• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA (AUSREM) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA (AUSREM) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA (AUSREM)

DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sarjana (S1) Program Studi Ilmu Administrasi Negara

PADA

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Disusun Oleh : WINA HELVINA NPM : A1A.21.0708

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUBANG

2022

(2)
(3)

iii

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Wina Helvina

Tempat / Tanggal Lahir : Subang, 03 Oktober 1980

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Sukajadi RT/32 RW/12 Kelurahan

Soklat Kecamatan Subang Kabupaten Subang

No Telepon : 082125165062

Email : helvinawina@gmail.com

II. DATA KELUARGA

Nama Ayah : M. Said (Almarhum)

Nama Ibu : Asminah (Almarhum)

Pekerjaan Ayah : - Pekerjaan Ibu : -

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : SDN Soklat Tahun 1986-1992 Sekolah Menengah Pertama : SMPN 2 Subang Tahun 1992-1995 Sekolah Menengah Atas : SPK Pemda Subang Tahun 1995-1998 Pendidikan Tinggi : Politeknik Kesehatan Bandung Tahun

2002-2005

iv

(5)

ABSTRAK

Wina Helvina, Tahun 2022. Dengan judul skripsi Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrsi Universitas Subang. Dibimbing oleh Dosen Pembimbing I Dr. H. Iwan Henri Kusnadi,S.Sos.,M.Si dan Dosen Pembimbing II Iin Inderawati, S.Sos., M.Si

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM ) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Unsur komunikasi dalam Implementasi Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang sudah berjalan baik, namun perlu adanya pembinaan yang lebih untuk para petugas baru yang belum terpapar seluruhnya tentang Program Kesehatan Anak Usia dan Remaja ini, terutama dalam hal pencatatan dan pelaporan.

Aspek Sumber Daya belum optimal. Walaupun dari segi SDM (sumber daya manusia) sudah terpenuhi, namun masih ada petugas yang belum mendapatkan pelatihan /orientasi terkait program kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

Fasilitas di Puskesmas masih ada kekurangan yang mendukung Puskesmas Ramah Anak. Perlu upaya dari Puskesmas untuk meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas Ramah Anak. Anggaran di Dinas Kesehatan di Tahun 2021, dinilai masih kurang karena mengalami refocusing, akibatnya anggaran perjalanan dinas untuk monev (monitoring dan evaluasi) tidak ada.

Disposisi/Sikap Pelaksana dalam implementasi program kesehatan anak usia sekolah dan remaja (AUSREM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang secara umum sudah baik, dilihat dari sikap dan respon para pelaksana program saat menerima perintah atau tugas yang diberikan yaitu dapat memahami perintah dan tugas yang diberikan, cukup tanggap dan segera menindaklanjutinya.

Struktur Birokrasi dalam Implementasi Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang sudah cukup baik bila dilihat adanya pembagian tugas yang jelas untuk setiap pelaksana program yaitu pada Dinas kesehatan ada pengelola program AUSREM, di Puskesmas masing- masing sudah memiliki penanggung jawab program AUSREM begitu pula dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag yang sudah ada pengelola peserta didiknya. SOP (Standar Operasional Prosedur) sudah dimiliki oleh masing-masing puskesmas sebagai acuan petugas dalam melakukan tindakan / kegiatan.

Kata kunci :Implementasi Kebijakan, Program Kesehatan, Anak usia sekolah dan Remaja (AUSREM)

v

(6)

ABSTRACT

Wina Helvina, 2022. With the thesis title Implementation of the Policy for School- Age Children and Adolescent Health Program (AUSREM) at the Subang Regency Health Office, Thesis for the State Administration Study Program, Faculty of Administrative Sciences, University of Subang. Supervised by Supervisor I Dr. H. Iwan Henri Kusnadi, S.Sos., M.Si and Supervisor II Iin Inderawati, S.Sos., M.Si.

