Plagiarism Checker X - Report
Originality Assessment
Overall Similarity: 9%
Date: Jan 16, 2021
Statistics: 671 words Plagiarized / 7389 Total words
Remarks: Low similarity detected, check your supervisor if changes are required.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai sektor pertambangan yang produktif.Banyak perusahan – perusahaan pertambangan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia salah satunya di bidang
pertambangan batubara.Pada tahun 2009 pemerintah mengeluarkan15UU no 4 tahun 2009 tentang pertambanganminerba yang menjadi dasar dasar bagi perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. PT. Saptaindra Sejati merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang kontraktor pertambangan.PT Saptaindra sejatiJobsite Boro yang beroperasi di Kecamatan Angsana, KabupatenTanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
PT. Saptaindra Sejati Jobsite Boro merupakansalahsatudarianak Perusahaan PT. Adaro Energy yang bergerak di bidang jasa pertambangan (mining servisces) untuk koomoditas Batubara yang mengerjakan site dari PT. Borneo Indobara selaku pemegangPerjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).Luasanwilayahkonsesi yang dikerjakan PT. Saptaindra Sejatiseluas 1.546,2 Hektar (Ha).Sistem penambangan yang digunakan adalah sistem tambang terbuka dengan metode penambangan strip mine, karena kedudukan endapan Batubara yang relatif datar (40-100). Proses
awaldaripenambanganterdiridaribeberapaaktifitas, yaitu: pembersihanlahan, pengambilantop soil atautanahsubur, danpemindahanOver
Burdenuntukmendapatkanlapisanbatubara.Pengupasanlapisanoverburden berupagood material danpoor material. Pada kegiatan pengupasan overburden dilakukan dengan menggunakan alat komatsu class 2000 dan komatsu class 1250 sedangkan pada
pengambilan batubara dilakukan oleh kontraktor lain yaitu PT Putra perkasa abadi.Pada prosespemindahan overburden mempunyai tiga kegiatan yaitu loading – hauling – dumping.Proses ini mempunyai pengaruh pada produksi.Proses loading merupakan kegiatan yang memiliki banyak kendala masalah karena kondisi material yang 80 % terdiri dari poor material.Ada beberapa metode yang dipakai yaitu metode top loading,double bench loading dan bottom loading dengan sudut 180 (loading balik) Pada saat top loading masalah yang ditemui ialah ketertinggalan desain akibat unit tidak bisa maksimal dalam pengambilan material sehingga perlu dilakukan general oleh komatsu class 400 yang
menambah biaya alat support dan alat gali muat sering stop atau terjadi losetime pada saat alat tidak bisa loading karena terkendala menunggu material untuk layer kedudukan HD.Pada saat double bench loading masalah yang ditemui ialah cycle time loading yang tinggi karena pengambilan meterial yang sejajar dengan kabin. Pada saat bottom loading dengan sudut 180 (loading balik) cycle time loading tinggi karena sudut pengambilan yang mencapai 180 derajat.Akibat beberapa permasalahan tersebut produktivity komatsu class 730 bcm/jam dari target sebesar 750 bcm/jam dan produktvity komatsu class 1250 400 bcm/jam dari target 500 bcm/jam.Pada saat kegiatan pemindahan tanah mekanis unit komatsu class 1250 sering stanby akibat tidak kebagian unit HD Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Produktivity EX -2000 Komatsu Untuk Kondisi Sandstonedan claydi Pit Kusan PT Saptaindra Sejati Jobsite BORO. 1.2 IdentifikasiMasalah Identifikasi permasalahan ini adalah : 1.
Produktivitaskomatsu class 2000 750 bcm/jam tidak tercapai di area sandstone 2.
Banyaknya material in pit dump untuk perbaikan front di area sandstone 3. Tingginya loss time volume sebesar 172.000 bcm akibat perbaikan front pada saat loading di area poor material 1.3 BatasanMasalah Batasan penelitian ini adalah produktivitas EX-2000 komatsu di area sandstone dan solu pada pit kusan PT saptaindra sejati jobsite BORO 1.4
RumusanMasalah Rumusan pada penelitian ini adalah 1. Berapa aktual produktivitas komatsu class 2000 dari masing – masing metodedi area poor material? 2. Berapa rasio in pit dump untuk perbaikan loading komatsu class 2000 di area poor material (sandstone dan solu)? 3. Bagaimana metoda yang effisien dan menguntungkan ketika loading di area poor material (sandstone dan solu)? 1.5 TujuanPenelitian Tujuan penelitian ini adalah 1.
Meningkatkanproduktivitaskomatsuclass 2000 menjadi 750 bcm/jam di area poor material 2. Menganalisis ratio inpit dump komatsu class 2000 di areapoor material (sandstone dan clay) 3. Mengetahui metoda loading yang efisien dan menguntungkan jika diterapkan di area poor material(sandstone dan clay) 1.6 ManfaatPenelitian
Manfaatdaripenelitianiniadalah, sebagaiberikut: 1. Perusahaan Tambang Dari hasil penelitian ini diharapkan jadi referensi dasar atau pedoman bagi perusahaan dalam
melaksanakan penerapan effisiensi produktiviti EX-2000 komatsu 2.
PenulisPenulisdapatmemperolehdanmengaplikasikanilmu yang didapat di
bangkuperkuliahankedalambentukpenelitian. Dan menambahwawasanpenuliskhususnya di bidangkajianproduktiviti EX-2000 komatsu 3. STTIND Padang
Dapatdijadikansebagaisalahsatumasukanuntukpembuatanjurnaldandapatdijadikansebagair eferensidanpedomanbagimahasiswa yang akanmelakukanpenelitiankhususnya yang
berhubungandengankajian produktiviti EX-2000 komatsu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pola Pengupasan Lapisan tanah penutup Pengertian kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup adalah pemindahan suatu lapisan tanah atau batuan yang berada diatas cadangan bahan galian, agar bahan galian tersebut menjadi
tersingkap.Untuk7mewujudkan kondisi kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup yang baik diperlukan alat yang mendukung dan sistematika pengupasan yang baik.6Pekerjaan pengupasan lapisan tanah penutup merupakan kegiatan yang mutlak harus dikerjakan pada pertambangan terutama pada kegiatan penambangan yang menggunakan sistem tambang terbuka.2Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup ditentukan oleh rencana target produksi. Semakin serasi kerja alat dalam pengupasan lapisan tanah penutup maka semakin baik sehingga target produksipun dapat terpenuhi.8Untuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan metode dan alat yang mendukung pengupasan lapisan tanah penutup.
Ada beberapa cara metode pengupasan lapisan tanah penutup yang banyak diterapkan antara lain : a.2Back filling digging method Pengupasan lapisan tanah penutup dengan menggunakan cara ini, tanah penutup yang telah dikupas ditimbun ke daerah bekas penambangan.Cara pengupsanini cocok diterapkan pada lapisan tanah penutup yang lunak dan letak endapannya relatif mendatar.b. Benching system Pengupasan lapisan tanah penutup dengan cara ini yaitu pada saat pengupasan tanah penutup dilakukan sekaligus dengan membuat jenjang, sehingga kemajuan penambangan didahului dengan kemajuan pada pengupasan lapisan tanah penutup.13Cara pengupasan ini cocok untuk diterapkan pada lapisantanah penutup yang tebal. c. Multi bucket excavator system Cara pengupasan ini biasanya menggunakan Bucket wheel excavator, dimana9pada
pengupasan dengan cara ini tanah penutup dibuang ke tempat yang sudah digali batubaranyaatau ke tempat pembuangan khusus.2Sistem ini cocok untuk lapisan tanah penutup yang materialnya lunak, tidak ada bongkah-bongkah batuan dan materialnya tidak lengket.10d. Drag scraper system Cara ini biasanya langsung diikuti dengan
penggalian batubara setelah tanah penutupnya dibuang, tetapi lebih sering tanah penutup dihabiskan terlebih dahulu kemudian baru batubaranya ditambang.Sistem ini cocok untuk tanah penutup yang materialnya lunak dan lepas. e. Metode konvensional Pada metode ini menggunakan kombinasi alat-alat mekanis berupa16alat gali, alat muat, dan alat angkut.
