• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Malang Berbasis Web

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Malang Berbasis Web"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 7068

Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Malang Berbasis Web

Ratih Pinandita1, Fajar Pradana2, Widhy Hayuhardhika Nugraha Putra3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Email: 1ratihpinandita97@gmail.com, 2fajar.p@ub.ac.id, 3widhy@ub.ac.id Abstrak

Sistem Pemesanan Tiket Konser berbasis website merupakan sebuah platform yang dirancang khusus untuk melakukan pemesanan tiket konser yang berada di Malang. Sistem pemesanan tiket konser ini bertujuan untuk memberikan kemudahan membeli tiket konser melalui website sehingga pemesanan tiket konser dapat dilakukan dengan mudah bagi semua pengguna. Sistem ini membantu menghubungkan pembeli dan penjual dalam proses jual beli tiket konser. Penjual dapat dengan mudah mempromosikan konser-konser Malang melalui website ini dan untuk pembeli dapat melakukan pemesanan tiket konser dengan mudah melalui website. Keunggulan sistem dari sisi pembeli adalah dapat melakukan pencarian tiket konser dengan menginputkan kata pada kolom pencarian. Dalam fitur pencarian tersebut, sistem ini menggunakan Text preprocessing untuk pengolahan datanya, menjadi suatu term index dan sistem ini memanfaatkan dua metode perhitungan yaitu, Tf-Idf (Term Frequency Inverse Document Frequency) yang digunakan untuk memperhitungkan bobot tiap-tiap kata yang terdapat dalam informasi konser yang berisi deskripsi konser, hari dan tanggal & waktu. dan Cosine similarity dipergunakan untuk perhitungan nilai yang memiliki kemiripan antar kalimat berdasarkan perhitungan tf-idf tersebut. Dari perhitungan kedua metode tersebut dapat ditemukan sebuah deskripsi konser yang sesuai atau mendekati kata yang diinputkan. Sehingga dengan menggunakan perhitungan tersebut akan lebih mudah dalam menemukan konser yang diinginkan. Selain dapat melakukan pencarian, pembeli juga dapat melakukan pemesanan tiket, melakukan pembayaran dan jika telah selesai melakukan pembayaran, pembeli akan mendapatkan pemberitahuan melalui email.

Kata kunci: konser, sistem informasi, pemesanan tiket, Tf-Idf, Cosine Similarity, preprocessing Abstract

Web-based Concert Ticket Booking System is a platform specifically designed for booking concert tickets in Malang. This concert ticket booking system aims to make it easy to buy concert tickets through the website so all the users can easily booked concert tickets. This system helps to connect the buyers and sellers to buying and selling concert tickets. The sellers can easily promote Malang concerts through this website and for the buyers who orders concert tickets easily through the website.

The advantage of the system from the buyer side is being able to search concert tickets by inputting words in the search column. In the search feature, this system uses Text preprocessing to process data into a term index and this system uses two calculation methods, namely, Tf-Idf (Term Frequency Inverse Document Frequency) is used to calculate the weight of each word contained in concert information that contains a description of the concert, day and date & time and Cosine similarity is used to calculate the similarity value between sentences based on the calculation of the TF-IDF. From the calculation of the two methods you can find a concert description that matches or approaches the inputted word. So that by using these calculations it will be easier to find the desired concert. In addition to being able to search, buyers can also order tickets, make payments and if they have done making payments, the buyer will get a notification via email.

Keywords: concerts, information systems, ticket reservations, Tf-Idf, Cosine Similarity, preprocessing

(2)

1. PENDAHULUAN

Di Zaman dinamis dan terus berkembang ini, teknologi informasi semakin bertambah modern dan menjadi sarana yang dibutuhkan oleh semua kalangan. Saat ini sudah banyak pemesanan tiket yang dilakukan secara online tanpa perlu datang ke penyedia tiket, contohnya pada bidang transportasi dan penginapan seperti traveloka dan bidang hiburan bioskop seperti TIX ID yang hingga saat ini sedang diminati oleh beberapa kalangan.

