• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies P-ISSN Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2020 E-ISSN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SHIBGHAH: Journal of Muslim Societies P-ISSN Vol. 2 No. 2 Juli - Desember 2020 E-ISSN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENANGGUNG JAWAB Nurkhalis Muchtar

(Ketua STAI Al-Washliyah, Banda Aceh, Indonesia) Editor In Chief

Dicky Wirianto

(STAI Al-Washliyah, Banda Aceh, Indonesia) Managing Editor

Mohammad Haikal

(STAI Al-Washliyah, Banda Aceh, Indonesia) Editor

Mujiburrahman (STAI Al-Washliyah, Banda Aceh, Indonesia) Nisa Khairuni (STAI Al-Washliyah, Banda Aceh, Indonesia)

Zikri Mahyar (STAI Al-Washliyah, Banda Aceh, Indonesia) Alfadhli Tasman (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia)

Edhy Rustan (IAIN Palopo, Sulawesi Selatan, Indonesia) Fauza Andriyadi (SCAD Independent, Aceh, Indonesia) Khairil Akbar (Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia) Shohibul Adib (IAI Nahdlatul Ulama Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia) Yusra Jamali (Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia)

Zulfan Taufik (IAIN Bukittinggi, Padang, Indonesia) International Editorial Board

Cut Endang Puspa Sari (Yarmouk University, Jordan)

Ilham Sentosa

(Universiti Kuala Lumpur, Malaysia) Muhammad Hamidi bin Kamaruddin (Linton University College, Malaysia)

Suhaila Salmin Awadh (State University of Zanzibar, Afrika)

Assistant to the Editors Saddam

(3)

DAFTAR ISI

Kajian Sustanaible Development Goals (SDGs) Dalam Mengatasi Kekumuhan di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

Dar Kasih ... 129 -138 Model Pengembangan Desa Wisata Halal di Kabupaten Sumenep Ditinjau Dari Peraturan

Bupati No. 15 Tahun 2018 (Studi di Desa Sema'an Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep Madura)

Achmad Qori’ Wijdan dan Mohamad Ali Hisyam ... 139-147 Analisis Peluang Digitalisasi Usaha Dalam Pengembangan UMKM

Muflihatul Fauza ... 148-162 Al-Rusyd Sebagai Syarat Dalam Mengelola Harta (Kajian Mazhab Hanafi dan Syafi’i)

Via Nurjannah ... 163-179 Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Upaya Peningkatan

Kesejahteraan Masyarakat Desa

Sopiyan Sanjaya, Baharudin dan Indah Satria ... 180-190 Pembayaran Kompensasi Tanah Rakyat dalam Perspektif Ihya al-Mawat dan Hukum

Positif di Indonesia

M. Ikhwan, Edwar Ibrahim dan Luthfiani Musir ... 191-203 Tinjauan Umum Tentang Delik dan Sanksi Adat

Ida Rahma ... 204-216 Fana’ Dalam Pandangan Ulama Sufi: Tinjauan Terhadap Pemikiran Sufi Sheikh Hamzah

Fansuri

Jerri Gunandar ... 217-229

(4)

Analisis Peluang Digitalisasi Usaha Dalam Pengembangan UMKM

Muflihatul Fauza

STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh, Indonesia Muflih92fauza@staindirundengmeulaboh.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana para pelaku UMKM dapat bertahan menjalankan bisnisnya pada revolusi industry 4.0 saat ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dengan cara eksploratif, yang merupakan salah satu teknik pengumpulan data kualitatitf untuk mendapatkan data-data deskriptif. Kemudian metode analisa data berupa analisis SWOT yang kemudian di deskripsikan kedalam bentuk kualitatif.

Berdasarkan hasil observasi, bahwa usaha pada saat ini banyak mengalami perubahan dalam berbisnis, dari yang sebelumnya tidak menggunakan teknologi sekarang melek akan teknologi dalam menjalankan bisnisnya. Maka dari itu peluang mendigitalisasikan usaha merupakan salah satu srtategi untuk mampu mempertahankan usaha, dan juga menunjukkan menunjukkan pemanfaatan teknologi, dan media telekomunikasi, seperti bisnis online pada masa sekarang.

Kata Kunci: UMKM, Digitalisasi Usaha, Teknologi.

PENDAHULUAN

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia, selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, UMKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. UMKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang, sehingga dapat menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia. Tingkat penyerapan tenaga kerjanya yang relatif tinggi dan kebutuhan modal investasinya yang kecil, menyebabkan UMKM bisa dengan fleksibel menyesuaikan dan menjawab kondisi pasar yang terus berubah. Hal ini membuat UMKM tidak rentan terhadap berbagai perubahan eksternal (Widiyanti, 2020).

