Ditetapkannya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dengan paradigma baru telah memberikan perubahan yang mendasar dalam sistem penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Pada hakekatnya perubahan tersebut diarahkan untuk lebih terciptanya daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam mensejahterakan masyarakat baik melalui peningkatan daya saing daerah maupun peningkatan pelayanan publik.
Sejalan dengan hal tersebut, isu strategis yang mengemuka dewasa ini dan tengah berkembang disektor publik yaitu semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintahan di daerah yang berkualitas, transparan dan akuntable. Konsekuensi dilaksanakannya pelayanan publik yang akuntabel mengharuskan Pemerintah Daerah untuk membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) melalui penerapan manajemen kinerja yang sinergis dan terintegrasi mencakup pelaksanaan fungsi fungsi manajemen planning, organizing, actuating dan contolling.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang menegaskan kembali pentingnya sinergitas antara aspek keuangan dan kinerja dalam pelaksanaan tugas kepemerintahan dan pembangunan kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas , dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
Oleh karenannya, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menyusun laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) tahun 2015 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja atas keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian visi dan misi melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tahun 2015.
Kabupaten Cilacap merupakan Kabupaten yang terluas di Provinsi Jawa Tengah dengan luas 225.360,84 Ha (termasuk Pulau Nusakambangan) dimana secara geografis letaknya berada di antara 108o4’30” – 109o30’30” BT dan 7o30’ – 7o45’20” LS, dan secara administratif letaknya berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banyumas di sebelah Timur, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Kuningan (Propinsi
Jabar) di sebelah Barat, Kabupaten Brebes di sebelah Utara serta Samudera Hindia di sebelah Selatan. Wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari 24 Kecamatan, 269 Desa dan 15 Kelurahan. Wilayah terluas adalah kecamatan Wanareja (19.063 Ha) dan terkecil adalah kecamatan Cilacap Selatan (911 Ha). Ibukota kecamatan terjauh dari ibukota kabupaten adalah Dayeuhluhur (107 km)
1. KONDISI GEOGRAFIS
A. GAMBARAN UMUM
a. Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Kabupaten Cilacap menurut hasil registrasi penduduk ( data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil pada Indikator Pembangunan Kabupaten Cilacap, kondisi sampai dengan September 2015) mencapai 1.804.576 jiwa yang terdiri dari laki-laki 913.714 jiwa dan perempuan 890.862. Angka Kelahiran Kasar (CBR) sebesar 11,4 artinya terjadi kelahiran hidup sebanyak 11 per 1.000 penduduk. Sementara Angka Kematian Kasar (CDR) sebesar 5,95 artinya terjadi kematian sebanyak 6 per 1.000 penduduk.
2. KONDISI DEMOGRAFIS
Gambar 1.1. Peta Kabupaten Cilacap Sumber ; Bappeda Kab. Cilacap
Gambar 1.2. Pertumbuhan penduduk
Kabupaten Cilacap 2010-2015 Gambar 1.3 Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin 2010-2015
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Cilacap
b. Penyebaran dan Kepadatan Penduduk
Sementara itu dari distribusi penduduk menurut kecamatan, memperlihatkan Kecamatan Majenang adalah yang paling banyak penduduknya yaitu sebesar 127.358 jiwa ( 7,07% dari total jumlah penduduk Kabupaten Cilacap) , diikuti Kecamatan Kesugihan sebesar 117.790 jiwa kemudian Kecamatan Kroya sebesar 105.155 jiwa. Sedangkan yang berpenduduk paling kecil adalah Kecamatan Kampunglaut, yaitu sebesar 14.361 jiwa (0,80%
dari total jumlah penduduk Kabupaten Cilacap) . Bertambahnya penduduk menyebabkan kepadatan penduduk juga meningkat yaitu dari 825 jiwa/km2 pada tahun 2012 menjadi 841,93 jiwa/km2 pada tahun 2014. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Cilacap Selatan (9.160,7 jiwa/km2 . ), sedangkan tingkat kepadatan penduduk terendah yaitu Kecamatan Kampung Laut ( 98,27 jiwa/km2 ).
Kepadatan penduduk per Kecamatan
Gambar 1.4. Kepadatan Penduduk dan Jumlah penduduk per kecamatan tahun 2014
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cilacap
Jumlah penduduk per Kecamatan
Pemerintah Kabupaten Cilacap memiliki SDM yang beragam. Jumlah PNS tahun 2015 (sampai dengan September 2015) seluruhnya sebanyak 13.510 orang yang terdiri dari PNS laki-laki sebanyak 7.239 orang dan PNS perempuan sebanyak 6.271 orang. Menurut tingkat pendidikan sebagian besar PNS berpendidikan S-1 ( Gambar 1.5 ) Pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap tahun 2015 sebanyak 1.076 orang dengan rincian pejabat struktural sebagaimana gambar disamping.
Pemerintah Kabupaten Cilacap dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Pemerintah Kabupaten Cilacap dipimpin oleh seorang Bupati yang dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Adapun tugas wewenang, kewajiban dan hak Bupati sebagai Kepala Daerah diatur dalam ketentuan Pasal 65 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Untuk melaksanakan berbagai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Cilacap maka dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang akan membantu Bupati dalam mengelola urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya.
Ditetapkannya Undang Undang No 23 Tahun 2014 hingga saat ini belum diikuti dengan peraturan pelaksanaannya. Sehingga Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kabupaten Cilacap masih berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 terlihat sebagaimana bagan organisasi perangkat daerah kabupaten Cilacap sebagaimana Gambar 1.7.
