• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PERAN BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR PERAN BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH:"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERAN BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

OLEH:

NOVITA MARBUN 182102017

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2021

(2)
(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNGJAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : NOVITA MARBUN

NIM : 182102017

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : PERAN BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DALAM

MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Medan, Mei 2021

Novita Marbun NIM. 182102017

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul. ”PERAN BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI PROVINSI SUMATERA UTARA”. Tugas Akhir ini sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Fadli, SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra.Mutia Ismail, MM., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi Diploma Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Abdillah Arif Nasution, selaku sekretaris Program Studi Diploma Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Dr. Keulana Erwin, SE, M.Si, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran-saran dan arahan kepada penulis, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

5. Bapak Dr.Idhar Yahya, MBA., Ak. selaku Dosen Penguji Tugas Akhir ini.

(5)

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Erizal.S.Sos,M.AP selaku kepala sub bagian keuangan BPPRDSU.

8. Ibu Dewy Chrisanty Limbong SE,MSi selaku Staff bagian keuangan.

9. Ayah dan Ibu saya, Satar Marbun dan Dinar Simbolon, saudara kandung saya Denni Marbun dan Dian Marbun.

10. Semua teman - teman seperjuangan dari Diploma III Akuntansi angkatan 2018 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara teristimewa untuk Bijin, Regina, Putri, Avoida, Jesiva, Angel, Ade dan semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, penulis hanya bisa berdoa semoga amal baik yang telah di berikan kiranya dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa, dan penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi berkembangnya ilmu pengetahuan pada masyarakat luas dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Medan, Mei 2021

Penulis

Novita Marbun

NIM. 182102017

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….………..……i

DAFTAR ISI……….…iii

DAFTAR GAMBAR………..……v

BAB I PENDAHULUAN……….……..1

1.1 Latar Belakang……….…….1

1.2 Rumusan Masalah……….…3

1.3 Tujuan Penulisan………..4

1.4 Manfaat Penelitian………4

1.5 Jadwal Kegiatan………5

1.6 Sistematika Penelitian………...6

BAB II GAMBARAN UMUM BPPRD PROVINSI SUMATERA UTARA…8 2.1 Sejarah dan Profil BPPRD Provinsi Sumatera Utara...………8

2.2 Visi dan Misi BPPRD Provinsi Sumatera Utara……….11

2.3 Logo dan Makna………...…..11

2.4 Struktur Organisasi……….13

2.5 Job Description…...………14

2.6 Jaringan Usaha Kegiatan……….…………22

2.7 Kinerja Usaha Terkini……….………25

2.8 Rencana Kegiatan………26

BAB III PERAN BADAN PENGELOLAAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR………...36

3.1 Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor………..….….36

3.2 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor………..36

3.3 Objek Pajak Kendaraan Bermotor………...37

3.4 Subjek Pajak Dan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor………..37

(7)

3.5 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor………..38

3.6 Dasar Perhitungan Tarif Pajak Kendaraan Bermotor…….…………..39

3.7 Peranan Pajak Kendaraan Bermotor………40

3.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pajak Kendaraan Bermotor…….42

3.9 Kendala-Kendalan yang dihadapi BPPRDSU Dalam Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor….……….………43

3.10 Upaya-Upaya yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor……….…44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………..46

4.1 Kesimpulan………..…46

4.2 Saran………..…..47

DAFFTAR PUSTAKA………49

(8)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Logo/ Lambang Provinsi Sumatera Utara………..…....11

2.2. Struktur BPPRD Provinsi Sumatera Utara………...………..13

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan satu pelaksanaan kewajiban kenegaraan, dikatakan bahwa penempatan beban kepada rakyat seperti pajak, retribusi dan lain-lain, harus ditetapkan dengan Undang-Undang. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang antara lain berupa Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, menjadi salah satu sumber pembiayaan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan dan meratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian daerah mampu melaksanakan otonomi daerahnya masing-masing.

Dalam rangka pelaksanaan pelayanan publik di daerah, instrument utama yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dalam APBD tersebut direncanakan tiap tahun yang utama ditampilkan adalah sumber-sumber pendapatan daerah, disamping alokasi belanja yang digunakan dalam pelaksanaaan program/kegiatan. Pendapatan daerah yang dimaksud di sini bersumber dari penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, dana transfer dari pemerintah pusat, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara ditentukan melalui Peraturan

Daerah (Perda) Provinsi Sumatera Utara Nomor 14, Tahun 2009. Pada Perda ini

tertera bahwa Provinsi Sumatera Utara memiliki sumber PAD yang membentuk

penerimaan daerah. Dalam hal ini yaitu peranan yang dimiliki oleh BPPRD

(10)

Provinsi Sumatera Utara, sesuai dengan fungsi yang dimilikinya untuk mengoptimalkan penerimaan daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah (PDRD), Pajak terbagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Pajak Provinsi

Pajak Provinsi terbagi menjadi lima jenis, diantaranya:

a. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) d. Pajak Air Permukaan

e. Pajak Rokok

2. Pajak Kabupaten/Kota

Pajak Kabupaten/Kota terbagi menjai sembilan jenis, diantaranya:

a. Pajak Hotel b. Pajak Restoran c. Pajak Hiburan d. Pajak Reklame e. Pajak Parkir

f. Pajak Peneranga Jalan

g. Pajak Air Tanah

(11)

h. Pajak Sarang Burung Walet

i. Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah Bangunan

Salah satu sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki potensi cukup besar adalah Pajak Kendaraan Bermotor. Pajak Kendaraan Bermotor adalah salah satu pajak yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Apabila BPPRD Provinsi Sumatera Utara semakin mengoptimalkan upaya-upaya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam menjalankan kewajiban pajaknya, maka target pendapatan di tahun- tahun berikut dapat dimaksimalkan yang nantinya akan berdampak langsung pada pembangunan daerah.

Berdasarkan uraian di atas, penulis berfokus untuk membahas Pajak Kendaraan Bermotor dengan judul Tugas akhir: ”PERAN BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI PROVINSI SUMATERA UTARA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana Peran BPPRD dalam penerimaan PKB ?