Berbeda halnya dengan pemesanan tiket pada traveloka yang menyediakan layanan traveling dan TIX ID yang menyediakan layanan pesan tiket bioskop, kebutuhan manusia yang semakin beranekaragam mengarah kepada kebutuhan pengguna untuk memesan tiket konser secara online melalui web. Sebagian orang mengandalkan sosial media seperti instagram sebagai sarana pencarian informasi misalnya, mencari informasi konser yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Pencarian informasi konser dapat ditemukan pada akun-akun diInstagram seperti akun Event Malang yang sering memposting informasi seputar konser, dunia pendidikan dan lainnya. Akun instagram tersebut memberikan informasi event- event terbaru yang ada di kota Malang. Namun, hal ini kurang efektif bagi pengguna yang hanya ingin mencari informasi seputar konser saja.

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan hal pemesanan tiket konser secara online, dibangun sebuah sistem informasi pemesanan tiket konser. Dimana sistem dapat melakukan pemesanan tiket , melakukan pencarian tiket konser yang sesuai dengan preferensi inputan pengguna dan sistem yang dapat memberikan notifikasi sukses transaksi kepada pengguna.

Untuk melakukan pencarian konser agar dapat memberikan rekomendasi tiket konser kepada pengguna, pada sebuah sistem yang akan dibangun ini dapat menggunakan pendekatan peniIaian kemiripan suatu dokumen berbasis teks seperti metode TF-IDF dan Cosine Similarity. Metode yang disebut dengan TF-IDF ini guna untuk menghitung setiap kata yang ada dalam deskripsi konser, sedangkan cosine simiIarity merupakan metode lanjutan dari metode TF-IDF yang dapat menghitung nilai kemiripan antar kalimat berdasarkan perhitungan TF-IDF tersebut. Dari perhitungan kedua metode tersebut dapat ditemukan sebuah deskripsi konser yang sesuai atau mendekati dari hasil inputan pengguna.

Semakin tinggi hasil persentase cosine similarity, maka semakin besar kemiripan datanya. Sehingga dengan menggunakan perhitungan tersebut akan lebih mudah dalam menemukan konser yang diinginkan. (Trstenjak et al., 2014) pernah mengangkat topik TF IDF untuk menganalisis KNN dengan Kerangka Kerja Berbasis TF-IDF untuk Kategorisasi Teks. (Herwijayanti et al., 2018) pernah mengangkat topik Cosine Similarity untuk Klasifikasi Berita OnIine. Pengukuran ini dapat memberikan peringkat atau ranking daIam dokumen yang berdasarkan relevansinya terhadap suatu query. Masukan yang dapat digunakan dalam proses cosine similarity adalah bobot term dari masing-masing data.

Dengan analisis permasalahan diatas, disarankan agar dapat mengembangkan sistem yang berjudul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET KONSER MALANG BERBASIS WEB” diharapkan sistem dapat memberikan rekomendasi tiket berdasarkan kebutuhan pengguna.

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kajian Pustaka

(Zongjiang, 2012) pernah mengangkat topic penelitian yang berjudul “Railway Online Booking System Design and Implementation (Perancangan dan Implementasi Sistem Pemesanan Online Kereta Api”. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem tiket online baru tidak hanya inovasi teknologi, tetapi juga akan meningkatkan layanan kereta api, memecahkan masalah sulitnya tiket kereta api. Merancang dan mencapai sistem tiket online kereta api. Sistem ini terstruktur menjadi lapisan akses data, lapisan logika bisnis dan lapisan eksterior bisnis. Kami menerapkan pelanggan pendaftaran, pembatalan pelanggan, permintaan tiket, pemesanan online, pengembalian tiket online dalam sistem. Desain proses bisnis dan desain database adalah fokus dari sistem ini yang jelas dan efektif dirancang oleh diagram proses bisnis dan diagram ER database.

Pesan tiket real-time akan umpan balik kepada pelanggan melalui sistem pemesanan kereta api online. Efisiensi pemesanan ditingkatkan, kesalahan pemesanan manual berkurang, pengelolaan transportasi penumpang kereta api dan pemesanan pelanggan difasilitasi.

