• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PRODUK BERBASIS WEBSITE DENGAN METODE HIERARCHICAL CLUSTERING (STUDI KASUS PT SUNGAI BUDI) Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PRODUK BERBASIS WEBSITE DENGAN METODE HIERARCHICAL CLUSTERING (STUDI KASUS PT SUNGAI BUDI) Skripsi"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PRODUK BERBASIS WEBSITE DENGAN METODE HIERARCHICAL CLUSTERING (STUDI KASUS PT SUNGAI BUDI). Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Melaksanakan Kewajiban Studi Strata Satu Program Studi Sistem Informasi. Disusun Oleh: Gilang Syawalluthfi NIM: 1113093000121. PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1438 H.

(2) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PRODUK BERBASIS WEBSITE DENGAN METODE HIERARCHICAL CLUSTERING (STUDI KASUS PT SUNGAI BUDI). Skripsi Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi. Oleh: Gilang Syawalluthfi 1113093000121. PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1438 H. i.

(3) ii.

(4) iii.

(5) iv.

(6) ABSTRAK Gilang Syawalluthfi (1113093000121), Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Produk Berbasis Website Dengan Metode Hierarchical Clustering (Studi Kasus PT Sungai Budi) (Dibawah bimbingan Bapak Aries Susanto HT, Ph.D dan Bapak Ari Irawan, M.Kom). PT Sungai Budi Group merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri argobisnis atau pertanian yang beralokasi di Daan Mogot Tangerang, Banten. Pada PT Sungai Budi Group proses penginputan pemesanan produk yang masih berjalan secara semi terkomputerisasi. Tujuan penelitian ini untuk merancang sistem informasi pemesanan produk berbasis website dengan menggunakan metode Hierarchical Clustering. Sistem ini dikembangkan dengan teknologi Data Mining dengan metode Hierarchical Clustering, metode penlitian yang digunakan metode pengumpulan data (observasi, wawancara, dan studi pustaka) dan metode pengembangan berorientasi objek menggunakan pendekatan Rapid Application Development (RAD), tools Unified Modelling Language (UML). Tahap pembuatan program dilakukan menggunakan bahasa pemrograman personal home page (PHP), dengan MySQL sebagai database. Hasil penelitian ini adalah tersedianya sistem informasi untuk pemesanan produk, change password, data laporan harian pemesanan, data laporan bulanan pemesanan, dan mencetak laporan pemesanan. Kata Kunci: PT Sungai Budi, pemesanan produk, Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML).. v.

(7) KATA PENGANTAR. Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, nikmat islam, dan hidayah kepada hamba-Nya. Shalawat serta salam marilah kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya baik di dunia maupun akhirat. Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Produk Berbasis Website dengan Metode Hierarchical Clustering (Studi Kasus PT Sungai Budi)” ini merupakan salah satu bagian penting untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana (S-Satu) pada prodi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan laporan ini banyak sekali pihak yang terlibat untuk membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Maka dengan rasa syukur dan hormat penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Agus Salim, S.Ag, MMSI, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.. vi.

(8) 2. Ibu Nia Kumalawadewi MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Aries Susanto HT, Ph.D Selaku Pembimbing I dan Bapak Ari Irawan, M.Kom selaku pembimbing II yang secara bijaksana dan kooperatif telah memberikan bimbingan, ilmu, pengetahuan, pengarahan, motivasi, dan semangat. 4.. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan ilmunya.. 5. Seluruh Dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 6. Bapak Fajar Aditya Hidayat S.I.Kom, selaku Manajer Pemasaran PT Sungai Budi yang sudah memberikan penulis untuk melakukan penelitian. 7. Pegawai PT Sungai Budi Group khususnya di Daan Mogot Tangerang Banten yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis selama pelaksanaan penelitian. 8. Kepada Bapak dan Ibu saya yang selalu memberikan doa, dan motivasi ketika saya merasakan lelah saat menyusun laporan penelitian. 9. Keluagra Besar Gabuters dan Pisang Tempur FC yang telah memberikan dukungan moral dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Keluarga Besar Mahasiswa Program Kerjasama CCIT FTUI dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Sistem Informasi.. vii.

(9) 11. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa dalam menyelesaikan laporan ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi sedikitpun rasa terima kasih dari penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna, maka kritik beserta saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar penyusunan laporan ini menjadi lebih baik bagi semua pihak sebagai informasi bahan karya tulis, studi literature, maupun materi penelitian lebih lanjut.. Jakarta,. Agustus 2018. Penulis. Gilang Syawalluthfi 1113093000121. viii.

(10) DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ................................................. Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ................................................................................. ii PERNYATAAN.................................................................... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ......................................................................................................................... v KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xv DAFTAR SIMBOL ........................................................................................................ xvi BAB I .................................................................................................................................. 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1 1.1.. Latar Belakang .................................................................................................. 1. 1.2.. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 5. 1.3.. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5. 1.4.. Batasan Masalah ............................................................................................... 6. 1.5.. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7. 1.6.. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 7. 1.7.. Metodologi Penelitian ....................................................................................... 8. 1.8.. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 10. BAB II .............................................................................................................................. 12 LANDASAN TEORI ...................................................................................................... 12 2.1.. Konsep Dasar Sistem ...................................................................................... 12. 2.1.1.. Pengertian Sistem .................................................................................... 12. 2.1.2.. Karakteristik Sistem ............................................................................... 14. 2.2.. Konsep Dasar Informasi................................................................................. 16. 2.2.1. 2.3.. Pengertian Informasi .............................................................................. 16. Konsep Dasar Sistem Informasi .................................................................... 18. 2.3.1.. Pengertian Sistem Informasi .................................................................. 18. 2.3.2.. Komponen Dasar Sistem Informasi ...................................................... 19. 2.4.. Konsep Pemesanan Produk............................................................................ 22. 2.4.1.. Pengertian Pemesanan............................................................................ 22. ix.

(11) 2.4.2.. Pengertian Produk .................................................................................. 23. 2.4.3.. Kualitas Produk ...................................................................................... 25. 2.5.. Data Penjualan ................................................................................................ 27. 2.6.. Data Berkala (Data Time Series) .................................................................... 28. 2.7.. Tren .................................................................................................................. 28. 2.8.. Data Mining ..................................................................................................... 29. 2.8.1.. Pengertian Data Mining .......................................................................... 29. 2.8.2.. Tahapan Data Mining ............................................................................. 30. 2.9.. Konsep Clustering (Pengelompokkan) .......................................................... 32. 2.9.1.. Pengertian Clustering (Pengelompokkan)............................................. 32. 2.9.2.. Jenis-jenis Clustering (Pengelompokkan) ............................................. 33. 2.10.. Perhitungan Qualitative Analysis ............................................................... 36. 2.11.. Metode Pengembangan Sistem .................................................................. 37. 2.11.1.. RAD (Rapid Application Development) .................................................. 37. 2.11.2.. Extreme Programming (XP).................................................................... 39. 2.11.3.. SDLC (Software Development Life Cycle) ............................................. 40. 2.11.4.. Perbandingan Metode Pengembangan Sistem ..................................... 40. 2.12.. Konsep Dasar Unifed Modelling Language (UML) ................................... 43. 2.12.1. 2.13.. Diagram UML ......................................................................................... 44 Konsep Basis Data....................................................................................... 54. 2.13.1.. Basis Data (Database).............................................................................. 54. 2.13.2.. DBMS (Database Management System) ................................................. 56. 2.13.3.. MySQL ..................................................................................................... 57. 2.14.. Pengujian Perangkat Lunak ...................................................................... 58. 2.14.1.. White Box Testing .................................................................................... 58. 2.14.2.. BlackBox Testing ..................................................................................... 60. 2.14.3.. User Acceptance Testing .......................................................................... 63. 2.15.. Internet......................................................................................................... 64. 2.16.. Web ............................................................................................................... 65. 2.17.. HTML .......................................................................................................... 66. 2.18.. PHP............................................................................................................... 67. BAB III............................................................................................................................. 69 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................... 69 3.1.. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 69. x.