3. SDM PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
4. SUSUNAN ORGANISASI
Gambar 1.5 Jumlah PNS menurut jenjang pendidikan
Sumber : BKD Kabupaten Cilacap
Gambar 1.6 Jumlah Pejabat Struktural di Lingkungan Pemkab Cilacap Tahun 2015
Gambar 1.7. Bagan Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Cilacap Sumber : Bagian Organisasi Setda Kab Cilacap
Kecamatan : 1. Cilacap Selatan
2. Cilacap Tengah 3. Cilacap Utara 4. Kesugihan 5. Adipala 6. Jeruklegi 7. Binangun 8. Nusawungu 9. Kroya 10. Maos 11. Sampang 12. Bantarsari 13. Kawunganten 14. Gandrungmangu 15. Sidareja 16. Cipari 17. Karangpucung 18. Kedungreja 19. Patimuan 20. Wanareja 21. Majenang 22. Cimanggu 23. Dayeuhluhur Dinas Daerah :
1. Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi 4. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 5. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah 8. Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan
Informatika 9. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
UMKM 10. Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pengelolaan SD
Kawasan Segara Anakan 11. Dinas Bina Marga, SDE dan SD Mineral 12. Dinas Pertanian dan Peternakan 13. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
DPRD
Kelurahan : 1. Karangtalun 2. Kebon manis 3. Gumilir 4. Mertasinga 5. Tritihkulon 6. Gunungsimping 7. Sidanegara 8. Donan 9. Lomanis 10. Kutawaru 11. Cilacap 12. Tegalreja 13. Tambakreja 14. Tegalkamulyan 15. Sidakaya
Lembaga Lain : 1. Badan
Penanggulangan Bencana Daerah 2. Badan Pelaksana
Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Lembaga Teknis Daerah :
1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 2. Badan Diklat Arsip dan
Perpusda 3. Badan Pemberdayaan
Masyarakat, Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan KB 4. Badan Lingkungan Hidup 5. Badan Kepegawaian
Daerah 6. Inspektorat Kabupaten 7. Bappeda 8. RSUD Cilacap 9. RSUD Majenang 10. BPMPT 11. Satpol PP
Bupati Wakil Bupati
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD Staf Ahli Bupati :
Staf Ahli Bupati : 1. Bid Ekonomi dan Keuangan 2. Bid Hukum dan Politik 3. Bid Pembangunan 4. Bid Pemerintahan 5. Bid Kemasyarakatan dan SDM
Maksud disusunnya LKj IP Kabupaten Cilacap Tahun 2015 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu satu tahun dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Tujuan Penyusunan LKj IP Kabupaten Cilacap Tahun 2015 sebagai alat untuk mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja
Pemerintah Kabupaten Cilacap. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan solusi yang tertuang dalam LKj IP, menjadi sumber untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/ kegiatan yang akan datang. Dengan pendekatan ini, LKj IP sebagai proses evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan melalui perbaikan pelayan publik.
Penulisan LKjIP Kabupaten Cilacap Tahun 2015 disusun dengan sistematika mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayaguaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Menyajikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Menyajikan Capaian Kinerja Organisasi dan Realisasi Anggaran. Capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi dan capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada)
Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja
Diuraikan juga realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi dan Prestasi/ Pernghargaan yang diraih
BAB IV Penutup
Menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran.
Pada lampiran berisi SK Bupati Cilacap tentang Tim Penyusun LKjIP, Review atas Lakip Kabupaten Cilacap Tahun 2015
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, penyelenggaraan SAKIP meliputi rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja. Rencana strategis menjadi landasan dalam penyelenggaraan SAKIP. Perencanaan strategis merupakan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan seluruh aspek baik yang menyangkut potensi, peluang dan kendala yang ada. Perencanaan strategis harus disusun secara integral komprehensif dan implementatif sehingga dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien serta dapat mencapai hasil yang optimal. Dalam rangka pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah dalam kerangka sistem pembangunan nasional, maka seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) wajib menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang merupakan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Selain itu, Pemerintah Daerah juga harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk setiap jangka waktu 5 tahunan. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menetapkan RPJPD Kabupaten Cilacap 2005-2025 dengan Perda Nomor 23 Tahun 2008 dan RPJMD Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013.
Pemantapan manajemen pembangunan berbasis kinerja, menjadi salah satu perhatian bagi Kabupaten Cilacap. Beberapa inovasi yang sudah dikembangkan untuk peningkatan kinerja baik pada fase perencanaan maupun pengendalian pembangunan antara lain adalah :
Pemkab Cilacap sudah menerapkan aplikasi Simda Keuangan sejak TA 2014. Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan keuangan daerah secara terintegrasi, meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya. Output aplikasi ini antara lain:
Penganggaran
Rencana Kerja Anggaran (RKA), RAPBD dan Rancangan Penjabaran APBD, APBD dan Penjabaran APBD beserta perubahannya, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).
Penatausahaan
Surat Penyediaan Dana (SPD), Surat Permintaan Pembayaran (SPP), Surat Perintah Membayar (SPM), SPJ, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), Surat Tanda Setoran (STS), beserta register-register, dan formulir-formulir pengendalian anggaran lainya.
Akuntansi dan Pelaporan
Jurnal, Buku Besar, Buku Pembantu, Laporan Keuangan (Laporan Arus Kas dan Neraca Laporan Realisasi Anggaran), Pertanggungjawaban dan Penjabarannya.
Gambar 2.1 Aplikasi Simda Keuangan
A. INSTRUMEN GUNA MENDUKUNG PENGELOLAAN KINERJA
SIMDA Keuangan
Aplikasi membantu dalam pengendalian terhadap pelaksanaan fisik keuangan kegiatan khususnya kegiatan belanja langsung SKPD serta pengadaan barang dan jasa dapat dipantau secara realtime oleh SKPD. Adapun data diinput setiap bulan paling lambat tanggal 5 sebagai laporan pelaksanaan fisik dan keuangan pada masing-masing SKPD.
Gambar 2.2. Aplikasi SIM Pelaporan Pembangunan Daerah
Program aplikasi ini digunakan untuk pengelolaan barang daerah meliputi perencanaan, pengadaan, penatausahaan, penghapusan dan akuntansi barang daerah. Output aplikasi ini antara lain :
Perencanaan
Daftar Kebutuhan Barang dan Pemeliharaan, Daftar Rencana Pengadaan Barang Daerah dan Daftar Rencana Pemeliharaan Barang Daerah.
Pengadaan
Daftar Hasil Pengadaan,Daftar Hasil Pemeliharan Barang, dan Daftar Kontrak Pengadaan.