(Alodadi and Janeja, 2015) pernah mengangkat topik penelitian yang berjudul

(3)

“Similarity in Patient Support Forums using TF- IDF and Cosine Similarity Metrics (Kesamaan dalam Forum Dukungan Pasien Menggunakan TF- IDF dan Cosine Similarity Metrics)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi perulangan postingan pada forum dukungan pasien. Untuk mengatasi masalah ini, penulis menggunakan model yang menemukan kesamaan posting forum dengan menggunakan metrik kesamaan cosine dengan TF- IDF.

2.2 Sistem Informasi

Yaitu elemen yang hubungannya terikat satu sama lain dan menangani inputan kemudian diproses untuk menghasilkan output. Sistem informasi merupakan sekumpulan ragam prosedur pada perusahaan yang dapat menghasilkan informasi sesuai dengan kebutuhan. Sistem informasi juga melakukan pengolahan data untuk dijadikan informasi yang bernilai. Sistem informasi ini memiliki peran penting dalam sebuah organisasi dan perusahaan supaya dapat bertumbuh dan berkembang (Aisyah and Falgenti, 2017). Oleh karena itu, dengan dibangunnya sistem informasi, dapat mempermudah pengguna dalam memesan dan membayar tiket konser secara online, dapat mempermudah melakukan pencarian tiket dan dengan adanya sistem informasi dapat menggantikan kwitansi sebagai bukti pembayaran menjadi notifikasi.

2.3 Model Waterfall

Waterfall yaitu suatu metode pada siklus hidup klasik (classic life cycle) yang menggunakan beberapa tahapan yang teratur dan berurutan untuk pembangan perangkat lunak. Tahapan tersebut diawali dengan menentukan spesifikasi kebutuhan pengguna kemudian dilanjutkan dengan tahapan perencanaan (planning), tahapan permodelan (modelling), tahapan konstruksi (construction), serta tahapan menyerahkan sistem yang sudah dikembangkan kepada pelanggan atau pengguna (deployment) (Pressman, 2010).

Tahapan waterfall menggambarkan aktifitas pembangunan perangkat lunak secara fundamental.

Tahapan model ini dapat dilihat pada Gambar berikut.

Gambar 2.1 Waterfall

a. Requirements analysis and definition Adalah tahap awal pada model waterfall yang memuat penetapan layanan, kebutuhan, kendala dan tujuan dibuatnya sistem, kemudian mendiskusikan penetapan tersebut kepada pengguna sistem. Hal tersebut berfungsi untuk penjabaran spesifikasi sistem.

b. System and Software design

Spesifikasi kebutuhan sistem pada tahap sebelumnya diidentifikasi dan digambarkan secara abstrak. Desain sistem memudahkan dalam pengidentifikasian arsitektur sistem secara keseluruhan.

c. ImpIementation and unit testing

Desain sistem yang sudah dirancang sebelumnya kemudian dikonversi membentuk satuset program atau bentukan suatu unit program. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa tiap unit spesifikasinya telah terpenuhi.

d. Integration and system testing)

Tahapan ini, suatu program diintegrasi untuk dilakukan pengujian sehingga jika ditemukan kesalahan pada sistem, dapat dilakukan perbaikan.

Kemudian menetapkan bahwa persyaratan kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi.

Sistem yang sudah diuji dikirim ke klien atau pengguna sistem.

e. Operation and maintenance)

Tahap pemeliharaan merupakan tahapan terakhir pada waterfall. Perangkat lunak yang terselesaikan akan dijalankan kemudian dilakukan pemeliharaan yang merupakan langkah untuk melakukan perbaikan pada kesalahan yang tidak ditemukan ditahapan yang sebelumnya.

Pada pengimplementasian unit sistem dan layanan sistem dapat ditingkatkan melalui

(4)

tahap pemeliharaan ini ketika terdapat sebuah persyaratan baru.

