• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan diskusi minggu ke-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Bahan diskusi minggu ke-1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan diskusi minggu ke-1

1. Peta skala besar dan skala kecil?

Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1:5000 sampai 1:250.000. Peta skala besar disebut juga sebagai peta yang sangat detail yang dibuat untuk tujuan penelitian khusus, misalnya peta peta administrasi kecamatan Banjarmasin kota Surakarta. Peta Skala besar lebih menunjukan kepada nisbah yang digunakan untuk jarak atau keluasan yang kecil, supaya objek kelihatan lebih besar

Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta skala kecil bertujuan untuk menggambarkan sebaran tanah secara umum untuk penyusunan atlas nasional, dan tidak untuk keperluan praktis,karna informasi tentang sifat-sifat tanah sangat minim

 Beri Contoh masing-masing?

Peta skala besar, contohnya adalah peta administrasi kecamatan Banjarmasin kota Surakarta dengan skala 1:35.000

(2)

Peta skala kecil salah satu contohnya adalah peta provinsi jawa barat dengan skala 1:500.000

 Apa saja yg berbeda?

Peta skala besar mencakup daerah yang terbatas, namun jarak antar titik di peta lebih lebar. Informasi yang diberikan lebih detail. Angka pembanding pada skalanya kecil.

Simbol pada peta skala besar juga lebih jelas dan beragam sesuai dengan ragam informasi yang disajikan. Sedangkan peta skala kecil mencakup daerah yang lebih luas namun jarak antar titik di peta pendek dan informasi yang diberikan hanya secara umum, tidak mendetail.

2. Survei Tanah Bertujuan UMUM dan KHUSUS?

Survei tanah untuk tujuan umum ditujukan untuk memberikan data sebagai dasar interprestasi untuk berbagai penggunaan yang berbeda, bahkan beberapa dari penggunaan tersebut belum diketahui. Survei tanah bertujuan umum meliputi pembuatan peta pedologi yang menyajikan sebaran satuan-satuan tanah yang ditentukan menurut morfologi serta data sifat fisik, kimia dan biologi yang dikumpulkaan di laboraturium dan di lapangan

(3)

Survei tanah untuk tujuan khusus di lakukan apabila tujuannya telah diketahui sebelumnya dan bersifat spesifik, misalnya untuk irigasi reklamasi lahan atau penanaman jenis tanaman tertentu. Survei tanah tujuan khusus dapat dilakukan asalkan penggunaanya di kemukakan secara jelas.

 Beri Contoh masing2

Survei tanah untuk tujuan umum: pembuatan peta pedologi yang menyajikan

sebaran satuan-satuan tanah yang ditentukan menurut morfologi serta data sifat fisik, kimia dan biologi yang dikumpulkan di lapangan dan laboratorium.

Survei tanah untuk tujuan khusus. Contohnya yaitu : sebagai pengembangan irigasi, dan sebagai analisis contoh tanah.

 Apa kelebihan dan kekurangan masing2

 Kelebihan dan kelemahan dari survei tanah tujuan umum:

 Kelebihan:

Sangat bermanfaat untuk diterapkan pada wilayah-wilayah yang masih belum berkembang yang faktor fisik lingkungannya (potensi penggunaan lahannya) belum banyak diketahui.

 Kelemahan:

Kisaran penggunaan lahan yang digunakan sangat luas, meliputi penggunaan untuk pertanian dan non-pertanian sehingga informasi dasar tentang tanah harus dikumpulkan sebelum di lakukan pengambilan keputusan penggunaan lahan yang menguntungkan.

 Kelebihan dan kelemahan dari survei tanah tujuan khusus:

Kelebihan:

Sangat bermanfaat apabila mencantumkan informasi tentang daerah tersebut berikut dengan penggunaan lahan yang berpotensi untuk dikembangkan telah diketahui , sehingga penggunaan khusus dapat digunakan.

 Kelemahan:

Ketidakmampuannya dalam memenuhi semua tujuan atau keperluan, tidak seperti yng berlaku pada survei bertujuan umum.

3. Siapa saja pengguna survei tanah? p15 Jelaskan scr detil apa yg dimaksud.

Misalnya mengapa petani bisa memutuskan apa yg sebaiknya dilakukan atas tanahnya menggunakan hasil survei tanah. Dstnya

(4)

Rossiter (2000), mencoba memerinci beberapa pengguna survei tanah, seperti yang diuraikan berikut ini :

 Pengelola lahan, yaitu petani, peternak, pengelola hutan dan pengelola perkebunan.