2Bila materialnya keras maka diperlukan ripper atau menggunakan pemboran dan peledakan untuk pembongkaran tanah penutup tersebut, kemudian diangkut ke tempat pembuangan atau disposal area dengan menggunakan alat angkut.f. Dozing method Pada kegiatan ini memanfaatkan bulldozer sebagai alat pengupasan tanah penutup,
penggusuran dilakukan kearah mine out, atau daerah yang telah ditambang. Metode ini biasa digunakan pada lapisan tanah penutup yang tipis, atau pada tambang batubara digunakan untuk mengupas lapisan tanah penutup pada seam 2 (dua). Pada
pelaksanaannya alat ini bekerja dengan beberapa cara sesuai dengan kondisi lapangan yang ada, yaitu: 2.1.2 Perhitungan produktivitas alat muat a. Produktivitas Alat Muat Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi alat muat adalah: 1. Jenis material yang digali
Besarnya produksi alat muat (excavator) tergantung dari volume bucketnya. Dalam proses penggalian material yang digali mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, yang menyebabkan perbedaan volemu material yang terisi ke dalam bucket. 2. Dalamnya penggalian (depth of cut) Kedalaman penggalian akan mempengaruhi pengisian bucket alat muat pada saat penggalian. Jika material yang digali terlalu lunak, maka akan sulit untuk bucket terisi penuh. 3. Sudut putar (angle of swing) Sudut putar alat muat sangat berpengaruh terhadap cycle time alat muat. Bila sudut putarnya terlalu besar, maka cycle timenya akan bertambah lama, hal ini dapat menyebabkan produksi kurang optimal. 4.
Kondisi kerja (job konditions) Kondisi loading point yang rata dan lebar akan
mempermudah alat muat untuk bergerak dengan leluasa, sehingga akan mempercepat
waktu pemuatan dan dapat meningkatkan produksi. 5. Kondisi Pengeloaan (management condition) Kondisi pengelolaan dapat berpengaruh terhadap produktivitas alat muat. Nilai efiseinsi pada berbagai kondisi kerja dan kondisi pengelolaan dapat dilihat Tabel 2.1 Tabel 2.1 : Efisiensi kerja pada berbagai kondisi kerja dan kondisi pengelolaan Kondisi Kerja Kondisi Pengelolaan Baik Sekali Baik Sedang Buruk Baik Sekali 0.84 0.81 0.76 0.70 Baik 0.78 0.75 0.71 0.65 Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60 Buruk 0.63 0.61 0.57 0.52 Sumber : Peurifoy, R.L, ” Construction Planning, Equipment, and Method, 2 nd edition”, Consulting Engineer, Bryan, Texas. 6. Pengalaman dan keterampilan operator (experience and skill of the operator) Kemampuan operator sangat berpengaruh dalam perhitungan waktu edar (cycle time).
Sebagai contoh yaitu saat operator dump truck yang telah berpengalaman melakukan manuver untuk sampai pada posisi yang tepat untuk loading atau dumping, maka tidak perlu dilakukan secara berulang-ulang, sehingga waktu manuver menjadi kecil. 7. Keadaan fisik alat (kondisi mekanis) Pada alat muat kondisi mekanis harus diperhatikan terutama kondisi mesin alat, kuku bucket, dan hidrolis alat.Kondisi mekanis yang baik dapat meningkatkan produktivitas alat.6Besarnya produksi alat muat dapat dihitung dengan menggunakan persamaandi bawah ini: Produksi Per Cycle : q = q1 x K...(2.1) Produksi Per Jam : Q = q x 3600 x E ...(2.2) Ct Sumber : Khairul rizki (2010) Keterangan : q : Produksi per cycle Q : Produksi Per Jam q1 : Kapasitas Bucket (m3) K : Faktor Pengisian Bucket (Tabel) E : Efisiensi Kerja (Tabel) Ct : Cycle Time (detik) 3600 : Konversi jam ke detik 2.1.3 Metode Pemuatan a. Berdasaran4cara pemuatan material Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut ditentukan oleh kedudukan alat muat terhadap material dan alat angkut. Berdasarkan cara pemuatan materialnya dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: 1 Top Loading Pada cara ini kedudukan alat muat lebih tinggi dari alat angkut (alat muat berada diatas tumpukan material atau berada diatas jenjang). Cara ini hanya dipakai pada alat muat backhoe, selain itu operator lebih leluasa untuk melihat bak dari alat angkut dalam penempatan material 2.1Bottom Loading Ketinggian atau letak antara alat muat dan alat angkut adalahsamaCaraini biasa dipakai pada alat muat wheel loader dan power shovel.2.Berdasar posisi pemuatan Pada cara ini dilihat dari posisi alat
muat terhadap front penggalian dan posisi alat angkut terhadap alat muat.Berdasarposisi pemuatan ini dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) cara, yaitu: 1. Frontal Cut Posisi alat muat berhadapan dengan muka jenjang atau front penggalian. Pada pola ini alat muat memuat pertama kali pada dump truck sebelah kanan sampai penuh setelah itu dilanjutkan mengisi pada dump truck disebelah kiri. 2. Parallel Cut with Turn drive by Alat muat bergerak melintang dan sejajar dengan front penggalian. Pola ini diterapkan apabila lokasi pemuatan memiliki 2 (dua) akses dan berdekatan dengan lokasi penimbunan.·Single Spotting / Single Truck Back Up Pada cara ini truck kedua menunggu selagi alat muat mengisi truck pertama, setelah truck pertama berangkat, truck kedua berputar dan mundur, saat truck kedua diisi, truck ketiga datang dan menunggu untuk melakukan manuver, dan seterusnya. ·Double Spotting / Double Truck Back Up Pada cara ini truck memutar dan mundur ke salah satu sisi alat muat pada waktu alat muat mengisi truck pertama. Setelah truck pertama berangkat, alat muat mengisi truck kedua ketika truck kedua dimuati, truck ketiga datang dan langsung berputar dan mundur kearah alat muat, begitu pula seterusnya.Gambar 2.1 metode pemuatan 2.1.4 Faktor pengisian alat muat Faktor pengisian alat muat merupakan perbandingan antara voloume nyata dengan volume spesifikasi alat, yang dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi faktor
pengisian,maka semakin tinggi volume nyata dari alat tersebut dan berhubungan dengan jumlah pengisian terhadap alat angkut. Adapun faktor yang mempengaruhi faktor
pengisian suatu alat adalah 1. Kandungan air 2. Ukuran material 3. Kelengketan material 4.
Keterampilan operator Faktor pengisian dapat ditentukan dengan rumus
………11) Keterangan : Fim = fill faktor/faktor pengisian mangkuk,%
Vn = Volume mangkuk nyata, m3 Vt = Volume teoritis berdasarkan spesifikasi alat, m3 2.1.5 Kesediaan Alat dan Penggunaan Alat Salah satu hal yang mempengaruhi roduksi alat angkut serta alat muat adalah masalah kesediaan ( availability ) yang merupakan
persentase kesediaan alat muat serta alat angkut untuk operasi dari waktu yang tersedia. a.