(12) 3.1.1. Observasi ....................................................................................................... 69 3.1.2. Wawancara .................................................................................................... 70 3.1.3. Studi Pustaka ................................................................................................. 71 3.1.4. Studi Literatur Sejenis.................................................................................. 72 3.2. Metode Pengembangan Sistem ........................................................................... 76 3.2.1. Penggunaan Metode Pengembangan Sistem RAD..................................... 78 3.2.2. Penggunaan Metode Pengujian Sistem Black Box Testing ........................ 78 3.3. Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................................. 79 BAB IV ............................................................................................................................. 81 HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................... 81 4.1. Perencanaan Syarat-Syarat (Requirment Planning) ......................................... 81 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 81 4.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan ............................................................................ 82 4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................. 83 4.1.3. Bidang Usaha ................................................................................................. 85 4.1.4. Analisis Sistem Berjalan ............................................................................... 86 4.1.5. Kelemahan Sistem Berjalan ......................................................................... 88 4.1.6. Indentifikasi Masalah ................................................................................... 89 4.1.7. Sistem Usulan ................................................................................................ 90 4.1.8. Analisis Perbandingan Sistem...................................................................... 92 4.1.9. Tujuan Sistem................................................................................................ 92 4.1.10. Kebutuhan Sistem ....................................................................................... 93 4.2. Proses Desain (Design Workshop) ....................................................................... 93 4.2.1. Perancangan Sistem ...................................................................................... 93 4.2.2. Perancangan Database ............................................................................... 142 4.2.3. Perancangan Interface ................................................................................ 147 4.3. Implementasi (Implementation) ........................................................................ 153 4.3.1. Konstruksi Perangkat Lunak .................................................................... 154 4.3.2. Arsitektur Hardware ................................................................................... 155 4.3.3. Arsitektur Software ..................................................................................... 155 4.3.4. Pengujian ..................................................................................................... 156 4.3.5. User Acceptence Testing .............................................................................. 160 BAB V ............................................................................................................................ 164 PENUTUP...................................................................................................................... 164. xi.

(13) 5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 164. 5.2. Saran .............................................................................................................. 165. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 167. xii.

(14) DAFTAR GAMBAR. Gambar 2. 1 Karakteristik Sistem (Mustakini, 2009) ................................................. 16 Gambar 2. 2 Proses Knowledge Discovery in Database (Kusrini, 2009) ..................... 31 Gambar 2. 3 Dendogram (tree) (Kumar, 2000) ............................................................ 34 Gambar 2. 4 Persamaan Rumus Qualitative Analysis .................................................. 36 Gambar 2. 5 Metode RAD (Kendall, 2010) .................................................................. 38 Gambar 2. 6 Contoh Use Case Diagram ........................................................................ 46 Gambar 2. 7 Contoh Class Diagram .............................................................................. 48 Gambar 2. 8 Contoh Sequance Diagram ...................................................................... 51 Gambar 2. 9 Contoh Activity Diagram .......................................................................... 53 Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir ................................................................................... 80 Gambar 4. 1 Logo PT Sungai Budi Group ................................................................... 81 Gambar 4. 2 Struktur Organisasi (PT Sungai Budi, 2017) ......................................... 83 Gambar 4. 3 Sistem Berjalan (PT Sungai Budi, 2017) ................................................ 86 Gambar 4. 4 Sistem Usulan pada PT Sungai Budi ...................................................... 90 Gambar 4. 5 Use Case Diagram pada PT Sungai Budi ................................................ 95 Gambar 4. 6 Activity Diagram Login ........................................................................... 109 Gambar 4. 7 Activity Diagram Ubah Password ........................................................... 110 Gambar 4. 8 Activity Diagram Data Pemesanan Produk ........................................... 111 Gambar 4. 9 Activity Diagram Daftar Pelanggan ....................................................... 112 Gambar 4. 10 Activity Diagram Lihat Data Pemesanan Produk .............................. 113 Gambar 4. 11 Activity Diagram Lihat Data Pelanggan .............................................. 114 Gambar 4. 12 Activity Diagram Data Pembayaran .................................................... 115 Gambar 4. 13 Activity Diagram Bukti Pembayaran ................................................... 116 Gambar 4. 14 Activity Diagram Validasi Data Pembayaran ..................................... 117 Gambar 4. 15 Activity Diagram Kelola Data Produk ................................................. 118 Gambar 4. 16 Activity Diagram Data Laporan ........................................................... 119 Gambar 4. 17 Activity Diagram Kelola Data Pelanggan ............................................ 120 Gambar 4. 18 Activity Diagram Daftar Karyawan ..................................................... 121 Gambar 4. 19 Activity Diagram Kelola Data Karyawan ............................................ 122 Gambar 4. 20 Activity Diagram Melihat Data Laporan ............................................. 123 Gambar 4. 21 Activity Diagram Cetak Data Laporan ................................................ 124 Gambar 4. 22 Activity Diagram Logout ....................................................................... 126 Gambar 4. 23 Sequence Diagram Login ...................................................................... 127 Gambar 4. 24 Sequence Diagram Ubah Password ...................................................... 127 Gambar 4. 25 Sequence Diagram Data Pemesanan Produk ..................................... 128 Gambar 4. 26 Sequence Diagram Daftar Pelanggan .................................................. 129 Gambar 4. 27 Sequence Diagram Lihat Data Pemesanan Produk ........................... 130 Gambar 4. 28 Sequence Diagram Lihat Data Pelanggan........................................... 130 Gambar 4. 29 Sequence Diagram Data Pembayaran ................................................. 131 Gambar 4. 30 Sequence Diagram Bukti Pembayaran................................................ 132 Gambar 4. 31 Sequence Diagram Validasi Data Pembayaran .................................. 133 Gambar 4. 32 Sequence Diagram Kelola Data Produk .............................................. 134 Gambar 4. 33 Sequence Diagram Data Laporan ........................................................ 135. xiii.

