189
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL
TOGAR TIMOTEUS GULTOM STMIK ITMI MEDAN
ABSTRACT
The development of science and technology (IPTEK) today is very rapid, especially in the field of electronic technology so it greatly affects human life to go further (modernization), pragmatic thinking and simple. Where practical and technological supporting facilities are needed. This can be realized by the use of all automatic equipment that reduces the role of humans as a subject of work that has been widely found. To meet the automation needs of practical and accurate control equipment Wearable control tools such as microcontroller based control tools, automatic switches, and programmable logic control (PLC).
Keywords : PLC, Operating System Controllers, Magnetic Conductors, Relays PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri besar maupun kecil dalam proses produksinya tidak terlepas dari peran mesin-mesin listrik, baik itu berupa motor induksi, motor sinkron, motor dc, motor stepper. Secara umum motor induksi motor yang paling banyak digunakan untuk menggerakkan mekanik mesin-mesin produksi, penggunaan motor induksi sangat banyak karena dimilikinya beberapa pertimbangan seperti : perawatan yang mudah, harganya yang relatif murah dan kontruksi sederhana. Pengendalian beberapa beban listrik secara otomatis menggunakan PLC smart relay, diharapkan dapat mengendalikan beberapa perangkat atau peralatan yang menbutuhkan energi listrik secara bergantian. Sistem kendali dengan smart relay dirancang untuk menggantikan sistem kendali konvensional, yang memggunakan banyak relay maupun kontaktor magnet dan instalasi yang sangat rumit. Dimana perancangan dengan memanfaatkan salah satu sistem yang mempergunakan alat-alat kendali otomatis, diharapkan mampu terciptanya sebuah alat kendali otomatis yang dapat membantu manusia untuk meringankan pekerjaan sehari-hari dalam melakukan aktifvitasnya maupun dalam dunia industri. Sistem pengendali elektromekanik dengan menggunakan relay-relay mempunyai banyak kelemahan, diantaranya kontak-kontak yang dipakai cepat aus karena panas atau karena hubung singkat, membutuhkan biaya yang cukup besar untuk instalasi dalam hal pemeliharaan dan modifikasi dari sistem yang telah dibuat jika di kemudian hari diperlukan modifikasi. Apabila menggunakan programmable logic controller (PLC), hal ini dapat diatasi, karena sistem kendali PLC mengintegrasikan berbagai macam komponen yang berdiri sendiri menjadi suatu sistem kendali terpadu dan dengan mudah merenovasi tanpa harus mengganti semua instrumen yang ada. Kenyataan yang ada menunjukkan pada dunia industri di Indonesia masih banyak yang menggunakan system pengendali peralatan proses produksi berdasarkan laporan produksi atau catatan-catatan produksi yang dibuat pada akhir produksi. Akibatnya kalangan industri harus mengeluarkan biaya yang relative besar, dengan informasi yang didapat terlambat atau tidak tepat.
Perancangan Sistem Pengendali
Langkah-langkah perancangan software, perancangan sistem pengendali beberapa peralatan yang rnenggunakan energi listrik yang dioperasikan secara bergantian. Tipe PLC yang digunakan dalarn penelitian ini PLC tipe Zelio smart relay SR2 B 121 BD, jenis ini memiliki delapan buah input dan empat buah output. Sedangkan programming device yang akan digunakan adalah personal computer (PC) dengan bahasa pemograman yang digunakan untuk memprogram software atau perangkat lunak PLC adalah dengan mode perancangan diagram ladder.
190 METODE PERANCANGAN SISTEM
Metode yang digunakan dalam penelitian yang bersifat aplikasi perancangan system control pengendali tiga motor induksi dengan menggunakan PLC Zelio Smart Relay, diperlukan pendekatan-pendekatan dan prosedur berikut :
1. Membuat rangkaian daya sistem pengendali tiga beban listrik dengan kontaktor magnet. .
2. Rancangan pengendali tiga beban listrik dengan menggunakan PLC Zelio Smart Relay. Pada tahap ini terlebih dahulu menentukan sistem-sistem apa yang dikendalikan dan bagaimana prosesnya.