The background of this research is the Implementation of the Health Program for School-Age Children and Adolescents (AUSREM) Policy at the Subang District Health Office which has not been optimal. This study aims to find out how the Policy for the Health Program for School-aged Children and Adolescents (AUSREM) is implemented at the Subang District Health Office. This type of research used is qualitative research.

The results showed that the elements of communication in the Implementation of the School-Age Children and Adolescent Health Program at the Subang District Health Office had gone well, however, there was a need for more guidance for new officers who had not been fully exposed to the Aged and Adolescent Health Program, especially in terms of recording and reporting.

Aspects of Resources are not optimal. Even though in terms of HR (human resources) it has been fulfilled, there are still officers who have not received training/orientation related to the health program for school-age children and adolescents. There is still a shortage of facilities at the Puskesmas that support Child-Friendly Puskesmas. Efforts are needed from the Puskesmas to improve the facilities and infrastructure of the Child Friendly Puskesmas. The budget at the Health Service in 2021 is considered insufficient due to refocusing, as a result there is no official travel budget for monev (monitoring and evaluation).

The Disposition/Attitude of Executors in the implementation of the school- aged children and youth health program (AUSREM) at the Subang District Health Office is generally good, seen from the attitudes and responses of program implementers when receiving orders or tasks given, namely being able to understand the orders and tasks given, quite responsive and immediately follow up.

The bureaucratic structure in the implementation of the Health Program for School-Age Children and Youth at the Subang District Health Office is quite good when one can see that there is a clear division of tasks for each program implementer, namely the Health Service has the AUSREM program manager, and each Puskesmas has a person in charge of the AUSREM program. Likewise with the Office of Education and the Ministry of Religion, which already have student managers. SOP (Standard Operating Procedure) is owned by each health center as a reference for officers in carrying out actions / activities.

Keywords : Policy Implementation, Health Program, School-Age Children and Adolescent (AUSREM)

vi

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur selalu tercurahkan kepada Illahi Rabbi Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyusun skripsi ini dengan judul ; Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya seluruh umat Islam.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Penulis mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada Orang tua, Suami, Anak – anak beserta seluruh keluarga yang telah memberikan doa, motivasi, semangat, dukungan, dan berjuang hingga penulis mencapai perguruan tinggi.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini diantaranya adalah:

1. Dr. Ir. Drs, H.A Moeslihat Komara, M.Si selaku Rektor Universitas Subang 2. Dr. Hj. Silvy Sundari G, S.Psi.,MM selaku Dekan Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Subang,

vii

(8)

3. Luki Natika, S.AP.,M.,Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Subang

4. Dr. H. Iwan Henri Kusnadi,S.Sos.,M.Si dan Iin Inderawati,S.Sos.,M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan II.

Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari betul bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, walau bagaimana pun penulis berusaha memberikan yang terbaik dari ketidaksempurnaan yang ada. Demikian segala saran dan kritik yang tertuju pada penulisan ini, penulis terima dengan lapang dada dan ikhlas. Semoga Allah Swt.

Dapat membalas segala kebaikan yang penulis terima, aamin ya rabbal alamin.

Wassalamu’ alaikum Wr. Wb.

Subang , 1 Desember 2022

Penulis

viii

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... .. i

LEMBAR PERSETUJUAN ... .. ii

SURAT PERNYATAAN ... .. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... .. iv

ABSTRAK ... .. v

ABSRACT ... .. vi

KATA PENGANTAR ... .. vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 14

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 14

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 14

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis ... 16

2.1.1 Administrasi dan Administrasi Publik ... 16

2.1.2 Konsep Kebijakan Publik ... 19

2.1.3 Pengertian Implementasi Kebijakan Publik ... 23

2.1.4 Model Implementasi Kebijakan Publik ... 28

2.1.4.1 Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proses Implementasi Kebijakan ... 32