(15) Gambar 4. 34 Sequence Diagram Kelola Data Pelanggan ......................................... 136 Gambar 4. 35 Sequence Diagram Daftar Karyawan.................................................. 137 Gambar 4. 36 Sequence Diagram Kelola Data Karyawan......................................... 138 Gambar 4. 37 Sequence Diagram Melihat Data Laporan ......................................... 139 Gambar 4. 38 Sequence Diagram Cetak Data Laporan............................................. 139 Gambar 4. 39 Sequence Diagram Logout .................................................................... 141 Gambar 4. 40 Class Diagram Sistem Pemesanan Produk ......................................... 142 Gambar 4. 41 Mapping Database Sistem Pemesanan Produk................................... 143 Gambar 4. 42 Rancangan Halaman Login ................................................................. 148 Gambar 4. 43 Rancangan Halaman Utama................................................................ 148 Gambar 4. 44 Rancangan Halaman Daftar Pelanggan ............................................. 149 Gambar 4. 45 Rancangan Halaman Lihat Data Pemesanan .................................... 150 Gambar 4. 46 Rancangan Halaman Pembayaran ..................................................... 150 Gambar 4. 47 Rancangan Halaman Lihat Data Pelanggan ...................................... 151 Gambar 4. 48 Rancangan Halaman Validasi Data Pembayaran ............................. 152 Gambar 4. 49 Rancangan Halaman Data Laporan ................................................... 152 Gambar 4. 50 Rancangan Halaman Data Produk ..................................................... 153. xiv.

(16) DAFTAR TABEL. Tabel 2. 1 Definisi dari fungsi Diff................................................................................. 37 Tabel 2. 2 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem (Shalahuddin & Ariani, 2011) ................................................................................................................................. 41 Tabel 2. 3 Notasi Pada Use Case Diagram (Sugiarti, 2013) ........................................ 44 Tabel 2. 4 Notasi Pada Class Diagram (Sugiarti, 2013) ............................................... 47 Tabel 2. 5 Notasi Pada Sequence Diagram (Sugiarti, 2013) ........................................ 49 Tabel 2. 6 Notasi Pada Activity Diagram (Sugiarti, 2013) .......................................... 52 Tabel 3. 1 Tabel Studi Literatur Sejenis ....................................................................... 72 Tabel 4. 1 Analisis Perbandingan Sistem Berjalan dan Usulan.................................. 92 Tabel 4. 2 Identifikasi Aktor .......................................................................................... 94 Tabel 4. 3 Identifikasi Use Case ..................................................................................... 96 Tabel 4. 4 Use Case Scenario Login ............................................................................... 98 Tabel 4. 5 Use Case Scenario Ubah Password .............................................................. 99 Tabel 4. 6 Use Case Scenario Data Pemesanan Produk ............................................... 99 Tabel 4. 7 Use Case Scenario Daftar Planggan ........................................................... 100 Tabel 4. 8 Use Case Scenario Lihat Data Pemesanan Produk .................................. 100 Tabel 4. 9 Use Case Scenario Lihat Data Pelanggan .................................................. 101 Tabel 4. 10 Use Case Scenario Data Pembayaran ...................................................... 101 Tabel 4. 11 Use Case Scenario Bukti Pembayaran ..................................................... 102 Tabel 4. 12 Use Case Scenario Validasi Data Pembayaran ....................................... 103 Tabel 4. 13 Use Case Scenario Kelola Data Produk ................................................... 103 Tabel 4. 14 Use Case Scenario Data Laporan ............................................................. 104 Tabel 4. 15 Use Case Scenario Kelola Data Pelanggan .............................................. 105 Tabel 4. 16 Use Case Scenario Daftar Karyawan ....................................................... 105 Tabel 4. 17 Use Case Scenario Kelola Data Karyawan .............................................. 106 Tabel 4. 18 Use Case Scenario Melihat Data Laporan ............................................... 107 Tabel 4. 19 Use Case Scenario Cetak Data Laporan .................................................. 107 Tabel 4. 20 Use Case Scenario Logout ......................................................................... 108 Tabel 4. 21 Struktur Data Pelanggan .......................................................................... 144 Tabel 4. 22 Struktur Data Karyawan.......................................................................... 144 Tabel 4. 23 Struktur Data Pemesanan ........................................................................ 145 Tabel 4. 24 Struktur Data Pembayaran ...................................................................... 146 Tabel 4. 25 Struktur Data Produk............................................................................... 146 Tabel 4. 26 Struktur Data Laporan............................................................................. 147 Tabel 4. 27 Daftar Tools Pengembangan Perangkat Lunak Sistem ......................... 154 Tabel 4. 28 Daftar Modul Konstruksi Perangkat Lunak .......................................... 154 Tabel 4. 29 Pengujian Level Pengguna Pelanggan..................................................... 156 Tabel 4. 30 Pengujian Level Pengguna Admin........................................................... 158 Tabel 4. 31 Pengujian Level Pengguna Marketing ..................................................... 159 Tabel 4. 32 Pengujian Level Pengguna Kepala Depo ................................................ 159 Tabel 4. 33 Pengujian Alpha ........................................................................................ 161 Tabel 4. 34 Pengujian Betha ......................................................................................... 162. xv.

(17) DAFTAR SIMBOL. SIMBOL USE CASE DIAGRAM (Sugiarti, 2013) Simbol. Deskripsi Fungsionalitas yang disediakan sisten sebagai unitunit yang saling bertukar pesan antar aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal fase nama use case. Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor. Komunikasi antara aktor dan use case yang. Asosiasi/ Assosition. berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor. Relasi use case tambahan kesebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan. <<extend>>. prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek, biasanya use case tambah memiliki nama depan dengan use case yang ditambahkan, anak panah menuju pada use case yang dituju. Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang di tambahkan memerlukan use. <<include>>. case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.. xvi.

(18) SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Sugiarti, 2013) Gambar. Keterangan Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain. Actifity Bagaimana objek dibentuk atau diawali Initial Node Bagaimana objek di bentuk dan di akhiri Actifity Final Node Asosiasi percabangan dimana satu aktivitas dicabangkan menjadi beberapa aktivitas Fork Node Asosiasi Penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan mejadi satu Join Node Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas Percabanagan /. kebih dari satu.. decision. Digunakan untuk menghubungkan antara aksi satu Control flow. dengan aksi yang lain Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi. SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Sugiarti, 2013) Simbol. Deskripsi. xvii.

(19) Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar Atau Nama aktor. orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.. Garis Hidup Objek. Menyatakan kehidupan suatu objek. Objek sedang aktif. Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan. berinteraksi. berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya.. Pesan tipe create. Menyatakakn suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang. <<create>> Pesan tipe call. dibuat. Menyatakan suatu objek memanggil operasi atau metode yang ada pada objek lain atau dirinya. 1: nama_metode(). Pesan tipe call. sendiri.. Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data atau masukan atau informasi ke objek. 1: masukan. lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi. Menyatakan bahwa suatu objek yang telah. Pesan tipe call 1: masukan. menjalankan. suatu. operasi. atau. metode. menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian. xviii.