Kemudian apa yang dapat dilakukan pelaku UMKM pada zaman sekarang ini sehingga mampu untuk terus bertahan dalam persaingan bisnis? Salah satu kunci bagi UMKM untuk tetap bisa bertahan pada zaman sekarang dalam persaingan bisnis adalah melalui digitalisasi usaha, di mana UMKM dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan kinerja usaha.

Penguasaan terhadap digital dapat membuka akses pasar, yang sebelumnya terbatas pada wilayah tertentu, kini dapat mengakses ke berbagai daerah di Indonesia. Karena itu, salah satu yang perlu dilakukan adalah meningkatkan literasi manfaat UMKM masuk ke ekosistem digital.

(5)

Dengan pemanfaatan digitalisasi yang dilakukan oleh pelaku usaha dapat memudahkan para konsumen dalam memilih barang yang akan dibeli, bahkan juga memudahkan pembeli dalam pembayarannya. Seperti pada saat ini banyak marketplace menyediakan tempat usaha bagi para pelaku usaha secara digitalisasi dengan konsep yang dapat memudahkan para konsumen berbelanja, diantaranya ada tanya jawab yang dilakukan pembeli dan penjual sebelum melakukan transaksi melalui pesan, kemudian review dari para pembeli, serta juga menyediakan berbagai macam pilihan pembayaran.

Namun konsep digitalisasi UMKM ini menjadi tantangan bagi para pelaku usaha juga menjadi peluang untuk mengembangkan usahanya. Adapun tantangannya adalah masih banyaknya para pelaku UMKM yang tidak mengerti bagaimana memamnfaatkan teknologi dalam memasarkan usahanya sehingga mereka merasa sulit untuk memulai. Namun merupakan peluang bagi mereka ketika dapat memanfaatkan tekonologi yang ada saat ini bahkan marketplace yang dapat mempromosikan atau menjualkan barang dagangan para pelaku usaha. Sebagaimana berdasarkan penelitian terdahulu, yakni penelitian dari (Helmalia

& Afrinawati, 2018) mengungkapkan bahwa dengan adanya E-commerce dapat meningkatkan Kinerja dan Pendapatan yang diperoleh UMKM, hal ini berarti terdapat dapat dampak positif dan pengaruh yang signifikan dengan adanya E-commerce terhadap UMKM, akan tetapi hal tersebut tidak selalu berjalan lancer. Kemudian penelitian dari (Hardilawati, 2019) dimana dengan adanya E-commerce dapat berdampak positif terhadap UMKM akan tetapi tidak diikuti dengan peningkatan kinerja pemasaran secara signifikan, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang luas dari pelaku usaha, para pelaku usaha perlu mengembangkan kemampuan dalam menggunakan e-commerce agar hasil yang didapatkan juga maksimal. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pelaku usaha dalam pemanfaatan digitalisasi untuk mengembangkan usahanya terkhusus pada masa COVID-19 saat ini.

LANDASAN TEORITIS Ekonomi Digital

Istilah ekonomi digital (digital economy) dikenalkan oleh Don Tapscott di tahun 1995 lewat bukunya berjudul The Digital Economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence. Ekonomi digital adalah kegiatan ekonomi yang didasarkan pada teknologi digital

(6)

internet. Ekonomi digital disebut juga dengan sebutan internet economy, web economy, digital-based economy, new economy knowledge, atau new economy. Di ekonomi digital, digital disruption memicu terjadinya digital business model. Istilah digital disruption menunjukkan terjadinya model bisnis baru ketika teknologi digital mempengaruhi perubahan nilai dari transaksi bisnis (Hadion Wijoyo,2020).

Secara umum, bisnis digital terbagi menjadi empat bagian. Bisnis digital murni, versi digital dari bisnis nondigital, fasilitator digital dari bisnis nondigital, dan hybrid. adapun unsur- unsur pada e-business, diantaranya yakni sebagai berikut (Hadion Wijoyo, 2020):

a) Pelaku bisnis

Diantaranya yakni seperti Organisasi, produsen atau perusahaan, supplier, rekan bisnis, konsumen dll.

b) Alat, media atau juga sumber daya yang digunakan

Diantaranya seperti Teknologi informasi serta juga komunikasi (Komputer, internet dll).

c) Kegiatan dan sasarannya

Diantaranya seperti aktivitas / kegiatan dan juga proses bisnis (pelayanan, penjualan &

transaksi) dan juga operasi bisnis utama.

d) Tujuannya

Diantaranya seperti komunikasi, koordinasi, pengolahan organisasi, transformasi proses bisnis serta juga berbagi informasi.

