• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGABDIAN KEBUTUHAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI EKONOMISYARIAH DI KABUPATEN REJANG LEBONG OLEH:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGABDIAN KEBUTUHAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI EKONOMISYARIAH DI KABUPATEN REJANG LEBONG OLEH:"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGABDIAN PEMBINAAN KAPASITAS PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI No. Reg : 191150000018021

PENGABDIAN

KEBUTUHAN PENGGUNA LULUSAN PROGRAM STUDI EKONOMISYARIAH DI KABUPATEN REJANG LEBONG

OLEH:

NOPRIZAL, M.Ag

KHAIRUL UMAM KHUDHORI, M.E.I.

ANDRIKO, M.E.Sy.

DIAJUKAN DALAM PENGABDIAN BOPTN IAIN CURUP TAHUN 2019

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP 2018

(2)

ii

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‗alamiin, puji syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat, dan kekuatan dari-Nya, penulis dapat menyelesaikan Pengabdian ini dengan judul Kebutuhan Pengguna Lulusan Program Studi EkonomiSyariah di Kabupaten Rejang Lebong ini dengan lancar dan baik. Tidak lupa shalawat serta salam, semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. dan keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikut-pengikutnya, semoga kita diakui sebagai ummatnya dan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat, aamiin.

Pengabdian ini merupakan Pengabdian pengembangan keprodian yang berguna untuk mengetahui melihat pada lembaga apa saja lulusan Program Studi EkonomiSyariah IAIN Curup bekerja? Bagaimana potensi kebutuhan stakeholder terhadap lulusan Prodi EkonomiSyariah IAIN Curup. Pada posisi apa sajakah lulusan Program Studi EkonomiSyari‘ah ditempatkan. Sehingga muara dari Pengabdian ini adalah bisa dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan untuk melakukan pengembangan pada masa yang akan dating.

Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas kontribusi langsung maupun tidak langsung sehingga Pengabdian ini dapat diselesaikan.

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Abstrak ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pengabdian Terdahulu ... 4

D. Rencana Pembahasan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Kompetisi ... 8

B. Rekrutmen ... 15

C. Prestasi Kerja ... 17

BAB III METODOLOGI PENGABDIAN ... 21

A. Jenis Pengabdian ... 21

B. Subjek Pengabdian ... 22

C. Lokasi Pengabdian ... 23

D. Jenis Data dan Sumber Data ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 24

F. Teknik Analisa Data ... 25

G. Jadwal Pelaksanaan ... 26

BAB IV HASIL PENGABDIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Pengabdian ... 28

B. Pembahasan ... 40

BAB V PENUTUP ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

Daftar Pustaka ... 45

(5)

v

Kebutuhan Pengguna Lulusan Program Studi EkonomiSyariah di Kabupaten Rejang Lebong

Abstrak

Pengabdian ini bertujuan untuk mengungkapkan pada posisi apa saja lulusan program studi Ekonomisyariah ditempatkan. Kebutuhan lulusan program studi Ekonomisyariah seperti apa yang diinginkan oleh pengguna, dan dimana saja lulusan program studi Ekonomisyari‘ah bekerja. prodi Ekonomisyariah sampai akhir tahun 2018 telah menamatkan 542 lulusan.

Pengabdian ini merupakan Pengabdian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan analisis deskriftif kualitatif. Subjek Pengabdian ini adalah alumni prodi Ekonomisyariah baik yang bekerja pada instansi pemerintah, swasta maupun wirausaha. Pengguna alumni, baik dari sekolah maupun institusi pemerintah dan swasta. Penentuan subjek Pengabdian sebagai responden adalah dengan teknik insidental dipadukan dengan teknik snow ball. Pengabdian dilakukan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Sumber data utama adalah alumni Ekonomisyariah dan pengguna lulusan.

Pengabdian berhasil mengungkapkan bahwa (1) Lulusan Ekonomisyariah bekerja pada lembaga keuangan bank, non bank dan lembaga ekonomi non keuangan lainnya. (2) Kebutuhan para stakeholder terhadap lulusan program studi Ekonomisyariah masih tergolong sangat potensial. (3) Posisi alumni Ekonomisyariah masih tergolong sangat umum seperti: staf administrasi, kasir, customer service, teller, operator dan pegawai honorer lainnya. Hanya saja dari sekian orang responden, ada juga yang memiliki posisi yang cukup bergengsi yaitu sebagai dosen, analis kerjasama dan permodalan, manager BMT, serta posisi lainnya yang hampir sejenis dengannya.

Kata Kunci: Kebutuhan, pengguna lulusan, program studi Ekonomisyari‘ah.

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengabdian ini bertujuan untuk mengungkapkan pada posisi apa saja lulusan program studi Ekonomisyariah ditempatkan. Kebutuhan lulusan program studi Ekonomisyariah seperti apa yang diinginkan oleh pengguna, dan dimana saja lulusan program studi Ekonomisyari‘ah bekerja.

Tuntutan antisipasi dan evaluasi terhadap kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja terjadi perubahan yang sangat cepat. Semua ini, akibat dari globalisasi dan revolusi di bidang teknologi informasi, dan sains (Handayani). Akibat dari massifikasi pendidikan tinggi menjadi penyebab beberapa pergeseran penting, seperti berubahnya struktur sosio-ekonomi dan politik global sehingga mempengaruhi pasar dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini juga menjadi penyebab terjadinya perubahan-perubahan mendasar dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan persyaratan untuk terjun ke dalam dunia kerja.

Kondisi ini sebagaimana yang telah dipaparkan di atas terjadi juga di Indonesia. Hasil Pengabdian McKinsey, UNESCO, dan ILO (Jur18) menemukan adanya kesenjangan antara dunia kerja dan sistem pendidikan di Indonesia yaitu lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi banyak yang tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna. Hal ini berkaitan dengan adanya fakta tantangan ketenagakerjaan di era global yaitu kurangnya

(7)

2

kesempatan kerja produktif sebagai akibat dari ketidakstabilan dan fluktuasi yang terjadi pada ekonomi global. Indikasinya adalah meningkatnya pengganggur muda dan terdidik. Berbagai faktor yang mempengaruh tingginya tingkat pengangguran adalah: kualifikasi pekerjaan yang tidak sesuai, kesempatan kerja yang terbatas, serta minimnya kemandirian para pencari kerja untuk beriwirausaha.(Handayani).

Data yang disampaikan pada tahun 2018 oleh Badan Pusat Statistik bahwa angka pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 5.13%. Sementara itu, jumlah pengangguran dari lulusan universitas atau perguruan tinggi mencapai 6.31%, naik 1% dibanding dari tahun 2017 yaitu diperkirakan sebanyak787 ribu jiwa(BPS).

Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya dalam mensejahterakan rakyat. Sebab, pendidikan merupakan wadah pembinaan tenaga kerja, penambah lapangan pekerjaan, serta untuk memperoleh status tertentu dalam suatu masyarakat. Perkembangan zaman yang telah mengalami pergeseran secara cepat mengharuskan paradigma dan sistem pendidikan mampu menyesuaikan dengan perubahan zaman. Oleh karena itu, dalam menunjang keterserapannya tenaga kerja dari lulusan pendidikan tinggi, pemerintah bekerjasama dengan institusi pendidikan tinggi agar mempersiapkan sistem pendidikan yang berbasis kompetensi. Cara ini diharapkan mampu menjawab dan mempersiapkan antara kebutuhan dunia kerja dengan output dari lulusan perguruan tinggi (ali muhsin).

(8)

3

Untuk melihat keterkaitan dan keefektifan pendidikan dalam penyediaan tenaga kerja berdasarkan kebutuhan pasar, maka diperlukan assessment sebagai alat analisis dalam melihat ketersediaan lulusan dengan kebutuhan yang diperlukan oleh pasar kerja (stakeholder). Dengan melihat kenyatan demikian, terhadap pergeseran yang begitu signifikan terkait keterserapan dan kebutuhan tenaga kerja terdidik lulusan perguruan tinggi, maka sangatlah penting kiranya untuk dilakukan kebutuhan stakeholder terhadap lulusan perguruan tinggi khususnya pada prodi EkonomiSyariah IAIN Curup di wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Adapun jumlah alumni Prodi EkonomiSyariah IAIN Curup sampai akhir tahun 2018 sebannyak 542 orang. Agar kemudian hasil Pengabdian ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan perubahan paradigma bagaimana sistem pendidikan di IAIN Curup pada Prodi EkonomiSyariah dapat menghasilkan output lulusan yang benar-benar memiliki kompetensi yang diperlukan oleh pasar kerja.