Penatausahaan
Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu (sejarah) Barang, Kartu Inventaris ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI), Daftar Mutasi Barang Daerah, dan Rekap Hasil Sensus, serta Label Barang.
Penghapusan
SK Penghapusan, Lampiran SK Penghapusan, Daftar Barang yang Dihapuskan Akuntansi
Daftar Barang yang masuk Neraca (Intracomptable), Daftar Barang Extra Comptable, Lampiran Neraca, Daftar Penyusutan Aset Tetap, dan Daftar Aset Lainnya (Barang Rusak Berat), serta Rekapitulasi Barang Per SKPD.
Gambar 2.3. Aplikasi SIMDA BMD
SIM Pelaporan Pembangunan
SIMDA BMD
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) mulai digunakan pada tahun 2008 guna menunjang manajemen kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dan UPT Puskesmas. Pengembangan SIKDA saat ini akan difokuskan pada integrasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) merupakan fasilitas untuk mencatat dan mengolah data hasil kegiatan program Puskesmas, Sistem Informasi Manajemen Program (SPTP) merupakan fasilitas untuk mencatat dan mengolah data hasil kegiatan program di Dinas Kesehatan (tingkat Kabupaten), Sistem Informasi Manajemen Obat (SIMO) merupakan fasilitas untuk mencatat dan memonitor stok obat, serta Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMKA) merupakan fasilitas untuk mencatat dan mengolah data pegawai yang ada di Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas.
Manfaat dari pelayanan kesehatan SIMPUS berbasis website : Bagi Masyarakat.
a. Pelayanan kesehatan menjadi cepat dan efisien. Pelayanan kesehatan menggunakan teknologi informasi akan mempercepat pelayanan karena setiap unit saling terhubung dengan komputer sehingga alur pasien berobat langsung terdeteksi ke setiap unit.
b. Pasien tidak direpotkan dengan kartu berobat. Setiap pasien yang akan berobat idealnya harus membawa kartu berobat agar di tempat pelayanan kesehatan mempermudah pencarian rekam medisnya. Dengan menggunakan SIMPUS pasien bisa langsung dicari dengan cepat sehingga pelayanan bisa cepat, cermat dan terdokumentasi dengan baik.
Bagi Pemerintah.
a. Secara Epidemiologi penyebaran penyakit dapat diakses pada setiap saat. Dalam SIMPUS Online dapat diketahui peta penyebaran penyakit perwilayah yang mempermudah dalam intervensi program kesehatan di daerah dengan kasus tertentu.
b. Pengeluaran Obat dapat diakses secara cepat pada setiap saat, di setiap unit. Dalam SIMPUS ini juga termonitor jumlah pengeluaran obat dan stok obat di setiap unit pelayanan hal ini memudahkan pengawasan obat dari tingkat UPT. Puskesmas dan tingkat kabupaten.
c. Dapat mengetahui kunjungan pasien di UPT. Puskesmas dan unit-unit lainnya dan menurut jenis kelompoknya.
d. Jumlah tenaga setiap UPT Puskesmas dengan mudah dapat dilihat dalam SIMKA.
e. Output Laporan sesuai kebutuhan program.
Gambar 2.4 Login SIKDA
Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
Gambar 2.6. Aplikasi SIM Kepegawaian
Secara garis besarnya keberlangsungan pelaksanaan pembangunan sangat tergantung dari sistem perencanaan yang baik, karena semua pelaksanaan kegiatan harus diawali dari perencanaan. Untuk lebih efisien dan efektifnya pelaksanaan perencanaan pembangunan di Kabupaten Cilacap, maka Bappeda Kabupaten Cilacap telah melaksanakan sistem perencanaan dengan SIMRENBANGDA yang dimulai dari Musrenbang Desa/ Kelurahan,
Gambar 2.5 Aplikasi SIMPUS
SIM Kepegawaian
Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah (Simrenbangda)/e-Planning
Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kabupaten, Penyusunan Rancangan Renja SKPD, Penyusunan RKPD sampai dengan penyusunan KUA–PPAS yang mudah diakses oleh publik dengan cara digital.
Selama ini kegiatan perencanaan masih dilaksanakan secara konvensional atau manual.
Dengan sistem manual
ternyata banyak
kelemahan-kelemahan yang muncul diantaranya lamanya waktu dalam melakukan pengolahan data sehingga timbul masalah keterlambatan dalam penyajian informasi, kurang akuratnya dokumen bila perlukan perubahan sewaktu-waktu, serta dokumentasi yang lemah dan tidak berstruktur
sehingga sulit melakukan pencarian kembali sewaktu-waktu dibutuhkan.
Diharapkan dengan diterapkannya perencanaan secara SIMRENBANGDA, maka akan dapat mengatasi segala persoalan tersebut, juga diharapkan dapat dilaksanakan efisiensi penggunaan anggaran, peningkatan kepasitas kinerja, akuntabilitas aparatur dan dapat mencegah terjadinya korupsi serta yang terpenting dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Cilacap.
Manfaat yang bisa diperoleh dengan pelaksanaan SIMRENBANGDA, antara lain:
Penyusunan hasil Musrenbang, Renja KPD, RKPD, KUA-PPAS lebih terstruktur dan efektif.
Perbaikan penyusunan Musrenbang Kecamatan, Renja SKPD, RKPD dan KUA-PPAS yang diukur dengan kecepatan dan ketepatan waktu penyusunan secara teknis.
Proses penyusunan Musrenbang Kecamatan, Renja SKPD, RKPD dan KUA-PPAS lebih efisien dari segi biaya, waktu maupun biaya sumber daya manusia.
Pengendalian, kontrol dan pengawasan terhadap kegiatan SKPD sejak mulai penyusunan perencanaan yang lebih cepat dan lebih baik.
Mengurangi penyimpangan praktek pengangaran yang akan timbul kemudian hari.
Semua data perencanaan dapat tersusun rapi tidak berantakan.
Pelaksanaan proses penyusunan perencanaan lebih transparan, akuntabel dan dapat diakses oleh publik.