Kesediaan Mekanis ( Mechanical Availability ) Merupakan faktor yyang menunjukkan kesediaan alat untuk melakukan kerja dengan mempertimbangkan waktu yang hilang
kerana perbaikan dan perwatan mesin atau karena alasan mekanis lain. Untuk mengetahui kesediaan mekanis alat dapat digunakan rumus sebagai berikut :
………(2.3 ) Keterangan : MA = Kesediaan mekanis ( % ) W = Waktu kerja ( jam ) R = Jumlah jam perawatan. Kesediaan alat dikatakan kecil berarti keadaan alat kurang baik karena waktu banyak dipakai dalam perawatan alat tersebut, oleh karena itu sebaiknya digunakan cadangan. b. Penggunaan efektif ( effective utilization ) Menunjukkan berapa persen seluuruh12waktu kerja yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kerja
produktif,dapat dijelaskan dengan rumus dibawah ini ………..(2.4 ) Keterangan : EU = Penggunaan efektif ( % ) W = Waktu kerja ( jam ) R = Jumlah jam perawatan S = Jam Menunggu ( jam )14Penggunaan efektif sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja,semakin tinggi nilai dari penggunaan efektifnya maka pemakaian alat mekanis semakin baik. Hal ini disebabkan karena jam menunggu dan jam perbaikan semakin kecil 2.1.6 Tinjauan umum perusahaan 1. Profil perusahaan PT Saptaindra Sejati memulai kiprahnya sebagai kontraktor kecil peralatan berat dengan nama Dianlia Setyamukti.3Sejak awal perusahaan telah menyadari potensi industri pertambangan Indonesia dan tak lama kemudian menjadi subkontraktor, yang kemudian dengan cepat berkembang menjadi kontraktorpertambangan.PTAdaro Indonesia dan PT Berau Coal adalah beberapaklien pertama perusahaan.Pada tahun 2002, para pemegang saham dan pihak manajemen secara bertahap sepakat untuk memindahkan semua aktivitas
operasional yang mencakup tenaga kerja dan asset ke PT Saptaindra Sejati atau SIS sebagaimana yang dikenalsampai hari ini. Beberapa tahun kemudianSIS mengalami pertumbuhan yang pesat, tidak hanya dari segi kapasitaspertambangannyayang
meningkat tapi juga memiliki beberapa klien perusahaan seperti PT Sumber Kurnia Buana, PT Borneo Indobara, PT InterexSacra Raya PT Saptaindra Sejati adalah salah satu
kontraktor pertambangan yang melayani PT Adaro Indonesia.Berlokasi di Kalimantan Selatan, PT Adaro Indonesia merupakan tambang batubara terbesar nomor 5 di
dunia.Mayoritas dari sumber daya perusahaan, baik dari segi peralatan berat dan tenaga kerja, melayani PT Adaro Indonesia.Aktivitas PT Saptaindra Sejati di PT Adaro Indonesia
meliputi perencanaan tambang, penambangan batubara dan transportasi.Saat ini, PT Saptaindra Sejati mengerjakan 7 lokasi pertambangan yang berbeda di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Sampai sekarang PT Saptaindra Sejati telah dipercaya menjadi 7 kontraktor perusahaan pertambangan, antara lain: 1. PT Adaro Indonesia – Adaro Mining Operation (ADMO) berlokasi di Tanjung Kalimantan selatan. 2. PT Berau Coal – Sambarata mining Operation (SAMO) berlokasi di 3 lokasi penambangan yaitu Binungan, Sambarata dan Sambarata Blok B1, Kalimantan Timur. 3. PT Berau Coal - Berau Coal Indonesia Mining Operation (BIMO) berlokasi di Tanjung Redeb, Kalimantan Timur. 4. PT Borneo Indobara – Borneo Indobara Operation (BORO) berlokasi di daerah Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
5. PT Indomining – Indomining Operation (INDO) berlokasi di Sanga-sanga, Kalimantan Timur. 6. PT Interex Sacra Raya – Interex Sacra Raya Operation (ISMO) berlokasi di Muara Komam, Kalimantan Timur. 7. PT Sumber Kurnia Buana – Sumber Kurnia Buana Operation (SUMO) berlokasi di Tapin, Banjarmasin Kalimantan Selatan. 2. Lokasi dan Kesampaian Daerah Lokasi PT. Saptaindra Sejati Jobsite Boro beradadiwilayah Perjanjian Karya
Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT. Borneo Indobara. Secara Administratif lokasi kerja terletak di Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan
Selatan(lihat Gambar 2.1). Secara geografis lokasi penambangan PT. Saptaindra Sejati Jobsite Boro terletak diantara 3˚30’49” - 3˚38’20” LS dan 115˚26’33” - 115˚39’29” BT.
Adapun batas-batas administrasi wilayah PT. Saptaindra Sejati adalah sebagai berikut: a.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sungai Loban b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pagatan c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sebamban d.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kintap Daerah kerja PT. Saptaindra Sejati dapat dicapai dari Yogyakartadengan menggunakan pesawat udara melalui Bandar Udara Adi SuciptoYogyakarta keBandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin selama 1,5 jam perjalanan. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dari Banjarmasin ke Desa Karang Indah Sebamban II Kecamatan Angsana sejauh ±180 km atau sekitar 4 jam perjalanan.Adapun jarak dari Desa Karang Indah Sebamban IImenuju ke lokasi kantor PT. Saptaindra Sejatiberjarak ±15 kmditempuh
dengan sarana transportasi perusahaan,kondisi jalan beraspal serta jalan tanah yang ditutupi oleh lapisan kerikil yang dipadatkan dan dapat ditempuh dalam waktusekitar 40-50 menit. 3. kondisi Iklim dan Curah Hujan Daerah penilitian mempunyai iklim tropis, dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.Intensistas hujan
bervariasi dari rendah sampai tinggi dengan durasi waktu pendek (singkat) sampai panjang (lama).Data curah hujan diperoleh dariEngineering Department PT. Saptaindra Sejati yang didasarkan dari pengambilan data di lapangan secara langsung (lihat Gambar 2.2 dan Gambar 2.3). Gambar 2.2 Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan Tahun 2013– 2019 (Engineering Department PT. Saptaindra Sejati, 2019) Gambar 2.3 Grafik Rata-rata Hari Hujan BulananTahun 2013– 2019 (Engineering Department PT. Saptaindra Sejati, 2019) Curah hujan dan hari hujan digambarkan dalam grafik rata-rata curah hujan dan rata-rata hari hujan bulanan. Berdasarkan data rata-rata curah hujan dan rata-rata hari hujan
bulanan dari PT. Saptaindra Sejati dapat dilihat rata-rata curah hujan tertinggi selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2013 hingga 2018 terjadi pada bulan Mei dan rata-rata curah hujan terendah terjadi pada bulan Oktober (lihat Gambar 2.2). Rata-rata hari hujan tertinggi selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2013 hingga 2018 terjadi pada bulan April dan rata-rata hari hujan terendah terjadi pada bulan Oktober (lihat Gambar 2.3). Data curah hujan dan hari hujan dapat dilihat pada Lampiran A. . 4. Struktur Geologi Wilayah konsesi PT.Saptaindra Sejati diduga terpengaruh oleh pola struktur regional. Unsur struktur geologi yang teramati di lapangan antara lain sesar-sesar mendatar sesar naik, sesar
normal serta pelipatan yang terganggu oleh efek penyesaran. Sesar-sesar ini tampak jelas di sepanjang tepi Barat wilayah PKP2B PT. Borneo Indobara. Cebakan batubara Formasi Tanjung tersingkap di bagian Utara, selain itu teramati jejak-jejak sesar baik mendatar maupun sesar naik. Hal ini dijumpai hampir di setiap anak sungai yang mengalir memotong arah jurus batuan. Singkapan Batubara Formasi Tanjung di sebelah Barat Daya terpenggal- penggal oleh adanya sesar sehingga terbentuk bongkah-bongkah Batubara dengan panjang tidak lebih dari 10 m. Di bagian Hulu Sungai Batulaki sesar naik utama dapat diamati sebagai kontak tektonik antara batuan beku basa berumur Pra-Tersier dengan
