• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB 3

METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian

Pada penelitian kali ini, saya sebagai peneliti memilih untuk menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis isi. Seperti yang telah dikutip dari Bereslon dalam (Krippendorff, 1991). Pendekatan kuantitatif dengan metode analisis isi ialah cara untuk melakukan penelitian dengan mendeskripsikan secara sistematik, objektif dan kuantitatif isi komunikasi yang nyata atau jelas. Secara umum, Teknik penelitian ini dipahami dengan metode penelitian dan analytics komunikasi yang di aplikasikan dan di lakukan secara objektif, sistematik dan memiliki dasar kuantitatif dalam maksud tujuan untuk menghukur suatu nilai atau variable.

Peneliti bermaksud atas pengunaan pendekatan ini, pendekatan kuantitatif adalah agar mengetahui ataupun menghasilkan uaraian-uraian dari angka atau data-data yang valid tentang kecendrungan kemunculan pesan kritik politics meme dalam unggahan yang diungggah oleh akun @politicaljokes.id dalam lingkup atau fenomena covid-19. Ada hal yang dapat mempermudah peneliti, salah satunya ialah

“kuantifikasi” yang berguna untuk menyimpulkan dan melaporkan secara ringkas dan menarik. Apabila penelitian atau pengukuran dikerjakan dalam waktu yang berbeda, membandingkan data dengan waktu yang berbeda, hal ini dapat mempermudah dalam prosedur evaluasi nantinya.

Penelitian ini juga menggunakan konsep atau tipe penelitian deskriptif yang berarti ialah suatu cara penelitian yang diperlihatkan juga dimaksud untuk mengambarkan keberlangusngan suatu fenomena baik saat ini maupun suatu yang telah terjadi lampau. Penelitian deskriptif ini diaplikasikan kepada bariabel-variabel yang memiliki dasar sifat mandiri, dan tidak dibandingkan juga dikaitkan dengan variable lain (Machmud, 2016) Dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan juga

(2)

33 menggambarkan kandungan kritik politik apa yang terdapat pada Meme di akun

@politikaljokes.id khususnya pada tenggat waktu atau dalam fenomena covid-19.

3.2 Dasar Penelitian

Dasar penelitian ini, peneliti memakai penelitian deskriptif dengan menggunakan dasar metode analisis isi dengan tujuan dapat mendeskripsikan atau menjelaskan juga mengukur suatu permasalahan yang nantinya muncul menggunakan ukuran perhitungan dan juga mengamati, menganalisa unggahan-unggahan di dalam postingan akun @politicaljokes.id dengan melihat berbagai aspek mendasar yang tentunya secara kuantitatif dengan maksud untuk mendapatkan hasil. Penelitian memaparkan secara deskriptif mengenai isi pesan politik dalam fenomena covid-19 yang ada pada akun tersebut juga bertujuan merepresentasikan kerangka pesan secara akurat sesuai data.

Holsti mendeskripsikan bahwa analisis isi adalah teknik pengambilan akhir dengan menganalisis dan identifikasi satu dari banyaknya karakteristik, khususnya isi pesan secara terukur, actual dan secara umum (Machmud, 2016)Terdapat juga manfaat dari analisis isi dan tujuannya seperti yang di jelaskan mcQuail2000 di dalam buku (Kriyantono, 2006) yakni,

1. Menjelaskan juga membandingkan terhadap pesan isi media

2. Menyusun suatu banding antara isi dan realitas pada media dan sosial 3. Nilai sosial dan budaya menjadi refleksi bagi isi media

4. Memaparkan jelas fungsi dan efek media 5. Suatu evaluasi bagi kinerja media

6. Transparasi media

Maksud utama dilakukan penelitian yang mengunakan analisis isi adalah peneliti bertujuan mengetahui pesan ataupun karakteristik kritik politik juga kecendrungan apa saja yang muncul dalam meme @politikaljokes.id tepatnya pada

(3)

34 masa pandemic covid-19 yang nantinya akan diketahui jenis, pesan dan contoh kritik politik.

3.3 Ruang Lingkup Penelitian

Batas lingkup dari penelitian ini ditentukan oleh penulis dengan skema menganalisa unggahan-unggahan yang diunggah oleh akun @politicaljokes.id dalam jangka waktu 3 bulan yakni periode Maret 2020 - Mei 2020 yang berupa unggahan gambar,kalimat dan dengan diikutsertakan capionnya. Dalam kurun waktu 3 bulan tersebut, peneliti mendapatkan terdapat sekitar 120 postingan Meme yang diunggah oleh akun tersebut. Kemudian peneliti memfilterasi kembali dari 120 postingan terkait isu Covid-19 sehingga ditemukanlah sejumlah 97 Meme yang terposting. Alasan pemilih memilih jangka waktu ini dikarenakan isu atau fenomena covid di Indonesia sendiri masuk pada sekitar awal bulan maret dan mengalami penaikan drastis dibulan April dan Mei dengan total postingan sekitar 60 Meme tentang covid-19. Kemudian dalam postingan akun @politicaljokesid memiliki tingkat postingan tertinggi dibulan April dan diharapkan memiliki presentase yang besar akan postingan dengan isu covid-19. Unggahan tesebut akan digabungkan dalam bentuk dokumentasi yang kemudian akan difilterasi unttk mensortir dan mengeleminasi konten- konten yang berupa kritik politik dalam fenomena covid-19 dan yang bukan bagian dari fenomena tersebut.