B. Rumusan Masalah

Pertanyaan yang dapat diajukan dalam Pengabdian ini tentang kebutuhan stakeholder/pengguna terhadap lulusan Prodi EkonomiSyariah IAIN Curup adalah:

1. Pada lembaga apa saja lulusan Program Studi EkonomiSyariah IAIN Curup bekerja?

2. Bagaimana potensi kebutuhan stakeholder terhadap lulusan Prodi EkonomiSyariah IAIN Curup?

(9)

4

3. Pada posisi apa sajakah lulusan Program Studi EkonomiSyari‘ah ditempatkan?

C. Pengabdian Terdahulu

Pengabdian terdahulu atau Pengabdian relevan yang diambil sebagai acuan adalah sebagai berikut.

1. Analisis Kesesuaian Kompetensi Alumni UIN Alauddin terhadap Kepuasan Stakeholder (Studi Kasus Lulusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar Angkatan 2006-2010).

(Eka Suhartini).

Pengabdian yang dilakukan oleh Eka Suhartini, Murtiadi Awaluddin dan Muha. Ikhsan Alif S bertujuan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang professional dan memiliki kompetensi yang tinggi dalam institusi, private atau public. Kompetensi yang tinggi akan menjadi keunggulan institusi sekaligus sebagai pendukung daya saing institusi dalam memasuki era globalisasi dan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dalam dunia kerja, serta kondisi social masyarakat yang mengalami perubahan begitu cepat. Pengabdian ini merupakan Pengabdian kuantitatif yang melibatkan 78 sampel lulusan manajemen sebagai objek Pengabdian terhadap kepuasan stakeholder sebagai responden.

Adapun persamaan dengan Pengabdian yang akan peneliti lakukan adalah sama pada penggunaan stakeholdernya. Selain itu, kesamaannya

(10)

5

juga dalam objek Pengabdian, yaitu sama-sama alumni. Sedangkan perbedaan dengan yang akan penulis teliti adalah dari sisi tingkat kebutuhan dari masing-masing stakeholder dan lokasi Pengabdian.

2. Persepsi Stakeholder terhadap Kurikulum Fakultas Syariah dan Bisnis IAIN Malikussaleh. (Syafriadi).

Pengabdian ini bertujuan untuk mewujudkan kurikulum di lingkungan Fakultas Syariah IAIN Malikussaleh sesuai dengan kebutuhan stakeholder adalah dengan melakukan pengembangan kurikulum. Pengabdian ini merupakan Pengabdian lapangan (field research) dengan menggunakan metode deskriptif evaluatif dan pendekatan normative filosofis terhadap data empirik dengan mempertimbangkan jawaban dari wawancara, baik yang berasal dari alumni maupun pengguna lulusan (stakeholder).

Persamaan dengan Pengabdian yang akan peneliti lakukan adalah pada penggunaanStakeholder pada alumni. Sedangkan perbedaan dengan yang akan penulis teliti adalah dari sisi tingkat kebutuhan dari masing-masing stakeholder dan lokasi Pengabdian.

3. Analisis Potensi Penerimaan Kualitas Alumni Program Studi Ekonomi Syari’ah STAIN Kudus Ditinjau dari Perspektif Stakeholder.(Ningsih) Pengabdian ini bertujuan: Pertama, untuk mengetahui potensi penerimaan kualitas alumni Program Studi Ekonomi Syari‘ah STAIN Kudus di dunia kerja. Kedua, untuk mengetahui motivasi dan kebutuhan stakeholder terhadap penerimaan kualitas alumni. Ketiga, untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat penyerapan

(11)

6

alumni Ekonomi Syari‘ah Jurusan Syari‘ah STAIN Kudus di dunia kerja.

Teori yang dikembangkan sebagai dasar analisis adalah teori piramida motivasi dan kebutuhan dari Abraham Maslow. Dengan menggunakan pendekatan Pengabdian kualitatif, hasil analisis dan pembahasan dariPengabdian ini adalah : Pertama, potensi penerimaan lulusan Ekonomi Syari‘ah di dunia kerja,terutama di lingkungan Ekonomisyari‘ahdan lembaga keuangan syari‘ah masih sangat besar dan potensial seiringdengan semakin berkembang pesatnya pertumbuhan jumlah Ekonomisyari‘ah dan lembaga keuangan syari‘ah di Indonesia. Kedua, motivasidan kebutuhan stakeholder terhadap penerimaan alumni EkonomiSyari‘ah STAIN Kudus adalah karena STAIN Kudus merupakansatu-satunya perguruan tinggi agama negeri di sekitar wilayah Panturayang memiliki Program Studi Ekonomi Syari‘ah dan mudah diakses. Selain itu, untuk menjalin hubungan yang lebih bersifat sinergis dengan STAIN Kudus, maka baik Ekonomisyari‘ah maupun lembaga keuangan syari‘ah bersedia menerima alumni Program Studi Ekonomi Syari‘ah sebagai karyawan, tentunya dengan berbagai kriteria yang telah ditetapkan dalam persyaratan kerja.

D. Rencana Pembahasan

Pengabdian ini direncanakan akan dibahas dalam lima bab, sebagaimana uraian berikut ini:

Bab I membahas tentang hal apa saja yang melatar belakangi Pengabdian yang diteliti. Dilanjutkan dengan pertanyaan yang cocok untuk kemudian diajukan untuk merumuskan permasalahan yang diteliti. Tujuan

(12)

7

Pengabdian. Adakah Pengabdian terdahulu yang dijadikan acuan untuk melihat perbedaan Pengabdian yang akan dilakukan. Bahasan selanjutnya adalah rencana pembahasan, dan pustaka acuan atau bibliografi.

Bab II berisikan teori yang relevan dalam hal ini akan digunakan teori kebutuhan dari Maslow, dan kajian pustaka yang bersumber dari jurnal, buku yang berkaitan dengan pembahasan ini.

Bab III berisikan metode Pengabdian yang digunakan dalam pembahasan ini yaitu deskriptif kualitatif yang berlokasi di Kabupaten Rejang Lebong.

Bab IV berisikan tentang pembahasan yang akan dilakukan yaitu Kebutuhan stakeholder dari industri Ekonomipada lulusan Prodi EkonomiSyariah IAIN Curup, Kebutuhan stakeholder dari industri non- Ekonomipada lulusan Prodi EkonomiSyariah IAIN Curup, Kebutuhan stakeholder dari unsur Pemerintahan Kabupaten Rejang Lebong terhadap lulusan Prodi EkonomiSyariah IAIN Curup.

Bab V berisikan kesimpulan dan saran dari Pengabdian ini

BAB II

LANDASAN TEORI

(13)

8 A. Kompetensi

Kompetensi adalah acuan bagi para manajemen perusahaan dalam mengelola human capital yang secara efektif menerjemahkan visi serta tujuan- tujuan strategis organisasi kedalam perilaku yang teramati atau tindakan- tindakan yang harus dikerjakan oleh para karyawan, mulai dari proses rekrutmen dan seleksi, manajemen kinerja, pelatihan dan pengembangan, manajemen karyawan potensial, hingga retensi dan remunerasi.

Dalam referensi lain dikatakan bahwa kompetensi adalah karakter dasar orang yang mengidentifikasikan cara berperilaku atau berpikir, yang berlaku dalam cakupan situasi yang sangat luas an bertahan untuk waktu yang lama. Kompetensi terbagi menjadi lima dimensi :

1. pengetahuan adalah sesuatu yang merujuk pada informasi dan hasil pembelajaran. Seperti pengetahuan karyawan turut menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya, karyawan yang mempunyai pengetahuan yang cukup akan meningkatkan efisiensi perusahaan. Namun begitu juga sebaliknya bagi karyawan yang belum memiliki pengetahuan cukup, maka akan bekerja tersendat-sendat. Seperti halnya : pemborosan bahan, waktu, tenaga, dan factor produksi lainnya yang akan diperbuat oleh karyawan berpengetahuan kurang. Pemborosan ini akan mempertinggi biaya dalam pencapaian tujuan organisasi.