3. Menentukan terminal/perangkat Input dan Output (I/O). Semua perangkat masukan (Input) dan perangkat keluaran (Output) yang akan dihubungkan dengan PLC harus ditentukan.
4. Perancangan Program Setelah ditentukan pengalamatan (addressing) dari input maupun output, maka proses merancang program pada ladder diagram dapat dibuat sesuai dengan urutan operasi.
5. Pemograman Tahap ini, program yang sudah dirancang dalam ladder diagram sesuai dengan urutan operasi, ditulis dengan alat programming dan di transfer ke CPU PLC zelio smart relay dan kemudian dilakukan pengujian program.
6. Menjalankan Sistem Pada tahap ini perlu dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan. Untuk memastikan bahwa sistem dapat mengendalikan kerja tiga beban listrik secara bergantian dengan menggunakan PLC Zelio Smart Relay dapat berjalan dangan baik.
Perancangan Sistem
Pada perancangan rangkaian daya mengendalikan 3 beban listrik digunakan kontaktor magnet. Dimana pada sistem kendali konvensional rangkaian ini akan sangat rumit dan membutuhkan instalasi yang sangat banyak dan rumit dalam satu panel (panel control), karena menggunakan banyak komponen seperti: switch ON/OFF, relay, timer, kontektor magnet, MCB. Perancangan dengan kendali otomatis akan menjadi lebih sederhana dan efesien begitu jika ditinjau dari segi ekonomis. Jika dibanding dengan rangkaian sistem kendali konvensional untuk menghidupkan beberapa beban listrik secara bergantian sangat banyak melibatkan komponen internal pada kontektor magnet yaitu kontak-kontak normally opendan normally close. Sehingga membutuhkan kabel yang banyak. Dan kesulitan ketika mengganti urutan kerja dari beban listrik untuk dihidupkan.
Gambar 2.1. Rangkaian Daya
Sistem Operasi Pengendali Beban Listrik Secara Bergantian
Perancangan sistem pengendali beban listrik secara manual ditunjukan seperti pada Gambar 2.2. Dibawah ini :
Gambar 2.2. Rangkaian Control Secara Manual
Perancangan sistem secara manual untuk menjalankan tiga buah beban listrik secara bergantian menggunakan kontektor magnet sebagai pengendali daya. Untuk menjalankan masing masing beban digunakan switch push button untuk
191
menghubungkan dan memutus arus mengalir ke coil kontektor magnet. Adapun prinsip kerja rangkaian jika dijalankan dengan manual adalah sebagai berikut :
1. Apabila switch ON I ditekan , maka arus akan mengalir melalui NC K3 dan NC K2 pada koil kontaktor magnet 1 dan NO Kl terhubung dan menghidupkan beban pertama apakah berupa motor listrik atau lampu listrik.
2. Dan apabila switch ON 2 ditekan akan menghentikan pertama karena bersamaan NC K2 akan berubah menjadi posisi NO dan beban listrik 2 hidup.
3. Setelah switch 3 ditekan NC K3 menjadi NO beban 3 jalan dan beban2 berhenti.
Gambar 2.3. Rangkaian Pengawatan Kontol 3 Motor Bergantian Secara Manual
Pada sistem ini penggambaran untuk sambungan (NC dan NO) kontaktor magnet untuk keperluan latching (mengunci sambungan) ataupun memutus sambungan seperti digambarkan pada rangkaian kontrol. Penggambaran rangkaian secara skematis biasanya menggunakan garis lurus, dimana arus listrik mengalir dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan.
Di bawah ini ditampilkan gambar dengan fungsi yang sama dengan penggambaran instalasi kabel.