Formasi Tanjung bagian atas dan Formasi Berai, sehingga sequence pembawa Batubara tidak tersingkap lagi. Kemiringan batuan pada bagian Utara umumnya lebih dari 600 ke arah down dip.Hal ini diduga akibat adanya sesar besar (major fault) yang menekan kuat batuan yang dilaluinya ke arah sumbu sinklin.Fenomena ini teramati sepanjang aliran Sungai Kusan.Struktur pelipatan utama adalah Sinklin Mangkalapi.Sinklin ini merupakan sinklin rebah dengan sayap Timur lebih landai dibandingkan sayap Barat.Sayap Barat mengalami gangguan akibat sistem sesar yang dibahas di atas. Sinklin di moncong Utara terpancung oleh sesar besar Batulicin, sehingga bagian sayap Timur sinklin mengalami gangguan yang jelas. 5. Kegiatan penambangan a. Pembersihan Lahan5(Land Clearing) Pembukaan lokasi penambangan merupakan kegiatan awal untuk mempersiapkan medan kerja yang baik untuk kegiatan penambangan. Kegiatan pembukaan lokasi penambangan meliputi pekerjaan pembersihan lahan dari vegetasi (land clearing)dan pembuatan akses jalan menuju lokasi penambangan.Pembersihan dan pembukaan lahan dari semak-semak dan pohon besar menggunakan Bulldozer Komatsu D85ESS. Penanganan tersebut
mempunyai tujuan untuk memudahkan pekerjaan selanjutnya yaitu pengupasan lapisan penutup Gambar 2.4 Kegiatan Pembersihan Lahan b. Pengupasan dan Pemindahan Tanah Pucuk (Top Soil) Setelah pembukaan dan pembersihan lahan, kegiatan selanjutnya adalah pengupasan dan pemindahan lapisan tanah pucuk. Dalam pemindahan lapisan tanah pucuk berbeda penanganannya dengan pemindahan lapisan penutup dengan tujuan untuk menyelamatkan tanah pucuk yang mengandung banyak unsur hara atau lapisan tanah yang subur guna proses reklamasi penambangan. Lapisan tanah pucuk(top soil) adalah lapisan yang banyak mengandung unsur hara dengan ketebalan ±1m, sedangkan sub soil mempunyai ketebalan ± 3m. Pengupasan dan pemindahan tanah pucuk menggunakan Excavator Komatsu PC 2000-8 dan HD 785-7 Gambar 2.5 Kegiatan Pengupasan dan
Pemindahan Tanah Pucuk c. Pengupasan Lapisan Penutup Kegiatan pengupasan dilakukan secara mekanis (free digging) karena kondisi material yang relatif lunak.Alat gali-muat yang digunakan untuk memuat lapisan penutup pada lokasi pemuatan adalah Excavator
Komatsu PC 2000-8dikombinasikan dengan alat angkut Komatsu HD 785-7 dan Cat 777-D.
Gambar 2.6 Kegiatan PengupasanLapisan Penutup d. Pemuatan Lapisan Penutup Setelah dilakukan pengupasan secara makanis maka selanjutnya lapisan penutup akan dimuat ke alat angkut menggunakanKomatsu HD 785-7 dan Cat 777-D. Kapasitas vesselKomatsu HD 785-7 dan Cat 777-Dyaitu 60 m3. Kegiatan pemuatan lapisan penutup dapat dilihat pada Gambar 2.7 Kegiatan PemuatanLapisan Penutup e. Pengangkutan Lapisan Penutup Untuk kegiatan pengangkutan lapisan penutup dari lokasi pemuatan menuju lokasi disposal yaitu ke arah Barat dengan jarak angkut rata-rata setiap kuarter berbeda sesuai rancangan dengan menggunakan alat angkut jenis Komatsu HD 785-7 dan CAT 777-D Gambar 2.8 Kegiatan Pengangkutan Lapisan Penutup f. Penimbunan Lapisan Penutup Kegiatan penimbunanlapisanpenutupolehKomatsu HD 785-7 dan CAT 777-Ddilakukan
padadisposalyang berada di sebelah Barat lokasi penambangan. Kegiatan penimbunan lapisan penutup pada disposal dibantu alat support berupa Bulldozer Komatsu D85ESS untuk meratakan material hasil timbunan Gambar 2.9 Kegiatan Penimbunan Lapisan
Penutup 2.2 Kerangka Konseptual Dalam penelitian ini ada kerangka konseptual yang akan membantu penulis dalam penyempurnaan tugas akhir ini yang meliputi: 2.2.1 Input Input dalam kegiatan penelitian ini di peroleh dari sumber yaitu: 1. Data Primer yaitu data- data yang di peroleh dari kegiatan lapangan yang bersumber dari pengamatan langsung dan observasi di lapangan seperti,cycle time loader,losstime,produktivi 2. Data Sekunder yaitu data-data yang di ambil dari instansi perusahaan, peta lokasi perusahaan, peta wilayah PKP2B, kondisi geologi setempat, data curah hujan, tahap aktifitas penambangan, produksi batubara per tahun 2.2.1 Proses Proses dilakukan dengan melakukan analisa data
produktivitas dalam setiap metode yang digunakan 2.2.2 Output Output atau hasil dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan produktiviti pada setiap metoda yang digunakan sercara dapat menentukan metoda yang effisien untuk di pakai Sumber : Data penulis Gambar 2.10.Kerangka Konseptual BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
JenisPenelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk11hati-hati, sistematik dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuandigunakan segera untuk
keperluan tertentu. Hasil penelitian yang dilakukan tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, akan tetapi merupakan aplikasi yang baru dari penelitian yang telah ada. Menurut Sutrisnohadi (1995), penelitian ini digolongkan dalam penggolongan menurut
pemakaiannya yaitu penelitian penerapan yang lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan. 3.2 TempatdanWaktuPenelitian 3.2.1 TempatPenelitian Penulis melakukan penelitian di lokasi penambangan Batubara PT.Adaro Services.Lokasi PT. Saptaindra Sejat iJobsite Boro berada diwilayah5Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) PT.Borneo Indobara.Secara Administratif lokasi kerja terletak di17Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan SelatanSecara geografis lokasi
penambangan PT. Saptaindra Sejati Jobsite Boro terletak diantara 3˚30’49” - 3˚38’20” LS dan 115˚26’33” - 115˚39’29” BT. Adapun batas-batas administrasi wilayah PT. Saptaindra Sejati adalah sebagai berikut: e. Sebelah Utara berbatasandenganKecamatan Sungai Loban f. SebelahTimurberbatasandenganKecamatanPagatan g. Sebelah Selatan
berbatasandenganDesaSebamban h. Sebelah Barat berbatasandenganKecamatanKintap Gambar 3.1 peta PT Saptaindra sejati jobsite BORO 3.2.2 Waktu Penelitian Waktu yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu mulai bulan juli 2020 sampai dengan selesai pengambilan data. 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel bebas Variabel bebas atau variable penyebab adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu fakto-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh penelitian tuk menentukan
hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati.Variabel bebas disebut juga variabel X, Dalam penelitian ini variable bebas adalah Metode Loading. 3.3.2 VariabelTerikat Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan
adanya pengaruh variable bebas, yaitu faktor yang muncul atau tidak muncul atau perubahan sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.Variabel terikat disebut juga variabel Y, dalam penelitian ini variable terikat adalah produktivitas 3.4 Data, Jenis Data danSumber Data 3.4.1 Data dan Jenis Data Data yang dikumpulkanberupa: 1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dengan melakukan pengamatan atau pengukuran secara langsung dilapangan. Data primer dalam penelitian ini adalah: a. Cycle time loader b.