2. Keterampilan adalah keahlian merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Seperti halnya karyawan yang mempunyai

(14)

9

kemampuan kerja yang baik, maka akan mempercepat pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya karyawan yang tidak terampil akan memperlambat tujuan organisasi. Bagi karyawan yang masih baru atau dengan tugas baru diperlukan tambahan kemampan untuk mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

3. Konsep diri dan nilai-nilai adalah sesuatu yang merujuk pada sikap, nilai- nilai serta citra diri seseorang. Disamping pengetahuan dan keterampilan karyawan, hal yang perlu diperhatikan adalah sikap atau perilaku kerja karyawan. Apabila pegawai memiliki sifat yang mendukung tercapainya tujuan organisasi, maka secara otomatis segala tugas yang telah dibebankan kepadanya akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

4. Karakteristik pribadi adalah sesuatu yang merujuk paa karakteristik fisik beserta konsistensi tanggapan terhaap situasi atau informasi. Karakteristik pribadi yang dimaksud merupakan cerminan bagaimana seseorang karyawan mampu atau tiak dalam melakukan aktivitas dan tugas secara mudah atau sulit dan sukses atau tidak pernah sukses.

5. Motif adalah emosi, hasrat, dorongan-dorongan lain yang memicu tindakan. Selain itu motif juga merupakan kekuatan pendorong yang akan menjadikan suatu perilaku untuk mencapai tujuan kepuasan dirinya.

(Fransiska, 2017)

Setiap organisasi private atau publik perlu membangun sumber daya manusia yang dimiliki secara professional dan memiliki kompetensi yang tinggi. SDM yang berkompetensi tinggi akan menjadi pusat keunggulan

(15)

10

organisasi sekaligus sebagai pendukung daya saing organisasi dalam memasuki era globalisasi dan menghadapi lingkungan usaha serta kondisi social masyarakat yang mengalami perubahan begitu cepat.

Kompetensi berasal dari bahasa inggris yaitu competence yang berarti

―kecakapan atau kemampuan‖, sementara dilihat dari segi terminology, para ahli berbeda dalam memberikan definisi tentang makna kompetensi, misalnya E. Mulyasa mengatakan bahwa kompetensi adalah ―pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan yang dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya. Kompetensi juga diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, nilai dengan yang dapat dipraktekkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat dipahami bahwa kompetensi merupakan sebuah konstruk mengenai kemampuan untuk melakukan control atas hidup, untuk mengatasi masalah-masalah tertentu dengan efektif, untuk menyesuaikan atau beradaptasi pada lingkungan tertentu. Ada 11 rumusan dasar dari pengetahuan, keterampilan, dan tingkah laku yang harus dimiliki oleh seorang lulusan perguruan tinggi :

1. Keterampilan interpersonal dan intrapersonal 2. Kreatif dan inovatif

3. Berfikir kritis dan mampu memecahkan masalah 4. Etika kerja dan bertanggung jawab

5. Core knowledge dan core standard 6. Keterampilan komunikasi

7. Teknologi

(16)

11

8. Adaptasi dan pembelajaran seumur hidup 9. Pengadaan lapangan pekerjaan

10. Kerjasama tim 11. Kesadaran sosial

Kemampuan atau kecakapan lulusan diidentifikasikan dengan beberapa karakteristik kecakapan dan kemampuan untuk :

1. Mengambil tindakan yang efektif dan tepat 2. Menjelaskan apa yang ingin mereka capai 3. Hidup dan bekerja dengan yang lain

4. Dapat terus belajar baik secara individual maupun dengan lain dalam masyarakat yang beragam dan terus berubah

Menurut shakir, kompetensi yang dimiliki seorang lulusan dalam lingkungan pekerjaan, setidaknya memiliki dua kompetensi utama, yaitu hard skill dan soft skill. Hard skill diartikan sebagai prosedur teknis atau tugas- tugas yang dapat diamati dan diukur. Sedangkan soft skill, merupakan keterampilan manusia, yang bersifat intangible atau keterampilan yang tidak terlihat. Keterampilan ini dapat dikategorikan kedalam tiga kategori utama, yaitu sifat-sifat personal, keterampilan interpersonal, serta keterampilan menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Lebih lanjut ciri-ciri dari soft skill yang ditanamkan pada kurikulum di institusi perguruan tinggi adalah :

1. Kemampuan berkomunikasi

2. Berfikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah

(17)

12 3. Kerjasama tim

4. Kewirausahaan 5. Etika dan moral

6. Kepemimpinan. (Eka Suhartini, 2010)

Mc. Clelland, Boyatziz, Spencer dan Spencer mengatakan indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi seseorang adalah motof, karakter pribadi, konsep diri, pengetahuan dan keterampilan kerja. Uraian dari semua indikator tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Motive, yaitu hal-hal yang seseorang pikir atau inginkan secara konsisten yang menimbulkan tindakan. Motif ini mengarahkan ke tindakan-tindakan atau tujuan tertentu dan menjauh dari lain-lainnya. Seperti orang-orang yang bermotivasi berprestasi, dan konsisten menetapkan tujuan yang menantang dirinya sendiri, memikul tanggung jawab pribadi untuk pencapaiannya, dan menggunakan umpan balik agar bisa bekerja dengan lebih baik.

2. Traits, yaitu karakteristik fisik dan respon-respon konsisten terhadap situasi dan informasi. Contoh waktu reaksi dan penglihatan yang baik, kontrol diri atas emosi, inisiatif, konsisten terhadap situasi, bertindak sesuai dengan tugas, dan berani memecahkan masalah di bawah tekanan.

3. Self concept, yaitu sikap-sikap nilai atau image seseorang dalam bekerja.

Contohnya, percaya diri, kepercayaan atau keyakinan, memprediksi apa yang harus dikerjakan untuk jangka pendek, memiliki keyakinan dalam mengerjakan tugas, pengetahuan dan keterampilan kerja. Pengetahuan dan

(18)

13

keterampilan kerja adalah kemampuan untuk mendapatkan informasi, mempunyai kemampuan untuk memilih dari berbagai alternative pekerjaan dan mempunyai kemampuan untuk memperkirakan apa harus dikerjakan, serta kemampuan untuk melakukan tugas fisik mental. Contohnya, berpikir analitis, pemrosesan pengetahuan dan data, menentukan sebab akibat, pengorganisasian data dan perencanaan dan berfikir konseptual, mengenali pola-pola dalam data yang kompleks. (Aprilda, tt)

Keputusan kepala badan kepegawaian Negara No. 46A tahun 2003 memberikan rincian kompetensi jabatan pada organisasi public atau instansi pemerintah bagi pegawai negeri sipil terdiri atas masing-masing kompetensi dasar dan kompetensi bidang yaitu sebagai berikut :

a. Kompetensi dasar

1. Integritas, yaitu bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dank ode etik profesi

2. Kepemimpinan, yaitu tindakan membujuk, meyakinkan dan mempengaruhi atau member kesan kepada orang lain, agar mereka mengikuti dan mendukung rencana organisasi

3. Perencanaan dan pengorganisasian, yaitu menyusun rencana kerja dan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk unit kerjanya dan unit kerja lainnya demi kelancaran pelaksanaan tugas.

4. Kerjasama, yaitu dorongan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dan menjadi bagian dari suatu kelompok dalam melaksanakan tugas

(19)

14

5. Fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan diri dan bekerja secara efektif dalam situasi dan kondisi yang berbeda dengan berbagai individu atau unit kerja lain, menyesuaikan diri dan menghargai pendapat yang berbeda.

b. Kompetensi bidang

Kompetensi bidang adalah kompetensi yang tersedia sesuai dengan bidang pekerjaan dan tugas serta tanggung jawabnya. (Aprilda, tt)

Kompetensi sangat dibutuhkan untuk menghadapi perubahan lingkungan yang cepat. Sustainabilitas organisasi dapat dipertahankan bergantung pada kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan.