Gambar 2.4. Rangkaian Control Kendali Motor Dengan Timer
Perancangan sistem kendali konvensional dapat dilengkapi dengan timer untuk menjalankan motor secara otomatis sesuai waktu yang ditentukan. Hal ini dapat mengurangi kegiatan operator untuk mengoperasikan mesin produksi.
Sehingga aktivitas produksi menjadi lebih efektif dan efesien karena produksi berjalan secara otomatis.
Gambar 2.5. System Kendali Dengan PLC Zelio Smart Relay
Power supply DC digunakan pada modul PLC zelio, tipe SR2 B 121 BD karena menggunakan sumber tegangan 24 volt DC.
Sedangkan pada output langsung dihubungkan dengan sumber tegangan listrik jala-jala PLN 220 volt 50 Hz.
192 Perancangan Catu Daya
Power supply atau catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan catu daya ke modul PLC smart relay (termasuk CPU, memori dan lain-lain). Kebanyakan PLC bekerja pada catu daya 24 VDC atau 220 VAC. Beberapa PLC catu dayanya terpisah. Yang demikian biasanya merupakan PLC besar, sedangkan yang sedang atau ukuran kecil, catu dayanya sudah satu set. Pengguna harus menentukan berapa besar arus yang diambil dari modul output/input untuk memastikan catu daya yang bersangkutan menyediakan sejumlah arus yang memang dibutuhkan. Tipe modul yang berbeda menyediakan sejumlah besar arus listrik yang berbeda. Perancangan catu daya pada simulasi sistem diperlihatkan seperti pada rangkaian Gambar 2.6 dibawah :
Gambar 2.6. Rangkaian Penyearah
Perancangan Program PLC Soft 2 Zelio Smart Relay Proses Penggunaan Soft 2
Diagram ladder Zelio soft2 merupakan software yang akan digunakan untuk pengisian program kedalam modul PLC zelio smart relay, maupun untuk memonitoring kinerja dari PLC. Dalam software Zelio soft2 terdapat 2 jenis Bahasa pemrograman yang bisa digunakan yaitu Ladder Diagram dan Functional Block Diagram (FBD). Dalam pembuatan alat simulasi ini kita hanya menggunakan pemrograman dengan diagram ladder. Buatlah program baru dengan menekan tombol"Create new program"
Gambar 2.7. Halaman Depan Zelio Soft 2
Pilih modul yang sesuai, dengan memilih salah satu kategori yang ada,dan lanjutkan dengan pemilihan tipe Zelio Logic yang sesuai.
Gambar 2.8. Modul Utama Zelio Logic
Setelah menyelesaikan pemilihan modul utama Zelio Logic, lanjutkan dengan menekan tombol"Next>"
193 Gambar 2.9. Modul Utama Zelio Logic
Pilih modul ekstensi yang sesuai (bersifat opsional), setelah itu lanjutkan dengan menekan tombol "Next>"
Gambar 2.10. Modul Eksitesi
Pilih jenis bahasa pemrograman yang akan digunakan (Ladder atau FBD), kemudian dapat dilanjutkan dengan menekan tombol "Next>"
Gambar 2.11. Bahasa Pemrograman
Jendela pemograman akan tampak seperti gambar di bawah ini :
Gambar 2.12. Jendela Pemrograman Zelio Soft 2
194
Batasan "kontak" dan "koil" pada setiap baris program pada "Ladder entry", jumlah kontak maksimum pada setiap baris ber- jumlah 5, dan dapat diakhiri dengan koil tunggal.
1. Menu File seperti Gambar 2.13 berikut ini :
Gambar 2.13. Menu File Pada Zeliosoft2 2. Toolbar seperti ditunjukan Gambar 2.14 :
Gambar 2.14. Toolbar Zelio Soft2
3. Jumlah baris yang digunakan dan modul yang dipilih, seperti Gambar 2.15 :
Gambar 2.15. Tipe Blok Zelio Soft2 4. Tipe blok seperti Gambar 2.16 :
Gambar 2.16. Jumlah Baris Dan Pilihan Modul Zeliosoft 2 Instruksi Pada Soft2 PLC Zelio Smart Relay
a. Input pada PLC Zelio smart relay dalam program ini diagram ladder antara lain :
1) Jenis input yang umum bisa berupa: tombol tekan, sensor, dan berbagai jenis saklar lainnya.