Produktivitas aktual 2. Data sekunder, yaitu merupakan data yang diperolehdari data-data yang sudah ada di PT. saptaindra sejati, buku atau studi kepustakaan dan beberapa literatur yang mendukung penelitian ini. a. Data Produksi b. Data volume overcut c.
Petatopografi d. Petageologi e. Peta desain tambang f. Data EWH unit 3.4.2 Sumber Data Sumber data yang didapatkan berasal dari pengamatanl angsung di lapangan ataupun studi kepustakaan serta dari arsip-arsip PT.Saptaindra sejati. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. StudiLapangan
Mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan melakukan pengamatan langsung. 2.
StudiPustaka Mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan membaca buku-buku literature yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas sehingga dapat digunakan sebagai landasan dalam pencegaha nmasalah. 3.6 TeknikPengolahanDan AnalisaData 3.6.1TeknikPengolahan Data Adapun pengolahan data dapat dilakukan sebagai berikut : 1.
Perhitungan produktivitas dengan persamaan 1 2. Menghitung cycle time loader(data terlampir) 3. Menghitung volume ratio in pit dump ( data terlampir) 3.6.2 TeknikAnalisa Data Teknik analisis data yang dipergunakan yaitu analisis kualitatif, kuantitatif, dan deskriptif. Dengan cara melakukan pengamatan dan menghitungan produktivitas pada setiap metoda yang digunakan.sehingga mendapatkan metoda yang effisien terhadap permasalahan pada saat loading 3.7 KerangkaMetodologi Adapunlangkah-langkah yang dilakukanpenulisdalammelakukanpenelitian di PT. Adaro Services, antara lain: Gambar 3.2 KerangkaMetodologiPenelitan BAB IV PENGAMBILAN & PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lokasi tambang Site BORO PT Adaro Service kalimantan selatan , sedangkan data sekunder diperoleh dari data perusahaan. Data – data tersebut akan digunakan untuk menghitung produktivitas alat muat serta
membandingkan dari dua kondisi di lapangan.berikut data data yang telah diambil 4.1.1 cycle time Pengamblilan data cycle time dilakukan terhadap unit komtasu class 2000.data cycle time diambil dari 2 unit class 2000 terhadap masing2 metode..pengukuran dilakuan dengan cara menghitung waktu digging,swing isi,tumpah,swing kosong,spoting time
menggunakan stopwatch. berikut data data yang teah diambil Tabel 4.1 rata rata cycle time double bench tanggal komatsu class digging swing isi tumpah swing kosong spoting time total 17/10/2020 EX-2000 49 7,96 7,06 4 6,4 8,23 33,65 17/10/2020 EX-2000 40 7,97 7,06 4,03 6,47 7,46 32,99 Tabel 4.2 rata rata cycle time loading balik tanggal komatsu class digging swing isi tumpah swing kosong spoting time total 21/10/2020 EX-2000 49 7,93 7,7 4 7,26 4,16 31,33 23/10/2020 EX-2000 40 7,8 7,7 4 7,23 4,2 31,23 4.1.2 Ritase inpit dump Data material in pit dump dibutuhkan untuk menghitung banyaknya material yang
digunakan untuk maintenance front loading agar bisa di bandingkan dengan metode yang lain, data aktual rata-rata material in pit dump untuk metode doublebench dan loading balik dapat dilihat pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 di bawah ini Tabel 4.3 volume inpit dump metode double bench tanggal tipe excavator ritase inpit dump (bcm) 17/10/2020 EX-2000 49 23 966 18/10/2020 EX-2000 49 29 1218 17/10/2020 EX-2000 40 26 1092 18/10/2020 EX-2000 40 27 1134 rata-rata 1102,5 Tabel 4.4 volume inpit dump metode loading balik tanggal tipe excavator ritase inpit dump (bcm) 21/10/2020 EX-2000 49 14 588 25/10/2020 EX-2000 49 15 630 23/10/2020 EX-2000 40 15 630 27/10/2020 EX-2000 40 17 742 rata-rata 647,5 4.1.3 Effisiensi kerja Effisiensi kerja merupakan waktu kerja effektif atau waktu kerja yang benar digunakan oleh alat untuk berproduktif.efisiensi kerja komtasu class di bulan oktober dapat dilihat dari tabel 4.5 dibawah ini Tabel 4.5 effisiensi kerja unit loader bulan oktober 20020 no unit efisiensi kerja EX-2000 27 85% EX-2000 28 87% EX-2000 29 80%
EX-2000 34 87% EX-2000 37 85% EX-2000 39 85% EX-2000 40 85% EX-2000 43 87%
EX-2000 44 87% EX-2000 49 85% EX-2000 50 90% EX-2000 51 90% Sumber dept engineering PT saptaindra sejati 2020 4.2 Pengolahan data Pengolahan data untuk produktivitas dilakukan dengan persamaan : Produksi Per Cycle : q = q1 x K Produksi Per Jam : Q = q x 3600 x E Ct Sumber : Khairul rizki (2010) Dimana : q : Produksi per cycle Q : Produksi Per Jam q1: Kapasitas Bucket (m3) K : Faktor Pengisian Bucket (Tabel) E : Efisiensi Kerja (Tabel) Ct : Cycle Time (detik) 3600 : Konversi jam ke detik 4.2.1 Produktivitas Alat Muat Overburden. Perhitungan Produktivitas Alat muat Overburden yaitu PC 2000 dilakukan dengan persamaan di atas, dan data yang digunakan adalah data primer hasil
pengamatan di lapangan dan juga data sekunder dari laporan bulanan perusahaan. 4.2.1.1 Produktivitas Alat Muat Overburden Komatsu PC2000 49 (double bench) Diketahui,
Kapasitas Bucket : 12.0 m3 Faktor Pengisian bucket : 0.9 m3 Efisiensi kerja : 85 % Cycle time : 33,65 detik Produksi Per Cycle : q = q1 x K = 12.0 x 0.9 = 10.8 m3 Produksi Per Jam : Q = q x 3600 x E Ct = 10.8 x 3600 x 0,85 33,65 = 33048 33,65 = 982.11 Bcm/ Jam = 982,11 m3/
Jam x Densitas clay = 785,68 bcm / Jam Produksi = 785,68 bcm/jam x 20 jam = 15713,6 bcm Jadi, Produktivitas PC2000 49 adalah : 785,68 Bcm/Jam dan produksi 15713 bcm 4.2.1.2 Produktivitas Alat Muat overburden PC 2000 49 (LOADING BALIK) Diketahui,