Penikmat kegiatan belanja online di Indonesia memang sangat tinggi. Tidak mengherankan kalau kemudian terus tumbuh e-commerce baru, yang turut memeriahkan jagat jualan di dunia maya. Meskipun begitu, hanya ada beberapa e-commerce saja yang dapat bertahan dan maju di tengah ketatnya persaingan. Di bawah ini adalah contoh e- commerce yang berkembang pesat di Indonesia (Hadion Wijoyo, 2020).

1) Bukalapak

Startup e-commerce yang diluncurkan sejak 2010 silam ini, merupakan salah satu Unicorn yang ada di Indonesia. Mewadahi jutaan pelapak dalam platformnya, Bukalapak memang cukup sukses dan diminati.

2) Shopee

Meskipun bisa dikatakan masih bau kencur apabila dibandingkan, dengan e-commerce yang ada sebelumnya. Namun platform satu ini tidak bisa disepelekan. Dengan beragam

(7)

promosi menarik mulai dari gratis ongkir, flash sale, cashback, hingga undian. Shopee berhasil menjadi salah satu e-commerce dengan tingkat transaksi paling tinggi di Indonesia.

3) Lazada

E-commerce ini merupakan salah satu yang paling terkenal di tanah air. Sebagai salah satu start up yang sudah berdiri sejak lama, Lazada memang berhasil mempertahankan eksistensinya.

4) Gojek

E-business jenis online to offline ini juga berkembang dengan cepat setelah diluncurkan.

Bahkan saat ini Gojek sudah masuk dalam daftar start up Unicorn di Indonesia. Memiliki ribuan driver yang tersebar di seluruh tanah air. Gojek memang menawarkan kemudahan transportasi.

Keuntungan Digital Marketing

Tidak ada perbedaan menyolok dari segmentasi dan targeting dalam pemasaran baik melalui digital marketing maupun pemasaran konvensional, yaitu bertujuan dalam pencapaian target penjualan dan penyampaian produk atau pelayanan kepada konsumen.

Terdapat dua point utama manfaat digital marketing yakni (Hadion Wijoyo, 2020):

a) Biayanya yang relatif murah

Pemasaran menggunakan digital marketing relatif memakan biaya yang lebih kecil dan murah dibandingkan dengan periklanan konvensional seperti memasang iklan di koran, radio atau televisi. Jangkauan calon konsumen juga menjadi lebih luas dan cepat serta konsumen juga diuntungkan karena dapat memberikan dan membandingkan produk yang diinginkannya dengan lebih nyaman dan praktis.

b) Muatan informasi yang besar

Pengguaan digital marketing tentunya memberikan beragam keuntungan seperti penyediaan informasi yang dengan jumlah yang besar dan banyak dibanding dengan space yang diberikan dan tentunya berbiaya rendah dan jauh lebih murah dibanding media konvensional.

Digital marketing juga mampu menyajikan, mengolah dan menyimpan data perusahaan ataupun pelanggan dalam sebuah database secara akurat dan terjamin. Digital marketing membantu penetrasi dan perluasan pasar melalui media yang digunakan dalam

(8)

membangun dan menguatkan brand image dari sebuah produk dan sekaligus menguatkan perusahaan tersebut.

Penggunaan digital marketing merupakan sebagai cara mempermudah dalam memahami tentang tujuan komunikasi mengenai digital marketing, Morissan (2010) membaginya menjadi:

a. Penyebaran Informasi

Salah satu bentuk tujuan dari digital marketing adalah penyediaan informasi yang secara lengkap serta mendalam mengenai suatu produk perusahaan. Perusahaan yang menggunakan digital marketing memiliki peluang lebih besar dalam mendapatkan pembeli.

Dan secara singkat penggunaan digital marketing yang dilakukan oleh perusahaan merupakan media paling tepat dalam menyebarkan informasi kepada khalayak banyak.

b. Menciptakan Kesadaran Bagi perusahaan yang kecil yang memiliki budget terbatas dalam melakukan promosi.