3.4 Sumber Data

Sumber data yang ditentukan oleh peneliti ada dua sumber data yakni, 1. Data Utama (Primer)

Berupa gambar, caption yang didapatkan langsung di postingan Meme yang ada pada akun @politikaljokes.id pada media

2. InstagramData Kedua (Sekunder)

Menggunakan data yang akan mendukung data primer yaitu literature tentang kritik politik ataupun literature yang

(4)

35 nantinya dapat membantu mendeskripsikan isi pesan dalam Meme pada masa covid-19 yang tentu mengandung unsur kritik politik.

3.5 Unit Analisis

Peneliti menggunakan unit analisis yang berupa foto atau gambar serta caption yang dibuat oleh pemilik akun @politicaljokesid disetiap postingannya yang mengandung unsur kritik politik kepada pemerintah terkait fenomena covid-19 dan yang kemudian masuk ketahap analisis guna mengetahui proporsi kategorisasi dari setiap unggahan juga kecendrungan dengan tempo yang telah ditentukan. Peneliti menemukan 97 meme dan diantara postingannya terdapat beberapa postingan yang bersifat slide atau dalam satu postingan terdapat beberapa gambar.

Terkait unggahan yang bersifat Slide tersebut, peneliti menetapkan bahwa penghitungan postingan tersebut tetaplah satu atau dengan kata lain tetap sama dengan postingna lainnya yang berjumlah satu.

Penulis mengguanakan juga satuan ukur pada penulisan atau penelitian berupa item postingan akun @politicaljokesid dan telah disusun kategorisasi kemudian tahap selanjutnya ialah mengukur frekuensi kemunculan dengan kategorisasi yang telah ditentukan.

3.6 Satuan Ukur Penelitian

Peneliti menggunakan satuan Frekuensi untuk dapat mengukur frekuensi kemunculan kritik politik pada tiap kategorisasi yang didapat dari postingan pada tempo 3 bulan dan ditemukan sebanyak 97 postingan.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan cara dokumentasi sampling yang besifat sistematik dari waktu atau tempo yang telah ditentukan sebelumnya. Penggunaan teknik ini berupa dokumen-dokumen yang telah di miliki oleh peneliti dengan cara capture, screenshot atau tangkap layar dengan maksud tujuan menyimpan bukti gambar dari akun

@politicaljokesid. Dokumen yang telah terkumpul akan digunakan sebagai kesaksian

(5)

36 dan bukti terhadap hasil penelitian nantinya juga guna melengkapkan data dan mengetahui keadaan postingan yang sebenarnya. Kemudian, Peneliti menggunakan Coding Sheet dengan maksud untuk menghitung juga terukurnya aspek-aspek dari isi unggahan tersbut. Selanjutnya data yang telah ada dan tersusun kemudian akan di isi oleh kedua koder guna mencari kesamaan dan kesepakatan diantara pelaku koding.

3.8 Teknik Analisis Data

Penggunaan Teknik ini memiliki maksud dalam memamparkan atau memperlihatkan temuan-temuan dari penelitian akun @politicaljokesid.

Analisis ini memamparkan dan mendeskripsikan secara rinci dan detail akan suatu isi tertentu. Alat ukur yang digunakan dalam analisis isi ialah lembar koding atau Coding Sheet. Lembar koding yang akan dipakai harus di pastikan oleh peneliti sebagai alat ukur yang terpercaya (Eriyanto, Analisis Jaringan Komunikasi, 2014). Kemudian data akan di input kedalam lembar koding dan dikaji guna mengetahui jenis-jenis kontennya atau kategorinya. Meninjau dari hal diatas, disusun lah beberapa kategori yang berguna dalam memudahkan penulis untuk melakukan analisis data. Kategori yang telah disusun bersifat sesuai dengan ruang lingkup dan memiliki batas yang jelas dan sesuai dalam penelitian ini. Penggunaan kategorisasi juga memiliki fungsi dalam mempermudah peneliti dalam menjelaskan hasil temuan juga guna menjadi jawaban dari pertanyaan penelitian dengan konsep kuantitas di setiap kategori yang telah disusun. Pengkodingan dara akan dilakukan oleh dua koder. Kdua koder ditentukan oleh peneliti dengan melihat beberapa hal sebagai berikut:

1. Memiliki kesamaan ketertarikan terhadap isu-isu terkait didunia komunikasi politik khususnya dalam media sosial dengan balutan meme 2. Memiliki dasar ilmu akan konsep dari komunikasi politik 3. Penikmat akun @Politicaljokes maupun akun serupa

Koder memiliki tugas untuk menganalisa ungghan @politicaljokesid yang telah ditentukan kategorinya. Berdasarkan kriteria yang telah dibentuk, terdapat dua koder yang terpilih identitas sebagai berikut,