Pelaksanaan SIMRENBANGDA secara efektif dilaksanakan dimulai Tahun Anggaran 2015 untuk menyusun Perencanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2016. Sosialisasi sudah dilakukan padaTahun 2014 kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Aplikasi SIM Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMRENBANGDA) ini berjalan dengan menggunakan web browser dan tidak perlu menginstal lebih dahulu, sehingga dapat digunakan kapanpun dan dimanapun dengan perangkat apapun baik menggunakan komputer (PC), laptop, netbook ataupun tablet asalkan terkoneksi dengan jaringan internet.
Gambar 2.7. Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Simrenbangda)/ ePlaning
Sesuai catatan dan rekomendasi Kementrian PAN dan RB atas Hasil Evaluasi LAKIP Kabupaten Cilacap Tahun 2013 yang dievaluasi tahun 2014, bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), diharapkan adanya pengembangan sistem dan prosedur pengumpulan data kinerja melalui teknologi informasi ( TI ) yang dapat diverifikasi dan tepat waktu sehingga data kinerja yang disajikan lebih dapat diandalkan. Hal inilah yang melatarbelakangi adanya aplikasi e-SAKIP di Kabupaten Cilacap. Dengan sistem aplikasi ini diharapkan dapat membantu SKPD dalam pelaporan kinerja karena dapat dilaporkan secara elektronik darimana saja dan kapan saja sepanjang dijangkau jaringan internet sehingga SKPD dapat melaporkan secara rutin setiap triwulan tepat waktu sesuai saran dari Kemenpan dan RB yang sudah dituangkan dalam Rencana Aksi Pencapaian Perjanjian Kinerja.
Meskipun menu yang tersedia dalam aplikasi sistem e-SAKIP ini masih belum lengkap namun upaya
pengembangan akan terus dilaksanakan sesuai
kebutuhan dan mengantisipasi adanya
perubahan regulasi yang berakibat adanya
perubahan tentang akuntabilitas kinerja, termasuk bisa dintegrasikan dengan aplikasi sistem lainnya yang sudah ada seperti Simrenbangda, Simkeuda, dan Sistem Pengendalian
Operasional Kegiatan.
Kepala SKPD dan Pimpinan Daerah juga dapat memantau kinerja bawahan setiap saat jika diperlukan karena bisa dimonitor secara langsung melalui laptop, tablet maupun smartphone dengan memanfaatkan username dan password yang sudah ada. Dengan demikian, pengendalian dan pengawasan terhadap capaian kinerja SKPD dapat dilakukan dengan mudah dan sesuai target yang ditetapkan.
Rencana Strategis (RENSTRA) sangat diperlukan oleh masing-masing Pemerintah Daerah, karena dengan adanya rencana strategis akan membantu para Kepala Daerah dan seluruh jajarannya dalam menentukan arah dan tujuan yang ingin dicapai, sehingga Pemerintah Daerah dapat lebih berperan dalam memberikan respon terhadap berbagai perubahan dan tuntutan lingkungan. Disamping itu rencana strategis akan memperjelas
B. RENCANA STRATEGIS
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah /e-SAKIP
Gambar 2.8. Aplikasi Sistem e-SAKIP
konsep organisasi Pemerintah Daerah dalam melakukan aktivitas agar tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan seluruh potensi dan kemampuan yang ada secara integral komprehensif. Rencana strategis Pemerintah Kabupaten Cilacap dimanifestasikan dalam bentuk dokumen RPJMD Tahun 2012-2017 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013, mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Kegiatan yang akan diuraikan dalam bab ini, sedangkan uraian sasaran target kinerja yang ingin dicapai dalam tahun 2014 beserta program dan kegiatan pendukungnya akan dijelaskan tersendiri dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015.
.
Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam rangka mencapai misi. Tujuan adalah pernyataan- pernyataan tentang hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi; melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah. Sasaran adalah hasil atau kondisi yang diharapkan dari suatu tujuan yang terukur formulasinya. Rumusan tujuan yang dijabarkan dari visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Cilacap sebagaimana berikut.
MENJADI KABUPATEN CILACAP YANG SEJAHTERA SECARA MERATA
VISI
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat
Entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government
3. Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Meningkatkan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat
4. Mengembangkan Perekonomian yang Bertumpu pada Pengembangan Potensi Lokal dan Regional Melalui Sinergi Fungsi-Fungsi Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Perdagangan, Industri dan dengan Penekanan pada Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan Penciptaan Lapangan Kerja.
5. Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal 6. Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan Untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dengan Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam Secara Rasional, Efektif dan Efisien.
MISI
Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran Kab Cilacap Tahun 2013-2017 menurut Misi Kab Cilacap
Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan Sasaran
1.1 Meningkatkan Kualitas SDM 1 Meningkatnya indeks pembangunan manusia
Misi 2: Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Penerintahan yang bersifat Entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Goverment.
Tujuan Sasaran
2.1 Meningkatkan kualitas pelayanan publik 1 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih ( clean Goverment )
Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat.
Tujuan Sasaran
3.1 Meningkatkan kualitas layanan pendidikan
masyarakat 1 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat
3.2
Meningkatkan kualitas layanan kesehatan
masyarakat 1 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
dan individu
Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja.
Tujuan Sasaran
4.1 Meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan
1 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan
2 Memelihara ketahanan pangan
3 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 4 Menurunnya tingkat kemiskinan
Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal.
Tujuan Sasaran
5.1 Menumbuhkembangkan Peran UMKM dan koperasi Berbasis Kekuatan Lokal
1 Meningkatnya peran UMKM dan koperasi dalam perekonomian
Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara Rasional, Efektif dan Efisien.
Tujuan Sasaran
6.1
Meningkatkan Pemerataan Pendapatan Antar Kelompok Masyarakat dan Antar Wilayah
1 Meningkatnya pembangunan yang semakin merata
6.2 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan
1 Meningkatnya kelestarian lingkungan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Cilacap dan Indikator Tujuan ditetapkan dalam Peraturan Bupati Cilacap Nomor 78/Tahun 2015 tanggal 29 September 2015 tentang Penetapan Indikator Tujuan dan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Kabupaten Cilacap Tahun 2013-2017. Dengan demikian Keputusan Bupati Cilacap 060/28/11/Tahun 2015 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Cilacap Nomor 166/11/Tahun 2014 tentang penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 tidak berlaku lagi.