(20) Pesan tipe destroy. Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaliknya jika ada create maka ada destroy. SIMBOL CLASS DIAGRAM (Sugiarti, 2014) Simbol. Deskripsi Kelas pada struktur sistem. Asosiasi. Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi. biasanya. juga. disertai. dengan. multiplicity Generalisasi. Relasi antar kelas dengan makna generalisasispesialis (khusus-umum). Asosiasi Berarah /Directed. Relasi antarkelas dengan makna kelas yang. Asosiasi. satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity. Kebergantungan/ Defedency. Relasi. antar. kelas. dengan. makna. kebergantungan antarkelas. Agregasi. Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole part). xix.

(21) BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang Pada era informasi global, dimana kita bisa memanfaatkan teknologi informasi yang perangkat utamanya adalah komputer. Informasi yang bisa dilakukan tidak hanya sekedar informasi suara atau gambar, namun informasi bisa bersifat multimedia dan pengolaan data. Penemuan berbagai macam teknologi yang mendukung informasi menyebabkan perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, dimana setiap informasi yang ada di dunia bisa didapatkan dalam waktu yang relatif singkat. Kemampuan yang meningkat dalam bidang teknologi disertai perkembangan aplikasi komputer telah menyebabkan perkembangan informasi yang semakin cepat (Simarmata, 2006). Penanganan sistem informasi pada suatu perusahaan saat ini sudah sedemikian penting dalam perkembangan suatu perusahaan dengan segala bentuk permasalahan yang baru timbul. Peningkatan aktifitas tanpa diikuti dengan penanganan sistem informasi yang serius akan menimbulkan berbagai hambatan baik terhadap karyawan maupun para pengambil keputusan. Informasi yang tepat, cepat dan aktual dalam suatu perusahaan merupakan sumber daya yang sangat penting sebab disamping sebagai dasar untuk menilai perkembangan usaha-usaha yang dilaksanakan juga merupakan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk tahap selanjutnya, sejalan dengan aktifitas dan perkembangan usaha tersebut. Penanganan sistem informasi yang baik khususnya yang terkomputerisasi selain akan membantu para pengguna dan pelaku bagian. 1.

(22) pengiriman juga memudahkan mengambil keputusan dalam mengevaluasi sekaligus menentukan kebijakan dan perancangan kegiatan serta program perusahaan. Pemesanan berbasis website menggambarkan cakupan yang luas mengenai teknologi informasi, proses dan praktek dalam transaksi bisnis online tanpa menggunakan alat transaksi manual. Dengan menggunakan pemesanan berbasis website, perusahaan dapat memasarkan suatu produk atau jasa kepada konsumen dengan jangkauan yang lebih luas, sehingga dari segi bisnis merupakan peluang yang baik untuk memperluas pangsa pasar dari produk atau jasa yang di tawarkan. Oleh karena itu pengguna sistem akan lebih cepat dalam melakukan proses perhitungan akses data, kegiatan administrasi, transaksi-transaksi maupun laporan dengan jaminan akurasi yang lebih baik (Fauzan, 2012). Performa dan tingkat kelancaran pengiriman misalnya pengiriman produk akan sangat terbantu dengan penanganan sistem informasi yang baik dalam bisnis (Muhammad, 2011). Menyikapi persaingan yang semakin kompetitif pada setiap bisnis, telah memunculkan ide untuk memadukan antara teknologi informasi dan bisnis. PT Sungai Budi adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri agrobisnis/pertanian terbesar di Indonesia, PT Sungai Budi sangat terlibat dalam industri agrobisnis/pertanian dalam lingkup berbagai bahan baku, seperti: ubi kayu, kelapa sawit, kelapa, tepung beras, nanas, kopi, karet dan bahan industri lainnya. PT Sungai Budi dalam meningkatkan pengembangan performa tidak hanya dalam bahan baku industri, tetapi juga konsumen pengolahan produk seperti: tepung tapioka, pemanis, minyak goreng, margarin, tepung beras ketan hitam dan putih, bihun, kalengan nanas, tepung kelapa dan krim kelapa. Dalam pengembangan. 2.

(23) tersebut tentunya PT Sungai Budi memiliki data pemesanan berskala yang belum diolah secara maksimal. Data pemesanan berskala yang diolah dapat menghasilkan sebuah gerakan (fluktuasi) dan gerakan tersebut dapat menghasilkan sebuah tren penjualan. PT Sungai Budi perlu mengetahui tren penjualan yang terjadi karena berguna untuk mengelola stok barang agar pemesanan stok periode berikutnya lebih terencana. Informasi baru tersebut dapat berupa pola pengelompokkan, contoh dalam bidang pemasaran yaitu pola pengelompokkan pembeli potensial, tren produk, atau dalam bidang lain. Clustering adalah pengelompokkan yaitu melakukan pemisahan atau segmentasi data kedalam sejumlah kelompok (cluster) menurut karakterisktik tertentu yang diinginka dan kemudian diberi label sesuai keinginan (Prasetyo, 2012). Clustering menurut strukturnya, dibagi menjadi dua yaitu Pengelompokkan Hierarki (Hierarchical Clustering) dan Pengelompokkan Sekatan (Partitioning Clustering). Salah satu teknologi Data Mining yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Hierarchical Clustering dengan perhitungan qualitative. Menurut Pramudiono, Data Mining adalah serangkaian proses untuk mencari nilia tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual (Kusrini, 2009). Menurut Larosee, Data Mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang dapat dilakukan, yaitu: Deskripsi, Estimasi, Prediksi, Klarifikasi, Pengklusteran dan Asosiasi (Kusrini, 2009). Metode tersebut dapat digunakan untuk mengolah data berkala periode pendek (data short time series). Dalam pengolahan data pemesanan berkala (time series) untuk menghasilkan tren penjualan dengan teknologi Data Mining. Dengan. 3.

(24) metode tersebut PT Sungai Budi dapat menghasilkan analisis tren yang terjadi dalam sistem informasi, bertujuan agar aplikasi ini dapat mengelompokkan data yang memiliki gerakan sejenis yang kemudian diberi label tren penjualan terbaik dan terburuk. Sehingga dengan melihat pengelompokkan tersebut dapat mempermudah user memperoleh informasi berupa tren penjualan. Jika terdapat parameter yang terjadi semakin banyak kenaikan maka termasuk pemesanan terbaik begitupun sebaliknya. Penulis menggunakan Hierarchical Clustering karena mengacu pada 2 penelitian sebelumnya menggunakan metode Hierarchical Clustering untuk mengolah data penjualan yaitu pada penelitian Khosuma (2015) dapat mengolah data berkala (data time series). Lalu pada penelitian yang dilakukan Sutrisno (2013) yang dapat menghasilkan mengelompokkan penjualan berdasarkan wilayah. Dengan mengimplementasikan metode ini dapat mengelompokkan data tren yang sejenis sesuai kategori nya dari sekian banyak data pemesanan. Sehingga dengan melihat pengelompokkan tersebut dapat mempermudah user memperoleh informasi berupa tren penjualan. Dalam melakukan kegiatan bisnis di PT Sungai Budi masih menggunakan proses konvensional pada saat konsumen ingin memesan produk, konsumen masih diharuskan menulis rincian pesanan kepada pihak perusahaan dengan datang langsung ke kantor atau dengan cara melaui telepon. Pengiriman informasi melalui telpon seringkali menimbulkan masalah karena format informasi pemesanan yang dikirimkan oleh konsumen sering tidak sesuai dengan kebutuhan informasi yang harus diperoleh pihak perusahaan untuk pembuatan produk. Hal tersebut tentu. 4.