2. Apa saja Faktor yang mempengaruhi peningkatan penerimaan PKB ?

3. Kendala apa saja yang mempengaruhi peningkatan penerimaan PKB ?

4. Apa upaya yang dilakukan BPPRD dalam peningkatan penerimaan PKB ?

(12)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penenelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran BPPRD dalam meningkatkan pe nerimaan PKB di Provinsi Sumatera Utara

2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan PKB 3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang harus dilakukan dalam rangka

meningkatkan penerimaan PKB di BPPRDSU

4. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi BPPRDSU dalam peningkatan penerimaan PKB

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a. Bagi BPPRD Provinsi Sumatera Utara

Penelitian ini diharapkan bisa memberi gambaran atau masukan bagi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) terhadap kajian Pajak Kendaraan Bermotor untuk kedepannya.

b. Bagi Peneliti

Untuk memperbanyak dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta penulis dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari penulis didalam perkuliahan untuk melakukan penelitian ini.

c. Bagi Pembaca

(13)

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan yang nantinya akan bermanfaat untuk kedepannya sebagai referensi bagi rekan- rekan mahasiswa dalam membuat penelitian di masa yang akan datang.

1.5 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan penulis pada BPPRD Provinsi Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Km 5,5 Medan. Penelitian ini mulai berlangsung pada tanggal 12 April 2021.Untuk lebih jelas berikut jadwal kegiatan pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No KEGIATAN

MAR

APRIL MEI

IV I II III IV I II III IV

1.

Pengajuan Judul

2.

Pengajuan Dosen

Pembimbing dan Dosen Penguji

3.

Pengumpulan

Data Primer

4.

Penulisan Tugas

Akhir

5.

Bimbingan dan Penyelesaian Tugas Akhir

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan terdiri dari empat bab, masing-masing dibagi atas sub-

sub bab sesuai kebutuhannya. Secara garis besar Rencana Isi adalah sebagai

berikut:

(14)

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Jadwa Penelitian, dan Sistermatika Penelitian.

BAB II : Profil Perusahaan

Dalam bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat perusahaan/instansi, visi, misi dan tujuan struktur organisasi, job description, jaringan usaha atau kegiatan, kinerja usaha terkini, rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini memaparkan tentang Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor, Dasar Hukum Pengelolaan PKB, Objek dan Subjek PKB, Dasar Pengenaan PKB dan Tarif PKB, Peranan PKB, Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan PKB, Kendala Dalam Penerimaan PKB, Upaya-Upaya yang Dilakukan untuk Meningkatkan Penerimaan PKB.

BAB IV : Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran yang

akan diajukan agar pelaksanaan penerimaan Pajak Kendaraan

Bermotor (PKB) menjadi lebih optimal.

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM BPPRD PROVINSI SUMATERA UTARA 2.1. Sejarah dan Profil BPPRD Provinsi Sumatera Utara

Pada awalnya urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat) sebagai Bagian Pajak dan Pendapatan. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Sekwilda Tingkat I Sumatera Utara, sejak 16 Mei 1973 Biro Keuangan berubah nomenklatur menjadi Direktorat Keuangan. Sebagai akibat dari perubahan tersebut maka Bagian Pajak dan Pendapatan mengalami perubahan menjadi Sub Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan. Perubahan terus dilakukan dengan diterbitkannya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU (sebagai tindaklanjut Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri RI tanggal 7 November 1974 Nomor Finmat 7/15/3/74), sehingga sejak tanggal 1 April 1975, Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan statusnya menjadi Direktorat Pendapatan Daerah.

Selanjutnya, melalui SK Mendagri No. KUPD 3/12/43 tertanggal 1 September

1975 tentang “Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Seluruh

Indonesia”, Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan

Daerah. Semula Pemesanannya dilakukan berdasarkan SK Gubernur Sumatera

Utara Nomor 143/II/GSU, yang lebih lanjut keberadaannya dengan Perda Propinsi

Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai tanggal 31 Maret 1976). Direktorat

Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan. Semula Pemesanannya

(16)

dilakukan berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 143/II/GSU, yang lebih lanjut keberadaannya dengan Perda Propinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai tanggal 31 Maret 1976). Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan. Semula Pemesanannya dilakukan berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 143/II/GSU, yang lebih lanjut keberadaannya dengan Perda Propinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai tanggal 31 Maret 1976).

Sebagai tindaklanjut dari UU RI Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 tanggal 31 Juli 2001 tentang Dinas-Dinas sebagai Institusi teknis, yang membantu Pemerintah Provinsi (Gubernur) dalam melaksanakan tugas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan (medebewind). Salah satu Dinas tersebut adalah DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA (DIPENDASU). Mengingat luasnya wilayah kerja dari Dinas Pendapatan yang mencakup seluruh wilayah Sumatera Utara maka untuk efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksinya maka dibentuklah UPTD/ Unit Pelaksana Teknis Dinas (sebelumnya disebut dinas).

Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) telah berevolusi menjadi Badan

Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD). Revolusi wajah ini terjadi

sejak terbitnya Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 pada tanggal 20 Desember

2016 dan Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2016 pada tanggal 27 Desember

2016, Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara telah resmi berganti nama

(17)

menjadi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat dengan nama BPPRD.

Perubahan nama ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, sehingga perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara. BPPRD tetap menjalankan fungsi dan tugasnya seperti Dispenda dimasa lalu, yakni menjadi penyelenggara fungsi penunjang bidang keuangan pada sub bidang Pengelolaan Pajak dan Restribusi Daerah.

Tugas BPPRD memiliki fungsinya masing-masing, seperti menyelenggarakan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah dibidang Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, penyelenggaraan pengolahan bahan /data untuk penyempurnaan dan peyusunan kebijakan sesuai standar dalam urusan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam bidang Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tugas dan fungsi BPPRD tidak lain adalah apa yang telah dispenda jalankan.

Bisa dikatakan, semua hal ini hanya perbedaan visual nama dari institusinya yang

berevolusi wajah menjadi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah

(BPPRD) Provinsi Sumatera Utara.

(18)

2.2 Visi dan Misi BPPRD PROVINSI SUMATERA UTARA

Visi

“Menjadi Pengelola Pendapatan Daerah yang Profesional,Berorientasi Pada Pelayanan Publik yang Berdaya Saing”.

Misi

1. Meningkatkan Pendapatan Daerah

2. Meningkatkan Kulitas Pelayanan Kepada Masyarakat

3. Memantapkan Kinerja Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan 4. Menjalin Jejaring Kerja (Networking) dan Koordinasi Secara

Sinergi di Bidang Pendapatan Daerah 2.3 Logo dan Makna

Sumber: sumutprov.go.id

Gambar 2.1 Logo Provinsi Sumatera Utara

Motto :Tekun Berkarya, Hidup Sejahtera, Mulia Berbudaya.