Tujuan penetapan Indikator Tujuan dan Indikator Kinerja Utama ( IKU ) adalah memperoleh ukuran keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan ( jangka menengah lima tahun ) dan sasaran strategis ( jangka pendek tahunan ) organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
Tabel 2.2 Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran Strategis dan IKU 2012-2017
Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama ( Indikator Kinerja Sasaran )
1 Meningkatkan Kualitas SDM
IPM 1 Meningkatnya indeks pembangunan manusia
1 Indeks Pembangunan Manusia
2 Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Nilai IKM/SKM
2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih ( clean Goverment )
2 Opini pemeriksaan BPK ( WTP=4; WDP=3;TW=2;
Disklaimer=1) 3 Nilai EKPPD
4 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda
3 Meningkatkan kualitas layanan pendidikan masyarakat
Angka Melek Huruf
3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat
5 Angka Melek Huruf 6 Rata-rata Lama Sekolah 4 Meningkatkan kualitas
layanan kesehatan masyarakat
Angka Harapan Hidup
4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu
7 Angka Kematian Bayi (AKB).
8 Angka Kematian Ibu (AKI).
9 Angka Harapan Hidup 10 Presentase Gizi Buruk 5 Meningkatkan
pendapatan masyarakat secara berkelanjutan
Pertumbu han PDRB
per kapita
5 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan
11 Indeks Gini
12 Indeks kedalaman kemiskinan
13 Indeks keparahan kemiskinan 14 Pertumbuhan PDRB per kapita 6 Memelihara ketahanan
pangan
15 penguatan cadangan pangan pokok
16 Ketersediaan energi per kapita 17 Ketersediaan protein per kapita 7 Meningkatnya daya
serap lapangan kerja
18 Angka Pengangguran
8 Menurunnya tingkat kemiskinan
19 prosentase penduduk miskin
6 Menumbuhkembangkan Peran UMKM dan koperasi Berbasis Kekuatan Lokal
Penyerapa n tenaga kerja sektor UMKM
9 Meningkatnya peranan UMKM dan koperasi dalam perekonomian
20 Persentase koperasi aktif 21 Penyerapan Tenaga Kerja sektor
UMKM 7 Meningkatkan
Pemerataan Pendapatan Antar Kelompok Masyarakat dan Antar Wilayah
Indeks Gini 10 Meningkatnya pembangunan yang semakin merata
22 Proporsi panjang jalan kabupaten dengan kondisi baik terhadap total panjang jalan kabupaten
23 Proporsi jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya pertanian (tersier sekunder primer)
24 Cakupan daerah yang teraliri listrik
25 Cakupan daerah yang teraliri air bersih
26 Cakupan rumah dan pemukiman layak huni sesuai SPM
8 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup secara Berkelanjutan
Prosentase penurunan emisi gas buang
11 Meningkatnya kelestarian lingkungan
27 Prosentase penurunan lahan kritis
28 Persentase tersedianya Ruang Terbuka Hijau Publik
Strategi dan arah kebijakan dirumuskan berdasarkan isu-isu strategis dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah pembangunan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan berdasarkan misi Kabupaten Cilacap 2012-2017. Ada delapan isu strategis yang telah dirumuskan untuk mencapai tujuan tersebut. Penyelesaian masalah yang berkaitan dengan satu isu strategis diselesaikan melalui pilihan satu atau lebih strategi. Pada saat sama, suatu strategi yang dipilih dapat menjadi jalur penyelesaian masalah yang berkaitan dengan lebih dari satu isu strategis. Sementara itu, arah kebijakan dirumuskan untuk memberikan panduan dan penekanan agar kebijakan-kebijakan yang dirumuskan mampu membawa kearah tepat, optimal dan bersinergi satu sama lain, sehingga setiap program dan kegiatan yang dirumuskan dapat menghasilkan output dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Terkait dengan delapan isu strategis Kabupaten Cilacap pada pembangunan jangka menengah 2012-2017, telah dirumuskan Strategi Dasar yaitu “Bangga Mbangun Desa”, sesuai dengan Peraturan Bupati No.76 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Gerakan “Bangga Mbangun Desa”. “Bangga Mbangun Desa” adalah strategi dan arah kebijakan yang dimaksudkan sebagai panduan bagi lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat Kabupaten Cilacap dalam melaksanakan pembangunan yang berorientasi di perdesaan. Dengan demikian
“Bangga Mbangun Desa” merupakan spirit dasar orientasi pembangunan Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 yang kemudian diterjemahkan lebih mendalam menjadi strategi-strategi yang lebih rinci sesuai isu strategis Kabupaten Cilacap. Spirit “Bangga Mbangun Desa” ini menjadi semangat dasar pembangunan Kabupaten Cilacap yang diwujudkan ke dalam Enam Misi Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017. Sebagai strategi dasar, Gerakan “Bangga Mbangun Desa” diimplementasikan melalui jalur Empat Pilar dan yang kemudian diterjemahkan ke dalam Enam Misi Bupati Cilacap Periode Tahun 2012-2017 yang telah dicantumkan pada Bab IV RPJMD Tahun 2012-2017.
Empat Pilar tersebut : (1) Pilar Pendidikan, (2) Pilar Kesehatan (3) Pilar Ekonomi, dan (4) Pilar Lingkungan Sosial Budaya.
PILAR PENDIDIKAN
Pilar Pendidikan ini selaras dengan Misi 1 dan Misi 3 Bupati Periode Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2012-2017.
Pendidikan menjadi dasar dan sumber tumbuh berkembangnya kualitas manusia. Untuk meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Cilacap, strategi dasarnya adalah dengan meningkatkan derajat pendidikan masyarakat. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat ini diukur dalam dua aspek.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Gambar 2.9 Kegiatan Belajar Mengajar tingkat SMP.