2.1.4.2 Faktor Yang Menjadi Penghambat Proses Implementasi Kebijakan ... 37

2.2 Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) ... 37

2.3 Kerangka Pemikiran ... 46

2.4 Hipotesis ... 47

ix

(10)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pemilihan Metode ... 48

3.2 Informan Penelitian ... 49

3.3 Instrumen Penelitian ... 51

3.3.1 Sumber Data Primer ... 52

3.3.2 Sumber Data Sekunder ... 53

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.5 Pengujian Validitas Data ... 54

3.6 Teknik Analisis Data ... 56

3.7 Lokasi Penelitian ... 57

3.8 Jadwal Penelitian ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 59

4.1.1 Letak Geografis Kabupaten Subang ... 59

4.1.2 Dinas Kesehatan Kabupaen Subang ... 61

4.1.2.1 Dasar Hukum Dinas Kesehatan Kabupaten Subang 61

4.1.2.2Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Subang ... 62 4.1.2.3Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Subang ... 62 4.2 Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) Di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang 4.2.1 Komunikasi (Communication……….. 73

4.2.2 Sumber Daya (Resources) ……….. 77

4.2.3 Disposisi (Dispositions) ………. 82

4.2.4 Struktur Birokrasi (Bureaucratic structure)……… 85

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 88

5.2 Saran – saran ... 91

(11)

DAFTAR PUSTAKA ... 93 LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar di Jawa Barat (SPM Tahun 2021) …… 9 Gambar 2.1 Model Implementasi Kebijakan Menurut George C. Edward ... 33 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 47 Gambar 3.1 Trianggulasi Sumber Data ... 55

x

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Capaian SPM dan PKP Program AUSREM Tahun 2020………….. 10 Tabel 1.2 Capaian SPM dan PKP Program AUSREM Tahun 2021………….. 11 Tabel 3.1 Jadwal Rencana Penelitian ... 58

xi

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pembangunan Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, supaya terwujud derajat kesehatan warga masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Kesehatan adalah keadaan yang sehat, baik fisik dan mental maupun spiritual dan sosial, yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Berdasarkan World Health Organization (WHO) anak usia sekolah adalah anak yang memasuki usia 7-15 tahun. Sedangkan remaja adalah penduduk rentang usia 10 tahun sampai dengan 19 tahun. Anak usia sekolah menurut Permenkes No.

25 Tahun 2014 adalah anak yang berusia 6 tahun sampai sebelum 18 tahun. Dan remaja adalah kelompok anak berusia 10 tahun sampai berusia 18 tahun.

Usia anak sekolah sangat menentukan kualitas sumberdaya manusia dimasa yang akan datang. Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia tersebut, maka perhatian pada usia sekolah dan remaja harus menjadi prioritas utama.

1

(14)

2

Pembinaan yang baik pada usia ini mempengaruhi kehidupannya di masa depan. Anak usia sekolah dan remaja merupakan kelompok umur yang rawan terhadap masalah kesehatan. Usia sekolah sangat peka untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat. Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai. Pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat pada umumnya.

Pada usia anak sekolah dan remaja terjadi perubahan yang signifikan terhadap perkembangan biologis, psikososial, kognitif, moral dan spiritual.

Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak ditandai dengan penambahan tinggi badan (TB), berat badan (BB) dan postur tubuh. Perkembangan kognitif ditandai dengan anak mampu berfikir logis, mampu mengingat, berfikir imajinasi.

Perkembangan psikososial anak usia sekolah meliputi adanya pengembangan konsep diri anak menjadi berfikir rasional, sedangan perkembangan moral dan spiritual ditandai dengan anak mulai mampu berfikir mengenai benar salah atau baik buruk (kozier, 2010). Kemampuan dan keberhasilan tumbuh kembang anak dapat dilihat dari kemandirian anak dalam memenuhi kebutuhan dasarnya (kozier,2010). Untuk membuat anak mampu mandiri maka dibutuhkan suatu dukungan dari keluarga. Peran keluarga merupakan pendukung utama yang tidak dapat dipisahkan pada perawatan anak sekolah. Anak sekolah seringkali lalai dalam menjalankan perawatan diri sehingga membutuhkan bantuan dari keluarga maupun tim kesehatan.