Kapasitas Bucket : 12 m3 Faktor Pengisian bucket : 0.9 m3 Efisiensi kerja : 85 % Cycle time : 31,33 detik Produksi Per Cycle : q = q1 x K = 12 x 0.9 = 10,8 m3 Produksi Per Jam : Q = q x 3600 x E Ct = 10,8 x 3600 x 0,85 31,33 = 33048 31,3 = 1055,8 m3/ Jam x Densitas clay = 844,67 bcm / Jam Jadi, Produktivitas PC 2000 49 adalah : 844,67bcm/Jam dan produksi 16893,4 bcm 4.2.1.3 Produktivitas Alat Muat overburden PC 2000 40 (DOUBLEBENCH) Diketahui, Kapasitas Bucket : 12.0 m3 Faktor Pengisian bucket : 0.9 m3 Efisiensi kerja : 85 % Cycle time : 32,99 detik Density clay basah : 0,80 Produksi Per Cycle : q = q1 x K = 12.0 x 0.9
= 10,8 m3 Produksi Per Jam : Q = q x 3600 x E Ct = 10,8 x 3600 x 85% 32,99 = 33048 32,99
= 1001,75 m3/ Jam x Density clay basah = 801,4bcm / Jam Jadi, Produktivitas PC 2000 40 adalah : 801,4 bcm/Jam dan produksi 16028 4.2.1.4 Produktivitas Alat Muat overburden PC 2000 40 (LOADING BALIK) Diketahui, Kapasitas Bucket : 12 m3 Faktor Pengisian bucket : 0.9 m3 Efisiensi kerja : 85 % Cycle time : 31,46 detik Produksi Per Cycle : q = q1 x K = 12 x 0.9 = 10,8 m3 Produksi Per Jam : Q = q x 3600 x E Ct = 10,8 x 3600 x 0,85 31,46 = 33048 31,46 = 1050,4 m3/ Jam x Densitas clay = 840,32 bcm / Jam Jadi, Produktivitas PC2000 40 adalah : 840,32 bcm/Jam dan produksi 16806,4 bcm 4.2.2 perhitungan volume in pit dump ratio tabel 4.6 produktivitas metode double bench Tanggal Tipe Excavator produktivitas (bcm) 17/10/2020 EX-2000-49 785,56 17/10/2020 EX-2000-40 801,4 Rata rata 794,83 Tabel4.7 produktivitasmetode loading balik Tanggal Tipe Excavator Produtivitas (bcm) 21/10/2020 EX-2000-49 844,67 23/10/2020 EX-2000-40 840,32 Rata rata 842,495 Tabel 4.8 voume in pit dump metode double bench loading tanggal tipe excavator ritase inpit dump (bcm)
17/10/2020 EX-2000 49 23 966 18/10/2020 EX-2000 49 29 1218 17/10/2020 EX-2000 40 26 1092 18/10/2020 EX-2000 40 27 1134 rata-rata 1102,5 Perusahaan PT saptaindra sejati mempunyai jam kerja sebanyak 21 jam.jadi untukmaterial in pit dump dalam 1 jam adalah:
= 1102 20 = 55,1 bcm/jam Tabel 4.9 volume in pit dump metode loading balik tanggal tipe excavator ritase inpit dump (bcm) 21/10/2020 EX-2000 49 14 588 25/10/2020 EX-2000 49 15 630 23/10/2020 EX-2000 40 15 630 27/10/2020 EX-2000 40 17 742 rata-rata 647,5 Perusahaan PT saptaindra sejati mempunyai jam kerja sebanyak 21 jam.jadi untuk material in pit dump dalam 1 jam adalah: = 647,5 20 = 32,375 bcm/jam 4.2.3 Mengurangi material in pit dump Berdasarkan data yang sudah didapatkan sebelumnya, maka dapat dihitung banyaknya rasio material in pit dump dengan persamaan rumus sebagai berikut : SR=
Maka di dapatkan Hasil perhitungan : 1. Untuk hasil menggunakan metode double bench SR = = 14,41 bcm 2. Untuk hasil menggunakan metode loading balik SR = = 25,95 bcm Jadi didapatkan rasio perbandingan in pit dump untuk metode loading balikadalah 25,96 bcm : 1 bcm dan untuk double bench loading adalah 14,41 bcm : 1 bcm . 4.2.4 Metode loading yang menguntungkan Metode loading yang menguntungkan dapat dihitung dengan berapa banyak biaya yang bisa dikurangi akibat material in pit dump untuk proses pekerjaan pemuatan loading overburden, di asumsikan untuk biaya pengangkutan 1 bcm overburden = $ 2 . Maka dapat di hitung dalam tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.10 Biaya material in pit dump No Metode Selisih produktivitas (bcm) Cost ( bcm x $) Jumlah ($) Jumlah (Rp) $1 = RP.14000 1 Loading balik 808,05 2 1616,11 22.625.540 2 Double bench 694,73 2 1389,46 19.452,440 Selisih 3.173.100 BAB V ANALISA DATA Dari hasil
pengolahaan data yang didapatkan sesuai dengan pengolahan data atau hasil dari
pengolahan data yang dibandingkan dengan metode yang berbeda. 5.1 Produktivitas Alat gali – muat Untuk menghitung data produktivitas alat gali – muat dibutuhkan pengukuran waktu cycle time loader . Dalam penghitungan cycle time loader dilakukan sebanyak 30 kali dengan waktu yang tidak di tentukan (random) dengan masing-masing metode agar dapat di bandingkan. Untuk data Cycle time loader dapat di lampiran Pada penghitungan waktu cycle time dengan metode double bench loading untuk PC 2000-40 dan PC 2000-49
didapatkan waktu rata-rata 32,99 detik dan 33,65 detik dengan produktivitas 801,4
bcm/jam dan 785,68 bcm/jam sedangkan dengan metoda loading balik di dapatkan waktu rata-rata 31,46 detik dan 31,33 detik dengan produktivas 840,32 bcm/jam dan 844,67 bcm/jam Dari data di atas dapat di ketahui adanya peningkatan produktivitas loader di area poor material dengan melakukan pendekatan metoda loading yang berbeda 5.2 Material In pit dump Berdarkan perhitungan nilai rasio in pit dump, maka didapatkan hasil untuk metode double bench loading sebesar 14,41 bcm : 1 bcm (untuk memindahkan tanah sebanyak 14,41 bcm maka di perlukan 1 bcm material in pit dump) sedangkan untuk metode double bench loading di dapatkan hasil 25,95 bcm : 1 bcm (untuk memindahkan tanah sebanyak 25,95 bcm maka di perlukan 1 bcm material in pit dump) 5.3 metoda yang menguntungkan Untuk metoda double bench loading rata – rata produktivitas loader ialah 794,83 bcm dengan ratio in pit dump 14,41 bcm : 