(25) mengakibatkan proses transaksi yang berulang-ulang dan membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan penjabaran latar belakang ini, maka penulis tertarik membangun sistem informasi dengan judul penelitian “Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Produk Berbasis Website Dengan Metode Hierarchical Clustering (Studi Kasus: PT. Sungai Budi).”. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut: 1). Proses penginputan pemesanan produk masih berjalan secara semi terkomputerisasi. Sehingga memakan waktu yang lama untuk melakukan satu proses pemesanan produk.. 2). Belum tersedianya sistem pengolah data untuk menghasilkan analisis tren penjualan yang terjadi dalam suatu sistem informasi, yakni seperti teknologi Data Mining, sehingga mempbantu karyawan dalam proses pencarian data ataupun data pemesanan.. 3). Belum adanya database atau media penyimpanan data terpusat, sehingga membantu karyawan dalam proses pencarian data atau berkas hasil penyimpanan data pemesanan dari konsumen.. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah tersebut yaitu “Bagaimana rancang bangun sistem informasi pemesanan produk. 5.

(26) berbasis website dengan metode Hierarchical Clustering pada PT Sungai Budi dengan permasalahan yang terjadi?”. 1.4. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan di atas, maka untuk mempermudah pembahasan ini penulis memberikan batasan-batasan yang akan dibahas dalam penulisan ini: 1). Penelitian ini hanya membahas pada ruang lingkup PT Sungai Budi Group Daan Mogot Tangerang, Banten.. 2). Proses bisnis yang diteliti mencakup informasi produk, penginputan pemesanan produk, dan media penyimpanan.. 3). Sistem informasi digunakan untuk informasi produk, penginputan pemesanan, dan pemesanan produk.. 4). Sistem hanya membahas tentang pemesanan produk berbasis website dengan metode Hierarchical Clustering dengan metode perhitungan Qualitative dari teknologi Data Mining.. 5). Aplikasi yang dibuat berbasiskan WEB yang menggunakan PHP Versi 5.3.5 sebagai bahasa pemrograman, MYSQL Versi 5.3.2 sebagai basis data dan PHP MyAdmin Versi 2.9.2 sebagai interface berbasis web yang digunakan untuk MYSQL dan Xampp versi 2.5.0.. 6). Sistem dikembangkan menggunakan metode RAD (Rapid Application Development) serta Tools yang digunakan dalam perancangan menggunakan Unified Modelling Language (UML) versi 2.0 yaitu: use case diagram, activity diagram, class diagram, mapping diagram dan sequence diagram.. 6.

(27) 1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan umum dari peneliti, mengembangkan sistem informasi pemesanan produk berbasis website dengan metode Hierarchical Clustering pada PT Sungai Budi. Selain memiliki tujuan umum, penelitian ini secara spesifik bertujuan untuk menghasilkan perancangan sistem informasi pemesanan produk pada PT Sungai Budi yang dapat membantu pengelolaan pencatatan dan memonitoring. data. pemesanan. konsumen,. serta. membantu. karyawan. mempermudah dalam pengolahan data berskala dan pencarian data pemesanan produk yang dengan menggunakan teknologi Data Mining, dan membantu karyawan untuk mempercepat proses pencarian data berkas hasil penyimpanan data pemesanan konsumen dengan adanya database.. 1.6. Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dari penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1). Bagi Peneliti. a.. Manambah pengalaman pembuatan web aplikasi dan mengatahui proses bisnis pada PT Sungai Budi, untuk kesiapan terjun kemasyarakat.. b.. Peneliti dapat mengetahui sistem informasi pemesanan produk pada PT Sungai Budi.. 2). Bagi Perusahaan a.. Memberikan kemudahan kepada karyawan PT Sungai Budi dalam melakukan proses penginputan pemesanan, pemesanan produk, informasi produk dan pencarian data pemesanan.. 7.

(28) b.. Mengurangi kesalahan dalam pencatatan dalam pemesanan konsumen dan pembuatan laporan.. c.. Memberikan informasi kepada konsumen beberapa yang ada pada PT Sungai Budi yang dapat dipesan.. 3). Bagi Universitas a.. Merupakan salah satu evaluasi dari pencapaian materi yang telah diakui mahasiswa.. b.. Dapat menjalin hubungan kerja sama dengan pihak instansi.. c.. Dapat mewakili eksistensi program studi sistem informasi.. 1.7. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1). Metode Pungumpulan data. a.. Observasi Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dengan pihak PT Sungai Budi melihat bagaimana proses bisnis yang berlangsung pada saat penginputan pemesana dan pemesanan produk.. b.. Wawancara Wawancara dilakukan kepada Bapak Fajar Aditya Hidayat S.I.Kom selaku Manajer Pemasaran di PT Sungai Budi. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi selengkap-lengkapnya mengenai data dari proses bisnis yang ada dalam PT Sungai Budi.. 8.

(29) c.. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan cara penulis mengumpulkan informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang sedang diteliti. Informasi tersebut diperoleh dari buku-buku ilmiah, jurnal, skripsi serta sumber lain yang berupa cetak maupun elektronik.. 2). Metode pengembangan sistem Pengembangan sistem pada Sistem Informasi Pemesanan Produk Berbasis Website pada PT Sungai Budi ini dengan menggunakan metode Rapid Application Development (RAD). Sesuai dengan metodologi RAD menurut (Kendall, 2010), berikut ini adalah tahap-tahap pengembangan aplikasi dari tiap-tiap fase pengembangan aplikasi. a.. Perancangan Kebutuhan (Requirement Planning) Dalam tahap ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam tahap ini adalah menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Meskipun teknologi informasi dan sistem dapat mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya pencapaian tujuan-tujuan perusahaan (Kendall, 2010).. b.. Proses Desain (Design Workshop) Tahap ini adalah tahap untuk merancang dan memperbaiki yang dapat digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan. 9.

(30) pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan. Selama workshop desain RAD, pengguna merespon protoyipe yang ada dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang. berdasarkan. respon. pengguna.. Apabila. seorang. pengembangnya merupakan pengembang atau pengguna yang berpengalaman, Kendall menilai bahwa usaha kreatif ini dapat mendorong pengembangan sampai pada tingkat terakselerasi (Kendall, 2010). c.. Implementasi (Implementation) Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi (Kendall, 2010).. 1.8. Sistematika Penulisan Dalam sistematika laporan ini penulis akan melakukan pembahasan dengan membagi kedalam 5 bab, yaitu: BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.. 10.