Pertama, rata-rata lama pendidikan masyarakat yang dalam hal ini paling kurang penduduk kabupaten Cilacap harus mencapai pendidikan dasar 9 (sembilan tahun),dan kedua pemerataan dalam memperoleh pendidikan dasar tersebut, baik merata secara wilayah, mutu maupun usia. Pilar Pendidikan ini juga terkait dan sekaligus akan mampu menjawab masalah-masalah dan isu strategis kabupaten Cilacap bidang pendidikan dan sumber daya manusia yang telah dituangkan dalam Bab IV RPJMD 2012-2017. Selaras dengan pemetaan masalah dan isu strategis pendidikan, Pilar Pendidikan dalam Gerakan “Bangga Mbangun Desa” ini akan menjawab masalah kependidikan dan pengembangan sumber daya manusia ,yang memang secara fisik lebih banyak tersebar di wilayah perdesaan. Pencapaian indikator-indikator dalam Pilar Pendidikan ini, akan menjadi sumber kekuatan pembangunan yang akan mempunyai basis luas dan tersebar di wilayah Kabupaten Cilacap.
PILAR KESEHATAN
Pilar Kesehatan ini selaras dengan Misi-1 dan Misi-3 Bupati Periode Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam RPJMD 2012-2017. Kesehatan individu dan masyarakat, merupakan sumber dan akselerator dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat merupakan indikator strategis lain berkaitan dengan peningkatan mutu SD Manusia.
Peningkatan derajat kesehatan ini mencakup dua unsur yaitu kesehatan individual dan kesehatan masyarakat.
Kesehatan individual diukur dengan menggunakan indikator-indikator kesehatan individu, baik kesehatan ibu, kesehatan anak, kejangkitan penyakit, dan layanan kesehatan.
Sementara, kesehatan masyarakat diukur dengan menggunakan indikator kesehatan lingkungan, sanitasi, pencegahan penyakit dan perilaku sehat masyarakat.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga mencakup dimensi pemerataan layanan, baik mutu
layanan, antar kelompok masyarakat maupun cakupan antar wilayah. Pilar Kesehatan dalam Gerakan “Bangga Mbangun Desa” ini merupakan strategi untuk menjawab dan menyelesaikan masalah dan isu-isu strategis bidang kesehatan sebagaimana tercantum dalam Bab IV RPJMD ini. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus juga merupakan strategi untuk mengatasi masalah yang terkait dengan isu-isu kemiskinan. Sebagaimana juga dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs), dimensi-dimensi kemiskinan bukan hanya menyangkut aspek pendapatan, melainkan juga aspek kesehatan. Keterjangkauan terhadap layanan kesehatan merupakan ukuran kemiskinan. Semakin mudah akses terhadap layanan
Gambar 2.10 Kegiatan Belajar siswa aktif
Gambar 2.11 Pelayanan kesehatan pendukung pilar kesehatan
kesehatan, semakin besar kemungkinan untuk keluar dari tingkat kemiskinan. Oleh karena itu, pencapaian derajat kesehatan masyarakat melalui Pilar Kesehatan dalam Gerakan
“Bangga Mbangun Desa” akan menjadi dasar dan akan mengakselerasi dalam pencapaian tujuan pembangunan kabupaten Cilacap sebagai mana tertuang dalam misi Kabupaten Cilacap dalam RPJMD Tahun 2012-2017.
PILAR EKONOMI
Pilar Ekonomi ini selaras dengan Misi-4, Misi-5 dan Misi-6 Bupati periode Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2012-2017. Inti dari Pilar Ekonomi dalam Gerakan “Bangga Mbangun Desa” adalah strategi untuk meningkatkan pendapatan riil masyarakat secara berkelanjutan dan merata. Karena itu pula, tujuan pembangunan melalui Pilar Ekonomi ini kemudian diterjemahkan kedalam 3 (tiga) misi utama dalam RPJMD Tahun 2012-2017.
Hakekat dari peningkatan pendapatan riil secara berkelanjutan adalah peningkatan produktivitas orang-per-orang dan masyarakat dari waktu ke waktu. Sementara hakekat peningkatan produktivitas secara merata adalah peningkatan produktivitas yang mencakup semua lapisan dan kelompok masyarakat, dan meluas di semua wilayah Kabupaten Cilacap; yang muaranya akan dapat menurunkan kesenjangan pendapatan antar kelompok masyarakat dan antar wilayah di Kabupaten Cilacap.
Peningkatan produktivitas adalah outcome dari adanya peningkatan derajat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat. Artinya, pencapaian dan tercapainya tujuan Pilar Pendidikan dan Pilar Kesehatan merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan Pilar Ekonomi. Modal dasar berupa sumber daya manusia yang berkualitas itulah yang akan melahirkan sumber daya manusia yang kreatif, professional, bertanggungjawab dan berbudaya, yang kemudian akan mampu mengelola potensi yang dimiliki dan sumberdaya lainnya; baik yang ada di Kabupaten Cilacap maupun di daerah hinterland-nya, untuk semakin meningkatkan produktivitas yang pada
Gambar 2.14 Perikanan laut menjadi salah satu kegiatan ekonomi utama di Kab. Cilacap
Gambar 2.13. Pasar sebagai salah satu pendukung pilar ekonomi
akhirnya akan meningkatkan daya saing Kabupaten Cilacap secara keseluruhan. Tumbuh dan berkembangnya kekuatan riil ekonomi yang berbasis pada keunggulan yang dimiliki Kabupaten Cilacap secara merata, dan kemampuan untuk mengintegrasikan dan memanfaatkan potensi lingkungan kelembagaan untuk kemudian mengakselerasikannya menjadi kekuatan ekonomi masyarakat, akan menjadikan masyarakat kabupaten Cilacap mempunyai daya tahan ekonomi yang kuat, semakin mandiri, sekaligus akan mempunyai daya saing yang kuat. Pencapaian tujuan Pilar Ekonomi dalam Gerakan “Bangga Mbangun Desa” ini merupakan jawaban dan solusi atas berbagai masalah dan isu strategis yang berkaitan dengan Misi-4, Misi-5 dan Misi-6 yang telah dituangkan dalam Bab IV RPJMD Tahun 2012-2017.
