• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar-Dasar Bisnis. Perjalanan Wisata. D3 Usaha Perjalanan Wisata UNS. Presented by Tomi Agfianto, S.ST., M.Par

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dasar-Dasar Bisnis. Perjalanan Wisata. D3 Usaha Perjalanan Wisata UNS. Presented by Tomi Agfianto, S.ST., M.Par"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Dasar-Dasar Bisnis

Perjalanan Wisata

Presented by Tomi Agfianto, S.ST., M.Par

(2)

Pengertian Wisatawan

TOPIC’s OF

THE DAY

(3)
(4)

Pengertian

PARIWISATA

Dasar-Dasar Bisnis Jasa Perjalanan Wisata

Travellers

Visitors

Excursionist

Tourist

Other Travellers

(5)

Wisatawan

Dasar-Dasar Bisnis Jasa Perjalanan Wisata

Sources: Travel and Tourism Research Association (Theobald, 2005:19)

Elemen seseorang dapat dikatakan sebagai wisatawan menurut Theobald

(2005):

Lama

Perjala

nan

Jarak Perjalanan Tujuan Perjalanan

(6)
(7)

Domestic Tourist Outbound Tourist Inbound Tourist

Internasional

(8)

Cohen dalam Pitana (2010):

1.Drifter yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi daerah yang sama

sekali belum diketahuinya dan bepergian dalam jumlah kecil.

2.Eksplorer yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan

mengatur perjalanannya sendiri dan tidak mau mengikuti jalan – jalan

wisata yang sudah umum dengan standar local dan tingkat interaksinya

dengan masyarakat local juga tinggi.

3.Individual Mass Tourist, yaitu wisatawan yang meyerahkan

pengaturan perjalanannya kepada agen perjalanan dan mengunjungi

daerah tujuan wisata yang sudah terkenal.

4.Organized Mass Tourist, yaitu wisatawan yang hanya mau

mengunjungi daerah tujuan wisata yang sudah dikenal dengan fasilitas

seperti yang dapat ditemuinya di tempat tinggalnya dan perjalanannya

(9)

Smith (1977) :

Explorer yaitu wisatawan yang mencari perjalanan baru

Elite yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata yang belum dikenal tetapi dengan

pengaturan lebih dahulu dan bepergian dalam jumlah yang kecil

Off-beat yaitu wisatawan yang mencari atraksi sendiri

Unusual, yaitu wisatawan yang dalam perjalanan sekali waktu

juga mengambil aktivitas

tambahan, untuk mengunjungi tempat – tempat baru atau melakukan aktivitas yang agak

beresiko.

Incipient mass, yaitu wisatawan yang memerlukan perjalanan secara individual atau kelompok

kecil dan mencari daerah tujuan wisata yang mempunyai fasilitas standar tetapi masih

menawarkan keaslian

Mass, yaitu wisatawan yang bepergian ke daerah tujuan wisata dengan fasilitas yang sama

seperti di daerahnya

atau bepergian

ke daerah tujuan wisata dengan environmental

bubble yang sama.

Charter, yaitu wisatawan yang mengunjungi daerah tujuan wisata dengan lingkungan yang mirip

dengan daerah asalnya dan biasanya hanya untuk bersantai/bersenang – senang. Mereka

bepergian dalam kelompok besar dan meminta fasilitas yang berstandar internasional.

(10)

Plog (1972):

Allocentric, yaitu wisatawan yang ingin mengunjungi tempat – tempat yang

belum diketahui, bersifat petualangan (adventure) dan memanfatkan fasilitas

yang disediakan oleh masyarakat local.

Psychocentric yaitu wisatawan yang mau mengunjungi daerah tujuan wisata

yang mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan negaranya sendiri.

Mereka melakukan perjalanan wisata dengan program yang pasti dan

memanfaatkan fasilitas wisata dengan standar internasional

(11)

PROFIL WISATAWAN NUSANTARA

(WISNUS)

1 1 5 3 1 3 3 1 13 6 21 43 77 219 3 0 50 100 150 200 250

PROVINSI ASAL WISNUS

❑ Profil Geografi Wisatawan Nusantara

1 1 1 2 2 3 4 4 4 4 4 5 5 6 6 7 8 9 10 10 10 11 11 12 12 13 14 15 23 0 5 10 15 20 25 Caruban (Madiun) Sampang Sumenep Bangil Pamekasan Magetan Bojonegoro Ngawi Pacitan Ponorogo Situbondo Nganjuk Trenggalek Gresik Madiun Tulungagung Pasuruan Blitar Banyuwangi Jember Lumajang Kediri Tuban Mojokerto Probolinggo Lamongan Jombang Sidoarjo Surabaya

Profil Wisatawan Jawa Timur ke Kota Batu

Proporsi daerah asal wisnus telah dijelaskan bahwa wisatawan tertinggi yang datang ke Kota Batu masih didominasi oleh Provinsi Jawa Timur. Secara lebih lanjut, Wisnus asal Kota Surabaya memiliki proporsi terbanyak yaitu sebesar 23 responden. Proporsi terbesar kedua adalah berasal dari Kota Sidoarjo yaitu sebanyak 15 responden. Kemudian proporsi paling sedikit adalah wisnus yang berasal dari Kabupaten Sumenep, Sampang, Caruban Kabupaten Madiun yang masing-masing berjumlah 1 orang.