2) Pada "Ladder entry", jumlah input ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan.
3) Masukan yang ditandai dengan indeks berupa bilangan bulat positif (1,2,3,.…) Merupakan tipe input diskrit saja.
4) Masukan yang ditandai dengan indeks berupa huruf besar (B,C,D,….) merupakan tipe input diskrit maupun analog.
5) Pada tipe Zelio Logic yang dilengkapi dengan layar, terdapat 4 tombol Z, yang juga bias berfungsi layaknya input diskrit.
Gambar 2.17. Instruksi Inputan
195 b. Output pada soft 2 ada beberapa antara lain :
1) Jenis output yang umum bisa berupa : lampu indikator, relai, kontaktor, atau coil.
2) Pada "Ladder entry", jumlah output ditentukan oleh jenis dan tipe Zelio Logic yang digunakan. terdiri dari kontak dan koil
3) Koil output dapat dibedakan menjadi 4 jenis: Active on(contactor) state, Active on impulse relay) edge, Set, dan Reset.
Gambar 2.18. Output Indikator c. Internal Memory
Internal memory merupakan jenis output yang hanya digunakan secara internal dan berjumlah total 28 unit dengan karakteristik yang serupa dengan output.
Gambar 2.19. Output Dan Input Koil d. Timer
1) Pada umumnya berfungsi untuk menunda aktivas maupun deaktivasi suatu proses.
2) Juga bisa digunakan untuk menjalankan suatu aplikasi dengan pola kerja tertentu (siklus hidup-mati yang bisa dikendalikan).
3) Tundaan waktu dapat diatur dalam rentang: 0,01 detik sampai 9999 jam.
4) Terdapat 11 jenis timer pada “Ladder entry “ Zelio Soft 2, dengan jumlah totalnya 16.
Gambar 2.20. Output Dan Input Koil
5) Setiap Timer memiliki 3 bagian utama: Kontak (TX), koil aktivasi timer (TTx) dan koil reset timer(TRx).
6) Posisi penempatan bagian timer harus sesuai pada setiap baris program.
196 e. Counter
1) Berfungsi untuk mencacah.
2) Pencacahan dapat dilakukan secara maju (up counting) maupun mundur (down counting).
3) Jumlah cacahan dapat diatur dalarn rentang: I — 32767 cacahan.
4) Pemilihan jenis pencacahan dapat dilakukan pada kotak dialog counter.
Gambar 2.21. Panel Permilihan Jenis Counter
5) Setiap counter memiliki 4 bagian utama: Kontak (Cx),koil aktivasi counter-up (CCs), koil aktivasi counter down (DCx), dan koil reset counter (RCx).
6) Posisi penempatan bagian counter harus sesuai pada setiap baris program.
Gambar 2.22. Pilihan Instruksi Conter f. Counter Comparator
1) Counter comparator berfungsi untuk membandingkan satu atau dua nilai counter baik melibatkan kostanta maupun tidak
2) Operasi yang dapat ditanganioleh coun- ter comparator terbatas pada operasi Aritmatika dasar (baik persamaan maupun pertidaksamaan)
3) Counter comparator memiliki jumlah maksimum 8 unit.
Gambar 2.23. Operasi Counter Comparator
197 Perancangan Program Diagram Ladder
Langkah pertama yang dilakukan dalam perancangan sistem kerja sistem, adalah merancang diagram alir atau flowchart rangkaian. Tujuan perancangan flowchart adalah untuk mempermudah dalam perancangan program yang akan digunakan.