1 bcm sehingga didapatkan keuntungan sebesar Rp 19.452.440/jam.untuk metoda loading balik rata-rata produktivitas loader ialah 809,495 bcm dengan ratio in pit dump 25,95 bcm : 1 bcm sehingga didapatkan keuntungan sebesar Rp22.625.540/jam.selisih yang didapatkan dari 2 metoda loading ialah sebesar Rp 3.172.300/jam.jadi metoda loading yang effisien dan menguntungkan untuk diterapkan di area poor material ialah dengan metoda loading balik BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil pembahasan yang didapatkan dari pengolahan data PT. Saptaindra sejati, dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari nilai rata-rata cycle time yang sudah didapatkan, data cycle time double bench loading untuk PC 2000 49 dan PC 2000 40 ialah 33,65 detik dan 33,99 detik dengan produktivitas sebesar 785,68 bcm/jam dan 801,4 bcm/jam sedangkan nilai rata cycle time loading balik untuk PC 2000 49 dan PC 2000 40 ialah 31,33 detik dan 31,46 detik dengan produktivitas sebesar 844,67 bcm/jam dan 840,4 bcm/jam 2. Untuk material in pit dump dengan metode single bench loading rata-rata yang digunakan sebanyak 55,1 bcm/jam untuk double bench loading dan untuk metode loading baliksebesar 32,375 bcm/jam, sehingga dapat di hitung rasio in pit dump untuk metode double bench14,41 bcm : 1 bcm dan untuk metode loading balik25,95 bcm : 1 bcm. 3. Berdasarkan
perhitungan actual dari biaya in pit dump,untuk meningkatkan produktivitas di area poor
material menggunakan 2 metode yaitu metode double bench loadingdan loading balik.dari 2 metode tersebut didapatkan perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan sebesar sebesar Rp. 3.173.000/jam (tiga juta seratus tujuh puluh tiga ribu rupiah) 6.2 Saran Adapun saran yang diharapkan pada penelitian ini adalah : Ketika loading di area poor material sebaiknya perusahaan melakukan metode loading dengan menggunakan metode loading balik LAMPIRAN 1.Produktivitas 15 sep - 14 okt no tangggal target produktivitas
Produktivitas aktual EX-2000 EX 2000 40 EX 2000 49 SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 1 SHIFT 2 1 15/09/2020 750 756 768 773 760 2 16/09/2020 750 801 756 755 750 3 17/09/2020 750 780 755 698 729 4 18/09/2020 750 743 756 763 750 5 19/09/2020 750 761 793 752 748 6 20/09/2020 750 746 752 762 753 7 21/09/2020 750 765 761 753 765 8 22/09/2020 750 730 720 772 750 9 23/09/2020 750 788 777 768 751 10 24/09/2020 750 763 782 782 710 11 25/09/2020 750 785 764 750 743 12 26/09/2020 750 740 727 739 738 13 27/09/2020 750 738 750 768 761 14 28/09/2020 750 750 772 772 750 15 29/09/2020 750 713 724 750 743 16 30/09/2020 750 750 758 742 755 17 01/10/2020 750 763 771 766 752 18 02/10/2020 750 752 750 800 750 19 03/10/2020 750 750 749 750 742 20 04/10/2020 750 730 730 743 741 21 05/10/2020 750 757 762 718 736 22 06/10/2020 750 736 766 761 758 23
07/10/2020 750 800 759 771 760 24 08/10/2020 750 782 750 758 760 25 09/10/2020 750 750 760 761 752 26 10/10/2020 750 785 722 750 741 27 11/10/2020 750 753 755 762 754 28 12/10/2020 750 801 757 752 750 29 13/10/2020 750 740 750 750 763 30 14/10/2020 750 750 724 741 759 LAMPIRAN 2. inpit dump double bench EX-2000 49 tanggal 17 tanggal 18 jam ritase inpit jam ritase in pit jam ritase in pit jam ritase in pit 07.00-08.00 19.00-20.00 07.00-08.00 1 07.00-08.00 08.00-09.00 2 20.00-21.00 2 08.00-09.00 2 08.00-09.00 2 09.00-10.00 1 21.00-22.00 2 09.00-10.00 1 09.00-10.00 2 10.00-11.00 22.00-23.00 1 10.00-11.00 3 10.00-11.00 1 11.00-12.00 2 23.00-00.00 1 11.00-12.00 1 11.00-12.00 1 12.00-13.00 istirahat 00.00-01.00 istirahat 12.00-13.00 istirahat 12.00-13.00 istirahat 13.00-14.00 1 01.00-02.00 1 13.00-14.00 2 13.00-14.00 1 14.00-15.00 1 02.00-03.00 2 14.00-15.00 2 14.00-15.00 2 16.00-17.00 2 03.00-04.00 3 16.00-17.00 3 16.00-17.00 3 17.00-18.00 1 05.00-06.00 1 17.00-18.00 1 17.00-18.00 1 total 10 total 13 total 16 total 13
EX-2000 40 tanggal 17 tanggal 18 jam ritase inpit jam ritase in pit jam ritase in pit jam ritase in pit 07.00-08.00 19.00-20.00 07.00-08.00 19.00-20.00 08.00-09.00 2 20.00-21.00 2 08.00-09.00 2 20.00-21.00 2 09.00-10.00 2 21.00-22.00 1 09.00-10.00 1 21.00-22.00 1 10.00-11.00 1 22.00-23.00 3 10.00-11.00 1 22.00-23.00 1 11.00-12.00 2 23.00-00.00 1 11.00-12.00 2 23.00-00.00 2 12.00-13.00 istirahat 00.00-01.00 istirahat 12.00-13.00 istirahat 00.00-01.00 istirahat 13.00-14.00 1 01.00-02.00 1 13.00-14.00 2 01.00-02.00 2 14.00-15.00 2 02.00-03.00 2 14.00-15.00 2 02.00-03.00 2 16.00-17.00 1 03.00-04.00 3 16.00-17.00
03.00-04.00 3 17.00-18.00 1 05.00-06.00 1 17.00-18.00 2 05.00-06.00 2 total 12 total 14 total 12 total 15 LAMPIRAN 3. 2 inpit loading balik EX-2000 49 21-Okt 25-Okt jam ritase inpit jam ritase in pit jam ritase in pit jam ritase in pit 07.00-08.00 19.00-20.00 07.00-08.00 19.00-20.00 08.00-09.00 20.00-21.00 08.00-09.00 20.00-21.00 09.00-10.00 3 21.00-22.00 09.00-10.00 2 21.00-22.00 10.00-11.00 3 22.00-23.00 1 10.00-11.00 3 22.00-23.00 11.00-12.00 2 23.00-00.00 11.00-12.00 2 23.00-00.00 12.00-13.00 istirahat 00.00-01.00 istirahat 12.00-13.00 istirahat 00.00-01.00 istirahat 13.00-14.00 3 01.00-02.00 13.00-14.00 3 01.00-02.00 14.00-15.00 2 02.00-03.00 14.00-15.00 2 02.00-03.00 16.00-17.00 03.00-04.00 16.00-17.00 2 03.00-04.00 17.00-18.00 05.00-06.00 17.00-18.00 1 05.00-06.00 total 13 total 1 total 15 total 0 EX-2000 40 23-Okt 27-Okt jam ritase inpit jam ritase in pit jam ritase in pit jam ritase in pit 07.00-08.00 07.00-08.00 07.00-08.00 07.00-08.00 08.00-09.00 08.00-09.00 08.00-09.00 08.00-09.00 1 09.00-10.00 2 09.00-10.00 09.00-10.00 3 09.00-10.00 10.00-11.00 3 10.00-11.00 10.00-11.00 3 10.00-11.00 11.00-12.00 3 11.00-12.00 11.00-12.00 2
