• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prima Tani Kota Palu (APBN) Tuesday, 27 May :32 - Last Updated Tuesday, 27 October :40

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prima Tani Kota Palu (APBN) Tuesday, 27 May :32 - Last Updated Tuesday, 27 October :40"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Kegiatan Prima Tani Kota Palu yang dilaksanakan di Kelurahan Kayumalue Ngapa Kecamatan Palu Utara merupakan salah satu kegiatan Prima Tani yang dilaksanakan pada Agroekosistem Lahan Kering Dataran Dataran Rendah Iklim Kering Kondisi Iklim yang sangat kering di wilayah ini menyebabkan kegiatan usahatani sangat dibatasi oleh ketersedian air. Dengan demikian pula luas lahan yang dapat terkelola harus disesuaikan pula ketersediaan air tersebut, sehingga sistim pertanaman bergilir sesuai dengan kesepakatan petani.

Kegiatan Primatani di kota di tahun anggaran 2007 adalah 1) PRA Lokasi Prima Tani Kelurahan Kayumalue Ngapa Kecamatan Palu Utara, 2) Baseline Survei Lokasi Prima Tani Kelurahan Kayumalue Ngapa, 3) Sosialisasi kegiatan Prima Tani tingkat Kota Palu dan Kelurahan

Kayumalue Ngapa, 4) Pembentukan Klinik dan Laboratorium Agribisnis Kelurahan Kayumalue Ngapa dan 5) Inovasi teknologi dan inovasi kelembagaan

Berdasarkan hasil survei Participatory Rural Appraisal (PRA) di Kelurahan Kayumalue Ngapa menunjukkan bahwa kinerja teknologi dan kelembagaan pertanian sangat rendah yang ditandai dengan rendahnya produktivitas komoditi pertanian dan rendahnya aktivitas kelembagaan terutama kelembagaan produksi/kelompok tani. Untuk meningkatkan kinerja teknologi dan kelembagaan di kelurahan ini maka telah di susun kerangka kerja dalam bentuk Rancang Bangun Kegiatan Primatani di Kelurahan Kayumalue Ngapa. Rancang Bangun memuat tentang rencana kegiatan inovasi dan kelembagaan serta sasaran akhir yang akan dicapai dalam

pengembangan agribisnis industrial pedesaaan (AIP) dan sistem usahatani intensifikasi diversifikasi (SUID) di kelurahan Kayumalue Ngapa.

Hasil baseline survei menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat di kelurahan Kayumalue Ngapa di dominasi dari kegiatan usahatani yang mencapai pangsa 71,59 % dari total

pendapatan. Tiga komoditas utama yang memberikan kontribusi dari pendapatan rumah tangga yakni usahatani Bawang Merah, usaha Ternak dan usahatani Jagung dengan pangsa

masing-masing sebesar 69,04 %, 4,33 % dan 2,27 %. Dengan demikian ketiga komoditi ini merupakan komoditi yang akan dikembangkan pada kegiatan Primatani dalam membangun Agribisnis Indutrial Pedesaaan (AIP) dan Sistem Usahatani Intensifikasi diversifikasi (SUID) di kelurahan Kayumalue Ngapa. Hasil survei PRA dan Basline menjadi dasar untuk menganalisis akar masalah pelaksanaan kegiatan usahatani yang ada dan merupakan kunci untuk

mendapatkan rumusan inovasi teknologi dan inovasi kelembagaan sebagai antisipasi masalah.

Pelaksanaan analisis akar masalah serta perumusan inovasi teknologi dan kelembagaan di kelurahan Kayumalue Ngapa atas bimbingan tim teknis dan penyelia Prima Tani

Pusat.Selanjutnya, rumusan inovasi teknologi dan inovasi kelembagaan dijabarkan dalam bentuk kegiatan tahunan yang disusun berdasarkan skala prioritas.

(2)

Tabel Kegiatan Inovasi Teknis dan Kelembagaan dan Instansi yang berperan pada Laboratorium Agribisnis Primatani LKDRIK di Kelurahan Kayumalue

 Kota Palu. Tahun 2007.

No.

Inovasi Teknis

Instansi

Status

Inovasi Kelembagaan

Instansi

Status

1.

Inplementasi teknologi budidaya Bawang merah lokal Paludengan pemupukan organik

BPTP, BPP

(3)

Sementara dilapangan

Inisiasi dan pembentukan kelembagaan klinik Agribisnis

BPTP, BPP

selesai

2.

Implementasi Inovasi teknologi pengendalian hama/penyakit tanaman bawang Merah Lokal Palu

BPTP, BP4

Selesai

Pengaktifan Kelompok Tani melalui pembinaan dan pertemenuan secara berkala

BPTP, BPP

berlanjut

(4)

3.

Imlementasi Inovasi Teknologi Pola Tanam berbasis Bawang merah Lokal Palu

BPTP, BPP

Selesai 1 musim

(jagung)

Inisiasi pembentukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

BPTP, BPP

Sudah terbentuk Gapoktan

4.

Penyusunan Rekomendasi Pemupukan Bawang, merah Lokal Palu Spesifik Lokasi

BBSDL

(5)

Selessai

Inisiasi pembentukan kelembagaan/unit usaha sarana produksi dan pemasaran

BPTP, BPP

Belum terlaksana

5.

Implementasi Penanaman Rumput Unggul di Pinggir kebun dan Penyusunan Ransum berkualitas

BPTP, BPP

Belum terlaksana

Inisiasi pembentukan kelembagaan/ unit usaha pascapanen dan pengolahan hasil

BPTP,BPP

Terbentuk belum operasional

(6)

6.

