• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 Konsul 4

N/A
N/A
Novayanti igaa

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 Konsul 4"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA

DI BANJAR DAUH PALA TABANAN

I GUSTI AYU AGUNG NOVAYANTI WIJAYA C2121058

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES BINA USADA BALI

2022

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses penuaan merupakan suatu proses yang terjadi secara alami dan tidak dapat dicegah. Masa lansia adalah masa untuk beristirahat, menghabiskan waktu bersama keluarga dengan anak dan cucu, waktu untuk bisa hidup tenang dan damai. Bertambahnya usia lansia akan lebih mudah untuk terserang penyakit (Saraswati et al., 2020). Permasalahan yang paling umum terjadi berkenaan dengan penuaan adalah masalah kualitas tidur (Kumar & Ratep, 2017). Berdasarkan Kemenkes tahun 2019 jumlah lansia di Indonesia terus mengalami peningkatan dimana jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%).

Empat provinsi dengan proporsi lansia terbesar adalah Yogyakarta (13,05%), Jawa Tengah (11,11%), Jawa Timur (10,96%), dan Bali (10,05%) (Wicaksono & Puspita, 2016). Presentase lansia di Provinsi Bali usia 60-69 tahun (62,12%), usia 70-79 tahun (27,40%), usia 80 tahun keatas (10,84%) (BPS, 2018). Berdasarkan data dari Kantor Desa Dauh Peken jumlah lansia di Banjar Dauh Pala sebanyak 428 orang. Usia 60-70 tahun (259 orang), usia 71- 80 tahun (139 orang), dan usia 80 tahun keatas (30 orang).

(3)

Keluhan mengenai kesulitan tidur adalah hal yang umum pada lansia.

Sebuah Lembaga Nasional yang meneliti masalah penuaan pada lebih dari 9000 orang berusia 65 tahun ke atas mengungkapkan bahwa dari satu setengah pria dan wanita dilaporkan setidaknya satu orang mengeluhkan masalah tidur yang kronis. Gejala-gejala dari masalah tidur pada lansia diantaranya adalah kesulitan tidur dan menjaga tidur, bangun dini hari dan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari (Kumar & Ratep, 2017).

Hasil survei CDC (Centers for Disease-Controland Prevention) diperkirakan 50 - 70 juta orang Amerika mengalami gangguan tidur. Semakin bertambahnya usia seseorang kemungkinan mengalami gangguan tidur 5%

pada usia 30 - 50 tahun, dan 30% pada usia diatas 50 tahun. Di Indonesia, setiap tahun diperkirakan sekitar 35%-45% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 25% mengalami gangguan tidur yang serius (Utami et al., 2021). Menurut Nugroho tahun 2000 dalam Farisma (2018), prevalensi

gangguan tidur pada lansia tergolong tinggi yaitu sekitar 67%. Pada kelompok usia 70 tahun dijumpai 22% kasus mengeluh mengenai masalah tidur dan 30%

dari kelompok tersebut banyak yang terbangun di malam hari. Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering ditemukan pada lansia. Menurut riset internasional yang telah dilakukan US (United State) Census Bureau, Internasional Data Base tahun 2004 terhadap penduduk Indonesia menyatakan bahwa dari 238.452 juta jiwa penduduk Indonesia, sebanyak 28.035 juta jiwa (11,7%) terjangkit insomnia. Insomnia didefinisikan sebagai suatu keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh satu dari sulit

(4)

memasuki tidur, sering terbangun malam kemudian kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak (Mading, 2015).

Kualitas tidur yang buruk akan dapat mengganggu kesehatan fisik dan psikis. Dari segi fisik akan menyebabkan badan lemas, mata pucat, mata sembab, daya tahan tubuh menurun. Dari segi psikis akan menyebabkan badan menjadi lesu, lamban dan sulit berkonsentrasi (Saraswati et al., 2020). Lansia secara biologis mengalami proses penuaan secara terus menerus, dengan ditandai perubahan fisik dan penurunan daya tahan tubuh. Salah satu perubahan fisik yang dialami lansia yaitu pada sistem kardiovaskular, dimana perubahan ini akan berpengaruh terhadap tekanan darah (Saraswati et al., 2020). Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan dari dinding arteri saat darah di pompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Rata-rata tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg. Bila tekanan darah diatas 140/90 mmHg dikatakan hipertensi (Saraswati et al., 2020).

World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar

1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar. Di Indonesia estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%) (Kementrian Kesehatan., 2018). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan,

(5)

hipertensi menduduki peringkat pertama tahun 2018 di Kabupaten Tabanan dengan jumlah kasus 9.321. Tahun 2021 dilaporkan bertambah 8.265 kasus baru. Lansia usia ≥ 60 tahun dengan hipertensi di Banjar Dauh Pala sebanyak 122 orang.

Faktor lain yang dapat memengaruhi tekanan darah meliputi umur, jenis kelamin, obat-obatan, stress dan variasi diurnal. Lansia yang kualitas tidurnya baik akan berpengaruh terhadap fungsi kognitifnya, apabila tidurnya terganggu maka fungsi kognitif dan aliran darah ke serebral terganggu sehingga tekanan darah akan meningkat (Wicaksono & Puspita, 2016). Tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stres dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsentrasi (Kasiati & Rosmalawati, 2016). Ketika seseorang mengalami gangguan tidur, maka tekanan darah akan semakin meningkat sehingga berisiko terjadinya hipertensi karena tidur mengubah fungsi sistem saraf otonom dan peristiwa fisiologis lainnya yang memengaruhi tekanan darah (Assiddiqy, 2020).

Permasalahan tidur yang dihadapi lansia dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberikan intervensi keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah terkait pemenuhan tidur. Latihan fisik terbukti dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia karena dapat memberikan manfaat relaksasi, memperlancar peredaran darah, dan dapat mengurangi stres. Salah satu latihan fisik yang dilakukan lansia di Indonesia adalah senam lansia.

(6)

Senam Lansia yang dilaksanakan di komunitas adalah senam diabetes, senam jantung, senam osteoporosis, senam otak, dan senam poco-poco (Anggarwati

& Kuntarti, 2016). Hasil wawancara dengan 5 orang lansia, 3 orang mengatakan sering terbangun pada malam hari, sering mengantuk pada siang hari. Tekanan darah pada lansia tersebut 140/70 mmHg, 150/90 mmHg, dan 160/100 mmHg. Dari 5 orang lansia ternyata 3 orang mengalami gangguan tidur dan 3 orang lansia mengalami hipertensi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Banjar Dauh Pala Tabanan”.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia di lingkungan Banjar Dauh Pala Tabanan.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk:

a. Mengidentifikasi kualitas tidur lansia di Banjar Dauh Pala Tabanan.

(7)

b. Mengidentifikasi tekanan darah pada lansia di Banjar Dauh Pala Tabanan.

c. Menganalisis hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia di Banjar Dauh Pala Tabanan.

D. Manfaat

1. Manfaat layanan dan Masyarakat a. Bagi Layanan

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pencapaian program yang telah direncanakan agar tercapai status kesehatan yang tinggi pada lansia penderita hipertensi secara menyeluruh.

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan meningkatkan wawasan serta pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kebutuhan istirahat tidur untuk memaksimalkan fungsi fisiologis dan psikologis.

2. Pendidikan dan Perkembangan Ilmu Keperawatan a. Bagi Pendidikan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dokumen pendidikan, untuk mengetahui tentang hubungan kualitas tidur dengan tekanan darah pada lansia.

b. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

(8)

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai referensi dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya tentang kualitas tidur pada lansia dengan hipertensi.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian Yuni Widyastuti pada tahun 2015 dengan judul Hubungan Antara Kualitas Tidur lansia Dengan Tingkat Kekambuhan Pada Pasien Hipertensi Di Klinik Dhanang Husada Sukoharjo dengan desain Cross Sectional subjek sebanyak 85 responden, alat ukur menggunakan kuisioner

dengan uji korelasi chi square didapatkan hasil kualitas tidur yang buruk sebanyak 58 orang (68,2%) dan menyatakan sering kekambuhan hipertensi sebanyak 56 orang (65,9%), ada hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kekambuhan hipertensi. Persamaan meneliti kualitas tidur, perbedaan dari tahun penelitian, variabel penelitian yaitu kualitas tidur dengan tekanan darah.

2. Penelitian Umamul Faqih N Y tahun 2016 tentang Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Mahasiswa Program Studi Ilmu keperawatan Universitas Jember sebanyak 86 orang, alat ukur menggunakan kuisioner denga uji spearman rank dengan hasil tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada mahasiswa. Perbedaan pada subjek yang diteliti yaitu lansia.