2.4 Text Preprocessing

Adalah tahap awal untuk mengolah suatu deskripsi konser pada sistem pemesanan tiket menjadi term index. Suatu teks perlu diproses terlebih dahulu oleh algoritma pencarian. Oleh karena itu agar teks dapat diproses dibutuhkan preprocessing text. Proses preprocessing terdiri dari beberapa tahap, diantaranya:

a. Case Folding

Berguna untuk mengubah semua huruf yang ada pada suatu dokumen teks, hingga berubah menjadi huruf kecil semua (Okfalisa and Harahap, 2016). Sehingga seluruh deskripsi konser yang terdapat pada sistem pemesanan tiket berubah menjadi deskripsi konser dengan huruf kecil.

b. Tokenizing

Tokenizing adalah suatu proses untuk memisah kalimat yang terdapat pada deskripsi konser yang kemudian dipisah menjadi sebuah kata atau token. Tahapan ini dilakukan dengan melakukan pemisahan terhadap kalimat yang akan dijadikan menjadi sub kata.

c. Filtering atau Stopword Removal

Filtering atau stopword removal adalah sebuah tahap selanjutnya yang berguna untuk melakukan preprocessing kalimat. Tahapan ini dilakukan dengan memproses kalimat pada deskripsi konser, sehingga kata yang tidak penting dan tanda baca pada deskripsi konser dapat dihilangkan setelah melewati hasil parsing.

d. Stemming

Setelah melakukan proses filtering atau stopword removal maka token-token query yang telah dihasilkan kemudian diubah ke bentuk dasar menjadi stemmed term query dengan cara memetakan dan menguraikan suatu kata menjadi bentuk kata dasarnya. Tujuannya adalah untuk menghilangkan setiap kata berimbuhan yang terdapat pada deskripsi konser.

Berikut adalah contoh penggunaan text preprocessing :

Contoh kalimat :

“Keputusan itu diambil melalui sidang isbat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama”.

1. Tahap case folding:

keputusan itu diambil melalui sidang isbat yang dipimpin langsung oleh menteri agama.

2. Tahap tokenizing:

[keputusan, itu, diambil, melalui, sidang, isbat, yang, dipimpin, langsung, oleh, menteri, agama].

3. Tahap filtering atau stopword removal:

[keputusan, ambil, sidang, isbat, pimpin, langsung, mentri, agama].

4. Tahap stemming:

[putusan, ambil, sidang, isbat, pimpin, langsung, menteri, agama].

2.5 TF-IDF

Setelah melakukan tahapan preprocessing kemudian dilanjutkan menggunakan metode TF- IDF yang berguna untuk menghitung bobot dari masing-masing kata yang terdapat pada deskripsi.

Metode TF-IDF tersebut efektif dan hasil yang dikeluarkan akurat. Masing-masing term dianggap mempunyai nilai kepentingan yang seimbang dengan jumlah term yang muncul pada teks (Anjani and Dewi, 2015). Nilai Term Frequency (TF) dan Inverse Document Frequency (IDF) pada masing-masing kata di setiap dokumen akan dilakukan perhitungan. Menurut (Ayudita et al., 2018) perhitungan bobot pada masing-masing token t di dokumen d dapat dilakukan menggunakan rumus:

Tahap 1 Rumus bobot TF (Term Frequency) 𝑊(𝑡𝑓) = 1 + log10(𝑡𝑓) if tf > 0

0 otherwise

Tahap 2 Rumus IDF (Inverse Document Frequency)

Tahap 3 Rumus TF-IDF

𝑊𝑡,𝑑= 𝑤(𝑡𝑓)𝑥 𝑖𝑑𝑓(𝑡𝑖)

Keterangan:

tf = frekuensi munculnya kata dalam 1 deskripsi

ti = term/ kata

N = jumlah keseluruhan deskripsi 𝑖𝑑𝑓(𝑡𝑖) = 𝑙𝑜𝑔 𝑁

𝑛(𝑡𝑖)

(5)

n(ti) = jumlah deskripsi yang mengandung kata(ti)

w(tf) = tf yang dibobotkan idf(ti) = nilai invers df 2.6 Cosine Similarity

Consine Similarity dipergunakan untuk menghitung kesamaan dari dokumen. Bobot term dari masing-masing data menjadi masukan pada cosine similarity untuk digunakan dalam menghitung jarak kemiripan dengan kata klaster.