Digital marketing merupakan sebagai media alternatif, digital marketing menciptakan kesadaran yang lebih efektif dibandingkan media konvensional, sehingga penggunaan digital marketing sangat bermanfaat sebagai media yang menciptakan kesadaran organisasi dan perusahaan serta jasa atau produk yang dihasilkan oleh perusahaan atau organisasi.

c. Tujuan

Digital marketing tidak hanya digunakan sebagai alat pemasaran sebuah perusahaan, digital marketing juga digunakan sebagai alat untuk meriset pasar serta mengumpulkan informasi dari para pesaing dan juga target konsumen.

d. Membangun Persepsi Perusahaan

menggunakan digital marketing sebagai media yang dirancang guna membangun persepsi mengenai image perusahaan terhadap khalayak banyak

e. Percobaan Produk

Perusahaan menggunakan digital marketing untuk melakukan percobaan produk mereka, perusahan juga mengeluarkan sejenis campaign yang menawarkan kupon elektronik kepada target konsumen atau konsumen supaya mendorong agar bersedia mencoba produk mereka.

f. Meningkatkan Pelayanan

(9)

Banyak perusahaan yang merasakan manfaat dari penggunaan digital marketing dalam menggunakan media ini, digital marketing selain memberikan informasi secara lengkap, digital marketing juga menjawab pertanyaan serta keluhan dari pelanggan. Peran ini juga pada akhirnya dapat memperbaiki pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dan konsumennya.

g. Meningkatkan Distribusi,

Digital marketing merupakan media yang mempunyai banyak tools dalam melakukan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan, yang mana dengan tools yang ada perusahaan dapat bekerja sama untuk mempromosikan dan menampilkan produk mereka, salah satu tool tersebut adalah website, yang mana website bentuknya kerjasamanya disebut afliasi, afliasi ini merupakan hubungan kerjasama diantara sejumlah situs dan website, sehingga perusahaan dapat meningkatkan distribusi mereka dengan adanya kerjasama antar website dan situs–situs lainya.

Tidak hanya itu digital marketing memiliki sejumlah fitur yang memungkinkan aplikasi yang efektif dalam hal penyebarluasan informasi secara interaktif, menciptakan awerness terhadap perusahaan dan produknya, mengumpulkan informasi dan riset pasar, menciptakan citra yang diharapkan, dan menstimulasi percobaan (terutama lewat stimulasi dan free trial) (Hadion Wijoyo, 2020)

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, UMKM dapat dijelaskan secara terperinci berikut ini:

Usaha mikro adalah usaha ekonomi produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan, dengan kriteria usaha yang memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan hasil penjualan (omset/tahun) paling banyak Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang diri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar, dengan kriteria memiliki kekayaan bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan) lebih dari Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)

(10)

sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). Dan hasil penjualan tahunan (omset/tahun) lebih dari Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,- (dua miliyar lima ratus juta rupiah).

Usaha menengah adalah usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria dengan jumlah kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh miliyar rupiah) dan hasil penjualan tahunan (omset/tahun) lebih dari Rp 2.500.000.000,- (dua miliyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliyar rupiah).

Strategi Pengembangan UMKM Melalui Digitalisasi

UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki dan dikelola oleh perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. UMKM merupakan upaya pengembangan usaha tertentu untuk mempercepat pemulihan perekonomian untuk mewadahi program prioritas dan pengembangan berbagai sektor dan potensi. Sedangkan usaha kecil merupakan peningkatan berbagai upaya pemberdayaan masyarakat.

Setelah merintis dan mengelola usaha, tahap lanjutan yang harus dilakukan adalah mengembangkan usaha. Dalam perjalanan sebuah usaha, pengusaha harus menyadari bahwa segala sesuatu tidak ada yang mudah, sesuai rencana dan terus tumbuh. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh pengusaha untuk mengembangkan usahanya, diantaranya adalah (Agung Sudjatmoko,2009):

1) Melakukan kerjasama dengan agen/distributor untuk memasarkan barang dan jasa.

2) Menambah jumlah produksi.

3) Melakukan kerjasama strategis.

4) Melakukan kemitraan dengan pihak lembaga keuangan, baik bank maupun non bank.

5) Mengembangkan kreasi dan inovasi produk.

6) Digitalisasi usaha

Kemudian dalam mengembangakan usahanya dapat memanfaatkan satu sama lain keahlian, teknologi atau kekayaan intelektual untuk memperluas kapasitas mereka untuk

(11)

mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis berfokus pada implementasi dari rencana bisnis strategi melalui ekuitas pembiayaan, akuisisi/divestasi teknologi, produk, dan lain-lain. Jadi, perkembangan usaha merupakan suatu bentuk usaha untuk usaha itu sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik untuk mencapai pada satu titik kesuksesan dan keuntungan. Perkembangan usaha akan dilihat dari proses jalannya usaha itu sendiri dan kemungkinan adanya usaha tersebut tumbuh dan berkembang. Dan para pelaku usaha harus mengetahui apa saja kelemahan dan keukatan dalam usahanya. Untuk itu para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat menggunakan metode analisis SWOT dalam menemukan strategi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan dan mengembangkan usaha.