Flowchart dalarn perancangan penelitian ini adalah seperti Gambar 2.20 berikut :
Gambar 2.24. Flowchart Perancangan Program
Dalam diagram ladder terdapat dua buah garis tegak lurus dimana garis tegak sebelah kiri dihubungkan dengan sumber tegangan positif catu daya dan garis sebelah kanan dihubungkan dengan sumber tegangan negatif catu daya.
Program ladder ditulis menggunakan bentuk pictorial atau simbol yang secara umum mirip dengan rangkaian kontrol relay. Program ditampilkan pada layar dengan elemen seperti normally open contact, normally closed contact, timer, magnetic coil,dan load.
Gambar 2.25. Diagram Ladder Sistem
Perancangan program ladder pada aplikasi PLC zelio smart relay (soft 2) ditunjukan pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.26. Program Menjalankan Tiga Lampu Bergantian
198
setelah program (diagram ladder) selesai dapat dilakukan pengujian kerja sistem atau dengan melakukan simulasi pada soft 2 PLC zelio smart relay ditunjukkan seperti Gambar 2.28.
Gambar 2.27. Simulasi Program
Rangkaian untuk sistem pengendali kerja 3 buah beban listrik, dalam penelitian ini disimulasikan dengan lampu, baik ladder diagram dan program zelio, untuk kerja bergantian dimana :
1. Setelah saklar I ditekan, maka lampu 1 menyala.
2. Setelah beberapa detik sesuai settingan waktu pada timer lampu 2 menyala dan lampu I mati.
3. Begitu juga setelah beberapa detik sesuai settingan waktu timer 2 detik lampu 3 menyala dan lampu 2 mati.
Lama masing- masing lampu menyala tergantung dari settingan waktu pada timer dalam program ladder yang diset.
Berikut merupakan langkah-langkah transfer program dari PC ke modul PLC zelio smart relay : 1. Menghubungkan input catu daya alat simulasi ke tegangan 24 V DC.
2. Menghubungkan PLC dengan komputer menggunakan kabel port peripheral RS 232C. Hidupkan PLC dan komputer, dan lakukan konektivitas diantara keduanya.
Gambar 2.28. Koneksi Komputer Dengan Modul PLC
3. Aktifkan Zelio Soft2 dan lakukan pengaturan seperti Gambar 2.28 berikut :
Gambar 2.29. Tampilan Menu Awal
199
Klik Open an existing program dan cari file diagram ladder yang telah kita buat untuk sistem kendali alat simulasi, lalu buka file tersebut sehingga menampilkan Gambar 2.13 berikut :
Gambar 2.30. Program Yang Akan Di Transfer
4. Klik pada toolbar transfer lalu pilih transfer program dari PC ke module.
5. Setelah selesai melakukan transfer program, maka program ladder telah tersimpan Ke dalam unit memori PLC yang selanjutnya akan diproses oleh PLC dalam mengendalikan alat simulasi.
Gambar 2.31. Proses Transfer Pogram Ke Modul PLC Pilih “TRANSFER.” Pada fungsi menu utama.
1. Menu./ OK untuk mengatifkan.
2. Pilih model transfer dari komputer ke modul atau sebaliknya.
3. Tekan menu./ OK.
4. Maka akan nada perintah untuk modifikasi program dan pilih tombol Zl untuk menentukan pilihan pada modul smart relay.
5. Setelah selesai akan ada indikator tampil pada layar display smart relay.
Perancangan Simulasi Sistem
Proses Pembuatan Alat Simulasi Sistem
Pembuatan alat simulasi untuk mengoperasikan 3 buah beban listrik searah bergantian pada penelitian ini dimulai dari perancangan rangkaian daya. Sedangkan untuk menggantikan motor listrik pada simulasi ini digunakan lampu pijar.