Lalu centroid pada masing-masing klaster akan ditentukan oleh setiap nilai.

𝑠𝑖𝑚 (𝐷̅, 𝑄̅) = 𝐷̅. 𝑄̅

|𝐷̅||𝑄̅|

Keterangan:

𝐷̅ = Panjang vector, yang didefinisikan sebagai 𝐷̅ = ∑𝑛𝑖=1(𝑑𝑖)2

𝐷̅. 𝑄̅ = Dot product dari 𝐷̅ dan 𝑄̅

3. METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Metode Penelitian 3.1Studi Literatur

Pengumpulan teori yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, situs serta tulisan untuk dijadikan acuan dalam analisis perancangan sistem agar tercapainya tujuan penelitian.

3.2 Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan informasi, dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui kuesioner pertanyaan tertutup yang dapat meminimalisir variasi jawaban responden.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa informasi penting terkait dengan pemesanan tiket.

Pengguna kesulitan mencari konser, sulitnya pemesanan tiket dan bukti pembayaran yang mudah hilang. sehingga dibutuhkan sistem yang dapat membantu memudahkan pengguna dalam hal pemesanan tiket.

3.3 Analisis Kebutuhan

Tujuannya untuk memperoleh informasi kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengguna, model dan spesifikasi sistem yang seperti apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Kemudian informasi yang didapat dari pengguna dijadikan pedoman untuk dilakukannya desain sistem.

3.4 Perancangan Sistem

Tahapan ini mencakup tentang rancangan desain perangkat lunak sistem yang akan dibangun.

Perancangan dilakukan melalui hasil analisis kebutuhan. Pada perancangan mencakup pembuatan use case diagram, sequence diagram, class diagram, entity relationship diagram, physical data model, dan rancangan antar muka.

3.5 Implementasi

Tahapan implementasi ini meliputi pembuatan aplikasi, user interface, basis data menggunakan MysQL, Xampp, PHP, Css dan Html. Tahapan implementasi bertujuan untuk menerapkan aplikasi pemesanan tiket berbasis website, agar pengguna dimudahkan dalam pencarian tiket.

3.6 Pengujian

Hal ini untuk memastikan implementasi sistem sudah berjalan dengan baik dan telah memenuhi spesifikasi kebutuhan yang sudah direncanakan. Uji sistem dilakukan dengan menggunakan pengujian unit yang berguna untuk mengetahui apakah setiap bagian kode program yang diuji berkerja dengan benar. Kedua pengujian integrasi dimana modul perangkat lunak individu digabungkan dan diuji sebagai sebuah kelompok.

Ketiga pengujian validasi digunakan untuk menguji fungsionalitas perangkat lunak dan pengujian compatibility berguna untuk mencari kesalahan pada saat membuka sistem di browser.

(6)

3.7 Kesimpulan

Kesimpulan diberi untuk menunjukkan bahwa tujuan penelitian telah tercapai, serta memberikan saran yang diharapkan berguna bagi pengembangan sistem ini dimasa mendatang.

Kesimpulan diambil dari tahap pengumpulan data, analisis kebutuhan, perancangan sistem, implementasi dan pengujian.

4. ANALISIS KEBUTUHAN

Sistem yang dikembangkan berbasis website untuk menyediakan layanan bagi pengguna dalam memberikan kemudahan pada saat pencarian dan pemesanan tiket.

4.1 Use case diagram

Gambar 4.1 Use case diagram

5. PERANCANGAN

Pada tahapan ini meliputi rancangan arsitektur, rancangan sequence, rancangan class, rancangan database, rancangan komponen dan rancangan antarmuka pengguna Sistem Informasi Pemesanan Tiket Konser Malang Malang.

Perancangan adalah tahapan awal untuk merancang sistem yang dibuat sesuai hasil dari analisis kebutuhan sistem yang ditentukan dan studi literature.

5.1 Perancangan Arsitektur

Tujuannya untuk menyatakan alur berjalannya suatu sistem, mulai dari pada saat pengguna menjalankan sistem, memproses data sampai menghasilkan hasil output bagi pengguna.