Indikator suatu usaha itu berkembang adalah: Pertama, kondisi usaha mengalami grafik pertumbuhan yang stabil, baik dari pendapatan, laaba usaha, tingkat penjualan maupun efisiensi biaya. Kedua, pangsa pasar semakin luas. Ketiga, kemampuan menghasilkan produksi semakin banyak, termasuk sumberdaya pelaksana seperti era digitalisasi saat ini. Keempat, jaringan kerja yang semakin luas. Kelima, ada dukungan dari internal usaha atau lembaga keuangan baik bank maupun non bank (Agung Sudjatmoko,2009).

PENELITIAN RELEVAN

Penelitian (Hanum & Sinarasri, 2017) dan (Ningtyas et al., 2015) menyatakan ecommerce memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja UMKM.

Ecommerce yang dilakukan oleh UMKM berkaitan dengan pengurangan biaya transaksi dan kordinasi aktifitas ekonomi yang lebih dekat antara rekan bisnis. Penelitian (Hendrawan et al., 2019) menyatakan digital marketing berpengaruh positif dan signifikan dalam peningkatan kinerja penjualan UMKM. 70% Pengusaha kreatif mengatakan digital marketing akan menjadi platform komunikasi utama dalam pemasaran, dan offline store akan menjadi pelengkap, dikarenakan kemudahan dan kemampuan digital marketing dalam menjangkau lebih banyak konsumen. Helmalia & Afrinawati, 2018, mengungkapkan bahwa dengan adanya E-commerce dapat meningkatkan Kinerja dan Pendapatan yang diperoleh UMKM, hal ini berarti terdapat dapat dampak positif dan pengaruh yang signifikan dengan adanya E-commerce terhadap UMKM, akan tetapi hal tersebut tidak selalu berjalan lancar. Hardilawati, 2019 dimana dengan adanya E-commerce dapat berdampak positif terhadap UMKM akan tetapi tidak diikuti

(12)

dengan peningkatan kinerja pemasaran secara signifikan, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang luas dari pelaku usah, para pelaku usaha perlu mengembangkan kemampuan dalam menggunakan e-commerce agar hasil yang didapatkan juga maksimal.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Menurut (Semiawan, 2010) menyatakan metode penelitian kualitatif adalah jenis metode penelitian yang paling tepat dalam menangkap persepsi manusia hanya dengan kontak langsung dan pikiran terbuka serta lewat proses induktif dan interaksi simbolik manusia bisa mengenal dan mengerti sesuatu.

Penelitian dilakukan di Kota Subulussalam dengan objek penelitian berupa UMKM. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi dengan langkah eksploratif yaitu melakukan salah satu teknik pengumpulan data kualitatif yang dianjurkan untuk mendapatkan data-data deskriptif (Gunawan, 2017). Selanjutnya akan di abstraksi menjadi hasil temuan penelitian dan mengeluarkan rekomendasi hasil penelitian yang dapat diadopsi oleh UMKM.

Kemudian juga di analisis dengan menggunakan metode analisis SWOT dalam memetakan strategi yang digunakan untuk membantu pelaku UMKM merumuskan digitalisasi terhadap UMKM. Istiqomah & Andriyanto (2017) menyebutkan bahwa SWOT akan melihat faktor kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) dari internal dan kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats) dari lingkungan eksternal. (David, 2009 dalam Kurniawan & Haryati, 2017). Keempat strategi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut (Setyorini, Effendi, & Santoso, 2016):

1. Strategi SO (strengths-opportunities).

Strategi yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh internal dalam menangkap peluang yang ada.

2. Strategi WO (weaknesses-opportunities).

Strategi yang memperbaiki kelemahan yang dimiliki dengan mengambil keuntungan dari peluang eksternal yang ada.

3. Strategi ST (strengths-threats).

Strategi yang akan menggunakan kekuatan yang dimiliki oleh organisasi untuk menghadapi ancaman yang timbul dari eksternal.

(13)

4. Strategi WT (weaknesses-threats). Strategi yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal sekaligus menghindari ancaman eksternal

HASIL dan PEMBAHASAN

Usaha dapat berjalan sesuai arah dan tujuan yaitu dalam pengelolaannya harus dapat memaksimalkan fungsi manajemen baik yang berasal dari internal maupun eksternal, agar dari usaha tersebut memperoleh untung dan tidak merugi. Adapun faktor yang dilihat dari lingkungan internal seperti sumber daya manusia, keuangan, produksi dan pemasaran.