11.00-12.00 12.00-13.00 istirahat 12.00-13.00 istirahat 12.00-13.00 istirahat 12.00-13.00 istirahat 13.00-14.00 2 13.00-14.00 13.00-14.00 2 13.00-14.00 14.00-15.00 2 14.00-15.00 14.00-15.00 3 14.00-15.00 16.00-17.00 2 16.00-17.00 16.00-17.00 2 16.00-17.00 17.00-18.00 1 17.00-18.00 17.00-18.00 1 17.00-18.00 total 15 total 0 total 16 total 1 LAMPIRAN 4. Cycle time double bench ex 49 no diging swing isi tumpah swing kosong spotting time total 1 9 6 5 5 4 29 2 8 8 4 7 4 31 3 8 8 4 8 4 32 4 8 7 4 6 30 39 5 8 6 4 5 3 26 6 7 7 4 7 5 30 7 8 7 5 6 4 30 8 8 6 4 5 25 48 9 7 8 4 7 4 30 10 7 7 5 7 5 31 11 8 8 4 6 19 45 12 8 8 3 7 6 32 13 7 7 4 7 5 30 14 9 7 3 6 5 30 15 8 6 4 5 15 38 16 9 9 4 7 5 34 17 8 6 5 6 6 31 18 7 7 4 7 4 29 19 9 6
3 5 31 54 20 8 6 4 6 3 27 21 8 7 4 6 4 29 22 8 7 3 7 4 29 23 8 7 4 7 9 35 24 7 8 5 7 4 31 25 8 7 4 7 3 29 26 8 7 4 6 20 45 27 8 9 4 8 4 33 28 9 7 3 6 5 30 29 8 6 4 6 3 27 30 8 7 4 7 4 30 rata rata 7,966667 7,066667 4 6,4 8,233333 33,13333 LAMPIRAN 5. Cycle tme double bench ex 40 no diging swing isi tumpah swing kosong spotting time total 1 8 6 5 6 4 29 2 8 8 5 7 4 32 3 9 8 4 7 4 32 4 8 7 4 6 4 28 5 8 6 4 5 3 26 6 7 7 3 7 21 45 7 8 7 5 6 4 30 8 7 6 4 7 4 28 9 7 8 4 7 4 30 10 8 7 5 7 5 32 11 8 8 4 6 35 61 12 8 8 5 7 6 34 13 7 7 4 7 3 28 14 9 7 3 6 5 30 15 8 6 4 5 20 43 16 9 9 4 7 5 34 17 8 6 5 6 6 31 18 7 7 4 7 4 29 19 9 6 3 5 3 26 20 8 6 4 6 3 27 21 8 7 3 6 4 28 22 8 7 3 7 25 50 23 8 7 4 7 9 35 24 7 8 5 7 4 31 25 8 7 4 7 4 30 26 8 7 4 6 3 28 27 8 9 4 8 4 33 28 9 7 3 6 5 30 29 8 6 4 6 15 39 30 8 7 4 7 4 30 rata rata 7,966667 7,066667 4,033333 6,466667 7,466667 32,96667 LAMPIRAN 6. Cycle time loading balik ex 49 no diging swing isi tumpah swing kosong spotting time total 1 8 8 4 7 5 34 2 7 8 4 7 4 32 3 8 7 4 8 4 34 4 8 7 5 7 5 33 5 8 7 4 7 3 29 6 7 8 4 8 5 32 7 8 7 5 7 4 31 8 8 9 4 6 3 30 9 7 8 4 7 4 30 10 9 7 5 7 5 33 11 8 9 4 8 4 33 12 8 8 3 7 3 29 13 6 8 4 8 5 31 14 9 7 3 8 5 32 15 7 7 4 8 4 30 16 8 8 4 7 5 32 17 8 8 5 9 6 36 18 7 9 4 7 4 31 19 8 8 3 7 4 30 20 8 8 4 8 3 31 21 9 9 4 6 4 32 22 8 7 3 7 4 29 23 9 7 4 7 5 32 24 9 8 5 8 4 34 25 8 7 4 7 3 29 26 8 7 4 7 4 30 27 8 8 4 8 4 32 28 7 7 3 6 5 28 29 8 8 4 7 3 30 30 9 7 4 7 4 31 rata rata 7,933333 7,7 4 7,266666667 4,166666667 31,33333 LAMPIRAN 7. Cycle time loading balik ex 40 no diging swing isi tumpah swing kosong spotting time total 1 9 7 4 7 5 34 2 7 8 4 7 4 32 3 7 7 4 8 4 34 4 8 7 5 7 5 33 5 8 7 4 7 3 29 6 7 8 4 8 5 32 7 8 7 5 7 4 31 8 8 9 4 9 4 34 9 7 8 4 7 4 30 10 9 7 5 7 5 33 11 8 9 4 8 4 33 12 8 8 3 7 4 30 13 6 8 4 8 5 31 14 9 9 3 8 4 33 15 7 7 4 8 4 30 16 8 8 4 7 5 32 17 8 8 5 8 6 35 18 7 9 4 8 4 32 19 8 8 3 7 4 30 20 8 8 4 7 3 30 21 9 9 4 6 4 32 22 8 7 3 7 4 29 23 7 7 4 7 5 30 24 7 8 5 8 4 32 25 8 9 4 7 3 31 26 8 7 4 7 4 30 27 8 8 4 8 4 32 28 7 7 3 6 5 28 29 8 9 4 7 3 31 30 9 7 4 7 4 31 rata rata 7,8 7,833333 4 7,333333 4,2 31,46667 LAMPIRAN 8. Dokumentasi Loading balik LAMPIRANJ SPESIFIKASI ALAT GALI- MUAT J.1. Spesifikasi Alat Gali-Muat Overburden a. Spesifikasi Excavator Komatsu
EX-2000-8 1. Merk : Komatsu 2. Model : PC 2000-8 3. Engine : SAA12V140E-3 4. Tenaga : 976 HP 5. Berat Operasi : 200.000 Kg 6. Isi Bucket : 12 m3 7. Dimensi/ukuran : - Tinggi Mobilisasi (Arm dilipat) = 7,135 m - Panjang Mobilisasi (Arm dilipat) = 17,030 m 8.
Maximum Digging reach :15,305 m 9. Cycle Time : 31 detik 19 35 20
Sources
1
https://dialogkalasenja.blogspot.com/2013/01/metode-pemuatan-tanah-mekanis.html INTERNET3%
2
https://www.coursehero.com/file/70239295/BAB-III-Tinjauan-Pustakadoc/INTERNET
1%
3
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/geosapta/article/download/4218/3803 INTERNET1%
4
https://www.academia.edu/5191239/Metode_Pemuatan_Tanah_Mekanis INTERNET1%
5
https://www.slideshare.net/lodrobamasugandi/jbptitbpp-gdltonniturni2189932010ta2 INTERNET<1%
6
https://id.scribd.com/doc/309520677/Proposal-Produksi-PT-MME3 INTERNET<1%
7
https://babel.antaranews.com/berita/6869/pt-nusa-bara-abadi-gugat-barito-permai INTERNET<1%
8
https://ockypradikha.wordpress.com/2015/07/04/land-clearing-pada-proses-penambangan-bahan-tambang/INTERNET
<1%
9
https://tambangbulawan.blogspot.com/2015/INTERNET
<1%
1 0
https://www.scribd.com/document/346880794/BAHAN-penambangan-1-docx INTERNET
<1%
1 1
https://idtesis.com/jenis-jenis-penelitian/
INTERNET
<1%
1 2
https://www.slideshare.net/AndreaFender90/laporan-kp-cipta-kridatama INTERNET
<1%
1 3
http://repository.upnyk.ac.id/4191/1/AbstackEksum.pdf INTERNET
<1%
1 4
https://www.academia.edu/7273626/Contoh_makalah_tentang_MEKANISME_PEMBORAN_PADA_TAMBANG_TERBUK A
INTERNET
<1%
1 5
https://ejournal.stiesia.ac.id/ekuitas/article/download/127/119 INTERNET
<1%
1 6
https://id.scribd.com/presentation/357492469/Metode-Dan-Peralatan-Konstruksi-Underpass INTERNET
<1%
1 7
https://id.scribd.com/doc/278278465/keadaan-umum-sebamban-tanah-bumbu-kalsel INTERNET
<1%