Perancangan arsitektur Sistem informasi Pemesanan Tiket Konser Malang ditampilkan pada Gambar berikut.

Gambar 5.1 Perancangan Arsitekur

5.2 Perancangan Sequence Diagram

Sequence diagram menyatakan hubungan timbal-balik pada rangkaian urutan waktu atau pertukaran perintah yang terjadi antar objek dalam sebuah sistem. Gambar berikut menggambarkan sequenec pesan tiket

Gambar 5.2 Sequence Pesan Tiket

(7)

5.3 Perancangan Class Diagram

Gambar 5.3 adalah penggambaran suatu rancangan class diagram yang terdiri dari 8 class, yaitu: home, event, order, user, event_model, konfirmasi_pembayaran_model, order_model dan user_model. Class tersebut menerapkan implementasi dasar codeigniter yang didalamnya terdapat pola peracangan MVC yang kemudian dipecah menjadi class controller yang merupakan generalisasi dari class CI_Controller dan class model yang merupakan generalisasi dai class CI_Model.

Gambar 5.3 Class Diagram 5.4 Perancangan Basis Data

Rancangan basis data menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) yang menghasilkan skema konseptual. ERD adalah pemodelan basis data relasional yang berdasarkan persepsi dalam dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara objek satu dengan objek lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang terkait disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya (Yasin, 2012).

Gambar 5.4 adalah penggambaran ERD dari sistem pemesanan tiket konser TIX.COM yang memiliki empat entitas yaitu events, users, orders dan konfirmasi_pembayaran. Hasil rancangan ERD diilustrasikan ke dalam bentuk permodelan Physical Data Model (PDM) yang direpresentasikan secara spesifik dan rinci.

Gambar 5.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 5.5 Physical Data Model (PDM)

5.5 Perancangan Komponen

Memberikan gambaran struktur suatu data, algoritma, karakteristik suatu antarmuka dan mekanisme komunikasi yang dialokasikan pada tiap komponen dari perangkat lunak (Pressman, 2010). Tujuan dari perancangan komponen adalah merepresentasikan bagaimana detail dari kebenaran desain dan kekonsistenan antara desain satu dengan yang lainnya, seperti data, arsitektur, dan desain antarmuka perangkat lunak, yang mencakup struktur data, antarmuka dan algoritma (Pressman, 2010).

(8)

Tabel 5.1 Perancangan Komponen Fungsi cart() pada Kelas Order

Start method cart() try

if(!is_logged_in()

maka akan menampilkan pesan login terlebih dahulu if(!is_pembeli()

maka akan menampilkan pesan access forbidden inisialisasi objek data dengan memanggil method get_order_in_cart pada class model order_model

inisialisasi objek this dengan memanggil view pembeli_header

inisialisasi objek this dengan memanggil view cart inisialisasi objek this dengan memanggil view pembeli_footer

catch(Exception $e)

inisialisasi set status header=500

log message menampilkan pesan error dari method get message

log message menampilkan pesan error dari method var_export

inisialiasi session dan menampilkan pesan flashdata dari method getmessage

menampilkan kembali halaman utama

5.6 Perancangan Antarmuka

Tujuan dibangunnya antarmuka adalah untuk membangun antarmuka yang mempermudah pengguna dalam mengoperasikan. Pembangunan sistem ini menggunakan antarmuka yang dapat dijalankan diweb. Gambar berikut adalah beberapa contoh rancangan halaman antarmuka.

Gambar 5.6 Antarmuka Halaman Cari Konser

Gambar 5.7 Antarmuka Halaman Pesan Tiket

Gambar 5.8 Antarmuka Halaman Konfirmasi Pembayaran

6. IMPLEMENTASI SISTEM 6.1 Basis Data

Pada tabel berikut adalah Perintah SQL seperti DDL berfungsi untuk pembangunan basis data yang dibuat sesuai dengan rancangan PDM.