Kelompok ini akan memutuskan apa yang sebaiknya dilakukan untuk lahannya, misalnya untuk apa dan bagaimana sistem penggelolaannya yang tepat.

 Penyuluh lapangan, kelompok ini bertugas memberikan penyuluhan kepada pengelolaan yang lahan.

 Industri jasa yang berhubungan dengan penggunaan lahan, misalnya lembaga pemberi kredit, bank, dan kelompok investor. Kelompok ini memfasilitasi penggunaan lahan dan membutuhkan informasi apakah lahan tersebut akan menghasilkan dan menguntungkan secara ekonomi.

 Perencana penggunaan lahan pedesaan lahan pedesaan dan perkotaan. Kelompok perencana ini merekomendasikan atau memfasilitasi jenis-jenis penggunaan lahan tertentu di daerah lahan yang berbeda.

 Lembaga pengendali penggunaan lahan, merupakan kelompok perencana penggunaan lahan dengan kewenangan khusus untuk mengatur penggunaan lahan.

Sebagai contoh, di Belanda jumlah pupuk kandang yang boleh diberikan setiap hektar ditentukan oleh jenis tanah untuk menghindari polusi air tanah.

 Badan otoritas pajak, di beberapa negara, pajak atas lahan didasarkan pada produksi potensi lahan. Semakin subur tanah semakin tinggi pajak yang harus dibayar oleh pemilik lahan tersebut.

 Pakar dalam bidang rekayasa, ahli-ahli dalam bidang rekayasa memerlukan hasil survei tanah untuk menentukan apa yang harus di perhatikan dalam pembangunan gedung, jalan maupun pipa-pipa saluran minyak dan gas bumi agar tidak mudah mengalami korosi.

 Pengelola lingkungan yang menggunakan tanah sebagai unsur ekologi landskap. Hasil survei tanah dapat menunjukan lokasi-lokasi dalam suatu daerah yang memiliki resiko tinggi jika di gunakan untuk kepentingan tertentu.

 Peneliti, mengkaji tanggapan lahan terhadap pengguna lahan dan strategis pengelolaannya. Termasuk dalam kelompok ini adalah peneliti pada plot percobaan yang berharap bahwa satuan tanah yang berbeda akan memberikan tanggapan (respon) yang berbeda pula terhadap macam penggeloalaan yang diterapkan.

(5)

4. Pertanyaan apa saja yg bisa dijawab dr hsl survei tanah?

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab hasil survei tanah yang dilakukan oleh Rossiter (2000):

a. Menyimpulkan keseluruhan daerah kajian.

 Apa kelas (taksa) tanah yang di jumpai di daerah yang di kaji ?

 Bagaimana propinsi masing-masing kelas yang ada di daerah tersebut ?

 Berapa persen dari daerah tersebut yang di duduki oleh tanah dengan sifat-sifat tertentu ? (misalnya tanah yang berbatu pada kedalaman < 50 cm)

Kelompok pertanyaan pertama ini hanya memerlukan prosedur pengambilan contoh secara statistik dan memerlukan peta. Pertanyaan ini hanya bermanfaat untuk memberikan informasi di tingkat nasional.

b. Pada lokasi tertentu pada suatu daerah yang dipilih.

 Apa kelas (taksa) tanah pada lokasi tersebut ?

 Bagaimana sifat tanah pada lokasi tersebut ?

 Bagaimana pola spesial dari kelas tanah pada dan di sekitar lokasi tersebut ?

 Bagaimana pola spesial dari sifat-sifat tanah pada atau di sekitar lokasi tersebut ? Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus diajukan oleh pihak penggelola lahan yang sudah memiliki atau yang sedang mengelola daerah tertentu serta pihak perencana yang telah mengidentifikasi daerah tertentu yng akan dirancang penggunaan lahannya.

c. Memilih lokasi daerah yang diinginkan.

 Dimana lokasi kelas-kelas (taksa) tanah tertentu misalnya Mollisol di daerah tersebut dapat dijumpai ?

 Dimana lokasi tanah-tanah yang memiliki sifat-sifat tertentu misalnya yang berdrainasi baik, KB > 50%, tidak berkrikil dan lain-lain, yang berdekatan dengan tanah yang memiliki drainase buruk, KB > 50%, dekat sumber air dan lain-lain dapat dijumpai ?