Kemudian faktor lingkungan eksternal terdiri dari ancaman pendatang baru, kekuatan tawar- menawar pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli dan ancaman produksi berkelanjutan.

Banyak perubahan yang terjadi pada pola perilaku masyarakat pada saat ini, baik itu dari pihak pelaku usaha maupun para konsumen dalam kegiatan perekonomian. Para pelaku usaha harus menyiapkan strategi untuk tetap bertahan dalam bisnisnya, mereka dapat memanfaatkan penjualan secara E-commerce, yang dapat membuka jaringan secara luas ke berbagai daerah.

Dengan memanfaatkan digital dalam menjalankan usaha , salah satunya dengan menggunakan E-commerce dapat membantu pelaku usaha menjalankan bisnisnya dalam persaingan usaha pada saat sekarang, pelaku usaha bisa menjangkau pangsa pasar yang lebih luas di berbagai daerah, dikarenakan semua orang dapat dengan mudah melihat produk- produk yang dijual secara online pada e-commerce. Selain itu pelaku usaha juga bisa lebih efektif dan efisien dalam menjalankan usaha.

Digital marketing pada saat ini sudah menjadi salah satu pemasaran produk yang digunakan oleh semua pelaku usaha bisnis, maka dari itu menjadi suatu keharusan bagi para pelaku usaha dalam mempelajari dan memahami digital marketing ini sehingga dapat mengitu zaman dan dapat bersaing dalam menjalankan usahanya pada saat sekarang ini. Adapun pemasaran yang menggunakan digital marketing dapat menggunakan media sosial yang sehari-hari sering kita gunakan, seperti website, instagram, lazada, shoope, facebook, twitter dan marketplace lainnya yang dapat mendukung pemasaran. Pada marketplace juga menyediakan pilihan pengantaran barang seperti melalui JNE, TIKI, atau GoSend untuk layanan pengiriman kilat. Juga memiliki kotak pesan yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan dari calon pembeli. Dan juga menyediakan pilihan pembayaran bahkan sampai

(14)

dengan pembayaran kredit. Perkembangan dalam memanfaatkan digital semakin hari semakin berkembang, maka dari itu para pelaku usaha harus sesegera mungkin mulai menggunakanya dan mulai beralih ke digital marketing.

Namun konsep digitalisasi UMKM ini menjadi tantangan bagi para pelaku usaha, dan juga ada peluang yang dapat dialakukan oleh UMKM pada saat ini. Tantangannya adalah masih banyak pelaku usaha UMKM yang belum mengerti bagaimana mendigitalisasikan usaha, sehingga mereka sulit untuk memulai. Namun merupakan peluang bagi mereka ketika dapat memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, bahkan ketika para pelaku usaha juga mampu memanfaatkan banyaknya marketplace yang telah tersedia saat ini untuk dapat mempromosikan atau menjualkan barang dagangan para pelaku usaha ke berbagai daerah bahkan luar negeri. Dalam melakukan strategi digital marketing, pelaku usaha harus mampu melihat kondisi yang sedang terjadi. Pelaku usaha harus kreatif dalam memasarkan produk.

Karena pengguna media sosial terdiri dari berbagai kalangan usia. Maka dari itu pelaku usaha harus bisa menyesuaikan dalam pemasaran sesuai pangsa pasar saat ini. Dengan begitu penggunaan digital marketing dalam pemasaran akan menjadi efektif dan tepat sasaran.

Kemudian para pelaku usaha harus mengetahui apa saja kelemahan dan keukatan dalam usahanya. Maka daripada itu dapat dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT.

Analisis SWOT merupakan sebuah analisis yang penting untuk dilakukan bagi bisnis UMKM untuk menemukan strategi yang dapat membantu mereka dalam menjalankan usahnya, agar dapat dilihat bagaimana cara megoptimalkan kekuatan (strengths) sehingga mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan dari peluang-peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) sehingga perusahaan tetap mendapat keuntungan, bagaimana cara kekuatan (strengths) sebuah perusahaan menghadapi ancaman (threats) dari kompetitor dan lainnya.dan bagaimana kelemahan (weakness) perusahaan membuat jadi ancaman balik bagi kompetitor dan lainnya.

Hasil analisis SWOT digitalisasi UMKM adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan

a. Mampu beradaptasi dan memiliki daya tahan yang tinggi di pasar persaingan, sehingga menjadi modal bagi UMKM untuk menjadi aktor utama dalam ekonomi digital.

b. Penggunaan teknologi digital menjadikan UMKM lebih kompetitif.