Sebagai indikator program sudah sesuai. Proses pembuatan alat simulasi dimulai dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
1. Merancang rangkaian daya listrik sistem dengan kontektor magnet.
Gambar 2.32. Perancangan Rangkaian Utama Alat Simulasi
200
2. Menghubungkan rangkaian daya dengan modul PLC Zelio smart relay.
Gambar 2.33. Rangkaian Sistem Simulasi Dengan Indikator Lampu
3. Menjalankan sistem simulasi, apabila switch ditekan maka lampu 1 menyala sesuai dengan settingan waktu pada program ladder lampu 2 menyala sedangkan lampu 1 padam, kemudian lampu 3 menyala dan lampu 2 padam.
PENGUJIAN DAN ANALISA
Pemilihan Modul Pengendali PLC Zelio
Pernanfaatan sistem yang mempergunakan alat-alat kendali otomatis PLC zelio smart relay, diharapkan mampu mengendalikan operasi mesin-mesin listrik atau alat-alat produksi pada dunia industri secara otomatis. Pengujian sistem pengendali konvensional dan sistem pengendali otomatis dilakukan untuk membuktikan apakah rangkaian yang sudah dibuat bekerja sesuai dengan yang direncanakan. Pertama sekali pengujian dilakukan pada setiap bagian dan pengujian beberapa komponen yang saling berkaitan. Dalam pengujian dilakukan dengan mengunakan simulasi program pengendali yang digunakan. Dan dengan menganalisa hardware dan software pendukungnya. Dalam penelitian ini, penulis merancang rangkaian sistem pengendali tiga beban listrik atau mesin-mesin yang dioperasikan bergantian secara otomatis berbasis PLC zelio smart relay. Yang tujuannya untuk mengimplementasikan sistem pengendali otomatis.
Analisa Program Diagram Ladder PLC Smart Relay
Industri besar maupun industri kecil dalam proses produksinya tidak terlepas dari peran mesin-mesin listrik, baik itu berupa motor induksi, motor sinkron, motor dc. transformator dan generator ( beban listrik). Pada penelitian ini penulis membuat untuk sistem pengendali untuk mengoperasikan tiga beban listrik seperti mesin-mesin listrik. Sistem ini dapat diaplikasikan menjalankan mesin konvayor pada peralatan produksi di pabrik dan dapat juga di aplikasikan menjadi lampu rambu lalu lintas (traffick light) jika ketiga beban digunakan lampu berlainan warna.
Gambar 3.2. Simulasi Rangkaian Kendali Menyalakan Lampu Bergantian
Untuk membuktikan kerja dari sisiem pengendali yang telah dirancang dapat diuji dengan menggunakan simulasi pada software zelio soft2. Dan untuk menjalankan simulasi program terlebih dahulu dilakukan perancangan diagram ladder
201
sesuai dengan sistem kendali yang diinginkan sesuai kebutuhan. TI adalah instruksi masukan (input) yang dalam rancangan simulasi digunakan untuk menghubungkan interfais input modul PLC dengan parameter listrik, digunakan switch sebagai penghubung dengan tegangan catu daya 24 volt DC. Untuk menghidupkan beban pertama kondisi kontak NO II dihubungkan, maka timer TTI dan memberi tundaan waktu untuk menghubungkan arus listrik dari catu daya kepada koil magnetiK MI. Dan dibaris berikutnya dibuat kontak MI sebaris dengan kontak NC timer I. Ketika timer 1 aktif dengan menentukan satuan waktu yang ditetapkan menghidupkan lampu , dan ketika waktu yang ditentukan habis kontak Tl menjadi terbuka sehingga ]ampu 1 mati. Sebaliknya TI yang semula NO menjadi terhubung untuk mengoperasikan timer 2..