(15)

3

Pada periode usia anak sekolah dan remaja banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Deteksi dini gangguan kesehatan anak usia sekolah dan remaja dapat mencegah atau mengurangi komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat.

Remaja merupakan kelompok penduduk Indonesia dengan jumlah yang cukup besar yaitu hampir 23% dari jumlah penduduk (sensus penduduk 2020).

Remaja merupakan calon pemimpin dan pengerak pembangunan di masa depan.

Masalah kesehatan yang muncul pada remaja diantaranya masalah kesehatan reproduksi, masalah gizi, masalah prilaku hidup sehat hingga masalah Berikut adalah Situasi Anak Usia Sekolah dan Remaja terkait Gizi, HIV-AIDS, NAPZA, dan Kesehatan Jiwa (Riskesdas 2018, Survey Nutrition Internasional (NI) 2018, SIHA 2019) :

1. 7% sangat pendek, 1,75% sangat kurus, 5% obesitas pada kelompok usia 13- 15 tahun di Jawa Barat

2. 41,93% remaja Jawa Barat mengalami anemia

3. 36,3% remaja putri Jawa Barat mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) 4. 27% usia ˃ 10 tahun di Jawa Barat merokok

5. 0,6% usia ˃ 10 tahun di Jawa Barat mengkonsumsi alkohol 6. 8% usia 15 tahun di Jawa Barat mengalami depresi

7. 12% usia 15 tahun di Jawa Barat Indonesia mengalami gangguan mental dan emosional

(16)

4

8. 1,7% remaja Indonesia pernah mengonsumsi napza

9. 2,7% kasus HIV usia 15-19 tahun di Indonesia periode bulan April-Juni 2019 Sedangkan berdasarkan Laporan Evaluasi Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun 2021, kasus yang muncul pada remaja adalah sebagai berikut :

1. Remaja dengan gangguan haid 0.83%

2. Remaja merokok 0.78%

3. Remaja anemia 0.18%

4. Remaja obesitas 0.15%

5. Remaja dengan KTD ( kehamilan yang tidak diinginkan) 0.06%

6. Remaja dengan PR (persalinan remaja) 0.04%

7. Remaja dengan Seks Pranikah 0.03%

8. Remaja dengan gangguan jiwa 0.02%

9. Remaja dengan infeksi saluran reproduksi 0.005%

10. Remaja dengan infeksi menular seksual 0.001%

11. Remaja dengan kasus lain-lain 3.6%

Dinas Kesehatan mendukung dan mengimplementasikan pelayanan kesehatan pada anak usia sekolah dan remaja didalam program-program kesehatan salah satunya adalah Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM).

Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) merupakan program kesehatan yang mencakup kelompok anak usia sekolah dan remaja sebagai sasaran utamanya. Program Kesehatan ini menitik beratkan pada upaya

(17)

5

promotif dan preventif yang dapat dilakukan di dalam sekolah maupun luar sekolah.

Hal tersebut tertera dalam Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 Tentang SPM Kesehatan yaitu pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/preventif mencakup:

1. Peningkatan kesehatan;

2. Perlindungan spesifik;

3. Diagnosis dini dan pengobatan tepat;

4. Pencegahan kecacatan

Dalam Permenkes No. 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak Bagian Kelima Tentang Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja Pasal 28 menyatakan bahwa :

1. Setiap Anak Usia Sekolah dan Remaja harus diberikan pelayanan kesehatan.

2. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan agar setiap Anak memiliki kemampuan berperilaku hidup bersih dan sehat, memiliki keterampilan hidup sehat, dan keterampilan sosial yang baik sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

3. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling sedikit melalui: a. usaha kesehatan sekolah; dan 4. Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh tenaga

kesehatan dengan melibatkan guru pembina usaha kesehatan sekolah, guru bimbingan dan konseling, Kader kesehatan sekolah dan konselor sebaya.