Elemen :Terdiri dari padi dan kapas, perisai berbentuk jantung yang di

dalamnya terdapat lukisan bintang bersudut lima, bukit

(19)

barisan berpucuk lima, pelabuhan, dan pabrik. Di tengah perisai terdapat gambar seorang yang sedang menanam padi yang dikelilingi sawit, karet, ikan, dan daun tembakau.

Arti Lambang :Perisai yang digantung dengan rantai pada kepalan tangan

melambangkan semangat menegakkan cita-cita rakyat Sumatra

Utara. Tujuh belas kuntum kapas dan empat puluh lima butir padi

merupakan simbol hari kemerdekaan RI. Bukit Barisan memiliki

makna tata kemasyarakatan yang luhur, bersemangat persatuan dan

gotong-royong.

(20)

KEPALA BADAN

SEKRETARIS

KASUBBAG KEUANGAN

KASUBBAG UMUM &

KEPGAWAIAN

KASUBBAG PROGRAM KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

BIDANGRETRIBUSI DAN PENDAPATAN

LAINNYA

BIDANG PAP, PBBKB DAN PAJAK ROKOK BIDANG

PKB/BBNKB

SUB BIDANG PEMBUKUAN

DAN PELAPORAN

PKB/BBNKB SUB BIDANG KEBERATAN &

SENGKETA PKB/BBNKB

SUB BIDANGTEKNIS PKB DAN BBNKB

SUB BIDANG PEMBUKUAN DAN

PELAPORAN PAP, PBBKB DAN PAJAK ROKOK

SUB BIDANG KEBERATAN SENGKETA PAP,

PBBKB DAN

PAJAK ROKOK

SUB BIDANG TEKNIS PAP,

PBBKB &

PAJAK ROKOK

SUB BIDANG PEMBUKUAN &

PELAPORAN RETRIBUSI DAN

PENDPATAN LAINNYA SUB BIDANG PENDAPATAN

LAINNYA

SUB BIDANG RETRIBUSI

BIDANG PENGEMBANGAN

DAN PENGENDALIAN

SUB BIDANG HUKUM DAN PUBLIKASI

SUB BIDANG EVALUASI DAN PENGENDALIAN

PENDAPATAN DAERAH SUB BIDANG PERNCANAAN &

PENGEMBANGAN PENDAPTAN

DAERAH

UPT PENGELOLAAN

PENDAPTAN

UPT PUSAT DUKUNGAN OPERASINAL

LAYANAN

UPT PENYULUHAN

2.4 Struktur Organisasi

(21)

Sumber : Renstra BPPRD-SU 2019-2023

Gambar 2.2 Struktur BPPRD Provinsi Sumatera Utara 2.5 Job Description

Susunan organisasi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara terdiri dari Kepala, Sekretaris yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub Bagian, 4 (empat) Kepala Bidang yang masing-masing membawahi 3 (tiga) Kepala Subbidang, dengan susunan sebagai berikut :

1) Kepala Badan

2) Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Sub Bagian Keuangan.

c. Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik.

3) Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan, terdiri dari : a. Sub Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan Daerah.

b. Sub Bidang Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah.

c. Sub Bidang Hukum dan Publikasi.

4) Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, terdiri dari:

a. Sub Bidang Teknis Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

b. Sub Bidang Keberatan dan Sengketa Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor.

(22)

c. Sub Bidang Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

5) Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok, terdiri dari :

a. Sub Bidang Teknis Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Rokok.

b. Sub Bidang Keberatan Sengketa Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Rokok.

c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Rokok.

6) Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya, terdiri dari : a. Sub Bidang Retribusi.

b. Sub Bidang Pendapatan Lainnya.

c. Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan Retribusi dan Pendapatan Lainnya.

7) Kelompok Jabatan Fungsional Adapun rincian tugas dari masing masing jabatan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kepala Badan mempunyai uraian rincian tugas

1) Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan.

2) Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya.

3) Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Badan sesuai dengan

kebijakan umum Pemerintah Daerah.

(23)

4) Menyelenggarakan fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan, pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, pengendalian dan pembinaan UPT.

5) Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Gubernur mengenai pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya dan pelayanan umum sebagai bahan penetapan kebijakan pemerintah daerah.

6) Menyelenggarakan koordinasi perangkat daerah yang berkaitan dengan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya.

7) Menyelenggarakan pembinaan kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan, pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya dan pembinaan, UPT dan menyelenggarakan pembinaan teknis fungsional pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya.

8) Menyelenggarakan fasilitasi dan kerjasama dengan instansi, unit kerja, swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Badan.

9) Menyelenggarakan koordinasi penyusunan Rencana Strategis, Laporan Kinerja (LK), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Badan.

10) Menyelenggarakan tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang

meliputi kesekretariatan, perencanaan dan pengembangan pajak dan

retribusi daerah serta pendapatan lainnya, pengendalian dan

pembinaan.

(24)

11) Menyelenggarakan koordinasi dan membina UPT.

12) Menyelenggarakan koordinasi dengan Kabupaten/Kota serta unit kerja terkait.

13) Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

b. Sekretariat, mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan pengkajian program kerja Sekretariat.

2) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian.

3) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan.

4) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi program, akuntabilitas dan informasi publik.

5) Menyelenggarakan penatausahaan administrasi pendapatan dan belanja.

6) Menyelenggarakan rumah tangga Badan.

7) Menyelenggarakan administrasi perkantoran.

8) Menyelenggarakan pengelolaan perlengkapan.

9) Menyelenggarakan fasilitasi pemenuhan kebutuhan, pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran.

10) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

11) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

(25)

12) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepala Badan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

c. Bidang Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah mempunyai uraian tugas :

1) Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengembangan dan Pengendalian.

2) Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, evaluasi dan pengendalian pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, hukum dan publikasi.

3) Menyelenggarakan koordinasi pengkajian bahan kebijakan perencanaan dan pengembangan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, evaluasi dan pengendalian pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya, hukum dan publikasi.

4) Menyelenggarakan fasilitasi evaluasi, pengendalian dan pembinaan pada UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah meliputi kesekretariatan, pengelolaan pajak dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya.