Tabel 6.1 Syntax SQL

CREATE TABLE `orders` ( `id` int(11) NOT NULL,

`id_pembeli` int(11) NOT NULL, `id_penjual` int(11) NOT NULL, `id_event` int(11) NOT NULL, `status` varchar(255) NOT NULL,

(9)

`jumlah_tiket_festival` int(11) NOT NULL, `jumlah_tiket_vip` int(11) NOT NULL, `jumlah_tiket_vvip` int(11) NOT NULL, `waktu_pembelian` datetime NOT NULL ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;

6.2 Implementasi Kode Program

Implentasi kode program, dilandasi dari perancangan komponen yang kemudian diimplementasikan dengan menggunakan pola perancangan MVC pada framework codeigniter, untuk menguraikan implementasi kode program dari class controller.

6.3 Implementasi Antarmuka

Implementasi antamuka sistem adalah tampilan yang menghubungkan antara pengguna dengan sistem. Sistem pemesanan tiket konser menggunakan antarmuka berbasis web. Berikut adalah beberapa Gambar tampilan antarmuka sistem.

Gambar 6.1 Antarmuka Halaman Cari Konser

Gambar 6.2 Antarmuka Halaman Pesan Tiket

Gambar 6.3 Antarmuka Halaman Konfirmasi Pembayaran

7. PENGUJIAN

Dalam proses ujinya sistem ini menggunakan pengujian unit, integrasi, validasi dan compatibility. Sistem yang sudah diimplementasikan akan dilakukan tahap pengujian untuk memastikan apakah sistem dapat berjalan dengan baik atau tidak.

7.1 Pengujian Unit

Tujuannya untuk memastikan apakah masing- masing bagian kode program yang diuji bekerja dengan baik. Method yang akan diuji adalah method getFitur, cart dan confirm payment.

7.2 Pengujian Integrasi

Menmanfaatkan pendekatan bottom-up yang memeperlukan class agar dapat diuji dengan menggunakan class driver. Pada class driver menguji interaksi method cart() yang akan memanggil method get_order_in_cart () pada class model order_model.

7.3 Pengujian Validasi

Sesuai dengan prosedur uji yang telah dibuat, pengujian validasi menguji 36 fungsionalitas dengan seluruh alternatifnya dan menghasilkan angka 100% valid yang berarti pengujian sudah sesuai dengan harapan.

7.4 Pengujian Compatibility

Pengujian ini berfungsi mengetahui apakah perangkat lunak mampu berjalan pada perangkat keras atau tempat yang berbeda. Pengujian Compability adalah pengujian yang berfungsi untuk menguji kebutuhan nonfungsional.

(10)

Gambar 7.1 Pengujian Compatibility

Pada Gambar tersebut terlihat bahwa hasil pengujian compatibility pada sistem pemesanan tiket konser TIX.COM dapat dijalankan pada platform Android <3 dan 4, platform IOS 10, 11, 12, pada browser Internet Explorer 11, browser Microsoft Edge 18, browser Safari 12 dan browser Opera 60.

8. KESIMPULAN

Untuk menjawab rumusan masalah dari penelitian ini, kesimpulan yang dapat diambil yaitu:

1. Tahap analisis kebutuhan menghasilkan sebanyak 36 kebutuhan fungsional dan 1 kebutuhan non-fungsional pada sistem informasi pemesanan tiket konser malang berbasis web. Kemudian dari kebutuhan fungsional tersebut dilakukan permodelan menggunakan use case diagram untuk dijelaskan satu-persatu dalam use case scenario.

2. Tahap perancangan menghasilkan perancangan arsitektur mencakup rancangan sequence diagram dan class diagram, rancangan Entity Relationship Diagram (ERD), rancangan komponen dan rancangan antarmuka.

3. Tahap implementasi didapatkan dari spesifikasi sistem, implementasi basis data, implementasi kode program dan implementasi antarmuka berdasarkan rancangan antarmuka.