Kelompok pertanyaan di atas harus dijawab oleh pihak perencanaan atau pengguna lahan yang akan mencari dan menggunakan lahan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Lahan tersebut dapat berupa lahan yang sudah dimiliki atas telah dikelola atau bisa juga berupa lahan yang dicari untuk dikelola.

5. Ada Berapa kategori dalam Soil Taxonomy. Apa kaitannya dengan Peta Tanah?

a. OrdoTanah:

(6)

Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada tidaknya horison penciri serta jenis (sifat) dari horison penciri tersebut. Sebagai contoh: suatu tanah yang memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa lebih besar dari 35% termasuk ordo Alfisol.

Sedangkan tanah lain yang memiliki horison argilik tetapi berkejenuhan basa kurang dari 35% termasuk ordo Ultisol. Contoh tata nama tanah kategori Ordo: Ultisol.

(Keterangan: tanah memiliki horison argilik dan berkejenuhan basa kurang dari 35%

serta telah mengalami perkembangan tanah tingkat akhir = Ultus). Nama ordo tanah Ultisol pada tata nama untuk kategori sub ordo akan digunakan singkatan dari nama ordo tersebut, yaitu: Ult merupakan singkatan dari ordo Ultisol).

b. Sub-ordo tanah:

Sub-ordo tanah dibedakan berdasarkan perbedaan genetik tanah, misalnya: ada tidaknya sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan pengaruh: (1) air, (2) regim kelembaban, (3) bahan iduk utama, dan (4) vegetasi. Sedangkan pembeda sub-ordo untuk tanah ordo histosol (tanah organik) adalah tingkat pelapukan dari bahan organik pembentuknya: fibris, hemis, dan safris.Contoh tata nama tanah kategori Sub Ordo:

Udult.

(Keterangan: tanah berordo Ultisol yang memiliki regim kelembaban yang selalu lembab dan tidak pernah kering yang disebut: Udus, sehingga digunakan singkatan kata penciri kelembaban ini yaitu: Ud. Kata Ud ditambahkan pada nama Ordo tanahUltisol yang telah disingkat Ult, menjadi kata untuk tata nama kategori sub-ordo, yaitu: Udult).

c. Great Group Tanah:

Great Group tanah dibedakan berdasarkan perbedaan: (1) jenis, (2) tingkat perkembangan, (3) susunan horison, (4) kejenuhan basa, (5) regi suhu, dan (6) kelembaban, serta (7) ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain, seperti: plinthite, fragipan, dan duripan.

Contoh tata nama tanah kategori Great Group: Fragiudult.

(Keterangan: tanah tersebut memiliki lapisan padas yang rapuh yang disebut Fragipan, sehingga ditambahkan singkatan kata dari Fragipan, yaitu: Fragi. Kata Fragi ditambahkan pada Sub Ordo: Udult, menjadi kata untuk tata nama kategori great group, yaitu: Fragiudult)

d. Sub Group Tanah:

Sub Group tanah dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti dari great group dan diberi nama Typic, (2) sifat-sifat tanah peralihan ke: (a) great group lain, (b) sub ordo

(7)

lain, dan (c) ordo lain, serta (d) ke bukan tanah. Contoh tata nama tanah kategori Sub Group: Aquic Fragiudult. (keterangan: tanah tersebut memiliki sifat peralihan ke sub ordo Aquult karena kadang-kadang adanya pengaruh air, sehingga termasuk sub group Aquic).

e. Famili Tanah:

Famili tanah dibedakan berdasarkan sifat-sifat tanah yang penting untuk pertanian dan atau engineering, meliputi sifat tanah: (1) sebaran besar butir, (2) susunan mineral liat, (3) regim temperatur pada kedalaman 50 cm. Contoh tata nama tanah pada kategori Famili: Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik.

(keterangan: Penciri Famili dari tanah ini adalah: (1) susunan besar butir adalah berliat halus, (2) susunan mineral liat adalah didominasi oleh mineral liat kaolinit, (3) regim temperatur adalah isohipertermik, yaitu suhu tanah lebih dari 22 derajat celsius dengan perbedaan suhu tanah musim panas dengan musim dingin kurang dari 5 derajat celsius).

f. Seri Tanah:

Seri tanah dibedakan berdasarkan: (1) jenis dan susunan horison, (2) warna, (3) tekstur, (4) struktur, (5) konsistensi, (6) reaksi tanah dari masing-masing horison, (7) sifat-sifat kimia tanah lainnya, dan (8) sifat-sifat mineral dari masing-masing horison.