5) Menyelenggarakan penyusunan dan penetapan target penerimaan pajak dan retribusi daerah, serta pendapatan lainnya.

6) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

7) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bidang

pengembangan dan pengendalian.

(26)

8) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

9) Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

d. Bidang Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai uraian tugas :

1) Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

2) Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pembuatan rekapitulasi penetapan dan realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor.

3) Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor.

4) Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor.

5) Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pembukuan dan pelaporan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor.

6) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

7) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

8) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

(27)

9) Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

e. Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok, mempunyai uraian tugas :

1) Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok.

2) Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis pembuatan rekapitulasi penetapan dan realisasi penerimaan pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan dan pajak rokok.

3) Menyelenggarakan pengkajian bahan penyelesaian keberatan dan sengketa pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan dan pajak rokok.

4) Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan dan pajak rokok.

5) Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pembukuan dan pelaporan pajak air permukaan, pajak bahan bakar kendaraan dan pajak rokok.

6) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

7) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pajak Air Permukaan, Pajak Bahan Bakar Kendaraan dan Pajak Rokok.

8) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

(28)

9) Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

f. Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya, mempunyai uraian tugas :

1) Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya.

2) Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis bidang retribusi daerah dan pendapatan lainnya.

3) Menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk teknis pengelolaan retribusi daerah, pendapatan lainnya, pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan lainnya.

4) Menyelenggarakan pengkajian bahan pembinaan dan fasilitasi pengelolaan retribusi daerah, pendapatan lainnya, pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan lainnya.

5) Menyelenggarakan pengelolaan pembukuan dan pelaporan, retribusi daerah dan pendapatan lainnya.

6) Menyelenggarakan konsultasi dan rekonsiliasi pengelolaan pemungutan retribusi daerah, pendapatan lainnya, pembukuan dan pelaporan retribusi dan pendapatan lainnya dengan Organisasi Perangkat Daerah, pengelola, Instansi Pusat dan Kabupaten/Kota.

7) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan.

(29)

8) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya.

9) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

10) Menyelenggarakan tugas lain, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

2.6 Jaringan Usaha Kegiatan

UPT Pengelola Pendapatan Daerah di lingkungan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara, terdiri dari, :

1. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Medan Utara, wilayah kerja Kota Medan dan sekitarnya, berkedudukan di Medan, Type A;

2. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Medan Selatan, wilayah kerja Kota Medan dan sekitarnya, berkedudukan di Medan, Type A;

3. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Pangkalan Brandan, wilayah kerja Kecamatan Gebang, Babalan, Sei Lepan, Pematang Jaya, Brandan Barat, Pangkalan Susu dan Kecamatan Besitang, Kabupaten Lengkat, berkedudukan di Pangkalan Brandan, Type A;

4. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Stabat, wilayah kerja Kabupaten Langkat, berkedudukan di Stabat, Type A;

5. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Binjai, wilayah kerja Kota Binjai, berkedudukan di Binjai, Type A;

6. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Lubuk Pakam, wilayah kerja Kabupaten

Deli Serdang, berkedudukan di Lubuk Pakam, Type A;

(30)

7. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Sei Rampah, wilayah kerja Kabupaten Serdang Bedagai, berkedudukan di Sei Rampah, Type A;

8. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Tebing Tinggi, wilayah kerja Kota Tebing Tinggi, berkedudukan di Tebing Tinggi, Type A;

9. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Lima Puluh,wilayah kerja Kabupaten Batubara, berkedudukan di Lima Puluh, Type A;

10. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Perdagangan, wilayah kerja Kecamatan Bandar, Pematang Bandar, Bosar Maligas, Ujung Padang, Bandar Haluan dan Kecamatan Masilan, Kabupaten Simalungun, berkedudukan di Perdagangan, Type A;

11. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Kisaran, wilayah kerja Kabupaten Asahan, berkedudukan di Kisaran, Type A;

12. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Tanjung Balai, wilayah kerja Kota Tanjung Balai, Type A;

13. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Aek Kanopan, wilayah kerja Kabupaten Labuhanbatu Utara, berkedudukan di Aek Kanopan, Type A;

14. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Rantau Prapat, wilayah kerja Kabupaten Labuhanbatu, berkedudukan di Rantau Prapat, Type A;

15. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Pinang, wilayah kerja Kabupaten Labuhanbatu Selatan, berkedudukan di Kota Pinang, Type A;

16. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Sibuhuan, wilayah kerja Kabupaten

Padang Lawas, berkedudukan di Sibuhuan, Type A;

(31)

17. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Padang Sidempuan, wilayah kerja Kota Padang Sidempuan, berkedudukan di Padang Sidempuan, Type A;

18. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Sipirok, wilayah kerja Kabupaten Tapanuli Selatan, berkedudukan di Sipirok, Type A;

19. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Panyabungan, wilayah kerja Kabupaten Mandailing Natal, berkedudukan di Panyabungan, Type A;

20. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Sibolga, wilayah kerja Kota Sibolga, berkedudukan di Sibolga, Type A;

21. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Pandan, wilayah kerja Kabupaten Tapanuli Tengah, berkedudukan di Pandan, Type A;

22. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Tarutung, wilayah kerja Kabupaten Tapanuli Utara, berkedudukan di Tarutung, Type A;

23. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Balige, wilayah kerja Kabupaten Toba Samosir, berkedudukan di Balige, Type A;

24. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Siantar, wilayah kerja Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun, berkedudukan di Pematang Siantar, Type A;

25. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Dolok Sanggul, wilayah kerja Kabupaten Humbang Hasundutan, berkedudukan di Dolok Sanggul, Type A;

26. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Pangururan, wilayah kerja Kabupaten Samosir, berkedudukan di Pangururan, Type A;

27. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Sidikalang, wilayah kerja Kabupaten

Dairi, berkedudukan di Sidikalang, Type A;

(32)

28. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Kabanjahe, wilayah kerja Kabupaten Karo, berkedudukan di Kabanjahe, Type A;

29. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Gunungsitoli, wilayah kerja Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Nias Barat, berkedudukan di Gunungsitoli, Type A;

30. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Teluk Dalam, wilayah kerja Kabupaten Nias Selatan, berkedudukan di Teluk Dalam, Type A;

31. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Gunung Tua, wilayah kerja Kabupaten Padang Lawas Utara, berkedudukan di Gunung Tua, Type B;

32. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Natal, wilayah kerja Kecamatan Batang Natal, Lingga Bayu, Natal, Muara Batang Gadis, Batahan, Sinunukan dan Kecamatan Ranto Baek, Kecamatan Mandailing Natal, berkedudukan di Natal, Type B;

33. UPT Pengelolaan Pendapatan Daerah Salak, wilayah kerja Kabupaten Pakpak Bharat, berkedudukan di Salak, Type B;

2.7 Kinerja Usaha Terkini

Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi

Daerah Provinsi Sumatera UtaraTahun 2019-2023 adalah dokumen perencanaan

tentang Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan

Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara untuk periode tahun 2019

sampai dengan tahun 2023, berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai selama

(33)

kurun waktu tertentu dan RPJMD Provinsi Sumatera Utara yang memuat tujuan, dan strategi yang realistis.

Rencana Strategis (Renstra) Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah merupakan komitmen yang dibangun untuk digunakan sebagai tolak ukur dan alat bantu bagi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan khususnya dalam kebijakan perencanaan pembangunan Provinsi Sumatera Utara. Selain itu Renstra digunakan sebagai pedoman/acuan dalam mengembangkan dan meningkatkan kinerja sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsi BPPRD dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta peluang dan ancaman yang dihadapi dalam rangka mendukung pencapaian visi-misi Provinsi Sumatera Utara yakni “Sumatera Utara yang maju, Aman dan Bermartabat”

Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Renstra ini adalah:

a. fokus pada upaya mengidentifikasi dan menangani isu-isu strategis yang berkembang dengan sasaran yang dinamis dan berkelanjutan, dalam hal ini berkaitan dengan penerimaan pendapatan daerah;

b. lebih berorientasi pada langkah-langkah program yang bersifat teknis,

sistematik dan akuntabel untuk merespon isu-isu strategis yang berkembang

terhadap optimalisasi pendapatan daerah untuk memenuhi kebutuhan

pembangunan dalam mewujudkan Visi Sumatera Utara Tahun 2018-2023.

(34)

2.8 Rencana Kegiatan

Adapun program prioritas Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utaraadalah:

a. Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (OPAD);

b. Up-dating data potensi pajak daerah dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya;

c. Pendekatan sekaligus peningkatan kualitas pelayanan yang berbasis online system;

d. Intensifikasi pemugutan disertai dengan pemberian punishment terhadap wajib pajak dan retribusi yang menunggak

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program ini bertujuan sebagai media pendukung pelaksanaan seluruh program dan kegiatan yang mana kebijakannya mengarah pada peningkatan kualitas pelayanan prima bidang administrasi perkantoran.

Indikator hasil dari program ini adalah terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran yang sesuai dengan pelayanan prima dan peningkatan pengolahan administrasi barang milik daerah. Kegiatan dari program ini merupakan kegiatan rutini dengan rincian kegiatan yang terdiri dari :

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

(35)

4. Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran 5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

6. Penyediaan Alat Tulis Kantor

7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 11. Penyediaan Makanan dan Minuman

12. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 13. Penyediaan Jasa Pengamanan

14. Penyediaan Kegiatan Pendukung Pengadaan Barang dan Jasa 15. Penyediaan Jasa Sewa Gedung dan Tempat

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Arahan kebijakan dari program ini adalah pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dalam penunjang pelayanan prima. Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program ini mengarah pada upaya mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada dalam menunjang proses administrasi perkantoran, maka indikator hasil yang diharapkan dari kegiatan ini terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utaradalam menunjang operasional pelayanan administrasi perkantoran, dengan rincian kegiatan, terdiri dari :

1. Pembangunan Gedung Kantor

(36)

2. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 3. Pengadaan Meubeleur

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeleur

7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman Kantor 8. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

c. Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi proses perpindahan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala serta hal-hal yang berhubungan dengan kepegawaian Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara. Indikator hasil dari program ini adalah terwujudnya tertib administrasi kepegawaian, dan terpenuhinya kebutuhan ASN pada sentra-sentra pelayanan, dengan kegiatan yang terdiri dari :.

1. Pemindahan Tugas PNS

2. Penyelesaian Kenaikan Pangkat dan Pensiun PNS

d. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Untuk mewujudkan suatu organisasi yang handal dan profesional, maka

dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu dan berkompeten dalam

mengimbangi tuntutan good governance and clean government dalam rangka

mewujudkan visi dan misi. Maka indikator hasil dari program ini diharapkan

(37)

menghasilkan suatu organisasi yang berdedikasi dan memiliki sumber daya manusia yang baik sebagai kekuatan internal dalam menghadapi tuntutan dan tantangan kemajuan zaman, dengan kegiatan yang terdiri dari :

1. Bimbingan Peningkatan Kualitas Rohani dan Jasmani;

2. Pelatihan Manajemen Pengembangan Diri PNS;

3. Peningkatan Manajemen Aset/Barang Daerah;

4. Penyertaan ASN pada Diklat Teknis/Fungsional;

5. Bimtek Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Standard Operasional dan Prosedur (SOP);

7. Bimtek Pelaporan, Penerimaan dan Pendistribusian Aset;

8. Bimtek Pelaporan Pelaksanaan Tugas ASN;

9. Bimtek Pelayanan Publik di Lingkungan BPPRDSU (ESQ);

10. Diklat Juru Sita Pajak;

11. Bimtek Pengembangan Sumber Daya Manusia.

e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Arahan kebijakan dari program ini adalah efektifitas dan efisiensi pelaksanaan

kegiatan OPD yang transparan dan bertanggungjawab yang tersaji dalam suatu

proses manajemen. Sesuai arah kebijakan dan strategi yang akan dilakukan, maka

indikator hasil yang diharapkan dari program ini adalah tersusunnya

laporanlaporan pelaksanaan seluruh kegiatan secara periodik yang terukur dan

(38)

mampu menggambarkan kondisi sebenarnya tentang indikator indikator keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan, meliputi kegiatan :

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja OPD 2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran;

3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;

4. Penyusunan Laporan Kinerja (LK) dan Perjanjian Kinerja (PK);

5. Penyusunan RKA, DPA, RKAP dan DPPA APBD;

6. Penyusunan Renstra;

7. Penyusunan Rencana Kerja (RENJA);

8. Penyusunan Laporan Aset Tetap;

9. Penatausahaan Keuangan SKPD;

10. Pembuatan Profil SKPD;

11. Evaluasi dan Monitoring serta Verifikasi Pelaksanaan Pertanggungjawaban Anggaran;

12. Pemeriksaan Intern Atas Pengelolaan Keuangan, Barang Kuasa, Berharga Asset/Inventaris Kantor dan Kinerja Pelayanan Pada UPT BPPRDSU;

13. Kajian Banding Pelaksanaan Program/Kegiatan APBD;

14. Bimtek Penyusunan RKA/DPA/DPPA APBD;

15. Penyusunan Data Informasi Publik dan Survey Kepuasan Masyarakat;

16. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan APBD/PAPBD;

17. Sinkronisasi Data LKPJ dan LPPD;

18. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Urusan Kepegawaian;

(39)

f. Program Peningkatan Pengelolaan Pendapatan Daerah

Program ini diarahkan untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan pendapatan daerah, yang difokuskan pada upaya penyebaran informasi tentang pengelolaan pendapatan daerah dan pemanfataan IT dalam pengelolaan pendapatan daerah, dengan kegiatan yang terdiri dari:

1. Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Informasi dan Komunikasi;

2. Penyuluhan Pajak Daerah Provsu di Lingkungan UPT BPPRDSU;

3. Temu Pers di Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah;

4. Sosialisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

5. Penerbitan Buletin/Majalah Pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

6. Penyusunan Bahan-Bahan Ekspose Data dan Peraturan Lainnya di Bidang Pengelolaan Pendapatan Daerah;

7. Pengelolaan Website Badan Pengelolaan Pajak da Retribusi Daerah;

8. Sosialisasi Promosi Pendapatan Daerah;

9. Survey Kepuasan Masyarakat

g. Program Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan Pendapatan Daerah

Program ini diarahkan untuk memfasilitasi pengendalian dan evaluasi kinerja di lingkungan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah, dengan kegiatan yang terdiri dari :

1. Rapat Evaluasi PAD di Lingkungan BPPRDSU;

(40)

2. Kajian Banding Pengelolaan Pendapatan Daerah ke Dinas Pendapatan Provinsi Lainnya;

3. Monitoring Pelaksanaan Pungutan PAD dan Evaluasi Pemantauan Data di UPT BPPRDSU;

4. Penyusunan Peraturan daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

5. Pendampingan terhadap Aparat Pemeriksa Internal dan Eksternal;

6. Koordinasi dan Analisa Tindaklanjut LHP Eksternal BPPRDSU

h. Program Intensifikasi Pajak Kendaraan Bermotor

Program ini diarahkan untuk memfasilitasi sekaligus mendukung proses pemungutan dimulai dari pendataan, pemungutan, penatausahaan, pembukuan hingga penagihan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, dengan kegiatan yang terdiri dari :

1. Intensifikasi Pemungutan PKB/BBNKB;

2. Pembinaan dan Koordinasi Pemungutan PKB/BBNKB;

3. Operasional Samsat Gerai;

4. Peningkatan Kinerja Samsat Mall (Plaza);

5. Penyusunan dan Penggandaan Serta Implementasi NJKB;

6. Koordinasi Penerimaan PKB/BBNKB dengan Pihak Bank;

7. Peningkatan Kapasitas Kinerja Samsat se Sumatera Utara;

8. Rapat Kerja Terpadu Samsat Provsu;

9. Penatausahaan Sensus/Penelusuran KB- TMDU;

10. Pengelolaan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor;

(41)

11. Launching e-Samsat Nasional;

12. Penyusunan Typologi Samsat Provsu;

13. Penatausahaan Piutang dan Tunggakan PKB/BBNKB;

14. Pendalaman Metode Pelayanan Kesamsatan bagi Kepala UPT BPPRDSU;

15. Bimbingan Teknis Pengelolaan Ke Samsatan;

16. Evaluasi dan Monitoring Sengketa dan Keberatan Pajak

i. Program Peningkatan Retribusi Daerah dan Pendapatan Lainnya

Program ini diarahkan untuk memfasilitasi sekaligus mendukung proses pengelolaan Retribusi Daerah dan pendataan lainnya, dimulai dari pendataan, pemungutan, penatausahaan, pembukuan hingga pada pengkoordinasian dengan OPD dan Badan/Instansi Penghasil, dengan kegiatan yang terdiri dari :

1. Konsultasi dan Konfirmasi Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumberdaya Alam serta Pendapatan Lainnya;

2. Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Retribusi Daerah;

3. Pembinaan dan Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Lainnya;

4. Bimbingan Teknis Pengelolaan Retribusi Daerah;

5. Bimbingan Teknis Pengelolaan Pembukuan, Pelaporan Retribusi dan Pendapatan Lainnya;

6. Rapat Evaluasi Penerimaan Retribusi Daerah;

7. Penyusunan Sistem Aplikasi Retribusi Daerah;

8. Forum Retribusi Daerah

j. Program Peningkatan Pajak Air Permukaan

(42)

Program ini diarahkan untuk memfasilitasi sekaligus mendukung proses pemungutan dimulai dari pendataan, pemungutan, penatausahaan, pembukuan hingga penagihan pajak air permukaan dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor, dengan kegiatan yang terdiri dari :

1. Intensifikasi Pemungutan Pajak Air Permukaan;

2. Intensifikasi Pemungutan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor;

3. Pembinaan dan Koordinasi Wajib Pajak Air Permukaan, PBBKB dan Pajak Rokok;

4. Penyelesaian Sengketa dan Penagihan Tunggakan Pajak Air Permukaan dan Pajak Lainnya;

5. Mapping Potensi Pajak Air

k. Program Peningkatan Pajak Rokok Daerah

Program ini diarahkan untuk memfasilitasi pelaksanaan koordinasi pencairan pajak rokok, serta penatausahaan hingga pendistrubusiannya ke kabupaten/kota, dengan kegiatan yang terdiri dari :

 Intensifikasi Penerimaan Pajak Rokok Daerah

l. Program Pemanfaatan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah

Program ini diarahkan untuk memfasilitasi upaya pengukuran terhadap proses

pelayanan yang telah dilakukan selama ini, sekaligus penyesuaian dengan

indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam mendukung pelaksanaan Otonomi

Daerah, dengan kegiatan yang terdiri dari :

(43)

1. Pendampingan, Implementasi dan Audit Sertifikasi ISO 9001 : 2015;

2. Penyusunan Standard Pelayanan BPPRDSU

(44)

BAB III

PERAN BADAN PENGELOLA PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR DI PROVINSI SUMATERA UTARA

3.1 Pengertian Pajak Kendaraan Bermotor

Menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan atas penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan dijalan darat dan digerakkan dengan tenaga yang dapat mengubah energi tertentu menjadi tenaga gerak. Termasuk kendaraan alat-alat berat dan kendaraan yang dioperasikan diatas air.

3.2 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor

Pada saat ini pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di Indonesia didasarkan pada landasan hukum yang jelas dan kuat, untuk itu harus dipatuhi oleh masyarakat dan seluruh pihak yang terkait. Dasar hukum pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

b. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2005 tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun

2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara.

(45)

c. Peratutan Gubernur Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Pedoman dan Tata Cara Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

3.3 Objek Pajak Kendaraan Bermotor

Objek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan atas Kendaraan Bermotor. Kendaraan Bermotor adalah kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (lima Gross Tonnage) sampai dengan GT 7 (tujuh Gross Tonnage). (UU No.28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah) Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor adalah:

a. Kendaraan Bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara.

b. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari Pemerintah.

c. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

3.4 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor merupakan Pihak/orang/pribadi atau

Badan yang memiliki atau menguasai Kendaraan Bermotor.

(46)

Wajib Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pihak/orang/pribadi atau Badan yang mempunyai Kendaraan Bermotor. Apabila Wajib Pajak berupa Badan, maka kewajiban perpajakannya akan diwakili oleh pengurus atau kuasa Badan yang telah ditetapkan oleh undang-undang.

3.5 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor

Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dihitung dari hasil perkalian dua unsur pokok yaitu:

a. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB); dan

b. Bobot kendaraan yang dilihat secara relatif tingkat kerusakan dan/atau dampak pencemaran akibat Kendaraan Bermotor.

Khusus untuk Kendaraan Bermotot yang digunakan diluar jalan umum, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar serta kendaraan air, dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor.

Bobot sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf b dinyatakan dalam koefisien yang nilainya 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu) dengan pengertian sebagai berikut:

a. Koefisien sama dengan 1 (satu) berarti kerusakan jalan/atau pencemaran lingkunganoleh penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap masih dalam batas toleransi; dan

b. Koefisien lebih besar dari 1 (satu) berarti penggunaan Kendaraan Bermotor

tersebut dianggap melewati batas toleransi.

(47)

Penghitungan dasar pengenaan Pajak Kendaraan bermotor ditinjau kembali setiap tahun. Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dihitung sebagai unsur pokok yaitu pokok yaitu:

Nilai Jual Kendraan Bermotor (NJKB) ditentukan berdasarkan Harga Pasar Umum atas sustu Kendaraan Bermotor. Harga Pasar Umum adalah harga rata-rata yang diperoleh dari berbagai sumber data yang akurat. NJKB ditetapkan berdasarkan Harga Pasar Umum pada minggu pertama bulan Desember Tahun Pajak sebelumnya.

Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor yang melampai Nilai Jual Kendaraan Bermotor ditetapkan dengan Keputusan Gubernur berdasarkan yang ditetapkan oleh Mentri Dalam Negeri. Untuk kendaraan bermotor alat- alat berat dan alat-alat besar dasar pengenaan pajak adalah perkalian tarif, kalsifikasi kendaraan (umum dan bukan umum), dan nilai jual yang ditetapkan oleh Gubernur.

3.6 Dasar Perhitungan Tarif Pajak Kendaraan Bermotor

Penghitungan Tarif Pajak Kendaraan Bermotor dilihat dari besarnya pokok pajak kendaraan bermotor yang terhutang, dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak.

Pajak Terhutang = Tarif Pajak x (NJKB x Bobot Kendaraan)

Keterangan:

(48)

 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor disesuaikan jenis kendaraan bermotor yang bersangkutan

 Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor adalah hasil perkalian dari 2

(dua) unsur pokok:

1. Nilai Jual Kendaraan Bermotor, dan

2. Bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan akibat penggunaankendaraan bermotor.

 Bobot dinyatakan dalam koefisien yang dinilainya 1 (satu) atau lebih besar

dari 1 (satu), dengan pengertian sebagai berikut:

1. Koefisien sama dengan 1 (satu) berarti kerusakan jalan dan/atau pencemaran lingkungan oleh penggunaan Kendaraan Bermotor Tersebut dianggap masih dalam batas wajar toleransi;dan

2. Koefisien lebih besar dari 1 (satu) berarti penggunaan Kendaraan Bermotor tersebut dianggap melewati batas toleransi.

 Nilai jual Kendaraan Bermotor ditentukan berdasarkan Harga Pasaran Umum atas suatu Kendaraan Bermotor.

 Harga Pasaran Umum adalah harga rata-rata yang diperoleh dari berbagai sumber data yang akurat.

3.7 Peran Pajak Kendaran Bermotor

Pajak sebagai salah satu sumber peneriaan negara memiliki peran yang sangat

penting dalam pelaksaan program/kegiatan di negara ini, dimana pajak merupakan

sumber pendapatan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan

(49)

pembanguna. Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pasal 2, diatur bahwa pajak provinsi terdiri dari lima jenis pajak yaitu Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, serta Pajak Rokok.

Pajak Kendaraan Bermotor merupakan salah satu komponen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pajak Kendaraan Bermotor merupakan salah satu komponen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Provinsi Sumatera Utara, dimana Pajak Kendaraan Bermotor ini dipergunakan untuk mendukung dan membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan, didapat hasil besarnya peran/kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah selama periode 2017-2020 dalam bentuk presentase, yang akan disajikan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 3.1 Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Sumatera Utara periode 2018-2020

NO TAHUN TARGET

REALISASI

JUMLAH

REALISASI %

1 2017 1.702.482.587.800 1.768.261.407.885 103%

2 2018 1.750.758.714.765 2.048.414.970.446 117%

3 2019 1.986.540.656.785 1.918.870.649.908 96%

4 2020 2.060.552.596.410 2.128.292.238.089 103,29%

Sumber: Renstra BPPRD-SU 2019-2023

Dari tabel 3.1 dapat dilihat berapa besar kontribusi Pajak Kendaraan

Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah pada kantor BPPRD Provinsi

Sumatera Utara selama tiga tahun.