4. Tahap pengujian menghasilkan pengujian unit dan pengujian integrasi diuji menggunakan whitebox testing menghasilkan valid pada setiap jalur yang diuji dan method yang diuji berhasil terintegrasi. Selanjutnya pengujian validasi memanfaatkan metode blackbox testing memberikan hasil yang valid pada masing-

masing testcase. Pengujian compatibility, sistem dapat dijalankan pada platform Android

< 3 dan 4, platform IOS 10, 11, 12, pada browser Internet Explorer 11 dan browser Microsoft Edge 18, browser Safari 12 dan browser Opera 60.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, D. A. and Falgenti, K. (2017) ‘Sistem Informasi Penjualan Berbasis Kinerja pada Proyek Apartemen Mega City Bekasi’, Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi, 3, pp. 343–352.

Alodadi, M. and Janeja, V. P. (2015) ‘Similarity in Patient Support Forums: Using TF-IDF and Cosine Similarity Metrics’, 2015 IEEE International Conference on Healthcare Informatics, ICHI 2015.

Anjani and Dewi (2015) ‘ANALISIS KEMIRIPAN DOKUMEN TUGAS AKHIR UNTUK PENILAIAN ORIGINALITAS’.

Ayudita, I. M., Indriati and Adikara, P. P. (2018)

‘Sistem Pencarian Jurnal Ilmiah Cross Language dengan Metode Vector Space Model (VSM)’, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2, pp. 6837–6841.

Herwijayanti, B., Ratnawati, D. E. and Muflikhah, L. (2018) ‘Klasifikasi Berita Online dengan menggunakan Pembobotan TF-IDF dan Cosine Similarity’, Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2, pp. 306–312.

Okfalisa and Harahap, A. H. (2016) ‘Implementasi Metode Term Frequency–Inverse Document Frequency (TF-IDF) Dan Maximum Marginal Relevance Untuk Monitoring Diskusi Online’, Sains, Teknologi dan Industri, 13, pp. 151–159.

Pressman, R. S. (2010) Software Engineering A Practitioner’s Approach Seventh Edition, Software Engineering A Practitioner’s Approach 7th Ed - Roger S. Pressman. New York: McGraw-Hill, a business unit of The McGraw-Hill Companies, Inc.

Trstenjak, B., Mikac, S. and Donko, D. (2014)

‘KNN with TF-IDF Based Framework for Text Categorization’, Procedia Engineering, pp. 1356–

1364.

Zongjiang, W. (2012) ‘Railway Online Booking System Design and Implementation’, Physics Procedia, 33, pp. 1217–1223.

Gambar

Gambar 2.1 Waterfall
Gambar 4.1 Use case diagram
Gambar  5.3  adalah  penggambaran  suatu  rancangan  class  diagram  yang  terdiri  dari  8  class,  yaitu:  home,  event,  order,  user,  event_model,  konfirmasi_pembayaran_model,  order_model  dan  user_model
Gambar 5.8 Antarmuka Halaman Konfirmasi  Pembayaran
+3

Referensi

Dokumen terkait

¾ The basic EPS calculation is made by dividing the profit (or loss) relating to the ordinary shareholders by the weighted average number of ordinary shares outstanding in the

Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui apakah metode mind mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berpengaruh terhadap kemampuan

Evaluasi tindakan keperawatan selama 5 hari yaitu dari tanggal 18 November -22 November 2015 yaitu gangguan persepsi sensori : halusinasi (pendengaran) dengan Tn.S :

Pada proses ini berikan kaptan (dolomite) sebanyak 1- 2.5 ton/ha, berikan kapur ini bersamaan dengan pemberian pupuk kandang. Sedangkan untuk masa pemupukan sebaiknya

JUDUL : RS UGM TANGANI TRAUMA EKS GAFATAR MEDIA : TRIBUN JOGJA. TANGGAL : 03

Melihat secara langsung dalam proses pemberian tindakan nebulizer dan hasil yang ada dalam SPO (Standar Prosedur Operasional) menyebutkan bahwa pasien diposisikan

044 14 Penanggulangan / Pengendalian LPS sepanjang jalan raya Yos Sudarso dan Jalan Sunter II Pengadaan Langsung 1 Paket Kecamatan Koja 15.000.000 APBD Oktober 2012 30 Hari

Seluruh staf pengajar pada Fakultas Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya atas segala bimbingan dan ilmu pengetahuan yang telah