Analisa Rangkaian Catu Daya
Penggunaan catu daya pada perancangan simulasi sistem pengendali ini ada dua macam yaitu sumber tegangan PLN langsung 220 volt AC sedangkan untuk menghidupkanmodul PLC Zelio adalah catu tegangan DC 24 volt. Untuk catu daya beban tergantung dari jenis beban listrik yang digunakan apakah beban listrik DC seperti motor DC, LED, Buzzer dan sebagainya maupun beban listrik AC seperti pompa air, kipas angin, AC dan beban listrik lainnya. Catu daya 24 volt DC dihasilkan penurunan tegangan 220 volt AC dengan menggunakan transformator penurun tegangan (step down) yang kemudian di serahkan dengan komponen semikonduktor/diode penyearah. Dan untuk mempertahankan agar tegangan catu daya DC 24volt tetap stabil meskipun terjadi perubahan beban, maka sebelum dihubungkan dengan modul PLC digunakan IC LM7824. Begitu juga untuk sumber tegangan DC 12 volt untuk digunakan menjalankan motor DC digunakan IC regulator LM7812.
PEMBAHASAN
Tampilan Pada Display (LCD)
Gambar di bawah ini menunujukan suatu tampilan pada LCD yaitu unsur-unsur yang memperlihatkan INPUT-OUTPUT pada layar yang artinya adalah sebagai berikut :
Gambar 3.3 Tampilan Awal LCD
1. Menyatakan status input, apakah berupa sinyal analog atau sinyal digital. Dimana 1234 adalah masukan analog sedangkan ABCD adalah masukan digital atau berupa sinyal pulsa. .
2. Menyatakan pemilihan penggunaan mode pemograman yang akan digunakan (RUNSTOP) dan mode pemograman (LD/FBD).
3. Settingan hari, tanggal, bulan, dan waktu atau jam pemograman. . 4. Menampilkan status keluaran (output).
5. Menu tergantung kondisi pushbutton yang menandakan mode operasi.
Kunci yang terdapat pada panel smart relay digunakan untuk mengatur program, mengendalikan rancangan sistem dan memonitoring perubahan yang terjadi pada sistem yang telah dirancang diperlihatkan seperti pada gambar 3.4 dibawah berikut :
Gambar 3.4. Monitoring Program
202
Ketika salah satu tombol pada smart relay ditekan maka akan tampil pada layar LCD seperti gambar diatas. Tombol yang berwarna putih terletak pada sebelah kanan LCD. Ketika tombol ini berfungsi untuk slop konektor komunikasi data dari komputer ke modul PLC yang sejaiar dengan bersama tombol navigasi (Z). Tombol Menu/O adalah tombol hijau yang terletak di bawah LCD pada sisi kanan. Tombol ini digunakan untuk semua konfirmasi Menu, Sub-Menu, Program.
Parameter, dan lain-lain. Tombol Z1 sampai Z4 berfungsi sebagai navigasi atau tombol untuk memilih menu. Ketika kursor ditempatkan pada menu parameter maka akan tampil seperti gambar dibawah ini:
Gambar 3.5. Instruksi Parameter
Tombol + / - digunakan untuk menentukan berbagai nilai-nilai yang digunakan untuk memilih unsur yang akan diguanakan seperti masukan, keluaran, fungsi otomasi, angka-angka, nilai-nilai kwantitatip dll), apakah timer atau counter. Instruksi ins adalah untuk meyisipkan ladder satu baris dalam melakukan perubahan program. Del berfungsi untuk menghapus unsur yang salah atau yang akan dikosongkan. Parameter untuk menampilkan fungsi otomatis yang lebih spesifik.
Pemograman Perangkat Lunak (Software)
Pada tampilan LCD pada modul smart relay menunjukan model diagram ladder ditunjukan seperti gambar berkut :
Gambar 3.6. Masukan Program Zelio Smart Relay
Software Zelio smart relay dapat disusun dengan 120 unsur-unsur input dan output untuk instruksi pada diagram tangga.
Pada smart relay pada layar dapat digunakan untuk mengoperasikan 4 buah instruksi secara bersamaan, apakah itu switch, pushbutton, coil ,timer,counter dan instruksi lainnya sesuai dengan rancangan diagram ladder suatu aplikæsi sistem pengendali.