(18)

6

Indikator AUSREM yang terdapat dalam SPM (Standar Pelayanan Minimal) Kab/ Kota yang tertera dalam PP No.2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal yaitu Penjaringan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar, dan tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Tahun 2018-2023 meliputi :

1. Penjaringan Peserta Didik Sekolah kelas 1 SD/MI 2. Penjaringan Peserta Didik Sekolah kelas 7 SMP/MTs

Permenkes No 4 Tahun 2019 Pasal 4, menyatakan bahwa Capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM (Standar Pelayanan Minimal) Kesehatan harus 100% (seratus persen).

Sesuai Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas, indikator AUSREM yang terdapat dalam Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) terdiri dari 5 indikator, yaitu :

1. Penjaringan Peserta Didik Sekolah kelas 1 SD/MI 2. Penjaringan Peserta Didik Sekolah kelas 7 SMP/MTs 3. Penjaringan peserta Didik Sekolah kelas 10 SMA/SMK 4. Puskesmas Ramah Anak

5. Puskesmas mampu PKPR

Target capaian dari 5 indikator tersebut yaitu 100%.

Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung. Di dalam gedung disini maksudnya adalah Puskesmas. Sedangkan di luar gedung artinya di sekolah dan di desa.

(19)

7

Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di sekolah diimplementasikan kedalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).

Menurut Peraturan Bersama 4 Menteri (Kemenkes, Kemendikbud, Kemenag, Kemendagri) Tahun 2014 Tentang UKS/M (Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah), tujuan UKS/M adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih sehat serta menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis peserta didik.

Selain dukungan dari 4 Kementrerian yang melahirkan SKB 4 Menteri, Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) pun mendapat dukungan kebijakan dari Permenko dalam bentuk Rencana Aksi Nasional yaitu dalam Permenko RAN No 1/2018 tentang Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja.

Pembinaan UKS/M di Kabupaten Subang, di dukung oleh kebijakan Bupati Subang dalam Keputusan Bupati Subang Nomor 441.5/ kep.202-Sos/ 2009 Tentang TP UKS/M Di Kabupaten Subang Tanggal 14 Juli 2016 yaitu sebagai berikut.

Menimbang :

a. Bahwa dalam rangka memperkuat tugas dan fungsi Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) untuk lebih meningkatkan pelaksanaan program-program prioritas Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).

b. Bahwa untuk mewujudakan perilaku hidup bersih dan sehat sejak usia dini dan meningkatkan prestasi peserta didik serta mutu pendidikan perlu dilaksanakan

(20)

8

peningkatan kegiatan Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).

c. Untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) di Kabupaten Subang secara berdaya gunadan berhasil guna perlu dibentuk Mitra Tim Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) Kabupaten Subang dengan Surat Keputusan Ketua Tim Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) Kabupaten Subang.

Dalam pelaksanaannya, Program AUSREM di Kabupaten Subang dijabarkan menjadi 10 indikator. Di dalam Laporan Tahun 2021 Program AUSREM, 10 indikator tersebut adalah:

1. Penjaringan Peserta Didik Sekolah kelas 1 SD

2. Penjaringan Peserta Didik Sekolah kelas 7 SMP/MTs 3. Penjaringan peserta Didik Sekolah kelas 10 SMA/SMK 4. Puskesmas Ramah Anak

5. Puskesmas mampu PKPR ( Pelayanan Kesehatan peduli remaja) 6. Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri (Rematri) 7. Pembinaan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

8. Pembinaan Dokter Kecil 9. Sekolah Ramah Anak

10. Pembinaan Posyandu Remaja

(21)

9

Berikut adalah grafik jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar di Jawa Barat (SPM Tahun 2021) adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1

Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa capaian SPM Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (Penjaringan Kesehatan pada peserta didik SD/MI dan SMP/Mts di Kabupaten Subang) berada di urutan 13 dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat yaitu dengan capaian 81.81%.