Organisasi harus mampu merumuskan jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh anggota organisasi untuk beradaptasi dengan tren bisnis yang sedang berkembang sehingga mampu menghasilkan ide-ide atau inovasi baru untuk menjaga persaingan dengan para kompetitor. Kompetensi dan perubahan organisasi harus dilakukan sesuai dengan permintaan dan lingkungan kerja.

Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut. Manajemen perubahan ditujukan untuk memberikan solusi bisnis yang diperlukan dengan sukses dan cara terorganisir dan dengan metode melalui pengelolaan dampak perubahan pada orang yang terlibat di dalamnya.

Sementara itu, perubahan selalu dimulai dengan pandangan yang positif.

(20)

15

Hambatan paling umum untuk keberhasilan perubahan adalah resistensi manusia yang menyebabkan perubahan menjadi lambat.

Pendekatan dalam manajemen perubahan adalah ; pertama, mengidentifikasi siapa diantara mereka yang terkena dampak perubahan dan menolak perubahan; kedua, menelusuri sumber, tipe dan tingkat resistensi perubahan yang mungkin ditemukan; ketiga, mendesain strategi yang efektif untuk mengurangi resistensi tersebut. Jika dihubungkan antara kompetensi dan manajemen perubahan bahwa kedua komponen ini memiliki hubungan yang erat dalam mengembangkan organisasi secara keseluruhan. Perubahan manajemen harus didukung dengan kompetensi yang relevan sehingga semua perencanaan dalam menjalankan pengembangan organisasi bisa berjalan baik.

Komunikasi harus efektif dan informasi harus tersebar merata ke semua level organisasi. (Azmy, 2015)

B. Rekrutmen

Rekrutmen adalah proses untuk menapatkan calon karyawan yang memiliki kemampuan sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan suatu oraganisasi atau perusahaan. Manurut Mardianto tujuan dari aktifitas rekrutmen itu sendiri adalah :

a. Menjamin perusahaan memiliki karyawan yang tepat untuk suatu jabatan atau pekerjaan

b. Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai dengan sesuai minat.

(21)

16

c. Memperlakukan pelamar secara adil dan meminimalkan diskriminasi.

d. Memperkecil munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima.

e. Memastikan keuntungan dari investasi sumber daya manusia.

Rekrutmen merupakan usaha untuk mengisi jabatan atau pekerjaan yang kosong di lingkungan organisasi atau perusahaan. Sedangkan menurut Marwansyah rekrutmen adalah upaya menemukan calon karyawan yang memiliki kemampuan dan sikap yang dibutuhkan oleh organisasi dan mencocokkannya dengan tugas-tugas yang harus dijalankan. Sumber rekrutmen dapat digolongkan kedalam dua jenis, yakni : sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal alam rekrutmen meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dipindah tugaskan atau dirotasi tugasnya, serta mantan karyawan yang bisa dikaryakan dan dipanggil kembali. Sedangkan sumber eksternal merupakan sumber untuk mendapatkan karyawan dari luar perusahaan yang memiliki bobot atau kualifikasi tertentu. Sumber yang dapat dilakukan adalah dengan program referal karyawan.

Rekrutmen berlangsung sebagai proses penyesuaian antara karakteristik pekerjaan yang dikehendaki organisasi atau perusahaan dengan usaha seorang calon pekerja dalam mencari pekerjaan. Dengan demikian kedua belah pihak antara perusahaan dengan calon pekerja akan terjadi pertemuan dari dua arah. Rekrutmen dua araha menurut Nawawi adalah proses

(22)

17

yang mampu memberikan kepuasan kepada pihak perusahaan dan pencari kerja. (Fransiska, 2017)

C. Pretasi Kerja

Menurut Moeheriono gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Adapun pendapat Wirawan juga mengemukakan bahwa kinerja karyawan merupakan hasil sinergi dari sejumlah factor. Faktor- faktor tersebut adalah :

1. Faktor lingkungan internal organisasi yang terdiri atas visi, misi, dan tujuan organisasi, kebijakan organisasi, bahan mentah, teknologi (robot, system produksi, dan sebagainya, strategi organisasi, sistem manajemen, kompensasi, kepemimpinan, modal, budaya organisasi, iklim organisasi, iklim organisasi, dan teman sekerja.

2. Faktor lingkungan eksternal yang terdiri dari, kehidupan ekonomi, politik, budaya dan agama masyarakat serta competitor.

3. Faktor internal karyawan atau pegawai yang terdiri atas, bakat dan sifat pribadi, kreativitas, pengetahuan dan keterampilan, kompetensi, pengalaman kerja, keadaan fisik, dan keadaan psikologi.

Menurut Mathis ada lima elemen yang umum digunakan untuk mengukur suatu kinerja yaitu, kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil, ketepatan waktu dari hasil, kehadiran, da kemampuan bekerjasama. Variable

(23)

18

penilaian kinerja menurut Moeheriono untuk mengukur kinerja yang dapat ditinjau dari beberapa aspek : aspek hasil keluaran, aspek atribut dan aspek sikap perilaku yaitu :

a. Pengetahuan tentang pekerjaan terkait dengan pengetahuan dan prosedur kerja, system, dokumentasi, sasaran sesuai dengan ruang lingkup tugas dan jabatan.

b. Kualitas kerja terkait dengan proses atau hasil mendekati sempurna atau ideal dala memenuhi maksud dan tujuan.

c. Produktivitas terkait dengan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan aktivitas atau menghasilkan produk.

d. Adaptasi dan fleksibilitas terkait dengan menyesuaikan diri dengan segala perubahan dalam lingkungan pekerjaan.

e. Inisiatif dan pemecahan masalah terkait dengan kemampuan individu dapat menyelesaikan pekerjaan atau fungsi-fungsi pekerjaan tanpa asistensi pimpinan atau intervensi pengawasan pimpinan.

f. Kooperatif dan kerjasama terkait dengan kemampuan individu dalam meningkatkan perasaan harga diri, keinginan baik, dan kerjasama diantara para pekerja dan bawahan.

g. Tanggung jawab terkait dengan menyelesaikan tugas dan memenuhi tanggung jawab sesuai dengan waktu yang ditentukan.

h. Kemampan berkomunikasi dan berinteraksi terkait dengan dapat berkomunikasi dengan jelas dan tepat secara lisan dan tulisan.

(24)

19

i. Manajemen atau kepemimpinan terkait dengan mampu memberikan instruksi atau perintah.

j. Pengembangan dari bawahan terkait dengan memberikan masukan dan bimbingan yang tepat kepada bawahan.

Meskipun begitu ada banyak instrument yang digunakan oleh satu system evaluasi kinerja sehingga menyebabkan intrumen evaluasi kinerja suatu organisasi satu berbeda dengan organisasi lainnya. Perbedaan disebabkan oleh model evaluasi kinerja dan indikator kinerja yang digunakan.

Walaupun demikian, isi intrumen evaluasi kinerja pada prinsipnya sama.

(Suhartini, tt). Sementara itu Bernadin dan Russel mengemukakan enam criteria primer yang dapat digunakan untuk mengukur prestasi kerja yaitu :

a. Quality, merupakan tingkat sejauhmana proses atau hasil pelaksanaan pekerjaan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan

b. Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan

c. Timeliness, merupakan lamanya suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki, dengan memperhatikan jumlah output lain, serta waktu yang tersedia untuk kegiatan lain.

d. Cost effectiveness, besarnya penggunaan sumber daya organisasi guna mencapai hasil yang maksimal atau pengurangan kerugian pada setiap unti penggunaan sumber daya.

(25)

20

e. Need for supervision, yakni kemampuan karyawan untuk dapat melaksanakan fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang supervisor untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan.

f. Interpersonal impact, kemampuan seorang karyawan untuk memelihara harga diri, nama baik dan kemampuan kerjasama diantara rekan kerja dan bawahan. (Aprilda, tt)

BAB III

METODOLOGI PENGABDIAN

A. Jenis Pengabdian

Pengabdian ini memfokuskan pada upaya mengetahui respon pengguna lulusan prodi Ekonomisyariah. Selanjutnya mendiskripsikan hasil jawaban

(26)

21

dari respon pengguna lulusan tesebut secara sistematis. Pengabdian ini memiliki dua orientasi: (a) sebagai Pengabdian tracer study karena informasi dari alumni akan digunakan sebagai masukan memperbaiki proses pembelajaran dan peningkatan relevansi kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja; (b) sebagai penerapan pendekatan Pengabdian deskriptif dimana dalam Pengabdian ini data hasil pelacakan informasi dari alumni dianalisis dan dideskripsikan ke dalam tabel dan diagram.