(31) BAB II. LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang teori konsep dasar sistem informasi, konsep dasar basis data, metode pengumpulan data, metode pengembangan data, UML, dan teori kebidanan. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas mengenai analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem serta implementasi sistem yang dibuat. BAB V. PENUTUP Bab ini merupakan bab terkahir yang menyajikan kesimpulan serta saran dari apa yang telah diterangkan dan diuraikan pada bab-bab sebelumnya.. 11.

(32) BAB II LANDASAN TEORI. 2.1.. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Mustakini (2009), dalam bukunya yang berjudul analisis dan desain mengemukakan definisi sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sautu sasaran tertentu. Menurut (Ladjamudin, 2005), Pengembangan sistem adalah menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal yaitu sebagai berikut:. 1). Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul disistem yang lama. a.. Ketidakberesan pada sistem yang lama tidak dapat berjalan atau berfungsi sebagaimana diharapkan.. b.. Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunya suatu sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas dan volumepengolahan data yang semakin meningkat.. 2). Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan. 12.

(33) informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. 3). Adanya instruksi/desakan dari organisasi. Penyusunan sistem yang baru dapat pula terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi karena adanya permasalahan, kesempatan atau instruksi. Sistem yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang timbul, meraih kesempatan yang ada atau memenuhi instruksi yang diberikan dengan adanya sistem yang baru diharapkan terjadi peningkatan-peningkatan sebagai berikut: a.. Informasi Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.. b.. Kinerja Peningkatan terhadap kinerja sistem sehingga menjadi lebih efektif.. c.. Efisiensi Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan ekonomis berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem adalah. kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dan dalam mencapai suatu tujuan tertentu harus adanya suatu pengembangan sistem agar memperbaiki dari kesuluruhan sistem.. 13.

(34) 2.1.2. Karakteristik Sistem Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. (Sutabri, 2012) Dari sebuah sistem memliki suatu karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa itu adalah suatu sistem. Adapun karakteristik dari sistem itu adalah (Mustakini, 2009): 1). Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut dapat berupa suatu subsistem atau bagian dari setiap sistem, tidak peduli seberapa kecil sistem tersebut. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem yang lebih besar yang disebut Supra Sistem.. 2). Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.. 3). Lingkungan Luar Sistem (Environment). 14.

(35) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem sehingga harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan karena dapat menggangu kelangsungan hidup dari sistem. 4). Penghubung Sistem (Interface) Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem lainnya melalui penghubung ini sehingga terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk kesatuan.. 5). Masukan Sistem (Input) Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan ini dapat berupa masukan perawatan (Maintanance input) atau masukan sinyal (signal input). Maintanance input adalah energi yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapat keluaran.. 6). Pengolahan (Process) Suatu sistem harus mempunyai bagian pengolahan yang merubah masukan menjadi keluaran.. 7). Keluaran sistem (Output) Keluaran adalah hasil dari energi yang telah diolah kemudian diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna atau sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan bagi subsistem yang lain atau bagi supra sistem.. 8). Sasaran Sistem (Objective). 15.

(36) Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan. Jika sistem tidak memiliki sasaran maka operasi tidak akan berguna.. Gambar 2. 1 Karakteristik Sistem (Mustakini, 2009). Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem memliki suatu karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa itu adalah suatu sistem.. 2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi Informasi berasal dari kata Perancis kuno, information yang diambil dari bahasa latin informationem yang berarti garis besar, konsep, ide. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam pengetahuan dan komunikasi (Yakub, 2012). Menurut UU 14 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai,. 16.

(37) makna, pesan, baik data, fakta dan penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan serta format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik maupun non elektronik (Yakub, 2012). Menurut Ladjamudin (2005), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu:. 1). Relevan (Relevancy) Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang.. 2). Akurat (Accurancy) Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan (Completeness), seluruh pesan telah benar atau sesuai (Correctness), serta pesan yang di sampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang di inginkan oleh user (Security).. 3). Tepat waktu (Timeliness) Berbagai proses dapat di selesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang di butuhkan dapat disampaikan tepat waktu.. 4). Ekonomis (Economy) Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi. 17.

(38) tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi. 5). Efisien (Efficiency) Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, puitis, dan romantis), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.. 6). Dapat dipercaya (Reliability) Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat di percaya dan teruji tingkat ke jujurannya. Dari penjelasan diatas bahwa informasi merupakan kumpulan data yang diolah untuk penerima yang hasilnya menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti.. 2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Ladjamudin (2005), sistem informasi dapat di definisikan sebagai berikut: 1). Suatu sistem dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mncapai suatu tujuan yaitu meyajikan informasi.. 2). Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat di laksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi. 3). Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, medukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan. 18.

(39) strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan. Sistem informasi merupakan komponen dalam sebuah organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan aliran informasi.. Sistem. informasi dapat membantu pimpinan dari pegawai administrasi untuk menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk atau jasa baru. Aktifitas sistem informasi adalah input, pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Sistem informasi juga sebagai umpan balik yang dikembalikan ke anggota organisasi untuk melakukan evaluasi atau koreksi (Yakub, 2012). Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi. 2.3.2. Komponen Dasar Sistem Informasi Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti (Hartono, 2005): 1). Blok Masukkan Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.. 2). Blok Model. 19.

(40) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3). Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.. 4). Blok Teknologi Teknologi merupakan “kotak alat” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan utnuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, meghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.. 5). Blok Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.. 6). Blok Kendali Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalankegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, dan yang lainnya. Menurut Mulyanto (2009), “Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Kelima. 20.

(41) komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi. Namun dalam kenyataannya, tidak semua sistem informasi mencakup kelima komponen tersebut”. berikut merupkan penjelasan komponen dari sistem informasi: 1). Sumber Daya Manusia Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, sedangkan pakar sistem informasi orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.. 2). Sumber Daya Hardware Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya ini tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic atau optikal.. 3). Sumber Daya Software Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.. 4). Sumber Daya Data. 21.

(42) Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. 5). Sumber Daya Jaringan Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, memproses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi. Sumber daya ini dapat berupa media komunikasi seperti kabel, satelit dan dukungan jaringan seperti modem, software pengendali, serta prosesor antar jaringan. Dari kelima komponen diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras, perangkat lunak, serta perankat manusia yang digunakan untuk mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangat lunak tersebut. Dari kelima komponen tersebut memiliki peranan penting dalam suatu sistem infromasi. Oleh karena itu beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapakan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.. 2.4. Konsep Pemesanan Produk 2.4.1. Pengertian Pemesanan Pemesanan barang (sparepart) oleh teknisi merupakan awal dari proses ini. Pemesanan barang oleh teknisi harus terlebih dahulu mendapatkan persediaan yang ada harus seimbang dengan kebutuhan, karena persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan perusahaan menanggung risiko. 22.