(22)

10

Hasil Laporan Tahun 2020 dan Laporan Tahun 2021 pada Program Kesehatan Anak Usia Sekolah Dan Remaja (AUSREM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang yang terkait dengan SPM (Standar Pelayanan Minimal) Kabupaten/Kota dan terkait Penilaian Kinerja Puskesmas (Permenkes No. 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas ) , yaitu sebagai berikut.

A. Tahun 2020 :

Tabel 1.1

Capaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) Program AUSREM (Anak Usia Sekolah dan Remaja) Tahun 2020

INDIKATOR TARGET CAPAIAN KESENJANGAN

Penjaringan Kesehatan Peserta Didik SD/MI Kelas 1

100% 97% 7%

Penjaringan Kesehatan Peserta Didik SMP/MTs Kelas 7

100% 90% 10%

Penjaringan Kesehatan Peserta Didik SMA/SMK/MA Kelas 10

100% 90% 10%

Puskesmas Ramah Anak 100% 80% 20%

Puskesmas Mampu PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)

100% 100% 0%

(Sumber : Laporan Tahun 2020 Program Kesehatan AUSREM Dinas Kesehatan Kabupaten Subang)

(23)

11

B. Tahun 2021 :

Tabel 1.2

Capaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan PKP (Penilaian Kinerja Puskesmas) Program AUSREM (Anak Usia Sekolah dan Remaja) Tahun 2021

INDIKATOR TARGET CAPAIAN KESENJANGAN

Penjaringan Kesehatan Peserta Didik SD/MI Kelas 1

100% 82% 18%

Penjaringan Kesehatan Peserta Didik SMP/MTs Kelas 7

100% 77% 23%

Penjaringan Kesehatan Peserta Didik SMA/SMK/MA Kelas 10

100% 81% 19%

Puskesmas Ramah Anak 100% 55% 45%

Puskesmas Mampu PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja)

100% 100% 0%

(Sumber : Laporan Tahun 2021 Program Kesehatan AUSREM Dinas Kesehatan Kabupaten Subang).

Dari keseluruhan Program Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja yang terkait SPM Kabupaten/Kota implementasinya mencapai 81.81 % yang terdiri dari Penjaringan Kesehatan pada Peserta Didik kelas 1 SD/MI dan Penjaringan Kesehatan pada Peserta Didik kelas 7 SMP/Mts. (Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Subang)

Dari hasil penelitian, penulis menemukan beberapa masalah dalam implementasi kebijakan program kesehatan anak usia sekolah dan remaja (AUSREM ) ini yaitu capaian program yang tidak memenuhi target, adanya masalah dalam pencatatan pelaporan baik kepatuhan waktu pelaporan maupun cara pengisian laporan itu sendiri, selain itu ada juga masalah seperti petugas baru penanggung jawab program kesehatan anak usia sekolah dan remaja (AUSREM)

(24)

12

di puskesmas belum memiliki pelatihan tentang Program Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja, khususnya pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan sebagian besar puskesmas hanya memiliki 1-2 tenaga terlatih KHA (Konvensi Hak Anak).

Dari sarana dan prasarana puskesmas di Kabupaten Subang yang masih belum optimal diantaranya yaitu ; Dari 40 puskesmas di Kabupaten Subang, hanya 3 puskesmas yang memiliki ruang khusus anak / ruang PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja), Masih banyak puskesmas yang belum memiliki ruang tunggu anak/bermain anak, Masih ada puskemas yang belum memiliki ruang tertutup khusus laktasi dan konseling laktasi, Masih ada puskesmas yang memiliki toilet yang tidak terpisah antara laki-laki dan perempuan, Sebagian besar puskesmas belum memiliki perpustakaan/pojok baca yang menyediakan informasi tentang hak anak atas kesehatan, Sebagian besar puskesmas di Kabupaten Subang belum memiliki sarana dan prasarana yang lengkap/khusus bagi anak penyandang disabilitas, Sebagian besar puskesmas di Kabupaten Subang tidak ada mekanisme untuk menampung suara anak seperti tidak tersedianya kotak saran dan belum adanya pertemuan dengan forum anak/ yang melibatkan anak.