Pengabdian ini merupakan Pengabdian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan analisis deskriftif kualitatif yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kelompok tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. Pengabdian ini akan mengkaji dan menganalisa secara mendalam dan komprehensif mengenai kebutuhan pengguna lulusan program studi Ekonomisyari‘ah kemudian memaparkannya secara sedemikian rupa berdasarkan temuan yang didapat di lapangan.

Menurut Bogdan dan Taylor, yang dimaksud dengan Pengabdian kualitatif adalah: salah satu prosedur Pengabdian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.

Sehingga dari hasil Pengabdian ini nanti data-data mengenai kebutuhan program studi untuk pemenuhan penilaian akreditasi dapat dipenuhi secara deskriptif berupa tulisan dan hasil Pengabdian.

Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari

(27)

22

suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik (Tohirin 2012), dengan menggunakan pendekatan ini uraian secara tulisan tentang konteks yang dikaji dapat dipenuhi.

Sedangkan, Lexy J. Moleong berpendapat, Pengabdian kualitatif adalah: Pengabdian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek Pengabdian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong 2006). Dalam hal ini Pengabdian ini juga akan diuraikan secara deskriptif dan secara holistik mengenai objek Pengabdian yang diteliti.

B. Subjek Pengabdian

Subjek Pengabdian ini adalah alumni prodi Ekonomisyariah baik yang bekerja pada instansi pemerintah, swasta maupun wirausaha. Pengguna alumni, baik dari sekolah maupun institusi pemerintah dan swasta. Penentuan subjek Pengabdian sebagai responden adalah dengan teknik insidental dipadukan teknik snow ball. Teknik insidental dimaksudkan untuk mendapatkan seorang sampel starter yang secara kebetulan diketahui nomor handphone atau whatsappnya dan media sosial saat Pengabdian. Diawali dari seorang alumni yang telah bekerja sebagai sampel starter, kemudian diperoleh informasi tentang nomor handphone atau whatsapp dan media sosial para alumni lainnya. Kemudian dari setiap alumni yang berhasil dihubungi,

(28)

23

diminta informasi mengenai alamat alumni lainnya yang diketahui. Cara yang ditempuh adalah sebagai berikut: (1) Mendapatkan nomor kontak alumni, melalui media sosial (2) Dari setiap orang alumni yang sudah terlacak, peneliti meminta nomor HP alumni lainnya; (3) Setiap informasi mengenai nomor HP dan alamat alumni ditindaklanjuti dengan pengiriman kuesioner;

(4) Cara pengiriman kuesioner ditempuh dengan cara yaitu, disampaikan langsung via whatsapp, messenger, dan instagram. Dengan langkah-langkah tersebut, dari 50 kuesioner yang dikirimkan telah diterima kembali sebanyak 19 kuesioner diisi secara lengkap, sehingga ada 19 kuesioner yang telah diisi oleh responden dan dijadikan sebagai sampel dalam Pengabdian ini.

C. Lokasi Pengabdian

Lokasi Pengabdian bertempat di Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu. Dipilihnya lokasi ini dikarenakan program studi Ekonomisyari‘ah berada di kabupaten yang dimaksud, dengan sendirinya mahasiswa program studi ini mayoritas berasal dari kabupaten ini dan tentunya alumninya juga mayoritas menyebar di sini. Dengan melakukan pengamatan, wawancara dan penyebaran kuisioner terhadap pengguna lulusan Program Studi EkonomiSyari‘ah. Sehingga nanti didapat kebutuhan pengguna lulusan.

D. Jenis Data dan Sumber Data a. Jenis Data

(29)

24

Data yang akan digunakan dalam Pengabdian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka (Muhadjir, 1996).

b. Sumber Data

Pengabdian ini akan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan lulusan Program Studi EkonomiSyari‘ah, pengguna lulusan Program Studi EkonomiSyari‘ah yang terdiri dari lembaga perbankan, industry keuangan non bank, lembaga pemerintahan, dan lembaga lain yang menggunakan jasa lulusan program studi Ekonomisyari‘ah. Sedangkan sumber data sekunder diambil dari dokumentasi, buku-buku, maupun laporan sebagai penunjang dari Pengabdian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data:

1. Kuesioner/angket

Kuesioner umumnya adalah serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi Pengabdian yang dikehendaki (Irawan, 2009). Untuk mengetahui kebutuhanpengguna lulusan program studi Ekonomisyari‘ah, cara yang tepat adalah menggunakan instrument kuesioner. Dari kuesioner tersebut akan ditanyakan informasi-informasi yang diperlukan, berkaitan dengan Pengabdian ini.

(30)

25

Bentuk pertanyaan yang akan ditanyakan adalah pertanyaan terstruktur atau tertutup. Pertanyaan ini dirancang untuk menjaring jawaban yang telah disediakan jawabannya. Dalam setiap pertanyaan responden diminta untuk memilih hanya satu jawaban. (Irawan, 2009) 2. Dokumentasi, yakni pengumpulan data dengan mengandalkan berbagai

dokumen yang relevan, seperti dokumen tentang daftar nama, alamat, akun media sosial dan nomor whatsapp alumni.

3. Teknik Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang semula kecil kemudian terus membesar ibarat bola salju. Sampel mula- mula adalah 5 orang, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga sampel atau responden terus berkembang sampai ditemukannya informasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.

F. Teknik Analisa Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. (Sugiyono, 2005)

a. Data reduction

(31)

26

Reduksi data adalah kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data

b. Data display

Langkah selanjutnya setelah data direduksi dengan melakukan penyajian data yang bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

c. Conclusion drawing

Conclusion drawing merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yakni dengan menarik kesimpulan awal.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data. Namun, apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.(Sugiyono, Metode Pengabdian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2014)

G. Jadwal Pelaksanaan

No Kegiatan Waktu Keterangan

(32)

27

1 Pembuatan Proposal 01September 2018 – 15 September2018

Peneliti

2 Seminar Proposal Pengabdian

- Di ruang

seminar 3 Pembuatan wawancara

terstruktur

16 Maret2018 – 23 Maret2019

Peneliti

4 Observasi dan

wawancara

23 Maret2019 – 30 Maret2019

Peneliti

5 Pegolahan data 01April 2019 – 6 Mei2019

Peneliti

7 Analisi Data 7Mei 2019 – 6 Juni 2019 Peneliti 8 Penulisan Pengabdian 7Juni 2019 – 6 Juli2019 Peneliti

9 Review Hasil

Pengabdian

7Juli 2019 – 10 Juli2019

10 Penyampaian Laporan Akhir Pengabdian

13 Juli2019 – 17 Agustus2019

11 Penggadaan Laporan Pengabdian

18Agustus 2019 – 20 Agustus2019

Peneliti

BAB IV

HASIL PENGABDIAN DAN PEMBAHASAN

(33)

28 A. Hasil Pengabdian

No Nama Instansi Perusahaan

Nama Pengisi Kuesioner

Jabatan 1

PT BANK MEGA Tbk Rizka Octaviani

Administrasi proses pembuatan kartu kredit 2 Bank Central Asia Wida Yusari Teller bank 3