(43) kerusakan dan biaya penyimpanan yang tinggi disamping biaya investasi yang besar serta akan menambah daftar persediaan barang deathstock. Tetapi jika terjadi kekurangan persediaan akan berakibat terganggunya kelancaran dalamkegiatan pelayanan purna jual. Menurut Ristono (2009) persediaan dapat diartikan sebagai barangbarang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Penjualan merupakan aktivitas uatama perusahaan. Pendapatan perusahaan sangan ditentukan oleh besar kecilnya penjualan. Kegiatan penjualan itu sendiri berhubungan erat dengan kegiatan marketing atau pemasaran, dimana penjualan merupakan bagian dari marketing (Nicholas, 2010). Strategi penjualan adalah perencanaan aktivitas penjualan; metode klien mencapai, perbedaan kompetitif dan sumber daya yang tersedia. Penjualan strategi sangat penting, jika tidak daerah yang paling penting yang dibutuhkan untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. (Nicholas, 2010). Oleh sebab itu dirancang sistem informasi manajemen persediaan pemesanan produk yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam kegiatan pelayanan purna jual, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan produk sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2.4.2. Pengertian Produk Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk. 23.

(44) di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produkproduk yang lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut. Pengertian produk (product) menurut Kotler (2001) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Pengertian produk menurut Stanton (1996) adalah suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah denganjasa dan reputasi penjualannya. Pengertian produk menurut Tjiptono (1999) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui. 24.

(45) pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli. Dari keempat definisi produk tersebut dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana setiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda. Pembeli dalam membeli setiap barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut fisiknya tetapi lebih dari itu. Pembeli bersedia membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan keinginan dan kebutuhannya. 2.4.3. Kualitas Produk Kualitas mengandung banyak pengertian, beberapa contoh dari pengertian kualitas menurut Tjiptono (1999) adalah: 1). Kesesuaian dengan persyaratan.. 2). Kecocokan untuk pemakaian.. 3). Perbaikan berkelanjutan.. 4). Bebas dari kerusakan/cacat.. 5). Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat.. 6). Melakukan segala sesuatu secara benar.. 7). Sesuatu yang bisa membahagiakan pelanggan. Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari:. 25.

(46) 1). Performance (kinerja) Berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.. 2). Durability (daya tahan) Yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.. 3). Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi) Yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.. 4). Features (fitur) Adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.. 5). Reliabilty (reliabilitas) Adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.. 6). Aesthetics (estetika) Berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bias dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.. 7). Perceived quality (kesan kualitas) Sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang. 26.

(47) bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan negara asal. Dari ketujuh dimensi kualitas produk tersebut dapat diambil disimpulkan bahwa suatu perusahaan dapat mengerti aspek dimensi apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual.. 2.5. Data Penjualan Menurur Freddy (2009) Penjualan adalah kegiatan transaksi dalam bentuk pengalihan hak milik atas barang dengan imbalan uang sebagai gantinya dengan persetujuan untuk menyerahkan barang kepada pihak lain dengan menerima pembayaran. Data adalah fakta-fakta tentang segala sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer (Nugroho, 2011). Dari segi manfaat data penjualan menurut Jamaan (2011) terdapat beberapa manfaat data atau laporan penjualan diantaranya, sebagai data untuk menganalisis tren penjualan secara periodi, laporan penjualan dapat digunakan sebagai dasar pembuatan strategi dalam mencapai penjualan maksimal, sebagai dasar pembuatan program promosi dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan data penjualan fakta dari kegiatan transaksi dalam bentuk pngalihan hak milik atas barang dengan imbalan uang sebagai gantinya dengan persetujuan untuk menyerahkan barang kepada pihak lain dengan menerima pembayaran yang direkam dan disimpan pada media komputer.. 27.

(48) 2.6. Data Berkala (Data Time Series) Pelaku ekonomi dan bisnis menggunakan data berkala untuk di analisa dan menghasilkan suatu gambaran mengenai suatu kejadian dimasa mendatang yang berguna dalam pengambilan keputusan. (Budiasih, 2012). Data berkala selalu mengalami perubahan sehingga apabila dibuat grafiknya akan menujukan fluktuasi (fluctuation) yaitu gerakan naik turun (Supranto, 2000). Dalam KBBI Online (Versi 1.4 Januari 2015) fluktuasi adalah ketidaktepatan, kegoncangan. Dalam sebuah kalimat dicontohkan fluktuasi musiman adalah perubahan turun naik. Sehingga deret waktu atau data berkala adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu yang menggambarkan perkembangan suatu kejadian atau suatu kegiatan. Data masa lampau dicatat secara berturut-turut dalam interval waktu satu tahun, satu semester, triwulan, bulanan, harian dan satuan waktu lainnya.. 2.7. Tren Tren didefinisikan sebagai arah pergerakan pasar. Pergerakan pasar tidak pernah bergerak dalam satu garis lurus melainkan secara zig-zag. Gerakan tersebut menghasilkan rangkaian puncak (naik) dan dasar (turun) yang menentukan tren pasar (Suwandi, 2009). Berdasarkan arahnya, tren dibagi menjadi tiga golongan, yaitu uptren (bullish), downtren (barish) dan sideways. Uptren adalah serangkaian puncak yang senantiasa lebih tinggi dibandingkan sebelumnya atau cenderung bergerak naik. Sebaliknya downtren adalah serangkaian puncak yang cenderung bergerak turun.. 28.

(49) Lain hal nya sideways yaitu serangkaian puncak dan dasar yang bergerak dalam suatu batas range (tranding range) tertentu (Suwandi, 2009). Oleh karena itu sebuah tren harus jadi sebuah arah suatu perusahaan agar mengetahui pergerakan pasar yang terjadi. Karena tren yang menunjukan naik atupun turun nya suatu pergerakan penjualan pasar.. 2.8. Data Mining 2.8.1. Pengertian Data Mining Menurut Turban, Data Mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data Mining adalah suatu proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learing untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan berkait dari berbagai database yang besar (Kusrini, 2009). Selain itu, menurut Pramudiono Data Mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak di ketahui secara manual (Kusrini, 2009). Data Mining juga dapat diartikan sebagai pengeksrakkan informasi baru yang dapat diambil dari sekumpulan data besar yang membantu pengambilan keputusan. Istilah Data Mining kadang disebut knowledge discovery (Prasetyo, 2012). Menurut Larose Data Mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang dapat dilakukan, yaitu: Deskripsi, Estimasi, Prediksi, Klasifikasi, Pengklusteran, dan Asosiasi (Kusrini, 2009).. 29.