Dari segi anggaran untuk kegiatan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Puskesmas Kabupaten Subang bersumber dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), BLUD Puskesmas dan lain sebagainya sebesar Rp.3.374.000 hingga Rp. 32.360.000 dan sudah mencakup semua biaya operasional kegiatan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM).

Sedangkan untuk pagu anggaran kegiatan di Dinas Kesehatan bersumber dari Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan sebesar Rp. 67.101.500. Anggaran

(25)

13

tersebut sebelumnya sebesar Rp. 108.000.000 namun mengalami recofusing (Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Subang).

Sehingga penulis menyimpulkan masalah bahwa Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM ) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang belum optimal. Hal ini terlihat dari hal-hal sebagai berikut :

 Komunikasi yang kurang efektif diantara pelaksana kebijakan, hal ini terlihat

dari beberapa kesalahan dan keterlambatan dalam implemetasi kebijakan dan pelaporan kegiatan.

 Sumber daya manusia, anggaran dan sarana yang terbatas dalam

mengimplementasikan kebijakan terlihat dari capaian kinerja puskesmas yang tidak memenuhi target 100% ( Permenkes No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas ) diantaranya :

 Adanya kesenjangan 18% pada Capaian Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah SD kelas 1

 Adanya kesenjangan 23% pada Capaian Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah SMP/MTs kelas 7

 Adanya kesenjangan 19 % Capaian pada Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah SMA/SMK kelas 10

 Adanya kesenjangan 45% pada Cakupan Puskesmas Ramah Anak

(26)

14

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik dan akan lebih lanjut untuk melakukan penelitian dalam bentuk usulan penelitian dengan judul

‟IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA (AUSREM) DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan tersebut diatas, maka dikemukakan rumusan masalah adalah “Bagaimana Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang?”

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka adapun tujuan dari penelitian adalah

“Untuk mengetahui Bagaimana Implementasi Kebijakan Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (AUSREM) di Dinas Kesehatan Kabupaten Subang?”

1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan, umumnya bagi pengembangan Ilmu Administrasi Negara.

(27)

15

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi pemikiran penelitian dan memberikan manfaat dan berguna bagi pihak yang bersangkutan yaitu pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Subang

Referensi

Dokumen terkait

Secara prinsip alat Pemanfaatan Mikrokontroller AT89S51 Sebagai Pengendali Otomatis Mesin Pompa Air dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian yaitu : Rangkaian

Pasien-pasien stabil dengan terapi diuretik kronik (dengan dosis tetap), aldosteronisme primer atau sindrom Gitelman biasanya tidak mengalami hipokalemia progresif karena

Bahkan ketika orang bisa masuk tidak tertangkap maka tidak sampai sepuluh menit akan datang polisi dengan senapan mesin yang mengejarnya dan mereka akan ditangkap serta

Diagram 4.3 Distribusi Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita Tentang Varicela Berdasarkan Pekerjaan di Lingkungan X kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan

Dana memegang peranan penting untuk pengembangan sekolah yang berkualitas. Komponen dana dan pembiayaan pada suatu sekolah.. merupakan komponen produksi yang menentukan

Individu dapat mengurangi stress yang mereka alami dengan cara merubah cara berpikir mereka ketika berhadapan dengan stressor.. Meskipun begitu seorang individu

Pada pemeriksaan bibir pasien terlihat normal simetris, tanpa sianosis, tidak kering, dan tidak ada kelainan, di sekitar mulut seperti vesikel atau kelosis.. Jumlah gigi pasien

Pada bencana yang terkait dengan jumlah korban yang cukup banyak  Pada bencana yang terkait dengan jumlah korban yang cukup banyak  dengan cedera yang berat (contoh