SMK IT Rabbi Radhiyya

Intan Purnama

Sari, S.E Staff Administrasi 4 Baitul Maal Wat Tamwil

Pat Sepakat Febriansyah Operator

5

Kejaksaan Revaldo Berco

Demasde

pegawai honorer (staff pidana khusus kejaksaan negeri rejang lebong) 6

Diskominfo ardi februri

staff Informasi komunikasi dan publikasi

7 IAIN CURUP Soleha Dosen

8

RSUD Rima yulinda

Admin kamar operasi 9

PT MEGA EKA LESTARI

DIAN DWI

ARIANI KASIR

10 DPMPTSP KAB.

KEPAHIANG Melisa Haryani

Analis kerjasama dan permodalan 11

PT.STAREXINDO

PUTRI

PURNAMA SARI

STAFF

ADMINITRASI 12

Jajanan Ala Bunda

Dwi Sri Siti

Suseno Owner

13

Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Curup Rendra Anjaswara

Manager

Operasional BMT Pat Sepakat 14

Dinas pariwisata

Yayan Musthofa,

SE Staf

15

TELKOMSEL

Liza asri putri

utama CS

16

Pemda rejang lebong Windi

Tenaga kerja honorer 17

IAIN CURUP Nurhayati Gustina

Alumni

EkonomiSyariah 18 Dinas Penanaman Modal Irma Sari Analis kerjasama

(34)

29 dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kepahiang

dan permodalan 19

Cv Asia Motor Curup

ANDI

SUGANDA Marketing SWAT

1. Apakah mereka bekerja sesuai dengan latar belakang ilmunya?

Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada responden sebanyak 19 orang, maka 14 orang (73.7%) diantaranya memberikan jawaban bahwa mereka bekerja telah sesuai dengan latar belakang ilmunya yaitu proram studi Ekonomisyariah. Adapun yang menjawab tidak sebanyak 5 orang (26.3%).

2. Selama mereka bekerja di instansi/perusahaan Bapak/Ibu apakah selalu patuh dengan peraturan instansi/perusahaan?

(35)

30

Berdasarkan kuesioner yang telah peneliti sebarkan, maka hasilnya adalah 19 orang atau (100%) alumni Ekonomisyariah mereka bekerja di instansi dan perusahaan dengan patuh dan sesuai peraturan instansi atau perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa potensi alumni Ekonomisyariah mampu bersaing dan dipakai oleh stakeholder.

3. Bagaimana etika dan moral mereka selama bekerja di instansi/perusahaan Bapak/Ibu?

Mengenai etika dan moral mereka selama bekerja di perusahaan atau instansi yang ada menunjukkan bahwa alumni Ekonomisyariah memiliki etika dan moral sangat baik. Dari total responden ada 15 orang atau

(36)

31

(78.9%) yang beretika dan moral yang sangat baik, sedangkan 4 orang atau (21.1%) yang memiliki etika dan moral yang baik. Semua itu tentunya menjadi harapan semua instansi atau perusahaan.

4. Bagaimana kemampuan mereka dalam membuat laporan kerja?

Hasil kuesioner menunjukkan bahwa alumni Ekonomisyariah mampu laporan kerja dengan sangat baik dengan jumlah 13 orang atau (68.4%).

Selanjutnya (26.3%) atau 5 orang dapat membuat laporan keuangan degan baik, dan 1 orang lagi (5.3%) hanya mampu membuat laporan dengan cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa persentase yang terendah hanya 1 orang dari 19 orang.

5. Apakah selama mereka bekerja di instansi/perusahaan Bapak/Ibu pernah mengalami kesulitan dalam berkomunikasi?

(37)

32

Dari diagram diatas peneliti ambil kesimpulan bahwa selama alumni Ekonomisyariah bekerja di instansi atau perusahaan tidak mengalami kesulitan dan komunikasi, secara langsung semua responden menunjukkan kualitas yang baik dalam komunikasi.

6. Bagaimana komunikasi yang selama ini mereka lakukan baik dengan rekan sejawat maupun dengan atasan ?

Diagram diatas memberikan gambaran bahwa komunikasi yang selama ini mereka lakukan baik dengan rekan sejawat maupun dengan atasan

(38)

33

dilakukan dengan sangat baik 12 orang atau (63.2%). Selanjutnya sisa 7 orang dapat melakukan komunikasi yang baik dengan sesame rekan sejawat ditempat kerja.

7. Apakah mereka sering dilibatkan dalam suatu tim kerja?

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah penulis sebarkan kepada responden, maka dapat penulis ambil kesimpulan bahwa alumni Ekonomisyariah lebih sering dan dapat dilibatkan dalam suatu tim kerja.

Sehingga secara keseluruhan menunjukkan hasil 100%.

8. Apakah mereka mampu bekerja sama dengan baik?

(39)

34

Diagram diatas menggambarkan bahwa alumni Ekonomisyariah mampu bekerjasama dengan baik, dengan persentase sampai 100%. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa alumni bisa diterima oleh para pengguna lulusan.

9. Bagaimana kerjasama tim yang dapat mereka ciptakan?

Melihat diagram diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa alumni Ekonomisyariah mampu bekerjasama tim dengan sangat baik, dengan jumlah 9 orang atau (47.4%) dan selanjutnya 9 orang atau (47.4%) mampu kerjasama tim dengan baik, dan sisanya 1 orang hanya mampu bekerjasama dengan cukup baik. Sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa alumni Ekonomisyariah dapat diterima di instansi tempat mereka bekerja.

10. Apakah mereka sering diberikan pelatihan baik internal maupun eksternal instansi/perusahaan?

(40)

35

Pertanyaan selanjutnya adalah tentang pelatihan di perusahaan, dan dari hasil kuesioner yang peniliti sebarkan kepada responden,menunjukkan hasil bahwa 18 orang atau (94.7%) diberikan pelatihan baik internal maupun eksternal di perusahaan dan instansi tempat mereka, dan 1 orang lagi (5.3%) yang mengatakan tidak. Hal tersebut sebagai ilmu tambahan kepada alumni agar lebih terlatih lagi dalam bekerja.

11. Apakah mereka dapat memberikan feedback/umpan balik bagi instansi/perusahaan setelah diberikan pelatihan?

Dari diagram diatas penulis deskripsikan bahwa alumni Ekonomisyariah dapat mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik. mereka dapat

(41)

36

memberikan feedback/umpan balik bagi instansi atau perusahaan setelah diberikan pelatihan. Angka pertama yang mengatakan ―ya‖ dengan jumlah 18 orang atau (94.7%) dan 1 orang lagi (5.3%) mengatakan tidak. Hal ini masih memjelaskan respon yang sangat positif bagi prodi Ekonomisyariah.

12. Apakah mereka mampu menyerap dan menerapkan hasil pelatihan pada instansi/perusahaan?

Selanjutnya tentang mampukah alumni Ekonomisyariah menyerap dan menerapkan hasil pelatihan pada perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja, dan dapat dilihat hasil diagram yang menunjukkan bahwa 100%

mengatakan ―ya‖.

13. Apakah mereka mampu mengembangkan dirinya sendiri?

(42)

37

Pada pertanyaan selanjutnya, responden memberikan tanggapan yang positif, bahwa alumni Ekonomisyariah mampu mengembangkan dirinya sendiri ditempat mereka bekerja, dengan angka 100% mengatakan ―ya‖.

14. Pada posisi apakah lulusan program studi Ekonomisyari‘ah di tempatkan pada instansi/perusahaan bapak/ibu?

Berdasarkan jawaban dari 19 orang responden yang ada, mereka menempati posisi yang berbeda-beda diantaranya adalah sebagai : administrasi, teller bank, staf administrasi dan bendahara, manajer lapangan, staf pidana khusus, staf, dosen, admin kamar operasi, kasir dan

(43)

38

ITsupport, penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan.

Sehingga pertanyaan ini berhubungan dengan pertayaan nomor 1 yaitu : 14 orang (73.7%) diantaranya memberikan jawaban bahwa mereka bekerja telah sesuai dengan latar belakang ilmunya yaitu proram studi Ekonomisyariah. Adapun yang menjawab tidak sebanyak 5 orang (26.3%).

15. Selain pada posisi tersebut pada posisi apalagi lulusan Ekonomisyari‘ah dapat ditempatkan?

Selain pada posisi di pertanyaan nomor 14, maka dapat peniliti jelaskan bahwa lulusan Ekonomisyari‘ah telah ditempatkan juga sebagai akuntan, front office, perencanaan, staf keuangan, secretariat, marketing lapangan dan bagian administrasi perkantoran.