(15)

c. Biaya promosi lebih murah dan juga memudahkan dalam mempromosikan barang yang dijual

d. Banyak fasilitas yang diberikan terkait dengan digitalisasi, seperti mudah di akses oleh pengguna, fitur dan layanan yang tersedia lengkap, menyediakan pilihan pembayaran, testimoni mudah dibuat dan sangat mempengaruhi pelanggan

2. Kelemahan

a. Banyak sumber daya manusia UMKM yang belum terampil dalam bidang internet dan marketing online

b. Keterbatasan pengetahuan dari para pelaku UMKM.

c. Pelaku UMKM yang berada di daerah pedesaan, sehingga akses internet terbatas d. Kepercayaan pembeli kepada pelaku usaha atas barang yang di jual pada marketplace

penjual 3. Peluang

a. Memudahkan pelaku UMKM dalam mengakses pasar penjualan, meningkatkan akses konsumen hingga ke luar negeri

b. Dapat meningkatkan pendapatan pelaku UMKM

c. Konsumen pengguna produk UMKM lebih menyukai transaksi online. Terutama bagi milineal saat ini yang melek akan teknologi

d. Membantu pemasaran denan cepat, didukunh banyaknya influncer yang sesuai untuk target market (millennial yang melek teknologi)

4. Ancaman

a. Banyak persaingan dengan para pelaku UMKM lain yang menerapkan digitalisasi dan juga yang menggunakan market e-commerce

b. Banyak UMKM yang menggunakan market e-commerce dan menawarkan harga yag terkadang jauh lebih murah serta menawarkan layanan gratis ongkir

c. Konsumen memiliki kemudahan dalam berpindah (sekali klik) ke pesaing.

d. Masih banyak konsumen yang mempertimbangkan keamanan dalam bertransaksi online e. Harus selektif dalam memverifikasi toko sehingga tidak terdapat barang palsu

Dilihat dari Analisis SWOT pada digitalisasi UMKM, maka para pelaku harus menyiapkan strateginya untuk dapat terus bertahan dalam menjalan usahanya, khususnya dengan mengikuti zaman dalam menjalankan usahanya agar usaha tetap berjalan dengan

(16)

persaingan usaha pada saat ini, beberapa strategis yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Bekerjasama antara pemerintah daerah dan UMKM untuk melakukan pelatihan bagi SDM pengelola UMKM tentang marketing online dan teknologi digital lainnya

b. Meningkatkan pangsa pasar ke Luar Negeri.

c. Menambah unit produksi dan meningkatkan kualitas produk d. Meningkatkan proses marketing online.

e. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk, dan menciptakan harga yang bersaing

f. Meningkatkan inovasi produk dan serta kreatifitas dalam memasarkan produk yang dipasarkan

g. Mampu menguasai digital marketing, dengan meningkatkan ketrampilan di bidang teknologi

h. Meningkatkan pengetahuan SDM UMKM baik di bidang produksi, pemasaran, maupun marketing, serta teknologi

i. Memotivasi pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usahanya

PENUTUP

Usaha dapat berjalan sesuai arah dan tujuan yaitu dalam pengelolaannya harus dapat memaksimalkan fungsi manajemen baik yang berasal dari internal maupun eksternal, agar dari usaha tersebut memperoleh untung dan tidak merugi. Adapun faktor yang dilihat dari lingkungan internal seperti sumber daya manusia, keuangan, produksi dan pemasaran.

Kemudian faktor lingkungan eksternal terdiri dari ancaman pendatang baru, kekuatan tawar- menawar pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli dan ancaman produksi berkelanjutan.

Banyak perubahan yang terjadi pada pola perilaku masyarakat pada saat ini, baik itu dari pihak pelaku usaha maupun para konsumen dalam kegiatan perekonomian. Para pelaku usaha harus menyiapkan strategi untuk tetap bertahan dalam bisnisnya, mereka dapat memanfaatkan penjualan secara E-commerce, yang dapat membuka jaringan secara luas ke berbagai daerah.

Dengan memanfaatkan digital dalam menjalankan usaha , salah satunya dengan menggunakan E-commerce dapat membantu pelaku usaha menjalankan bisnisnya dalam

(17)

persaingan usaha pada saat sekarang, pelaku usaha bisa menjangkau pangsa pasar yang lebih luas di berbagai daerah, dikarenakan semua orang dapat dengan mudah melihat produk- produk yang dijual secara online pada e-commerce. Selain itu pelaku usaha juga bisa lebih efektif dan efisien dalam menjalankan usaha.