Gambar 3.7. Cara perancangan diagram ladder Prosedur Transfer Perangkat Lunak
Untuk mentransfer program dari komputer (PC) ke modul PLC pada smart relay dimana smart relay mempunyai memori dan data digunakan untuk menjalankan proses kendali secara otomatis ataupun secara manual. Sistem pengendali dengan PLC zelio smart relay dapat meningkatkan efesiensi dan efektiftas proses operasi alat alat kerja yang umum digunakan pada dunia industri. Backup memori dengan program yang dirancang dapat diaplikasikan pada smart relay. Cara memasukan program diagram ladder ditunjukkan seperti pada gambar berikut :
Gambar 3.8. Proses Transfer Memori
203 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perancangan dan penelitian sistem simulasi penngendali operasi tiga beban listrik dengan menggunakan PLC Zelio smart relay diambil beberapa kesimpulan berikut : .
1. Pemanfaatan sistem pengendali otomatis berbasis smart relay jauh lebih efektif dan efesien jika di banding sistem pengendali konvensional. .
2. Perancangan sistem dan model operasi sistem dapat dimonitoring dari modul PLC smart relay sehingga lebih mudah untuk mengetahui apabila terjadi kesalahan atau kerusakan. .
3. Membutuhkan sedikit alur diagram ladder dalam pemograman sistem pengendali tiga beban listrik secara bergantian.
4. Dalam rancangan sistem simulasi ini penggunaan piranti input dan output, yakni hanya satu input berupa switch dan tiga output dihubungkan langsung dengan koil kontaktor magnet sebagai pengendali operasi beban listrik. .
5. Dalam perancangan program diagram ladder (software) dilakukan pada komputer kemudian adanya komunikasi untuk transfer program dan jika ada perubahan urutan operasi beberapa mesin dapat dilakukan hanya dengan mengubah program sesuai kebutuhan.
SARAN
1. Bagi pengguna sistem ini, untuk meningkatkan keamanan sebaiknya jika bisa mengombinasi rangkaian proteksi untuk menghasilkan lebih mengefektifkan dalam aplikasinya.
2. Penulis mengharapkan agar teman-teman mahasiswa khususnya jurusan elektro dapat melakukan penelitian lanjutan untuk penggunaan sistem kendali otomatis berbasis smart relay untuk menggantikan sistem pengendali konensional yang membutuhkan sangat banyak komponen (spare part) dapa panel control.
DAFTAR PUSTAKA
Alit swamardika, LB. 2005, Simulasi kontrol lampu lalu lintas sistem detector dengan menggunakan PLC untuk persimpangan Jalan Waribang-WR. Supratman Denpasar, Teknik Elektro Universitas Udayana.
Brata Abi Mantra, 2005. Simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC (programmable logic control) Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang.
Deny Wiria Nugraha2010 Sistem pengaturan mesin pemotong kentang berbasis programmable logic controller, jurnal SMARTek, Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu.
Frank D Petruzela, 2002. Elektronika Industri. Yogyakarta : Andi Ofset. Malvino, 1985.Prinsip-prinsip Elektronika Edisi ke 3 jilid 1 .Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.
Khoirol Irpan, 2009. simulasi pengaturan start-stop dan pembebanan tiga generator dengan control menggunakan PLC, Teknik Elektro Universitas Sumatra Utara.
Nurgiyatna, Joko Prasetyo, Faranita Surwi, Ambar Eni Heriastuti 2003. Rancang Bangun Aplikasi PLC untuk Pengendalian Konveyor pada Pengepakan Barang. Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ngatimin, S.Pd, Drs. Suharto, Heru Oktavianus 2005. Mengoperasikan mesin Produksi dengan kendali Elektromekanik, Modul SMK, Departemen Pendidikan Nasional.
Omron, 1997. C Series SYSMAC CPMIA. Training Manual. Bandung : PT. Interindo Wiradinamika.
Putra Afgianto Eko, 2004. Konsep Pemrograman dan Aplikasi (Omron CPMlA/CPM2A dan ZEN Programmable Relay).
Yogyakarta : Gava Media.