Penetapan pertama kali kategori Seri tanah dapat digunakan nama lokasi tersebut sebagai penciri seri. Contoh tata nama tanah pada kategori Seri: Aquic Fragiudult, berliat halus, kaolinitik, isohipertermik, Sitiung. (Keterangan: Sitiung merupakan lokasi pertama kali ditemukan tanah pada kategori Seri tersebut).

Kaitanya dengan peta tanah adalah untuk pendeskripsian profil-profil tanah yang ada pada daerah yang di survey, sehingga didapatkan informasi yang kemudian diolah secara visual dalam bentuk peta lahan dan rekomendasi penggunaannya untuk bidang pertanian ataupun non-pertanian.

6. Cari contoh peta Tanah dan Peta Evaluasi Lahan dari Internet. Apa yg berbeda.

Mana yg lebih bermanfaat bagi:

(a) petani, (b) peneliti

(c) konsultan perkebunan, (d) mahasiswa

(8)

a. Peta tanah

Peta tanah merupakan peta yang memberikan penjelasan mengenai macam – macam tanah dan penyebarannya pada suatu daerah. Peta jenis ini juga dilengkapi dengan legenda sebagai keterangan mendasar dan penjelasan singkat mengenai sifat-sifat tanah dari masing- masing satuan peta. Dari keterangan yang diperoleh untuk peta tanah biasanya disertai dengan Laporan Pemetaan Tanah yang menerangkan lebih lanjut sifat, karakter, ciri dan jenis tanah-tanah tersebut yang ada pada peta tanah.

b. peta evaluasi lahan

Peta evaluasi lahan adalah jenis peta khusus yang menggambarkan mengenai penggunaan lahan suatu daerah yang di implikasikan penggunaanya di bidang atau sektor pertanian, serta mengetahui daya kesesuaian lahan untuk kegiatan budidaya pertanian dengan spesifitas tanaman tertentu yang sesuai

(9)

c. Perbedaan peta tanah dan peta evaluasi lahan

d. Manfaat

Petani : peta evaluasi lahan Para petani sangat membutuhkan peta evaluasi lahan memperlihatkan tata guna lahan yang sangat berkaitan dengan kesesuaian tanah terhadap komoditas pertanian yang ditanam.

Peneliti : peta tanah dan peta evaluasi lahan Para peneliti, terutama peneliti tanah sangat membutuhkan kedua jenis peta tersebut. Hal ini sangat membantu dalam penelitian yang dilakukan, yang dimana peneliti tersebut tidak hanya membutuhkan peta tanah saja atau peta evaluasi lahan saja. Kedua jenis peta ini akan sangat membantu peneliti dalam mengembangkan hasil penelitiannya serta dapat membantu dalam penelitian yang dilakukan.

Konsultan perkebunan : peta tanah Konsultan perkebunan sangat memerlukan peta tanah yang sangat membantu mengetahui sejauh mana perkebunan tersebut dapat ditanami jenis tanaman perkebunan sesuai dengan jenis tanahnya.

Mahasiswa: peta tanah dan peta evaluasi lahan. Karena mahasiswa, terutama mahasiswa pertanian sangat membutuhkan peta tanah dan peta evaluasi lahan.

Kedua peta ini dapat sangat membantu dalam mengembangkan studi mengenai tanah, dimana sangat erat kaitannya dalam menentukan kesesuaian komoditi yang akan ditanam dengan jenis tanah yang tersedia serta mencocokkan cara pengolahan lahan terhadap tanah.

7. Cari contoh deskripsi profil tanah (dr Internet), yang lengkap dengan data hasil analisis tanahnya (data laboratorium). Tiap kelompok beda Ordo Tanah : (Kel: 1.

Inceptisol, 2, Vertisol, 3. Mollisol, 4. Alfisol, 5. Andisol, 6. Ultisol, 7. Oxisol, 8.

Spososol, 9. Histosol, 10. Entisol.

