dan memelihara hubungan kerja yang baik dan kondusif dengan pihak eksternal khususnya nasabah inti (pemda/ pemkot/ SKPD, dll.).. 5.. Meningkatkan volume dan kualitas bisnis di segmen pasar ritel, ASN, pemda dan korporasi di wilayah kerjanya.. 6.. Mengelola dan bertanggung jawab atas fungsi promosi, pemasaran, pemeliharaan dan Closing DPK, APMK, produk digital banking dan jasa-jasa bank.. 7.. Menjadi ketua komite kredit cabang dengan memberikan keputusan kredit secara prudent.. 8.. Pengelolaan kredit produktif dan kredit konsumtif yang berkualitas.. 9.. Mengelola dan bertanggung jawab terhadap penyimpanan kunci pintu Utama (Pintu I) ruang kluis/ hasanah.. 10. Mengelola penyelenggaraan, pemantauan, rekonsiliasi dan administrasi transaksi SKNBI dan RTGS berjalan dengan baik sesuai SOP. 11. Memastikan atas seluruh aktifitas operasional kantor cabang secara efektif dan efisien untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah di front office dan back office. 12. Memastikan pengelolaan biaya operasional kantor cabang yang efisien..

(58) 43. 13. Memastikan koordinasi dan surpervisi yang optimal terhadap para pemimpin seksi cabang terkait kegiatan di bidang pemasaran dan operasional hingga unit jaringan kantor. 14. Melakukan penilaian kinerja dan pengarahan aktif terhadap semua pemimpin seksi. 15. Melakukan Coaching dan Conseling kepada Subordinatnya. 16. Menjadi agen perubahan dan sosok panutan pada unit kerja cabangnya. 17. Membina dan memelihara atmosfir hubungan/ kondisi kerja yang baik dan kondusif dengan pihak internal (subordinat) dengan menerapkan nilai-nilai Risk Culture. 18. Menjalankan fungsi tindak lanjut temuan pemeriksa, fungsi kepatuhan terhadap SOP, pelaksanaan GCG dan penerapan nilai-nilai Prioritas Prima (profesional, inovasi, kerja sama, integritas dan layanan prima) pada unit kerja. Job Desk : Pemimpin Seksi Pemasaran Fungsi Pemasaran 1.. Pengajuan rencana kerja/ strategis unit kerja pada RBB dan bertanggung jawab atas pelampauan target kuantitatif yang tertuang di dalam RBB.. 2.. Melakukan upaya pro aktif promosi, sosialisasi, Closing dan pemeliharaan nasabah inti kredit produktif dan konsumtif.. 3.. Melakukan upaya pro aktif promosi, sosialisasi, Closing dan pemeliharaan nasabah inti DPK, APMK, digital banking dan jasa-jasa bank secara cross selling kepada nasabah / calon nasabah.. 4.. Mengelola pemeliharaan dan loyalitas nasabah kredit dan nasabah DPK existing..

(59) 44. 5.. Mengelola penanganan/ pemeliharaan semua kredit produktif lancar (kolektibilitas 1). 6.. Mengelola penyelesaian NPL kredit konsumtif sesuai renacan Action Plan.. 7.. Memberikan rekomendasi/ keputusan kredit untuk diteruskan kepada Pemimpin Cabang atas nota analisa sederhana secara prudent atau Credit Scoring terhadap semua berkas permohonan nasabah kredit konsumtif.. 8.. Memastikan pengelolaan jadwal dan potongan angsuran kredit konsumtif pegawai/ ASN serta memantau kolektabilitas pinjaman debitur.. 9.. Memastikan pengelolaan proses pembuatan garansi bank dan surat dukungan/ keterangan bank termasuk pelaporannya.. 10. Memastikan koordinasi dengan Grup Kredit secara optimal terkait ekspansi kredit konsumtif dan penyelamatan kredit konsumtif. 11. Memastikan pembuatan action plan dan analisa penyelamatan kredit konsumtif dengan pola Restrukturisasi, Recondition, Reschedulling (R3), dan mengevaluasi upaya penyelamatan/. penyelesaian bagi debitur kredit NPL. dengan berkoordinasi Grup Kredit. Job Desk : Pemimpin Seksi Layanan 1.. Mengajukan rencana kerja/ strategis unit kerjanya pada RBB dan bertanggung jawab atas pelaksanaan dan monitoringnya.. 2.. Melakukan supervisi dan berpartisipasi aktif dalam Closing/ pengelolaan rekening giro, tabungan dan deposito kepada nasabah lama dan baru.. 3.. Memastikan pemeliharaan serta pengkinian/ pelaporan data dan profile nasabah (CIF ganda dan tidak lengkap) sesuai prinsip APU PPT dan AML pada aplikasi yang ada..

(60) 45. 4.. Melayani pemberian informasi mengenai produk DPK, produk APMK, produk digital banking dan jasa-jasa perbankan serta pelayanan rekening bank.. 5.. Mengelola efektifitas penyelenggaraan kas titipan BI (kastip), proses cover dana antar unit kerja, kantor kas, Payment Point dan bank lain serta memastikan ketersediaan likuiditas pada ATM dan hasanah.. 6.. Memastikan terlaksananya pelayanan dan transaksi nasabah yang prima oleh petugas Frontliner (CS, Teller, Security) sesuai standar layanan/ Role Play yang berkualitas dan terpercaya.. 7.. Mengelola dan bertanggung jawab terhadap penyimpanan kunci pintu Terali Besi (Pintu II) ruang kluis/ hasanah.. 8.. Ikut membantu unit kerja dalam upaya akselerasi perolehan/ Closing dana pihak ketiga (DPK).. 9.. Memastikan pembuatan surat peringatan kepada nasabah penarik cek kosong dan mengelola pelaporan dan daftar hitam (DHN) dari Bank Indonesia.. 10. Memastikan koordinasi dengan unit kerja di kantor pusat secara optimal terkait upaya peningkatan layanan prima kepada nasabah. 11. Memastikan efektifnya operasional mobil/ oto kas keliling termasuk pemenuhan targetnya. 12. Menjalankan fungsi kepatuhan terhadap SOP, tindak lanjut temuan pemeriksa internal-eksternal dan pelaksanaan Good Corporate Governance serta menerapkan nilai budaya Prioritas Prima (profesional, inovasi, kerja sama, integritas dan layanan prima) dan Risk Culture pada unit kerjanya..

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Membawa Dokumen Penawaran Asli dan Foto copy sesuai dengan yang telah di unggah. dalam

Kenaikan harga (inflasi) tidak lain adalah suatu “pajak” atas saldo kas yang dipegang masyarakat, karena uang makin tidak berharga. Dan orang-orang berusaha menghindari

pada alat kelamin pria atau wanita pada keadaan ereksi sebelum bersanggama (bersetubuh) atau..

Power supply dengan keluaran 5 volt adalah suatu rangkaian atau komponen yang berfungsi sebagai pengubah tegangan bolak-balik dari AC menjadi DC murni, yang pada outputnya

Dalam rangka penganekaragaman produk cokelat, telah dilakukan penelitian tentang kemungkinan pembuatan effervescent cokelat.Dengan harapan dapat diperoleh suatu produk

Kegiatan pembelajaran tentu akan memiliki aspek penilaian dalam setiap kegiatan. Kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan juga menulis. Pada tahap ini peneliti

[r]

Identifikasi Isolat Bakteri Penghasil Zat Antibakteri Dari Cairan Kantung Tanaman Kantung Semar (Nepenthes ampullaria, Jack).. Bandung: