• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit di Masa Pandemi (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Kota Pekanbaru)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit di Masa Pandemi (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Kota Pekanbaru)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RAJ, 3 (1) 2023 : 149-160, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj |

Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.

Factors That Affect Audit Quality During The Pandemic (Empirical Study of Public Accounting Firms in Pekanbaru City)

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit di Masa Pandemi (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Kota Pekanbaru)

Mela Clarissha Putri¹ Wira Ramashar² Rama Gita Suci³

Universitas Muhammadiyah Riau, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Indonesia

1melaclarissha@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the Application of Auditing Standards (ISA), Client Company Size, Audit Fees and Auditor Experience on Audit Quality in the Pandemic Period (Empirical Study of Public Accounting Firms in Pekanbaru City Area). This research was conducted with quantitative methods. In this study the method used for data collection is a questionnaire. The population in this study are all auditors who work at the Pekanbaru City Public Accounting Firm. The sampling technique used was purposive sampling method, and the sample was the auditors who participated in the number of 40 respondents. The data analysis technique used multiple linear regression, and the data obtained were processed using SPSS version 23. The results showed that the implementation of Auditing Standards (ISA) had an effect on audit quality, Client Company Size had an effect on audit quality, Audit Fees had an effect on audit quality and Auditor Experience had no effect on audit quality.

Keywords : Implementation of Auditing Standards (ISA) , Client Company Size , Audit Fee , Auditor Experience , Audit Quality

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penerapan Standar Audit(ISA), Ukuran Perusahaan Klien, Fee Audit dan Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Pekanbaru). Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan metode purposive sampling, dan sampelnya adalah auditor yang berpartisipasi sejumlah 40 responden. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda, dan data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Standar Audit(ISA) berpengaruh terhadap kualitas audit, Ukuran Perusahaan Klien berpengaruh terhadap kualitas audit, Fee Audit berpengaruh terhadap kualitas audit dan Pengalaman Auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

Kata kunci : Penerapan Standar Audit(ISA), Ukuran Perusahaan Klien, Fee Audit, Pengalaman Auditor, Kualitas Audit.

1. Pendahuluan

Pada masa covid-19 yang terjadi saat ini, banyak kendala dan keterbatasan aktivitas yang kita lakukan tidak seperti biasanya. Sehingga menyebabkan

kurang efektif dan efisiensi dalam melakukan sesuatu yaitu dengan melakukan aktivitas di rumah. Dengan berkembangnya zaman dan teknologi memudahkan kita untuk melakukan kegiatan di rumah dengan menggunakan sistem daring. Persaingan diantara pengusaha semakin meningkat diiringi dengan berbagai masalah terutama pada masa pandemi covid 19 ini. Akibat pandemi Covid-19, 8 dari 10 perusahaan mengalami penurunan pendapatan, 47%

UMKM bangkrut, kapasitas produksi industri anjlok 50%. Kondisi ini memunculkan isu

(2)

150

kelangsungan usaha bagi entitas. Auditor harus terlibat dengan manajemen sejak awal untuk memahami penilaian keberlangsungan hidup perusahaan, terutama terkait dengan rencana- rencana signifikan untuk menghadapi efek dari pandemi Covid-19. Auditor menilai proyeksi arus kas masa depan manajemen, beserta asumsi, tindakan, dan hambatan yang akan dilakukan oleh manajemen untuk mewujudkan proyeksi tersebut(kpap.go.id). Dalam menghadapi masalah ini salah satunya pengusaha membutuhkan jasa akuntan untuk memberikan penjelasan bahwa laporan keuangan tersebut dapat dipercaya dan berkualitas.

Menurut Kovinna dan Betri, 2014 Kualitas audit adalah totalitas jasa dimana seorang auditor dituntut untuk melakukan proses audit secara sistematis. Hal ini berguna untuk mengevaluasi dan menemukan pelanggaran yang ada dalam laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan.Audit yang berkualitas harus dapat meyakinkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit terbebas dari salah saji yang material. Seorang auditor dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan dengan cara meningkatkan sikap profesionalisme dalam audit laporan keuangan dengan berpedoman pada Standar Audit yang telah ditetapkan oleh Insitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Para pemakai laporan keuangan selalu melakukan pemeriksaan dan mencari informasi tentang kehandalan laporan keuangan perusahaan. Cara mencari informasi tersebut andal adalah dengan melakukan audit secara independen agar informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan lengkap, akurat, dan tidak biasa. Salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan para investor dan kreditor kepada laporan keuangan perusahaan, manajemen perusahaan tentunya harus melakukan pengauditan pada laporan keuangan dengan cara memaparkan laporan keuangan yang bertaraf internasional. Yang bermaksud dengan laporan keuangan yang bertaraf internasional adalah laporan keuangan yang tidak hanya andal digunakan dinegara asalnya saja namun juga mampu andal saat digunakan dalam skala internasional. Indonesia telah mengadopsi Standar Audit terbaru yaitu International Standards on Auditing (ISA).

Penerapan International Standar Audit (ISA) dipengaruhi oleh kualitas audit.

International Standards on Auditing (ISA) tidak membaginya sesuai dengan kategori seperti halnya Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pada International Standards on Auditing (ISA) tidak memiliki adanya Standar Umum, Standar Pelaporan, dan Standar Pekerjaan Lapangan. Penyajian standar-standar yang ada didalam International Standards on Auditing (ISA) yaitu sudah dapat mencerminkan proses pengerjaan auditing. Menurut penelitian dari Aini Setiabudi (2019) Penerapan Standar Audit(ISA) berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Kualitas audit juga dipengaruhi oleh ukuran perusahaan yang menggambarkan besar atau kecilnya suatu perusahaan maka ukuran perusahaan yang besar memiliki sistem pengendalian internal yang lebih baik dibandingkan ukuran perusahaan yang kecil. Hal ini membuktikan bahwa dengan adanya pengendalian internal yang lebih baik akan meningkatkan kualitas audit,sehingga memudahkan auditor mendapatkan informasi audit yang dibutuhkan.

Ukuran perusahaan dapat membawa dampak terhadap kualitas audit khususnya pemilihan KAP karena perusahaan yang besar akan memilih KAP yang berkualitas untuk meningkatkan kredibilitas perusahaannya sedangkan perusahaan kecil akan memilih KAP yang dapat mengurangi biaya keagenanya melalui fee yang lebih murah. Menurut hasil penelitian dari (Ramdani,2016) dan (Alexander,2020) menunjukkan bahwa Ukuran perusahaan klien berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan penelitian dari (Pandapotan,2021) dan (Hasanah,2018) menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan Klien tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu fee audit. Fee audit merupakan biaya yang didapatkan oleh seorang akuntan publik setelah melakukan jasa

(3)

151

auditnya terhadap perusahaan klien, besarnya biaya audit atau fee audit ini tergantung kepada resiko dalam penugasan selama menjalankan proses pengauditan laporan keuangannya,tingkat dari keahlian yang diperlukan dalam melaksanakan jasa audit tersebut.

Oleh sebab itu, penentuan fee audit perlu disepakati antara klien dengan auditor, supaya tidak terjadi perdebatan tarif yang dapat merusak kredibilitas akuntan publik. Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa auditor yang berkualitas lebih tinggi akan mengenakan fee audit yang lebih tinggi pula, karena auditor yang berkualitas akan mencerminkan informasi-informasi yang dimiliki (Ian, 2013 dalam Kurniasih dan Rohman, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh (Mulya,2020), (Rafiskalina,2021) dan (Soares,2021) menunjukkan bahwa Fee Audit berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Namun dalam penelitian (Ramdani,2016), (Alexander,2020) dan (Nuri,2021) menunjukkan bahwa fee audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

Faktor yang juga penting merupakan pengalaman dari auditor, pengalaman dari auditor juga penting dikarenakan seberapa banyak auditor dalam menghadapi pengauditan maka semakin berpengalaman auditor tersebut dalam menjalankan tugasnya. Pengalaman auditor adalah pengalaman dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan, baik dari segi lamanya waktu, banyaknya penugasan yang pernah dilakukan maupun jenis-jenis perusahaan yang pernah ditangani. Seorang auditor yang memiliki pengalaman yang memadai akan lebih memahami dan mengetahui berbagai masalah secara lebih mendalam dan lebih mudah dalam mengikuti perkembangan yang semakin kompleks dalam lingkungan audit kliennya. Penelitian yang dilakukan oleh (Setiabudi,2019) dan (Rafiskalina,2021) menunjukkan bahwa pengalaman auditor mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Berbeda dengan hasil penelitian (Mulya,2020) dan (Soares,2021) menunjukkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Setiabudi (2019) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Standar Audit(ISA) dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik (KAP) Jakarta Timur). Dimana peneliti menambahkan dua variabel independen yaitu ukuran perusahaan klien dan fee audit untuk memperluas objek penelitian ini pada kualitas audit. Selain saran dari penelitian terdahulu, peneliti juga menemukan perbedaaan hasil penelitian terhadap kualitas audit.

2. Tinjauan Pustaka 1. Kualitas Audit

Kualitas audit secara umum dapat diartikan sebagai karakteristik atau gambaran praktik dan hasil audit berdasarkan standar auditing dan standar pengendalian mutu yang menjadi ukuran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab profesi seorang auditor. Kualitas audit berhubungan dengan seberapa baik pekerjaan diselesaikan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. (Menurut De Angelo, 1981 dalam Panjaitan, 2014) kualitas audit didefinisikan sebagai probabilitas atau kemungkinan dimana seorang auditor dapat menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi kliennya.

2. Standar Audit (ISA)

Standar audit adalah pedoman umum untuk membantu para auditor dalam memenuhi tanggungjawab profesional mereka dalam pengauditan laporan keuangan historis. Di dalam Standar Audit mencakup pertimbangan kualitas profesional antara lain persyaratan kompetensi dan independensi, pelaporan dan bukti audit. Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai

(4)

152

organisasi profesi berkewajiban untuk menetapkan standar audit. Dengan perkembangan yang terjadi dalam era Globalisasi, IAPI telah memutuskan untuk mengadopsi International Auditing Standards (ISA) yang diterbitkan International Auditing And Assurance Standards Boards (IAASB) dan dengan demikian tidak memberlakukan lagi standar audit yang selama ini berlaku.

3. Ukuran Perusahaan Klien

Menurut Brigham dan Houston (2006), ukuran perusahaan adalah “rata-rata total penjualan bersih untuk tahun bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar dari pada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil dari pada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian”.

Penentuan skala besar kecilnya perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, 33 total aset, rata-rata tingkat penjualan sehingga ukuran perusahaan dapat dihitung dengan (Seftianne, 2011). Dari definisi tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan merupakan nilai besar kecilnya perusahaan yang ditunjukan oleh total asset total penjualan, jumlah laba, sehingga mempengaruhi kinerja sosial perusahaan dan menyebabkan tercapainya tujuan perusahaan.

4. Fee Audit

Menurut Mulyadi (2002) audit fee merupakan fee yang diterima oleh akuntan publik setelah melaksanakan jasa auditnya, besarnya tergantung dari resiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan. Fee Audit juga bisa diartikan sebagai fungsi dari jumlah kerja yang dilakukan oleh auditor dan harga per jam ( Al-Shammari et al., 2008). Menurut Haryono Jusup (2001), besarnya fee audit dapat bervariasi tergantung antara lain risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melakukan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan professional yang lainnya.

5. Pengalaman Auditor

Pengalaman kerja seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang telah dilakukan seseorang dan memberi peluang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik.Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil seseorang dalam melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pula pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Abriyani Puspaningsih, 2004).

Pengalaman merupakan cara pembelajaran yang baik bagi auditor internal yang akan menjadikan auditor kaya akan teknik audit. Semakin tinggi pengalaman auditor, maka semakin mampu dan mahir auditor menguasai tugasnya sendiri maupun aktivitas yang diauditnya.Pengalaman juga membentuk auditor mampu menghadapi dan menyelesaikan hambatan maupun persoalan dalam pelaksanaan tugasnya, serta mampu mengendalikan kecenderungan emosional terhadap pihak yang diperiksa.Selain pengetahuan dan keahlian, pengalaman auditor member kontribusi yang relevan dalam meningkatkan kompetensi auditor.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan data- data yang akurat sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga dapat memberikan keterangan secara lengkap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan kuesioner (angket) dengan malalui jenis pendekatan kuantitatif. Dari data yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan dilakukan analisis dengan menggunakan Software SPSS versi 23.

Penelitian ini berlokasi di Kantor Akuntan Publik di Kota Pekanbaru. Data kuantitatif adalah

(5)

153

penelitian bertolak dari sebuah teori menuju data, lalu berakhir pada penerimaan atau penolakan atas teori yang digunakan.

4. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana data yang dihasilkan yaitu dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa terdapat maksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Pekanbaru yaitu sebanyak 7 Kantor Akuntan Publik. Sebanyak 7 KAP tersebut, hanya 6 KAP yang bersedia untuk menerima kuesioner penelitian dengan jumlah auditor yang terbatas yaitu 55. Penyebaran kuesioner penelitian ini dilakukan secara offline dengan mengunjungi Kantor Akuntan Publik di Kota Pekanbaru. Kusioner yang disebarkan sebanyak 55 kusioner dan jumlah yang dikembalikan sebanyak 40 kusioner. Kusioner yang tidak kembali atau menolak untuk mengisi sebanyak 15 kusioner

1. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini merujuk pada nilai minimum, maximum, rata-rata (mean) dan simpangan baku (standard deviation) dari seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu Standar Audit (ISA) (X1), Ukuran Perusahaan Klien (X2), Fee Audit (X3), Pengalaman Auditor (X4) dan Kualitas Audit(Y).

Tabel 1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Min Max Mean Std. Deviation

Standar Audit (X1) 40 73 174 145,02 18,702

Ukuran Perusahaan Klien(X2) 40 6 10 8,80 1,067

Fee Audit (X3) 40 33 60 50,33 4,969

Pengalaman Auditor (X4) 40 27 60 50,23 6,265

Kualitas Audit (Y) 40 49 90 75,38 7,853

Valid N (listwise) 40

Sumber: Hasil Pengolahan Software SPSS Versi 23, 2022 a. Standar Audit (ISA) (X1)

Berdasarkan pengujian statistik diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum sebesar 73, nilai maksimum 174 dan nilai rata–rata (mean) sebesar 145,02 dengan standar deviasi sebesar 18,702. Nilai rata–rata dan standar deviasi Standar Audit (ISA) menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang baik karena nilai rata–rata lebih besar dari nilai standar deviasinya.

b. Ukuran Perusahaan Klien (X2)

Berdasarkan pengujian statistik diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum sebesar 6, nilai maksimum 10 dan nilai rata–rata (mean) sebesar 8,80 dengan standar deviasi sebesar 1,067. Nilai rata–rata dan standar deviasi Ukuran Perusahaan Klien menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang baik karena nilai rata–rata lebih besar dari nilai standar deviasinya.

c. Fee Audit (X3)

Berdasarkan pengujian statistik diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum sebesar 33, nilai maksimum 60 dan nilai rata–rata (mean) sebesar 50,33 dengan standar deviasi

(6)

154

sebesar 4,969. Nilai rata–rata dan standar deviasi Fee Audit menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang baik karena nilai rata–rata lebih besar dari nilai standar deviasinya.

d. Pengalaman Auditor (X4)

Berdasarkan pengujian statistik diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum sebesar 27, nilai maksimum 60 dan nilai rata–rata (mean) sebesar 50,23 dengan standar deviasi sebesar 6,265. Nilai rata–rata dan standar deviasi Pengalaman Auditor menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang baik karena nilai rata–rata lebih besar dari nilai standar deviasinya.

e. Kualitas Audit (Y)

Berdasarkan pengujian statistik diatas, dapat diketahui bahwa nilai minimum sebesar 49, nilai maksimum 90 dan nilai rata–rata (mean) sebesar 75,38 dengan standar deviasi sebesar 7,853. Nilai rata–rata dan standar deviasi Kualitas Audit menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang baik karena nilai rata–rata lebih besar dari nilai standar deviasinya.

2. UJI NORMALITAS

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung > r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2 dengan alpha 0,05, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Dalam penelitian ini df = 40 - 2 = 38, sehingga didapat r tabel untuk df (38) = 0,3120.

Berdasarkan data terlihat bahwa masing-masing butir pernyataan untuk variabel dependen dan independen diatas kriteria 0,3120 (r tabel). Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik masing-masing indikator pernyataan untuk variabel dependen dan independen adalah valid dan layak untuk digunakan sebagai data penelitian.

3. UJI RELIABILITAS

Apabila nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,7 maka kuesioner pada variabel tersebut dinyatakan reliabel, sebaliknya apabila nilai Alpha Cronbach kurang dari 0,7 maka pertanyaan pada variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel. Maka hasil pengujian reliabilitas dapat ditunjukkan pada table 3 dibawah ini:

Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Standar Audit (X1) 0,865 Reliabel

Ukuran Perusahaan Klien (X2) 0,860 Reliabel

Fee Audit (X3) 0,770 Reliabel

Pengalaman Audtor (X4) 0,737 Reliabel

Kualitas Audit (Y) 0,704 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Software SPSS Versi 23, 2022

Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa koefisien reliabilitas variabel independen dan dependen menunjukkan bahwa koefisien cronbach alpha > 0,70 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua instrumen dalam penelitian ini adalah reliabel.

4. UJI NORMALITAS

Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan Kolmogorv-Smirnov pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean 0,0000000

(7)

155

Sumber: Hasil Pengolahan Software SPSS Versi 23, 2022

Berdasarkan tabel 4 hasil perhitungan uji normalitas kolmogorov – smirnov didapatkan dengan nilai Asymp Sig. 0,200. Maka hasil uji normalitas penelitian ini dapat dikatakan residual berdistribusi normal karena nilai Asymp Sig. 0,200 > 0,05.

5. UJI HETEROSKEDASTISITAS

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji heteroskedastisitas metode glejser. Dasar pengambilan keputusan pada uji ini adalah jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) -2,142 2,258 -0,949 0,349

Standar Audit (ISA) (X1)

-0,043 0,031 -0,647 -1,376 0,178

Ukuran Perusahaan Klien (X2)

0,353 0,213 0,305 1,656 0,107

Fee Audit (X3) 0,085 0,083 0,341 1,013 0,318 Pengalaman

Auditor (X4)

0,047 0,091 0,237 0,512 0,612

a. Dependent Variable: abs_res

Sumber: Hasil Pengolahan Software SPSS Versi 23, 2022

Berdasarkan table 5 hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan nilai signifikansi (Sig) antara variabel independen dengan absolut residual lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

6. UJI MULTIKOLINEARITAS

Salah satu cara mengetahui ada tidaknya multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflating factor (VIF). Jika nilai tolerance >

0,10 dan VIF < 10, maka dapat diartikan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dan jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi gangguan multikolinearitas pada penelitian tersebut. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini:

Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Std. Deviation 1,85686368 Most Extreme Differences Absolute 0,112

Positive 0,112

Negative -0,083

Test Statistic 0,112

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

(8)

156

Standar Audit (X1) 0,114 8,771

Ukuran Perusahaan Klien (X2) 0,743 1,345

Fee Audit (X3) 0,223 4,476

Pengalaman Auditor (X4) 0,118 8,510

Sumber: Hasil Pengolahan Software SPSS Versi 23, 2022

Pada variabel X1 (Standar Audit ISA) terhadap Y (Kualitas Audit) dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas karena Tolerance 0,114 > 0,10 dan VIF 8,771 < 10,00. Variabel X2 (Ukuran Perusahaan Klien) terhadap Y (Kualitas Audit) dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas karena Tolerance 0,743 > 0,10 dan VIF 1,345 < 10,00. Variabel X3 (Fee Audit) terhadap Y (Kualitas Audit) dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas karena Tolerance 0,223 > 0,10 dan VIF 4,476 <

10,00. Dan Variabel X4 (Pengalaman Auditor) terhadap Y (Kualitas Audit) dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas karena Tolerance 0,118 > 0,10 dan VIF 8,510 < 10,00. Dengan hasil data pada tabel 4.9 dinyatakan semua variabel tidak terjadi multikolinearitas.

7. UJI ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan untuk mengestimasidan atau memprediksi hasil nilai rata-rata populasi atau hasil nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2016) .Penelitian ini akan melakukan pengujian pengaruh pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Standar Audit (ISA) (X1), Ukuran Perusahaan Klien (X2), Fee Audit (X3), Pengalaman Auditor (X4) terhadap variabel terikat (Y) yaitu kualitas audit. Hasil tersebut dapat dilihat melalui table 7 dibawah ini:

Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) 0,144 3,617 0,040 0,968

Standar Audit (X1) 0,180 0,050 0,429 3,622 0,001 Ukuran Perusahaan

Klien (X2)

1,766 0,341 0,240 5,175 0,000

Fee Audit (X3) 0,602 0,134 0,381 4,506 0,000

Pengalaman Auditor (X4)

0,065 0,146 0,052 0,447 0,657

a. Dependent Variable: Kualitas Audit di Masa Pandemi(Y)

Sumber: Hasil Pengolahan Software SPSS Versi 23, 2022

Berdasarkan tabel 7 hasil analisis regresi liniear berganda persamaan regresi dapat disimpulkan dengan Y = 0,144 – 0,180X1 + 1,766X2 + 0,602X3 + 0,065X4

a. Nilai kostanta sebesar 0,144 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas (X1, X2,X3 dan X4) berupa penerapan standar audit(ISA), ukuran perusahaan klien, fee audit

(9)

157

dan pengalaman auditor mampu memberikan kontribusi yang besar dalam mempengaruhi kualitas audit (variabel terikat) sebesar kelipatan -0,144.

b. Nilai Variabel X1 (penerapan standar audit) sebesar 0,180 artinya variabel penerapan standar audit memberikan kontribusi positif dalam mempengaruhi kualitas audit yaitu sebesar 0,180 atau 18%. Hal ini berarti bila penerapan standar audit meningkat sebesar kelipatan 1 x maka akan mempengaruhi kualitas audit dan ikut meningkat yaitu sebesar 18%, demikian juga sebaliknya.

c. Nilai Variabel X2 (ukuran perusahaan klien) sebesar 1,766 artinya variabel ukuran perusahaan klien memberikan kontribusi positif dalam mempengaruhi kualitas audit yaitu sebesar 1,766 atau 176,6%. Hal ini berarti bila ukuran perusahaan klien meningkat sebesar kelipatan 1 x maka akan mempengaruhi kualitas audit dan ikut meningkat yaitu sebesar 176,6%, demikian juga sebaliknya.

d. Nilai Variabel X3 (Fee Audit) sebesar 0,602 artinya variabel fee audit memberikan kontribusi positif dalam mempengaruhi kualitas audit yaitu sebesar 0,602 atau 60,2%. Hal ini berarti bila fee audit meningkat sebesar kelipatan 1x maka akan mempengaruhi kualitas audit dan ikut meningkat yaitu 60.2% dan sebaliknya

e. Nilai Variabel X4 (Pengalaman auditor) sebesar 0,065 artinya variabel pengalaman auditor memberikan kontribusi positif dalam mempengaruhi kualitas audit yaitu sebesar 0,065 atau 6,5%. Hal ini berarti bila pengalaman auditor meningkat sebesar kelipatan 1x maka akan mempengaruhi kualitas audit dan ikut meningkat yaitu 6,5%

dan sebaliknya.

8. UJI T

Pengujian hipotesis secara parsial (T) dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel independen secara parsial (T) mempengaruhi variabel dependen yaitu kualitas audit dengan 4 (empat) variabel independen dalam penelitian ini yaitu standar audit (ISA), ukuran perusahaan klien, fee audit dan pengalaman auditor. Adapun nilai t tabel nya dengan rumus t tabel = t (α/2;n-k-1) = t (0,025;40-4-1) = t (0,025;35)= 2,030.

Tabel 8 Hasil Uji T Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) 0,144 3,617 0,040 0,968

Standar Audit (X1) 0,180 0,050 0,429 3,622 0,001 Ukuran Perusahaan

Klien (X2)

1,766 0,341 0,240 5,175 0,000

Fee Audit (X3) 0,602 0,134 0,381 4,506 0,000

Pengalaman Auditor (X4)

0,065 0,146 0,052 0,447 0,657

a. Dependent Variable: Kualitas Audit di Masa Pandemi(Y)

Sumber: Hasil Pengolahan Software SPSS Versi 23, 2022

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat hasil hipotesis secara parsial (t) yang akan dibahas sebagai berikut ini:

1) Hasil Pengujian Hipotesis H1

(10)

158

Untuk melihat pengaruh Standar Audit (ISA) (X1) terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi (Y) digunakan uji hipotesis secara parsial (t). Dari tabel 4.11 diatas, dapat dilihat dan dibandingkan bahwa t hitung 3,622 > t tabel 2,030108 dan nilai sig. 0,001 < 0,05. Artinya variabel Standar Audit (ISA) (X1) berpengaruh terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi (Y).

Maka dapat diambil kesimpulan hipotesis pertama Ho ditolak dan Ha diterima.

2) Hasil Pengujian Hipotesis H2

Untuk melihat pengaruh Ukuran Perusahaan Klien (X2) terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi (Y) digunakan uji hipotesis secara parsial (t). Dari tabel 4.11 diatas, dapat dilihat dan dibandingkan bahwa t hitung 5,175 > t tabel 2,030108 dan nilai sig. 0.000 < 0.05. Artinya variabel Ukuran Perusahaan Klien (X2) berpengaruh terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi (Y). Maka dapat diambil kesimpulan hipotesis pertama Ho ditolak dan Ha diterima.

3) Hasil Pengujian Hipotesis H3

Untuk melihat pengaruh Fee Audit (X3) terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi (Y) digunakan uji hipotesis secara parsial (t). Dari tabel 4.11 diatas, dapat dilihat dan dibandingkan bahwa t hitung 4,506 > t tabel 2,030108 dan nilai sig. 0.000 < 0.05. Artinya variabel Fee Audit (X3) berpengaruh terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi (Y). Maka dapat diambil kesimpulan hipotesis pertama Ho ditolak dan Ha diterima.

4) Hasil Pengujian Hipotesis H4

Untuk melihat pengaruh Pengalaman Auditor (X4) terhadap terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi (Y) digunakan uji hipotesis secara parsial (t). Dari tabel 4.11 diatas, dapat dilihat dan dibandingkan bahwa t hitung 0,447 < t tabel 2,030108 dan nilai sig. 0.657 > 0.05. Artinya variabel Pengalaman Auditor (X4) tidak berpengaruh terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi (Y). Maka dapat diambil kesimpulan hipotesis pertama Ho diterima dan Ha ditolak.

9. Uji KOEFISIEN DETERMINAN

Tabel 9 Hasil Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .972a .944 .938 1.960

a. Predictors: (Constant), Pengalaman Auditor(X4), Fee Audit(X3),Ukuran Perusahaan Klien(X2),Standar Audit (ISA) (X1)

b. Dependent Variable: Kualitas Audit di Masa Pandemi(Y)

Sumber: Hasil Pengolahan Software SPSS Versi 23, 2022

Berdasarkan tabel 4.12 menunjukkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai R Square sebesar 0,938 berarti 93,8% faktor faktor kualitas audit di masa pandemi dapat dijelaskan oleh Standar Audit,Ukuran Perusahaan Klien, Fee Audit dan Pengalaman Auditor,sedangkan sisanya 6,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang diteliti.

5. Penutup

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, setelah melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis regresi data panel dan menginterpretasi hasil analisis mengenai pengaruh penerapan standar audit(ISA), ukuran perusahaan klien, fee audit dan pengalaman auditor terhadap kualitas audit di masa pandemi (studi empiris kantor akuntan publik kota pekanbaru) maka kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis regresi data menggunakan Uji T dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penerapan Standar Audit (ISA) berpengaruh terhadap Kualitas Audit di Masa Pandemi hal ini dimungkinkan karena besarnya pengaruh Penerapan Standar Audit (ISA) yang merupakan pedoman bagi seorang auditor dalam melaksanakan audit dimana ketentuannya harus dipatuhi agar dapat menghasilkan kualitas audit yang baik terhadap kualitas audit di masa pandemi pada Kantor Akuntan Publik di Kota

(11)

159 Pekanbaru.

2. Ukuran Perusahaan Klien berpengaruh terhadap kualitas audit di masa pandemi karena perusahaan berukuran besar cenderung memilih jasa auditor dari KAP besar yang memiliki sikap profesional dan independen juga memiliki reputasi baik untuk menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.

3. Fee Audit berpengaruh terhadap kualitas audit di Masa Pandemi semakin tinggi fee yang di dapatkan maka semakin meningkat kualitas audit yang diberikan berdasarkan tingkat kinerja auditor.

4. Pengalaman Auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit di masa pandemi karena pengalaman auditor merupakan suatu keharusan yang terjadi didalam diri auditor tersebut, semakin banyak pengalaman auditor yang didapat maka semakin baik pula kualitas audit yang terjadi baik di masa normal maupun di masa pandemi, pengalaman yang dimiliki oleh auditor tidak dimanfaatkan dalam menyelesaikan pekerjaan audit dengan baik sehingga tidak mampu mempengaruhi kualitas audit dari auditor tersebut.

Keterbatasan

Penelitian ini tidak lepas dari keterbatasan dan diharapkan dapat dijadikan sumber ide bagi penelitian selanjutnya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan pada saat masa pandemi 2021 Sehingga sampel yang diambil sebesar 40 responden

2. Hasil penelitian ini hanya berdasarkan jawaban dari responden terhadap kuesioner yang dibagikan, serta tidak didukung dengan wawancara.

3. Penelitian ini hanya berfokus pada variabel standar audit berbasis ISA, ukuran perusahaan klien, fee audit dan pengalaman auditor. Tidak menutup kemungkinan masih ada faktor-faktor lainnya yang mampu mempengaruhi kualitas audit namun belum diuji dalam penelitian ini.

Daftar Pustaka

About US : KPAP. (2014, August 01). Retrieved March 26, 2021, from kpap:

https://kpap.go.id/2021/03/berita-kapap/tantangan-menjaga-kualitas-audit-di-masa- pandemi-covid-19/

Agoes, S. (2012). Auditing. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Al Shammari, B. A.-Y. (2008). Determinants of Audit Fees in Kuwait, Journal of Academy of Business and Econmics.

Alexander, Y. (2020). Pengaruh Reputasi KAP, Ukuran Perusahaan Klien,Auditor Switching dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit Pada Perusahaan Ritel yang Terdaftar di BEI Tahun 2015-2018.

Alvin A. Arens, R. J. (2008). Auditing dan Jasa Assurance . Jakarta: Erlangga.

Ghozali, I. (2008). In Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, D., & Dkk. (2017). Pengaruh Pelaksanaan Standar Audit berbasis International Standards On Auditing (ISA) Terhadap Kualitas Audit.

Hasanah, A. N. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan Klien , Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit.

Heider, F. (1958). The Physychology of Interpersonal Relations . New York: Wiley.

IAI. (2001). Standar Profesi Akuntan Publik . Jakarta: Salemba Empat.

InstitutAkuntanPublikIndonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

(12)

160

Kovinna, B. (2014). Pengaruh Indenpendensi, Pengalaman Kerja,Kompetensi,dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di kota Palembang).

Jurusan Akuntansi STIE MDP.

Kurniasih, M. R. (2014). Pengaruh Audit Fee , Audit Tenure dan Rotasi Audit terhadap Kualitas Audit. Diponegoro Journal Of Accounting Volume 3, Nomor 3.

Messier, W. F. (2014). Jasa Audit dan Assurance. Jakarta: Salemba Empat.

Mulya, R. P., & dkk. (2020). Pengaruh Indenpendensi , Pengalaman Audit, Fee Audit, Due Profesional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiries KAP Padang dan Pekanbaru).

Mulyadi. (2002). Auditing Edisi keenam Buku I. Jakarta: Salemba Empat.Nuri, N. (2021).

Pengaruh Audit Tenure,Audit Fee, Ukuran Perusahaan dan Spesialisasi Auditor terhadap Kualitas Audit.

Pandapotan, W. N. (2021). Pengaruh Fee Audit,Indenpendensi,Kompentensi,Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Pusat), http://repository.stei.ac.id/.

Rafiskalina, N. (2021). Pengaruh Kompleksitas Audit,Time Budget Pressure,Pengalaman Auditor,fee Audit dan Motivasi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Pekanbaru). Repositoryuinsuskariau.

Ramadhani, R. (2016). Pengaruh Fee Audit, Audit Tenure , Rotasi Audit, dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit.

Setiabudi, A. (2019). Pengaruh Penerapan International Standar On Audit dan Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik Wilayah Jakarta Timur).

Soares, & dkk. (2021). Pengaruh Indenpendensi,Audit Fee,Audit Tenure,Pengalaman Auditor serta Due Profesional Care Terhadap Kualitas Audit (Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali). e-journal.unmas.ac.id.

Suartana, W. I. (2010). Akuntansi Keperilakuan Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Andi.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R&D . Bandung: Alfabeta . Susmiyanti. (2016). Pengaruh Fee Audit , Time Budget Pressure, dan Kompleksitas Tugas

Terhadap Kualitas Audit dengan Pengalaman Auditor sebagai Variabel Moderating.

Tuanakotta, T. M. (2014). Audit Berbasis ISA( International Standar On Auditing ). Jakarta:

Salemba Empat.

Uma, S. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kematian ikan gambusia pada uji toksisitas letal disebabkan oleh masuknya kadmium ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui beberapa jalan, yaitu pencernaan,

4) Kehadiran atau ketidak hadiran pelatih Pelatih tidak hadir pada saat pertandingan berlangsung sehingga membuat atlet kurang mendapat petunjuk, motivasi dari pelatihnya.

Pertama, dalam pemilihan metode yang akan digunakan untuk melakukan internalisasi budaya organisasi terhadap para karyawan yang menggerakan organisasi, Universitas

.UHDWLYLWDV DQDN XVLD GLQL GDSDW GLXSD\DNDQ PHODOXL SHUPDLQDQ \DQJ GLUDQFDQJ ROHK 3HQGLGLN GL /HPEDJD 3$8' NDUHQD GHQJDQ SHUPDLQDQ DQDN GDSDW PHQJHPEDQJNDQ VHUWD PHQJLQWHUJUDVLNDQ

Sebelum alat ukur jangka sorong digunakan sebaiknya dikalibrasi terlebih dahulu supaya mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Secara sederhana, cara

Ajaran kosmologi atau penciptaan dan pemeliharaan alam semesta merupakan salah satu ajaran yang penting dalam dharma atau kebenaran. Ajaran ini dapat membuka mata

Apakah Saudara setuju dengan kebijakan penambahan retribusi untuk masuk kawasan wisata apabila fasilitas diwisata Pantai dilengkapi/ditambaha. Jika saudara tidak bersedia, apa