(6)

37 Nama: Bayu Wildan

Fakultas /Jurusan: FISIP / Ilmu Pemerintahan UMM Nama: Rintani Mundari/ Reporter MI News

Fakultas/Jurusan: Alumni Mahasiswa Universitas Al-Azhar Jakarta

Dibawah ini adalah contoh dari lembar kerja Coding yang telah di susun menurut (Eriyanto, Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu, 2011) berdasarkan kategori yang telah ditetapkan

Tabel 3.1/ Lembar Kerja Koding

Keterangan:

Koder dan peneliti akan memilih Meme mana yang sesuai terhadap kategori yang tealh disusun pada postingan berdasakan foto, kalimat dan caption yang terdapat didalam Meme. Meninjau dari konsep kritik, berikut adalah sub-kategori yang nantinya di pilih oleh koder dan peneliti,

A. Negara B. Kekuasaan

C. Pengambilan Keputusan Tanggal

Unggahan

Kategorisasi

Kritik Politik

Negara Kekuasaan

Pengambilan

Keputusan Kebijakan Pembagian

(7)

38 D. Kebijakan

E. Pembagian

Proses pengolahan data akan membentuk suatu representasi data yang mudah dalam menjawab pertanyaan dari penelitian yaitu dengan menggunakan frekuensi atau kecendrungan. Seperti yang dijelaskan oleh krippendorff bahwa frekuensi atau kecendrungan merupakan data yang bersifat paling umum dalam meringkas fungsi dari analsisi isi, frekuensi absolut adalah hasil kejadian yang umum ditemukan disampel atau kecendrungan relative seperti presentase sampel (Krippendorff, 1991, p. 168).

TABEL 3.2

(Tabel distribusi kecendrungan kemunculan)

Tabel 3.2

3.9 Uji Reliabilitas

Kategori yang telah ditetapkan dan di identifikasi wajib untuk diuji terlebih dahulu. Dalam upaya mengetahui reliable dan setidaknya mengetahui

Kategorisasi Frekuensi Presentase

Negara

Kekuasaan

Pengambila Keputusan Kebijakan

Pembagian

(8)

39 kategorisasi mana yang telah digunakan sehingga dilakukan pengujian kepada kategori-kategori dengan tujuan menjadi valid untuk digunakan di dalam penelitian. Pengujian reliabilitas diantara kedia coder yang secara umum dan frekuensinya paling besar digunakan ialah penggunaan presentase persetujuan juga formula Holsti. Hal ini dapat ditunjukan dalam beberapa presentase persetujuan dan seberapa besar presentase persamaan antara para koder.

(Eriyanto, Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu, 2011) Rumus reliabitas antar coder:

𝐶𝑅 = 2M

N1 + N2 Keterangan:

CR= Coeficient Relaiability (Rebailitas diantara para-Koder).

M = Hasil penjumlahan pernyataan atau isi yang telah ditetapkan oleh kedua kode dan peneliti.

N1-N2= Jmlah pernyataaan yang diberi tanda dari koder dan peneliti

Lalu, dalam upaya peneliti memperekuat hasil dari reabilitas penelitian diatas, peneliti menggunakan formula selanjutnya yakni formula Scott yang berupa sebagai berikut,,

𝑃𝑖 =%Observed Agreement − %Expected Agreement 1 − %Expected Agreement

Keterangan:

Pi= Validitas

Observed Agreement= Presentase persetujuan yang disetujui oleh peng-coder yaitu CR

Expected Agreement= Presentase persetujuan yang diharapkan yaitu jumlah proposi dari nilai yang di kuadratkan.

Gambar

Tabel 3.1/ Lembar Kerja Koding

Referensi

Dokumen terkait

diunggah dan mendapatkan feedback dari pemilik akun. 5) Home, halaman utama saat membuka aplikasi Instagram, berupa rangkaian berita mengenai foto-foto terbaru yang baru

Media pembelajaran pada penelitian ini adalah photo story. Foto yang digunakan adalah foto yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan pembuatan media sesuai

Karena intensitas sinyal BSE sangat terkait dengan nomor atom (Z) dari spesimen, gambar BSE dapat memberikan informasi tentang distribusi unsur yang berbeda dalam

Dalam hal ini dokumentasi yang digunakan peneliti adalah berupa pengumpulan informasi, foto-foto pelaksanaan membuat kerupuk dengan strategi pendekatan kontekstual

Jika di dalam Skripsi terdapat lebih dari satu gambar, maka perlu dibuat daftar gambar (dapat berupa gambar, foto atau grafik) yang memuat urutan judul gambar (penulisan

Kamera foto digunakan untuk mendapatkan data atau gambar yang berhubungan dengan penelitian, seperti gambar atau foto hasil wawancara dengan Ibu Rini Apriani,

Akun instansi vertikal dan unit pelaksana teknis di lingkungan DJP, selain akun jejaring sosial Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan KLIP Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan

Sedangkan “survey adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan, data dikumpulkan