Berdasarkan pemetaan masalah dan isu strategis pula, tujuan Pilar Ekonomi ini dapat dicapai melalui fokus pada bidang-bidang yang mempunyai basis keunggulan kuat, khususnya pada bidang pertanian, Usaha Kecil dan Mikro (UKM), dan bidang perdagangan dan pemasaran
PILAR LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur ini selaras dengan Misi-1, Misi-2, Misi-3 dan Misi-6, Bupati Periode Tahun 2012-2017 yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2012-2017. Inti capaian pengembangan melalui Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur adalah semakin tumbuh, berkembang dan kokohnya modal sosial (social capital) sebagai modal pembangunan, yang didukung dengan infrastruktur yag memadai. Modal sosial berfungsi sebagai perekat dan sekaligus akselerator proses pembangunan yang berbasis nilai-nilai budaya: khususnya budaya lokal yang ada dan hidup dalam suatu masyarakat.
Modal sosial mencakup faktor kelembagaan formal berupa institusi, aparatur pemerintahan dan peraturan, maupun faktor kelembagaan nonformal dan informal seperti norma-norma yang berlaku, adat-istiadat dan kebiasaan, nilai-nilai tradisi, seni dan budaya yang ada dan hidup dalam suatu masyarakat. Penghargaan terhadap nilai-nilai kearifan lokal akan menjadi energi dan kekuatan untuk tetap terjaminnya pembangunan secara holistik.. Pembangunan secara holistik adalah konsep pembangunan yang berbasis pada prinsip keserasian, kelestarian lingkungan hidup, ekonomi dan sosial, keharmonisan dan kesimbangan antar unsur pembangunan.
Semua ini merupakan kekayaan budaya dan sekaligus menjadi modal untuk mencapai tujuan pembangunan.
Dukungan kelembagaan seperti terciptanya iklim birokrasi yang profesional, bersih dan akuntabel merupakan strategi pembangunan yang berbasis pada Pilar Lingkungan Sosial Budaya dan Infrastruktur.
Gambar 2.17 sedekah laut sebagai salah satu acara adat yang rutin dilakukan setiap tahunnya
Gambar 2.18 lingkungan yang bersih cerminan masyarakat yang berbudaya
Gambar 2.19 Keselarasan Pilar Bangga Mbangun Desa dengan Misi Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017
Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara Rasional, Efektif dan Efisien.
Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat.
Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi 2: Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government.
PILAR LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN
INFRASTRUKTUR PILAR EKONOMI
PILAR PENDIDIKAN
Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja.
Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal.
PILAR KESEHATAN
Program-program yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Cilacap meliputi 11 program. Adapun korelasinya terhadap misi Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017 sebagai berikut :
Gambar 2.20. Korelasi Program-program Prioritas terhadap Misi Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017
Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi 2: Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government.
Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat.
Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja.
Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal.
10. pembangunan infrastruktur yang semakin merata
11. kelestarian lingkungan
Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara Rasional, Efektif dan Efisien.
8. Peningkatan pendapatan perkapita secara berkelanjutan
9. Pengentasan Kemiskinan 7. UMKM dan Koperasi
6. ketahanan pangan
5. Penurunan angka pengangguran dan daya serap lapangan kerja
2. derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government)
4. kesehatan 3. pendidikan
1. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Cilacap, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas daerah. Adapun program- program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2015 adalah :
Tabel 2.3. Program yang dilaksanakan untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015
N0 SASARAN STRATEGIS Didukung Jumlah
Program
1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 12
2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government)
17
3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat 6
4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu 16
5 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 7
6 Terpeliharanya ketahanan pangan 17
7 Meningkatnya peranan UMKM dan koperasi dalam perekonomian 8 8 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan 13
9 Menurunnya tingkat kemiskinan 8
10 Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang semakin merata 13
11 Meningkatnya kelestarian lingkungan 11
Uraian prioritas pembangunan ini kemudian dirurunkan dalam penentuan target kinerja untuk pencapaian sasaran dalam jangka menengah. Ini bisa dimaknai bahwa target pencapaian tahunan merupakan bagian dari target yang lebih strategis, seperti pencapaian target jangka menengah ( 5 tahunan ). Tabel di bawah berisi indikator dan target kinerja untuk setiap sasaran pada tahun 2015. Setiap sasaran telah dirumuskan dalam indikator dan target kinerja yang spesifik dan terukur.
PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN
REVISI RENCANA KINERJA TAHUNAN ( RKT ) 2015
Tabel 2.4. Revisi Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2015
N
0 SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Satuan Target
Misi 1Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia ( %) % 73.59
Misi 2 Mewujudkan Demokratisasi dan Meningkatkan Kualitas Penyelenggara Pemerintahan yang Bersifat entrepreneur, Profesional dan Dinamis Mengedepankan Prinsip Good Governance dan Clean Government.
2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government)
1.Opini pemriksaan BPK ( WTP=4;
WDP=3;TW=2; Disklaimer=1)
Angka 4
2. Nilai EKPPD Angka 31
3. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda Angka 60
Misi 3: Meningkatkan dan Memperbaiki Layanan Pendidikan dan Pelatihan, Peningkatan Derajat Kesehatan Individu dan Masyarakat.
3 Meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat
1. Angka Melek Huruf % 92.31
2. Rata-rata Lama Sekolah Tahun 6.89
4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu
1. Angka Kematian Bayi (AKB). Jiwa 9.1
2. Angka Kematian Ibu (AKI). jiwa 22
3. Angka Harapan Hidup Tahun 78.13
4. Presentase Gizi Buruk % 0.02
Misi 4: Mengembangkan perekonomian yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal dan regional melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, industri dan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja.
5 Meningkatnya pendapatan perkapita secara
berkelanjutan
1. Indeks Gini Point 0.2535
2. Indeks kedalaman kemiskinan Point 1.94
3. Indeks keparahan kemiskinan Point 0.43
4.Pertumbuhan PDRB per kapita Point 4.93
6 Terpeliharanya ketahanan pangan
1. penguatan cadangan pangan pokok % % 91
2. Ketersediaan energi per kapita % 100
3. Ketersediaan protein per kapita % 100
7 Meningkatnya daya serap lapangan kerja
1. Angka Pengangguran ( % ) % 6.89
8 Menurunnya tingkat kemiskinan
1. prosentase penduduk miskin % 13.09
Misi 5: Memberdayakan Masyarakat dan Seluruh Kekuatan Ekonomi Daerah, Terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta Koperasi, Membangun dan Mengembangkan Pasar bagi Produk Lokal.