Digital marketing pada saat ini sudah menjadi salah satu pemasaran produk yang digunakan oleh semua pelaku usaha bisnis, maka dari itu menjadi suatu keharusan bagi para pelaku usaha dalam mempelajari dan memahami digital marketing ini sehingga dapat mengitu zaman dan dapat bersaing dalam menjalankan usahanya pada saat sekarang ini. Adapun pemasaran yang menggunakan digital marketing dapat menggunakan media sosial yang sehari-hari sering kita gunakan, seperti website, instagram, lazada, shoope, facebook, twitter dan marketplace lainnya yang dapat mendukung pemasaran. Pada marketplace juga menyediakan pilihan pengantaran barang seperti melalui JNE, TIKI, atau GoSend untuk layanan pengiriman kilat. Juga memiliki kotak pesan yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan dari calon pembeli. Dan juga menyediakan pilihan pembayaran bahkan sampai dengan pembayaran kredit. Perkembangan dalam memanfaatkan digital semakin hari semakin berkembang, maka dari itu para pelaku usaha harus sesegera mungkin mulai menggunakanya dan mulai beralih ke digital marketing.

Dilihat dari Analisis SWOT pada digitalisasi UMKM, maka para pelaku harus menyiapkan strateginya untuk dapat terus bertahan dalam menjalan usahanya, khususnya dengan mengikuti zaman dalam menjalankan usahanya agar usaha tetap berjalan dengan persaingan usaha pada saat ini, beberapa strategis yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Bekerjasama antara pemerintah daerah dan UMKM untuk melakukan pelatihan bagi SDM pengelola UMKM tentang marketing online dan teknologi digital lainnya

b. Meningkatkan pangsa pasar ke Luar Negeri.

c. Menambah unit produksi dan meningkatkan kualitas produk d. Meningkatkan proses marketing online.

e. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk, dan menciptakan harga yang bersaing

f. Meningkatkan inovasi produk dan serta kreatifitas dalam memasarkan produk yang dipasarkan

(18)

g. Mampu menguasai digital marketing, dengan meningkatkan ketrampilan di bidang teknologi

h. Meningkatkan pengetahuan SDM UMKM baik di bidang produksi, pemasaran, maupun marketing, serta teknologi

i. Memotivasi pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usahanya

DAFTAR PUSTAKA

Hanum, A. N., & Sinarasri, A. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi e commerce dan pengaruhnya terhadap kinerja umkm (studi kasus umkm di wilayah kota semarang). Maksimum, Vol. 1(No. 1), 2017.

Hardilawati, “Model Pemasaran Hubungan Pelanggan, Inovasi Dan E-Commerce Dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran Ukm Di Pekanbaru” dalam Jurnal Akuntansi Dan Ekonomika, 2019.

Helmalia, H, & Afrinawati, A, “Pengaruh E-Commerce Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Padang dalam JEBI (Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam), 2018.

Hendrawan, A., Sucahyowati, H., Cahyandi, K., Indriyani, & Rayendra, A. (2019). Pengaruh Jurnal Akuntansi & Ekonomika, Vol. 10. No. 1, Juni 2020.

Kementrian Koperasi dan UKM, Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Menurut UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM

Sudjatmoko, Agung, Cara Cerdas Menjadi Pengusaha Hebat, Jakarta: Visimedia, 2009.

Widiyanti, Strategi Pengembangan Digitalisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam Buku Digitalisasi UMKM, Sumatera Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2020.

Wijoyo, Hadion, Digital Economy dan UMKM dalam Buku Digitalisasi UMKM, Sumatera Barat:

Insan Cendekia Mandiri, 2020.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan deskripsi penelitian dan analisis penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di

Periode pembukuan tahap ketiga ditandai dengan munculnya berbagai mażhab keagamaan sekaligus pengaruh dari ambisi pribadi dan paham-paham dari suatu kelompok

Segala sesuatu yang berkaitan dengan detik, menit, jam dan seterusnya disebut sebagai waktu. Waktu juga bisa dikatakan sebuah rangkain atau peristiwa yang merupakan keadaan

Peraturan Pemerintah no 33 tahun 2012 pasal 6 dan 7 menyatakan setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya, kecuali ada

Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa potensi pemberian cold pressed VCO secara oral dalam mengakselerasi penyembuhan soket alveolar paska pencabutan gigi pada tikus

Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan beberapa permasalahan kekumuhan di Kecamatan Johan Pahlawan seperti permukiman berkembang di lahan yang tidak

Peran dan fungsi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) di Desa Dwi Tunggal Jaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa yaitu sebagai

Setelah seorang mukmin sudah beriman dan taat kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah dan larangan-Nya maka dia harus menjaga keimanannya dengan menjahui