Peta Tanah Peta evaluasi lahan

1. Memperlihatkan distribusi taksa tanah 1.Memperlihatkan peta tata guna lahan 2.Berhubungan dengan kenampakan fisik

dan budaya dari permukaan bumi

2. Berkaitan dengan peta batas wilayah dan peta tata guna lahan

(10)

TANAH HISTOSOL

Tanah yang termasuk ordo Histosol merupakan tanah-tanah dengan kandungan bahan organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 30%

(untuk tanah bertekstur liat). Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi tersebut tebalnya lebih dari 40 cm. Kata Histos berarti jaringan tanaman. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Organik atau Organosol.

Memiliki ciri-ciri :

Memiliki epipedon histik, yaitu epipedon yang mengandung bahan organik sedemikian banyaknya, sehingga tidak mengalami perkembangan profil ke arah terbentuknya horison-horison yang berbeda.

Warna coklat kelam sampai hitam, berkadar air tinggi dan bereaksi asam (pH3-5).

Tanah jenis ini mempunyai ciri dan sifat antara lain ketebalannya tidak lebih dari 0,5m, warnanya coklat kelam sampai hitam, tekstur debu – lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat - agak lekat, kandungan organik terlalu banyak yaitu lebih dari 30 % untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah

(11)

tekstur pasir, umumnya bersifat asam (pH 4,0), dan kandungan unsur hara rendah.

Sebagai bahan koloid kuat yang mampu ikat air, mengandung mineral sesuai dengan kategori termuda, kadar C » 58%, H » 5,5%, O » 34,5% dan N » 2%, BJ dan BV rendah.

Kebanyakan Histosol mempunyai bulk density kurang dari 1g/cc, bahkan ditemukan Histosol dengan bulk density 0,06 g/cc. Makin lanjut tingkat dekomposisi bahan organik, bulk density makin meningkat. Jumlah bagian mineral tanah dan jenis vegetasi juga menentukan bulk density. Histosol mempunyai kadar air sangat tinggi, baik atas dasar volume maupun berat tanah. Kebanyakan air tertahan dalam pori – pori kasar (air gravitasi) atau dalam pori – pori yang sangat halus sehingga tidak tersedia air untuk tanaman. Karena Histosol mengkerut bila kering, maka sifat kelembabannya lebih baik apabila didasarkan pada volume basah.

Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah Histosol disebabkan oleh gugusan karboksil dan phenolik, dan juga mungkin gugus fungsional yang lain. Gugusan – gugusan fungsional yang lain tersebut bertambah seiring dengan bertambahnya dekomposisi bahan organik sehingga kapasitas tukar kation meningkat hingga 200 cmol (+) /kg atau lebih tinggi. Muatan dalam bahan organik ini adalah muatan tergantung pH, sehingga kapasitas tukar kation tanah Histosol dapat berubah dari 10-20 cmol (+) /kg pada pH 3,7 menjadi lebih dari 100 cmol (+)/kg pada pH 7.

Adanya horison tak berstruktur karena mengandung bahan organik yang sangat banyak sehingga tak alami perkembangan profil. Tetapi berbentuk seperti pasta yang dapat menghambat drainase, sehingga air menggenang di musim hujan dan merusakkan pertumbuhan tanaman.

Sumber: Anonymous.2011.Tanah Histosol. http://semangatgeos.blogspot.com/

Referensi

Dokumen terkait

128–496 MB dari memori yang tersedia di Raspberry Pi adalah dua kali minimum 64 MB yang diperlukan untuk menjalankan Slackware Linux pada sistem ARM atau i386..

pada halam an type rumah ini,user bisa memilih type-type yang ada disistem.sebelum melakukan perhitungan maka user pertama-tama harus memilih jenis rumah

Positioning dari Sakacu adalah menjadikan Sakacu sebagai sandal jepit kekinian yamg dapat bersaing dengan produk lain dengan mengunggulkan warna serta gambar

Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbedaan morfologi lapisan, permukaan dan kekerasan yang terbentuk pada baja perkakas H13 Modifikasi setelah

Sistem telemetri nirkabel untuk pendeteksian dini tsunami yang dirancang-bangun berdasarkan penginderaan laju surut air laut ini telah dapat bekerja, meskipun

Metode tersebut digunakan untuk menarik kesimpulan dari data yang diperoleh terkait dengan Internalisasi nilai- nilai akhlak pada mata pelajaran Biologi kelas XI SMA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUP Haji Adam Malik dari tahun 2011- 2012.. Penelitian ini

Dengan memanfaatkan analisa sistem informasi geografis untuk menentukan ketersediaan tanah (land banking) dan lokasi untuk kawasan perumahan dan pemukiman di