9 Meningkatnya peranan UMKM dan koperasi dalam perekonomian
1 Persentase koperasi aktif % 82.82
2 Penyerapan tenaga kerja sektor UMKM orang 47,592
Misi 6: Memeratakan dan Menyeimbangkan Pembangunan Secara Berkelanjutan untuk Mengurangi Kesenjangan Antar Wilayah dgn Tetap Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatan Sumberdaya Alam secara Rasional, Efektif dan Efisien.
10 Meningkatnya pembangunan infrastruktur yang semakin merata
1. Proporsi panjang jalan kabupaten dengan kondisi baik terhadap total panjang jalan kabupaten
% 54.5
2. Proporsi jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya pertanian ( tersier sekunder primer )
% 78.31
3. Cakupan daerah yang teraliri listrik (%) % 86 4. Cakupan daerah yang teraliri air bersih % 75 5. Cakupan rumah dan pemukiman layak huni
sesuai SPM ( % )
% 92.7
11 Meningkatnya kelestarian lingkungan
1. Prosentase penurunan lahan kritis ( %) % 69.1 2. Persentase tersedianya Ruang Terbuka
Hijau Publik ( % )
% 20
Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan.
Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.
Penyusunan Perjanjian Kinerja Kabupaten Cilacap tahun 2015 mengacu pada dokumen RPJMD Tahun 2012-2017, Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015, dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menetapkan Kinerja Tahun 2015 berikut ;
Tabel 2.5. Revisi Perjanjian Kinerja ( PK ) Tahun 2015
N0 SASARAN STARTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA Satuan Target
1 Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia ( %) % 73.59
2 Meningkatnya derajat pemerintahan yang bersih dan akuntabel (clean government)
1.Opini pemriksaan BPK ( WTP=4;
WDP=3;TW=2; Disklaimer=1)
Angka 4
2. Nilai EKPPD Angka 31
3. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemda Angka 60 3 Meningkatnya tingkat pendidikan
masyarakat
1. Angka Melek Huruf % 92.31
2. Rata-rata Lama Sekolah Tahun 6.89
4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan individu
1. Angka Kematian Bayi (AKB). Jiwa 9.1
2. Angka Kematian Ibu (AKI). jiwa 22
3. Angka Harapan Hidup Tahun 78.13
4. Presentase Gizi Buruk % 0.02
5 Meningkatnya pendapatan perkapita secara berkelanjutan
1. Indeks Gini Point 0.2535
2. Indeks kedalaman kemiskinan Point 1.94
3. Indeks keparahan kemiskinan Point 0.43
4.Pertumbuhan PDRB per kapita Point 4.93
6 Terpeliharanya ketahanan pangan 1. penguatan cadangan pangan pokok % % 91
2. Ketersediaan energi per kapita % 100
3. Ketersediaan protein per kapita % 100
7 Meningkatnya daya serap lapangan kerja 1. Angka Pengangguran ( % ) % 6.89 8 Menurunnya tingkat kemiskinan 1. prosentase penduduk miskin % 13.09 9 Meningkatnya peranan UMKM dan
koperasi dalam perekonomian
1 Persentase koperasi aktif % 82.82
2 Penyerapan tenaga kerja sektor UMKM orang 47,592 10 Meningkatnya pembangunan
infrastruktur yang semakin merata
1. Proporsi panjang jalan kabupaten dengan kondisi baik terhadap total panjang jalan kabupaten
% 54.5
2. Proporsi jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya pertanian ( tersier sekunder primer )
% 78.31
3. Cakupan daerah yang teraliri listrik (%) % 86 4. Cakupan daerah yang teraliri air bersih % 75 5. Cakupan rumah dan pemukiman layak huni
sesuai SPM ( % )
% 92.7
11 Meningkatnya kelestarian lingkungan 1. Prosentase penurunan lahan kritis ( %) % 69.1 2. Persentase tersedianya Ruang Terbuka Hijau
Publik ( % )
% 20
Tahun 2015 : Jumlah APBD Kab Cilacap setelah perubahan sebesar Rp. 1,026,577,618,648.00
Dana Dekonsentrasi Rp 41.939.738.000,00 Dana Tugas Pembantuan Rp 24.512.559,00
REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Tabel 2.6.Tema Musrenbang RKPD Kurun waktu 2012 – 2016
Tabel 2.7 Program Prioritas Pembangunan Daerah Kurun waktu 2012 - 2016 2012 1. Peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan sarana prasarana wilayah.
2. Peningkatan pendapatan daerah yang berpihak pada masyarakat dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam mendukung program Bali Deso Mbangun Desa dan Bangga mBangun Desa.
3. Peningkatan SDM baik aparatur maupun masyarakat.
2013 1. Penurunan Angka Kemiskinan
2. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat
3. Peningkatan Profesionalisme Aparatur dan SDM 4. Peningkatan Pendapatan Daerah
5. Pengembangan Prasarana dan Sarana Pendukung 6. Pemanfaatan SDA Secara Berkelanjutan
7. Peningkatan Upaya Penegakan Hukum
2014 1. Meningkatkan pembangunan yang semakin merata, dan meningkatkan infrastruktur pada wilayah tertinggal dan perbatasan melalui infrastuktur yang memadai
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan masyarakat 3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
4. Memberdayakan masyarakat melalui sektor pertanan dalam arti luas dan UMKM 5. Meningkatkan kualitas SDM dan Demokratisasi
6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 7. Meningkatkan kualitas LH secara berkelanjutan.
2015 1. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur untuk mendukung pemerataan pembangunan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
2. Peningkatan kualitas layanan pendidikan masyarakat 3. Peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat
4. Pemberdayaan ekonomimasyarakat melalui sector pertanian dalam arti luas dan UMKM
5. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan demokratisasi.
2016 1. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur untuk mendukung pemerataan pembangunan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
2. Peningkatan kualitas layanan pendidikan masyarakat 3. Peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat
4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian dalam arti luas dan UMKM
5. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan demokratisasi.