(12)

PROFIL WISATAWAN NUSANTARA

(WISNUS)

❑ Profil Demografi Wisatawan Nusantara

50% 50% Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 5.5 11.75 16 14.25 20.25 20 9.75 2 0.5 0 5 10 15 20 25 15-20 21-25 26-30 31-35 36-40 41-50 51-60 61-70 >70 Usia (%)

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan terhadap responden wisatawan

nusantara yang berkunjung ke Kota Batu diketahui bahwa terdapat sebanyak 400 responden memiliki proporsi jenis kelamin

yang seimbang baik laki-laki maupun perempuan, yaitu sebesar 50%.

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan kepada 400 responden memang secara keseluruhan tidak ada yang begitu mendominasi. Hal tersebut sesuai dengan fakta di lapangan bahwa Kota Batu dapat dikunjungi

dan diminati oleh semua kalangan usia dan tidak hanya beberapa golongan saja

(13)

PROFIL WISATAWAN NUSANTARA

(WISNUS)

❑ Profil Demografi Wisatawan Nusantara

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan diketahui bahwa status pernikahan responden wisnus yang datang berkunjung ke

Kota Batu didominasi oleh wisnus dengan status pernikahan “Menikah” yaitu sebesar 78% dan 20% berstatus single. Selanjutnya 1

% berstatus duda dan 1 % berstatus janda.

Tingkat Pendidikan responden wisnus yang berkunjung ke Kota Batu didominasi oleh wisnus yang memiliki berpendidikan cukup. Hal ini dapat diketahui dengan banyaknya sebaran wisnus memiliki tingkat pendidikan

mulai SMA sampai dengan tingkat perkuliahan/mahasiswa.

20% 78% 1%1% Status Pernikahan Single Menikah Duda Janda 12 37 198 41 93 18 1 0 50 100 150 200 250 SD SMP SMA DIPLOMA S1 S2 S3 Pendidikan Terakhir

(14)

PROFIL WISATAWAN NUSANTARA

(WISNUS)

❑ Profil Demografi Wisatawan Nusantara

11 30.75 14.25 18.5 3.5 18.5 3.5 0 5 10 15 20 25 30 35 Pekerjaan

Responden Wisnus yang berkunjung ke Kota Batu memiliki jenis pekerjaan yang bervariatif mulai dari masih

pelajar/mahasiswa sampai dengan ibu rumah tangga. Akan tetapi responden wisnus dengan jenis pekerjaan karyawan

swasta mendominasi yaitu sebesar 30,75%.

<1.000.000 12% 1.000.000-2.000.000 18% 2.000.001-3.000.000 24% 3.000.001-4.000.000 17% 4.000.001-5.000.000 15% >5.000.000 14% Penghasilan

Sesuai dengan proporsi jenis pekerjaan responden wisnus yang datang ke Kota Batu dapat dilihat bahwa jumlah

penghasilan/pendapatan dengan proporsi terbesar dalam 1 bulan adalah Rp. 2.000.001 – 3.000.000 (24%), dan sebanyak 18%

(15)

PROFIL WISATAWAN NUSANTARA

(WISNUS)

❑ Profil Psikografi Wisatawan Nusantara

Setiap wisatawan yang datang berkunjung secara otomatis memiliki beragam motivasi. Adapun motivasi wisnus berkunjung ke Kota Batu didominasi untuk tujuan berlibur

yaitu sebesar 90%. Sedangkan proporsi terkecil adalah wisnus yang memiliki motivasi wisata kuliner yaitu sebesar

1%. Kemudian proporsi sebesar 2% adalah wisnus untuk Dinas/Tugas, sebesar 3% untuk konvensi/seminar serta

sebesar 4% untuk berkunjung ke saudara

2% 33% 65% Model Perjalanan Sendiri Bersama Teman Bersama Keluarga

Perilaku berwisata seorang wisatawan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan dan fasilitas yang harus tersedia di sebuah destinasi pariwisata dan disiapkan oleh pelaku usaha pariwisata. Adapun model perjalanan wisnus berdasarkan 400 responden yaitu

sebanyak 2% melakukan perjalanan sendiri tanpa orang lain, sebanyak 65% menjawab melakukan perjalanan bersama keluarga

(16)

PROFIL WISATAWAN NUSANTARA

(WISNUS)

❑ Profil Psikografi Wisatawan Nusantara

7% 8% 28% 57% Jumlah Rombongan 1 Orang 2 Orang 3 Orang >3 Orang

Lebih lanjut, sesuai dengan model perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisnus yaitu sebanyak 393

responden melakukan perjalanan rombongan. Berdasarkan data ini, dapat disimpulkan bahwa wisnus

yang datang ke Kota Batu banyak didominasi oleh wisnus dengan model rombongan lebih dari 3 orang.