16. Apa yang menjadi harapan instansi/perusahaan Bapak/Ibu terhadap lulusan dari Program Studi EkonomiSyari‘ah?

(44)

39

Dari jawaban responden terhadap kuesioner yang peniliti edarkan, dapat dijelaskan bahwa instansi ataupun perusahaan menginginkan banyak harapan terhadap lulusan program studi Ekonomisyariah IAIN Curup, 17. Bagaimanakah pengembangan diri yang dapat mereka lakukan?

Terkait dengan pertanyaan diatas, maka yang dapat peneliti jelaskan bahwa alumni mampu untuk melakukan pengembangan diri dengan baik sebanyak 52.6%, dan sebanyak 36.8% menjawab sangat baik, dan

(45)

40

selanjutnya sebanyak 10.5% memberikan jawaban cukup baik. Dapat diambil kesimpulan secara mayoritas alumni Ekonomisyariah baik dalam melakukan pengembangan diri.

18. Bagaimana performance/kemampuan mereka dibandingkan lulusan dari perguruan tinggi lain yang bekerja di instansi/perusahaan Bapak/Ibu?

Berdasarkan diagram diatas, maka responden juga memberikan jawaban yang sangat bervariatif, yaitu 47.4% responden menjawab bahwa kemampuan mereka alumni Ekonomisyariah tergolong baik dibandingkan alumni perguruan tinggi lainnya. 36.8% memberikan jawaban sangat baik, dan 15.8% menanggapi cukup baik dalam kemampuan atau performance dibandingkan perguruan tinggi lainnya.

19. Apakah selama ini yang diharapkan oleh instansi/perusahaan Bapak/Ibu telah terpenuhi oleh lulusan Program Studi EkonomiSyari‘ah yang bekerja di instansi/perusahaan Bapak/Ibu?

(46)

41

Pada bagian terakhir dari pertanyaan yang ada dalam kuesioner tersebut yang sangat menjadi bagian penting dari Pengabdian ini yaitu, apakah instansi atau perusahaan tempat alumni Ekonomisyariah telah sesuai dengan apa yang diharapkan dan telah terpenuhinya harapan pengguna alumni Ekonomisyariah. Adapun hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang menjawab ―ya‖ sebanyak 17 atau 89.5%, dan mereka yang menjawab tidak sebanyak 3 orang atau 15.8%. penulis mengambil kesimpulan bahwa prodi Ekonomisyariah sudah menjadi bagian dari harapan para pengguna lulusan.

B. Pembahasan

1. Pada lembaga apa saja lulusan Program Studi EkonomiSyariah IAIN Curup bekerja

Alumni Ekonomisyariah bekerja pada lembaga keuangan bank, non bank dan lembaga ekonomi non keuangan lainnya, yang akan dirincikan sebagai berikut :

(47)

42

a. Lembaga Keuangan Bank, yaitu di : PT Bank Mega Tbk, dengan posisi sebagai Administrasi proses pembuatan kartu kredit, dan Bank Central Asia, dengan posisi sebagai Teller bank.

b. Lembaga keuangan non bank : Baitul Maal Wat Tamwil Pat Sepakat, dengan posisi sebagai Operator, dan Manager Operasional BMT Pat Sepakat.

c. Lembaga Pendidikan, yaitu : SMK IT Rabbi Radhiyya, dengan posisi sebagai Staff Administrasi. IAIN Curup, dengan posisi sebagai dosen ekonomi dan Ekonomisyariah

d. Lembaga Hukum, yaitu : Kejaksaan, dengan posisi sebagai pegawai honorer (staf pidana khusus kejaksaan negeri rejang lebong).

e. Lembaga komunikasi dan informasi , yaitu : Diskominfo dengan posisi sebagai staff Informasi komunikasi dan publikasi

f. Lembaga kesehatan, yaitu RSUD, dengan posisi sebagai Admin kamar operasi

g. Lembaga ekonomi non keuangan yaitu PT. Mega Eka Lestari, dengan posisi sebagai kasir. PT.Starexindo, dengan posisi sebagai staf

administrasi. Jajanan Ala Bunda dengan posisi sebagai Owner..

Telkomsel dengan posisi sebagai customer service. Cv Asia Motor Curup, dengan posisi sebagai Marketing SWAT.

h. Pemerintah Daerah, yaitu : Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kepahiang Kab. Kepahiang dengan posisi sebagai Analis kerjasama dan permodalan. Dinas pariwisata

(48)

43

Kab. Rejang Lebong dengan posisi sebagai staf. Pemda Rejang Lebong dengan posisi sebagai Tenaga kerja honorer.

2. Bagaimana potensi kebutuhan stakeholder terhadap lulusan Prodi EkonomiSyariah IAIN Curup

Setelah melakukan Pengabdian ini, maka berdasarkan kuesioner yang telah peneliti sebarkan kepada responden, peneliti dapat menganalisa bahwa kebutuhan para stakeholder terhadap program studi Ekonomisyariah masih tergolong sangat potensial. Hal itu dikarenakan keterpakaian alumni Ekonomisyariah oleh masyarakat, terutama di beberapa lembaga yang sudah peneliti sebutkan pada pertanyaan pertama pada rumusan masalah diatas. Terlepas dari posisi dan jabatan yang masih tergolong rendah, dan nilai tawar yang masih perlu dipertanyakan.

3. Pada posisi apa sajakah lulusan Program Studi EkonomiSyari‘ah ditempatkan

Peneliti dapat memberikan ulasan yang sangat rinci terkait dengan posisi yang ditempati oleh alumni Ekonomisyariah yang ada di beberapa isntansi dan lembaga. Baik swasta maupun di pemerintahan. Posisi tersebut masih tergolong sangat umum seperti ; staf administrasi, kasir, customer service, teller, operator dan pegawai honorer lainnya. Hanya saja dari sekian orang responden, ada juga yang memiliki posisi yang cukup bergengsi yaitu sebagai dosen, analis kerjasama dan permodalan, manager BMT, serta posisi lainnya yang hampir sejenis dengannya. Oleh karena itu, kedepan sangat perlu untuk lebih ditelusuri lagi, apakah posisi dan jabatan mereka

(49)

44

sudah sangat kokoh dan mantap, sehingga tidak akan mungkin digeser atau terlindas oleh persaingan yang semakin luar biasa. Terlebih lagi di era yang semakin canggih dan digitalisasi, posisi alumni dan nilai tawar akan semakin mengalami penurunan.

(50)

45 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagaimana berikut ini:

1. Alumni Ekonomisyariah bekerja pada lembaga keuangan bank, non bank dan lembaga ekonomi non keuangan lainnya, yang akan dapat dirincikan sebagai berikut : Lembaga Keuangan Bank, yaitu di : PT Bank Mega Tbk, dan Bank Central Asia. Lembaga keuangan non bank : Baitul Maal Wat Tamwil Pat Sepakat, Lembaga Pendidikan, yaitu : SMK IT Rabbi Radhiyya, IAIN Curup. Lembaga Hukum, yaitu : Kejaksaan. Lembaga komunikasi dan informasi , yaitu : Diskominfo. Lembaga kesehatan, yaitu RSUD. Lembaga ekonomi non keuangan yaitu : PT. Mega Eka Lestari, PT.Starexindo, Telkomsel, Cv Asia Motor Curup. Pemerintah Daerah, yaitu : Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kepahiang Kab. Kepahiang. Dinas pariwisata Kab. Rejang Lebong dan Pemda Rejang Lebong.

2. Setelah melakukan Pengabdian ini, maka berdasarkan kuesioner yang telah peneliti sebarkan kepada responden, peneliti dapat menganalisa bahwa kebutuhan para stakeholder terhadap program studi Ekonomisyariah masih tergolong sangat potensial.

(51)

46

3. Posisi alumni Ekonomisyariah masih tergolong sangat umum seperti ; staf administrasi, kasir, customer service, teller, operator dan pegawai honorer lainnya. Hanya saja dari sekian orang responden, ada juga yang memiliki posisi yang cukup bergengsi yaitu sebagai dosen, analis kerjasama dan permodalan, manager BMT, serta posisi lainnya yang hampir sejenis dengannya.