3. Penelitian Luh Made Indah Kusuma Dewi tahun 2018 tentang Pengaruh Masase Punggung Dengan Virgin Coconut Oil Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Dusun Pasek Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung

(9)

dengan jumlah partisipan 46 orang (23 orang kelompok control dan 23 orang kelompok eksperimen) dengan menggunakan kuesioner dan intervensi, uji Mann Whitney didapatkan ada pengaruh masase punggung dengan VCO terhadap kualitas tidur lansia di Dusun Pasek Kecamatan Banjarangkan. Persamaan sama sama meneliti kualitas tidur lansia tetapi berbeda pada pemberian intervensi.

(10)

Anggarwati, E. S. B., & Kuntarti, K. (2016). Peningkatan Kualitas Tidur Lansia Wanita melalui Kerutinan Melakukan Senam Lansia. Jurnal Keperawatan Indonesia, 19(1), 41–48. https://doi.org/10.7454/jki.v19i1.435

Assiddiqy, A. (2020). Hubungan Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Posyandu Lansia Rw II Puskesmas Kedungkandang Kota Malang. Jurnal

Kesehatan Mesencephalon, 6(1).

https://doi.org/10.36053/mesencephalon.v6i1.199

BPS. (2018). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2018. In ISSN 2086-1036.

Kasiati, & Rosmalawti, N. W. D. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia I. In Pusdik SDM Kesehatan

Kumar, V. A. H., & Ratep, N. (2017). Kualitas Tidur Pada Geriatri Di Panti Jompo Tresna Wana Seraya, Denpasar-Bali. Program Studi Pendidikan Dokter,

Bagian/SMF Psikiatri RSUP Sanglah Denpasar.

https://doi.org/10.1556/ism.v8i2.132

Mading, F. (2015). Gambaran Karakteristik Lanjut Usia Yang Mengalami Insomnia Di Panti Wreda Dharma Bakti Pajang Surakarta. Jurnal Keperawatan, 1–15.

eprints.ums.ac.id/36768/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf

RISKESDAS. (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI tahun 2018. Kementrian Kesehatan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.

https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil- riskesdas-2018_1274.pdf

Saraswati, M. A. P., Saraswati, P. A. S., Adiatmika, I. P. G., & Sundari, L. P. R.

(2020). Hubungan Kualitas Tidur Terhadap Tekanan Darah Pada Wanita Lansia Di Denpasar Timur. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 8(1), 44.

https://doi.org/10.24843/mifi.2020.v08.i01.p10

Utami, R. J., Indarwati, R., & Pradanie, R. (2021). Analisa Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Lansia Di Panti. Jurnal Health Sains, 2(3), 362–

380. https://doi.org/10.46799/jhs.v2i3.135

Wicaksono, H., & Puspita, S. (2016). Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Lansia di Posyandu Lansia. Jurnal Keperawatan, 9(1), 24–36.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Uskonnon suhde mediaan kytkeytyy kysymykseen uskonnosta käyttöaineena ja aiheena julkisessa keskustelussa. Journalisti Bill Moyers korostaa uskontoa koskevien julkisen puheen

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan asupan natrium, kalium, dan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada pra lansia dan lansia wanita di Majelis Taklim Al- Kiromiyah

Semasa pemain daripada pasukan lawan yang dibenarkan berada dalam kawasan itu membuat hantaran percuma, bola tidak boleh dibaling melebihi kawasan gelanggang

Suatu foto udara diambil dari ketinggian 6000 ft di atas permukaan rata-rata dengan fokus kamera 6 in (152.4 mm) dan format ukuran 9 in (23 cm).. INTERPRETASI FOTO UDARA.  Definisi

Dengan ini penulis akan mencoba merancang, membuat serta mengimplementasikan sistem pengambilan keputusan ke dalam bentuk yang terkomputerisasi yaitu dalam bentuk

Salah satu asas penting yang wajib diperhatikan adalah bahwa hakim wajib mengadili semua bagian tuntutan dan dilarang menjatuhkan putusan atas perkara yang tidak dituntut

2. Pendingin diperlukan untuk meredam suhu dan membersihkan kotoran selama proses penggerindaan pada saat putaran roda gerinda yang sangat tinggi memerlukan langkah

Menutup kegiatan pembelajaran dengan berdo’a bersama V Alat/Bahan/Sumber Belajar:.. A Kerja logam,