(50)

3.8 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor, yaitu:

1. Jumlah Kendaraan Bermotor

Jumlah keendraan bemotor adalah salaha satu faktor yang memepengaruhi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor, semakin banyak kendaraan bermotor yang beredar disuatu wilayah maka akan sangat berdapak terhadap penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor.

2. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk berpengaruh signifikan dan positif terhadap jumlah penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor. Apabila jumlah penduduk semakin tinggi maka pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat, dan pertumbuhan sektor transportasi juga ikut meningkat.

3. Kepetuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor dalam Membayar Pajak

Kepatuhan wajib pajak dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor

merupakan faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak kendaraan bermotor

terhadap pendapatan asli daerah Provinsi Sumatera Utara. Semakin tinggi tingkat

kepatuhan wajib pajak dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor, maka akan

tercapailah target penerimaan pajak kendaraan bermotor yang nantinya

mempengaruhi pendapatan asli daerah Provinsi Sumatera Utara.

(51)

3.9 Kendala-Kendala yang dihadapi Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara Dalam Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Dalam mencapai target penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor ada beberapa faktor yang menghambat dalam meningkatkan penerimaan PKB, kendala-kendala inilah yang senantiasa timbul dan menjadi tugas pihak instansi untuk memperbaikinya agar tidak terulang di tahun-tahun berikutnya.

Berikut ini adalah kendala-kendala yang dihadapi dalam meningkatkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor:

1. Penyertaan identitas pemilik (KTP, SIM) sesuai Nota Pajak/STNK

Kewajiban untuk mendaftarkan identitas asli pemilik kendaraan dalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor, berulang kali menimbulkan kendala karena pada saat ini banyak kendaraan yang masih dalam masa kredit, sudah diperjual belikan atau banyak kendaraan yang diperjual belikan tetapi belum melakukan balik nama sesuai identitas pemilikyang baru.

2. Banyaknya objek tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor

Kondisi dimana kendaraan bermotor sudah dalam situasi rusak dan tidak dapat digunakan lagi, tetapi wajib pajak tidak melaporkan kepada pihak Kantor Sistem Administrasi Manunggal Atap (SAMSAT) setempat.

3. Kurangnya edukasi tentang kewajiban membayar Pajak Kendaraan Bermotor

Banyak wajib pajak yang kurang paham prosedur pembayaran Pajak Kendaraan

Bermotor, sehingga mereka lalai untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB) yang terhutang.

(52)

3.10 Upaya-Upaya yang Dilakukan untuk Meningkatkan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

Berikut ini beberapa upaya yang dilakukan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dalam meningkatkan Pajak Kendaraan Bermotor yang dalam penerimaanya selama empat tahun terakhir masih fluktuatif, diantaranya:

a. Membuat Program Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor

Program pemutihan atau bebas denda pajak diberlakukan pada tahun 2018 selama dua bulan tepatnya pada 28 November hingga 28 Desember. Program peringanan pajak kendaraan ini membuat peningkatan Pajak Kendaraan Bermotor menjadi over target mencapai 267 miliar. Dapat dilihat dari tabel 3.1 pada tahun 2018 terjadi kenaikan signifikan realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor. Namun pada tahun 2019 program ini dihapus oleh BPPRD Provinsi Sumatera Utara karena dinilai kurang mengedukasi masyarakat dalam meningkatkan kesadaran dalam membayar pajak.

Di tahun 2020 program pemutihan ini kembali dijalanka dilakukan dalam dua tahap, yaitu 15 Oktober-15 November dan 16 November- 15 Desember.

b. Meluncurkan e-SAMSAT Nasional (SAMSAT Online)

Tahun 2019 Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah dibantu oleh

Pemerintah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara meluncurkan e-SAMSAT

(SAMSAT Online). SAMSAT Online adalah layanan jaringan elektronik yang

diselenggarakan Tim Pembina SAMSAT Nasional berdasarkan peraturan

perundang-undangan Republik Indonesia untuk pembayaran dan pengesahan

tahunan secara online PKB (Pajak Kendaraan Bermotor), SWDKLLJ

(53)

(Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas dan Jalan), dan PNBP Pengesahan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) yang dapat dilakukan secara Nasional melalui aplikasi layanan mobile. Aplikasi SAMSAT Online Nasional semaki memudahkan masyarakat untuk mengurus perpanjangan STNK, info pajak dan pembayaran pajak kendaraan bermotor secara online.

c. Melakukan Razia Kendaraan Bermotor

Program razia kendaraan bermotor dinilai efektif untuk meningkatkan pendapatan PKB, dalam program ini BPPRDSU bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan Jasa Raharja melakukan razia kendaraan bermotor untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor.

d. Memberi Himbauan Kepada Wajib Pajak

Masih banyak wajib pajak yang kurang peduli dengan kewajiban mereka

untuk membayar pajaknya, maka BPPRDSU bekerja sama dengan pemerintah

memberi himbauan kepada masyarakat melaui pemasangan spanduk dititik-

titik wilayah tertentu dengan tujuan menghimbau wajib pajak membayar

pajaknya tepat waktu.

Gambar

Tabel 3.1 Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi  Sumatera Utara periode 2018-2020

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1) Pengembangan usaha layak dari aspek pasar dan pemasaran dengan mempertimbangkan hasil forecasting yang dilakukan, (2) Pengembangan usaha

Terjadinya perpecahan kerukunan hidup antar umat beragama dikarenakan ada beberapa hal yang tidak terlaksana di Indonesia ini antara lain:.. Manusia Indonesia satu bangsa,

Pajak Kendaraan Bermotor yang dalam hal ini dikelola oleh Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah BPPRD Provinsi Sumatera Utara yang memberikan kontribusi terhadap Pendapatan

Sistem Target dan Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor pada Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi Sumatera Utara dilakukan dengan melihat data pencapaian atau

Kita mengetahui tidak ada masyarakat yang sama tetapi dalam masyarakat terdapat adanya kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda satu sama lain, dengan demikian

〔民集未登載最高裁民訴事例研究四〇〕補助参加を許可する旨の原々決定を即時抗告の相手方に

Penelitian mengenai Komorbiditas Perilaku ADHD dewasa pada pasien penyalahguna zat yang mengalami depresi ini bukan yang pertama kali dilakukan.. Sebelumnya telah ada

dan mengendalikan program kegiatan di Sekretariat, Bidang Retribusi dan Pajak Daerah, Bidang Pengelola PBB dan BPHTB dan Bidang Perencanaan, Pengawasan Retribusi, Pajak