B. Saran

Program studi Ekonomisyariah kedepan sangat perlu untuk melakukan penelusuran yang lebih lagi, apakah posisi dan jabatan mereka sudah sangat kokoh dan mantap, sehingga tidak akan mungkin digeser atau terlindas oleh persaingan yang semakin luar biasa. Terlebih lagi di era yang semakin canggih dan digitalisasi, posisi alumni dan nilai tawar akan semakin mengalami penurunan. Bahkan di era industri 4.0, posisi manusia yang semakinn digeser oleh kemajuan e-commerce melalui internet dan teknologi.

(52)

47

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ahmad Azmy, Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Untuk Mencapai Career Ready Professional di Universitas Tanri Abeng, Binus Business Review, Vol. 6, No. 2 Agustus 2015

Ali muhsin, daru wahyuni, supriyanto dan endang mulyani. "analisis relevansi lulusan perguruan tinggi dengan dunia kerja." jurnal economia (2012): 44.

Ansari, Martinis Yamin dan Bansu I. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa . Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.

Aprilda, Pengaruh Kompetensi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai, Studi pada Bagian Pengelolaan Keuangan Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Regional I Medan, Jurnal Administrasi Publik, Vol. 3 No. 2, tt

BPS. jakarta, 2018.

Dwi Hariningsih, dkk. Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia 2 untuk SMP/Mts kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Dwiarti, Elisa Sari dan Rina. "Pendekatan Hierarki Abraham Maslow Pada Prestasi Kerja Karyawan PT Madubaru Yogyakarta." Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis 6 (2018).

Eka Suhartini, Murtiadi Awaluddin, & Muh. Ikhsan Alif S. a. Analisis Kesesuaian Kompetensi Alumni UIN Alauddin terhadap Kepuasan Stakeholder (Studi Kasus Lulusan Manajemen Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar Angkatan 2006-2010) . Pengabdian. Gowa-Makassar:

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2010.

Eka Suhartini, Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai, Studi Perbandingan Antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan Fakultas Syariah dan Hukum UINAM, tt

Handayani, Titik. "Relevansi Lulusan Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Kebutuhan Tenaga Kerja di Era Global." Jurnal Kependudukan Indonesia (2015): 54.

Irawan, Prasetyo. Metode Pengabdian. Jakarta: Universitas Terbuka, 2009.

KBBI, Online. n.d. 12 Oktober 2017. <http://kbbi.web.id/analisis>.

(53)

48

—. n.d. 12 Oktober 2017. <https://kbbi.web.id/akreditasi>.

Kelana, Irwan. "Ekonomi Syariah Makin Diminati." 21 April 2015. 17 Oktober 2017. <http://m.republika.co.id/berita/koran/syariah- koran/15/04/21/nn5l8626-ekonomi-syariah-makin-diminati>.

Koeswara, E. Motivasi (Teori dan Pengabdian). Bandung: Angkasa, 1989.

Lindzey, Calvin S. Hall dan Gardner. Teori-Teori Holistik (Organismik Fenomenologis) . Yogyakarta: Kanisius, 1993.

Mendari, Anastasia Sri. "Aplikasi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa." Widya Warta No.01 Tahun XXXIV (2010): 88-89.

Moleong, Lexy J. Metodologi Pengabdian Kualiatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.

Muhadjir, Noeng. Metodologi Pengabdian Kualitatif. Yogyakarta: Rakesarasin, 1996.

Mulyati, Yeti. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta:

Universitas Terbuka, 2007.

Ningsih, Eka Rahayu. "Analisis Potensi Penerimaan Kualitas Alumni Program Studi Ekonomi Syari'ah STAIN Kudus Ditinjau dari Perspektif Stakeholder." Jurnal Pengabdian (2015): 134.

Online, KBBI. n.d. 12 Oktober 2017. <http://kbbi.web.id/analisis>.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi. No. 32. 2016.

<http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-

content/uploads/2016/08/PERMEN-NOMOR-32-TAHUN-2016- TENTANG-AKREDITASI-PRODI-DAN-PT-SALINAN.pdf>.

Putro, Endi. n.d. 2 Mei 2018.

<http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/TIK/article/download/835/814>

.

RisTekDikTi. 30 April 2016. 16 Oktober 2017.

<http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/index.php/2016/04/30/perguruan- tinggi-terakreditasi-kurang-dari-20/>.

(54)

49

Rochintaiawati, Diana. Analisis Kebutuhan Guru Dalam Mengembangkan Kurikulum dan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI, 2010.

Rohman, Emzir dan Saifur. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2016.

Rosidi, Hamim. Hand Out Psikologi Kepribadian II. Surabaya: IAIN Sunan Ampel, n.d.

Rudini, Widi. n.d. 2 Mei 2018.

<http://eprints.ums.ac.id/25115/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf>.

Sedyawati, Edy. Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.

Seftiawan, Dhita. 8 Mei 2017. 16 Oktober 2017. <http://www.pikiran- rakyat.com/pendidikan/2017/05/08/5000-program-studi-belum-

terakreditasi-400732>.

Setiani, Harvi. "Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Dialog dengan Metode Think Talk Write pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Puring Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015." Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (2015): 1.

Siti Nurmiati, Haris Munandar. n.d. 2 Mei 2018.

<http://eprints.ums.ac.id/25115/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf>.

Sugiyono. Memahami Pengabdian Kualitatif. Bandung: Alfabetah, 2005.

—. Metode Pengabdian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2009.

—. Metode Pengabdian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabetah, 2014.

Sri Nur Kasanah dan Rosaly Fransiska, Karakteristik Kompetensi SDM : Content Analysis Iklan Lowongan Pekerjaan Sales Pada E-Recruitment, Daya Saing : Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol.19, No.1, Juni 2017

Sukandi, Yelli Eka Sumadhinata dan Pipin. Analisis Relevansi Kompetensi Lulusan terhadap Kebutuhan Kerja; conference on Management and Behavioral Studies. Jakarta: Universitas Tarumanegara, 2016.

(55)

50

Suparno. "Analisis Kebutuhan Terhadap Lulusan S2 Program Studi Pendidikan Ekonomi di Jakarta." Vol. 14, No.2 n.d.

Sutopo, Maryati dan. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inofatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pusaka, 2009.

Syafriadi. "Persepsi Stakeholders terhadap kurikulum Fakultas Syariah dan Bisnis IAIN Malikussaleh." Deliberatif Jurnal Ilmiah Hukum (2017): 1.

Tarigan, Henry Guntur. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung: Angkasa, 2008.

Tohirin. Metode Pengabdian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling,. Jakarta: Raja Grafindo, 2012.

Wening, Sri. "Akreditas Sebagai Pengembangan Program Studi Secara Berkesinambungan." APTEKINDO: Asosiasi Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan Indonesia (n.d.): 475.

<https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/APTEKINDO/article/viewFile/

91/85>.

Yamin, M. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Pers, 2008.

Gambar

Diagram diatas memberikan gambaran bahwa komunikasi yang selama ini  mereka  lakukan  baik  dengan  rekan  sejawat  maupun  dengan  atasan
Diagram  diatas  menggambarkan  bahwa  alumni  Ekonomisyariah  mampu  bekerjasama  dengan  baik,  dengan  persentase  sampai  100%

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah pelaksanaan yang dilakukan dalam program Islamic School Culture yaitu terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dalam

Bahwa lampiran bagan CC angka 5 sub urusan ketenagalistrikan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar Tahun

Amanat Proklamasi: Pidato Pada Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan, Jilid III 1956-1960.. Inti Idayu Press – Yayasan Pendidikan

Saran yang perlu dilakukan dari penelitian ini yaitu identifikasi senyawa aktif dari ekstrak etanol daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme), kemangi (Ocimum sanctum L), dan

Drive merupakan teknik pukulan yang dilakukan dengan cara menggerakan bet dari bawah serong ke atas dan sikap bet tertutup Service yaitu teknik memukul untuk menyajikan bola

Perjuangan Muhammad Yamin sebelum Kemerdekaan Indonesia, mula-mula Muhammad Yamin ikut dalam organisasi pemuda daerah yaitu Jong Soematranen Bond, ia aktif dalam

Tidak jarang juga pembelian konsumen di pengaruhi oleh harga promosi, dalam penelitian ini juga membahas tentang pengaruh orang yang berpemahaman agama

Sebagai langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan kritik internal dalam sumber lisan adalah dengan melihat kualitas informasi yang dipaparkan