Implementasi Prototipe Manajemen pemeliharaan ternak, pemanfaatan biogas sebagai sumber energi rumah tangga danPembuatan Pupuk Organik dari Fases Ternak

BPTP, BPP, Balitnak

Sementara persiapan

Peningkatan akses kemitraan dengan pengusaha Pengolahan Bawang merah Lokal

BPTP,BPP

Sudah terlaksana tapi belum ada MOU

7.

Vaksinasi Massal Ternak Ruminansia

Dinas Pertanian Kota dan TKT I

selesai

Penguatan kelembagaan keuangan Kelompok

(7)

BPTP, BPP

Tdk terlaksana

8.

Penangkaran Jagung untuk penyediaan benih dalam implementasipola tanam

BPTP, BPP

selesai

Akses bantuan peralatan dan penambahan saluran irigasi

Dinas Pridakop dan Kimpraswil

Bantuan peralatan tidak terlaksana

 Pada diatas terlihat ada beberapa kegiatan belum seluruhnya terlaksana diantaranya:

a) Implementasi penanaman rumput unggul di pinggir kebun dan penyusunan ransum

berkualitas. Tidak terlaksananya kegiatan ini disebabkan karena dana untuk pembeliaan bibit

(8)

rumput ungul tidak dianggarkan.

Dengan demikian kegiatan ini akan dilaksanakan pada tahun 2008.

b) Penguatan kelembagaan keuangan kelompok.

Kegiatan penguatan kelembagaan keuangan kelompok tidak terlaksana disebabkan karena bantuan dana penguatan kelompok tidak dicairkan. Hal ini disebabkan karena kesepakatan anggota kelompok untuk mengumpulkan dana awal sebesar 10 % dari jumlah dana yang akan dicairkan tidak terkumpul sampai pada akhir tahun anggaran sehingga diputuskan untuk tidak mencairkan dana tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendidik anggota kelompok agar senantiasa terbiasa mematuhi kesepakatn yang telah ditetapkan.

Meningkatnya Singkronisasi Program Dengan Pemda baik Kota Palu maupun propinsi Sulawesi Tengah yang terlihat dengan adanya kegiatan berupa penambahan jaringan irigasi dan

penangkaan bawang lokal dari Pemda Kota Palu. serta kegiatan Vaksinasi Ternak Sapi oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Propinsi Sulawesi Tengah, (c) Mendorong

peningkatan muatan inovasi teknologi melalui penyampaian informasi teknologi melalui sekolah lapang dan temu lapang, (d) Meningkatkan Pendapatan Usahatani jagung melalui kegiatan usaha penangkaran.

Klinik Agribisnis merupakan kelembagaan yang dibentuk untuk memberikan jasa pelayanan informasi teknologi baik dalam bentuk tertulis, konsultasi maupun sebagai media umpan balik penerapan teknologi terkait dengan pengembangan Agribisnis Industrial Pedesaan (AIP). Di Kelurahan Kayumalue Ngapa, Klinik Agribisnis sudah terbentuk melalui pertemuan gabungan dari lima kelompok tani dan ditetapkan susunan pengurus yang keseluruhannya berasal dari anggota kelompok tani dan sebagai penanggung jawab adalah salah seorang dari Penyuluh BPTP Sulawesi Tengah, namun tupoksi belum ditetapkan secara jelas. Sampai saat ini peran klinik pertanian belum berjalan secara efektif sesuai dengan yang diharapkan.

Laboratorium agribisnis merupakan percontohan pelaksanaan kegiatan agribisnis dalam skala terbatas. Di kelurahan Kayumalue Ngapa, fungsi Laboratorium Agribisnis pada tahun 2007 secara teknis sudah berjalan terutama sebagai percontohan penerapan inovasi teknologi teknologi, namun belum optimal sesuai dengan yang diharapkan.

(9)

Tabel Kegiatan inovasi teknologi yang dilaksanakan di laboratorium Agribisnis kelurahan Kayumalue Ngapa kecamatan Palu Utara, Kota Palu. Tahun 2007

No.

Inovasi Teknologi

Kegiatan Diseminasi

Jumlah Peserta (orang)

Keterangan

1.

Penangkaran Jagung komposit varietas Lamuru

Temu Lapang

45

30 orang dari Kel. Kayumalue, 6 orang dari kelurahan sekitar, 7 orang penyuluh, 2 orang KTNA, 20 orang aparat Dinas

(10)

2.

Pengkaran Jagung komposit varietas Sukmaraga

Demplot

30 orang

1 kelompok

3.

Teknologi Budidaya Bawang Merah lokal

Demplot

40

Masing-masing 8 orang setiap kelompok

4.

(11)

Biogas dari Fase ternak

Demontrasi

-

Dalam taraf penyelesaian kandang dan pemasangan Instalasi

5.

Pengumpulan data Sosek Pertanian

Magang

4

KKP Mahasiswa Pertanian Universitas Tabulako

Peran Balai-Balai Penelitian Komoditas dalam menyiapkan paket teknologi yang dibutuhkan di wilayah Prima Tani merupakan salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan inovasi teknologi dan kelembagaan, untuk meningkatkan kinerja teknologi maka perlu melibatkan secara aktif peneliti-peniliti dari Balit yang berkaitan dengan komoditi yang dikembangkan. Respon PEMDA terhadap kegiatan Primatani di kelurahan Kayumalue Ngapa cukup positif yang terlihat dari adanya sharing kegiatan di wilayah Primatani, namun masih perlu sosialisasi lebih intensif agar sharing kegiatan dan pendanaan dapat lebih meningkat.

(12)

 

Referensi

Dokumen terkait