8.75 7.5 58.25 8 16.75 0.75 0 10 20 30 40 50 60 70

PESAWAT KERETA API MOBIL BUS/ELF PARIWISATA

MOTOR LAINNYA

Transportasi Utama

Transportasi utama yang digunakan oleh wisnus berkunjung ke Kota Batu dengan moda transportasi pribadi berupa mobil yaitu sebesar

58,25%, sedangkan proporsi terbesar kedua adalah 16,75% yaitu moda transportasi motor.

(17)

PROFIL WISATAWAN NUSANTARA

(WISNUS)

❑ Profil Psikografi Wisatawan Nusantara

6% 61% 16% 10% 7% Transportasi Lokal Taksi Mobil Pribadi Bus/Elf Pariwisata Motor Lainnya

Adapun proporsi wisnus yang menggunakan moda transportasi lokal didominasi oleh wisnus dengan menggunakan mobil pribadi yaitu sebesar 61%, proporsi

terbesar kedua adalah Bus/Elf Pariwisata sebesar 16%. Proporsi terkecil adalah sebesar 6% yaitu wisnus yang menggunakan transportasi taksi. Kemudian wisnus yang menggunakan moda transportasi motor sebesar 10% serta

sebesar 7% adalah wisnus yang menggunakan moda transportasi lainnya.

86% 14%

Pengaturan Perjalanan

Diatur Sendiri

Biro Perjalanan Wisata (BPW)

(18)

PROFIL WISATAWAN NUSANTARA

(WISNUS)

❑ Profil Psikografi Wisatawan Nusantara

20.5 18.5 27.5 20.75 8.5 4.25 0 5 10 15 20 25 30

<1 HARI 1 HARI 2 HARI 3 HARI 4 HARI > 4 HARI

Lama Berkunjung

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, proporsi terbesar adalah wisnus yang berkunjung ke Kota Batu dengan durasi/lama kunjungan 2 hari (27,5%). Proporsi terbesar kedua adalah sebesar 20,75% yaitu wiusnus yang

menghabiskan waktu selama 3 hari.

22 18.25 20.5 4.25 7.25 27.75 0 5 10 15 20 25 30

1 KALI 2 KALI 3 KALI 4 KALI 5 KALI >5 KALI

Frekuensi Kunjungan

Salah satu indikator keberhasilan sebuah destinasi pariwisata dapat dilihat dari seberapa banyak frekuensi kunjungan wisatawan ke suatu destinasi pariwisata. Kota Batu sebagai salah satu daerah tujuan pariwisata di Provinsi Jawa Timur telah mampu membangun

citra yang yang baik di mata wisatawan nusantara. Hal ini terbukti dari hasil survey di lapangan bahwa wisnus yang datang ke Kota Batu adalah loyal guest/touristyang datang ke Kota Batu

(19)
(20)

20

Apa itu Bisnis dan Bisnis

Jasa?

Menurut Hughes dan Kapoor, definisi

BISNIS

adalah suatu kegiatan individu

yang terorganisasi untuk

menghasilkan

dan menjual

barang dan jasa

guna

mendapatkan

keuntungan

dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat.

(21)

21

Apa itu Bisnis dan Bisnis

Jasa?

“Jasa ialah setiap tindakan atau

unjuk kerja yang ditawarkan oleh

salah satu pihak ke pihak lain yang

secara prinsip tidak berwujud dan

menyebabkan

perpindahan

kepemilikan apapun. Produksinya

bisa dan bisa juga tidak terikat

pada suatu produk.”

(22)

1. Tidak berwujud (intangibility)

2. Tidak dapat dipisahkan

(inseparability)

3. Keragaman (variability)

4. Tidak tahan lama (perishability)

Karateristik Industri

22

Referensi

Dokumen terkait

Macromedia based Flash Learning in Bahasa Indonesia, so it can improve the retelling skills of students. Learning to use Macromedia Flash allows effective and innovative

Arrester yang berfungsi sebagai pengaman terhadap tegangan lebih dari sambaran petir secara langsung maupun secara induksi harus dapat mengamankan peralatan

Kecenderungan defisit yang terjadi ini menunjukkan bahwa di Kota Palu memiliki curah hujan yang rendah, evapotranspirasi yang tinggi, sehingga ketersediaan air

Risiko lesi prakanker serviks yang tinggi pada kelompok wanita yang berhubungan seksual pertama kali pada umur di atas atau sama dengan 20 tahun karena keadaan

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif karena penulis ingin menggambarkan secara faktual serta obyektif mengenai pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah web server pada jaringan intranet sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna sistem yang menginginkan agar sistem

Kegiatan pembelajaran skills lab salah satunya adalah berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia (KDM) melalui pengalaman belajar praktek di Akper Widya Husada

Latar belakang penelitian adalah masih disisipkanya latihan servis pada saat latihan main dan rendahnya penguasaan teknik servis atlet putri tingkat