(50) Dari definisi-definisi yag telah disampaikan, hal penting yang terkait dengan Data Mining adalah Data Mining merupakan suatu proses otomatis terhadap data yang sudah ada. Data yang akan diproses berupa data yang besar. Tujuan Data Mining juga adalah mendapatkan hubungan atau pola yang mungkin memberikan indikasi yang bermanfaat. 2.8.2. Tahapan Data Mining Data Mining dan Knowledge Discovery in Database (KDD) sering digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Kedua istilah tersebut memiliki konsep yang berbeda tetapi berkaitan satu sama lain. Salah satu dalam tahapan proses KDD adalah Data Mining (Kusrini, 2009). Proses KDD secara garis besar dijelaskan sebagai berikut: 1). Data Selection Pemilihan (seleksi) data dari sekumpulan data operasional perlu dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dalam KDD dimulai. Data hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses Data Mining, disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari basis data operasional.. 2). Pre-processing/ Cleaning Sebelum proses Data Mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses cleaning pada data yang menjadi fokus KDD. Proses cleaning mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan cetak (tipografi).. 3). Transformation. 30.

(51) Coding adalah proses transformasi pada data yang telah dipilih, sehingga data tersebut sesuai untuk proses Data Mining. Proses coding dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data. 4). Data Mining Proses Data Mining yaitu proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode, atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses KDD secara keseluruhan.. 5). Interpretation/ Evaluation Pola informasi yang dihasilkan dari proses Data Mining perlu ditampilkan dalam. bentuk. yang. mudah. dimengerti. oleh. pihak. yang. berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari proses KDD yang mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesa yang ada sebelumnya.. Gambar 2. 2 Proses Knowledge Discovery in Database (Kusrini, 2009). 31.

(52) Dari kelima proses KDD tersebut dapat disimpulkan bahwa KDD adalah proses yang dibantu oleh komputer untuk menggali dan menganalisis sejumlah besar himpunan data dan mengekstrak informasi dan pengetahuan yang berguna. Proses. Data. Mining. memperkirakan. perilaku. dan. tren. masa. depan,. memungkinkan bisnis untuk membuat keputusan yang proaktif dan berdasarkan pengetahuan. Proses Data Mining mampu menjawab permasalahan bisnis yang secara tradisional terlalu lama untuk diselesaikan.. 2.9. Konsep Clustering (Pengelompokkan) 2.9.1. Pengertian Clustering (Pengelompokkan) Clustering adalah melakukan pemishan atau segmentasi data kedalam sejumlah kelompok (cluster) menurut karakteristik tertentu yang diinginkan dan menghasilkan kelompok-kelompok data yang dapat diberi label sesuai keinignan (Prasetyo, 2012). Kusrini (2009) menyebutkan pengklusteran adalah mengelompokkan record, pengamatan atau memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki kemiripan. Kluster adalah kumpulan record yang memiliki kemiripan satu dengan yang lainnya dan memiliki ketidakmiripan dengan record-record dalam kluster lain. Tujuan Clustering (pengelompokkan) data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengelompokkan untuk pemahaman dan pengelompokkan untuk pengguna. Pengelompokkan untuk pemahaman yaitu biologi, information interval dan klimatologi, sementara pengelompokkan untuk pengguna yaitu. 32.

(53) peringkasan, kompresi dan pencarian tetangga terdekat secara efisien (Prasetyo, 2012). Jadi suatu pengklusteran melakukan pembagian terhadap keseluruhan data menjadi kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan yang mana kemiripan record dalam satu kelompok akan bernilai maksimal, sedangkan kemiripan dengan record dalam kelompok lain akan bernilai minimal. 2.9.2. Jenis-jenis Clustering (Pengelompokkan) Pengelompokkan atau Clustering menurut strukturnya dibagi menjadi dua, yaitu: 1). Pengelompokkan Hierarki (Heiarachical Clustering) Hierarchical Clustering merupakan pengelompokkan data dengan membuat suatu hierarki berupa dendogram (tree) dimana data yang mirip akan ditempatkan pada hierarki yang berdekatan dan yang tidak mirip, pada hierarki yang berjauhan. Berikut proses Hierarchical Clustering (Prastetyo, 2012): a.. Mulai dengan mendefinisikan setiap item sebagai kluster, jadi data yang ada sejumlah N items, maka sejumlah N items tersebut. Jarak antara clusters sama dengan jarak antara items yang ada.. b.. Selanjutnya, mencari pasangan kluster yang paling mirip dan menggabungkan keduanya dalam satu kluster.. c.. Hitung jarak antara kluster yang baru dibentuk dengan kluster yang sudah ada sebelumnya. Ulangi tahap a dan b sampai kluster membentuk N atau sampai membentuk kluster tunggal.. 33.

(54) Hierarchical Clustering merupakan salah satu algoritma Clustering yang fungsinya dapat digunakan untuk mengkluster dokumen. Dari teknik Hierarchical Clustering dapat dihasilkan untuk kumpulan partisi yang berurutan, dimana dalam kumpulan tersebut dalam kluster-kluster yang mempunyai poin-poin yang dipunyai semua kluster didalamnya, cluster ini disebut single cluster, terletak di level yang paling atas. Dalam Hierarchical Clustering, cluster yang berada di level yang lebih atas (intermediate level) dari cluster lain, dapat diperoleh dengan cara mengkombinasi dua buah cluster yang berada pada level dibawahnya. (Kumar, 2000). Gambar 2. 3 Dendogram (tree) (Kumar, 2000). Hasil keseluruah dari Hierarchical Clustering secara grafik dapat digambarkan sebagai pohon. Pohon ini secara grafik menggambarkan proses penggabungan dari cluster-cluster yang ada. Sehingga menghasilkan cluster dengan level yang lebih tinggi. Dalam statistik, pengelompokkan hierarki adalah metode analisis kelompok yang berusaha membangun sebuah hierarki kelompok. Strategi pengelompokkan hierarki umumnya jatuh kedalam 2 jenis yaitu Hierarki. 34.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

saat ini adalah sistem pemesanan yang dilakukan dengan cara berdialog langsung antara operator dengan konsumen dengan cara datang langsung ke Po.Dewi Sri

a) Bagaimana merancang dan merealisasikan system website untuk control pallet pada warehouse PT. b) Bagaimana hasil pengujian aspek functional suitability pada

Pelangan harus datang langsung pada lokasi untuk melakukan pemesanan pakan ternak, kemudian pihak perusahaan akan melakukan proses distribusi produk pakan ternak

Manfaat yang diperoleh dari sistem aplikasi pemesanan penginapan sekitar wisata Kabupaten berbasis website yaitu dengan adanya sistem aplikasi ini dapat membantu

Selain itu penelitian di bidang yang sama juga menyimpulkan bahwa dengan aplikasi berbasis web akan mempermudah dalam melakukan pemesanan makanan dan selain itu

Dan mempunyai kendala seperti kesulitan bertransaksi atau pemesanan, informasi yang kurang up to date, pelanggan hanya dapat memperoleh informasi pada saaat jam

KESIMPULAN Dalam perancangan sistem informasi berbasis web pada usaha Catering Mekar Jaya menjadi solusi dalam pengembangan usaha dan mempermudah pelanggan dalam melakukan pemesanan

Analisis sistem yang dikembangkan Di dalam Work Flow yang akan di kembangkan masyrakat tidak perlu datang langsung ke kecamatan, masyarakat bisa langsung membuka website Kecamatan,